Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TEMA
EKOSISTEM KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH
NURUL HIKAM TANJUNG JABUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
RISKY DWI PRASETYO
NIM. TPG.151718
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
2
3
4
5
6
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT atas
segala ridho Nya, dan ku untai shalawat serta salam kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW merangkai penghargaan
bagi syafaatnya. Karya skripsi ini ku persembahkan untuk:
Kedua orang tuaku tercinta Mukhtar dan Silsila Haryati
yang selama ini selalu memberi kasih sayang tak pernah
pudar, dukungan moral maupun materi, do’a dan
memotivasiku.
Kakakku Hery Saputra dan adikku M.Nur Charis Fauzi
yang selalu memberikan dukungan, bantuan, dan
memberikan motivasi dalam mengerjakan karya skripsi
ini.
Latifa Aini, S.Pd.I yang selalu memberikan arahan,
semangat pantang menyerah dan sayang tak pernah
pudar dalam mengerjakan karya skripsi ini.
Sahabat – sahabatku Rizky Pratama, slemet subagja,
M.Rasoki Nasition, S.Pd dan teman-teman kelas PGMI.A
yang selalu membantu dan memberikanku semangat.
Almamaterku tercinta, Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan fasilitas
dan ilmu pengetahuan selamaku belajar.
7
MOTTO
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَىْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَهُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُىَ أَعْلَمُ بِمَهْ ضَلَّ عَهْ
سَبِيلِهِ ۖ وَهُىَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيهَ
Artinya:
“Serulah Manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S An-Nahl Ayat 125)
Isi kandungan Surah An Nahl Ayat 125 Isi kandungan Surah An Nahl Ayat
125 , adlah sebagai berikut: 1.Kita diperintahkan untuk menyeru
(menyampaikan) kepada jalan Allah denganhikmah yaitu perkataan yang
tegas dan benar atau dapat membedakan antara yang hakdengan yang batil.
Dakwah kadang menggunakan metode diskusi. Dalam prosesdiskusi,
sering terjadi perbedaan pendapat. Oleh karena itu, jika ingin
membantah,maka bantahlah dengan cara yang baik dan berilah pelajaran
yang baik, rasional,efektif, dan efisien disertai dengan argumentasi yang baik
pula. 2.Pada dasarnya manusia itu mempunyai perbedaan, termasuk pendapat.
Akan tetapi, dibali- hal itu ada hikmah serta kandungan rahasianya.
Berdialoglah atau berdiskusilahdengan kepala dingin, bijaksana, penuh hati-
hati, sating pengertian, dan tunjukkansikap yang Islami. Ali bin Abi Thalib
pernah memberikan nasihat, lihatlah apa yangdikatakan dan jangan melihat
siapa yang mengatakan. Kita harus dapat bertindakdemokratis, bijaksana,
tidak keras kepala untuk menyalahkan atau menyanggah, tetapidapat bersikap
sabar sehingga orang lain dapat mengerti atau memahami apa yangkita
maksudkan. 3.Allah Maha Mengetahui orang yang tersesat dari jalan-Nya.
Demikian pula Allah swt.lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. Oleh karena itu, hendaknyakita senantiasa harus berprasangka baik
terhadap siapa saja ketika berdiskusi.
8
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga
skripsi ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, M.A, PH.D, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Drs Mahluddin, M.Pd.I dan Drs M.Pd.I selaku ketua jurusan dan sekretaris
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Drs. Ilyas Idris, M.Ag, selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Al Ihwana, M.Pd,
sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan
pemikirannya untuk mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Silsila Haryati, S.Pd.I sebagai kepala sekolah di Sekolah Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis untuk memperoeh data di lapangan.
6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan kekuatan
yang tida hentinya, sebagai pendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.
9
7. Segenap dosen serta karyawan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah membantu mengurus segala
urusan saya.
8. Latifa Aini, S.Pd.I yang telah memberikan motivasi, dukungan dan semangat
untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku khususnya rizky pratama yang telah membantu dalam
segala hal.
10. Teman-teman mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah yang telah menjadi partner
diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terimakasih.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Jambi, Oktober 2019
Penulis,
Risky Dwi Prasetyo
TPG. 151718
10
ABSTRAK
Nama : Risky Dwi Prasetyo
NIM : TPG.151718
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Model (PjBL) Tema Ekosistem Kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Hikam Tanjung Jabung Barat
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada tema
ekosistem di Madarsah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam
dua siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Sampel penelitian adalah
siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2019-2020 MI Burul hikam
Tanjabarat dengan jumlah siswa 22 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan belajar dari siklus I ke
siklus II, terdapat peningkatan di setiap pertemuan dengan jenjang 47%, 63%,
dan 78.8%. Terbukti terdapat peningkatan yang baik setelah diterapkan model
(PjBL) di skilus ke-2 dengan mencapai kategori “aktif” dengan kriteria
keberhasilan 78.8. Peningkatan keaktifan siswa terjadi karena dalam pembelajaran
dengan menerapkan model project based learning berbasis Lesson Study siswa
aktif untuk menyusun, menyelesaikan tugas proyek bersama kelompoknya. Hal
ini menunjukkan bahwa model pembelajaran project based learning dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Kata Kunci : Model PjBL, Tema Ekosistem, Keaktifan belajar siswa.
11
ABSTRACT
Name : Risky Dwi Prasetyo
NIM : TPG151718
Study Program : Education Of Madrasah Ibtidaiyah Teachers
Faculty : Tarbiyah and Teacher Training
Thesis Title : Increase the activity of student learning by using a project based
learning model of the theme of the ecosystem class v madrasah
ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjabarat
The purpose of the research is to increase learning activites and learning outcomes
students at MI Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat. The reasearch is a class action
(class action research) were conducte in two cycles, each cycle consisting of three
meetings. The samples were students of class V second semester of academis year
2019-2020 Mi Nurul Hikam 027 Tanjabarat the number os students 22 people. The
results showed that the student‟s learning activenesess increased learning from the first
cycle to the second cycle, there is an increase at every level meeting 47%, 63% and
78.8%. Proved to be a good improvement after applying the project based learning
model in the second cycle. Increased student activity occurs because of the learning by
applying the model of project based learning is an active student based lesson study to
preparing and completing project tasks eith his group. This shows that the project based
learning ability increase learning activities and learning outcomes students.
Keywords : The PjBL model, the theme of the ecosystem, the activeness of student
learning
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
NOTA DINAS ........................................................................................ ii
PENGESAHAN ..................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... v
PERSEMBAHAN .................................................................................. vi
MOTTO ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................ ix
ABSTRACT ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 3
C. Batasan Masalah ..................................................................... 4
D. Rumusan Masalah................................................................... 4
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ........................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................ 6
1. Keaktifan Belajar .............................................................. 6
a. Definisi Keaktifan Belajar .......................................... 6
b. Pengertian Keaktifan Belajar ...................................... 6
c. Kriteria Keaktifan Belajar ......................................... 8
d. Prinsip-prinsip Keaktifan Belajar .............................. 8
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar
Siswa .......................................................................... 8
13
f. Indikator Keaktifan Belajar ....................................... 9
2. Model Project Based Learning ........................................ 10
a. Pengertian Model Project Based Learning ................ 10
b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek(PjBL) .. 11
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek .......... 11
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran (PjBL) ......... 12
e. Kelebihan dan Kekurangan Model (PjBL) ................ 14
3. Materi Ekosistem ............................................................. 15
a. Komponen Ekosistem ................................................ 15
b. Jenis Ekosistem .......................................................... 15
c. Keseimbangan Ekosistem .......................................... 15
d. Jaring-jaring dan Rantai Makanan ............................. 16
4. Karakteristik Siswa Kelas V ............................................ 18
B. Studi Relevan .......................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir .................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penlitian .............................................................. 22
B. Subjek dan Objek Penelitian................................................... 23
C. Rancangan Tindakan .............................................................. 23
D. Desain dan Prosedur Tindakan .............................................. 24
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................ 29
1. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 29
2. Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 31
D. Teknik Analisis Data ............................................................. 34
E. Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................. 36
F. Jadwal Penelitian ................................................................... 36
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum Lokasi Penelitian .......................................... 38
B. Temuan Penelitian .................................................................. 44
C. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................ 46
D. Analisis Data........................................................................... 79
14
E. Deskripsi Pembelajaran Komponen Ekosistem Dengan
Model (PjBL) .......................................................................... 80
F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 89
B. Saran ....................................................................................... 90
C. Kata Penutup........................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran ................................ 12
Tabel 2 Kelebihan dan Kekurangan Model (PjBL) ........................... 27
Tabel 3 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) .............. 28
Tabel 4 Lembar Observasi Guru ........................................................ 36
Tabel 5 Lembar Observasi Siswa ...................................................... 37
Tabel 6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa ...................................... 37
Tabel 7 Identifikasi Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 38
Tabel 8 Data Tenaga Pendidik Di sekolah Mi Nurul Hikam 027 ..... 41
Tabel 9 Data Siswa Mi Nurul Hikam 027 Tahun ajaran 2019/2020 .. 42
Tabel 10 Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa ................................. 44
Tabel 11 Jadwal Perencanaan ............................................................. 47
Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ........ 53
Tabel 13 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Pada Siklus I ..... 56
Tabel 14 Aktivitas Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran
(PjBL) ................................................................................... 59
Tabel 15 Hasil Tes Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ......................... 61
Tabel 16 Jadwal Perencanaan Siklus II ............................................... 65
Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ......................... 70
Tabel 18 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) Siklus II .......... 73
Tabel 19 Aktivitas Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran
(PjBL) Siklus II ................................................................... 76
Tabel 20 Hasil Tes Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ........................ 77
Tebel 21 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran (PjBL) ................................................ 82
16
Tebel 22 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ........................ 83
Tebel 23 Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Menggunakan
Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Observasi .......... 84
Tabel 24 Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Menggunakan
Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Lembar Angket . 85
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Desain PTK Kemmis dan McTaggrat ............................... 25
Gambar 2.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................. 26
Gambar 3.1. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran (PjBL) ............................................. 82
Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Belajar Guru Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran (PjBL) .............................................. 83
Gambar 5.1. Diagram Skor Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Observasi ....... 84
Gambar 6.1. Diagram Skor Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Angket ........... 85
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrument Penelitian ......................................... 90
Lampiran 2: Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa ...................... 91
Lampiran 3: Lembar Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa ............ 94
Lampiran 4: Lembar Observasi Guru .................................................... 97
Lampiran 5: Lembar Wawancara Siswa ................................................ 99
Lampiran 6: Lembar Wawancara Guru .................................................. 101
Lampiran 7: Angket Respon Siswa ........................................................ 103
Lampiran 8: Silabus ............................................................................... 106
Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) ........................... 113
Lampiran 10: Dokumentasi Penelitian MI Nurul Hikam 027 ................ 135
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya
dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dikuasai peserta didik (Kemdikbud, 2017, hlm.3). Oleh karena itu,
pembelajaran pada kurikulum 2013 ini dikenal dengan pembelajaran Tematik.
Menurut Sutirjo dan Sri Istuti, pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap pembelajaran, serta
kreativitas siswa dengan menggunakan tema. Dengan demikian, bahwa dalam
kurikulum 2013 ini, kegiatan belajar mengajarnya bukan hanya menekankan atau
memfokuskan pada aspek kecerdasan saja, melainkan pada aspek kreativitas juga
akan di kembangkan (Abd. Kadir, dkk, 2015, hlm.12).
Pendidikan di sekolah SD/MI untuk memiliki kecakapan dasar peserta
didik peran guru sangatlah penting. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab 1 Pasal 1 menyebutkan
bahwa: Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Guru adalah pihak yang paling bertanggung
jawab atas hasil pelajaran di sekolah (Rauzah, 2016, hlm.92).
Salah satu aspek afektif adalah keaktifan siswa. Siswa diharapkan dapat
aktif di dalam pembelajaran serta memiliki kemampuan untuk berkembang
sendiri, membentuk sendiri sedangkan guru akan berperan sebagai pembimbing
dan mengamati bagaimana perkembangan siswanya. Mengacu pada pendapat di
atas, maka dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran akan berjalan dengan baik
apabila ada aktivitas siswa yang mendukung dalam pembelajaran, seperti aktif
bertanya maupun mengemukakan pendapat. Guru sebagai pembimbing juga
berperan aktif dalam pembelajaran. Apabila siswa dan guru aktif maka
diharapkan pembelajaran akan menjadi baik.
20
Guru diharapkan dapat memberikan motivasi dan mengajarkan materi
ekosistem dengan lebih menarik dan bersahabat, sehingga anggapan yang keliru
selama ini bahwa tema ekosistem merupakan mata pelajaran sulit bagi siswa MI
akan hilang dari mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, Guru harus memiliki
kemampuan dalam mengembangkan metode pembelajaran.
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 adalah salah satu sekolah MI
swasta yang berada dikampung rimbo asri tanjab barat tumgkal ulu. MI ini
memiliki 7 lokal mulai dari kelas I sampai VI. Masing-masing kelas terdapat 25-
30 siswa. Dalam proses pembelajaran, MI Nurul Hikam ini menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pertema adalah 75. Berdasarkan pengamatan
di kelas, khususnya kelas V dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang
terjadi. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
Kenyataan di lapangan saat pembelajaran tema ekosistem siswa kelas V MI
Nurul Hikam 027 Tanjabar didapatkan guru bidang pelajaran tema ekositem yang
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi untuk menyampaikan
pelajaran. Materi komponen ekosistem yang membutuhkan praktik untuk
memberikan pengalaman, disampaikan guru dengan menjelaskan secara garis
besar saja.
Pembelajaran dikelas juga berpusat pada guru, sehingga menyebabkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran relatif rendah. Siswa di dalam kelas hanya
mendengarkan penjelasan dari guru sehingga tidak adanya sebuah interaksi dalam
pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran kurang memberikan kesempatan
bagi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Keadaan tersebut akan menyebabkan
konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran sangat rendah. Siswa yang hanya
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat menjawab
pertanyaan dari guru secara optimal. Pembelajaran yang berpusat pada guru
mempunyai kelemahan yaitu tidak adanya siswa yang bertanya, banyak siswa
yang mengantuk, dan siswa tidak mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan
yang diberikan oleh guru.
21
Berdasarkan wawancara pada tanggal 8 januari 2019 dengan beberapa
siswa kelas V dikatakan bahwa pelajaran tema ekosistem merupakan pelajaran
yang dianggap sulit selain mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan oleh
penyajian materi kompoenen ekosistem yang kurang menarik dan membosankan,
akhirnya terkesan sulit dan menakutkan bagi siswa, akibatnya banyak siswa yang
kurang menguasai konsepkonsep dasar pelajaran, minat belajar menjadi berkurang
dan tidak tertarik dengan pelajaran tema ekosistem. Hasil wawancara terhadap
siswa juga didapatkan bahwa siswa merasa bosan dalam pembelajaran, sehingga
mereka cenderung tidak memperhatikan saat guru menyampaikan pelajaran. Hal
ini dibuktikan ketika pembelajaran ada beberapa siswa yang bermain dengan
mainannya di dalam laci meja.
Hasil wawancara peneliti terhadap guru bapak Solihin, S.Pd.I. tanggal 8
januari 2019 pelajaran tema ekosistem kelas V didapatkan bahwa rata-rata hasil
nilai siswa yang berupa angka masih tergolong rendah dibandingkan dengan mata
pelajaran lain. Nilai tema ekosistem yang didapat di MI Nurul Hikam 027 belum
sepenuhnya memenuhi batas ketuntasan minimal yaitu 75. Untuk menangani
masalah-masalah tersebut guru harus memilih secara tepat metode/model
pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan metode/model pembelajaran
yang tepat oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat terhadap
mata pelajaran tema ekosistem, selain itu juga terhadap proses dan pencapaian
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, metode/model pembelajaran yang baik adalah
metode/model yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sarana dan
prasarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diupayakan suatu bentuk
pembelajaran yang tidak hanya mampu secara materi saja tetapi juga
mengutamakan kreativitas setiap siswa, sehingga selain diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar juga diharapkan dapat membuat siswa aktif terlibat
dalam proses kegiatan pembelajaran semaksimal mungkin. Salah satu cara yang
tepat adalah dengan memberikan pengalaman yang nyata pada siswa, artinya
pengalaman itu akan semakin konkret sehingga siswa akan terhindar dari
22
kesalahan persepsi dari pembahasan materi pelajaran tertentu. Cara yang dapat
mengajak siswa agar lebih aktif adalah mengembangkan proses pembelajaran
student centered, dengan menitikberatkan aktivitas yang langsung melibatkan
siswa.
Berdasarkan pertimbangan peneliti dan guru kelas, guru dan peneliti
merasa perlu ada penanganan khusus untuk memecahkan masalah-masalah
dikelas. Model pembelajaran proyek sebagai salah satu model pembelajaran yang
cocok diterapkan untuk menangani masalah-masalah yang telah ditemukan
peneliti dalam pembelajaran. Masalah yang ditemukan oleh peneliti yaitu
kurangnya keaktifan siswa dan metode/model pembelajaran guru yang hanya
menyampaikan materi saja tanpa adanya praktik, maka dengan mengerjakan
proyek dapat mengatasi hal tersebut dengan mengajak siswa menemukan konsep
dan mengembangkan ketrampilan dasar melalui proyek. Model pembelajaran
Project Based Learning mendorong peserta didik menjadi lebih aktif, mandiri,
dan kreatif dalam memecahkan sebuah permasalahan. Oleh sebab itu melalui
model pembelajaran berbasis proyek dapat membangun nilai karakter peserta
didik terutama pada kreatif dan rasa ingin tahu tinggi. Maka dari itu, model dapat
memberikan pengalaman nyata yang bisa langsung dirasakan oleh siswa, sehingga
siswa dapat membuktikan langsung proses dan hasil proyek yang mereka lakukan.
Pada metode ini dapat dikerjakan secara kelompok, sehingga selain membuktikan
sendiri proses dan hasil percobaan yang mereka jumpai siswa juga dapat terlibat
aktif dalam pembelajaran.
Guru seharusnya dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, ciri-ciri
kadar siswa yang aktif akan terlihat diri siswa adanya keberanian untuk
mengungkap pikiran, perasaan, keinginan, dan kemaunannya. Dalam dimensi
siswa ini nanti pada akhirnya akan tumbuh dan berkembang kemampuan
kreativitas siswa. Keaktifan siswa tampak dalam kegiatan, antara lain: 1) berbuat
sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan, 2)
mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh situasi
pengetahuan, 3) merasakan sendiri bagaimana memperoleh situasi pengetahuan,
23
3) merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya,
4) belajar dalam kelompok, 5) mencoba sendiri konsep-konsep tertentu, 6)
mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai secara
lisan atau penampilan (Achmad Sugandi, 2007, hal.76).
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik bahwa model project based
learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh
guru untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu, penulis
mengadakan penelitian yaitu, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Project Based Learning Tema Ekosistem Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam Tanjung Jabung Barat”.
B. Identifikasi Masalah
1. Materi ekosistem yang membutuhkan praktik disampaikan oleh guru dengan
ceramah tanpa adanya praktik, hal ini dijumpai saat guru mengajarkan materi
komponen ekosistem.
2. Pembelajaran berpusat pada guru.
3. Keaktifan siswa yang cenderung masih rendah karena anggapan bahwa tema
ekosistem itu sulit sehingga minat untuk menerima pelajaran di kelas rendah
terlihat banyak siswa yang bermain sendiri dengan mainannya di dalam laci
meja.
4. Konsentrasi siswa yang masih relatif rendah terlihat saat guru memberikan
pertanyaan mengenai materi yang baru saja diajarkan siswa tidak bisa
menjawab dengan sempurna.
5. Kognitif siswa masih rendah sehingga perlu dicari solusi untuk kemajuan
yang lebih baik.
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terfokus dan terarah, maka perlu diadakan
pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian
ini dibatasi pada masalah rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
tema ekosistem dibanding dengan mata pelajaran lain.
24
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan peneliti di atas,
maka dapat ditentukan rumusan masalahnya sebagai berikut: “bagaimana
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada tema ekosistem melalui penerapan
model project based learning kelas V MI Burul Hikam 027 Tanjabarat tahun
ajaran 2019/2020?”.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perubahan penerapan model (PjBL) pada komponen
ekosistem siswa kelas V MI Nurul Hikam Tanjabar.
2. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V MI Nurul
Hikam Tanjabar pada pembelajaran komponen ekosistem dengan penerapan
model project based learning.
Penggunaan penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu menghasilkan manfaat
teoritis, yaitu berupa sumbangan pemikiran dan tolak ukur pada penelitian
yang akan datang atau lebih lanjut dalam rangka memperbaiki kualitas sistem
pendidikan. Khususnya pada pembelajaran tematik kurikulum 2013 serta
membantu pengembangan model-model pembelajaran.
