Upload
ridwan-fauzi
View
223
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bvbv
Citation preview
I. TATARAN FILOSOFIS1. Kenapa Perlu Ada Pemerintah ?
a. Untuk menciptakan “Law and Order” (ketentraman dan ketertiban)
b. Untuk menciptakan “welfare” (Kesejahteraan)
2. Perlu Tata Pemerintahan Yang baik (Good Governance)
Berbasis pada Kepentingan Masyarakat
S0LUS POPULI SUPREMA LEX ESTO
KESELAMATAN RAKYAT ITU ADALAH HUKUM TERTINGGI SUATU NEGARA
Manajemen
To Manage (Mengatur)
Apa yang diaturSemua Unsur-unsur manajemen yang terdiri dari men, money, methods, materials, machine, market (6M), Information & Technology.
Kenapa Harus diatur
Agar (6M), lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.
Siapa yang mengatur
Pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui instruksi atau persuasi, sehingga 6M dan semua proses manejemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkannya.
Bagaimana mengaturnya
Melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen (POAC, PODC...),
Dimana Harus diatur
Dalam suatu organisasi yang merupakan alat dan wadah untuk mengatur 6 M dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuannya. Jadi pengaturan hanya dapat dilakukan dalam organisasi (wadah), sebab dalam wadah inilah tempat kerja sama, proses manajemen, pembagian kerja, delegation of authority, koordinasi, integrasi dilakukan utk mencapai tujuan.
PETER F. DRUCKER : MANAJEMEN ADALAH PENEMUAN TERBESAR ABAD KE-21
CAUSA PRIMA (PENYEBAB UTAMA)
KEGAGALAN NEGARA MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN BAGI MASYARAKATNYA
TERLETAK PADAMANAJEMENNYA
6 Urusan (Absolut)1.Politik Luar Negeri2.Pertahanan3.Keamanan4.Yustisi5.Moneter dan Fiskal Nasional6.Agama
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Absolut (Pemerintah
Pusat
Urusan Pemerintahan
Umum
•Sebagian dapat diselenggarakan Sendiri oleh Pemerintah;
•Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Dekonsentrasi;
Diselenggarakan melalui asas Otonomi dan Tugas Pembantuan
Urusan Pemerintahan
Konkuren
Pemerintah Daerah
PemerintahPusat
Urusan Wajib
Urusan Pilihan (terkait potensi unggulan)
Bkn pelayanan Dasar
Pelayanan Dasar
Presiden
Gubernur
Bupati/Walikota Camat
Instansi Vertikal
PP
Diselenggarakan : Sendiri oleh Pemerintah Pusat; asas Dekonsentrasi & Asas Tugas Pembantuan
KLASIFIKASI URUSAN Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan
absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum.
Urusan pemerintahan absolut sebagaimana adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.
Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
PERMASALAHAN YANG TERJADI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
Fundamental Struktural Institusional
Apa prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dimasukkan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa dan penghidupan masyarakat Desa ?
Bagaimana mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan Desa sebagai satu kesatuan utuh untuk mempercepat pembangunan Desa?
Bagaimana meningkatkan peran pemerintahan Desa sebagai ujung tombak pemerintahan di atasnya dalam rangka menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat?
Bagaimana posisi dan peran Desa dalam skema pembangunan nasional dan pembangunan derah yang memungkinkan Desa dan masyarakat menjadi subyekyang mandiri dan kuat?
