Upload
hoangnhi
View
232
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
MENGAPA KEWIRAUSAHAAN SANGAT PENTING?
“…Without entrepreneur, economies become poor and weak. The old will not
exist; the new can not enter”
Pengalaman adalah guru yang sulit sebab ia memberikan ujian dulu kemudian
baru pelajarannya
Tujuan pembelajaran:
Pada akhir sesi pembelajaran peserta diharapkan semakin menyadari peranan
penting kewirausahaan.
Pada akhir sesi pembelajaran peserta diharapkan menyadari kecenderungan
pelaku kewirausahaan
Pada akhir sesi pembelajaran peserta memahami kekuatan yang dimiliki usaha
kecil
Pada akhir sesi pembelajaran peserta mengerti faktor umum yang mengakibatkan
gagalnya sebuah usaha kecil.
Meet America's Most Promising Company: Smashburger
Apakah dunia benar-benar masih membutuhkan yang burger lain? Dengan tiga besar
penguasa burger-McDonald, Burger King dan Wendy's telah menyesaki mal dan
jalan raya, dengan 28.000 lokasi di AS, pemain yang lebih kecil seperti Jack in the
Box, Hardee dan Five Guys Burgers & Fries menambah sekitar 12.000 cabang.Tapi
dengan semua pasokan yang masih ada permintaan yang besar: Penduduk Amerika
mengkonsumsi 13 miliar burger per tahun yang berarti 43 buah untuk setiap pria,
wanita dan anak-anak. Setengah laporan negara makan burger setidaknya sekali
seminggu.
"Hamburger adalah makanan favorit kami," kata Tom Ryan, pendiri Smashburger,
seorang anak baru di bisnis burger. "Dan kita masih tidak puas."Itulah sebabnya pada
tahun 2007 Ryan mulai membangun restoran burger yang cepat, terjangkau, dan
bahkan layak dibicarakan. Ini bekerja: Di tengah resesi yang parah, perusahaannya
Denver tumbuh hingga 143 lokasi (setengah perusahaan milik, setengah waralaba)
dan $ 54 juta pada pendapatan tahunan pada akhir 2011. Keunggulan Smashburger
ada pada campuran desain produk yang tepat dan pelayanan yang cepat. Seperti
"fast casual" pesaingnya Chipotle Grill Meksiko, Panera Bread dan Così,
Smashburger menawarkan tarif lebih menarik dan sedikit (kecil) dari pesaingnya
dengan harga premium yang wajar. Selain burger, menu Ryan termasuk salad segar,
tangan-breaded chicken sandwich, frites sayuran (flash-goreng wortel dan
asparagus), Haagen-Dazs milk shake, bahkan bir dan anggur. Harga rata-rata produk
mereka: $ 8. (dimana produk McDonald Combo A: burger, kentang goreng dan
minuman-berharga sekitar $ 6.)
Layanan merupakan hal yang penting juga. Selama dua kunjungan terakhir ke
rumah Smashburger dilokasi pusat kota Brooklyn, kasir tersenyum, membuat kontak
mata yang solid dan riang menjelaskan nuansa menu. Para pembersih lantai rutin
mengisi minuman dan membersihkan piring. "Baby boomer, orang-orang seperti
saya, benar-benar layanan nilai yang baik dan pengalaman yang baik," kata Scott
Hume, editor Burgerbusiness.com. "Saya pikir mereka mengerti."
Dave Prokupek, CEO Smashburger, percaya Anda mendapatkan apa yang Anda
inginkan. "Kami berinvestasi lebih dalam hal-hal yang paling penting," katanya.
Karyawan baru di perusahaan memperoleh upah $ 9 jam an (upah minimum adalah
$ 7,25) dan mendapatkan bonus "Cash Smash" untuk berbagai prestasi. Jika
memasak di bawah enam menit secara rata-rata, ia mendapat tambahan 50 sen per
jam. Manajer toko bisa mendapatkan bonus bulanan untuk 30% dari gaji dasar
mereka-berdasarkan pendapatan bulanan dan opini pelanggan. Franchisee tidak
diharuskan untuk menggunakan model ini, tapi banyak yang melakukannya.
Ryan dan Prokupek, adalah rekanan yang saling melengkapi. Mereka bertemu pada
tahun 2003 melalui Rick Schaden, CEO Quiznos, di mana Ryan adalah kepala
pemasaran, Prokupek mengelola kekayaan keluarga Schaden. "Ada begitu banyak
teknologi di belakang saus tomat dan mayones, hal ini sehari-hari kita anggap
remeh," katanya. "Saya selalu terpesona oleh itu." Setelah lulus sekolah Ryan
bekerja pada selai kacang Jif dan kopi Folgers untuk Procter & Gamble. Pada tahun
1988 ia pindah ke Pizza Hut, di mana dia memimpin tim yang datang dengan
boneka-kerak pizza. Pada tahun 2001 ia naik ke kepala pejabat pemasaran untuk
McDonald di AS.
Prokupek lankier, 50, terlihat sedikit seperti Joe Namath,seorang quarterback yang
telah berusia lebih. Sebagai junior di University of Wisconsin-Madison ia mendapat
pekerjaan di IBM. Setelah sekolah bisnis di Kellogg School Northwestern University
of Management, ia bekerja dalam kelompok LBO di Bankers Trust. Dia berhenti
pada tahun 1989, membeli paging kecil dan bisnis seluler, dan mulai mendapat
lisensi spektrum. Dia menjual perusahaan, yang disebut NationPage, ke Vanguard
Wireless untuk harga yang tidak diketahui pada tahun 1997.
PERANAN KEWIRAUSAHAAN
Masalah pengangguran dan kemiskinan merupakan suatu masalah yang menjadi
perhatian pada setiap negara diseluruh dunia. Akan tetapi hingga kini solusi yang tepat
untuk menyelesaikan permasalahan ini masih belum ditemukan. Tentunya masih segar
didalam ingatan kita bagaimana Negara sebesar Amerika mengalami goncangan
perkekonomian yang berakibat pula terhadap kestabilan perekonomian dunia. “Seperti
yang dilansir oleh CNBCSabtu (18/8/2012) pemerintah AS , telah memberi
pernyataan, angka pengangguran di 44 negara bagian meningkat.” Kondisi yang
sama saat ini juga dirasakan oleh beberapa negara-negara dengan tingkat
perekonomian yang sebelumnya kuat dengan tingkat pengangguran yang rendah
sekarang berubah menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi didunia.
(Lihat Lampiran1)
Untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan telah banyak program yang
telah disusun dan di terapkan. Jutaan dolar sudah diinvestasikan untuk dapat
menciptakan proyek-proyek yang diharapkan bisa menurunkan tingkat pengangguran
dan kemiskinan, namun hasilnya belum memuaskan. Sehingga ada satu hal yang pasti
Ryan dan Prokupek bergabung pada tahun 2006, ketika Ryan memutuskan ia ingin
membeli perusahaan burger, Prokupek dikontrak pada sebagai penasihat diluar
perusahaan. Mereka membeli satu restoran, Icon Burger di Denver, dan
menggunakannya sebagai laboratorium mereka. "Icon Burger adalah menarik
karena itu kecil, sudah ada selama beberapa tahun, memiliki arus kas dan dijual,"
kata Ryan. Mereka bermain-main dengan resep dan desain dapur, menguji ide
dengan pelanggan setiap hari. Akhirnya puas, mereka membuka Smashburger
pertama di Denver pada bulan Juni 2007. Dalam sebulan restoran memiliki garis
keluar pintu. Delapan belas bulan kemudian Prokupek menjadi CEO, sehingga
Ryan untuk fokus pada menu, yang ia ditingkatkan dengan sandwich ayam, burger
vegetarian dengan rasa lokal.
Sumber: Forbes.com
kita akan dapati yaitu: pengangguran dan kemiskinan masih bercokol diabat 21 ini. Bagi
Negara-negara yang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, situasi yang
ditemukan mungkin lebih buruk. Secara alami mereka memiliki segala-galanya untuk
kesejahteraan mereka, akan tetapi pada kenyataannya sebagaian rakyat hidup dibawah
garis kemiskinan.
Apa yang sebenarnya terjadi? Yang hilang adalah Kewirausahaan. Kewirausahaan
merupakan faktor kunci seperti yang di ungkapkan oleh Prof. Lester C Thurow (1999) di
dalam bukunya Building Wealth1yang secara jelas menyatakan, “Tidak ada institusi
pengganti untuk para agen wirausaha perorangan. Para pemenang permainan
wirausaha menjadi makmur dan berkuasa, tetapi tanpa wirausahawan perekonomian
menjadi miskin dan lemah. Yang tua tidak akan ada lagi; yang baru tidak dapat masuk”.
Peranan kewirausahaan dan budaya kewirausahaan dalam pembangunan ekonomi dan
sosial sering kali diremehkan. Bagaimanapun, setelah bertahun-tahun menjadi
semakin jelas bahwa kewirausahaan memang berkontribusi terhadap pembangunan
ekonomi. Transformasi ide-ide menjadi peluang ekonomi merupakan inti dari
kewirausahaan. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi telah maju secara
signifikan oleh orang-orang yang memiliki jiwa kewirausahaan dan inovatif, mampu
memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko. Para wirausaha sering
menghasilkan solusi yang tepat dalam suatu kegiatan bisnis dan mereka selalu
menentang status quo yang intinya adalah selalu menyukai perubahan. Para
wirausaha, mereka adalah para pengambil resiko yang sering melihat suatu peluang
dari masalah masalah yang muncul yang bagi sebagian orang dianggap sebagai suatu
ancaman bagi keberadaan mereka.
ALASAN BERWIRAUSAHA
Di Indonesia sampai saat ini masih banyak kita lihat orang baru mencoba memasuki
dunia wirausaha setelah dia ditolak bekerja pada beberapa instansi pemerintah, tidak
diterima di perusahaan yang diidam-idamkan, atau sudah bekerja pada sebuah instansi
kemudian baru keluar dan mulai merintis usaha pada saat mendekati usia pensiun.
Sehingga bisa dikatakan wirausaha menjadi alternatif terakhir setelah gagal menjadi
pegawai ataupun pegawai negeri bahkan baru akan berpikir menjadi wirausaha setelah
mau pensiun atau mendapat PHK. Memang untuk memulai berwirausaha seseorang
HARUS memiliki keberanian dan tekad yang kuat karena dalam berwirausaha
seseorang seringkali menemui banyak halangan dan ketidakpastian yang tidak ditemui
pada saat seseorang menjadi pegawai. Karenanya seorang wirausaha juga harus
memiliki semangat dan komitmen yang tinggi dan mau bersusah payah di awal usaha
untuk dapat menui kebahagiaan diakhir.
Apabila berwirausaha merupakan sebuah pekerjaan yang “berat” mengapa anda harus
tetap berfikir untuk menjadi seorang wirausaha? Mudah saja jawabannya karena dibalik
kesusahan dan tantangan yang berat dalam berusaha PASTI ada sesuatu yang besar
yang akan dapat anda peroleh. Seperti sebuah koin yang memiliki dua sisi dimana ada
banyak alasan yang membuat anda menahan diri menjadi seorang wirausaha tapi sisi
lainnya ada pula lebih banyak alasan mengapa menjadi seorang wirausaha bisa
menjadi pilihan yang tepat bagi anda selain karena sudah terdesak.
Ada beberapa alasan mengapa menjadi seorang wirausaha menjadi sebuah pilihan
yang perlu anda pertimbangkan:
1. Wirausahawan sebagai Pahlawan
Bagaimana tidak seorang wirausahawan dikatakan sebagai pahlawan, karena
dengan menjadi seorang wirausaha kita anda paling tidak dapat memberikan
lapangan pekerjaan kepada paling tidak satu orang. Hal lainnya adalah
wirausahawan juga membantu masalah negara untuk mengurangi tingkat
pengangguran, pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan yang
masih menjadi masalah pelik di negara kita.
2. Bebas secara keuangan
Bila anda menjadi pegawai baik itu pegawai swasta atau pegawai negeri ada pasti
ada batas maksimal dalam memperoleh penghasilan. Lihat saja pegawai negeri
dengan golongan tertinggi tetap memiliki aturan-aturan gaji pokok dan beberapa
tunjangan serta fasilitasnya. Walaupun seorang pegawai dapat menghasilkan laba
milyaran rupiah bagi suatu perusahaan, kenaikan gajinya tidak akan sebanding
dengan kenaikan laba perusahaan yang diperoleh. Selain itu kenaikan gaji
terkadang tidak bisa mengimbangi kenaikan harga-harga kebutuhan hidup yang
makin meningkat pesat. Selain itu meski kita memiliki prestasi yang baik jika
pendidikan kita tidak cukup tinggi maka akan sulit untuk mendapatkan gaji yang
tinggi. Seorang Wirausaha bisa menentukan besarnya pendapannya yang sampai
secara tak terbatas. Banyak orang bekerja pada orang lain hanya sebagai loncatan
untuk mencari modal usaha dan modal relasi. Meski telah mendapatkan fasilitas
yang bagus di perusaaan tidak jarang seorang dengan jiwa wirausaha keluar dan
mengembangkan usaha sendiri dengan modal pengalaman bekerja.
3. Bebas dalam mengelola Waktu
Dengan mempunyai usaha sendiri, seorang wirausaha akan mempunyai jam kerja
yang bebas, tidak terikat jam kantor , serta bebas dari pelanggaran disiplin kantor.
Apa bila bisnis yang dijalankan sudah berjalan dengan baik tidak perlu setiap hari
kita pergi ke kantor karena bisa didelegasikan kepada orang lain. Waktu bisa dibagi
untuk kegiatan bisnis yang lain atau aktifitas lain. Meski wirausaha memerlukan
disiplin yang tinggi tetapi dengan memiliki usaha sendiri kita bisa mengatur waktu
sesuai kebutuhan kita sendiri tanpa diatur oleh orang lain. Karenanya sering kita
dengar wirausaha orang yang bebas mengelola waktunya.
4. Memiliki Peluang untuk Mengendalikan Nasib Anda Sendiri
Memiliki suatu usaha memberikan kebebasan dan peluang pada wirausahawan
untuk mencapai sasaran yang mereka anggap penting. Sepertinya seorang
wirausaha ingin menggunakan usaha yang dimilikinya untuk mewujudkan keinginan
dalam hidupnya. Wirausaha meraih kepuasan pribadi dengan menyadari bahwa
mereka sendirilah daya dorong di balik bisnis mereka
5. Kesempatan Melakukan Perubahan
Semakin banyak wirausaha yang memulai usahanya karena mereka melihat
kesempatan untuk membuat perubahan yang menurut mereka penting. Mungkin
berupa keinginan menyediakan perumahan yang murah dan layak untuk keluarga
miskin, atau mendirikan program daur ulang untuk melestarikan sumberdaya alam
yang terbatas. Para wirausaha kini menemukan cara-cara untuk
mengkombinasikan keprihatinan mereka terhadapa masalah sosial dengan
keinginan menjalani hidup lebih baik
6. Peluang untuk Menggunakan Potensi Sepenuhnya
Terlalu banyak orang yang mendapatkan bawa pekerjaan mereka membosankan,
tidak menantang, dan tidak menarik. Tetapi pada seorang wirausaha kebanyakan
mereka tidak merasa berbeda antara bekerja dan bermain. Kondisi ini akan
memacu wirausaha untuk bekerja secara maksimal dan mengeluarkan kemampuan
yang terbaik yang mereka miliki untuk dapat mempertahankan usaha yang di
milikinya.
7. Memiliki Peluang untuk Melakukan Apa yang Anda Suka
Yang umum dirasakan oleh para wirausaha adalah kegiatan kerja yang mereka
lakukan sesungguhnya bukanlah kerja. Kebanyakan wirausaha yang berhasil
memilih masuk dalam bisnis tertentu, dikarenakan mereka tertarik dan menyukai
pekerjaan tersebut. Wirauasaha membuat kegemaran mereka menjadi pekerjaan
mereka dan mereka sangat senang melakukannya.
Dalam berwirausaha yang paling perlu perlu dikembangkan adalah motif berusaha dan
bekerja keras, kesuksesan dalam berwirausaha adalah prestasi yang ditentukan oleh
diri sendiri bukan ditentukan orang lain . Motif ini mestinya menjadi filosofi dasar
seorang wirausaha. Hal kedua adalah semangat berkompetisi secara sehat, bisnis
adalah persaingan menjadi yang terbaik. Persaingan yang ketat memerlukan kemauan
dan tekad keras,serta kesanggupan berpacu dengan keunggulan. Motif berafiliasi juga
juga perlu perlu diperhatikan karena karena wirausaha harus pandai pandai
meningkatkan meningkatkan kemampuan manajerial yang mampu menggerakkan
orang lain dengan sebaik-baiknya yang dilakukan dengan menjalin hubungan antar
sesama yang yang baik.
KECENDERUNGAN DALAM KEWIRAUSAHAAN
Sebenarnya setiap orang memiliki potensi untuk jadi seorang wirausaha, tetapi
lingkungan dimana seseorang itu hidup dan bersosialisasi akan memiliki pengaruh
besar dalam perkembangan potensi wirausaha tersebut. Meski demikian ada kelompok
kelompok tertentu yang dapat lebih cepat masuk dalam kegiatan kewirausahaan.
Adapun kelompok-kelompok itu adalah:
WIRAUSAHA WANITA
Saat ini pertumbuhan wirausaha wanita mengalami perkembangan yang cukup pesat
dimana pertumbuhan wirausaha wanita di Amerika tiga kali lebih tinggi dari wirausaha
pria. Seorang penulis mengatakan
“Kewirausahaan telah bersifat unisex
seperti celana jeans, dimana di bidang ini
seorang wanita dapat mengembangkan
impian ataupun harapan terbesarnya”.
Lebih dari 70 persen usaha-usaha baru
para wanita memiliki usaha lebih dari 8.5
juta usaha kecil dan mempekerjakan lebih
dari 17 juta orang dimana hal ini berarti
terjadi peningkatan lebih dari 45 persen
sejak era tahun 1990. Di Indonesia
sendiri pada saat ini 60 % kegiatan usaha
kecil atau yang dikenal juga dengan
sebutan UMKN dikelola oleh kaum
pengusaha wanita.
Adapun skala bisnis yang dibuka oleh wanita di Amerika cenderung lebih kecil dari
yang dibuka laki-laki, tetapi dampaknya sama sekali tidak kecil. Perusahaan-
perusahaan yang dimiliki wanita mempekerjakan lebih dari 15,5 juta karyawan atau 35
persen lebih banyak dari semua karyawan Fortune 500 di seluruh dunia. Wanita
memiliki 36 persen dari semua bisnis-sekitar 7,7 juta di Amerika dan menghasilkan
penjualan sekitar $1,4 trilliun pertahun34(1). Meskipun bisnis mereka cenderung tumbuh
lebih lambat dari perusahaan yang dimilki pria, wanita pemiliki bisnis memiliki
kelangsungan bisnis yang lebih tinggi dibandingkan keseluruhan bisnis di Amerika.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketahanan bisnis kaum hawa selama tiga tahun
adala 72,2 persen dibandingkan 66.6 persen untuk keseluruhan bisnis.3.35(1)
Berdasarkan data
Kementerian Koperasi
dan UKM Republik
Indonesia pada 2010
sekitar 60% UKM dikelola
oleh perempuan
Indonesia. Hal ini tanpa
disadari bahwa
perempuan memiliki
peranan penting dalam
meningkatkan
perekonomian negara.
Angga Bratadharma
Karakteristik antara wirausaha wanita dan pria secara umum adalah tidak jauh berbeda,
wirausaha wanita berbeda dalam hal motivasi, kemampuan bisnis dan latarbelakang pekerjaan.
Perbandingan karakter antara wirausaha wanita dan pria dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Perbandingan karakteristik antara wirausaha wanita dan pria
Karakteristik Wirausaha Pria Wirausaha Wanita
Motivasi
Prestasi - berusaha untuk membuat sesuatu
terjadi
Kebebasan pribadi - citra diri yang berkaitan
dengan status melalui peran mereka dalam
perusahaan mereka tidak penting. Kepuasan
kerja yang timbul dari keinginan untuk berada
dalam kontrol
Prestasi – pencapaian tujuan
Kebebasan – melakukan segalanya
sendiri
Titik Awal
Ketidakpuasan terhadap pekerjaan saat ini
Pekerjaan sambilan di kampus, pekerjaan saat
ini atau muncul dari pekerjaan saat ini
Diberhentikan
Ada kesempatan mengambil alih
Frustasi di tempat kerja
Minat
Perubahan keadaan pribadi
Sumber pembiayaan
Tabungan dan asset pribadi
Pembiayaan bank
Investor
Pinjaman dari teman dan keluarga
Tabungan dan asset pribadi
Hutang pribadi
Karakteristik pribadi
Berpendirian keras dan persuasive
Orientasi tujuan
Inovatif dan idealistis
Kepercayaan diri yang tinggi
Antusias dan energik
Harus menjadi bos
Fleksibel dan toleran
Orientasi tujuan
Kreative dan realistis
Kepercayaan diri yang sedang
Antusias dan energik
Memiliki kemampuan untuk
berhubungan dengan lingkungan
sosial dan ekonomi
Latar Belakang
Usia saat memulai usaha sekitar 25-35 tahun
Ayah seorang wirausaha
Kuliah jurusan bisnis atau teknik
Anak pertama
Usia saat memulai usaha sekitar 35-
45 tahun
Ayah seorang wirausaha
Kuliah jurusan seni
Anak pertama
Tipe dari Usaha awal
Industri atau konstruksi Ada kaitannya dengan usaha jasa –
pendidikan, konsultan atau
kehumasan
WIRAUSAHA PARUH WAKTU
Memulai usaha secara paruh waktu merupakan sebuah pintu masuk yang populer
untuk secara total menjadi seorang wirausaha. Wirausaha paruh waktu mendapatkan
yang terbaik dari kedua dunianya: mereka dapat masuk kedunia bisnis tanpa
mengorbankan keamanan pendapatan dan fasilitas tetap dari pekerjaan utamanya.
Keuntungan yang utama dalam bisnis paruh waktu adalah resiko yang lebih rendah
apabila terjadi kegagalan dalam usaha yang dibangunnya. Banyak pengusaha paruh
waktu ini “menguji suasana kewirausahaan” untuk melihat apakah gagasan bisnis
mereka berhasil dan apakah mereka akan menikmati usaha mandiri yang mereka
bangun saat ini. Dengan berkembangnya usaha mereka, para pengusaha paruh waktu
akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berwirausaha sampai akhirnya terbentuk
bisnis yang sepenuhnya.
BISNIS di RUMAH
Bisnis di rumah (home base business) berkembang dengan sanagat cepat, dimana
para wirausaha di Amerika menjalankan lebih dari 27,1 juta bisnis dari rumah-rumah
mereka (oleh para ahli pemasaran kecenderungan ini diistilahkan sebagai Home
Coming),dan peringkat mereka tumbuh dengan sangat cepat dimana secara rata-rata
TELEDINE GROUP
Adam Rodell, perwakilan penjualan AT&T, dan Frank Capristo, seorang insinyur di
perusahaan konstruksi, memutuskan bahwa cara terbaik untuk menguji gagasan
bisnis mereka adalah dengan menjadi wirausahawan paruh waktu. Setiap malam dan
akhir minggu, kedua wirausahawan ini menjalankan The Teledine Group, yaitu
pemandu makan malam interaktif di mana pelanggan dapat menelpon ke nomor
telepon bebas pulsa dan mendapatka informasi tentang bermacam-macam restoran
didaerah tersebut. Dengan beroperasi dari rumah Rodell, mereka telah berhasil
memperoleh pendaftaran dari lebih 300 restoran kedalam daftar jasa mereka.
Walaupun menjalankan bisnis secara paruh waktu berdampak terhadap pertumbuhan
bisnis menjadi lebih lambat dari pada yang mereka inginkan
bisnis rumah tangga baru lahir tiap 11 detik. Dimasa lalu bisnis dirumah cenderung
berupa industri rakyat yang tidak menarik seperti kerajinan atau menjahit. Perusahaan-
perusahaan di rumah dijalankan terutama oleh para wirausahawan wanita yang
merupakan dua pertiga dari seluruh bisnis di rumah. Meningkatnya jumlah wirausaha
wanita dan paruh waktu akan terus menumbuhkan bisnis-bisnis yang bertempat
dirumah, seiring dengan kemajuan teknologi (computer dan peralatan komunikasi) yang
megubah rumah sederhana menjadi “pondok elektronik”. Penelitian dari Link Resources
Corporation menunjukkan tingginya tingkat keberhasilan usaha di rumah dimana
ternyata 85 persen dari perusahaan-perusahaan jenis ini masih beroperasi setelah tiga
tahun.
Untuk dapat berhasil dalam mengembangkan usaha di rumah ada beberapa “aturan”
yang harus dituruti oleh para wirausahawan rumah, seperti:
Aturan 1 Pilih lokasi yang paling efisien untuk kantor anda. Sekitar separuh dari
wirausahawan dirumah menjalankan usahanya di kamar yang tidak
terpakai. Hindari ruang tidur atau ruang keluarga anda
Aturan 2 Pusatkan gagasan bisnis anda. Hindari kecenderungan “segala hal untuk
semua orang”. Sebagian bisnis rumah yang berhasil memusatkan diri pada
kelompok pembeli atau spesialisasi tertentu
Aturan 3 Bicarakan aturan bisnis dengan keluarga anda. Menjalankan bisnis
dirumah berarti anda dapat lebih banyak berkumpul dengan keluarga atau
sebaliknya keluarga anda juga dapat lebih banyak bersama anda
Aturan 4 PIlih nama bisnis yang cocok. Keputusan pemasaran anda yang pertama
adalah nama perusahaan anda, jadi pilihlah yang bagus. Menggunakan
nama Anda sendiri memang mudah, tetapi biasanya tidak membantu dalam
menjual produk atau jasa anda
Aturan 5 Beli peralatan yang benar. Kantor dirumah yang berkelengkapan baik
harus memiliki telepon terpisah, computer, printer, mesin fax, fotocopy,
scanner, tetapi ingat anda tidak perlu membeli semuanya sekaligus
Aturan 6 Berpakaian yang Layak. Menjadi pekerja “kerah terbuka” memang
menyenangkan. Tetapi bila diperlukan berpakaianlah yang layak seperti
ketika bertemu dengan pelanggan. Hindari kecenderungan duduk-duduk
menggunakan baju tidur sepanjang hari
Aturan 7 Belajar menjadi pengalih perhatian. Cara terbaik untuk menghadapi
perhatian sewaktu bekerja dirumah adalah dengan memilih bisnis yang
benar-benar anda sukai.
Aturan 8 Sadarilah bahwa telepon dapat menjadi teman terbaik…. Atau musuh
terburuk anda. Sebagai wirausaha di rumah, Anda akan menggunakan
banyak waktu menggunakan telepon, pastikan penggunaannya produktif.
Aturan 9 Tegaslah dengan teman dan tetangga. Kadang kala teman dan tetangga
memiliki pandangan salah, bahwa karena anda berada dirumah, anda
sedang tidak bekerja. Bila seseorang dating mengobrol sewaktu anda
bekerja, berilah penjelasan dengan baik bahwa anda sedang bekerja.
Aturan 10 Bersiaplah bila bisnis Anda mengharuskan kedatangan klien kerumah
anda.Berpakaianlah yang pantas jangan menggunakan pakaian untuk
dirumah, Pastikan kantor anda menampilkan citra professional
Aturan 11 Gunakan kotak pos. Apabila perampokan dan pencurian meningkat,
disarankan menggunakan alamat kotak pos bukannya alamat rumah. Hal ini
dapat menghindarkan tindakan criminal
Aturan 12 Jaringan,jaringan, jaringan. Keterisolasian dapat menjadi masalah bagi
kewirausahaan di rumah dan jalan terbaik untuk mengatasi hal ini adalah
dengan membentuk jaringan.
Aturan 13 Bangga terhadap bisnis di rumah anda. Hanya beberapa dasawarsa
yang lalu, kerja di rumah memberi kesan kurang baik. Saat ini wirausaha
dan bisnis dirumah sangat dihargai. Banggalah dengan Bisnis anda
WIRASUTRI
Wirasutri (copreneurs) adalah pasangan suami istri wirausaha yang bekerja bersama
sebagai rekan kerja dalam bisnis mereka. Tidak seperti “Mom dan Pop” yang bekerja
secara tradisional (suami sebagai atasan dan istri sebagai bawahan), wirasutri
menciptakan pembagian kerja berdasarkan keahlian dan bukan berdasarkan gender.
Mengelola sebuah bisnis kecil dengan pasangan tampaknya merupakan resep menuju
pertengkaran yang akan berlangsung lama akan tetapi sebagian wirasutri mengatakan
tidak. “ Tidak ada yang lebih menarik daripada membina bisnis dan melihatnya tumbuh
bersama-sama orang yang anda cintai”, kata Marcia Sherrill yang dengan suaminya
William Kleinberg, menjalankan perusahaan Kleinberg Sherrill, sebuah perusahaan
asessori dari bahan kulit.
Wirasutri yang berhasil, belajar membangun landasan hubungan kerja yang sukses
sebelum mereka mendirikan bisnis. Beberapa sifat yang mereka andalkan mencakup:
Membuat penilaian apakah kepribadian mereka akan menjadi sebuah sinergi
yang baik atau malah menjadi sebuah konflik dalam lingkup bisnis
Saling menghotmati bakat masing-masing
Tujuan bisnis yang sesuai dengan tujuan hidup yang menjadi sebuah “visi
bersama” dimana posisi mereka adalah sejajar bukan atasan atau bawahan
Keterampilan bisnis yang saling melengkapi yang diakui dan dihargai oleh
masing-masing pihak dan mengarah pada identitas bisnis yang unik pada
masing-masing pasangan
Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, berbicara dan
mendengarkan masalah-masalah baik pribadi maupun bisnis
Pembagaian peran dan wewenang yang jelas, idealnya berdasarkan pada
keterampilan dan kemampuan masing-masing pasangan, untuk meminimumkan
konflik dan perebutan pengaruh
Kemampuan untuk saling mendorong semangat masing-masing dan
“mengangkat” pasangan yang kurang bersemangat
Ada batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan pribadi agar yang satu tidak
mengganggu yang lain
Adanya rasa humor dalam mengelola bisnis ini bersama
Meskipun wirasutri bukan untuk semua orang, tetapi untuk banyak pasangan
kecenderungan menjadi sangat tepat dan mampu mendorong keberhasilan bisnis. Baik
suami maupun istri bekerja untuk sasaran yang sama, tetapi memusatkan pada bakat
“masing-masing”. Menurut seorang konsultan bisnis keluarga,”dengan menyatukan
semua keterampilan ini satu tambah satu lebih dari pada dua”.
KEKUATAN BISNIS KECIL
Dalam perekonomian Indonesia sektor usaha kecil memiliki peran yang sangat besar
dalam perekonomian, terutama dikaitkan dengan jumlah tenaga kerja yang mampu
diserap oleh usaha kecil. Peran usaha kecil dalam perekonomian Indonesia paling tidak
dapat dilihat dari beberap aspek seperti: (1) kedudukannya sebagai pemain utama
dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang
terbesar, (3) pemain penting dalampengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dansumber inovasi, serta (5)
sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor
Di Amerika dari 22 juta bisnis saat ini, sekitar 21,75 juta dapat digolongkan sebagai
usaha kecil. Industri kecil di Amerika bergerak hampir disemua jenis industri, meskipun
kebanyakan perusahaan kecil terkonsentrasi dalam industri eceran dan jasa. Tidak
hanya di Amerika di Indonesia Usaha kecil memiliki sumbangan yang sama besarnya
terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan data yang di
keluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja
yang bekerja pada sektor UMKM memiliki porsi sebesar 97,22 persen (99.401.775
orang) dan pada sektor industri besar hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar
2,78 persen (2.839.711). Perusahaan kecil tidak hanya menciptakan lapangan
pekerjaan yang sangat besar, melainkan juga menanggung beratnya melatih karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Small Business Administration menyimpulkan bahwa
bisnis kecil merupakan pemimpin dalam memberikan pelatihan dan peluang dan
kemajuan pada karyawan. Usaha kecil memberikan pelatihan keterampilan umum lebih
banyak dibandingkan dengan perusahaan besar. Meskipun program pelatihan
cenderung tidak resmi, dilakukan di dalam perusahaan sambil bekerja, perusahaan-
perusahaan kecil mengajarkan keterampilan-keterampilan yang sangat berharga, dari
cara menulis surat hingga pemakaian komputer.
Dalam situs Forbes.com diungkapkan bahwa sepuluh besar perusahaan Amerika
yang paling menjanjikan dan memiliki ambisi global adalah usaha dengan skala yang
kecil. Seperti anda lihat pada tabel dibawah ini peringkat pertama untuk perusahaan
yang paling menjanjikan di Amerika di pegang oleh Smashburger yang memiliki hanya
67 karyawan tetapi mampu menghasilkan USD 39.4 juta.
MENGAPA USAHA KECIL GAGAL dan BAGAIMANA MENGATASINYA?
Karena keterbatasan sumberdaya, kurangnya pengalaman manajemen, dan kurangnya
kestabilan keuangan merupakan beberapa hal yang menyebabkan kegagalan yang
sangat cepat pada usaha kecil. Dengan menelaah sebab-sebab kegagalan bisnis
mungkin dapat membantu anda untuk menghindari masalah tersebut. Adapun sebab-
sebab kegagalan dalam usaha kecila adalah:
KETIDAKMAMPUAN MANAJEMEN
Dalam kebanyakan usaha kecil, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya
kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.
Kadang-kadang menejer usaha kecil tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan
usaha tersebut dengan baik, Pemiliknya kurang mempunyai kepemimpinan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnis tersebut berjalan dengan baik.
“Yang mematikan perusahaan biasanya tidak banyak hubungannya dengan
kekuarangan uang, bakat atau informasi, jika dibandingkan dengan sesuatu yang lebih
mendasar: seperti kurangnya penilaian yang baik dan pemahaman” kata seorang
peneliti bisnis.
KURANG PENGALAMAN
Calon wirausaha perlu memiliki pengalaman dalam bidang yang akan dimasukinya.
Sebagai contoh, bila seseorang ingin membuka bisnis ritel pakaian sebaiknya ia
mengerti seluk beluk dalam berusaha ritel pakaian tersebut dan cara paling mudah
adalah bekerja pada sebuah usaha ritel pakaian. Hal ini akan memberikan pengalaman
praktis dan pengetahuan tentang seluk beluk usaha tersebut. Pengalaman jenis ini
dapat benar-benar berpengaruh atas kegagalan atau keberhasilan.Idealnya, calon
wirausaha harus memiliki keterampilan teknis yang memadai (pengalaman kerja
mengenai pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi);
kemampuan memvisualisasi, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai kegiatan
usaha menjadi sesuatu yang sinergis; dan keterampilan mengelola orang-orang dalam
organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan tingkat kinerja mereka.
LEMAHNYA KENDALI KEUANGAN
Manajemen yang sehat adalah kunci keberhasilan usaha kecil, dan manajer yang
handal menyadari bahwa semua keberhasilan usaha memerlukan kendali keuangan
yang baik. Terutama pada sebagian besar bisnis kecil, ruang untuk melakukan
kesalahan dalam mengelola keuangan harus sangat diperkecil. Ada dua kesalahan
keuangan yang sering terjadi pada usaha kecil: kekurangan modal dan kelemahan
dalam kebijakan kredit kepada pelanggan.
1. Kekurangan Modal
Banyak pemilik usaha kecil membuat kesalahan pada awal bisnisnya dengan hanya
“modal dengkul” yang merupakan kesalahan. Wirausahawan cenderung terlalu optimis
dan salah menilai uang yang dibutuhkan untuk masuk kedalam bisnis. Sebagai
akibatnya, mereka memulai usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya
permodalan yang memadai tidak akan pernah tercapai mengingat perusahaan mereka
memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai pertumbuhannya.
2. Kelemahan Dalam Kebijakan Kredit Terhadap Pelanggan
Tekanan terhadap usaha kecil untuk menjual secara kredit sangat kuat. Beberapa
wirausaha melihat peluang untuk mendapatkan keunggulan persaingan terhadap
pesaing mereka dengan cara menawarkan penjualan kredit. Apapun kasusnya, pemilik
usaha kecil harus mengendalikan penjualan kredit secara hati-hati karena kegagalan
mengendalikannya dapat menghancurkan kesehatan keuangan usaha kecil. Praktek
kredit dan penagihan yang buruk biasa terjadi pada banyak usaha kecil yang gulung
tikar.
Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis
Terlalu banyak pengusaha kecil yang mengabaikan proses perencanaan strategis,
karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan besar.”Saya
tidak punya waktu” atau “Kami terlalu kecil untuk mengembangkan rencana strategis”
kata mereka mencari alasan. Tetapi kegagalan perencanaan biasanya mengakibatkan
kegagalan dalam bertahan hidup. Tanpa suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas,
sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan
memelihara keunggulan bersaing dipasar. Membangun sebuah perencanaan strategis
memaksa seorang wirausaha untuk menilai secara realistis potensi bisnis yang
diusulkan.
Pertumbuhan Tak Terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat dan didambakan oleh semua
perusahan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Pakar manajemen
Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru berdiri dapat diperkirakan
mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan basis modal mereka
apabila penjualan mengingkat 40 sampai 50 persen. Idealnya, perkembangan harus
didanai dari laba ditahan atau tambahan modal dari pemiliknya, tetapi sebagaian besar
bisnis mengambil pinjaman paling tidak untuk sebagian investasi modalnya. Perluasan
biasanya memerlukan perubahan besar dalam struktur organisasi,praktek-praktek
bisnis seperti prosedur pengendalian persedian dan pengendalian keuangan, penugsan
karyawan, dan bidang lainnya. Tetapi perubahan yang paling penting terjadi dalam
kemampuan manajerial. Dengan berkembangnya ukuran dan kompleksitas bisnis,
masalah-masalah cenderung meningkat proporsinya dan manajer harus belajar
menangani hal ini. Kadang-kadang wirausahawan mendorong pertumbuhan cepat,
yang akhirnya berakibat melawati kemampuannya dalam mengelola bisninya.
Lokasi Yang Buruk
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan suatu
seni-dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering lokasi dipilih tanpa penelitian,
pengamatan dan perencanaan yang layak. Beberapa pemiliki usaha memilih lokasi
karena ada tempat kosong. Padahal masalah lokasi merupakan hal yang berbahaya
apabila dilakukan secara untung-untungan. Akibat ketidaktepatan lokasi, penjualan
tidak berkembang dan bisnis ini gagal. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi adalah besarnya sewa yang harus dibayar. Meskipun penting untuk
tidak membayar biaya sewa yang terlalu tinggi, tetapi pemilik usaha harus
membandingkan antara biaya dengan efek lokasi terhadap penjualan. Lokasi memiliki
dua dal penting yaitu berapa biayanya dan berapa besar penjualan yang dapat
dihasilkannya.
Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik
Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan pemilik usaha kecil adalah dalam
persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab
manajerial yang sering diabaikan. Tingakat persediaan yang tidak mencukupi akan
mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok. Hal ini dapat mengakibatkan
pelanggan kecewa dan pergi. Situasi yang umum adalah pengusaha tidak hanya
kebanyakan persediaan, tetapi juga terlalu banyak persediaan yang salah jenis. Banyak
usaha kecil yang uangnya terlalu banyak mati tertanam dalam persediaan yang tidak
bermanfaat.
Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan
Berhasil melewati “tahap awal kewirausahaan” bukanlah jaminan keberhasilan usaha.
Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan gaya manajemen yang
secara drastic berbeda. Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat seorang
wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan menejerial.
Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang dan
melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari-sesuatu yang biasaya tidak mampu
dilakukan oleh banyak wirausahawan.
CARA MENGHINDARI KEGAGALAN
Kita telah melihat alasan-alasan yang paling umum di balik kegagalan bisnis kecil.
Sekarang kita harus mempelajari cara menghindari kegagalan dan memperoleh
wawasan mengenai apa yang membuat usaha berhasil.
Mengenal Bisnis Anda Secara Mendalam
“Bila anda masuk ke dalam suatu kegiatan yang tidak benar-benar anda ketahui , anda
akan gagal” kata seorang konsultan usaha kecil. Dapatkan pendidikan terbaik dibidang
bisnis itu sebelum anda membuka bisnis anda sendiri. Baca segala macam hal yang
mungkin seperti jurnal niaga, majalah bisnis yang ada kaitannya dengan usaha anda.
Hubungan pribadi dengan pemasok, pelanggan, perkumpulan bisnis dan kegiatan
lainnya dalam usaha yang sama adalah cara lain yang baik untuk memperoleh
pengetahuan itu.
Mengembangkan Rencana Bisnis yang Matang
Untuk seorang wirausaha baru, rancana bisnis yang ditulis dengan baik adalah resep
yang sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa rencana bisnis yang matang
perusahan akan berjalan tanpa arah yang jelas. Namun biasanya wirausaha yang
cenderung menjadi orang yang cepat bertindak, sering kali melompat ke suatu usaha
tanpa meluangakan waktu untuk menyiapkan rencana tertulis yang menggambarkan
pokok-pokok kegiatan bisnisnya. “Kebanyakan wirausaha tidak memiliki rencana bisnis
yang matang” kata seorang pengusaha.Dengan rencana bisnis yang seksama dan
informasi keuangan yang baik dapa membantu dalam mengambil keputusan bisnis
anda dan anda harus terus menerus memantau apa yang anda capai dibandingkan
dengan apa yang anda rencanakan.
Mengelola Sumber Daya Keuangan
Pertahanan terbaik untuk menghadapi persoalan keuangan adalah dengan
mengembangkan system informasi keuangan dan kemudian menggunakan informasi
tersebut untuk pengambilan keputusan usaha. Tidak ada wirausaha yang dapat
mengendalikan bisnisnya tanpa mengetahui keadaan keungannya. Sumberdaya
keuangan yang paling berharga untuk usaha kecil adalah uang tunai. Memang
menghasilkan laba itu penting untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, tetapi
sebuah perusahaan harus cukup memiliki uang untuk membayar tagiahn dan kewajiban
lainnya.
Memahami Laporan Keuangan
Setiap pemilij usaha baru harus mengandalkan catatan dan laporan keuangan untuk
mengetahui kondisi keuangan usahanya. Hampir selalu catatan-cartatan ini digunakan
untuk keperluan pajak dan pinjaman tetapi tidak dimanfaatkan sebagai pengendali yang
vital. Untuk benar-benar mengenal apa yang terjdi dalam bisnis, seorang wirausaha
paling tidak harus memiliki pemahaman dasar mengenai akuntansi dan keuangan.
Belajar Mengelola Manusia Secara Efektif
Tidak menjadi soal apa jenis usaha yang anda luncurkan, anda harus belajar mengelola
manusia. Setiap usaha tergantung pada landasan karyawan yang terlatih baik dan
termotivasi. Tidak ada pemilik bisnis yang dapat mengerjakan segala seuatu
sendirian.Orang-orang yang dipekerjakan oleh sang wirausaha pada akhirnya akan
menentukan seberapa jauh perusahaan akan berkembang atau seberapa dalam
perusahaan akan jatuh.
Jaga Kondisi Anda
“Memulai usaha seperti lari marathon. Jika anda secara fisik dan mental tidak siap,
sebaiknya anda mengerjakan hal lain saja” kata seorang konsultan bisnis. Keberhasilan
usaha anda akan sangat tergantung pada keberadaan dan perhatian anda secara terus
menerus, oleh sebab itu anda perlu memantau kesehatan anda dengan cermat.Stress
merupakan masalah utama,terutama bila tidak dikendalikan.
LAMPIRAN 1
Detik.com - Jutaan orang kehilangan pekerjaannya saat krisis keuangan global melanda pada 2008. Ditambah
lambatnya pertumbuhan, lapangan kerja sekali lagi terguncang. Contohnya, Amerika Serikat (AS) yang harus
merumahkan 8,3 juta orang selama resesi dan hanya 43% yang bisa kembali bekerja dalam jangka waktu 34 bulan.
Anak muda mungkin yang paling merasakan dampak buruk prospek kerja yang suram kala itu. Jumlah
pengangguran anak muda di zona Eropa mencapai lebih dari 22%, sedangkan di Yunani dan Spanyol sendiri sudah
melebihi 50%.
Lalu, negara ekonomi besar mana sajakah yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi? International Labour
Organization (ILO) menyusun data tingkat pengangguran rata-rata tahunan pada 2011 yang diperoleh dari sumber
statistik nasional negara masing-masing.
Inilah 10 negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di antara 50 negara ekonomi besar di dunia, dilansir dari
CNBC (16/6/2012):
10. Prancis
Tingkat pengangguran: 9,3% GDP 2011: 1,7%
Meski tingkat pengangguran Prancis mencapai 9,3% di 2011, kini angka tersebut sudah naik lagi ke level 10%,
menandai rekor tertinggi dalam 13 tahun.
Lemahnya pasar buruh di negara berekonomi terbesar kedua zona Eropa ini merupakan faktor utama yang
menggiring peta politik Prancis ke tangan kandidat Sosialis, Francois Hollande dalam pilpres Mei lalu.
Hollande beberapa kali menyerang incumbent Nicolas Sarkozy menggunakan fakta menurunnya sektor industri
Prancis. Dia menyorot hilangnya 355.000 lapangan kerja di bidang industri semasa lima tahun pemerintahan
Sarkozy.
Sebulan sebelum pilpres, sebuah survey OpinionWay menunjukkan bahwa 40% pekerja Prancis percaya kalau
pekerjaan mereka beresiko. Pemerintah sudah berjuang untuk mencegah berbagai industri kelas atas supaya tidak
tutup karena ini akan mengakibatkan lebih banyak lagi pengangguran.
Operator kapal ferry SeaFrance, produsen pakaian dalam wanita Lejaby dan kilang milik Petrolplus Swiss semuanya
terancam. Serikat buruh Prancis Mei lalu menekan Presiden Hollande untuk mencegah lebih dari 45 perusahaan
menutup produksinya yang akan membuat 90.000 orang jadi pengangguran.
Menurut serikat, firma-firma yang berencana menutup pabriknya antara lain: PSA Peugeot Citroen, General Motors
dan peritel Conforama.
9. Polandia
Tingkat pengangguran: 9,6%
GDP 2011: 4,3%
Meski Polandia merupakan salah satu yang mengalami tingkat pertumbuhan GDP tercepat dibandingkan negara-
negara zona euro yang terlilit utang, tingkat pengangguran Polandia masih terbilang tinggi.
Menurut ekonom OECD Balazs Egert, reformasi buruh seperti membatasi pensiun dini seiring dengan ledakan
kelahiran bayi Polandia pada 1980an telah meningkatkan partisipasi ketenagakerjaan dan mendorong
pengangguran.
“Jika Anda menciptakan lapangan kerja baru, pekerjaan-pekerjaan ini diimbangi dengan peningkatan besar dalam
angka partisipasi,” kata Egert.
Tingkat pengangguran Polandia mencapai 12,6% pada Mei, turun 0,3% dari April, namun jauh lebih tinggi dibanding
rata-rata tahunan 2011 yang mencatat 9,6%. Kaum muda yang paling merasakan dampak krisis lapangan kerja.
Menurut studi terbaru OECD, 1 bahkan lebih dari 5 anak muda menganggur.
Tingkat pengangguran anak muda melonjak hingga 26,7% pada Maret dari 18,5% di Desember 2007. Ada
peningkatan kekhawatiran bahwa kaum muda ini akan terus menganggur selamanya. Ditambah dengan fakta
produsen besi baja kelas dunia, ArcelorMittal mengumumkan PHK massal untuk kawasan Eropa Timur yang
mempengaruhi 1.000 pekerja di Polandia.
Krisis utang zona Eropa yang terus memburuk dan lambatnya pertumbuhan ekonomi memaksa produsen besi baja
untuk menghentikan atau mengurangi produksinya. Kekurangan pekerjaan dan upah rendah memicu eksodus
massal pekerja dari Polandia ke negara-negara Eropa Barat seperti Jerman dan Austria.
Hal ini menyebabkan diterapkannya pembatasan pekerja Eropa Timur untuk memasuki pasar kerja mereka tahun
lalu. Upah bulanan rata-rata Polandia pada 2011 adalah US$ 1.215 atau hanya sepertiga dari upah kerja di Jerman.
8. Turki
Tingkat pengangguran: 9,8%
Pertumbuhan GDP 2011: 8,5%
Pertumbuhan pesat ekonomi Turki yang mengagumkan sepanjang satu dekade ini tidak sebanding dengan kekuatan
di sektor lapangan kerjanya. Dengan pertumbuhan GDP tahunan rata-rata melampaui 7% sepanjang 2002 – 2006,
tingkat pengangguran malah terus-terusan berada di kisaran 10%.
Menurut ekonom senior OECD Rauf Gonec, faktor utama di balik tren ini adalah peningkatan jumlah orang yang
meninggalkan sektor agrikultural dan pindah ke area urban. Selain itu, juga ada peningkatan permintaan pekerja
dengan keterampilan level medium hingga tinggi dalam ekonomi Turki.
Sementara golongan buruh punya keterampilan lebih rendah dan menciptakan ketidakseimbangan antara
permintaan buruh dan suplai. “Perusahaan Turki tidak bisa menemukan suplai buruh terampil yang cukup di area
yang mereka siapkan untuk mempekerjakan lebih banyak orang,” kata Gonec.
Sementara itu, ada perbaikan pada tingkat pengangguran kaum muda beberapa tahun belakangan. Tingkat
pengangguran kaum muda menurun dalam lima tahun terakhir, dari 17,1% pada Desember 2007 menjadi 15,4%
pada Maret tahun ini, menurut OECD.
Ketika partisipasi anak muda dalam ketenagakerjaan telah meningkat, jumlah partisipasi wanita dalam
ketenagakerjaan Turki masih rendah. Pada 2011, porsi ketenagakerjaan wanita hanya 29% dari total pekerja 6,9 juta
menurut ILO.
Hampir separuh wanita Turki pernah bekerja, tapi sebagian besar berhenti karena kewajiban keluarga atau kondisi
bekerja yang memprihatinkan. Hanya 24% wanita berpendidikan dasar yang memiliki pekerjaan.
7. Kolombia
Tingkat pengangguran: 10,8%
Pertumbuhan GDP 2011: 5,9%
Kolombia telah berkembang pesat sejak pemerintah berhasil mengendalikan perang sipil dan pemberontakan, tapi
tingkat penganggurannya masih termasuk yang paling tinggi di Amerika Latin. Meski tingkat pengangguran Kolombia
tahun ini turun menjadi 10,8% dari 11,8% saat 2010, angka tersebut masih lebih tinggi 2% daripada negara
tetangganya, Venezuela yang duduk di peringkat kedua.
Maret lalu, ibukota Kolombia Barat, Quibdo mencatat tingkat pengangguran sangat tinggi yaitu 19,1%. Pemerintah
Kolombia telah meloloskan legislasi Desember lalu yang menargetkan angka pengangguran hanya 8,5% pada 2014.
Untuk mencapai hal ini, pemerintah memberi bisnis kecil dan menengah „jeda sementara‟ untuk tidak membayar
pajak penghasilan demi menggenjot jumlah penerimaan karyawan baru.
Namun tahun lalu IMF memperingatkan pemerintah bahwa hambatan utama penerimaan kerja formal di Kolombia
adalah relatif tingginya upah minimum kerja. Pada 2010, pemerintah Kolombia menaikkan upah minimum kerja
sebanyak 4% menjadi US$ 300 per bulan setelah tingkat inflasi naik ke level 3,1%. IMF mengatakan, upah minimum
kerja menaikkan ongkos buruh.
6. Iran
Tingkat pengangguran: 11,5% (data terbaru yang tersedia per 2009)
Pertumbuhan GDP 2011: -
Sanksi Barat, kekurangan investasi asing langsung dan penurunan produksi minyak telah melukai ekonomi Iran dan
sangat berpengaruh pada kondisi lapangan kerja negeri Timur Tengah ini. Menurut otoritas berwenang, sekitar 15%
warga Iran usia aktif bekerja kini menganggur. Namun karena banyak pekerjaan formal yang tidak membayar upah
layak untuk orang-orang Iran menghidupi kebutuhan sehari-harinya, mungkin angka sebenarnya lebih tinggi.
Menurut Pusat Sensus Iran, tingkat pengangguran untuk usia di bawah 25 tahun adalah 29,1%. Tapi analis
mengatakan angka sebenarnya mungkin bisa dua kali lipat dari yang disebutkan tadi. Menurut Menteri
Ketenagakerjaan, lulusan perguruan tinggi punya kemungkinan menganggur 10 kali lipat lebih tinggi dibanding orang
dengan kualifikasi lebih rendah.
Tingginya angka pengangguran memicu berbagai protes yang digerakkan kaum muda negeri tersebut. Seperti
negara Timur Tengah lainnya, Iran juga memiliki partisipasi ketenagakerjaan wanita yang rendah. Pada 2009, hanya
740.000 wanita yang menganggur dibandingkan pria yang mencapai 2,7 juta pengangguran. Di tahun yang sama,
ada sekitar 17,4 juta tenaga kerja pria dari total 21 juta orang dalam lapangan kerja Iran.
5. Portugal
Tingkat pengangguran: 12,7%
Pertumbuhan GDP 2011: -1,5%
Meski tingkat pengangguran Portugal sepanjang 2011 tercatat 12,7%, angka ini melonjak ke 14,9% pada triwulan
pertama 2012 karena negeri ini bergumul dengan resesi terberat yang pernah mereka alami sejak 1970an. Tingkat
pengangguran di kalangan anak muda juga melesat ke level 36,2%
Sektor yang paling terpengaruh utang Spanyol salah satunya adalah industri perkapalan. Naval Shipyards, satu-
satunya produsen Portugal yang masih membangun kapal-kapal baru, harus merumahkan 700 dari ribuan
karyawannya selama beberapa tahun terakhir.
Program penghematan ketat yang diimplementasikan pemerintah sebagai imbalan paket bailout US$ 116 milyar dari
Uni Eropa dan IMF malah makin menyulitkan terciptanya lapangan kerja baru di Portugal. Ditambah, angka
pengangguran telah melampaui 13,7% atau level perkiraan dalam perjanjian bailout 2012. Jika lebih tinggi lagi, maka
pemerintah kemungkinan harus membayar lebih banyak untuk benefit pengangguran.
4. Irlandia
Tingkat pengangguran: 14,4%
Pertumbuhan GDP 2011: 0,7%
Irlandia mengakhiri 2011 dengan gugurnya industri jasa dan rata-rata angka pengangguran tertinggi dalam sejarah
20 tahun terakhir. Mei ini tingkat pengangguran Irlandia turun tipis ke angka 14,3%, masih jauh dari catatan 2007
sebelum krisis fiskal dan perbankan melanda yaitu 4,5%. Dari beberapa kejadian paling mencolok, salah satunya
adalah ketika Bank of Ireland mem-PHK 1.000 karyawannya.
Bank of Ireland, satu-satunya pemberi pinjaman Irlandia yang menolak nasionalisasi setelah sekelompok investor
Amerika Utara datang untuk menyelamatkan mereka tahun lalu, hanya memiliki 13.200 karyawan di akhir 2012.
Telah berkurang banyak dari masa puncaknya yakni di atas 16.000 karyawan ketika properti Irlandia booming pada
2008.
Tingginya tingkat pengangguran menimbulkan tren baru beberapa tahun belakangan. Banyak mantan karyawan
yang sekolah/kuliah lagi atau cari kerja di luar negeri. Eksodus ini berhasil mencegah tingkat pengangguran Irlandia
melejit hingga 23% seperti Spanyol atau 18% seperti Yunani.
Kaum pekerja yang mati-matian ingin keluar dari suramnya ekonomi Irlandia membuat terjadinya ledakan sumber
daya di Australia Barat. Di sini, penambang bisa mendapat upah hingga US$ 150.000 per tahun. Irlandia berada di
peringkat tiga sebagai negara yang warganya paling banyak mendapat visa Australia untuk imigran terampil.
3. Yunani
Tingkat pengangguran: 17,7%
Pertumbuhan GDP 2011: -6,9%
Resesi Yunani sudah sedemikian parahnya, hingga lebih dari 1 di antara 5 orang kini menganggur. Mencetak rekor
pengangguran baru yakni 21,7% pada Februari 2012, setelah rata-rata 2011 tercatat 17,7%. Sekitar 54% kalangan
usia 15-24 tahun tak punya pekerjaan.
Jika ditotal, 1,1 juta warga Yunani kini menganggur atau 42% lebih tinggi dibanding Februari periode tahun lalu.
Tingkat pengangguran paling tinggi berada di pusat kota Yunani, khususnya Athena. Ini merupakan tahun kelima
ekonomi Yunani kembali terpuruk.
Sulitnya mencari pekerjaan, ditambah pemotongan gaji dan dana pensiun sebagai bagian dari program
penghematan anggaran, telah menyulut kemarahan masyarakat yang menentang partai-partai politik pro bailout.
Pemotongan anggaran sebagai syarat bailout Uni Eropa dan IMF menyebabkan banyak perusahaan tutup dan
bangkrut. Hidup warga Yunani yang masih bekerja jadi makin sulit karena upah minimum bulanan dipotong sekitar
1/5 menjadi US$ 720 untuk menggenjot perekrutan kerja baru.
Minim lapangan kerja dan menurunnya kualitas hidup juga mempunya dampak psikologis. Jumlah kasus bunuh diri
meningkat 40% pada paruh pertama 2011 dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya.
2. Spanyol
Tingkat pengangguran: 21,6%
Pertumbuhan GDP 2011: 0,7%
Sebagai negara berekonomi terbesar keempat di zona euro, Spanyol memiliki tingkat pengangguran paling tinggi di
antara negara-negara Eropa lainnya. Spanyol jatuh ke dalam resesi pada pertengahan 2008 ketika terjadi bubble
properti yang menyebabkan sektor jasa dan konstruksi bertumbangan. Hal ini menyebabkan PHK besar-besaran dan
melipatgandakan jumlah pengangguran saat itu.
Di triwulan pertama 2012, angka pengangguran Spanyol meningkat ke 21,3% atau dua kali lipat rata-rata Uni Eropa.
Sekitar 4,9 juta dari 45 juta warga Spanyol kini tak punya pekerjaan lagi dan menandai rekor tertinggi dalam sejarah
14 tahun terakhir. Jumlah pengangguran berdampak besar terhadap konsumsi domestik yang mempengaruhi GDP
Spanyol.
Penjualan ritel mencatat penurunan tertajam dalam dua tahun terakhir ketika Maret lalu anjlok jadi 8,6% year-on-
year. Salah satu kasus PHK terbesar pada 2011 adalah grup media Prisa yang akan memangkas 2.500
karyawannya atau setara dengan 18% dari total karyawan. Sektor publik juga mengalami perampingan besar-
besaran. Di triwulan pertama tahun ini, ada sekitar 32.000 orang yang kini tidak digaji lagi.
1. Afrika Selatan
Tingkat pengangguran: 24,7%
Pertumbuhan GDP 2011: 3,1%
Afrika Selatan merupakan negara Afrika berekonomi terbesar sekaligus pemilik tingkat pengangguran tertinggi di
antara 50 negara ekonomi terbesar dunia. Tidak seperti kasus di Eropa yang mengalami peningkatan pengangguran
pesat, situasi di Afrika Selatan bukanlah kasus baru. Tingkat pengangguran Afrikas Selatan sudah melampaui 20%
sejak 1997.
Faktor penyebab utama tingginya pengangguran di Afrika Selatan adalah sejarah apartheid negara ini. Menurut Theo
Sparreboom, ekonom buruh senior di ILO, apartheid telah menciptakan pasar gelap ketenagakerjaan. Pada triwulan
pertama 2012, angka pengangguran melambung hingga 25,2% dibanding triwulan terakhir 2011 yang „hanya‟ 23,9%.
Lapangan kerja baru tercipta di sektor ritel dan manufaktur, namun sektor konstruksi, pertambangan dan penggalian
ramai-ramai mengurangi jumlah pekerja. Hanya sedikit sekali dari 1 juta orang yang kehilangan pekerjaannya saat
resesi telah menemukan pekerjaan baru. Pertumbuhan ekonomi juga tetap di bawah 7%.
Tingginya pengangguran juga berakibat meningkatnya utang rumah tangga di Afrika Selatan. Menurut bank sentral,
persentasenya mencapai 75% dari penghasilan yang disisihkan. Mereka yang masih bekerja tidak hanya harus
menopang anggota keluarga inti, tapi juga saudara-saudaranya. Seperti membayar uang sekolah dan tagihan
kesehatan. Para ahli mengkhawatirkan masalah utang Afrika Selatan akan makin memburuk seiring bank-bank
terpaksa mengambil pinjaman tak aman/terjamin.
BUKU REFERENSI
Zimmerer Thomas W & Norman M Scarborough, 2002, Pengantar Kewirausahaan dan
Manajemen Bisnis Kecil, Prenhallindo