2. Penggunaan Praktis
a. Bagi siswa, pembelajaran dengan penerapan model project based learning
dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa.
b. Bagi guru, menjadi masukan dan pengembangan diri dalam menentukan
strategi, metode atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi
yang akan di ajarkan.
c. Bagi peneliti, menambah pengetahuan untuk peneliti sendiri tentang model
pembelajaran project based learning yang dapat meningkatkan keaktifan
siswa, dan peneliti diharapkan dapat memberi masukan untuk penelitian yang
lebihlanjut.
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Keaktifan Belajar
a. Definisi Keaktifan Belajar
Aktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976: 108) berarti
berusaha supaya mendapat suatu kepandaian. Anak mempunyai dorongan untuk
berbuat sesuatu, mempunyai kemauan yang timbul dari dirinya sendiri
(Departemen pendidikan nasional, 2005, hlm.5).
Belajar merupakan wujud tindakan keaktifan siswa. Keaktifan berasal kata
dasar aktif yang berarti giat atau sibuk, sedangkan keaktifan adalah kegiatan atau
kesibukan (KBBI, 2007). Sedangkan menurut Djamarah (2013), “Belajar adalah
“perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan
aktivitas belajar” (Denis, 2013, hlm.79).
b. Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Zaini, dkk (2008, hlm.1) mengatakan bahwa “pembelajaran aktif
adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif.
Keaktifan belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus
dipahami, disadari, dan dikembangkan oleh setiap guru dalam proses
pembelajaran. keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal,
baik intelektual, emosi dan fisik. Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrat
itu akan dapat berkembang ke arah yang positif saat lingkungannya memberikan
ruang yang baik untuk perkembangan keaktifan itu (Zaini, dkk, 2008, hlm.21).
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi
keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak
lain adalah untuk mengkonstruk pengetahuan peserta didik itu sendiri, peserta
didik aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang
mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran” (Denis, 2013, hlm.78).
26
Menurut Paul D.Dierich dalam Rohani (2004, hlm.9), keaktifan belajar
dapat di klasifikan menjadi 8 kegiatan, yaitu:
1) Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2) Kegiatan-kegiatan lisan Mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan, mendengarkan radio.
4) Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan copy, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan
mengisi angket.
5) Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart,
diagram peta, dan pola.
6) Kegiatan-kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, menari dan berkebun.
7) Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan.
8) Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-
lain.
Klasifikasi seperti diuraikan di atas, menunjukkan bahwa aktifitas di
sekolah cukup komplek dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut
dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak
membosankan dan benar-benar menjadi aktifitas belajar yang maksimal dan
bahkan memperlancar perananya sebagai pusat transformasi kebudayaan.
27
c. Kriteria Keaktifan Belajar
Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam keterlibatan siswa pada
saat belajar dan hal itu juga dapat dipengaruhi dari beberapa kriteria yang
menjadi dasar dalam pengamatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
Menurut Desi dalam Rohani (2004, hlm.12), Pembelajaran yang aktif
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1) Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh
pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan analisis dan kritis
terhadap topik atau penyuluhan yang dibahas.
2) Siswa tidak hanya mendengarkan pembelajaran secara pasif tetapi,
mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap yang berkenaan dengan
materi pembelajaran.
4) Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan
evaluasi.
5) Umpan balik yang cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Sedangkan Menurut Dr. Ahmad Tafsir dalam Nana Sudjan (2004, hlm.29)
perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran siswa aktif harus ada hal-hal
sebagai berikut:
1) Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan secara bebas dan
terkendali.
2) Guru tidak mendominasi pengajaran tetapi lebih banyak memberi rangsangan
agar siswa memecahkan sendiri masalah.
3) Guru mengusahakan tersedianya sumber belajar seperti sumber tertulis,
sumber manusia, alat bantu pengajaran.
4) Kegiatan tidak menonton, ada kegitan yang dilakukan bersama-sama ada
yang dilakukan perseorangan.
5) Hubungan murid dengan guru berupa hubungan manusiawi seperti hubungan
bapak dengan anak. Kasih sayang dan tanggung jawab mucul di sini. Guru
sebagai pemimpin dan pembimbing belajar.
28
6) Situasi kelas tidak kaku menuruti sususan yang mati, sewaktu-waktu dapat
diubah sesusi dengan kebutuhan.
7) Belajar tidak hanya diukur pada hasil yang dicapai siswa melainkan juga pada
mutu proses belajar-mengajar yang dilakukan siswa.
8) Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya, kepada guru maupun
kepada murid lainnya.
9) Guru selalu menghargai pendapat murid, benar maupun salah, tidak menekan
apalagi mematikan keberanian siswa mengajukan gagasannya.
d. Prinsip-prinsip Keaktifan Belajar
Ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang timbulnya keaktifan
belajar siswa, yakni stimulus belajar, perhatian dan motivasi, respon yang
dipelajari, penguatan dan umpan balik, serta pemakaian dan pemindahan.
Pada pembelajaran keaktifan belajar siswa dikatakan rendah apabila
melakukan keaktifan belajar yang sederhana dan hanya menggunakan panca
indra, dan jika siswa mampu melewati proses meramal, menganalisis sampai
kepada menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka disanalah letak
keaktifitasan belajar siswa berada pada taraf yang sedang, sedangkan siswa yang
dikatakan keaktifan belajarnya tinggi apabila dalam pembelajaran sudah mampu
mengambil sebuah keputusan sampai kepada mengomunikasikan dari keputusan
tersebut.
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berpikir
kritis ddan serta dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Nana Sudjan (2004, hlm.26) menyatakan bahwa ada lima
hal yang mempengaruhi keaktifan belajar, yakni:
1) Stimulus belajar.
2) Perhatian dan motivasi.
3) Respon yang dipelajarinya.
4) Penguatan
5) Pemakaian dan Pemindahan
29
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs dalam Martinis (2007, hlm.84)
faktor-faktor tersebut diantaranya:
1) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa
2) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).
3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
4) Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep yang akan dipelajari).
5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
7) Memberi umpan balik (feed back).
8) Melakukan tes singkat diakhiri pembelajaran.
9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhiri pelajaran.
f. Indikator Keaktifan Belajar
Sedangkan menurut Djamarah (2010, hlm.84), keaktifan belajar dapat
dilihat dari berbagai hal , diantaranya:
1) Siswa belajar secara individual untuk menerapkan konsep, prinsip, dan
generalisasi.
2) Siswa belajar dalam bentuk kelompok dalam memcahkan masalah.
3) Siswa berpartisipasi dalam pelaksanaan tugasnya melalui berbagai cara.
4) Siswa berani mengajukan pendapat.
5) Terdapat keaktifan belajar analisis, sintetis, penilaian dan kesimpulan.
6) Terjalin hubungan sosial dalam melaksanakan kegiatan belajar.
7) Setiap siswa dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya.
8) Setiap siswa berkesempatan menggunakan berbagai sumber belajar yang
tersedia.
9) Setiap siswa berusaha menilai hasil belajar yang dicapainya.
10) Terdapat usaha dari siswa untuk bertanya kepada guru dan meminta pendapat
guru dalam upaya kegiatan belajarnya.
30
2. Model Project Based Learning
a. Pengertian Model Project Based Learning
Definisi Model Pembelajaran Project Based Learning merupakan model
pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah
dan memberi peluang peserta didik bekerja bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajar mereka sendiri dan puncaknya menghasilkan produk
karya siswa bernilai dan realistik” Al-Tabany (2014, hlm.41).
Menurut Thomas, dkk (1999) dalam Wena (2009) disebutkan bahwa
pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dan melibatkan
kerja proyek. Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa
akan meningkat. Kerja proyek dapat dipandang sebagai bentuk open-ended
contextual activity-bases learning. Menurut Richmond & Striley, (1996) dalam
buku Wena (2009, hlm.144) bagian dari proses pembelajaran yang memberi
penekanan kuat pada pemecahan sebagai suatu usaha kolaboratif, yang dilakukan
dalam proses pembelajaran pada periode tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang melibatkan
siswa secara aktif dalam merancang sebuah proyek untuk memecahkan sebuah
masalah dan melatih siswa secara mandiri dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa produk atau
proyek yang dimaksud dalam pembelajaran project based learning adalah sesuatu
yang berupa tugas-tugas yang didasarkan pada pertanyaan dan permasalah yang
dapat menantang siswa dalam merancang, memecahkan masalah, dan mengambil
keputusan yang bertujuan agar siswa mempunyai kemandirian dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya. Dalam proses pembuatan proyek, guru
hanya bertugas sebagai fasilitator dan akan bekerja sama dengan siswa dalam
memecahkan masalah. Selain itu, guru juga akan melakukan penilaian otentik
secara hati-hati tentang apa yang dipelajari oleh siswa selama melakukan proyek.
31
b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang inovatif, dan
lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
komplek (CORD, 2001: Thomas, Mergendoller, & Michaelson, 1999: Moss,
Van-Duze, Carol, 19981) dalam buku (Wade, 2009).
Menurut Thomas dalam bukunya Wade fokus pembelajaran terletak pada
prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan dalam investigasi
pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara otonom dalam mengonstruksi
pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan
produk nyata (Wena, 2009, hlm.145).
Menurut Buck Institute for Education (1999) dalam Trianto (2014, hlm.43)
menyebutkan bahwa project based learning memiliki karakteristik, yaitu:
1) Siswa sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja.
2) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
3) Siswa sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.
4) Siswa bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan.
5) Melakukan evaluasi secara kontinu.
6) Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
7) Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
8) Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
Sedangkan menurut Intel Corporation dalam Trianto (2014, hlm.45)
tentang karakteristik pembelajaran berbasis proyek (Project Basad Learning),
yang terdiri dari:
1) Siswa di pusat dari proses pembalajaran.
2) Proyek fokus pada tujuan penting pembelajaran yang selaras dengan
spesifikasi kurikulum.
3) Proyek didorong oleh Curriculum Framing Questions.
4) Proyek melibatkan terus-menerus dan beberapa jenis asesmen.
5) Proyek ini memiliki koneksi dunia nyata.
32
6) Siswa menunjukkan pengetahuan melalui sebuah prodek atau kinerja.
7) Teknologi mendukung dan meiningkatkan pembelajaran siswa.
8) Keterampilan berpikir merupakan bagian intergral dari pekerjaan proyek.
9) Strategi instruksional yang bervariasi dan mendukung gaya belajar beberapa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
berbasis proyek adalah sebuah pembelajaran yang dapat menciptakan sesuatu
yang baru dengan melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dan dalam
menyelesaikan tugas-tugasya. Dengan demikian, siswa dapat berkesempatan
untuk bekerja sama dengan madiri dan dengan bebas dalam mengatur
pengetahuan mereka sendiri, sehingga dapat mencapai tujua-nnya untuk
menghasilkan produk nyata.
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Wena (2009, hlm.146), pembelajaran berbasis proyek memiliki
beberapa prinsip dalam penerapannya. Prinsip-prinsip tersebut, yaitu sebagai
berikut:
1) Sentralistik
Sentralistik adalah model pembelajaran yang merupakan pusat dari strategi
pembelajaran, karena siswa mempelajari konsep utama dari suatu pengetahuan
melalui kerja proyek.
2) Pertanyaan Penuntun
Adalah mengandung makna bahwa pekerjaan proyek yang dilakukan oleh
siswa bersumber pada pertanyaan atau persoalan yang menuntun siswa untuk
menemukan konsep mengenai bidang tertentu.
3) Investigasi Konstruktif
Merupakan suatu pembelajaran berbasis proyek terjadi proses investigasi
yang dilakukan oleh siswa untuk merumuskan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk mengerjakan proyek. Oleh karena itu, guru harus dapat merancang strategi
pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian dan atau
pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah atau
proyek yang dihadapinya.
33
4) Otonomi
Adalah pembelajaran berbasis proyek, siswa diberi kebebasan atau otomi
untuk menentukan target sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang
dikerjakan. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk mendukung
keberhasilan siswa dalam belajar.
5) Realistis
Merupakan proyek yang dikerjakan oleh siswa berupa pekerjaan nyata
yang sesuai dengan kenyataan di lapangan kerja atau di masyarakat. Proyek yang
dikerjakan bukan dalam bentuk simulasi atau imitasi, melainkan pekerjaan atau
permasalahan yang benar-benar nyata.
g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based Learning
Menurut The Geogre Lucas Education Foundation yang dikutip Sabar
Nurohman dalam bukunya wade made, dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 1
Langkah-langkah Model Project Based Learning
No Langkah-langkah Penjelasan
1 Mulai dengan pertanyaan
Esensial.
Pembelajaran dengan pertanyaan esensial
yaitu: pertanyaan yang mendorong siswa
untuk melakukan sesuatu.
2 Membuat desain rencana
proyek.
Dengan dampingan guru siswa
membuat desain rencana proyek yang
akan dilaksanakan
3 Membuat jadwal. Guru dan siswa secara kolaboratif
menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
membuat proyek.
4 Memantau siswa dan
kemajuan proyek.
Guru bertanggung jawab memantau
kegiatan siswa selama menyelesaikan
proyek untuk mengetahui kemajuan
pelaksanaan proyek dan mengantisipasi
34
hambatan yang dihadapi siswa.
5 Menilai hasil. Penilaian dilakukan untuk mengukur
ketercapaian standar, mengevaluasi
kemajuan masing-masing siswa, memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman.
yang sudah dicapai, dan menjadi bahan
pertimbangan dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya
6 Refleksi. Pada akhir pembelajaran, guru dan
siswa melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses refleksi dilakukan
secara individu maupun kelompok
Berdasarkan langkah-langkah model project based learning di atas dapat
disimpulkan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan
model tersebut yaitu guru berperan sebagai fasilitator, mendampingi siswa
merencanakan proyek, membantu siswa membuat jadwal pelaksanaan
pembuatan proyek, memantau siswa dalam menyelesaikan proyek, menilai
proyek yang dihasilkan siswa, dan melakukan refleksi bersama siswa terhadap
hasil proyek yang telah dijalankan. Dengan demikian yang lebih aktif dalam
proses pembelajaran tersebut adalah siswa.
h. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari model project based
learning, kelebihan dan kekurangan tersebut dapat di lihat di dalam tabel berikut
ini:
35
Tabel 2
Kelebihan dan Kekurangan Model Project Based Learning
No Kelebihan Kekurangan
1 Meningkatkan motivasi. Membutuhkan banyak waktu untuk
menyelesaikan masalah dan
menghasilkan produk.
2 Meningkatkan kemampuan
memecahakan masalah.
Membutuhkan biaya yang cukup.
3 Meningkatkan kemampuan
studi pustaka.
Membutuhkan guru yang terampil
dan
mau belajar.
4 Meningkatkan kolaborasi. Membutuhkan fasilitas, peralatan,
dan
bahan yang memadai.
5 Meningkatkan keterampilan
manajemen sumber daya alam.
Kesulitan melibatkan semua siswa
dalam kerja kelompok.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar
mengajar dengan model pembelajaran proyek memiliki kelebihan yang cukup
baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, namun bukan berarti model
pembelajaran project based learning tidak memiliki kekurangan, kekurangan
inilah yang membuat guru lebih terampil dalam mengatasinya. Peran siswa
sangat dominan dalam model pembelajaran proyek dikarenakan sangat
berpengaruh terhadap suksesnya penerapan model ini.
3. Materi Ekosistem di SD
Berdasarkan kurikulum dan sebaran kompetensi dasar pada kelas V SD
(Ikhwan S.D, 2009, IPA). Materi tentang ekosistem dapat dijabarkan sebagai
berikut:
36
a. Komponen Ekosistem
Ekosistem dari segi penyusunnya dapat dibedakan menjadi empat komponen ,
antara lain :
1) Bahan tak hidup (abiotik), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas
tanah, udara, sinar matahari, dan beraneka bahan kimia yang merupakan
medium atau subtract tempat berlangsungnya kehidupan. Komponen tersebut
terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain sebagainya.
2) Produsen, yaitu organisme ototrof yang umumnya terdiri dari tumbuhan
berklorofil dan dapat mensistesis makanan dari bahanbahan anorganik yang
sederhana.
3) Konsumen, yaitu organisme heterotrof seperti hewan dan manusia yang
untuk hidupnya memakan organisme lain. menambahkan bahwa konsumen
digolongkan ke dalam: konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen
ketiga, dan mikrokonsumen.
4) Pengurai, yaitu organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati. Pengurai pada umumnya terdiri atas bakteri dan
jamur.
b. Jenis Ekosistem
Ekosistem di bumi ini dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1) Lingkungan biotik, terdiri dari makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan
manusia).
2) Lingkungan abiotik, terdiri dari benda-benda tak hidup (air, batu, dan tanah).
c. Keseimbangan Ekosistem
Keseimbangan ekosistem dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
(Ikhwan, 2009, hlm.61) sebagai berikut:
1) Ekosistem alami, bencana alam misalnya: gunung meletus, tanah longsor,
banjir, dan gempa bumi. Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya
perubahan lingkungan. Misalnya lingkungan perumahan rusak, manusia
banyak yang mati, hewan dan tanaman juga banyak yang mati.
2) Ekosistem buatan, ulah manusia. Keseimbangan ekosistem yang disebabkan
oleh ulah manusia misalnya pencemaran air dan penebangan hutan secara liar.
37
d. Jaring-jaring dan rantai makanan
Selain bersimbisis, makhluk hidup juga melakukan hubungan dengan
makhluk hidup lain dalam makan dan dimakan. Misalnya saja belakang memakan
daun. Kemudian belalang dimakan oleh ayam, selanjutnya ayam dimakan oleh
manusia. Contoh semacam ini menunjukkan bahwa makhluk hidup juga
berhubungan dalam hal makan dan dimakan (Ikhwan, 2009, hlm.63).
Peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan
tertentu disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan adalah perjalanan
makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk hidup. Sedangkan
jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai makanan.
Materi tentang ekosistem di sekolah dasar, berisi tentang hubungan
makluk hidup, makhluk tak hidup dan lingkungannya. Guru seharusnya
menunjukkan materi tersebut di atas (komponen, jenis, dan keseimbangan
ekosistem) pada pembelajaran untuk memberikan pengalaman langsung pada
siswa. Apabila tidak dimungkinkan, dapat menggantinya dengan menggunakan
media pembelajaran.
Berikut tabel dibawah ini adalah bentuk kompetensi inti dan kompetensi
dasar tema ekosistem sebagai berikut:
Tema 5 : Ekosistem
Subtema 1 : Komponen Ekosistem
Tabel 3
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
K.I 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangga serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan di tempat
38
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam kalimat
yang mudah dipahami, sistematis, logis, dan kritis dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, serta
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
KD Bahasa Indonesia
3.7 Menguraikan konsep konsep yang saling berkaitan pada teks
nonfiksi.
IPA
4.4 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan
rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.
4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam
suatu ekosistem
Indikator Mengamati gambar ekosistem yang dibawa oleh guru, siswa
mampu:
- Memahami dan menjelaskan hubungan antara makhluk
hidup.
- Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem
- Menjelaskan beberapa jenis ekosistem
- Menjelaskan peran dan fungsi rantai makanan dan jaring-
jaring makanan di dalam sebuah ekosistem.
Mencermati teks bacaan yang disajikan, siswa mampu:
- Menentukan pokok pikiran dari sebuah bacaan nonfiksi.
Memahami peran antarmakhluk hidup bagi kelangsungan hidup
mereka di dalam sebuah ekosistem, siswa mampu: Secara
berkelompok untuk:
- Membuat sebuah maket jaring-jaring makanan dari sebuah
ekosistem.
39
Tema adalah pokok pikiran yang menjadi pokok pembicaran. Dalam
kurikulum 2013, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam
satu kesatuan yang utuh dan dikenal dengan pembelajaran tematik, di mana dalam
pembelajaran ini mata pelajaran dikaitkan sehingga dapat memberikan
pengalaman berharga bagi peserta didik (Kemdikbud, 2017, hlm.1).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui tema ini,
diharapkan siswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana aktivitas benda
baik hidup atau tidak hidup dalam sebuah lingkungan.
4. Karakteristik Siswa Kelas V
Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD) Siswa sekolah dasar pada
umumnya berada pada rentang usia 6-12 tahun. Pada rentang usia ini, siswa SD
sedang dalam tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik dan sosial.
Perkembangan yang terjadi pada tiap individu merupakan suatu proses yang
kompleks dan teratur karena banyak faktor yang berpengaruh dan saling terjalin
dalam berlangsungnya proses perkembangannya. Usia anak kelas V SD yang
berkisar 9-11 tahun mempunyai karakteristik pertumbuhan dan perkembangan
tersendiri baik fisik maupun psikisnya.
Buhler (Sobur, 2003, hlm.132) menjelaskan bahwa pada fase keempat (9-
11 tahun) adalah fase masa sekolah dasar. Pada fase ini anak mencapai
objektivitas tertinggi, atau bisa juga disebut dengan masa menyelidik, mencoba,
berlatih, menjelajah, bereksplorasi, dan bereksperimen, yang distimulasi oleh rasa
ingin tahu yang tinggi. Pada usia sekolah dasar, daya pikir anak berkembang
kearah berpikir konkrit (concrete operational thought), rasional dan objektif.
Daya ingatnya sangat kuat, pada masa ini anak mampu memahami operasi dalam
sejumlah konsep.
- Mempresentasikan hasil kerja mereka dan menjelaskannya
dengan percaya diri di depan kelas. Secara individu:
- Membuat tulisan mengenai hubungan yang terjadi di dalam
rantai makanan.
40
Pada anak usia dini sekolah dasar berkembang melalui 3 tahap
perkembangan mental, yaitu:
a. Enactive: anak-anak dalam belajar menggunakan / memanipulasi objek-objek
secara langsung.
b. Ikonic: tahap ini menyatakan bahwa kegiatan anak mulai menyangkut mental
yang merupakan gambaran dari objek.
c. Symbolic: merupakan tahap manipulasi simbol-simbol secara langsung dan
tidak ada lagi ada ksaitannya dengan objek-objek.
Berdasarkan penjelasan tentang karakteristik siswa kelas V SD maka dapat
disimpulkan bahwa siswa kelas V SD berkisar usia 9-11 tahun yang mempunyai
ciri yaitu sudah mulai berpikir logis terhadap objek yang konkret, dan memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi karena pada usia ini mereka berada pada tahap
operasional konkret, sehingga anak lebih suka untuk menyelidiki, menjelajah dan
bereksplorasi sendiri, timbul minat ke hal-hal tertentu dan mereka senang
membentuk kelompok-kelompok sebaya.
B. Studi Relevan
Berikut ini akan disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian ini, antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Denis Purnama Sari, (2013) dalam
penelitiannya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri Turenpada Pokok Bahasan Turuna Dengan Pembelajaran
Kooperatif TipeTeams Games Turnament (TGT).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rauzah, (2016) dalam penelitiannya
Penerapan Model Project Based Learning Terhadap Kreativitas Siswa Pada
Tema Benda-Benda Di Lingkungan Sekitar Di Kelas V Min 18 Aceh Besar.
3. Penelitian (jurnal) yang dilakukan oleh Ana, Sunarsih, dan Neni Rohaeni
(2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Tugas Akhir
melalui Project Based Learning Model untuk Meningkatkan Generic Green
Skills Siswa”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa : 1) Hasil
validasi model PjBL pada penyelesaian produk tugas akhir dinilai dapat
41
digunakan dengan tingkat kesepakatan yang tinggi dari ketiga expert, (2)
Penerapan model project based learning pada penyelesaian produk tugas akhir
dapat meningkatkan Green Skill : (1) pengelolaan proyek, (2) kemampuan
kolaborasi, (3) kemampuan komunikasi.
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rihardani Woro Trisnani (2007) bahwa
penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatan Aktivitas
Siswa dalam Pembelajaran IPS. Aktivitas tersebut meliputi mengajukan
pertanyaan, berdiskusi,menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat, dan
melaksanakan tugas.
5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Elsa Imenda (2017), dengan judul
“Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Project
Based Learning di Kelas IV SDN 187/ I Muara Bulian”. Terbukti terdapat
peningkatan yang baik setelah diterapkan model PjBL di siklus ke-2 dengan
mencapai kategori “baik” dengan kriteria keberhasilan kelas 80. Maka
tindakan dengan menggunakan model Project Based Learning mampu
meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini
adalah: Persamaan penelitan yaitu; sama-sama meneliti tentang faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa, dan tentang penerapan model
Project Based Learning.
Sedangkan Perbedaan penelitian yaitu;
Jika pada penelitian Denis Purnama Sari, terdapat perbedaan pada
penelitiannya peningkatan hasil belajar Siswa pada pokok bahasan turuna
dengan pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Turnament.
Jika pada penelitian Rauzah, dalam penelitiannya untuk mengetahui
kreativitas siswa pada tema benda-benda di lingkungan sekitar.
Jika pada penelitian Ana, Sunarsih, dan Neni Rohaeni, meneliti tentang
pengembangan proyek tugas akhir.
Jika pada penelitian Rihardani Woro Trisnani, meneliti tentang meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS.
42
Jika pada penelitian Elsa Imenda dilakukan di Muara Bulian, sedangkan
penelitian sekarang dalam pembelajaran Tema Ekosistem yang akan
dilakukan di Tanjung Jabung Barat.
C. Kerangka Berpikir
Suatu pendekatan model atau strategi pembelajaran memberikan dua
pengaruh yaitu Instructional effect (hasil utama pengajaran) dan nurturant effect
(hasil pengiring pengajaran). Project Based Learning merupakan pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif dalam merancang sebuah proyek untuk
memecahkan sebuah masalah dan melatih siswa secara mandiri dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dalam penerapannya model Project Based Learning memiliki lima pokok
langkah yang harus dilaksanakan. Kelimalangkah tersebut adalah:
1. Sentralitis, Tahap ini siswa mempelajari konsep utama dari suatu
pengetahuan melalui kerja proyek.
2. Pertanyaan Pendorong/Penuntut, Tahap ini bahwa pekerjaan proyek yang
dilakukan oleh siswa bersumber pada pertanyaan atau persoalan yang
menuntun siswa untuk menemukan konsep mengenai bidang tertentu.
3. Investigasi, Tahap ini mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian
dan atau pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan
masalah atau proyek yang dihadapinya.
4. Otonomi, Tahap ini Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk
mendukung keberhasilan siswa dalam belajar.
5. Realistis, Tahap ini Proyek yang dikerjakan oleh siswa merupakan pekerjaan
nyata yang sesuai dengan kenyataan.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau
classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan
yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu
praktik pembelajaran PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar
yang terjadi dikelas. Bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) atau
ouput (hasil belajar). PTK harus tertujuatau megenai hal-hal yang terjadi didalam
kelas (Arikunto, dkk, 2012, hal. 58).
Menurut Daryanto (2011, hlm.81) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dikelas, sehingga
hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Tujuan tindakan ini adalah untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pemgembangan profesinya.
Penerapan PTK dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat
didalam kelas.
Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga
kata, Penelitian + Tindakan + Kelas seabagai berikut:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan atauran
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk miningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tetentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru (Suharsimi, dkk, 2012, hal. 60).
44
B. Subjek & Objek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam
027 Tanjab Barat Tungkal Ulu tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 22 siswa.
Objek penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020.
C. Rancangan Tindakan
Penyusunan rencana merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan keaktifan belajar. Pada tahap ini jenis penelitian yang akan
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Peneliti merencanakan dalam penelitian ini melalui siklus-siklus, setiap siklus
dua kali tatap muka dengan alokasi waktu 6x35 menit. Dengan melihat kodisi
siswa dan permasalahan yang ada di kelas, peneliti bersama guru memutuskan
untuk menggunakan model project based learning (PjBL) yang diyakini mampu
meningkatkan keaktifan belajar siswa.
1. Tahap Perencaan Tindakan
Beberapa kegitan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan
meliputi:
a. Menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya, memilih standar kompetensi yang diikuti dengan pemilihan
kompetensi dasar. Kemudian, kompetensi dasar dijabarkan menjadi indikator
pembelajaran berdasarkan silabus dan pengembangan peneliti bersama guru.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan meggunakan
model project based learning. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan
dari guru kelas yang bersangkutan.
c. Mempersiapakan sumber belajar dan alat peraga atau media pembelajaran
yang relevan, dan
d. Mempersiapakan tes yang akan digunakan untuk mengetahui keaktifan
belajar siswa. Selain itu, peneliti juga menyusun lembar observasi untuk
mengetahui sejauh mana model project based learning (PjBL) diterapkan
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajarandan mengetahui keaktifan
belajar siswa berdasarkan aktivitas yang dilakukan siswa.
45
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
RPP disusun berdasarkan format yang digunakan oleh guru kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam Tanjab Barat. Dalam proses pembelajaran
guru menggunakan model project based learning ini akan dilakukan sebanyak
dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuannya.
a. Tahap Observasi
Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran dengan model Project Based
Learning yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan menggunakan lembar
observasi untuk mengamati keaktifan belajar siswa berdasarkan aktivitas yang
dilaksanakan siswa.
b. Tahap Refleksi
Data yang diperoleh dari hasil tes maupun hasil observasi pelaksanan
pembelajaran dianalisis dan dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan oleh peneliti
terhadap guru sebagai subyek penelitian. Refleksi adalah hasil pemikiran peneliti
dari hasil penerapan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning.
Hasil refleksi kemudian disampaikan kepada guru yang bersangkutan. Apabila
berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. Tetapi, apabila dalam siklus I sudah
meningkatkan keaktifan belajar siswa serta memenuhi kriteria minimal yang
ditentukan, maka siklus II tidak dilakukan atau penelitian diakhiri karena
dianggap cukup.
D. Desain dan Prosedur Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian tindakan ini menggunakan model Stephen Kemmis dan Mc
Taggart dengan tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi (Sutama, 2010, hlm.13).
Penelitian tindakan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran tema ekosistem berlangsung dengan menggunakan model
Project Based Learning dan bagaimana peningkatan keaktifan belajar siswa
setelah menerapkan model Project Based Learning.
46
Prosedur penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian
pendahuluan dilanjutkan dengan tindakan pertama atau siklus I yang terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada pelajaran
komponen ekosistem kelas V, penelitian akan dilanjutkan dengan pemberian
tindakan kedua atau siklus II sebagai perbaikan terhadap pelaksanaan
pembelajaran siklus I. dan pemberian tindakan ketiga atau siklus III sebagai
perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II.
Adapun desain dari penelitian desain Model Kemmis dan Mc. Taggart
yang dimodifikasi oleh peneliti sebagai berikut (Hamzah, Nina Lamatenggo,
Satria 2011, hlm.87).
Gambar 1.1. Desain PTK Kemmis & Mc Taggart (Hamzah, dkk, 2011, hlm.87)
Berdasarkan desain PTK Kemmis & Mc Taggart diatas, maka dibuatlah
rancangan alur siklus penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
Plan Act & Observe
Reflect
Reflect
Revised Plan Act & Observe
Reflect
Act & Observe Revised Plan
47
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 2.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Hamzah, dkk, 2011,
hlm.89)
Pada pelaksanaannya penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan
dilakukan peneliti di kelas V dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar
siswa pada pelajaran tematik melalui model project based learning. Hasil
penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi perbaikan atau
peningkatkan kegitan pemebelajaran di kelas.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus.
a. Persiapan Kegiatan
Survei dan observasi masalah pembelajaran. Survei dilakukan secara
langsung untuk mengetahui kemungkinan dan ketersediaan sekolah untuk
dijadikan tempat penelitian. Tempat penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Hikam 027 Tanjab Barat bersedia untuk dijadikan tempat penelitian.
Permasalahan
Permasalahan
baru hasil
refleksi 1
Pelaksanaan
Tindakan 1
Refleksi 1
Pelaksanaan
Tindakan 1
Pengamatan
Tindakan 1
Permasalahan
baru hasil
refleksi 2
Pelaksanaan
Tindakan 2
Pelaksanaan
Tindakan 3
Refleksi 2
Refleksi 3
Pelaksanaan
Tindakan 1
Pelaksanaan
Tindakan 1
Pengamatan
Tindakan 1
Pengamatan
Tindakan 1
48
Observasi dilaksanakan ke kelas V untuk mengindentifikasi masalah
pembelajaran Ekosistem di kelas. Masalah yang terjadi adalah kurangnya
keaktifan siswa dalam pembelajaran belum optimal, khususnya untuk kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam Tanjab Barat.
b. Perencanaan dan Pelaksanaan Penelitian
1) Siklus I
(a) Perencanaan
Perencanaan tindakan dimulai dengan:
(1) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu:
Lembar kegiatan pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), media, dan model atau metode yang diterapkan.
(2) Membuat instrumen pengumpul data yaitu:
Lembar observasi keaktifan siswa.
(3) Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran.
(b) Pelaksanaan tindakan
(1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama.
(2) Guru memeriksa kesiapan siswa dengan mengisi absen dan memeriksa
kerapian siswa.Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang akan
di pelajari.
(3) Guru menyuruh siswa untuk mengamati miniatur ekosistem yang telah
dibuat oleh guru, kemudian guru bertanya jawab terhadap siswa tentang
ekosistem.
(4) Guru menyampaikan materi pelajaran, tujuan pembelajaran, dan
bertanya jawab yang akan dipelajari.
(5) Guru meminta siswa untuk terbagi menjadi beberapa kelompok, antara
lain dua sampai tiga kelompok.
(6) Guru menyiapakan bahan dan alat-alat, kemudian membagikannya
setiap kelompok. Lalu guru menyuruh setiap kelompok membuat karya
tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem.
49
(7) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok tersebut.
(8) Guru memberikan nomor undian untuk kelompok agar mereka maju
secara berurut dengan nomor undian.
(9) Selanjutnya guru meminta kepada siswa agar menjelaskan masing-
masing materi yang telah dibagikan kepada setiap kelompok.
(c) Observasi
Observasi merupakan tahapan kegiatan yang sepenuhnya dilakukan
oleh pengamat. Tahap observasi merupakan tahap pengumpulan data yang
bersifat kualitatif. Observasi dilakukan ketika pelaksanan tindakan
berlangsung. Peneliti melakukan observasi terhadap keaktifan siswa dan
kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan model Project Based
Learning.
(d) Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan akhir di tiap siklus dan merupakan cermin
hasil penelitian pada tiap siklus. Kegiatan pada tahap ini diawali dengan
mengumpulkan seluruh data penelitian yang meliputi data hasil belajar, data
pengamatan keaktifan siswa, kegiatan guru.
Data yang diperoleh dari seluruh instrumen dievaluasi secara seksama
dengan berpedoman pada indikator kinerja untuk mengetahui keoptimalan
hasil tindakan. Guru dan peneliti mengadakan diskusi untuk mengevaluasi dan
menilai proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning.
2) Siklus Lanjutan
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan
dari siklus I. Tahap kerja pada siklus II mengikuti tahapan kerja pada siklus I
yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Siklus III, IV, V dan seterusnya masih terdapat kemungkinan untuk
dilaksanakan jika hasil dari siklus II masih terdapat banyak kekurangan atau
belum berhasil.
3) Sumber Data
Sumber data yang penulis ambil dalam penelitian ini terdiri dari
beberapa sumber, yakni peserta didik, guru dan kolaborator.
50
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan data
Pada pengumpulan data yang dilakukam oleh peneliti dengan bantuan
guru kelas sebagai kolaborasi dijadikan landasan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui
model Project Based Learning tema ekosistem kelas V di MI Nurul Hikam
Tanjung Jabung Barat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti seabagai berikut : Observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi atau pengamantan adalah proses pemgumpulan data dalam
penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian
(Paizaluddin, & Ermalinda, 2016, hlm.113).
Observasi dilakukan untuk mengamati kondisi, situasi, proses dan
perilaku pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal
sampai akhir. Dalam hal observasi dipergunakan untuk mengetahui data
tentang aktifitas siswa yang dilaksanakan oleh peneliti melalui lembar
pengamatan aktifitas siswa.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan ada dua macam :
1) Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengatahui aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2) Lembar observasi guru
Lembar observsi diisi oleh seorang observer guna mengamati kegiatan
peneliti dalam penerapan Project Based Learning.
3) Lembar observasi keaktifan siswa
Lembar observasi keaktifan siswa digunakan untuk mengetahui
aktivitas siswa setiap pertemuan.
51
c. Wawancara
Wawancara diguankan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan
sikap, pendapat, atau wawasan serta menggali beberapa hal yang berkaitan
dengan pembelajaran (Sugiyono, 2014, hlm.245). Metode ini digunakan untuk
memperoleh data tentang keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran tema
ekosistem selama ini, serta menemukan kesulitan apa saja yang dihadapi guru
selama proses pembelajaran.
Menurut Darmadi menyatakan bahwa wawancara merupakan
pengadministrasian angket secara lisan dan langsung terhadap masing-masing
anggota sample. Apabila wawancara dilakukan dengan baik, ini dapat
mengasilkan data yang mandalam yang tidak mungkin di dapat dengan angket,
peawawancara dapat menanyakan lagi untuk jawaban-jawaban yang tidak jelas
/ kurang lengkap. Akan tetapi wawancara cukup memerlukan waktu dan biaya
yang tidak sedikit meskipun hanya melibatkan sampel yang lebih kecil. Lagi
pula, respon yang diberikan oleh objek bisa-bisa terpengaruh oleh reaksi
terhadap pewawancara. Oleh karena itu wawancara memerlukan kterrampilan
khusus dibidang komunikasi dan “human relatoin” (Darmadi, 2011, hlm.158).
d. Angket
Menurut Arikunto (2010, hal.264), prosedur penyusunan angket adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam kuesioner.
2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3. Menjabarkan setia variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan
tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisisnya.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada
subjek yang deiteliti untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti.
Kuensioner ada dua macam yaitu kuesioner berstruktur atau bentuk tertutup
dan kuesioner tidak terstruktur atau terbuka. Kuesioner tertutup berisikan
52
pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban. Kuesioner terbuka berisi
pertanyaan yang tidak disertai dengan jawaban (Kusumah, dkk 2011, hal.78).
e. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dekomentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya documental
dari seseorang (Sugiyono, 2014, hlm.329). Metode ini di gunakan untuk
memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam pembalajaran tema
ekosistem. Dan juga sebagai data penunjang seperti halnya domentasi tentang
profil di MI Nurul Hikam Tanjung Jabung Barat , visi dan misi sekolah,
sejarah sekolah, struktur organisasi sekolah.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
a. Perangkat Penelitian
Perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri
dari : Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, bahan dan alat.
1) Silabus disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian
kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan sistem
penilaian pelajaran tema ekosistem memuat identitas sekolah, standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber/bahan.
2) Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan sumber bahan dan
penelitian setiap pembelajaran memuat kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir.
b. Lembar Observasi
Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan lembaran
kertas observasi yang diadakan di setiap siklus pembelajaran, ada dua lembar
observasi yang disiapkan peneliti sebagai berikut:
53
1) Lembar observasi aktifitas guru (peneliti) yang dilakukan setiap
pertemuan. Yang menjadi observer adalah guru MI Nurul Hikam Tanjung
Jabung Barat. Observer mengisi lembar observer dengan memberikan
tanda ceklis apabila peneliti melakukan tindakan sesuai dengan
keterlaksanaan metode pembelajaran pada lembar observasi.
Tabel 4
Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Aktivitas yang diamati
Pendahuluan
1 Guru memasuki ruangan kelas tepat waktu
2 Guru menkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran
3 Guru memberi motivasi pada siswa
4 Guru menyampaikan indikator pembelajaran
Kegiatan Inti
5 Guru menjelaskan tentang materi pelajaran
6 Guru menjelaskan cara menerapakan model Project Based Learning
kepada siswa
Guru menyiapkan segala peralatan dan bahan-bahan untuk dibagikan
setiap kelompok
7 Guru membagi siswa menjadi bebarapa kelompok secara acak
8 Guru menerapakan model Project Based Learning dengan baik
8 Guru membimbing siswa dalam pembuatan proyek
9 Guru meminta setiap kelompok memaparkan hasil pembuatan
proyek
10 Guru meminta setiap kelompok melemparkan pertanyaan tentang
hasil kerja proyek kepada kelompok lain
Penutup
10 Guru dan siswa menyimpulakan materi pelajaran
11 Guru memberikan tugas tambahan kepada siswa
54
2) Lembar observasi aktifitas siswa selama kegiatan belajar kegiatan belajar
mengajar berlangsung yang menjadi observasi adalah guru MI Nurul
Hikam Tangjung Jabung Barat. Observer mengisi jumlah siswa yang aktif
maka dapat dilihat persentase keaktifan siswa.
Tabel 5
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Aktivitas yang d iamati
Pendahuluan
1 Siswa memasuki ruangan dengan tapat waktu
2 Siswa siap untuk memualai pelajaran
3 Siswa berpartipasi dalam menjawab pertanyaan motivasi yang
diberikan oleh guru
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang indikator dan tujuan
pembalajran
Kegiatan Inti
5 Siswa membaca materi ajar yang ada dalam buku paket
6 Siswa memperhatikan penjelasan guru
7 Siswa membuat proyek secara aktif dengan kelompoknya masing-
masing
8 Siswa yang stay (tetap) dan stray (bertamu) mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik
9 Siswa mampun menjalankan model Project Based Learning dengan
baik
Penutup
10 Siswa berpartisipasi dalam merangkum materi pembelajaran
11 Siswa mencatat tugas rumah
12 Siswa mampu mengumpulkan dan mengerjakan tugas rumah tepat
waktu
55
3) Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Lembar observasi keaktifan siswa digunakan untuk mengetahui aktifitas
siswa setiap pertemuan.
Tabel 6
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No Indikator Skor
1 2 3 4 5
1 Siswa mempersiapkan diri
masing-masing untuk mengikuti
pembelajaran dalam menerapkan
konsep, prinsip, dan generalisasi
2 Siswa belajar dalam bentuk
kelompok dalam memecahkan
masalah
3 Siswa berpartisipasi dalam
pelaksanaan tugasnya melalui
berbagai caranya
4 Siswa berani dalam mengajukan
suatu pendapat
5 Siswa mampu aktif belajar
analisis, sintetis, penilaian, dan
kesimpulan dalam proses
pembelajaran
6 Siswa mampu menjalin hubungan
sosial dalam melaksanakan
kegitan pembelajaran
7 Setiap siswa dapat memberikan
tanggapan terhadap pendapat
siswa lainnya
8 Setiap siswa berkesempatan
menggunakan berbagai macam
sumber yang tersedia
9 Setiap siswa mampu berusaha
menilai hasil belajar yang
dicapainya
10 Terdapat usaha dari siswa untuk
menanyakan materi yang belum
jelas atau belum dapat dipahami
dan meminta pendapat guru
dalam upaya kegiatan belajarnya
56
F. Tekhnik Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam
penelitian ini, analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan
penelitian. Motode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar juga membutuhkan data yakni hasil adakah peningkatkan keaktifan
belajar dari masing-masing siswa, oleh peneliti pada data kualitatif
menggunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan
Huberman yang terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan, fokus,
menyerderhanakan, meringkas dan megubah bentuk data mentah yang ada
dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemilihan,
pemfokusan, penyelisihan data yang kurang bermakna dan menatanya
sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan
divertifikasikan.
2. Penyajian data (data display) beberapa, setelah direduksikan data siap
dibeberkan artinya, tahapan analisis sampai pada pembeberan data
berbagai macam data perlu diteliti tindakan yang telah direduksikan perlu
dibeberkan dengan tertata rapi dalam bentuk narasi plus matrik grafik atau
diagram.
3. Penarikan kesimpulan, peningkatkan atau perubahan yang terjadi
dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, yang ditarik
pada akhir siklus I dan terevisi pada siklus II dan siklus III serta
kesimpulan akhir pada siklus (Sugiyono, 2016, hlm.338-341).
Pada data kuantitatif dan kualitatif yang merupakan hasil observasi
keaktifan belajar siswa dapat dihitung melalui:
Keterangan :
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
∑x = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
57
Dengan penilaian:
0 - 9 = Tidak aktif
20 - 59 = Kurang aktif
60 - 69 = Cukup aktif
70 - 79 = Aktif
80 – 100 = Sangat aktif
Pada data kualitatif yang merupakan hasil observasi aktivitas siswa
dan guru dapat dihitung dengan rumus yang sama yaitu:
Keterangan :
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
∑x = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
Dengan penilaian:
0 - 9 = Tidak aktif
20 - 59 = Kurang aktif
60 - 69 = Cukup aktif
70 - 79 = Aktif
80 – 100 = Sangat aktif
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat
sedikitnya 70% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran keberhasilan atau
ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa. Kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan di MI Nurul Hikam Tungkal Ulu
Tanjung Jabung Barat. Siswa di katakan berhasil atau tuntas apabila setiap
siswa mencapai skor 70%-100% atau nilai 70.
58
H. Jadwal Penelitian
Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai
bulan Mei sampai Bulan Juli 2019. Rencana waktu ini masih bersifat tentative,
artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi secara teknis
administratif maupun kondisi dilapanagan. Berikut ini dapat diberikan uraian
tahap-tahap yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan.
No Kegiatan
Bulan
Nov Jan April Mei Juni Okt Nov
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pengajuan dan
pengesahan
judul
2 Penyusunan
proposal
3 Seminar
proposal
4
Perbaikan hasil
seminar
proposal
5
Pengurusan
dan penerbitan
izin penelitian
6 Pengumpulan
data lapangan
7
Analisis dan
penyusunan
laporan
8 Ujian skripsi
9 Perbaikan hasil
59
ujian skripsi
10
Pengesahan
hasil ujian oleh
tim penguji
11
Penggandaan
& penyerahan
laporan
60
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Sekolah
Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 adalah salah satu lembaga
pendidikan tingkat dasar yang ada di kecamatan Tebing Tinggi Tungkal ulu.
Berdiri semenjak tahun 2005 dan luas tanah yang ditempati sebagai berikut:
a. Luas tanah adalah 3.420 M
b. Bentuk bangunan permanen
2. Data Umum Sekolah
Tabel 7
Identitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu
NO IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama Sekolah Madrasah Ibitidaiyah Nurul Hikam
027
2 NSM 111215060027
3 NPSN 10507326
4 Tahun Berdiri 2005
5 Status Akreditas -
6 NPWP 30.1117.313.4-334,000
7 Nama BANK BRI
8 Nomer Rekening 0179-01-002808-53-6
9 Nama Rekening MIS Nurul Hikam
10 Alamat BANK Kuala Tungkal
11 Nama Kepala Sekolah SISILIA HARYATI, S.Pd.I
12 Nama Bendahara SOLIHIN,S.Pd.I
13 Alamat Madrasah Jl. Hidayah No.02 Sidorejo. Desa
Rimbo Asri. Kec. Tebing Tinggi
14 Kabupaten Tanjung Jabung Barat
61
15 Provinsi Jambi
16 Nomer Telepon 085380608095
17 Email [email protected]
18 Kode Pos 36556 A
19 Nama Yayasan Nurul Hikam(YAPANH)
20 Akte Pendirian 12 / 2005
21 Luas Tanah 3.420 M
22 Status Tanah Wakaf
(Sumber: Bagian TU, Tentang Identitas Sekolah MI Nurul Hikam 027)
3. Visi dan Misi Sekolah
Tujuan dari MI Nurul Hikam 027 menjadikan unggul dalam berprestasi,
tangguh dalam berkompetisi, dan berakhlak islami sebagai berikut:
a. Visi
1) Menciptakan suasana pembelajaran PAIKEM.
2) Tercapainya perolehan nilai akhir dengan standar sekolah dan nasional.
3) Juara dalam bidang akademik dan non akademik, (LPM, Olimpiade, MTQ).
4) Menciptakan individu yang mempunyai life skill
5) Mampu mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, (PAIKEM) enjoyable learning.
2) Menyelenggarakan pendidikan islma yang bermutu melalui pengembang an
profesionalisme tenaga pendidik.
3) Menciptakan generasi yan sholeh, sholehah dan berakhlakul karimah.
4) Mengembangkan potensi itelektual, emosi dan apritual anak didik (IQ, EQ,
dan SQ).
5) Melaksanakan pengembangan diri sesuai minat dan bakat.
6) Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai islami.
62
4. Struktur Organisasi Sekolah
STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIKAM 027 TANJAB BARAT
KEPALA SEKOLAH
S. HARYATI, S.Pd.I
WAKIL KEPALA SEKOLAH
BENDAHARA
KISWAN
TATA USAHA
M..SHOLIHIN, S.Pd.I
AYU SRI NINGSIH
WAKA UR.
KESISWAAN
HAGINA WATASTI, S.Pd
WAKA UR.
KURIKULU
M
SISWA/SISWI
H. SUNARDI, S.Pd
WAKA UR.
HUMAS
H. JUMARI
WAKA UR.
PRASARANA
MAJELIS GURU
63
5. Keadaan Tenaga Sekolah
Tabel 8
Data Tenaga Pendidik Di Sekolah MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat
No Nama/NIP Pendidikan Jabatan Bidang Studi
1 SISILIA
HARYATI,S.Pd.I
S1 Stai Anur
Lampung
KEPSEK Akidah
Akhlak
2 SOLIHIN,S.Pd.I S1 Stai Anur
Lampung
Guru/OPM Al-Qur‟an
Hadist
3 HAGINA
WATASTI,S.Pd
S1 Stai
Tungkal
Guru Kelas Mapel
4
Hj.SITI
MUNZAYANAH,S.P
d
S1 Stai Anur
Lampung
Guru Kelas Mapel
5 MUHTAR,A.Md D2 UNJA
Jambi
Guru Kelas Mapel
6 AMRULLOH,S.Pd.I S1 Guru Kelas Mapel
7 AH.MUBASYIRIN - GMP+Penjaga
Sekolah Agama Islam
8 WARTIK - Guru Mapel
9 AYU SRI NINGSIH Guru Umum Mapel
10 H.MARYONO,SST S1 GMP Matematika
(Sumber: Bagian TU, Tentang Tenaga Pendidik di MI Nurul Hikam 027
Tungkal Ulu).
Jumlah Guru Negeri : Tidak Ada
Jumlah Guru Honor : 10 Orang
Jumlah Penjaga Sekolah : 1
Jumlah Keseluruhan : 10 Orang
64
6. Keadaan Siswa
Siswa adalah sarana pendidik, diarahkan, diberikan ajaran nama-nama dan
bermacam-bermacam ilmu pengetahuan, serta keterampilan. Siswa merupakan
unsur yang esensial pendidikan yang harus ada dalam pengajaran, ada guru dan
tidak ada siswa tentu kegiatan pembelajaran tidak terlaksanakan. Siswa MI Nurul
Hikam 027 Tanjabarat berjumlah 180 orang yang terbagi menjadi 7 Kelas.
Tabel 9
Data Siswa MI Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu Tahun Ajaran 2019/2020
No Kelas Rombel Jumlah Siswa
Total LK PR
1 I 1 16 15 31
2 II 1 14 9 23
3 III 1 18 14 32
4 IV.A 1 9 12 21
5 IV.B 1 13 12 25
6 V 1 15 7 22
7 VI 1 14 11 25
JUMLAH 7 99 80 179
(Sumber: Bagian TU, Tentang Keadaan Siswa MI Nurul Hikam 027 Tungkal
Ulu).
7. Keadaan Sarana dan Prasarana
a. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Alat
memperlancar kegiatan atau proses belajar mengajar atau alat-alat maupun
fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya pendidikan.
Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran, sarana dapat
membantu proses pembelajaran agar berjalan dengan baik dan juga memberikan
motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik. Adapun sarana di MI Nurul
65
Hikam 027 yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran di dapat
dilihat sebagai berikut:
8. Denah Struktur Sekolah
Kantor
Kelas I Kelas II Kelas III Toilet
PRIA
Toilet
Wanita
Kelas
IV.B
Kelas
IV.A
Kelas VI Kelas V
UKS
Dinas
Pertanian
Sekolah
Lapangan
Badminton
Lapangan Bola
Futsal
Ka
ntin
Gudang
Lapangan
Volly
66
9. Prasarana
Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan fasilitas yang
membantu dan mendukung proses pembelajaran, prasarana yang dimaksud disini
adalah sistem kurikulum pembelajaran yang mengcakup rancangan pembelajaran,
silabus, program semester, program tahunan dan ektrakurikuler yakni kegiatan
pramuka. (Sumber: Bagian TU, Tentang Prasarana MI Nurul Hikam 027
Tungkal Ulu).
B. Temuan Penelitian
1. Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa
Kondisi awal aktivitas belajar siswa kelas V di MI Nurul Hikam 027
masih rendah, hal ini dapat dilihat dari observasi awal peneliti.
Tabel 10
Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa
No Nama Hasil Observasi
Prasiklus Kriteria Keaktifan
1 Ariska Cahaya Islami 68 Aktif
2 Agni Lativati Amanda Aulia 45 Kurang
3 Alla Octa Hengky Saputra 40 Kurang
4 Adi Pratama 40 Kurang
5 Ahmad Nabil 45 Kurang
6 Clara Fanny Aulia 60 Cukup
7 Dzikri Dimas Pangestu 45 Kurang
8 Eka Krisna Wati 39 Kurang
9 Fadhila Putri Az-zahra 36 Kurang
10 Khoirul Anam 45 Kurang
11 Karisma Ayu Ningsih 40 Kurang
12 Lukman 50 Kurang
13 M. Imam Maulana 60 Cukup
67
14 M. Heri Verdiansyah 40 Kurang
15 M. Rendy Saputra 40 Kurang
16 Revan Aji Nugroho 60 Cukup
17 Revantio 45 Kurang
18 Rohmat Tullah 40 Kurang
19 Rizky Paturohman 36 Kurang
20 Resa Wahyu Resmawan 45 Kurang
21 Yusup Mandia Putra 4 Kurang
22 Zazzicha Aulia Maharani 70 Aktif
Jumlah 1029 Kurang Aktif
Skor Rata-Rata 47
Berdasarkan data tersebut, dapat diperoleh bahwa skor rata-rata keaktifan
belajar siswa adalah 47 (Kurang aktif). Terdapat 17 siswa yang termasuk dalam
kategori kurang aktif, 3 siswa yang termasuk dalam kategori cukup aktif dan 2
siswa yang termasuk dalam kategori aktif.
Secara keseluruhan dapat disimpulakan bahwa rata-rata keaktifan siswa
kelas V MI Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu termasuk kedalam kategori “Kurang
Aktif”. Hasil tersebut disebabkan karena saat proses pembelajaran yang terpusat
kepada guru, dimana lebih banyak menggunakan metode ceramah saat proses
pembelajaran, dan guru juga kurang mengkreasikan penggunaan media maupun
strategi pembelajaran yang tepat sebagai alat pemahaman siswa. Sehingga
proses pembelajaran berlangsung secara menonton dan tidak ada Feedback.
Siswa jarang melakukan proses pembelajaran yang efektif seperti penggunaan
berbagai macam metode pembelajaran, pengguanaan media maupun strategi
belajar, sehingga tidak terlihat proses aktivitas belajar siswa saat pembelajaran
berlangsung. Siswa hanya diperintahkan untuk mencatat dan mengerjakan tugas-
tugas yang terdapat di pembelajaran, sehingga tidak terbangun pengembangan
berpikir siswa. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran Tematik yang
diperoleh siswa hanya mengikuti apa saja yang diberikan oleh guru, tanpa siswa
itu tau sendiri seperti apa mendapatkan pengetahuan melalui proses
68
pembelajaran, karena siswa tidak diajak untuk mengembangkan keterampilan
dan siswa cendrung ribut dan berjalan-jalan saat proses pembelajaran
berlangsung. Sehingga keaktifan belajar siswa dalam proses belajar Tematik
tidak berlangsung seperti yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka, guru harus dapat menerapkan model
pembelajaran yang tepat dan mendesain proses pembelajaran yang efektif dan
efisien secara menarik sehingga akan terciptanya feedback dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
C. Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2019 sampai dengan 11
Juni 2019. Penelitian ini dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga
pertemuan, dimana dua pertemuan pemberian tindakan dan satu kali pertemuan
tes kemampuan hasil aktivitas belajar siswa melalui angket respon siswa, yang
setiap pertemuannya terdiri dari 2x35 menit. Tindakan pembelajaran yang
dilakukan pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pada Tema Ekosistem Subtema Kompenen Ekosistem
dengan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning di kelas V
MI Nurl Hikam 027 dengan jumlah siswa 22 siswa yang terdiri dari 15 siswa
laki-laki dan 7 siswi perempuan.
Pelaksaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu, tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap obeservasi, dan tahap refleksi. Setelah
melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan
dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan model pembalajaran Project Based Learning di kelas V MI
Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu. Sebelum turun langsung untuk menerapakan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran menggunakan model Project
Based Learning, peneliti terlebih dahulu guru kelas mengajar tematik selama 2
hari, dimulai tanggal 23 Mei 2019-24 Mei 2019, hal ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cara guru mengajar, model dan strategi apa saja yang
69
digunakannya dan untuk lebih dekat dengan siswa sebelum langsung menerapkan
pembelajaran menggunakan model Project Based Learning.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 23–24 Mei 2019, dan diakhiri pada tanggal 3 Juni
2019 dengan memberikan tes angket siklus I kepada siswa. Dalam pelaksanaan,
observasi, dan reflkesi.
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan, peneliti, dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tentang Tema Ekosistem yang akan dipelajari dengan model
pembelajaran Project Based Learning, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar
yang akan diajarkan, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses
pembelajaran, mempersiapkan angket akhir siklus I.
Tabel 11
Jadwal Perencanaan (Siklus I)
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 Kamis
23 Mei 2019
Pertemuan I Menceritakan informasi dari teks
bacaan tentang komponen di dalam
sebuah ekosistem.
Mengidentifikasi komponen di dalam
sebuah ekosistem
2 Jum‟at
24 Mei 2019
Pertemuan
II
Mencari informasi dari teks bacaan
tentang jenis ekosistem
Melakukan pengamatan untuk
mengidentifikasi komponen di dalam
sebuah ekosistem
Membuat laporan singkat tentan jenis-
jenis ekosistem dan cirinya.
70
3 Kamis
3 Juni 2019
Pertemuan
III
Tes Angket (Siklus I)
b. Tahap Pelaksaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru akan bertukar peran, maksudnya adalah
peneliti sebagai guru yang memberikan pelajaran, sedangkan guru akan berperan
sebagai peneliti yang bertindak sebagai pengamat ketika pembelajaran Tematik
dilaksanakan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis 23 Mei 2019 jam
ke 1-2 pada pukul 07.30 – 09.00 WIB. Materi yang disampaikan adalah Bahasa
Indonesia (Menyebutkan pokok pikiran dalam bacaan teks nonfiksi) dan IPA
(Mengidentifikasi hewan berdasarkan jenis makanannya).
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang
paling awal (Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa
menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru
memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
71
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah
itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema, yaitu
“Ekosistem.” Guru memberikan penjelasan bahwa dalam tema ini siswa akan
mencari informasi dan memahami lebih rinci tentang ekosistem.
Guru mengajak siswa untuk mengamati dua gambar yang disajikan. Siswa
diminta menjelaskan perbedaan antara kedua gambar yang tersedia.
Guru merespon siswa untuk mempertanyakan dari dua sebuah gambar
tersebut.
Kegiatan ini dapat membiasakan siswa berpikir aktif dan terampil dalam
mencari informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Siswa membaca dan mencermati dialog pembuka kegiatan pembelajaran, beri
penekanan pada kata ekosistem.
Tanyakan kepada siswa: “Menurut kalian, apakah ekosistem itu?”“Apa yang
kalian ketahui tentang ekosistem?”“Apakah peranan ekosistem bagi makhluk
hidup?”“Menurutmu, apakah semua tempat terdiri atas ekosistem yang
sama?”
Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas untuk menstimulus rasa ingin tahu
siswa tentang topik yang akan didiskusikan.
Minta siswa untuk mengingat kembali hal-hal yang mereka temukan di
lingkungan sekitar mereka, “Coba perhatikan lingkungan sekitar kita.
Ekosistem apa saja yang dapat kita temui di sekitar kita?”
Siswa membaca teks dengan saksama bacaan tentang Ekosistem.
Guru memimpin diskusi kelas dengan menanyakan kata-kata yang sukar serta
hal-hal penting seputar bacaan.
Siswa mengemukakan dan menuliskan pokok pikiran serta informasi penting
yang ditemui di setiap paragraf bacaan Guru memberikan penjelasan kembali
tentang “pokok pikiran”.
72
Siswa saling berdiskusi tentang pokok pikiran serta informasi penting yang
telah mereka tuliskan.
Guru meminta siswa membuat 2 kelompok bagian, kemudian guru
memperlihatkan video tentang komponen ekosistem.
Siswa mencermati teks bacaan yang disajikan pada buku siswa tentang jenis
makanan hewan.
Siswa bersama-sama mendiskusikan tentang isi teks bacaan tersebut.
Siswa menuliskan hal-hal yang masih belum ia pahami ke dalam tabel
pertanyaan yang nanti dapat ia cermati kembali saat siswa sudah memperoleh
jawabannya.
Sarankan kepada siswa untuk membuat catatan kecil yang dapat membantu
siswa mengingat kembali jenis-jenis makanan hewan.
Siswa bersama dengan kelompoknya, mencari gambar hewan-hewan dari
majalah atau surat kabar. Kemudian, siswa diminta mengklasifikasikan
hewan-hewan yang ditemui berdasarkan jenis makanannya (kegiatan ini
digunakan untuk makin memperdalam pemahaman siswa tentang kategori
hewan berdasarkan jenis makanannya.
Pada kegiatan ini, siswa dapat mempergunakan informasi yang mereka
dapatkan dari teks bacaan yang disajikan di Buku Siswa.
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di
pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa
kesimpulan dari pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdoa bersama-
sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama
kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan
mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukam oleh guru. Namun masih ada
siswa yang terlihat binggung dan susah mengeluarkan pendapat ketika
permasalahan diberikan oleh guru.
73
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Jum‟at 24 Mei 2019 jam
1-2 pada pukul 07:30 sampai 09:00 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah
Bahasa Indonesia (Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem)
IPA (-Melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di dalam
sebuah ekosistem. -Membuat laporan singkat tentan jenis-jenis ekosistem dan
cirinya.).
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang
paling awal (Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa
menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru
memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah
itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa membaca teks bacaan Ekosistem secara saksama.
Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan
mengindentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis
ekosistem yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristiknya dengan
cermat dan teliti.
74
Siswa mendiskusikan pemahaman mereka dari kegiatan membaca tentang
ekosistem, jenis, ciri-ciri dan karakteristiknya.
Siswa menjelaskan hal-hal yang mereka ingin ketahui lebih dalam topik
ekosistem dan menuliskan daftar pertanyaan mereka dibuku tulisnya
Siswa membentuk kelompok dan berkolaborasi dengan teman dalam kegiatan
riset sederhana untuk membuat album ekosistem.
Siswa mendengarkan intruksi/urutan kegiatan serta hal-hal yang harus dicapai
dalam kegiatan riset sederhana.
Siswa memilih salah satu ekosistem yang telah mereka ketahui berdasarkan
kesepakatan kelompok.
Siswa bersama teman sekelompok mencari informasi dari berbagai sumber
untuk melengkapi informasi tentang jenis ekosistem yang mereka pilih serta
mencari atau membuat gambar secara mandiri tentang ekosistem, ciri dan
karakteristik, dan unsur-unsur pendukungnya.
Siswa membuat album ekosistem mereka di media kertas A4 serta
mendekorasinya dengan menarik dan kreatif.
Siswa membuat album dan berkerja sesuai dengan target pencapaian dan
kriteria penilaian dalam pembuatan Album Ekosistem secara berkelompok.
Siswa kemudian berkelompok mempresentasikan hasil karya mereka di depan
kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan yang akan timbul
berkaitan dengan hasil karya mereka.
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di
pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa
kesimpulan dari hasil pembalajaran. Serta Menyanyikan salah satu lagu
daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
Sebelum pulang guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap salam
kepada siswa sebelum keluar kelas.
75
3) Pertemuan III
Pertemuan III siklus I dilaksanakan pada hari senin 3 Juni 2019 jam 1-2
pada pukul 07:30 sampai 09:00 WIB. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes
untuk mengetahui keaktifan belajar siswa.
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa, selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes mengisi lembar angket
untuk mengukur keaktifan belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru memberikan istruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan angket dalam
mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus I.
Siswa bertugas menanggapi masalah perintah dari guru dan mengerjakan soal
dengan jujur dan benar.
Siswa mengisi lembar angket siswa.
c) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar angket
dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
c. Hasil Observasi Siklus I
Tabel 12
Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning (Siklus I)
No Indikator Skor
Jumlah Rata-
Rata % P1 P2
1 Siswa mempersiapkan diri untuk
mengikuti pembelajaran
a. Siswa menyiapkan buku pelajaran
dan alat tulis
b. Siswa duduk dengan tenang
4
3
4
3
8
6
80
60
76
c. Perhatikan siswa terfokus pada guru 2 4 6 60
2 Siswa membentuk kelompok kecil
a. Siswa menerima anggota kelompok
yang telah ditentukan
b. Siswa menempatkan diri sesuai
kelompok masing-masing
3
4
4
4
7
8
70
80
3 Siswa menemukan informasi mengenai
materi
a. Siswa memperhatikan penjelasan
guru
b. Siswa mengamati dan membaca
materi di dalam buku siswa
c. Siswa bertanya apabila menemukan
kesulitan memahami suatu materi
d. Siswa antusias menyelesaikan tugas
yang diberikan
2
3
2
3
3
4
3
4
5
7
5
7
50
70
50
70
4 Siswa menentukan proyek berdasarkan
pertanyaan / permasalahan yang
diberikan guru
a. Siswa berdiskusi mengenai
persiapan pembuatan proyek
b. Siswa menyiapkan alat/sumber
informasi mengenai pembuatan
proyek
3
3
3
3
6
6
60
60
5 Siswa merancang langkah-langkah
penyelesaian proyek
a. Siswa merancang sendiri langkah-
langkah penyelesaian proyek
b. Siswa memiliki andil dalam
perencanaan
3
4
4
4
7
4
70
80
77
6 Siswa menyelesaikan proyek dengan
difasilitasi dan monitoring guru
a. Alat dan bahan disiapkan dengan
baik
b. Proses penyelesaian proyek tepat
waktu
3
4
3
4
6
8
60
80
7 Siswa menyampaikan laporan dan
mempresentasikan hasil proyek
a. Laporan disampaikan dengan jelas
dan baik
b. Siswa menanggapi hasil proyek
kelompok lain
3
2
3
3
6
5
60
50
8 Siswa menanyakan materi yang belum
jelas atau belum dapat dipahami
a. Pertanyaan disampaikan dengan
jelas menggunakan bahasa yang
santun dan baik
b. Pertanyaan sesuai dengan materi
pembelajaran
c. Siswa mencatat materi-materi
pembelajaran di buku catatan
3
3
3
3
4
4
6
7
7
60
70
70
Jumlah 60 71 131
Rata-rata (%) 60 71 131
Rata-rata keseluruhan (%) 65,5
Keterangan:
1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3 : Cukup Aktif
4 : Aktif
5 : Sangat Aktif
78
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 12 dapat diketahui bahwa aktivitas
belajar siswa pada pembelajaran teamatik, tema ekosistem sudah cukup aktif
yaitu dengan persentase rata-ratanya sebesar 65,5% masih terdapat beberapa
kekurangan yaitu siswa belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan yang
diberikan guru terlihat dari persentasinya 50%, selain itu siswa juga belum
berani bertanya apabila menemukan kesulitan dalam memahami materi terlihat
dari persentasinya 50% dan juga siswa belum aktif dalam menanggapi hasil
proyek dari kelompok lain terlihat dari persentasinya 50%.
Tabel 13
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning (Siklus I)
No Indikator Skor
Jumlah Rata-
Rata % P1 P2
1 Guru melakukan kegiatan
pendahuluan
a. Mengkondisikan siswa (salam,
doa)
b. Melakukan kegiatan apersepsi
c. Memberikan motivasi dan
menyampaikan tujuan
pembelajaran
4
2
3
4
4
3
8
6
6
80
60
60
2 Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil dalam
pelaksanaan proyek
a. Kelompok yang dibentuk adalah
kelompok heterogen
b. Kondisi kelas tetap kondusif
saat pembentukan kelompok
3
4
4
3
7
6
70
60
3 Guru mengeksplorasi informasi
menganai materi
79
a. Guru menyampaikan materi
sesuai buku panduan
b. Guru membimbing siswa dalam
mengeksplorasi informasi yang
ada pada buku bacaan
c. Guru menyediakan media
pembelajaran dengan baik
3
3
3
4
3
3
7
6
6
70
60
60
4 Guru memberikan pertanyaan/
permasalahan kepada siswa untuk
diselesaikan dengan pelaksanaan
proyek
a. Pertanyaan mengandung
permasalahan yang harus
dipecahkan dengan proyek
b. Membahas terlebih dahulu
permasalahan yang akan
diberikan
3
3
4
4
7
7
70
70
5 Guru mengarahkan siswa untuk
merancang langkah-langkah
penyelesaian proyek
a. Guru memberikan gambaran
langkah-langkah penyelesaian
proyek
b. Guru menjelaskan tujuan
pembuatan proyek
c. Guru menanyakan kesulitan
masing-masing kelompok
3
3
3
4
3
4
7
6
7
70
60
70
6 Guru memfasilitasi dan monitoring
pelaksanaan proyek
a. Guru memberikan masukan dan
3
7
7
70
80
arahan pada siswa
b. Guru memberikan bantuan
apabila siswa mengalami
kesulitan
c. Guru mengawasi penyelesaian
proyek siswa
3
4
4
4
7
4
70
80
7 Guru memberikan apresiasi,
penguatan, dan umpan balik atas
hasil perkerjaan siswa
a. Guru memberikan terhadap
hasil proyek siswa
b. Guru mengkonfirmasi hasil
proyek siswa
3
3
4
3
7
6
70
60
8 Guru menutup pembelajaran
a. Guru bersama siswa melakukan
refleks
b. Guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran
3
4
3
4
6
8
60
80
Jumlah 62 73 135
Rata-rata (%) 62 73 135
Rata-rata keseluruhan (%) 67,5
Keterangan:
1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3 : Cukup Aktif
4 : Aktif
5 : Sangat Aktif
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 13 dapat diketahui bahwa aktifitas
guru pada proses pembelajaran tematik, tema ekosistem pada siklus I sudah
81
cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih
terdapat item yang menunjukan aktifitas mengajar guru dikelas masih rendah,
yaitu pada saat kegiatan pendahuluan guru belum maksimal melakukan kegiatan
apersepsi, guru belum memberikan motivasi dan mencapaikan tujuan
pembelajaran secara maksimal, pada saat pembagian kelompok guru belum bisa
me ngkondisikan kelas sehingga kelas tidak kondusif, guru belum maksimal
dalam membimbing siswa dalam mengeksplorasi informasi yang ada pada buku
bacaan, guru belum menyediakan media pembelajaran yang menarik, dan guru
belum menjelaskan tujuan pembuatan proyek dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa. Hal ini berdampak pada aktivitas belajar siswa dalam
membuat sebuah proyek pembelajaran.
Tabel 14
Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran PjBL (Siklus I)
No Nama
Skor
Keaktifan
Siklus I
Rata-rata
Skor
Keaktifan
Kriteria
Keaktifan
P1 P2
1 Ariska Cahaya Islami 69 78 73,5 Aktif
2 Agni Lativati Amanda
Aulia 66 77 71,5 Aktif
3 Alla Octa Hengky
Saputra 55 65 60 Cukup Aktif
4 Adi Pratama 50 67 58,5 Kurang Aktif
5 Ahmad Nabil 50 60 55 Kurang Aktif
6 Clara Fanny Aulia 64 79 71,5 Aktif
82
7 Dzikri Dimas Pangestu 50 70 60 Cukup Aktif
8 Eka Krisna Wati 52 66 59 Kurang Aktif
9 Fadhila Putri Az-zahra 50 65 57,5 Kurang Aktif
10 Khoirul Anam 52 68 60 Cukup Aktif
11 Karisma Ayu Ningsih 54 70 62 Cukup Aktif
12 Lukman 50 66 58 Kurang Aktif
13 M. Imam Maulana 68 75 71,5 Aktif
14 M. Heri Verdiansyah 50 58 54 Kurang Aktif
15 M. Rendy Saputra 54 68 61 Cukup Aktif
16 Revan Aji Nugroho 68 82 75 Aktif
17 Revantio 50 69 59,5 Kurang Aktif
18 Rohmat Tullah
49 56 52,5 Kurang Aktif
19 Rizky Paturohman
54 72 63 Cukup Aktif
20 Resa Wahyu Resmawan
52 69 60,5 Cukup Aktif
21 Yusup Mandia Putra 55 69 62 Cukup Aktif
22 Zazzicha Aulia Maharani 72 82 77 Aktif
Jumlah 1234 1531 1382,2
Cukup Aktif
Rata-rata Skor 56,1 69,6 63
83
Adapun hasil aktivitas belajar siswa akhir siklus I dengan tema ekosistem
dengan menggunakan model pembelajaran project based learning terdapat pada
tabel 14 aktivitas belajar siswa berada pada kategori cukup aktif, siswa yang
“cukup aktif” yaitu dengan skor rata-ratanya 63%. Dimana sudah terlihat siswa
yang semula kurang aktif sekarang sudah meningkat dalam kategori cukup aktif,
siswa yang cukup aktif sudah terlihat aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil yang diperoleh sebagaian besar siswa menunjukkan aktivitas belajar
yang lebih baik dibandingkan dengan pada saat observasi pra siklus. Penemuan
masalah dalam tindakan baik yang berasal dari guru maupun siswa, sudah dapat
diidentifikasi dan dijawab oleh siswa sesuai dengan kemampuan masing-masing
siswa dalam kelompoknya.
Tabel 15
Hasil Tes Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning
No Nama Hasil Tes Angket
Siklus 1
1 Ariska Cahaya Islami 4,25
2 Agni Lativati Amanda Aulia 4
3 Alla Octa Hengky Saputra 4
4 Adi Pratama 3,5
5 Ahmad Nabil 3,25
6 Clara Fanny Aulia 4
7 Dzikri Dimas Pangestu 4
8 Eka Krisna Wati 3,75
9 Fadhila Putri Az-zahra 3,25
10 Khoirul Anam 4
11 Karisma Ayu Ningsih 3,75
12 Lukman 3,25
13 M. Imam Maulana 3,75
84
14 M. Heri Verdiansyah 2,75
15 M. Rendy Saputra 4
16 Revan Aji Nugroho 4,25
17 Revantio 3,75
18 Rohmat Tullah 3,5
19 Rizky Paturohman 3,5
20 Resa Wahyu Resmawan 3,75
21 Yusup Mandia Putra 3.5
22 Zazzicha Aulia Maharani 4,25
Jumlah 79,8
Skor Rata-Rata 3,62
Pada tabel 15 terlihat hasil tes angket aktivitas belajar penggunaan model
pembel ajaran Project Based Learning, yang dilakukan pada setiap akhir siklus I
sebesar 79,8 dengan skor rata-ratanya 3,62 dengan kategori cukup aktif.
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan
dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui
apakahtindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mengalami peningkatkan
dibangdingkan dengan aktivitas belajar siswa pada saat observasi pra siklus. Pada
siklus I aktivitas belajatr siswa sudah terlihat memenuhi indikator yang telah
ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan
menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan
obeservasi, diketahui hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dalam kategori
cukup aktif, yaitu sudah mencapai 63. Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa
menunjukkan aktivitas bealajar yang lebih baik, dibandingkan pada saat
observasi pra siklus. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada
pembelajaran Tematik kelas V meningkat.
85
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran tematik melalui model pembelajaran Project
Based Learning siklus I, adalah sebagai berikut :
1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama, sudah
sedikit siswa yang tampak berbicara sendiri dengan teman, tidak menyimak
penjelasan furu dan sedikit tergantung pada teman yang pintar dalam
kelompoknya.
2. Sebagaian beasar anggota kelompok sudah tampak aktif, walaupun masih ada
beberapa siswa dalam kelompok yang masih sibuk sendiri dan tidak ikut andil
dalam proses dalam proses pemgerjaan proyek, dari 3 kelompok yang telah
dibagi oleh guru hanya 1 kelompok yang sangat terlihat pasif (kurang
partisipasi).
3. Siswa sudah mampu membuat sebuah proyek sesuai dengan permasalahan
yang diberikan guru, dan siswa sudah mampu dan berani untuk
mempresentasi hasil proyek mereka, sekaligus memberikan pendapatnya.
Walaupun masih terdapat beberapa siswa yang belum mampu melakukan hal
tersebut.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas
mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan. Dalam proses
pembelajaran pada siklus I yaitu:
1. Sebagian siswa dalam kelompok tidak memerhatikan penjelasan guru terlihat
dari persentasinya 50%. Hal ini dikarenakan guru belum maksimal dalam
melakukan kegiatan membuka pelajaran dan guru belum maksimal dalam
menggunakan media pembelajaran.
2. Sebagian siswa dalam kelompok masih sedikit takut bertanya apabila
menemukan kesulitan dalam memahami materi seperti terlihat dari
persentasinya 50%. Hal ini dikareanakan guru belum maksimal dalam
membimbing siswa untuk mengeksplorasi informasi pada buku siswa.
86
3. Sebagian siswa belum mampu menanggapi hasil proyek kelompok lain
terlihat dari persentasinya 50%. Hal ini dikarenakan guru belum maksimal
dalam mengkonfirmasi hasil proyek siswa.
Namun setelah mulai terlihat hasil aktivitas belajar siswa selama
pembelajaran keompok dalam kategori “cukup aktif”, peneliti akan
melanjutkan pada siklus II dimana akan diterapkan pembelajaran tematik
melalui model pembelajaran project based learning masih secara kelompok
namun dengan jumlah anggota kelompok lebih sedikit dan memberikan
permasalahan untuk pengerjaan sebuah proyek dengan lebih kompleks. Disini
yang akan direncanakan adalah merevisi RPP, dengan memperjelas proyek
yang harus siswa buat, diharapkan siswa akan lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 9-10 Juni 2019, dan diakhiri pada tanggal 13 Juni
2019 dengan memberikan tes angket siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan
siklus II kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelakasanaan
pembelajaran (RPP) tentang Tema Ekosistem yang akan dipelajari dengan model
pembelajaran project based learning, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar
yang akan diajarkan, mempersiapkan angket akhir siklus II.
87
Tebel 16
Jadwal Perencanaan (Siklus II)
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 Jumat
9 Juni 2019
Pertemuan I Mencari informasi dari teks bacaan
tentang jenis ekosistem
Mengindentifikasi komponen di dalam
sebuah ekosistem
Menjelaskan beberapa jenis ekositem
2 Sabtu
10 Juni 2019
Pertemuan II Mencari informasi dari teks bacaan
tentang faktor-faktor yang memengaruhi
keseimbangan ekosistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesimbangan ekosistem
Membuat laporan sederhana tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan ekosistem
3 Selasa
13 Juni 2019
Pertemuan III Mengisi angket (Siklus II)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang
akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
tahap pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam tiga
kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes angket akhir
siklus II untuk mengukur hasil keaktifan belajar siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan selama 2x35 menit atau 2 jam pembelajaran dengan
subtema Komponen Ekosistem.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran
Tematik dengan mengguanakan model pembelajaran project based learning:
88
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat 9 Juni 2019 pada
pukul 07:30 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa Indonesia
(Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem), IPA
(Mengindentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem, Menjelaskan beberapa
jenis ekositem).
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan
memanggil nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum
memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya
mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema
yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui tanya
jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali
pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Siswa membaca teks bacaan tentang jenis-jenis Ekosistem secara seksama.
Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan
mengidentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis
ekosistem yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristik dengan
cermat dan teliti.
Guru meminta siswa menjadi beberapa kelompok, semua siswa akan dibagi
ke dalam 3 kelompok dan setiap satu kelompok terdiri dari 7 anggota.
Guru menyiapkan bahan-bahan dan alat proyek miniatur ekosistem, yakni
kardus, seteropong, kertas dengan gambar-gamabr hewan di darat maupun
89
dilaut, batu-batu, kayu kecil, cat air, pipet, tanaman dan tumbuhan seperti
daun, dan lain sebagainya. Kemudian guru membagikan setiap kelompok.
Guru menjelaskan sedikit mengenai materi dan langkah-langkah yang akan
mereka bahas hari ini, yakni mengenai kerjasama dalam pembuatan proyek
ekosistem.
Guru mencontohkan tata cara dalam pembuatan proyek ekosistem, dari cara
membuat daun, sawah padi, rumput, pohon, dan sebagainya supaya siswa
paham dan mengerti
Setelah semua siswa memahami penjelasan guru, siswa akan mengerjakan
sebuah proyek yakni masing-masing kelompok harus merancang bahan-
bahan dan alat miniatur ekosistem sebaik mungkin yang sudah disiapkan
oleh guru, masing-masing kelompok harus membuat bentuk kerjasama yang
dapat dilakukan dari pembuatan proyek (Penentuan proyek).
Semua kelompok telah mendapatkan bahan-bahan dan alat miniatur
ekosistem, tugas selajutnya masing-masing kelompok harus merancang
penyelesaian proyek mereka (Perancangan Langkah Penyelesaian Proyek).
Masing-masing kelompok harus menyelesaian proyek miniatur ekosistem
tersebut selama 30 menit.
Siswa menyelesaikan proyek dengan dimonotoring guru (Penyelesaian
Proyek)
Seluruh kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil proyek
(Penyusunan Laporan dan Persentasi).
Guru memberikan penguatan kepada siswa.
Guru melakukan evaluasi proses dan hasil proyek.
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di
pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa
kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru memberikan kata-kata
motivasi belajar terhadap siswa dan guru serta siswa berdoa bersama-sama dan
guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas.
90
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 10 Juni 2019 jam
ke 1-2 pada pukul 07:30-09:00 WIB. Materi yangakan disampaikan adalah
Bahasa Indonesia (Mencari informasi dari teks bacaan tentang faktor-faktor yang
memengaruhi keseimbangan ekosistem) IPA (Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesimbangan ekosistem, Membuat laporan sederhana tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi keseimbangan ekosistem).
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan
memanggil nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum
memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya
mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema
yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui tanya
jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali
pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa untuk mengamati dan memahami tentang gambar
ekosistem yang telah disiapkannya.
Siswa mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan perubahan dalam suatu
ekosistem, bentuk perubahan yang dapat terjadi, faktor-faktor yang
mempengaruji keseimbangan ekosistem, dan akibatnya bagi keseimbangan
ekosistem, dan akibatnya bagi keseimbangan suatu ekosistem.
Guru menyuruh Siswa membentuk kelompok kemudian berkolaborasi
dalam kegiatan selanjutnya.
91
Siswa akan melakukan kehiatan membandingkan dan membedakan
kondisi sebuah ekosistem yang belum dan sudah mengalami perubahan.
Guru membagikan kertas A4 setiap kelompok yang akan dibagi menjadi
dua sisi.
Siswa mendiskusikan perbandingan dan perbedaan pada sisi tiap gambar
secara berkelompok.
Siswa akan menggambar kondisi ekosistem pada saat musim penghujanan
di sisi lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang
berinteraksi disana. Sedangkan di sisi kanan adalah keadaan ekosistem
pada saat musim kemarau, lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan
dan hewan yang berinteraksi di sana.
Siswa perlu memperhatikan keindahan gambar dan warna-warna yang
jelas dan menarik, dan dengan memperhatikan komposisi dan proporsi.
Guru menyuruh setiap kelompok mendekorasi karya mereka secara kreatif
dan menarik.
Siswa kemudian menuliskan keterangan yang sesuai mengenai kondisi di
masing-masing gambar secara jelas dan mudah dipahami.
Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil karya perkerjaan
mereka di depan kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan
yang akan timbul berkaitan dengan hasil karya mereka.
Guru memberikan apresiasi untuk hasil karya mereka yang bagus.
Siswa pun mendiskusikan ilustrasi percakapan dan memberikan pendapat
mereka tentang efek perubahan pada suatu ekosistem terhadap populasi
dan keberlangsungan/daya bertahan habitat makhluk hidup dalam
ekosistem tersebut.
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil yang sudah di pelajari bersama-
sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil
pembelajaran. Sebelum pulang Guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru
mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas.
92
3) Pertemuan III
a) Kegiatan Awal
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 13 Juni 2019
jam 1-2 pada pukul 07.30-09.00 WIB. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes
untuk mengukur keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan angket
dalam mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus II.
Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan mengerjakan soal
dengan jujur dan benar.
Siswa mengisi lembar angket dengan jujur.
c) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar
jawaban angket dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
c. Hasil Observasi Siklus II
Tabel 17
Hasil Obervasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran project based learning (Siklus II)
No Indikator
Skor
Jumlah
Rata-
Rata
% P1 P2
1 Siswa mempersiapkan diri untuk
mengikuti pembelajaran
a. Siswa menyiapkan buku pelajaran
dan alat tulis
b. Siswa duduk dengan tenang
c. Perhatikan siswa terfokus pada
guru
4
4
4
5
4
4
9
8
8
90
80
80
2 Siswa membentuk kelompok kecil
a. Siswa menerima anggota
4
5
9
90
93
kelompok yang telah ditentukan
b. Siswa menempatkan diri sesuai
kelompok masing-masing
4
5
9
90
3 Siswa menemukan informasi
mengenai materi
a. Siswa memperhatikan penjelasan
guru
b. Siswa mengamati dan membaca
materi di dalam buku siswa
c. Siswa bertanya apabila
menemukan kesulitan memahami
suatu materi
d. Siswa antusias menyelesaikan
tugas yang diberikan
4
4
4
4
4
4
4
5
8
8
8
9
80
80
80
90
4 Siswa menentukan proyek
berdasarkan pertanyaan /
permasalahan yang diberikan guru
a. Siswa berdiskusi mengenai
persiapan pembuatan proyek
b. Siswa menyiapkan alat/sumber
informasi mengenai pembuatan
proyek
3
4
4
4
7
8
70
80
5 Siswa merancang langkah-langkah
penyelesaian proyek
a. Siswa merancang sendiri
langkah-langkah penyelesaian
proyek
b. Siswa memiliki andil dalam
perencanaan
4
4
4
5
8
9
80
90
6 Siswa menyelesaikan proyek dengan
94
difasilitasi dan monitoring guru
a. Alat dan bahan disiapkan dengan
baik
b. Proses penyelesaian proyek tepat
waktu
4
4
4
5
8
9
80
90
7 Siswa menyampaikan laporan dan
mempresentasikan hasil proyek
a. Laporan disampaikan dengan
jelas dan baik
b. Siswa menanggapi hasil proyek
kelompok lain
3
4
4
4
7
8
70
80
8 Siswa menanyakan materi yang
belum jelas atau belum dapat
dipahami
a. Pertanyaan disampaikan dengan
jelas menggunakan bahasa yang
santun dan baik
b. Pertanyaan sesuai dengan materi
pembelajaran
c. Siswa mencatat materi-materi
pembelajaran di buku catatan
4
4
4
4
4
4
8
8
8
80
80
80
Jumlah 78 86 164
Rata-rata (%) 78 86 164
Rata-rata keseluruhan (%) 82
Keterangan:
1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3 : Cukup Aktif P3 : Pertemuan Ketiga
4 : Aktif
5 : Sangat Aktif
95
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 17 dapat diketahui bahwa aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning siswa sudah mengalami peningkatkan dari
siklus I hal ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar 82% dari
siklus I yaitu persentase rata-rata sebesar 65,5%, peningkatan keaktifan belajar
siswa sudah dapat terlihat walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih
terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa sudah baik namun belum keseluruhan
siswa mampu mendiskusikan persiapan pembuatan proyek secara mandiri, dan
siswa belum mampu untuk menyampaikan atau mempresentasikan hasil laporan
pembuatan proyek dengan jelas dan menggunakan bahasa yang jelas juga, terlihat
dari persentasenya masing-masing 70%.
Tabel 18
Hasil observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan model
pembelajaran project based learning (Siklus II)
No Indikator
Skor
Jumlah
Rata-
Rata
% P1 P2
1 Guru melakukan kegiatan pendahuluan
a. Mengkondisikan siswa (salam, doa)
b. Melakukan kegiatan apersepsi
c. Memberikan motivasi&menyampaikan
tujuan pembelajara
4
4
4
5
4
4
9
8
8
90
80
80
2 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk
kelompok kecil dalam pelaksanaan proyek
a. Kelompok yang dibentuk adalah
kelompok heterogen
b. Kondisi kelas tetap kondusif saat
pembentukan kelompok
4
4
4
4
8
8
80
80
3 Guru mengeksplorasi informasi mengenai
materi
96
a. Guru menyampaikan materi sesuai
buku panduan
b. Guru membimbing siswa dalam
mengeksplorasi informasi yang ada
pada buku bacaan
c. Guru menyediakan media pembelajaran
dengan baik
4
4
4
5
5
4
9
9
8
90
90
80
4 Guru memberikan pertanyaan/ permasalahan
kepada siswa untuk diselesaikan dengan
pelaksanaan proyek
a. Pertanyaan mengandung permasalahan
yang harus dipecahkan dengan proyek
b. Membahas terlebih dahulu
permasalahan yang akan diberikan
4
4
5
4
9
8
90
80
5 Guru mengarahkan siswa untuk merancang
langkah-langkah penyelesaian proyek
a. Guru memberikan gambaran langkah-
langkah penyelesaian proyek
b. Guru menjelaskan tujuan pembuatan
proyek
c. Guru menanyakan kesulitan masing-
masing kelompok
4
4
4
4
5
4
8
9
8
80
90
80
6 Guru memfasilitasi dan monitoring
Pelaksanaan proyek
a. Guru memberikan masukan dan arahan
pada siswa
b. Guru memberikan bantuan apabila
siswa mengalami kesulitan
c. Guru mengawasi penyelesaian proyek
4
4
4
3
5
5
8
9
9
80
90
90
7 Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan
97
umpan balik atas hasil pekerjaan siswa
a. Guru memberikan apresiasi terhadap
hasil proyek siswa
b. Guru mengkonfirmasi hasil proyek
siswa
4
4
4
4
8
8
80
80
8 Guru menutup pembelajaran
a. Guru bersama siswa melakukan refleksi
b. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran
4
4
5
5
9
9
90
90
Jumlah 80 89 169
Rata-rata (%) 80 89 169
Rata-rata keseluruhan (%) 84,5
Keterangan:
1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3 : Cukup Aktif P3 : Pertemuan Ketiga
4 : Aktif
5 : Sangat Aktif
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 18.1 diatas dapat diketahui bahwa
aktivitas guru pada pada proses pembelajaran tematik pada siklus II mengalami
peningkatkan dalam menciptakan suasana belajar yang dapat mengaktifkan siswa,
hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya dari 67,5% meningkat pesat
menjadi 84,5%. Guru sudah mengajar dengan baik sesuai dengan tahapan
pembelajaran model Project Based Learning.
98
Tabel 19
Aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran PJBL (Siklus II)
No Nama
Skor
Keaktifan
Siklus I
Rata-rata
Skor
Keaktifan
Kriteria
Keaktifan
P1 P2
1 Ariska Cahaya Islami 84 92 88 Sangat Aktif
2 Agni Lativati Amanda Aulia 72 80 76 Aktif
3 Alla Octa Hengky Saputra 75 82 78,5 Aktif
4 Adi Pratama 65 72 68,5 Cukup Aktif
5 Ahmad Nabil 72 80 76 Aktif
6 Clara Fanny Aulia 82 88 85 Sangat Aktif
7 Dzikri Dimas Pangestu 74 82 78 Aktif
8 Eka Krisna Wati 74 80 77 Aktif
9 Fadhila Putri Az-zahra 70 86 78 Aktif
10 Khoirul Anam 75 82 78,5 Aktif
11 Karisma Ayu Ningsih 72 82 77 Aktif
12 Lukman 65 73 69 Cukup Aktif
13 M. Imam Maulana 80 89 84,5 Sangat Aktif
14 M. Heri Verdiansyah 66 72 69 Cukup Aktif
99
15 M. Rendy Saputra 76 82 79 Aktif
16 Revan Aji Nugroho 82 94 88 Sangat Aktif
17 Revantio 76 80 78 Aktif
18 Rohmat Tullah
76 82 79 Aktif
19 Rizky Paturohman
78 80 79 Aktif
20 Resa Wahyu Resmawan
70 86 78 Aktif
21 Yusup Mandia Putra 75 82 78,5 Aktif
22 Zazzicha Aulia Maharani 86 96 91 Sangat Aktif
Jumlah 1645 1822 1733,5
Aktif
Rata-rata Skor 75,2 83 78,8
Adapun hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran siswa akhir
siklus II tentang tema ekosistem dan subtema komponen ekosistem dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Pada tabel 19 skor
keaktifan belajar siswa sebesar 1733,5 dengan rata-rata skornya 78,8 dan ini
meningkat secara signifikasi dari siklus I dimana jumlah skor yang diperoleh
sebesar 1382,2 dengan rata-rata skornya 63.
Tabel 20
Hasil tes pengisian angket aktivitas belajar siswa menggunakan model
pembelajaran project based learning.
No Nama Hasil Tes Angket
Siklus II
1 Ariska Cahaya Islami 4,75
100
2 Agni Lativati Amanda Aulia 4,5
3 Alla Octa Hengky Saputra 4,75
4 Adi Pratama 3,75
5 Ahmad Nabil 4
6 Clara Fanny Aulia 4,75
7 Dzikri Dimas Pangestu 4,5
8 Eka Krisna Wati 4.5
9 Fadhila Putri Az-zahra 4,25
10 Khoirul Anam 4,75
11 Karisma Ayu Ningsih 4,5
12 Lukman 4
13 M. Imam Maulana 4,25
14 M. Heri Verdiansyah 3,5
15 M. Rendy Saputra 4,75
16 Revan Aji Nugroho 4,75
17 Revantio 5
18 Rohmat Tullah 4
19 Rizky Paturohman 4,25
20 Resa Wahyu Resmawan 3,75
21 Yusup Mandia Putra 5
22 Zazzicha Aulia Maharani 4,75
Jumlah 97
Skor Rata-Rata 4,4
Sebagaimana Pada tabel 20 terlihat hasil tes angket belajar pengguanaan
model pembelajaran project based learning, yang dilakukan pada setiap akhir
siklus II. Hasil tes pengisian angket yang dilakukan siswa meningkat dari siklus I.
Hasil tes angket belajar siswa pada siklus II sebesar 97 dengan skor rata-ratanya
4,4 dengan kategori aktif.
101
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan
dan tahap obeservasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus
I. Hal ini terlihat dari aktivitas belajar siswa telah memenuhi indikator yang telah
ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan
menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan
observasi, diketahui hasil aktivitas belajar siswa pada siklus II dalam kategori
sudah aktif yaitu mencapai skor 78,8.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II dikatakan
sudah berhasil karena suda memenuhi indikator keberhasilan tindakan yang telah
ditetapkan, yaitu adanya peningkatan aktivitas belajar siswa kedalam kategori
aktif yaitu dengan skor 78,8. Maka pemberian tindakan pada penelitian diakhiri
pada siklus II.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut
berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil obeservasi aktivitas mengajar
guru, dan tes angket siswa. Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data
dengan teknik observasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 65,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 82%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan
model pembelajaran project based learning.
2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 67,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 84,5%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan
kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan
aktivitas belajar siswa.
102
3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik
pemberian angket belajar adalah sebagai berikut: perolehan skor aktivitas
belajar siswa pada tes akhir siklus I sebesar 3,62% dengan kategori mendekati
aktif, pada tes akhir siklus II diperoleh skor aktivitas belajar siswa sebesar
4,4% dengan kategori mendekati sangat aktif. Hal ini menunjukan adanya
peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tematik dengan
menggunakan model pembelajaran project based learning.
E. Deskripsi Pembelajaran Komponen Ekosistem Dengan Model (PjBL)
Berdasarkan data penelitian pembelajaran komponen ekosistem dengan
mengguanakan model project based laerning kelas V, sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan materi komponen ekosistem sampai siswa paham dan
mengerti, kemudian guru membagikan siswa menjadi 2-3 kelompok dalam
bentuk kelompok1 tentang ekosistem darat, kelompok2 ekosistem laut, dan
kelompok3 ekosistem padang pasir.
b. Guru menjelaskan langkah-langkah model (PjBL) untuk membuat miniatur
ekosistem, antara lain:
Penentuan proyek
Perancangan langkah-langkah penyelesain proyek
Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monotoring guru
Penyusunan laporan dan presentasi atau publikasi hasil proyek
Evaluasi proses dan hasil proyek
c. Guru mempersiapakan bahan dan alat yang terdiri dari bahan (Seterovom,
kardus, kertas A4, batu krikil, ranting kayu, daun, pasir lembut, pipet, cat,
kuas, jarum pentul, dan lilin), alat (Lem, gunting, chater, korek api, ,dan
pisau). Kemudian guru membagikan bahan dan alat tersebut pada setiap
kelompok.
103
d. Guru menjelaskan waktu dimulai untuk mengerjakannya proyek yaitu 120
menit. Di saat mereka mengerjakannya guru memonotoring, memantau, dan
memberikan bimbingan/bantuan jika ada siswa yang belum paham.
e. Setelah seluruh kelompok selesai membuat proyek miniatur ekosistem, tugas
selanjutnya membuat laporan hasil proyek tersebut mengenai komponen
ekosistem. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya,
kelompok lain/siswa memberikan pertanyaan dan pendapat untuk kelompok
yang maju didepan.
f. Guru memberikan apresiasi atas kerja keras mereka berupa buku tulis dan
pena. Terakhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran komponen
ekosistem dengan menggunakan model (PjBL).
F. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa
pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran menunjukkan aktivitas belajar belum optimal. Namun terjadi
peningkatan pada aktivitas belajar setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada
siklus II. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar
guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari lembar
observasi digunakan peneliti dan observasi sebagai bahan untuk melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan
untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil observasi yang
diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
104
Tabel 21
Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning
Skor Aktivitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
Siklus I 60% 71% 65,5%
Siklus II 78% 86% 82%
Peningkatan 18% 15% 16,5%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 21 terjadi peningkatan aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran
tematik dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Hikam 027 Tanjung Jabung Barat Tungkal Ulu selama proses pembelajaran.
Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II
disajikan pada diagram berikut:
Gambar 3.1. Diagram aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning
Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Siklus I Siklus II
Pertemuan Ipertemuan II
105
Tabel 22
Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning
Skor Aktivitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
Siklus I 62% 73% 67,5%
Siklus II 80% 89% 84,5%
Peningkatan 18% 16% 17%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 22 diatas terjadi peningkatan
mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa guru
mengalami perbaikan alam menciptakan kegiatan pembelajaran tematik dengan
menggunakan model pembelajaran project Based Learning sebagai upaya untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V MI Nurul Hikam 027 Tanjung
Jabung Barat.
Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan siklus II
disajikan pada diagram berikut:
Gambar 4.1. Diagram aktivitas belajar guru dengan menggunakan model
pembelajaran project based learning
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Siklus 1 Siklus 2
Pertemuan 1
Pertemuan 2
106
Tabel 23
Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning Berdasarkan Observasi.
Tes Akhir Skor Kriteria
Skor Awal 47 Kurang Aktif
Siklus I 63 Cukup Aktif
Siklus II 78.8 Aktif
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 23 diatas dapat dilihat adanya
peningkatan skor keaktifan belajar siswa dari skor awal ke siklus I ke siklus II
dengan peningkatan skor sebesar 1,62 ( skor awal ke siklus 1 ) dan 0,78 ( siklus 1
ke siklus 2 ) peningkatan hasil angket ini menunjukan tercapainya indikator
keberhasilan.
Gambar 5.1. Diagram Skor Aktivitas Belajar siswa menggunakan model
pembelajaran project based learning berdasarkan observasi.
2. Angket
Angket yang digunakan adalah angket untuk mengukur tingkat aktivitas
belajar siswa, dimana pengisian lembar angket dilaksanakan pada setiap akhir
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Skor Tes Aktivitas Belajar Siswa
Skor Keaktifan
107
siklus. Angket ini bertujuan untuk mengukur peningkatan aktivitas belajar siswa.
Adapun angket bhasil belajar siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 24
Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning Berdasarkan Lembar Angket
Tes Akhir Skor Kriteria
Siklus 1 3,62 Cukup Aktif
Siklus 2 4,4 Aktif
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 24 diatas dapat dilihat adanya
peningkatan skor aktivitas belajar siswa dilihat dari lembar pengisian angket yang
dilakukan oleh siswa. Dimana siklus I ke siklus II mengalami hasil peningkatan
aktivitas belajar siswa dilihat dari lembar pengisian angket dimana siklus I
memperoleh skor 3,62 dengan kategori cukup aktif dan mengalami peningkatan
pada siklus II dengan skor 4,4 dengan kategori aktif.
Gambar 4.1. Diagram skor aktivitas belajar siswa menggunakan model
pembelajaran project based learning berdasarkan lembar angket.
0
1
2
3
4
5
Siklus 1 Siklus 2
Skor Tes Aktivitas Belajar Siswa
Skor
108
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian diatas, dapat terlihat hasil sebagai berikut:
1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
project based learning pada kelas V di Madrasah Ibtidaiyah nurul hikam 027
tanjung jabung barat. Pembelajaran pada penelitian ini sudah dilaksanakan
dengan mengikuti tahapan model pembelajaran project based learning.
Tahapan-tahapan pembelajaran pada model project based learning dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model project based learning ini telah menunjukan hasil yang
cukup efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran tematik di kelas V
Madrasah Ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjung jabung barat. Hal ini terlihat
dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan guru dengan
menggunakan model pembelajaran project based learning, karena proses
pembelajaran model project based learning ini menggunakan masalah nyata
dan kompleks sebagai konteks bagi perserta didik untuk mengembangkan
keterampilannya dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis dalam
pengalaman belajar bermakna. Proses pembelajaran pada model ini lebih
menekankan kepada aktivitas siswa untuk menemukan ide dan menyelesaikan
sebuah masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran dengan sebuah
proyek sebagai hasil. Jadi siswa akan mengalami proses pembelajaran
bermakna dan siswa berpartisipasi dalam pembelajaran dan guru hanya
sebagai fasilitator pembelajaran.
2. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di madrasah ibtidaiyah
nurul hikam 027, terlihat sangat jelas bagaimana aktivitas belajar siswa
sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran project based
learning ini. Seperti terlihat bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari pra
siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mencapai 65,5% mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 82%. Sejalan dengan peningkatan
aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model based learning, hal serupa
terjadi pada tes aktivitas belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes
109
aktivitas belajar siswa akhir siklus I diperoleh skor sebesar 3,62 dengan
kategori “cukup aktif” dan skor siswa meningkat menjadi 4,4 dengan kategori
“sangat aktif”. Berdasarkan analisis hasil tes aktivitas belajar siklus I dan
siklus II, aktivitas belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam
027 tanjung jabung barat tungkal ulu mengalami peningkatan pada setiap
indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran project
based learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V madrasah
ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjung jabung barat tungkal ulu.
3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya model
pembelajaran project based learning yaitu siswa yang semula tidak aktif dan
malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat
pembelajaran tematik berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan
menjawab pertanyaan dari guru kini sudah berani untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula belum
mampu mengerjakan tugas proyek kini siswa tersebut telah mampu
mengerjakan sebuah proyek sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan siswa
yang semula takut bahkan malu-malu saat diminta mempresentasikan hasil
jawabanya. Dalam pembelajaran tematik di kelas V madrasah ibtidaiyah
nurul hikam 027 individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam
mempresentasikan hasil jawabannya. Penggunaan model pembelajaran
project based learning ini dapat mengoptimalkan pembelajaran tematik di
kelas V madrasah ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjung jabung barat tungkal
ulu.
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa:
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 65,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase
sebesar 82%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa
dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran
project based learning.
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 67,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase
sebesar 84,5%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam
mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik
pemberian angket belajar adalah sebagai berikut: perolehan skor aktivitas belajar
siswa pada tes akhir siklus I sebesar 3,62% dengan kategori mendekati aktif, pada
tes akhir siklus II diperoleh skor aktivitas belajar siswa sebesar 4,4% dengan
kategori mendekati sangat aktif. Hal ini menunjukan adanya peningkatan
aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tematik dengan menggunakan model
pembelajaran project based learning.
Pembelajaran pada tema ekosistem, pada penelitian ini sudah dilaksanakan
dengan mengikuti tahapan model pembelajaran problem based learning.
Tahapan-tahapan pembelajaran pada model problem based learning dapat
meningkatan keaktifan belajar siswa. Langkah awal pembelajaran dengan model
project based learning ini adalah dengan memberikan sebuah masalah atau
pertanyaan kepada siswa, kemudian siswa akan menentukan proyek yang akan
111
mereka buat sesuai dengan masalah yang diberikan, selanjutnya siswa akan
menyusun langkah penyelesaian proyek, lalu menyusun jadwal penyelesaian
proyek, selanjutnya melaksanakan penyelesaian proyek, setelah itu menyusun
laporan hasil proyek dan terakhir evaluasi proses dan hasil proyek.
Dampak yang diperoleh dari diterapkannya model pembelajaran project
based learning yaitu siswa yang semula tidak aktif dan malas mengikuti proses
pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat pembelajaran tematik berlangsung,
siswa yang jarang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru kini sudah berani
untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang
semula belum mampu mengerjakan tugas proyek kini siswa tersebut telah mampu
mengerjakan sebuah proyek sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan siswa yang
semula takut bahkan malu-malu saat diminta mempersentasikan hasil diskusi
kelompok maupun individunya kini sudah berani dan percaya diri. Penggunaan
model pembelajaran project based learning ini dapat mengoptimalkan
pembelajaran tematik di kelas V Madrasah ibtidaiyah 027 tanjung jabung barat.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, peneliti merekomendasikan beberapa saran
yang berguna sebagai masukan, demi kelancaran pelaksanaan pembelajaran
di Madrasah Ibtidaiyah 027 tanjung jabung barat, sebagai berikut:
1. Guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran project based
learning dalam proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran Tematik,
agar proses pembelajaran lebih bervariatif dan siswa lebih aktif dalam
mengembangkan keterampilannya.
2. Sebaiknya sekolah memfasilitasi gurru untuk mengembangkan model
pembelajaran yang inovatif dan kreatif, serta tidak hanya digunakan sebagai
alternative dalam pembelajaran Tematik tetapi juga dapat digunakan pada
3. mata pelajaran lainnya karena dapat meningkatkan keterampilan guru,
maupun keaktifan belajar siswa.
112
C. Kata Penutup
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini.
Penulisan karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam bentuk
penuangan pikiran, sistematika penulisan serta hal lainnya, maka dari itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan penelitian ini. Rasa terima
kasih yang mendalam peneliti ucapkan kepada seluruh pihak yang memberikan
bantuan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
113
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Achamad Sugandi, (2007). Teori Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Al-Tabany, (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Al-Tabany, Trianto, (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatic, Progresif
dan Kontekstual. Surabaya: Prenadamedia Group.
Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Darmadi, Hamid, (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Daryanto, (2011). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed. 5.
Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamzah, Satria, dkk, (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ikhwan S.D, (2009). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: CV SindunataJakarta.
Kadir Abd, dan Hanun Asrorah, (2015). Pembelajaran Tematik, PT. Rajagrafindo
Persada, Jakarta.
Kemdikbud, (2017). Buku Guru Tema 5 Ekosistem, Kemdikbud, Revisi 2017,
Jakarta.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama, (2010). Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Edisi: 2. Jakarta: PT Indeks.
Martinis Yamin, (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada
Press dan Centar For Learning Innovation (CLI).
114
Meleong, Lexy, (2009). Metodologi Pendidikan Kualitas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nana Sudjana, (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algessindo.
Oemar, Hamalik, (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Paizaluddin dan Ermalinda, (2016). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Bandung: Alfabeta.
Rohani, Ahmad, (2010). Penggelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanaky, Hujair, AH, (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakarta:
Kuakaba Dipantara.
Sobur, (2003). The First Of Life Fase. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,
kualitatif). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitaf, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto, dkk, (2012). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik.
Ganding: Pasuruan.
Sutama, (2010). Penelitian Tindakan (Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK). Semarang: Citra Mandiri Utama.
Syafruddin dan Basyiruddin, (2002). Guru profesional dan implementasi
kurikulum, Jakarta: Ciputat Press.
Wena Made, (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Zaini, Hisyam dkk, (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
Jurnal
Denis Purnama Sari, (2013). Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
Kelas XI IPS SMA Negeri Turenpada Pokok Bahasan Turuna Dengan
Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Turnament (TGT). Malang.
Junal Pendidikan. Vol. 2, No.3: 78-81.
115
Rauzah, (2016). Penerapan Model Project Based Learning Terhadap Kreativitas
Siswa Pada Tema Benda-Benda Di Lingkungan Sekitar Di Kelas V Min
18 Aceh Besar. Aceh. Junal Pendidikan. Vol. 1, No.4: 92-100.
Penelitian (jurnal) yang dilakukan oleh Ana, Sunarsih, dan Neni Rohaeni (2013),
dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Tugas Akhir melalui
Project Based Learning Model untuk Meningkatkan Generic Green Skills
Siswa”.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rihardani Woro Trisnani (2007) bahwa
penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatan Aktivitas
Siswa dalam Pembelajaran IPS.
penelitian yang dilakukan oleh Elsa Imenda (2017), dengan judul “Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Project Based Learning di
Kelas IV SDN 187/ I Muara Bulian”.
116
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN
Variabel Indikator Sumber
Data
Pengumpulan Data
Teknik Instrument
Aktivitas guru
dengan
mengguanakan
model project
based learning
1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan
2. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok kecil
dalam pelaksanaan proyek
3. Guru mengeksplorasi informasi mengenai materi
4. Guru memperlihatkan video pembelajaran tentang komponen
ekosistem
5. Guru memberikan pertanyaan/permasalahan kepada siswa
untuk diselesaikan dengan pelaksanaan proyek
6. Guru mengarahkan siswa untuk merancang langkah-langkah
penyelesaian proyek
7. Guru memfasilitasi dan monotoring pelaksanaan proyek
8. Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan umpan balik atas
hasil pekerjaan siswa
9. Guru menutup pembelajaran
Guru 1. Observasi
2. Dokumentasi
1. Lembar
Observasi
2. Foto
Aktivitas siswa
dengan
menggunakan
model project
based learning
1. Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran
2. Siswa membentuk kelompok kecil
3. Siswa menemukan informasi mengenai materi
4. Siswa menentukan proyek berdasarkan pertanyaan/
permasalahan yang diberikan guru
5. Siswa merancang langkah-langkah penyelesaian proyek
6. Siswa menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan
monotoring guru
Siswa 1. Observasi
2. Angket
3. Dokumentasi
1. Lembar
Observasi
2. Lembar
Angket
3. Foto
117
7. Siswa menyampaikan laporan dan mempresentasikan hasil
proyek
8. Siswa menanyakan materi yang belum jelas atau belum dapat
dipahami
118
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED
LEARNING TEMA EKOSISTEM KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIKAM 027 TANJUNG JABUNG
BARAT
Siklus 1
Pertemuan ke 1
Nama Siswa : Zazzicha Aulia Maharani
Kelas/Semester : V/II
Hari, tanggal : Kamis, 23 Mei 2019
Tujuan Observasi :
1) Untuk mengetahui tingkat awal keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran sebelum menggunakan model project
based learning.
2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran.
3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan model project based learning terhadap keaktifan belajar siswa.
119
Pentunjuk :
1) Observasi harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi tetap dapat memeantau setiap kegiatan yang
dilakukan siswa.
2) Observasi memberikan skor dengan petunjuk berikut:
Kualitas
Skor Kualitas
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
3) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam proses pembelajaran
No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran
a. Siswa menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis
b. Siswa duduk dengan tenang
c. Perhatian siswa terfokus pada guru
120
2 Siswa membentuk kelompok kecil
a. Siswa menerima anggota kelompok yang telah ditentukan
b. Siswa menempatkan diri sesuai kelompok masing-masing
3 Siswa menemukan informasi mengenai materi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru
b. Siswa mengamati dan membaca materi di dalam buku siswa
c. Siswa bertanya apabila menemukan kesulitan memahami suatu
materi
d. Siswa antusias menyelesaikan tugas yang diberikan
4 Siswa menentukan proyek berdasarkan pertanyaan/permasalahan
yang diberikan guru
a. Siswa berdiskusi mengenai persiapan pembuatan proyek
b. Siswa menyiapkan alat/sumber informasi mengenai pembuatan
proyek
5 Siswa merancang langkah-langkah penyelesaian proyek
a. Siswa merancang sendiri langkah-langkah penyelesaian proyek
b. Siswa memiliki andil dalam perencanaan
6 Siswa menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan monotoring
guru
a. Alat dan bahan disiapkan dengan baik
b. Proses penyelesain proyek tapat waktu
7 Siswa menyampaikan laporan dan mempresentasikan hasil proyek
121
a. Laporan disampaikan dengan jelas dan baik
b. Siswa menanggapi hasil proyek kelompok lain
8 Siswa menanyakan materi yang belum jelas atau belum dapat
dipahami
a. Pertanyaan disampaikan dengan jelas, menggunakan bahasa
yang santun dan baik
b. Pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran
c. Siswa mencatat materi pembelajaran di buku catatan
Jumlah 73
122
Lampiran 3
LEMBAR HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
Siklus 1 (23 Mei 2019-24 Mei 2019)
Aspek yang diamati :
A : Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran
B : Siswa membentuk kelompok kecil
C : Siswa menemukan informasi mengenai materi
D : Siswa menentukan proyek berdasarkan pertanyaan/ permasalahan yang diberikan guru
E : Siswa merancang langkah-langkah penyelesaian proyek
F : Siswa menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan monotoring guru
G : Siswa menyampaikan laporan dan mempresentasikan hasil proyek
H : Siswa menanyakan materi yang belum jelas atau belum dapat dipahami
No Nama
Aspek yang dinilai Jumlah
Rata-
rata
Skor
Aktivit
as
A B C D E F G H
P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P2 P1
1 Ariska Cahaya Islami 10 13 9 10 10 13 7 9 6 8 7 8 7 8 8 10 64 79 71,5
2 Agni Lativati Amanda Aulia 10 11 7 9 13 10 4 6 5 7 6 7 4 7 6 8 55 65 60
3 Alla Octa Hengky Saputra 8 10 7 9 11 12 4 7 4 6 6 8 4 6 6 9 50 67 58
4 Adi Pratama 7 9 8 9 10 10 4 6 4 5 7 7 4 5 6 7 50 58 54
123
5 Ahmad Nabil 5 9 7 9 10 12 5 8 5 8 5 8 6 8 8 8 50 70 60
6 Clara Fanny Aulia 12 13 10 10 9 10 7 8 7 8 7 8 6 7 8 8 66 77 71,5
7 Dzikri Dimas Pangestu 11 12 8 9 8 10 7 9 4 7 4 7 4 6 6 8 52 68 60
8 Eka Krisna Wati 8 12 7 9 10 13 7 7 6 8 5 7 4 6 7 9 54 70 62
9 Fadhila Putri Az-zahra 8 9 6 8 10 10 5 6 4 6 4 6 6 6 7 7 50 60 55
10 Khoirul Anam 8 10 8 10 11 13 7 7 6 7 4 7 4 6 4 8 52 66 59
11 Karisma Ayu Ningsih 9 10 8 9 11 12 7 9 4 7 4 7 4 7 7 8 54 68 61
12 Lukman 8 10 7 10 11 12 4 6 4 7 6 7 4 6 6 7 50 65 57,5
13 M. Imam Maulana 10 13 7 10 8 13 6 7 7 8 5 7 4 6 7 9 54 72 63
14 M. Heri Verdiansyah 7 9 7 8 10 11 4 6 5 6 7 7 4 4 6 8 49 56 52,5
15 M. Rendy Saputra 12 12 9 10 10 11 9 9 7 8 7 8 6 7 8 9 68 75 71,5
16 Revan Aji Nugroho 12 14 8 10 10 15 9 10 7 8 7 8 7 8 8 9 68 82 75
17 Revantio 10 11 8 9 8 11 7 9 5 7 4 7 4 7 6 8 52 69 60,5
18 Rohmat Tullah 9 10 7 9 10 12 7 8 6 7 5 7 4 7 7 8 55 69 62
19 Rizky Paturohman 7 10 5 10 10 12 5 7 5 7 5 7 6 7 8 7 50 66 58
20 Resa Wahyu Resmawan 8 11 7 10 10 13 4 7 7 7 4 7 4 8 6 8 50 69 59,2
21 Yusup Mandia Putra 13 14 10 10 13 15 7 10 8 8 7 8 6 8 9 9 72 82 73,5
22 Zazzicha Aulia Maharani 11 14 10 10 13 15 7 10 8 8 7 8 6 8 9 9 72 82 77
Jumlah 1234 1531 1382,2
Rata-rata Skor 56,1 69,6 63
Kriteria : 0-19 = Tidak Aktif 20-59 = Kurang Aktif
60-69 = Cukup Aktif 70-79 = Aktif
80-100 = Sangat Aktif
Indikator Keberhasilan : Apabila nilai rata-rata keaktifan belajar siswa bernilai 70%(Aktif)
124
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI GURU
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED
LEARNING TEMA EKOSISTEM KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIKAM TANJUNG JABUNG BARAT
Siklus : 1 (satu)
Pertemuan : 1 (satu) Kamis, 23 Mei 2019
No Indikator Skor
1 2 3 4 5
1 Guru melakukan kegiatan pendahuluan
d. Mengkondisikan siswa (salam,doa )
e. Melakukan kegiatan apersepsi
f. Memberikan motivasidan menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelonpok kecil dalam
pelaksanaan proyek
c. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok heterogen
d. Kondisi kelas tetap kondusif saat pembentukan kelompok
3 Guru mengeksplorasi informasi mengenai materi
e. Guru menyampaikan materi sesuai buku panduan
f. Guru membimbing siswa dalam mengeksplorasi informasi yang ada
pada buku bacaan
125
g. Guru memperlihatkan video komponen ekosistem kepada siswa
h. Guru menyediakan media pembelajaran dengan baik
4 Guru memberikan pertanyaan/ permasalahan kepada siswa untuk
diselesaikan dengan pelaksanaan proyek
c. Pertanyaan mengandung permasalahan yang harus dipecahkan dengan
proyek
d. Membahas terlebih dahulu permasalahan yang akan diberikan
5 Guru mengarahkan siswa untuk merancang langkah-langkah penyelesaian
proyek
c. Guru memberikan gambaran langkah penyelesaian proyek
d. Guru menjelaskan tujuan pembuatan proyek
e. Guru menanyakan kesulitan masing-msaing kelompok
6 Guru memfasilitasi dan monotoring pelaksanaan proyek
c. Guru memberikan masukan dan arahan pada siswa
d. Guru memberikan bantuan apabila siswa mengalami kesulitan
e. Guru mengawasi penyelesaian proyek siswa
7 Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan umpan balik atas hasil
pekerjaan siswa
c. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil proyek siswa
d. Guru mengkonfirmasi hasil proyek siswa
8 Guru menutup pembelajaran
d. Guru bersama siswa melakukan refleksi
e. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
Jumlah 64
Rata-rata 3,6
126
127
Lampiran 5
LEMBAR WAWANCARA SISWA
Nama :
No. Absen :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu suka pembelajaran tematik? Iya, suka
2 Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran tematik? Asik, dan enak aja
3
Bagaimana pendapat kamu tentang cara mengajar guru yang
digunakan dalam pembelajaran selama ini?
Biasanya, Bapak selalu selalu meminta kami
untuk mencatat saja dan mengerjakan soal-soal di
buku
4 Pernahkan kamu mendengar atau mengetahui model
pembelajaran project based learning?
Belum pernah pak
5 Apakah kamu ingin mendengaratau mengetahui model
pembelajaran project based learning?
Iya mau pak
6 Apakah model project based learning meningkatkan keaktifan
belajar kamu dalam belajar?
Iya pak
7 Apakah kamu senang dengan model pembelajaran sekarang Iya lebih asik soalnya
8 Apakah kamu berusaha sendiri dalam memahami materi? Iya ingin sekali
9 Apa yang kamu dapat setelah mempelajari pembelajaran
tematik menggunakan model project based learning?
Saya biasa membuat karya sesuai dengan
keinginan, terus lebih cepat ngerti pelajarannya
10 Apakah dengan diterapkan model project based learning dapat Iya pak
128
membawa perubahan tingkah laku belajar kamu?
11 Apakah pengetahuan kamu yang diperoleh dari model project
based learning bisa bertahan lama?
Bisa pak
12 Apakah kamu ikut berpartisipasi dalam kelompokmu? Iya ikut pak
13 Apakah kamu berani bertanya kepada temanmu? Berani pak
14 Apakah kamu bertanya kepada guru apabila kamu belum
paham?
Ada pak, kadang-kadang
15 Apakah kamu membantu teman yang belum paham? Iya kadang-kadang
16 Apa yang kamu rasakan terkait dengan pembelajaran tematik
sekarang?
Sekarang ini, belajarnya lebih seru tidak bikin
ngantuk
17 Adakah perbedaan dengan model pembelajaran guru
sebelumnya?
Ada pak
18 Dibanding dengan pembelajaran sebelumnya apakah
pembelajaran tematik pada saat ini lebih menyenangkan?
Iya pak lebih menyenangkan
129
Lampiran 6
Lembar Wawancara Guru
Nama Guru : Solihin, S.Pd.I
Hari/ Tanggal : Jum‟at/ 24 Mei 2019
Wawancara sebelum pembelajaran
No Persyaratan Jawaban
1 Berapa lama bapak mengajar di MI Nurul Hikam 027 ?
Dari tahun 2012 semester awal jadi kurang
lebih 8 tahun
2
Berapa lama bapak mengajar di kelas V ? Sekitar delapan tahun
3 Berapa jumlah perserta didik yang belajar di kelas bapak saat ini?
Jumlahnya 18 siswa, 11 laki-laki dan 7
perempuan
4 Bagaimana cara bapak menyampaikan materi kepada siswa?
Biasanya saya membaca terlebih dahulu
kemudian anak menyimak, atau sebaliknya
5
Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran?
Respon siswa ya sangat menanggapi, karena
kan sudah terbiasa dengan cara belajar yang
tersebut
130
6 Apa model pembelajaran yang sering bapak gunakan pada saat
proses pembelajaran?
Biasanya saya menggunakan model
cooperative learning cuman ya, saya kurang
memahaminya juga
7 Apakah dalam proses pembelajaran bapak pernah menggunakan
model project based learning? Belum pernah
Wawancara setelah pembelajaran
No Persyaratan Jawaban
1 Apakah dengan menggunakan model project based
learning materi pembelajaran tematik lebih mudah
untuk dipahami oleh siswa?
Saya rasa sangat mudah, karena siswanya sendiri
berpartisipasi aktif dalam prosesnya
2 Apakah dengan model project based learning dapat
mengecek pemahaman masing-masing siswa dalam
diskusi kelompok?
Saya rasa bisa, dengan siswa dibentuk kelompok begini
guru akan lebih mudah untuk melihat mana saja siswa yang
memang benar-benar paham materi yang kita sampaikan
3 Apakah dengan menggunakan model project based
learning lebih aktif dalam proses pembelajaran?
Seperti yang kita lihat tadi siswa terlihat aktif selain itu
siswa sangat nyaman dengan model ini
4 Apakah dengan menggunakan model project based
learning siswa berani mengemukakan jawabannya?
Iya lebih berani
131
Lampiran 7
ANGKET RESPON SISWA
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Berilah tanda Check List sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan dibawah ini !!
Ket : Ya (Setuju) dan Tidak (Tidak Setuju)
No Pernyataan Pilihan Sikap
Ya Tidak
1 Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik
2 Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran ini, membuat saya lebih berani mengemukakan
pendapat
3 Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih menghargai pendapat orang lain
4 Saya lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran tematik dengan cara belajar seperti ini
(PjBL)
5 Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini
6 Saya lebih suka belajar kelompok daripada belajar sendiri-sendiri
7 Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar
132
8 Cara belajar seperti ini, membuat saya berani mengajukan pertanyaan pada guru maupun teman
9 Belajar kelompok membuat saya lebih mudah memahami materi
10 Cara belajar seperti ini, menumbuhkan sikap kritis, berfikir ilmiah dan kerja sama
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda silang pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kalian
Jawablah pertanyaan dengan benar dan jujur
Jangan lupa berdoa sebelum menjawab pertanyaan
1. Saya ............... Membantu teman yang belum paham.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
2. Saya ............... ikut berpartisipasi dalam belajar kelompok.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
3. Saya ............... mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
4. Saya .............. mengeluarkan pendapat saat pembelajaran berlangsung.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
133
5. Saya ............... merasa malas saat untuk mencatat materi yang sedang diajarkan.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
6. Saya .............. lebih suka diam saat berdiskusi dalam kelompok.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
7. Saya .............. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun teman.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
8. Saya ............ bosan dengan modal pembelajaran kelompok.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
9. Saya ............ bertanya kepada guru jika ada materi yang belum jelas.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
10. Saya ............ mendengarkan pendapat teman yang sedang berbicara didepan kelas.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
134
Lampiran 8
SILABUS
Satuan Pendidikan : MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat
Kelas / Semester : V / II
Tema / Subtema 1 : Ekosistem / Komponen Ekosistem
Pertemuan ke : 2
Kompetensi Inti :
KI-1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman
dan guru.
KI-3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI-4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Proses Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media
135
Belajar
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi
dari teks laporan buku
tentang makanan dan
rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan
ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan
manusia dengan
bantuan guru dan
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih
dan memilah kosakata
baku.
Menceritakan
informasi dari
teks bacaan
tentang
komponen di
dalam sebuah
ekosistem.
Mencari informasi
tentang komponen
di dalam sebuah
ekosistem melalui
bacaan, dan
menjawab
pertanyaan
berdasarkan
bacaan
Menyimak teks
percakapan
Kegiatan Pendahuluan:
Melakukan Kegiatan
Pendahuluan Awal
Kegiatan Inti:
Membentuk kelompok
(6-7 orang perkelompok)
Perancangan langkah-
langkah Penyelesain
proyek
Setiap Kelompok
menyelesaikan proyek
difasilitasi dan
dimonotoring
Penyusunan Laporan dan
persentasi hasil proyek
Evaluasi
1. Lembar
Obsrvasi
Aktivitas
Belajar
Siswa
2. Lembar
Observasi
Aktivitas
Mengajar
Guru
3. Tes
Angket
Aktivitas
Belajar
Siswa
6 x 35
Menit
Sumber:
1. Buku Siswa
2. Buku Guru
3. Lingkungan
Sekolah
Media:
Seterofom,
kardus, kertas
A4 yang ada
gambarnya,
lem, gunting,
pipet, batu,
ranting kayu,
daun, rumput
kecil, pasir,
cat, kuas,
lilin, dan
136
Kegiatan Penutup:
Apresiasi hasil proyek
Menutup Pembelajaran
jarum pentul.
IPA
3.6 Mengenal jenis hewan
dari makanannya dan
mendeskripsikan rantai
makanan pada
ekosistem di
lingkungan sekitar.
Mengidentifikasi
komponen di
dalam sebuah
ekosistem
Mengidentifikasi
ciri-ciri benda
hidup dan benda
mati yang
merupakan
komponen
ekosistem dengan
teliti
Mengamati benda-
benda di
lingkungan
sekitarnya, dan
membedakan
biotik dan abiotik
dengan cermat.
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi
dari teks laporan buku
tentang makanan dan
rantai makanan,
kesehatan manusia,
Mencari
informasi dari
teks bacaan
tentang jenis
ekosistem
Melakukan riset
sederhana, dan
mengidentifikasi
komponen di
dalam sebuah
ekosistem.
137
keseimbangan
ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan
manusia dengan
bantuan guru dan
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih
dan memilah kosakata
baku.
IPA
4.6 Menyajikan hasil
pengamatan untuk
membentuk rantai
makanan dan jejaring
makanan dari makhluk
hidup di lingkungan
sekitar yang terdiri dari
karnivora, herbivora,
dan omnivora
Melakukan
pengamatan
untuk
mengidentifikasi
komponen di
dalam sebuah
ekosistem.
Membuat laporan
singkat tentang
jenis-jenis
ekosistem dan
cirinya.
Melakukan riset
sederhana, dan
menjelaskan ciri-
ciri beberapa jenis
ekosistem dengan
percaya diri.
Menggali informsi
dari teks bacaan,
dan menjelaskan
tentang jenis
ekosistem.
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi
dari teks laporan buku
Mencari
informasi dari
teks bacaan
Melakukan kerja
proyek membuat
miniatur
138
tentang makanan dan
rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan
ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan
manusia dengan
bantuan guru dan
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih
dan memilah kosakata
baku
IPA
3.6 Mengenal jenis hewan
dari makanannya dan
mendeskripsikan rantai
makanan pada
ekosistem di
lingkungan sekitar.
tentang jenis
ekosistem.
Mengidentifikasi
komponen di
dalam sebuah
ekosistem
Menjelaskan
beberapa jenis
ekosistem.
ekosistem, dan
mengidentifikasi
komponen di
dalam sebuah
ekosistem.
Melakukan kerja
proyek membuat
miniatur
ekosistem, dan
menjelaskan ciri-
ciri beberapa jenis
ekosistem dengan
percaya diri.
Menggali informsi
dari teks bacaan
hasil kerja proyek,
dan menjelaskan
139
tentang jenis
ekosistem
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi
dari teks laporan buku
tentang makanan dan
rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan
ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan
manusia dengan
bantuan guru dan
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih
dan memilah kosakata
baku
IPA
3.6 Mengenal jenis hewan
dari makanannya dan
mendeskripsikan rantai
makanan pada
ekosistem di
lingkungan sekitar.
4.6 Menyajikan hasil
pengamatan untuk
Mencari
informasi dari
teks bacaan
tentang faktor-
faktor yang
memengaruhi
keseimbangan
ekosistem.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kesimbangan
ekosistem.
Membuat laporan
sederhana tentang
Menyimak teks
percakapan dan
menggali informasi
dari bacaan, untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
keseimbangan
ekosistem.
Menjawab
pertanyaan
berdasarkan
bacaan, dan
mengolah
informasi tentang
faktor-fak tor yang
memepengaruhi
140
membentuk rantai
makanan dan jejaring
makanan dari makhluk
hidup di lingkungan
sekitar yang terdiri dari
karnivora, herbivora,
dan omnivore.
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keseimbangan
ekosistem.
keseimbangan
ekosistem.
Membuat laporan
sederhana
tentangfaktor-
faktor yang
mempengaruhi
keseimbangan
ekosistem.
Mengetahui,
Kepala MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat Guru Kelas Jambi, Mei 2019
S.Haryati, S.Pd.I Solihin, S.Pd.I Risky Dwi Prasetyo
NIM: TPG.151718
141
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027
Kelas / Semester : V / 2
Tema 5 : Ekosistem
Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem
Pembelajaran Ke : 1
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
142
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
Menceritakan informasi dari teks bacaan tentang komponen di dalam sebuah ekosistem.
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.
Indikator:
Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.
Siswa mampu mengetahui komponen dalam sebuah ekosistem.
143
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mencari informasi tentang komponen di dalam sebuah ekosistem melalui bacaan, dan menjawab pertanyaan berdasarkan
bacaan
Menyimak teks percakapan,dan mengidentifikasi ciri-ciri benda hidup dan benda mati yang merupakan komponen
ekosistem dengan teliti
Mengamati benda-benda di lingkungan sekitarnya, dan membedakan biotik dan abiotik dengan cermat.
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal (Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk
selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai
15 menit
144
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikut pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan
pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru
membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan,
dilanjutkan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan
awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema, yaitu
“Ekosistem.” Guru memberikan penjelasan bahwa dalam tema ini siswa akan
mencari informasi dan memahami lebih rinci tentang ekosistem.
Guru mengajak siswa untuk mengamati dua gambar yang disajikan. Siswa
diminta menjelaskan perbedaan antara kedua gambar yang tersedia.
Guru merespon siswa untuk mempertanyakan dari dua sebuah gambar tersebut.
Kegiatan ini dapat membiasakan siswa berpikir aktif dan terampil dalam
mencari informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Siswa membaca dan mencermati dialog pembuka kegiatan pembelajaran, beri
penekanan pada kata ekosistem.
Tanyakan kepada siswa: “Menurut kalian, apakah ekosistem itu?”“Apa yang
180 menit
145
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
kalian ketahui tentang ekosistem?”“Apakah peranan ekosistem bagi makhluk
hidup?”“Menurutmu, apakah semua tempat terdiri atas ekosistem yang sama?”
Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas untuk menstimulus rasa ingin tahu
siswa tentang topik yang akan didiskusikan.
Minta siswa untuk mengingat kembali hal-hal yang mereka temukan di
lingkungan sekitar mereka, “Coba perhatikan lingkungan sekitar kita.
Ekosistem apa saja yang dapat kita temui di sekitar kita?”
Siswa membaca teks dengan saksama bacaan tentang Ekosistem.
Guru memimpin diskusi kelas dengan menanyakan kata-kata yang sukar serta
hal-hal penting seputar bacaan.
Siswa mengemukakan dan menuliskan pokok pikiran serta informasi penting
yang ditemui di setiap paragraf bacaan (kegiatan ini merupakan kegiatan yang
digunakan untuk mencapai KD 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling
berkaitan pada teks nonfiksi).
Guru memberikan penjelasan kembali tentang “pokok pikiran”.
Siswa saling berdiskusi tentang pokok pikiran serta informasi penting yang
telah mereka tuliskan.
146
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru meminta siswa membuat 2 kelompok bagian, kemudian guru
memperlihatkan video tentang komponen ekosistem.
Siswa mencermati teks bacaan yang disajikan pada buku siswa tentang jenis
makanan hewan.
Siswa bersama-sama mendiskusikan tentang isi teks bacaan tersebut.
Siswa menuliskan hal-hal yang masih belum ia pahami ke dalam tabel
pertanyaan yang nanti dapat ia cermati kembali saat siswa sudah memperoleh
jawabannya.
Sarankan kepada siswa untuk membuat catatan kecil yang dapat membantu
siswa mengingat kembali jenis-jenis makanan hewan.
Siswa bersama dengan kelompoknya, mencari gambar hewan-hewan dari
majalah atau surat kabar. Kemudian, siswa diminta mengklasifikasikan hewan-
hewan yang ditemui berdasarkan jenis makanannya (kegiatan ini digunakan
untuk makin memperdalam pemahaman siswa tentang kategori hewan
berdasarkan jenis makanannya.
Pada kegiatan ini, siswa dapat mempergunakan informasi yang mereka
dapatkan dari teks bacaan yang disajikan di Buku Siswa.
147
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari
bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan
dari pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdoa bersama-sama dan
guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan
mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukam oleh guru. Namun masih
ada siswa yang terlihat binggung dan susah mengeluarkan pendapat ketika
permasalahan diberikan oleh guru.
15 menit
148
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027
Kelas / Semester : V / 2
Tema 5 : Ekosistem
Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
149
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di
lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora
Indikator:
Melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.
Membuat laporan singkat tentang jenis-jenis ekosistem dan cirinya.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem dengan teliti.
Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya diri.
Siswa mampu menjelaskan tentang jenis ekosistem dengan mandiri
D. MATERI PEMBELAJARAN
Melakukan riset sederhana, dan mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.
Melakukan riset sederhana, dan menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya diri.
Menggali informsi dari teks bacaan, dan menjelaskan tentang jenis ekosistem.
150
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab
salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa
yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal
(Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita Guru
memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi
kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan
15 menit
151
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Guru meminta siswa membaca teks bacaan Ekosistem secara saksama.
Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan
mengindentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis ekosistem
yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristiknya dengan cermat dan teliti.
Siswa mendiskusikan pemahaman mereka dari kegiatan membaca tentang
ekosistem, jenis, ciri-ciri dan karakteristiknya.
Siswa menjelaskan hal-hal yang mereka ingin ketahui lebih dalam topik
ekosistem dan menuliskan daftar pertanyaan mereka dibuku tulisnya.
Siswa membentuk kelompok dan berkolaborasi dengan teman dalam kegiatan
riset sederhana untuk membuat album ekosistem.
Siswa mendengarkan intruksi/urutan kegiatan serta hal-hal yang harus dicapai
dalam kegiatan riset sederhana.
Siswa memilih salah satu ekosistem yang telah mereka ketahui berdasarkan
kesepakatan kelompok.
Siswa bersama teman sekelompok mencari informasi dari berbagai sumber untuk
melengkapi informasi tentang jenis ekosistem yang mereka pilih serta mencari
180 menit
152
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
atau membuat gambar secara mandiri tentang ekosistem, ciri dan karakteristik,
dan unsur-unsur pendukungnya.
Siswa membuat album ekosistem mereka di media kertas A4 serta
mendekorasinya dengan menarik dan kreatif.
Siswa membuat album dan berkerja sesuai dengan target pencapaian dan kriteria
penilaian dalam pembuatan Album Ekosistem secara berkelompok.
Siswa kemudian berkelompok mempresentasikan hasil karya mereka di depan
kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan yang akan timbul
berkaitan dengan hasil karya mereka.
Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari
bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari
hasil pembalajaran. Serta Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi. Sebelum pulang guru
dan siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum
keluar kelas.
15 menit
153
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027
Kelas / Semester : V / 2
Tema 5 : Ekosistem
Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem
Pembelajaran Ke : 1
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
154
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem.
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.
Indikator:
Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem
Menjelaskan beberapa jenis ekosistem.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem dengan teliti.
Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya diri.
Siswa mampu menjelaskan tentang jenis ekosistem dengan mandiri
D. MATERI PEMBELAJARAN
Melakukan kerja proyek membuat miniatur ekosistem, dan mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.
155
Melakukan kerja proyek membuat miniatur ekosistem, dan menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya
diri.
Menggali informsi dari teks bacaan hasil kerja proyek, dan menjelaskan tentang jenis ekosistem.
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab
salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa
yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal
(Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita Guru
memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi
kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan
15 menit
156
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan
setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Siswa membaca teks bacaan tentang jenis-jenis Ekosistem secara seksama.
Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan
mengidentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis ekosistem
yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristik dengan cermat dan teliti.
Guru meminta siswa menjadi beberapa kelompok, semua siswa akan dibagi ke
dalam 3 kelompok dan setiap satu kelompok terdiri dari 7 anggota.
Guru menyiapkan bahan-bahan dan alat proyek miniatur ekosistem, yakni
kardus, seteropong, kertas dengan gambar-gamabr hewan di darat maupun dilaut,
batu-batu, kayu kecil, cat air, pipet, tanaman dan tumbuhan seperti daun, dan lain
sebagainya. Kemudian guru membagikan setiap kelompok.
Guru menjelaskan sedikit mengenai materi dan langkah-langkah yang akan
mereka bahas hari ini, yakni mengenai kerjasama dalam pembuatan proyek
ekosistem.
180 menit
157
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru mencontohkan tata cara dalam pembuatan proyek ekosistem, dari cara
membuat daun, sawah padi, rumput, pohon, dan sebagainya supaya siswa paham
dan mengerti.
Setelah semua siswa memahami penjelasan guru, siswa akan mengerjakan
sebuah proyek yakni masing-masing kelompok harus merancang bahan-bahan
dan alat miniatur ekosistem sebaik mungkin yang sudah disiapkan oleh guru,
masing-masing kelompok harus membuat bentuk kerjasama yang dapat
dilakukan dari pembuatan proyek. (Penentuan proyek).
Semua kelompok telah mendapatkan bahan-bahan dan alat miniatur ekosistem,
tugas selajutnya masing-masing kelompok harus merancang penyelesaian proyek
mereka. (Perancangan Langkah Penyelesaian Proyek).
Masing-masing kelompok harus menyelesaian proyek miniatur ekosistem
tersebut selama 30 menit.
Siswa menyelesaikan proyek dengan dimonotoring guru. (Penyelesaian Proyek).
Seluruh kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil proyek. (Penyusunan
Laporan dan Persentasi).
Guru memberikan penguatan kepada siswa.
158
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru melakukan evaluasi proses dan hasil proyek.
Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari
bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari
hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru memberikan kata-kata motivasi belajar
terhadap siswa dan guru serta siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap
salam kepada siswa sebelum keluar kelas.
15 menit
159
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027
Kelas / Semester : V / 2
Tema 5 : Ekosistem
Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
160
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
Mencari informasi dari teks bacaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem.
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.
Indikator:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.6a. Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di
lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivore.
Indikator:
Membuat laporan sederhana tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Siswa mampu mengolah informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem
Siswa mampu membuat laporan sederhana tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
161
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menyimak teks percakapan dan menggali informasi dari bacaan, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan ekosistem.
Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan, dan mengolah informasi tentang faktor-faktor yang memepengaruhi
keseimbangan ekosistem.
Membuat laporan sederhana tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab
salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama
sebelum pelaja ran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai
pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya mengkaitkan
15 menit
162
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru
membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan,
dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan
dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan
setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Guru meminta siswa untuk mengamati dan memahami tentang gambar ekosistem
yang telah disiapkannya.
Siswa mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan perubahan dalam suatu
ekosistem, bentuk perubahan yang dapat terjadi, faktor-faktor yang mempengaruji
keseimbangan ekosistem, dan akibatnya bagi keseimbangan ekosistem, dan
akibatnya bagi keseimbangan suatu ekosistem.
Guru menyuruh Siswa membentuk kelompok kemudian berkolaborasi dalam
kegiatan selanjutnya.
Siswa akan melakukan kehiatan membandingkan dan membedakan kondisi
sebuah ekosistem yang belum dan sudah mengalami perubahan.
Guru membagikan kertas A4 setiap kelompok yang akan dibagi menjadi dua sisi.
Siswa mendiskusikan perbandingan dan perbedaan pada sisi tiap gambar secara
180 menit
163
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
berkelompok.
Siswa akan menggambar kondisi ekosistem pada saat musim penghujanan di sisi
lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang berinteraksi disana.
Sedangkan di sisi kanan adalah keadaan ekosistem pada saat musim kemarau,
lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang berinteraksi di sana.
Siswa perlu memperhatikan keindahan gambar dan warna-warna yang jelas dan
menarik, dan dengan memperhatikan komposisi dan proporsi.
Guru menyuruh setiap kelompok mendekorasi karya mereka secara kreatif dan
menarik.
Siswa kemudian menuliskan keterangan yang sesuai mengenai kondisi di masing-
masing gambar secara jelas dan mudah dipahami.
Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil karya perkerjaan mereka di
depan kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan yang akan timbul
berkaitan dengan hasil karya mereka.
Guru memberikan apresiasi untuk hasil karya mereka yang bagus.
Siswa pun mendiskusikan ilustrasi percakapan dan memberikan pendapat mereka
tentang efek perubahan pada suatu ekosistem terhadap populasi dan
164
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
keberlangsungan/daya bertahan habitat makhluk hidup dalam ekosistem tersebut.
Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil yang sudah di pelajari bersama-sama,
selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil
pembelajaran. Sebelum pulang Guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru
mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas.
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru & Buku Siswa Tema : Ekosisitem Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
Kardus, kertas yang bergambar ekosistem, seterovom, kayu kecil, daun, pipet, batu, lem, cat, kater, dan lain sebagainya
yang sudah di siapkan.
H. PENILAIAN
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Angket Respon Siswa
165
Guru Kelas Jambi, Mei 2019
Peneliti
Solihin, S.Pd.I Risky Dwi Prasetyo
Mengetahui,
Kepala MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat
S.Haryati, S.Pd.I
166
Lampiran 10
Dokumentasi Penelitian di MI Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat
167
Foto saat proses KBM berlangsung Foto saat guru menjelaskan materi
Foto saat pembagian proyek serta menyiapkan alat dan bahan
proyek
168
Foto saat perancangan perencanaan langkah penyelesaian
proyek
169
Foto saat pengerjaan penyelesain proyek
170
Foto saat membuat laporan proyek dan pengerjaan kerja
proyek hampir selesai
171
Foto saat mempresentasikan hasil karya kerja proyek
172
Foto saat hasil proyek selesai dan penutupan kerja proyek