14
MAKALAH Negara Kesatuan Republik Indonesia

MAKALAH_NKRI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Daftar

Citation preview

Page 1: MAKALAH_NKRI

i

MAKALAHNegara Kesatuan Republik Indonesia

Page 2: MAKALAH_NKRI

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin semua hal

yang berkaitan dengan upaya mempertahankan NKRI. Besar harapan saya agar pembaca

mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat banyak

kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan jauh dari sempurna.

Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi serta memberi kritik dan saran yang

membangun demi terwujudnya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Page 3: MAKALAH_NKRI

iii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Tujuan Masalah ......................................................................................... 2

C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian NKRI ....................................................................................... 3

B. Sejarah NKRI ............................................................................................ 3

C. Pemerintahan Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia .................... 5

D. Menjaga keutuhan NKRI .......................................................................... 6

E. Sikap dan Perilaku .................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 10

B. Saran ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

Page 4: MAKALAH_NKRI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI), juga dikenal dengan nama

Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan

yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Letak wilayah NKRI berada di antara:

Dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia; serta

Dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.

Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:

6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), dan

95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT).

Karna letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiIlki iklim

tropis dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pulau-pulau

yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari pulau besar dan kecil.

Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau tidak berpenghuni.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m² di antara Samudra Hindia dan

Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483

km². Pulau dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau Jawa. Setengah dari jumlah

penduduk Indonesia menempati pulau Jawa.

Pulau-pulau besar, yaitu:

Jawa dengan luas 132.107 km²,

Sumatera dengan luas 473.606 km²,

Kalimantan dengan luas 539.460 km²,

Sulawesi dengan luas 189.216 km2, dan

Papua dengan luas 421.981 km².

Pulau-pulau kecil, antara lain Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Bangka, Pulau Belitung,

Pulau Madura, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Flores, Pulau Ambon, dan Pulau

Halmahera. Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia clan tahun ke tahun terus

bertambah. Pada awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga sekarang

telah terbentuk 33 provinsi. Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia dari tahun ke tahun

Page 5: MAKALAH_NKRI

2

terus bertambah. Pada awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga

sekarang telah terbentuk 33 provinsi. Tujuan perkernbangan jumlah provinsi dan

kabupaten adalah untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

B. Rumusan Masalah

a) Apa pengertian NKRI ?

b) Bagaimana sejarah NKRI

c) Bagaimana pemerintahan daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI)?

d) Bagaimana manjaga keutuhan NKRI ?

C. Tujuan Masalah

a) Untuk mengetahui pengertian NKRI

b) Untuk mengetahui sejarah NKRI

c) Untuk mengetahui pemerintahan daerah dalam negara kesatuan republik indinesia

(NKRI)

d) Untuk mengetahui bagaimana menjaga keutuhan NKRI

Page 6: MAKALAH_NKRI

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian NKRI

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan

berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana

pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan

yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat

Pasal 18 UUD 45 menyebutkan :

1) Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi itu

dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu

mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang

2) Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang

anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah

provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.

5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan

yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan

lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

7) Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-

undang.

B. Sejarah NKRI

Berdasarkan perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, pada saat digulirkannya tanam

paksa (Cultuure Stelsel) tahun 1615 oleh pihak Belanda telah menyebabkan hancurnya

struktur tanah yang dimiliki pribumi, dimana tanah sebagai modal dasar pribumi dalam

menjalankan segala aktivitasnya. Dengan adanya tanam paksa yang diterapkan telah

mengubah jenis tanaman pribumi dengan jenis tanaman yang didatangkan dari Eropa

yang nota bene tidak di kuasai oleh pribumi, hal ini menyebabkan pribumi tidak lagi

mampu mengelola tanah yang dimilikinya dan tidak mengerti jenis tanaman yang berasal

dari Eropa, sehingga pribumi pada saat itu terbodohkan, termiskinkan, terbelakang dan

Page 7: MAKALAH_NKRI

4

tertindas. Hal inilah kemudian yang di manfaatkan oleh pihak Belanda untuk membangun

pemerintahan yang dinamakan Hindia-Belanda guna mengatur kehidupan pribumi yang

semakin tertindas, yang pada akhirnya terjadilah sistem kerja rodi untuk mengeksplorasi

hasil bumi yang ada di Indonesia.

