Upload
restu-aprilianto
View
6
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Manajemen industri
Citation preview
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi Robbil Alamin puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
makalah, dalam Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen saya yaitu Pak Eko
Sarwono S.T, M.T. Sholawat dirangkai salam kami limpahkan keharibaan baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju ke era globalisasi pada
saat ini, sehingga kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Innal Insana wal khotoiwan Nisyan sesungguhnya manusia itu adalah tempatnya
kesalahan dan lupa dari makalah tersebut kami sadar bahwa selaku manusia biasa kami tidak
akan luput dari kehilafan ataupun kekurangannya, oleh karena itu kami mengharap partisipasi
dari rekan-rekan mahasiswa untuk ikut menyumbang fikirannya lewat kritik dan saran para
pembaca setia. Demikian dari kami dan terimakasih.
Walaikumsalam Wr. Wb
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Ruang lingkup manajemen
BAB II Pembahasan
2.1 Gambaran umum manajemen dalam suatu perusahaan
2.2 Visi dan Misi perusahaan
2.3 Tujuan perusahaan
2.4 Tujuan Organisasi manajemen dalam perusahaan
2.5 Sistem manajeman dalam perusahan
1. Manajemen Sumberdaya Manusia
2. Manajemen Produksi
3. Manajemen Keuangan
4. Manajeman Informasi.
2.6 Perananan dan pelaksaan dalam perusahaan
1. Peran Manajemen
2. Peran Decional
3. Peran Inter
4. Peran Informasi
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
PT Pramono Irindo Jaya bergerak dibidang pembuatan kancing baju. Manajemem
Perusahaan ini terhadap pelangganya berkembang menjadi sebuah bisnis yang membantu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pelanggan dan mendaya gunakan produk dan jasa yang
diberikan perusahaan pada setiap peluang yang memungkinkan kompleks. Pelanggan banyak
memiliki kebutuhan sedangkan perusahaan memiliki banyak produk alternatif.
Adanya persaingan antara perusahaan maka setiap perusahaan berusaha untuk
memberikan yang terbaik bagi pelanggannya baik berupa produk maupun jasa. Untuk itu
perusahaan membutuhkan tenaga manajemen untuk bertindak sebagai jembatan antara
perusahaan dan pelanggan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pelanggan
dan mendayagunakan produk dan jasa yang diberikan perusahaan pada setiap peluang yang
memungkinkan.
Salah satu upaya suatu perusahaan untuk memberi pelayanan kepada pelanggan adalah
dengan membangun komunikasi yang lebih luas. Dengan komunikasi maka akan terjadi interaksi
secara langsung antara perusahaan dan pelanggan. Perangkat komunikasi yang sedang
berkembang dan digunakan oleh banyak perusahaan adalah call center. Melaui call center maka
komunikasi antara pelanggan dan perusahaan akan terjalin. Call center dapat digambarkan
sebagai pintu penghubung perusahaan yang selalu terbuka bagi pelanggan. Hanya dengan
mengangkat telepon maka pelanggan dengan mudah memperoleh berbagai informasi yang
dibutuhkan berkaitan dengan produk atau menyampaikan keluhan.
Ketika melakukan komunikasi melalui telepon, menunggu bukanlah hal yang
menyenangkan. Apalagi bila kontak telepon dilakukan karena keadaan yang mendesak,
sementara line yang dihubungi sedang sibuk. Seperti halnya jenis pelayanan jasa, antrian call
yang masuk juga tidak dapat dihindari dalam call center. Antrian tersebut terjadi sebagai akibat
tidak ada keseimbangan antara ketersediaan fasilitas pelayanan dengan permintaan yang tinggi.
Sebagai konsekuensinya maka perusahaan harus mengelola sistem antrian dengan baik karena
antrian merupakan salah satu dasar pengukuran pelayanan call center. Suatu antrian itu terjadi
karena adanya kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan fasilitas pelayanan sehingga
pelanggan yang datang tidak secara langsung mendapatkan layanan karena kesibukan pelayanan
itu sendiri.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisis manajeman perusahaan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi dan tekanan pekerjaan yang di sebabkan oleh
sistem manajeman. Penulisan ini merupakan penulisan empiris dengan menggunakan simple
random sampling di dalam pengambilan sampel. Data yang diperoleh dari sumber sumber yang
dapat dipercaya,dan buku - buku yang ditulis oleh para ahli. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa komunikasi organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja. Komunikasi
organisasi berpengaruh negatif terhadap tekanan pekerjaan. Tekanan pekerjaan tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
1.3 Ruang Lingkup Manajemen
Penelitian manajemen adalah penelitian yang umumnya dilakukan oleh akademisi yang
mengkaji keilmuan manajemen seperti bisnis umum, manajemen pemasaran, manajemen
keuangan, manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi, sistem informasi
manajemen, dan manajemen operasional. Penelitian manajemen tergolong kepada penelitian
bisnis. Makna penelitian bisnis adalah proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan
obyektif untuk membantu pembuatan keputusan bisnis. Beberapa kelompok dalam penelitian
manajemen dapat dilihat pada penggolongan dan contoh-contoh objek penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran umum manajemen
Devinisi Manajemen
Koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan
tenaga kerja, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
Dari devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam manajemen harus ada: tujuan, proses,
suatu keahlian, pihak yg mengatur dan di atur.
