19
Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat dan Mati PT Adaro Indonesia Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat dan Mati PT Adaro Indonesia Jakarta Jakarta November 2014 November 2014

PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Embed Size (px)

DESCRIPTION

11

Citation preview

Page 1: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Strategi Pencegahan KecelakaanTambang Berakibat Berat dan Mati PT Adaro Indonesia

Strategi Pencegahan KecelakaanTambang Berakibat Berat dan Mati PT Adaro Indonesia

JakartaJakartaNovember 2014November 2014

Page 2: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

ISI PRESENTASI

1. Sekilas PT Adaro Indonesia

2. Statistik Kecelakaan PT Adaro Indonesia

3. Konsep dan Strategi Pencegahan Kecelakaan

4. Beberapa Program-Program Pencegahan

Kecelakaan

Page 3: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

1. Sekilas PT Adaro Indonesia

Page 4: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Wara Resource

Area

TutupanResource

Area

Retained Agreement

Area

Kelanis Barge Loading

Facilities

SOUTH KALIMANTAN

CENTRAL KALIMANTAN

Km. 0 Km. 65

Km. 74

Km. 84

Tanjung

Paringin

Amuntai

Pasintik River

TabalongRiver

Harus River

PamingirRiver

KelanisRiver

Barito River,

upstream

COAL HAUL ROAD

ToBalikpapan

North

To Banjarmasin

0 5 10 km

Scale

Mine Area

35,800 Ha

Batas PKP2B

Barito River, down

stream

ParinginResource

Area

Wilayah Operasional

Page 5: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

� Tenaga Kerja per September 2014 berjumlah ± 23.000 orang

� PT Adaro Indonesia mempekerjakan ±70% tenaga lokal

� Sub kontraktor lebih dari 150 perusahaan

� Didukung 70% perusahaan yang berasal dari sekitar wilayah operasi

� Jalan angkut batubara beraspal ‘chip seal’ sepanjang 80 km melewati3 Kabupaten (Tabalong,Bartim dan Barsel) dalam 2 propinsi (Kalseldan Kalteng)

� 2 buah jalan layang ‘fly over’ dan 3 jembatan sungai di jalan angkutbatubara

� Pelabuhan khusus pertambangan batubara dengan fasilitas 7 unit ‘hopper’ dan 6 unit ‘crushing plant’

� 4 buah jembatan timbang

Tenaga Kerja dan Infrastruktur

Page 6: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

2. Statistik Kecelakaan

PT Adaro Indonesia

Page 7: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Statistik Kecelakaan

19

44

15

2229

45

0 0 2 13

20

10

20

30

40

50

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah

Jumlah Kecelakaan Berakibat Mati

Nasional Adaro

Page 8: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Penyebab Langsung Kecelakaan

1%

9%

27%

6%

1%1%

4%3%

1%

12%2%

7%

14%

0%0%

0%

11%

BERDASARKAN TINDAKAN TIDAK AMAN

Mengoperasikan alat tanpa wewenang (1%)

Gagal memberi peringatan (9%)

Gagal mengamankan (27%)

Kecepatan operasi salah (6%)

Membuat alat pengaman tidak berfungsi (1%)

Menghilangkan/merusak alat pengaman (1%)

Memakai peralatan rusak (4%)

Tidak memakai APD secara benar (3%)

Pembebanan yang tidak sesuai (1%)

Penempatan tidak sesuai (12%)

Pengangkatan tidak sesuai (2%)

Menggunakan alat secara tidak benar (7%)

Posisi salah untuk melakukan tugas (14%)

Memperbaiki alat yang sedang bekerja (0%)

Bercanda/bermain-main (0%)

Dibawah pengaruh obat (0%)

Sebab lain (11%)

Page 9: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

PENYEBAB DASAR :

4%2%

22%

10%

10%

4%

45%

3%

FAKTOR PRIBADI

Ketidakmampuan fisik (4%)

Ketidakmampuan mental (2%)

Kurang pengetahuan (22%)

Kurang ketrampilan (10%)

Stres fisik (10%)

Stres psikologis (4%)

Kurang Motivasi (45%)

Sebab lain (3%)

Penyebab Langsung Kecelakaan

Page 10: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Penyebab Dasar Kecelakaan

39%

10%

1%

10%

7%

18%

4%

4%5%

FAKTOR PEKERJAAN

Kurang pengawasan (39%)

Engineering tidak memadai (10%)

Pembelian tidak memadai (1%)

Pemeliharaan tidak memadai (10%)

Peralatan/material tidak memadai (7%)

