37
MENGELOLA RAPAT SECARA EFEKTIF Posted by sjafri mangkuprawira under Kepemimpinan, Komunikasi, mental, MSDM, Mutu, organisasi Rapat di tiap unit kerja adalah forum untuk mengambil keputusan tertentu. Setiap keputusan yang ingin dibuat tentunya yang terbaik. Hal itu berkait dengan kepentingan unit, individu karyawan, dan perusahaan. Dalam prakteknya proses penyelenggaraan dan hasil rapat mungkin kurang memuaskan. Dalam arti bahwa ketika rapat berlangsung sering tidak memiliki agenda dan arah yang jelas, pembicaraan ngalor-ngidul, waktu bicara sulit diatur, pimpinan rapat tidak mampu memimpin rapat dsb. Akibatnya hasil rapat tidak optimum. Rapat adalah salah satu bentuk komunikasi. Di dalamnya ada interaksi antarpeserta rapat dan antara pimpinan rapat dengan peserta. Interaksi itu berupa tukar pikiran, diskusi, dan debat. Dari interaksi itu maka dihasilkan keputusan rapat. Seberapa jauh rapat berjalan dan dengan hasil efektif antara lain akan sangat dipengaruhi oleh persiapan rapat, peran pimpinan rapat, partisipasi aktif peserta, dan penerapan metode rapatnya serta fasilitas pendukung. Dalam hal ini manajer suatu unit kerja harus sudah memersiapkan beberapa hal yaitu: 1. agenda yang akan dibahas; harus fokus dan jelas butir-butir bahasan yang akan didiskusikan, apakah bersifat umum atau spesifik, dan apa yang ingin diputuskan; 2. siapa saja yang akan diundang rapat; akan sangat bergantung pada jenis rapat, lingkup

MENGELOLA RAPAT SECARA EFEKTIF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rapat efektif

Citation preview

MENGELOLA RAPAT SECARAEFEKTIFPosted by sjafri mangkuprawira under Kepemimpinan, Komunikasi, mental, MSDM, Mutu, organisasiRapat di tiap unit kerja adalah forum untuk mengambil keputusan tertentu. Setiap keputusan yang ingin dibuat tentunya yang terbaik. Hal itu berkait dengan kepentingan unit, individu karyawan, dan perusahaan. Dalam prakteknya proses penyelenggaraan dan hasil rapat mungkin kurang memuaskan. Dalam arti bahwa ketika rapat berlangsung sering tidak memiliki agenda dan arah yang jelas, pembicaraan ngalor-ngidul, waktu bicara sulit diatur, pimpinan rapat tidak mampu memimpin rapat dsb. Akibatnya hasil rapat tidak optimum.Rapat adalah salah satu bentuk komunikasi. Di dalamnya ada interaksi antarpeserta rapat dan antara pimpinan rapat dengan peserta. Interaksi itu berupa tukar pikiran, diskusi, dan debat. Dari interaksi itu maka dihasilkan keputusan rapat. Seberapa jauh rapat berjalan dan dengan hasil efektif antara lain akan sangat dipengaruhi oleh persiapan rapat, peran pimpinan rapat, partisipasi aktif peserta, dan penerapan metode rapatnya serta fasilitas pendukung. Dalam hal ini manajer suatu unit kerja harus sudah memersiapkan beberapa hal yaitu:1. agenda yang akan dibahas; harus fokus dan jelas butir-butir bahasan yang akan didiskusikan, apakah bersifat umum atau spesifik, dan apa yang ingin diputuskan;2. siapa saja yang akan diundang rapat; akan sangat bergantung pada jenis rapat, lingkup bahasan, dan tujuan rapat; apakah juga melibatkan mereka yang di luar unit kerja3. bagaimana tatakerja rapat diselenggarakan; termasuk di dalamnya tatacara dan tatatertib berdiskusi dan pengambilan keputusan rapat; misalnya tentang pembagian giliran bicara, bagaimana kalau terjadi deadlock, dan apakah setiap keputusan melalui musyawarah atau pemunggutan suara;4. siapa yang memimpin rapat; siapapun yang memimpin rapat bukan sekedar pengatur waktu giliran bicara namun harus memahami apa isi agenda, piawai memimpin rapat, komunikatif, bijaksana dalam mengatur waktu dan giliran bicara, mampu meredakan konflik, dan mampu menyimpulkan hasil rapat yang bisa diterima semua peserta rapat;5. siapa yang menjadi sekertaris; yaitu dia yang mewakili pimpinan rapat, memahami isi agenda, membuat catatan pembicaraan, dan membuat konsep keputusan rapat;6. siapa yang menjadi notulis; yaitu bisa berjumlah 1-2 orang yang bertugas untuk mencatat keseluruhan isi pembicaraan setiap peserta rapat; dan membuat catatan rapat untuk diberikan kepada sekertaris sebagai bahan perumusan keputusan rapat;7. kapan dan dimana diadakan; lamanya rapat akan bergantung pada jenis, lingkup rapat, dan keputusan yang diambil; bisa beberapa jam sampai 1-2 hari; dan diadakan di tempat yang nyaman (cukup luas, tidak panas atau lembab, cahaya yang terang, meja dan kursi yang cukup, dan fentilasi yang baik);8. alat-alat yang perlu disediakan, seperti komputer, pengeras suara, LCD, alat tulis menulis,dsb;9. konsumsi berupa makanan (kecil dan atau besar) dan minuman sesuai kebutuhan; semakin panjang waktu rapat semakin dibutuhkan konsumsi;10. penyampaian undangan rapat (agenda terinci, waktu yang jelas, dan lokasi rapat) berikut bahan-bahan rapat; idealnya undangan rapat telah sampai seminggu ke peserta sebelum waktu rapat dimulai; maksudnya agar semua peserta sudah memrioritaskan untuk hadir dan sudah dapat memersiapkan diri dengan gagasan-gagasan,Dengan asumsi rapat sudah dipersiapkan dengan matang maka keberhasilan proses dan keputusan rapat sangat bergantung pada dua pemain utama yakni pimpinan dan peserta rapat. Karena itu pimpinan rapat harus melakukan beberapa hal berikut :1. sebaiknya hadir lebih awal ketimbang peserta rapat untuk menunjukkan kesungguhan dalam memimpin rapat;2. sebelum rapat, pimpinan dan peserta rapat di lokasi rapat melakukan obrolan-obrolan rileks dalam rangka membangun suasana hangat;3. membuka rapat kalau jumlah yang hadir sudah dianggap memenuhi persyaratan rapat; dan menguraikan tentang tatacara dan tatatertib rapat; namun yang sangat perlu diperhatikan adalah ketepatan waktu dimulainya rapat;4. menjelaskan latarbelakang, maksud dan tujuan rapat; kemudian diikuti dengan penjelasan butir-butir bahasan yang akan didiskusikan; dan lalu diperlukan kesepakatan kolektif atas agenda tsb;5. memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berbicara; bisa secara langsung atau berdasarkan tiap sesi (maksimum 4 orang persesi);6. mengatur proses diskusi misalnya melakukan kontrol agar pembicaraan fokus pada inti bahasan atau tidak bertele-tele, menghindari konflik antarpeserta dengan cara arif (tidak memihak) menjelaskan perbedaan-perbedaan yang ada diarahkan pada inti dan tujuan rapat; kalau terjadi kemacetan maka bisa dilakukan skors untuk waktu tertentu;7. merumuskan konsep keputusan rapat dan kemudian disampaikan kepada forum untuk memeroleh tanggapan dan persetujuan; untuk membantu pimpinan rapat maka jika dianggap perlu dapat dibentuk tim perumus.Sementara itu agar proses dan hasil rapat berlangsung efektif maka peran peserta sangat penting. Mereka diharapkan sudah memersiapkan diri dengan isyu dan gagasan, ikut aktif memelihara jalannya rapat seperti tidak mendominasi pembicaraan, bertoleransi dengan setiap perbedaan, tidak menyinggung masalah-masalah pribadi dan SARA, tidak hanya mengritik pembicaraan orang lain tetapi juga memberikan gagasan, dan hadir dengan tertib. Dan lebih dari itu mereka harus sudah siap menerima setiap keputusan yang sudah disepakati. Tentu saja merealisasikannya dalam bentuk kerja nyata.

