26
I. TAHAPAN PEMELIHARAAN : Pada pemeliharaan dilakukan tahapan2 atau urutan2 sbb : - Persiapan. - Pembongkaran (disasembly). - Pembersihan dan pemeriksaan (Cleaning and Inspection). - Reassembly. - Comisioning. 1. Persiapan Pemeliharaan. 1.1. Tagging. Sebelum melakukan pembongkaran suatu peralatan, terlebih dahulu harus ditaging. Proses taging dilakukan oleh operator atau Kepala Jaga, bahkan Orang Keselamatan Kerja pada saat project, setelah ada laporan dari Maintenance team bahwa akan ada pelaksanaan pekerjaan, baik dalam jangka waktu yang lama maupun temporary. Pada panel, magnetic contactor, breaker, katup, dlsb yang berhubungan dengan peralatan yang akan dibongkar diberi label yang bertuliskan “Don’t Operated” atau “Jangan Dioperasikan”. Diareal pelaksanaan pembongkaran diberi tanda peringatan “Dilarang memasuki areal” oleh orang keselamatan kerja, sehingga aman bagi orang lain, tidak terperosok pada lubang, terkena benda jatuh, terpeleset karena licin, atau terkena semburan debu, dlsb. Dengan adanya tanda peringatan tadi siapun tidak boleh mengoperasikan peralatan yang sedang ditaging, atau memasuki daerah terlarang. Peralatan dapat dioperasikan setelah taging dicabut atau dilepas oleh operator, kepala jaga, atau daerah terlarang dibebaskan oleh orang keselamatan kerja setelah adanya laporan dari pihak pelaksana pekerjaan bahwa pelaksanaan pekerjaan telah selesai 100% dan aman untuk dioperasikan atau dimasuki.

Membongkar Dan Membesihkan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemeliharaan pembangkit

Citation preview

1

I. TAHAPAN PEMELIHARAAN :

Pada pemeliharaan dilakukan tahapan2 atau urutan2 sbb : Persiapan.

Pembongkaran (disasembly). Pembersihan dan pemeriksaan (Cleaning and Inspection).

Reassembly.

Comisioning.

1. Persiapan Pemeliharaan.

1.1. Tagging.

Sebelum melakukan pembongkaran suatu peralatan, terlebih dahulu harus ditaging. Proses taging dilakukan oleh operator atau Kepala Jaga, bahkan Orang Keselamatan Kerja pada saat project, setelah ada laporan dari Maintenance team bahwa akan ada pelaksanaan pekerjaan, baik dalam jangka waktu yang lama maupun temporary. Pada panel, magnetic contactor, breaker, katup, dlsb yang berhubungan dengan peralatan yang akan dibongkar diberi label yang bertuliskan Dont Operated atau Jangan Dioperasikan. Diareal pelaksanaan pembongkaran diberi tanda peringatan Dilarang memasuki areal oleh orang keselamatan kerja, sehingga aman bagi orang lain, tidak terperosok pada lubang, terkena benda jatuh, terpeleset karena licin, atau terkena semburan debu, dlsb. Dengan adanya tanda peringatan tadi siapun tidak boleh mengoperasikan peralatan yang sedang ditaging, atau memasuki daerah terlarang. Peralatan dapat dioperasikan setelah taging dicabut atau dilepas oleh operator, kepala jaga, atau daerah terlarang dibebaskan oleh orang keselamatan kerja setelah adanya laporan dari pihak pelaksana pekerjaan bahwa pelaksanaan pekerjaan telah selesai 100% dan aman untuk dioperasikan atau dimasuki.1.2. Siapkan Manual/ Intruction Book, Work Order atau Job Request. Pelajari, baca manual instructioin book terlebih dahulu sebelum melakukan pembongkaran atau pemeliharaan pada suatu komponen peralatan.

Pahami dengan baik masing2 fungsi dari komponen peralatan yang akan dipelihara.

Pahami work order dari pemberi tugas.

