62
KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN R U S T I A N I Teknisi Litkayasa Penyelia Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bandung Jl. Golf No. 34 Ujungberung Bandung 40294

Materi k3 Dan Pencegahan Kecelakaan Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Pelatihan Keperawatan

Citation preview

KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN

R U S T I A N ITeknisi Litkayasa Penyelia

Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bandung Jl. Golf No. 34 Ujungberung Bandung 40294

PENDAHULUAN

TERDAPAT PERUBAHAN STRUKTUR INDUSTRI SECARA MENDASAR• UKURAN DAN KAPASITAS PABRIK (BESAR,

BAHAYA KONTINYU)• TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN MAKIN EKSTRIM• TEKNOLOGI PROSES MAKIN TERPADU ANTAR

UNIT• PENGGUNAAN BAHAN DAN PERALATAN MAKIN

BERAGAM

PENDAHULUAN (lanjutan)

DIHARAPKAN KEGIATAN TETAP BERLANGSUNG SECARA AMAN

FAKTA DAN DATA, KASUS KECELAKAAN DAN TINGKAT KEKERAPAN MAUPUN KEPARAHAN MASIH TERJADI

95.418 KASUS KECELAKAAN KERJA6.114 ORANG CACAT, 2.932 CACAT SEBAGIAN66 ORANG CACAT TOTAL 1.736 ORANG MENINGGAL

TAHUN 2005

SUMBER : PIKIRAN RAKYAT ONLINE, 13 JANUARI 2006

KONDISI K3 SAAT INI

MANAJEMEN• KETERLIBATAN RENDAH

• ORIENTASI, MOTIVASI ……………………..PRODUKSI• PENDEKATAN MATERIAL (GANTI RUGI)• PENCEGAHAN LUKA …, BUKAN PENCEGAHAN

KECELAKAAN• TAMBAL SULAM• MENYULAP LINGKUNGAN, ANGKA KECELAKAAN

• PUAS DENGAN PREDIKAT DAN KUALITAS PETUGAS K3

KONDISI K3 SAAT INI (lanjutan)

TENAGA KERJA• PENDIDIKAN/KUALITAS RENDAH

• PENGANGGURAN, UPAH RENDAH• TIDAK TAHU HAK DAN KEWAJIBAN

• PETUGAS K3 --- PETUGAS SAMBILAN PEMERINTAH

• JUMLAH PENGAWAS TERBATAS• LEMAHNYA PENEGAKAN HUKUM• OTONOMI DAERAH

UU NO. 1 TAHUN 1970 …> 30 TAHUN• BELUM JADI BUDAYA DAN NALURI• PARSIAL DAN BELUM TERINTEGRASI

K3 KE DEPAN

TEKNOLOGI SELALU BERKEMBANG HAMBATAN PERDAGANGAN GLOBALISASI DAN LIBERALISASI

EKONOMI ISUM HAM UU NO 13/2003 PASAL 87 JO. PASL

190 – SANGSI ADMINISTRASI

UU NO 13 TAHUN 2003Pasal 86

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :a. keselamatan dan kesehatan kerja;b. moral dan kesusilaan; danc. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

UU NO 13 TAHUN 2003

Pasal 871. Setiap perusahaan wajib

menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

PERMASALAHAN

PERUNDANGAN• NASIONAL ------ OTONOMI DAERAH• KONVENSI ILO ------ RATIFIKASI

INSTITUSI BERAGAM, TIDAK ADA HIERARKI KEDINASAN

SUMBER DAYA MANUSIA • KUALITAS, KUANTITAS, DISTRIBUSI DAN

PEMANFAATAN ISU GLOBAL, REFORMASI, HAM

TEMPAT KERJA (UU NO. 1 TAHUN 1970)

ADANYA TEMPAT DILAKUKAN USAHA BAIK EKONOMIS ATAU SOSIAL

ADANYA TENAGA KERJA YANG BEKERJA TERUS MENERUS ATAU WAKTU TERTENTU

ADANYA SUMBER-SUMBER BAHAYA• MESIN/MEKANIK• LISTRIK• LEDAKAN• KONSTRUKSI• KEBAKARAN• LINGKUNGAN KERJA (FISIK, KIMIA, BIOLOGI, FISIOLOGI

DAN PSIKOLOGI)

SASARAN UMUM K3

PERLINDUNGAN TK YANG BERADA DI TEMPAT KERJA AGAR TERJAMIN KESELAMATAN DAN KESEHATANNYA SEHINGGA TERWUJUD PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