Argumen Menjawab berbagai
permasalahan melalui
terbitnya UU No 6/2014
1. Historis- Membangun basis kehidupan di desa (self
governing community)- Memperkuat kearifan lokal utk menjaga
keseimbangan
2. Filosofis- Keberadaan desa lebih awal atau lebih dahulu;- Desa merupakan fundamental bagi tata negara
(desa kuat dapat menjadikan negara kuat, bukan sebaliknya)
- Lahirnya UU Desa sebagai instrumen utk membangun desa (mandiri, demokrasi dan sejahtera
3. Yuridis- UUD 1945 : Pasal 18 yang mengatur keberadaan daerah
besar dan kecil
4. Sosiologis- Memperkuat desa sebagai dasar menciptakan
kesejahteraan- Memperbaiki kerusakan-kerusakan sosial budaya,
ekonomi dan politik desa;- Merespon era globalisasi
5. Psikopolitik- Membangun posisi
dan format desa;- Menjadikan desa
sebagai subyek;- Penguatan otonomi
desa secara mandiri
Bab I : Ketentuan UmumBab II : Kedudukan dan Jenis
Desa;Bab III : Penataan Desa;Bab IV : Kewenangan Desa;Bab V : Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;Bab VI : Hak dan Kewajiban
Desa dan Masyarakat Desa;
Bab VII : Peraturan Desa;Bab VIII : Keuangan Desa dan
Aset Desa;
Bab IX : Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan;
Bab X : Badan Usaha Milik Desa;Bab X1 : Kerjasama Desa;Bab XII : Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa;
Bab XIII : Ketentuan Khusus Desa Adat;
Bab XIV : Pembinaan dan Pengawasan;
Bab XV : Ketentuan Peralihan;Bab XV : Ketentuan Penutup
Sistematika UU Nomor 6 Tahun 2012 tentang Desa terdiri dari 16 Bab dan 122 Pasal, adapun rinciannya sebagai berikut :
Bab I : Ketentuan Umum ( Pasal 1 – 4)Bab II : Kedudukan dan Jenis Desa - Kedudukan Desa (Pasal 5) - Jenis Desa Pasal (6);Bab III : Penataan Desa ( Pasal 7 – 17);Bab IV : Kewenangan Desa (Pasal 18 – 22);Bab V : Penyelenggaraan Pemerintahan Desa - Asas
- Pemerintah Desa- Kepala Desa- Pilkades- Pemberhentian Kepala Desa (Pasal 23 – 66)- Perangkat Desa - Musyawarah Desa- Badan Permusyawaratan Desa- Penghasilan Pemerintah Desa
Bab VI : Hak dan Kewajiban Desa dan Masyarakat Desa (67 – 68);Bab VII : Peraturan Desa (79 – 70);Bab VIII : Keuangan Desa dan Aset Desa; ( 71 – 77)
Sistematika UU Nomor 6 Tahun 2012 tentang Desa terdiri dari 16 Bab dan 122 Pasal :
Bab IX : Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan (Pasal 78 – 86);- Pembangunan desa;- Perencanaan- Pemantauan dan Pengawasan Bangdes- Pembangunan Kawasan Perdesaan- Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan
Kawasan Perdesaan
Bab X : Badan Usaha Milik Desa (Pasal 87 – 90);
Bab X1 : Kerjasama Desa (Pasal 91 – 93) ;- Kerjasama antar – Desa- Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Bab XII : Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa ( Pasal 94 – 95);
Bab XIII : Ketentuan Khusus Desa Adat- Penataan Desa Adat- Kewenangan ; Pasal 96 - 111- Pemerintahan & Peraturan
Bab XIV : Pembinaan dan Pengawasan (Pasal 112 – 115);Bab XV : Ketentuan Peralihan (Pasal 116 – 118) ;Bab XV : Ketentuan Penutup (Pasal 119 – 122).
Perbedaan dan PerubahanKomponen UU No. 32/2004 – PP
No. 72/2005UU tentang Desa
Dasar konstitusi
UUD 1945 Pasal 18 ayat 7
UUD 1945 Pasal 18 B ayat 2 dan Pasal 18 ayat 7
Misi Tidak ada Negara melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera
Asas Desa menjadi bagian dari desentralisasi
Asas utama: rekognisi dan subsidiaritas
Kedudukan Desa berada dalam sistem pemerintahan daerah kabupaten/kota
Desa berada dalam wilayah kabupaten/kota
13
Komponen UU No. 32/2004 – PP No. 72/2005
UU tentang Desa
Jenis Desa Hanya ada desa Desa dan desa adat
Penataan desa
Pembentukan, penggabungan, perubahan status diputuskan oleh Kabupaten/Kota dengan Perda
Penataan desa diputuskan dengan Perda setelah memperoleh persetujuan. Ini untuk mencegah pemekaran.
