Menorraghia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hgdskdyskayu

Citation preview

HAID DAN SIKLUSNYAHaid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disetai pelepasan (deskuamasi) endometrium.1Panjangnya siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Kerana jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan lebih kurang 1 hari. Panjang siklus haid normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja anatara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya tidak sama. Panjangnya siklus haid dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 42 tahun adalah 27,1 hari, dan pada wanita usia 55 tahun adalah 51,9 hari. Jadi, sebenarnya panjang siklus haid 28 hari itu tidak sering dijumpai. Panjangnya siklus yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari, dan kira-kira 97% wanita yang berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari. Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya siklusnya tidak berovulasi (anovulatoar)1Lamanya haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid itu menetap.1Jumlah darah yang keluara rata-rata 33,2 16 cc. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak. Pada wanita yang anemi defisiensi besi, jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah haid yang lebih dari 80 cc dianggap patologik. Darah haid tidak membeku; ini mungkin disebabkan fibrinolisin.1Kebanyakan wanita tidak merasakan gejeal-gejala pada waktu haid, tetapi sebagian kecil merasa berat dipanggul atau merasa nyeri (dismenorea). Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum. Menurut Brown,menurunnya usia waktu menarche itu sekarang disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik, dan berkurangnya penyakit menahun. Menarche terjadi ditengah-tengah masa pubertas, yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Sesudah masa pubertas, wanita memasuki masa reproduksi, yaitu masa dimana ia dapat memperoleh keturunan. Masa reproduksi ini berlangsung 30-40 tahun dan berakhir pada masa mati haid atau baki (menopause).1 Tabel 1. Perubahan hormonal selama siklus menstruasi (LH, FSH, estrogen, progesteron)1

Tabel 2. Perubahan organik selama siklus menstruasi (ovarium dan endometrium).1

Gambar 1. Hubungan perubahan-perubahan dalam ovarium, dalam kadar hormon dalam darah, dan dalam endometrium dalam siklus haid.1Gangguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam2 :1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan Hipermenorea atau menoragiaIalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal. Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uteris, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium yang lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrim, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid (irreguler endometrial shedding), dan sebagainya. Pada gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium diikuti dengan gangguan pelepasannya pada waktu haid.2 HipomenoreaIalah perdarahan haid yang lebih pendek dan/atau kurang dari biasanya. Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin, dan lain-lain. Kecuali jika ditemukan sebab yang nyata. Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas22. Kelainan siklus PolimenoreaPada polimenorea, siklus haid lebih pendek dari biasa ( 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.2Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibtkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.2 OligomenoreaDisini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus lebih dari 3 bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea. Perdarahan pada oligomenorea biasanya kurang.2Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga anovulatoar dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.2 Amenorea Ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Dibagi atas amenorea primer jika seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah mendapatkan haiod, dan amenorea sekunder jika wanita sudah pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi.23. Perdarahan diluar haid Metroragia 4. Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid Premenstrual tension (ketegangan prahaid). Mastodinia. Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi). Dismenorea .2PERDARAHAN DALAM KLIMAKTERIUMKelainan haid sering terjadi pada pramenopause. Kelainan tersbut dapat bersifat oligomenorea atau polimenorea. Sering juga terjadi hipomenorea atau hipermenorea. Yang paling mengganggu adalah hipermenorea. Hipermenorea disebabkan oleh tidaklagi teraturnya ovulasi dalam pramenopause; jadi siklus sering bersifat anovulatora yang dapat menimbulkan perdarahan disfungsional. Dalam hal ini, endometrium yang dipengaruhi oleh estrogen tanpa pengaruh progesteron memberi gambarab hiperplasia glandularis sitika. Hipermenorea ini paling sering terjadi dalam tahun-tahun terakhir pramenopause.3Penting diketahui bahwa diagnosis perdarahan karena gangguan fungsi ovarium dalam klimakterium tidak boleh dibuat sebelum sebab-sebab organik dapat dikesampingkan (karsinoma, polip, mioma dan lain-lain). Dalam hubungan ini, pada wanita disekitar menopause dengan perdarahan berlebihan yang tidak teratur perlu dilakukan kerokan diagnostik. Hipermenorea dalam premenopause disebabkan 77% oleh perdarahan disfungsional, 17,7% oleh polip dan mioma, dan 5,2% oleh karsinoma endometrium. Apabila perdarahan terjadi sesudah menopause, maka 50% dari perdarahan disebabkan oleh karsinoma.3TerapiJika wanita dalam klimakterium mengeluh mengenai kelainan siklus yang bersifat oligomenorea atau hipomenorea, ia tidak perlu diberi terapi, kecuali penerangan yang baik. Sebaliknya, perdarahan yang berlebihan (hipermenorea, polimeorea, menometroragia) perlu mendapat perhatian sepenuhnya. Dengan kerokan perlu dipastikan bahwa perdarahn tidak berdasarkan kelainan organik.3

DAFTAR PUSTAKA1. Jusuf HM. Haid dan siklusnya. Dalam : Ilmu kandungan edisi kedua. Editor: Wiknjosastro H. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. Jakarta.2005 : 103-1202. Simanjuntak P. Gangguan Haid dan siklusnya. Dalam : Ilmu kandungan edisi kedua. Editor: Wiknjosastro H. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. Jakarta.2005 : 204-2293. Sastrawinata S. Gangguan pada masa bayi, kanak-kanak, pubertas, klimakterium, dan senium. Dalam : Ilmu kandungan edisi kedua. Editor: Wiknjosastro H. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. Jakarta.2005 : 235-2411