35
1 Rieza_moeet FARMASETIKA Pelajari kisi – kisi ini, keluar semua buuukkkkkk serbuk Mekanisme tarik menarik antar partikel : a. Terbentuknya jembatan cair (mucilago basah mengikat partikel dg mek.jembtan cair). b. Terbentuknya jembatan padat (mucilago kring mengikat part dg mek.jembtan pdt). c. Pengaruh elektrostatika d. Adanya sifat deformasi plastik dan elastis Evaluasi sifat alir : a. Langsung Kecepatan alir (sejumlah serbuk yg mengalir pd waktu ttt (gram/detik)) Waktu alir (waktu yg dibutuhkan untuk mengalirnya sebuah serbuk) b. Tidak langsung 1. jelaskan tentang sifat alir, faktor yang mempengaruhi, cara memperbaiki sifat alir adalah resultan antara gaya berat dengan gaya tarik. Sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya. Faktor yang mempengaruhi Distribusi ukuran partikel Pemisahan dari suatu granulat Kenaikan jumlah pelincir Cara memperbaiki Ditambahkan pelincir (glidant) pada serbuk granular. Ex. Mg stearat, talk, amilum.

Materi Farmasetik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ny

Citation preview

Page 1: Materi Farmasetik

1 Rieza_moeet

FARMASETIKAPelajari kisi – kisi ini, keluar semua buuukkkkkk

serbuk

Mekanisme tarik menarik antar partikel :a. Terbentuknya jembatan cair (mucilago basah mengikat partikel dg mek.jembtan cair).b. Terbentuknya jembatan padat (mucilago kring mengikat part dg mek.jembtan pdt).c. Pengaruh elektrostatikad. Adanya sifat deformasi plastik dan elastis

Evaluasi sifat alir :a. Langsung

Kecepatan alir (sejumlah serbuk yg mengalir pd waktu ttt (gram/detik)) Waktu alir (waktu yg dibutuhkan untuk mengalirnya sebuah serbuk)

b. Tidak langsung Sudut diam (sudut elevasi permukaan bebas setumpuk partikel thd bidang

datar)Macam sudut diama. Sudut diam tuang metode corong tetap, metode corong bergerak.b. Sudut diam alir metode silinder tetap tanpa penyanggan, metode

silinder tetap dengan penyangga, metode silinder bergerak tanpa penyangga, metode silinder tetap tanpa penyangga.

c. Sudut kemiringan metode kotak miring, metode silinder putar. Pengetapan (metode yang didasarkan pada penataan susunan partikel

/penyusun di dalam suatu wadah sebelum dan sesudah diberi getaran mekanik.a. Kadar pemampatan, Persen kompresibilitas.

1. jelaskan tentang sifat alir, faktor yang mempengaruhi, cara memperbaiki sifat alir adalah resultan antara gaya berat dengan gaya tarik. Sifat alir serbuk

berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya.

Faktor yang mempengaruhi Distribusi ukuran partikel Pemisahan dari suatu granulat Kenaikan jumlah pelincir

Cara memperbaiki Ditambahkan pelincir (glidant) pada serbuk granular. Ex. Mg stearat, talk,

amilum. Penambahan fines yaitu partikel yang lebih kecil dari mesh 100 ke dalam

granul kasar. Memperbesar ukuran partikel / granulasi (semakin besar ukuran partikel

semakin baik sifat alirnya) Pengeringan terhadap granul.

Page 2: Materi Farmasetik

2 Rieza_moeet

Tablet1. Keuntungan sediaan tablet (padat)

Cocok untuk BO dosis besar tapi volumenya kecil Kering sehingga zat aktif lebih stabil Tidak mengandung alkohol Cocok untuk BO yang sulit larut dalam air Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas terkendali).

2. Sebutkan dan jelaskan bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan tablet???? Zat aktif

Zat aktif adalah zat yang berkhasiat Contoh : parasetamol

Bahan pengisi (Filler/Diluent) Bahan pengisi ditambahkan jika jumlah zat aktif sedikit atau sulit

dikempa. Bahan pengisi tablet yang umum adalah laktosa, pati, kalsium fosfat di

basa dan selulosa mikrokristal. (20 – 80 %) Bahan pengikat (Binder)

Bahan pengikat memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan pada tablet kempa serta menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi.

larutan gelatin (5-20%); PVP (2–1%); mucilago amili (5-10%); Bahan penghancur (Disintegrant)

Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran pencernaan. Bahan penghancur dapat berfungsi menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah menjadi bagian-bagian.

CMC (1-2%); starch (2-10%) Bahan pelicin

Lubricant mengurangi gesekan antara tablet dg dinding punch/die; mengurangi gesekan dinding punch dg dinding die. Talk (1-5%); mg stearat (<1%); as.stearat (1-5%)

Glidant mengurangi gesekan antarpartikel. Talk (<5%); amilum(>10%). Anti adherent mencegah lengketnya tablet pada dinding punch/die yg

karena bukan gesekan.

3. Sebutkandan jelaskan metode pembuatan tablet Metode granulasi basah (Wet Granulation)

a. Untuk bahan obat yang tahan panas dan lembab.b. Untuk BO yg tidk dapat dikempa langsung karena sifat alir dan

kompresibilitasnya jelek.c. Contoh : CTMd. Keuntungan : memperoleh sifat alir yang baik; meningkatkan

kompresibilitas; meningkatkan disolusi

Page 3: Materi Farmasetik

3 Rieza_moeet

e. Kekurangan : banyak tahap; biaya tinggi; tidak dapat untuk BO yang sensitif panas dan lembab.

Metode granulasi kering (Dry Granulation) a. Untuk BO yang sensisif terhadap panas dan kelembabanb. Untuk BO yang dosis efektifnya tinggi dalam tabletc. Untuk BO yang susah mengalird. Contoh : e. Keuntungan : peralatan sedikit dan tidak memakai pengikat; mempercepat

waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat; baik untuk BO sentitif panas dan kelembaban.

f. Kekurangan :butuh mesin tablet khusus; tidak dapat mendistribusikan warna seragam; proses menghasilkan debu jadi banyak kontaminan.

Metode kempa langsung (Direct Compression) a. Untuk BO kecilb. Untuk BO tidak tahan panas dan lembabc. Untuk BO yang sifat alirnya baikd. Contoh : NaCl; NaBr; KCle. Keuntungan : tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak, prosesnya

kering, tahapan prosesnya sedikit.