Baca catatan2 pemeliharaan, perbaikan, tentang komponen2 peralatan yang akan dipelihara sebelumnya, diskusikan dengan team jika bekerja secara team, tanya teman lain yang sudah berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa. Siapkan PID yang berhubungan dengan fungsi dari Peralatan, perhatikan Work Order, Job Request agar tidak salah dalam peralatan yang dibongkar.1.3. Pakai APD (Alat Pelindung Diri) : Helmet.

Safety shoes (kulit, atau karet untuk dilingkungan yang berlumpur).

Pakaian kerja yang sesuai.

Sarung tangan (katun, kulit, tergantung keperluan).

Safety gogles untuk dilingkungan yang berdebu dan abrasive.

Safety belt untuk ditempat kerja yang tinggi dan beresiko jatuh.

Ear plug untuk bekerja ditempat yang bising.

1.4. Siapkan Tools yang memadai dan berkualitas baik :

Tool Set (Metrik, atau Inchi) dengan range yang sesuai.

Special Tool (tracker, extractor, Jack bolt, eye bolts, guide pin, turn buckle, dlsb).

Alat Ukur (feeler gages, dial indicator, metering tape/meteran, inside & out side micrometer, vernier caliper (jangka sorong), dlsb.

Hammer (palu besi, palu tembaga/ kuningan, palu teplon, palu karet, dlsb) dengan ukuran, berat, dan jumlah yang sesuai dgn pekerjaannya.

Screw driver (obeng plus, obeng minus) dengan berbagai ukuran dan jumlah yang sesuai.

Chain block/ tackle dengan kapasitas, ukuran, dan jumlah yang sesuai.

Sling, eye bolt, shacle, lift belt, dengan kapasitas, ukuran, dan jumlah yang sesuai.

Oil can.

Spray Gun.

Allen Wrench (kunci L) sesuai ukuran.

Torque wrench (Kunci momen) sesuai ukuran baut.

Electric atau air drill.

Air grinder.

Carventer Level.

Electrik Tool Set termasuk solder.

Ammeter, multi tester

Dlsb.

1.5. Siapkan Material Pendukung. Lap majun kaos secukupnya.

Rust penetrant (WD 40, Corium, Felpro, dlsb) untuk memudahkan pembukaan baut yang berkarat.

TCE (Tri chlor Ethyline), solar, untuk pembersih komponent peralatan biasa (baut, mur, body, dlsb).

TCE (Tri chlor Ethane) untuk pembersih bearing.

Electro Motor Cleaner.

Detergent cleaner.

Dye penetrant check (Magna flux).

Amplas (abrasive paper) dari yang halus, sedang, kasar.

Blue atau Red check untuk pemeriksaan permukaan bearing.

Lead wire untuk pengukuran clearance bearing, dlsb.

Rust protector, anti seize compound (Felpro, Corium, Molikut 1000, dlsb).

Gasket (Liquide, rubber, hylomar).

Packing (rubber, klingrit).

Hand Stones (batu asah).

Minyak pelumas secukupnya.

Grease secukupnya.

Electro contact cleaner (Corium, Fellpro, dlsb).

Timah solder, isolasi band, white marker. Dlsb.

1.6. Persiapkan/ Pikirkan Sarana Tempat.

Bersih / tidak berdebu

Cukup tenang

Tidak panas dan bising

Aman (terhindar dari kemungkinan timbulnya bahaya dari peralatan lain).

Ada sarana penunjang (sarana pembersih, alat pengangkat dan lain-lain) bila diperlukan.

II. Teknik Pembongkaran.

Teknik membongkar bisa diartikan sebagai cara membongkar berdasarkan teknik-teknik tertentu, sehingga hasil kerja membongkar berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk ini semua diperlukan pengetahuan yang mendasar tentang peralatan yang dibongkar terhadap temperatur, tekanan, tegangan, aliran dan karakteristik lainnya mengenai peralatan tersebut.

2.1. Peralatan Mekanik

Dalam pelaksanaan pembongkaran harus selalu berpedoman pada buku petunjuk yang sudah disiapkan sebelumnya. Untuk peralatan mekanik berhubungan langsung dengan temperatur dan tekanan.

