12
9th April 2012 Suatu pekerjaan memiliki standar acuan tersendiri sesuai dengan Dokumen Rencana Kerja (RKS) atau Dokumen Lelang/Tender. Di dalam dokumen tersebut, telah dimuat halhal yang terkait dengan suatu pekerjaan sebelum, sedang, dan setelah dilaksanakan. Dalam tulisan ini tidak akan dibahas tentang dokumen tender. Namun akan membahas pelaksanaan pekerjaan di lapangan setelah Pemenang Tender menandatangani SPK dan Pengajuan Uang Muka (jika ada). Pekerjaanpekerjaan yang dilakukan secara umum adalah: 1. Rapat PraKonstruksi (RPK) Rapat yang diusulkan oleh salah satu dari para Pihak yang terdapat di dalam Kontrak suatu Pekerjaan. Rapat ini bisa diusulkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau bisa juga diusulkan oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan. Rapat ini dihadiri oleh semua pihak yang terkait pekerjaan: PPK beserta Direksi Pekerjaan, Kontraktor, dan Konsultan Pengawas. Halhal yang dibahas di dalam RPK adalah antara lain: 1) Pengukuran Ulang (Uitzet), 2) Pembuatan Laporan Pekerjaan, 3) Tata Cara Opnam, 4) Prosedur Penagihan Prestasi Pekerjaan, 5) Serah Terima Pekerjaan, dan lainlain. Di bawah ini akan disinggung masing masing secara singkat dan sederhana. 2. Pengukuran Ulang Lapangan (Uitzet) Pengukuran Ulang Lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan berapa besar perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada. Suatu perencanaan masih mengandung galat. Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas harus memastikan lagi legalitas kepastian pekerjaan. Pengukuran ulang ini menghasilkan Laporan MC0 yang dilampiri Gambar Rencana Pelaksanaan Kerja, Kurva S, Foto Pekerjaan 0%, dan Lampiranlampiran yang diperlukan. Semua dokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang ini wajib disetujui oleh para pihak. Besarnya perubahan yang ditemukan dibuatkan Dokumen Perubahan. Dokumen perubahan bisa berbentuk Dokumen Tambah Kurang (Change Contract Order) atau Dokumen Tambahan (Addendum). Hal ini tergantung mazab yang digunakan di suatu satuan kerja. Selain itu, terkadang Dokumen Perubahan ini bisa berbentuk serial sepanjang pekerjaan dilaksanakan, sehingga tim yang diusulkan dalam Dokumen Perubahan ini pun disesuaikan dengan tingkat perubahan yang dialami. Semakin berat tingkat perubahan, maka Tim yang diusulkan (dibentuk) semakin lengkap dan lintas sektoral. Jika perubahan hanya kecil, maka Tim yang dibentuk cukup sesuai dengan yang ada di Dokumen Kontrak. Jika perubahan yang ditemukan besar bahkan berpengaruh terhadap pasalpasal dalam Kontrak, maka harus melibatkan Bidang Hukum, Perencanaan, dan lainlain. Selain itu, dokumen perubahan yang besar, diperlukan Justifikasi Teknis dan Tim Negosiasi Harga. Dokumen Perubahan tidak akan dibahas pada kesempatan ini, karena terdapat berbagai pendapat tentang dokumen perubahan (tambahkurang) sesuai jenis kontrak, tingkat perubahan, dan kepentingan pekerjaan. 3. Pembuatan Laporan Pekerjaan: Dokumendokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang dipakai sebagai Acuan dalam pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S: Tata Urutan Pelaksanaan Pekerjaan TATA URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN UNTUK LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH (DAN SWASTA) Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger. Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis mataproyek telusuri

mataproyek_ April 2012.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mataproyek_ April 2012.pdf

9th April 2012

Suatu pekerjaan memiliki standar acuan tersendiri sesuai dengan Dokumen RencanaKerja (RKS) atau Dokumen Lelang/Tender. Di dalam dokumen tersebut, telah dimuat hal­halyang terkait dengan suatu pekerjaan sebelum, sedang, dan setelah dilaksanakan. Dalam tulisanini tidak akan dibahas tentang dokumen tender. Namun akan membahas pelaksanaan pekerjaandi lapangan setelah Pemenang Tender menandatangani SPK dan Pengajuan Uang Muka (jikaada). Pekerjaan­pekerjaan yang dilakukan secara umum adalah:1. Rapat PraKonstruksi (RPK)

Rapat yang diusulkan oleh salah satu dari para Pihak yang terdapat di dalam Kontrak suatuPekerjaan. Rapat ini bisa diusulkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau bisa jugadiusulkan oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan. Rapat ini dihadiri oleh semua pihak yangterkait pekerjaan: PPK beserta Direksi Pekerjaan, Kontraktor, dan Konsultan Pengawas.

