9
PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM MANAJEMEN KEUANGAN MODAL KERJA Hal yang penting yang perlu dijawab dalam menetapkan kebijakan Modal Kerja (hubungannya dengan profitabilitas) : – Berapa banyak investasi yang harus dilakukan pada setiap kategori aktiva lancar. Bagaimana investasi tersebut harus dibiayai Pengertian Modal Kerja Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, suratsurat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar Tujuan Manajemen Modal Kerja Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar terjamin jumlah net working capital yang layak diterima (acceptable) yang menjamin tingkat likuiditas badan usaha Konsep dasar dan istilah modal kerja Modal kerja = modal kerja bruto = aktiva tetap Modal kerja bersih Rasio modal kerja = Rasio lancar Rasio cepat (Quick or acid test ratio) Kedua rasio belum memberikan gambaran likuiditas yang lengkap Kebijakan modal kerja Pengelolaan modal kerja menyangkut administrasi aktiva lancardan kewajiban lancar. Pentingnya pengelolaan Modal kerja Manajer keuangan sebagian besar waktunya untuk operasi internal sehari-hari perusahaan

Manajemen Modal Kerja

  • Upload
    hasby

  • View
    1.724

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Modal Kerja

PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM MANAJEMEN KEUANGAN

MODAL KERJA Hal yang penting yang perlu dijawab dalam menetapkan kebijakan Modal Kerja (hubungannya dengan profitabilitas) : – Berapa banyak investasi yang harus dilakukan pada setiap kategori aktiva lancar. – Bagaimana investasi tersebut harus dibiayai

Pengertian Modal Kerja Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland

Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, suratsurat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar

Tujuan Manajemen Modal Kerja Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar terjamin jumlah net working

capital yang layak diterima (acceptable) yang menjamin tingkat likuiditas badan usaha

Konsep dasar dan istilah modal kerja Modal kerja = modal kerja bruto = aktiva tetap Modal kerja bersih Rasio modal kerja = Rasio lancar Rasio cepat (Quick or acid test ratio) Kedua rasio belum memberikan gambaran likuiditas yang lengkap Kebijakan modal kerja Pengelolaan modal kerja menyangkut administrasi aktiva lancardan

kewajiban lancar.

Pentingnya pengelolaan Modal kerja

Manajer keuangan sebagian besar waktunya untuk operasi internal sehari-hari perusahaan

Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva Pengelolaan modal kerja khususnya penting bagi perusahaan kecil Pertumbuhan penjualan mempunyai hubungan yang erat dan langsung dengan

investasi dalam bentuk aktiva lancar

Modal Kerja Mengandung Dua Pengertian pokok :

1. Gross working capital • Keseluruhan dari aktiva lancar

2. Net working capital • Selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar

Page 2: Manajemen Modal Kerja

Pembagian Modal Kerja • Menurut Bambang Riyanto modal kerja dapat dibagi menurut konsep :

– Konsep kuantitatif – Konsep kualitatif – Konsep fungsional

Konsep Kuantitatif • Menggambarkan keseluruhan (jumlah) dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini

sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula dalam jangka waktu pendek • Konsep ini disebut modal kerja bruto – Gross working kapital

Konsep Kualitatif • Merupakan selisih antara aktiva lancar diatas hutang lancar, atau meripakan

sebagian dari aktiva lancar yang benarbenar dapat digunakan untuk membiayaioperasi perusahaan tanpa menunggu likuiditas

• Konsep ini disebut modal kerja netto – net working capital

Konsep Fungsional • Menitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan

income-dari usaha pokok perusahaan • Menghasilkan pendapatan pada periode akuntasi dan periode masa depan

Aktiva Lancar • Kas • Surat – surat berharga • Piutang • Inventori

Hutang Lancar • Hutang jangka pendek

– Hutang wesel – Hutang perniagaan – Hutang pada bank lain kurang satu tahun

Page 3: Manajemen Modal Kerja

PENGELOLAN MODAL KERJAA. PENGELOLAAN KAS

1. Motif Memiliki kasa. John Maynard Keynes menyatakan bahwa ada tiga motif

untuk memiliki kas, yaitu:1) Motif transaksi berarti perusahaan menyediakan kas

untuk membayar sebagai transaksi bisnisnya. Baik transaksi yang regular maupun tidak regular.

2) Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.

3) Motif spekulasi b. Seandainya semua pengeluaran dan pemasukan kas bisa

diprediksi dengan sangat akurat, maka saldo kas untuk maksud berjaga-jaga akan sangat rendah.

c. Motif spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuit. Biasanya jenis investasi yang dipilih adalah investasi pada sekuritas.