Kewenangan Selain kewenangan asal usul, menegaskan tentang sebagian urusan kabupaten/kota yang diserahkan kepada desa
Selain kewenangan asal-usul, ditegaskan kewenangan lokal berskala desa
Masa jabatan kepala desa
6 tahun, 2 kali 6 tahun, 3 kali
Musyawarah desa
Tidak ada Sebagai forum bersama (pemerintah desa, BPD dan masyarakat) yang diselenggarakan BPD untuk menyapakati hal-hal strategis
14
Komponen UU No. 32/2004 – PP No. 72/2005
UU tentang Desa
Sekdes PNS Non PNS. Yang PNS tetap menjalankan tugas sampai menunggu keluarnya PP penempatan.
ADD Sekurang-kurangnya 10% dari total dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota setelah dikurangi belanja pegawai
Paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus
Anggaran dari APBN
Dalam bentuk bantuan langsung masyarakat yang bertempat di desa
Besaran alokasi anggaran yang peruntukkannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.
15
Desa Perlu dilindungi, diberdayakan agar :- Maju- Mandiri- Demokratis Menuju masyrakat yang adil, makmur dan sejahtera
UU Nomor 6 Tahun
2014 Tentang
Desa
Buruknya Pelayanan
Publik
Mengarah terjadi Negara Gagal : Gagal Melindungi
Rakyatnya
Desa
(Pemerintah & Pemda, Desa) ?
I. TATARAN FILOSOFIS1. Kenapa Perlu Ada Pemerintah ?
a. Untuk menciptakan “Law and Order” (ketentraman dan ketertiban)
b. Untuk menciptakan “welfare” (Kesejahteraan)
2. Perlu Tata Pemerintahan Yang baik (Good Governance)
Berbasis pada Kepentingan Masyarakat
Say With Picture
Kegagalan pemerintah mengatasi kerusakan lingkungan yang semakin parah, dapat memicu peningkatan kemiskinan di Indonesia. Ada tiga dampak kerusakan lingkungan yang berpotensi memiskinkan rakyat yakni banjir, kemacetan lalu lintas serta penyakit lantaran buruknya lingkungan.
Fungsi Pemerintah
Mengatur dan Melindungi Masyarakat (Memberikan
Pelayanan di berbagai bidang)
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
Pemberdayaan masyarakat Desa
Dasar Penyelenggaraan Desa
1. Pancasila, 2. UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945,
3. NKRI;4. Bhinneka
Tunggal Ika.
ASAS PENGATURAN DESA
a) Rekognisi (Pengakuan Hak asal usul);
b) Subsidiaritas (kewenangan beskala lokal);
c) keberagaman;d) kebersamaan; e) kegotongroyongan;f) kekeluargaan;g) musyawarah;h) demokrasi;i) kemandirian;j) partisipasi; k) kesetaraan; l) pemberdayaan; danm) keberlanjutan.
Asas Pengaturan
Desa
Kedudukan Desa
Kedudukan dan Jenis Desa
Desa berkedudukan di wilayah
Kabupaten/Kota.
BAB IIPEMBAGIAN WILAYAH NEGARA
Pasal 2
1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah provinsi dan Daerah provinsi itu dibagi atas Daerah kabupaten dan kota.
2) Daerah kabupaten/kota dibagi atas Kecamatan dan Kecamatan dibagi atas kelurahan dan/atau Desa.
Sistem dilihat secara hirarkhis :
SISTEM PEMERINTAHAN NASIONAL
Sub sistem Pemerintah Provinsi
Sub-sub Sistem
Pememerintah Kab/Kota
Sub-sub,Sub Sistem
Pemerintahan Desa
Desa
Provinsi, Provinsi
Kabupaten/Kota (Kecamatan)
Desadesa desa adat
Indonesia
JENIS DESA
DESA
desa
desa adat
Penyebutan Desa atau Desa Adat disesuaikan dengan
penyebutan yang berlaku di daerah setempat.