Hal­hal yang dibahas di dalam RPK adalah antara lain: 1) Pengukuran Ulang (Uitzet),2) Pembuatan Laporan Pekerjaan, 3) Tata Cara Opnam, 4) Prosedur Penagihan PrestasiPekerjaan, 5) Serah Terima Pekerjaan, dan lain­lain. Di bawah ini akan disinggung masing­masing secara singkat dan sederhana.

2. Pengukuran Ulang Lapangan (Uitzet)Pengukuran Ulang Lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan berapa

besar perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada. Suatuperencanaan masih mengandung galat. Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan, danKonsultan Pengawas harus memastikan lagi legalitas kepastian pekerjaan. Pengukuranulang ini menghasilkan Laporan MC­0 yang dilampiri Gambar Rencana Pelaksanaan Kerja,Kurva S, Foto Pekerjaan 0%, dan Lampiran­lampiran yang diperlukan. Semua dokumenyang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang ini wajib disetujui oleh para pihak.

Besarnya perubahan yang ditemukan dibuatkan Dokumen Perubahan. Dokumenperubahan bisa berbentuk Dokumen Tambah Kurang (Change Contract Order) atauDokumen Tambahan (Addendum). Hal ini tergantung mazab yang digunakan di suatusatuan kerja. Selain itu, terkadang Dokumen Perubahan ini bisa berbentuk serial sepanjangpekerjaan dilaksanakan, sehingga tim yang diusulkan dalam Dokumen Perubahan ini pundisesuaikan dengan tingkat perubahan yang dialami. Semakin berat tingkat perubahan,maka Tim yang diusulkan (dibentuk) semakin lengkap dan lintas sektoral. Jika perubahanhanya kecil, maka Tim yang dibentuk cukup sesuai dengan yang ada di Dokumen Kontrak.Jika perubahan yang ditemukan besar bahkan berpengaruh terhadap pasal­pasal dalamKontrak, maka harus melibatkan Bidang Hukum, Perencanaan, dan lain­lain. Selain itu,dokumen perubahan yang besar, diperlukan Justifikasi Teknis dan Tim Negosiasi Harga.Dokumen Perubahan tidak akan dibahas pada kesempatan ini, karena terdapat berbagaipendapat tentang dokumen perubahan (tambah­kurang) sesuai jenis kontrak, tingkatperubahan, dan kepentingan pekerjaan.

3. Pembuatan Laporan Pekerjaan:Dokumen­dokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang dipakai sebagai Acuan

dalam pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S:

Tata Urutan Pelaksanaan Pekerjaan

TATA URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

UNTUK LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH (DAN SWASTA)

Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis

mataproyek telusuri

Page 2: mataproyek_ April 2012.pdf

a. Laporan HarianLaporan yang dibuat dari data prestasi pekerjaan harian yang dibuat oleh KontraktorPelaksana. Laporan ini memuat sekurang­kurangnya:1) Identitas Pekerjaan2) Hari ke…. Minggu ke… dan Bulan ke….3) Isi Laporan Harian:

a) Laporan Utamab) Daftar Tenaga Kerja yang terlibat.c) Daftar Peralatan yang digunakan.d) Cuaca.e) Alasan Percepatan/Kelambatan Pekerjaan.