2. Model-model manajemen kasa. Model persediaan

Model perusahaan merumuskan bahwa jumlah sekuritas yang perlu

dirubah menjadi kas adalah,

i adalah tingkat bunga yang diperoleh dari sekuritas yang memiliki perusahaan,

o adalah biaya transaksi, danD adalah kebutuhan kas dalam sau tahun.

b. Model militer dan Orr.

Dalam hal ini o = biaya tetap untuk melakukan transaksi = variance arus kas masuk bersih harian (suatu ukuran

penyebaran arus kas) i = bunga harian untuk investasi pada sekuritas.

c. Rumus yang disajikan oleh militer dan Orr adalah sebagai berikut:

3. Sistem pengumpulan data pembayaran kas.a. Float terjadi pada saat saldo kas kita berbeda

jumlahnya dengan yang dicatat oleh bank. Float dapat berlaku positif, dapat pula negative.

b. Karena system pengumpulan kas mempunyai tujuan untuk mempercepat perusahaan bisa memanfaatkan kas. Salah satu caranya dengan menggunakan concentration banking.

c. Apabila perusahaan bisa menggunakan draff, perusahaan bisa menunda pengeluaran kas, karena draff tersebut perlu dikonfirmasi oleh perusahaan mengeluarkan sebelum bank membayar kepada mereka yang menyerahkan draff tersebut.

4. Portofolio investasi.

Page 4: Manajemen Modal Kerja

Kelebihan kas yang bersifat sementara, juga perlu dikonfirmasikan semaksimal mungkin. Untuk melakukan investasi jangka pendek kelebihan kas tersebut, perusahaan dapat membentuk portofolio investasi, untuk menyesuaikan dengan pola arus kas yang diinginkan.

B. PENGELOLAAN PIUTANG1. Analisis Ekonomi terhadap Piutang

a. Setiap analisis ekonomi menyangkut perbandingan antara manfaat dan pengorbanan. Sejauh manfaat diharapkan lebih besar dari pengorbanan, suatu keputusan dibenarkan secara ekonomi.

b. Apabila perusahaan beralih dari menjual secara tunai kemenjual secara kredit, manfaat mungkin berasal dari peningkatan laba karena peningkatan penjualan.

c. Varisi dari berbagai keputusan dapat dilakukan, dan identifikasikan manfaat dan pengorbanan perlu dilakukan. Seperti minsalnya, memberi discount dengan harapan agar para pembeli membayar lebih cepat.

2. Siapa yang Diijinkan Membeli Secara Kredit?a. Sekali perusahaan memutuskan untuk menjual secara kredit, timbul

masalah tentang siapa yang akan diijinkan untuk membeli secara kredit.b. Evaluasi juga bisa dilakukan terhadap data historis dan variable-

variabel tertentu.c. Sering bisa dibuat suatu model yang memisahkan (to discriminate)

pelanggan yang baik (dalam arti membayar tepat pada waktunya dan pelanggan yang buruk (tidak membayar). Teknik ini dalam statistik disebut sebagai discriminant analysis. Minsalnya variable yang dipergunakan adalah debt to equity ratio dan return on equity.

3. Analisis Terhadap Calon Pembeli a. Sewaktu perusahaan memutuskan untuk memperkenankan seseorang

(calon) pembeli membeli secara kredit, perusahaan dihadapkan pada kemungkinan bahwa (calon) pembeli tersebut tidak membayar pembelinya. Analisis ini memerlukan penerapan konsep statistic.

b. Permohonan pembelian secra kredit dapat dikabulkan apabila diharapkan akan memberikan laba yang lebih besar dari nol (expected profit >0).

C. PENGELELOLAAN PERSEDIAAN1. Beberapa Sistem Pengawasan Persediaan

a. Jumlah persediaan dikatkan dengan variable tertentu. Caran ini merupakan sangat sederhana. Minsalnya perusahaan menetapkan bahwa persediaan barang jadi rata-rata akan besar satu bulan penjualan.

b. Economic Order Quality. Salah satu model yang sering dibicarakan dalam berbagai buku teks adalah model economic order quality (EOQ).