Hal -hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan pembongkaran mekanik :a. Breaker Utama, Magnetic Contactor, untuk peralatan yang bekerja secara automatatic berdasarkan level, tekanan, temperatur, dlsb harus dikeluarkan (off) untuk menjaga agar peralatan tidak bekerja sendiri, pada saat fluida control didrain, atau dikeluarkan.

b. Jangan sampai ada tetesan minyak meresap kedalam isolasi pipa steam, harus di beri tadah, ember, dlsb.

c. Beri pembersih karat (rust penetran, penetrating oil, dlsb) pada bagian yang berkarat sebelum dilakukan pembukaan.

d. Beri tanda pada bagian-bagian penyambungan untuk memudahkan / meluruskan pada waktu pemasangan kembali, pemberian tanda bisa dipergunakan white maker. Namun ada kalanya suatu pabrik pembuat tidak merekomendasikan pakai white maker langsung pada bucket, akan tetapi penandaannya di kertas isolasi yang ditempel pada bucket tsb.e. Beri isolasi / pengaman pada ujung-ujung penyambungan bagian drat / ulir, lubang-lubang penyambungan yang dianggap penting, ujung-ujung terminal kabel pengawatan dll.

f. Gunakan kunci yang sesuai dengan bentuk kepala baut/ mur (Pakai Metrik atau Inchi), karena kalau metrik dipakai inchi atau sebaliknya akan seret tidak masuk atau longgar. Untuk yang longgar akan berakibat slack.

g. Umumnya pembukaan baut dilakukan putar kekiri (draat kiri) akan tetapi adakalanya membuka harus putar kekanan (draat kanan). Untuk membuka baut tanam yang menggunakan kontra mur walaupun draat kiri, kadang2 ada yang tidak bisa langsung diputar kekiri akan tetapi diputar dulu kekanan putaran, lalu kekiri secara bertahap.h. Pembukaan mur baut biasanya menggunakan dua buah kunci, satu untuk menahan dan satu untuk pemutar. Adakalanya dipergunakan alat khusus yang menggunakan sistem hydraulik atau pneumatik. Untuk buka baut tanam pada casing turbine ada yang memakai bolt heater atau system hydraulic. Untuk membuka baut yang dipanasi, bisa diputar setelah bunyinya lain dari pada sebelumnya bila diketuk dengan pukulan palu tembaga.

i. Untuk membuka baut yang benar2 sudah berkarat, bisa dipanasi dengan brander las (acetyline dan oksigen) dengan cara memanaskannya pada permukaan kepala baut bukan pada plendsnya.j. Biasakan menggunakan kunci ring untuk menghindari kerusakan / slack pada kepala baut / mur.

k. Gunakan sarung tangan (tahan panas bagi benda kerja yang panas, sarung tangan karet bagi benda yang mengandung cairan kimia).2.1.1. Cara / Teknik Membongkar Plends (Lingkaran Penutup).

Dalam melakukan pembongkaran/ pembukaan baut pada penyambungan (plends), bracket (cover) motor, valve dan sebagainya yang terdiri dari beberapa / banyak baut ada ketentuan khusus yang harus diperhatikan, agar dalam pelaksanaannya tidak mengakibatkan kerusakan atau membuat permukaan penyambungan tidak merata.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Pembukaan baut harus bertahap.

(kira-kira putaran) setiap pembukaan

b. Urutan pembuatan lihat gambar No. 01 (apabila terdiri dari 16 buah baut).

Gbr 1.: Urutan Pembukaan Baut Pada Plends.2.1.2. Cara Pembongkaran/ Pemasangan Baut Coupling.

Ada kalanya dalam pembukaan baut koupling, yang urutannya seperti pada gambar berikut :

Gbr 2 : Pengencangan Baut Coupling.2.1.3. Penempatan, Penyimpanan Peralatan Yang Sudah Terbongkar.1. Masukan baut dan mur didalam ember yang sesuai dengan ukuran dan beratnya mur/ baut.2. Bersihkan tumpahan2 minyak yang menempel pada body atau yang masih bisa berceceran.

