Upload
medea
View
88
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Optik Geometri. Matri Kelas X Semester II SMA FRANSISKUS. Teori Cahaya. Sir Isaak Newton “teori emisi” = kec cahaya 3 x 10 8 m/s Christian Huygens “ teori eter alam ” = perambatan cahaya sama dengan bunyi - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Matri Kelas X Semester II
SMA FRANSISKUS
Optik Geometri
Teori Cahaya1. Sir Isaak Newton “teori emisi”
= kec cahaya 3 x 108 m/s2. Christian Huygens “teori eter alam”
= perambatan cahaya sama dengan bunyi
3. Thomas Young dan Augustine Fresnell “cahaya membelok & interferensi“
4. Jean Leon Foucault “kec cahaya di zat cair < kec cahaya di udara”
5. James Clark Maxwell “cahaya merupakan gel elektromagnetik”
1. Sifat Gelombang CahayaCahaya merupakan gelombang transversal yang
termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
2. Sifat2 cahaya :• Dapat mengalami pemantulan (refleksi)• Dapat mengalami pembiasan (refraksi)• Dapat mengalami pelenturan (difraksi)• Dapat dijumlahkan (interferensi)• Dapat diuraikan (dispersi)• Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)• Bersifat sebagai gelombang dan partikel
Sifat – sifat gelombang cahaya
• Tidak memerlukan medium.• Merambat dalam suatu garis lurus.• Kecepatan terbesar di dalam vakum (ruang
hampa), yaitu 3 x 108 m/s• Kecepatan di dalam medium lain lebih kecil
daripada kecepatan di dalam vakum • Kecepatan cahaya didalam vakum adalah
absolut, tidak tergantung pada pengamat.
Macam-macam pemantulan
• Pemantulan teratur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang datar
• Pemantulan baur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang tidak rata
• Hukum pemantulan (snellius) :1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar.2. Sudut datang = sudut pantul
Pemantulan Sempurna
Pada sudut kecil boleh dikatakan semua sinar dibiaskan
Ketika sudut bias mencapai 900, seluruh sinar dipantulkan oleh bidang batas
Sudut 900 disebut juga sudut kritis atau sudut batas
Pemantulan sempurna hanya dapat terjadi jika cahaya datang dari zat yang mempunyai kerapatan lebih besar ke zat yang mempunyai kerapatan lebih kecil.
Jika ik menyatakan sudut kritis dan nm menyatakan indeks bias medium, maka :
mk ni
1sin
Pembiasan CahayaPembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya.
Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke medium lain yang memiliki kerapatan yang berbeda. Misalkan dari udara ke kaca, dari air ke udara dan dari udara ke air.
Pembiasan Cahaya pada medium yang berbeda
renggang
rapat
renggang
rapat
N
N
Hukum Snellius pada pembiasan
i
r
Sinar datang
Garis normal
Sinar bias
Medium 1
Medium 2
n1
n2
v1
v2
Indeks BiasIndeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut
OAB
Indeks bias suatu zat dapat dicari dengan cara metode snellius ( lihat gambar)
n = OAOB
n = ccn
Persamaan umum snellius tentang pembiasan adalah :
2
1
1
2
sin
sin
v
v
n
n
r
i
Dimana :
* n1 dan n2 menyatakan indeks bias medium 1 dan 2
* v1 dan v2 menyatakan kecepatan merambat cahaya dalam medium 1 dan 2
Pada pembiasan cahaya
berlaku:
n1 sin i = n2 sin r
n1 V1 = n2 V2
n1 . 1 = n2 . 2
f1 = f2
Keterangan:
n1 , n2 = indek bias medium 1 dan 2
v1 , v2 = cepat rambat cahaya dalam
medium 1 dan 2
f1 , f2 = frekuensi cahaya dalam medium
1 dan 2
i = sudut datang
r = sudut bias
Pembiasan cahaya pada kaca plan-paralel
i
r
x
Garis normal
r’
udara
kaca
n1
Kaca plan-paralel
i’
udara
n2d
i = r’ dan i’ = r
'sin
sin
sin
sin'
'
rir
i
r
in
r
ridx
cos
)(sin
d = ketebalan kaca plan paralel
X = jarak pergeseran sinar
Pembiasan pada Prisma
r
r disebut sudut deviasi
Prisma adalah benda optik berbentuk segitiga atau piramit
C. Pembiasan cahaya pada prisma
sudut deviasi : = i1 + r2 - b= r1 + i2
Deviasi minimum :i1 = r2 dan r1 = i2
sangat kecil
( < 150)m = (n2/n1 – 1)
Dispersi cahaya = u - m
j = (nu – nm). prisma di udara, deviasi minimum dan kecil
Dispersi Cahaya
Dispersi cahaya adalah penguraian warna-warna cahaya.Suatu berkas sinar putih bila melalui prisma akan terurai
menjadi warna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu (perhatikan gambar)
Penyebab dispersi cahaya
Dispersi cahaya terjadi karena setiap warna cayaha memiliki panjang gelombang yang berbeda sehingga sudut biasnya berbeda-beda.