Pada awal tahun 1900 pemerintah Hindia-Belanda menerapkan kebijakan politik

ethis sebagai bentuk balas budi kepada pribumi dengan mengadakan suatu sistem

pendidikan di wilayah Indonesia. Akan tetapi karena biaya yang dibebankan untuk

mendapatkan pendidikan ini terlalu mahal, maknanya tidak semua pribumi mampu

menikmati pendidikan yang diterapkan di Indonesia. Dari sinilah terbangun strata sosial

di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Adapun bentuk strata sosial tersebut telah

memposisikan pribumi sebagai kaum mayoritas berada pada kelas terbawah, kelas di

atasnya adalah ningrat-ningratnya pribumi dan para pendatang dari Asia Timur (Cina,

India, Arab, dsb), kemudian kelas teratas adalah orang-orang Eropa dan kulit putih

lainnya. Hal ini menjadikan pribumi sebagai kaum mayoritas semakin terbodohkan,

termiskinkan, terbelakang dan tertindas. Sehingga pada tahun 1908, Dr. Soetomoe

membangun pendidikan bagi kaum pribumi secara informal dan gratis dengan nama Budi

Utomo sebagai bentuk kepedulian terhadap pribumi yang semakin tertindas. Pada

akhirnya pendidikan pribumi tersebut diteruskan oleh Ki Hajar Dewantara dengan

mendirikan Taman Siswa pada tahun 1920 secara formal, pendidikan pribumi yang di

jalankan oleh Dr. Soetomoe dan Ki Hajar Dewantara telah membangkitkan jiwa-jiwa

kebangsaan dan persatuan untuk melakukan perlawanan kepada Belanda, yang pada

akhirnya mengakumulasi lahirnya Bangsa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928

melalui momen Sumpah Pemuda pada kongres Pemuda II di Jakarta yang berasal dari

Jong-jong atau pemuda-pemuda dari berbagai kepulauan di Indonesia yang memiliki

komitmen untuk mengangkat harkat dan martabat hidup Orang-orang Indonesia

(pribumi).

Bangsa Indonesia yang terlahir pada tanggal 28 Oktober 1928 kemudian bahu

membahu mengadakan perlawanan kepada pihak Belanda untuk merebut kemerdekaan

Indonesia dan barulah 17 tahun kurang 2 bulan kurang 11 hari atau tepatnya pada tanggal

17 Agustus 1945 atas berkat rahmat Allah SWT Bangsa Indonesia dapat mencapai

kemerdekaannya dalam bentuk Teks Proklamasi yang dibacakan oleh Dwi-Tunggal

Soekarno-Hatta. Keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Bangsa

Indonesia membentuk suatu Negara Republik Indonesia dengan disahkannya konstitusi

Page 8: MAKALAH_NKRI

5

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai aturan dasar di dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

C. Pemerintahan Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Bentuk Republik Indonesia

Republik Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi

garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asiadan Australia serta antara Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia

yang terdiri dari 13.487 pulau, oleh karena itu ia disebut juga

sebagai Nusantara, Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006 dan

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang

berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan

agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling

dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika, berarti keberagaman

yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas,

Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkatkeanekaragaman

hayati terbesar kedua di dunia.

2. Bentuk pemerintahan Indonesia

Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota

negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan,

dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara

tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan

Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.

