28
http://www.ar.itb.ac.id/wdp/ http://www.ar.itb.ac.id/wdp/ MATERI KEDUA MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE METODE COMMUNITY BASED COMMUNITY BASED DEVELOPMENT DEVELOPMENT Pembangunan Pembangunan Perdesaan Perdesaan Bertumpu Bertumpu Pada Pada Masyarakat Masyarakat ( ( AR AR - - 6254 ) 6254 )

MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

MATERI KEDUAMATERI KEDUA

KENDALA IMPLEMENTASI DARI KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE METODE COMMUNITY BASED COMMUNITY BASED

DEVELOPMENTDEVELOPMENT

PembangunanPembangunan PerdesaanPerdesaan BertumpuBertumpu PadaPada MasyarakatMasyarakat (( AR AR -- 6254 )6254 )

Page 2: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE COMMUNITY BASED DEVELOPMENTKENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE COMMUNITY BASED DEVELOPMENT

Negara MajuNegara Maju

Negara Negara BerkembangBerkembang

Pembangunan Pembangunan IndonesiaIndonesia

Konsep PembangunanKonsep PembangunanDua Kelompok NegaraDua Kelompok NegaraSituasi Setelah perang Situasi Setelah perang dunia IIdunia II

Amerika Serikat

Marshal Plan

PembangunanBertumpu

Pada Manusia

PembangunanBerkelanjutan

Pertumbuhan DanPemerataan

Pertumbuhan

Negara kaya

Dan

Badan Internasional

Pembangunan Manusia

Seutuhnya(UUD 1945)

Membantu Negaraeropa

Membantu NegaraMiskin Pasca Penjajahan

I. Pendahuluan

Page 3: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Latar Belakang Pendekatan CBD Di Latar Belakang Pendekatan CBD Di IndonesiaIndonesia

Tuntutan adanya demokratisasi dan keadilan Tuntutan adanya demokratisasi dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaradalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Tuntutan tentang perlunya menjaga Tuntutan tentang perlunya menjaga kelestarian lingkungan dari eksploitasi yang kelestarian lingkungan dari eksploitasi yang kurang memperhatikan keberlanjutannya.kurang memperhatikan keberlanjutannya.

Tuntutan adanya otonomi yang lebih luas, Tuntutan adanya otonomi yang lebih luas, baik di tingkat kelembagaan pemerintah baik di tingkat kelembagaan pemerintah lokal/daerah, maupun pada tingkat lokal/daerah, maupun pada tingkat masyarakat dalam pelaksanaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunanpembangunan

Page 4: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Karakteristik CBDKarakteristik CBD

Keputusan dan inisiatif untuk memenuhi kebutuhan Keputusan dan inisiatif untuk memenuhi kebutuhan rakyat dibuat ditingkat lokal yang lebih rakyat dibuat ditingkat lokal yang lebih mengedepankan partisipasi aktif masyarakat.mengedepankan partisipasi aktif masyarakat.Fokus utama pembangunan adalah memperkuat Fokus utama pembangunan adalah memperkuat kemampuan masyarakat miskin.kemampuan masyarakat miskin.Menghargai keragaman serta heterogenitas sumber Menghargai keragaman serta heterogenitas sumber daya yang dimiliki masyarakat.daya yang dimiliki masyarakat.Dalam melaksanakan pembangunan, pendekatan ini Dalam melaksanakan pembangunan, pendekatan ini menekankan pada proses social learning.menekankan pada proses social learning.Budaya kelembagaan yang ditandai oleh organisasi Budaya kelembagaan yang ditandai oleh organisasi yang bisa mengatur diri dan lebih terdistribusi.yang bisa mengatur diri dan lebih terdistribusi.Proses pembentukan jaringan koalisi dengan para Proses pembentukan jaringan koalisi dengan para stakeholders.stakeholders.

