18
PENDAHULUAN Dalam Memenuhi kebutuhan, manusi a melakukan usaha yang da pat emenu hi kebu tuhan hidup baik itu dengan cara bertani, berdagang, berterna k dan cara lai nnya. Dala m Isla m All ah SWT memeri nta hka n kep ada man usi a aga r  berusaha dengan cara yang halal dan lagi baik, yang tidak mengandung riba.perintah dan larangan itu terdapat dalam surat An-nisa’ ayat 29: “Hai orang- orang yang beriman , janganlah kamu memakan harta  sesamamu dengan jalan yang batil,kecuali dengan jalan perniagaan yang ber lak u den gan suk a sama suk a dia ntara kamu. Dan jan gan lah kamu membun uh di rimu se sung gu hn ya Al la h adalah Ma ha Pe ny ay an g kepadamu”(an-nisa’:29) Ras ulu lla h member ika n kabar gembir a bag i ora ng- ora ng yan g bek erja (aktivitas industri) sekaligus mengandung makna agar kita melakukan aktivitas tersebut melalui sabdanya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang mukmin yang bekerja.” (HR TirmidzidanAl-Baihaqi)   Perdaganga n me rupa ka n ke gi atan me ng emba ng ka n mo da l un tu k mendapatkan keuntungan. Termasuk juga praktek jual-beli dan kegiatan lain yang sejenis dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.sedangkan industri adalah keg iat an mempro ses ata u men gol ah bar ang den gan men ggu nakan sarana dan  peralatan, misalnya dengan mesin. Yakni, proses pengolahan bahan baku dan yang sejenisnya menjadi produk atau menjadi jasa yang mempunyai manfaat dan nilai 1

makalah+fiqih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 1/18

PENDAHULUAN

Dalam Memenuhi kebutuhan, manusia melakukan usaha yang dapat

emenuhi kebutuhan hidup baik itu dengan cara bertani, berdagang, berternak dan

cara lainnya. Dalam Islam Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar 

 berusaha dengan cara yang halal dan lagi baik, yang tidak mengandung

riba.perintah dan larangan itu terdapat dalam surat An-nisa’ ayat 29:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta

 sesamamu dengan jalan yang batil,kecuali dengan jalan perniagaan yang 

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.Dan janganlah kamu

membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang 

kepadamu”(an-nisa’:29)

Rasulullah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang bekerja

(aktivitas industri) sekaligus mengandung makna agar kita melakukan aktivitas

tersebut melalui sabdanya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang mukmin yang bekerja.” (HR 

TirmidzidanAl-Baihaqi) 

 Perdagangan merupakan kegiatan mengembangkan modal untuk 

mendapatkan keuntungan. Termasuk juga praktek jual-beli dan kegiatan lain yang

sejenis dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.sedangkan industri adalah

kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan

 peralatan, misalnya dengan mesin. Yakni, proses pengolahan bahan baku dan yang

sejenisnya menjadi produk atau menjadi jasa yang mempunyai manfaat dan nilai

1

Page 2: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 2/18

tambah. Al-Qur`an telah menjelaskan bahwa aktivitas ini termasuk sesuatu yang

 baik dan mengisyaratkannya lebih pada satu tempat. Allah SWT berfirman:

 

“Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu,

 guna memelihara kamu dalam peperangan; Maka hendaklah kamu

bersyukur(kepada Allah).” (QS Al-Anbiyaa’ [21]: 80) untuk lebih lnjutnya

maka kita akan coba untuk bahas disini

2

Page 3: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 3/18

PEMBAHASAN

ZAKAT PERDAGANAN DAN INDUSTRI

A. PENGERTIAN PERDAGANGAN

Usaha dagang atau Perdagangan yang sering disebut UD. Dalam

 bahasa inggris disebut dengan “ sole proprietorship” ,yang merupakan suatu

cara bisnis secara pribadi maupun dengan bersama( kerjasama ). Perdagangan

merupakan segala sesuatu yang diperjual belikan dengan maksud mencari

keuntungan.Termasuk dalam kategori ini pula adalah barang bergerak 

walaupun barang berat, seperti mobil dan equipments. Jika seseorang membeli

hal ini kemudian ia menjualnya kembali untuk tujuan mencari laba, maka ia

harus menghitung semua omsetnya setiap tahun lalu ia keluarkan zakatnya.