Rumus yang dipergunakan adalah: ………

(9.1)Q adalah jumlah persamaan yang paling ekonomis.o adalah biaya pesanan.i adalah biaya simpan, danD adalah kebutuhan bahan dalam satu periode.

c. Apabila waktu yang diperlukan sejak saat bahan dipesan samapai dengan bahan sampai diperusahaan adalah selama satu bulan (disebut

Page 5: Manajemen Modal Kerja

sebagai lead time), maka perusahaan harus memesan pada saat bahan baku mencapai D/12. Tingakat persediaan ini disebut sebagai titik persamaan kembali (reorder point).

d. Untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian, baik dalam hal penggunaan maupun dengan hal lead time, perusahaan mungkin menetapkan perlunya persediaan keamanan (safety stocks).

e. Cara lain adalah dengan menentukan beberapa probalitas kehabisan bahan yang bisa diterima oleh perusahaan. Semakin kecil probalitas semakin besar safety stocks ditentukan.

f. Masalah yang perlu diperhatikan dalam penetapan model tersebut adalah pada asumsi-asumsi yang mendasarinya. Sebagai minsal model tersebut menggunakan asumsi harga bahan baku konstan.

2. Kaitan Pengelolaan Persediaan dengan Manajemen Keuangana. Apabila perusahaan pengelolaan persediaan dikaitkan pada factor

tertentu (minsal produksi atau penjualan), sangat boleh jadi bahwa jumlah persediaan akan proporsional dengan faktor tersebut.

b. Masalah menjadi lain kalau ditetapkan model EOQ. Perhatikan bahwa persamaan (9.1) tidak menunjukkan sifat hubungan yang linier. Masalah akan makin kompleks kalau dimasukkan adanya factor safety stocks.

D. SUMBER DAN JANGKA PENDEK 1. Pendanaan Spontan

a. Contoh pendanaan spontan yang paling banyak digunakan oleh perushaan adalah hutang dagang. Kalau perusahaan selalu membeli barang dagangan secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan, pembelian dalam satu tahun senilai Rp. 3.000,- juta, maka rata-rata hutang dagang yang dimiliki perusahaan akan sebesar.

Rata-rata hutang dagang =

Rata-rata hutang dagang = Rp. 3.000 juta/4 = Rp. 750 juta

b. Apabila pembelian yang dilakukan meningkat, minsalnya menjadi Rp. 3.300 juta, maka rata-tara hutang dagang juga akan meningkat menjadi,Rata-rata hutang dagang = Rp. 3.300 juta/4

= Rp. 825 jutac. Contoh tersebiut menunjukan bahwa meningkatkan pembelin sebesar

10%. Katena itulah dalam metode peramalan keuangan sering digunakan metode persentase penjualan, dan diaplikasikan untuk rekening hutang dagang.

d. Secara umum terdapat tiga tipe hutang dagang, yaitu open accaount, notes payable dan trade acceptance

e. Penjualan secara kredit mungkin memberikan persyaratan tertentu, seperti minsalnya 2/10 net 30. ini berarti pembeli bisa memperoleh discount kalau membayar pada hari ke-10 (selewat itu tidak memperoleh discount), dan paling lambat membayar pada hari ke-30.

f. Untuk persyaratan 2/10 net 30 sebenarnya penjualan menawarkan tingkat bunga yang cukup menarik. Kalau pembeli tidak memanfaatkan discount tersebut, maka sebenarnya mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh harga 2% lebih murah karena tidak bersedia membayar 20

Page 6: Manajemen Modal Kerja

hari lebih cepat (selisih antara hari ke-30 dan ke-10). Dengan demikian maka tingkat bunga efektif yang ditawarkan penjual adalah,

=

Umumnya karena tujuan pembelian discount adalah untuk mempercepat pembayaran, maka discount yang ditawarkan harus cukup menarik untuk dimanfaatkan.

g. Selain hutang dagang, pendapatan spontan juga berasal dari rekening-rekening yang oleh akuntansi diklarifikasikan sebagai rekening accruals.

2. Pendanaan Tidak Spontana. Sumber dana ini menunjukan bahwa

perusahaan harus melakukan perjanjian formal untuk memperolehnya. Sumber yang utama adalah kredit modal dan kerja dan commercial paper.

b. Kredit modal kerja. Kredit modal kerja diberikan dengan pagu tertentu (missal Rp 200 juta). Perusahaan tidak mengambil seluruh pagu kredit tersebut, tetapi bisa mengambil sesuai dengan keprluannya.

c. Sebelum bank memberikan kredit, bank akan melakukan analisis kredit, yang pada dasarnya adalah untuk mengetahui itikad dan kemampuan debitur (perusahaan) dalam membayar kredit yang mereka terima. Dalam dunia perbankan dikenal dengan istilah 5 C’s of credit, yaitu character (watak dan kejujuran pimpinan perushaan), capital (kemampuan manajemen), capital (modal perusahaan), collateral (agunan kredit), dan conditions (kondisi bisnis),