PERLINDUNGAN BAGI ORANG LAIN YANG BERADA DI TEMPAT KERJA AGAR SELALU SEHAT DAN SELAMAT

PERLINDUNGAN TERHADAP BAHAN DAN PERALATAN PRODUKSI AGAR DAPAT DIPAKAI SECARA AMAN DAN EFISIEN

SASARAN KHUSUS K3

MENCEGAH DAN ATAU MENGURANGI KECELAKAAN, KEBAKARAN, PELEDAKAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

MENGAMANKAN MESIN, INSTALASI, PESAWAT KERJA, BAHAN BAKU DAN HASIL PRODUKSI

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN DAN TEMPAT KERJA YANG AMAN, NYAMAN, SEHAT DAN PENYESUAIAN ANTARA PEKERJAAN DAN MANUSIA ATAU MANUSIA DAN PEKERJAAN

DEFINISI KECELAKAAN

KECELAKAAN ADALAH SUATU KEJADIAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI YANG DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN HARTA BENDA, KORBAN MANUSIA TERMASUK PENYAKIT AKIBAT KERJA

JENIS KECELAKAAN• KECELAKAAN KERJA• KEBAKARAN• PELEDAKAN• PENYAKIT AKIBAT KERJA

PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

BANYAK TEORI PENYEBAB KECELAKAAN

UNSAFE ACT UNSAFE CONDITIONS LEMAHNYA SISTEM NANAJEMEN KONDISI DARURAT (BENCANA ALAM)

PENYEBAB KECELAKAAN PENYEBAB LANGSUNG

• UNSAFE ACT• UNSAFE CONDITION

PENYEBAB DASAR• FAKTOR MANUSIA / PERSONAL FACTOR• FAKTOR PEKERJAAN / LINGKUNGAN

KERJA / JOB/WORK ENVIRONMENT FACTOR

UNSAFE ACTIONS

PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN KELELAHAN, KESIAPAN MENTAL CEROBOH, HATI-HATI/TINGKAH LAKU KETIDAKSERASIAN ALAT DAN

TENAGA KERJA TIDAK MENGGUNAKAN APD,

KESADARAN K3 RENDAH

UNSAFE ACT PAKAI ALAT TANPA IJIN GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KERJA DENGAN KECEPATAN YAG SALAH MERUSAK ALAT KESELAMATAN MEMINDAHKAN ALAT KESELAMATAN MEMAKAI ALAT YANG RUSAK MENGGUNAKAN ALAT DENGAN CARA

YANG SALAH

UNSAFE CONDITIONS

LINGKUNGAN KERJA MESIN, PESAWAT, ALAT DAN BAHAN CARA KERJA SIFAT PEKERJAAN PROSES PRODUKSI

UNSAFE CONDITION ALAT PENGAMAN TIDAK MEMADAI

ATAU TIDAK MEMENUHI SYARAT ALAT RUSAK TEMPAT KERJA SEMPIT TANDA PERINGATAN TIDAK

MEMADAI / RUSAK LINGKUNGAN BERBAHAYA VENTILASI KURANG

FAKTOR MANUSIA TIDAK MAMPU SECARA FISIK,

MENTAL DAN PSIKOLOGI LEMAHNYA TRAINING DAN

PENGAWASAN STRESS MOTIVASI YANG SALAH TIDAK

CUKUP

FAKTOR KERJA/LINGKUNGAN KERJA TIDAK CUKUP PENGAWASAN TIDAK CUKUP REKAYASA TIDAK CUKUP PERAWATAN TIDAK CUKUP PEMBELIAN TIDAK CUKUP STANDAR KERJA SABOTASE/ PENYALAHGUNAAN

LINGKUNGAN KERJA

FISIK :• RADIASI, IKLIM KERJA, PENERANGAN, KEBISINGAN,

GETARAN KIMIA :

• DEBU, GAS, UAP, MIST, LARUTAN BIOLOGIS :

• VIRUS, BAKTERI, CACING, SERANGGA, TUMBUHAN MENTAL PSIKOLOGIS

• HUBUNGAN KERJA, JAMINAN SOSIAL FISIOLOGIS

• BEBAN KERJA, MESIN TIDAK SESUAI, WAKTU KERJA

TINGKAT PEMAPARANNYA TERGANTUNG :