Bentuk zakatnya diberikan dalam bentuk sesuatu yang paling bermanfaat untuk 

fakir-miskin, seperti dirham (perak/rupiah) atau dinar (emas).1 Dalam konversi

sekarang, maka yang termudah adalah dalam bentuk uang, baik logam maupun

kertas dalam pembayaran zakat perdagangan dan industri.

Dalam mencari keuntungan itu tidak boleh dilakuakn dengan

melanggar norma-norma yang telah diatur dalam Al-Qur’an. Cara untuk 

mendapatkan keuntungan dan komuditas barang itu haruslah denga cara yang

halal, agar yang didapatkan itu menjadi suatu berkah bagi penjual atau

 pembeli.

Semu yang dibeli oleh manusia belum tentu semua itu dikatakan

kekayaan dagang misalnya adalah pakaian yang dibeli untuk dipakai,

kendaraan yang dibeli untuk dikendarai itu semua bukan kekayaan dagang

tetapi ini merupakan kekayaan simpanan. 2

1Sayyid Sabiq, 2008. Fiqih Sunnah. Jakarta : Pena Pundit Aksara

2

Yusuf Qardawi. Hukum Zakat (Jakarta:PT.Mitra Kejaya.2007) hal 316

3

Page 4: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 4/18

B. LANDASAN PERDAGANGAN WAJIB ZAKAT

Dalam Al-Quar’anSemua aktivitas yang kita lakukan ada aturan yang terdapat dalam

Al-Qur’an dan hadit, begitu juga tentang zakat semua itu di atur. Landasan

tentang wajib zakat perdagangan firman Allah Swt:

 

“ Hai orang-orang yang beriman,keluarkanlah sebagian dari hasil 

usahamu yang baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi

untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan,

 padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan

memicingkan mata(enggan) terhadapnya dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.3 

Kekayaan yang diperoleh dari hasil usaha,baik itu perdagangan atau

dengan cara yang lain yang berlaku umum yang mewajibkan zakat atas

semua jenis kekayaan .dimana terdapat dalam surat Adz-Dzariat ayat19

 

“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang 

meminta,dan orang miskin yang tidak meminta”

• Dalam hadist

Hadist yang diriwayatkan oleh abu daud sumber samra bin jundab

3 Al-Qur’an ,Al-Baqarah 267

4

Page 5: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 5/18

“Rasullah memerintahkan kami agar mengeluarkan sedakah dari

 segalayang kami maksud untuk dijual” .

Makna kata sedekah adalah zakat

Syafi’I ahmad,abu ubaid,daruqthini,baihuqi dan abdur razaq

meriwayatkan dari abu amar bin hamas yang diteroma daribpaknya yang

 berkata, nabi bersabda:

 Aku menjual kulit dan ala-alat yang terbuat dari kulit.tiba-tiba umar ibnul 

khathhab ra.lewat dan berkata “”keluarkan zakat hartamu wahai amrul 

mu’min” ujarku, ini hanya kulit” umar menjawab.taksirakanlah berapa

harganya lalu keluarkan lah zakatnya.

Dari tijauan al-Qur’an dan hadist diatas dapat disimpulkan

 bahwasannya allah memerinthkan kepada orang yang beriman yang

mempunyai kelebihan harta agar mengeluarkan zakat dari sebagian harta

yang dimiliki jika telah mencukupi senisab maka wajib dikeluarkan

Syarat dari kekayaan dagang yang wajib zakat

Ada beberapa syarat dari harta dagang yang dikeluarkan zakat adalah:

1. Barang dagang yang merupakan hak milik muzaki baik itu kepemilikan

yang di peroleh dengan cara dagang atau didapat dari warisan, hadiah

dan sebagainya.