Page 5: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

II. Strategi, Metode, Dan II. Strategi, Metode, Dan Tehnik CBDTehnik CBD

A. Strategi CBDA. Strategi CBD

Pemihakan Dan Pemberdayaan Pemihakan Dan Pemberdayaan Masyarakat.Masyarakat.Pemberian otonomi dan pendelegasian Pemberian otonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan wewenang dalam pengelolaan pembangunanpembangunanModernisasi Melalui penajaman dan Modernisasi Melalui penajaman dan pemantapan arah dari perubahan struktur pemantapan arah dari perubahan struktur sosial ekonomi dan budaya masyarakatsosial ekonomi dan budaya masyarakat

Page 6: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

B. Metode CBDB. Metode CBD1.1. Participatory Rural / Urban Participatory Rural / Urban

Appraisal (PRA/PUA)Appraisal (PRA/PUA)Merupakan nama yang khas dalam Merupakan nama yang khas dalam bekerja dan berperan bersama bekerja dan berperan bersama masyarakat desa atau kota. Dalam masyarakat desa atau kota. Dalam perkembangannya, PRA ternyata perkembangannya, PRA ternyata merupakan metode partisipatif yang merupakan metode partisipatif yang tidak hanya digunakan untuk masyarakat tidak hanya digunakan untuk masyarakat perdesaan tetapi juga bisa digunakan perdesaan tetapi juga bisa digunakan untuk masyarakat perkotaan.untuk masyarakat perkotaan.

Page 7: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

2.2. Participatory Research Appraisal.Participatory Research Appraisal.

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan Merupakan nama yang khas dalam kegiatan penelitian yang menggunakan metode partisipatif. penelitian yang menggunakan metode partisipatif. Pelaksanaan kegiatan penelitian dari mulai Pelaksanaan kegiatan penelitian dari mulai menyusun desain, instrumen, pengumpulan data, menyusun desain, instrumen, pengumpulan data, pengolahan, analisis data sampai menyusun pengolahan, analisis data sampai menyusun laporan, selalu bersama masyarakat yang laporan, selalu bersama masyarakat yang diperankan bukan sebagai obyek dalam penelitian diperankan bukan sebagai obyek dalam penelitian melainkan sebagai subyek dalam penelitian.melainkan sebagai subyek dalam penelitian.

Page 8: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

3.3. Participatory Rapid Appraisal.Participatory Rapid Appraisal.

Merupakan nama yang khas dalam Merupakan nama yang khas dalam kegiatan pengumpulan data yang tidak kegiatan pengumpulan data yang tidak mempunyai cukup waktu (istilah mempunyai cukup waktu (istilah konvensional disebut survei cepat). konvensional disebut survei cepat). Penggunaan pendekatan pasrtisipatif dalam Penggunaan pendekatan pasrtisipatif dalam melaksanakan survei secara cepat justru melaksanakan survei secara cepat justru menghasilkan manfaat terhadap validitas menghasilkan manfaat terhadap validitas (keabsahan) realibilitas (keandalan) data (keabsahan) realibilitas (keandalan) data yang dikumpulkan.yang dikumpulkan.

Page 9: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

4.4. Participatory Assessment and PlaningParticipatory Assessment and Planing

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan Merupakan nama yang khas dalam kegiatan perencanaan program atau proyek yang perencanaan program atau proyek yang mengedepankan peran aktif dari masyarakat mengedepankan peran aktif dari masyarakat dalam setiap langkah pembangunan, dalam setiap langkah pembangunan, termasuk mulai dari memahami masalah termasuk mulai dari memahami masalah dan potensi lokal, mengidentifikasi dan potensi lokal, mengidentifikasi kebutuhan sampai menentukan tujuan dan kebutuhan sampai menentukan tujuan dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, serta rencana pendayagunaan sumberserta rencana pendayagunaan sumber--sumber yang tersedia di masyarakatsumber yang tersedia di masyarakat..