4) Laporan Utama:a) Acuan RAB Uitzetb) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.c) Bobot Prestasi Pekerjaan Hari Lalu, Hari Ini, dan Total Bobot Prestasid) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Capaian Bobot Prestasi

Pekerjaan sampai dengan Hari ini.e) Format Laporan Harian secara umum dapat dilihat pada tabel berikut:

No Uraian Bobot(%)

Prestasi Pekerjaan* Harga Jumlah Bobot Hariini (%)

SisaBobot(%)

HariLalu

HariIni

s.d.Hari ini

1 2 3 4 5 6=4+5 7 8=6x7 9=8/∑Px100**

10=9­3

∑8 ∑9 ∑10* Prestasi Pekerjaan didapat dari input lapangan, **∑P = Total Nilai Paket Pekerjaan

f) Para pihak yang bertanda tangan di dalam laporan harian: Petugas Lapangandari masing­masing Kontraktor Pelaksana, Petugas Lapangan yang ditunjukoleh PPK (PPTK), dan Petugas Lapangan Konsultan Pengawas (bila ada).

b. Laporan MingguanLaporan Mingguan adalah rekapitulasi laporan harian selama 1 (satu) minggu. Hal­halyang dimuat dalam Laporan Mingguan antara lain:1) Identitas Pekerjaan2) Minggu ke…. Bulan ke…3) Laporan Utama:

a) Acuan Laporan Harian 7 hari dalam minggu yang bersangkutan.b) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.c) Bobot Prestasi Pekerjaan Minggu Lalu, Minggu Ini, dan Total Bobot Prestasid) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Pencapaian Bobot Prestasi

Pekerjaan sampai dengan Minggu ini.e) Format Laporan Mingguan dapat dilihat pada tabel berikut:

No Uraian Bobot(%)

Prestasi Pekerjaan* Harga Jumlah BobotMinggu ini

(%)

SisaBobot(%)

MingguLalu

MingguIni

s.d.Mingguini

1 2 3 4 5 6=4+5 7 8=6x7 9=8/∑Px100**

10=9­3

∑8 ∑9 ∑10

Page 3: mataproyek_ April 2012.pdf

* Diambil dari Prestasi Pekerjaan Hari ke­7 tiap Minggu, **∑P = Total Nilai PaketPekerjaan

c. Laporan BulananLaporan Bulanan adalah rekapitulasi pekerjaan Mingguan. Hal­hal yang dimuat dalamLaporan Bulanan adalah antara lain:1) Identitas Pekerjaan2) Minggu ke….3) Laporan Utama:

a) Acuan Laporan Mingguan (4 Minggu) dalam bulan yang bersangkutan.b) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.c) Bobot Prestasi Pekerjaan Bulan Lalu, Bulan Ini, dan Total Bobot Prestasid) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Pencapaian Bobot Prestasi

Pekerjaan sampai dengan Bulan ini.e) Format Laporan Bulanan dapat dilihat pada tabel berikut:

No Uraian Bobot(%)

Prestasi Pekerjaan* Harga Jumlah BobotBulan ini

(%)

SisaBobot(%)

BulanLalu

BulanIni

s.d.Bulanini

1 2 3 4 5 6=4+5 7 8=6x7 9=8/∑Px100**

10=9­3

∑8 ∑9 ∑10* Diambil dari Prestasi Pekerjaan Minggu tiap Bulan, **∑P = Total Nilai Paket Pekerjaan

d. Kurva SJadual Pelaksanaan Pekerjaan dapat dituangkan dalam berbagai cara, tapi yang palingumum digunakan dalam pekerjaan pemerintah adalah Kurva S. Yang dimuat dalamKurva S adalah antara lain: Identitas Pekerjaan, Para Pihak yang bertanggung jawabdalam Pekerjaan; Kepala Dinas, PPK (PPTK), Konsultan Supervisi (Pengawas), danKontraktor Pelaksana.

No Kode UraianPekerjaan

Bobot(%)

Prestasi Pekerjaan* Ket.(%)M1 M2 M3 M4 Mn

1 2 3 4 5 6 7 8 n1 5=4/2 6=4/2 1002 6=4/3 7=4/3 8=4/33 7=4 504 7=4/2 8=4/2n 8=4/2 n=4/2 0

RencanaPrestasiPekerjaan

100% ∑M1 ∑M2 ∑M3 ∑M4 ∑Mn

AkumulasiRenc.PrestasiPek.

∑M1 ∑(M1+M2) ∑(M1+M2+M3) ∑(M1+M2+M3+M4) ∑(M1+M2+M3+M4+Mn)

RealisasiPrestasiPekerjaan**

Input Input Input Input Input

Deviasi*Dibagi sesuai dengan kebutuhan waktu yang tersedia, **Input diambil dari LaporanMingguan, Minggu terakhir.

