46
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI MALARIA DALAM KEHAMILAN MALARIA DALAM KEHAMILAN OLEH: KELOMPOK IV

Malaria Auto Saved]

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Malaria Auto Saved]

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI

MALARIA DALAM KEHAMILANMALARIA DALAM KEHAMILAN

OLEH: KELOMPOK IV

Page 2: Malaria Auto Saved]

PENGERTIANPENGERTIAN

Page 3: Malaria Auto Saved]

Sekitar 350-500 juta orang terinfeksi dan lebih dari 1 juta kematian setiap tahun, terutama di daerah tropis dan di Afrika di bawah gurun Sahara termasuk Indonesia bag

Timur

Penemu atas penyebab malaria: seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran dpt Penghargaan

Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907. 

Penyakit infeksi menular oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk anopheles

Page 4: Malaria Auto Saved]

ETIOLOGIETIOLOGI

Page 5: Malaria Auto Saved]

Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum Protozoa, kelas

sporozoa.

Plasmodium vivax : malaria vivax (malaria tertiana ringan).

Plasmodium

malariae : malaria

kuartana

Plasmodium falcifarum : malaria falsifarum (malaria

tertiana berat), malaria pernisiosa dan Blackwater

faver.

Plasmodium malariae :

malaria kuartana

Page 6: Malaria Auto Saved]

Sifat P. falciparum P. vivax P. ovale P. malariae

Daur praeritrosit 5,5 hari 8 hari 9hari 10-15 hari

Hipnozoit - + + -

Jumlah merozoit hati 40.000 10.000 15.000 15.000

Daur eritrosit 48 jam 48 jam 50 jam 72 jam

Eritrosit yg dihinggapi Muda dan normosit Retikulosit dan normosit Retikulosit dannormosit muda

Normosit

Pembesaran eritrosit - ++ + -

Titik-titik eritrosit Maurer Schuffner Schuffner (james) Ziemann

Pigmen Hitam Kuning tengguli Tengguli tua Tengguli hitam

Jumlah merozoit 8 – 24 12 – 18 8 – 10 8

Daur dalam nyamuk pada 27°C

10 hari 8-9 hari 12-14 hari 26-28 hari

BEBERAPA SIFAT PERBANDINGAN DAN DIAGNOSTIK PADA EMPAT SPESIES PLASMODIUM PADA MANUSIA

Page 7: Malaria Auto Saved]

JENIS MALARIAJENIS MALARIA

Page 8: Malaria Auto Saved]

Malaria tertiana (paling ringan), yg disebabkan Plasmodium vivax

gejala demam dpt terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dpt terjadi selama dua minggu

stlah infeksi).

Malaria kuartana disebabkan Plasmodium malariae, masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika;

gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala kemudian akan

terulang lagi tiap tiga hari.

Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria

tropika, disebabkan plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria.

Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian.

Malaria pernisiosadisebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul

sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.

JENI

S

MALARIA

Page 9: Malaria Auto Saved]

PATOLOGIPATOLOGI

Page 10: Malaria Auto Saved]
Page 11: Malaria Auto Saved]
Page 12: Malaria Auto Saved]

CARA CARA PENULARANPENULARAN

Page 13: Malaria Auto Saved]
Page 14: Malaria Auto Saved]

SIKLUS HIDUP PLASMODIUM SIKLUS HIDUP PLASMODIUM DALAM TUBUH MANUSIADALAM TUBUH MANUSIA

Page 15: Malaria Auto Saved]

GEJALA KLINISGEJALA KLINIS

Page 16: Malaria Auto Saved]

demam secara periodik berhubungan dengan

waktu pecahnya sejumlah skizon matang dan

keluarnya merozoit yang masuk dalam aliran darah

(sporulasi)

Dimulai dengan gejala prodromal yaitu lesu, sakit kepala, tidak nafsu makan,

kadang-kadang disertai dengan mual dan muntah

STADIUM:menggigil,puncak demam,berkeringat

DEMAM

Page 17: Malaria Auto Saved]

gejala khas terutama pada malaria yang menahun.