Page 10: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

5.5. Participatory teknology Development.Participatory teknology Development.

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan Merupakan nama yang khas dalam kegiatan pengembangan teknologi tepat guna yang pengembangan teknologi tepat guna yang berbasiskan pada ilmu pengetahuan dan berbasiskan pada ilmu pengetahuan dan kearifan budaya lokal. Disadari sepenuhnya kearifan budaya lokal. Disadari sepenuhnya bahwa masyarakat juga memiliki teknologi bahwa masyarakat juga memiliki teknologi lokal yang harus diakui sebelum memasukkan lokal yang harus diakui sebelum memasukkan teknologi dari luar. Oleh karena itu, teknologi dari luar. Oleh karena itu, pengembangan teknologi lokal harus dilakukan pengembangan teknologi lokal harus dilakukan bersama masyarakat, karena masyarakat bersama masyarakat, karena masyarakat mempunyai ilmu pengetahuan yang sudah mempunyai ilmu pengetahuan yang sudah digunakan dalam kehidupan mereka digunakan dalam kehidupan mereka sebelumnya.sebelumnya.

Page 11: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

6.6. Participatory Learning MethodsParticipatory Learning Methods

Merupakan nama yang khas dalam kegiatan Merupakan nama yang khas dalam kegiatan pembelajaran suatu ilmu pengetahuan. Ilmu pembelajaran suatu ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang baru tidak selamanya pengetahuan yang baru tidak selamanya mudah dipahami apabila tidak sesuai dengan mudah dipahami apabila tidak sesuai dengan konsepkonsep--konsep yang dihayati dalam kehidupan konsep yang dihayati dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu melalui masyarakat. Oleh karena itu melalui pembelajaran secara partisipatif, aktualisasi pembelajaran secara partisipatif, aktualisasi pengetahuan yang dimiliki sebelumnya pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dipadukan dengan pengetahuandipadukan dengan pengetahuan--pengetahuan pengetahuan yang baru pada hakekatnya akan bermanfaat yang baru pada hakekatnya akan bermanfaat dalam meningkatkan kualitas sumber daya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.manusia dan kesejahteraan masyarakat.

Page 12: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

7.7. Participatory Action ResearchParticipatory Action Research

Merupakan nama yang khas dalam Merupakan nama yang khas dalam pelaksanaan penelitian yang pasti pelaksanaan penelitian yang pasti ditindaklanjuti dengan aksi ditindaklanjuti dengan aksi penanganan masalah. Penelitian penanganan masalah. Penelitian demikian selayaknya harus demikian selayaknya harus menggunakan pendekatan partisipatif, menggunakan pendekatan partisipatif, karena kelangsungan penelitian dalam karena kelangsungan penelitian dalam bentuk tindakan sosial bertumpu pada bentuk tindakan sosial bertumpu pada kemauan dan peran aktif masyarakatkemauan dan peran aktif masyarakat..

Page 13: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Metode formal implementasi CBD di Metode formal implementasi CBD di Indonesia:Indonesia:

P3MD yaitu suatu metode dan tehnik perencanaan P3MD yaitu suatu metode dan tehnik perencanaan pembangunan yang memfungsikan para aktor pembangunan yang memfungsikan para aktor pembangunan di perdesaan untuk berperanserta secara pembangunan di perdesaan untuk berperanserta secara aktif melalui LPM bersamaaktif melalui LPM bersama--sama menyusun perencanaan sama menyusun perencanaan pembangunan yang bersumber dari pemerintah dan atau pembangunan yang bersumber dari pemerintah dan atau swadaya masyarakat untuk melaksanakan, memelihara, swadaya masyarakat untuk melaksanakan, memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan.dan mengembangkan hasil pembangunan.

Tujuan P3MD adalah untuk meningkatkan peran serta Tujuan P3MD adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat (pemberdayaan masyarakat) dalam masyarakat (pemberdayaan masyarakat) dalam pembangunan desa yang diharapkan dapat meningkatkan pembangunan desa yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pembangunan.kemandirian masyarakat dalam pembangunan.