Kurva S dipakai untuk melihat progress pekerjaan harian, mingguan, dan bulan.Dengan melihat deviasinya, dapat diketahui suatu pekerjaan terlambat atau mendahului

Page 4: mataproyek_ April 2012.pdf

dari target. Target yang dimaksud adalah jadual sesuai dengan kurva Rencana PrestasiPekerjaan. Direksi pekerjaan, konsultan supervisi, dan kontraktor pelaksana dapatmengetahui sejak dini tentang prestasi pekerjaan agar dapat dikoordinasikan denganpara pihak untuk mencegah masalah­masalah. Ciri suatu pekerjaan mengalami keterlambatan, apabila garis kurva realisasi

prestasi pekerjaan berada di bawah garis rencana. Sebaliknya, suatu pekerjaanmendahului (lebih cepat), apabila garis realisasi berada di atas kurva S rencana. Deviasiyang diperbolehkan dalam pekerjaan biasanya < ­10%. Kalau keterlambatan (deviasi)sudah mencapai ­10%, konsultan supervisi dan PPK sudah member surat peringatankepada Pihak Pelaksana Pekerjaan.

4. Opname Pekerjaan (Pemeriksaan Pekerjaan di Lapangan):a. Kuantitatif

Opnam kuantitatif adalah opnam volume yang dikerjakan di lapangan (realisasi).Hal­hal yang diperlukan dalam opnam kuantitatif adalah: Dokumen Kontrak, DokumenPerubahan, RAB Awal, RAB Perubahan, Gambar Rencana, Gambar Perubahan, danGambar As Built Drawing. Namun yang utama dalam opnam kuantitatif adalah bahwavolume harus sesuai dengan RAB terakhir yang telah disepakati. Bila kontrak unit price,maka harga akan menjadi acuan utama. Harga tidak boleh berubah walaupun volumeterjadi perubahan. Tapi bila kontrak lunsum, maka volume akan menjadi acuan dan tidakboleh berubah.

b. KualitatifOpnam kualitatif adalah pemeriksaan mutu (kualitas) suatu pekerjaan. Hal­hal yangdiperlukan dalam opnam kualitatif adalah antara lain: Dokumen Kontrak, DokumenPerubahan, Spesifikasi Teknis, Rencana Mutu Kontrak, Sertifikasi­sertifikasi yangDipakai sebagai Standarisasi, Uji Laboratorium, Uji (test) Lapangan, Mutu Pekerjaan dilapangan, Estetika, dan hal­hal yang terkait dengan kualitas pekerjaan.

c. Pembenahan (Revisi)Hal­hal yang ditemukan baik berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas

pekerjaan, dituangkan dalam Dokumen Pembenahan (Revisi). Dokumen Pembenahanharus dikerjakan sesuai kesepakatan para pihak, karena hal ini terkait denganPengakuan suatu pekerjaan. Bila pekerjaan belum tuntas direvisi, maka akanberpengaruh terhadap penagihan pekerjaan.

d. Pengakuan pasca PembenahanApabila pekerjaan sudah sesuai dengan kuantitas dan kualitas maka laporan­

laporan harian, mingguan, bulanan, dan dokumen­dokumen, perlu disetujui oleh parapihak sesuai tingkatan jabatan di pekerjaan, yang dituangkan dalam tanda tangan danstempel instansi. Hal ini akan dipakai untuk proses penagihan.

5. Penagihan Prestasi Pekerjaan: Penagihan mengacu pada dokumen kontrak apakah menggunakan Termjn atau

Monthly Certificate (MC). Dalam tulisan ini, tidak dibahas tentang kedua hal ini, namun yangakan dibahas adalah pembuatan laporan prestasi pekerjaan:a. Penagihan 0% (biasa disebut MC­0 atau Termjn 0)

Diajukan setelah atau berbarengan ketika Kontraktor Mengajukan Uang Mukasebagai lampirannya. Bentuk laporan harian, mingguan, bulanan, dan Kurva S telahdibahas pada awal tulisan ini. Dokumen lain biasanya diikutkan dalam MC­0/Termjn 0 iniadalah Foto Proyek 0, gambar rencana kerja (setelah perubahan) dan Rencana MutuKontrak (Metodologi Pekerjaan).

b. Penagihan 50% (biasa disebut MC­50 atau Termjn 50)Penagihan 50% ini dilakukan ketika prestasi pekerjaan di lapangan harus sudah

mencapai minimal 60%. Syarat­syarat yang diperlukan dalam tagihan 50% ini adalahLaporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S harus menunjukkan lebih besar dari50% (minimal 60%). Lampiran­lampirannya adalah Foto Proyek 50%, As Built Drawing50%, Dokumen Perubahan, dan Dokumen­dokumen lain yang dibutuhkan. Tagihan yangdibayarkan dikurangi DP yang telah diminta oleh Kontraktor Pelaksana.