Cahaya putih terdiri dari gabungan beberapa warna, yaitu merah, hijau dan biru.
Putih disebut warna polikromatik, yaitu warna cahaya yang masih bisa diuraikan lagi menjadi warna-warna dasar.
Merah, hijau dan biru merupakan warna dasar atau warna monokromatik, yaitu warna cahaya yang tidak dapat diuraikan kembali.
Cermin Datar : bentuk permukaannya datar
Pemantulan cahaya dari obyek (bunga dan vas) pada cermin datar.
Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke
cerminTinggi bayangan = tinggi bendaBayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang
cermin
Pembentukan bayangan 2 cermin
Jumlah bayangan
Keterangan:n = jumlah bayangan = sudut antara dua cermin
1360
n
Pemantulan cahaya oleh cermin lengkung
Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung.
Ada dua jenis cermin lengkung yaitu :
1. cermin cekung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian dalamnya. bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya
2. cermin cembung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian luarnya.bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya
Analisis banyangan pada cermin lengkung
• Untuk mempermudahkan kita dalam menganalisis banyangan pada cermin lengkung dibagi dalam beberapa wilayah sebagai berikut :
IV I II III IV I II III
a) Cermin Cekung b ) Cermin Cembung
Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan mengkilap pada bagian dalam.
Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya
R f
Tiga sinar utama pada cermin cekung
R f
R f
R f
Pembentukan bayangan pada cermin cekung
R f
b. Pemantulan pada Cermin CekungSinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :• Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus.• Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu
utama.• Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin
dipantulkan melalui titik itu juga.
Sifat Bayangan :a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III,
maka Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik,
diperkecilb. Bila benda di ruang II, maka Bayangan di ruang III Nyata, terbalik, diperbesar
Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin lengkung dengan lapisan cermin di bagian luar.
Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya.
f R
f R
f R
f R
Tiga sinar utama pada cermin cembung
Pembentukan bayangan
f R
Sifat bayangan:tegakmayadiperkecil
B. Pembiasan pada lensa • Lensa tebal
R
nn
s
n
s
n 1221
'
sn
snM
.
