Upload
blautine
View
217
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Makanan, Minuman, dan Obat-obatan
Nailul Authoriyah
Neng Silvia Carolina
Gizi, Makanan , dan Minuman
Makanan adalah unsur terpenting yang harus diperhatikan ( QS. ‘Abasa : 24)
Rasulullah melarang seseorang melakukan wishal, meski untuk alasan ibadah
Jasmani memiliki hak yang wajib dipenuhi; makan dan minum
Harus memenuhi dua sifat :
-halal
-thayyib
Halalan thayyiban
“ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik bagimu dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada
Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (Q.S. Al-Maidah:88)
menurut sebagian mufassir - Halal adalah diperbolehkan dari sisi syar’I, baik memperoleh
ataupun substansinya berdasar ketentuan syara’- Thayyib adalah tidak membahayakan badan dan akal
sebagian yang lain
- Setiap yang halal adalah thayyib
- Semua yang diharamkan Allah adalah Khabits
- Thayyib dinilai dari sisi mendapatkannya bukan pada jenis makanan
Kehalalan suatu jenis makanan atau minuman ditentukan 4 hal :
1. Zat menurut sebagian ulama :
2. Sifat kategori halal
3. Cara perolehan
4. Akibat yang ditimbulkan kategori thayyib
*thayyib juga bisa dilihat dari segi nilai gizi, kebersihan, rasa, dan penyajian (Quraish Shihab)
Menurut ahli gizi : jenis makanan dan minuman yg halal menurut agama Islam termasuk pula baik menurut pertimbangan ilmiah.
Jenis Makanan Halal dan Haram
Penentuannya terbagi atas 3 kelompok :
- Makanan dan minuman yang tegas dinyatakan halal- Makanan dan minuman yang tegas dinyatakan haram- Makanan dan minuman yang tidak dikomentari syara’
Makanan dan Minuman Halal Binatang buruan laut Makanan yang berasal dari laut
Sabda Rasul ‘(laut) airnya suci, dan bangkainya halal’
(HR. Muslim, Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibn Majah) Berbagai jenis binatang ternak, kecuali yang disebutkan
dalam nash yang menyatakan keharamannya Makanan selain hewan pada dasarnya adalah halal, kecuali
yang berbahaya, memabukkan, terkena najis, beracun, berbahaya bagi kesehatan
“…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah…” (QS.2:195)
--segala sesuatu yang termasuk dalam kategori mencelakakan diri termasuk dalam konsumsi makanan dan minuman adalah haram
Makanan dan Minuman Haram
“ Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya, dan melampaui batas,
maka Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS. An-Nahl:115)
Makanan dan minuman yang diharamkan diantaranya:- Daging babi- Bangkai- Darah- Minuman keras
Bangkai : hewan yang mati tidak disembelih; mati tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk dan diterkam oleh hewan buas, kecuali yang sempat disembelih. >>Bangkai yang boleh dimakan ; ikan dan belalang
Darah : sering pula diistilahkan dengan darah yang mengalir.
Segala macam darah, trmasuk yg keluar pada saat penyembelihan (mengalir), darah yang tersisa setelah penyembelihan yang ada pada daging setelah dibersihkan, dibolehkan
Daging babi : ulama sepakat semua bagian babi HARAM dimakan. Baik daging, lemak, tulang, termasuk produk-produk yang mengandung atau dibuat dengan bahan tersebut.
Binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah.
(QS. Al Maidah : 3)
Dari hadits Rasulullah SAW…
Binatang buas bertaring, cakar, atau paruh untuk menyerang mangsanya ada ulama yang menganggap hanya makruh saja
Binatang yang mengkonsumsi al-jallalah binatang yang makan kotoran. E.g. ternak spt ayam, itik, unta, maupun ikan spt ikan mas, gurami, lele, dsb mayoritas ulama menilai hanya makruh, jika dberi makan yang baik, menjadi halal kembali.