4. Sebutkan dan jelaskan evaluasi tablet sehingga sesuai standar Penampilan fisik tablet. Uji keseragaman bobot

Timbang 20 tablet. 2 tablet tidak boleh menyimpang dari A. Dan 1 tablet tidak boleh menyimpang dari B.

BOBOT A B< 25 mg 15 % 30 %

26 – 150 mg 10 % 20 %151 – 300 mg 7,5 % 15 %

> 300 mg 5 % 10 % Uji keseragaman ukuran

Diameter tablet tidak boleh kurang dari 1⅓ tebal dan tidak boleh lebih dari 3x tebal.

Uji kekerasan tabletMenggambarkan ketahanan tablet melawan tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan, dan retakan selama pembungkusan dan pengangkutan. Yang paling baik 4 – 8 kg. Dilakukan 10 tablet. Dengan alat hardness tester.

Uji kerapuhanMerupakan % bobot yang hilang selama pengujian. Yang paling baik adalah < 1 %. (wawal – wakhir)/wawal x 100%

Uji waktu hancurWaktu hancur tablet adalah waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet dalam waktu yang sesuai sehingga tidak ada bagian yang tertinggal diatas kasa. Waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet untuk medium yang sesuai kecuali dinyatakan lain tidak lebih dari 15 menit.

Page 4: Materi Farmasetik

4 Rieza_moeet

Uji dissolusiDidefinisikan sebagai proses melarutnya suatu zat kimia atau senyawa obat dari sediaan padat kedalam suatu medium tertentu. Uji disolusi berguna untuk mengertahui seberapa banyak obat yang melarut dalam medium asam atau basa (lambung dan usus halus) (Ansel, 1989).

Penetapan kadarQ : jumlah zat aktif yang terlarut dalam literatur.

TAHAP JUMLAH KRITERIAS1 6 Tiap unit tidak boleh kurang Q+5%S2 6 Rata2 (S1 + S2) lebih dari Q

Tidak satupun yang kurang dari Q-15%S3 12 Rata2 (S1 + S2 + S3) lebih dari Q

Tidak ada 2 unit yang kurang dari Q-15%Tidak satupun yang kurang dari Q-25%

5. Masalah pada tablet Capping tablet terpisah sebagian/seluruhnya atas dan bawah. Karena terlalu

banyak tekanan. Lamination tablet pecah menjadi beberapa lapisan. Karena udara yg terjerat

dlm granul tidak bisa keluar. Sticking granul menempel pada dinding die shg punch bawah tidak bebas

bergerak. Karena punch kurang bersih. Picking perpindahan bahan dan menempel pada diding puch. Karena

pengeringan granul yang belum cukup dan jumlah glidan kurang. Filming adanya kelembaban tinggi dan panas tinggi akan melelehkan bahan

dg titik lebur rendah. Molting distribusi zat warna yang tidak merata. Binding kesulitan mengeluarkan tablet karena lubricant tidak cukup.

6. Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk formulasi sediaan tablet kunyah Metode yang dipakai untuk membuat tablet kunyah (granulasi basah) Kekerasan tablet(tidak begitu keras dan biasanya mengandung rasa dengan

jumlah yang banyak). Bahan penghancur tidak dibutuhkan dalam tablet kunyah, karena di sini gigi

melakukan fungsinya (Aulton, 1994). Disamping memiliki jumlah pengikat yang relatif tinggi, juga mengandung gula,

serbuk coklat, dan bahan aroma (Voigt, 1984). Formula tablet kunyah kebanyakan jumlah manitolnya 50% atau lebih dari berat

formula itu sendiri. Kadang-kadang bahan pemanis lainnya seperti sorbitol,7. ada dua formula dengan bahan aktif CTM 2 mg. metode A: granulasi kering.

Metode B: granulasi basah. Metode mana yang paling tepat?Granulasi basah sebab CTM tahan terhadap pemanasan

8. Penyebab tablet porous????????9. Apa yg diatur oleh suatu mesin pencetak tablet?????

KapsulPemilihan ukuran cangkang kapsul

Page 5: Materi Farmasetik

5 Rieza_moeet

Bobot kapsul = tapped bulk density x volume kapsul000 = 1,36 mL00 = 0,950 = 0,671 = 0,48

2 = 0,373 = 0,274 = 0,205 = 0,13

Suppositoria10. Sebutkan dan jelaskan 2 macam suppositoria berdasarkan basisnya

Basis minyak (lemak) Minyak teobroma (lemak coklat) Ideal sebagai basis supositoria. Pada suhu

kamar (15-25 0C) berupa padatan amorphous yang keras, pada suhu tubuh (30-35 0C) akan meleleh membentuk minyak yang tidak mengiritasi (nonirritating oil).

Trigliserida sintetik Merupakan minyak tumbuhan terhidrogenasi. Tidak mempunyai bentuk polimorf. Relatif lebih mahal dibanding minyak teobroma. Fattibase® merupakan basis trigliserida yang terdiri atas trigliserida dari palm, biji palm dan minyak kelapa.

Basis Larut Air Gelatin tergliserinasi Terutama digunakan untuk supositoria vaginal. Cocok

dignk sbg basis supositoria utk obat alkaloid, asam borat dan Zn oksida. Supositoria dgn basis gelatin tergliserinasi akan melarut secara perlahan dlam sekresi mukus utk memberikan pelepasan bahan aktif.

Polimer Polyethylene Glycol (PEG). Banyak dignk karena : Stabil scr kimia, tdk mengiritasi dpt campur dgn air dan sekresi mukus dan dapat di formulasi secara pelelehan ataupun kompresi dgn berbagai rentang kekerasan dan titik leleh.

11. Sebutkan dan jelaskan 2 macam suppositoria berdasarkan rute Supositoria rektal

Pemberian lewat rektal digunakan utk mengobati kondisi seperti asma, mual dan infeksi. Digunakan untuk obat efek lokal,misal antiinflamasi jaringan hemoroidal dan pencahar ataupun untuk efek sistemik dari obat yang rusak dalam GI tract, timbul muntah atau pada pasien yang tidak sadar. Supositoria rektal utk dewasa ± 2 gram dan anak ± 1 gram.

Supositoria vaginalDigunakan utk obat kontrasepsi, antiseptik, antibiotik, pemulihan mukosa vaginal. Biasanya berbentuk globular, oviform, atau cone-shaped dengan berat 3 - 5 grams.

Supositoria uretral

Page 6: Materi Farmasetik

6 Rieza_moeet

Tidak dijelaskan secara spesifik dalam USP 24/NF19 dalam hal bentuk dan beratnya. Umumnya berbentuk silindris dgn diameter 3 - 6 mm dan panjang 25 - 70 mm (wanita) dan 50 - 125 mm (pria).