MANAJEMEN DAN MANAGER
2. Manajemen dan manajer
Tingkatan manajemen
Manajemen adalah pemanfaatan manusia dan sumber-sumber lain dengan cara yang
terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain itu manajemen dapat juga disebut
pendayagunaan sumber daya manusia dengan cara yang paling efektif, agar dapat mencapai
rencana dan sasaran perusahaan.
Empat komponen utama bagi manajer diantaranya :
1. Memahami karakteristik penting untuk keefektifan
2. Menentukan tanggung jawab pekerjaan
3. Mengatur proses di mana produk akan diproduksi
4. Mengawasi dan memperbaiki kualitas produk yang diproduksi.
Tingkat-tingkat Manajemen
Manajemen puncak (top manajemen) tanggung jawabnya adalah menyusun rencana baru
untuk perluasan produksi dan meningkatkan penjualan. Mengkomunikasikan rencana-rencana itu
kepada semua manajer. Contoh dari manajemen puncak adalah presiden, direktur utama, direktur
keuangan dan wakil presiden. Keputusan yang diambil dari manjemen ini adalah untuk 3 sampai
5 tahun ke depan.
Manajemen menengah (middle manajemen) tanggung jawabnya menentukan jumlah
karyawan baru yang harus direkrut, menetapkan harga yang lebih reandah untuk meningkatkan
penjualan dan menentukan peningkatan periklanan untuk meningkatkan penjualan serta
menentukan cara memperoleh dana untuk membiayai ekspansi. Bertanggung juga pada
keputusan jangka pendek
Manajemen pengawasan (forward line) terlibat secara langsung dengan karyawan yang
melaksanakan proses produksi sehari-hari. Tanggung jawabnya adalah mempersiapkan tugas
pekerjaan bagi para karyawan baru yang telah direkrut, mempersiapkan jadwal waktu bagi para
karyawan yang telah direkrut.Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3
tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan
manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama.
Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian
untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer
dibawahnya.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya
keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer
bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal:
manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh
para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian
teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian
dalam bidang khusus.
Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi,
pemasaran, keuangan, personalia, dll
Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit
2.2 Visi dan Misi perusahaan
VISI
Menjadi perusahaan industri button yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh
berkembang dengan sehat dan Menjadi perusahaan terkemuka di bidang bisnis dengan
mengutamakan pelayanan purna jual yang terbaik untuk customer
MISI
1. menghasilkan laba yang sangat besar.
2. memproduksi berbagai macam button untuk kebutuhan customer.
3. menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
4. memproduksi produk dengan kualitas yang terpilih.
5. membuat bangsa Indonesia semakin maju di bidang bisnis.
6. perusahaan mampu mengekspor ke luar negeri
2.3 Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan
nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
A. Tujuan Pelayanan Primer
Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Tujuan Organisatoris adalah nilai-nilai yang harus disumbangkan oleh masing-masing
atau kelompok individu yang berada pada bagian yang bersangkutan. Tujuan
Operasional adalah nilai-nilai yang disumbangkan oleh masing-masing tahap dalam
suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan.
B. Tujuan Pelayanan Kolateral
Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individu atau
kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilai-nilai
ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan
yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan.
Tujuan Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk kepentingan masyarakat, misalkan :
membayar pajak.
C. Tujuan Pelayanan Sekunder
Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
primer.