Page 5: mataproyek_ April 2012.pdf

c. Penagihan 100% (biasa disebut MC­100 atau Termjin 100)Tagihan 100% dilakukan ketika pekerjaan di lapangan telah mencapai prestasi

100%. Syarat­syarat yang wajib dipenuhi oleh Kontraktor Pelaksana adalah antara lainLaporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S 100%.

d. Dokumen­dokumen lampiran untuk Penagihan:1) Foto Proyek2) Gambar Kerja3) As Bulit Drawing4) Spesifikasi5) Sertifikasi Acuan6) Uji Laboratorium7) Uji Lapangan8) Dokumen Perubahan (CCO/Addendum)9) Dokumen Mutu Kontrak10) Dokumen­dokumen lain yang terkait

6. Komunikasi antar Pihak di Lapangan Komunikasi antar Pihak di lapangan sangat diperlukan untuk menjaga koordinasi,

konsolidasi, dan sinergi antar pihak. Hal ini semata­mata untuk mengendalikan suatupekerjaan agar tepat waktu, tepat kuantitas, tepat kualitas, dan tepat anggaran.Kompleksitas komunikasi disesuaikan dengan tingkat besaran pekerjaan (kualifikasipekerjaan). Namun ada dua alat yang biasa diperlukan dalam komunikasi, yaitu: Direksi Kitsdan Alat Komunikasi (Radio HT, HP, LAN, dan Online).

Direksi Kits merupakan bukti otentik yang berupa catatan­catatan para pihak terhadappenyelesaian (proses) pekerjaan. Variasi direksi kits, disesuaikan dengan kualifikasipekerjaan. Catatan­catatan yang dituangkan dalam buku direksi misalnya digunakansebagai catatan resmi yang harus ditindaklanjuti oleh para pihak.

7. Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO) Serah terima pekerjaan awal (PHO) adalah serah terima yang dilakukan oleh

Kontraktor Pelaksana ketika sudah selesai mengerjakan 100%. Syarat­syarat yang harusdilakukan adalah Kontraktor Pelaksana mengajukan surat permohonan pemeriksaanpekerjaan 100% yang sudah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan PPTK (Pejabat Teknisyang ditunjuk oleh PPK) kepada PPK. PPK akan membuat surat balasan untuk memeriksapekerjaan baik di lapangan maupun administrasi (dokumen­dokumen) pendukungnyadengan membentuk Tim Pemeriksa tambahan atau cukup dengan petugas­petugas yangsudah ada. Setelah pekerjaan diperiksa, PPK membuat surat hasil pemeriksaan pekerjaanyang biasa dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Serah TerimaPekerjaan Awal (PHO). Setelah semuanya terpenuhi, Kontraktor Pelaksana menagihkanpekerjaan 95%, sisanya 5% ditagihkan setelah masa pemeliharaan selesai atau ditagihkandengan mengganti jaminan pemeliharaan.

8. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah tahap di mana Kontraktor Pelaksana melaksanakanpemeliharaan terhadap hasil pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dalam DokumenKontrak. Pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga hasil pekerjaan harus sesuai denganspesifikasi, kualitas, dan kuantitas selama waktu pemeliharaan khususnya, dan menjaminhingga umur rencana tercapai dengan memperkirakan hasil deteksi selama masapemeliharaan.

9. Serah Terima Pekerjaan Akhir (FHO) Tahapan serah terima pekerjaan akhir (FHO) hampir sama dengan PHO, dimulai dari

surat serah terima pemeriksaan pekerjaan dari Kontraktor Pelaksana kepada PPK.Lampiran­lampiran yang diserahkan antara lain berupa catatan­catatan, analisis, ujilapangan, dan laboratorium paska pemeliharaan, dan prediksi hasil pekerjaan terhadapumur rencana. Setelah diperiksa oleh para pihak, PPK membuat Berita Acara Serah TerimaAkhir (FHO) guna mengambil Uang Retensi 5%.