'
2
1
Keterangan:n1 , n2 = indek bias medium 1 dan 2
s = letak benda (cm) s’ = letak bayangan (cm) R = jari-jari kelengkungan (cm) M = perbesaran bayangan (kali)
Pembiasan Cahaya oleh Lensa Tipis• Lensa tipis merupakan benda tembus cahaya yang terdiri atas dua bidang
lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar.• Macam-macam lensa tipis :
1. lensa cembung-cembung (bikonveks)2. Lensa Cembung-datar (plan konveks)3. Lensa Cembung-Cekung (konkave konveks)4. Lensa Cekung – Cekung (Bikonkave)5. Lensa Cekung – Datar ( plan Konkave)6. Lensa Cekung – Cembung ( Konveks-konkave)
1 2 3 4 5 6
LENSA TIPIS
• Lensa tipis Pada lensa tipis berlaku:
Keterangan:f = jarak fokus (cm)S = jarak benda (cm)S’= jarak bayangan (cm)h = tinggi benda (cm)h’= tinggi bayangan (cm)M =perbesaran bayangan (kali)
Lensa tipis ada 2 macam:
• lensa cembung (lensa positif)
lensa cekung (lensa negatif)
Aturan-aturan pada lensa tipis : No. R benda + no. R bay = 5 No. R benda < no. R diperbesar Bayangan didepan lensa maya tegak
Persamaan pembentuk lensa :
Kuat lensa :
Keterangan:
f = jarak fokus lensa (cm)
n2 =indeks bias lensa
n1 =indeks bias lingkungan
R = jari-jari kelengkungan
(cm)
P = kuat lensa (dioptri=D)
Pada lensa gabunganberlaku persamaan: Keterangan:
fgab = jarak fokus lensa
gabungan (cm)
f1,2,3 = jarak fokus lensa
1, 2, 3 (cm)
Pgab = kuat lensa
gabungan (dioptri=D)
P1,2,3 = kuat lensa 1, 2, 3
(dioptri=D)
MATAKAMERA DAN PROYEKTORLUPMIKROSKOPTEROPONG
ALAT ALAT OPTIK
PENGERTIAN ALAT OPTIK
Alat Optik : alat penglihatan manusia
Alamiah : mata Buatan : alat bantu penglihatan
manusia untuk mengamati benda-benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata: Kamera dan Proyektor, Lup, Mikroskop , Teropong/Teleskop
MATAKornea, bagian depan mata memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya
Aquaeous humor, berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata
Lensa mata, terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal
Iris, berfungsi memberi warna mata
Pupil, celah lingkaran yang besarnya tergantung intensitas cahaya ke mata
Retina, berada di belakang mata
OPTIKA MATA
Ketika mata relaks (tidak berakomodasi), lensa mata pipih sehingga jarak fokusnya paling besar, dan benda yang sangat jauh difokuskan di retina.
Agar benda pada jarak berbeda dapat difokuskan dengan cara menebal dan memipihkan lensa mata (akomodasi mata)
Bayangan yang terjadi di retina adalah nyata, terbalik, diperkecil.
• Bagian-bagian pada MataLensa
retina
pupil
kornea
iris
Bintik buta
Syaraf mataOtot akomodasi
Bintik kuning
Cara Kerja Mata
JANGKAUAN PENGLIHATAN
PP PR
Jangkauan Penglihatan
Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda dalam jangkauan penglihatan, yaitu diantara titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remontum).Untuk mata normal
Titik dekat = 25 cm
Titik jauh = tak terhingga
= 25 cm = ∞
CACAT MATAYaitu terjadi ketidaknormalan pada mata, dan dapat di atasi dengan memakai kacamata, lensa kontak atau melalui suatu operasi
JENISNYA
Rabun Jauh (Miopi)
Rabun Dekat (Hipermetropi)
Mata Tua (Presbiop)
Astigmatisma
Katarak dan Glaucoma
RABUN JAUH (MIOPI)
Dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm tetapi tidak dapat melihat benda benda jauh dengan jelas.
Karena lensa mata tidak dapat memipih, sehingga bayangan terletak di depan retina
PP < 25 cm
Jangkauan Penglihatan
PR tertentu
Persamaan untuk meng hitung kuat lensa yang
diperlukan P =1
f
1
S+
1
S’=
1
f
S’ = - titik jauh penderita
f = jarak fokus (m)
P = kuat lensa (dioptri
RABUN JAUH (MIOPI)
S’ = 100
S = ∞
Contoh Soal
Seorang penderita rabun jauh (miopi) dengan titik jauh 100 cm ingin melihat benda yang sangat jauh. Berapa jarak fokus dan kuat lensa yang harus digunakan?
1
S+
1
S’=
1
f
1
∞ +
1
-100=
1
f
f = -100 cm = -1 m
Penyelesaian
P =1
f
Kuat Lensa
P =1
-1
= -1 dioptri
RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
Dapat melihat dengan jelas benda jauh tetapi tidak dapat melihat benda benda dekat dengan jelas.
Karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung, sehingga bayangan terletak di belakang retina
PP > 25 cm
Jangkauan Penglihatan
PR tak terhingga
RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
Persamaan untuk meng hitung kuat lensa yang
diperlukan P =1
f
1
S+
1
S’=
1
f
S’ = - titik dekat penderita
f = jarak fokus (m)
P = kuat lensa (dioptri
S’ = 100
S = 25 cm
Contoh SoalContoh Soal
Seorang penderita rabun dekat (hipermetropi) dengan titik dekat 100 cm ingin membaca pada jarak baca normal (25 cm). Berapa jarak fokus dan kuat lensa yang harus digunakan?
1
S+
1
S’=
1
f
1
25+
1
-100=
1
f
f = 100/3 cm =1/3 mPenyelesaian
P =1
f
Kuat Lensa
P =1
1/3
= 3 dioptri
SS’
NYATA
TERBALIK
DIPERKECIL
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA KAMERA
1
S+
1
S’=
1
f
Berlaku Persamaan:
aperture
shuttter
PERBEDAAN MATA
Tempat Bayangan
Retina
Pengatur Cahaya
Iris
Jarak Bayangan
Tetap
Jarak Fokus Berubah sesuai dengan jarak benda
KAMERA
Diafragma
Berubah, sesuai dengan jarak
benda
Tetap
Film
PERSAMAAN ANTARA MATA DENGAN KAMERA
SAMA SAMA MEMILIKI JENIS LENSA CEMBUNG
SIFAT BAYANGANNYA SAMA SAMA NYATA, TERBALIK,
DIPERKECIL
SLIDE PROYEKTORBerfungsi untuk memproyeksikan benda diapositif
SIFAT BAYANGAN
NYATA
TERBALIK
DIPERBESAR
KACA PEMBESAR (LUP)
• Lup (kaca pembesar) adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung.•Fungsinya, untuk melihat benda benda kecil.•Benda diletakkan antara O dan F •Sifat bayangannya maya, tegak diperbesar
PERBESARAN LUP
+
M F O
Perbesaran Lup untuk Mata Berakomodasi pada jarak x
Ma
SS’= -X
Sn
f+
Sn
x=
Sn = titik dekat mata normal
F = fokus lensa
S = jarak benda
S’ = jarak bayangan
Perbesaran Lup untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Penggunaan normal sebuah lup adalah berakomodasi maksimum. Jika dalam soal tidak disebutkan, maka selalu dianggap lup digunakan mata berakomodasi maksimum
MaSn
f+ 1=
Perbesaran Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi
MaSn
f=
f =1
m=1
x 100 = 5,00 cm20 20
1 =
1 +
1
f s s'
a. s’ = -sn = -30
1 =
1 +
1
5 s -30
7 =
1
30 s
s = 4,30 cm
M =Sn
+1f
M =30
+15
M = 7 kali
b. s=f 5,00 cm
M =Sn
f
M =30
5
M = 6 kali
Sebuah lup memiliki lensa dengan kekuatan 20 dioptri. Seorang pengamat dengan jarak titik dekat 30 cm menggunakan lup tersebut. Tentukan letak benda dan perbesaran lup untuk :
a. Mata berakomodasi maksimum,b. Mata tak berakomodasic. Mata berakomodasi pada jarak 20 cm!
Dik : P = 20 dioptri Sn = 30 cmDit : a. M max = ----?
smax = ----? b. M = ----?