Page 14: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

C. Tehnik CBDC. Tehnik CBD

Hubungan masyarakat dengan Hubungan masyarakat dengan lingkunganlingkunganProses dialog (kerja sama, Proses dialog (kerja sama, kemitraan, artikulasi, tantangan, kemitraan, artikulasi, tantangan, kekuatan, arah kegiatan)kekuatan, arah kegiatan)Proses penemuan (eksploitasi Proses penemuan (eksploitasi sistem sumber, frame sistem sumber, frame pemecahan masalah)pemecahan masalah)Kondisi spesifik dan unik Kondisi spesifik dan unik

Observasi partisipatifObservasi partisipatif

Diskusi kelompok terarahDiskusi kelompok terarah

Analisis pola keputusanStudi Analisis pola keputusanStudi kasuskasus

Proses Pemberdayaan Proses Pemberdayaan

Prasarana, gedung, ruangan, Prasarana, gedung, ruangan, sumber daya, lokasi sumber daya, lokasi pembangunanpembangunanTingkat relatif kekayaan/sumber Tingkat relatif kekayaan/sumber daya programdaya programKeserasian penggunaan waktu Keserasian penggunaan waktu dengan aktivitas programdengan aktivitas program

Pemetaan sosialPemetaan sosial

Pengurutan kekayaanPengurutan kekayaan

Pola penggunaan waktuPola penggunaan waktu

Masukan program Masukan program

Kondisi sosio demografi, sosio Kondisi sosio demografi, sosio ekonomi dan sosio budayaekonomi dan sosio budayaKonsientisasi masalah, sebab Konsientisasi masalah, sebab akibat, priporitas pengetahuan akibat, priporitas pengetahuan masyarakat tentang masalahmasyarakat tentang masalahSejarah program dan perubahan Sejarah program dan perubahan potensipotensi

Uraian data skunderUraian data skunder

Pengorganisasian masalahPengorganisasian masalah

Profil sejarah Profil sejarah

Kondisi Awal Kondisi Awal

Tujuan/InformasiTujuan/InformasiTehnik PRATehnik PRAAspek PRAAspek PRA

Bersambung…

Page 15: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Lanjutan …Lanjutan …

Deskripsi dan penilaian interaksi Deskripsi dan penilaian interaksi antar faktor dalam proses antar faktor dalam proses mobilisasi potensi dan hasil mobilisasi potensi dan hasil programprogram

Perubahan pranata sosial, Perubahan pranata sosial, perkembangan hasil, perkembangan hasil, perkembangan sumber daya, dan perkembangan sumber daya, dan perkembangan organisasiperkembangan organisasi

Proses pengembangan Proses pengembangan (pengaktifan sumber, perluasan (pengaktifan sumber, perluasan kesempatan, pengakuan kesempatan, pengakuan keberhasilan, integrasi keberhasilan, integrasi kemajuan)kemajuan)

Keberdayaan masyarakat Keberdayaan masyarakat (aktualisasi diri dan (aktualisasi diri dan koaktualisasi eksistensi) koaktualisasi eksistensi)

Bagan alur input outputBagan alur input output

Kelemder musim dan profil Kelemder musim dan profil perubahanperubahan

Hasil yang dicapai Hasil yang dicapai

Mekanisme vertikal dan Mekanisme vertikal dan horisontal antarsumber sosial, horisontal antarsumber sosial, serta respon pihak luar.serta respon pihak luar.Akses masyarakat terhadap Akses masyarakat terhadap sumber sosial sumber sosial