2. Niat untuk memperdagangkan komoditas atau barang tersebut. Dengan

maksud untuk mencari keuntungan.

3. Sumber zakat harus cukup senisab setelah dikurangi dengan biaya

operasional, kebutuhan primer,dan bayar hutang.

4. Jika barang itu sudah mencapai masa nisab walaupun belum mendekati

haul maka sudah dikenakan wajib zakat.

5

Page 6: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 6/18

Ini menurut pendapat Imam Malik dari Syafi’I diperhitungkan

diakhir tahun saja, karena nisab erat kaitannya dengan harga barang,

Sedangkan menilai harga barang setiap waktu adalah perkejaan yang

sulit.tapi apabila nisab sudah cukup pada suatu masa maka mulai saat

ituperhitungan sudah berlaku dan merupakan permulaan perhitungan

zakat bagi kaum muslim.4

5. Kepemilikan atas komoditas tersebut telah melampaui masa haul

 penuh.5

Adapun hak milik tidak dipotongkan kepada harta zakat, karena ia

 bukankewajiban yang kontan. Hak milik tersebut terdiri atas:

a Modal.

 b Cadangan modal.

c Laba yang tidak ragukan.

d Laba periode berjalan.6

A. Nisab zakat barang dagang.

Para fuqoha sepakat bahwa nisab zakat barang dagang adalah sepadan

dengan nisab zakat keuangan yaitu setara dengan 85 gram emas dan 200

dirham perak. Penetapan nilai aset tahun mencapai nisab di tentukan pada

akhir masa haul. Zakat perdagangan di hitung berdasarkan asas bebas dari

semua tanggungan atau hutang dan kewajiban .

Kewajiban berlangsung apabila sesudah mencapai satu tahun, sesudah

tutup buku dan mecapai satu nisab. Zakat perdagangan dikeluarkan sebesar 

2,5% setelah dikeluarkan biaya-biaya operasional dan bayar hutang.secara

sederhana dapat dihitung dengan cara rumus ini7

4 Yusuf Qardawi. Op.Cit, hal 3155 M.Arief Mufraini,Lc.M.Si. Akutansi Dan Manajemen Zakat (Jakarta: kencana. 2008) hal

646

 http://zakatulislam.wordpress.com/2008/12/30/zakat-industri/7 M.Arief Mufraini,Lc.M.Si.op.cit. hal 65

6

Page 7: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 7/18

Cara Menghitung Zakat Perdagangan

Dan yang sudah kita maklumi adalah bahwa produk jika kita beli lalu kita jual

kembali, maka terkadang harganya naik atau malah turun. Pertanyaannya adalah

 bagaimana kita menentukan zakat atas hal ini?

Jawabannya adalah sebagai berikut: Misalnya, seseorang membeli sebuah

 barang seharga Rp. 100 juta, kemudian ia menyimpannya selama 6 bulan, lalu

 berlalu hingga 1 tahun penuh. Bagaimana menghitung zakatnya? Maka, caranya

adalah dengan cara kita mencari informasi harga barang tersebut saat ini.

Kemudian, jika kita tahu harganya turun atau naik maka tentukanlah nilai zakat

(2,5%-nya) dari harga8 saat ini.

8 http://zakatulislam.wordpress.com/2008/12/30/zakat-industri/

7

 Atau dengan cara simpelnya : (total keuntungan

 perdagang)- ( total pengeluaran ) x2,5% =

(Modal kerja bersih + laba + pendapatan nondagang)-(kebutuhan

 pokok+operasonal+pengeluaran lain)x 2,5%=

Page 8: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 8/18

ZAKAT INDUSTRI

A. PENGERTIAN INDUSTRI

Dalam kamus bahasa Indonesia industri adalah kegiatan memproses

atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya

dengan mesin. Yakni proses pengolahan bahan baku dan yang sejenisnya

menjadi produk atau menjadi jasa yang mempunyai manfaat dan nilai tambah.