s = ----?Peny:
c. M = ---? (sn=20 cm)s = ---? (sn =20 cm)
c. s’ = -20
1 =
1 +
1
f s s'
1 =
1 +
1
5 s -20
s = 4 cm
M =Sn
+sn
f x
M =30
+30
= 7,5 kali5 20
MIKROSKOP Adalah alat untuk melihat benda
benda yang sangat kecil
Terdiri dari 2 lensa positif (lensa cembung)
Fokus Lensa Okuler > Fokus Lensa Obyektif
Benda yang diamati diletakkan antara Fob dan 2 Fob
Lensa okuler
PengaturJarak/ fokus
Lensaobyektif
Mejapreparat
Cermincekung
Adalah alat untuk melihat benda benda yang sangat kecil
Terdiri dari 2 lensa positif (lensa cembung)
Fokus Lensa Okuler > Fokus Lensa Obyektif
Benda yang diamati diletakkan antara Fob dan 2 Fob
MIKROSKOP
2Fob Fob
Fob 2Fob Fok
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP
Lensa Obyektif
Lensa Okuler
SIFAT BAYANGAN
Nyata, Terbalik, DiperbesarLensa Obyektif :
Maya, Terbalik, DiperbesarLensa Okuler :
2Fob Fob
Fob 2Fob Fok
SobS’ob
1
Sob
+1
S’ob
=1
f ob
Sok
d = S’ob + S ok
S’ok
1
Sok
+1
S’ok
=1
f okM = Mob x Mok
Perbesaran :
KETENTUAN UMUM
Untuk mata berakomodasi maksimum, bayangan dari lensa okuler terletak di depan lensa sejauh titik dekat pengamat.
S’ok = - Sn
KETENTUAN UMUM
Jika mikroskup digunakan oleh mata tidak berakomodasi maksimum, titik jauh berada di tak terhingga, sehingga jarak benda okuler sama dengan jarak fokus okuler.
S’ok = tak terhingga, shg Sok = F ok
PERBESARAN MIKROSKOP M = Mob x Mok
M ob =h’ ob
h ob
-S’ob
S ob
=Perbesaran Lensa Obyektif
Perbesaran Lensa Okuler
M ok =S n
f ok
1+
M ok =S n
f ok
Mata berakomodasi maksimum
Mata tidak berakomodasi
Sebuah mikroskop memiliki lensa okuler dengan jarak fokus 2,5 cm dan lensa objektif dengan jarak fokus 1,2 cm. Tentukan perbesaran total mikroskop untuk:a.Mata berakomodasi maksimum,b.Mata tidak berakomodasi,Apabila jarak lensa objektif dan okuler 23 cm!
Dik: fok= 2,5 cm fob=1,2 cm sn = 25 cm d = 23 cmDit: a. Mtot.. ?(mata berakomodasi maksimum) b. Mtot…?(mata tidak berakomodasi)Peny: sn=s’ok=-25 cm
1=
1-
1
sok fok s'ok
1=
1+
1
sok 2,5 2,5 =11
25
sok =25
11
d = s'ob + sok
23 = s'ob +
25
11
s'ob = 23 -25
=235-25
=228
cm11 11 11
b. Mata tidak berakomodasi
1=
1+
1
fob sob s'ob
1+
1=
1
Sob 20.5 1.2
-
1=
10+
10
sob 12 250
=2050 - 120
12 x 205
=1930
12 x 205
sob =12 x 205
1930
Mob =- s’ob
sob =
-20,5
12 x 205
1930
= -20,5 x1930
12 x 205
=-193
12
Mok =Sn
=25 cm
= 10 fok 2,5 cm
M tot = Mob x Mok
=193
x 1020
= 160,8 kali
Disebut juga TELESKOP
Fungsinya untuk melihat benda benda yang sangat jauh
JENISNYA Teropong Bias Teropong Bintang (Teropong Astronomi)
Teropong Bumi
Teropong Prisma (Binokuler)
Teropong Panggung (Galileo)
Teropong Pantul
Lensa ObyektifLensa Okuler
f ob = f ok
f ob f ok
d = f ob + f ok
M a =f ob
S ok
Perbesaran
TEROPONG BINTANG
Sifat bayangan
Maya , Diperbesar, Terbalik
Sebuah teropong bintang memiliki lensa objektif
dengan jarak fokus 150 cm dan lensa okuler dengan
jarak fokus 10 cm. Tentukan panjang dan perbesaran
dengan mata berakomodasi maksimum!