Rapat merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dari dan ke manajer. Rapat juga membantu para manajer memantau keseluruhan operasional dalam organisasi. Rapat yang efektif bisa meningkatkan kesehatan organisasi dan moral karyawan. Secara umum, rapat merupakan kegiatan yang mengeluarkan biaya, energi dan menyita banyak waktu Keberhasilan sebuah rapat pada umumnya dipengaruhi oleh pemimpin rapat dan persiapan serta tehnik yang digunakan peserta rapat. Bagaimana membuat rapat-rapat anda efektif? Untuk mengetahuinya kita bisa belajar dari berbagai sebab kenapa rapat tidak efektif. Pada umumnya, rapat tidak efektif karena:1. Sasaran dan tujuan rapat yang tidak jelas. Hal ini bisa terjadi karena rapat di selenggarakan berdasarkan kesepakatan waktu bahwa kita selalu rapat pada hari senin sehingga ada tujuan atau tidak setiap hari senin mengadakan rapat.2. Agenda tidak ada. Karena tidak ada agenda yang jelas maka tidak ada arah yang jelas, peserta tidak mempunyai gambaran tujuan rapat, keputusan-keputusan yang diambil serta kewajiban-kewajiban yang harus di emban.3. Kumunikasi satu arah. Pemimpin rapat menyampaikan informasi-informasi dan dilanjutkan pertanyaan dari semua peserta di akhir rapat. Dalam kasus ini mungkin dengan mengirimkan surat edaran atau memo lebih efektif dilakukan.4. Peserta biasanya enggan bicara. Keengganan ini bisa di sebabkan karena peserta malu-malu menyampaikan sumbang pikirnya atau karena takut apa yang di sampaikan akan menimbulkan reaksi negative dari pimpinan rapat atau peserta lain. Mereka memilih bungkam dan apabila di minta melaporkan akan menjawab bahwa tidak ada yang perlu dilaporkan.5. Setiap ide baru yang diketengahkan di hancurkan atau di terima tanpa diskusi. Hal ini bisa terjadi pada suasana rapat yang negative sehingga orang enggan menyampaikan ide baru. Setiap ide yang muncul tidak disetujui oleh pimpinan rapat tanpa diskusi lebih dahulu. Sebaliknya kalau ada usulan dari pimpinan atau orang yang berpengariuh langsung di setujui tanpa dibahas secara memadai.6. Konflik pribadi. Hal ini bisa terjadi karena konflik pribadi di bawa dalam rapat. Orang-orang saling menyerang untuk menari muka di hadapan pemimpin rapat.7. Hasil rapat tidak ada tindakan. Akibat dari tidak ada tindak lanjut dari rapat, maka pasalah yang sama bisa di bahas dalam rapat demi rapat dan menghabiskan banyak waktu. Tidak adanya kejelasan siapa yang bertanggung jawab untuk memfolow up menjadi salah satu factor tidak adanya tindak lanjut.Rapat yang efektif akan memberikan banyak manfaat baik bagi pemimpin rapat maupun peserta rapat yang lain. Bagi pemimpin, rapat bisa memberikan manfaat yaitu:1. Meningkatkan keefektifan tim dan komunikasi dalam unit anda. Ketika hubungan hanya dibangun dalam kerja, memungkinkan kita tidak seimbang dalam memberikan perhatian kepada anggota unit kita. Dalam rapat, kita bisa member perhatian kepada semua staf kita baik secara individu maupun kelompok.2. Mendorong orang untuk mengulas kembali apa yang sedang mereka kerjakan dan kemanjuan dalam pencapaiannya.3. Meningkatkan kualitas kita dalam mengambil keputusan. Keputusan yang baik sering tergantung pada bagaimana peserta rapat memberikan masukan dan mendiskusikannya dengan bebas dan penuh semangat dari berbagai pandangan yang berbeda.4. Membantu mengembangkan staf. Peserta rapat bisa menyampaikan usulannya, laporan tentang pekerjaan mereka dengan presentasi-presentasi kecil sehingga menjadi peluang mereka untuk berkembang.Bagi peserta rapat, manfaat yang bisa diperoleh adalah :1. Mendapatkan gambaran sekilas tentang organisasi dan gambaran masa depan. Rapat bisa membantu karyawan baru untuk menyesuaikan diri dengan cepat.2. Mendorong kerja sama tim dan semangat tim. Dalam rapat yang efektif, setiap peserta bisa merangsang peserta yang lain untuk ikut memberikan sumbang sarannya.3. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan umpan balik kepada manajer dan pada satu sama lain. Peserta bisa belajar tentang manajerial dan tentang masalah lain dari peserta lain.Bagaimana penyelenggaraan rapat yang efektif? Ada 10 langkah untuk mengelola rapat yang efektif.11. Mulailan tepat waktu.12. Nyatakan tujuan dengan jelas dan materi yang akan di bahas.13. Mencatat jalannya rapat14. Pastikan semua topic dibahas15. Arahkan pertemuan kearah pengambilan keputusan16. Mengelola penggunaan waktu17. Mengelola konflik18. Mengendalikan rapat19. Kembangkan rencana tindak lanjut dan berikan penugasan.Akhiri tepat waktu.