Tetapi secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa :
a. mencapai keuntungan maksimal
b. mempertahankan kelangsungan hidup
c. mengejar pertumbuhan
d. menampung tenaga kerja
D. Manajemen juga menggunakan metode ilmiah yang meliputi urutan kegiatan
sebagai berikut :
1. mengetahui adanya persoalan
2. mendefinisikan persoalan
3. mengumpulkan fakta, data dan informasi
4. menyusun alternatif penyelesaian
5. mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian
6. melaksanakan keputusan serta tindak lanjut
2.4 Tujuan Organisasi manajemen dalam perusahaan
Manajemen ada hubungannya dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan
dengan orang lain. Manajemen perusahaan erat kaitannya dengan usaha untuk memelihara kerja
sama sekelompok orang. Yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
2.5 Sistem manajeman dalam perusahan
A. Manajemen Sumberdaya Manusia
Dalam perusahaan ini menggunaan tenaga kerja pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya untuk dapat memenuhi inisiatif pada para tenaga kerja sehingga diharapkan akan
dapat membantu dalam mencapai tujuan suatu perusahaan
B. Manajemen produksi
Manajemen Produksi dalam perusahaan ini berperapan berdasarkan fungsinya untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan
konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi
hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi
C . Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai
tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan
diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara
bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan
D. Manajemen Informasi
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam
jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan
seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun
eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi di masyarakat
2.6 PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
1. PERAN MANAJEMEN
Selain kategori besar dari fungsi manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki mengisi
peran manajerial yang berbeda. Peran ini dikategorikan oleh peneliti Henry Mintzberg, dan
mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: decisional, interpersonal, dan
informasi.
2. PERAN DECISIONAL peran Decisional memerlukan manajer untuk merencanakan
strategi dan memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran spesifik yang decisional. Peran
pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan sumber daya untuk mengembangkan
barang yang inovatif dan jasa, atau untuk mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini
akan diselenggarakan oleh manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat
diberikan beberapa kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan
mengoreksi masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau
eksternal. Manajer di semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya, pertama-line
manajer dapat memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan atau manajer tingkat
menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan toko. Top
manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar, seperti membutuhkan penarikan
produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi sumber daya, menentukan yang
melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber daya. Top manajer cenderung
membuat besar, keputusan anggaran secara keseluruhan, sementara mangers menengah
dapat membuat alokasi yang lebih spesifik. Dalam beberapa organisasi, manajer pengawas
bertanggung jawab untuk menentukan alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya,
negosiator bekerja dengan orang lain, seperti pemasok, distributor, atau serikat buruh, untuk
mencapai kesepakatan mengenai produk dan jasa. Pertama-tingkat manajer dapat
bernegosiasi dengan karyawan tentang isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka
dapat bekerja dengan manajer pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus
dibagi. manajer Tengah juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung untuk bekerja
untuk mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan distributor. Top manajer
bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti kontrak kerja, atau bahkan merger dan
akuisisi perusahaan lain.
3. PERAN INTERPERSONAL
peran interpersonal memerlukan manajer untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan
organisasi. boneka ini biasanya seorang manajer menengah atas. manajer ini dapat
berkomunikasi tujuan organisasi masa depan atau panduan etika bagi karyawan dengan
pertemuan perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh bagi karyawan lainnya
untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan, membuat keputusan,
dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi pemimpin di semua tingkat
organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke manajemen puncak untuk contoh
kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan harus mengkoordinasikan pekerjaan
orang lain di unit kerja yang berbeda, membangun aliansi antara lain, dan bekerja sumber
daya untuk berbagi. Peran ini sangat penting bagi manajer menengah, yang sering harus
bersaing dengan manajer lain untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga
hubungan yang sukses bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama.
4. PERAN INFORMASI
Informational peran adalah mereka di mana para manajer mendapatkan dan mengirimkan
informasi. Peran ini telah berubah secara dramatis sebagai teknologi telah meningkat.
Monitor mengevaluasi kinerja orang lain dan mengambil tindakan korektif untuk
meningkatkan kinerja itu. Monitor juga mengawasi perubahan lingkungan dan di dalam
perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja individu dan organisasi. Pemantauan terjadi
pada semua tingkat manajemen, meskipun manajer di tingkat yang lebih tinggi organisasi
lebih mungkin untuk memantau ancaman eksternal terhadap lingkungan dibandingkan
tengah atau manajer lini pertama. Peran penyebar mensyaratkan bahwa manajer
memberitahu karyawan perubahan yang mempengaruhi mereka dan organisasi. Mereka juga
mengkomunikasikan visi dan tujuan perusahaan. Manajer di setiap tingkat menyebarkan
informasi kepada orang-orang di bawah mereka, dan banyak informasi ini menetes alam dari
atas ke bawah. Akhirnya, juru bicara berkomunikasi dengan lingkungan eksternal, dari iklan
perusahaan barang dan jasa, untuk menginformasikan masyarakat tentang arah organisasi.
Juru bicara untuk pengumuman besar, seperti perubahan arah strategis, kemungkinan untuk
menjadi seorang manajer top. Tapi, lain, informasi lebih rutin dapat diberikan oleh manajer
pada semua tingkat perusahaan. Misalnya, seorang manajer menengah dapat memberikan
press release ke koran lokal, atau manajer supervisor dapat memberikan presentasi pada
pertemuan komunitas.
Ada pun peranan dan pelaksanaan manajemen perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu :
1. Budaya organisasi
2. Input
3. Proses perencanaan
4. Pengendalian
5. Hasil pelaksanaan program secara
Budaya Organisasi: sistem nilai, norma dan pelaku pimpinan dan anggota organisasi
yangm endukung pencapaian misi, visi dan tujuan organisasi
Input organisasi: keterbatasan dalam faktor-faktor Sumber daya manusia, bahan baku,
anggaran, fasilitas, teknologi, informasi, sumber daya lain seperti lahan di sektor
pertanian, perusahaan, kemaritiman dan perusahaan yang lain .
Proses perencanaan: Ketersediaan data dan informasi kurang, keterbatasan jumlah dan
mutu sumberdaya manusia, metode perencanaan yang tidak tepat, teknologi tepat guna
tidak tersedia, dan dimensi waktu dan ruang yang tidak jela
Pengendalian : Kepemimpinan yang lemah dalam mempengaruhi subordinasi, sistem
koordinasi tidak efektif, metode monitoring dan evaluasi tidak dilakukan atau tidak
efektif, dan umpan balik tidak dilakukan
Output : Jumlah dan mutu hasil pengembangan SDM rendah, tidak efisien dan tidak
efektif, benefit ekonomi dan sosial rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan demikian, apabila ada perusahaan yang mengiklankan bahwa produknya telah
memenuhi standar internasional, merupakan hal yang salah dan keliru, karena seharusnya
manajemen perusahaan hanya boleh menyatakan bahwa sistem manajemen kualitasnya yang
telah memenuhi standar internasional, bukan produk berstandar internasional
Standar Sistem manajemen unilever adalah Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam
memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,
konsumen dan komunitas. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala
proses.Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.Bertujuan
meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikanimbalan di atas rata-
rata karyawan dan pemegang saham. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli
kepada masyarakat dan lingkungan hidup. Tujuan perusahaan menyebutkan bahwa untuk
berhasil diperlukan "standar tertinggi etika perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja di
perusahaan kami, masyarakat sekitar & lingkungan tempat kami melakukan kegiatan usaha."
3.2 SARAN
Di dalam persaingan bisnis, sebaiknya perusahaan perlu mempertahankan kualitas produksi agar
konsumen mendapatkan sesuatu seperti yang diharapkan. Hal ini dilakukan karena konsumen
merupakan salah satu prioritas utama dalam suatu persaingan bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Deddy, Makalah Peran Komunikasi Dalam Organisasi,
http://surantasainstechno.blogspot.com/2012/04/makalah-peran-komunikasi-dalam.html ,
29 Maret 2013
2. Adi, Teori Komunikasi Organisasi, http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-
komunikasi-organisasi.html, 4 desember 2007
3. Hr.Centro, Peranan Komunikasi dalam
Organisasi,http://www.hrcentro.com/artikel/Peranan_Komunikasi_dalam_Organisasi__1
30207.html, 7 Februari 2012
4. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/07/18/peranan-manajer-dalam-
manajemen-organisasi-publik/
5. http://digilib.unsri.ac.id/download/Peranan%20%20Manajemen%20Arsip%20Dinamis.p
df
6. Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/2267128-peranan-
manajemen-dan-fungsi-kepemimpinan/#ixzz1q8WKfaFQ
7. http://organisasi.org/macam-jenis-peranan-manajemen-peran-manajer-dalam-organisasi-
perusahaan-ekonomi-manajemen
8. http://www.uinsuska.info/perpustakaan/attachments/025_KOMUNIKASI%20
DALAM%20MANAJEMEN%28oleh%20SUHAIMI%20D,%20M.Si%29.pdf (diakses
pada tanggal 28 Januari 2011)2.
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks- World-
Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas (diakses pada tanggal 10 Februari 2011)3.
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (diakses pada tanggal 2 Februari
2011)4.
10. http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&arti
kel=inv2&hlm=1-3 (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)5.
http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html (diakses pada
tanggal 25 Januari 2011)6.
11. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi- dalam-
organisasi/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)7. http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam- organisasi.html (diakses pada
tanggal 28 Januari 2011)8. http://info-gua.blogspot.com/2010/05/pengaruh-komunikasi-
organisasi- terhadap.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)9.
http://joejoe.blogdetik.com/2010/05/20/komunikasi-dalam-organisasi/ (diakses pada
tanggal 8 Februari 2011)10.
MAKALAH
MANAJEMEN INDUSTRI
DOSEN PEMBIMBING
Eko Sarwono, S.T, M.T
DISUSUN OLEH
Restu Aprilianto
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
TAHUN 2015