Al-Qur`an telah menjelaskan bahwa aktivitas ini termasuk sesuatu yang baik dan Mengisyaratkannya lebih pada satu tempat.

B. DASAR HUKUM ZAKAT INDUSTRI

• Allah SWT berfirman,

 

“Dan  telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk 

kamu, guna memelihara kamu dalam peperangan; Maka hendaklah kamu

bersyukur(kepada Allah).” (QS Al-Anbiyaa’ [21]: 80)

 

“Lalu Kami wahyukan kepadanya:”Buatlah bahtera di bawah

 penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang 

dan tannur telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera

8

Page 9: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 9/18

itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang 

 yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka.

 Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang 

 zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS Al-

Mu’minuun [23]: 27)

Selanjutnya, harta yang diinvestasikan untuk aktivitas industri

tunduk kepada zakat. Berdasrkan firman Allah SWT,

 

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk 

mereka…” (QS At-Taubah [9]: 103)

Harta dalam ayat di atas mencakup harta yang diinvestasikan didalam aktivitas industri. Allah SWT juga berfirman,

 

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

 sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil 

usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari

bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu

kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan

9

Page 10: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 10/18

ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.” (QS Al-Baqarah

[2]: 267)

• Hadist Rasullah

Rasulullah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang bekerja

(aktivitas industri) sekaligus mengandung makna agar kita melakukan aktivitas

tersebut melalui sabdanya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang mukmin yang 

bekerja.” (HR Tirmidzi dan Al-Baihaqi)

Juga, Nabi Nuh a.s adalah seorang tukang kayu dan Nabi Daud

adalah seorang tukang pembuat tameng/baju besi.

Dari ayat ini, bahwa kita mesti mengeluarkan dari harta yang baik 

dan halal untuk dinafkahkan di jalan Allah SWT, yaitu di antaranya

melalui zakat, sedekah, atau infak. Industri adalah termasuk penghasilan

yang baik dan halal selama sumber dan prosesnya tidak keluar dari syari’at

Islam. Selain itu, industri juga di dalamnya merupakan harta yang

 berkembang secara riil, sehingga terdapat kewajiban zakat di dalamnya.

Daripada itu, juga tidak adanya dalil yang menyatakan bahwa

aktivitas industri tidak tunduk kepada zakat. Umumnya, yang ada pada

 permulaan Islam adalah percampuran antara aktivitas industri dan

 perdagangan.

Pada zaman sekarang, telah keluar fatwa-fatwa kontemporer 

(fatawa mu’ashirah) dan ketetapan dari beberapa ketetapan bersama para

ahli fikih tentang masalah fikih (majma’ al-fiqh) yaitu tentang zakat

industri. Fatwa-fatwa dan ketetapan tersebut menjadikan aktivitas

10

Page 11: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 11/18

 perindustrian tunduk kepada zakat. Seperti, pada fatwa-fatwa seminar 

 problematika zakat kontemporer yang pertama, yang diadakan oleh

Lembaga Zakat Internasional, Bait Al-Zakat Kuwait pada bulan Rabi’ul

Awal 1409 H. bertepatan pada bulan Oktober 1988 M. tentang zakat

 proyek-proyek industri.

C. ASPEK PEMBAHASAN FIKIH ZAKAT TENTANG ZAKAT INDUSTRI

Para ahli fikih kontemporer telah membahas hukum dan

 perhitungan zakat aktivitas industri ada beberapa pendapat yang membahastentang zakat industri adalah :

Pendapat pertama:

Zakat industri diqiyaskan kepada zakat tanah pertanian dengan

 pertimbangan bahwa keduanya adalah aset tetap yang menghasilkan

 pendapatan berulang-ulang, sehingga diwajibkan zakat atas hasil

 produksinya dengan kadar zakat (harga zakat) 5%.

