Upload
prayuda-kharisma
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/7/2019 Matrik_2
1/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
22
KONSEP-KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
2.1. IDEALISASI STRUKTUR
a.Sistem Rangka Batang Dua Dimensi (plane truss system)
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus
(lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam bidang datar,
dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan sendi
sempurna. Beban luar yang bekerja harus berada di titik-titik
buhul dengan arah sembarang namun harus sebidang dengan
struktur tersebut. Posisi tumpuan (dapat berupa sendi atau
rol) harus berada pada titik buhul. Berdasarkan pertimbanganstabilitas struktur, bentuk dasar dari rangkaian tersebut
umumnya adalah berbentuk segitiga. Apabila semua persyaratan
tersebut dipenuhi maka dapat dijamin bahwa semua elemen-
elemen pembentuk sistem rangka batang 2 dimensi tersebut
hanya akan mengalami gaya aksial desak atau tarik.
Gambar 2.1. Sistem rangka batang dua dimensi
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat
diidealisasikan menjadi sistem rangka batang dua dimensi
antara lain adalah struktur kuda-kuda penyangga atap bangunan
dan struktur jembatan rangka.
b.Sistem Rangka Batang Tiga Dimensi (space truss system)
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus(lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam ruang tiga dimensi,
dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan sendi
sempurna. Beban luar yang bekerja harus berada di titik-titik
buhul dengan arah sembarang dalam ruang dimensi. Posisi
tumpuan, yang lazimnya berupa sendi, harus berada pada titik
buhul. Berdasarkan pertimbangan stabilitas struktur, bentuk
dasar dari rangkaian tersebut umumnya adalah berbentuk
segitiga. Apabila semua persyaratan tersebut dipenuhi maka
BAB
2
X
Y
x
y
j
i
e
8/7/2019 Matrik_2
2/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
23
dapat dijamin bahwa semua elemen-elemen pembentuk sistem
rangka batang 3 dimensi tersebut hanya akan mengalami gaya
aksial desak atau tarik.
Gambar 2.2. Sistem rangka batang tiga dimensi
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat
diidealisasikan menjadi sistem rangka batang tiga dimensi
antara lain adalah struktur kuda-kuda penyangga atap bangunan
yang relatif luas (misalnya stadion, convention hall, mall,
dan hanggar pesawat), struktur jembatan rangka berbentang
panjang, menara transmisi listrik tegangan tinggi dan menara-
menara telekomunikasi/pemancar televisi/radio.
c.Sistem Portal Dua Dimensi (plane frame system)
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus
(lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam bidang datar,
dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan kaku
sempurna namun dapat berpindah tempat dalam bidang
strukturnya dan dapat berputar dengan sumbu putar yang tegak
lurus bidang struktur tersebut. Beban luar yang bekerja boleh
berada di titik-titik buhul maupun pada titik-titik sepanjang
batang dengan arah sembarang namun harus sebidang dengan
bidang struktur tersebut. Posisi tumpuan, yang dapat berupa
jepit, sendi, atau rol, harus berada pada titik buhul.
Mengingat sambungan antar ujung-ujung batang adalah kakusempurna yang dapat menjamin stabilitas elemen, maka sistem
portal dua dimensi ini meskipun lazimnya mendekati bentuk-
bentuk segi empat, namun pada prinsipnya boleh berbentuk
sembarang dan tidak memerlukan bentuk dasar segitiga seperti
halnya pada sistem rangka batang dua dimensi. Elemen-elemen
pembentuk sistem portal dua dimensi (plane frame system)
tersebut akan mengalami gaya-gaya dalam (internal forces)
X
Y
Z
8/7/2019 Matrik_2
3/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
24
berupa gaya aksial (desak atau tarik), momen lentur (bending
moment) dan gaya geser.
Gambar 2.3. Sistem portal dua dimensi
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat
diidealisasikan menjadi sistem portal dua dimensi antara lain
adalah struktur portal gedung berlantai banyak, struktur
portal bangunan-bangunan industri/pabrik/gudang, dan
jembatan-jembatan balok menerus statis tak tentu. Khusus pada
sistem balok menerus, apabila beban yang bekerja didominasi
oleh gaya-gaya yang berarah tegak lurus sumbu batang, maka
gaya aksial pada batang relatif kecil atau bahkan tidak
terjadi, dan gaya-gaya dalam yang diperhitungkan dialami oleh
elemen hanya berupa momen lentur dan gaya geser saja.
d.Sistem Balok Silang (grid system)
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus
(lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam bidang datar,
dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan kaku
sempurna namun dapat berpindah tempat dalam arah tegak lurus
bidang strukturnya dan dapat berputar. Beban luar yang
bekerja boleh berada di titik-titik buhul maupun pada titik-
titik di sepanjang batang dengan arah tegak lurus terhadap
bidang struktur tersebut.