Standart kerja tidak memadai (18%)

Peralatan Aus dan rusak (4%)

Penyalahgunaan peralatan (4%)

Sebab lain (5%)

Page 11: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Faktor Dominan Kecelakaan

ORGANISASI(IN KONSISTENSI PENERAPAN

SYSTEM MANAGEMENT)

PENGAWAS(LEMAHNYA PENGAWASAN)

PEKERJA(Motivasi Yang Keliru)

Page 12: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

3. Konsep dan Strategi

Pencegahan Kecelakaan

Page 13: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Konsep SMK3 PT Adaro Indonesia

1.Memuaskan kebutuhan Pelanggan

2.Mengembangkan Karyawan

3.Menjalin Kemitraan Dengan Pemasok

4.Mendukung Pembangunan Masyrakat dan negara

5.Mengutamakan Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan

6.Memaksimalkan Nilai Bagi Pemegang Saham

Safety Objective :

Zero Fatality, Menurunkan LTIFR, Menurunkan Property Damage.

To be “A Leading Indonesian Mining and Energy Group”VISI

MISI

TARGET

STRATEGI

1. Meningkatkan Standar Kerja Melalui Implementasi QHSE Management System

berbasis SMKP

2. Memastikan Management, Pengawas dan Pekerja Berperan sesuai dengan Tugas dan

Tanggungjawab Masing-masing Dengan Tujuan Terciptanya Perubahan perilaku

3. Memastikan Program-Program yang telah dibuat, dijalankan, dan dievaluasi secara terus menerus

Page 14: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Konsep SMK3 PT Adaro Indonesia

Page 15: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

1. MANAJEMEN

a) MENYUSUN KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN

b) MEMASTIKAN ASPEK FINANSIAL

c) TEMPAT KERJA MEMENUHI PERSYARATAN K3

d) PERATURAN KEPEGAWAIAN YANG MENGATUR KERJA KARYAWAN

e) MENJADI CONTOH TELADAN / AGEN PERUBAHAN

2. PENGAWAS

a) MENJADI “MANAGER HSE” di AREA TANGGUNGJAWAB MASING-MASING

b) MALAKUKAN SUPERVISI DAN CONTOH TELADAN

c) MEMBUAT WORKING PROCEDURE / WORKING INSTRUCTION

d) MEMBUAT REKOMENDASI

3. PEKERJA

a) TAAT PADA PERATURAN PERUSAHAAN

b) MENJALANKAN TUGAS SESUAI SISTEM DAN PROSEDUR YANG DITENTUKAN

c) MEMBUAT CATATAN TENTANG AKTIVITAS KERJA YANG SEDANG BERJALAN

d) MEMBUAT LAPORAN KE ATASAN BILA TERJADI TINDAKAN DAN KONDISI TIDAK AMAN

Management-Pengawas-Pekerja Berbagi peran

Page 16: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

4. Beberapa Program-Program

Pencegahan Kecelakaan

Page 17: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Beberapa Program-Program

Pencegahan Kecelakaan

Metode

1. Review dan Pengembangan QHSE Management System berbasis SMKP

2. Penyusunan Inspeksi berbasis Risiko Mayor melalui Adaro Fatality Prevention Program

(AFPP)

3. Penerapan Good Mining practise

Man

1. Assesment Pengawas sesuai bidang berbasis Kompetensi “NQF” dan Internal Assement

2. Implementasi bugar selamat “Online”

3. Penggunaan Video In Car

4. Mengadakan kegiatan-kegiatan “Kesadaran Karyawan & Perubahan Perilaku”

Machine1. Pelaporan Hazard Report on line

2. Memastikan Penggunaan Seat belty ang terintegrasi pada “Strobe light”

pada trailer dan Lampu kerja/tambahan pada A2B

Page 18: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

2009 2010 2011 2012 2013 Sep-14

LTIFR 0.65 0.36 0.38 0.32 0.16 0.13

Coal (MT) 40.5 42 47.67 47.18 52.26 41.31

Karyawan 14.044 16.165 20.452 23.555 23.392 24.748

Incident LTI 18 9 20 15 10 6

0.65

0.360.38

0.32

0.160.13

40.542

47.67 47.18

52.26

41.31

0

10

20

30

40

50

60

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KORELASI LTIFR, INCIDENT LTI, KARYAWAN & PRODUKSI

Safety Performance PT Adaro Indonesia

Tahun 2009-Sept 2014

Page 19: PT Adaro Indonesia - Strategi Pencegahan Kecelakaan Tambang Berakibat Berat Dan Mati

Terima kasih