14
1. MM Kelenjar Getah Bening 1.1 Fungsi dan Cara Kerja a. Pertahanan terhadap penyakit Limfe disaring oleh KGB yang terletak di sepanjang perjalanan sistem limfe. Sebagai contoh bakteri yang diserap dari cairan interstitium dihancurkan oleh sel- sel fagosit khusus yang terletak dalam kelenjar limfe. b. Mengembalikan kelebihan cairan filtrasi c. Transportasi lemak yang diserap d. Produk akhir pencernaan lemak terlalu besar untuk memperoleh akses ke kapiler darah tetapi mudah masuk ke pembuluh limfe terminal e. Mengembalikan protein plasma yang difitrasi oleh kapiler 2. MM Limfadenopati 1.2 Definisi Limfadenopati adalah penyakit kelenjar getah bening, biasanya dengan pembengkakan; disebut juga adhenopaty (Dorland, 2014) Limfadenopati atau hyperplasia limfoid adalah pembesaran kelenjar limfe sebagai respons terhadap proliferasi Limfosit T dan Limfosit B. limfadenopati biasanya terjadi setelah infeksi suatu mikroorganisme. Limfadenopati regional merupakan indikasi adanya infeksi lokal. Sedangkan limfadenopati generalisata biasanya merupakan indikasi adanya infeksi sistemik. (Corwin, 2009) 1.3 Etiologi

MANDIRI LIMFADENOPATI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pbl

Citation preview

Page 1: MANDIRI LIMFADENOPATI

1. MM Kelenjar Getah Bening 1.1 Fungsi dan Cara Kerja

a. Pertahanan terhadap penyakit

Limfe disaring oleh KGB yang terletak di sepanjang perjalanan sistem limfe.

Sebagai contoh bakteri yang diserap dari cairan interstitium dihancurkan oleh sel-

sel fagosit khusus yang terletak dalam kelenjar limfe.

b. Mengembalikan kelebihan cairan filtrasi

c. Transportasi lemak yang diserap

d. Produk akhir pencernaan lemak terlalu besar untuk memperoleh akses ke kapiler

darah tetapi mudah masuk ke pembuluh limfe terminal

e. Mengembalikan protein plasma yang difitrasi oleh kapiler

2. MM Limfadenopati1.2 Definisi

Limfadenopati adalah penyakit kelenjar getah bening, biasanya dengan pembengkakan; disebut juga adhenopaty (Dorland, 2014)

Limfadenopati atau hyperplasia limfoid adalah pembesaran kelenjar limfe sebagai respons terhadap proliferasi Limfosit T dan Limfosit B. limfadenopati biasanya terjadi setelah infeksi suatu mikroorganisme. Limfadenopati regional merupakan indikasi adanya infeksi lokal. Sedangkan limfadenopati generalisata biasanya merupakan indikasi adanya infeksi sistemik. (Corwin, 2009)

1.3 Etiologi

Banyak keadaan yang dapat menimbulkan limfadenopati. Keadaan-keadaan tersebut dapat diingat dengan mnemonik MIAMI:

Malignancies (keganasan) Infections (infeksi) Autoimmune disorders (kelainan autoimun) Miscellaneous and unusual conditions (lain-laindan kondisi tak-lazim) Iatrogenic causes (sebab-sebab iatrogenik).

Infeksi Primer oleh Viral (HIV, CMV, Rubela, Campak); Bakteri (TB, Sifilis,

Septicaemia); Protozoal (Toxoplasmosis); Parasit (Filariasis)

Page 2: MANDIRI LIMFADENOPATI

Infeksi Sekunder, contoh: Tonsilitis dengan limfadenitis servikal, abses dengan

limfadenitis regional

Keganasan Primer (Acute lymphoblastic leukemia, Chronic lymphatic leukemia,

Hodgkin’s disease, Non-hodgkin’s lymphoma)

Keganasan Sekunder (Metastasis dari keganasan lokal)

Autoimun (SLE, Rheumatoid arthritis)

1.4 Klasifikasia. Berdasarkan luas limfadenopati :

1. Limfadenopati generalisataLimfadenopati pada 2 atau lebih regio anatomi yang berbeda. Limfadenopati generalisata yang persisten (persistent generalized lymphadenopathy /PGL) adalah limfadenopati pada beberapa kelenjar getah bening yang bertahan lama. PGL adalah gejala khusus infeksi HIV yang timbul pada lebih dari 50% Odha dan sering disebabkan oleh infeksi HIV sendiri.

2. Limfadenopati lokasisataLimfadenopati pada 1 regio anatomi. Misalnya pada limfadenopati kepala dan leher, limfadenopati aksila dan limfadenopati inguinal.

b. Berdasarkan tempat 1. Limfadenopati epitroklear

Terabanya kelenjar getah bening epitroklear selalu patologis. Penyebabnya meliputi infeksi di lengan bawah atau tangan, limfoma,sarkoidosis, tularemia, dan sifilis sekunder.

