Managemen Strategis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis strategi Samsung dalam pencapaian kesukesesan

Citation preview

Kesusksesan Samsung Bergantung pada Banyak Strategi PerusahaanPada Tahun 2000an, Samsung Electronics, yang berada di Seoul, Korea, menjadi perusahaan teknologi berskala global yang paling profitable kedua setelah Microsoft.SE menyempurnakan hal ini ketika CEO pelopor mereka Lee Kun Hee memutuskan untuk berembang dan membangun kompetensi khusus di awal pada sektor manufaktur murah, kedua pada bagian riset dan pengembangan, dan kemudian pada produksi baru pada industri baru.Industri inti dari SE adalah industri konsumsi elektronik. Pada 90an, para insinyurnya belajar bagaimana perusahaan Jepang, Sony dan Panasonic, berinovasi dalam berproduksi. Sony dan Panasonic, berinovasi pada produk baru mereka. Kemudian, insinyur SE meniru teknologi Jepang dan menggunakan kemampuan biaya rendah mereka untuk membuat versi murah dari suatu produk yang bisa mereka jual pada harga yang lebih rendah daripada produk buatan perusahaan Jepang. Contohnya, SE memutuskan untuk memasuki industri hp dan membuat hp yang lebih murah dari perusahaaan seperti Nokia, dan Motorla. SE juga memasuki industri semikonduktor di mana mereka bekerja untuk membuat memori chip dengan harga paling murah; kemudian mereka menjadi pemimpin global karena harga murah yang ditawarkannya. SE juga memasuki pasar produk digital lain seperti kamera, printer, dan peralatan penyimpan data.Pada dasarnya, Samsung mengejar strategi tingkat perusahaan dalam hal diversifikasi yang berkaitan.Tujuannya adalah untuk meningkatkan profitabilitas dengan menciptakan nilai dengan mentransfer dan meningkatkan kompetensi khas dalam pengembangan produk dan sektor manufaktur denga memasuki industri baru dan memproduksi barang baru. Strategi SE telah sukses dan menguntungkan, tapi mereka tidak berada pada tingkatan yang sama seperti Sony, sebagai contohnya. Sony mampu menetapkan harga yang premium untuk tiap produk elektronik terkemuka milik mereka dan melanjutkannya dengan membajak kembali keuntungan mereka dan mengarahkannya ke bagian yang R&D butuhkan untuk untuk menciptakan barang elektronik yang berseni tinggi (keuntungan mereka cenderung diarahkan ke bagian R&D (riset dan pengembangan, di mana keuntungan ini nantinya akan membuat R&D mampu mendesain barang-barang elektronik dengan cita rasa seni yang tinggi dan ini akan menguntungkan bagi SE). CEO Hee memutuskan untuk mengadopsi strategi baru yang membolehkan perusahaan mereka untuk bersaing secara langsung denga perusahaan elektronik dari Jepang dan Korea dan membuat mereka menjadi pemimpin di pasar global. Tujuan SE bukan untuk meniru teknologi yang telah diinovasikan oleh Sony, Matsushita, Phillips, dan Nokia tapi lebih ke bagian pengembangan produk dan riset supaya perusahaan mereka dapat terus berinovasi dan berkembang dengan cepat. Riset dan pengembangan ini lebih tertuju kepada teknologi yang akan digunakan oleh banyak umat manusia di masa depan, seperti LCD tv, untuk membuat produk yang lebih maju dari pihak pesaing mereka.Dalam 10 tahun, SE menjadi pemimpin pasar dalam hal penyuplai memori flash dan chip, juga layar berteknologi LCD. Produk ini akan diberi dengan harga premium yang nantinya akan dijual kepada pihak produsen elektronik global lain termasuk ke produsen TV layar datar Jepang. Samsung juga membuat pengembangan dari kompetensi baru pada pemasaran global sebagai bagian penting dari model bisnis mereka (bagian penting dari bisnis mereka adalah kompetensi baru buatan mereka, yang akan bersaing dengan perusahaan lain di pasar global. Mereka akan menghadapi strategy-strategi pemasaran yang berbeda-beda dari pihak lain, oleh karenanya, mereka harus memiliki kompetensi baru yang membedakan, juga mampu mengungguli pesaing). Sebagai contoh, ketika Nokia tengah memimpin sebagai inovator pada industri hp, Samsung menjadi yang pertama untuk mewujudkan keinginan konsumen yang menginginkan layar warna pada hp mereka yang bisa membuat mereka untuk untuk bermain game, juga fitur kamera pada hp untuk mengirim dan berbagi foto dengan teman mereka. Kedua keuntungan ini membolehkan Samsung secara dramatis meningkatkan pangsa pasar hp mereka. Pada 2009, Samsung menjadi perusahaan hp terbesar kedua setelah Nokia.Pada 2007, Samsung telah menjadi salah satu perusahaan elektronik global yang paling inovatif dengan 4 divisi riset mereka: semikonduktor, telekomunikasi, media digital, dan LCD layar datar. Karena banyak produk mereka mensyaratkan komponen yang dikembangkan dari keempat divisi tersebut, untuk memperoleh strategi diversifikasi berhubungan mereka, tim SE periset, desainer, insinyur atau teknisi dan marketing dari seluruh divisi berada di luar kota Seoul dengan fasilitas yang lengkap dan memiliki lingkungan yang baik. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan cakupan ekonomi mereka dan meningkatkan kompetensi strategi diversifikasi berhubungan mereka. Pada waktu yang sama, ini juga dapat mentransfer kompetensi manufaktur antar divisi mereka dan membuat produk dengan harga lebih rendah daripada pesaingnya.Pada 2008, SE, sebagaimana perusahaan elektronik lain terpaksa melakukan restrukturisasi divisi bisnis mereka karena krisis global. Masalah yang dihadapi SE dan perusahaan elektronik global lain seperti Sony, bagaimana cara memperoleh diversifikasi berhubungan ketika pada saat yang sama mengurangi biaya struktural dan meningkatkan teknologi mereka. Pada 2009, CEO SE yang baru, Lee Yon Woo mengumumkan restrukturisasi besar yang akan mengonsolidasikan keempat divisi mereka menjadi 2 untuk mengurangi biaya tapi tapi tidak mengurangi kecepatan pengembangan produk mereka. Bisnis semikonduktor SE dan layar LCD digabung menjadi Divisi Solusi Device (perangkat) yang baru, dan TV, hp, dan barang elektronik lain seperti printer dan komputer ditempatkan pada Divisi Media dan Komunikasi. Karena semua produk SE menggunakan rumah produksi chip dan layar LCD, ini berarti bahwa ketika SE memperoleh diversifikasi berhubungan, mereka juga menggunakan kemampuan berbiaya rendah mereka untuk mendapatkan keuntungan dari integrasi vertikal.Sebagai tambahan, perlu dicatat bahwa SE hanya salah satu divisi dari Perusahaan Samsung, yang merupakan suatu konglomerasi yang juga menggunakan strategi diversifikasi tak berhubungan. Keluarga perusahaan Samsung memiliki lusinan divisi yang terlibat dalam industri sepeerti pembuatan kapal, konstruksi, asuransi jiwa, dll. Pada kenyataannya, kerajaan Samsung ini menguasai total 20% ekspor Korea ke negara lain.