Upload
ngodung
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MARGINALISASI MASYARAKAT:
SEBUAH DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH
(Studi Evaluasi Dampak Kebijakan Penetapan Hutan Watu Ata
Sebagai Kawasan Cagar Alam)
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Magister Administrasi Publik
Oleh:
Hendrikus Hironimus Botha
S241508005
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
PERNYATAAN
Nama : HENDRIKUS HIRONIMUS BOTHA
NIM : S241508005
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul:
“MARGINALISASI MASYARAKAT: SEBUAH DAMPAK KEBIJAKAN
PEMERINTAH (Studi Evaluasi Dampak Kebijakan Penetapan Hutan Watu
Ata Sebagai Kawasan Cagar Alam)” adalah benar-benar karya saya sendiri.
Hal-hal yang bukan karya saya, maka diberi citasi dan ditunjukan dalam daftar
pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh
dari karya ilmiah ini.
Surakarta, Februari 2018
Yang membuat pernyataan
Hendrikus Hironimus Botha
MOTTO
“LOVE THE WAY, SO YOU CAN WALK AWAY”
(mencintai apa yang sedang diperjuangkan adalah cara terbaik untuk memaknai
perjuangan dan tujuannya, karena kekuatan cinta itu akan menuntunmu melewati
semua tapak kehidupan yang sedang dilalui)
KATA PENGANTAR
Segala pujiian teriring rasa syukur yang mendalam penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerahNya sehingga
penulis mampu menyelesaikan tesis yang berjudul: MARGINALISASI
MASYARAKAT: SEBUAH DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH (Studi
Evaluasi Dampak Kebijakan Penetapan Hutan Watu Ata Sebagai Kawasan Cagar
Alam), yang merupakan syarat dan tugas akhir bagi penulis untuk mencapai gelar
Magister Administrasi Publik.
Penulis pun menyadari bahwasanya proses penyelesaian tesis ini tidak
terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak melalui bimbingan dan
berbagai masukan, doa, cinta dan kasih sayang sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis untuk dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dr. Didik G. Suharto, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Magister
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Dr. Didik G. Suharto, S.Sos., M.Si selaku pembimbing I dan Dr. Rina Herlina
Haryanti, S.Sos., M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu,
pikiran dan tenaganya dengan ketulusan hati membimbing penuh kesabaran
dan memberikan motivasi yang positif kepada penulis demi kesempurnaan
tesis ini dari awal hingga akhir bimbingan.
4. Bapak dan Ibu dosen program studi Magsiter Administrasi Publik yang telah
berkenan membagikan pengatehuannya selama proses perkuliahan, serta
admin Magister Administrasi Publik yang sangat membantu dalam berbagai
urusan adminstrasi yang dibutukan penulis.
5. Pemerintah Kabupaten Ngada secara khusus Bupati Ngada Bapak Marianus
Sae, S.Ip yang malalui program kerjanya telah menerima dan membiayai
proses perkuliahan penulis.
6. Pemerintah dan Masyarakat Desa Heawea dan Desa Inelika serta Balai
Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Resort Ngada yang telah
mendukung proses penelitian dan meluangkan waktu serta memberikan data
yang dibutuhkan demi penyelesaian tesis ini.
7. Bapak Mikhael Suri dan mama Anastasia Bhiju serta seluruh keluarga besar
Woe Rusu dan Woe Lodo yang selalu memberikan dukungan doa dan
motivasi yang sangat berarti, kebahagian dan senyuman mereka adalah
kekuatan tersendiri bagi penulis.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan Ngada Surakarta yang selalu berjuang bersama
dalam suka maupun duka.
9. Teman-teman Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta angkatan 2015, yang selalu kompak dan bersama-sama berjuang,
kebersamaan kita akan menjadi ceritah indah suatu hari kelak.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu
dalam penyelesaian tesis ini.
Surakarta, Februari 2018
Hendrikus Hironimus Botha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………… ii
HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………. iii
MOTTO ………………………………………………………………... iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………. v
DAFTAR ISI …………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. xi
ABSTRAK …………………………………………………………….. xii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………. 9
1.3 Tujian dan Kegunaan ……………………………………………… 9
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………… 10
2.1 Landasan Konseptual ……………………………………………… 10
2.1.1 Kebijakan Publik .………………………………..……………. 10
2.1.2 Evaluasi Kebijakan Publik .……………………………………. 14
2.1.3 Marginaslisasi Masyarakat …..………………………………… 23
2.1.4 Marginalisasi Masyarakat dan Eksklusi Sosial …..……………. 25
2.1.5 Marginalisasi Masyarakat dan Konflik Sosial ….……………... 36
2.1.6 Marginalisasi Masyarakat dan Pembangunan ..………………... 42
2.1.7 Modal Sosial (Social Capital) ..………………………………… 46
2.2 Penelitian Terdahulu ………………………………………………. 51
2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………………… 58
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………... 62
3.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………….. 62
3.2 Jenis Penelitian ……………………………………………………. 63
3.3 Sumber Data ………………………………………………………. 64
3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………... 64
3.5 Validitas Data …………………………………………………….. 66
3.6 Aspek yang Dianalisis …………………………………………….. 67
3.7 Teknik Analisis Data ……………………………………………… 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………. 71
4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………. 71
4.1.1 Sejarah Penetapan Cagar Alam Watu Ata …..………………… 71
4.1.2 Potensi Cagar Alam Watu Ata ..………………………………. 74
4.1.3 Lahan Garapan dalam Cagar Alam ..…………………………... 84
4.1.4 Gambaran Umum Desa Inelika ..………………………………. 89
4.1.5 Gambaran Umum Desa Heawea ..……………………………... 90
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ………………………………… 92
4.2.1 Kondisi Masyarakat Sebelum dan Setelah Penetapan Kawasan
Cagar Alam Watu Ata ………………………………………….
