172
1 MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TEMA EKOSISTEM KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIKAM TANJUNG JABUNG BARAT SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan RISKY DWI PRASETYO NIM. TPG.151718 PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

1

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TEMA

EKOSISTEM KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH

NURUL HIKAM TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

RISKY DWI PRASETYO

NIM. TPG.151718

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

2

Page 3: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

3

Page 4: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

4

Page 5: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

5

Page 6: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

6

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT atas

segala ridho Nya, dan ku untai shalawat serta salam kepada

Baginda Nabi Muhammad SAW merangkai penghargaan

bagi syafaatnya. Karya skripsi ini ku persembahkan untuk:

Kedua orang tuaku tercinta Mukhtar dan Silsila Haryati

yang selama ini selalu memberi kasih sayang tak pernah

pudar, dukungan moral maupun materi, do’a dan

memotivasiku.

Kakakku Hery Saputra dan adikku M.Nur Charis Fauzi

yang selalu memberikan dukungan, bantuan, dan

memberikan motivasi dalam mengerjakan karya skripsi

ini.

Latifa Aini, S.Pd.I yang selalu memberikan arahan,

semangat pantang menyerah dan sayang tak pernah

pudar dalam mengerjakan karya skripsi ini.

Sahabat – sahabatku Rizky Pratama, slemet subagja,

M.Rasoki Nasition, S.Pd dan teman-teman kelas PGMI.A

yang selalu membantu dan memberikanku semangat.

Almamaterku tercinta, Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan fasilitas

dan ilmu pengetahuan selamaku belajar.

Page 7: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

7

MOTTO

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَىْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَهُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُىَ أَعْلَمُ بِمَهْ ضَلَّ عَهْ

سَبِيلِهِ ۖ وَهُىَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيهَ

Artinya:

“Serulah Manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik

dan bantahlah mereka dengan cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu Dialah

yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang

lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S An-Nahl Ayat 125)

Isi kandungan Surah An Nahl Ayat 125 Isi kandungan Surah An Nahl Ayat

125 , adlah sebagai berikut: 1.Kita diperintahkan untuk menyeru

(menyampaikan) kepada jalan Allah denganhikmah yaitu perkataan yang

tegas dan benar atau dapat membedakan antara yang hakdengan yang batil.

Dakwah kadang menggunakan metode diskusi. Dalam prosesdiskusi,

sering terjadi perbedaan pendapat. Oleh karena itu, jika ingin

membantah,maka bantahlah dengan cara yang baik dan berilah pelajaran

yang baik, rasional,efektif, dan efisien disertai dengan argumentasi yang baik

pula. 2.Pada dasarnya manusia itu mempunyai perbedaan, termasuk pendapat.

Akan tetapi, dibali- hal itu ada hikmah serta kandungan rahasianya.

Berdialoglah atau berdiskusilahdengan kepala dingin, bijaksana, penuh hati-

hati, sating pengertian, dan tunjukkansikap yang Islami. Ali bin Abi Thalib

pernah memberikan nasihat, lihatlah apa yangdikatakan dan jangan melihat

siapa yang mengatakan. Kita harus dapat bertindakdemokratis, bijaksana,

tidak keras kepala untuk menyalahkan atau menyanggah, tetapidapat bersikap

sabar sehingga orang lain dapat mengerti atau memahami apa yangkita

maksudkan. 3.Allah Maha Mengetahui orang yang tersesat dari jalan-Nya.

Demikian pula Allah swt.lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk. Oleh karena itu, hendaknyakita senantiasa harus berprasangka baik

terhadap siapa saja ketika berdiskusi.

Page 8: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga

skripsi ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, M.A, PH.D, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Drs Mahluddin, M.Pd.I dan Drs M.Pd.I selaku ketua jurusan dan sekretaris

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Drs. Ilyas Idris, M.Ag, selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Al Ihwana, M.Pd,

sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan

pemikirannya untuk mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Silsila Haryati, S.Pd.I sebagai kepala sekolah di Sekolah Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis untuk memperoeh data di lapangan.

6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan kekuatan

yang tida hentinya, sebagai pendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

9

7. Segenap dosen serta karyawan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah membantu mengurus segala

urusan saya.

8. Latifa Aini, S.Pd.I yang telah memberikan motivasi, dukungan dan semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku khususnya rizky pratama yang telah membantu dalam

segala hal.

10. Teman-teman mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah yang telah menjadi partner

diskusi dalam penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terimakasih.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Jambi, Oktober 2019

Penulis,

Risky Dwi Prasetyo

TPG. 151718

Page 10: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

10

ABSTRAK

Nama : Risky Dwi Prasetyo

NIM : TPG.151718

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi : Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model (PjBL) Tema Ekosistem Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Hikam Tanjung Jabung Barat

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada tema

ekosistem di Madarsah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam

dua siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Sampel penelitian adalah

siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2019-2020 MI Burul hikam

Tanjabarat dengan jumlah siswa 22 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan belajar dari siklus I ke

siklus II, terdapat peningkatan di setiap pertemuan dengan jenjang 47%, 63%,

dan 78.8%. Terbukti terdapat peningkatan yang baik setelah diterapkan model

(PjBL) di skilus ke-2 dengan mencapai kategori “aktif” dengan kriteria

keberhasilan 78.8. Peningkatan keaktifan siswa terjadi karena dalam pembelajaran

dengan menerapkan model project based learning berbasis Lesson Study siswa

aktif untuk menyusun, menyelesaikan tugas proyek bersama kelompoknya. Hal

ini menunjukkan bahwa model pembelajaran project based learning dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Kata Kunci : Model PjBL, Tema Ekosistem, Keaktifan belajar siswa.

Page 11: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

11

ABSTRACT

Name : Risky Dwi Prasetyo

NIM : TPG151718

Study Program : Education Of Madrasah Ibtidaiyah Teachers

Faculty : Tarbiyah and Teacher Training

Thesis Title : Increase the activity of student learning by using a project based

learning model of the theme of the ecosystem class v madrasah

ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjabarat

The purpose of the research is to increase learning activites and learning outcomes

students at MI Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat. The reasearch is a class action

(class action research) were conducte in two cycles, each cycle consisting of three

meetings. The samples were students of class V second semester of academis year

2019-2020 Mi Nurul Hikam 027 Tanjabarat the number os students 22 people. The

results showed that the student‟s learning activenesess increased learning from the first

cycle to the second cycle, there is an increase at every level meeting 47%, 63% and

78.8%. Proved to be a good improvement after applying the project based learning

model in the second cycle. Increased student activity occurs because of the learning by

applying the model of project based learning is an active student based lesson study to

preparing and completing project tasks eith his group. This shows that the project based

learning ability increase learning activities and learning outcomes students.

Keywords : The PjBL model, the theme of the ecosystem, the activeness of student

learning

Page 12: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

NOTA DINAS ........................................................................................ ii

PENGESAHAN ..................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

MOTTO ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................ ix

ABSTRACT ........................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 3

C. Batasan Masalah ..................................................................... 4

D. Rumusan Masalah................................................................... 4

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ........................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................ 6

1. Keaktifan Belajar .............................................................. 6

a. Definisi Keaktifan Belajar .......................................... 6

b. Pengertian Keaktifan Belajar ...................................... 6

c. Kriteria Keaktifan Belajar ......................................... 8

d. Prinsip-prinsip Keaktifan Belajar .............................. 8

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar

Siswa .......................................................................... 8

Page 13: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

13

f. Indikator Keaktifan Belajar ....................................... 9

2. Model Project Based Learning ........................................ 10

a. Pengertian Model Project Based Learning ................ 10

b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek(PjBL) .. 11

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek .......... 11

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran (PjBL) ......... 12

e. Kelebihan dan Kekurangan Model (PjBL) ................ 14

3. Materi Ekosistem ............................................................. 15

a. Komponen Ekosistem ................................................ 15

b. Jenis Ekosistem .......................................................... 15

c. Keseimbangan Ekosistem .......................................... 15

d. Jaring-jaring dan Rantai Makanan ............................. 16

4. Karakteristik Siswa Kelas V ............................................ 18

B. Studi Relevan .......................................................................... 19

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penlitian .............................................................. 22

B. Subjek dan Objek Penelitian................................................... 23

C. Rancangan Tindakan .............................................................. 23

D. Desain dan Prosedur Tindakan .............................................. 24

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................ 29

1. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 29

2. Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 31

D. Teknik Analisis Data ............................................................. 34

E. Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................. 36

F. Jadwal Penelitian ................................................................... 36

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum Lokasi Penelitian .......................................... 38

B. Temuan Penelitian .................................................................. 44

C. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................ 46

D. Analisis Data........................................................................... 79

Page 14: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

14

E. Deskripsi Pembelajaran Komponen Ekosistem Dengan

Model (PjBL) .......................................................................... 80

F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 89

B. Saran ....................................................................................... 90

C. Kata Penutup........................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

15

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran ................................ 12

Tabel 2 Kelebihan dan Kekurangan Model (PjBL) ........................... 27

Tabel 3 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) .............. 28

Tabel 4 Lembar Observasi Guru ........................................................ 36

Tabel 5 Lembar Observasi Siswa ...................................................... 37

Tabel 6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa ...................................... 37

Tabel 7 Identifikasi Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 38

Tabel 8 Data Tenaga Pendidik Di sekolah Mi Nurul Hikam 027 ..... 41

Tabel 9 Data Siswa Mi Nurul Hikam 027 Tahun ajaran 2019/2020 .. 42

Tabel 10 Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa ................................. 44

Tabel 11 Jadwal Perencanaan ............................................................. 47

Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ........ 53

Tabel 13 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Pada Siklus I ..... 56

Tabel 14 Aktivitas Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran

(PjBL) ................................................................................... 59

Tabel 15 Hasil Tes Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ......................... 61

Tabel 16 Jadwal Perencanaan Siklus II ............................................... 65

Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ......................... 70

Tabel 18 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) Siklus II .......... 73

Tabel 19 Aktivitas Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran

(PjBL) Siklus II ................................................................... 76

Tabel 20 Hasil Tes Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ........................ 77

Tebel 21 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran (PjBL) ................................................ 82

Page 16: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

16

Tebel 22 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran (PjBL) ........................ 83

Tebel 23 Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Menggunakan

Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Observasi .......... 84

Tabel 24 Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Menggunakan

Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Lembar Angket . 85

Page 17: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Desain PTK Kemmis dan McTaggrat ............................... 25

Gambar 2.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................. 26

Gambar 3.1. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran (PjBL) ............................................. 82

Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Belajar Guru Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran (PjBL) .............................................. 83

Gambar 5.1. Diagram Skor Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan

Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Observasi ....... 84

Gambar 6.1. Diagram Skor Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan

Model Pembelajaran (PjBL) Berdasarkan Angket ........... 85

Page 18: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrument Penelitian ......................................... 90

Lampiran 2: Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa ...................... 91

Lampiran 3: Lembar Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa ............ 94

Lampiran 4: Lembar Observasi Guru .................................................... 97

Lampiran 5: Lembar Wawancara Siswa ................................................ 99

Lampiran 6: Lembar Wawancara Guru .................................................. 101

Lampiran 7: Angket Respon Siswa ........................................................ 103

Lampiran 8: Silabus ............................................................................... 106

Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) ........................... 113

Lampiran 10: Dokumentasi Penelitian MI Nurul Hikam 027 ................ 135

Page 19: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya

dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang harus dikuasai peserta didik (Kemdikbud, 2017, hlm.3). Oleh karena itu,

pembelajaran pada kurikulum 2013 ini dikenal dengan pembelajaran Tematik.

Menurut Sutirjo dan Sri Istuti, pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap pembelajaran, serta

kreativitas siswa dengan menggunakan tema. Dengan demikian, bahwa dalam

kurikulum 2013 ini, kegiatan belajar mengajarnya bukan hanya menekankan atau

memfokuskan pada aspek kecerdasan saja, melainkan pada aspek kreativitas juga

akan di kembangkan (Abd. Kadir, dkk, 2015, hlm.12).

Pendidikan di sekolah SD/MI untuk memiliki kecakapan dasar peserta

didik peran guru sangatlah penting. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab 1 Pasal 1 menyebutkan

bahwa: Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah. Guru adalah pihak yang paling bertanggung

jawab atas hasil pelajaran di sekolah (Rauzah, 2016, hlm.92).

Salah satu aspek afektif adalah keaktifan siswa. Siswa diharapkan dapat

aktif di dalam pembelajaran serta memiliki kemampuan untuk berkembang

sendiri, membentuk sendiri sedangkan guru akan berperan sebagai pembimbing

dan mengamati bagaimana perkembangan siswanya. Mengacu pada pendapat di

atas, maka dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran akan berjalan dengan baik

apabila ada aktivitas siswa yang mendukung dalam pembelajaran, seperti aktif

bertanya maupun mengemukakan pendapat. Guru sebagai pembimbing juga

berperan aktif dalam pembelajaran. Apabila siswa dan guru aktif maka

diharapkan pembelajaran akan menjadi baik.

Page 20: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

20

Guru diharapkan dapat memberikan motivasi dan mengajarkan materi

ekosistem dengan lebih menarik dan bersahabat, sehingga anggapan yang keliru

selama ini bahwa tema ekosistem merupakan mata pelajaran sulit bagi siswa MI

akan hilang dari mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, Guru harus memiliki

kemampuan dalam mengembangkan metode pembelajaran.

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 adalah salah satu sekolah MI

swasta yang berada dikampung rimbo asri tanjab barat tumgkal ulu. MI ini

memiliki 7 lokal mulai dari kelas I sampai VI. Masing-masing kelas terdapat 25-

30 siswa. Dalam proses pembelajaran, MI Nurul Hikam ini menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pertema adalah 75. Berdasarkan pengamatan

di kelas, khususnya kelas V dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang

terjadi. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

Kenyataan di lapangan saat pembelajaran tema ekosistem siswa kelas V MI

Nurul Hikam 027 Tanjabar didapatkan guru bidang pelajaran tema ekositem yang

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi untuk menyampaikan

pelajaran. Materi komponen ekosistem yang membutuhkan praktik untuk

memberikan pengalaman, disampaikan guru dengan menjelaskan secara garis

besar saja.

Pembelajaran dikelas juga berpusat pada guru, sehingga menyebabkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran relatif rendah. Siswa di dalam kelas hanya

mendengarkan penjelasan dari guru sehingga tidak adanya sebuah interaksi dalam

pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran kurang memberikan kesempatan

bagi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Keadaan tersebut akan menyebabkan

konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran sangat rendah. Siswa yang hanya

mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat menjawab

pertanyaan dari guru secara optimal. Pembelajaran yang berpusat pada guru

mempunyai kelemahan yaitu tidak adanya siswa yang bertanya, banyak siswa

yang mengantuk, dan siswa tidak mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

Page 21: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

21

Berdasarkan wawancara pada tanggal 8 januari 2019 dengan beberapa

siswa kelas V dikatakan bahwa pelajaran tema ekosistem merupakan pelajaran

yang dianggap sulit selain mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan oleh

penyajian materi kompoenen ekosistem yang kurang menarik dan membosankan,

akhirnya terkesan sulit dan menakutkan bagi siswa, akibatnya banyak siswa yang

kurang menguasai konsepkonsep dasar pelajaran, minat belajar menjadi berkurang

dan tidak tertarik dengan pelajaran tema ekosistem. Hasil wawancara terhadap

siswa juga didapatkan bahwa siswa merasa bosan dalam pembelajaran, sehingga

mereka cenderung tidak memperhatikan saat guru menyampaikan pelajaran. Hal

ini dibuktikan ketika pembelajaran ada beberapa siswa yang bermain dengan

mainannya di dalam laci meja.

Hasil wawancara peneliti terhadap guru bapak Solihin, S.Pd.I. tanggal 8

januari 2019 pelajaran tema ekosistem kelas V didapatkan bahwa rata-rata hasil

nilai siswa yang berupa angka masih tergolong rendah dibandingkan dengan mata

pelajaran lain. Nilai tema ekosistem yang didapat di MI Nurul Hikam 027 belum

sepenuhnya memenuhi batas ketuntasan minimal yaitu 75. Untuk menangani

masalah-masalah tersebut guru harus memilih secara tepat metode/model

pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan metode/model pembelajaran

yang tepat oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat terhadap

mata pelajaran tema ekosistem, selain itu juga terhadap proses dan pencapaian

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, metode/model pembelajaran yang baik adalah

metode/model yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sarana dan

prasarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya.

Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diupayakan suatu bentuk

pembelajaran yang tidak hanya mampu secara materi saja tetapi juga

mengutamakan kreativitas setiap siswa, sehingga selain diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar juga diharapkan dapat membuat siswa aktif terlibat

dalam proses kegiatan pembelajaran semaksimal mungkin. Salah satu cara yang

tepat adalah dengan memberikan pengalaman yang nyata pada siswa, artinya

pengalaman itu akan semakin konkret sehingga siswa akan terhindar dari

Page 22: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

22

kesalahan persepsi dari pembahasan materi pelajaran tertentu. Cara yang dapat

mengajak siswa agar lebih aktif adalah mengembangkan proses pembelajaran

student centered, dengan menitikberatkan aktivitas yang langsung melibatkan

siswa.

Berdasarkan pertimbangan peneliti dan guru kelas, guru dan peneliti

merasa perlu ada penanganan khusus untuk memecahkan masalah-masalah

dikelas. Model pembelajaran proyek sebagai salah satu model pembelajaran yang

cocok diterapkan untuk menangani masalah-masalah yang telah ditemukan

peneliti dalam pembelajaran. Masalah yang ditemukan oleh peneliti yaitu

kurangnya keaktifan siswa dan metode/model pembelajaran guru yang hanya

menyampaikan materi saja tanpa adanya praktik, maka dengan mengerjakan

proyek dapat mengatasi hal tersebut dengan mengajak siswa menemukan konsep

dan mengembangkan ketrampilan dasar melalui proyek. Model pembelajaran

Project Based Learning mendorong peserta didik menjadi lebih aktif, mandiri,

dan kreatif dalam memecahkan sebuah permasalahan. Oleh sebab itu melalui

model pembelajaran berbasis proyek dapat membangun nilai karakter peserta

didik terutama pada kreatif dan rasa ingin tahu tinggi. Maka dari itu, model dapat

memberikan pengalaman nyata yang bisa langsung dirasakan oleh siswa, sehingga

siswa dapat membuktikan langsung proses dan hasil proyek yang mereka lakukan.

Pada metode ini dapat dikerjakan secara kelompok, sehingga selain membuktikan

sendiri proses dan hasil percobaan yang mereka jumpai siswa juga dapat terlibat

aktif dalam pembelajaran.

Guru seharusnya dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, ciri-ciri

kadar siswa yang aktif akan terlihat diri siswa adanya keberanian untuk

mengungkap pikiran, perasaan, keinginan, dan kemaunannya. Dalam dimensi

siswa ini nanti pada akhirnya akan tumbuh dan berkembang kemampuan

kreativitas siswa. Keaktifan siswa tampak dalam kegiatan, antara lain: 1) berbuat

sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan, 2)

mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh situasi

pengetahuan, 3) merasakan sendiri bagaimana memperoleh situasi pengetahuan,

Page 23: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

23

3) merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya,

4) belajar dalam kelompok, 5) mencoba sendiri konsep-konsep tertentu, 6)

mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai secara

lisan atau penampilan (Achmad Sugandi, 2007, hal.76).

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik bahwa model project based

learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh

guru untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu, penulis

mengadakan penelitian yaitu, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Project Based Learning Tema Ekosistem Kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam Tanjung Jabung Barat”.

B. Identifikasi Masalah

1. Materi ekosistem yang membutuhkan praktik disampaikan oleh guru dengan

ceramah tanpa adanya praktik, hal ini dijumpai saat guru mengajarkan materi

komponen ekosistem.

2. Pembelajaran berpusat pada guru.

3. Keaktifan siswa yang cenderung masih rendah karena anggapan bahwa tema

ekosistem itu sulit sehingga minat untuk menerima pelajaran di kelas rendah

terlihat banyak siswa yang bermain sendiri dengan mainannya di dalam laci

meja.

4. Konsentrasi siswa yang masih relatif rendah terlihat saat guru memberikan

pertanyaan mengenai materi yang baru saja diajarkan siswa tidak bisa

menjawab dengan sempurna.

5. Kognitif siswa masih rendah sehingga perlu dicari solusi untuk kemajuan

yang lebih baik.

C. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih terfokus dan terarah, maka perlu diadakan

pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian

ini dibatasi pada masalah rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

tema ekosistem dibanding dengan mata pelajaran lain.

Page 24: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

24

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan peneliti di atas,

maka dapat ditentukan rumusan masalahnya sebagai berikut: “bagaimana

meningkatkan keaktifan belajar siswa pada tema ekosistem melalui penerapan

model project based learning kelas V MI Burul Hikam 027 Tanjabarat tahun

ajaran 2019/2020?”.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perubahan penerapan model (PjBL) pada komponen

ekosistem siswa kelas V MI Nurul Hikam Tanjabar.

2. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V MI Nurul

Hikam Tanjabar pada pembelajaran komponen ekosistem dengan penerapan

model project based learning.

Penggunaan penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu menghasilkan manfaat

teoritis, yaitu berupa sumbangan pemikiran dan tolak ukur pada penelitian

yang akan datang atau lebih lanjut dalam rangka memperbaiki kualitas sistem

pendidikan. Khususnya pada pembelajaran tematik kurikulum 2013 serta

membantu pengembangan model-model pembelajaran.

2. Penggunaan Praktis

a. Bagi siswa, pembelajaran dengan penerapan model project based learning

dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa.

b. Bagi guru, menjadi masukan dan pengembangan diri dalam menentukan

strategi, metode atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi

yang akan di ajarkan.

c. Bagi peneliti, menambah pengetahuan untuk peneliti sendiri tentang model

pembelajaran project based learning yang dapat meningkatkan keaktifan

siswa, dan peneliti diharapkan dapat memberi masukan untuk penelitian yang

lebihlanjut.

Page 25: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Keaktifan Belajar

a. Definisi Keaktifan Belajar

Aktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976: 108) berarti

berusaha supaya mendapat suatu kepandaian. Anak mempunyai dorongan untuk

berbuat sesuatu, mempunyai kemauan yang timbul dari dirinya sendiri

(Departemen pendidikan nasional, 2005, hlm.5).

Belajar merupakan wujud tindakan keaktifan siswa. Keaktifan berasal kata

dasar aktif yang berarti giat atau sibuk, sedangkan keaktifan adalah kegiatan atau

kesibukan (KBBI, 2007). Sedangkan menurut Djamarah (2013), “Belajar adalah

“perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan

aktivitas belajar” (Denis, 2013, hlm.79).

b. Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Zaini, dkk (2008, hlm.1) mengatakan bahwa “pembelajaran aktif

adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif.

Keaktifan belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus

dipahami, disadari, dan dikembangkan oleh setiap guru dalam proses

pembelajaran. keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal,

baik intelektual, emosi dan fisik. Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrat

itu akan dapat berkembang ke arah yang positif saat lingkungannya memberikan

ruang yang baik untuk perkembangan keaktifan itu (Zaini, dkk, 2008, hlm.21).

Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi

keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak

lain adalah untuk mengkonstruk pengetahuan peserta didik itu sendiri, peserta

didik aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang

mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran” (Denis, 2013, hlm.78).

Page 26: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

26

Menurut Paul D.Dierich dalam Rohani (2004, hlm.9), keaktifan belajar

dapat di klasifikan menjadi 8 kegiatan, yaitu:

1) Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen,

demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2) Kegiatan-kegiatan lisan Mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu

permainan, mendengarkan radio.

4) Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, bahan-bahan copy, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan

mengisi angket.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart,

diagram peta, dan pola.

6) Kegiatan-kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, menari dan berkebun.

7) Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat

keputusan.

8) Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-

lain.

Klasifikasi seperti diuraikan di atas, menunjukkan bahwa aktifitas di

sekolah cukup komplek dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut

dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak

membosankan dan benar-benar menjadi aktifitas belajar yang maksimal dan

bahkan memperlancar perananya sebagai pusat transformasi kebudayaan.

Page 27: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

27

c. Kriteria Keaktifan Belajar

Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam keterlibatan siswa pada

saat belajar dan hal itu juga dapat dipengaruhi dari beberapa kriteria yang

menjadi dasar dalam pengamatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Menurut Desi dalam Rohani (2004, hlm.12), Pembelajaran yang aktif

memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh

pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan analisis dan kritis

terhadap topik atau penyuluhan yang dibahas.

2) Siswa tidak hanya mendengarkan pembelajaran secara pasif tetapi,

mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap yang berkenaan dengan

materi pembelajaran.

4) Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan

evaluasi.

5) Umpan balik yang cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

Sedangkan Menurut Dr. Ahmad Tafsir dalam Nana Sudjan (2004, hlm.29)

perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran siswa aktif harus ada hal-hal

sebagai berikut:

1) Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan secara bebas dan

terkendali.

2) Guru tidak mendominasi pengajaran tetapi lebih banyak memberi rangsangan

agar siswa memecahkan sendiri masalah.

3) Guru mengusahakan tersedianya sumber belajar seperti sumber tertulis,

sumber manusia, alat bantu pengajaran.

4) Kegiatan tidak menonton, ada kegitan yang dilakukan bersama-sama ada

yang dilakukan perseorangan.

5) Hubungan murid dengan guru berupa hubungan manusiawi seperti hubungan

bapak dengan anak. Kasih sayang dan tanggung jawab mucul di sini. Guru

sebagai pemimpin dan pembimbing belajar.

Page 28: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

28

6) Situasi kelas tidak kaku menuruti sususan yang mati, sewaktu-waktu dapat

diubah sesusi dengan kebutuhan.

7) Belajar tidak hanya diukur pada hasil yang dicapai siswa melainkan juga pada

mutu proses belajar-mengajar yang dilakukan siswa.

8) Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya, kepada guru maupun

kepada murid lainnya.

9) Guru selalu menghargai pendapat murid, benar maupun salah, tidak menekan

apalagi mematikan keberanian siswa mengajukan gagasannya.

d. Prinsip-prinsip Keaktifan Belajar

Ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang timbulnya keaktifan

belajar siswa, yakni stimulus belajar, perhatian dan motivasi, respon yang

dipelajari, penguatan dan umpan balik, serta pemakaian dan pemindahan.

Pada pembelajaran keaktifan belajar siswa dikatakan rendah apabila

melakukan keaktifan belajar yang sederhana dan hanya menggunakan panca

indra, dan jika siswa mampu melewati proses meramal, menganalisis sampai

kepada menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka disanalah letak

keaktifitasan belajar siswa berada pada taraf yang sedang, sedangkan siswa yang

dikatakan keaktifan belajarnya tinggi apabila dalam pembelajaran sudah mampu

mengambil sebuah keputusan sampai kepada mengomunikasikan dari keputusan

tersebut.

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dan

mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berpikir

kritis ddan serta dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari. Nana Sudjan (2004, hlm.26) menyatakan bahwa ada lima

hal yang mempengaruhi keaktifan belajar, yakni:

1) Stimulus belajar.

2) Perhatian dan motivasi.

3) Respon yang dipelajarinya.

4) Penguatan

5) Pemakaian dan Pemindahan

Page 29: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

29

Sedangkan menurut Gagne dan Briggs dalam Martinis (2007, hlm.84)

faktor-faktor tersebut diantaranya:

1) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa

2) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).

3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.

4) Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep yang akan dipelajari).

5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.

6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

7) Memberi umpan balik (feed back).

8) Melakukan tes singkat diakhiri pembelajaran.

9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhiri pelajaran.

f. Indikator Keaktifan Belajar

Sedangkan menurut Djamarah (2010, hlm.84), keaktifan belajar dapat

dilihat dari berbagai hal , diantaranya:

1) Siswa belajar secara individual untuk menerapkan konsep, prinsip, dan

generalisasi.

2) Siswa belajar dalam bentuk kelompok dalam memcahkan masalah.

3) Siswa berpartisipasi dalam pelaksanaan tugasnya melalui berbagai cara.

4) Siswa berani mengajukan pendapat.

5) Terdapat keaktifan belajar analisis, sintetis, penilaian dan kesimpulan.

6) Terjalin hubungan sosial dalam melaksanakan kegiatan belajar.

7) Setiap siswa dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya.

8) Setiap siswa berkesempatan menggunakan berbagai sumber belajar yang

tersedia.

9) Setiap siswa berusaha menilai hasil belajar yang dicapainya.

10) Terdapat usaha dari siswa untuk bertanya kepada guru dan meminta pendapat

guru dalam upaya kegiatan belajarnya.

Page 30: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

30

2. Model Project Based Learning

a. Pengertian Model Project Based Learning

Definisi Model Pembelajaran Project Based Learning merupakan model

pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah

dan memberi peluang peserta didik bekerja bekerja secara otonom

mengkonstruksi belajar mereka sendiri dan puncaknya menghasilkan produk

karya siswa bernilai dan realistik” Al-Tabany (2014, hlm.41).

Menurut Thomas, dkk (1999) dalam Wena (2009) disebutkan bahwa

pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dan melibatkan

kerja proyek. Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa

akan meningkat. Kerja proyek dapat dipandang sebagai bentuk open-ended

contextual activity-bases learning. Menurut Richmond & Striley, (1996) dalam

buku Wena (2009, hlm.144) bagian dari proses pembelajaran yang memberi

penekanan kuat pada pemecahan sebagai suatu usaha kolaboratif, yang dilakukan

dalam proses pembelajaran pada periode tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif dalam merancang sebuah proyek untuk memecahkan sebuah

masalah dan melatih siswa secara mandiri dalam mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa produk atau

proyek yang dimaksud dalam pembelajaran project based learning adalah sesuatu

yang berupa tugas-tugas yang didasarkan pada pertanyaan dan permasalah yang

dapat menantang siswa dalam merancang, memecahkan masalah, dan mengambil

keputusan yang bertujuan agar siswa mempunyai kemandirian dalam

menyelesaikan tugas yang dihadapinya. Dalam proses pembuatan proyek, guru

hanya bertugas sebagai fasilitator dan akan bekerja sama dengan siswa dalam

memecahkan masalah. Selain itu, guru juga akan melakukan penilaian otentik

secara hati-hati tentang apa yang dipelajari oleh siswa selama melakukan proyek.

Page 31: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

31

b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang inovatif, dan

lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

komplek (CORD, 2001: Thomas, Mergendoller, & Michaelson, 1999: Moss,

Van-Duze, Carol, 19981) dalam buku (Wade, 2009).

Menurut Thomas dalam bukunya Wade fokus pembelajaran terletak pada

prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan dalam investigasi

pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara otonom dalam mengonstruksi

pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan

produk nyata (Wena, 2009, hlm.145).

Menurut Buck Institute for Education (1999) dalam Trianto (2014, hlm.43)

menyebutkan bahwa project based learning memiliki karakteristik, yaitu:

1) Siswa sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja.

2) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.

3) Siswa sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.

4) Siswa bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang

dikumpulkan.

5) Melakukan evaluasi secara kontinu.

6) Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.

7) Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.

8) Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

Sedangkan menurut Intel Corporation dalam Trianto (2014, hlm.45)

tentang karakteristik pembelajaran berbasis proyek (Project Basad Learning),

yang terdiri dari:

1) Siswa di pusat dari proses pembalajaran.

2) Proyek fokus pada tujuan penting pembelajaran yang selaras dengan

spesifikasi kurikulum.

3) Proyek didorong oleh Curriculum Framing Questions.

4) Proyek melibatkan terus-menerus dan beberapa jenis asesmen.

5) Proyek ini memiliki koneksi dunia nyata.

Page 32: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

32

6) Siswa menunjukkan pengetahuan melalui sebuah prodek atau kinerja.

7) Teknologi mendukung dan meiningkatkan pembelajaran siswa.

8) Keterampilan berpikir merupakan bagian intergral dari pekerjaan proyek.

9) Strategi instruksional yang bervariasi dan mendukung gaya belajar beberapa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran

berbasis proyek adalah sebuah pembelajaran yang dapat menciptakan sesuatu

yang baru dengan melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dan dalam

menyelesaikan tugas-tugasya. Dengan demikian, siswa dapat berkesempatan

untuk bekerja sama dengan madiri dan dengan bebas dalam mengatur

pengetahuan mereka sendiri, sehingga dapat mencapai tujua-nnya untuk

menghasilkan produk nyata.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Wena (2009, hlm.146), pembelajaran berbasis proyek memiliki

beberapa prinsip dalam penerapannya. Prinsip-prinsip tersebut, yaitu sebagai

berikut:

1) Sentralistik

Sentralistik adalah model pembelajaran yang merupakan pusat dari strategi

pembelajaran, karena siswa mempelajari konsep utama dari suatu pengetahuan

melalui kerja proyek.

2) Pertanyaan Penuntun

Adalah mengandung makna bahwa pekerjaan proyek yang dilakukan oleh

siswa bersumber pada pertanyaan atau persoalan yang menuntun siswa untuk

menemukan konsep mengenai bidang tertentu.

3) Investigasi Konstruktif

Merupakan suatu pembelajaran berbasis proyek terjadi proses investigasi

yang dilakukan oleh siswa untuk merumuskan pengetahuan yang dibutuhkan

untuk mengerjakan proyek. Oleh karena itu, guru harus dapat merancang strategi

pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian dan atau

pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah atau

proyek yang dihadapinya.

Page 33: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

33

4) Otonomi

Adalah pembelajaran berbasis proyek, siswa diberi kebebasan atau otomi

untuk menentukan target sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang

dikerjakan. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk mendukung

keberhasilan siswa dalam belajar.

5) Realistis

Merupakan proyek yang dikerjakan oleh siswa berupa pekerjaan nyata

yang sesuai dengan kenyataan di lapangan kerja atau di masyarakat. Proyek yang

dikerjakan bukan dalam bentuk simulasi atau imitasi, melainkan pekerjaan atau

permasalahan yang benar-benar nyata.

g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based Learning

Menurut The Geogre Lucas Education Foundation yang dikutip Sabar

Nurohman dalam bukunya wade made, dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:

Tabel 1

Langkah-langkah Model Project Based Learning

No Langkah-langkah Penjelasan

1 Mulai dengan pertanyaan

Esensial.

Pembelajaran dengan pertanyaan esensial

yaitu: pertanyaan yang mendorong siswa

untuk melakukan sesuatu.

2 Membuat desain rencana

proyek.

Dengan dampingan guru siswa

membuat desain rencana proyek yang

akan dilaksanakan

3 Membuat jadwal. Guru dan siswa secara kolaboratif

menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan

membuat proyek.

4 Memantau siswa dan

kemajuan proyek.

Guru bertanggung jawab memantau

kegiatan siswa selama menyelesaikan

proyek untuk mengetahui kemajuan

pelaksanaan proyek dan mengantisipasi

Page 34: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

34

hambatan yang dihadapi siswa.

5 Menilai hasil. Penilaian dilakukan untuk mengukur

ketercapaian standar, mengevaluasi

kemajuan masing-masing siswa, memberi

umpan balik tentang tingkat pemahaman.

yang sudah dicapai, dan menjadi bahan

pertimbangan dalam menyusun strategi

pembelajaran berikutnya

6 Refleksi. Pada akhir pembelajaran, guru dan

siswa melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil proyek yang sudah

dijalankan. Proses refleksi dilakukan

secara individu maupun kelompok

Berdasarkan langkah-langkah model project based learning di atas dapat

disimpulkan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan

model tersebut yaitu guru berperan sebagai fasilitator, mendampingi siswa

merencanakan proyek, membantu siswa membuat jadwal pelaksanaan

pembuatan proyek, memantau siswa dalam menyelesaikan proyek, menilai

proyek yang dihasilkan siswa, dan melakukan refleksi bersama siswa terhadap

hasil proyek yang telah dijalankan. Dengan demikian yang lebih aktif dalam

proses pembelajaran tersebut adalah siswa.

h. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari model project based

learning, kelebihan dan kekurangan tersebut dapat di lihat di dalam tabel berikut

ini:

Page 35: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

35

Tabel 2

Kelebihan dan Kekurangan Model Project Based Learning

No Kelebihan Kekurangan

1 Meningkatkan motivasi. Membutuhkan banyak waktu untuk

menyelesaikan masalah dan

menghasilkan produk.

2 Meningkatkan kemampuan

memecahakan masalah.

Membutuhkan biaya yang cukup.

3 Meningkatkan kemampuan

studi pustaka.

Membutuhkan guru yang terampil

dan

mau belajar.

4 Meningkatkan kolaborasi. Membutuhkan fasilitas, peralatan,

dan

bahan yang memadai.

5 Meningkatkan keterampilan

manajemen sumber daya alam.

Kesulitan melibatkan semua siswa

dalam kerja kelompok.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar

mengajar dengan model pembelajaran proyek memiliki kelebihan yang cukup

baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, namun bukan berarti model

pembelajaran project based learning tidak memiliki kekurangan, kekurangan

inilah yang membuat guru lebih terampil dalam mengatasinya. Peran siswa

sangat dominan dalam model pembelajaran proyek dikarenakan sangat

berpengaruh terhadap suksesnya penerapan model ini.

3. Materi Ekosistem di SD

Berdasarkan kurikulum dan sebaran kompetensi dasar pada kelas V SD

(Ikhwan S.D, 2009, IPA). Materi tentang ekosistem dapat dijabarkan sebagai

berikut:

Page 36: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

36

a. Komponen Ekosistem

Ekosistem dari segi penyusunnya dapat dibedakan menjadi empat komponen ,

antara lain :

1) Bahan tak hidup (abiotik), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas

tanah, udara, sinar matahari, dan beraneka bahan kimia yang merupakan

medium atau subtract tempat berlangsungnya kehidupan. Komponen tersebut

terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain sebagainya.

2) Produsen, yaitu organisme ototrof yang umumnya terdiri dari tumbuhan

berklorofil dan dapat mensistesis makanan dari bahanbahan anorganik yang

sederhana.

3) Konsumen, yaitu organisme heterotrof seperti hewan dan manusia yang

untuk hidupnya memakan organisme lain. menambahkan bahwa konsumen

digolongkan ke dalam: konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen

ketiga, dan mikrokonsumen.

4) Pengurai, yaitu organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang

berasal dari organisme mati. Pengurai pada umumnya terdiri atas bakteri dan

jamur.

b. Jenis Ekosistem

Ekosistem di bumi ini dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Lingkungan biotik, terdiri dari makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan

manusia).

2) Lingkungan abiotik, terdiri dari benda-benda tak hidup (air, batu, dan tanah).

c. Keseimbangan Ekosistem

Keseimbangan ekosistem dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

(Ikhwan, 2009, hlm.61) sebagai berikut:

1) Ekosistem alami, bencana alam misalnya: gunung meletus, tanah longsor,

banjir, dan gempa bumi. Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya

perubahan lingkungan. Misalnya lingkungan perumahan rusak, manusia

banyak yang mati, hewan dan tanaman juga banyak yang mati.

2) Ekosistem buatan, ulah manusia. Keseimbangan ekosistem yang disebabkan

oleh ulah manusia misalnya pencemaran air dan penebangan hutan secara liar.

Page 37: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

37

d. Jaring-jaring dan rantai makanan

Selain bersimbisis, makhluk hidup juga melakukan hubungan dengan

makhluk hidup lain dalam makan dan dimakan. Misalnya saja belakang memakan

daun. Kemudian belalang dimakan oleh ayam, selanjutnya ayam dimakan oleh

manusia. Contoh semacam ini menunjukkan bahwa makhluk hidup juga

berhubungan dalam hal makan dan dimakan (Ikhwan, 2009, hlm.63).

Peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan

tertentu disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan adalah perjalanan

makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk hidup. Sedangkan

jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai makanan.

Materi tentang ekosistem di sekolah dasar, berisi tentang hubungan

makluk hidup, makhluk tak hidup dan lingkungannya. Guru seharusnya

menunjukkan materi tersebut di atas (komponen, jenis, dan keseimbangan

ekosistem) pada pembelajaran untuk memberikan pengalaman langsung pada

siswa. Apabila tidak dimungkinkan, dapat menggantinya dengan menggunakan

media pembelajaran.

Berikut tabel dibawah ini adalah bentuk kompetensi inti dan kompetensi

dasar tema ekosistem sebagai berikut:

Tema 5 : Ekosistem

Subtema 1 : Komponen Ekosistem

Tabel 3

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

K.I 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru, dan tetangga serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara

mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta

benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan di tempat

Page 38: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

38

bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam kalimat

yang mudah dipahami, sistematis, logis, dan kritis dalam karya

yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, serta

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

KD Bahasa Indonesia

3.7 Menguraikan konsep konsep yang saling berkaitan pada teks

nonfiksi.

IPA

4.4 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan

rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.

4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam

suatu ekosistem

Indikator Mengamati gambar ekosistem yang dibawa oleh guru, siswa

mampu:

- Memahami dan menjelaskan hubungan antara makhluk

hidup.

- Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem

- Menjelaskan beberapa jenis ekosistem

- Menjelaskan peran dan fungsi rantai makanan dan jaring-

jaring makanan di dalam sebuah ekosistem.

Mencermati teks bacaan yang disajikan, siswa mampu:

- Menentukan pokok pikiran dari sebuah bacaan nonfiksi.

Memahami peran antarmakhluk hidup bagi kelangsungan hidup

mereka di dalam sebuah ekosistem, siswa mampu: Secara

berkelompok untuk:

- Membuat sebuah maket jaring-jaring makanan dari sebuah

ekosistem.

Page 39: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

39

Tema adalah pokok pikiran yang menjadi pokok pembicaran. Dalam

kurikulum 2013, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam

satu kesatuan yang utuh dan dikenal dengan pembelajaran tematik, di mana dalam

pembelajaran ini mata pelajaran dikaitkan sehingga dapat memberikan

pengalaman berharga bagi peserta didik (Kemdikbud, 2017, hlm.1).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui tema ini,

diharapkan siswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana aktivitas benda

baik hidup atau tidak hidup dalam sebuah lingkungan.

4. Karakteristik Siswa Kelas V

Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD) Siswa sekolah dasar pada

umumnya berada pada rentang usia 6-12 tahun. Pada rentang usia ini, siswa SD

sedang dalam tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik dan sosial.

Perkembangan yang terjadi pada tiap individu merupakan suatu proses yang

kompleks dan teratur karena banyak faktor yang berpengaruh dan saling terjalin

dalam berlangsungnya proses perkembangannya. Usia anak kelas V SD yang

berkisar 9-11 tahun mempunyai karakteristik pertumbuhan dan perkembangan

tersendiri baik fisik maupun psikisnya.

Buhler (Sobur, 2003, hlm.132) menjelaskan bahwa pada fase keempat (9-

11 tahun) adalah fase masa sekolah dasar. Pada fase ini anak mencapai

objektivitas tertinggi, atau bisa juga disebut dengan masa menyelidik, mencoba,

berlatih, menjelajah, bereksplorasi, dan bereksperimen, yang distimulasi oleh rasa

ingin tahu yang tinggi. Pada usia sekolah dasar, daya pikir anak berkembang

kearah berpikir konkrit (concrete operational thought), rasional dan objektif.

Daya ingatnya sangat kuat, pada masa ini anak mampu memahami operasi dalam

sejumlah konsep.

- Mempresentasikan hasil kerja mereka dan menjelaskannya

dengan percaya diri di depan kelas. Secara individu:

- Membuat tulisan mengenai hubungan yang terjadi di dalam

rantai makanan.

Page 40: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

40

Pada anak usia dini sekolah dasar berkembang melalui 3 tahap

perkembangan mental, yaitu:

a. Enactive: anak-anak dalam belajar menggunakan / memanipulasi objek-objek

secara langsung.

b. Ikonic: tahap ini menyatakan bahwa kegiatan anak mulai menyangkut mental

yang merupakan gambaran dari objek.

c. Symbolic: merupakan tahap manipulasi simbol-simbol secara langsung dan

tidak ada lagi ada ksaitannya dengan objek-objek.

Berdasarkan penjelasan tentang karakteristik siswa kelas V SD maka dapat

disimpulkan bahwa siswa kelas V SD berkisar usia 9-11 tahun yang mempunyai

ciri yaitu sudah mulai berpikir logis terhadap objek yang konkret, dan memiliki

rasa ingin tahu yang tinggi karena pada usia ini mereka berada pada tahap

operasional konkret, sehingga anak lebih suka untuk menyelidiki, menjelajah dan

bereksplorasi sendiri, timbul minat ke hal-hal tertentu dan mereka senang

membentuk kelompok-kelompok sebaya.

B. Studi Relevan

Berikut ini akan disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan

penelitian ini, antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Denis Purnama Sari, (2013) dalam

penelitiannya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS

SMA Negeri Turenpada Pokok Bahasan Turuna Dengan Pembelajaran

Kooperatif TipeTeams Games Turnament (TGT).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rauzah, (2016) dalam penelitiannya

Penerapan Model Project Based Learning Terhadap Kreativitas Siswa Pada

Tema Benda-Benda Di Lingkungan Sekitar Di Kelas V Min 18 Aceh Besar.

3. Penelitian (jurnal) yang dilakukan oleh Ana, Sunarsih, dan Neni Rohaeni

(2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Tugas Akhir

melalui Project Based Learning Model untuk Meningkatkan Generic Green

Skills Siswa”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa : 1) Hasil

validasi model PjBL pada penyelesaian produk tugas akhir dinilai dapat

Page 41: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

41

digunakan dengan tingkat kesepakatan yang tinggi dari ketiga expert, (2)

Penerapan model project based learning pada penyelesaian produk tugas akhir

dapat meningkatkan Green Skill : (1) pengelolaan proyek, (2) kemampuan

kolaborasi, (3) kemampuan komunikasi.

4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rihardani Woro Trisnani (2007) bahwa

penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatan Aktivitas

Siswa dalam Pembelajaran IPS. Aktivitas tersebut meliputi mengajukan

pertanyaan, berdiskusi,menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat, dan

melaksanakan tugas.

5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Elsa Imenda (2017), dengan judul

“Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Project

Based Learning di Kelas IV SDN 187/ I Muara Bulian”. Terbukti terdapat

peningkatan yang baik setelah diterapkan model PjBL di siklus ke-2 dengan

mencapai kategori “baik” dengan kriteria keberhasilan kelas 80. Maka

tindakan dengan menggunakan model Project Based Learning mampu

meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini

adalah: Persamaan penelitan yaitu; sama-sama meneliti tentang faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa, dan tentang penerapan model

Project Based Learning.

Sedangkan Perbedaan penelitian yaitu;

Jika pada penelitian Denis Purnama Sari, terdapat perbedaan pada

penelitiannya peningkatan hasil belajar Siswa pada pokok bahasan turuna

dengan pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Turnament.

Jika pada penelitian Rauzah, dalam penelitiannya untuk mengetahui

kreativitas siswa pada tema benda-benda di lingkungan sekitar.

Jika pada penelitian Ana, Sunarsih, dan Neni Rohaeni, meneliti tentang

pengembangan proyek tugas akhir.

Jika pada penelitian Rihardani Woro Trisnani, meneliti tentang meningkatkan

aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS.

Page 42: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

42

Jika pada penelitian Elsa Imenda dilakukan di Muara Bulian, sedangkan

penelitian sekarang dalam pembelajaran Tema Ekosistem yang akan

dilakukan di Tanjung Jabung Barat.

C. Kerangka Berpikir

Suatu pendekatan model atau strategi pembelajaran memberikan dua

pengaruh yaitu Instructional effect (hasil utama pengajaran) dan nurturant effect

(hasil pengiring pengajaran). Project Based Learning merupakan pembelajaran

yang melibatkan siswa secara aktif dalam merancang sebuah proyek untuk

memecahkan sebuah masalah dan melatih siswa secara mandiri dalam mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dalam penerapannya model Project Based Learning memiliki lima pokok

langkah yang harus dilaksanakan. Kelimalangkah tersebut adalah:

1. Sentralitis, Tahap ini siswa mempelajari konsep utama dari suatu

pengetahuan melalui kerja proyek.

2. Pertanyaan Pendorong/Penuntut, Tahap ini bahwa pekerjaan proyek yang

dilakukan oleh siswa bersumber pada pertanyaan atau persoalan yang

menuntun siswa untuk menemukan konsep mengenai bidang tertentu.

3. Investigasi, Tahap ini mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian

dan atau pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan

masalah atau proyek yang dihadapinya.

4. Otonomi, Tahap ini Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk

mendukung keberhasilan siswa dalam belajar.

5. Realistis, Tahap ini Proyek yang dikerjakan oleh siswa merupakan pekerjaan

nyata yang sesuai dengan kenyataan.

Page 43: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau

classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan

yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu

praktik pembelajaran PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar

yang terjadi dikelas. Bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) atau

ouput (hasil belajar). PTK harus tertujuatau megenai hal-hal yang terjadi didalam

kelas (Arikunto, dkk, 2012, hal. 58).

Menurut Daryanto (2011, hlm.81) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri

dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dikelas, sehingga

hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Tujuan tindakan ini adalah untuk

meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pemgembangan profesinya.

Penerapan PTK dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat

didalam kelas.

Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga

kata, Penelitian + Tindakan + Kelas seabagai berikut:

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan atauran

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat

untuk miningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tetentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru (Suharsimi, dkk, 2012, hal. 60).

Page 44: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

44

B. Subjek & Objek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam

027 Tanjab Barat Tungkal Ulu tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 22 siswa.

Objek penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020.

C. Rancangan Tindakan

Penyusunan rencana merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk

meningkatkan keaktifan belajar. Pada tahap ini jenis penelitian yang akan

digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Peneliti merencanakan dalam penelitian ini melalui siklus-siklus, setiap siklus

dua kali tatap muka dengan alokasi waktu 6x35 menit. Dengan melihat kodisi

siswa dan permasalahan yang ada di kelas, peneliti bersama guru memutuskan

untuk menggunakan model project based learning (PjBL) yang diyakini mampu

meningkatkan keaktifan belajar siswa.

1. Tahap Perencaan Tindakan

Beberapa kegitan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan

meliputi:

a. Menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Selanjutnya, memilih standar kompetensi yang diikuti dengan pemilihan

kompetensi dasar. Kemudian, kompetensi dasar dijabarkan menjadi indikator

pembelajaran berdasarkan silabus dan pengembangan peneliti bersama guru.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan meggunakan

model project based learning. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan

dari guru kelas yang bersangkutan.

c. Mempersiapakan sumber belajar dan alat peraga atau media pembelajaran

yang relevan, dan

d. Mempersiapakan tes yang akan digunakan untuk mengetahui keaktifan

belajar siswa. Selain itu, peneliti juga menyusun lembar observasi untuk

mengetahui sejauh mana model project based learning (PjBL) diterapkan

oleh guru dan siswa dalam proses pembelajarandan mengetahui keaktifan

belajar siswa berdasarkan aktivitas yang dilakukan siswa.

Page 45: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

45

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

RPP disusun berdasarkan format yang digunakan oleh guru kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam Tanjab Barat. Dalam proses pembelajaran

guru menggunakan model project based learning ini akan dilakukan sebanyak

dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuannya.

a. Tahap Observasi

Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran dengan model Project Based

Learning yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan menggunakan lembar

observasi untuk mengamati keaktifan belajar siswa berdasarkan aktivitas yang

dilaksanakan siswa.

b. Tahap Refleksi

Data yang diperoleh dari hasil tes maupun hasil observasi pelaksanan

pembelajaran dianalisis dan dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan oleh peneliti

terhadap guru sebagai subyek penelitian. Refleksi adalah hasil pemikiran peneliti

dari hasil penerapan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning.

Hasil refleksi kemudian disampaikan kepada guru yang bersangkutan. Apabila

berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. Tetapi, apabila dalam siklus I sudah

meningkatkan keaktifan belajar siswa serta memenuhi kriteria minimal yang

ditentukan, maka siklus II tidak dilakukan atau penelitian diakhiri karena

dianggap cukup.

D. Desain dan Prosedur Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian tindakan ini menggunakan model Stephen Kemmis dan Mc

Taggart dengan tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi (Sutama, 2010, hlm.13).

Penelitian tindakan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses

pembelajaran tema ekosistem berlangsung dengan menggunakan model

Project Based Learning dan bagaimana peningkatan keaktifan belajar siswa

setelah menerapkan model Project Based Learning.

Page 46: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

46

Prosedur penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian

pendahuluan dilanjutkan dengan tindakan pertama atau siklus I yang terdiri

dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada pelajaran

komponen ekosistem kelas V, penelitian akan dilanjutkan dengan pemberian

tindakan kedua atau siklus II sebagai perbaikan terhadap pelaksanaan

pembelajaran siklus I. dan pemberian tindakan ketiga atau siklus III sebagai

perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II.

Adapun desain dari penelitian desain Model Kemmis dan Mc. Taggart

yang dimodifikasi oleh peneliti sebagai berikut (Hamzah, Nina Lamatenggo,

Satria 2011, hlm.87).

Gambar 1.1. Desain PTK Kemmis & Mc Taggart (Hamzah, dkk, 2011, hlm.87)

Berdasarkan desain PTK Kemmis & Mc Taggart diatas, maka dibuatlah

rancangan alur siklus penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

Plan Act & Observe

Reflect

Reflect

Revised Plan Act & Observe

Reflect

Act & Observe Revised Plan

Page 47: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

47

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 2.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Hamzah, dkk, 2011,

hlm.89)

Pada pelaksanaannya penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan

dilakukan peneliti di kelas V dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar

siswa pada pelajaran tematik melalui model project based learning. Hasil

penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi perbaikan atau

peningkatkan kegitan pemebelajaran di kelas.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi:

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus.

a. Persiapan Kegiatan

Survei dan observasi masalah pembelajaran. Survei dilakukan secara

langsung untuk mengetahui kemungkinan dan ketersediaan sekolah untuk

dijadikan tempat penelitian. Tempat penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Hikam 027 Tanjab Barat bersedia untuk dijadikan tempat penelitian.

Permasalahan

Permasalahan

baru hasil

refleksi 1

Pelaksanaan

Tindakan 1

Refleksi 1

Pelaksanaan

Tindakan 1

Pengamatan

Tindakan 1

Permasalahan

baru hasil

refleksi 2

Pelaksanaan

Tindakan 2

Pelaksanaan

Tindakan 3

Refleksi 2

Refleksi 3

Pelaksanaan

Tindakan 1

Pelaksanaan

Tindakan 1

Pengamatan

Tindakan 1

Pengamatan

Tindakan 1

Page 48: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

48

Observasi dilaksanakan ke kelas V untuk mengindentifikasi masalah

pembelajaran Ekosistem di kelas. Masalah yang terjadi adalah kurangnya

keaktifan siswa dalam pembelajaran belum optimal, khususnya untuk kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam Tanjab Barat.

b. Perencanaan dan Pelaksanaan Penelitian

1) Siklus I

(a) Perencanaan

Perencanaan tindakan dimulai dengan:

(1) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu:

Lembar kegiatan pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), media, dan model atau metode yang diterapkan.

(2) Membuat instrumen pengumpul data yaitu:

Lembar observasi keaktifan siswa.

(3) Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi

pembelajaran.

(b) Pelaksanaan tindakan

(1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama.

(2) Guru memeriksa kesiapan siswa dengan mengisi absen dan memeriksa

kerapian siswa.Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang akan

di pelajari.

(3) Guru menyuruh siswa untuk mengamati miniatur ekosistem yang telah

dibuat oleh guru, kemudian guru bertanya jawab terhadap siswa tentang

ekosistem.

(4) Guru menyampaikan materi pelajaran, tujuan pembelajaran, dan

bertanya jawab yang akan dipelajari.

(5) Guru meminta siswa untuk terbagi menjadi beberapa kelompok, antara

lain dua sampai tiga kelompok.

(6) Guru menyiapakan bahan dan alat-alat, kemudian membagikannya

setiap kelompok. Lalu guru menyuruh setiap kelompok membuat karya

tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem.

Page 49: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

49

(7) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok tersebut.

(8) Guru memberikan nomor undian untuk kelompok agar mereka maju

secara berurut dengan nomor undian.

(9) Selanjutnya guru meminta kepada siswa agar menjelaskan masing-

masing materi yang telah dibagikan kepada setiap kelompok.

(c) Observasi

Observasi merupakan tahapan kegiatan yang sepenuhnya dilakukan

oleh pengamat. Tahap observasi merupakan tahap pengumpulan data yang

bersifat kualitatif. Observasi dilakukan ketika pelaksanan tindakan

berlangsung. Peneliti melakukan observasi terhadap keaktifan siswa dan

kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan model Project Based

Learning.

(d) Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan akhir di tiap siklus dan merupakan cermin

hasil penelitian pada tiap siklus. Kegiatan pada tahap ini diawali dengan

mengumpulkan seluruh data penelitian yang meliputi data hasil belajar, data

pengamatan keaktifan siswa, kegiatan guru.

Data yang diperoleh dari seluruh instrumen dievaluasi secara seksama

dengan berpedoman pada indikator kinerja untuk mengetahui keoptimalan

hasil tindakan. Guru dan peneliti mengadakan diskusi untuk mengevaluasi dan

menilai proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning.

2) Siklus Lanjutan

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan

dari siklus I. Tahap kerja pada siklus II mengikuti tahapan kerja pada siklus I

yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi. Siklus III, IV, V dan seterusnya masih terdapat kemungkinan untuk

dilaksanakan jika hasil dari siklus II masih terdapat banyak kekurangan atau

belum berhasil.

3) Sumber Data

Sumber data yang penulis ambil dalam penelitian ini terdiri dari

beberapa sumber, yakni peserta didik, guru dan kolaborator.

Page 50: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

50

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan data

Pada pengumpulan data yang dilakukam oleh peneliti dengan bantuan

guru kelas sebagai kolaborasi dijadikan landasan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui

model Project Based Learning tema ekosistem kelas V di MI Nurul Hikam

Tanjung Jabung Barat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti seabagai berikut : Observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi atau pengamantan adalah proses pemgumpulan data dalam

penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian

(Paizaluddin, & Ermalinda, 2016, hlm.113).

Observasi dilakukan untuk mengamati kondisi, situasi, proses dan

perilaku pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal

sampai akhir. Dalam hal observasi dipergunakan untuk mengetahui data

tentang aktifitas siswa yang dilaksanakan oleh peneliti melalui lembar

pengamatan aktifitas siswa.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan ada dua macam :

1) Lembar observasi siswa

Lembar observasi siswa digunakan untuk mengatahui aktivitas siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

2) Lembar observasi guru

Lembar observsi diisi oleh seorang observer guna mengamati kegiatan

peneliti dalam penerapan Project Based Learning.

3) Lembar observasi keaktifan siswa

Lembar observasi keaktifan siswa digunakan untuk mengetahui

aktivitas siswa setiap pertemuan.

Page 51: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

51

c. Wawancara

Wawancara diguankan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan

sikap, pendapat, atau wawasan serta menggali beberapa hal yang berkaitan

dengan pembelajaran (Sugiyono, 2014, hlm.245). Metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran tema

ekosistem selama ini, serta menemukan kesulitan apa saja yang dihadapi guru

selama proses pembelajaran.

Menurut Darmadi menyatakan bahwa wawancara merupakan

pengadministrasian angket secara lisan dan langsung terhadap masing-masing

anggota sample. Apabila wawancara dilakukan dengan baik, ini dapat

mengasilkan data yang mandalam yang tidak mungkin di dapat dengan angket,

peawawancara dapat menanyakan lagi untuk jawaban-jawaban yang tidak jelas

/ kurang lengkap. Akan tetapi wawancara cukup memerlukan waktu dan biaya

yang tidak sedikit meskipun hanya melibatkan sampel yang lebih kecil. Lagi

pula, respon yang diberikan oleh objek bisa-bisa terpengaruh oleh reaksi

terhadap pewawancara. Oleh karena itu wawancara memerlukan kterrampilan

khusus dibidang komunikasi dan “human relatoin” (Darmadi, 2011, hlm.158).

d. Angket

Menurut Arikunto (2010, hal.264), prosedur penyusunan angket adalah

sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam kuesioner.

2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

3. Menjabarkan setia variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan

tunggal.

4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknik analisisnya.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada

subjek yang deiteliti untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti.

Kuensioner ada dua macam yaitu kuesioner berstruktur atau bentuk tertutup

dan kuesioner tidak terstruktur atau terbuka. Kuesioner tertutup berisikan

Page 52: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

52

pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban. Kuesioner terbuka berisi

pertanyaan yang tidak disertai dengan jawaban (Kusumah, dkk 2011, hal.78).

e. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dekomentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya documental

dari seseorang (Sugiyono, 2014, hlm.329). Metode ini di gunakan untuk

memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam pembalajaran tema

ekosistem. Dan juga sebagai data penunjang seperti halnya domentasi tentang

profil di MI Nurul Hikam Tanjung Jabung Barat , visi dan misi sekolah,

sejarah sekolah, struktur organisasi sekolah.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut:

a. Perangkat Penelitian

Perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri

dari : Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, bahan dan alat.

1) Silabus disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian

kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan sistem

penilaian pelajaran tema ekosistem memuat identitas sekolah, standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber/bahan.

2) Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan sumber bahan dan

penelitian setiap pembelajaran memuat kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir.

b. Lembar Observasi

Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan lembaran

kertas observasi yang diadakan di setiap siklus pembelajaran, ada dua lembar

observasi yang disiapkan peneliti sebagai berikut:

Page 53: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

53

1) Lembar observasi aktifitas guru (peneliti) yang dilakukan setiap

pertemuan. Yang menjadi observer adalah guru MI Nurul Hikam Tanjung

Jabung Barat. Observer mengisi lembar observer dengan memberikan

tanda ceklis apabila peneliti melakukan tindakan sesuai dengan

keterlaksanaan metode pembelajaran pada lembar observasi.

Tabel 4

Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aktivitas yang diamati

Pendahuluan

1 Guru memasuki ruangan kelas tepat waktu

2 Guru menkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran

3 Guru memberi motivasi pada siswa

4 Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Kegiatan Inti

5 Guru menjelaskan tentang materi pelajaran

6 Guru menjelaskan cara menerapakan model Project Based Learning

kepada siswa

Guru menyiapkan segala peralatan dan bahan-bahan untuk dibagikan

setiap kelompok

7 Guru membagi siswa menjadi bebarapa kelompok secara acak

8 Guru menerapakan model Project Based Learning dengan baik

8 Guru membimbing siswa dalam pembuatan proyek

9 Guru meminta setiap kelompok memaparkan hasil pembuatan

proyek

10 Guru meminta setiap kelompok melemparkan pertanyaan tentang

hasil kerja proyek kepada kelompok lain

Penutup

10 Guru dan siswa menyimpulakan materi pelajaran

11 Guru memberikan tugas tambahan kepada siswa

Page 54: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

54

2) Lembar observasi aktifitas siswa selama kegiatan belajar kegiatan belajar

mengajar berlangsung yang menjadi observasi adalah guru MI Nurul

Hikam Tangjung Jabung Barat. Observer mengisi jumlah siswa yang aktif

maka dapat dilihat persentase keaktifan siswa.

Tabel 5

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aktivitas yang d iamati

Pendahuluan

1 Siswa memasuki ruangan dengan tapat waktu

2 Siswa siap untuk memualai pelajaran

3 Siswa berpartipasi dalam menjawab pertanyaan motivasi yang

diberikan oleh guru

4 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang indikator dan tujuan

pembalajran

Kegiatan Inti

5 Siswa membaca materi ajar yang ada dalam buku paket

6 Siswa memperhatikan penjelasan guru

7 Siswa membuat proyek secara aktif dengan kelompoknya masing-

masing

8 Siswa yang stay (tetap) dan stray (bertamu) mampu melaksanakan

tugasnya dengan baik

9 Siswa mampun menjalankan model Project Based Learning dengan

baik

Penutup

10 Siswa berpartisipasi dalam merangkum materi pembelajaran

11 Siswa mencatat tugas rumah

12 Siswa mampu mengumpulkan dan mengerjakan tugas rumah tepat

waktu

Page 55: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

55

3) Lembar Observasi Keaktifan Siswa

Lembar observasi keaktifan siswa digunakan untuk mengetahui aktifitas

siswa setiap pertemuan.

Tabel 6

Lembar Observasi Keaktifan Siswa

No Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Siswa mempersiapkan diri

masing-masing untuk mengikuti

pembelajaran dalam menerapkan

konsep, prinsip, dan generalisasi

2 Siswa belajar dalam bentuk

kelompok dalam memecahkan

masalah

3 Siswa berpartisipasi dalam

pelaksanaan tugasnya melalui

berbagai caranya

4 Siswa berani dalam mengajukan

suatu pendapat

5 Siswa mampu aktif belajar

analisis, sintetis, penilaian, dan

kesimpulan dalam proses

pembelajaran

6 Siswa mampu menjalin hubungan

sosial dalam melaksanakan

kegitan pembelajaran

7 Setiap siswa dapat memberikan

tanggapan terhadap pendapat

siswa lainnya

8 Setiap siswa berkesempatan

menggunakan berbagai macam

sumber yang tersedia

9 Setiap siswa mampu berusaha

menilai hasil belajar yang

dicapainya

10 Terdapat usaha dari siswa untuk

menanyakan materi yang belum

jelas atau belum dapat dipahami

dan meminta pendapat guru

dalam upaya kegiatan belajarnya

Page 56: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

56

F. Tekhnik Analisis Data

Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam

penelitian ini, analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan

penelitian. Motode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar

mengajar juga membutuhkan data yakni hasil adakah peningkatkan keaktifan

belajar dari masing-masing siswa, oleh peneliti pada data kualitatif

menggunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan

Huberman yang terdiri dari beberapa komponen yaitu:

1. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan, fokus,

menyerderhanakan, meringkas dan megubah bentuk data mentah yang ada

dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemilihan,

pemfokusan, penyelisihan data yang kurang bermakna dan menatanya

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan

divertifikasikan.

2. Penyajian data (data display) beberapa, setelah direduksikan data siap

dibeberkan artinya, tahapan analisis sampai pada pembeberan data

berbagai macam data perlu diteliti tindakan yang telah direduksikan perlu

dibeberkan dengan tertata rapi dalam bentuk narasi plus matrik grafik atau

diagram.

3. Penarikan kesimpulan, peningkatkan atau perubahan yang terjadi

dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, yang ditarik

pada akhir siklus I dan terevisi pada siklus II dan siklus III serta

kesimpulan akhir pada siklus (Sugiyono, 2016, hlm.338-341).

Pada data kuantitatif dan kualitatif yang merupakan hasil observasi

keaktifan belajar siswa dapat dihitung melalui:

Keterangan :

Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)

∑x = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)

Page 57: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

57

Dengan penilaian:

0 - 9 = Tidak aktif

20 - 59 = Kurang aktif

60 - 69 = Cukup aktif

70 - 79 = Aktif

80 – 100 = Sangat aktif

Pada data kualitatif yang merupakan hasil observasi aktivitas siswa

dan guru dapat dihitung dengan rumus yang sama yaitu:

Keterangan :

Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)

∑x = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)

Dengan penilaian:

0 - 9 = Tidak aktif

20 - 59 = Kurang aktif

60 - 69 = Cukup aktif

70 - 79 = Aktif

80 – 100 = Sangat aktif

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat

sedikitnya 70% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran keberhasilan atau

ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa. Kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan di MI Nurul Hikam Tungkal Ulu

Tanjung Jabung Barat. Siswa di katakan berhasil atau tuntas apabila setiap

siswa mencapai skor 70%-100% atau nilai 70.

Page 58: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

58

H. Jadwal Penelitian

Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai

bulan Mei sampai Bulan Juli 2019. Rencana waktu ini masih bersifat tentative,

artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi secara teknis

administratif maupun kondisi dilapanagan. Berikut ini dapat diberikan uraian

tahap-tahap yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan.

No Kegiatan

Bulan

Nov Jan April Mei Juni Okt Nov

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pengajuan dan

pengesahan

judul

2 Penyusunan

proposal

3 Seminar

proposal

4

Perbaikan hasil

seminar

proposal

5

Pengurusan

dan penerbitan

izin penelitian

6 Pengumpulan

data lapangan

7

Analisis dan

penyusunan

laporan

8 Ujian skripsi

9 Perbaikan hasil

Page 59: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

59

ujian skripsi

10

Pengesahan

hasil ujian oleh

tim penguji

11

Penggandaan

& penyerahan

laporan

Page 60: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

60

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 adalah salah satu lembaga

pendidikan tingkat dasar yang ada di kecamatan Tebing Tinggi Tungkal ulu.

Berdiri semenjak tahun 2005 dan luas tanah yang ditempati sebagai berikut:

a. Luas tanah adalah 3.420 M

b. Bentuk bangunan permanen

2. Data Umum Sekolah

Tabel 7

Identitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu

NO IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama Sekolah Madrasah Ibitidaiyah Nurul Hikam

027

2 NSM 111215060027

3 NPSN 10507326

4 Tahun Berdiri 2005

5 Status Akreditas -

6 NPWP 30.1117.313.4-334,000

7 Nama BANK BRI

8 Nomer Rekening 0179-01-002808-53-6

9 Nama Rekening MIS Nurul Hikam

10 Alamat BANK Kuala Tungkal

11 Nama Kepala Sekolah SISILIA HARYATI, S.Pd.I

12 Nama Bendahara SOLIHIN,S.Pd.I

13 Alamat Madrasah Jl. Hidayah No.02 Sidorejo. Desa

Rimbo Asri. Kec. Tebing Tinggi

14 Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Page 61: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

61

15 Provinsi Jambi

16 Nomer Telepon 085380608095

17 Email [email protected]

18 Kode Pos 36556 A

19 Nama Yayasan Nurul Hikam(YAPANH)

20 Akte Pendirian 12 / 2005

21 Luas Tanah 3.420 M

22 Status Tanah Wakaf

(Sumber: Bagian TU, Tentang Identitas Sekolah MI Nurul Hikam 027)

3. Visi dan Misi Sekolah

Tujuan dari MI Nurul Hikam 027 menjadikan unggul dalam berprestasi,

tangguh dalam berkompetisi, dan berakhlak islami sebagai berikut:

a. Visi

1) Menciptakan suasana pembelajaran PAIKEM.

2) Tercapainya perolehan nilai akhir dengan standar sekolah dan nasional.

3) Juara dalam bidang akademik dan non akademik, (LPM, Olimpiade, MTQ).

4) Menciptakan individu yang mempunyai life skill

5) Mampu mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan, (PAIKEM) enjoyable learning.

2) Menyelenggarakan pendidikan islma yang bermutu melalui pengembang an

profesionalisme tenaga pendidik.

3) Menciptakan generasi yan sholeh, sholehah dan berakhlakul karimah.

4) Mengembangkan potensi itelektual, emosi dan apritual anak didik (IQ, EQ,

dan SQ).

5) Melaksanakan pengembangan diri sesuai minat dan bakat.

6) Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai islami.

Page 62: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

62

4. Struktur Organisasi Sekolah

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIKAM 027 TANJAB BARAT

KEPALA SEKOLAH

S. HARYATI, S.Pd.I

WAKIL KEPALA SEKOLAH

BENDAHARA

KISWAN

TATA USAHA

M..SHOLIHIN, S.Pd.I

AYU SRI NINGSIH

WAKA UR.

KESISWAAN

HAGINA WATASTI, S.Pd

WAKA UR.

KURIKULU

M

SISWA/SISWI

H. SUNARDI, S.Pd

WAKA UR.

HUMAS

H. JUMARI

WAKA UR.

PRASARANA

MAJELIS GURU

Page 63: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

63

5. Keadaan Tenaga Sekolah

Tabel 8

Data Tenaga Pendidik Di Sekolah MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat

No Nama/NIP Pendidikan Jabatan Bidang Studi

1 SISILIA

HARYATI,S.Pd.I

S1 Stai Anur

Lampung

KEPSEK Akidah

Akhlak

2 SOLIHIN,S.Pd.I S1 Stai Anur

Lampung

Guru/OPM Al-Qur‟an

Hadist

3 HAGINA

WATASTI,S.Pd

S1 Stai

Tungkal

Guru Kelas Mapel

4

Hj.SITI

MUNZAYANAH,S.P

d

S1 Stai Anur

Lampung

Guru Kelas Mapel

5 MUHTAR,A.Md D2 UNJA

Jambi

Guru Kelas Mapel

6 AMRULLOH,S.Pd.I S1 Guru Kelas Mapel

7 AH.MUBASYIRIN - GMP+Penjaga

Sekolah Agama Islam

8 WARTIK - Guru Mapel

9 AYU SRI NINGSIH Guru Umum Mapel

10 H.MARYONO,SST S1 GMP Matematika

(Sumber: Bagian TU, Tentang Tenaga Pendidik di MI Nurul Hikam 027

Tungkal Ulu).

Jumlah Guru Negeri : Tidak Ada

Jumlah Guru Honor : 10 Orang

Jumlah Penjaga Sekolah : 1

Jumlah Keseluruhan : 10 Orang

Page 64: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

64

6. Keadaan Siswa

Siswa adalah sarana pendidik, diarahkan, diberikan ajaran nama-nama dan

bermacam-bermacam ilmu pengetahuan, serta keterampilan. Siswa merupakan

unsur yang esensial pendidikan yang harus ada dalam pengajaran, ada guru dan

tidak ada siswa tentu kegiatan pembelajaran tidak terlaksanakan. Siswa MI Nurul

Hikam 027 Tanjabarat berjumlah 180 orang yang terbagi menjadi 7 Kelas.

Tabel 9

Data Siswa MI Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu Tahun Ajaran 2019/2020

No Kelas Rombel Jumlah Siswa

Total LK PR

1 I 1 16 15 31

2 II 1 14 9 23

3 III 1 18 14 32

4 IV.A 1 9 12 21

5 IV.B 1 13 12 25

6 V 1 15 7 22

7 VI 1 14 11 25

JUMLAH 7 99 80 179

(Sumber: Bagian TU, Tentang Keadaan Siswa MI Nurul Hikam 027 Tungkal

Ulu).

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

a. Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Alat

memperlancar kegiatan atau proses belajar mengajar atau alat-alat maupun

fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya pendidikan.

Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran, sarana dapat

membantu proses pembelajaran agar berjalan dengan baik dan juga memberikan

motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik. Adapun sarana di MI Nurul

Page 65: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

65

Hikam 027 yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran di dapat

dilihat sebagai berikut:

8. Denah Struktur Sekolah

Kantor

Kelas I Kelas II Kelas III Toilet

PRIA

Toilet

Wanita

Kelas

IV.B

Kelas

IV.A

Kelas VI Kelas V

UKS

Dinas

Pertanian

Sekolah

Lapangan

Badminton

Lapangan Bola

Futsal

Ka

ntin

Gudang

Lapangan

Volly

Page 66: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

66

9. Prasarana

Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan fasilitas yang

membantu dan mendukung proses pembelajaran, prasarana yang dimaksud disini

adalah sistem kurikulum pembelajaran yang mengcakup rancangan pembelajaran,

silabus, program semester, program tahunan dan ektrakurikuler yakni kegiatan

pramuka. (Sumber: Bagian TU, Tentang Prasarana MI Nurul Hikam 027

Tungkal Ulu).

B. Temuan Penelitian

1. Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa

Kondisi awal aktivitas belajar siswa kelas V di MI Nurul Hikam 027

masih rendah, hal ini dapat dilihat dari observasi awal peneliti.

Tabel 10

Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa

No Nama Hasil Observasi

Prasiklus Kriteria Keaktifan

1 Ariska Cahaya Islami 68 Aktif

2 Agni Lativati Amanda Aulia 45 Kurang

3 Alla Octa Hengky Saputra 40 Kurang

4 Adi Pratama 40 Kurang

5 Ahmad Nabil 45 Kurang

6 Clara Fanny Aulia 60 Cukup

7 Dzikri Dimas Pangestu 45 Kurang

8 Eka Krisna Wati 39 Kurang

9 Fadhila Putri Az-zahra 36 Kurang

10 Khoirul Anam 45 Kurang

11 Karisma Ayu Ningsih 40 Kurang

12 Lukman 50 Kurang

13 M. Imam Maulana 60 Cukup

Page 67: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

67

14 M. Heri Verdiansyah 40 Kurang

15 M. Rendy Saputra 40 Kurang

16 Revan Aji Nugroho 60 Cukup

17 Revantio 45 Kurang

18 Rohmat Tullah 40 Kurang

19 Rizky Paturohman 36 Kurang

20 Resa Wahyu Resmawan 45 Kurang

21 Yusup Mandia Putra 4 Kurang

22 Zazzicha Aulia Maharani 70 Aktif

Jumlah 1029 Kurang Aktif

Skor Rata-Rata 47

Berdasarkan data tersebut, dapat diperoleh bahwa skor rata-rata keaktifan

belajar siswa adalah 47 (Kurang aktif). Terdapat 17 siswa yang termasuk dalam

kategori kurang aktif, 3 siswa yang termasuk dalam kategori cukup aktif dan 2

siswa yang termasuk dalam kategori aktif.

Secara keseluruhan dapat disimpulakan bahwa rata-rata keaktifan siswa

kelas V MI Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu termasuk kedalam kategori “Kurang

Aktif”. Hasil tersebut disebabkan karena saat proses pembelajaran yang terpusat

kepada guru, dimana lebih banyak menggunakan metode ceramah saat proses

pembelajaran, dan guru juga kurang mengkreasikan penggunaan media maupun

strategi pembelajaran yang tepat sebagai alat pemahaman siswa. Sehingga

proses pembelajaran berlangsung secara menonton dan tidak ada Feedback.

Siswa jarang melakukan proses pembelajaran yang efektif seperti penggunaan

berbagai macam metode pembelajaran, pengguanaan media maupun strategi

belajar, sehingga tidak terlihat proses aktivitas belajar siswa saat pembelajaran

berlangsung. Siswa hanya diperintahkan untuk mencatat dan mengerjakan tugas-

tugas yang terdapat di pembelajaran, sehingga tidak terbangun pengembangan

berpikir siswa. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran Tematik yang

diperoleh siswa hanya mengikuti apa saja yang diberikan oleh guru, tanpa siswa

itu tau sendiri seperti apa mendapatkan pengetahuan melalui proses

Page 68: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

68

pembelajaran, karena siswa tidak diajak untuk mengembangkan keterampilan

dan siswa cendrung ribut dan berjalan-jalan saat proses pembelajaran

berlangsung. Sehingga keaktifan belajar siswa dalam proses belajar Tematik

tidak berlangsung seperti yang diharapkan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka, guru harus dapat menerapkan model

pembelajaran yang tepat dan mendesain proses pembelajaran yang efektif dan

efisien secara menarik sehingga akan terciptanya feedback dalam proses

pembelajaran. Dengan demikian dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

C. Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2019 sampai dengan 11

Juni 2019. Penelitian ini dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga

pertemuan, dimana dua pertemuan pemberian tindakan dan satu kali pertemuan

tes kemampuan hasil aktivitas belajar siswa melalui angket respon siswa, yang

setiap pertemuannya terdiri dari 2x35 menit. Tindakan pembelajaran yang

dilakukan pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran pada Tema Ekosistem Subtema Kompenen Ekosistem

dengan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning di kelas V

MI Nurl Hikam 027 dengan jumlah siswa 22 siswa yang terdiri dari 15 siswa

laki-laki dan 7 siswi perempuan.

Pelaksaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu, tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap obeservasi, dan tahap refleksi. Setelah

melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan

dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa

dengan menggunakan model pembalajaran Project Based Learning di kelas V MI

Nurul Hikam 027 Tungkal Ulu. Sebelum turun langsung untuk menerapakan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran menggunakan model Project

Based Learning, peneliti terlebih dahulu guru kelas mengajar tematik selama 2

hari, dimulai tanggal 23 Mei 2019-24 Mei 2019, hal ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana cara guru mengajar, model dan strategi apa saja yang

Page 69: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

69

digunakannya dan untuk lebih dekat dengan siswa sebelum langsung menerapkan

pembelajaran menggunakan model Project Based Learning.

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran

yang dimulai pada tanggal 23–24 Mei 2019, dan diakhiri pada tanggal 3 Juni

2019 dengan memberikan tes angket siklus I kepada siswa. Dalam pelaksanaan,

observasi, dan reflkesi.

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti, dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) tentang Tema Ekosistem yang akan dipelajari dengan model

pembelajaran Project Based Learning, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar

yang akan diajarkan, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran, mempersiapkan angket akhir siklus I.

Tabel 11

Jadwal Perencanaan (Siklus I)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Kamis

23 Mei 2019

Pertemuan I Menceritakan informasi dari teks

bacaan tentang komponen di dalam

sebuah ekosistem.

Mengidentifikasi komponen di dalam

sebuah ekosistem

2 Jum‟at

24 Mei 2019

Pertemuan

II

Mencari informasi dari teks bacaan

tentang jenis ekosistem

Melakukan pengamatan untuk

mengidentifikasi komponen di dalam

sebuah ekosistem

Membuat laporan singkat tentan jenis-

jenis ekosistem dan cirinya.

Page 70: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

70

3 Kamis

3 Juni 2019

Pertemuan

III

Tes Angket (Siklus I)

b. Tahap Pelaksaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti dan guru akan bertukar peran, maksudnya adalah

peneliti sebagai guru yang memberikan pelajaran, sedangkan guru akan berperan

sebagai peneliti yang bertindak sebagai pengamat ketika pembelajaran Tematik

dilaksanakan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan

pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis 23 Mei 2019 jam

ke 1-2 pada pukul 07.30 – 09.00 WIB. Materi yang disampaikan adalah Bahasa

Indonesia (Menyebutkan pokok pikiran dalam bacaan teks nonfiksi) dan IPA

(Mengidentifikasi hewan berdasarkan jenis makanannya).

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa

menjawab salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang

siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang

paling awal (Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu

mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-

cita Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa

menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

Page 71: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

71

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah

itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema, yaitu

“Ekosistem.” Guru memberikan penjelasan bahwa dalam tema ini siswa akan

mencari informasi dan memahami lebih rinci tentang ekosistem.

Guru mengajak siswa untuk mengamati dua gambar yang disajikan. Siswa

diminta menjelaskan perbedaan antara kedua gambar yang tersedia.

Guru merespon siswa untuk mempertanyakan dari dua sebuah gambar

tersebut.

Kegiatan ini dapat membiasakan siswa berpikir aktif dan terampil dalam

mencari informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Siswa membaca dan mencermati dialog pembuka kegiatan pembelajaran, beri

penekanan pada kata ekosistem.

Tanyakan kepada siswa: “Menurut kalian, apakah ekosistem itu?”“Apa yang

kalian ketahui tentang ekosistem?”“Apakah peranan ekosistem bagi makhluk

hidup?”“Menurutmu, apakah semua tempat terdiri atas ekosistem yang

sama?”

Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas untuk menstimulus rasa ingin tahu

siswa tentang topik yang akan didiskusikan.

Minta siswa untuk mengingat kembali hal-hal yang mereka temukan di

lingkungan sekitar mereka, “Coba perhatikan lingkungan sekitar kita.

Ekosistem apa saja yang dapat kita temui di sekitar kita?”

Siswa membaca teks dengan saksama bacaan tentang Ekosistem.

Guru memimpin diskusi kelas dengan menanyakan kata-kata yang sukar serta

hal-hal penting seputar bacaan.

Siswa mengemukakan dan menuliskan pokok pikiran serta informasi penting

yang ditemui di setiap paragraf bacaan Guru memberikan penjelasan kembali

tentang “pokok pikiran”.

Page 72: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

72

Siswa saling berdiskusi tentang pokok pikiran serta informasi penting yang

telah mereka tuliskan.

Guru meminta siswa membuat 2 kelompok bagian, kemudian guru

memperlihatkan video tentang komponen ekosistem.

Siswa mencermati teks bacaan yang disajikan pada buku siswa tentang jenis

makanan hewan.

Siswa bersama-sama mendiskusikan tentang isi teks bacaan tersebut.

Siswa menuliskan hal-hal yang masih belum ia pahami ke dalam tabel

pertanyaan yang nanti dapat ia cermati kembali saat siswa sudah memperoleh

jawabannya.

Sarankan kepada siswa untuk membuat catatan kecil yang dapat membantu

siswa mengingat kembali jenis-jenis makanan hewan.

Siswa bersama dengan kelompoknya, mencari gambar hewan-hewan dari

majalah atau surat kabar. Kemudian, siswa diminta mengklasifikasikan

hewan-hewan yang ditemui berdasarkan jenis makanannya (kegiatan ini

digunakan untuk makin memperdalam pemahaman siswa tentang kategori

hewan berdasarkan jenis makanannya.

Pada kegiatan ini, siswa dapat mempergunakan informasi yang mereka

dapatkan dari teks bacaan yang disajikan di Buku Siswa.

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di

pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa

kesimpulan dari pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdoa bersama-

sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama

kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukam oleh guru. Namun masih ada

siswa yang terlihat binggung dan susah mengeluarkan pendapat ketika

permasalahan diberikan oleh guru.

Page 73: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

73

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Jum‟at 24 Mei 2019 jam

1-2 pada pukul 07:30 sampai 09:00 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah

Bahasa Indonesia (Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem)

IPA (-Melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di dalam

sebuah ekosistem. -Membuat laporan singkat tentan jenis-jenis ekosistem dan

cirinya.).

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa

menjawab salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang

siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang

paling awal (Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu

mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-

cita Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa

menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah

itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Guru meminta siswa membaca teks bacaan Ekosistem secara saksama.

Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan

mengindentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis

ekosistem yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristiknya dengan

cermat dan teliti.

Page 74: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

74

Siswa mendiskusikan pemahaman mereka dari kegiatan membaca tentang

ekosistem, jenis, ciri-ciri dan karakteristiknya.

Siswa menjelaskan hal-hal yang mereka ingin ketahui lebih dalam topik

ekosistem dan menuliskan daftar pertanyaan mereka dibuku tulisnya

Siswa membentuk kelompok dan berkolaborasi dengan teman dalam kegiatan

riset sederhana untuk membuat album ekosistem.

Siswa mendengarkan intruksi/urutan kegiatan serta hal-hal yang harus dicapai

dalam kegiatan riset sederhana.

Siswa memilih salah satu ekosistem yang telah mereka ketahui berdasarkan

kesepakatan kelompok.

Siswa bersama teman sekelompok mencari informasi dari berbagai sumber

untuk melengkapi informasi tentang jenis ekosistem yang mereka pilih serta

mencari atau membuat gambar secara mandiri tentang ekosistem, ciri dan

karakteristik, dan unsur-unsur pendukungnya.

Siswa membuat album ekosistem mereka di media kertas A4 serta

mendekorasinya dengan menarik dan kreatif.

Siswa membuat album dan berkerja sesuai dengan target pencapaian dan

kriteria penilaian dalam pembuatan Album Ekosistem secara berkelompok.

Siswa kemudian berkelompok mempresentasikan hasil karya mereka di depan

kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan yang akan timbul

berkaitan dengan hasil karya mereka.

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di

pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa

kesimpulan dari hasil pembalajaran. Serta Menyanyikan salah satu lagu

daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.

Sebelum pulang guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap salam

kepada siswa sebelum keluar kelas.

Page 75: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

75

3) Pertemuan III

Pertemuan III siklus I dilaksanakan pada hari senin 3 Juni 2019 jam 1-2

pada pukul 07:30 sampai 09:00 WIB. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes

untuk mengetahui keaktifan belajar siswa.

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa, selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes mengisi lembar angket

untuk mengukur keaktifan belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Guru memberikan istruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan angket dalam

mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus I.

Siswa bertugas menanggapi masalah perintah dari guru dan mengerjakan soal

dengan jujur dan benar.

Siswa mengisi lembar angket siswa.

c) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar angket

dengan tertib dan guru menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus I

Tabel 12

Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning (Siklus I)

No Indikator Skor

Jumlah Rata-

Rata % P1 P2

1 Siswa mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

a. Siswa menyiapkan buku pelajaran

dan alat tulis

b. Siswa duduk dengan tenang

4

3

4

3

8

6

80

60

Page 76: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

76

c. Perhatikan siswa terfokus pada guru 2 4 6 60

2 Siswa membentuk kelompok kecil

a. Siswa menerima anggota kelompok

yang telah ditentukan

b. Siswa menempatkan diri sesuai

kelompok masing-masing

3

4

4

4

7

8

70

80

3 Siswa menemukan informasi mengenai

materi

a. Siswa memperhatikan penjelasan

guru

b. Siswa mengamati dan membaca

materi di dalam buku siswa

c. Siswa bertanya apabila menemukan

kesulitan memahami suatu materi

d. Siswa antusias menyelesaikan tugas

yang diberikan

2

3

2

3

3

4

3

4

5

7

5

7

50

70

50

70

4 Siswa menentukan proyek berdasarkan

pertanyaan / permasalahan yang

diberikan guru

a. Siswa berdiskusi mengenai

persiapan pembuatan proyek

b. Siswa menyiapkan alat/sumber

informasi mengenai pembuatan

proyek

3

3

3

3

6

6

60

60

5 Siswa merancang langkah-langkah

penyelesaian proyek

a. Siswa merancang sendiri langkah-

langkah penyelesaian proyek

b. Siswa memiliki andil dalam

perencanaan

3

4

4

4

7

4

70

80

Page 77: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

77

6 Siswa menyelesaikan proyek dengan

difasilitasi dan monitoring guru

a. Alat dan bahan disiapkan dengan

baik

b. Proses penyelesaian proyek tepat

waktu

3

4

3

4

6

8

60

80

7 Siswa menyampaikan laporan dan

mempresentasikan hasil proyek

a. Laporan disampaikan dengan jelas

dan baik

b. Siswa menanggapi hasil proyek

kelompok lain

3

2

3

3

6

5

60

50

8 Siswa menanyakan materi yang belum

jelas atau belum dapat dipahami

a. Pertanyaan disampaikan dengan

jelas menggunakan bahasa yang

santun dan baik

b. Pertanyaan sesuai dengan materi

pembelajaran

c. Siswa mencatat materi-materi

pembelajaran di buku catatan

3

3

3

3

4

4

6

7

7

60

70

70

Jumlah 60 71 131

Rata-rata (%) 60 71 131

Rata-rata keseluruhan (%) 65,5

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : Sangat Aktif

Page 78: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

78

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 12 dapat diketahui bahwa aktivitas

belajar siswa pada pembelajaran teamatik, tema ekosistem sudah cukup aktif

yaitu dengan persentase rata-ratanya sebesar 65,5% masih terdapat beberapa

kekurangan yaitu siswa belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan yang

diberikan guru terlihat dari persentasinya 50%, selain itu siswa juga belum

berani bertanya apabila menemukan kesulitan dalam memahami materi terlihat

dari persentasinya 50% dan juga siswa belum aktif dalam menanggapi hasil

proyek dari kelompok lain terlihat dari persentasinya 50%.

Tabel 13

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning (Siklus I)

No Indikator Skor

Jumlah Rata-

Rata % P1 P2

1 Guru melakukan kegiatan

pendahuluan

a. Mengkondisikan siswa (salam,

doa)

b. Melakukan kegiatan apersepsi

c. Memberikan motivasi dan

menyampaikan tujuan

pembelajaran

4

2

3

4

4

3

8

6

6

80

60

60

2 Guru mengarahkan siswa untuk

membentuk kelompok kecil dalam

pelaksanaan proyek

a. Kelompok yang dibentuk adalah

kelompok heterogen

b. Kondisi kelas tetap kondusif

saat pembentukan kelompok

3

4

4

3

7

6

70

60

3 Guru mengeksplorasi informasi

menganai materi

Page 79: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

79

a. Guru menyampaikan materi

sesuai buku panduan

b. Guru membimbing siswa dalam

mengeksplorasi informasi yang

ada pada buku bacaan

c. Guru menyediakan media

pembelajaran dengan baik

3

3

3

4

3

3

7

6

6

70

60

60

4 Guru memberikan pertanyaan/

permasalahan kepada siswa untuk

diselesaikan dengan pelaksanaan

proyek

a. Pertanyaan mengandung

permasalahan yang harus

dipecahkan dengan proyek

b. Membahas terlebih dahulu

permasalahan yang akan

diberikan

3

3

4

4

7

7

70

70

5 Guru mengarahkan siswa untuk

merancang langkah-langkah

penyelesaian proyek

a. Guru memberikan gambaran

langkah-langkah penyelesaian

proyek

b. Guru menjelaskan tujuan

pembuatan proyek

c. Guru menanyakan kesulitan

masing-masing kelompok

3

3

3

4

3

4

7

6

7

70

60

70

6 Guru memfasilitasi dan monitoring

pelaksanaan proyek

a. Guru memberikan masukan dan

3

7

7

70

Page 80: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

80

arahan pada siswa

b. Guru memberikan bantuan

apabila siswa mengalami

kesulitan

c. Guru mengawasi penyelesaian

proyek siswa

3

4

4

4

7

4

70

80

7 Guru memberikan apresiasi,

penguatan, dan umpan balik atas

hasil perkerjaan siswa

a. Guru memberikan terhadap

hasil proyek siswa

b. Guru mengkonfirmasi hasil

proyek siswa

3

3

4

3

7

6

70

60

8 Guru menutup pembelajaran

a. Guru bersama siswa melakukan

refleks

b. Guru bersama siswa

menyimpulkan pembelajaran

3

4

3

4

6

8

60

80

Jumlah 62 73 135

Rata-rata (%) 62 73 135

Rata-rata keseluruhan (%) 67,5

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : Sangat Aktif

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 13 dapat diketahui bahwa aktifitas

guru pada proses pembelajaran tematik, tema ekosistem pada siklus I sudah

Page 81: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

81

cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih

terdapat item yang menunjukan aktifitas mengajar guru dikelas masih rendah,

yaitu pada saat kegiatan pendahuluan guru belum maksimal melakukan kegiatan

apersepsi, guru belum memberikan motivasi dan mencapaikan tujuan

pembelajaran secara maksimal, pada saat pembagian kelompok guru belum bisa

me ngkondisikan kelas sehingga kelas tidak kondusif, guru belum maksimal

dalam membimbing siswa dalam mengeksplorasi informasi yang ada pada buku

bacaan, guru belum menyediakan media pembelajaran yang menarik, dan guru

belum menjelaskan tujuan pembuatan proyek dengan bahasa yang mudah

dipahami oleh siswa. Hal ini berdampak pada aktivitas belajar siswa dalam

membuat sebuah proyek pembelajaran.

Tabel 14

Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran PjBL (Siklus I)

No Nama

Skor

Keaktifan

Siklus I

Rata-rata

Skor

Keaktifan

Kriteria

Keaktifan

P1 P2

1 Ariska Cahaya Islami 69 78 73,5 Aktif

2 Agni Lativati Amanda

Aulia 66 77 71,5 Aktif

3 Alla Octa Hengky

Saputra 55 65 60 Cukup Aktif

4 Adi Pratama 50 67 58,5 Kurang Aktif

5 Ahmad Nabil 50 60 55 Kurang Aktif

6 Clara Fanny Aulia 64 79 71,5 Aktif

Page 82: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

82

7 Dzikri Dimas Pangestu 50 70 60 Cukup Aktif

8 Eka Krisna Wati 52 66 59 Kurang Aktif

9 Fadhila Putri Az-zahra 50 65 57,5 Kurang Aktif

10 Khoirul Anam 52 68 60 Cukup Aktif

11 Karisma Ayu Ningsih 54 70 62 Cukup Aktif

12 Lukman 50 66 58 Kurang Aktif

13 M. Imam Maulana 68 75 71,5 Aktif

14 M. Heri Verdiansyah 50 58 54 Kurang Aktif

15 M. Rendy Saputra 54 68 61 Cukup Aktif

16 Revan Aji Nugroho 68 82 75 Aktif

17 Revantio 50 69 59,5 Kurang Aktif

18 Rohmat Tullah

49 56 52,5 Kurang Aktif

19 Rizky Paturohman

54 72 63 Cukup Aktif

20 Resa Wahyu Resmawan

52 69 60,5 Cukup Aktif

21 Yusup Mandia Putra 55 69 62 Cukup Aktif

22 Zazzicha Aulia Maharani 72 82 77 Aktif

Jumlah 1234 1531 1382,2

Cukup Aktif

Rata-rata Skor 56,1 69,6 63

Page 83: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

83

Adapun hasil aktivitas belajar siswa akhir siklus I dengan tema ekosistem

dengan menggunakan model pembelajaran project based learning terdapat pada

tabel 14 aktivitas belajar siswa berada pada kategori cukup aktif, siswa yang

“cukup aktif” yaitu dengan skor rata-ratanya 63%. Dimana sudah terlihat siswa

yang semula kurang aktif sekarang sudah meningkat dalam kategori cukup aktif,

siswa yang cukup aktif sudah terlihat aktif dalam proses pembelajaran.

Hasil yang diperoleh sebagaian besar siswa menunjukkan aktivitas belajar

yang lebih baik dibandingkan dengan pada saat observasi pra siklus. Penemuan

masalah dalam tindakan baik yang berasal dari guru maupun siswa, sudah dapat

diidentifikasi dan dijawab oleh siswa sesuai dengan kemampuan masing-masing

siswa dalam kelompoknya.

Tabel 15

Hasil Tes Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning

No Nama Hasil Tes Angket

Siklus 1

1 Ariska Cahaya Islami 4,25

2 Agni Lativati Amanda Aulia 4

3 Alla Octa Hengky Saputra 4

4 Adi Pratama 3,5

5 Ahmad Nabil 3,25

6 Clara Fanny Aulia 4

7 Dzikri Dimas Pangestu 4

8 Eka Krisna Wati 3,75

9 Fadhila Putri Az-zahra 3,25

10 Khoirul Anam 4

11 Karisma Ayu Ningsih 3,75

12 Lukman 3,25

13 M. Imam Maulana 3,75

Page 84: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

84

14 M. Heri Verdiansyah 2,75

15 M. Rendy Saputra 4

16 Revan Aji Nugroho 4,25

17 Revantio 3,75

18 Rohmat Tullah 3,5

19 Rizky Paturohman 3,5

20 Resa Wahyu Resmawan 3,75

21 Yusup Mandia Putra 3.5

22 Zazzicha Aulia Maharani 4,25

Jumlah 79,8

Skor Rata-Rata 3,62

Pada tabel 15 terlihat hasil tes angket aktivitas belajar penggunaan model

pembel ajaran Project Based Learning, yang dilakukan pada setiap akhir siklus I

sebesar 79,8 dengan skor rata-ratanya 3,62 dengan kategori cukup aktif.

d. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan

dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui

apakahtindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mengalami peningkatkan

dibangdingkan dengan aktivitas belajar siswa pada saat observasi pra siklus. Pada

siklus I aktivitas belajatr siswa sudah terlihat memenuhi indikator yang telah

ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan

menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan

obeservasi, diketahui hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dalam kategori

cukup aktif, yaitu sudah mencapai 63. Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa

menunjukkan aktivitas bealajar yang lebih baik, dibandingkan pada saat

observasi pra siklus. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada

pembelajaran Tematik kelas V meningkat.

Page 85: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

85

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran tematik melalui model pembelajaran Project

Based Learning siklus I, adalah sebagai berikut :

1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama, sudah

sedikit siswa yang tampak berbicara sendiri dengan teman, tidak menyimak

penjelasan furu dan sedikit tergantung pada teman yang pintar dalam

kelompoknya.

2. Sebagaian beasar anggota kelompok sudah tampak aktif, walaupun masih ada

beberapa siswa dalam kelompok yang masih sibuk sendiri dan tidak ikut andil

dalam proses dalam proses pemgerjaan proyek, dari 3 kelompok yang telah

dibagi oleh guru hanya 1 kelompok yang sangat terlihat pasif (kurang

partisipasi).

3. Siswa sudah mampu membuat sebuah proyek sesuai dengan permasalahan

yang diberikan guru, dan siswa sudah mampu dan berani untuk

mempresentasi hasil proyek mereka, sekaligus memberikan pendapatnya.

Walaupun masih terdapat beberapa siswa yang belum mampu melakukan hal

tersebut.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas

mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan. Dalam proses

pembelajaran pada siklus I yaitu:

1. Sebagian siswa dalam kelompok tidak memerhatikan penjelasan guru terlihat

dari persentasinya 50%. Hal ini dikarenakan guru belum maksimal dalam

melakukan kegiatan membuka pelajaran dan guru belum maksimal dalam

menggunakan media pembelajaran.

2. Sebagian siswa dalam kelompok masih sedikit takut bertanya apabila

menemukan kesulitan dalam memahami materi seperti terlihat dari

persentasinya 50%. Hal ini dikareanakan guru belum maksimal dalam

membimbing siswa untuk mengeksplorasi informasi pada buku siswa.

Page 86: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

86

3. Sebagian siswa belum mampu menanggapi hasil proyek kelompok lain

terlihat dari persentasinya 50%. Hal ini dikarenakan guru belum maksimal

dalam mengkonfirmasi hasil proyek siswa.

Namun setelah mulai terlihat hasil aktivitas belajar siswa selama

pembelajaran keompok dalam kategori “cukup aktif”, peneliti akan

melanjutkan pada siklus II dimana akan diterapkan pembelajaran tematik

melalui model pembelajaran project based learning masih secara kelompok

namun dengan jumlah anggota kelompok lebih sedikit dan memberikan

permasalahan untuk pengerjaan sebuah proyek dengan lebih kompleks. Disini

yang akan direncanakan adalah merevisi RPP, dengan memperjelas proyek

yang harus siswa buat, diharapkan siswa akan lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran

yang dimulai pada tanggal 9-10 Juni 2019, dan diakhiri pada tanggal 13 Juni

2019 dengan memberikan tes angket siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan

siklus II kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelakasanaan

pembelajaran (RPP) tentang Tema Ekosistem yang akan dipelajari dengan model

pembelajaran project based learning, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar

yang akan diajarkan, mempersiapkan angket akhir siklus II.

Page 87: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

87

Tebel 16

Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Jumat

9 Juni 2019

Pertemuan I Mencari informasi dari teks bacaan

tentang jenis ekosistem

Mengindentifikasi komponen di dalam

sebuah ekosistem

Menjelaskan beberapa jenis ekositem

2 Sabtu

10 Juni 2019

Pertemuan II Mencari informasi dari teks bacaan

tentang faktor-faktor yang memengaruhi

keseimbangan ekosistem

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kesimbangan ekosistem

Membuat laporan sederhana tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi

keseimbangan ekosistem

3 Selasa

13 Juni 2019

Pertemuan III Mengisi angket (Siklus II)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang

akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

tahap pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam tiga

kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes angket akhir

siklus II untuk mengukur hasil keaktifan belajar siswa selama proses

pembelajaran yang dilakukan selama 2x35 menit atau 2 jam pembelajaran dengan

subtema Komponen Ekosistem.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran

Tematik dengan mengguanakan model pembelajaran project based learning:

Page 88: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

88

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat 9 Juni 2019 pada

pukul 07:30 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa Indonesia

(Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem), IPA

(Mengindentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem, Menjelaskan beberapa

jenis ekositem).

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa

menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan

memanggil nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian,

posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum

memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat

dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya

mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema

yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui tanya

jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali

pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Siswa membaca teks bacaan tentang jenis-jenis Ekosistem secara seksama.

Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan

mengidentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis

ekosistem yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristik dengan

cermat dan teliti.

Guru meminta siswa menjadi beberapa kelompok, semua siswa akan dibagi

ke dalam 3 kelompok dan setiap satu kelompok terdiri dari 7 anggota.

Guru menyiapkan bahan-bahan dan alat proyek miniatur ekosistem, yakni

kardus, seteropong, kertas dengan gambar-gamabr hewan di darat maupun

Page 89: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

89

dilaut, batu-batu, kayu kecil, cat air, pipet, tanaman dan tumbuhan seperti

daun, dan lain sebagainya. Kemudian guru membagikan setiap kelompok.

Guru menjelaskan sedikit mengenai materi dan langkah-langkah yang akan

mereka bahas hari ini, yakni mengenai kerjasama dalam pembuatan proyek

ekosistem.

Guru mencontohkan tata cara dalam pembuatan proyek ekosistem, dari cara

membuat daun, sawah padi, rumput, pohon, dan sebagainya supaya siswa

paham dan mengerti

Setelah semua siswa memahami penjelasan guru, siswa akan mengerjakan

sebuah proyek yakni masing-masing kelompok harus merancang bahan-

bahan dan alat miniatur ekosistem sebaik mungkin yang sudah disiapkan

oleh guru, masing-masing kelompok harus membuat bentuk kerjasama yang

dapat dilakukan dari pembuatan proyek (Penentuan proyek).

Semua kelompok telah mendapatkan bahan-bahan dan alat miniatur

ekosistem, tugas selajutnya masing-masing kelompok harus merancang

penyelesaian proyek mereka (Perancangan Langkah Penyelesaian Proyek).

Masing-masing kelompok harus menyelesaian proyek miniatur ekosistem

tersebut selama 30 menit.

Siswa menyelesaikan proyek dengan dimonotoring guru (Penyelesaian

Proyek)

Seluruh kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil proyek

(Penyusunan Laporan dan Persentasi).

Guru memberikan penguatan kepada siswa.

Guru melakukan evaluasi proses dan hasil proyek.

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di

pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa

kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru memberikan kata-kata

motivasi belajar terhadap siswa dan guru serta siswa berdoa bersama-sama dan

guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas.

Page 90: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

90

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 10 Juni 2019 jam

ke 1-2 pada pukul 07:30-09:00 WIB. Materi yangakan disampaikan adalah

Bahasa Indonesia (Mencari informasi dari teks bacaan tentang faktor-faktor yang

memengaruhi keseimbangan ekosistem) IPA (Faktor-faktor yang mempengaruhi

kesimbangan ekosistem, Membuat laporan sederhana tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi keseimbangan ekosistem).

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa

menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan

memanggil nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian,

posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum

memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat

dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya

mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema

yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui tanya

jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali

pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Guru meminta siswa untuk mengamati dan memahami tentang gambar

ekosistem yang telah disiapkannya.

Siswa mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan perubahan dalam suatu

ekosistem, bentuk perubahan yang dapat terjadi, faktor-faktor yang

mempengaruji keseimbangan ekosistem, dan akibatnya bagi keseimbangan

ekosistem, dan akibatnya bagi keseimbangan suatu ekosistem.

Guru menyuruh Siswa membentuk kelompok kemudian berkolaborasi

dalam kegiatan selanjutnya.

Page 91: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

91

Siswa akan melakukan kehiatan membandingkan dan membedakan

kondisi sebuah ekosistem yang belum dan sudah mengalami perubahan.

Guru membagikan kertas A4 setiap kelompok yang akan dibagi menjadi

dua sisi.

Siswa mendiskusikan perbandingan dan perbedaan pada sisi tiap gambar

secara berkelompok.

Siswa akan menggambar kondisi ekosistem pada saat musim penghujanan

di sisi lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang

berinteraksi disana. Sedangkan di sisi kanan adalah keadaan ekosistem

pada saat musim kemarau, lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan

dan hewan yang berinteraksi di sana.

Siswa perlu memperhatikan keindahan gambar dan warna-warna yang

jelas dan menarik, dan dengan memperhatikan komposisi dan proporsi.

Guru menyuruh setiap kelompok mendekorasi karya mereka secara kreatif

dan menarik.

Siswa kemudian menuliskan keterangan yang sesuai mengenai kondisi di

masing-masing gambar secara jelas dan mudah dipahami.

Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil karya perkerjaan

mereka di depan kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan

yang akan timbul berkaitan dengan hasil karya mereka.

Guru memberikan apresiasi untuk hasil karya mereka yang bagus.

Siswa pun mendiskusikan ilustrasi percakapan dan memberikan pendapat

mereka tentang efek perubahan pada suatu ekosistem terhadap populasi

dan keberlangsungan/daya bertahan habitat makhluk hidup dalam

ekosistem tersebut.

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil yang sudah di pelajari bersama-

sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil

pembelajaran. Sebelum pulang Guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru

mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas.

Page 92: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

92

3) Pertemuan III

a) Kegiatan Awal

Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 13 Juni 2019

jam 1-2 pada pukul 07.30-09.00 WIB. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes

untuk mengukur keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan angket

dalam mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus II.

Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan mengerjakan soal

dengan jujur dan benar.

Siswa mengisi lembar angket dengan jujur.

c) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar

jawaban angket dengan tertib dan guru menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus II

Tabel 17

Hasil Obervasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran project based learning (Siklus II)

No Indikator

Skor

Jumlah

Rata-

Rata

% P1 P2

1 Siswa mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

a. Siswa menyiapkan buku pelajaran

dan alat tulis

b. Siswa duduk dengan tenang

c. Perhatikan siswa terfokus pada

guru

4

4

4

5

4

4

9

8

8

90

80

80

2 Siswa membentuk kelompok kecil

a. Siswa menerima anggota

4

5

9

90

Page 93: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

93

kelompok yang telah ditentukan

b. Siswa menempatkan diri sesuai

kelompok masing-masing

4

5

9

90

3 Siswa menemukan informasi

mengenai materi

a. Siswa memperhatikan penjelasan

guru

b. Siswa mengamati dan membaca

materi di dalam buku siswa

c. Siswa bertanya apabila

menemukan kesulitan memahami

suatu materi

d. Siswa antusias menyelesaikan

tugas yang diberikan

4

4

4

4

4

4

4

5

8

8

8

9

80

80

80

90

4 Siswa menentukan proyek

berdasarkan pertanyaan /

permasalahan yang diberikan guru

a. Siswa berdiskusi mengenai

persiapan pembuatan proyek

b. Siswa menyiapkan alat/sumber

informasi mengenai pembuatan

proyek

3

4

4

4

7

8

70

80

5 Siswa merancang langkah-langkah

penyelesaian proyek

a. Siswa merancang sendiri

langkah-langkah penyelesaian

proyek

b. Siswa memiliki andil dalam

perencanaan

4

4

4

5

8

9

80

90

6 Siswa menyelesaikan proyek dengan

Page 94: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

94

difasilitasi dan monitoring guru

a. Alat dan bahan disiapkan dengan

baik

b. Proses penyelesaian proyek tepat

waktu

4

4

4

5

8

9

80

90

7 Siswa menyampaikan laporan dan

mempresentasikan hasil proyek

a. Laporan disampaikan dengan

jelas dan baik

b. Siswa menanggapi hasil proyek

kelompok lain

3

4

4

4

7

8

70

80

8 Siswa menanyakan materi yang

belum jelas atau belum dapat

dipahami

a. Pertanyaan disampaikan dengan

jelas menggunakan bahasa yang

santun dan baik

b. Pertanyaan sesuai dengan materi

pembelajaran

c. Siswa mencatat materi-materi

pembelajaran di buku catatan

4

4

4

4

4

4

8

8

8

80

80

80

Jumlah 78 86 164

Rata-rata (%) 78 86 164

Rata-rata keseluruhan (%) 82

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup Aktif P3 : Pertemuan Ketiga

4 : Aktif

5 : Sangat Aktif

Page 95: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

95

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 17 dapat diketahui bahwa aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning siswa sudah mengalami peningkatkan dari

siklus I hal ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar 82% dari

siklus I yaitu persentase rata-rata sebesar 65,5%, peningkatan keaktifan belajar

siswa sudah dapat terlihat walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih

terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa sudah baik namun belum keseluruhan

siswa mampu mendiskusikan persiapan pembuatan proyek secara mandiri, dan

siswa belum mampu untuk menyampaikan atau mempresentasikan hasil laporan

pembuatan proyek dengan jelas dan menggunakan bahasa yang jelas juga, terlihat

dari persentasenya masing-masing 70%.

Tabel 18

Hasil observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan model

pembelajaran project based learning (Siklus II)

No Indikator

Skor

Jumlah

Rata-

Rata

% P1 P2

1 Guru melakukan kegiatan pendahuluan

a. Mengkondisikan siswa (salam, doa)

b. Melakukan kegiatan apersepsi

c. Memberikan motivasi&menyampaikan

tujuan pembelajara

4

4

4

5

4

4

9

8

8

90

80

80

2 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk

kelompok kecil dalam pelaksanaan proyek

a. Kelompok yang dibentuk adalah

kelompok heterogen

b. Kondisi kelas tetap kondusif saat

pembentukan kelompok

4

4

4

4

8

8

80

80

3 Guru mengeksplorasi informasi mengenai

materi

Page 96: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

96

a. Guru menyampaikan materi sesuai

buku panduan

b. Guru membimbing siswa dalam

mengeksplorasi informasi yang ada

pada buku bacaan

c. Guru menyediakan media pembelajaran

dengan baik

4

4

4

5

5

4

9

9

8

90

90

80

4 Guru memberikan pertanyaan/ permasalahan

kepada siswa untuk diselesaikan dengan

pelaksanaan proyek

a. Pertanyaan mengandung permasalahan

yang harus dipecahkan dengan proyek

b. Membahas terlebih dahulu

permasalahan yang akan diberikan

4

4

5

4

9

8

90

80

5 Guru mengarahkan siswa untuk merancang

langkah-langkah penyelesaian proyek

a. Guru memberikan gambaran langkah-

langkah penyelesaian proyek

b. Guru menjelaskan tujuan pembuatan

proyek

c. Guru menanyakan kesulitan masing-

masing kelompok

4

4

4

4

5

4

8

9

8

80

90

80

6 Guru memfasilitasi dan monitoring

Pelaksanaan proyek

a. Guru memberikan masukan dan arahan

pada siswa

b. Guru memberikan bantuan apabila

siswa mengalami kesulitan

c. Guru mengawasi penyelesaian proyek

4

4

4

3

5

5

8

9

9

80

90

90

7 Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan

Page 97: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

97

umpan balik atas hasil pekerjaan siswa

a. Guru memberikan apresiasi terhadap

hasil proyek siswa

b. Guru mengkonfirmasi hasil proyek

siswa

4

4

4

4

8

8

80

80

8 Guru menutup pembelajaran

a. Guru bersama siswa melakukan refleksi

b. Guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran

4

4

5

5

9

9

90

90

Jumlah 80 89 169

Rata-rata (%) 80 89 169

Rata-rata keseluruhan (%) 84,5

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup Aktif P3 : Pertemuan Ketiga

4 : Aktif

5 : Sangat Aktif

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 18.1 diatas dapat diketahui bahwa

aktivitas guru pada pada proses pembelajaran tematik pada siklus II mengalami

peningkatkan dalam menciptakan suasana belajar yang dapat mengaktifkan siswa,

hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya dari 67,5% meningkat pesat

menjadi 84,5%. Guru sudah mengajar dengan baik sesuai dengan tahapan

pembelajaran model Project Based Learning.

Page 98: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

98

Tabel 19

Aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran PJBL (Siklus II)

No Nama

Skor

Keaktifan

Siklus I

Rata-rata

Skor

Keaktifan

Kriteria

Keaktifan

P1 P2

1 Ariska Cahaya Islami 84 92 88 Sangat Aktif

2 Agni Lativati Amanda Aulia 72 80 76 Aktif

3 Alla Octa Hengky Saputra 75 82 78,5 Aktif

4 Adi Pratama 65 72 68,5 Cukup Aktif

5 Ahmad Nabil 72 80 76 Aktif

6 Clara Fanny Aulia 82 88 85 Sangat Aktif

7 Dzikri Dimas Pangestu 74 82 78 Aktif

8 Eka Krisna Wati 74 80 77 Aktif

9 Fadhila Putri Az-zahra 70 86 78 Aktif

10 Khoirul Anam 75 82 78,5 Aktif

11 Karisma Ayu Ningsih 72 82 77 Aktif

12 Lukman 65 73 69 Cukup Aktif

13 M. Imam Maulana 80 89 84,5 Sangat Aktif

14 M. Heri Verdiansyah 66 72 69 Cukup Aktif

Page 99: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

99

15 M. Rendy Saputra 76 82 79 Aktif

16 Revan Aji Nugroho 82 94 88 Sangat Aktif

17 Revantio 76 80 78 Aktif

18 Rohmat Tullah

76 82 79 Aktif

19 Rizky Paturohman

78 80 79 Aktif

20 Resa Wahyu Resmawan

70 86 78 Aktif

21 Yusup Mandia Putra 75 82 78,5 Aktif

22 Zazzicha Aulia Maharani 86 96 91 Sangat Aktif

Jumlah 1645 1822 1733,5

Aktif

Rata-rata Skor 75,2 83 78,8

Adapun hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran siswa akhir

siklus II tentang tema ekosistem dan subtema komponen ekosistem dengan

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Pada tabel 19 skor

keaktifan belajar siswa sebesar 1733,5 dengan rata-rata skornya 78,8 dan ini

meningkat secara signifikasi dari siklus I dimana jumlah skor yang diperoleh

sebesar 1382,2 dengan rata-rata skornya 63.

Tabel 20

Hasil tes pengisian angket aktivitas belajar siswa menggunakan model

pembelajaran project based learning.

No Nama Hasil Tes Angket

Siklus II

1 Ariska Cahaya Islami 4,75

Page 100: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

100

2 Agni Lativati Amanda Aulia 4,5

3 Alla Octa Hengky Saputra 4,75

4 Adi Pratama 3,75

5 Ahmad Nabil 4

6 Clara Fanny Aulia 4,75

7 Dzikri Dimas Pangestu 4,5

8 Eka Krisna Wati 4.5

9 Fadhila Putri Az-zahra 4,25

10 Khoirul Anam 4,75

11 Karisma Ayu Ningsih 4,5

12 Lukman 4

13 M. Imam Maulana 4,25

14 M. Heri Verdiansyah 3,5

15 M. Rendy Saputra 4,75

16 Revan Aji Nugroho 4,75

17 Revantio 5

18 Rohmat Tullah 4

19 Rizky Paturohman 4,25

20 Resa Wahyu Resmawan 3,75

21 Yusup Mandia Putra 5

22 Zazzicha Aulia Maharani 4,75

Jumlah 97

Skor Rata-Rata 4,4

Sebagaimana Pada tabel 20 terlihat hasil tes angket belajar pengguanaan

model pembelajaran project based learning, yang dilakukan pada setiap akhir

siklus II. Hasil tes pengisian angket yang dilakukan siswa meningkat dari siklus I.

Hasil tes angket belajar siswa pada siklus II sebesar 97 dengan skor rata-ratanya

4,4 dengan kategori aktif.

Page 101: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

101

d. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan

dan tahap obeservasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah

tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus

I. Hal ini terlihat dari aktivitas belajar siswa telah memenuhi indikator yang telah

ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan

menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan

observasi, diketahui hasil aktivitas belajar siswa pada siklus II dalam kategori

sudah aktif yaitu mencapai skor 78,8.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II dikatakan

sudah berhasil karena suda memenuhi indikator keberhasilan tindakan yang telah

ditetapkan, yaitu adanya peningkatan aktivitas belajar siswa kedalam kategori

aktif yaitu dengan skor 78,8. Maka pemberian tindakan pada penelitian diakhiri

pada siklus II.

D. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut

berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil obeservasi aktivitas mengajar

guru, dan tes angket siswa. Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data

dengan teknik observasi adalah sebagai berikut:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 65,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

persentase sebesar 82%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas

belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan

model pembelajaran project based learning.

2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 67,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

persentase sebesar 84,5%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan

kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan

aktivitas belajar siswa.

Page 102: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

102

3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik

pemberian angket belajar adalah sebagai berikut: perolehan skor aktivitas

belajar siswa pada tes akhir siklus I sebesar 3,62% dengan kategori mendekati

aktif, pada tes akhir siklus II diperoleh skor aktivitas belajar siswa sebesar

4,4% dengan kategori mendekati sangat aktif. Hal ini menunjukan adanya

peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tematik dengan

menggunakan model pembelajaran project based learning.

E. Deskripsi Pembelajaran Komponen Ekosistem Dengan Model (PjBL)

Berdasarkan data penelitian pembelajaran komponen ekosistem dengan

mengguanakan model project based laerning kelas V, sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan materi komponen ekosistem sampai siswa paham dan

mengerti, kemudian guru membagikan siswa menjadi 2-3 kelompok dalam

bentuk kelompok1 tentang ekosistem darat, kelompok2 ekosistem laut, dan

kelompok3 ekosistem padang pasir.

b. Guru menjelaskan langkah-langkah model (PjBL) untuk membuat miniatur

ekosistem, antara lain:

Penentuan proyek

Perancangan langkah-langkah penyelesain proyek

Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek

Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monotoring guru

Penyusunan laporan dan presentasi atau publikasi hasil proyek

Evaluasi proses dan hasil proyek

c. Guru mempersiapakan bahan dan alat yang terdiri dari bahan (Seterovom,

kardus, kertas A4, batu krikil, ranting kayu, daun, pasir lembut, pipet, cat,

kuas, jarum pentul, dan lilin), alat (Lem, gunting, chater, korek api, ,dan

pisau). Kemudian guru membagikan bahan dan alat tersebut pada setiap

kelompok.

Page 103: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

103

d. Guru menjelaskan waktu dimulai untuk mengerjakannya proyek yaitu 120

menit. Di saat mereka mengerjakannya guru memonotoring, memantau, dan

memberikan bimbingan/bantuan jika ada siswa yang belum paham.

e. Setelah seluruh kelompok selesai membuat proyek miniatur ekosistem, tugas

selanjutnya membuat laporan hasil proyek tersebut mengenai komponen

ekosistem. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya,

kelompok lain/siswa memberikan pertanyaan dan pendapat untuk kelompok

yang maju didepan.

f. Guru memberikan apresiasi atas kerja keras mereka berupa buku tulis dan

pena. Terakhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran komponen

ekosistem dengan menggunakan model (PjBL).

F. Interprestasi Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa

pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses

pembelajaran menunjukkan aktivitas belajar belum optimal. Namun terjadi

peningkatan pada aktivitas belajar setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada

siklus II. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam

melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar

guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari lembar

observasi digunakan peneliti dan observasi sebagai bahan untuk melakukan

refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan

untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil observasi yang

diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 104: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

104

Tabel 21

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning

Skor Aktivitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Siklus I 60% 71% 65,5%

Siklus II 78% 86% 82%

Peningkatan 18% 15% 16,5%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 21 terjadi peningkatan aktivitas

belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran

tematik dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Hikam 027 Tanjung Jabung Barat Tungkal Ulu selama proses pembelajaran.

Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II

disajikan pada diagram berikut:

Gambar 3.1. Diagram aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Siklus I Siklus II

Pertemuan Ipertemuan II

Page 105: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

105

Tabel 22

Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning

Skor Aktivitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Siklus I 62% 73% 67,5%

Siklus II 80% 89% 84,5%

Peningkatan 18% 16% 17%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 22 diatas terjadi peningkatan

mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa guru

mengalami perbaikan alam menciptakan kegiatan pembelajaran tematik dengan

menggunakan model pembelajaran project Based Learning sebagai upaya untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V MI Nurul Hikam 027 Tanjung

Jabung Barat.

Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan siklus II

disajikan pada diagram berikut:

Gambar 4.1. Diagram aktivitas belajar guru dengan menggunakan model

pembelajaran project based learning

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Siklus 1 Siklus 2

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 106: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

106

Tabel 23

Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning Berdasarkan Observasi.

Tes Akhir Skor Kriteria

Skor Awal 47 Kurang Aktif

Siklus I 63 Cukup Aktif

Siklus II 78.8 Aktif

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 23 diatas dapat dilihat adanya

peningkatan skor keaktifan belajar siswa dari skor awal ke siklus I ke siklus II

dengan peningkatan skor sebesar 1,62 ( skor awal ke siklus 1 ) dan 0,78 ( siklus 1

ke siklus 2 ) peningkatan hasil angket ini menunjukan tercapainya indikator

keberhasilan.

Gambar 5.1. Diagram Skor Aktivitas Belajar siswa menggunakan model

pembelajaran project based learning berdasarkan observasi.

2. Angket

Angket yang digunakan adalah angket untuk mengukur tingkat aktivitas

belajar siswa, dimana pengisian lembar angket dilaksanakan pada setiap akhir

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Skor Tes Aktivitas Belajar Siswa

Skor Keaktifan

Page 107: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

107

siklus. Angket ini bertujuan untuk mengukur peningkatan aktivitas belajar siswa.

Adapun angket bhasil belajar siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 24

Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning Berdasarkan Lembar Angket

Tes Akhir Skor Kriteria

Siklus 1 3,62 Cukup Aktif

Siklus 2 4,4 Aktif

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 24 diatas dapat dilihat adanya

peningkatan skor aktivitas belajar siswa dilihat dari lembar pengisian angket yang

dilakukan oleh siswa. Dimana siklus I ke siklus II mengalami hasil peningkatan

aktivitas belajar siswa dilihat dari lembar pengisian angket dimana siklus I

memperoleh skor 3,62 dengan kategori cukup aktif dan mengalami peningkatan

pada siklus II dengan skor 4,4 dengan kategori aktif.

Gambar 4.1. Diagram skor aktivitas belajar siswa menggunakan model

pembelajaran project based learning berdasarkan lembar angket.

0

1

2

3

4

5

Siklus 1 Siklus 2

Skor Tes Aktivitas Belajar Siswa

Skor

Page 108: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

108

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian diatas, dapat terlihat hasil sebagai berikut:

1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran

project based learning pada kelas V di Madrasah Ibtidaiyah nurul hikam 027

tanjung jabung barat. Pembelajaran pada penelitian ini sudah dilaksanakan

dengan mengikuti tahapan model pembelajaran project based learning.

Tahapan-tahapan pembelajaran pada model project based learning dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model project based learning ini telah menunjukan hasil yang

cukup efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran tematik di kelas V

Madrasah Ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjung jabung barat. Hal ini terlihat

dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan guru dengan

menggunakan model pembelajaran project based learning, karena proses

pembelajaran model project based learning ini menggunakan masalah nyata

dan kompleks sebagai konteks bagi perserta didik untuk mengembangkan

keterampilannya dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis dalam

pengalaman belajar bermakna. Proses pembelajaran pada model ini lebih

menekankan kepada aktivitas siswa untuk menemukan ide dan menyelesaikan

sebuah masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran dengan sebuah

proyek sebagai hasil. Jadi siswa akan mengalami proses pembelajaran

bermakna dan siswa berpartisipasi dalam pembelajaran dan guru hanya

sebagai fasilitator pembelajaran.

2. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di madrasah ibtidaiyah

nurul hikam 027, terlihat sangat jelas bagaimana aktivitas belajar siswa

sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran project based

learning ini. Seperti terlihat bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari pra

siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mencapai 65,5% mengalami

peningkatan pada siklus II menjadi 82%. Sejalan dengan peningkatan

aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model based learning, hal serupa

terjadi pada tes aktivitas belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes

Page 109: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

109

aktivitas belajar siswa akhir siklus I diperoleh skor sebesar 3,62 dengan

kategori “cukup aktif” dan skor siswa meningkat menjadi 4,4 dengan kategori

“sangat aktif”. Berdasarkan analisis hasil tes aktivitas belajar siklus I dan

siklus II, aktivitas belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam

027 tanjung jabung barat tungkal ulu mengalami peningkatan pada setiap

indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran project

based learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V madrasah

ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjung jabung barat tungkal ulu.

3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya model

pembelajaran project based learning yaitu siswa yang semula tidak aktif dan

malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat

pembelajaran tematik berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan

menjawab pertanyaan dari guru kini sudah berani untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula belum

mampu mengerjakan tugas proyek kini siswa tersebut telah mampu

mengerjakan sebuah proyek sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan siswa

yang semula takut bahkan malu-malu saat diminta mempresentasikan hasil

jawabanya. Dalam pembelajaran tematik di kelas V madrasah ibtidaiyah

nurul hikam 027 individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam

mempresentasikan hasil jawabannya. Penggunaan model pembelajaran

project based learning ini dapat mengoptimalkan pembelajaran tematik di

kelas V madrasah ibtidaiyah nurul hikam 027 tanjung jabung barat tungkal

ulu.

Page 110: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

110

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa:

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 65,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase

sebesar 82%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa

dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran

project based learning.

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 67,5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase

sebesar 84,5%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam

mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik

pemberian angket belajar adalah sebagai berikut: perolehan skor aktivitas belajar

siswa pada tes akhir siklus I sebesar 3,62% dengan kategori mendekati aktif, pada

tes akhir siklus II diperoleh skor aktivitas belajar siswa sebesar 4,4% dengan

kategori mendekati sangat aktif. Hal ini menunjukan adanya peningkatan

aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tematik dengan menggunakan model

pembelajaran project based learning.

Pembelajaran pada tema ekosistem, pada penelitian ini sudah dilaksanakan

dengan mengikuti tahapan model pembelajaran problem based learning.

Tahapan-tahapan pembelajaran pada model problem based learning dapat

meningkatan keaktifan belajar siswa. Langkah awal pembelajaran dengan model

project based learning ini adalah dengan memberikan sebuah masalah atau

pertanyaan kepada siswa, kemudian siswa akan menentukan proyek yang akan

Page 111: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

111

mereka buat sesuai dengan masalah yang diberikan, selanjutnya siswa akan

menyusun langkah penyelesaian proyek, lalu menyusun jadwal penyelesaian

proyek, selanjutnya melaksanakan penyelesaian proyek, setelah itu menyusun

laporan hasil proyek dan terakhir evaluasi proses dan hasil proyek.

Dampak yang diperoleh dari diterapkannya model pembelajaran project

based learning yaitu siswa yang semula tidak aktif dan malas mengikuti proses

pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat pembelajaran tematik berlangsung,

siswa yang jarang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru kini sudah berani

untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang

semula belum mampu mengerjakan tugas proyek kini siswa tersebut telah mampu

mengerjakan sebuah proyek sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan siswa yang

semula takut bahkan malu-malu saat diminta mempersentasikan hasil diskusi

kelompok maupun individunya kini sudah berani dan percaya diri. Penggunaan

model pembelajaran project based learning ini dapat mengoptimalkan

pembelajaran tematik di kelas V Madrasah ibtidaiyah 027 tanjung jabung barat.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, peneliti merekomendasikan beberapa saran

yang berguna sebagai masukan, demi kelancaran pelaksanaan pembelajaran

di Madrasah Ibtidaiyah 027 tanjung jabung barat, sebagai berikut:

1. Guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran project based

learning dalam proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran Tematik,

agar proses pembelajaran lebih bervariatif dan siswa lebih aktif dalam

mengembangkan keterampilannya.

2. Sebaiknya sekolah memfasilitasi gurru untuk mengembangkan model

pembelajaran yang inovatif dan kreatif, serta tidak hanya digunakan sebagai

alternative dalam pembelajaran Tematik tetapi juga dapat digunakan pada

3. mata pelajaran lainnya karena dapat meningkatkan keterampilan guru,

maupun keaktifan belajar siswa.

Page 112: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

112

C. Kata Penutup

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan

jasmani dan rohani sehingga dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini.

Penulisan karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam bentuk

penuangan pikiran, sistematika penulisan serta hal lainnya, maka dari itu kritik

dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan penelitian ini. Rasa terima

kasih yang mendalam peneliti ucapkan kepada seluruh pihak yang memberikan

bantuan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

Page 113: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

113

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Achamad Sugandi, (2007). Teori Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Al-Tabany, (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Tabany, Trianto, (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatic, Progresif

dan Kontekstual. Surabaya: Prenadamedia Group.

Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, dkk (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Darmadi, Hamid, (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Daryanto, (2011). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed. 5.

Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Hamzah, Satria, dkk, (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Ikhwan S.D, (2009). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: CV SindunataJakarta.

Kadir Abd, dan Hanun Asrorah, (2015). Pembelajaran Tematik, PT. Rajagrafindo

Persada, Jakarta.

Kemdikbud, (2017). Buku Guru Tema 5 Ekosistem, Kemdikbud, Revisi 2017,

Jakarta.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama, (2010). Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas. Edisi: 2. Jakarta: PT Indeks.

Martinis Yamin, (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada

Press dan Centar For Learning Innovation (CLI).

Page 114: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

114

Meleong, Lexy, (2009). Metodologi Pendidikan Kualitas. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nana Sudjana, (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algessindo.

Oemar, Hamalik, (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Paizaluddin dan Ermalinda, (2016). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Bandung: Alfabeta.

Rohani, Ahmad, (2010). Penggelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanaky, Hujair, AH, (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakarta:

Kuakaba Dipantara.

Sobur, (2003). The First Of Life Fase. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,

kualitatif). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitaf, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto, dkk, (2012). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik.

Ganding: Pasuruan.

Sutama, (2010). Penelitian Tindakan (Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan

PTBK). Semarang: Citra Mandiri Utama.

Syafruddin dan Basyiruddin, (2002). Guru profesional dan implementasi

kurikulum, Jakarta: Ciputat Press.

Wena Made, (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Zaini, Hisyam dkk, (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Jurnal

Denis Purnama Sari, (2013). Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa

Kelas XI IPS SMA Negeri Turenpada Pokok Bahasan Turuna Dengan

Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Turnament (TGT). Malang.

Junal Pendidikan. Vol. 2, No.3: 78-81.

Page 115: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

115

Rauzah, (2016). Penerapan Model Project Based Learning Terhadap Kreativitas

Siswa Pada Tema Benda-Benda Di Lingkungan Sekitar Di Kelas V Min

18 Aceh Besar. Aceh. Junal Pendidikan. Vol. 1, No.4: 92-100.

Penelitian (jurnal) yang dilakukan oleh Ana, Sunarsih, dan Neni Rohaeni (2013),

dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Tugas Akhir melalui

Project Based Learning Model untuk Meningkatkan Generic Green Skills

Siswa”.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rihardani Woro Trisnani (2007) bahwa

penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatan Aktivitas

Siswa dalam Pembelajaran IPS.

penelitian yang dilakukan oleh Elsa Imenda (2017), dengan judul “Meningkatkan

Keaktifan Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Project Based Learning di

Kelas IV SDN 187/ I Muara Bulian”.

Page 116: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

116

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN

Variabel Indikator Sumber

Data

Pengumpulan Data

Teknik Instrument

Aktivitas guru

dengan

mengguanakan

model project

based learning

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan

2. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok kecil

dalam pelaksanaan proyek

3. Guru mengeksplorasi informasi mengenai materi

4. Guru memperlihatkan video pembelajaran tentang komponen

ekosistem

5. Guru memberikan pertanyaan/permasalahan kepada siswa

untuk diselesaikan dengan pelaksanaan proyek

6. Guru mengarahkan siswa untuk merancang langkah-langkah

penyelesaian proyek

7. Guru memfasilitasi dan monotoring pelaksanaan proyek

8. Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan umpan balik atas

hasil pekerjaan siswa

9. Guru menutup pembelajaran

Guru 1. Observasi

2. Dokumentasi

1. Lembar

Observasi

2. Foto

Aktivitas siswa

dengan

menggunakan

model project

based learning

1. Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran

2. Siswa membentuk kelompok kecil

3. Siswa menemukan informasi mengenai materi

4. Siswa menentukan proyek berdasarkan pertanyaan/

permasalahan yang diberikan guru

5. Siswa merancang langkah-langkah penyelesaian proyek

6. Siswa menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan

monotoring guru

Siswa 1. Observasi

2. Angket

3. Dokumentasi

1. Lembar

Observasi

2. Lembar

Angket

3. Foto

Page 117: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

117

7. Siswa menyampaikan laporan dan mempresentasikan hasil

proyek

8. Siswa menanyakan materi yang belum jelas atau belum dapat

dipahami

Page 118: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

118

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED

LEARNING TEMA EKOSISTEM KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIKAM 027 TANJUNG JABUNG

BARAT

Siklus 1

Pertemuan ke 1

Nama Siswa : Zazzicha Aulia Maharani

Kelas/Semester : V/II

Hari, tanggal : Kamis, 23 Mei 2019

Tujuan Observasi :

1) Untuk mengetahui tingkat awal keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran sebelum menggunakan model project

based learning.

2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran.

3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan model project based learning terhadap keaktifan belajar siswa.

Page 119: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

119

Pentunjuk :

1) Observasi harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi tetap dapat memeantau setiap kegiatan yang

dilakukan siswa.

2) Observasi memberikan skor dengan petunjuk berikut:

Kualitas

Skor Kualitas

1 Sangat Kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

3) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam proses pembelajaran

No Indikator Skor

1 2 3 4

1 Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran

a. Siswa menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis

b. Siswa duduk dengan tenang

c. Perhatian siswa terfokus pada guru

Page 120: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

120

2 Siswa membentuk kelompok kecil

a. Siswa menerima anggota kelompok yang telah ditentukan

b. Siswa menempatkan diri sesuai kelompok masing-masing

3 Siswa menemukan informasi mengenai materi

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru

b. Siswa mengamati dan membaca materi di dalam buku siswa

c. Siswa bertanya apabila menemukan kesulitan memahami suatu

materi

d. Siswa antusias menyelesaikan tugas yang diberikan

4 Siswa menentukan proyek berdasarkan pertanyaan/permasalahan

yang diberikan guru

a. Siswa berdiskusi mengenai persiapan pembuatan proyek

b. Siswa menyiapkan alat/sumber informasi mengenai pembuatan

proyek

5 Siswa merancang langkah-langkah penyelesaian proyek

a. Siswa merancang sendiri langkah-langkah penyelesaian proyek

b. Siswa memiliki andil dalam perencanaan

6 Siswa menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan monotoring

guru

a. Alat dan bahan disiapkan dengan baik

b. Proses penyelesain proyek tapat waktu

7 Siswa menyampaikan laporan dan mempresentasikan hasil proyek

Page 121: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

121

a. Laporan disampaikan dengan jelas dan baik

b. Siswa menanggapi hasil proyek kelompok lain

8 Siswa menanyakan materi yang belum jelas atau belum dapat

dipahami

a. Pertanyaan disampaikan dengan jelas, menggunakan bahasa

yang santun dan baik

b. Pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran

c. Siswa mencatat materi pembelajaran di buku catatan

Jumlah 73

Page 122: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

122

Lampiran 3

LEMBAR HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Siklus 1 (23 Mei 2019-24 Mei 2019)

Aspek yang diamati :

A : Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran

B : Siswa membentuk kelompok kecil

C : Siswa menemukan informasi mengenai materi

D : Siswa menentukan proyek berdasarkan pertanyaan/ permasalahan yang diberikan guru

E : Siswa merancang langkah-langkah penyelesaian proyek

F : Siswa menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan monotoring guru

G : Siswa menyampaikan laporan dan mempresentasikan hasil proyek

H : Siswa menanyakan materi yang belum jelas atau belum dapat dipahami

No Nama

Aspek yang dinilai Jumlah

Rata-

rata

Skor

Aktivit

as

A B C D E F G H

P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P2 P1

1 Ariska Cahaya Islami 10 13 9 10 10 13 7 9 6 8 7 8 7 8 8 10 64 79 71,5

2 Agni Lativati Amanda Aulia 10 11 7 9 13 10 4 6 5 7 6 7 4 7 6 8 55 65 60

3 Alla Octa Hengky Saputra 8 10 7 9 11 12 4 7 4 6 6 8 4 6 6 9 50 67 58

4 Adi Pratama 7 9 8 9 10 10 4 6 4 5 7 7 4 5 6 7 50 58 54

Page 123: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

123

5 Ahmad Nabil 5 9 7 9 10 12 5 8 5 8 5 8 6 8 8 8 50 70 60

6 Clara Fanny Aulia 12 13 10 10 9 10 7 8 7 8 7 8 6 7 8 8 66 77 71,5

7 Dzikri Dimas Pangestu 11 12 8 9 8 10 7 9 4 7 4 7 4 6 6 8 52 68 60

8 Eka Krisna Wati 8 12 7 9 10 13 7 7 6 8 5 7 4 6 7 9 54 70 62

9 Fadhila Putri Az-zahra 8 9 6 8 10 10 5 6 4 6 4 6 6 6 7 7 50 60 55

10 Khoirul Anam 8 10 8 10 11 13 7 7 6 7 4 7 4 6 4 8 52 66 59

11 Karisma Ayu Ningsih 9 10 8 9 11 12 7 9 4 7 4 7 4 7 7 8 54 68 61

12 Lukman 8 10 7 10 11 12 4 6 4 7 6 7 4 6 6 7 50 65 57,5

13 M. Imam Maulana 10 13 7 10 8 13 6 7 7 8 5 7 4 6 7 9 54 72 63

14 M. Heri Verdiansyah 7 9 7 8 10 11 4 6 5 6 7 7 4 4 6 8 49 56 52,5

15 M. Rendy Saputra 12 12 9 10 10 11 9 9 7 8 7 8 6 7 8 9 68 75 71,5

16 Revan Aji Nugroho 12 14 8 10 10 15 9 10 7 8 7 8 7 8 8 9 68 82 75

17 Revantio 10 11 8 9 8 11 7 9 5 7 4 7 4 7 6 8 52 69 60,5

18 Rohmat Tullah 9 10 7 9 10 12 7 8 6 7 5 7 4 7 7 8 55 69 62

19 Rizky Paturohman 7 10 5 10 10 12 5 7 5 7 5 7 6 7 8 7 50 66 58

20 Resa Wahyu Resmawan 8 11 7 10 10 13 4 7 7 7 4 7 4 8 6 8 50 69 59,2

21 Yusup Mandia Putra 13 14 10 10 13 15 7 10 8 8 7 8 6 8 9 9 72 82 73,5

22 Zazzicha Aulia Maharani 11 14 10 10 13 15 7 10 8 8 7 8 6 8 9 9 72 82 77

Jumlah 1234 1531 1382,2

Rata-rata Skor 56,1 69,6 63

Kriteria : 0-19 = Tidak Aktif 20-59 = Kurang Aktif

60-69 = Cukup Aktif 70-79 = Aktif

80-100 = Sangat Aktif

Indikator Keberhasilan : Apabila nilai rata-rata keaktifan belajar siswa bernilai 70%(Aktif)

Page 124: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

124

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI GURU

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED

LEARNING TEMA EKOSISTEM KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIKAM TANJUNG JABUNG BARAT

Siklus : 1 (satu)

Pertemuan : 1 (satu) Kamis, 23 Mei 2019

No Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Guru melakukan kegiatan pendahuluan

d. Mengkondisikan siswa (salam,doa )

e. Melakukan kegiatan apersepsi

f. Memberikan motivasidan menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelonpok kecil dalam

pelaksanaan proyek

c. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok heterogen

d. Kondisi kelas tetap kondusif saat pembentukan kelompok

3 Guru mengeksplorasi informasi mengenai materi

e. Guru menyampaikan materi sesuai buku panduan

f. Guru membimbing siswa dalam mengeksplorasi informasi yang ada

pada buku bacaan

Page 125: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

125

g. Guru memperlihatkan video komponen ekosistem kepada siswa

h. Guru menyediakan media pembelajaran dengan baik

4 Guru memberikan pertanyaan/ permasalahan kepada siswa untuk

diselesaikan dengan pelaksanaan proyek

c. Pertanyaan mengandung permasalahan yang harus dipecahkan dengan

proyek

d. Membahas terlebih dahulu permasalahan yang akan diberikan

5 Guru mengarahkan siswa untuk merancang langkah-langkah penyelesaian

proyek

c. Guru memberikan gambaran langkah penyelesaian proyek

d. Guru menjelaskan tujuan pembuatan proyek

e. Guru menanyakan kesulitan masing-msaing kelompok

6 Guru memfasilitasi dan monotoring pelaksanaan proyek

c. Guru memberikan masukan dan arahan pada siswa

d. Guru memberikan bantuan apabila siswa mengalami kesulitan

e. Guru mengawasi penyelesaian proyek siswa

7 Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan umpan balik atas hasil

pekerjaan siswa

c. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil proyek siswa

d. Guru mengkonfirmasi hasil proyek siswa

8 Guru menutup pembelajaran

d. Guru bersama siswa melakukan refleksi

e. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

Jumlah 64

Rata-rata 3,6

Page 126: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

126

Page 127: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

127

Lampiran 5

LEMBAR WAWANCARA SISWA

Nama :

No. Absen :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pembelajaran tematik? Iya, suka

2 Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran tematik? Asik, dan enak aja

3

Bagaimana pendapat kamu tentang cara mengajar guru yang

digunakan dalam pembelajaran selama ini?

Biasanya, Bapak selalu selalu meminta kami

untuk mencatat saja dan mengerjakan soal-soal di

buku

4 Pernahkan kamu mendengar atau mengetahui model

pembelajaran project based learning?

Belum pernah pak

5 Apakah kamu ingin mendengaratau mengetahui model

pembelajaran project based learning?

Iya mau pak

6 Apakah model project based learning meningkatkan keaktifan

belajar kamu dalam belajar?

Iya pak

7 Apakah kamu senang dengan model pembelajaran sekarang Iya lebih asik soalnya

8 Apakah kamu berusaha sendiri dalam memahami materi? Iya ingin sekali

9 Apa yang kamu dapat setelah mempelajari pembelajaran

tematik menggunakan model project based learning?

Saya biasa membuat karya sesuai dengan

keinginan, terus lebih cepat ngerti pelajarannya

10 Apakah dengan diterapkan model project based learning dapat Iya pak

Page 128: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

128

membawa perubahan tingkah laku belajar kamu?

11 Apakah pengetahuan kamu yang diperoleh dari model project

based learning bisa bertahan lama?

Bisa pak

12 Apakah kamu ikut berpartisipasi dalam kelompokmu? Iya ikut pak

13 Apakah kamu berani bertanya kepada temanmu? Berani pak

14 Apakah kamu bertanya kepada guru apabila kamu belum

paham?

Ada pak, kadang-kadang

15 Apakah kamu membantu teman yang belum paham? Iya kadang-kadang

16 Apa yang kamu rasakan terkait dengan pembelajaran tematik

sekarang?

Sekarang ini, belajarnya lebih seru tidak bikin

ngantuk

17 Adakah perbedaan dengan model pembelajaran guru

sebelumnya?

Ada pak

18 Dibanding dengan pembelajaran sebelumnya apakah

pembelajaran tematik pada saat ini lebih menyenangkan?

Iya pak lebih menyenangkan

Page 129: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

129

Lampiran 6

Lembar Wawancara Guru

Nama Guru : Solihin, S.Pd.I

Hari/ Tanggal : Jum‟at/ 24 Mei 2019

Wawancara sebelum pembelajaran

No Persyaratan Jawaban

1 Berapa lama bapak mengajar di MI Nurul Hikam 027 ?

Dari tahun 2012 semester awal jadi kurang

lebih 8 tahun

2

Berapa lama bapak mengajar di kelas V ? Sekitar delapan tahun

3 Berapa jumlah perserta didik yang belajar di kelas bapak saat ini?

Jumlahnya 18 siswa, 11 laki-laki dan 7

perempuan

4 Bagaimana cara bapak menyampaikan materi kepada siswa?

Biasanya saya membaca terlebih dahulu

kemudian anak menyimak, atau sebaliknya

5

Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran?

Respon siswa ya sangat menanggapi, karena

kan sudah terbiasa dengan cara belajar yang

tersebut

Page 130: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

130

6 Apa model pembelajaran yang sering bapak gunakan pada saat

proses pembelajaran?

Biasanya saya menggunakan model

cooperative learning cuman ya, saya kurang

memahaminya juga

7 Apakah dalam proses pembelajaran bapak pernah menggunakan

model project based learning? Belum pernah

Wawancara setelah pembelajaran

No Persyaratan Jawaban

1 Apakah dengan menggunakan model project based

learning materi pembelajaran tematik lebih mudah

untuk dipahami oleh siswa?

Saya rasa sangat mudah, karena siswanya sendiri

berpartisipasi aktif dalam prosesnya

2 Apakah dengan model project based learning dapat

mengecek pemahaman masing-masing siswa dalam

diskusi kelompok?

Saya rasa bisa, dengan siswa dibentuk kelompok begini

guru akan lebih mudah untuk melihat mana saja siswa yang

memang benar-benar paham materi yang kita sampaikan

3 Apakah dengan menggunakan model project based

learning lebih aktif dalam proses pembelajaran?

Seperti yang kita lihat tadi siswa terlihat aktif selain itu

siswa sangat nyaman dengan model ini

4 Apakah dengan menggunakan model project based

learning siswa berani mengemukakan jawabannya?

Iya lebih berani

Page 131: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

131

Lampiran 7

ANGKET RESPON SISWA

Nama :

Kelas :

No.Absen :

Berilah tanda Check List sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan dibawah ini !!

Ket : Ya (Setuju) dan Tidak (Tidak Setuju)

No Pernyataan Pilihan Sikap

Ya Tidak

1 Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik

2 Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran ini, membuat saya lebih berani mengemukakan

pendapat

3 Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih menghargai pendapat orang lain

4 Saya lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran tematik dengan cara belajar seperti ini

(PjBL)

5 Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini

6 Saya lebih suka belajar kelompok daripada belajar sendiri-sendiri

7 Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar

Page 132: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

132

8 Cara belajar seperti ini, membuat saya berani mengajukan pertanyaan pada guru maupun teman

9 Belajar kelompok membuat saya lebih mudah memahami materi

10 Cara belajar seperti ini, menumbuhkan sikap kritis, berfikir ilmiah dan kerja sama

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda silang pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kalian

Jawablah pertanyaan dengan benar dan jujur

Jangan lupa berdoa sebelum menjawab pertanyaan

1. Saya ............... Membantu teman yang belum paham.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

2. Saya ............... ikut berpartisipasi dalam belajar kelompok.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

3. Saya ............... mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

4. Saya .............. mengeluarkan pendapat saat pembelajaran berlangsung.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

Page 133: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

133

5. Saya ............... merasa malas saat untuk mencatat materi yang sedang diajarkan.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

6. Saya .............. lebih suka diam saat berdiskusi dalam kelompok.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

7. Saya .............. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun teman.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

8. Saya ............ bosan dengan modal pembelajaran kelompok.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

9. Saya ............ bertanya kepada guru jika ada materi yang belum jelas.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

10. Saya ............ mendengarkan pendapat teman yang sedang berbicara didepan kelas.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

Page 134: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

134

Lampiran 8

SILABUS

Satuan Pendidikan : MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat

Kelas / Semester : V / II

Tema / Subtema 1 : Ekosistem / Komponen Ekosistem

Pertemuan ke : 2

Kompetensi Inti :

KI-1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman

dan guru.

KI-3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.

KI-4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Proses Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber dan

Media

Page 135: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

135

Belajar

Bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi

dari teks laporan buku

tentang makanan dan

rantai makanan,

kesehatan manusia,

keseimbangan

ekosistem, serta alam

dan pengaruh kegiatan

manusia dengan

bantuan guru dan

teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih

dan memilah kosakata

baku.

Menceritakan

informasi dari

teks bacaan

tentang

komponen di

dalam sebuah

ekosistem.

Mencari informasi

tentang komponen

di dalam sebuah

ekosistem melalui

bacaan, dan

menjawab

pertanyaan

berdasarkan

bacaan

Menyimak teks

percakapan

Kegiatan Pendahuluan:

Melakukan Kegiatan

Pendahuluan Awal

Kegiatan Inti:

Membentuk kelompok

(6-7 orang perkelompok)

Perancangan langkah-

langkah Penyelesain

proyek

Setiap Kelompok

menyelesaikan proyek

difasilitasi dan

dimonotoring

Penyusunan Laporan dan

persentasi hasil proyek

Evaluasi

1. Lembar

Obsrvasi

Aktivitas

Belajar

Siswa

2. Lembar

Observasi

Aktivitas

Mengajar

Guru

3. Tes

Angket

Aktivitas

Belajar

Siswa

6 x 35

Menit

Sumber:

1. Buku Siswa

2. Buku Guru

3. Lingkungan

Sekolah

Media:

Seterofom,

kardus, kertas

A4 yang ada

gambarnya,

lem, gunting,

pipet, batu,

ranting kayu,

daun, rumput

kecil, pasir,

cat, kuas,

lilin, dan

Page 136: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

136

Kegiatan Penutup:

Apresiasi hasil proyek

Menutup Pembelajaran

jarum pentul.

IPA

3.6 Mengenal jenis hewan

dari makanannya dan

mendeskripsikan rantai

makanan pada

ekosistem di

lingkungan sekitar.

Mengidentifikasi

komponen di

dalam sebuah

ekosistem

Mengidentifikasi

ciri-ciri benda

hidup dan benda

mati yang

merupakan

komponen

ekosistem dengan

teliti

Mengamati benda-

benda di

lingkungan

sekitarnya, dan

membedakan

biotik dan abiotik

dengan cermat.

Bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi

dari teks laporan buku

tentang makanan dan

rantai makanan,

kesehatan manusia,

Mencari

informasi dari

teks bacaan

tentang jenis

ekosistem

Melakukan riset

sederhana, dan

mengidentifikasi

komponen di

dalam sebuah

ekosistem.

Page 137: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

137

keseimbangan

ekosistem, serta alam

dan pengaruh kegiatan

manusia dengan

bantuan guru dan

teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih

dan memilah kosakata

baku.

IPA

4.6 Menyajikan hasil

pengamatan untuk

membentuk rantai

makanan dan jejaring

makanan dari makhluk

hidup di lingkungan

sekitar yang terdiri dari

karnivora, herbivora,

dan omnivora

Melakukan

pengamatan

untuk

mengidentifikasi

komponen di

dalam sebuah

ekosistem.

Membuat laporan

singkat tentang

jenis-jenis

ekosistem dan

cirinya.

Melakukan riset

sederhana, dan

menjelaskan ciri-

ciri beberapa jenis

ekosistem dengan

percaya diri.

Menggali informsi

dari teks bacaan,

dan menjelaskan

tentang jenis

ekosistem.

Bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi

dari teks laporan buku

Mencari

informasi dari

teks bacaan

Melakukan kerja

proyek membuat

miniatur

Page 138: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

138

tentang makanan dan

rantai makanan,

kesehatan manusia,

keseimbangan

ekosistem, serta alam

dan pengaruh kegiatan

manusia dengan

bantuan guru dan

teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih

dan memilah kosakata

baku

IPA

3.6 Mengenal jenis hewan

dari makanannya dan

mendeskripsikan rantai

makanan pada

ekosistem di

lingkungan sekitar.

tentang jenis

ekosistem.

Mengidentifikasi

komponen di

dalam sebuah

ekosistem

Menjelaskan

beberapa jenis

ekosistem.

ekosistem, dan

mengidentifikasi

komponen di

dalam sebuah

ekosistem.

Melakukan kerja

proyek membuat

miniatur

ekosistem, dan

menjelaskan ciri-

ciri beberapa jenis

ekosistem dengan

percaya diri.

Menggali informsi

dari teks bacaan

hasil kerja proyek,

dan menjelaskan

Page 139: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

139

tentang jenis

ekosistem

Bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi

dari teks laporan buku

tentang makanan dan

rantai makanan,

kesehatan manusia,

keseimbangan

ekosistem, serta alam

dan pengaruh kegiatan

manusia dengan

bantuan guru dan

teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih

dan memilah kosakata

baku

IPA

3.6 Mengenal jenis hewan

dari makanannya dan

mendeskripsikan rantai

makanan pada

ekosistem di

lingkungan sekitar.

4.6 Menyajikan hasil

pengamatan untuk

Mencari

informasi dari

teks bacaan

tentang faktor-

faktor yang

memengaruhi

keseimbangan

ekosistem.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kesimbangan

ekosistem.

Membuat laporan

sederhana tentang

Menyimak teks

percakapan dan

menggali informasi

dari bacaan, untuk

mengidentifikasi

faktor-faktor yang

mempengaruhi

keseimbangan

ekosistem.

Menjawab

pertanyaan

berdasarkan

bacaan, dan

mengolah

informasi tentang

faktor-fak tor yang

memepengaruhi

Page 140: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

140

membentuk rantai

makanan dan jejaring

makanan dari makhluk

hidup di lingkungan

sekitar yang terdiri dari

karnivora, herbivora,

dan omnivore.

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

keseimbangan

ekosistem.

keseimbangan

ekosistem.

Membuat laporan

sederhana

tentangfaktor-

faktor yang

mempengaruhi

keseimbangan

ekosistem.

Mengetahui,

Kepala MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat Guru Kelas Jambi, Mei 2019

S.Haryati, S.Pd.I Solihin, S.Pd.I Risky Dwi Prasetyo

NIM: TPG.151718

Page 141: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

141

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027

Kelas / Semester : V / 2

Tema 5 : Ekosistem

Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem

Pembelajaran Ke : 1

Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah.

Page 142: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

142

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD) :

3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan

ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator:

Menceritakan informasi dari teks bacaan tentang komponen di dalam sebuah ekosistem.

IPA

Kompetensi Dasar (KD) :

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.

Indikator:

Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.

Siswa mampu mengetahui komponen dalam sebuah ekosistem.

Page 143: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

143

D. MATERI PEMBELAJARAN

Mencari informasi tentang komponen di dalam sebuah ekosistem melalui bacaan, dan menjawab pertanyaan berdasarkan

bacaan

Menyimak teks percakapan,dan mengidentifikasi ciri-ciri benda hidup dan benda mati yang merupakan komponen

ekosistem dengan teliti

Mengamati benda-benda di lingkungan sekitarnya, dan membedakan biotik dan abiotik dengan cermat.

E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa

menjawab salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang

siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini

datang paling awal (Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk

selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi

tercapainya sita-cita Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil

nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan

tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai

15 menit

Page 144: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

144

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam

mengikut pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan

pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan,

dilanjutkan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan

awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema, yaitu

“Ekosistem.” Guru memberikan penjelasan bahwa dalam tema ini siswa akan

mencari informasi dan memahami lebih rinci tentang ekosistem.

Guru mengajak siswa untuk mengamati dua gambar yang disajikan. Siswa

diminta menjelaskan perbedaan antara kedua gambar yang tersedia.

Guru merespon siswa untuk mempertanyakan dari dua sebuah gambar tersebut.

Kegiatan ini dapat membiasakan siswa berpikir aktif dan terampil dalam

mencari informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Siswa membaca dan mencermati dialog pembuka kegiatan pembelajaran, beri

penekanan pada kata ekosistem.

Tanyakan kepada siswa: “Menurut kalian, apakah ekosistem itu?”“Apa yang

180 menit

Page 145: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

145

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

kalian ketahui tentang ekosistem?”“Apakah peranan ekosistem bagi makhluk

hidup?”“Menurutmu, apakah semua tempat terdiri atas ekosistem yang sama?”

Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas untuk menstimulus rasa ingin tahu

siswa tentang topik yang akan didiskusikan.

Minta siswa untuk mengingat kembali hal-hal yang mereka temukan di

lingkungan sekitar mereka, “Coba perhatikan lingkungan sekitar kita.

Ekosistem apa saja yang dapat kita temui di sekitar kita?”

Siswa membaca teks dengan saksama bacaan tentang Ekosistem.

Guru memimpin diskusi kelas dengan menanyakan kata-kata yang sukar serta

hal-hal penting seputar bacaan.

Siswa mengemukakan dan menuliskan pokok pikiran serta informasi penting

yang ditemui di setiap paragraf bacaan (kegiatan ini merupakan kegiatan yang

digunakan untuk mencapai KD 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling

berkaitan pada teks nonfiksi).

Guru memberikan penjelasan kembali tentang “pokok pikiran”.

Siswa saling berdiskusi tentang pokok pikiran serta informasi penting yang

telah mereka tuliskan.

Page 146: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

146

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru meminta siswa membuat 2 kelompok bagian, kemudian guru

memperlihatkan video tentang komponen ekosistem.

Siswa mencermati teks bacaan yang disajikan pada buku siswa tentang jenis

makanan hewan.

Siswa bersama-sama mendiskusikan tentang isi teks bacaan tersebut.

Siswa menuliskan hal-hal yang masih belum ia pahami ke dalam tabel

pertanyaan yang nanti dapat ia cermati kembali saat siswa sudah memperoleh

jawabannya.

Sarankan kepada siswa untuk membuat catatan kecil yang dapat membantu

siswa mengingat kembali jenis-jenis makanan hewan.

Siswa bersama dengan kelompoknya, mencari gambar hewan-hewan dari

majalah atau surat kabar. Kemudian, siswa diminta mengklasifikasikan hewan-

hewan yang ditemui berdasarkan jenis makanannya (kegiatan ini digunakan

untuk makin memperdalam pemahaman siswa tentang kategori hewan

berdasarkan jenis makanannya.

Pada kegiatan ini, siswa dapat mempergunakan informasi yang mereka

dapatkan dari teks bacaan yang disajikan di Buku Siswa.

Page 147: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

147

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari

bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan

dari pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdoa bersama-sama dan

guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan

berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukam oleh guru. Namun masih

ada siswa yang terlihat binggung dan susah mengeluarkan pendapat ketika

permasalahan diberikan oleh guru.

15 menit

Page 148: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

148

RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027

Kelas / Semester : V / 2

Tema 5 : Ekosistem

Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem

Pembelajaran Ke : 2

Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD) :

Page 149: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

149

3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan

ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator:

Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem

IPA

Kompetensi Dasar (KD) :

4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di

lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora

Indikator:

Melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.

Membuat laporan singkat tentang jenis-jenis ekosistem dan cirinya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu menidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem dengan teliti.

Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya diri.

Siswa mampu menjelaskan tentang jenis ekosistem dengan mandiri

D. MATERI PEMBELAJARAN

Melakukan riset sederhana, dan mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.

Melakukan riset sederhana, dan menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya diri.

Menggali informsi dari teks bacaan, dan menjelaskan tentang jenis ekosistem.

Page 150: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

150

E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab

salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa

yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal

(Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan

sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita Guru

memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen

dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan

kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi

kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan

15 menit

Page 151: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

151

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti Guru meminta siswa membaca teks bacaan Ekosistem secara saksama.

Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan

mengindentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis ekosistem

yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristiknya dengan cermat dan teliti.

Siswa mendiskusikan pemahaman mereka dari kegiatan membaca tentang

ekosistem, jenis, ciri-ciri dan karakteristiknya.

Siswa menjelaskan hal-hal yang mereka ingin ketahui lebih dalam topik

ekosistem dan menuliskan daftar pertanyaan mereka dibuku tulisnya.

Siswa membentuk kelompok dan berkolaborasi dengan teman dalam kegiatan

riset sederhana untuk membuat album ekosistem.

Siswa mendengarkan intruksi/urutan kegiatan serta hal-hal yang harus dicapai

dalam kegiatan riset sederhana.

Siswa memilih salah satu ekosistem yang telah mereka ketahui berdasarkan

kesepakatan kelompok.

Siswa bersama teman sekelompok mencari informasi dari berbagai sumber untuk

melengkapi informasi tentang jenis ekosistem yang mereka pilih serta mencari

180 menit

Page 152: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

152

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

atau membuat gambar secara mandiri tentang ekosistem, ciri dan karakteristik,

dan unsur-unsur pendukungnya.

Siswa membuat album ekosistem mereka di media kertas A4 serta

mendekorasinya dengan menarik dan kreatif.

Siswa membuat album dan berkerja sesuai dengan target pencapaian dan kriteria

penilaian dalam pembuatan Album Ekosistem secara berkelompok.

Siswa kemudian berkelompok mempresentasikan hasil karya mereka di depan

kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan yang akan timbul

berkaitan dengan hasil karya mereka.

Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari

bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari

hasil pembalajaran. Serta Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk

menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi. Sebelum pulang guru

dan siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum

keluar kelas.

15 menit

Page 153: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

153

RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027

Kelas / Semester : V / 2

Tema 5 : Ekosistem

Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem

Pembelajaran Ke : 1

Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

Page 154: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

154

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD) :

3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan

ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator:

Mencari informasi dari teks bacaan tentang jenis ekosistem.

IPA

Kompetensi Dasar (KD) :

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.

Indikator:

Mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem

Menjelaskan beberapa jenis ekosistem.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu menidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem dengan teliti.

Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya diri.

Siswa mampu menjelaskan tentang jenis ekosistem dengan mandiri

D. MATERI PEMBELAJARAN

Melakukan kerja proyek membuat miniatur ekosistem, dan mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.

Page 155: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

155

Melakukan kerja proyek membuat miniatur ekosistem, dan menjelaskan ciri-ciri beberapa jenis ekosistem dengan percaya

diri.

Menggali informsi dari teks bacaan hasil kerja proyek, dan menjelaskan tentang jenis ekosistem.

E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab

salam. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa

yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal

(Menghargai kedisiplikan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan

sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita Guru

memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen

dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan

kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi

kepada siswa agar semangat dalam mengikut pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Selanjutnya guru mengkaitkan pembelajaran yang lalu dengan

15 menit

Page 156: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

156

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan

setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti Siswa membaca teks bacaan tentang jenis-jenis Ekosistem secara seksama.

Siswa mengamati dan mencari informasi penting dari bacaan dan

mengidentifikasi komponen-komponen sebuah ekosistem, jenis-jenis ekosistem

yang ada di dunia berserta ciri-ciri dan karakteristik dengan cermat dan teliti.

Guru meminta siswa menjadi beberapa kelompok, semua siswa akan dibagi ke

dalam 3 kelompok dan setiap satu kelompok terdiri dari 7 anggota.

Guru menyiapkan bahan-bahan dan alat proyek miniatur ekosistem, yakni

kardus, seteropong, kertas dengan gambar-gamabr hewan di darat maupun dilaut,

batu-batu, kayu kecil, cat air, pipet, tanaman dan tumbuhan seperti daun, dan lain

sebagainya. Kemudian guru membagikan setiap kelompok.

Guru menjelaskan sedikit mengenai materi dan langkah-langkah yang akan

mereka bahas hari ini, yakni mengenai kerjasama dalam pembuatan proyek

ekosistem.

180 menit

Page 157: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

157

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru mencontohkan tata cara dalam pembuatan proyek ekosistem, dari cara

membuat daun, sawah padi, rumput, pohon, dan sebagainya supaya siswa paham

dan mengerti.

Setelah semua siswa memahami penjelasan guru, siswa akan mengerjakan

sebuah proyek yakni masing-masing kelompok harus merancang bahan-bahan

dan alat miniatur ekosistem sebaik mungkin yang sudah disiapkan oleh guru,

masing-masing kelompok harus membuat bentuk kerjasama yang dapat

dilakukan dari pembuatan proyek. (Penentuan proyek).

Semua kelompok telah mendapatkan bahan-bahan dan alat miniatur ekosistem,

tugas selajutnya masing-masing kelompok harus merancang penyelesaian proyek

mereka. (Perancangan Langkah Penyelesaian Proyek).

Masing-masing kelompok harus menyelesaian proyek miniatur ekosistem

tersebut selama 30 menit.

Siswa menyelesaikan proyek dengan dimonotoring guru. (Penyelesaian Proyek).

Seluruh kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil proyek. (Penyusunan

Laporan dan Persentasi).

Guru memberikan penguatan kepada siswa.

Page 158: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

158

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru melakukan evaluasi proses dan hasil proyek.

Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari

bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari

hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru memberikan kata-kata motivasi belajar

terhadap siswa dan guru serta siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap

salam kepada siswa sebelum keluar kelas.

15 menit

Page 159: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

159

RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikam 027

Kelas / Semester : V / 2

Tema 5 : Ekosistem

Sub Tema 1 : Komponen Ekosistem

Pembelajaran Ke : 2

Alokasi Waktu : (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

Page 160: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

160

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD) :

3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan

ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator:

Mencari informasi dari teks bacaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem.

IPA

Kompetensi Dasar (KD) :

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.

Indikator:

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesimbangan ekosistem.

Kompetensi Dasar (KD) :

4.6a. Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di

lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivore.

Indikator:

Membuat laporan sederhana tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

Siswa mampu mengolah informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem

Siswa mampu membuat laporan sederhana tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

Page 161: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

161

D. MATERI PEMBELAJARAN

Menyimak teks percakapan dan menggali informasi dari bacaan, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

keseimbangan ekosistem.

Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan, dan mengolah informasi tentang faktor-faktor yang memepengaruhi

keseimbangan ekosistem.

Membuat laporan sederhana tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Project Based Learning, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab

salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama

sebelum pelaja ran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil

nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan

tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai

pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya mengkaitkan

15 menit

Page 162: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

162

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

membuka pelajaran dan menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan,

dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan

dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan

setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti Guru meminta siswa untuk mengamati dan memahami tentang gambar ekosistem

yang telah disiapkannya.

Siswa mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan perubahan dalam suatu

ekosistem, bentuk perubahan yang dapat terjadi, faktor-faktor yang mempengaruji

keseimbangan ekosistem, dan akibatnya bagi keseimbangan ekosistem, dan

akibatnya bagi keseimbangan suatu ekosistem.

Guru menyuruh Siswa membentuk kelompok kemudian berkolaborasi dalam

kegiatan selanjutnya.

Siswa akan melakukan kehiatan membandingkan dan membedakan kondisi

sebuah ekosistem yang belum dan sudah mengalami perubahan.

Guru membagikan kertas A4 setiap kelompok yang akan dibagi menjadi dua sisi.

Siswa mendiskusikan perbandingan dan perbedaan pada sisi tiap gambar secara

180 menit

Page 163: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

163

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

berkelompok.

Siswa akan menggambar kondisi ekosistem pada saat musim penghujanan di sisi

lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang berinteraksi disana.

Sedangkan di sisi kanan adalah keadaan ekosistem pada saat musim kemarau,

lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang berinteraksi di sana.

Siswa perlu memperhatikan keindahan gambar dan warna-warna yang jelas dan

menarik, dan dengan memperhatikan komposisi dan proporsi.

Guru menyuruh setiap kelompok mendekorasi karya mereka secara kreatif dan

menarik.

Siswa kemudian menuliskan keterangan yang sesuai mengenai kondisi di masing-

masing gambar secara jelas dan mudah dipahami.

Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil karya perkerjaan mereka di

depan kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan yang akan timbul

berkaitan dengan hasil karya mereka.

Guru memberikan apresiasi untuk hasil karya mereka yang bagus.

Siswa pun mendiskusikan ilustrasi percakapan dan memberikan pendapat mereka

tentang efek perubahan pada suatu ekosistem terhadap populasi dan

Page 164: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

164

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

keberlangsungan/daya bertahan habitat makhluk hidup dalam ekosistem tersebut.

Penutup Guru meminta siswa menyimpulkan hasil yang sudah di pelajari bersama-sama,

selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil

pembelajaran. Sebelum pulang Guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru

mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas.

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Guru & Buku Siswa Tema : Ekosisitem Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

Kardus, kertas yang bergambar ekosistem, seterovom, kayu kecil, daun, pipet, batu, lem, cat, kater, dan lain sebagainya

yang sudah di siapkan.

H. PENILAIAN

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Angket Respon Siswa

Page 165: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

165

Guru Kelas Jambi, Mei 2019

Peneliti

Solihin, S.Pd.I Risky Dwi Prasetyo

Mengetahui,

Kepala MI Nurul Hikam 027 Tanjabarat

S.Haryati, S.Pd.I

Page 166: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

166

Lampiran 10

Dokumentasi Penelitian di MI Nurul Hikam 027 Tanjung Jabung Barat

Page 167: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

167

Foto saat proses KBM berlangsung Foto saat guru menjelaskan materi

Foto saat pembagian proyek serta menyiapkan alat dan bahan

proyek

Page 168: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

168

Foto saat perancangan perencanaan langkah penyelesaian

proyek

Page 169: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

169

Foto saat pengerjaan penyelesain proyek

Page 170: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

170

Foto saat membuat laporan proyek dan pengerjaan kerja

proyek hampir selesai

Page 171: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

171

Foto saat mempresentasikan hasil karya kerja proyek

Page 172: MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN …

172

Foto saat hasil proyek selesai dan penutupan kerja proyek