Diagram VennDiagram Venn

Peta mobilitas Peta mobilitas

Faktor Internal dan eksternal Faktor Internal dan eksternal

Tujuan/InformasiTujuan/InformasiTehnik PRATehnik PRAAspekAspek

Page 16: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

III. KendalaIII. Kendala--Kendala Pada Kendala Pada Implementasi Metode CBDImplementasi Metode CBD

1.1. Keterkaitan Desa dan KotaKeterkaitan Desa dan Kota

Tingginya kesenjangan tingkat kesejateraan Tingginya kesenjangan tingkat kesejateraan masyarakat kota dan desa.masyarakat kota dan desa.Perbedaan perlakuan dalam memberikan Perbedaan perlakuan dalam memberikan pelayanan.pelayanan.Kebijakan yang kurang berpihak kepada Kebijakan yang kurang berpihak kepada masyarakat perdesaan, sehingga proses masyarakat perdesaan, sehingga proses produksi & Kapitalisasi tidak berkembang, produksi & Kapitalisasi tidak berkembang, berdampak terjadi urbanisasi.berdampak terjadi urbanisasi.Rendahnya fasilitas infrastruktur (jalan, listrik, Rendahnya fasilitas infrastruktur (jalan, listrik, angkutan, telefon, dll)angkutan, telefon, dll)

Page 17: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Rendahnya kapasitas produksi dan produktivitas Rendahnya kapasitas produksi dan produktivitas masyarakat perdesaan disebabkan oleh :masyarakat perdesaan disebabkan oleh :

SDM masih lemah ( alih teknologi & manejerial) SDM masih lemah ( alih teknologi & manejerial) berdampak rasionalitas efisiensi usaha rendah berdampak rasionalitas efisiensi usaha rendah dan produksi tdk. Berkembang.dan produksi tdk. Berkembang.

Akses produksi sangat terbatas (pasar, Akses produksi sangat terbatas (pasar, informasi, modal)informasi, modal)

Adopsi teknologi masih rendahAdopsi teknologi masih rendah

Page 18: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

B. Keterkaitan Internal B. Keterkaitan Internal PerdesaanPerdesaan

A.A. Aspek kelembagaanAspek kelembagaan

Intervensi institusi formal yang masih besar (pemerintah desa, Intervensi institusi formal yang masih besar (pemerintah desa, BPD, LPM, PKK dan klp. Dibentuk oleh dinas instansi)BPD, LPM, PKK dan klp. Dibentuk oleh dinas instansi)Lambatnya pertumbuhan institusi non formal dalam wujud Lambatnya pertumbuhan institusi non formal dalam wujud kelompok swadaya masyarakat (kelompok Tani, kelompok swadaya masyarakat (kelompok Tani, kegotongroyongan, adat, arisan, agama, dll.)kegotongroyongan, adat, arisan, agama, dll.)

Tumbuhnya Klp swadaya merupakan faktor penting karena :Tumbuhnya Klp swadaya merupakan faktor penting karena :

Banyak masalah hanya dapat diselesaikan melalui lembaga Banyak masalah hanya dapat diselesaikan melalui lembaga (perkreditan, basmi hama, penyebaran inovasi pertanian dll.)(perkreditan, basmi hama, penyebaran inovasi pertanian dll.)Memberi kelanggengan masyarakat desa untuk terus Memberi kelanggengan masyarakat desa untuk terus berkembang (mengembangkan & menyebarkan teknologi)berkembang (mengembangkan & menyebarkan teknologi)Karena dapat mengorganisasi masy. Desa untuk bersaing Karena dapat mengorganisasi masy. Desa untuk bersaing dengan pihak luar.dengan pihak luar.

Page 19: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

B. Aspek EkonomiB. Aspek Ekonomi--Rendahnya kualitas dan kapasitas masyarakat untuk Rendahnya kualitas dan kapasitas masyarakat untuk

mencapai faktor produksi yang produktif, sebagai mencapai faktor produksi yang produktif, sebagai dampak kebijakan yang tidak berpihak kepada dampak kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat perdesaanmasyarakat perdesaan-- Belum efektifnya lembaga ekonomi yang ada di desaBelum efektifnya lembaga ekonomi yang ada di desa

C. Aspek SosiologiC. Aspek Sosiologi-- Tumbuhnya sikap feodalismeTumbuhnya sikap feodalisme-- Patron Patron –– klien yang tidak seimbangklien yang tidak seimbang-- Masih terjadi stratifikasi sosial.Masih terjadi stratifikasi sosial.