Demikian tulisan ini dibuat kurang lebihnya semoga dapat membantu proses penyelesaian pekerjaan

Page 6: mataproyek_ April 2012.pdf

baik di lingkungan pemerintah maupun swasta. Terima kasih.

Diposkan 9th April 2012 oleh proyek_pemerintah

Lokasi: Surakarta, Indonesia

Label: As Built Drawing, Bulanan, FHO, Kurva S, Laporan Harian, Metode Pelaksanaan Proyek,Mingguan, PHO, Shop Drawing

0 Tambahkan komentar

9th April 2012

Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah satu dokumen pelaporan administrasi danpengendalian proyek yang sering kali ditiadakan oleh Kontraktor Pelaksana, karena alasan ribet,ruwet, dan membebani. Bagi Konsultan Supervisi, RMK merupakan salah satu alat pengendaliyang jitu. Nah dengan latar belakang yang saling tolak belakang antara Kontraktor Pelaksana vsKonsultan Supervisi ini, RMK tetaplah harus disiapkan demi Pengendalian Proyek agar sesuaijadual yang telah ditetapkan, tidak menyalahi spesifikasi dan kualitas, serta mengacu padakuantitas yang telah dianggarkan.

Di bawah ini salah satu contoh Rencana Mutu Kontrak agar dapat dipakai untuk acuan.

Cover (Halaman Depan)

RENCANA MUTU KONTRAK

PEKERJAAN : [Nama Pekerjaan sesuai Kontrak]LOKASI : [Lokasi Pekerjaan sesuai Kontrak]PELAKSANA : [Nama Kontraktor Pelaksana]KONSULTAN SUPERVISI : [Nama Konsultan Pengawas/Supervisi]

TAHUN ANGGARAN 20…..

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II UMUM Tujuan Informasi Pemilik Identitas Pekerjaan Diskripsi Pekerjaan

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS Struktur Organisasi Uraian Tanggung Jawab

BAB IV RENCANA MUTU KONTRAK

Rencana Mutu Kontrak (RMK)

RENCANA MUTU PROYEK

Page 7: mataproyek_ April 2012.pdf

Bagan Alir Kegiatan Pelaksanaan Daftar SP, SD, dan IK Ringkasan Spesifik Teknik Jadual Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Kriteria Penerimaan Rencana Pemeriksaan dan Pengetesan Daftar Monitoring Kerja Daftar Peralatan Check List Audit Mutu Pekerjaan

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN­LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

Uraikan latar belakang adanya pekerjaan yang dilaksanakan antara Kontraktor Pelaksana,dengan nomor kontrak, ruang lingkup, Kontrakro Supervisi, Pemberi Pekerjaan, dan tahunanggaran. Tujuan adanya Dokumen Mutu Kontrak ini dikaitkan dengan keinginan pemberikontrak, dikaitkan dengan pengendalian kuantitas dan kualitas pekerjaan, selain itu juga dikaitkandengan kesesuaian spesifikasi, jadual pelaksanaan, dan metode kerja.

Untuk lebih efisiennya pelaksanaan pengendalian mutu atas/produk pekerjaan tersebut, perluadanya jaminan mutu terhadap ketaatan dan konsisten dalam penjalankan prosedur mutu yangtelah ditetapkan dalam proses pelaksanaan dan dokumen kontrak.

Adapun dokumen­dokumen acuan yang digunakan untuk pengendalian mutu pekerjaan agarsesuai dengan yang diinginkan adalah antara lain: Dokumen Pengadaan, Dokumen Kontrak,Berita Acara, dan Kesepakatan­kesepakatan perubahan yang disetujui bersama antaraPemerintah, Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.

Oleh karena itu, perlu disusun Rencana Mutu Kontrak guna memenuhi mekanisme hubunganantara system jaminan mutu seri ISO 9001: 2000 terhadap spesifikasi teknis dan gambarkontrak.

Rencana Mutu Kontrak ini nantinya digunakan Dinas Pertambangan dan Energi sebagai alatuntuk menamin agar spesifikasi teknis dan gambar kontrak dijalankan secara benarsebagaimana ketentuannya.

