Upload
hoangthien
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Rekam Jejak
Menulisku
(Kusnandar Putra)
2
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
E-book ini, saya hadiahi buat sahabat-
sahabat yang mau menjejaki dunia menulis. Semoga
berbarokah.
3
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Kata Pengantar
lhamdulillah, telah tuntas e-book ini dalam kurun waktu sehari. Semua ini tentunya tak
lepas dari karunia Alloh -azza wa jalla-. Semoga e-book ini bisa menginspirasi sahabat untuk mau menulis dan istiqomah. Alhasil, atas segala kekurangan, mohon dimaafkan.
Gowa, Ramadhan 1436 H Kusnandar Putra
A
4
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Sya'bi rohimahulloh berkata, "Jika engkau mendengar sesuatu, tulislah meski
di dinding." (HR. Abu Khaitsamah, Al Ilmu No. 146)
TAHUN 2009, adalah introduksi sejarah saya „mengenal dunia menulis‟. Saat itu, saya pergi ke sebuah toko yang berada di Jln. Tentara Pelajar, Makassar, kalau tidak salah namanya Toko Buku Promedia. Di sanalah saya mencoba menyisir beberapa buku yang berderet, tersusun rapi. Dan ada sebuah buku yang menarik, buku itu berjudul “Cara Mudah Menulis Buku”. Quotesnya sangat menarik di sampul buku itu “Tips praktis menulis buku dalam 12 pekan.” Nah, saya menyimpulkan saat itu, „Menarik nih buku!‟ Lalu, saya belilah buku itu dalam kondisi masih tersegel, belum ditahu apakah isinya sama dengan inspirasi sampulnya. Sesampainya di rumah, saya bersegera membuka segel buku ini, saya menelusuri isinya, membaca endorsment, dan membaca kata pengantar dari penulisnya langsung. Maka, setelah itu, masuklah saya pada bagian isinya dan di sinilah detik-detik awal saya „memberanikan diri‟ menulis buku.
5
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Seluruh isinya sangat menginspirasi, menggerakkan saya, apalagi saat membaca kisah penulis yang juga dosen di FISIP UI Depok ketika menularkan virus menulis kepada mahasiswanya, “Hanya manusia prasejarah yang tidak mau menulis dan mengabadikannya dalam sesuatu yang bisa dibaca oleh generasi yang akan datang. Sehingga, mereka tidak pernah tercatat dalam sejarah, dianggap tidak ada! Kalian mau seperti manusia prasejarah?” Kalimat ini yang lumayan menggerakkan saya untuk bersiap merencanakan menulis buku. Dan usai saya menamatkan buku ini, maka terencanalah untuk menulis buku „Siapa Bilang Orang Bodoh Tidak Bisa Fisika?‟ Sengaja saya mengambil judul ini karena saat itu beberapa rekan mahasiswa, yang juga sekelas saya, ternyata berasal dari jurusan IPS ketika SMA. Ada juga yang IPA, tetapi masih kesulitan memahami Fisika di bangku kuliah. Karena itulah, saya harus peka dengan kondisi yang seperti ini, kasihan jika sahabat-sahabat ini menghabiskan uang kuliah tetapi tidak paham-paham dengan materi kuliah. Olehnya itu, perencanaan buku itu harus segera saya tuntaskan. Tidak boleh bermain-main.
6
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Meskipun tugas kuliah banyak, ujian di depan mata, dan berbagai rintangan lainnya. Saya selalu pegang prinsip hingga kini, bahwa kita bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Kita tidak sibuk. Tapi, kadang kitalah yang menyibukkan diri pada hal yang tidak bermanfaat. Maka, langkah awal yang saya lakukan adalah mencoba mencari judul-judul yang pas, yang bisa membuat pembaca itu „tertarik dan unik‟. Ada banyak judul buku yang beredar, dan cukup membuat masyarakat tertarik. Yang menarik jadi semua judul ini adalah ada kata „jangan‟ dan kontroversi. Maka, saya berfikir-fikir, „Apa yah yang cocok judul buku saya ini?‟ Akhirnya dapat, judul itu adalah „Hanya orang bodoh yang bisa fisika!‟Itu judul buku pertama saya sebelum mengalami revisi judul. Langkah kedua yang saya tempuh ialah membuat outline. Maka, saya pun menggambarkan outline buku ini, beberapa point itu diantaranya:
1. Apa itu fisika. 2. Tokoh-tokoh fisika indonesia. 3. Rumus cepat dalam fisika. 4. Penghalang kecerdasan.
7
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
5. Bagaimana seorang yang bodoh bisa menaklukkan fisika.
6. Dll.
Semua ini tergambar dalam bentuk yang utuh. Alhamdulillah, kalau tidak salah saat itu ada sekitar 10 lebih outlinenya. Langkah ketiga yang saya jalani yakni mencari sumber rujukan yang relevan dengan tema ini. Maka, mulailah saya meminjam buku di perpustakaan wilayah Sulawesi Selatan. Yang kebetulan, berhadapan dengan kampus saya saat itu –Universitas Muhammadiyah Makassar-. Saya mencari buku-buku motivasi belajar, buku fisika, dan semisalnya. Saya pun menyisir perpustakaan kampus sendiri. Bahkan, di saat praktikum fisika, pada saat itu saya praktikumnya di kampus berbeda, yaitu Universitas Negeri Makassar, di sana juga saya meminjam buku-buku asisten laboratorium. Ada pula penjajakan rujukan buku ini dari beberapa searching google. Tapi, ada yang tak kalah pentinggnya, pengalaman saat saya olimpiade, saat dosen mengajar, ini pun menjadi bahan utama dalam buku ini. Segalanya adalah „panen‟. Ingatan, penglihatan, dan pendengaran
8
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
adalah „rujukan‟ dalam penulisan buku perdana saya ini. Saya akhirnya memulai penulisan buku ini, kurang lebih 2 pekan dalam pembuatan buku bercover hitam ini.Setelah semua rampung, lalu diprint, baca ulang lagi (editing), diperbanyak, dan akhirnya self publishing. Cover pun saya buat sendiri. Cukup mudah saya lakukan saat itu, karena langkah self publishing yang saya tempuh
adalah dengan menggandakan lewat fotocopy saja. Saat itu, ada 10 eksamplar yang saya cetak. Sesampainya di rumah, saya tak lupa memberikan buku itu kepada ibu, “Ma, ini buku saya!” Raut wajah ibu terlihat sedih. Bahkan beliau membaca di halaman ucapan terima kasihnya (kurang lebih seperti ini), “Buku ini saya hadiahi buat ibu. Yang ketebalannya melebihi ijazah!” Maka, ibu saya semakin sedih saat itu. Sungguh ini adalah pemandangan yang mengharukan dan menyedihkan. Saya sangat senang saat itu. Alhamdulillah.
9
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Lalu, saya jual di teman-teman kampus. Dan setelah sampai di kampus untuk pemasaran, beberapa teman heran, “Nandar, kamu sendiri yang buat buku ini?” “Coba lihat di dalamnya, siapa yang menulis?” pinta saya. Mereka terkesima. Saya pun malu sebenarnya. Takut dibilang riya‟. Tapi, apapun kondisinya, saya bersyukur kepada Alloh azza wa jalla atas keberhasilan terbitnya buku ini. Buku ini sangat cepat habis, akhirnya beberapa hari kemudian saya mencetaknya kembali dengan merevisi judulnya, Karena saat itu beberapa teman kurang sreg dengan judulnya, akhirnya menjadi “Siapa Bilang Orang Bodoh Tidak Bisa Fisika. Tak lupa pula, saya mencari endorsment dari Dekan FKIP Unismuh Makassar saat itu, yang juga perjuangannya tidak mudah. Hampir 2 pekan saya menunggu, tapi alhamdulillah berhasil dapat kata pengantarnya di buku ini.
