3
Sehingga Pancawara Kadewatan namanya menjadi seperti berikut: No. Nama Hari Juga Dinamakan Arti 1 Hari Sri Pethakan Putih 2 Hari Brahma Abritan Merah 3 Hari Kala Jenean Kuning 4 Hari Wisnu Cemengan Hitam 5 Hari Guru Mancawarna Lima Warna Pada tahun 288 menurut Surya Sengkala dan tahun 296 menurut Candra Sengkala, ada seorang resi bernama Resi Raddhi yang juga disebut Sang Hyang Prawa dan sebenarnya resi tersebut adalah Sang Hyang Surya, mendirikan padepokan di gunung Tasik dan menjadi guru dalam ilmu macam-macam, bagi orang sekitarnya dan bahkan dari daerah- daerah lain yang jauh jaraknya juga berdatangan, untuk berguru pada Resi linuwih tersebut. Resi Raddhi selain mendirikan perguruan, juga mengarang hari yang 5 macam yaitu Legi, Paing, Pon, Wage, dan Kliwon. Di samping itu juga ,mengarang masa yang jumlahnya 12 macam, dinamakan Masa Pali atau Masa Prawa dengan bahasa Hindu, yang juga diberi nama dalam bahasa Jawa dan perhitungannya berdasarkan peredaran matahari. Dalam tulisan ini kami lengkapi dengan umurnya. Di samping itu juga mengarang nama bintang yang dilewati matahari dan bulan yang dinamakan serat “Dyamasastra”. Adapun nama-nama masa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Masa Kartika = Masa Kasa - umurnya = 41 hari (22 Juni s.d. 1 Agustus) 2. Masa Pusa = Masa Karo - umurnya = 23 hari (2 Agustus s.d. 24 Agustus) 3. Masa Manggasari = Masa Katelu - umurnya = 24 Hari (25 Agts s.d 17 Sept) 4. Masa Sitra = Masa kapat - umurnya = 25 hari (18 Sept s.d. 12 Okt) 5. Masa Manggakala = Masa Kalima - umurnya = 27 hari (13 Okt s.d. 8 Nov) 6. Masa Naya = Masa Kanem - umurnya = 43 hari (9 Nov s.d. 21 Des)

Materi Mangsa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi mangsa pertanian

Citation preview

Page 1: Materi Mangsa

Sehingga Pancawara Kadewatan namanya menjadi seperti berikut:

No. Nama Hari Juga Dinamakan Arti1 Hari Sri Pethakan Putih2 Hari Brahma Abritan Merah3 Hari Kala Jenean Kuning4 Hari Wisnu Cemengan Hitam5 Hari Guru Mancawarna Lima Warna

Pada tahun 288 menurut Surya Sengkala dan tahun 296 menurut Candra Sengkala, ada seorang resi bernama Resi Raddhi yang juga disebut Sang Hyang Prawa dan sebenarnya resi tersebut adalah Sang Hyang Surya, mendirikan padepokan di gunung Tasik dan menjadi guru dalam ilmu macam-macam, bagi orang sekitarnya dan bahkan dari daerah-daerah lain yang jauh jaraknya juga berdatangan, untuk berguru pada Resi linuwih tersebut.

Resi Raddhi selain mendirikan perguruan, juga mengarang hari yang 5 macam yaitu Legi, Paing, Pon, Wage, dan Kliwon. Di samping itu juga ,mengarang masa yang jumlahnya 12 macam, dinamakan Masa Pali atau Masa Prawa dengan bahasa Hindu, yang juga diberi nama dalam bahasa Jawa dan perhitungannya berdasarkan peredaran matahari. Dalam tulisan ini kami lengkapi dengan umurnya. Di samping itu juga mengarang nama bintang yang dilewati matahari dan bulan yang dinamakan serat “Dyamasastra”.

Adapun nama-nama masa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Masa Kartika = Masa Kasa - umurnya = 41 hari (22 Juni s.d. 1 Agustus)2. Masa Pusa = Masa Karo - umurnya = 23 hari (2 Agustus s.d. 24

Agustus)3. Masa Manggasari = Masa Katelu - umurnya = 24 Hari (25 Agts s.d 17 Sept)4. Masa Sitra = Masa kapat - umurnya = 25 hari (18 Sept s.d. 12 Okt)5. Masa Manggakala = Masa Kalima - umurnya = 27 hari (13 Okt s.d. 8 Nov)6. Masa Naya = Masa Kanem - umurnya = 43 hari (9 Nov s.d. 21 Des)7. Masa Palguna = Masa Kapitu - umurnya = 43 hari (22 Des s.d. 2 Feb)8. Masa Wisaka = Masa Kawolu - umurnya = 26/27 hari (3 Feb s.d. 28 Feb)9. Masa Jita = Masa Kasanga - umurnya = 25 hari (1 Mar s.d. 25 Mar)10. Masa Srawana = Masa Kasepuluh - umurnya = 24 hari (26 Mar s.d. 18 Apr)11. Masa Padrawana = Masa Desta - umurnya = 23 hari (19 Apr s.d. 11 Mei)12. Masa Asuji = Masa Saddha - umurnya = 41 hari (12 Mei s.d. 21 Juni)

Pancawara karangan Resi Raddhi lama kelamaan disesuaikan dengan Pancawara Kadewatan karangan Empu Sangkala, dan cara “manembah” yang telah dilaksanakan sejak zaman Empu Sangkala tetap dilestarikan.

Hari-hari yang telah disesuaikan dan cara “manembahnya” seperti di bawah ini:

1. Hari Sri bersamaan dengan hari Legi dan menembahnya menghadap ke Timur.2. Hari Brahma bersamaan dengan hari Paing dan manembahnya menghadap ke Selatan.3. Hari Kala bersamaan dengan hari Pon dan manembahnya menghadap ke Barat.

Page 2: Materi Mangsa

4. Hari Wisnu bersamaan dengan hari Wage dan manembahnya menghadap ke Utara.5. Hari Guru bersamaan dengan Hari Kliwon dan manembahnya Tumungkul ing Pratiwi lan

Tumenga ing Akasa.

Lama kelamaan Pancawara Kadewatan namanya kalah tenar dengan Pancawara karangan Resi Raddhi, yaitu Legi, Paing, Pon, Wage, dan Kliwon seperti yang kita pergunakan sekarang ini. Orang-orang yang mengikuti cara “manembah” menurut Empu Sangkala makin banyak, sehingga oleh tetua kampung dibuatkan tempat khusus untuk manembah tersebut. Dicarikan tempat yang teduh dan luas yang cukup untuk menampung warga yang akan melakukan menmbah tersebut.

1. Untuk manembah pada Hari Sri dan Legi di dukuh sebelah Timur.2. Untuk manembah pada Hari Brahma dan Paing di dukuh sebelah Selatan.

-Nicki H.