Modal yang ditanamkan pada proyek industri diperlakukan sebagaimana

harta perdagangan, sehingga zakat diwajibkan atas harta asal (modal)

dengan tambahan (hasilnya) dengan kadar zakat 2,5%. (seminar 

 problematika zakat kontemporer pertama, tahun 1409 H./1988 M.).

Pendapat kedua:

Zakat industri diqiyaskan pada zakat perdagangan, yang mana aset tetap

dan harta yang beredar tunduk kepada zakat dikurangi tanggungan-

tanggungan pembayaran yang kontan dan jangka pendek dengan

 perhitungan kadar zakat (harga zakat) sebesar 2,5% (haul kalender 

Hijriyah). Ini berarti bertentangan dengan hukum tidak tunduknya barang

yang digunakan untuk diambil penghasilannya (harta tetap) terhadap zakat.

11

Page 12: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 12/18

Pendapat ketiga:

Zakat industri diqiyaskan kepada zakat perdagangan dengan harta pokok 

tetap tidak tunduk kepada zakat. Zakat hanya wajib pada harta yang

 beredar, yang mana harta tersebut ditentukan dan dihargai, kemudian

dipotong tanggungan kontan dan jangka pendek. Selisih antara keduanya

adalah tempat zakat yang dizakati sebesar 2,5%.

Pengambilan pendapat yang paling kuat (râjih).

Mayoritas ulama kontemporer mengunggulkan pendapat yang ketiga diatas.

D. KETENTUAN PENGHITUNGAN ZAKAT INDUSTRI

Dari pembahasan aspek fikih tentang zakat industri pada bagian

 pertama, terlihat bahwa terdapat tiga pendapat mengenai hukum dan

 penghitungan zakat tersebut. Sekalipun ada pendapat yang lebih diunggulkan

atau râjih oleh kalangan ulama fikih, untuk mengetahui bagaimana dasar dan

operasional penghitungan berikut dengan contohnya.

I. Dasar-dasar Penghitungan Zakat Aktivitas Industri

1. Penentuan waktu penghitungan dan pembayaran zakat, baik 

 berdasarkan kalender Hijriyah maupun kalender Masehi untuk 

 penghitungan haul.

2. Pembatasan dan penilaian tanggungan untuk dipotongkan kepada harta

zakat.

3. Penentuan tempat zakat dengan cara mengurangi harta zakat oleh nilai

harga tanggungan.

4. Menghitung nishab zakat, yaitu seharga 85 gram emas murni.

5. Membandingkan tempat zakat dengan nishab, jika tempat zakat

mencapai nishab maka zakat dihitung dengan kadar zakat 2,5%.

12

Page 13: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 13/18

6. Menghitung jumlah zakat, dengan cara mengalikan harta yang akan

dizakatkan zakat dengan kadarnya (harga zakat).

7. Penentuan dan penilaian harta yang diinvestasikan dalam aktivitas

industri yang memenuhi syarat tunduknya harta kepada zakat.

8. Pembayaran zakat:

a. Pada proyek industri pribadi, zakat dibayar oleh pemilik 

 b. Pada proyek industri perusahaan, zakat dibayar oleh serikat dan

dibagi kepada mereka sesuai dengan persentasi modal mereka.

c. Pada perusahaan bersaham, zakat ditanggung oleh para pemegang

saham sesuai dengan kepemilikan saham.

II. Penentuan Status Jenis Harta Industri yang Tunduk dan Tidak 

Tunduk kepada Zakat.