JENIS DESA
Kabupaten
desa
desa adat
desa
desa adat
desa adat
JENIS DESA
Kabupaten
desa = desa adat
desa adat semua
desa > desa adat
Desa < desa adat
desa semua
PENATAAN DESA
Dapat melakukan penataan Desa.
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota
berdasarkan hasil evaluasi tingkat perkembangan Pemerintahan Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENATAAN DESA
Penataan Desa
Pembentukan
Penetapan desa
Penghapusan
Penggabungan
Perubahan Status
TUJUAN PENATAAN DESA
mewujudkan efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa;
mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik;
meningkatkan kualitas tata kelola Pemerintahan Desa; dan
meningkatkan daya saing Desa.
PENATAAN DESA
mempertimbangkan : prakarsa masyarakat Desa, asal usul, adat istiadat, kondisi sosial budaya masyarakat Desa, serta kemampuan dan potensi Desa.
PERDA KABUPATEN
SYARAT PEMBENTUKAN DESA
Syarat Pembentukan
Desa
Batas Usia Desa 5 Thn
Potensi Desa
Jml Penduduk(Sumatera : 4.000 Jiwa / 800 KK) Akses Transportasi
Sosial Budaya
Batas desa (Peta)
Dana Operasional
Sarana dan Prasarana
Desa Persiapan (1 -3 Thn)
Desa
Kelurahan
Syarat Ketentuan
Berlaku (PP)
PERUBAHAN STATUS
Perubahan status Desa menjadi kelurahan harus memenuhi syarat:
a) luas wilayah tidak berubah; b) jumlah penduduk paling sedikit 8.000 (delapan ribu) jiwa
atau 1.600 (seribu enam ratus) kepala keluarga untuk wilayah Jawa dan Bali serta paling sedikit 5.000 (lima ribu) jiwa atau 1.000 (seribu) kepala keluarga untuk di luar wilayah Jawa dan Bali;
c) sarana dan prasarana pemerintahan bagi terselenggaranya pemerintahan kelurahan;
d)potensi ekonomi berupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi, serta keanekaragaman mata pencaharian;
e)kondisi sosial budaya masyarakat berupa keanekaragaman status penduduk dan perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan jasa; dan
f) meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan.
Kewenangan DesaKewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang : penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.
Kewenangan Desa meliputi: – kewenangan berdasarkan hak asal usul; – kewenangan lokal berskala Desa; – kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan– kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewenangan lokal berskala Desa
Kewenangan lokal berskala Desa paling sedikit terdiri atas kewenangan: a. pengelolaan tambatan perahu; b. pengelolaan pasar Desa; c. pengelolaan tempat pemandian umum; d. pengelolaan jaringan irigasi; e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa; f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan
terpadu; g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar; h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan; i. pengelolaan embung Desa; j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan k. pembuatan jalan Desa antarpermukiman ke wilayah pertanian.
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaran, yang menjadi tujuan berpikir dan prinsip-prinsip yang menjadi pegangan.
Asas-Asas Pemerintahan :- Pola umum dan normatif perilaku pemerintahan yang
bersumber dari sistem nilai pemerintahan dan semua pegangan pemerintahan yang secara objektif dipergunakan untuk memperlancar dan mengefektifkan hubungan interaksi antara pemerintah dengan yang diperintah.
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas: kepastian hukum; tertib penyelenggaraan pemerintahan; tertib kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efektivitas dan efisiensi; kearifan lokal; keberagaman; dan partisipatif.