Fungsi rapatMerencanakan dan Melakukan Pertemuan

PENGERTIANRAPATRapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.Walaupun rapat merupakan aktivitas yang sangat penting, namun sering kita temukan beberapa permasalahan dalam rapat, dimana kita sering mendengar adanya keluhan dari pengawai,Apa sih, gunanya rapat?. Artinya adanya keterpaksaan anggota organisasi untuk mengikuti rapat karena rapat dianggap tidak perlu, membuang-buang waktu. Hal ini terjadi karena pengelolaan rapat yang kurang tepat antara lain:20. Para anggota organisasi terlalu sering diminta mengikuti rapat tanpa dipertimbangkan, siapa yang sebenarnya dan seharusnya terlibat dalam rapat.21. Rapat hanya dijadikan alat pembenaran ide atau kehendak pimpinan.22. Hasil rapat tidak pernah ditindak-lanjuti atau hanya berhenti pada tataran ide saja, tanpa pernah diusahakan untuk direalisasikan.Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi tidak dapat dihindari pasti selalu terjadi konflik internal maupun eksternal. Salah satu komunikasi yang efektif antar kelompok atau individu didalam perusahaan adalah dengan rapat.Berikut di sajikan beberapa pengertian mengenai rapat menurut beberapa ahli:1. Menurut Nunung dan ratu Evi (2001:129) rapat merupakan suatu alat komunikasi antara pimpinan kantor dengan stafnya.2. Kemudian Wursanto (1987:136) memberikan beberapa pendangan pengertian yang kemudian bisa disimpulkan oleh penulis:a. Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tataop muka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.b. Rapat, merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.c. Rapat juga merupakan media pengambilan keputusan secara musyawarahn untuk mufakat.d. Juga dapat dikatakan, bahwa rapat, adalah komunikasi kelompok secara resmi.e. Rapat, adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/organisasi sendiri untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.f. Secara singkat dapat dikatakan pula, bahwa rapat, adalah pertemuan para anggota organisasi/para pegawai untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan organisasi.Beberapa macam-macam rapat dilihat dari segi peninjauannya:1. Menurut tujuannya,yaitu:a) Rapat penjelasan; ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada para anggota, tentang kebijaksanaan yang diambil oleh pimpinan organisasi, tentang prosedur kerja dana tata cara kerja baru, untuk mendapatkan keseragaman kerja.b) Rapat pemecahan masalah bertujuan untuk mencari pemecahan tentang suatu masalah yang dihadapi. Suatu masalah dikatakan sebagai problem solving apabila masalah itu pemecahannya berhubungan dengan masalah-masalah lain, saling mengait.c) Rapat perundingan, yaitu rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan keduabelah pihak.2. Menurut sifatnya, rapat dibedakan menjadi:a. Rapat formal; rapat ang diadakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, menurut ketentuan yang berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat undangan.b. Rapat informal; rapat yang diadakan tidak didasarkan suatu perencanaan formal. Dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja dengan siapa saja.3. Menurut jangka waktunya, dapat dibedakan menjadi:a. Rapat mingguan; yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu, yang membahas maslah-masalah yang bersifat rutin yang dihadapi oleh masing-masing manajer.b. Rapat bulanan, rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap terjadi pada bulan lalu. Misalnya, membahas rugi bulan yang lalu.c. Rapat tahunan, yaitu rapat yang diadakan sekali setahun. Misalnya, rapat Dewan Komisaris.4. Menurut frekuensinya, rapat terdiri atas:a. Rapat rutin, rapat yang sudah ditentukan waktunya, mingguan, bulanan, tahunan.b. Rapat isidental, yaitu rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung masalah yang dihadapi itu merupakan masalah yang sangat urgen yang perlu dipecahkan bersama. Tujuan RapatBeberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu :1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah.2. Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.3. Sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern.4. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.5. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.6. Menampung semua permasalahan dari arus bawah ( para peserta rapat ).7. Dan lain-lain.Agar tujuan rapat dapat dicapai, analisis ( pelajari ) terlebih dahulu bagaimana tingkat ketercapaian dari tujuan tersebut. Jenis-Jenis Rapat Dan Syarat-SyaratnyaOrang-orang sering menggunakan kata rapat dalam keseharian. Baik ketika situasi formal maupun tidak formal. Dalam setiap kegiatan rapat tentu mempunyai tujuan rapat dan jenis rapat yang berbeda.

Rapat terdiri atas beberapa jenis, tergantung cara pandangnya atau segi peninjauannya.a) Berdasarkan tujuan.1. Rapat Penjelasan.2. Rapat Pemecahan Masalah.3. Rapat Perundingan.b) Berdasarkan sifat.1. Rapat formal.2. Rapat informal.3. Rapat terbuka.4. Rapat tertutup.c) Berdasarkan jangka waktu.1. Rapat mingguan.2. Rapat bulanan.3. Rapat semester.4. Rapat tahunan.d) Berdasarkan frekuensi.1. Rapat rutin.2. Rapat insidental.e) Berdasarkan nama.1. Rapat kerja.2. Rapat dinas.3. Musyawarah kerja.Rapat Resmi yaitu rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah yang sangat penting. Peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih dulu melalui surat undangan. Dalam rapat resmi berlaku peraturan protokol yang membantu kelancaran rapat. Apabila terdapat perbedaan pendapat diantara anggota, peraturannya adalah pendapat mayoritas menjadi keputusan, akan tetapi hak-hak minoritas dilindungi dengan pembatasan pembahasan pada pokok-pokok, dan lebih penting adalah memberikan jaminan bahwa semua peserta diperlakukan dengan sebaik-baiknya.Rapat tidak resmi yaitu rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan dengan stafnya serta diadakan di ruang kantor pimpinan atau ruang rapat untuk membahas masalah yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. Pada rapat ini biasanya terjadi diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk mengakrabkan pimpinan dengan stafnya. Dalam hal ini sekretaris hanya membuat ringkasan-ringkasan sederhana hasil rapat yang menjadi kesimpulan.Syarat-Syarat RapatRapat dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan berhasil, apabila tujuan rapat yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan rapat, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan pihak panitia penyelenggara rapat. Bagaimanakah syarat-syarat rapat yang baik?Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah rapat apabila memenuhi kriteria berikut, yaitu:a. Membicarakan suatu masalah yang berkaitandengan tujuan organisasi, perusahaan, instansi, pemerintah, dan lain-lain, yang harus dirundingkan/didiskusikan secara bermusyawarah.