 Pertama, yang tidak tunduk kepada zakat (tidak wajib zakat):

1. Aset tak berwujud (abstrak), seperti hak istimewa, hak paten, hak milik 

merk yang terdaftar, dan popularitas. Sebab, merupakan harta yang

dimiliki untuk dimanfaatkan dalam proses aktivitas industri.

2. Aset tetap berwujud atau riil yang digunakan untuk aktivitas produksi,

yaitu tanah, bangunan, peralatan, mesin, kendaraan, dan sebagainya.

Sebab, semuanya adalah harta yang dimiliki untuk digunakan dalam

aktivitas industri.

3. Penanaman investasi awal, biaya percobaan, pembiayaan sebelum beroperasi dan yang sejenisnya. Sebab, semuanya bukan harta yang

 berkembang dan tidak beredar.

4. Current Deposit pada bank yang dibekukan tidak tunduk kepada zakat.

5. Premi Letter of Guarantee tidak wajib zakat

6. Spare part atau suku cadang yang tidak dijual tidak wajib wajib zakat,

karena berkaitan dengan aset tetap

7. Alat produksi dan operasional.

13

Page 14: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 14/18

 Kedua, yang tunduk kepada zakat (wajib zakat):

1. Barang dalam aktivitas industri dan dihargai sebagai berikut.

a. Barang jadi dinilai sesuai harga pasar (harga pabrik). Akan tetapi,

ulama Malikiyah berpendapat bahwa produk tersebut dihargai berdasar 

 biaya bahan bakunya saja, sedang kelompok lain yang terdiri dari

ulama kontemporer berpendapat bahwa produk tersebut diqiyaskan

dengan barang yang berkembang dalam zakat perdagangan.

 b. Barang yang masih dalam proses produksi dinilai berdasar harga pasar dari bahan baku secara harga partai atau grosir.

c. Bahan baku dinilai sesuai dengan harga bahan baku grosir di pasar.

d. Spare part atau suku cadang yang disiapkan untuk dijual dihargai sesuai

harga pasar (harga penjualan, bukan harga eceran).

2. Piutang, nota penerimaan, akad salam, dan qardh hasan, dihargai sebagai

 berikut:

a. Piutang dihargai berdasarkan yang bisa diharapkan pelunasannya.

 b. Nota penerimaan dinilai berdasarkan asas yang baik dan dapat

diharapkan perolehannya.

c. Akad salam dan perjanjian dihargai berdasarkan asas yang baik dan

diharapkan perolehannya.

d. Qardh hasan dihargai berdasarkan asas yang baik dan dapat diharapkan

 perolehannya.e. Current Deposit yang dihutangkan kepada orang lain dihargai

 berdasarkan asas yang baik dan dapat diharapkan perolehannya.

3. Harta-harta tunai dan dihargai sebagai berikut:

a. Wadi’ah investasi pada bank dihargai berdasarkan saldo tertulis

ditambah laba yang halal jika ada.

14

Page 15: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 15/18

 b. Current Deposit pada bank dihargai berdasarkan saldo tertulis. Kecuali,

Current Deposit pada bank yang dibekukan dan Premi Letter of 

Guarantee, keduanya tidak wajib zakat.

c. Uang kas dihargai sesuai dengan harga riil.

III. Penentuan Jenis Tanggungan yang akan Mengurangi Harta Zakat

Industri

Hukum dan dasar penilaiannya sebenarnya hampir sama dengan zakat

 perdagangan. Jenis-jenis tanggungan pembayaran ini mengurangi harta

zakat. Yaitu dengan perincian sebagai berikut.

1. Utang jangka panjang yang angsurannya jatuh tempo pada tahun

 berikutnya setelah penghitungan zakat, karena termasuk harta beredar 

 jangka pendek.

2. Utang kepada pihak lain, yaitu meliputi (1) utang, (2) pelanggan, (3)

nota pembayaran yang berhak, (4) pembayaran di muka dari pelanggan,

(4) pembiayaan yang semestinya.