3. Simpan komponent peralatan yang sudah dibongkar jangan langsung disimpan dilantai atau ditanah, tapi dilandasi dengan triplek atau potongan2 balok bagi peralatan yang besar dan berat.

4. Tempatkan bagian komponen yang terbesar dibagian bawah, jangan sampai bagian yang kecil berada dibawah yang besar.

5. Simpan bagian2 komponen yang kecil2 disuatu tempat, kotak plastik atau special box yang sudah ditandai/ dinamai.

6. Komponent2 disimpan terkumpul untuk menghindari baut/ mur, komponent yang kelihatanya sama padahal berbeda sehingga tertukar dengan komponent peralatan yang lain.

7. Untuk pembongkaran dengan kapasitas besar, misal pada overhaul harus ditugaskan seseorang yang mencatat, menyimpan mur/ baut tsb, dan mempersiapkanya pada saat pemasangan.8. Penyimpanan komponen-komponen alat yang dibongkar perlu mendapat perhatian. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut, hilang atau dipergunakan oleh orang lain.9. Tempat penyimpanan komponen tidak mudah bereaksi dengan komponen yang disimpan (misalnya kaleng bekas minyak, cat atau cairan kimi lainnya yang belum dibersihkan).

10. Pada waktu mengeluarkan rotor perhatikan jangan sampai timbul gesekan antara permukaan rotor dan stator.11. Pada waktu mengeluarkan daun katup, perhatikan jangan sampai timbul gesekan / benturan antara permukaan daun katup dengan seat (dudukan) dan seterusnya.

12. Bawa peralatan ke Bengkel Mekanik untuk dibersihkan dan diperiksa.2.2. Peralatan Listrik.

Pembongkaran peralatan listrik biasanya berhubungan langsung dengan tegangan listrik, tetapi adakalanya juga dengan tekanan (misal pada bus duck ada yang memakai isolasi udara). a. Breaker Utama, Magnetic Contactor, untuk suplai listrik pada peralatan yang akan dibongkar harus dikeluarkan.b. Sediakan PID, dan selalu berpedoman pada Instruction booknya pada saat pembongkaran.c. Tandai kabel2 yang akan dilepas.

d. Pakai Obeng, kunci yang sesuai ukuran.

e. Simpan mur/ baut2 yang kecil pada tempat yang sesuai tandai dan simpan ditempat yang aman.f. Bawa komponent peralatan ke bengkel (Bengkel Listrik) untuk dibersihkan dan diperiksa.

2.3. Peralatan Kontrol Instrument.

Pembongkaran pada peralatan kontrol instrument jauh berbeda bila dibandingkan dengan peralatan mekanik. Pada pembongkaran peralatan kontrol intrument biasanya berhubungan dengan tekanan fluida, udara, spring, dlsb.a. Tutup katup input dan output pada peralatan instrument yang mekanik, bebaskan input power suplai pada peralatan instrument yang electronic.b. Sediakan PID, dan selalu berpedoman pada Instruction booknya pada saat pembongkaran.

c. Pergunakan peralatan yang sesuai, obeng, kunci shock, pas ring. Jika terpaksa harus membuka baut pada pasangan card atau komponent2 electronic pada PCB yang masih bertegangan pergunakan obeng yang berisolasi agar tidak terjadi short sircuit.

d. Perhatikan apakah ada pegas yang akan terpental jauh jika tidak hati2 membukanya. Apalagi bekerja ditempat yang tinggi, bisa2 spare part jatuh, hilang dan sulit mencari penggantinya.e. Untuk pencabutan card electronic selalu ada peralatan khusus tidak boleh sembarang ditarik oleh tang atau tangan langsung. f. Tempatkan part2 yang kecil pada suatu tempat yang tepat, ditandai. Pisahkan jangan sampai tertukar dgn part lain.

g. Bawa ketempat pembersihan dan pemeriksaan (Bengkel Instrument). III. Teknik Membersihkan