b. Pada saat rapat seluruh peserta harus berperan aktif.c. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka ( tidak ada yang disembunyikan serta prasangka ).d. Adanya unsur-unsur rapat seperti pimpinan, notulen, moderator, peserta rapat, masalah yang dibahas.Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap peserta rapat harus mengetahui syarat-syarat rapat yang baik. Syarat-syarat rapat yang baik, antara lain :a) Persiapan rapat.Persiapan rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara rapat. Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :1. Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.2. Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.3. Penentuan tempat.4. Akomodasi.5. Konsumsi.6. Media/peralatan.b) Pelaksanaan rapat.1. Suasana rapat berlangsung terbuka.2. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.3. Adanya kendali dari ketua rapat4. Hindarkan debat kusir.5. Bahasa harus komunikatif.6. Hindarkan monopoli ketika berbicara.7. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.8. Adanya notulen.9. Acara rapat.10. Media rapat.11. Waktu. Unsur-Unsur RapatRapat yang termasuk salah satu jenis diskusi terdiri atas beberapa unsur, diantaranya :1. Tujuan rapat.2. Masalah yang dirapatkan.3. Pemimpin rapat.4. Peserta rapat.5. Media rapat.6. Notulis atau sekretaris. Tata Tertib RapatAgar rapat bisa mencapai maksud dan tujuannya, hendaknya rapat harus dikelola dengan baik dan harus mengetahui tata tertib rapat yang memenuhi kriteria sbb:1.Tepat waktu dalam memulai rapat.2.Agenda rapat dirumuskan atau disusun dengan baik sehingga peserta rapat dapat mengetahui susunan acara rapat.3.Setiap peserta saling menghargai pendapat yang dikemukakan peserta lain.4.Adanya partisipasi dari peserta rapat.5.Bersifat terbuka, artinya bersedia menerima kritik dan saran dari peserta lain tanpa emosi. Dengan tidak melihat siapa yang berbicara, tapi setiap peserta mau mendengar pendapat orang lain.6.Tidak ada peserta yang terlalu dominan selama pertemuan.7.Perdebatan bisa terjadi tanpa harus menjatuhkan peserta lain atau emosi, namun saling melemparkan argumen yang kuat tanpa menindas yang lainnya.8.Setiap argumen atau pertanyaan yang diajukan disampaikan secara singkat, jelas dan lugas.9.Pemimpin rapat dapat membimbing acara sampai pada akhir rapat walaupun terjadi perdebatan atau pro-kontra pendapat. Jadi pemimpin rapat harus dapat mengendalikan rapat sehingga masalah dapat dipecahkan untuk mengambil kesimpulan.10.Selalu ada kesimpulan yang diambil berdasarkan argumen-argumen yang disetujui bersama.Agar rapat dapat berhasil dengan baik, terlebih dahulu harus dibuat susunan acara rapat yang merupakan urut-urutan jalannya rapat, mulai dari pembukaan rapat sampai dengan rapatditutup yaitu :1. Pembukaan2. Pembacaan susunan acara rapat3. Pembahasan materi rapat4. Lain-lain5. PenutupSusunan acara rapat dibacakan dan sebelum rapat dimulai dibagikan kepada seluruh peserta rapat, sehingga peserta rapat dapat mengetahui agenda rapat dan susunan acara rapat sehingga rapat dapat berjalan dengan tertib. Jadi tata tertib rapat merupakan suatu aturan rapat yang biasanya dibacakan atau dibagikan kepada peserta rapat sebelum rapat dimulai dengan tujuan agar rapat dapat berlangsung dengan tertib dan tidak membuang-buang waktu secara percuma, sehingga tidak akan mendengar lagi keluhan pegawai, Apa sih, gunanya rapat?.Berdasarkan Buku Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Kedua terbitan Balai Pustaka, diuraikan bahwa yang dimaksud dengan rapat adalah pertemuan ( kumpulan ) untuk membicarakan sesuatu, sidang, majelis. Sedangkan diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.Dalam buku Etika Komunikasi karangan Samsir Rambe, yang dimaksud dengan rapat ialah kumpulan beberapa otang atau organisasi yang akan membicarakan suatu masalah atau kepentingan bersama untuk memberikan penjelasan, memecahkan suatu persoalan dan sekaligus mengadakan perundingan demi memperoleh suatu hasil yang disepakati/disetujui bersama.Berdasarkan beberapa pengertian tentang rapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan rapat ialah pertemuan atau kumpulan dalam suatu organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformaluntuk membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama.Jadi, dalam setiap organisasi, perusahaan, instansi pemerintah pada saat tertentu sering mengadakan rapat. Rapat yang bersifat rutin ( berkala ), temporer ( sewaktu-waktu ). Rapat dapat berlangsung dalam situasi formal maksudnya rapat dilaksanakan dengan mengikuti prosedur rapat, syarat rapat, aturan rapat. Misal, rapat diselenggarakan di kantor dalam keadaan resmi. Sedangkan rapat yang bersifat non formal, misalnya penyelenggaraan rapat dilaksanakan di tempat-tempat yang santai ( sambil hiburan ) seperti di tempat rekreasi, rumah makan, dan lain-lain. Hal yang dibahas dalam rapat tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu kegiatan baik bisnis maupun bukan bisnis. Dalam rapat harus terjalin komunikasi yang harmonis, efektif, dan komunikatif, sehingga tercapai suatu keputusan hasil kesepakatan bersama. Rapat dapat dikatakan berhasil apabila tujuan rapat ( yang telah ditentukan ) tercapai.