12. Cara pembuatan Suppositoriaa. Hand Rolling : dengan tanganb. Compression Molding : dicetak kompresc. Fusion Molding : peleburan

13. Macam Suppositoria berdasarkan cara hancurnya,,

Kelarutan1. Sebutkan dan jelaskan cara meningkatkan kelarutan suatu bahan

Penggantian bentuk yg tepat, sesuai dg prinsip “like dissolve like” Penggunaan pelarut campuran Pembuatan kompleks yang larut Penyesuaian pH Pemakaian solubilizing agent

2. Yang mempengaruhi kelarutan Hubungan solut-solvent

Solut terdistribusi dlm solvent. Solut akan ‘menempati’ atau ‘mengganti’ kedudukan solvent. Penggantian ini bergantung pada:þ daya tarik-menarik antara molekul- molekul solventþ daya tarik-menarik antara molekul- molekul solut þ daya tarik-menarik antara molekul- molekul solvent dg solut

Hubungan sifat solut solventPrinsip “Like dissove like”

Reaksi antara solut-solventAdanya reaksi antara solut dan solvent. akan memperbesar kelarutan dari solut tsb. Contoh:

gas CO2 dlm air : CO2 + H2O → H2CO3 gas NH3 dlm air : NH3 + H2O → NH4OH

Adanya zat lain Salting out zat tertentu yang kelarutannya lebih besar dari zat utama

akan menurunkan kelarutan zat utama dan membentuk endapan. Contoh : minyak atsiri/luminal dalam air + minyak berlebih minyak atsiri/luminal mengendap.

Salting in zat tertentu menyebabkan kelarutan zat utama menjadi besar. Contoh : ribloflavin tidak larut air tetapi larut pada larutan yang mengandung nicotinamida.

Page 7: Materi Farmasetik

7 Rieza_moeet

Stabilitas1. Untuk menaikan stabilitas produk

a. Penambahan preservatifb. Setting formula

2. Penyebab degradasi produka. Hidrolisisb. Oksidasi Reduksic. Mikrobiologid. Incompatibilitas

3. apa pentingnya uji stabilita sediaan farmasi dan macam-macam uji stabilita untuk menjamin keamanan, kualitas dan kemanjuran suatu produk obat sampai

dengan expire date macam-macam uji stabiitas = uji stabilitas pada suhu kamar, uji stabilitas

dipercepat, uji stabilitas selama transportasi.

4. Fungsi Benzalkonikum klorida pengawet 0.01 - 0.02 b/v. Zat pensuspensi bersifat kationik

5. Macam Pengawet• Injeksi tunggal dan penggunaan

ganda1. Klorkresol 2. Kresol3. Fenol4. Klorbutol5. Benzilalcohol6. Fenilmerkuri nitrat, asetat atau

borat• Obat tetes mata dan larutan

lensa kontak1. Klorheksidin asetat atau glukonat2. Benzalkonium klorida (BAK)3. Tiomersal

4. Klorbutol5. Fenil etanol• Sediaan oral cair1. Ester p-hidroksi benzoat2. Asam benzoat 3. Asam sorbat• Cream1. Ester p-hidroksi benzoat (nipagin,

nipasol)2. Klorokresol3. Bronopol4. Setiltrimetil amonium bromida

(CTAB)5. Fenil merkuri nitrat

6. Pentingnya dapar, pengawet dalam formulasia. Pentingnya dapar

Mempertahankan pH sediaan agar sediaan tetap efektif dan stabil. Menjaga stabilitas produk obat.

b. Pentingnya pengawet Delays product spoilage

Page 8: Materi Farmasetik

8 Rieza_moeet

Extends life of the product Meningkatkan kualitas produk

c. Pentingnya antioksidan Untuk mengendalikan dekomposisi produk karena oksidasi. Contoh : sodium metabisulfit

7. Evaluasi Preservatifa. MIC : konsentrasi terkecil untuk membunuh mikroorganismeb. Viable count : perbandingan daya preservatif satu dengan yang lainnya

8. Perhitungan waktu kadaluarsaRegresi 1/T (kelvin) vs Log kLog k = a(1/T) + bT90 = 0,105/k

Viskositas dan Reologi1. Yang mempengaruhi viskositas

a. Temperaturb. Pengadukanc. Waktu Rheopeksi; Tiksotropi (semakin diaduk semakin encer)

2. Jelaskan tentang Rheologi Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir,

dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol η.

3. Fungsi dalam farmasi Memperkirakan proses produksi selanjutnya Pada pembuatan emulsi agar cream dapat dituang Pada pembuatan cream agar menghasilkan cream yang sesuai dengan

konsistensi dan kelembaban.

4. Pembagiannya

NewtonianViskositas tetap seiring dengan perubahan F dan G

x=G, y=F

Page 9: Materi Farmasetik

9 Rieza_moeet

Non-Newtoniano Pseudoplastic

Pengadukan dan peningkatan suhu dapat menambah keenceran (viskositas kecil)

o Dilatant

Pengadukan dan peningkatan suhu dapat menambah kekentalan (viskositas besar)

o Plastic

Sifat mirip newtonian, tidak dipengaruhi pengadukan, besarnya suatu gaya geser yang diberikan suatu cairan.

5. Instrument One Point Instrument (hanya bisa mengukur viskositas)

Ä Oswald ViscometerPrinsip: mengamati besarnya hambatan yg dilalui / dialami cairan yg mengalir pada pipa kapiler.

Ä Falling Ball ViscometerPrinsip: mengamati besarnya hambatan yg dialami oleh bola yg jatuh ke dlm cairan

Multi Point Instrument (dapat mengukur sifat alir, viskositas, yield value)Ä Stormer Viscometer

Prinsip kerja : mengamati besarnya hambatan yg dialami oleh rotor yg berputar dlm cairan / sediaan yg diletakkan dlm mangkuk

Ä Brookfield ViscometerPrinsip : mengamati besarnya hambatan yg dialami oleh spindel yg berputar dlm cairan

Ä Cone and PlatePrinsip kerja : mengamati besarnya hambatan yg dialami oleh kerucut yg berputar dlm cairan

α1 < α2

tg α1 < tg α2

1/1 < 1/2

Maka: 1 > 2α1 > α2

tg α1 > tg α2

1/1 > 1/2

Maka: 1 < 2

η=(F−f )G

Page 10: Materi Farmasetik

10 Rieza_moeet

Isotonis1. Apa yang dimaksud iso hidris, isotonis, pirogen dan batasnya dalam sediaan steril

inravena. Isohidris pH injeksi = pH darah dan cairan tubuh lain = 7,4, kecuali kestabilan

obat. pH garam alkaloid, vit B1 = 3 – 4; pH adrenalin = 2 – 3; pH luminal, PAS = > 8.