Setelah pembongkaran peralatan, dilakukan pembersihan agar dalam pemeriksaan dan pengukuran dapat dengan jelas dan akurat. Kondisi yang bersih adalah salah satu unsur bahwa suatu peralatan selalu terjaga dan terpelihara yang secara tidak langsung menjamin kehandalan dan kelangsungan unsur dari suatu mesin atau peralatan.3.1. Membersihkan Peralatan Mekanik.a. Bersihkan komponent2 peralatan2 yang berupa body, mur/ baut, shaft, roda gigi, benda lain yang terbuat dari logam, dari grease dengan minyak HSD atau TCE (Tri chlor etyline).b. Bersihkan kerak2 carbon atau jelaga pembakaran misal pada nozzle dengan direndam carbon remover beberapa jam, bisa dengan vecom B (lihat dulu brosurenya), lalu dibilas dengan air, dan di lap dengan majun kaos type A jangan yang berbulu, noda2 cat bisa dibersihkan dengan paint remover, namun hati2 bila perlu pakai sarung tangan karet.

c. Membersihkan sudu-sudu, kipas, fan dan lain-lain yang terkena gas bekas yang mengandung belerang harus dibersihkan dengan bahan kimia khusus, jika memungkinkan direndam.d. Membersihkan pipa-pipa bagian luar yang terkena jelaga memakai pembersih uap.e. Peralatan dan media pembersih : Udara tekan

Udara hisap

Air

Uap

Bahan kimia

Karet, plastik

CRC

Thinner

dan lain-lain.f. Pembersihan bagian2 yang berkarat bisa menggunakan gerinda mesin, ampelas, namun baik kehalusan dan alat yang dipakai harus disesuaikan dengan kondisi.3.2. Membersihkan Peralatan Listrik :Membersihkan peralatan listrik tentunya sangat berbeda dengan peralatan mekanik, peralatan listrik banyak yang menggunakan bahan2 seperti : plastic, mika, porselin, rubber, dlsb yang kesemuanya tidak bisa dibersihkan atau diberlakukan sama dengan bahan logam, kecuali pada peralatan OCB (Oil Circuit Breaker), transformer, bearing motor, dlsb.

Kiat2 pembersihan pada peralatan listrik adalah sbb :

Bersihkan debu2 pada terminal box, panel, dengan kuas dan vacum cleaner. Semprot bagian2 contactor dengan E.C.C. (Electro Contact Cleaner), Contact Cleaner C.R.C., E.M.C. (Electro Motor Cleaner) UPS, Silicon Clean untuk yang berbahan silikon. Semprot debu2 pada komponent peralatan yang berada ditempat terbuka. Jangan sekali-kali membersihkan contactor, terminal2 kabel dengan cairan yang salah karena bisa memicu corosif, short circuit karena cairan tidak cepat kering, dlsb. Untuk peralatan listrik seperti bearing, dibersihkan dengan TCE (Tri Chlor Ethyline), shaft motor kecuali belitannya bisa dilap dengan kain yang dicelupkan pada solar, atau disemprot dengan TCE untuk skala kecil, dlsb. Bersihkan commutator, sikat arang dengan kain nonlinting. Bersihkan kotoran, debu yang melekat pada bus insulator dengan kuas, atau vacum cleaner, atau udara compressor dengan melihat apakah ada kumpulan peralatan lain yang terkena debu yang disemprotkan (Lihat juga situasi).

Bersihkan lampu2 tanda pada panel indicator dengan glass cleaner.

Bersihkan peralatan dengan kain nonlinting, lap majun yang berkualitas baik bisa kain plitur, majun kaos type A, dlsb.

3.3. Membersihkan Peralatan Instrument & Control.

Dalam pemeliharaan Instrument & Control yang elektronik hampir tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan listrik. Bedanya, mungkin pada Instrument dan Control peralatan yang terpasang padat, ukurannya kecil2, sempit, sedangkan pada peralatan listrik peralatannya besar2 dan arealnya bisa didalam (indoor) dan bisa diluar (out door). Instrument elektronik kebanyakan berada didalam sedangkan peralatan listrik kebanyakan diluar. Bersihkan debu, gas korosif, rembesan air hujan yang masuk ke peralatan (Sealing pada conduit, cover, pintu panel, dlsb.), dan akses korosif lainnya yang masuk.