Perubahan limpa biasanya disebabkan oleh kongesti, tetapi kemudian

limpa berubah warna menjadi hitam, karena pigmen yang ditimbun dalam eritsosit yang

mengandung kapiler dan sinusoid

Pada malaria menahun jaringan ikat bertambah tebal, sehingga limpa

menjadi keras.

SPLENOMEGALI

Page 18: Malaria Auto Saved]

Derajat anemia tergantung pada

spesies parasit yang menyebabkannya

Derajat anemia tergantung pada

spesies parasit yang menyebabkannya

Jenis anemia pada malaria adalah hemolitik, normokrom dan

normositik.

Pada serangan akut kadar hemoglobin turun secara mendadak.

Anemia terutama tampak jelas pada malaria falsiparum

dengan penghancuran eritrosit yang cepat dan hebat dan pada malaria menahun.

ANEMIA

Page 19: Malaria Auto Saved]
Page 20: Malaria Auto Saved]

Gejala klasik, biasanya

ditemukan pada penderita yang

berasal dari daerah non endemis

malaria atau yang belum mempunyai

kekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita malaria

Tiga stadium berurutan :menggigil (selama 15-60 menit), terjadi setelah pecahnya sizon dalam eritrosit dan keluar zat-zat antigenik yang menimbulkan mengigil-dingin.demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita mengigil, demam dengan suhu badan sekitar 37,5-40 derajad celcius, pada penderita hiperparasitemia (lebih dari 5 persen) suhu meningkat sampai lebih dari 40 derajad celcius.berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, terjadi akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah. Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa sehat kembali.

GEJALA

Page 21: Malaria Auto Saved]

Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria :DemamMenggigilBerkeringatDapat disertai dengan gejala lain: Sakit kepala, mual dan muntah. Gejala khas daerah setempat: diare pada balita (di Timtim), nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa (di Papua), pucat dan menggigil-dingin pada orang dewasa (di Yogyakarta).

GEJALA

Page 22: Malaria Auto Saved]

MANIFESTASI MANIFESTASI KLINIKKLINIK

Page 23: Malaria Auto Saved]

MANIFESTASI KLINIKMANIFESTASI KLINIKMalaria ringan atau tanpa komplikasiMalaria ini umumnya disertai gejala dan tanda klinis yang ringan terutama sakit kepala, demam, menggigil dan mual serta tanpa kelainan fungsi organ. Kadang-kadang dapat disertai dengan sedikit penurunan trombosit dan sedikit peningkatan bilirubin serum.

Malaria berat atau dengan komplikasiMalaria berat adalah malaria falsiparum yang cenderung menjadi fatal atau malaria dengan komplikasi Patofisiologi malaria berat sangat kompleks dan tergantung pada sistim organ yang terkena.

Page 24: Malaria Auto Saved]
Page 25: Malaria Auto Saved]

Dapat menimbulkan berbagai kelainan

Tergantung pada tingkat kekebalan seseorang terhadap infeksi parasit malaria dan paritas (jumlah kehamilan)

AnemiaDemamHipoglikemiaMalaria serebralGangg elektrolit Infeksi plasentaEdema pulmonan

Page 26: Malaria Auto Saved]

PENGONTROLAN MALARIA

PENANGANAN MALARIA DI

PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Page 27: Malaria Auto Saved]

Tergantung derajat transmisi, berdasarkan gabungan: Diagnosis dan pengobatan malaria ringan dan anemia

ringan sampai moderat Kemoprofilaksis Pemb klorokuin mrpkan strategi kontrol malaria saat

ini untuk kehamilan dalam daerah endemi malaria. Penatalaksanaan komplikasi malaria berat, termasuk

anemia berat. Pendidikan kesehatan dan kunjungan yang teratur

untuk Ante Natal Care (ANC) : HE tentang malaria dan dampaknya pada

kehamilan di semua lini kesehatan (Posyandu, Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit).

Memantau kesehatan ibu dan janin, serta kemajuan kehamilan.

Diagnosis dan pengobatan yang tepat (tepat waktu).

Memberikan ibu suplai obat untuk kemoprofilaksis.