SIFAT BAHAN KIMIA MASA LAMA PEMAPARAN USIA TENAGA KERJA JENIS KELAMIN TENAGA KERJA KESEGARAN JASMANI BENTUK TUBUH KEBIASAAN JALAN MASUK BAHAN KIMIA KE TUBUH

LEMAHNYA SISTEM MANAJEMEN/FORCE MAJEURE

SISTEM MANAJEMEN MEMBUKTIKAN “TIDAK ADANYA”• PERHATIAN TERHADAP K3• ORGANISASI K3• PROSEDUR KERJA• PENCATATAN/PELAPORAN• PENGAWASAN/PEMANTAUIAN

FORCE MAJEURE• BENCANA ALAM

IDENTIFIKASI MELALUI INSPEKSI

DASARNYA• POTENSI KECELAKAAN• SEJARAH KECELAKAAN• PERSYARATAN PERALATAN• USIA PERALATAN• PERSYARATAN HUKUM/STANDAR

USAHA PENCEGAHAN KECELAKAAN (ILO)

PERATURAN PERUNDANGAN STANDARISASI PENGAWASAN PENELITIAN TEKNIK PENELITIAN MEDIS PENELITIAN PSIKOLOGIS PENELITIAN STATISTIK PENDIDIKAN TRAINING PENERANGAN ASURANSI TINDAKAN USAHA KESELAMATAN KERJA DI

TEMPAT KERJA

Pencegahan Kecelakaan Kerja Peraturan perundangan

•Ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi kerja

•Perencanaan•Kontruksi•Perwatan dan

Pemeliharaan•Pengawasan, pengujian•Cara kerja alat, tugas dan

pelatihan, P3K•Pemeriksaan Kesehatan

Standarisasi Penetapan

standar resmi Praktek

keselamatan Standar Alat

Pelindung Diri

Pengawasan Terhadap obyek

pengawasan Dipatuhi

tidaknya ketentuan perundangan yang diwajibkan

Penelitian teknik dan medik Penelitian sifat

dan ciri B3 Pagar pengaman Alat pelindung diri Rancangan alat

dan atau bahan yang paling aman

Efek fisiologis dan patologis faktor lingkungan terhadap tenaga kerja

Keadaan fisik yang menimbulkan atau menyebabkan kecelakaan

Penelitian psikologis Penelitian pola

kejiwaan yang menyebabkan kejadian kecelakaan

Penelitian Statistik Untuk menetapkan

jenis-jenis kecelakaan yang terjadi

Mengenai siapa Dalam pekerjan apa Apa penyebab

utamanya

Pendidikan dan Latihan Pendidikan K3 dan

kurikulum teknik di semua lapisan atau jenjang pendidikan

Latihan praktek kerja Competency based

training Dilakukan terhadap

tenaga kerja baru ataupun lama

Penggairahan Penggunaan

aneka cara penyuluhan dan pendekatan lain untuk membudayakan budaya selamat

Asuransi Berupa insentif

finansial untuk meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan

Pengurangan premi bagi perusahaan dengan catatan keselamatan yang baik

Usaha pencegahan di tingkat perusahaan

Ditentukan oleh kesadaran akan K3 oleh pihak yang terlibat di perusahaan

Pendekatan pencegahan Keselamatan Kerja

Perencanaan yang tepat• Lokasi• fasilitas untuk pengolahan dan

penyimpanan material dan peralatan

• Lantai• Penerangan• ventilasi• Lift• Ketel uap• Instalasi listrik, mesin-mesin,

fasilitas perawatan dan perbaikan

• Pencegahan kebakaran

Contoh Praktek Perencanaan Kontak dengan bahan dan

material sesedikit mungkin Lorong, tangga, dataran kerja

dan lantai aman untuk berjalan

Tersedia ruang yang cukup luas buat mesin dan peralatan

Pekerjaan di tempat tinggi disediakan fasilitas K3

Transportasi mempertimbangkan keselamatan

Perencanan rute evakuasi kebakaran

Housekeeping Tata rumah tangga yang

baik berarti :• Tidak adanya penghalang

jalan dan tempat tempat lalu lalang

• Jalan yang boleh dan tidak boleh dilewati harus diberi tanda

• Ketaraturan penyimpanan bahan dan keteraturan pembuangan limbah

• Pemeriksaan dan perawatan serta penggantian peralatan yang rusak secara teratur

