Upload
artrinda-anggita
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
psikiatri 1
Citation preview
Manajemen Stress dan Mekanisme Koping StressMekanisme koping stress adalah suatu usaha
untuk mengontrol,mengurangi, atau belajar untuk menoleransi suatu ancaman yangmenyebabkan
stress. Mekanisme ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu
a. Koping yang berfokus pada emosi, dimana individu akan mencobauntuk mengatur
emosinya dalam menghadapi stress, berusahauntuk mengubah perasaan yang dialaminya
tentang suatu masalah.
b. Koping yang berfokus pada masalah, dimana individu akanberusaha untuk memodifikasi
masalah atau sumber yangmenyebabkan stress.Terdapat pula mekanisme koping lainnya yang
tidak sesuai untuk menghadapi stress karena mekanisme koping ini cenderung
menghindarikenyataan dan masalah, bukannya menghadapi dan
menyelesaikanmasalahnya, seperti:.
1. Avidant coping ,dimana individu akan cenderung menghindaristressor. Hal ini bisa
dilakukan dengan berharap sesuatu yang cenderung „mustahil‟, atau dengan
mengonsumsi obat, meminum minuman beralkohol, atau makan berlebihan.
2. Defense mechanism, dimana individu akan berusaha untuk mengurangi kecemasan
dengan menyembunyikan stressor daridirinya sendiri dan orang lain. Mekanisme ini akan
memberikesempatan individu tersebut untuk menghindari stress denganberpura-pura
bahwa stressor itu tidak ada.
3. Emotional insulation, dimana individu berhenti merasakan emosiapapun, sehingga
individu tetap tidak akan terpengaruh dantergerak oleh suatu pengalaman positif maupun
negatif
Sekitar tahun 1950-an, McLeland P, ahli neurologi mengemukakan bahwa pusat emosi
terletak pada sistem limbik dengan hipokampus. Namun, pada penelitian Joseph Le
Doux membuktikan bahwa hipokampus kurang terlibat langsung dalam emosi.
Sedangkan prefrontal-amigdala, merupakan bagian penting bagi letak emosi. Ahli
nuerologi berpendapat bahwa hipokampus yang sudah lama dianggap sebagai kunci
struktur sistem limbik, ternyata lebih berkaitan dalam perekaman dan pemaknaan
pola persepsi ketimbang reaksi emosional. Sumbangan utama hipokampus adalah
dalam hal penyediaan ingatan terperinci akan korteks, pemahaman emosional,
hipokampuslah yang mengenali perbedaan makna, misalnya, ular di kebun binatang
dan ular di halaman rumah . Dengan kata lain, hipokampus sebagai spesialis
ingatan, dan penyimpanan, sedangkan amigdala spesialis masalah emosional. Berbagai
penelitian membuktikan bahwa pemuda yang amigdalanya dibuang untuk
mengendalikan penyakit epilepsinya, pemuda tersebut menjadi sama sekali tidak
berminat kepada manusia, menarik diri dari hubungan antar manusia. Meskipun ia
mampu mengimbangi percakapan, ia tidak mampu mengenali sahabatnya, kerabat,
bahkan ibunya, tetap pasif meskipun menghadapi kecemasan. Tanpa amigdala, ia telah
kehilangan semua pemahaman tentang perasaan. Amigdalalah yang berfungsi
sebagai semacam gudang ingatan emosional, dan dengan demikian makna
emosional itu sendiri hidup tanpa amigdala merupakan kehidupan tanpa makna
pribadi sama sekali . Korteks prefrontal bertindak sebagai manajer emosi yang
efisien, menimbang-nimbang reaksi sebelum bertindak adalah dengan menghambat
sinyal untuk pengaktifan apa yang telah dikirim amigdala dan pusat limbik lainnya.
Penelitian suasana hati beberapa pasien yang mengalami cedera pada bagian lobus
prefrontal ditemukan bahwa salah satu tugas lobus prefrontal kiri adalah bertindak
sebagai thermostat saraf, mengatur emosi yang tidak menyenangkan menjadi positif
menyenangkan, cinta kasih dan rasa bahagia. Lobus prefrontal kanan merupakan
tempat perasaan negatif seperti rasa takut dan amarah, cemas, agresif. Kelompok pasien
penderita stroke yang cederanya pada korteks prefrontal kiri mudah cemas, takut
yang hebat, sedangkan penderita yang cedera bagian kanan pasien tersebut menjadi
kelewat ceria, santai, berkelakar kelewat batas .