Prosedur RapatIstilah prosedur rapar dan kaitannya dengan pertemuan atau rapat maksudnya ialah pada saat menyelenggarakan rapat, maka pihak penyelenggara harus melakukan kegiatan dengan mengikuti cara atau tahap kegiatan yang tepat dan baik sesuai ketentuan umum yang berlaku dalam rapat.Adapun prosedur pertemuan atau rapat secara umum, yaitu sebagai berikut :a. Panitia penyelenggara melakukan prapersiapan seperti menentukan masalah, tujuan, dan maksud rapat, pemimpin dan peserta rapat, mengirimkan notula rapat sebelumnya.b. Panitia penyelenggara melakukan persiapan seperti menentukan acara rapat dan menyusunnya, menata ruang rapat, menyiapkan peralatan perangkat lunak dan keras, peralatan menulis, menyusulkan bahan rapat yang belum sempat dikirim, menyusun konvokasi atau undangan rapat, menempatkan peserta sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.c. Panitia penyelenggara dan peserta rapat turut terlibat dalam pelaksanaan rapat. Seluruhnya peserta rapat mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Maksudnya seluruh peserta rapat mempunyai hak untuk berbicara dan mempunyai kewajiban untuk menyumbangkan hasil pemikiran.d. Seorang notulis bila rapat telah selesai harus mampu mencatat jalannya acara rapat. Hal yang dicatat ialah inti-inti pembicaraan selama berlangsungnya acara rapat.e. Bila rapat telah berakhir maka pihak penyelenggara harus mempunyai notula rapat yang ditulis oleh notulis atau sekretaris. Notula rapat atau hasil naskah rapat biasanya harus diperbanyak atau digandakan dan dikirimkan atau didistribusikan kepada peserta rapat, baik yang hadir maupun yang tidak hadir pada waktu rapat, atau dikirim kepada pihak luar/ekstern.Jadi, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa prosedur rapat atau pertemuan terdiri atas empat unsur, yaitu :1. Prapersiapan,2. Persiapan,3. Pelaksanaan,4. Penggandaan dan pendistribusian.Selain keempat unsur tersebut diatas terdapat hal lain yang mempengaruhi prosedur rapat, yaitu jenis rapat dan tujuan rapat. Jika tujuan dari komunikasi ialah tercapainya suatu keputusan atau adanya pemecahan masalah, maka saluran yang dipergunakan ialah media lisan, kearah peserta yang sedikit atau rapat kecil. Sedangkan penyajian/presentasi formal dengan jumlah peserta rapat yang besar seperti konvensi penjualan, rapat pemegang saham, presentasi untuk analis keamanan, dan fungsi-fungsi upacara, pada umumnya diadakan di auditorium. Untuk memperbesar objek dalam presentasi ini seringkali digunakan alat bantu audiovisual seperti film, audio rekaman, dan slide show. Etika Rapat Dan Gaya Komunikasi.Salah satu etika yang harus dipahami dan diterapkan adalah etika rapat. Ketika akan melaksanakan pertemuan ( bisnis atau rapat ) maka perhatikanlah prosedur dan etika rapat. Yang dimaksud dengan etika rapat adalah norma, nilai, kaidah, atau ukuran tingkah laku yang baik ketika melakukan rapat.Gaya komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari etika rapat. Pada saat pertemuan setiap orang yang berbicara mempunyai kebiasaan dan gaya tersendiri atau mempunyai gaya komunikasi yang berlainan. Komunikasi yang efektif dapat berlangsung apabila memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut, antara lain sebagai berikut :1. Persepsi.2. Ketepatan.3. Kredibilitas.4. Pengerndalian.5. Kecocokan/keserasian.Beberapa persyaratan agar komunikasi berjalan efektif seperti diuraikan diatas harus diterapkan dalam gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang sangat menentukan keberhasilan suatu komunikasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam gaya komunikasi, antara lain :1. Pesyaratan komunikasi yang efektif.2. Bahasa isyarat ialah gerakan badan/tubuh atau ekspresi wajah.3. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, tepat dan santun, serta dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain.4. Budi pekerti, watak, dan etika turut mempengaruhi gaya komunikasi seseorang.5. Gaya bahasa yang digunakan menentukan gaya komunikasi.Selain kelima unsur tersebut diatas, dalam gaya komunikasi terdapat hal-hal lain yang dapat menarik dalam mempengaruhi pembicaraan. Hal-hal menarik yang dapat mempengaruhi pembicaraan antara lain :1. Pakaian.2. Pandangan mata.3. Mimik wajah.4. Sikap badan.5. Suara.6. Tulisan. Teknik Membuka Dan Menutup RapatTeknik membuka rapat, yaitu sebagai berikut :1. Kalimat pembuka harus menarik atau memikat.2. Kalimat pembuka berisi kalimat yang membangkitkan motivasi para pendengar secara cermat.3. Kalimat pembuka berisi uraian secara umum tentang materi/topik yang akan dibahas.4. Berikan penegasan atau penekanan pada tujuan dari pembicaran.5. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, tetapi langsung menarik perhatian para pendengar.6. Pada awal pembicaraan dapat dipakai beberapa teknik, seperti :a) Penggunaan data.b) Anekdot.c) Membuat pertanyaan.d) Mengungkapkan sesuatu yang unik dan istimewa.e) Pribahasa, kata bijak, dan kutipan dari kitab suci.Teknik menutup rapat, yaitu sebagai berikut :1. Menyusun ringkasan atau kesimpulan.2. Kalimat penutup.PENGENDALIAN RAPAT1. Pengendalian rapat secara bebas terbatas ( Over Head )Adalah pengendalian rapat dengan cara membiarkan para peserta berbicara secara bergantian, mengadu argumentasi dan berlangsung tanpa pimpinan rapat. Pimpinan rapat hanya memperhatikan untuk mengambil inti pembicaraan dan setelah dipandang cukup pimpinan segera mengambil kesimpulan untuk dijadikan keputusan.2. Pengendalian rapat secara ketat ( Closed Controlled )Peserta hanya boleh berbicara, bertanya atau menjawab dengan seizin pimpinan rapat dan bila perlu waktu dibatasi.3. Pengendalian rapat secara kombinasi ( 1 dan 2 )Cara pengendalian rapat secara bebas terbatas dan secara ketat, digunakan secara bergantian disesuaikan dengan situasi jalannya rapatTEKNIK PENYELENGGARAAN RAPATSetelah peserta rapat berkumpul, maka rapat dibuka oleh pembawa acara rapat ( MC ) dengan ucapan terima kasih atas kehadiran peserta rapat dan sekaligus membacakan susunan acara rapat dan tata tertib selama rapat berlangsung. Setelah itu pembawa acara menyerahkan rapat pada pimpinan rapat.Menjadi pimpinan rapat tidak semudah