Isotonis konsentrasi larutan = kons dlm sel darah Hipotonis tekanan osmosis larutan < tekanan osmosis darah dan cairan tubuh Hipertoni tekanan osmosis larutan > tekanan osmosis darah dan cairan tubuh Isoosmotik tekanan osmosis larutan = tekanan osmosis darah dan cairan tubuh. Pirogen adalah senyawa yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh akibat

penggunaan produk farmasi yang diberikan secara intravena. Batas endotoksin untuk semua obat (kecuali intratekal) dari 2,5 EU kg-1 sampai 5,0 EU kg-1

2. perbedaan rentang isohidri sediaan tetes mata dan tetes hidungtetes mata pH = 7,4-7,65tetes hidung pH = 5,5 – 6,5 (dewasa); 5,0 – 6,7 (anak kecil)

3. hitung isotonisitas NaCl metode Cryoscopic

penurunan titik beku sejumlah larutan obat ditentukan secara eksperimental (tabel) dan teoritis (dengan diketahui Mr dan Liso) berapakah NaCl yang dibutuhkan untuk membuat 100mL lar 1% Apomorfin

HCl isotonis dengan serum darah???Tabel : 1% apomorfin HCl menurunkan t.b = 0,08NaCl yang harus ditambahkan untuk menurunkan t.b sebesar 0,44 (0,52-0,08) adalah :1% NaCl menurunkan t.b sebesar 0,58 maka :1% = 0,58X 0,44X = 0,76 %

metode NaCl ekivalen Jumlah NaCl yg ekivalen dgn 1 g bhn obat Nilai E : bobot NaCl yg setara dg penurunan t.b 1 g bhn obat, utk lar. NaCl yg

berisi E g per 1000ml Rumus:

Metode white vincent Melibatkan pe+an air dlm larutan obat Disertai pe+an larutan pengencer isotonis atau pengencer dapar isotonis ad vol

akhir Rumus: V = W x E x 111,1

Ket:V = vol lar. Isotonis W = berat b.o E = ekivalensi b.o thd NaCl

E=17LISO

MrΔTb=LISO

1 gramMr

=L ISO

Mr

Page 11: Materi Farmasetik

11 Rieza_moeet

Metode sprowls Penyederhanaan metode White Vincent W ditentukan 0,3 g ~ 1 fl oz 1% larutan V = volume larutan isotonis yg dibuat dgn mencampur 0,3 g bahan obat dgn

sejumlah airR/ Phenacaine HCl 0,10

Asam Borat 0,25 Aq Steril ad 120 ml

Hitung V dg cara White Vincent!V = {(0,1 x 0,2)+(0,25x0,5)} x 111,1

= 16,1095 mlV = 16,1095 lar b.o tsb + lar NaCl 0,9% atau dapar isotonis ad 120 ml

Contoh lainR/ Glukosa 5%

NaCl q.sAqua p.i ad 500 ml

Perhitungan TonisitasPerhitungan ekivalensi NaCl

E = 17 x L M

E = 17 x 1,9198,17

E = 0,163TonisitasGlukosa = 5 % x 0,0163 = 0.815 %glukosa = 0,9 % - 0,815

a = 0,085 %Formula jadi

Glukosa 5 %NaCl 0,085 %Aqua p.i ad 500 ml

Contoh 2R/ KCl 0,4% ∑KCl = 0,76,

Glukosa qs ∑glukosa = 0,16HCl 0,1 NNorit 0,2 %Aqua steril bebas pirogen 500mL..

a. Infus yang harus dibuatV = v’ + 50 mL = 500 + 50 = 550 mL

b. Infus yang harus dimasukan 502mL

Page 12: Materi Farmasetik

12 Rieza_moeet

c. Jumlah masing2 bahan KCl =550 x 0,4 / 100 = 2,2 gram Norit = 550 x 0,2 / 100 = 0,11 gram Glukosa diserap absorben jadi ditambah 35 %

35/100 x 0,11 gram = 0,385 gram 1 gram KCL ≈ 0,769 NaCl

2,2 gram x 0,76 gram / 1 gram = 1,672 gram NaCl dalam darah 0,9% 0,9 gram NaCl ≈ 100 ml

550 ml x 0,9 gram / 100 mL = 4,95 gram 4,95 gram – 1,672 gram = 3,278 gram NaCl ∑glukosa 1gram glukosa ≈ 0,16 gram NaCl

X ≈ 3,278 gramX = 20,4875 gram

Jumlah glukosa 20,4875 gram + 0,385 gram = 20,8725 gram

Larutan1. Keuntungan larutan

a. Campuran homogenb. Dosis mudah diubah dg pengenceran, diencerkan jika mengiritasi lambungc. Absorpsi cepatd. Lebih disukai pada anak-anak

2. Kerugian larutana. Tidak cocok untuk BO yang tidak stabil dalam airb. BO yang rasa dan baunya tidak enakc. Volumenya lebih besar daripada padat

3. Cara membuat larutana. Dengan bantuan panas

Gula + air yang dimurnikan. Panas digunakan sampai larutan terbentuk. Komponen tahan panas ditambahkan pada sirup panas. Komponen tidak tahan panas ditambahkan larutan yang telah terbentuk pada suhu ruangan. Sirup rentan terhadap panas, jadi tidak bisa di autoklaf.

b. Dibuat dengan mengaduk tanpa bantuan panas.Membutuhkan waktu lama tapi produk memiliki kestabilan maksimum.

c. Penambahan sukrosa kedalam cairan obat atau ke dalam cairan pemberi rasad. Perkolasi

Air murni/larutan air dari cairan pemberi rasa dibiarkan melewati kolom kristal sukrosa dengan lambat untuk melarutkannya. Hasil perkolasi ditampung dan dikembalikan kedalam alat perkolasi sampai semua sukrosa yang dibutuhkan telah dilarutkan.