Binatang yang berbahaya dan berbisa yang boleh dibunuh (burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus, anjing gila), dan yang dilarang membunuhnya (semut, lebah, burung hud-hud, kodok)
Bighal (peranakan keledai dan kuda), landak 50:50
Khabaits (yang kotor-kotor) : QS. Al-a’raf: 157
Khabaits melliputi semua yang dianggap kotor oleh perasaan manusia secara umum, kendati beberapa prinsip mungkin menganggap tidak kotor
Selain yang disebutkan di atas, yang tidak disebutkan oleh syara’ atau nash maka
hukumnya boleh dimakan
‘halal adalah apa yang telah Allah halalkan dalam al-Quran, dan haram adalah apa yang telah Allah haramkan dalam kitabNya, dan
apa-apa yang didiamkan maka termasuk yang dimaafkan” (HR. Ibn Majah)
Makanan minuman yang tidak terdapat dalam nash
maslahah
mudharat
syubhat
dibolehkan
diharamkan
Yang halal jelas, yang haram jelas, diantara keduanya ada yang tidak jelas (mutasyabihat). Banyak orang yang tidak
mengetahuinya, maka siapa yang menjauhinya ia terjaga kehormatan dan agamanya, dan siapa yang melakukannya
maka ia terjerumus dalam haram”
(HR. Bukhari, Ibn Majah, Muslim, dan Al Darimi
Pembacaan basmalah
Pada waktu pemotongan hewan Ada dua pendapat ulama Fardhu berpegang pada QS. Al-An’am 121
‘ dan janganlah kamu memakan binatang yang tidak disebut nama Allah (ketika menyembelihnya),
sesungguhnya hal itu suatu kefasikan.’
Sunnah berpegang pada hadits – hadits
Kriteria mashlahah dan mafasadah Batasannya telah dirumuskan oleh MUI sebagai
berikut :1. Mashlahat tercapainya tujuan syar’iyah (maqashid al-
syar’iyah) diwujudkan dengan trepeliharanya 5 kebutuhan primer, yaitu agama, akal, jiwa, harta, dan keturunan
2. Mashlahat yang dibenarkan oleh syariah adalah mashlahat yang tidak bertentangan dengan nash.
3. Yang berhak menentukan mashlahat-tidaknya sesuatu menurut syara’ adalah lembaga yang mempunyai kompetensi dibidang syariah dan dilakukan menurut ijtihad jama’i.
Makanan produk ahli kitab
Meliputi :- Hewan sembelihan mereka- Gandum- Beras- Dsb yang biasa dmakan oleh mereka halal pula bagi kaum
muslimin. Hukum mengkonsumsi daging impor : Asal negara pengirim : negeri ahli kitab maka hukum
memakannya termasuk yang dihalalkan Jika negara pengerim adalah negara kafir, maka haram
kecuali penyembelihan ditangani oleh orang-orang Islam
Untuk hidangan yg tidak diketahui asal usulnya
Tidak wajib dicari asal usulnya, dasarnya adalah hadits nabi yang berasal dari Aisyah
‘dari Aisyah r.a. : ada sekelompok orang membawa daging kepada para sahabat, mereka tidak tahu apakah
disembelih atas nama Allah atau tidak, Nabi berkata : “Sebutlah asma Allah atasnya, dan makanlah.”
(HR. Bukhari, An-Nasai, Ibn Majah, Abu Dawud, Malik, Al-Darimi)
minuman 3 kriteria :- Najis- Mudharat secara fisikal, akal, jiwa; air keras, racun
dan yang sejenisnya- Memabukkan khamar semua minuman yang mengandung alkohol,
unsur memabukkanmenjadikannya sebagai bahan minuman, obat, atau obat, atau makanan maka hukumnya haram, pelakunya berdosa besar, dan wajib diberi hukum had, tanpa memperhatikan kadarnya.Diharamkannya bertujuan menjaga kebutuhan primer manusia, yaitu agama, akal, harta, kehormatan, dan keturunan, sebab jika orang kecanduan miras, kelima hal tersebut akan diabaikan
Berobat dengan barang haram Ulama sepakat, dalam keadaan darurat Allah memberikan
rukhshah membolehkan makan makanan yang diharamkan dengan syarat tidak disengaja, dan bukan karen akeinginan untuk memakannya dan tidak berlebihan.
Batasan darurat berobat adanya ketergantungan kesembuhan suatu penyakit pada memakan sesuatu dari barang-barang yang diharamkan itu
Ada pendapat bahwa berobat tidak dianggap darurat seperti halnya makan.
“Sesungguhnya Allah tidk menjadikan kesembuhanmu dengan sesuatu yang Ia haramkan atas kamu (HR
Bukhari)“ Dari Abi Darda ‘ Rasulullah SAW bersabda : Allah telah
menurunkan penyakit dan obatnya, dna menjadikan setiap penyakit obatnya, berobatlah.. Tapi janganlah berobat
dengan yang haram (HR Abu Dawud)
Pembolehan mengonsumsi obat haram rukhshah syar’i
Syaratnya :- Terdapat bahaya yang mengancam
kehidupan manusia jika tidak berobat- Tidak ada obat lain yang halal sebagai
ganti obat yang haram itu- Adanya pernyataan dari dokter muslim
yang dapat dipercaya
Berobat dengan alkohol
Alkohol : adalah minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya : biji-bijian, buah-buahan, nira, dll, atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi yang disebutkan diatas, atau yang sengaja ditambahkan alkohol kepadanya, termasuk ke dalamnya adalah minuman keras klasifikasi A, B, dan C (Per. Menkes N0. 87/1877)
Untuk penggunaan alkohol,pada umumnya ulama mentakhsishkannya, khusus khamar
Sebagian ulama secara tegas mengharamkan penggunaan semua jenis minuman yang mengandung alkohol sebagai obat. Mereka berkesimpulan berdasarkan ada tidaknya unsur yang memabukan karena kandungan alkohol di dalamnya.
