Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEYNOTE SPEECH
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI NASIONAL
MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan pada acara Seminar Nasional Agroindustri 2020
9 November 2020
2
OUTLINE
I. MENGHADAPI ERA VUCA
II. KONDISI INDUSTRI AGRO NASIONAL
III. PELUANG DAN PERMASALAHAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
IV. LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
A. PENGGUNAAN TEKNOLOGI IR 4.0
B. KEBIJAKAN SUBTITUSI IMPOR INDUSTRI AGRO NASIONAL
V. PENUTUP
3
I. MENGHADAPI ERA VUCA
•Pengembangan agroindustri semakin kompleks
•Permasalahan semakin tidak jelas
•Tidak ada solusi yang sangat tepat
•Prediksi semakin sulit dilakukan
•Tidak dapat diprediksi
•Dramatis
•Bergerak cepat
VOLATILITY UNCERTAINTY
AMBIGUITY COMPLEXITY
Pandemi global Sosial politik yang berubah
Kemajuan teknologi secara eksponensial
4
I. MENGHADAPI ERA VUCA
Build resilience
•Efisiensi
•Penghematan
•Kurangi reject
• Just in Time
Siapkan Cadangan Sumberdaya
•Sumber bahan baku
•Bahan baku alternatif
•Pastikan Sasaran dan Target
Tetapkan sasaran dan target yang akan
dicapai
•Pasar produk
•Volume
•Targel keuntungan
•Langkah-langkah strategis
Inovasi dan Improvisasi
•Antisipasi skenario terburuk
Rencana Cadangan
•Alternatif cadangan untuk bersaing dengan kompetitor, inovasi produk, harga, dan pemenuhan kepuasan konsumen
REKOMENDASI LANGKAH STRATEGIS UNTUK INDUSTRI AGRO DALAM MENGHADAPI ERA VUCA
5
II. KONDISI INDUSTRI AGRO NASIONAL
Sumber : Pusdatin Kemenperin, telah diolah kembali.
KONTRIBUSI PDB INDUSTRI AGRO
TERHADAP PDB INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS
TRIWULAN III TAHUN 2020
6
LAPANGAN USAHA 2020
Tw I Tw II Tw III Industri Pengolahan 2,06 -6,19 -4,31
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2,58 -10,31 -7,17
Industri Pengolahan Non Migas 2,01 -5,74 -4,02
1 Industri Makanan dan Minuman 3,94 0,22 0,66
2 Industri Pengolahan Tembakau 3,49 -10,84 -5,19
3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi -1,24 -14,23 -9,32
4 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -0,36 -8,55 -19,75
5 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
3,17 -1,23 -5,92
6 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 4,50 1,10 -1,42
7 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 5,59 8,65 14,96
8 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -0,82 -11,98 -9,61
9 Industri Barang Galian bukan Logam -5,30 -9,13 -9,11
10 Industri Logam Dasar 3,98 2,76 5,19
11 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik -3,52 -9,29 -6,86
12 Industri Mesin dan Perlengkapan -9,33 -13,42 -10,76
13 Industri Alat Angkutan 4,64 -34,29 -29,98
14 Industri Furnitur -7,28 -2,57 -1,69
15 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -4,73 -5,19 1,15
PERTUMBUHAN SUBSEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN NONMIGAS TRIWULAN III 2020 (Y-on-Y)
2015 2016 2017 2018* 2019** -JAN - AGU
2019**
JAN -AGU
2020***
Ekspor 38.501 37.827 44.736 44.264 41.340 28.481 29.271
Impor 12.334 13.574 14.471 16.965 15.411 10.016 9.877
Neraca 26.167 24.253 30.265 27.299 25.929 18.465 19.394
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
50.000
NILAI NERACA SEKTOR INDUSTRI AGRO
JAN – AGU 2020(JUTA USD)
C-to-C 2020
Ekspor => 2,78 %
Impor => (1,39) %
*Data sementara **Data sangat sementara ***Data sangat sangat sementara
JAN - AGU2020***
KONTRIBUSI EKSPOR
IP Non-Migas US$ 82,76
Miliar
AGRO US$ 29,27
Miliar
Nasional US$ 130,7
Miliar
Agro terhadap
IP Non-Migas 35,36 %
Agro terhadap Nasional 22,39 %
Y-to-Y 2019
Ekspor => (8,49) %
Impor => (9,62) %
Sumber : Pusdatin Kemenperin, telah diolah kembali.