yang dibayangkan, dimana pimpinan harus mampu mendorong dan menciptakan partisipasi aktif anggota, bertanggung jawab atas rapat yang diadakan dan pimpinan tidak boleh mendominasi pembicaraan dalam rapat demi tercapainya tujuan rapat. Pemimpin rapat harus bisa menciptakan rasa aman, suasana persaudaraan, saling membuka diri dan tidak ada kesan sikap otoriter, mempunyai keterampilan berkomunikasi untuk mendukung peserta yang pasif, dan mendorong kelompok untuk mengambil keputusan bersama.Pimpinan rapat yang baik adalah pimpinan yang dapat memberikan keleluasaan peserta untuk Berbicara spontan, dengan suasana yang santai membuat peserta tidak ragu- ragu untuk mengeluarkan pendapatnya. Menemukan gagasan yang cemerlang. Menyampaikan opini yang tidak sejalan dengan pimpinan karena meraka merasa pimpinan tidak mengekang pendapatnya bahkan memberi kebebasan dalam beragumen. Mencapai keputusan bersama tanpa selalu meminta pemimpin sebagai penentu akhir.Rapat akan menjadi efektif bila : Ketergantungan peserta rapat pada pimpinan tidak besar. Tidak ada perbedaan menyolok antara pimpinan dan peserta rapat. Kesadaran pimpinan akan pentingnya partisipasi peserta rapat.Langkah-langkah dalam menegefektifkan rapatPerencanaan dan Persiapan Rapat Apakah Rapat diperukan ?Berikut ini ada beberapa alasan kenapa orang mnyelenggarakan rapat yang semestinyatidak diperlukan. Temukan apa yang terjadi Anda memerlukan keputusan yang cepat Rapat kuartalan/Bulanan/Mingguan Anda ingin melibatkan setiap orang Menyampaikan informasi yang tidak kontroversi Siapa yang harus diundang?Orang-orang yang perlu diundang dalam rapat ialah yang : Perlu memberikan persetujuan Punya keahlian atau informasi yang diperlukan Punya keahlian dan intelegensia untuk membantu kelompok menghasilkan gagasan yang dibuat Akan melaksanakan keputusan Akan mendorong gagasan anda untuk rapat itu Akan memberikan kontribusi olh hasilnya Secara langsung akan terpengaruh. Informasi Latar Belakang Menciptakan sebuah agenda Agenda sangat besarefektivitasnya dalam mengorganisir dan meluruskan rapat,tetapi jarang digunakan secara efektif. Mengantisipasi dan mencegah masalah.Kita harus mengantisipasi beberapa hal sebagai berikut : Orang-orang yang bermasalah Topik-topik panasAgenda RapatAgenda yang bagus dapat menyelesaikan setengah dari pekerjaan anda, bahkan sebelumrapat dimulai. Menilai butir-butir agenda menilai Permasalahan menilai Tujuan, apakah untuk memberikan informasi?, diskusi? Atau memutuskan? menilai Kpentingan rapat Butir-butir standar Notulen rapat terakhir Meminta maf karena tidak hadir Permasalahan-permasalahan Lain-lain Tangal dan waktu berikutnya Urutan Hal paling penting pertama Hal kurang penting pertama masalah-masalah rutin. Penentuan waktu Menjaga agar rapat tetap pada jalur memberi tahu setiap orang bahwa waktu itu terbatas Rapat dapat lebih mudah dikendalikan Memotivasi orang Ada tujuan yang dapat diselesaikan.Menulis AgendaContoh agenda rapatNo Butir Tujuan Tanggungjawab WaktuPertanyaan2 Diskusi/infornmasi/keputusan Semua/perorangan 5 menitMemimpin Rapat1. Merencanakan dan Persiapan2. Membuka Rapat3. Penyampaian agenda4. Penyampaian butir rapat5. Penyampaian tujuanDiskusi dan Partisipasi1. Memotivasi2. Mendengarkan3. MengendalikanMendapat Kesepakatan dan PersetujuanMenilai Keberhasilan (menutup rapat)Menilai Ulang Rapat Biaya Rapat Mengambil Tanggungjawab Memikirkan ulang rapat Penyebab kegagalan rapat Beberapa perangkat di bawah ini dapat membantu supaya rapat lebih efektif AgendaTEKNIK MENGAJUKAN PENDAPATSeorang pimpinan rapat hendaknya dapat mengendalikan rapat dan pandai mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta rapat. Dalam hal ini pimpinan harus menguasai teknik bertanya.Teknik bertanya akan berhasil bila pertanyaan dari peserta rapat mempunyai nilai tambah dan berisi ide-ide yang berguna.Pada dasarnya ada 4 teknik bertanya :a. Pertanyaan langsung ( direct question )Yaitu pertanyaan yang ditujukan langsung pada seorang peserta rapat. Pertanyaan ini dapat diajukan bila pimpinan mengetahui bahwa orang yang ditunjuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.b. Pertanyaan tidak langsung ( overhead question )Yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada semua peserta, dimana pimpinan menebar pandangannya ke segala penjuru.c. Pertanyaan mengembalikan ( reverse question )Pertanyaan yang diajukan kepada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan tersebut.d. Pertanyaan dilemparkan ( Relay question )Pertanyaan yang diajukan kepada seseorang atau sekelompok orang dimana pimpinan mengharapkan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.Tujuan dari pelemparan kembali pertanyaan adalah :1. Untuk merangsang diskusi dalam rapat.2. Membahas masalah secara lebih terperinci dan terbuka.3. Menuju ke arah kesepakatan bersama.Menurut kacamata hasilnya rapat dibagi dua macam:1. Bersifat mengikat : Kongres Suatu rapat yang diadakan oleh orang-orang tertentu.Musyawarah untuk memutuskan sesuatu yang hasilnya mengikat peserta rapat Muktamar . Konferensi Rapat Suatu rapat yang diadakan oleh suatu organisasiMusyawarah kerja membicarakan masalah-masalah program kerja. Konferensi kerja yang sudah dilaksanakan dan menentukan langkah lanjutan Perundingan : suatu rapat yang membicarakan secara mendalam2. Bersifat tidak mengikat: DEBAT : Diskusi yang dilakukan secara mendetail tentang suatu masalah. Contoh : perbedaan pendapat tentang kasus Ambon POLEMIK : Diskusi yang dilakukan tentang hal bertentangan dan biasanya dilakukan secara tertulis. Contoh : Polemik tentang pealarangn siswa ber-Jilbab di SMK Negeri 3 Denpasar. DISKUSI PANEL : Suatu diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang dan diikuti oleh sejumlah masa. Yang dibahas tentang sesuatu topik, pembahasannya dari berbagai aspek. Contoh : Diskusi panel tentang pengembangan universitas. Dapat ditinjau dari segi kemahasiswaan. Pendidikan dan pengabdian masyarakat. SIMPOSIUM : Sama dengan diskusi panel tapi jangkauannya lebih luas. Tidak mengambil keputusan tapi mengumpulkan pandangan-pandangan, Bersifat lebih formal . Contoh : Simposium prospek ekonomi Indonesia tahun 2003. TEMU KARYA : Forum tukar pengalaman tentang hal-hal yang bersifat teknis. Contoh: temu karya pengembangan ternak sapi. SEMINAR : Suatu diskusi membicarakan suatu masalah secara alamiah didampingi ahli. Contoh : Seminar Guru dengan tema Meningkatkan Peranan Guru Untuk Menyongsong Otonomi Daerah. LOKA KARYA : Suatu diskusi yang diadakan oleh sejumlah orang yang memiliki keahlian tertentu (bergerak dibidang tertentu) dengan maksud dan tujuan untuk menyempurnakan konsep/sistem yang ada. Contoh : Lokakarya sistem pendidikan di SMK SARASEHAN : Suatu forum terbuka untuk menyampaikan perasaan/unek-unek. Contoh Sarasehan Seniman Samarinda tentang pemasungan kreatifitas. TEMU WICARA : Forum tempat menyalurkan ide-ide, unek-unek, usul biasanya dengan pejabat. Contoh : Temu Wicara petani dengan Ibu Megawati. PENATARAN : Kegiatan pendidikan dalam rangka menyempurnakan/ meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Contoh : penataran pengurus OSIS Se Samarinda. PENLOK (Penataran Lokakarya) : Kegiatan Pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan sambil menyempurnakan konsep pengetahuan yang bersifat teknis.C. Perencanaan RapatBantuan seorang sekretaris dalam merencanakan rapat memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan produktivitas rapat. Untuk itu langkah-langkah yang perlu mendapat perhatian Sekretaris dalam merencanakan rapat yang sifatnya resmi adalah :1. Persiapan Ruangan dan Tata Ruang rapatRuangan untuk menyelenggarakan rapat resmi sangat menentukan kelancaran jalannya rapat. Adalah menjadi tugas Sekretaris dalam untuk mempersiapkan ruangan rapat. Untuk rapat yang bersifat rutin biasanya diselenggarakan di Operation Room atau Conference Room yang telah ada di lingkungan kantor. Jika rapat diselenggarakan di Hotel Sekretaris harus pesan kepada Manajer Hotel agar tempat, waktu, tanggal telah dipasang dipapan pengumuman. Papan pengumuman hendaknya diletakkan pada tempat yang mudah diketahui. Biasanya pihak hotel telah memperispakan spanduk misalnya : Selamat Datang Para Peserta Rapat . . Sehari sebelum rapat dimulai sekretaris perlu mengadakan general check terlebih dahulu agar segalanya bisa dipersiapkan sebaik-baiknya.Persiapkan pula Tata Ruang (Lay out) rapat berdasarkan pertimbangan : Jumlah partisipan Hubungan masing-masing partisipan Level keintiman Jenis rapat (diskusi, presentasi, kuliah dll) Apakah Anda ingin meningkatkan atau memperkecil interaksi2. Persiapan Aministrasia. membuat Surat Undangan rapat.Persiapan surat Undangan sebaik-baiknya dan disampaikan paling lambat tiga hari sebelum penyelenggaraan rapat. Dalam surat undangan memuat hari, tanggal, jam, waktu dan acara rapat.b. menyusun acara /agenda rapat.Susunlah acara rapat secara tepat, secara berurutan dengan membuat pokok pokoknya saja, dan perhitungkan waktu yang dirinci jam atau menitnya.c. menyusun daftar HadirBuatlah daftar hadir untuk peserta rapat. Daftar hadir bisa berupa buku tamu bisa juga berupa lembaran biasa.Guna daftar hadir untuk mengetahui jumlah peserta rapat dan sebagai dokumentasi.d. Mempersiapkan bahan rapatBahan rapat yang perlu dipersiapkan jauh sebelum rapat diadakan bisa berupa : Hasil rapat yang lalu Hasil kertas kerja para peserta yang akan dibahas Peraturan-peraturan yang diperlukan Bahan-bahan penerbitan yang berkaitan dengan materi rapat Alat-alat tulis, flip chart, marker, penngaris, blok note, pensil dan sebagainyae. Persiapan peralatan rapatSekretaris perlu menginventarisasi alat-alat yang digunakn untuk keperluan rapat seperti : Papan dan alat tulis Flip chart yaitu kertas-kertas yang digantung lengkap dengan markernya OHP, slide lengkap dengan layarnya dengan program Microsoft PowerPoint. Sound system, tape recorder Map atau tas untuk tempat bahan-bahan rapat Block note, ballpoint Tustel handycam untuk mengabadikan rapatf. Membuat catatan hasil rapat (notulis)NOTULANotula adalah catatan laporan singkat tentang pembicaraan atau keputusan dalam rapat. Notula berfungsi sebagai bukti telah diadakan rapat, sumber informasi bagi peserta rapat, landasan bagi rapat berikutnya, alat pengingat peserta rapat.Maksud pembuatan notula adalah agar apa yang telah dibahas dalam rapat baik rapat untuk pemecahan masalah atau rapat untuk pengambilan keputusan dapat menjadi acuan bagi rapat selanjutnya. Dan bagi peserta rapat yang tidak hadir, notula dapat menjadi informasi atas materi yang dibahas dan kesimpulan yang diperoleh. Notula dapat juga untuk melihat perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. Notula dapat dibagikan kepada peserta rapat bila telah disetujui oleh pimpinan. Notula dibuat oleh sekretaris organisasi atau seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas itu, dan posisi duduknya dekat pimpinan agar sekretaris dapat menebar pandangan ke seluruh peserta.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan notula :1. Ringkas tapi jelas dan lengkap sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.2. Dibuat bukan berdasarkan pemikiran notulis3. Bila ada usulan dan tanggapan terhadap masalah, dapat dipisahkan cara penulisannya agar tidak membingungkan4. Dalam penyusunan notula dibedakan mana saja materi yang berupa penyajian informasi, materi yang menyangkut pertimbangan khusus, serta materi yang berupa keputusan5. Menggunakan bahasa yang lugas dan langsung pada pokok pembicaraanNotula yang dibuat saat rapat berlansung merupakan notula awal. Notula ini perlu disempurnakan dengan tidak mengubah isi materi semula, kemudian diketik rapi dan dimintakan persetujuan pada pimpinan untuk menjadi notula akhir.