4. Evaluasi larutana. Evaluasi fisika

Organoleptis Evaluasi sediaan : etiket; brosur; wadah; no bacth; leaflet, dll Evaluasi kejernihan

Page 13: Materi Farmasetik

13 Rieza_moeet

Penentuhan pH larutan, berat jenis, viskositas Penentuan volume terpindahkan Penentuan stabilitas sediaan

b. Evaluasi kimiaIdentifikasi dan penetapan kadar zat aktif dan sediaan.

c. Evaluasi biologi Uji cemaran mikroba

- Untuk memperkirakan jumlah mikroba aerob viabel- Meletakan wadah dalam ruangan terkendali pada suhu 30’C dan 35’C

selama 24 jam sampai 48 jam. Uji sediaan antibiotik dilakukan penetapan potensi antibiotik secara

mikrobiologi- Untuk mengatasi keraguan tentang hilangnya aktivitas.- Ada dua metode yaitu lempeng dan turbidimetri.

Uji efektifitas pengawet5. Eliksir adalah

Larutan oral jernih dan memiliki rasa dan bau yang enak, mengandung satu/lebih zat aktif terlarut dalam pembawa, biasanya mengandung sukrosa tinggi atau alkohol, dapat juga mengandung etanol 96% atau pelarut etanol.

6. Formula eliksirR/ pelarut utama etanol:air

Pelarut tambahan gliserol, sorbitol, propilen glikolBahan pembantu

Flavoring agent (black current) Pengawet (metil par0,0015-0,2; propil par 0,001-0,02 Anti cap-locking agent (gliserin, sorbitol)

Suspensi1. Syarat suspensi

a. Stabil kimia fisikab. Homogenc. Tidak boleh mengendapd. Bila ada bagian yang mengendap, tidak boleh menjadi massa yg keras, harus mudah

didispersikane. Kekentalan cukup dan dosis yang tepatf. Mempunyai rasa, warna, dan bau yang acceptable

2. Formulaa. zak aktifb. Weeting agent mendesak lapisan udara yg ada dipermukaan partikel dan melapisi

partikel tersebut, dg menurunkan sudut kontak antara partikel dan medium dispersi. Ex. Gliserin, sorbitol, PEG, tween.

c. Zat pensuspensi melapisi seluruh permukaan partikel, shg partikel dapat didispersikan dg baik. Penggolongan :

Page 14: Materi Farmasetik

14 Rieza_moeet

Berdasarkan organik/anorganik Organik PGA, tragakan, CMC Na Anorganik bentonit, veegum, attapulgit

Berdasarkan muatan Anionik PGA, tragakan, Na alginat, CMC, bentonit Kationik benzalkonium klorida Non-ionik metil selulosa, tween, span

Berdasar cara mendapatkan Alam PGA, tragakan, Na alginat Semi sintetis metil selulosa, CMC Sintetis carbopol

d. Bahan tambahan Pengawet as.benzoat 0,1%, Nipagin 0,05% dan Nipasol 0,03% Dapar/buffer dapar phospat-phospat, dapat phospat-sitrat Pemanis sukrosa, glukosa, sakarin Na Corrigens odoris (Ol.menthae); saporis (glukosa); coloris

3. Pembuatan suspensia. Cara langsung

Bahan obat tidak larut yang sudah dalam bentuk serbuk halus, langsung didispersikan dalam cairan pembawa

b. Cara tidak langsungReaksi dua cairan yang menghasilkan endapan tidak larut

4. Stabilitas suspensiV= d 2 (ῤ-ῤ 0)g 18µV vol kece mengendapd diameterῤ bobot jenisg kec gravitasiµ viskositas

5. Ketidakstabilan suspensia. Tidak terjadi agregrasi dan koalesensi penyatuan mjd tetesan besarb. Tidak terjadi sedimen/creaming membentuk dua lapisc. Cracking pecahnya emulsi

Emulsi1. Syarat emulsi

a. Stabil fisika kimiab. Homogenc. Ukuran partikel mendekati koloidald. Tidak terjadi creaming dan crakinge. Rasa dan bau enakf. Dosis tetap dan memiliki kekentalan yg cukup

Page 15: Materi Farmasetik

15 Rieza_moeet

2. Jelaskan mengapa emulsi memiliki sifat alir tiksotropi? Agar mudah dituang

3. Tipe emulsia. m/ab. a/m

4. penentuan tipe emulsia. tes pengenceran emulsi dpt diencerkan dg fase luarb. pewarnaan larut air (metylen blue), tidak larut air (Sudan III)c. tes daya hantar listrik air dapat menghantarkan listrik m/ad. tes florescensi minyak dpt berfloresensi jika dikenakan uv a/m

5. Formulasi emulgatora. Gol karbohidrat gom, tragakan, pektinb. Gol protein gelatin, kasein, kuning telurc. Gol alkohol stearil alkohol, cetyl alkohol, gliserol monostearatd. Zat pembasah kationik (benzalkonium klorida); anionik (Na lauryl sulfat); non

ionik (span 60 dan tween 60); bentoit, aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida

6. Metode pembuatana. Cara kering/metode kontinental

Minyak lemak : air :PGA = 4 : 3 : 2Minyak + PGA gerus + air mucilago tambahkan sisa air dan bahan lain

b. Cara basah/metode inggrisMinyak lemak : air :PGA = 4 : 2 : 1PGA + air gerus + minyak mucilago tambahkan sisa air dan bahan lain

c. Cara botolUntuk mengemulsikan minyak menguap

7. Bagaimana mx. kerja surfaktan ma wetting agent Surfaktan

membentuk lapisan film monolayer pada antar muka globul. Surfaktan harus dipanaskan karena akan meningkatkan asosiasi globul dan menurunkan viskositas fase terdispersi sehingga lebih mudah terbentuk.

Wetting agentWetting agent akan mendesak lapisan udara/kontaminan yang ada di permukaan partikel dan melapisi partikel tersebut. Dg menurunnya sudut kontak antara partikel dan medium dispersi, maka partikel dengan mudah didispersikan dan penetrasi medium dispersi terhadap massa serbuk berlangsung dengan baik.

KosolventPelarut tambahan untuk meningkatkan kelarutan

8. Gimana cara bikin gom arab,,Cabang acacia sinegal dilikai sampai kambium, eksudat keluar dapat dipanen 30 hari.

9. Sebutkan bahan yang digunakan dalam pembuatan emulsi oral Fase internal + Emulsifying agent Fase eksternal

10. pengertian HLB

Page 16: Materi Farmasetik

16 Rieza_moeet

Hidrofil-lipofil balance atau angka yang menunjukan perbandingan antara kelompok senyawa hidrofilik (suka air) dan kelompok senyawa oleofilik (suka minyak).