2. Limfadenopati aksiladisebabkan oleh infeksi atau jejas pada ekstremitas atas

3. Limfadenopati supraklavikulamempunyai keterkaitan erat dengan keganasan. .Limfadenopati supraklavikula kanan berhubungan dengan keganasan di mediastinum, paru, atau esofagus. Limfadenopati supraklavikula kiri (nodus Virchow) berhubungan dengan keganasan abdominal (lambung, kandung empedu, pankreas, testis, ovarium, prostat).

Page 3: MANDIRI LIMFADENOPATI

4. Limfadenopati inguinalDitemukan dengan ukuran 1-2 cm pada orang normal, terutama yang bekerja tanpa alas kaki. Limfadenopati reaktif yang jinak dan infeksi merupakan penyebab tersering limfadenopati inguinal

5. Limfadenopati generalisatasering disebabkan oleh infeksi serius, penyakit autoimun, dan keganasan, dibandingkan dengan limfadenopati lokalisata. Penyebab jinak pada anak adalah infeksi adenovirus. Limfadenopati generalisata dapat disebabkan oleh leukemia, limfoma, atau penyebaran kanker padat stadium lanjut. Limfadenopati sumber keganasan primer yang mungkin bermetastasis ke kelenjar getah bening tersebut dan tindakan diseksi leher.

1.5 PatofisiologiLimfadenopati adalah suatu tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi. Limfadenopati

terjadi bila lomfonodus lokal dan pembuluh darah mengalirkan materi terinfeksi yang tertangkap dalam jaringan folikular nodus. Peningkatan aliran limfatik adalah karakteristik dari inflamasi lokal. Bila terjadi inflamasi pembuluh limfatik, ini disebut limfangitis. Bila inflamasi mempengaruhi limfonodus, ini disebut lifadenitis. System limfe membantu mempertahankan infeksi tetap terlokalisasi dan terisolasi dari aliran darah.

penembusan lambat cairan interstisial kedalam saluran limfe jaringan, dan limfe yang terbentuk dibawa kesentral dalam badan dan akhirnya bergabung kembali kedarah vena. Bila daerah terkena radang, biasanya terjadi kenaikan yang menyolok pada aliran limfe dari daerah itu. Telah diketahui bahwa dalam perjalanan peradangan akut, lapisan pembatas pembuluh limfe yang terkecil agak meregang, sama seperti yang terjadi pada venula, dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan interstisial yang masuk kedalam pembuluh limfe. Bagaimanapun juga, selama peradangan akut tidak hanya aliran limfe yang bertambah, tetapi kandungan protein dan sel dari cairan limfe juga bertambah dengan cara yang sama.

Sebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh limfe menguntungkan karena cenderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. Sebaliknya, agen-agen yang dapat menimbulkan cedera dapat dibawa oleh pembuluh limfe dari tempat peradangan primer ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan cara ini, misalnya, agen-agen yang menular dapat menyebar. Penyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar limfe regional yang dilalui oleh cairan limfe yang bergerak menuju kedalam tubuh, tetapi agen atau bahan yang terbawa oleh cairan limfe mungkin masih dapat melewati kelenjar dan akhirnya mencapai aliran darah.

Page 4: MANDIRI LIMFADENOPATI

1.6 Manifestasi klinis

Page 5: MANDIRI LIMFADENOPATI

1.7 PemeriksaanPemeriksaan Utama1. Anamesis

Dari anamnesis dapat diperoleh keterangan lokasi, gejala –gejala penyerta, riwayat penyakit, riwayat pemakaian obat dan riwayat pekerjaan Lokasi dan durasi

Lokasi pembesaran KGB pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit kawasaki umumnya pembesaran KGB hanya satu sisi saja.6 Apabila berlangsung lama (kronik) dapat disebabkan infeksi oleh Mikobakterium, Toksoplasma, Ebstein Barr Virus atau Citomegalovirus. Durasi dari limfadenopati ketika sudah persistem (lebih dari 4 minggu) indikasi adanya infeksi kronik , collagen vascular disease atau keganasan , sedangkan linfadenopati lokalisata yang akut, sering menyertai dari infeksi mononukleus dan faringitis bakterialis.

Gejala penyerta

Gejala infeksi selain demam, dicari kemungkinan adanya faringitis (nyeri menelan batuk), konjungtivitis (keluar secret, mata merah), ulserasi kulit, tinea (gatal pada daerah lipatan), nyeri lokal, luka genital, keluar cairan dari genital, dan berkeringat di malam hari menandakan kemungkinan tuberculosis

Riwayat penyakit

Riwayat penyakit sekarang dan dahulu seperti adanya peradangan tonsil sebelumnya, mengarahkan kepada infeksi oleh Streptococcus; luka lecet pada wajah atau leher atau tanda tanda infeksi mengarahkan penyebab infeksi Staphilococcus; dan adanya infeksi gigi dan gusi juga dapat mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. Transfusi darah sebelumnya dapat mengarahkan kepadaCitomegalovirus, Epstein Barr Virus atau HIV.

Riwayat pemakaian obat

Penggunaan obat-obatan Limfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat-obatan seperti fenitoin dan isoniazid. Obat-obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, captopril, carbamazepine, cefalosporin, emas, hidralazine, penicilin, pirimetamine, quinidine, sulfonamida, sulindac. Pembesaran karena obat umumnya seluruh tubuh (limfadenopati generalisata). Pemakaian obat-obatan secara intravena merupakan resiko dari HIV , endokarditis, infeksi hepatitis B.

