Upload
dian-sikumbang
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/14/2019 Metode EOR.doc
1/95
BAB III
METODE PEROLEHAN MINYAK TAHAP LANJUT
(ENHANCED OIL RECOVERY)
Perolehan Minyak Tahap Lanjut (EOR) merupakan perolehan minyak dengan
cara menginjeksikan suatu zat yang berasal dari salah satu atau beberapa metode
pengurasan yang menggunakan energi luar reseroir! "enis energi yang digunakan
adalah salah satu atau gabungan dari energi mekanik# energi kimia dan energi termik!
"adi perolehan minyak yang berasal dari injeksi gas# injeksi termik maupun injeksi
kimia merupakan perolehan tahap lanjut!
$ecara garis besar metode%metode EOR yang ada dapat dikelompokkan dalam
empat bagian# seperti diperlihatkan seperti diperlihatkan pada tabel &!'!
Tabel &!'!
Pengelompokkan metode%metode EOR'
3.1. Injeksi Te!"#$%
njeksi tercampur dide*inisikan sebagai pendesakan suatu *luida terhadap
minyak yang menghasilkan pencampuran antara *luida pendesak terhadap minyak
sehingga hasil campuran ini dapat keluar dari pori%pori dengan mudah sebagai satu
*luida! +alam hal e*isiensi pendesakan dalam pori%pori sangat tinggi!
,ang termasuk injeksi tercampur adalah injeksi gas kering pada tekanan tinggi
(vaporizing gas drive)# injeksi gas diperkaya (condensing gas drive)# injeksi dinding
-&
8/14/2019 Metode EOR.doc
2/95
*luida yang dapat bercampur dengan minyak (gas)# injeksi dinding alkohol (dapat
bercampur dengan minyak dan air)# injeksi .O/ atau gas%gas yang tidak bereaksi
(inertgas) dapat bercampur dengan minyak dan air!
0ambar &!' memperlihatkan +iagram Terner! Pada diagram tersebut terdapat
sistim tiga kelompok komponen yang terdiri atas metana (. ')# komponen%komponen
menengah (./%.-) dan komponen%komponen berat (.1)!
0ambar &!'!+iagram Terner'
2ntuk tekanan dan temperatur reseroir# .'berupa gas# .1cair# sedangkan ./%.-
tergantung pada tekanan dan temperatur yang berlaku! +aerah + pada diagram
tersebut merupakan daerah satu *asa yaitu '334 *asa cair dan daerah 5 merupakan
daerah '334 *asa gas! +aerah campuran kritis dibagi menjadi daerah 6 yang
menunjukkan interal komposisi (P#T) yang dapat bercampur dengan gas dari daerah
5# serta daerah . merupakan daerah komposisi%komposisi campuran yang dapat
bercampur dengan minyak dari daerah +!
Pengaruh tekanan dan temperatur terhadap daerah dua *asa dalam diagram Terner
seperti ditunjukkan pada gambar diba7ah ini!
-8
8/14/2019 Metode EOR.doc
3/95
0ambar &!/!
Pengaruh Tekanan dan TemperaturTerhadap +aerah +ua 9asa dalam +iagram Terner'
"adi pada saat tekanan reseroir masih tinggi (P::) dan temperatur rendah (T;;)
akan sangat menguntungkan bagi pendesakan tercampur karena daerah dua *asa
(dalam diagram Terner) dibuat kecil!
3.1.1. Injeksi &"s CO'
njeksi gas .O/atau sering juga disebut sebagai injeksi gas .O/tercampur yaitu
dengan menginjeksikan sejumlah gas .O/ke dalam reseroir dengan melalui sumur
injeksi sehingga dapat diperoleh minyak yang tertinggal!
3.1.1.1. Pe%""n *i+", Ki#i" -isik" Y"n Dise"k"n O/e CO'
Perubahan si*at kimia *isika yang disebabkan oleh adanya injeksi .O/ adalah
sebagai berikut %.&3
atau .>1
terekstraksi lebih banyak! Temperatur
Temperatur minyak juga akan mempengaruhi tekanan yang diperlukan untuk
pendorongan miscible dari gambar &! dapat ditarik kesimpulan bah7a temperatur
yang semakin besar# tekanan pendorongan makin besar!
Tekanan
Tekanan yang diperlukan untuk pendorongan miscible akan dipengaruhi oleh
kemurnian .O/# komposisi minyak dan tekanan reseroir! 5da beberapa kesimpulan
yang dapat ditarik bah7a pada tekanan pendorongan miscible .O/ terhadap minyak
reseroir dengan adanya komponen hidrokarbon ringan ./# . .8 didalam
minyak reseroir tidak mempengaruhi proses miscibility! Pendorongan miscible
sangat dipengaruhi oleh adanya komponen .>%.&3 di dalam reseroir!
+ari kenyataan ini Dolm dan "osendal memberikan suatu kesimpulan bah7a
tekanan diinjeksi agar terjadi pendorongan yang miscible ditentukan oleh adanya
komponen .># dalam minyak reseroir! +ari gambar &! dapat disimpulkan bah7a
3
8/14/2019 Metode EOR.doc
9/95
temperatur juga akan mempengaruhi tekanan pendorong yang miscible! Oleh karena
itu perkiraan tekanan untuk pendorongan yang miscible dapat diperoleh dengan
menggunakan dengan korelasi *raksi .>1!
0ambar &!!=orelasi Tekanan Miscible pada njeksi ./ 6erdasarkan 6erat Mol .>
3.1.1.3. Di""# Tene
Terdapat dua cara untuk membuat +iagram Terner dimana hal tersebut
tergantung pada keadaan .O/ apakah berasosiasi dengan metana atau komponen
menengah! Metode pertama pada gambar &!F# menunjuk kondisi percampuran yang
diterapkan terhadap injeksi dengan .O/ atau metana!
Pada metode kedua titik .O/ pada diagram Terner (lihat gambar &!I)
ditempatkan sepanjang garis antara titik .' dengan ./%.-! +imana titik tersebut
selanjutnya dapat dibandingkan terhadap ethana atau propana!
=elakuan pada metode ini analog dengan gas yang diperkaya!
Pada kenyataannya tidak ada metode yang sempurna secara menyeluruh dan untuk
menggambarkan e*ek ./secara lebih akurat kehadiran tetrahedral dibutuhkan dengan
penggabungan .i sampai G/# .O/# ./%.-# .1(gambar &!'3)!
'
8/14/2019 Metode EOR.doc
10/95
0ambar &!F!
=elakuan 9asa dari Metana dan .O/$elama njeksi
0ambar &!I!+igram Terner dengan Letak .O/6erdasarkan 6erat Molekul
/
8/14/2019 Metode EOR.doc
11/95
0ambar &!'3!=elakuan untuk $istem Empat =omponen termasuk .O/
3.1.1.4. Jenis Penn"n &"s CO'
"enis pendorongan gas karbondioksida terdiri dasri solution gas drive dandynamin miscible drive!
a! $olution gas drie
=elarutan .O/didalam minyak makin besar dengan adanya kenaikan tekanan#
dengan diikuti pula pengembangan olume minyak makin besar! Dolm dan "osendal
melakukan pengamatan terhadap jenis drie ini dengan menggunakangravity minyak
// 5P yang dijenuhi dengan 6erea sandstone sepanjang 8 *eet! Penjenuhan
dilakukan pada tekanan I33 psi yang berisi 8#/ 4 P dan sisanya air asin! Minyak
yang diproduksikan '8#/ 4 OP sampai penurunan tekanan 833 psig# dan '8 4 OP
pada tekanan mencapai /33 psig# dapat dilihat pada tabel &!&!
"adi .O/adalah gas yang masuk dalam larutan dengan pengembangan minyak
sebagai suatu kenaikan tekanan# minyak dapat keluar dari larutan dengan penurunan
tekanan!
&
8/14/2019 Metode EOR.doc
12/95
Tabel &!&!$olution 0as +rie dengan .O/J .O/+iinjeksikan
Pada Tekanan I33 psi
'-
b! +ynamic miscible drie
$i*at yang cukup penting dari .O/adalah kemampuannya mengekstraksikan atau
menguapkan sebagian *raksi hidrokarbon dari minyak reseroir! $kema kondisi
miscible dan mendekati miscible dari proses pendorongan gas .O /pada temperatur
&'> 9 digambarkan pada gambar &!''! Menurut Dolm dan "osendal pada gambar
&!''! tersebut sebagai hasil penyelidikannya dijelaskan sebagai berikut 3! 5da beberapa alasan (kelebihan utama sehingga dilakukan
injeksi .O/yaitu !Tahapan 9ront Pendesakan Tercampur
=eadaan 8
Mula dari titik ini# pendesakannya adalah pendesakan tercampur dan tidak ada
residu minyak yang tertinggal di belakang *ront! +ibelakang ?miscible bank@ dengan
terlebih dahulu residu minyak dengan komposisi o'# o/ dan seterusnya hingga
komposisi menengah habis oleh injeksi gas 0# batas komposisi minyak yang tidak
tersapu adalah op yaitu pada ujung garis melalui titik 0! Minyak op tidak dapat
dirubah menjadi komponen lebih lanjut oleh gas 0 dan ini merupakan
?unrecoverable@ pada kondisi ini ternyata bisa diabaikan! Pengalaman dari beberapa
operasi lapangan menunjukkan bah7a suatu ?miscible bank@ terbentuk setelah gas
diinjeksikan berjalan lebih kurang '/ meter dari sumur injeksi!
F/
8/14/2019 Metode EOR.doc
21/95
B. Bes"n2" Tek"n"n Mis!i/e
Pada diagram Terner yang tergambar pada temperatur reseroir# ?miscibility@
hanya dapat dicapai antara gas dan minyak dari campuran masing%masing komposisi
yang tetap 0 dan O bila garis Ogt merupakan garis singgung pada kura dew point! ni
hanya akan terjadi pada tekanan lebih besar atau sama dengan ?miscibility pressure@
Pm# yang merupakan garis singgung melalui O pada titik kritik (0ambar &!'-)
?Miscibility Pressure@ tidak tergantung dari karakteristik *ormasi dan kondisi
pendesakan! Dal ini dapat ditentukan secara percobaan menggunakan suatu media
poros batuan dengan permeabilitas tinggi# dimana kecepatan *luida yang tinggi dapat
tercapai!
0ambar &!'-!+iagram Terner untuk Miscibility Pressure Pada njeksi 0as Tekanan Tinggi
3.1.'.'. *%#e &"s Injeksi
6eberapa sumber gas injeksi yang potensial digunakan untuk injeksi gas kering
antara lain
8/14/2019 Metode EOR.doc
24/95
Pengaruh $uhu
=elarutan gas dalam minyak berkurang dengan naiknya suhu!
Pengaruh =omposisi Minyak
=elarutan naik dengan menurunnya berat jenis minyak! 6erat jenis zat cair yang
rendah menunjukkan konsentrasi zat cair hidrokarbon dengan berat molekul
rendah!
$eperti diketahui bah7a berat jenis turun dengan naiknya o5P! Oleh sebab itu#
pengaruh komposisi minyak terhadap kelarutan gas dalam minyak akan naik
dengan naiknya berat jenis 5P minyak!
+ari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bah7a kelarutan gas terhadap
minyak adalah baik dengan kenaikkan tekanan# penurunan temperatur# komposisi
gas (*luida pendesak) kaya dalam komponen lebih berat# dan naiknya derajat 5P
komposisi minyak! Parameter%parameter ini digunakan sebagai dasar konsep
dalam injeksi gas yang diperkaya! =ura kelarutan gas belum jenuh diperlihatkan
0ambar &!'F!
0ambar &!'F!=ura =elarutan 0as $ebagai 9ungsi +ari
Tekanan 2ntuk Minyak Mentah 6elum "enuh '
6! +iagram Terner
Tipe ariasi pendesakan tercampur secara thermodinamik# dapat lebih cepat
diuraikan dengan menggunakan pengenalan gra*is komposisi campuran hidrokarbon#
dengan kombinasi tiga komponen yang sama si*at thermodinamiknya! +iagram seperti
ini disebut dengan +iagram Terner!
+engan menggunakan diagram Terner# gambaran isual dari si*at *asa dapat
dilihat! $istim ini terdiri dari tiga komponen yaitu mg =ODBgr minyak mentah atau lebih!
B. E#%/si+ik"si
Pada pD# konsentrasi GaOD dan salinitas yang optimum serta konsentrasi asam
pada minyak di reseroir uang mencukupi# akan menyebabkan terjadinya emulsi*ikasi
di *ormasi! Dasil penelitian laboratorium menunjukkan bah7a dengan menginjeksikan
emulsi minyak dalam air (water in oil emulsion) hasilnya akan lebih baik dibanding
injeksi dengan air! Peningkatan perolehan minyak yang sama dapat terjadi kalu emulsi
tersebut dapat dibangkitkan di *ormasi!
5da dua sistem pengaliran emulsi# yaitu emulsifikasi entrainment(emulsi*ikasi
dan penderetan) serta emulsifikasi entrapment (emulsi*ikasi dan penjebakan)!
%mulsifikasi entrainmentyaitu bila emulsi yang terjadi akibat reaksi GaOD dengan
minyak di reseroir# kemudian emulsi tersebut masuk ke dalam air injeksi dan
mengalir bersamanya sebagai minyak%minyak yang halus! 5lkalin mempunyai si*at
dapat mencegah minyak menempel pada permukaan pasir! =ondisi tersebut
diperlukan selama penderetan kontinyu terjadi untuk mempertahankan tegangan antar
muka yang rendah saat campuran bergerak mele7ati reseroir!
%mulsifikasi entrapmentyaitu bila emulsi tersebut selama proses pengalirannya
ada sebagaian yang terperangkap kembali sehingga sedikit menghambat bergeraknya
air injeksi# dam mobility air injeksi menjadi berkurang! Maka akan memperbaiki
e*isiensi penyapuan ertikal dan horisontal!
=euntungan lain pada emulsi*ikasi ini adalah si*at pergerakan *ront%nya seperti
terlihat pada gambar &!&8!
'3>
8/14/2019 Metode EOR.doc
44/95
'! 6ersamaan dengan terjadinya perubahan kebasahan dari water-wet menjadi oil
7et# di dekat *ront bagian belakang yang mengandung sedikit emulsi akan
terbentuk *ilm (lamella) (gambar &!&8a!)!
/! Terbentuknya lamella akan menghambat aliran injeksi pada pori%pori#
mengakibatkan gradien tekanan yang besar di belakang *ront (gambar &!&8b!)!
&! Pada saat lamellamelalui kerongkongan pori# ia akan pecah# menjadikan gradien
saturasi yang tajam di daerah *ront (gambar &!&8c!)!
6ila ketiga proses diatas digambatkan secara mikroskopis seperti (gambar &!&8d)
'3-
8/14/2019 Metode EOR.doc
45/95
0ambar &!&8!Tekanan +an +istribusi 9luida +alam =olom Pasir Pada njeksi 5lkalin'F
C. Pe""n Ke"s""n
Tenaga kapiler cenderung untuk menahan minyak pada media berpori! Dal ini
dapat dikurangi# dihilangkan atau diubah dengan mekanisme perubahan kebasahan!!
Pada injeksi alkalin ada dua kemungkinan terjadinya perubahan kebasahan# yaitu
perubahan kebasahan dari water-wetmenjadi oil-wetdan sebaliknya!
'! Perubahan kebasahan dari water-wetmenjadi oil-wet
Mekanisme yang terjadi pada perubahan kebasahan dari 7ater%7et menjadi oil-
wet# sebagai berikut !Mekanisme Pergerakan Minyak Residual +engan Peubahan =ebasahan&
a! Pada saat konsentrasi zat perubah kebasahan naik# batuan water-wetberubah jadi
oil-wet# akibatnya tenaga kapiler akan mendorong minyak pada kerongkongan pori
yang lebih sempit (gambar &!&>a!)!
'3
8/14/2019 Metode EOR.doc
46/95
b! Pada saat yang bersamaan zat perubah itu akan menurunkan tegangan antarmuka#
akibatnya minyak akan pecah dan menjalar sepanjang kerongkongan pori (gambar
&!&>b!)
c! 6ila zat perubah kebasahan tersebut turun# batuan mulai berubah lagi menuju
water-wet sehingga mengakibatkan minyak menjadi retak%retak sepanjang
kerongkongan pori (gambar &!&>c)!
d! 6ila batuan tadi sudah menjadi 7ater%7et kembali# maka minyak yang retak%retak
akan pecah dan lepas dari batuan# kemudian mengalir melalui kerongkongan pori
bersama air injeksi (gambar &!&>d)!
/! Perubahan kebasahan oil-wetmenjadi water-wet
6anyak peneliti yang menyatakan bah7a kenaikan perolhan minyak pada
perubahan kebasahan adalah dari oil-wet menjadi water-wet! Dal penting pada
perubahan kebasahan ini adalah perubahan permeabilitas relati* minyak dan air yang
menyertainya# dimana hal ini akan membantu terhadap perbaikan mobilty ratio
penginjeksian atau akan menurunkan COR# sehingga terjadi kenaikan perolehan
minyak!
D. Pe/e%"n Rii! In,e+"!i"/ -i/#.
6eberapa hidrokarbon mempunyai kecenderungan untuk membetuk rigid
interfacial film! 9ilm ini akan hancur dan masuk ke dalam minyak# tetapi prosesnya
sangat lambat! 6ila *ilm ini masuk ke dalam ruang pori yang kecil# maka ia akan
melipat membentuk simpul%simpul yang mengakibatkan minyak tidak dapat keluar
dari media berpori! +engan injeksi alkalin# padatn *ilm akan pecah atau larut terba7a
gerakan minyak sisa!
3.'.1.4. Pei/"k% Rese0i *e,e/" Injeksi A/k"/in
Perilaku reseroir setelah injeksi alkalin dapat dilihat pada gambar &!&-! $eperti
halnya injeksi kimia yang lain# perilaku reseroir yang baik akan didapat jika semua
parameter bersangkutan sesuai untuk injeksi alkalin!
'3F
8/14/2019 Metode EOR.doc
47/95
0ambar &!&-!Perilaku Reseroir $etelah njeksi 5lkalin'-
Perolehan minyak tambahan yang dapat diharapkan adalah sekitar > 4# atau ultimate
recovery dengan memakai injeksi alkalin adalah - 4 dari minyak mula%mula
(OOP)! Perolehan minyak dapat tinggi jika ukuran slope yang diinjeksikan ke dalam
reseroir adalah jumlah yang optimal dan COR produksi dengan injeksi alkalin akan
turun selama masa injeksi!
3.'.'. Injeksi P/i#e
njeksi polimer pada dasarnya merupakan injeksi air yang disempurnakan!
Penambahan polimer ke dalam air injeksi dimaksudkan untuk memperbaiki si*at
*luida pendesak# dengan harapan perolehan minyaknya akan lebih besar!
3.'.'.1. K""k,eis,ik P/i#e
=arakteristik polimer diantaranya terdiri dari kimia7i polimer# rheologi dan
ukuran polimer!
'3I
8/14/2019 Metode EOR.doc
48/95
A. Ki#i"8i P/i#e
5da dua tipe dasar polimer yang saat ini banyak digunakan untuk EOR yaitu
polisakarida dan poliakrilamida! "enis polisakarida yang digunakan dalam EOR adalah
!anthangum yang dihasilkan dari akui*itas bakteri !anthomonas campetris! $truktur
kimia7inya sebagai berikut 4! Perolehan
minyak ini lebih besar daripada menggunakan injeksi air konensional!
Laju produksi minyak bertambah dari a7al dilakukannya proses injeksi polimer!
'ater cutdari sumur produksi dapat diturunkan# sedangkan COR (water oil ratio)
berkurang dengan banyak selama proses injeksi polimer sekitar --4 dari OOP
(original oil in place)! =arakterisitik reseroir setelah injeksi polimer dapat dilihat
pada 0ambar &!83! di ba7ah!
0ambar &!83!
=arakteristik Reseroir $etelah njeksi Polimer'-
3.'.3. Injeksi *%+"!,"n,
njeksi sur*actant bertujuan untuk menurunkan tegangan antarmuka dan
mendesak minyak yang tidak terdesak hanya dengan menggunakan pendorong air!
"adi e*isiensi injeksi meningkat sesuai dengan penurunan tagangan antarmuka (L.2ren ED 9ahmy)!
Ojeda et al ('I>8) mengidenti*ikasikan parameter%parameter penting yang
menentukan kinerja injeksi sur*aktan# yaitu sampai 8>!
C. Pe/"%, "n Ai,i0e
Pelarut utama sur*actant adalah air dan minyak! $ul*onate yang merupakan hasil
industri penyulingan suatu campuran zat%zat kimia disebut Petroleum eedstock#
dilarutkan dalam minyak atau air sehingga membentuk micele%micele yang
merupakan microemulsion dalam air atau minyak! Micele%micele ber*ungsi sebagai
medium yang miscible baik terhadap minyak atau air! Larutan yang menggunakan air
atau minyak sebagai pelarutnya# tergantung pada bentuk larutan yang dikehendaki#
apakah aNueous solution atau microemulsion (oil-e!ternal atau water-e!ternal
microemulsion)! +alam sistem a*ueous solution# pelarut utamanya adalah air!
$edangkan untuk oil-e!ternal adalah minyak# dan water-e!ternal pelarut utamanya
adalah air! $ebagai zat tambahan dalam slug sur*actant digunakan kosur*actant#
umumnya adalah alkohol! =osur*actant sering digunakan karena mrmpunyai banyak
*ungsi dalam sistem pendesakan# antara lain iscositas larutan dapat diatur dengan
kosur*actant untuk kontrol mobilitas! +ari pengalaman di lapangan# penggunaan
'/3
8/14/2019 Metode EOR.doc
59/95
kosur*actant ini dapat meningkatkan recoery minyak sampai /3 4! Dal ini
disebabkan karena selain ikut mendesak# kosur*actant turut melarutkan minyak!
Hat tambahan lain yang sering digunakan adalah larutan elektrolit Ga.l yang
digunakan sebagai pre*lush# untuk menggerakkan air *ormasi yang tidak compatible
dengan komposisi slug sur*actant!
D. *is,e# Pen!"#$%"n
2ntuk mencampur komponen%komponen menjadi slug sur*actant# diperlukan
sistem penanganan yang tepat# antara lain harus memakai 7ater treatment dan sistem
pencampuran slug sur*actant! 9asilitas water treatment diperlukan untuk
menghilangkan kation%kation yang merugikan seperti .a/1# Mg/1dan ion besi dengan
ion%ion natrium dari pelembut air (water softener)!
3.'.3.3. V"i"e/9V"i"e/ Y"n Me#$en"%i Injeksi *%+"!,"n,
ariabel%ariabel yang mempengaruhi injeksi sur*actant diantaranya adalah
adsorbsi# konsentrasi slug sur*actant# clay# salinitas!
A. Assi
Persoalan yang dijumpai pada injeksi sur*actant adalah adsorbsi batuan reseroir
terhadap larutan sur*actant! 5dsorbsi batuan reseroir pada slug sur*actant terjadi
akibat gaya tarik%menarik antra molekul%molekul sur*actant dengan batuan reseroir
dan besarnya gaya ini tergantung dari besarnya a*initas batuan reseroir terhadap
sur*actant! "ika adsorbsi yang terjadi kuat sekali# maka sur*actant yang ada dalam slug
sur*actant menjadi menipis# akibatnya kemampuan untuk menurunkan tegangan
permukaan minyak%air semakin menurun!
Mekanisme terjadinya adsorbsi adalah sebagai berikut# sur*actant yang dilarutkan
dalam air yang merupakan microemulsion diinjeksikan ke dalam reseroir! $lug
sur*actant akan mempengaruhi tegangan permukaan minyak%air# sekaligus akan
bersinggungan dengan permukaan butiran batuan! Pada saat terjadi persinggungan ini
molekul%molekul sur*actant akan ditarik oleh molekul%molekul batuan reseroir dan
diendapkan pada permukaan batuan secara kontinyu sampai mencapai titik jenuh!
5kibatnya kualitas sur*actant menurun karena terjadi adsorbsi sehingga
'/'
8/14/2019 Metode EOR.doc
60/95
mengakibatkan *raksinasi# yaitu pemisahan sur*actant dengan berat ekialen rendah
didepan dibandingkan dengan berat ekialen tinggi!