Posisi tumpuan, yang dapat berupa jepit atau sendi, juga
harus berada pada titik-titik buhul. Mengingat sambunganantar ujung-ujung batang adalah kaku sempurnya yang dapat
menjamin stabilitas elemen, maka sistem balok silang ini
meskipun lazimnya mendekati bentuk-bentuk segi empat, namun
pada prinsipnya boleh berbentuk sembarang. Elemen-elemen
pembentuk sistem balok silang tersebut akan mengalami gaya-
gaya dalam berupa momen lentur (bending moment), momen torsi
(torsional moment) dan gaya geser.
X
Y
8/7/2019 Matrik_2
4/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
25
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat
diidealisasikan menjadi sistem balok silang antara lain
adalah : struktur penyangga lantai-lantai bangunan bertingkat
banyak, struktur bangunan industri, struktur jembatan dan
struktur dermaga.
Gambar 2.4. Sistem balok silang
e.Sistem Portal Tiga Dimensi (space frame system)
Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus
(lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam ruang tiga dimensi,
dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan kaku
sempurna namun dapat berpindah tempat dan berputar dalam
ruang tiga dimensi. Beban luar yang bekerja boleh berada di
titik-titik buhul maupun pada titik-titik sepanjang batang
dengan arah sembarang. Posisi tumpuan, yang dapat berupa
jepit, sendi, atau rol, harus berada pada titik buhul.
Mengingat sambungan antar ujung-ujung batang adalah kaku
sempurna yang dapat menjamin stabilitas elemen, maka sistemportal tiga dimensi ini meskipun lazimnya mendekati bentuk-
bentuk segi empat, namun pada prinsipnya boleh berbentuk
sembarang.
Gambar 2.5. Sistem portal tiga dimensi
Y
Z
X
X
ZY
8/7/2019 Matrik_2
5/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
26
Elemen-elemen pembentuk sistem portal tiga dimensi (space
frame system) tersebut akan mengalami gaya-gaya dalam
(internal forces) berupa momen lentur (bending moment) dalam
dua arah sumbu putar, momen torsi (torsional moment), gaya
geser dalam dua arah dan gaya aksial.
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat
diidealisasikan menjadi sistem portal tiga dimensi antaralain adalah struktur portal gedung berlantai banyak, struktur
bangunan-bangunan industri/pabrik, struktur jembatan bentang
panjang, struktur dermaga dan sejenisnya yang ditinjau secara
tiga dimensi.
2.2. DEFORMASI DAN PERPINDAHAN
a.Deformasi Aksial (axial deformation)
Akibat gaya aksial P yang bekerja, batang akan mengalami
deformasi (perubahan bentuk) dan menimbulkan perpindahan
(displacement) berupa translasi searah sumbu batang.
A = luas tampang ; E = modulus elastisitas bahan
( )EA
P
E
AP
E
x
x===
( ) dxEA
Pdxxdx
==
( )EA
PLdx
EA
PxdL
L
=== 0
b.Deformasi Lentur (flexural deformation)
Akibat momen lentur M yang bekerja, batang akan mengalami
deformasi lentur dan menimbulkan perpindahan (displacement)
berupa translasi searah tegak lurus sumbu batang ()sumbu
batang dan rotasi terhadap sumbu yang tegak lurus bidangstruktur ().
Px
y
L L
PP
dx dx
8/7/2019 Matrik_2
6/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
27
Iz = momen inersia terhadap sumbu z
EIz = flexural rigidity
z
xI
My=
z
x
x
EI
My
E
==
x
z
xx dEI
M
y
dd ==
==L
x
z
dEI
Md
0
( ) ( )x
z
dEI
MxLdxLd ==
( ) ==L
x
z
dEIMxLd
0
zEI
ML
2
2
=
c.Deformasi Torsi (torsional deformation)
Akibat momen torsi yang bekerja, batang akan mengalami
deformasi torsi dan menimbulkan perpindahan (displacement)
berupa torsi terhadap sumbu batang tersebut.
Mx
y
L
y
z
x dx
M
MM g.n
d
dx
c = M.c1/Iz
g.n
t = M.c2/Iz
c1
c2
d
dxx
L
d
y
z
TT
x
L
x dx
8/7/2019 Matrik_2
7/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
28
Tegangan geser yang timbul :
J
rT=
J
RTmaks
=
JG
rT
G
==
JG
RT
G
maks
maks
==
dxJG
Tdx
Rd
maks
==
JG
LTdx
JG
Td
L
=
==
0
J = momen inersia polar =2
4R
GJ = torsional rigidity
d.Deformasi Geser
Akibat gaya geser V yang bekerja, batang akan mengalami
deformasi geser dan menimbulkan perpindahan (displacement)
berupa translasi searah tegak lurus sumbu batang.
bI
QV
z
=
Q = momen statis bagian yang tergeser terhadap garis netral
b = lebar balok
shear strain : G
=
relative displacement : dxGA
Vd = , ( )+
=12
EG
==L
s dxAG
Pfd
0.
.
AG
LPf
.
..=
s
x
y
L
X dx
P
b
d
dx
V
V
8/7/2019 Matrik_2
8/8
Analisa Struktur Dengan Metode MatriksDisusun oleh : Ridwan
29
f = shape factor
6/5
10/9
2