Thariq bin Suwaid al-Ju’fi al-hadhrami bertanya kepada Nabi SAW tentang khamar, maka Nai melarangnya, atau
membencinya, untuk menggunakannya, ia berkata: Saya biasa membuatnya untuk obat, Nabi menjawab bahwasanya khamar
itu bukan obat, tetapi penyakit. (HR. Muslim, Ahmad Abu Dawud, dan al-Turmudzi dari Thariq bin Suwaid al-Jufi’)
Khamar adalah penyakit Menimbulkan mudharat tanpa manfaat Tubuh peminum khamar usia 40 tahun, memiliki
tingkat kerusakan seperti pada usia 60 tahun. Demikian juga obat-obat haram lainnya, maka
hukumnya mutlak haram.Wahai hamba Allah berobatlah, dan janganlah berobat dengan barang haram. Sebab Allah tidak menjadikan
kesembuhan dengan barang yang diharamkan
Najisnya khamar
Ulama berpendapat bahwa khamar tidak najis batasan umum, segala sesuatu adalah suci kecuali ada dalil yang menunjukan kenajisannya.
Meskipun haram, tidak berarti najis, karena tidak ada konsekuensi bahwa sesuatu yang haram pasti najis.
Sebagian ulama menajiskan khamar alasannya berdasarkan ijtihad, mengacu pada kemutlakan haramnya khamar dalam nash digunakan kata rijs yang berarti kotor atau najis mengambil makna hakiki.
Pengobatan lemah syahwat
Menurut Shalih al Munajid, boleh hukumnya mengobati lemah syahwat.
Lemah syahwat termasuk penyakit, sehingga syariat Islam membolehkan pengobatan, dengan syarat:
- Tidak ada ES berbahaya penyakit lain yang lebih parah atau kematian
- Tidak dengan bahan yang diharamkan, seperti khamar, najis, daging yang tidak halal dimakan
- Tidak membuka aurat
Keadaan darurat dan pengecualiannya
Semua binatang yang diharamkan berlaku ketika dalam keadaan normal. Jika dalam keadaan darurat maka hukumnya halal
‘Allah telah menerangkan kepadamu apa-apa yang telah Ia haramkan atas kamu, kecuali kamu dalam keadaan terpaksa”
(Q.S. Al-An’am :119)
Darurat sebagaimana disepakati ulama adalah darurat dalam masalah makanan, karena kelaparan
‘ .. Barangsiapa terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya, karena sesungguhnya Allah
Maha Pengampun dan Maha Penyayang
Ulama memberikan batasan darurat adalah sehari semalam jika dalam batas itu tidak mendapat makanan halal untuk kelangsungan hidupnya, maka dibolehkan.
Batasan ghairah baghin ( spt. tidak mencari-cari alasan untuk memenuhi keinginan)
Proposionalitas Makan, Minum dan Obat
‘Dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebihan’
(QS. Al-A’raf: 31)- Makan tidak boleh berlebihan- Karena berlebihan dalam makan dan minum
banyak menimbulkan resiko obesitas, hiperkolesterol, dsb
- Berlebihan dalam konsumsi obat kerusakan hepar, ginjal, OD yang dapat menyebabkan kematian.
Efek positif makan tidak berlebihan
Badan selalu sehat, karena mengkonsumsi hanya yang diperlukan saja.
Seperti pernyataan Rasulullah SAW. ‘kami tidak perlu seorang dokter, karena umat Islam tidak makan sebelum lapar dan tidak makan sampai
kenyang’
Porsi makan melambangkan sisi keimanan orang kafir makan dengan 7 lambung, melambangkan kerakusan dan borosnya orang-orang kafir. Perhatiannya terfokus pada perut dan isinya.
Resep sehat ala Rasulullah
Makan tidak terlalu kenyang Tidak terlalu dekat jaraknya Makan tidak berlebihan tidak lapar mata Rasulullah menyiapkan makan dengan
seksama, dan bervariasi Untuk menjaga kesehatan atau kebersihan,
diperintahkan untuk menutupi makanan dan minuman agar tidak termasuki sesuatu yang membahayakan