BAB IIUMUM

TUJUANRencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminanmutu dan tujuan mutu kontrak serta hal­hal lainnya yang timbul dalam prosespelaksanaan.Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian prosespelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diharapkan memperoleh produk yang bermutusesuai perencanaan dan dokumen kontrak.

Pedoman ini diterapkan dalam proses pelaksanaan pekerjaan untuk memantau danmenilai spesifikasi teknis kontrak, sehingga dimungkinkan adanya prosedur tambahanuntuk mendukung rencana mutu.

INFORMASI PEMILIK

Page 8: mataproyek_ April 2012.pdf

Nama Kegiatan : [Diisi sesuai dengan Nama Kegiatan] Kabupaten/Kota : [Lokasi Pekerjaan Kabupaten/Kota]

Dinas : [Dinas atau Nama Satuan Kerja]Pengguna Anggaran : [Kuasa Pengguna Anggaran Barang/Program/Kegiatan….]Alamat : [Alamat Dinas/Satker]

IDENTITAS PEKERJAANLokasi Pekerjaan : [Lokasi sesuai Kontrak]Sumber Dana : [APBN/D/yang lain]Nilai Pagu : [Nilai Pagu]Nomor Kontrak :Tanggal Kontrak :Konsultan Supervisi : [Nama Konsultan Supervisi]Nama Pelaksana : [Nama Kontraktor Pelaksana]Waktu Pelaksanaan : Sesuai Dokumen KontrakWaktu Pemeliharaan : [Sesuai Kontrak]

DISKRIPSI PEKERJAAN

A. UMUMPekerjaan Pengawasan Pekerjaan [isi nama pekerjaan] mencangkup pengawasan prosedur,pengawasan mutu (kualitas), pengawasan volume (kuantitas), pengendalian waktu pelaksanaan,pengawasan metode kerja, dan pengawasan pengetasan hasil [pekerjaan sesuai namapekerjaan] yang akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan di [lokasi pekerjaansesuai kontrak].

B. VOLUME PEKERJAANRekapitulasi Pekerjaan

BAB IIISTRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS

STRUKTUR ORGANISASIContoh di bawah adalah hasil Pekerjaan Konsultan Supervisi, struktur organisasi dan uraianpekerjaan bisa disesuaikan dengan jenis pekerjaan!]

Page 9: mataproyek_ April 2012.pdf

Add caption

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Direktur­ Melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian

Pemborongan Pekerjaan

Team Leader­ Bertanggung jawab atas terlaksananya pekerjaan di lapangan sampai tuntas.­ Memimpin tim di lapangan, mewakili perusahaan, bertanggung jawab sepenuhnya

pekerjaan sampai selesai.­ Bersama direksi memeriksa dan mengevaluasi semua hasil pekerjaan tim dan

menyetujui pekerjaan bersama­sama dengan direksi dan pelaksana.­ Menghadiri dan mewakili rapat­rapat bersama dengan PPTK dan direksi pekerjaan. Koordinator Pengawas­ Memimpin tim pengawas lapangan untuk mengawasi semua hasil pekerjaan,

prosedur, tata administrasi, syarat­syarat bahan, dan spesifikasi.­ Memeriksa kedatangan barang bersama­sama pengawas internal yang ditunjuk oleh

PPTK.­ Menyetujui barang bersama­sama PPTK.­ Koordinator Pengawas membawahi beberapa tim lapangan guna mendistribusikan

tugas­tugas lapangan.

Page 10: mataproyek_ April 2012.pdf

Pengawas Lapangan­ Mengawasi [pemasangan/pekerjaan] di lapangan.­ Mengoreksi saat ada kekeliriuan pemasangan/hasil pekerjaan yang tidak sesuai

dengan kontrak.­ Mencatat ketimpangan­ketimpangan pemasangan/pekerjaan sesuai kontrak.­ Melaporkan ketimpangan­ketimpangan yang ditemukan.­ Patuh dan tunduk pada Koordinator Pengawas.

Pengawas GPS­ Mengawasi pemasangan/pekerjaan sesuai dengan koordinat penerima yang direkam

dengan alat penerima GPS.­ Merekam data GPS ke Komputer guna pendataan.­ Pengawas GPS memiliki tim untuk mendistribusikan tugas­tugas di lapangan.