Page 28: Malaria Auto Saved]

Mengurangi kontak dengan vektor seperti 1.Memakai kelambu yang telah dicelup insektisida (misal :

permethrin) insektisida mengurangi prevalensi parasitemia, khususnya densitas tinggi, insidens klinis dan mortalitas malaria

2.Pemakaian celana panjang dan kemeja lengan panjang3.Pemakaian penolak nyamuk (repellent)4.Pemakaian obat nyamuk (baik semprot, bakar dan obat nyamuk

listrik)5.Pemakaian kawat nyamuk pada pintu-pintu dan jendela-jendela Pemberian tablet besi dan asam folat serta imunisasi TT

lengkap. Vaksinasi Pada daerah non resisten klorokuin:

Ibu hamil non-imun diberi Klorokuin 2 tablet/minggu dari pertama datang/setelah sakit sampai masa nifas Ibu hamil semi imun diberi sulfadoksin-pirimetamin (SP) pada trimester II dan III awal. Pada daerah resisten klorokuin semua ibu hamil baik non imun maupun semi imun diberi SP pada trimester II dan III awal

Page 29: Malaria Auto Saved]

1 Kriteria rawat jalan

a. Gejala klinis malaria tanpa komplikasi

b. Bukan malaria berat

c. Parasitemia < 5%

2 Kritera rawat tinggal Gejala klinis malaria dengan komplikasi Malaria berat Parasitemia > 5%

3 Kriteria rujukan

a. Semua penderita yang memenuhi kriteria rawat tinggal (malaria

berat) tetapi fasilitas/kemampuan perawatan setempat tidak

mencukupi, perlu dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai

fasilitas dan tenaga dokter spesialis.

Page 30: Malaria Auto Saved]

Pada semua ibu hamil dengan malaria, pada kunjungan ANC pertama diberi pengobatan dosis terapeutik anti malaria.

Pencegahan anemi dimulai pada saat ini : Suplemen besi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemen besi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari.

Untuk pengobatan anemia moderat (Hb 7-10 g/dl) diberikan dosis besi 2x lipat.

Periksa Hb setiap kali kontrol.

Page 31: Malaria Auto Saved]

Kebijakan pengobatan malaria (P.falciparum dan P.vivax) di Indonesia hanya menganjurkan pemakaian klorokuin dosis terapeutik untuk pengobatan dalam kehamilan, sedangkan kinin untuk pengobatan malaria berat.

Di daerah P.falciparum resisten klorokuin, dapat diberikan pengobatan alternatif yaitu:

Sulfadoksin- pirimetamin (SP) 3 tablet dosis tunggal Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari

(minimun 3 hari + SP 3 tablet dosis tunggal hari pertama)

Meflokuin dapat dipakai jika sudah resisten dengan Kina atau SP, namun penggunaannya pada kehamilan muda harus benar-benar dipertimbangkan, karena data penggunaannya pada trimester I masih terbatas.

Jika terjadi resistensi ganda pilihan terapi adalah sbb: Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari

ditambah Klindamisin 300 mg 4 kali sehari selama 5 hari (dapat dipakai di daerah resisten kina).

atau Artesunat 4 mg/kg.bb oral dibagi beberapa dosis hari I, disambung 2mg/kg.bb oral dosis tunggal selama 6 hari (dapat dipakai pada trimester II dan III, dan jika tidak ada alternatif lain).

Page 32: Malaria Auto Saved]

PENGARUH MALARIA PADA PENGARUH MALARIA PADA JANINJANIN

•Kematian janin dlm

kandngan

• Aborthus

• Persalinan prematur

• Malaria plasenta

• Berat Badan Lahir

Rendah

• Malaria kongenital

•Kematian janin dlm

kandngan

• Aborthus

• Persalinan prematur

• Malaria plasenta

• Berat Badan Lahir

Rendah

• Malaria kongenital

Page 33: Malaria Auto Saved]

•Berpengaruh pada proses persalinan

• keadaan ibu: indikasi untuk mengakhiri

kehamilan dengan cunam atau ekstraktor

vacuum.