D. Aspek Perencanaan PembangunanD. Aspek Perencanaan Pembangunan-- Perencanaan masih dalam bentuk slogan atau dokumenPerencanaan masih dalam bentuk slogan atau dokumen-- Masyarakat desa masih dipandang sebagai obyek pembangunanMasyarakat desa masih dipandang sebagai obyek pembangunan-- Perencanaan masih bersifat top down (dipengaruhi oleh klp.Perencanaan masih bersifat top down (dipengaruhi oleh klp.

kuat yang ada di desa. kuat yang ada di desa.

Page 20: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

C. Keterkaitan Eksternal C. Keterkaitan Eksternal PerdesaanPerdesaan

Otonomi desa masih dalam bentuk slogan Otonomi desa masih dalam bentuk slogan dg. Format yang belum jelasdg. Format yang belum jelasUU yang mengatur tentang desa belum UU yang mengatur tentang desa belum mencerminkan penguatan posisi desa mencerminkan penguatan posisi desa secara politik, ekonomi dan infrastruktur.secara politik, ekonomi dan infrastruktur.Kebijakan pembangunan perdesaan masih Kebijakan pembangunan perdesaan masih bersifat sentralistik (seragam)bersifat sentralistik (seragam)

(Tantangan CBD di Indonesia dalam mengahadapi persaingan global)(Tantangan CBD di Indonesia dalam mengahadapi persaingan global)

Page 21: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

D. Aspek Teknologi dan D. Aspek Teknologi dan Administrasi LokalAdministrasi Lokal

Adanya pemahaman bahwaAdanya pemahaman bahwa teknologi sebagai ide teknologi sebagai ide atau konsepsi ilmu, sehingga tidak terjadi transfer of atau konsepsi ilmu, sehingga tidak terjadi transfer of tecnology kecuali ada keiklasan/sukarela atau aturan tecnology kecuali ada keiklasan/sukarela atau aturan yang mengaturnyayang mengaturnyaAdanya pemahaman bahwa teknologi sebagai benda Adanya pemahaman bahwa teknologi sebagai benda atau alat kerja, artinya benda atau alat yang ada adalah atau alat kerja, artinya benda atau alat yang ada adalah wujud atau hasil dari teknologi, akan tetapi konsepsi wujud atau hasil dari teknologi, akan tetapi konsepsi ilmu dari teknologi tidak ikut berpindah atau terjual ilmu dari teknologi tidak ikut berpindah atau terjual kepada konsumen.kepada konsumen.Dari sisi adm. Lokal masih adanya paranata sosial yang Dari sisi adm. Lokal masih adanya paranata sosial yang konservatif, yang sangat sulit menerima konsepsi konservatif, yang sangat sulit menerima konsepsi teknologi baik tepat guna maupun moderenteknologi baik tepat guna maupun moderen

Page 22: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

E. Kemiskinan Sebagai Realita PerdesaanE. Kemiskinan Sebagai Realita Perdesaan

Perkembangan Teknologi Rendah

TabunganRendah

PermintaanRendah

Pendapatan RiilRendah

Kesehatan Menurun

Investasi Rendah

Banyah SDA YangTidak Di Eksploitasi

Buta hurup Tinggi

Produktivitas Rendah

Lingkaran Kemiskinan Di Perdesaan

Page 23: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

F. Aspek Politik Dari CBD Dalam Pengelolaan F. Aspek Politik Dari CBD Dalam Pengelolaan Ruang PerdesaanRuang Perdesaan

Pengertian Penataan Ruang :Pengertian Penataan Ruang :sebagai suatu upaya untuk mewujudkan tata ruang yang sebagai suatu upaya untuk mewujudkan tata ruang yang terencana, dengan memperhatikan keadaan lingkungan alam, terencana, dengan memperhatikan keadaan lingkungan alam, lingkungan buatan, lingkungan sosial, interaksi lingkungan buatan, lingkungan sosial, interaksi antarlingkungan, tahapan dan pengelolaan pembangunan serta antarlingkungan, tahapan dan pengelolaan pembangunan serta pembinaan kemampuan kelembagaan dan SDM yang ada, pembinaan kemampuan kelembagaan dan SDM yang ada, dengan selalu mendasarkan kepada kesatuan wilayah nasional dengan selalu mendasarkan kepada kesatuan wilayah nasional dan ditujukan bagi sebesardan ditujukan bagi sebesar--besarnya kemakmuran rakyat.besarnya kemakmuran rakyat.