Dik : fob: 150 cm fok: 10 cm s’ok : -sn : -25 cmDit : M = …? d = …? Mata berakomodasi maksimum
1 =
1 -
1
sok fok s'ok
1 =
1 +
1
sok 10 25
=5
+2
=7
50 50 50
= 7,14 Ma =fob
=150 cm
= 21 kalisok 7,14 cm
d = fob+ sok
= 150 + 7,14 = 157,14 cm
Lensa Obyektif Lensa Okuler
f ob 2fp
d = f ob + 4 fp + f ok
M a =f ob
S ok
Perbesaran
TEROPONG BUMI
Lensa Pembalik
2fp fok
Untuk mata tidak berakomodasi
Sifat bayangan
Maya Diperbesar Tegak
TEROPONG PRISMA
Disebut juga teropong binokulerUntuk memperpendek teropong, lensa pembalik
diganti dengan dua prisma samakaki yang akan memantulkan bayangan secara sempurna
Bayangan akhir tegak, maya, diperbesar
Pemantulan pada prisma
TEROPONG PANGGUNG (TEROPONG GALILEI)
L. Okulerf ob
f ok
L. Obyektif
f ob = f ok
T
Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya lensa okuler
Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju mata bersifat tegak di titik tak terhingga
d = f ob + f ok
M a =f ob
S ok
Perbesaran
TEROPONG PANTULTEROPONG PANTUL
f ob
cermin datar
lensa okuler
cermin cekung
sebagai obyektif
Menggunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul cahaya dengan alasan :cermin mudah dibuat diabndingkan lensacermin tidak mengalami aberasicermin lebih ringan daripada lensa
PERISKOP• Biasa digunakan di kapal selam, untuk melihat keadaan di
permukaan laut.• Periskop terdiri dari dua buah lensa dan dua buah cermin.
Pembentukan bayangan pada periskop
Ketika kamu melihat dari ujung bawah, cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin. Oleh cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45° ke cermin bawah yang juga akan membentuk sudut 45°. Sinar-sinar pantul sejajar tadi dipantulkan kembali ke matamu yang melihat dari ujung bawah sehingga kamu dapat melihat benda-benda yang berada di ujung atas.
Contoh soal
1. Seorang tukang arloji menggunakan sebuah lup yang fokusnya 5 cm. a) Hitung perbesaran maksimum yang dapat diperoleh dari lup tersebut. b) Hitung juga perbesaran lup jika mata tidak berakomodasi . Abaikan jarak mata-lup dan anggap mata normal.
Jawab :
a) Perbesaran maksimum terjadi ketika :
25 cm (mata normal)ns d s
251 1 6
5n
ok
sM
f
b) Untuk mata tidak berakomodasi, bayangan yang dibentuk lensa harus jatuh di
255
5n
a
sM
f
2. Sebuah mikroskop mempunyai lensa obyektif dengan fokus 1 cm dan lensa okuler dengan fokus 4 cm. Anggap jarak kedua lensa d = 21 cm. Hitung perbesaran mikroskop ketika : mata tidak berakomodasi
Jawab
256,25
4n
ok
sM
f
Lensa okuler
4 cmok oks f
ob ok
ob ok
Rumus panjang mikroskop :
d s s
s d s 21 4 17 cm
ob ob ob
ob ob
ob
Lensa obyektif:
1 1 1
f s s
1 1 1 1 16
4 s 17 s 68
s 4,25 cm
obob
ob
ob ok
Perbesaran lensa obyektif
-s 17M 4
s 4,25
(tanda - menunjukkan bayangan terbalik)
Perbesaran total :
M M x M 4 x 6,25 25
Soal Latihan
1. Tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan oleh seseorang yg mempunyai titik dekat 40 cm, supaya orang tsb dapat membaca sebagaimana halnya orang normal.
2. Seorang anak mempunyai titik jauh 4 m. Supaya anak tsb dapat melihat benda2 jauh dg normal, tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan.
3. Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa objektif dari sebuah mikroskop. Jarak fokus lensa objektifnya 0,9 cm, jarak fokus lensa okuler 5 cm. Jarak antara kedua lensa tsb 13 cm. tentukan perbesaran oleh mikroskop tsb.
4. Teropong bintang dg jarak fokus objektifnya 4 m dan jarak fokus okulernya 4 cm, tentukan perbesaran bayangan yg dihasilkan masing2 untuk mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi maksimum.