II. KONDISI INDUSTRI AGRO NASIONAL
7
8
Investasi Sektor Sekunder = Sektor Industri pada Januari-September 2020 sebesar Rp 201,9 triliun.
II. KONDISI INDUSTRI AGRO NASIONAL
9
II. KONDISI INDUSTRI AGRO NASIONAL
III. PELUANG DAN PERMASALAHAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
INDUSTRI
AGRO
Pasar domestik yang besar
Sumberdaya pertanian yang berlimpah sebagai bahan baku industri dalam negeri
Perubahan pola konsumsi konsumen yang cenderung beralih ke makanan kemasan modern
Munculnya pemain-pemain industri agro nasional yang sudah mampu bersaing di tingkat global.
10
PELUANG PADA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
III. PELUANG DAN PERMASALAHAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
Kekurangan bahan baku dan penolong, dimana sebagian besar masih dipenuhi melalui impor
Masuknya produk-produk impor yang lebih kompetitif baik dari segi harga, kualitas, maupun delivery time
Industri agro sangat terfragmentasi, dimana efisiensi rantai nilai belum optimal
Penerapan teknologi terbatas menyebabkan produktivitas rendah terutama di sektor hulu
infrastruktur cold-chain belum tersedia secara maksimal
meningkatnya masalah keamanan pangan karena penerapan GMP, HACCP dan Standard belum optimal
Strategi utama: • Peningkatan ekspor
produk industri agro • Mengurangi
ketergantungan impor bahan baku, bahan penolong, serta barang modal
11
PERMASALAHAN PADA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
1. penguatan kemampuan industri agro secara menyeluruh dengan fokus pada perbaikan sektor
hulu pertanian;
2. familiarisasi sektor pertanian dan industri agro dengan teknologi Industrial Revolution 4.0 (IR
4.0).
3. meningkatkan efisiensi value-chain dengan membangun jaringan cold-chain yang lebih baik;
4. Meningkatkan produksi produk industri agro modern dengan inovasi produk didukung dengan
insentif super deduction tax untuk research and development;
5. memperkuat daya saing produk industri agro dari segi kualitas, harga, dan kemampuan delivery
untuk memenuhi pasar ASEAN dan global;
6. meningkatkan kemampuan SDM, teknis dan teknologi industri agro guna memperkuat
kemampuan produksi nasional di pasar global. 12
IV. LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENINGKATAN NILAI EKSPOR
IV. LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
Dalam pengembangan industri agro, untuk tujuan ekspor, Kementerian Perindustrian mendorong penggunaan
teknologi IR 4.0 baik di level hulu (pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan), pengolahan, perdagangan, dan
logistik maupun penyimpanan.
Artificial Intelligence
Advanced Robotic
Internet of Things (IoT)
3D Printing
Augmented Reality/Virtual Reality
• Teknologi Braintree drones
• Teknologi Tomra’s advanced automated sorting machines
• Teknologi Trax’s IoT Suite
• Teknologi remote container management system
• Cold chain
13 Braintree drones Tomra’s advanced automated
sorting machines
Cold chain
A. PENGGUNAAN TEKNOLOGI IR 4.0
14
Salah satu yang menjadi program pemulihan ekonomi nasional Kementerian perindustrian dalam kondisi VUCA adalah program pembangunan industri subtitusi impor di sektor industri agro dengan target nilai impor menurun sebesar 35% pada tahun 2022.
IV. LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
B. PROGRAM SUBTITUSI IMPOR
15
Industri Pengolahan Susu
Industri Gula Berbasis Tebu
Industri Kertas
20,54% atau Rp 32.862,35
Milyar
Penurunan Impor
Rp. 120.019,81 Milyar atau
35,29%
Penambahan Produksi
Industri Pengolahan Buah
Langkah selanjutnya adalah mendorong adanya investasi sub sektor industri agro meliputi industri makanan, hasil
laut dan perikanan, industri minuman, tembakau dan bahan penyegar, serta industri hasil hutan dan perkebunan,
dengan total 25 proyek dengan total investasi sebesar 30 Triliun Rupiah.
IV. LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO NASIONAL
FOKUS SUBTITUSI IMPOR SEKTOR AGRO INDUSTRI
16
17
V. PENUTUP
Penguatan struktur industri merupakan strategi yang harus diambil. Untuk mencapai sasaran-
sasaran tersebut dibutuhkan koordinasi dan sinergi baik dengan kementerian/lembaga terkait,
sektor hulu agro, penyedia teknologi, pelaku usaha industri, dan akademisi/perguruan tinggi.