11. bagaimana HLB yang baikHLB tertentu yang berkisar 1,5-40

12. cara penentuan HLB%A = (x – HLBb) x 100% (HLBa-HLBb)%B = 100% - A%Keterangan x = HLB yang diminta

A = HLB yang tinggi B = HLB yang rendah

13. pada pembuatan 100 mL emulsi m/a diperlukan emulgator 5g dg HLB 12. Emulgator yg dipakai span 20 (HLB 8,6) dan tween 20 (HLB 16,7). Berapa gram berat span dan tween?%tween 20 = 12 – 8,6 x 100% = 42 %

16,7-8,6Bobot tween = 42/100 x 5gram = 2,1 gram

% span = 100% - 42% = 58 % Bobot span = 58/100 x 5gram = 2,9 gram

14. R/ parafin oil 70 HLB 12Lanolin 2 HLB 10Cetyl alkohol 3 HLB 15Emulsifier 14Aqua ad 200

a. HLB butuhJumlah bahan minyak = 70 + 2 + 3 = 75HLB campuran :Parafin : 70/75 x 12 =11,2Lanolin ; 2/75 x 10 = 0,27Cety alkohol: 3/75 x 15 = 0,6Jumlah 11,2 + 0,27 + 0,6 = 12,07

b. Gram span dan tween%tween=12,07-4,7 x 100%= 72% 14,9-4,7

Bobot tween = 72/100 x 14 = 10,12 gram%span = 100%-72% =28%

Span = 28/100 x 14 = 3,92 gram15. R/ parafin cair 35% (HLB 12) HLB tween=15

Lanolin 1% (HLB 16) HLB span = 4,3Setil alkohol 1% (HLB 15)Emulgator 5% 5gramAqua ad 100%

a. HLB campuarn

Page 17: Materi Farmasetik

17 Rieza_moeet

Fase minyak = 35% + 1% + 1% = 37%HLB minyak : 35/37x12 + 1/37x16 + 1/37x15 = 12,1

b. Berat span dan tweenTween = 15 – 12,1 x 5 gram = .... gram (15-12,1)+(12,1-4,3)Span = 12,1 – 4,3 x 5 gram = .... gram

(15-12,1)+(12,1-4,3)

Gel1. Keuntungan gel

a. Penampilan jernihb. Efek shooting, non-oilyc. Elastis dan daya lekat tinggid. Mudah dicuci aire. Pelepasan obat baik

2. Kerugian gela. Untuk hidrogel, BO harus larut airb. Penggunaan emolient gol ester harus diminimalkanc. Gel dg kandungan alkohol tinggi akan menyebabkan pedih pada wajah dan mata

3. Klasifikasia. Berdasar sifat fasa koloid

Gel anorganik; gel organikb. Berdasar sifat pelarut

Hidrogel terbentuk oleh molekul polimer hidrofilik yg saling sambung silang melalui ikatan kimia.

Organogel pelarut bukan air Xerogel gel yang telah padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah

c. Berdasar jenis fase terdispersi Fase tunggal makromolekul organik yang didistribusikan kedalam suatu

cairan, dimana tidak tampak adanya batas atara makromolekul terdispersi dengan pendispersi.

Dua fase merup jalinan partikel kecil dan terputus.4. Sebutkan bahan bahan yang digunakan sebagai basis salam pembuatan gel

a. Gum alam natrium alginat; karagenan; tragakan; pektin; guar gum; chitosanb. Derivat selulosa MC; CMC Na; HPC; HPMCc. Polimer acrylicd. Polietilene. Padatan terdispersi koloidal mikrokristalin silika; clay; mikrokristalin selulosef. Surfaktan poloxamer 407

5. Sifat dan karakteristik gela. Swelling dapat mengabsorbsi pelarut mengembangb. Syrenis cairan yang terjerat akan keluar berada dipermukaan gelc. Efek suhud. Efek elektrolit

Page 18: Materi Farmasetik

18 Rieza_moeet

e. Efek elektrolitf. Elastisitas dan rigiditasg. Rheologi pseudoplastis (pana n pngadukan makin encer)

Cream1. Cream adalah

Sediaan semisolida yang mengandung > 20% air dan < 50% hidrokarbon2. Sebutkan dan jelaskan ciri krim sehingga sesuai standar

Tiksotropi Mengandung > 20% air dan < 50% hidrokarbon/pembawa.

3. Formulasi CreamR/ Zat aktif

BasispH adjusterhumectantantioksidant emulgator TEA-stearat, sorbitan, polisorbat,poligikol, dan sabun m/a

adeps lanae, setil alkohol, stearil alkohol, setaseum, emulgid a/m4. Klasifikasi cream

o/w w/o

5. Basis cream Basis emulsi w/o

Contoh: lanolin, cold cream Sifat: berminyak, emolien, oklusif, dan mengandung air.

Basis emulsi o/w Contoh: Hydrophilic ointment, vanishing cr. Sifat: tidak berminyak, tidak oklusif, mudah dicuci, dan dapat diencerkan

dengan air6. Jelaskan mengenai metode pembuatan krim

Metode Pelelehan ( fusion)Zat khasiat maupun pembawa dilelehkan bersama-sama, setelah meleleh diaduk sampai dingin. Yang harus diperhatikan: kestabilan zat khasiat.

Metode TriturasiZat yng tidak larut dicampur dengan sedikit basis, sisa basis ditambahkan terakhir. Di sini dapat juga digunakan bantuan zat organik untuk melarutkan zat khasiatnya.

7. Fenomena ketidakstabilan krim dan penyebabnya Flokulasi dan Creaming

Merupakan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapis cairan, dimana masing-masing lapis mengandung fase dispersi yang berbeda. Penyebab: kurangnya emulgator.

Koalesen dan pecahnya emulsi ( Craking atau breaking )Pecahnya emulsi yang bersifat tidak dapat kembali. Penggojokkan sederhana akan gagal untuk mengemulsi kembali butir-butir tetesan dalam bentuk emulsi yang stabil. 

Page 19: Materi Farmasetik

19 Rieza_moeet

Disebabkan oleh : Tipe emulgator yang berlawanan, Emulgator ionik yg tidak kompatibel, Dekomposisi emulgator, Salting out dari natrium atau kalium soaps, Penambahan gum, protein, gelatin, dan kasein yang tidak larut dlm alkohol, Aksi mikroba

Inversi adalah peristiwa berubahnya tipe emulsi M/A ke tipa A/M atau sebaliknya.