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan notula :1. Bila rapat tersebut rapat rutin, sebaiknya diberi nomor urut rapat,bulan, dan tahun rapat. Misalnya : Rapat Pengurus Yayasan Amal Maret 20072. Perlu diinformasikan pada judul notula rapat; apakah rapat tersebut merupakan rapat pemberian informasi, rapat pemecahan masalah atau rapat pengambilan keputusan.3. Susunan notula lengkap : dari judul sampai penutup diakhiri dengan tanda tangan pimpinan dan notulis rapat4. Walaupun notula dibuat ringkas, namun setiap peserta yang berbicara perlu disebutkan namanya, misalnya Ibu Meynar memberikan usulan tentang .........5. Keputusan yang diambil dalam rapat hendaknya dicatat secara lengkap6. Waktu dimulai dan berakhirnya rapat dituliskan dalam notulaPersiapan dalam pembuatan notula :1. Sediakan alat tulis dan kertas, tapi sekarang sudah umum digunakan Personal Computer ataupun Note Book atau Laptop untuk penyusunan notula.2. Sediakan kaset rekaman bila ada pembicaraan yang tidak dapat ditulis.3. Memahami prosedur rapat sebelum rapat dimulai4. Sediakan buku-buku referensi yang menunjang materi rapatIsi Notula Rapat1. Judul notula beserta nama organisasi atau unit organisasi yang menyelenggarakan rapat.2. Hari, tanggal, tempat serta waktu dimulai dan berakhirnya rapat.3. Pemimpin rapat4. Sifat rapat.5. Nama peserta baik peserta yang hadir maupun yang tidak hadir.6. Penyempurnaan notula rapat sebelumnya dan pengesahannya.7. Susunan Acara rapat /agenda rapat (tulis secara berurutan)8. Jalannya rapat (pembukaan sampai dengan penutup)9. Ringkasan jalannya rapat.10. Hasil rapat.11. Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat.12. Tempat, tanggal, bulan dan tahun pemnuatan13. Catatan khusus.14. Nama dan tandatangan pimpinan dan notulis rapat dibagian akhir.15. Pembuat notula (sekretaris)16. Pengesahan notula oleh ketua rapatPraktikPT Sandika Citra Cendikia bermaksud hendak mengadakan pertemuan/rapat berupa program training penjualan dengan metode baru, pertemuan ini dilaksanakan sehari yang diikuti oleh 6 karyawan. Agenda rapat sebagaimana tercantum di atas. Tugas anda sebagai sekretaris adalah :1. Buat gambar layout (Tata Ruang ) rapat dengan ketentuan : Peserta 6 orang Ukuran Meja 50 x 80 cm Ukuran kursi 50 x 50 cm Bentuk tata ruang letter O Dilengkapi dengan komputer, OHP untuk media rapat2. Buat surat undangan rapat, tanggal hari ini3. Siapkan layout notula rapat yang akan digunakan4. Ungkapkan ucapan yang tepat dalam membawakan acara pembukaan rapat

Langkah dalam memecahkan masalah pada saat rapatProblem Solving menjadi salah satu kriteria seseorang untuk mendapatkan kesempatan Promosi dalam sebuah Fungsi dan Jabatan. Untuk itulah setiap Assessment akan selalu disertai dengan Metode mencari Pemecahan Masalah (Problem Solving). Setelah mendapatkan cara menyelesaikan sebuah masalah, akan dilanjutkan dengan menguji kemampuan Pengambilan Keputusan (Decision Making). Terkadang seorang ahli akan berkata Therere no Problems just Opportunities, namun hal ini jusru memperjelas kondisi bahwa dia belum menemukan Akar Masalah (Root Cause) sehingga tampak hanya menutupi stress agar terlihat optimis. Pada akhirnya setiap Masalah harus Dipecahkan dan Keputusan harus Diambil. Dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan harus dilakukan Tahap Demi Tahap (Step-by-Step) yakni:23. Problem Recognition24. Problem Labeling25. Problem Cause Analysis26. Optional Solution27. Decision Making28. Action PlanningLangkah 1, Problem Recognition (Pengakuan Masalah)Dengan mengakui bahwa terdapat situasi yang harus diperbaiki, walaupun kondisi serius dan sangat kritis. Jangan pula menganggap sepele sebuah permasalahan sehingga cenderung sedikit mengabaikan potensi masalah berikutnya. Pengakuan yang Jujur akan adanya Masalah Kecil atau Besar akan berdampak terhadap keseluruhan proses yang akan berjalan kemudian. Individu dan Tim perlu Mengenali dan Mengakui terdapat sebuah Gejala yang berpotensi menjadi Masalah berkelanjutan, sedemikian Pemecahan Masalah dan Pengabilan Keputusan dapat terwujud.Langkah 2, Problem Labeling (Identifikasi Masalah)Setelah menyelesaikan langkah pertama, Anda perlu memiliki banyak data pendukung masalah tersebut. Ini mungkin akan membingungkan Anda dengan begitu banyaknya masalah dan jenis masalah yang ada. Namun identifikasi masalah ini perlu dilakukan agar mendapat persepsi yang sama dari semua orang walau dari sudut pandang yang berbeda. Hasil identifikasi masalah ini agar ada sebuah Kesepakatan Bersama tentang Masalah Utama yang perlu Resolusi.Langkah 3, Problem-Cause Analysis (Analisa Penyebab Masalah)Dengan berhasilnya Identifikasi Masalah, maka Anda akan mulai mencari Definisi Masalah sebenarnya. Anda tidak mungkin menyelesaikan masalah secara bersamaan, dimana hal tersebut akan sangat menguras waktu dan pikiran. Maka dengan memilah-milah pada Langkah 2, konsentrasi dan fokus Anda terhadap Akar Penyebab Masalah Utama makin mengerucut. Langkah ketiga ini adalah Langkah yang Terkontrol dan Terpecahkan dan dapat menjelaskan kenapa masalah tersebut timbul.Langkah 4, Optional Solution (Solusi Pilihan)

Langkah ini menggambarkan bagaimana Langkah penyelesaian masalah dengan berbagai cara dan alternatif. Anda tentu mencari strategi penyelesaian masalah satu untuk semua, namun daftar lengkap alternatif akan sangat penting sebelum berlanjut pada langkah berikutnya. Carilah daftar lengkap cara-cara yang mungkin dalam penyelesaian masalah Anda.Langkah 5, Decision Making (Pengambilan Keputusan)Disini akan memungkinkan Anda memilih salah satu alternatif solusi yang ada dalam tindakan perbaikan. Langkah ini menjadi Filosofi Analisa dan Evaluasi, dimana Anda perlu mempertimbangkan Prioritas dan Alternatif pilihan sehingga akan terkaji Proses yang Praktis dan Ilmiah. Pengambilan Keputusan ini harus mendapatkan tempat dari semua pihak sehingga dapat mengesampingkan Alternatif Solusi lainnya dari Langkah empat.Langkah 6, Action Planning (Perencanaan Aksi)Sebuah Solusi tidak menjadi senjata ampuh jika hanya sebagai wacana dan tidak terbukti dalam tindakan. Sebaik apapun solusi pilihan bersama tidak akan berhasil tanpa adanya eksekusi. Tahapan ini memerlukan Apa yang akan dilakukan (What to Do), Dimana dilakukan (Where) dan Kapan dilakukan (When).Mekanisme Pengawasan sangat penting dalam memastikan sebuah rencana berjalan baik dan berhasil. Tidak peduli seberapa hebat Anda dalam memprediksi masa depan, namun lebih baik mengantisipasi masalah dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, menghindari efek terburuk, dengan memikirkan Urutan Pelaksanaan, Estimasi Waktu dan Sumber Daya terkait.- See more at: http://ikhtisar.com/teknik-pemecahan-masalah-dan-pengambilan-keputusan/#sthash.S5DJyYtI.dpuf