•Perhatian khusus harus ditujukan kepada

kemungkinan perdarahan post parthum

• Ibu yang menderita anemia berat pada

permulaan parthus dapat menderita

dekompensasi kordis segera setelah

kelahiran, akibat bertambahnya darah yang

beredar secara tiba-tiba karena aliran darah

di daerah panggul tidak lagi melalui

plasenta 

Page 34: Malaria Auto Saved]

• Untuk mencegah timbulnya penyakit dalam

masa nifas, maka pemberian obat

pencegahan dalam kehamilan sebaiknya

diteruskan setelah persalinan

• Laktasi biasanya tidak dipengaruhi oleh

malaria, kecuali kalau ibu sangat parah

penderitaannya dan disertai anemia berat

• Pemberian obat pencegahan dalam

kehamilan sebaiknya diteruskan setelah

persalinan sampai 6 minggu postparthum

Page 35: Malaria Auto Saved]

KONSEP DASAR ASUHAN KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL DENGAN PADA IBU HAMIL DENGAN MALARIAMALARIA

  

Page 36: Malaria Auto Saved]

PENGKAJIAN DATAPENGKAJIAN DATADATA SUBYEKTIFNO.REGISTER : PENGKAJIAN OLEH:MRS TANGGAL: JAM :

UmurMalaria pada ibu hamil tidak memandang umur. Semua umur ibu hamil dapat terjadi malaria

AlamatMalaria lebih sering terjadi pada daerah endemic misalnya daerah Indonesia sebelah timur (NTT,papua,dll)

Keluhan UtamaIbu mengeluh demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, sakit kepala,mual muntah dan nyeri pada tulang. Namun terkadang pada ibu multigravida tanpa ada gejala demam

Page 37: Malaria Auto Saved]

Riwayat Daerah Tempat TinggalIbu mengatakan di daerah tempat tinggalnya sering terjadi wabah penyakit malaria (daerah endemic) atau telah melakukan perjalanan ke daerah endemis 2 minggu terakhir

Riwayat Kesehatan dan Penyakit KeluargaRiwayat penyakit malaria: malaria dapat terjadi pada ibu yang sudah pernah atau belum terkena malaria. Ibu pernah minum obat anti malaria. Di dalam kelurga ada yang pernah mengalami malaria ± 1 tahun.

Riwayat Obstetri Yang LaluMalaria dapat terjadi pada primigravida maupun multigravida. Namun pada primigravida malaria dapat terjadi lebih berat daripada multigravida

Pola AktivitasMalaria meneyebabkan ibu lebih lemah dan merasa letih (malaise) sehingga aktivitas ibu dalam melakukan tugas sehari-hari berkurang. Ibu lebih cenderung berbaring/istirahatIbu pernah melakukan perjalanan ke daerah endemid selama 2 minggu terakhir

Page 38: Malaria Auto Saved]

Pola NutrisiMalaria menyebabkan kondisi ibu mual dan muntah sehingga nafsu makan ibu menurun. Status gizi ibu hamil mempengaruhi ringan beratnya malaria

Pola EliminasiPada malaria, Ibu terkadang susah BAB sehingga perutnya kembung namun terkadang malah terjadi diare. Untuk BAK, pada malaria ibu lebih jarang BAK

Page 39: Malaria Auto Saved]

PENGKAJIAN DATAPENGKAJIAN DATA DATA OBJEKTIF

◦ Pemeriksaan Umum Keadaan umum : ibu tampak

Pucat                        Kesadaran : pada malaria ringan kesadaran:

compos mentis namun pada malaria berat/dengan komplikasi kesadaran: koma

Tanda vital Tekanan darah : Normal/sedikit turun (N:120/80

mmHg) Nadi : Cepat dan kuat (>100x/menit):

takikardi Pernafasan : Pendek (< 20x/menit)        Suhu : >38°C BB : Mengalami penurunan dari BB

semula ibu hamil

Page 40: Malaria Auto Saved]

◦Pemeriksaan FisikKepala dan leherEdema wajah         : tidak ada, tampak pucatMata                      : konjuctiva pucatMulut                     : Bibir kering dan pucatTonus Otot: LemahAbdomenAdanya distensi AbdomenAdanya pembesaran limpa (splenomegali)Pada malaria yang berat/dengan komplikasi