Bersihkan debu pada terminal dan contaktor dengan kwas, vacum cleaner, gunakan contact cleaner dengan kualitas bagus jika perlu agar tidak merusak peralatan.

3.4. Garis Besar Cara2 Dalam Pembersihan

Secara garis besar ada 5 (lima) cara pembersihan : Pembersihan menggunakan peralatan mesin, seperti : bross machine, impact air gun, grinda vacum, sand blast dll.

Pembersihan menggunakan peralatan manual seperti : batu asah, sikat, amplas, sekop, kwassm kain, dll.

Pembersihan menggunakan zat pelarut sperti : bensin, acid, tricatyline, contact cleaner dll.

Pembersihan menggunakan udara hembus.

Pembersihan menggunakan udara hisap (vakum).

3.5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan menggunakan peralatan mesin. Pilihkan peralatan yang cocok dalam arti efektifitas kerjanya peralatan tersebut, sebab sering sekali dijumpai di lapangan terjadinya kekeliruan penggunaan peralatan yang justru akan membawa akibat sampingan yang akan membahayakan petugas maupun benda kerjanya sendiri.Sebagai contoh : membersihkan karat yang terjadi pada impuler yang terbuat bahan kuningan dengan sikat putar dari kawat baja, hal ini akan berpengaruh lebih fatal daripada jika kita menggunakan sikat putar dari kawat kuningan atau ijuk.

Pilihlah peralatan yang cocok dalam keselamatan kerja petugas, menggunakan peralatan yang bertekanan udara (compressor air) akan lebih baik daripada yang bertenaga listrik dengan tegangan 110 volt AC.

Demikian juga menggunakan peralatan yang bertenaga lsitrik 12 volt DC akan lebih baik daripada yang bertegangan listrik 110 volt AC. Hal ini akan sangat bermanfaat jika sedang melakukan pembersihan sudu-sudu turbine didalam rumah turbine sendiri.

Sarana penunjang dalam melaksanakan pekerjaan pembersihan contoh masker, sarung tangan, kaca mata netral, lampu penerangan dll.

Mempelajari prosedur pengoperasian pada alat pembersih khusus (sebagai contoh : pesawat sand blast) patuhilah semua prosedur dengan baik batasan pembersihan.

3.6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan menggunakan peralatan manual. Penggunaan peralatan yang sesuai dalam satu efektivitas kerja ialah antara kerja yang dilakukan dengan hasil yang didapatkan.

Sebagai contoh : sering dilakukan di lapangan pekerjaan pembersihan poros dan adanya korosi/kerak besi dengan menggunakan amplas besi dan cairan solar, padahal jika dilakukan dengan batu ash dan solar akanlebih efektif.

Penggunaan peralatan proteksi tangan khususnya terhadap cairan ataupun sentuhan logam yang keras, sehingga tangan akan benar-benar terhindar dari adanya bahaya alergi cairan ataupun luka-luka.

Batasan pembersihan

Aman dalam menggunakan alat tersebut.

3.7. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan zat pelarut. Pemilihan zat pelarut yang cocok atau dalam arti tidak akan menjadikan akibat sampingan pada benda kerja yang mengarah pada rusaknya benda kerja itu sendiri.

Jika perlu rundikan dengan ahli kimia ataupun pada rekan kerja yang pernah mempergunakan zat pelarut tersebut.

Perhatikan kondisi ruangan sekeliling, dimana akan dilakukan pembersihan dengan penghembusan udara, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi akibat sampingan adanya debu yang terbang.

Sebagai contoh : janganlah menghembus benda kerja dari kerak diruangan dimana adanya pesawat kompresor yang sedang bekerja, sebab hal ini akan berpengaruh pada penghisapan kompressor itu sendiri.