92
4.2.2 Bentuk Marginalisasi Masyarakat di Sekitar Kawasan
Cagar Alam Watu Ata …….……………………………………
103
4.2.3 Faktor Penyebab Marginalisasi Masyarakat di Sekitar
Kawasan Cagar Alam Watu Ata .………………………………
110
4.2.4 Upaya yang Dilakukan Masyarakat ……..……………………... 119
4.2.5 Cara Ideal Pengelolahan Kawasan Hutan Watu Ata ..………… 124
BAB V PENUTUP …………………………………………………… 131
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………... 131
5.2 Implikasi …………………………………………………………... 133
5.2.1 Implikasi Teoritis ……..……………………………………….. 133
5.2.2 Implikasi Metodologis ..……………………………………….. 134
5.2.3 Implikasi Praktis ..……………………………………………... 134
5.3 Saran ……………….……………………………………………… 134
DAFTAR PUSTAKA ….……………………………………………... 136
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator Evaluasi Kebijakan ……………………………….. 19
Tabel 2 Penelitian Terdahulu …………………………………………... 51
Tabel 3 Luas Lahan Garapan Dalam Kawasan Cagar Alam Watu
Ata…………………………………………...............................
63
Tabel 4 Matriks Teknis Analisis ……………………………………….. 70
Tabel 5 Jenis-jenis Mamalia yang Terdapat di Dalam Kawasan Cagar
Alam Watu Ata ………………………………………………..
75
Tabel 6 Jenis Burung yang Tergolong Indikator di Kawasan Cagar
Alam Watu Ata Berdasarkan Indeks Shannon ………………..
76
Tabel 7 Jenis Tanaman Budidaya di Kawasan Cagar Alam Watu
Ata……………………………………………………………...
77
Tabel 8 Jenis Tumbuhan Berkayu di Kawasan Cagar Alam Watu
Ata……...………………………………………………………
77
Tabel 9 Kelas Kemiringan Lahan di Dalam Kawasan Cagar Alam Watu
Ata ………………………..……………………………………
79
Tabel 10 Tipe Topografi di Dalam Kawasan Cagar Alam Watu
Ata……...………………………………………………………
80
Tabel 11 Luas Lahan di Dalam Cagar Alam Berdasarkan Penutupan
Lahan/ Pemanfaatan Lahan ……………….…………………...
81
Tabel 12 Potensi Sosial Budaya Masyarakat di Kawasan Cagar Alam
Watu Ata ………………………………………………………
82
Tabel 13 Luas Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan yang Berada di
Sekitar Kawasan Cagar Alam Watu Ata yang Masuk dalam
Wilayah Kawasan Cagar Alam Watu Ata ……………………..
84
Tabel 14 Jumlah Penduduk Desa di sekitar Kawasan Cagar Alam Watu
Ata ………..……………………………………………………
85
Tabel 15 Luas Lahan Garapan di dalam Kawasan Cagar Alam Watu
Ata Berdasarkan Pada Hasil Citra Satelit Landsat TM …….……
86
Tabel 16 Luas Lahan Gaparan dalam Kawasan Cagar Alam Watu
Ata……...………………………………………………………
87
Tabel 17 Mata Pencaharian Penduduk Desa Inelika ………………… 89
Tabel 18 Mata Pencaharian Penduduk Desa Heawea …………………. 90
Tabel 19 Kondisi Masyarakat Inelika Sebelum dan Setelah Penetapan
Kawasan Cagar Alam Watu Ata ………………………………
99
Tabel 20 Kondisi Masyarakat Inelika Sebelum dan Setelah Penetapan
Kawasan Cagar Alam Watu Ata ……………………………….