10
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Menurut informasi menggembirakan, ternyata buku ini sempat sudah sampai di Kabupaten Bima, NTB. Alhamdulillah. Buku ini menyebrang dari Makassar (Sulsel) ke Bima (NTB). Masya Alloh! Ada kisah cukup mengherankan di waktu saya memperkenalkan buku ini ke dosen, ia malah mau memplagiat, “Nandar, bagaimana kalau namamu di buku ini diganti dengan nama saya, karena mau saya ikutkan ke lomba karya tulis pendidik!” Saya tidak enak membantahnya, karena saat itu beliau kenalan akrab dengan saya. Tapi, alhamdulillah, ternyata memang dosa plagiat itu tidak direstui oleh-Nya, pasalnya setelah keputusannya itu, saya jarang datang ke rumahnya. Yang akhirnya, lambat laun dia juga lupa. Siapa Bilang Orang Bodoh Tidak Bisa Fisika? Adalah tonggak awal sejarah perbukan yang saya geluti tahun 2009, saya akhirnya berkeinginan membuat buku kedua lagi di tahun 2010, yang judulnya “Mengapa yaa?” Kurun waktu 10 hari-an. Pangsa pasar ini saya tujukan buat anak-anak sekolah. Karena di dalam buku ini menjawab soal-soal keseharian seperti mengapa awan
11
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
berwarna biru? Mengapa api kompor berwarna biru? Mengapa telur jika dimasak menjadi lembek? Dst. Semua terangkum dalam 100 soal keseharian dan jawabannya. Alhamdulillah, ini pun cepat habis. Semua peristiwa ini menjadikan saya lebih semangat, lebih berani lagi untuk kemudian maju ke penerbit nasional. Saya pun menyiapkan beberapa naskah baru untuk diujikan di meja redaksi. Saya menjilid „calon buku baru‟ itu, kemudian menyiapkan map, surat permohonan, dan siap dikirim. Waktu 2 pekan, yang akhirnya saya mendapat balasan surat dari salah satu penerbit nasional. Intinya ditolak, tapi bahasanya baik, kurang lebih seperti ini,
“Maaf, naskah Anda belum bisa kami terbitkan. Silahkan baca visi misi kami. Jika sudah sama, kami masih mengharap kedatangan naskah Anda yang baru itu.”
Alhamdulillah, keberhasilan yang tertunda. Ternyata, karena visi misi yang berbeda, naskah
12
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
saya tertolah. Kecewa ada, tapi tak menyurutkan saya saat itu untuk kemudian lanjut menulis. Tahun yang sama, saya pun sempat mengikuti group penulisan. Yang kemudian pesertanya di training. Harapan saya agar bisa nembambah „bobot‟ tulisan. Sebab, bukan hanya pelajar yang butuh ilmu tambahan, penulis pun demikian butuh. Hanya penulis yang arogan, sombong, yang tak mau lagi menimba ilmu penulisa. Tiga hari kami ditraining, hingga akhirnya saya pun banyak berkenalan dengan penulis-penulis dari kampus lain. Ada dari Unhas, UMI, UIN Makassar, dll. Semua agenda training ini menggungah semangat menulis lagi, menambah apa yang sebelumnnya tidak ketetahui seputar pengiriman naskah, proses penerbitan, dll. Alhamdulillah, sangat inspiratif dan membangun. Pun saya masih ingat, sempat menjadi karyawan di sebuah toko buku di Makassar. Sambil menopang biaya kuliah, bekerja di tempat seperti ini sangat membantu dalam dunia penulisan. Betapa tidak! Setiap hari baca buku jika tak ada pelanggan yang datang. Sehingga banyak catatan-catatan saya berasal dari kisah yang terjadi saat
13
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
bekerja di tempat ini. Hingga, suatu saat ada sebuah majalah remaja yang memberikan peluang bagi yang ingin mengirim naskah, akhirnya saya mencoba mengirim. Dan alhamdulillah, terbit di edisi bulan depannya. Juga tak kalah pentingnya, saya termotivasi untuk gabung dengan blog keroyokan di ww.kompasiana.com. Terdaftar tanggal 15 Nopember 2011. Di sana adalah ajang bagi saya untuk menulis, menulis, dan menulis. Di sana tak ada hadiah, tapi ada istiqomah. Di sana pulalah saya bertemu lagi dengan penulis-penulis se-nusantara. yang beberapa tahun kemarin sempat seorang penulis di kompasiana menghadiahi saya bukunya, pun juga bertemu dengan berbagai tulisan yang perlu dikritik, dan masih banyak lagi. Artikel saya yang paling sering dikunjungi di kompasiana adalah yang berjudul “Hubungan Seks Anak SMP Bermula dari Telpon Genggam”. Mungkin karena penjarabaran saat itu lebih traumatik, bagaimana tidak! Anak SMP sudah berhubungan badan dengan pacarnya yang diketahui oleh ibunya lewat SMS..