Prinsip Penataan Ruang :Prinsip Penataan Ruang :adalah pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara adalah pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, efektif dan efisien, serasi, selaras, seimbang, terpadu, efektif dan efisien, serasi, selaras, seimbang, berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan, dan berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan, dan perlindungan hukum. Adapun penataan ruang bertujuan untuk perlindungan hukum. Adapun penataan ruang bertujuan untuk terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan, terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan, terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya, serta tercapainya pemanfaatan lindung dan kawasan budidaya, serta tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas.ruang yang berkualitas.

Page 24: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Permasalahan Penataan Ruang :Permasalahan Penataan Ruang :Perencanaan tata ruang selama ini masih berorientasi pada Perencanaan tata ruang selama ini masih berorientasi pada pencapian tujuan ideal berjangka panjang, yang sering meleset pencapian tujuan ideal berjangka panjang, yang sering meleset akibat banyak ketidak pastian (uncertainties).akibat banyak ketidak pastian (uncertainties).Konsep penataan ruang yang baik, tetapi tidak didukung oleh Konsep penataan ruang yang baik, tetapi tidak didukung oleh aparat yang konsisten dalam mengelolanya.aparat yang konsisten dalam mengelolanya.Terdapat kecendrungan bahwa perencanaan tata ruang lebih Terdapat kecendrungan bahwa perencanaan tata ruang lebih berorientasi pada aspek fisik dan visual dan mengesampingan berorientasi pada aspek fisik dan visual dan mengesampingan aspek sosial budaya.aspek sosial budaya.Keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan Keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan selama ini masih dalam bentuk slogan dan belum pembangunan selama ini masih dalam bentuk slogan dan belum terjadi realitas implementatif.terjadi realitas implementatif.Peran serta masyarakat masih sangat terbatas.Peran serta masyarakat masih sangat terbatas.Kurang pekanya para penentu kebijakan, dan juga beberapa Kurang pekanya para penentu kebijakan, dan juga beberapa kalangan profesional terhadap peninggalan kuno sebagai warisan kalangan profesional terhadap peninggalan kuno sebagai warisan sejarahsejarah

Page 25: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

IV. KesimpulanIV. Kesimpulan

Pada hakekatnya seluruh pendekatan pembangunan bertujuan Pada hakekatnya seluruh pendekatan pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pendekatan CBD dalam pencapian tujuan pembangunan, lebih Pendekatan CBD dalam pencapian tujuan pembangunan, lebih mengedepankan pembangunan harkat dan martabat kemanusiaan, mengedepankan pembangunan harkat dan martabat kemanusiaan, yaitu dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.yaitu dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Dalam implementasinya CBD dilaksanakan dengan tiga strategiDalam implementasinya CBD dilaksanakan dengan tiga strategiyaitu : pemihakan dan pemberdayaan, Pemberian otonomi dan yaitu : pemihakan dan pemberdayaan, Pemberian otonomi dan pendelegasian wewenang, perubahan struktur sosial ekonomi dan pendelegasian wewenang, perubahan struktur sosial ekonomi dan budaya.budaya.

Kendala CBD yaitu: keterkaitan kota dan desa, keterkaitan internKendala CBD yaitu: keterkaitan kota dan desa, keterkaitan internal al dan ekternal perdesaan, aspek teknologi dan administrasi lokal, dan ekternal perdesaan, aspek teknologi dan administrasi lokal, aspek kemiskinan sebagai realitas sosial perdesaan, aspek politiaspek kemiskinan sebagai realitas sosial perdesaan, aspek politik.k.