Pakaian Kerja Pakaian kerja harus

dirancang sesuai dengan potensi bahaya

Pakaian kerja sebaiknya pas dan tidak banyak mempunyai bagian yang longgar

Peralatan Pelindung Diri Digunakan sebagai

alternatif terakhir setelah pengendalian bahaya yang lain dilakukan

Pemakaian warna, peringatan, tanda tanda dan label

Warna digunakan untuk menunjukan daerah yang berbahaya, alat yang berbahaya, peralatan penanggulanagan bahaya, perlengkapan P3K, jalan keluar, rute evakuasi

Secara khusus menunjukkanisi silinder gas dan pipanya

Warna dapat juga memperbaiki fungsi indera penglihatan

Peringatan dan tanda-tanda Merupakan pembawa pesan

instruksi, peringatan atau keterangan secara umum

Peringatan berupa perintah misalnya “dilarang merokok”

Berupa peringatan “ Awas tekanan tinggi, Awas bahaya api”

Keterangan, misalnya tanda pintu keluar, WC, penunjuk arah evakuasi

Label Banyak kecelakaan terjadi

akibat kesalahan pelabelan Label harus digunakan untuk

bahan bahan berbahaya seperti beracun, korosif, mudah terbakar dan sebagainya

Label dan gambar membantu mereka yang tidak bisa membaca atau buta huruf

Penerangan Penerangan yang

tepat dapat mengurangi kecelakaan

Penerangan tidak tepat seperti kesilauan atau kurang meningkatkan risiko kejadian kecelakaan

Ventilasi dan pengaturan suhu Bahan berbahaya di

tempat kerja dapat diturunkan konsentrasinya dengan ventilasi

Ventilasi yang tepat juga membantu pertukaran oksigen serta pendinginan

Kebisingan Bising

mempengaruhi konsentrasi dan menyebabkan kecelakaan, mengendalikan kebisingan berarti mencegah kecelakaan

TANGGUNG JAWAB K3

PEMERINTAH PENGUSAHA/PENGURUS

PERUSAHAAN TENAGA KERJA MASYARAKAT UMUM

THANKS YOU AND BE SAFE

R U S T I A N ITeknisi Litkayasa Penyelia

Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bandung Jl. Golf No. 34 Ujungberung Bandung 40294

Kasus di RS NIOSH : Survey terhadap 2600 RS di USA 68 karyawan

cidera dan 6 orang sakit (1974-1976) Cidera : strain dan sprain, luka tusuk, abrasi,

laserasi,cidera punggung, luka bakar dan fraktur Penyakit : gangguan nafas, infeksi, dermatitis dan

hepatitis Bahaya lain : dari bahan anestesi Karyawan bagian : perawat, pekerja dapur, laundry,

pemeliharaan alat, cleaning service dan teknisi Tempat kerjadian : poliklinik, bangsal, laboratorium,

kamar rontgen, dapur, loundry, medical record, lift, genset, dll

Risiko Bahaya Potensial di RS Bahaya dari faktor biologi dan sanitasi

yang buruk Bahaya dari faktor kimia : gas anastesi,

formaldehide Faktor ergonomi ; cara duduk dan

angkat pasien yang tidak baik Faktor fisik : bising dan pencahayaan,

panas, getaran

Not so good Good

Transfer from bed or chair

Two person transfer

1. Undang-Undang No 14/1969 tentangKetentuan Pokok Tenaga Kerja.2. Undang-Undang No 1/1970 tentangKeselamatan Kerja.3. Undang-Undang No 23/1992 tentangKesehatan.4. Permenkes RI No 986/92 dan Kep Dirjen PPMdan PLP No HK.00.06.6.598 tentangKesehatan Lingkungan RS.5. Permenkes RI No 472/Menkes/Per/V/96tentang pengamanan bahan berbahaya bagikesehatan.6. Kepmenkes, No. 261/MENKES/SK/II/1998dan Kep Dirjen PPM dan PLP No HK.00.06.6.82 tentang Petunjuk Tehnis1995 tentang PK3-RS

DASAR HUKUM MANAJEMEN HYPERKES DANKESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT

Risiko Bahaya Potensial di RS Bahaya dari faktor biologi dan sanitasi

yang buruk Bahaya dari faktor kimia : gas anastesi,

formaldehide Faktor ergonomi ; cara duduk dan

angkat pasien yang tidak baik Faktor fisik : bising dan pencahayaan,

panas, getaran