3. Sistem Politik Indonesia

Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, di mana kedaulatan

berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan

Rakyat (MPR). Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana

Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Para

Bapak Bangsa yang meletakkan dasar pembentukan negara Indonesia, setelah

tercapainya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan

Page 9: MAKALAH_NKRI

6

rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di

ribuan pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI). Indonesia pernah menjalani sistem pemerintahan federal di bawah Republik

Indonesia Serikat selama tujuh bulan (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950), namun

kembali ke bentuk pemerintahan republik. Setelah jatuhnya Orde Baru (1996 - 1997),

pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem pemerintahan yang

bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk

mewujudkan desentralisasi kekuasaan.

D. Menjaga keutuhan NKRI

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia.

Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk mementukan

nasib dan tujuannya sendiri.

Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Meski dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan

bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat.

Misalnya, ada upaya untuk menggantikan bentuk negara menjadi Indonesia Serikat.

Tetapi upaya untuk menggantikan bentuk negara itu segera berlalu. Indonesia kembali

kepada negara kesatuan. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai

generasi penerus bangsa dan juga sebagai peserta didik kita merasa terpanggil untuk turut

serta dalam usaha membela negara.

Bangsa kita terus bergerak maju dan terus melintasi sejarah. Berbagai kemajuan dan

perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap kedaulatan dan

keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun intesitasnya kecil.

Ancaman-ancaman itu meskipun dalam intesitas yang kecil tapi jauh lebih rumit.

Ancaman-ancaman itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagaian, yaitu ancaman yang

dating dari luar negeri dan ancaman dari dalam negeri.

Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan,

teknologi, komunikasi, dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan

manusia, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Menurut

Michael Haralambos dan Martin Holborn, Globalisasi adalah suatu proses dimana batas-

batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan sosial. Untuk menghadapi era

globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditangkap secara tepat, kita

memerlukan perencanaan yang matang diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 10: MAKALAH_NKRI

7

1. Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang dimiliki dan

kemampuannya.

2. Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai

sektor kehidupan.

3. Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri /

regional.

4. Kesiapan perekonomian rakyat.

Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan

bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat

konvensional berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal

dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Oleh karena itu kebijakan strategis

penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan

terhadap keamanah nasional. Kekuatan pertahanan tidak hanya digunakan untuk

menghadapi ancaman tetapi juga untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan

nasional dan tugas-tugas internasional. Dari hasil perkiraan ancaman, Indonesia

mempunyai kepentingan strategis untuk mencegah dan mengatasi ancaman keamanan

tradisional dan nontradisional.

Ancaman keamanan tradisional yaitu ancaman yang berbentuk kekuatan militer

negara lain yang membahayakan kemerdekaan, kedaulatan dan kebutuhan wilayah NKRI.

Dalam menghadapi ancaman terhadap kedaulatan dan kebutuhan wilayah, kebijakan

pertahanan Indonesia tetap mengacu pada prinsip sebagai bangsa yang cinta damai tetapi

lebih cinta kemerdekaan, yaitu mengutamakan tindakan pencegahan dengan

mengoptimalkan upaya diplomatik dalam kerangka Confidence Building Measure (CBM)

dan Preventive Diplomacy. Penggunaan kekuatan militer untuk tujuan perang merupakan

tindakan terpaksa yang harus dilakukan sebagai jalan terakhir apabila cara-cara damai

tidak membuahkan hasil.

Ancaman Keamanan Non-Tradisional yaitu ancaman yang terjadi akibat dinamika

politik di sejumlah negara serta kesenjangan ekonomi dunia yang makin lebar telah

menyebabkan kondisi timpang yang lambat laun berkembang dan menjalar melampaui

batas-batas negara. Ancaman keamanan non tradisional yang timbul di dalam negeri

dengan motivasi separatisme, akan dihadapi dengan mengedepankan cara-cara dialogis.