102
Tabel 21 Luas Lahan Gaparan Dalam Kawasan Cagar Alam Watu
Ata……...………………………………………………………
106
Tabel 22 Upaya yang Dilakukan Oleh Masyarakat ……………………. 124
Tabel 23 Matriks Hasil Penelitian …………………………………… 129
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tahap-tahap dalam Proses Pembuatan Kebijakan …………….. 13
Gambar 2 Kebijakan Sebagai Suatu Proses ………………………………. 16
Gambar 3 Kerangka Berpikir ……………………………………………... 61
Gambar 4 Peta Cagar Alam Watu Ata ……………………………………. 71
Gambar 5 Peta Lahan Garapan ……………………………………………. 88
ABSTRAK
Tema besar dari tulisan ini adalah evaluasi dampak sebuah kebijakan
publik, dengan titik fokusnya adalah pada aspek marginalisasi masyarakat sebagai
dampak dari kebijakan penetapan kawasan hutan Watu Ata sebagai kawasan
konservasi dengan fungsi cagar alam. Defenisi cagar alam yang termuat dalam
Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2011 Pasal 1 adalah Kawasan Suaka
Alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan/keunikan jenis
tumbuhan dan/atau keanekaragaman tumbuhan beserta gejala alam dan
ekosistemnya yang memerlukan upaya perlindungan dan pelesterian agar
keberadaan dan perkembangannya dapat berlangsung secara alami. Cagar alam
Watu Ata merupakan salah satu kawasan suaka alam yang wilayahnya mencakupi
sebelas desa dan tiga kecamatan yang berada di Kabupaten Ngada. Kawasan
cagar alam Watu Ata ditetapkan berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri
Kehutanan No. 432/Kpts-II/92.
Penelitan ini dilakukan di dua desa yakni Desa Inelika dan Desa Heawea
pada tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data
primer dan sekunder. Penentuan sampel dengan teknik Purposive Sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Teknik analsis data menggunakan teknik analisis data Miles and Haberman
(reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan serta verifikasi).
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Bentuk marginalisasi yang
dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar kawasan cagar alam Watu Ata
adalah margnalisasi dalam bentuk eksklusi sosial terhadap lahan garapan. 2)
Faktor utama marginalisasi adalah kebijakan pemerintah terkait dengan penetapan
kawasan hutan Watu Ata sebagai kawasan konservasi dengan fungsi sebagai cagar
alam, 3) Upaya yang dilakukan oleh masyarakat antara lain, membentuk
organisasi PERMATA (Perhimpunan Masyarakat Watu Ata), melalui PERMATA
masyarakat berhasil melakukan berbagai upaya misalnya dengan melakukan
Musyawarah Besar dan aksi damai yang mengusung keluhan-keluhan masyarakat
dan keinginan mereka untuk mendapatkan kembali hak-haknya dalam mengelolah
lahan garapan yang berada di dalam kawasan cagar alam, 4) Cara ideal
pengelolahan kawasan hutan Watu Ata adalah dengan mengadopsi local wisdom
yang ada yakni Ri’i, mengingat banyaknya lahan garapan yang terdapat di dalam
kawasan hutan tersebut.
Kata kunci: Marginalisasi masyarakat, dampak kebijakan, cagar alam
Watu Ata
ABSTRACT
The main theme of this paper is the evaluation of the impact of a public
policy, with its focus point on the marginalization aspect of the community as a
result of the policy of determining Watu Ata forest area as a conservation area
with a nature reserve function. The definition of a nature reserve contained in RI
Government Regulation No. 28 Year 2011 Article 1 is Nature Reserve Area
which due to its natural condition has unique plants and/or plant diversity along
with natural phenomena and its ecosystem which require protection and
preservation efforts so that its existence and development can take place naturally.
Watu Ata nature reserve is one of nature reserve area which covers eleven
villages and three districts located in Ngada Regency. Watu Ata nature reserve
area is determined based on the Decree of the Minister of Forestry No. 432/Kpts-
II/92.
This research was conducted in two villages namely Inelika Village and
Heawea Village in 2017. The research method used is qualitative research method
with descriptive approach. The type of data used is primary and secondary data.
Determination of sample with Purposive Sampling technique. Techniques of
collecting data using interviews, observation and documentation. Data analysis
techniques uses Miles and Haberman's data analysis techniques (data reduction,
data presentation, conclusion drawing and verification)
The result of the research shows that: 1) The form of marginalization felt by
the people who live around the Watu Ata nature reserve is the marginalization in
the form of social exclusion to the arable land. 2) The main factor of
marginalization is the government policy related to the determination of Watu Ata
forest area as a conservation area with the function of nature reserve, 3)
Community does some efforts and one of them is forming PERMATA
organization (Perhimpunan Masyarakat Watu Ata). Through PERMATA, efforts
for example by conducting large deliberations and peaceful actions that carry
public complaints and their desire to regain their rights in managing arable land
within the reserve area can be accomodated; 4) The ideal way of managing Watu
Ata forest area is by adopting local wisdom that has already existed Ri'i, by
considering the many arable land that is contained in the forest area.
Keywords: Community, marginalization, policy impact, Watu Ata nature
reservation