Pasta1. Pengertian

Oinment yang mengandung 50% serbuk terdispersi dalam basis lemak2. Penggolongan pasta

a. Mengandung air pasta CMC Nab. Pasta berlemak pasta ZnO

3. Basisa. Hidrokarbon

Tidak di absorpsi kulit Tertinggal diatas kulit membatasi hilangnya kelembaban

memperpanjang waktu kontak dg kulit Lengket dan susah dibersihkan, serta tidak tercampur air Ex. Vaselin; parafin; minyak mineral

b. Absorpsi Non emulsi

Kurang oklusif tp emolien baik; lebih muda menyebar. Ex. Wool fat, wool alkohol, bees wax, kolesterol

Emulsi a/mDapat mengabsorpsi air lebih banyak daripada basis no-emulsi. Ex. Hydrius wool fat (lanolin)

c. Tercuci air Misibel/bercampur dg luka Mudah dibersihkan Penerimaan thd kosmetik cukup baik Kontak baik dg kuli karena kandungan surfaktannya Ex. Salep hidrofilik

d. Larut air Larut air Absorpsi yang baik oleh kulit Mudah melarutkan bahan lain Tidak lengket Nyaman dan kompatibel dg berbagai obat dermatologi Ex. PEG

4. FormulaR/ zat aktif

Page 20: Materi Farmasetik

20 Rieza_moeet

BasisPengawetAntioksidatEmulsifier anionik Na lauryl sulfat, treatolamin stearat

Kationik ammonium kuartener, cetrimide Nonionik ester glikol, ester gliserol

Humektan gliserol, PEG mengurangi khilangan air dr sed semisolid

5. Metode pembuatana. Fusion dicampur dan dilelehkanb. Tirturasi pencampuran dan digerus\

Salep1. Salep menurut daya penetrasi atau terapetiknya

a. Salep epidermikSalep yang tidak dapat menembus kulit atau sedikit menembus kulit. Ex. Vaselin, parafin, lilin.

b. Salep endodermikDapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam. Ex. Minyak tumbuhan, lemak bulu domba.

c. Salep diadermikDapat menembus kulit, kemungkinan terjadi absorpsi sampai peredaran darah.

2. Salep berdasarkan vehikulum atau pembawanyaa. Basis hidrokarbon

Betul-betul bebas air, memiliki effek melembutkan, menjaga agar air tidak menguap, sulit dicuci. Ex.petrolatum/vaselin; white petrolatum;yellow ointment;mineral oil

b. Basis absorpsiBasis hidrokarbon (bersifat lemak) namun dapat bercampur dengan sejumlah tertentu air. Tidak mudah dihilangkan dari kulit dengan pencucian air. Ex. Hydrous lanolin, lanolin USP

c. Basis dapat dicuci dengan airDapat dicuci dari kulit dan pakaian dengan air. Merupakan emulsi w/o atau o/w. Ex. Cold cream, hydropilic ointment

d. Basis larut airMudah melunak dengan penambahan air. Ex. PEG ointment

3. Pertimbangan pemilihan basisa. Sifat pelepasan yang diinginkanb. Sifat pelembaban basis salep yang diinginkanc. Tingkat stabilitas BO pada basisi salepd. Pengaruh obat pada konsistensi salep

4. Pembuatan salepa. Trituration (pencampuran)

Page 21: Materi Farmasetik

21 Rieza_moeet

Dicampur dan dihaluskanb. Fussion (peleburan)

Dicampur dan dilebur dalam temperatur yang lebih tinggi dari titik leleh semua eksipient.

Sterilisasi1. Metode sterilisasi

a. Sterilisasi panas Basah sterilisasi uap

Digunakan untuk membunuh mikroorganisme Metode sterilisasi yang digunakan untuk dekstruksi semua

mikroorganisme hidup. Efektif juga pada spora. Dilakukan dalam otoklaf dengan menggunakan panas suhu 121’C dan uap

jenuh tekanan 15 psi selama 30 – 40 menit Adanya uap menyebabkan protein mikroorganisme terkoagulasi dan rusak

pada suhu yang lebih rendah dibandingkan jika tidak ada uap. Menguraikan asam nukleat, protein, dan membran.

Untuk semua sediaan yang tahan terhadap panas dan pada suhu yang digunakan dan uap dapat berpenetrasi sediaan larutan dalam kemasan; ruahan larutan; alat-alat gelas.

Tidak untuk minyak; lemak; lain – lain yang tidak bisa dipenetrasi oleh uap.

Faktor kritis yang mempengaruhi : suhu; waktu sterilisasi; kesempurnaan pergantian udara dan uap.

Kering sterilisasi panas kering Umumnya dilakukan di oven Kurang efisien, karena waktu lama (2-4jam) dan panas yg tinggi (160-

170’C) Suhu dan waktu bergantung pada ukuran sediaan; jenis sediaan; jenis

kemasan sediaan; karakteristik distribusi panas Untuk minyak; gliserin; petrolatum; parafin; serbuk tahan panas; alat

gelas; perlengkapan operasi.b. Sterilisasi dengan filtrasi

Penghilangan mikroorganisme dilakukan dengan cara absoprsi pada medium filter atau mekanisme penapisan.

Untuk bahan yang tidak tahan panas Efektifitas dipengaruhi oleh jumlah kandungan mikroba dlm larutan Jenis filter

Filter terbentuk tabung reaksi filter candles, terbuat dari mineral dikompres (berkefeld dan mandler)

Filter candles dari porselin (pasteur-chamberland, doulton, selas) Filter kepinga terbuat dari abses yang dikompres (seitz dan swinney) Buchner

Page 22: Materi Farmasetik

22 Rieza_moeet

milipore Faktor penting filtrasi ukuran pori; muatan listrik filter dan mikroba.;

pH larutan; suhu; tekanan Keuntungan

Cepat Menjaga stabilitas produk/bahan Relatif murah Sifat penghilang mikroba dan partikulat lainnya sempurna.

Kerugian Sifat adsorpsi zat tertentu (zat aktif) yang tidak diinginkan terutama

yang jumlahnya kecil Terbatas penggunaan untuk larutan-larutan viskus

c. Sterilisasi dengan gas Digunakan untuk bahan yang tidak tahan panas dan lembab Contoh : gas etilen oksida, propilen oksida Karakteriktik etilen oksida

Dengan mengganggu metabolisme bakteri Mudah terbakar dan meledak Pemakainnya terbatas Merupakan gas tidak berwarna Digunakan untuk sterilisasi produk yang tidak dapat dsterilkan dg uap

Keuntungan Dapat digunakan untuk sterilisasi bahan yang sensitif terhadap panas

dan lembab (perlengkapan operasi, senyawa enzim, antibiotik) karena penetrasinya yang baik.

