MENYONTEK MEMBAWA MALAPETAKA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas B. Indo

Citation preview

Tugas B.Indonesia

MENYONTEK MENDATANGKAN BENCANA

Senin Pagi, SD Labs School Kaizen mengadakan UTS Ganjil tahun ajaran 2011/2012. Ulangan ketiga adalah pelajaran Matematika. Saat Istirahat, Rahmat mengajak Vikri untuk belajar bersama untuk menghadapi ulangan matematika.Vik, nanti ulangan matematikanya tentang apa ? Tanya Rahmat Nanti ulangannya tentang Lingkaran, dan Segitiga, Mat. Kita belajar bareng yukAyoAqil dan Dimas pun datang menghampiri Rahmat dan Vikri. Rahmat pun menawari mereka Mau belajar bareng gk, Qil,Mas? Tanya Rahmat.Ngapain belajar nanti tinggal Nyontek. Yakan, Mas ? Pungkas AqilIyaa, ngapain susah-susah belajar kalau bisa nyontek ? Balas DimasYa sudah,terserah kalian, Rahmat sama Vikri sudah ngajak tadi, kalau nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jangan gerutu ya ? Pungkas Rahmat.Iya. Jawab Aqil dan Dimas singkat***Bel pun berbunyi. UTS di mulai. Guru-guru yang berpakaian coklat muda melangkah begitu cepatnya di kejar waktu membawa map bersandar di tangan dan menempel di dada. Rahmat, Dimas, dan Vikri pun menunjukan raut muka tak sedap. Muka begitu lemas. Memancarkan kekecewaan di benaknya. Tak kala melihat sesesok pria separuh baya Berbadan besar, Kepala botak memasuki ruang 5. Dialah Pak Andi, guru agama yang mendapat julukan the killer oleh teman temannya. Betapa tidak, dia berdarah dingin. Tak pernah senyum sekalipun. Semua siswa benci beliau,termasuk Aqil. Aqil dan teman-temannya menganggapnya beruang madu atau seperti bernard bear yang ada di film kartun. Ha hi hi hi.

Kini beruang madu mengawasi ruang 5,dimana mereka berada. Vikri dan Rahmat yang biasanya saling celoteh dan bercanda,kini membisu. Tanpa sepeser kata keluar dari mulutnya. Begitu pula dengan Aqil yang tak mikir,otaknya kosong,dan pemalas. Aqil pun juga. Keliatan membisu dan gelisah. Tak tau harus ngapain. Mata memandang soal dengan penuh konsentrasi. Namun pikiran melayang layang di angkasa. Keringat dingin protes dan membrontak ingin keluar dari pori pori kulit Aqil. Tangan begitu gemetar. "baru dapat 20 udah kaya gini. Ngeblank otakku. Ayo otak kiri. Berfikirlah. Kamu pasti bisa."pikir Aqil dalam hati

Gimana nih, Vik. UTS Matematika diawasi oleh Pak Andi. Kan dia itu ketat banget kalau lagi mengawas., Kata Rahmat.Yah mau bagaimana lagi, Kita harus ngerjain dengan tenang. Agar tidak dikasih hukuman lagi. Lagi pula Kita kan Sudah belajar tadi, santai aja lah. Jawab Vikri

***Tak perlu ambil pusing. Tak perlu repot repot mikir. Kinilah saatnya yang di tunggu tunggu. Ya,menyontek. Ketika beruang madu lengah. Leher Aqil memutar ke kanan. Matanya menatap ke Vikri sembari melirik beruang madu yang lengah. Dengan penuh kewaspadaan. Mulutnya membuka dan bergetar. Tak kala sepeser ucapan keluar dari mulutnya.hust,hust Vikri. Coba lihat jawabanmu. Pungkas AqilEnak saja mau minta jawaban, siapa suruh tadi nggak mau belajar.Balas VikriAqil tersentak mendengar jawaban dari Vikri.Merasa tidak ada peluang menyontek ke Vikri, Aqil pun beralih ke Rahmat.hust,hust Rahmat. Coba lihat jawabanmu. Suruh AqilEnak saja,kenapa Rahmat harus memberi jawaban ke Aqil ?Rahmat susah-susah belajar untuk Rahmat sendiri,tidak untuk dibagikan ke orang lain.Balas RahmatAqil semakin panik mendengar jawaban Rahmat.Dilihatnya lagi si Beruang Madu sudah kembali ke habitatnya,Aqil semakin panik.Namun, saat si Beruang Madu kembali lengah, Aqil mencoba bertanya ke Dimas"hust,hust, Dimas. Coba lihat jawabanmu" dengan lirihnya Aqil menyuruh Dimas supaya memperlihatkan jawabannya ke Aqil. Sembari memakai kode tangan.Kita barter aja, yaudah Aqil duluan aja.Balas Dimas

Tanpa basa basi,Dimas memperlihatkan jawabannya. Aqil pun tak diam saja. Pensil 2B menari nari di atas LJK. Mengitamkan lingkaran kecil. Tiba tiba terdengar sepintas suara keluar dari mulut beruang madu. "Mas, yang di pojok, kalo 2x lagi menyontek. Jawabanmu akan saya sobek sobek dan tak coret. Ini peringatan pertama. Paham". Aqil hanya mengangguk. Lantas semua anak yang berada di ruang 5 matanya tertuju padanya. Aqil hanya memalingkan muka. Berpura pura membaca soal. "Bodohnya diriku ini,kenapa yah aku tadi menyontek?,kenapa sampai ketegur segala. Lah udah. Lupakanlah"pikir Aqil dalam hati.***

beberapa menit kemudian. Saat beruang madu lengah. Aqil kembali menyontek. Beruang madu pun menatapnya. Namun Aqil alihkan pandangan berpura pura menatap jendela kelas. "dasar beruang madu! "

beberapa anak sudah selesai dan keluar kelas. Kini tinggal Aqil dan beberapa anak lainnya. "oh tuhan,sabarkanlah diriku,kuatkanlah diriku". Aqil pun kembali menatap Dimas.berharap di beri jawaban. "Dimas, Dimas, coba aku liat jawabanmu" lirihnya. "ini"jawabnya sambil menyodorkan LJK. Aqil tak diam saja. Tangannya kembali bekerja mengisi lingkaran yang belum terisi goresan pensil 2B."sudah?" tanyanya sambil berkemas kemas."ya,sudah. Makasih ya". Dia hanya mengangguk.

Dia melihat Dimas sudah mengumpulkan soalnya.kini tinggal Aqil. Kemudian kupingnya mendengar sepintas kata keluar dari beruang madu. "jawabanmu tak coret. Ulangan kok menyontek" gerutu beruang madu. Dimas hanya mengelus kening.mungkin dia kecewa. Maafkanlah aku Dimas, ini semua gara garaku,pikirnya.

Saat Aqil mengumpulkan soal. Aqil mendapatkan reaksi yang sama dengan Dimas. "pak, kalo di coret seharusnya dari tadi. Nggak kaya gini,udah selesai baru di coret. Buang buangin waktu aja"gerutunya kesal. Kemudian Aqil berjalan keluar kelas. Pas di ambang pintu tangannya menghantam pintu kayu. "sialan."kesalnya. Beruang madu hanya terdiam saja.***sungguh, ini pengalaman pertama kali dalam hidupku yang takkan terlupakan. Betapa tidak, sejak dulu, baru sekarang menyontek dan ketahuan. Apalagi jawabannya di coret. Mau di taruh kemana mukaku ini? Pasti wali kelasku marah besar. Pasti aku di pandang murid terburuk oleh guru-guruku,yang sebelumnya aku murid pintar,kalem,dan baik . Karena sebelumnya aku belum pernah menyontek sama sekali. Namun sekarang udah menyontek,ketahuan,dan jawabannya di coret lagi,habis aku. Mungkin karena aku kebawa teman yang sering menyontek jadi kaya gini deh. Kenapa itu terjadi. Andai saja kalo aku bisa mengundurkan waktu,akan ku reset kejadianku.Biarkanlah semua hal buruk yang sudah terjadi menjadi sejarah. Aku tau itu sebuah kesalahan yang harus menjadi pelajaran di hari depan yang lebih baik agar kesalahan itu takkan di ulangi lagi. Hidup yang sebenarnya adalah belajar dari kesalahan dan pengalaman buruk yang sudah terjadi. Jangan sampai jejak kesalahan itu di injak lagi. Tak ada gunanya untuk menyesali hal yang sudah terjadi. Yang ada hanyalah mendatangkan penyesalan kembali.

Mungkin aku salah satu calon koruptor dari beberapa juta calon koruptor lainnya yang berada di indonesia. Aku anggap ini sebuah kesalahan nenek moyang kita yang mengajarkan kita untuk menyontek. Menyontek Sudah menjadi budaya. Mau jadi apa negeri ini? Pikir Aqil di dalam hati.