Penyelesaian masalah melalui cara cinta damai, diplomatik atau cara-cara dialogis

harus menggunakan pendekatan budaya. Pendekatan budaya dalam pembangunan dan

Page 11: MAKALAH_NKRI

8

pembinaan kekuatan pertahanan adalah sebagai fenomena yang mengelilingi kita setiap

saat, yang secara terus menerus terjadi dan tercipta oleh adanya interaksi dengan orang

lain. Ciri utama dari “Budaya” adalah sesuatu yang merupakan hasil bersama (shared),

atau kesepakatan kelompok (held in common). Beberapa produk hasil bersama antara lain

adalah : bahasa, tradisi, kebiasaan, norma-norma kelompok, nilai-nilai pendukung, seperti

“kualitas produk”, filosofi kelompok, aturan main, iklim kerja, kemampuan terpendam,

cara berpikir, pengertian yang sama serta simbol-simbol yang mempersatukan mereka.

Tanggap akan pengaruh budaya dengan memahami keragaman dan perbedaan budaya

akan mengurangi dampak negatif globalisasi (kegoncangan budaya dan

ketimpangan/ketertinggalan budaya).

E. Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan Negara RI

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan latar belakang budaya yang

berbeda-beda. Perbedaan suku bangsa ini bias menjadi sumber konflik yang dapat

menyebabkan perpecahan di tubuh NKRI.

Keanekaragaman itu seharusnya dapat menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat untuk

menangkal semua gangguan atau ancaman yang ingin memecah belah persatan bangsa.

Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :

Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,

kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.

Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada

akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan

karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.

Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,

bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang

Dasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam

bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat

mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah

maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan

nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas,

Page 12: MAKALAH_NKRI

9

kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Memiliki wawasan nusantara

berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati dan dipelihara

oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu antara lain pancasila

sebagai landasan idiil, dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. Ketentuan

lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur

kehidupan bermasyarakat.

Mentaati peraturan agar kehidupan berbangsa dang bernegara berjalan dengan tertib

dan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang dapat

menimbulkan perpecahan.

Page 13: MAKALAH_NKRI

10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

NKRI adalah negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi

berdasarkan otonomi daerah seluas-luasnya di luar urusan pusat .

Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya.

Penyelenggaraan negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas manusia adalah

bertanggungjawab rasa kepentingan bersama warganya. Negara harus melindungi hak-

hak warganya dan menetapkan kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara. Ia juga

harus menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh semangat cinta kasih,

keadilan, dan perdamaian. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban, antara hak dan

kewajiban harus berjalan seimbang. Misalnya, kewajiban membela negara dari segala

ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri.

Sebagai penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai negara kita.

Ada pun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan hal tersebut misalnya

meningkatkan kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga

negara, membangun saling pengertian dan pengahargaan antarsesama warga yang

memiliki latar belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para

pemimpin negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien,

dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI

B. Saran

Upaya untuk mempertahankan NKRI bisa ditempuh dengan cara mengetahui

kebudayaan di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan budaya Indonesia, kita dapat

menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam Negara Indonesia, sehingga tidak

timbul perpecahan antar daerah karena budaya yang ada.

Selain itu, sikap dan perilaku kita juga dapat mencerminkan bahwa kita sedang

mempertahankan keutuhan NKRI ini. Salah satunya dengan cara mengamalkan nilai-nilai

yang terkandung dalam pancasila, bukan hanya sekedar memahami saja.

Page 14: MAKALAH_NKRI

11

DAFTAR PUSTAKA

Buku Putih Pertahanan Negara : “Mempertahankan Tanah air Memasuki Abad 21, Indonesia”

Dephan, 2003, Jakarta.

Koentjaraninggrat, Sejarah Teori Antropologi II, cetakan pertama, UI-Press, Jakarta, 1990.

Maas D.P., Buku Materi Pokok : Antropologi Budaya, Depdikbud, UT, Jakarta 1985.

Studi Pertahanan Nomor : 1 “Monographe : Pokok-Pokok Pikiran tentang Hankamneg”,

Badiklat Dephan, Agustus 2005, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Biro

Hukum Setjen Dephan, 2002, Jakarta.