Riwayat pekerjaan

Page 6: MANDIRI LIMFADENOPATI

Paparan terhadap infeksi paparan/kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran napas atas, faringitis oleh Streptococcus, atau tuberculosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati. Riwayat perjalanan atau pekerjaan, misalnya perjalanan ke daerah-daerah di Afrika dapat mengakibatkan penyakit Tripanosomiasis, orang yang bekerja dalam hutan dapat terkena Tularemia

2. Pemeriksaan fisik Ukuranya normal jika diameter < 0.5cm, jika > 1.5cm abnormal Nyeri tekan umumnya akibat peradangan atau proses perdarahan. Konsistensi nya jika keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat

seperti karet mengarahkan kepada Limfoma, jika lunak mengarah kapada Infeksi, Fluktuatif mengarah kepada Abses.

Mobilitas, KGB yang terfikasis menunjukkan karsinoma metastatik, sedangkan KGB yang mobile dapat terjadi pada infeksi, penyakit kolagen vaskular dan limfoma. Evaluasi mobilitas KGB supraklavikula dapat dibantu dengan pasien cara melakukan manuver Valsava.

Pemeriksaan penunjang

1. Ultrasonografi (USG) USG merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan gambaran mikronodular.

2. Biopsi Biopsi dapat dilakukan dengan mengambil sel keluar melalui jarum atau dengan operasi menghapus satu atau lebih kelenjar getah bening. Sel-sel atau kelenjar getah bening akan dibawa ke lab dan diuji. Biopsy KGB memiliki nilai sensitifitas 98 % dan spesifisitas 95 %. Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsy KGB. Biopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan.

3. Kultur Kultur (contoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang membiarkan mikroorganisme untuk berkembang) kemungkinan diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk mengidentifikasikan organisme penyebab infeksi.

4. CT Scan CT Scan adalah mesin x-ray yang menggunakan komputer untuk mengambil gambar tubuh Anda untuk mengetahui apa yang mungkin menyebabkan limfadenitis Anda. Sebelum mengambil gambar, Anda mungkin akan diberi pewarna melalui IV di

Page 7: MANDIRI LIMFADENOPATI

pembuluh darah Anda agar dapat melihat gambar dengan jelas. CT Scan dapat mendeteksi pembesaran KGB servikalis dengan diameter 5 mm atau lebih.

5. Magnetic Resonance Imaging (MRI)Magnetic resonance imaging (MRI) digunakan untuk melihat dalam tubuh Anda. Dokter dapat menggunakan gambar ini untuk mencari penyebab limfadenitis

1.8 Diagnosis dan Diagnosis BandingEvaluasi Penyebab Limfadenopati dan Gejala Penyerta

Page 8: MANDIRI LIMFADENOPATI
Page 9: MANDIRI LIMFADENOPATI

Diagnosis Banding

1.9 Tatalaksana

1.10 Komplikasi

Page 10: MANDIRI LIMFADENOPATI

1. Pembentukan absesAbses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi ronggatersebut. Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.

2. Selulitis (infeksi kulit)Selulitis adalah suatu penyebaran infeksi bakteri ke dalam kulit dan jaringan di bawah kulit. Infeksi dapat segera menyebar dan dapat masuk ke dalam pembuluh getah bening dan aliran darah. Jika hal ini terjadi, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh.

3. Sepsis (septikemia atau keracunan darah)

Sepsis adalah kondisi medis yang berpotensi berbahaya atau mengancam nyawa, yang ditemukan dalam hubungan dengan infeksi yang diketahui atau dicurigai (biasanya namun tidak terbatas pada bakteri-bakteri).

4. Fistula (terlihat dalam limfadenitis yang disebabkan oleh TBC)Limfadenitis tuberkulosa ini ditandai oleh pembesaran kelenjar getah bening, padat / keras, multiple dan dapat berkonglomerasi satu sama lain. Dapat pula sudah terjadi perkijuan seluruh kelenjar, sehingga kelenjar itu melunak seperti abses tetapi tidak nyeri. Apabila abses ini pecah ke kulit, lukanya sulit sembuh oleh karena keluar secara terus menerus sehingga seperti fistula. Fistula merupakan penyakit yang erat hubungannya dengan immune system / daya tahan tubuh setiap individual.

1.11 Prognosis Prognosis untuk pemulihan adalah baik jika segera diobati dengan antibiotik. Dalam

kebanyakan kasus, infeksi dapat dikendalikan dalam tiga atau empat hari. Namun, dalam beberapa kasus mungkin diperlukan waktu beberapa minggu atau bulan untuk pembengkakan menghilang, panjang pemulihan tergantung pada penyebab infeksi.

Page 11: MANDIRI LIMFADENOPATI

Penderita dengan limfadenitis yang tidak diobati dapat mengembangkan abses, selulitis, atau keracunan darah (septikemia), yang kadang-kadang fatal.