3. Dana yang dikhususkan untuk kewajiban pembayaran yang belum

ditetapkan jumlahnya, yaitu meliputi (1) Cadangan dana pensiun, (2)

dana yang dikhususkan untuk pengganti, (3) dana yang dikhususkan

untuk denda, (4) dana yang dikhususkan untuk pajak..

IV. Nishab dan kadar zakat (harga zakat) aktivitas industri

 Nishab zakat aktivitas industri senilai 85 gram emas murni 24 karat dandihargai sesuai harga pasar pada waktu pembayaran zakat. Adapun kadar 

zakat (harga zakat) aktivitas industri adalah 2,5%.9

9

http://zakatulislam.wordpress.com/2008/12/30/zakat-industri/

15

Page 16: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 16/18

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam islam semua telah diatur dalm Al-Quar’an baik itu politik 

ekonomi, yang man salh satunya adalah tentang pengaturan zakat dengan

tujuan agar dapat membantu orang lain dan untuk membersihkan harta yang

dimilki yang telah mencukupi senisab yang harus dikeluarkan zakatnya.Dalam

dunia usaha yang wajib zakat adalah zakat perdagangan dan industri .Ada

 beberapa syarat atau ketentuan harta yang wajib dizakatkan adalah sebagai

 berikut :

1. Barang dagang yang merupakan hak milik muzaki baik itu kepemilikan

yang di peroleh dengan cara dagang atau didapat dari warisan, hadiah dan

sebagainya.

2. Niat untuk memperdagangkan komoditas atau barang tersebut. Dengan

maksud untuk mencari keuntungan.

3. Sumber zakat harus cukup senisab setelah dikurangi dengan biaya

operasional, kebutuhan primer, dan bayar hutang.

4. Jika barang itu sudah mencapai masa nisab walaupun belum mendekati

haul maka sudah dikenakan wajib zakat.

ini menurut pendapat Imam Malik dari Syafi’I diperhitungkan diakhir 

tahun aja,karena nisab erat kaitannya dengan harga barang,sedangkan

menilai harga barang setiap waktu adalah perkejaan yang sulit.tapi apabila

nisab sudah cukup pada suatu masa maka mulai saat ituperhitungan sudah

 berlaku dan merupakan permulaan perhitungan zakat bagi kaum muslim.

5. Kepemilikan atas komoditas tersebut telah melampaui masa haul penuh.

6. Barang dalam aktivitas industri dan dihargai

7. Piutang, nota penerimaan, akad salam, dan qardh hasan, dihargai

8. Harta-harta tunai dan dihargai

Adapun nisab dari zakat perdagangan dan industri adalah 85 Gram emas

dan 200 dirham perak dan volume yang wajib dizakatkan adalah 2,5 %.

16

Page 17: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 17/18

B. Saran

Dalam makalah ini masih banyak kekurangan yang di dapat, saya minta

kepada para pembaca semua agar memberikan kritikan dan saran yang dapat

membangun pemakalah sendiri.agar lebi baik beerikutnya. Agar kita tidak 

terjerumus pada sifat kikir untuk itu banyak-banyaklah sedekah dan berzakat

karma dari harta yang kita mliki ada hak orang lain dalamnya dan itu akan

membuat harta kita bersih

17

Page 18: makalah+fiqih

7/16/2019 makalah+fiqih

http://slidepdf.com/reader/full/makalahfiqih 18/18

DAFTAR PUSTAKA

Mufraini, Arief.2008. Akutansi dan Manajemen Zakat .Kencana: Jakarta

Qardawi,yusuf.2007. Hukum Zakat . Mitrakerjaya: Jakarta

Sabiq,sayyid.2008. Fiqih Sunnah. Pena Pundit Aksara: Jakarta

Bin fauzan ,shalih.2008. Ringkasan Fiqih Lengkap.darul falah: Jakarta

http://zakatulislam.wordpress.com/2008/12/30/zakat-industri/

18