Pengawas Lapangan GPS­ Mengawasi penitikan koordinat­koordinat pekerjaan dengan Alat GPS yang direkam

dan dilaporkan ke Pengawas GPS.

Tenaga Ahli ….­ Memeriksa kualitas pekerjaan sejak penerimaan barang sampai pemeriksaan uji

laboratorium, uji test, uji kelayakan, atau uji sesuai standar yang dipersyaratkan dikontrak.

­ Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan mutu yang disajikan oleh KontraktorPelaksana.

­ Bersama­sama dengan direksi menyetujui hasil pekerjaan.

BAB IVRENCANA MUTU PEKERJAAN

BAGAN ALIR KEGIATANBagan alir pokok kegiatan adalah urutan pelaksanaan dari paket pekerjaan yang akandilaksanakan sesuai dengan jenis pekerjaan (lampiran 1)

DAFTAR STANDAR PROSEDUR, STANDAR DISAIN, DAN INSTRUKSI KERJADalam pelaksanaannya, rencana mutu kontrak harus dibuat rangkuman gunamengetahui jumlah dari standar prosedur, standar disain, dan instruksi kerja (lampiran2).

RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN, ALAT, DAN HASIL PEKERJAANUraikan spesifikasi teknis Bahan, Alat, dan Hasil PekerjaanUraikan Standarisasi yang diinginkan kontrak.Uraikan Uji Lapangan yang diinginkan kontrak.Uraikan Hasil Kesaksian (Witness) yang dikehendaki oleh Kontrak.Dan seterusnya.

JADUAL PELAKSANAANJadual pelaksanaan merupakan uraian secara rinci dari volume pekerjaan terhadapwaktu pelaksanaan yang disajikan dan diuraikan secara mendetail termasuk prosedurpengiriman barang, penerimaaan barang, pemeriksaan barang, dan distribusi barangyang didalamnya diperhitungkan tingkat kesulitan lapangan, cuaca, dan kendala­kendalanon teknis.

Dikarenakan sifat pekerjaan ini adalah pengadaan bahan yang terpasang, maka jadualpelaksanaan berupa kurva balok urutan pekerjaan dari pengiriman barang, penerimaan,dan pemasangan di lapangan.Jadual pelaksanaan, menyesuaikan pelaksanaan dari Pihak Pelaksana.

Page 11: mataproyek_ April 2012.pdf

KRITERIA PENERIMAANPedoman untuk melaksanakan pekerjaan dengan kriteria yang ditetapkan (lampiran 4)

RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGETESANDalam rencana pemeriksaan dan pengetesan hal­hal yang dilakukan mencakup meliputijenis inspeksi, frekunesi, kriteria penerimaan, alat yang dipakai, penanggung jawab(lampiran 5)

DAFTAR MONITORING KERJADaftar yang memuat jumlah kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan di manakegiatan tersebut berhubungan dengan kegiatan pengendalian mutu (kualitas) yangmeliputi kegiatan antara lain check list, inspeksi, dan test (lampiran 6).

DAFTAR PERALATANDalam pelaksanaan pemasangan PLTS 30 WP, diperlukan peralatan guna melaksanakanpekerjaan (lampiran 7).

CHECK LISTSebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan ijin dari pengawas yang ditugaskanoleh Kepala Satuan Kerja/PPK dan dituangkan dalam bentuk Check List (lampiran 8).

AUDIT MUTU PEKERJAANAudit mutu pekerjaan setiap saat harus dilakukan oleh Pengawas Mutu dari kontraktorpelaksana pekerjaan (lampiran 9).

BAB V

PENUTUP

Dengan selesainya penyusunan buku Rencana Mutu Kontrak ini diharapkan agar supaya dapatdigunakan sebagai pedoman guna pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat PerjanjianPemborongan Pekerjaan yang sudah ditandatangani ketiga belah pihak—pemerintah, pelaksana,dan pengawas dan apabila ada kekuarangan­kekurangan agar dapat dikoreksi serta mohonmaaf yang sebesar­besarnya.

Tempat,Tanggal Pembuatan Konsultan Supervisi Kontraktor Pelaksana

[Jabatan/Stempel] [Jabatan/stempel]

Diketahui/Disetujui:PPK/PPTK

[Jabatan/NIP]