Page 26: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

V. Daftar PustakaV. Daftar PustakaBryant, Coralie dan White, Loise G. (1987) Bryant, Coralie dan White, Loise G. (1987) Manajemen Manajemen Pembangunan Untuk Negara berkembangPembangunan Untuk Negara berkembang. Jakarta : . Jakarta : LP3ES.LP3ES.

Kartasasmita, Ginandjar. (1996). Kartasasmita, Ginandjar. (1996). Pembangunan Untuk Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan.Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan.Jakarta : Cidesindo.Jakarta : Cidesindo.

Khairuddin. (2000). Khairuddin. (2000). Pembangunan Masyarakat Tinjauan Pembangunan Masyarakat Tinjauan Aspek : Sosiologi, Ekonomi, dan PerencanaanAspek : Sosiologi, Ekonomi, dan Perencanaan. Yogyakarta . Yogyakarta : Liberty.: Liberty.

Soegijoko,Budhy Tjahjati S. Dan Kubiantoro.BS Soegijoko,Budhy Tjahjati S. Dan Kubiantoro.BS (Penyunting). (1997). (Penyunting). (1997). Bunga Rampai Perencanaan Bunga Rampai Perencanaan Pambangunan di Indonesia.Pambangunan di Indonesia. Jakarta : PT Gramedia.Jakarta : PT Gramedia.

Sumawinata, Sarbini. (2004). Sumawinata, Sarbini. (2004). Politik Ekonomi Politik Ekonomi KerakyatanKerakyatan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 27: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Supriatna, Tjahya. (1997). Supriatna, Tjahya. (1997). Birokrasi Pemberdayaan dan Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan KemiskinanPengentasan Kemiskinan. Bandung : Humaniora Utama Press.. Bandung : Humaniora Utama Press.

Wirutomo, Paulus. Dkk. (2003). Wirutomo, Paulus. Dkk. (2003). Paradigma Pembangunan Di Era Paradigma Pembangunan Di Era Otonomi Daerah Mamanusiakan ManusiaOtonomi Daerah Mamanusiakan Manusia. Jakarta : CV. Cipruy.. Jakarta : CV. Cipruy.

Adimihardja, Kusnaka dan Hikmat, Harry. (2003). Adimihardja, Kusnaka dan Hikmat, Harry. (2003). Participatory Participatory Research Appraisal dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada Research Appraisal dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada MasyarakatMasyarakat. Bandung : Humaniora Utama Press.. Bandung : Humaniora Utama Press.

Dirjen PMD Depdagri. (1995), Dirjen PMD Depdagri. (1995), Perencanaan Partisipatif Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD).Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD). Jakarta : PT. Penebar Jakarta : PT. Penebar Swadaya.Swadaya.

Djaelangkara, Rizali dan Sikopa Suaib Djafar. (2000). Djaelangkara, Rizali dan Sikopa Suaib Djafar. (2000). Persfektif Persfektif Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Konsepsi, Strategi, dan Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Konsepsi, Strategi, dan Implementasi Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Gerakan Implementasi Pembangunan Pemberdayaan Rakyat Gerakan Mandiri Membangun Desa di Propinsi Sulawesi Tengah.Mandiri Membangun Desa di Propinsi Sulawesi Tengah.Yogyakarta :………………….Yogyakarta :………………….

Mubyarto,dkk. (1994). Mubyarto,dkk. (1994). Keswadayaan Masyarakat Desa TertinggalKeswadayaan Masyarakat Desa Tertinggal. . Yogyakarta : Aditya Media.Yogyakarta : Aditya Media.

V. Daftar PustakaV. Daftar Pustaka

Page 28: MATERI KEDUA KENDALA IMPLEMENTASI DARI METODE …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2006/05/Materi_2.pdf · dg. Format yang belum jelas zUU yang mengatur tentang desa belum

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/http://www.ar.itb.ac.id/wdp/

Terima kasih atas Terima kasih atas perhatiannyaperhatiannya

I Putu Darta I Putu Darta Muh. PalaimanMuh. PalaimanEdi SusantoEdi Susanto