Janganlah gunakan udara untuk membersihkan kontaktor-kontaktor atau terminal kabel yang bertegangan, karena dapat mengakibatkan hubunga singkat oleh bintik-bintik air yang terkandung pada udara tersebut.

3.8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan menggunakan udara hisap. Peralatan yang akan dibersihkan dari kotoran dan debu.

Vacum cleaner ini lebih cocok digunakan untuk membersihkan panel-panel listrik yang sempit lokasinya dan berdebu.

Gunakan kabel listrik secukupnya untuk memudahkan pekerjaan yang sukar dijangkau.

IV. Pemeriksaan.Setelah dibersihkan, peralatan diperiksa diukur apakah keausannya masih berada dalam toleransi, keluaran input dan outputnya masih sesuai, penunjukannya masih akurat untuk range daerah operasinya. Setelah dipertimbangkan berdasarkan buku petunjuk, pengalaman, saran dari vendor, dlsb, apakah peralatan tersebut akan direpair sendiri, dikerjakan di bengkel luar, diganti atau dimodifikasi bila dengan perbaikan sudah tidak bisa dilakukan. 4.1. Pemeriksaan Pada Peralatan Mekanik :

Periksa bagian peralatan yang sering terkena debu, air hujan dari kotor dan berkarat.

Periksa gear (roda gigi), gandar rantai, sprocket, pulley, dari keausan yang abnormal,

Periksa keretakan, clearance dan contact surface pada liner bearing dengan dye penetrant untuk keretakan, lead wire dan inside micrometer untuk clearance, blue dan red check untuk contact surface.

Periksa run out dari shaft yang ukurannya panjang, periksa keretakannya dengan dye penetrant.

Periksa kelonggaran roller bearing.

Periksa pin dan pasak apakah sudah longgar atau masih bisa dipakai.

4.2. Pemeriksaan Pada Peralatan Listrik.Untuk Motor penggerak.

Periksa kondisi lingkungan dari debu, gas korosif, rembesan air hujan yang masuk ke peralatan (Sealing pada conduit, cover, pintu panel, dlsb.), dan akses korosif lainya yang masuk.

Periksa suara atau getaran pada ball atau roller bearing. Periksa jika mungkin ada bocoran atau tumpahan grease dibagian luar atau bagian dalamnya.

Periksa oil level dan bocoran minyak pelumas pada sleeve bearing. Periksa bahwa ring dapat berputar dengan baik.

Periksa terminal, conector pada terminal box motor dari kelonggaran, indikasi perubahan warna karena overheating.

Periksa keausan sikat arang, kelonggaran, perubahan warna pada pigtails (ekor babi) dan commutators, perhatikan apakah sikat arang dapat diturun naikkan dengan mudah, periksa tekanan dorong pegasnya. Periksa kekasaran, atau goresan (scrathces) yang berkembang pada commutators harus sehalus mungkin. Bersihkan dengan kain nonlinting (tidak berbulu). Perhatikan bahwa tidak ada sparking (bekas percikan).

Periksa terminal pentanahan apakah masih terikat kencang.

Periksa kabel2 apakah ada yang terluka atau konektornya longgar. Periksa tegangan spring pada sikat arang dan commutators.

Test sikat arang untuk patah ujung dan permukaan, ganti semuanya jika perlu.

Periksa tahanan isolasi dari belitan (winding).

Periksa kutub dan conector.

Berikan insulating varnish pada belitan (red enamel gliptal) .

Periksa rotor dari keretakan dengan dye penetrant check.

Periksa cooling duct dari debu dan material asing.

Ganti bearings bilamana perlu. Periksa, catat alignment couplingnya, sesuaikan dengan spec.4.3. Pemeriksaan Pada Instrument & Control.

Pemeriksaan pada Instrument & Control, setelah dibersihkan adalah dikalibrasi, apakah penunjukannya sudah sesuai, apakah controlnya sudah berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi dari instruction booknya. Jika terjadi penyimpangan2 diperiksa apakah komponent2 nya ada yang aus, patah, bengkok, macet, dlsb. Berikut adalah pemeriksaan2 secara umum terhadap peralatan instrument dan control : Alat ukur tekanan dikalibrasi dengan Weigh Tester.