Adanya pembesaran Hepar (hepatomegali)

Page 41: Malaria Auto Saved]

◦ Pemeriksaan PenunjangMenurut defenisi WHO, anemia pada

kehamilan bila kadar haemoglobin (Hb) < 11 g/ dl

Adanya peningkatan Natrium dan penurunan kalium

Adanya peningkatan bilirubin serum (SGOT/SGPT)

Adanya penurunan trombositPemeriksaan mikroskopik masih

merupakan yang terpenting pada penyakit malaria karena selain dapat mengidentifikasi jenis plasmodium secara tepat sekaligus juga dapat menghitung jumlah parasit sehingga derajat parasitemi dapat diketahui.

Page 42: Malaria Auto Saved]

Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis untuk menentukan nilai ambang parasit dan mengetahui kepadatan parasit pada sediaan darah.

Metode diagnostik yang lain adalah deteksi antigen HRP II dari parasit dengan metode Dipstick test, selain itu dapat pula dilakukan uji immunoserologis yang lain, seperti:

Tera radio immunologik (RIA)Tera immuno enzimatik (ELISA)Adapun pemeriksaan genetika dan

biomolekuler yang dapat dilakukan adalah dengan mendeteksi DNA parasit, dalam hal ini urutan nukleotida parasit yang spesifik, melalui pemeriksaan Reaksi Rantai Polimerase (PCR)

Page 43: Malaria Auto Saved]

IDENTIFIKASI DIAGNOSA,MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa: G…PAPIAH, UK(Umur Kehamilan), Tunggal/gemelli, janin hidup/mati, Letak janin, keadaan ibu lemah dengan Malaria Ringan

Masalah: Ibu khawatir dengan kondisinya dan janin

Kebutuhan:Memberi penjelasan tentang malaria

dan pengaruh terhadap kehamilan serta penanganannya sehingga ibu tidak khawatir

Melakukan kolaborasi dan Rujuk

Page 44: Malaria Auto Saved]

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIALJanin: abortus, lahir mati, lahir

premature, BBLRIbu: anemia Berat, edema paru,

malaria serebral, hipoglikemia, kematian

KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA

Bidan perlu melakukan kolaborasi dan rujukan pada ibu hamil dengan malaria

Page 45: Malaria Auto Saved]

PERENCANAAN

Beri penjelasan mengenai hasil pemeriksaan dan kondisi kehamilan ibu

Lakukan diskusi dengan ibu dan keluarga mengenai malaria, pengaruh malaria terhadap kehamilan, serta

pencegahan dan penanganan malaria

Kolaborasi dengan dr.SpOG dalam pemberian terapi anti malaria(kemopropilaksis) dan anti piretik

Beri Suplemen besi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemen besi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari untuk mencegah

anemia berat

Beritahu ibu cara minum, efek samping obat/terapi anti malaria(kemoprofilaksis) dan anti piretik

Anjurkan ibu untuk melakukan perilaku hidup sehat dan makan makanan bernutrisi, dan mengurangi kontak dengan

vector,misalnya Memakai kelambu yang telah dicelup insektisida (misal : permethrin) insektisida mengurangi

prevalensi parasitemia, khususnya densitas tinggi, insidens klinis dan mortalitas malaria, Pemakaian celana

panjang dan kemeja lengan panjang, Pemakaian penolak nyamuk (repellent), Pemakaian obat nyamuk (baik semprot,

bakar dan obat nyamuk listrik), Pemakaian kawat nyamuk pada pintu-pintu dan jendela-jendela

Kontrol ulang keesokan hari untuk melakukan pemeriksaan HB dan lab ulang

Jika hasil lab parasitemia>5% dan termasuk malaria berat maka perlu dilakukan rujukan ke RS dengan menggunakan

BAKSOKU

Page 46: Malaria Auto Saved]

PELAKSANAANPelaksanaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan yang efisien menyingkat waktu dan biaya serta menghasilkan mutu asuhan yang terjamin.

EVALUASIMerupakan tahap akhir dari keseluruhan proses asuhan kebidanan. Evaluasi menilai apakah asuhan yang telah diberikan sudak efektif atau tidak.