14
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Hingga saat ini, alhamdulillah sudah 800-an artikel telah tertanam di sana. Entah kapan saya mau merangkumnya dalam buku. Wallohu a’lam. Karena ada kesibukan yang kadang lebih penting. Ada juga kisah menarik, pernah seorang penulis membedah bukunya, saya memerhatikan apa yang beliau paparkan. Tapi, nyaris sulit dipahami. Semoga ini bukan ghibah, karena saat itu penulisnya sepertinya, masih „terbata-bata‟ dalam berbicara. Atau dengan kata lain, masih gugup. Betul apa yang disampaikan oleh seorang penulis, “Kadang penulis itu bisa menulis, tapi tidak bisa berbicara!” Maka dari hal itulah, saya senantiasa memberanikan diri untuk tampil jika ada kesempatan, baik di kampus atau dalam lomba. Unhas sempat mengadakan lomba menulis esay, saat itu seluruh peserta yang lolos seleksi berkas naskah, akan mempersentasekan naskahnya
kembali. Alhamdulillah, saya lolos seleksi. Berarti wajib tampil nantinya. Detik-detik tampil, saya gemetar, tapi diiringi oleh minta tolonga kepada Alloh azza wa jalla dan kebenarian. Saya maju, sampai selesai, dan alhamdulillah saya juara II dari
15
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
sekian wakil dari universitas yang ada di Sulawesi Selatan. Judul esay saya saat itu yakni “Membangun Peradaban Makassar dengan Sekolah Menulis”. Semua kisah di atas ini terangkai dalam kurun waktu 2009 – 2012. Dan ada yang menarik dari semua ini, ternyata sejak dulu Alloh azza wa jalla sebelum tahun 2009 telah memberikan rezki yang sangat menopang dalam karir penulisan. Ada 3 hal yang saya mau sebutkan:
1. Mengetik 10 Jari Waktu SMA di Parepare, Sulsel, saya sudah menguasai teknik mengetik 10 jari. Saat itu, tahun 2006, di rumah ada sebuah buku yang kertasnya sudah menguning, judulnya “Teknik Mengetik 10 Jari”. Saya baca buku ini dan terinspirasi! Dan qoddarulloh, di rumah nenek saat itu juga ada mesin TIK. Saya itu, \saya belum punya komputer. Akhirnya saya manfaatkan apa yang ada. Membaca buku dan praktik langsung, tanpa mentor. Betapa kerasnya keyboard mesin TIK. Seperti menekan tombol bel rumah. Saya pelajari
16
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
ini sampai tuntas, sampai-sampai di sekolah pun tetap saya mengetik dengan memodelkan huruf-huruf pada keyboard di kertas. Ini saya lakukan jika guru belum datang di kelas. Alhamdulillah, semua saya kuasai dalam tempo sepekan.
2. Membaca Sejak di SMA pula, saya senang baca buku, jika tidak ada guru, perpustakaan jadi tujuan. Jika ke Makassar, saya membeli buku di gramedia. Kebiasaan ini sangat membantu dalam karir penulisan saya hingga saat tertuangnya tulisan ini. Bahkan, sampai saat ini, saya punya tekad setiap bulan harus ada buku yang dibeli.
3. Salaf Di bangku SMA, saya sudah mengenal salaf (baca: kehidupan orang-orang terbaik dahulu yaitu Nabi Muhamamd shollallohu alayhi wasallam dan para sahabatnya). Di sinilah saya senang sekali ikut mendengar nasehat agama di masjid, senang baca majalah Islam, hingga tahun 2007 saya ikut taklim dengan al-Ustadz Abdul Qadir, Lc. (Pengasuh Ma‟had al-Ihsan Kab. Gowa) dan mendengarkan
17
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
beberapa ceramah dari Ustadz Dzulqarnain (Pengasuh Ma‟had as-Sunnah Kota Makassar) dan Ustadz Khidir (adik kandung Ustadz Dzulqarnain). Semua apa yang saya dengarkan dari mereka adalah modal dalam arus penulisan saya. Apa yang saya tulis, biasanya berangkat dari ceramah para ustadz yang sesuai al-Quran dan as-Sunnah. Atau apa saja yang saya baca dari buku, yang ternyata itu isinya keliru sesuai apa yang disampaikan oleh para ustadz.
Inilah 3 penopang berat sehingga saya bisa seperti
ini atas izin Alloh azza wa jalla. Hingga penulisan sejarah karir penulisan saya, sudah ada 7 buku yang terbit,
1. Siapa Bilang Orang Bodoh Tidak Bisa Fisika? (2009),
2. Mengapa Yaa?” (2010),
3. Inspiration for Life (2010), 4. Pembatal Cinta (2011), 5. “I Love Education (2011), 6. Semua tentang Cinta (2015),
18
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Keenam buku ini dicetak secara self publishing, kecuali buku yang terakhir ini:
7. “Kelas Inspirasi, Guru Kreatif”, terbiatan nasional oleh Ikatan Guru Indonesia (2013). Saat itu, ada lomba kepenulisan buat guru, saya seorang guru di SMP Islam Tanwirussunnah, Kab. Gowa, alhamdulillah masuk 10 besar.
Ada juga beberapa e-book, tulisan lepas di www.kompasiana.com/kusnandar, dan tak kalah pentingnya yaitu saya mengadakan kursus online menulis. Terkhusus kursus ini, saya maksudkan agar setiap muslim mau berdakwah lewat tulisan. Tulisan adalah cara bicara yang tiada rintangannya. Harapan saya agar bisa menularkan semua „ilmu‟ yang saya miliki dari kepenulisan. Sebab, kita akan mati jua, sangat disayangkan jika teknik, cara, dan metode kreatif penulisan itu tidak dibagi. Karena menulis bagi saya itu ada ilmunya, ada seninya, tidak semrawutan. Sampai saat ini sudah hampir 100 peserta yang mengikuti kursus ini. Semoga kelak mereka jadi penulis yang kuat mental dan mantap bobot naskahnya.
19
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Kisah yang sangat berharga yang pernah saya baca dalam dunia tulisa menulis, as-Sam‟ani rohimahulloh menceritakan bahwa Imam al-Baihaqi rohimahulloh pernah tertimpa penyakit di tangannya, sehingga jari-jemarinya dipotong semua, hanya tinggal pergelanggan tangan saja. Sekali pun demikian, beliau tidak berhenti dari menulis, beliau mengambil pena dengan pergelangan tangannya dan meletakkan kertas di tanah seraya memeganginya dengan kakinya, lalu menulis denga tulis yang indah dan jelas. Demikianlah hari-harinya, sehingga setiap hari dia dapat menulis dengan tagannya kurang lebih sepuluh lembar. “Sungguh, ini adalah pemandangan sangat menabjubkan yang pernah saya lihat darinya," kata as-Sam‟ani. (at-Tahbir fil Mu‟jam Kabir 1/223) Barokallohu fikum.
20
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Mau Ikut Kursus Online
Menulis Pasca
Idul Fitri 1436 H ini?
21
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Yuk, Ikuti Pelatihan Online Nulis Artikel
secara Mudah dan Menarik
Mau memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam
hidup ini?
Berharap agar bisa berdakwah lewat tulisan?
Berkeinginan agar serpihan-serpihan hikmah bisa
dituangkan dalam tulisan yang menarik?
Yang pengen belajar menulisnya secara santai?
Bisa di rumah, di kos, di kantor?
Yang latihannya mengutamakan praktik?
Yang waktu praktiknya disesuaikan dengan
kesanggupan Anda?
Yang dibimbing secara personal? Bukan group?
Yang alumnusnya sudah ratusan?
Mari ikut "Pelatihan Online Menulis secara
Mudah dan Menarik".
22
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Proses pembelajaran berlangsung 5 hari. Selama 1
jam tiap harinya. Pelatihan boleh via FB atau WA.
Dengan rincian materi:
Hari I
Hari II
Hari III
Hari IV
Hari V
Bagaimana Awal Menjadi Penulis
Bahasa Indonesia untuk Penulisan
Kiat Mencari dan Mengembangkan
Ide Tulisan
Teknik Sederhana dalam Menulis
Memoles Naskah agar Pembaca
Bisa Mendapatkan Banyak Faedah
Insya Alloh, setiap alumni pada pelatihan ini,
akan dimasukkan ke dalam group alumni via WA.
Yang mana nanti para alumni saling
bersilaturrahmi dengan para alumni lainnya,
saling memberi info lomba penulisan, saling
memberikan motivasi menulis.
23
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Khusus peserta wanita, insya Alloh diperantarai
oleh Ummu Hanin (istri Kusnandar Putra/Abu
Hanin).
Prosedur daftar, cukup kirimkan:
1. Nama : ……………………..
2. Jenis Kelamin : ……………………..
3. No. HP, WA, dan Facebook : ……………………
4. Profesi : ……………………….
5. Motivasi Mau Menulis : ……………………..
Lalu kirimkan ke no WA 082 393 134 148 atau
inbox FB Kusnandar Putra.
Bagi yang mendapat balasan, itulah yang
dipersilahkan mentransfer investasi kursus.
Dengan meraih manfaat yang -insya Alloh-
berbarokah itu, peserta cukup menginvestasikan
Rp 100.000.
24
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Teknis pembayaran dan jadwal kursus akan
diiinfokan sesaat setelah pembayaran.
Deadline pendaftaran tanggal 20 Agustus 2015.
Peserta dibatasi 25 orang.
20 Pendaftar tercepat,
akan mendapat diskon 30%.
Seputar Pemateri: Kusnandar Putra:
-Founder www.PenulisMuslim.com
-Pegiat Social Media
-Aktif menulis sejak tahun 2007 sampai sekaran
lewat blog, Facebook, kompasiana, dll.
-Pembicara dalam Bidang Penulisan
-Juara II Penulisan Esai Tingkat Mahasiswa
Tahun 2011
25
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
-Pemenang Penulisan Kisah Guru, yang diadakan
oleh Ikatan Guru Indonesia Tahun 2012
-Wawancara Langsung dengan detik(dot)com
Seputar 'Guru Go Blog'
-Penulis buku "Siapa Bilang Orang Bodoh Tidak
Bisa Fisika
-Penulis Buku "Mengapa Yaa?!"
-Penulis Buku "Inspiration for Life"
-Penulis Buku "Pembatal Cinta"
-Penulis Buku Antologi "I Love Education"
-Penulis Buku Antologi "Kelas Inspirasi Guru
Inspiratif"
-Penulis Buku "Semua tentang Cinta"
-Penulis E-book "Lelaki Sejati Adalah yang Berani
Melamar Pujaan Hati"
-Pegiat E-book
-Penulis Artikel Remaja
26
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
-Penulis Notes Ringkas #CatatanPinggirUkhuw-
ah
-Founder Komunitas Mahasiswa Ahlussunnah
-Founder Komunitas Ahlussunnah Mengajar
Penyelenggara:
-Hanin Publishing
-www.penulismuslim.com
Semoga bermanfaat, barokallohu fikum. Buruan
daftaaar..
27
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Apa kata mereka yang
telah mengikuti
pelatihan ini?
28
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
"Alhamdulillah, kesan ana pelatihan ini sangat
bermanfaat, dengan pemateri yang tentunya
sangat berahabat, dan komunikatif…. Bagi teman-
teman yang belum mengikuti pelatihan, ayo
segera mendaftar…. Semangat!"
(Frama Azhari Aroni, Freelancer di Cilacap)
".… Dgn mengikuti pelatihan ini perubahan besar
yaitu dirubahnya pola pikir menulis adalah
sesuatu yang berat, menjadi ringan, asyik, dan
seru. 2. Kami sarankan bagi teman-teman untuk
mengikuti pelatihan ini dan rasakan petualangan
baru dalam penulisan Anda"
(Suratman, Mahasiswa di Makassar)
"Menulis adalah menorehkan tinta emas". Itulah
yang saya dapatkan dari Belajar Menulis Via
Online bersama Guru Kami Pak Kusnandar
Putra…. Setelah mengikuti pelajaran online
menulis ini, saya menjadi semakin yakin bahwa
29
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
siapapun pasti akan tergerak untuk menulis….
Rugi sekali bagi teman yang tidak mengikutinya."
(Marjuni Fattabi, Guru SMP di Ponorogo)
"Ana sangat senang mengikuti kursus ini.
Sekarang ana jadi lebih bersemangat untuk
menulis, dan ingin membuat buku. Bagi yg belum
ikut, buruan gabung, mumpung ada kursus yang
syar'i seperti ini."
(Andri Yunantoro, CEO Web Bahasa Arab.com
& Guru di Semarang)
"Alhamdulillah, banyak tips-tips dan motivasi yang
kami dapatkan. Bagaimana langkah awal sebelum
jadi penulis, bagaimana penlisan EYD dengan
benar, bagaimana mencari ide dan
mengembangkan tulisan, bagaimana teknik
dalam penulisan, dsb. Insya Allah, dengan
mengikuti kursus ini, ada perubahan yang kalian
dapatkan."
30
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
(Muhammad Hadiyat, Mahasiswa Jurusan
Psikologi UNM di Makassar)
"Insya Allah, tunggu artikel2 dari ana sebagai
realisasi dari ilmu yang telah antum ajarkan,
semoga ilmu ini menjadi amal jariyah dan
menambah berat timbangan di hari kiamat kelak."
(Abdul Majid Runa, Karyawan di Maros)
"...belum prnah ana mngalami kursus yg senang
sebelumnya. Murah sekali. Materi mudah dan
aplikatif. Bahasa mudahnya, habis baca sekali bisa
langsung dipraktikkan. Perubahannya, ana jadi
senang bawa pulpen, sebgaimana tips kmrn….
Masya Allah. Alhamdulillah, ana bisa kenal dan
istifadah... Jazaakallahu khairan. Perlu banyak
ikhwah yg juga merasakan pelatihan yg sama.."
(Ahrisul Iftitah, Guru di Ponorogo)
31
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
"Semenjak mengikuti kursus ini, sy lebih senang
menulis. Menulis apapun yg sy alami, lebih
gampang mengambil hikmah atau ibroh di setiap
kejadian, jadi rajin bawa pena & buku kecil….
Untuk antum yg belum mengikuti kursus ini,
mari bergabung!...."
(Hasmuni Idrus, mahasiswa di Makassar)
Testimoni Muslimah
"Perasaan ku sangat senang. akan ku sampaikan
ke seluruh teman ku di FB Khususnya keluarga
besar nya."
(Mudrikah, Siswi SD IKIP Kelas IV di
Makassar)
"Alhamdulillah, tips2nya bermanfaat. Jadi kepikiran
sekarang notes yg selalu ada di tas gk boleh
nganggur klo dibawa kemana2. Buat teman-
teman, ma syaa Allah kursus ini walau cm 5 hari
32
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
ana merasa jiwa menulis kembali terpupuk di hati
ana…. Selamat bergabung."
(Filha Mori, Mahasiswi Jurusan PGSD,
Makassar)
"MasyaAllah, faedahnya banyak sekali. Disini kita
tidak hanya diajarkan materi tentang teknik yang
tersurat, tp juga teknik menulis yg tersirat. Lebih
dari sekedar belajar menulis dgn bahasa yg baik
dan benar, namun peserta diajak untuk
memberikan makna dan hikmah dibalik sebuah
tulisan…. Saya mengajak teman2 untuk bergabung
belajar di pelatihan ini, jika teman ingin
memperkaya khazanah dlm teknik kepenulisan.
Dengan metode yang praktis dan sarat makna.
Selain itu mentornya ramah, dan pengertian. Gak
bakal nyesel, insyaaAllah."
(Nuryulia Cek Nur, Guru di Palembang)
33
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
"…. Latihan ini sangat bermanfaat, disamping kita
banyak mengetahui teknik penulisan, penulisan
bahsa indonesia yg tepat, dll kita juga diajarkan
tentang berkarya yang baik u/ seprti tentang
Islam. Untuk itu disarankan untuk teman-teman
yang belum mengikuti pelatihan ini, buruan selagi
masih bisa berkarya apalgi berkarya untuk
kebaikan kita dan orang lain…. "
(Marlina Syam, Mahasiswi Jurusan Pendidikan
Fisika, Makassar)
"..Alhamdulillah dapat banyak inspirasi dan banyak
saran dari semua materi yang ada, saya benar-
benar merasa di dukung dengan semua materi
yang ada.. Saran saya untuk yang tidak ikut,
sebaiknya ikutin kata hati mereka. Kalaupun
mereka ingin berbagi ilmu dan ingin melihat
saudara sesama muslim kita beramal baik,
sebaiknyaa dituangkan menjadii artikel. Agar
tidak sia-sia bila diamalkan sendiri."
(Baiq Ayu, Siswi SMP di Mataram)
34
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
"dengan mengikuti pelatihan ini banyak ilmu
yang ana dapatkan... mendapatkan tips-tips yang
luar biasa, banyak pula masukan yang dapat
diambil dan digunakan. syukron jazakillah
kharan katsiran untuk ilmu- ilmunya. barakallahu
fik. bagi yang belum mengikuti pelatihan ini
diharapkan untuk bisa ikut, karena sangat
membantu bagi yang ingin belajar mulai dari 0,
selain itu pematerinya pun sangat ramah
lingkungan... hehe"
(Hamidah, Mahasiswi di Sidoarjo)
"Jadi tahu kesalahan saya dalam cara penulisan
seperti tanda koma yang sangat sepele. Buat yang
belum ikut ayok ikutan, investasi dalam menulis
ini bukan harga mahal."
(Aditya Putri Haji Dasing, di Mataram)
"…. alhamdulillah...adanya pelatihan ini
memungkinkan juga buat saya untuk juga bisa
35
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
menulis dan berkarya, in'syaa Allah. Saran saya
bagi teman-teman yang belum ikut, cobalah
ikutan! Rasakan manfaatnya! Sedari SD hingga
sekarang ilmu tentang menulis ini baru saya
temukan disini dan maa'syaa Allah sangat
bermanfaat."
(Winda, IRT di Tangerang)
"Alhamdulillahirobbil'alamin.. setelah ikut pelatihan
menulis kali ini rasanya semakin lebih
bersemangat untuk menulis dan menulis lagi….
Bagi yg belum pernah mengikuti pelatihan
menulis kali ini, silahkan saja membuktikan
sendiri perubahan2 apa saja yg bisa dirasakan
setelah mengikuti pelatihan menulis di sini. Tidak
perlu pergi jauh2 cukup di rumah saja insya Alloh
dpt ilmu yg bermanfaat utk kedepannya."
(Ummu Humnah, IRT di Lampung)
"stl mengikuti pelatihan ini saya jadi tahu kalau
ternyata kebisaan menulis itu bisa dipelajari….. bg
36
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
teman2 yg blm ikut kursus ini, terutama bagi
teman2 yg menyukai bidang menulis, saya
sarankan mengikuti kursus ini. insyaAllah banyak
faidah yang bs dipetik dari materi2 yg disajikan."
(Ummu Abdillah, IRT & Wiraswasta di Solo)
"Saya mendapatkan tips-tips yang mudah
dimengerti dan sangat jelas. sehingga sekali
membaca seperti sudah paham apa maksud dari
tips itu... perubahannya, saya lebih berani lagi
menulis di media sosial di notes hp atau pun buku
harian yang sering saya bawa….”
(Eva Sulistiani, Analisis Kesehatan di
Palangkaraya)
Untuk melihat testimoni lainnya, silahkan ke
www.penulismuslim.com/testimoni
37
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
Beberapa Testimoni
Kursus Online di Whatsapp
38
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
39
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
40
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
41
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
42
Rekam Jejak Menulisku | Kusnandar Putra
“Jangan sia-siakan waktumu
pada hal yang tidak
bermanfaat, tapi
alokasinkanlah waktumu itu
untuk perkara yang
bermanfaat, apalagi yang bisa
memberatkan timbanganmu
kelak di akhirat.”
Barokallohu fikum