Kerugian Waktu lama Mahal Berbahaya untuk pasien dan pekerja Perlu mengecek setelah sterilisasi untuk menjamin tidak terjadinya

reaksi kimia dan penguraian bahand. Sterilisasi dengan radiasi

Sterilisasi menggunakan sinar gamma dan radiasi katoda Mekanisme : terjadi perubahan kimia dekstruktif pada mikroba yang dapat

merusak sel secara sempurna dan irrevesibel.2. Syarat larutan infuse

Isotonis Jernih, bebas partikel Bebas pirogen Steril

3. Jenis sediaan steril Injeksi

Page 23: Materi Farmasetik

23 Rieza_moeet

Larutan obat dalam pembawa yang sesuai dengan atau tanpa zat tambahan, dimaksudkan untuk pemberian parenteral.Dapat sebagai single dose dan multiple dose.

InfusCairan yang diberikan melalui intravena : nutrisi (dekstrosa); menjaga keseimbangan elektrolit (larutan ringer); untuk cairan pengganti (kombinasi dekstrosa dan NaCl);dan tujuan khusus (hiperalimentasi parenteral)

SolidMisalnya sediaan parenteral rekontruksi.

SuspensiObat tersuspensi dalam pembawa yang sesuai untuk parenteral.

Obat mataKhusus untuk salep mata, zat aktif baik dalam bentuk terlarut atau serbuk tersuspensi halus dimasukkan kedalam basis non iritan. Salep disterilkan dengan cara panas atau radiasi, dan sebagian dibuat dengan cara aseptik. Sediaan ini harus dikemas dalam wadah tertutup dan bebas partikel logam.

Larutan untuk irigasiLarutan yang digunakan untuk mandi atau mencuci luka terbuka. Larutan digunakan secara topikal.

9. Sediaan injeksia. Volume kecil (berupa larutan atau suspensi; <10 mL)b. Volume besar (berupa larutan >=100mL, diberikan sebagai infus intravena)

10. Pirogen adalahSenyawa organik yang dapat menimbulkan demam, berasal dari kntaminan mikroba.

11. Kriteria pirogena. Termostabil sterilisasi > 200’Cb. Larut airc. Tidak dipengaruhi bakterisida yang biasad. Tidak menguape. BM 15.000-4.000.000

12. Uji pirogen Secara kimia fisika

a. Fotokolorimetri tetrabromphenoftaleinb. Polarografi panjang gelombang maksimum oksigenc. Elektroforensisd. Spektrofotometri absorpsi 265 µm

Secara biologisa. Menggunakan kelinci

Page 24: Materi Farmasetik

24 Rieza_moeet

Kelinci ditempatkan dalam kandang dengan suhu 20-23’C. Larutan parenteral yang diuji disuntikan dg dosis 10mL per kg BB badan kelinci, melalui vena tepi telinga dan penyuntikan dilakukan selama 10 menit. Rekam suhu secara berurut antara jam pertama sampai jam ketiga setelah penyuntikan dengan selang waktu 30 menit.

b. Menggunakan Limulus Amoboecytes Lysate Test (LAL-Test) mencampur larutan parenteral uji dengan LAL, campuran ini dipanaskan suhu 37’C selama waktu tertentu. Kemudian diamati terbentuknya jendal gel (gumpalan) yang stabil. Bila ada gumpalan, maka ada pirogen dalam sediaan.

13. Karakteristik wadah steril..(lupa injeksi pa infus) Infus

Untuk mewadahi larutan infus disarankan penggunaan botol penyimpan darah (botol- Bluko), yang dilengkapi dengan sebuah pipa kecil ventilasi sehingga memungkinkan cairan mengalir keluar. Diperdagangkan botol tersebut dalam berbagai ukuran : 120 ml, 300 ml, dan 500 ml dan merupakan botol yang dapat ditusuk. Tutup karet atau tutup lempeng kecil bahan sintetis yang digunakan untuk menutupi botol infus atau botol yang dapat ditusuk tidak boleh melepaskan bahan padat, bahan pewarna serta komponen toksis atau pirogen kedalam larutan. Penggunaan tutup yang berulang kali tidak diijinkan.

InjeksiWadah dosis tunggal yang paling sering digunakan adalah ampul dimana kisaran ukurannya dari 1-100 ml. wadah dosis ganda dan sebagainya berupa vial serum atau botol serum. Kapasitas vial serum 1-50 ml, bentuknya mirip ampul tetapi disegel dengan pemanasan. Ditutup dengan penutup karet spiral. Botol serum juga dapat sebagai botol tipe army dengan kisaran ukuran dari 75-100 ml dan memiliki mulut yang lebar dimana ditutup dengan penutup karet spiral. Labu atau tutup yang lebih besar mengandung 250-2000 ml, digunakan untuk cairan parenteral yang besar seperti NaCl isotonis.

8. Cara sterilisasi bwt infus,,sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi akhir. Proses sterilisasi akhir dari kemasan dan isi di otoklaf (metode uap panas) pada suhu yang optimal sehingga tidak merusak zat-zat yang rentan seperti dekstrosa, asam amino, albumin dll.

9. tujuan uji pirogen sediaan parenteraluntuk mengetahui keberadaan pirogen yang berada pada sediaan parenteral karena pirogen dapat menyebabkan tejadinya kenaikan suhu badan jika diberikan

10. Karakteristik ruangan untuk pembuatan injeksi steril,,a. Ruang kelas A

Area terlokalisasi untuk melakukan aktifitas yang memiliki resiko tinggi, seperti area pengisian produk, tempat tindakan aseptik dilakukan.

b. Ruang Kelas B

Page 25: Materi Farmasetik

25 Rieza_moeet

Area melingkupi ruang bersih kelas A terutama untuk proses produksi dengan sistem preparasi dan pengisian larutan produk secara aseptis.

c. Ruang kelas CArea bersih untuk melakukan kegiatan dengan tingkat kekrtitisan yg lebih rendah di dalam suatu proses pembuatan produk steril

d. Ruang kelas DArea bersih untuk melakukan kegiatan dengan tingkat kekrtitisan yg lebih rendah di dalam suatu proses pembuatan produk steril, meliputi :

Penimbangan Preparasi larutan Mesin pengisian larutan Beberapa ruang antara luar di area yang melingkupi LAF untuk pengujian

sterilitas produk dan batas mikroba sampel.11. Sebutkan dan jelaskan bentuk sediaan liquid yang dapat diformulasi untuk bahan

yang mudah terhidrolisis dalam air, tidak stabilEmulsi a/m

12. Dikasih formulasi sed.suspensi,,disuruh nyebutin masing2 fungsi,,dan cara bikinnya

13. Teksnik formulasi aseptis14. Uji sterilitas