Pemerintah Desa
Kepala Desa Perangkat Desa
Sekretaris Desa
Pelaksana Kewilayahan
Pelaksana Teknis
Masa Jabatan Kades (6th , 3)
KEPALA DESA
Tugas Kewenangan Berkewajiban Wajib Larangan
Tugas dan Wewenang
Pilkades
Pelaksanaan Serentak
Mekanisme BPD
PersyaratanPilkades
Penetapan Kades dan Pelantikan
Pemberhentian Oleh Bupati Oleh Bupati
WEWENANG KEPALA DESA memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa; mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa; memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan
Aset Desa; menetapkan Peraturan Desa; menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; membina kehidupan masyarakat Desa; membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat
Desa; membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa;
mengembangkan sumber pendapatan Desa; mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian
kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;
memanfaatkan teknologi tepat guna; mengoordinasikan Pembangunan Desa secara
partisipatif; mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Setiap Akhir Tahun Anggaran
KEPALA DESA WAJIB
Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati/Walikota;memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desamemberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa
Jenis Laporan
menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada akhir masa jabatan kepada Bupati/Walikota;
2. Akhir Jabatan
Perangkat Desa
Pengangkatan Perangkat Desa
Tanggung Jawab Perangkat Desa
Pemberhentian Perangkat Desa
Kepala Desa (Konsultasi dgn Camat Atas nama
Bupati)
Kepala Desa
Kepala Desa (Konsultasi dgn Camat atas nama
Bupati)
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
mempertimbangkan : prakarsa masyarakat Desa, asal usul, adat istiadat, kondisi sosial budaya masyarakat Desa, serta kemampuan dan potensi Desa.
PERDA KABUPATEN
KEUANGAN DESA
Rilis Kemendagri 29 Januari 2014
52
53
Rilis Kemendagri 29 Januari 2014
54
Penghasilan Pemerintah Desa Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan
tetap setiap bulan. Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa
bersumber dari dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterima oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
Selain penghasilan tetap, Kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Selain penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah.
(Peraturan Pemerintah).
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Fungsi Badan Permusyawaratan Desa :
1. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;
2. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
3. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Hak Badan Permusyawaratan Desa : mengajukan usul rancangan Peraturan
Desa; mengajukan pertanyaan; menyampaikan usul dan/atau
pendapat;
memilih dan dipilih; dan mendapat tunjangan dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
58
PEMBINAAN
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah meliputi:
memberikan pedoman dan standar pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
memberikan pedoman tentang dukungan pendanaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa;
memberikan penghargaan, pembimbingan, dan pembinaan kepada lembaga masyarakat Desa;
memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;
memberikan pedoman standar jabatan bagi perangkat Desa; memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan;
memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan Desa;
menetapkan bantuan keuangan langsung kepada Desa; melakukan pendidikan dan pelatihan tertentu kepada
aparatur Pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;
melakukan penelitian tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Desa tertentu;
mendorong percepatan pembangunan perdesaan; memfasilitasi dan melakukan penelitian dalam rangka
penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai Desa; dan
menyusun dan memfasilitasi petunjuk teknis bagi BUM Desa dan lembaga kerja sama Desa.
61
1. Konflik
2. Kelembagaan yang lemah
3. Korupsi
Perubahan desa ke desa adat Masa tugas yang panjang Banyak uang
Politik Uang yang menguat; Kerakusan; Hedonisme
Gonta ganti Sumber Daya Manusia; Pengembangan kapasitas tidak berjalan berkesinambungan.
Ada 3 (tiga) tantangan utama:
Tantangan UU No.6 Tahun 2014 ttg Desa
62
PEKERJAAN YANG HARUS SEGERA DILAKUKAN
63
Peningkatanan pemahaman publik tentang bahayanya jika seluruh tantangan yang ada tidak terlewati;
Persiapan-persiapan yang diperlukan bagi perubahan dari Desa ke Desa Adat, meliputi ;
1) Penyusunan sejarah komunitas desa adat yang ada;
2) Pemetaan wilayah adat;3) Advokasi pada pemerintah untuk
memfasilitasi proses perubahan itu (Pasal 11:1 cq Pasal 99:2)
Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami
Amiin.
Hatur NuhunSemoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik