27
MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES MAKALAH Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Problematika Pembelajaran Matematika yang Dibina oleh Beni Asyhar, S.Si., M.Pd. Disusun Oleh : INDAHSARI HIMATUL ROHMAH NIM. 2814123091 JURUSAN TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG 2014

MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

  • Upload
    ike

  • View
    213

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah Seminar Problematika PembelajaranMatematika yang Dibina oleh Beni Asyhar, S.Si., M.Pd.

Citation preview

Page 1: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Problematika Pembelajaran

Matematika yang Dibina oleh Beni Asyhar, S.Si., M.Pd.

Disusun Oleh :

INDAHSARI HIMATUL ROHMAH

NIM. 2814123091

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

TULUNGAGUNG

2014

Page 2: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala

karunianya sehingga laporan penulisan ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga

senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan umatnya.

Sehubungan dengan selesainya penulisan ini maka penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Dr. Maftuhin, M.Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung.

2. Beni Asyhar, M.Pd. Selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan

koreksi sehingga makalah dapat terselesaikan.

3. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penulisan laporan penulisan ini.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka terima Allah SWT. dan tercatat

sebagai amal shalih. Akhirnya, makalah ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca,

dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga

makalah ini bermanfaat dan dapat ridha Allah SWT.

Tulungagung, 05 November 2014

Penulis

Page 3: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….

ABSTRAK ………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah …………………………………….

B. Rumusan Masalah ……………………………………..........

C. Tujuan Penulisan …………………………………………...

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika……………………………..........

1. Proses Belajar Mengajar Matematika…………………..

B. Pendekatan Keterampilan Proses ……...……………………

1. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses …………...

2. Prinsip-prinsip Pendekatan Keterampilan Proses………

C. Materi Logaritma……………………. …………………….

BAB III PEMBAHASAN

A. Penyebab Kesulitan dan Kesalahan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Logaritma……………….....................

B. Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam

Menyelesaikan Soal Logaritma Menggunakan Konsep

Logaritma dan Sifat Logaritma Penggantian Bilangan

Pokok …………….............................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………..

DAFTAR RUJUKAN

i

ii

iii

iv

1

4

4

5

5

11

11

12

14

18

18

26

26

Page 4: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

iv

ABSTRAK

Bentuk logaritma merupakan materi yang sulit bagi siswa kelas X. Sebagian besar

dari mereka ditemukan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

yang diberikan. Untuk mengetahui secara pasti bentuk-bentuk kesulitan yang dilakukan siswa

dan penyebabnya.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan yang

dilakukan siswa kelas dalam menyelesaikan soal-soal bentuk logaritma dengan penggantian

bilangan pokok, serta menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan. Hal ini

dimaksudkan agar pengajar lebih memahami letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal, sehingga dapat merancang pembelajaran selanjutnya untuk meminimalisir kesalahan

siswa dalam menyelesaikan soal logaritma dengan penggantian bilangan pokok.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar pendidik melakukan

pengajaran dengan menekankan pada proses pengajaran sehingga kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika dapat berkurang. Untuk meminimalisir kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal bentuk logaritma dengan penggantian bilangan pokok, pengajar

matematika dapat merancang pembelajaran yang memperhatikan pengetahuan konseptual dan

pengetahuan prosedural yang harus dicapai siswa. Selain itu juga menyiapkan soal-soal yang

mengarah pada kedua pengetahuan tersebut agar dapat meningkatkan pemahaman siswa.

ABSTRACT

Logarithm is a material that is difficult for the students of class X. Most of them

found a lot of students who have difficulty in solving a given problem. To know the exact

forms of the difficulties of the student and the cause. The purpose of this research are to

identify any errors that done by the under graduates in solving problems related to

logarithmic, and find out the causes of student errors in solving problems related to

logarithmic the replacement of cardinal number, and find the factors that caused the error. It

aims to make teachers better understand where the mistakes students in solving problems, so

it can design future learning to minimize errors of students in solving logarithms with

replacement cardinal number.

Based on these results, it can be suggested that educators do teaching with emphasis

on the teaching process so that mistakes students to solve problems can be reduced. To

minimize errors students in solving problems with the replacement logarithm cardinal

number, mathematics teacher can design the learning that takes into account the conceptual

knowledge and procedural knowledge to be achieved by students. It also prepares the

problems that led to the knowledge that in order to enhance students' understanding.

Kata kunci : logaritma, pendekatan keterampilan proses.

Page 5: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

pembangunan.Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan

zaman.Pengembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru.Sebagai

konsekuensi logis, pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru.Salah

satunya mengenai mutu pendidikan yang sudah dianggap sebagai masalah nasional dalam

bidang pendidikan.

Tap MPR RI tahun 1988 tentang GBHN dinyatakan titik berat pembangunan

diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan dalam rangka

meningkatkan mutu khususnya untuk memicu penguasaan ilmu pengetahuan ilmu

pengetahuan dan teknologi perlu disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran ilmu

pengetahuan alam dan matematika.Meskipun untuk tiap-tiap jenis permasalahan

pendidikan memiki khususan, namun pada dasar pemecahan maslah mutu pendidikan

bersasaran pada perbaikan kualiatas komponen pendidikan.Upaya tersebut diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.Padahal hasil belajar yang bermutu hanya

mungkin dicapai dengan proses belajar yang bermutu.1

Banyak pihak yang mempertanyakan tentang faktor yang menyebabkan mutu

pendidikan tidak mengalami peningkatan yang bermakna.Salah satunya yaitu pendidikan

yang digunakan di dalam kelas.Selama ini yang digunakan adalah input outputanalisis

yaitu pendidikan yang menekankan pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pengajaran,

perbaikan sarana dan prasarana lainnya dipenuhi maka pendidikan secara otomatis

meningkat.Pendidikan ini terlalu memusatkan pada input, padahal proses pendidikan

sangat menentukan output pendidikan.

Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu proses belajar dan pengalaman

belajar secara optimal.2 Proses belajar dan pengalaman belajar erat kaitannya dengan

kegiatan belajar mengajar di kelas atau kegiatan kerja sama antar guru dan siswa.Guru

dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran yang optimum.Karena itu setiapa

1 Umar Tirtaharja, Pengantar Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal.233.

2 Ibid., hal.41.

Page 6: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

2

guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidikan salah satunya

melalui ketrampilan proses.Kekreatifitasan dan gagasan baru seorang guru dapat

digunakan untuk mengembangkan cara penyajian materi di sekolah.

Pendidikan keterampilan proses pada hakikatnya suatu pengelolaan kegiatan

belajar mengajar yang berfokus pada keterlibatan siswa seacara aktif dan kreatif dalam

proses pemerolehan hasil belajar. Keterampilan proses ini dilaksanakan dengan

menekankan pada bagaimana siswa belajar, bagaimana siswa mengolah problemnya

sehingga menjadi miliknya. Yang dimaksud dengan perolehan adalah hasil belajar siswa

yang diperoleh dari pengalaman dan pengamatan lingkungan yang diolah menjadi suatu

konsep yang diperoleh dengan jalan belajar secara aktif melalui keterampilan

proses.Secara garis besar, ada 6 prinsip yang harus muncul pada pendidikan proses yaitu :

(1) kemampuan observasi, (2) kemampuan mengklasifikasikan, (3) kemampuan

mengkomunikasikan, (4) kemampuan mengukur/menghitung, (5) kemampuan

memprediksi, (6) kemampuan menyimpulkan.

Menurut Dimiyati,ada beberapa alasan yang melandasi penerapan keterampilan

proses dalam kegiatan pembelajaran, yaitu percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan

teknologi,pengalaman intelektual emosional dan fisik dibutuhkan agar didapatkan agar

hasil belajar yang optimal. Ini berarti kegiatan pembelajaran yang mampu memberi kesan

kepada siswa yang memperlihatkan unjuk kerja melalui sejumlah keterampilan

memproses semua fakta konsep, dalam prinsip sangat dibutuhkan. Dan yang terakhir,

penerapan sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ini. Hal ini

menuntut adanya pengenalan terhadap tata cara pemprosesan dan pemperolehan

kebenaran ilmu yang bersifat sementara. Hal ini akan mengarahkan siswa pada kesadaran

keterbatasan manusiawi dan keunggulan manusiawi apabila dibandingkan dengan

keterbatasan dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi.3

Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang masih menggunakan

pendidikan konvensional dalam pembelajaran matematika sehingga siswa belum

terarahkan untuk memahami konsep matematika yang sedang dipelajari. Pendidikan

konvensional tersebut belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran),

3 Prisma Akbar Dhina, 2012, Pendekatan Ketrampilan Proses, dalam

http://kuliahipa.blogspot.com/2012/04/pendekatan-keterampilan-proses-dalam.html, diakses 16-10-2014 pukul

11.50

Page 7: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

3

afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan). Dengan demikian siswa hanya dapat

menghafalkan konsep-konsep matematika yang dipelajarinya tanpa memahami dengan

benar, akibatnya penguasaan terhadap konsep matematika yang dipelajari menjadi

kurang. Selain itu, guru sebagai pemberi informasi cenderung mendominasi kegiatan

pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa

yang berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar

matematika.

Mata pembelajatan matematika dalam dunia pendidikan merupakan salah satu mata

pelajaran yang mempunyai porsi terbanyak bila dibandingkan dengan mata pelajaran

yang lainnya. Tetapi dalam kenyataannya yang terjadi selama ini, siswa malah

menganggap matematika sebagai monster yang paling menakutkan. Siswa banyak

mengalami kesulitan belajar matematika dan merupakan hal yang paling dibenci dalam

proses belajar disekolah. Padahal sikap ketidak senangan siswa tersebut suatu pelalaran

tertentu yang sangat berpengaruh terhadap penghasilan proses pembelajaran. Karena tidak

senang, maka akan membuat siswa enggan dan malas untuk belajar. Dan secara langsung

akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Bahasan pokok logaritma yang diajarkan pada siswa kelas X semester 1 materi

yang diajarkan salah satunya yaitu sifat-sifat logaritma. Untuk memahami sifat-sifat

logaritma tersebut siswa dituntut untuk mampu menemukan dan menjelaskan soal

logaritma yang diberikan oleh pendidik melalui pendidikan proses diharapkan siswa dapat

dengan mudah menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bahasan pokok logaritma.

Karena prisip-prinsip yang ada dalam keretampilan proses sesuai dengan materi ini.

Kondisi yang digambarkan di atas terjadi kebanyakan siswa pada kelas X. Dimana

siswa masih kurang aktif dalam proses belajar mengajar yang mengakibatkan hasil belajar

matematika siswa tergolong rendah.

Uraian di atas peneliti berminat menawarkan penelitian dengan pendekatan proses,

sehingga rumusan judul penelitian ini adalah “Mengatasi Kesalahan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Logaritma Dengan Konsep Logaritma Dan Sifat Logaritma

Penggantian Bilangan Pokok Menggunakan Metode Keterampilan Proses”.

Page 8: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

4

B. Rumusan Masalah

1. Kesalahan apa saja yang dilakukan siswa kelas X dalam menyelesaikan soal logaritma

menggunakan konsep logaritma dan sifat logaritma penggantian bilangan pokok?

2. Apakah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan

pemahaman siswa kelas X dalam menyelesaikan soal logaritma menggunakan konsep

logaritma dan sifat logaritma penggantian bilangan pokok ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk kesalahan yang dilakukan siswa kelas X dalam

menyelesaikan soal logaritma menggunakan konsep logaritma dan sifat logaritma

penggantian bilangan pokok pada Kelas X tingkatan Sekolah Menengah Atas.

2. Untuk mengetahui pemahaman siswa melalui pendekatan keterampilan proses dalam

menyelesaikan soal logaritma menggunakan konsep logaritma dan sifat logaritma

penggantian bilangan pokok Kelas X pada tingkatan Sekolah Menengah Atas.

Page 9: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika

1. Proses Belajar Mengajar Matematika

Proses belajar mengajar suatu proses kegiatan interaksi antara dua unsur

manusiawi yakni guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subyek belajar yang

dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan kemampuan,

sikap, dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu dapat berlangsung

secara efektif dan efisien.4

Dalam interaksi belajar mengjar seorang guru harus berusaha menghidupkan

dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif.Kegiatan

belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan keseluruhan dari proses

pendidikan.Hal ini berhasil ataupun gagalnya pencapaian gagalnya pencapaian

tujuan pendidikan itu teramat tergantung padaproses belajar yang dialami siswa,

baik ketika di lingkungan sekolah maupun keluarganya sendiri sebelum

membahas proses belajar dan mengajar matematika.

a. Belajar Matematika

Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang.Pengetahuan,

ketrampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk,

dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar.Karena itu, seseorang

dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dan di dalam diri orang tersebut

terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah

laku.

Berikut ini terdapat tokoh yang mengemukakan definisi belajar yaitu ;

1) Skiner dalam buku Education Psychology, mengatakan bahwa belajar

adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif.5

4 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada 2009), hal

20.

5 Muhibbin Syah, Psaikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 2010),

hal.88

Page 10: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

6

2) Uzer dalam Belajar dan Pembelajaran,mengemukakan bahwa belajar

dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat

adanya interaksi dengan individu dengan lingkungan.6

3) Belajar adalah suatu proses aktif. Belajar dalah perubahan tingkah laku

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.Belajar adalah proses

yang diarahkan kepada tujuan yang melalui berbagai pengalaman seperti

proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.7

4) Belajar dalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan\

sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.8

5) Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian manusia, dan

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap kebiasaan,

pemahaman, ketrampilan, daya pikir dan lain sebagainya.9

Beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah salah satu kegiatan atau aktifitas manusia

yang merupakan proses usaha yang aktif untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang baru baik melalui berbagai pengalaman maupun kegiatan

aktifitas yang terarah.Tingkah laku yang mengalami perubahan akibat belajar

menyangkut semua aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis serta

menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik.Pengalaman belajar yang dimaksud dapat berupa proses melihat,

mengamati, memahami sesuatu.Sedangkan belajar melalui atau aktifitas yang

terarah dapat berupa mempertimbangkan dan menghubungkan dengan

pengalaman masa lalu yang diaplikasikan dalam bentuk latihan.

6 E.T. Darmin, Belajar dan Pembelajaran, (Surabaya: Terbit Terang, 2003), hal.6

7 Slamet, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal.2

8 Nana Sudjana, Penilaian proses Belajar Mengajar, (Bandung: P.T Remaja Rosdakarya, 1997),

hal.25

9 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2005), hal.1

Page 11: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

7

Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif

dan psikomotorik terhadap lingkungan.Ada beberapa yang mempelajari ranah-

ranah kejiwaan tersebut, diantaranya yaitu :

1. Ranah kognitif (Blom, 1956) terdiri dari enam jenis perilaku sebagai

berikut :

a) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.

b) Pemahaman, mengcangkup kemampuan mencangkup kemampuan

menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.

c) Penerapan, mencangkup kemampuan menerapkan metode dan kaidah

untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

d) Analisis, mencangkup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam

bagian-bagian sebagai struktur keseluruhan yang dapat dipahami.

e) Sintesis, mencangkup kemampuan membentuk pola baru.

f) Evaluasi, mencangkup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

2. Ranah afektif (Karthwohl, 1964) terdiri dari lima jenis sebagai berikut :

a) Penerimaan, yang mencangkup kepekaan tentang hal tertentu dalam

kesediaan memperhatikan dan hal tersebut.

b) Partisipasi, yang mencangkup kerelaan, memperhatikan dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

c) Penilaian, yang mencangkup menerima suatu nilai, menghargai,

mengakuai dan mengahargai sikap.

d) Organisasi, yang mencangkup kemampuan yang membentuk suatu

sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.

e) Pembentukan pola hidup, yang mencangkup kemampuan menghayati

nilai dan membentuknya menjadi nilai kehidupan pribadi.

3. Ranah psikomotorik (Simpon) terdiri terdiri dari tujuh jenis perilaku

sebagai berikut :

a) Persepsi, yang mencangkup kemampuan memilah-milih

(mendeskripsikan) hal-hal secara khas, menyadari adanya perbedaan

khas tersebut.

Page 12: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

8

b) Kesiapan, kemampuan yang mencangkup kemampuan menempatkan

diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian

gerakan.

c) Gerakan terbimbing, mencangkup kemampuan melakukan gerakan

sesuai contoh atau gerakan peniruan.

d) Gerakan yang terbiasa, mencangkup kemampuan melakukan gerakan-

gerakan tanpa contoh.

e) Gerakan kompleks, mencangkup kemampuan gerakan atau ketrampilan

banyak tahap, secara lancer dan efisien.

f) Penyesuaian pola gerakan, yang mencangkup kemampuan

mengadakan perubahan penyesuaian pola gerak -gerik dengan

persyaratan khusus yang berlaku.

g) Kreativitas, yang mencangkup kemampuan melahirkan pola gerakan

yang baru atas dasar prakarsa sendiri.10

Oleh karena itu, mengacu pada ketiga doamain atau ranah tersebut, maka

pembelajaran matematika harus didesain sedemikian ruapa agar menarik minat

siswa dan mendorong siswa untuk belajar, sehingga ikut aktif dalam proses

pembelajaran.

b. Mengajar Matematika

Mengajar merupakan suatu proses yang komples yang tidak hanya

sekedar menyampaian informasi dari guru kepada siswa, dan itu bukanlah

tugas yang ringan bagi seorang guru.Dalam mengajar banyak kegiatan

maupun tindakan yang harus dilakukan terutama bila menginginkan hasil

belajar yang lebih baik pada seluruh siswa.

Mengajar merupakan mengorganisasi lingkungan dalam hubungan

dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.11

Pendapat lain mengajar adalah suatu proses interaksi antara guru dan

siswa dimana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dipilih oleh guru.

10 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka,2006) hal.26-30

11

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004) hal.6

Page 13: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

9

Dari pengertian di atas mengandung makna bahwa guru dituntut untuk

dapat berperan sebagai orgaisator dalam kegiatan belajar siswa, guru juga

harus mampu memanfaatkan lingkungan yang dapat menunjang kegiatan

belajar baik yang ada di kelas maupun di luar kelas.

Jadi mengajar matematika diartikan sebagai upaya memberikan

ringkasan bimbingan, pengarahan tentang pelajaran matematika kepada siswa

agar terjadi proses yang efektif.Sehingga dalam mengajar matematika dapat

berjalan lancar, seorang guru diharapkan dapat memahami tentang makna

yang lebih luas yaitu terjadinya interaksi manusiawi dengan berbagai aspek

yang mencangkup segala aspek pelajaran matematika.

c. Proses Belajar Mengajar Matematika

Keterpaduan antara konsep belajar dan konsep baru yakni proses

belajar mengajar atau dikenal dengan istilah proses pembelajaran.Proses

belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan

guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar matematika

adalah kegiatan serangkaian kegiatan guru mulai dari perencanaan, pelaksaan

kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran matematika.

Dalam proses belajar mengajar ada beberapa komponen-komponen

yang sangat mempengaruhi kegiatan interaksi tersebut diantaranya yaitu :

1) Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses

belajar mengajar.Bahan pelajaran merupakan komponen yang tak bisa

diabaikan dalam pelajaran, sebab bahn pelajaran adalah inti dalam proses

belajar mengajar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Metode

Metode adalah suatu cara mengajar untuk membahas pelajaran sehingga

mencapai tujuan pembelajaran.Metode ini sangat berpengaruh pada

Page 14: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

10

pencapaian tujuan belajar, karena metode yang tepat akan mempengaruhi

terhadap pemahaman bahan pelajaran.12

3) Media atau alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka

mencapai tujuan pelajaran.Sehingga segala sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk mencapai tujuan pelajaran maka alat berfungsi sebagai

alat bantu pelengkap dan sarana dalam mempermudah pembelajaran.13

4) Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian terhadap terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.14

Adapun fungsi evaluasi antara lain :

a) Untuk mengetahui terhadap kesiapan dari pada anak didik untuk

menempuh suatu tujuan tertentu.

b) Untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah yang dicapai dalam

proses pendidikan yang telah dilaksanakan.

c) Untuk mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat

kita lanjutkan dengan bahan yang baru ataukah kita harus mengulangi

kembali bahan-bahan yang telah lampau.

d) Untuk mendapatkan bahan-bahan informasi dalam memberikan

bimbingan tentang jenis pendidikan atau jabatan yang cocok untuk

anak tersebut.

e) Untuk mengetahui taraf efesiensi metode yang dipergunakan

dipergunakan dalam lapangan pendidikan.15

12

Ibid.,hal19.

13 Ibid., hal.20

14 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: Rosda Karya, 2009)

hal.141

15 Wahyu Nur Kancana dan Sumartono, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), hal.3-

6

Page 15: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

11

B. Pendekatan Keterampilan Proses

1. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan

pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang

bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada

dalam diri siswa.16

Keterampilan proses berfungsi sebagai alat menemukan dan mengembangkan

konsep-konsep yang telah ditemukan atau dikembangkan berfungsi pula sebagai

penujang keterampilan proses.Interaksi antara pengembangan keterampilan proses

dengan pengembangan konsep dalam proses belajar mengajar yang menghasilkan

sikap dan nilai dalam diri siswa.17

Keterangan-keterangan tersebut menjadi roda penggerak penemuan dan

pengembangan fakta, penemuan dan pengembangan sikap dan nilai.

Pendekatan keterampilan proses dipandang sebagai pendekatan yang paling

sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah menurut banyak pakar, dalam

menghadapi pertumbuhan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin cepat dewasa ini.Dalam pembelajaran matematika, pendekatan

ketrampilan proses ini sangat cocok digunakan.Struktur matematika yang berpola

deduktif kadang-kadang memerlukan proses kreatif yang induktif.untuk sampai

pada kesimpulan, kadang dapat digunakan pengamatan, mengklasifikasikan,

mengkomunikasikan, mengukur/menghitung, bahkan mungkin dengan mencoba-

coba.Pemikiran yang demikian bukanlah kontradiksi karena banyak obyek

matematika yang dikembangkan secara intuitif atau induktif.

Berdasarkan pendekatan keterampilan proses ini dilaksanakan dengan

menekankan pada bagaimana siswa belajar, bagaimana siswa mengolah

problemnya sehingga menjadi miliknya. Yang dimaksud dengan perolehan adalah

hasil belajar siswa yang diperoleh dari pengalaman dan pengamatan lingkungan

16

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka,2006) hal.138

17 Djago Tarigan, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Angkasa, 1990) hal.10

Page 16: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

12

yang diolah menjadi suatu konsep yang diperoleh dengan jalan belajar secara aktif

melalui keterampilan proses.

Menurut Dimyati, ada beberapa alasan yang melandasi penerapan

keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran, yaitu percepatan perubahan

ilmu pengetahuan dan teknologi,pengalaman intelektual emosional dan fisik

dibutuhkan agar didapatkan agar hasil belajar yang optimal. Ini berarti kegiatan

pembelajaran yang mampu memberi kesan kepada siswa yang memperlihatkan

unjuk kerja melalui sejumlah keterampilan memproses semua fakta konsep, dalam

prinsip sangat dibutuhkan. Dan yang terakhir, penerapan sikap dan nilai sebagai

pengabdi pencarian abadi kebenaran ini.

Adapun keunggulan pendekatan proses di dalam proses pembelajaran :

2. Prinsip-Prinsip Pendekatan Keterampilan Proses

Dalam pendekatan keterampilan proses pembelajaran tidak hanya produk

belajar, yakni hasil belajar yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran saja,

melainkan lebuh dari itu.Pembelajaran yang dilakukan juga diarahkan pada

bagaimana memperoleh hasil belajar atau bagaimana proses mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan terpenuhi.

Untuk mencapai tujuan tersebut sejumlah prinsip pendekatan keterampilan

proses perlu dilakukan :

a. Observasi

Kegiatan mengamati atau observasi dapat dilakukan peserta didik melalui

kegiatan belajar, melihat, mendengar, meraba, mencicip dan

mengumpulkan informasi.

b. Mengklasifikasikan

Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilih

berbagai obyek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khsususnya. Sehingga

didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari obyek yang dimaksud.

Mengklasifikasi dapat dilakukan dengan cara mencari persamaan dengan

menyamakan, mengkombinasikan, menggolongkan dan mengelompokkan.

Page 17: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

13

c. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan tidak hanya melalui berbicara saja tetapi dapat

dengan gambar, tulisan, dan penampilan. Menurut Djamarah dalam Ade

Sanjaya, kegiatan mengkomunikasikan dapat berkembang dengan baik

pada diri peserta didik apabila mereka melakukan aktivitas seperti :

berdiskusi, mendeklamasikan, mendramatikan, bertanya, mengarang,

memperagakan, mengekspresikan dan melaporkan dalam bentuk lisan,

tulisan, gambar dan penampilan.

d. Mengukur atau menghitung

Mengukur diartikan membandingkan yang diukur dengan satuan

ukuran tertentu yang telah ditetapkan. Mengembangkan keterampilan

mengukur dapat dengan cara mengembangkan sesuatu, karena pada

dasarnya mengukur adalah membandingkan, misalnya saja siswa

membandingkan luas kelas, volume balok.

e. Memprediksi

Memprediksi adalah antisipasi atau meramal tentang sesuatu hal yang

akan terjadi di waktu yang akan datang, berdasarkan pada pola

kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta dan konsep dalam

ilmu pengetahuan. Untuk mengembangkan keterampilan memprediksi

dapat dilakukan oleh peserta didik melalui kegiatan belajar antisipasi

yang berdasarkan pada pola atau kecenderungan. Hal ini dapat dilakukan

seperti memprediksi waktu terbitnya matahari.

f. Menyimpulkan

Menyimpulkan adalah suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan

suatu objek atau peristiwa bardasarkan fakta, konsep dan prinsip yang

diketahui. Contoh dari kegiatan menyimpulkan yaitu berdasarkan

pengamatan diketahui bahwa lilin mati ketika di tempatkan pada botol

atau gelas dengan keadaan tertutup, kemudian peserta didik

menyimpulkan bahwa lilin akan hidup atau menyala jika ada oksigen.

Page 18: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

14

C. Materi Logaritma

a. Pengertian Fungsi logaritma

Fungsi Logaritma adalah fungsi yang peubah bebasnya berupa bentuk logaritma.

Fungsi Logaritma adalah Invers dari fungsi eksponen.

Atau Hubungan logaritma dengan eksponen dapat ditulis sebagai berikut :

Dengan :

a disebut bilangan pokok

b disebut numerus

x disebut hasil logaritma

Bentuk x = a log b dibaca : x adalah logaritma dari b dengan bilangan pokok a.

Logaritma dengan bilangan pokok 10 cukup ditulis log saja.

contoh : 10 log 8 cukup ditulis log 8.18

18

Sukino dan Wilson Sirnangunsong, Matematika Untuk SMP Kelas IX, (Jakarta: Erlangga, 2004),

hal.285.

Page 19: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

15

Page 20: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

16

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penyebab Kesulitan dan Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Logaritma

Setiap siswa dalam belajar pastinya pernah mengalami kesulitan. Kesulitan yang

dialami tersebut bervariasi antara satu siswa dengan yang lainnya.Dari yang ringan

sampai yang kompleks.

Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa mengalami hambatan

dalam belajar. Kesulitan belajar biasanya tercermin dengan adanya kesalahan yang

dilakukan dalam pengerjaan soal. The Joint Committee for Learning Disabilities

(NJCLD) dalam Mulyono Abdurrahman mendefinisikan kesulitan belajar sebagai

suatu bentuk kesulitan yang nyata dalam hal kemahiran dan kemampuan untuk

mengaplikasikan matematika pada kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga bahwa

penyebab utamanya adalah faktor internal dari siswa, walaupun tidak menutup

kemungkinan adanya pengaruh eksternal baik dari lingkungan belajar, guru,

pembelajaran yang kurang tepat dan lain-lain.

Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu

kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya

ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar. Disadari atau tidak, kesulitan

belajar sering melanda peserta didik. Dalam satu waktu, bisa jadi kesulitan belajar

anak didik dapat diatasi, namun jika tidak segera diatasi maka bisa jadi kesulitan

tersebut akan terulang kembali. Untuk itulah, usaha demi usaha harus diupayakan

dengan berbagai strategi dan pendekatan agar peserta didik dapat dibantu keluar dari

kesulitan belajar sehingga akhirnya mereka dapat meraih prestasi belajar yang

optimal.19

Logaritma merupakan salah satu mata pelajaran SMA yang dapat dibilang sulit

menurut para siswa kelas X.Jadi tak jarang siswa yang mengalami kesulitan di dalam

menyelesaiakan soal logaritma. Padahal di dalam bab ini merupakan salah satu

bahasan yang juga dibilang penting, karena masuk dalam Ujian Akhir Nasional. Oleh

karena itu, perlu diketahui tentang apa yang menyebabkan kesulitan dan kesalahan

19 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1999), hal.72-73

Page 21: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

17

siswa di dalam mengerjakan soal logaritma. Serta kesalahan yang ada dapat segera

teridentifikasi dan diketahui solusi pemecahannya agar tidak berlarut-larut dan

mengakibatkan kesalahan konsep pada materi berikutnya. Kesulitan dan kesalahan

di dalam mengerjakan soal logaritma dapat disebabkan karena hal berikut :

1. Kesalahan dalam memahami dan mencermati soal.

Kesalahan di dalam mencermati soal adalah kesalahan awal sebelum

melakukan penyelesaian ke langkah-langkah berikutnya. Oleh karena itu,

perlu adanya konsentrasi di dalam mencermati soal.

2. Kesalahan dalam menuliskan soal kembali.

Soal yang telah ditulis kembali, bila ternyata mengalami kesalahan akan

berdampak pada hasil yang diharapkan atau tidak menemukan solusi yang

diinginkan.

3. Kesalahan dalam menentukan nilai dari suatu bentuk logaritma.

Kesalahan di dalam menentukan nilai dari bentik logaritma, contohnya sebagai

berikut : log 6 diubah ke bentuk log 2 . 2, dan penyelesaian tersebut jelaslah

salah, seharusnya log 6 menjadi log 2.3.

4. Kesalahan dalam mengganti suatu bentuk logaritma ke variabel yang

diketahui.

Dicontohkan pada soal berikut : Jika log 2 = a, dan log 3 = b, tentukan 6log 9.

6log 9 =

=

=

=

Hasil akhir yang diperoleh seharusnya adalah karena terjadi kesalahan di

dalam memasukkan variabel dari soal yang diketahui.Penyelesaian di atas

terjadi kesalahan disebabkan log 2 bernilai b dan log 3 bernilai a, yang tidak

sesuai dengan soal yang telah disediakan.

5. Kesalahan karena tidak mampu melanjutkan proses penyelesaian.

Seorang siswa dapat saja tidak bisa melanjutkan proses penyelesaikan soal

dikarenakan oleh beberapa sebab. Entah karena kosep yang yang diterima

Page 22: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

18

siswa lemah atau karena salah dalam menuliskan soalnya kembali, atau

kesalahan di dalam mencermati soal.

6. Kesalahan karena melakukan penyimpulan tanpa alasan yang benar.

Penyimpulan yang salah, sisebabkan banyak faktor. Disebabkan karena hasil

yang diperoleh memang salah, atau siswa belum mampu mengaitkan hasil

yang diperoleh dengan konsep-konsep yang telah dipelajari.

Cara untuk meminimalisir kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal bentuk

logaritma, pengajar matematika dapat merancang pembelajaran yang memperhatikan

pengetahuan konseptual dan pengetahuan prosedural yang harus dicapai siswa. Selain itu

juga menyiapkan soal-soal yang mengarah pada kedua pengetahuan tersebut agar dapat

meningkatkan pemahaman siswa.20

B. Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Menyelesaikan Soal

Logaritma Menggunakan Konsep Logaritma dan Sifat Logaritma Penggantian

Bilangan Pokok

Setiap siswa pada umumnya mempunyai kemampun dan pengetahuan yang cukup

untuk menyelesaikan soal.Khususnya dalam menyelesaikan soal logaritma. Hal tersebut

ditunjukkan dari kemampuan siswa menyelesaikan soal logaritma yang diberikan,

walaupun sebatas pengetahuan yang mereka peroleh dari guru. Siswa kurang

mengoptimalkan kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki untuk memahami

konsep logaritma, sehingga masih ada siswa yang melakukan keasalahan dalam

menyelesaikan soal logaritma dikarenakan kurang memahami konsep logaritma. Oleh

sebab itu, hendaknya guru memberikan metode yang tepat bagi siswanya, agar kesalahan

dan kesulitan yang dialami siswa dapat terpecahkan.

Menurut R. Soedjadi sehubungan dengan pembelajaran matematika guru perlu

mengenal dan dapat melaksanakan dengan baik berbagai pedoman tentang (1) strategi

pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran serta (4) teknik

20 Anis Mahmidah, Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Bentuk Soal Akar, Pangkat dan

Logaritma, dalam http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/matematika/article/view/16044, diakses tanggal 24

oktober 2014 pukul 13.56

Page 23: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

19

pembelajaran. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan pemahaman konsep

matematika, yaitu dengan jalan memilih metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat

dalam menyampaikan suatu bahasan matematika di kelas, sehingga domein kognitif dapat

tercapai. Oleh karena itu, menurut penulis pendekatan pembelajaran yang dikira tepat

digunakan oleh pengajar adalah pendekatan pembelajaran keterampilan proses. Karena

dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses yakni guru dapat menjelaskan

secara detail urutan pengerjaaan soal, yang sesuai dengan langkah-langkahnya.Seorang

guru memerikan contoh soal logaritma menggunakan konsep logaritma dan sifat

logaritma penggantian bilangan pokok dan menjelaskan secara detail-detailnya dengan

urutan yang tepat sampai memperoleh hasil yang diinginkan.Contoh soalnya sebagai

berikut :

Jika log 2 = a, dan log 3 = b, tentukan 6log 9.

21

Langkah langkah pendekatan proses yang telah disebutkan diatas diterapkan dalam

menyelesaian soal logaritma adalah sebagai berikut :

a. Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dimaksudkan untuk mengarahkan peserta didik pada

pokok permasalahan agar peserta didik siap mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik

secara mental, emosional maupun fisik. Kegiatan pendahuluan ini dilakukan dengan

pengulasan bahan atau materi yang pernah dialami peserta didik yang ada keterkaitan

atau hubungan dengan materi atau bahan yang akan diajarkan. Selanjutnya dengan

menggugah dan mengarahkan perhatian peserta didik dengan mengajukan pertanyaan

yang yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas yaitu logaritma, dan siswa

juga bisa mengajukan pendapat dan saran yang berhubungan dengan materi.

b. Inti

Dalam kegiatan inti ini yang perlu dilakukan adalah menjelaskan materi pelajaran

tahap demi tahap harus dilalui dengan benar dan tepat. Tujuan kegiatan ini adalah

untuk mengembangkan kemampuan mengamati dengan cepat, cermat dan tepat.

Kegiatan-kegiatan yang tergolong dalam langkah-langkah proses belajar mengajar

atau bagian inti yang bercirikan keterampilan proses, meliputi :

21

Sukino dan Wilson Sirnangunsong, Matematika Untuk SMP Kelas IX, (Jakarta: Erlangga, 2004),

hal.295.

Page 24: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

20

1. Observasi

Kegiatan yang dilakukan siswa yang pertama yaitu mengamati soal yang

diberikan mendengar penjelasan informasi dari guru.

2. Mengklasifikasikan

Keterampilan proses untuk memilih atau mengelompokkan sifat-sifat logaritma

yang tepat digunakan dalam menyelesaikan soal. Misal pengklasifikasian dari

soal di atas adalah bila bilangan c = ab termasuk bilangan berpangkat, misalkan:

9 = 32

atau 8 = 23.Dan yang termasuk

alog b = c termasuk bilangan bentuk

logaritma, misalkan: 3log 9 = 2, 3 log 9 = 2,

2log 9 = 3.

3. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan di sini guru menjelaskan bisa dengan metode

ceramah yang dilakukan dengn suara keras dan mudah dimengerti oleh siswa

sambil menuliskan langkah-langkah pengerjaannya.

4. Mengukur atau menghitung.

Guru mengawali kegiatan dengan mengajukan masalah keterampilan

proses. Jika pengetahuan materi siswa belum cukup untuk menjawab masalah

tersebut, maka guru membimbing siswa dengan menunjukkan langkah demi

langkah cara penyelesaiannya yang benar dan menjelaskan materi yang belum

dipahami siswa.

Cara penyelesaian dari soal diberiakan adalah sebagai berikut :

6log 9 =

(Bilangan pokok dijadikan sebagai pembilang dan pangkat yang terdapat

sebelum log dijadikan penyebut).

=

( Bila terdapat bilangan pokok bisa dikuadratkan, maka dikuadratkan sja dan

bila terdapat bilangan yang tidak bisa dikuadratkan maka dikalikan saja).

=

( Bilangan kuadratkan, maka pangkatnya dipindahkan di depan kata log, operasi

penkalian bisa menadi penjumlahan menurut sifat logaritma).

Page 25: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

21

= 22

(Hasil yang telah diperoleh di atas dapat diganti dengan variabel-variabel yang

diketahui).

5. Menyimpulkan

Guru memberikan pertanyaan lanjutan lalu mendorong siswa untuk

membuat kesimpulan yang bervariasi sampai kesimpulan yang

diinginkan.Contohnya apa kesimpulan dari contoh soal di yang disediakan di

atas.Misal kesimpulannya adalah menyimpulkan konsep logaritma dari

bilangan berpangkat 25 = 52 bentuk logaritmanya menjadi

5log 25 = 2.

Guru selalu memantau belajar siswa, untuk mengetahui apakan materi

yang diinginkan sudah dipahami, siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan

meminta penjelasan guru.

c. Penutup

Pada kegiatan penutup ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji ulang kegiatan

belajar mengajar yang telah dilaksanakan dan menyimpulkan hasil yang telah

diperoleh. Mengadakan tes akhir untuk mengetahui seberapa dalam siswa menangkap

materi yang disampaikan. Dapat dengan memberikan tugas seperti PR.

Suatu langkah proses di dalam pembelajaran sangatlah penting, karena

pemahaman dari seorang siswa lebih dominan dipengaruhi dari cara guru mengajar

dan menjelaskan materi. 23

22

Ibid.,hal.295

23 Prisma Akbar Dhina, 2012, Pendekatan Ketrampilan Proses, dalam

http://kuliahipa.blogspot.com/2012/04/pendekatan-keterampilan-proses-dalam.html, diakses 16-10-2014 pukul

11.50

Page 26: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

26

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Berbagai jenis

kesalahan yang dilakukan oleh siswa adalah kesalahan dalam memahami dan mencermati

soal, kesalahan dalam menuliskan soal kembali, kesalahan dalam menentukan nilai dari suatu

bentuk logaritma, kesalahan dalam mengganti suatu bentuk logaritma ke variabel yang

diketahui, ketidakteraturan langkah-langkah dalam menjawab soal, kesalahan karena tidak

mampu melanjutkan proses penyelesaian, kesalahan karena melakukan penyimpulan tanpa

alasan yang benar.

Dari berbagai kesalahan-kesalahan tersebut, seorang guru dapat menerapkan metode

keterampilan proses dan membibingmereka dengn telaten, serta memberikan pertanyaan yang

lebih sederhana sesuai dengan hal yang diketahui siswa. Bila perlu berkeliling ke tempat

duduk siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam menentukan langkah

penyelesaian soal logaritma. Setelah mengetahui jawaban dari siswa, guru meminta untuk

menyimpulkan jawaban yang telah diperolehnya.Dengan begitu seorang guru juga bisa

menyimpulkan apakah peserta didiknya sudah benar-benar mampu atau belum dalam

menyelesaikan soal logaritma yang terkait dengan sifat dan mengubah bilangan pokok.Bila

belum, guru dapat memberikan pekerjaan rumah untuk memperkuat pemahaman.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, berikut ini terdapat beberapa saran yang

perlu dipertimbangkan bagi Para Pendidik yakni: (a) menyarankan siswa untuk mempelajari

kembali materi yang sekiranya belum mengerti, bila tidak bisa dapat segera ditanyakan

kepada guru (b) memberikan latihan-latihan agar siswa terbiasa dalam menyelesaikan soal

logaritma menggunakan konsep logaritma dan sifat logaritma penggantian bilangan pokok

sehingga siswa lebih terampil.

Page 27: MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA DENGAN KONSEP LOGARITMA DAN SIFAT LOGARITMA PENGGANTIAN BILANGAN POKOK MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

DAFTAR RUJUKAN

Tirtaharja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T Raja Grafindo

Persada.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Rosdakarya.

E.T, Darmin. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Terbit Terang.

Slamet. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 1997. Penilaian proses Belajar Mengajar. Bandung: P.T Remaja

Rosdakarya.

Hakim. Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka.

Uzer Usman, Moh. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda

Karya.

Wahyu Nur Kancana dan Sumartono. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka.

Tarigan, Djago. 1990. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa.

Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. akarta: PT.

Rineka Cipta.

Sukino dan Wilson Sirnangunsong. 2004. Matematika Untuk SMP Kelas IX. Jakarta:

Erlangga.

Prisma Akbar Dhina. Pendekatan Ketrampilan Proses.

http://kuliahipa.blogspot.com/2012/04/pendekatan-keterampilan-proses-dalam.html, diakses

diakses tanggal 24 oktober 2014 pukul 13.56