Temperatur Indicator (type dial) dicelupkan sensornya minimum 2 dalam bak air mendidih pada tekanan barometer. Penyetelan dilakukan dengan Allen Key (Kunci L) dari sisi gauge tanpa membuka bagian depannya. Untuk temperatur yang lebih dari 100o C biasanya dipergunakan minyak pelumas, dan dibandingkan dengan meter standard.

Thermo couple diperiksa pada sebuah box yang dialiri udara panas semacam air dryer, dimonitor dengan meter standard (meter yang dianggap baik) kemudian diukur dicatat perubahan temperatur dan tegangan outputnya dengan milivolt meter dan dibandingkan dengan spesifikasi dari manual booknya. Periksa kebersihan panel dari debu dan kotoran, apakah lampu2 indicator menyala dengan baik dan terang.

Periksa peralatan electronic dari pemanasan lebih, gosong, berubah warna, dlsb.

Periksa sambungan2 yang longgar dan keraskan. Periksa apakah ada busur listrik yang berlebihan pada kontak.

Pada pemeriksaan Instrument penyetelan harus dibuat mulai dari nol, periksa apakah jarumnya bengkok, lengan pengatur posisinya tidak baik, dlsb.

V. Contoh2 Pembongkaran Pada Motor, Cylinder Hydraulic, Tranduser Electronic, dan Bearing.

5.1. Membongkar Motor.

1. Lepas kabel power dari terminal motor (gambar 2).

2. Lepas coupling motor dengan beban

3. Buka baut pondasi dan angkat ke tempat yang aman.

4. Buka coupling sisi motor

5. Buka breket dengan urutan sebagai berikut ;

Buka grease pipe

Buka baut pengikat fan cover (gambar 3)

Buka lock pengunci external fan (gambar 4)

buka baut pengikat breket frame (body motor) dan lepas breket (gambar 5)

Ket: Breket juga berfungsi sebagai penguat dudukan bearing bagian luar.

Keluarkan rotor dengan cara sebagai berikut :

Keluarkan poros disambung dengan pipa (diameter pipa lebih besar sedikit dari diamenter poros).

Angkat sedikit rotor agar tidak terjadi gesekan antara rotor dan stator dan keluarkan rotor sedikit demi sedikit.

Tempatkan rotor diatas bantalan kayu untuk menghindari kerusakan (gambar 6)

5.2. Membongkar Cylinder Hydraulic.1. Bebaskan alat dari system operasi

2. Lepaskan cylinder hydraulic dari dudukan (conections) gambar 7.

3. Bawa ke tempat yang aman dan bersih.

4. Lepaskan baut-baut pengikat antara cylinder dan end cap dengan menggunakan tracker.

5. Keluarkan piston dengan perlahan-lahan.

6. Keluarkan spring (pegas)

5.3. Membongkar Tranducer (Electric Pneumatic).1. Bebaskan alat dari sistem yang ada.

2. Blocking udara supply yang menuju ke transducer

3. Lepaskan elektrik sistem dengan membuka terminal cover.

4. Lepaskan transducer dari dudukan.

5. Lepaskan top housing dan bottom cover (gambar 8)

6. Keluarkan coil form dan float dengan hati-hati

5.4. Membuka Bearing.1. Beri pelumas pada poros dan bearing

2. Pasang puller (traker) sesuai dengan ukuran bearing dengan lurus (membentuk sudut 900).

3. Putar handle puller sampai bearing keluar.

Gunakan impact puller (traker kaki tiga) untuk bearing ukuran kecil.

Gunakan puller plates untuk ukuran bearing besar.

==US==MODULPEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN PADA PEMBANGKIT

DOSEN

JUSAFWAR

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI

JURUSAN MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

EMBED Word.Picture.8

PAGE

_1204094502.doc

1

9

10

2

8

6

4

15

13

11

3

5

7

12

14

16