B. Knsen,"si */% *%+"!,"n,
=onsentrasi sur*actant juga berpengaruh besar terhadap terjadinya adsorbsi
batuan reseroir pada sur*actant! Makin pekat konsentrasi sur*actant yang digunakan#
maka akan semakin besar adsorbsi yang diakibatkannya mencapai titik jenuh!
C. C/"2
Terdapatnya clay dalam reseroir harus diperhitungkan karena clay dapat
menurunkan recoveryminyak# disebabkan oleh si*at clay yang suka air (+yophile)
menyebabkan adsorbsi yang terjadi besar sekali! 2ntuk reseroir dengan salinitas
rendah# peranan clay ini sangat dominan!
D. *"/ini,"s
$alinitas air *ormasi berpengaruh terhadap penurunan tegangan permukaan
minyak%air oleh sur*actant! 2ntuk konsentrasi garam%garam tertentu# Ga.l akan
menyebabkan penurunan tegangan permukaan minyak%air tidak e*ekti* lagi! Dal ini
disebabkan karena ikatan kimia yang membentuk Ga.l adalah ikatan ion yang sangat
mudah terurai menjadi ion Ga1 dan ion .l%# begitu juga halnya dengan molekul%
molekul sur*actant!+i dalam air ia akan mudah terurai menjadi ion R$O&% dan D1!
=onsekuensinya bila pada operasi injeksi sur*actant terdapat garam Ga.l# maka akan
membentuk D.l dan R$O&Ga# dimana D.l dan R$O&Ga buakan merupakan zat akti*
permukaan dan tidak dapat menurunkan tegangan permukaan minyak%air!
$elain mempengaruhi tegangan permukaan minyak%air# garam Ga.l juga
mengakibatkan *raksinasi sur*actant yang lebih besar# sampai batuan reseroir tersebut
mencapai titik jenuh!
'//
8/14/2019 Metode EOR.doc
61/95
0ambar &!8'!+iagram $istem Cater Treatment'
0ambar &!8/!+iagram $istem Pencampuran $lug $ur*actant'
3.'.3.4. *i+", *%+"!,"n, *e""i B""n Injeksi EOR
$ur*actant adalah bahan kimia yang molekulnya selalu mencari tempat diantara
dua *luida yang tidak mau bercampur dan sur*actant mengikat kedua *luida tersebut
menjadi emulsi! $ur*actant yang berada di dalam slug harus dibuat agar membentuk
micelle# yaitu sur*actant yang akti* dan mampu mengikat air dan minyak pada
konsentrasi tertentu! "ika konsentrasinya masih kecil# maka campuran sur*actanttersebut masih berupa monomor (belum akti*)! 2ntuk itu setiap slug perlu diketahui
.M.%nya (,ritical Micelles ,ocentration) yaitu konsentrasi tertentu# sehingga
campuran sur*actant yang semula monomor berubah menjadi micelle!
$ur*actant yang umum dipakai dalam proses eksploitasi EOR adalah $odium
sul*onate yang ionik bermuatan negati*! $edangkan jenis lain jarang dipakai! Larutan
sur*actant yang biasa digunakan di lapangan untuk pendesakan minyak sisa hasil
'/&
8/14/2019 Metode EOR.doc
62/95
pendorongan air# terdiri dari komponen sur*actant# air# minyak dan alkohol sebagai
kosur*actant! .ampuran cairan sur*actant ini diijeksikan ke dalam reseroir sebagai
slug kemudian didorong oleh larutan polimer untuk memperbaiki mobilitas aliran#
selanjutnya diikuti pendorongan air agar hemat bahan polimer! $lug yang biasa
digunakan dari > K '> 4 P(Pore olume)# diharapkan kemampuannya menghasilkan
tambahan perolehan diatas perolehan jika digunakansecondery recovery
3.'.3.5. Mek"nis#e *%+"!,"n, P"" *is,e# -/%i"9B",%"n Rese0i
Larutan sur*actant yang merupakan microemulsion yang diinjeksikan ke dalam
reseroir# mula%mula bersinggungan dengan permukaan gelembung%gelembung
minyak melalui *ilm air yang tipis# yang merupakan pembatas antara batuan reseroir
dan gelembung%gelembung minyak! $ur*actant memulai perannya sebagai zat akti*
permukaan untuk menurunkan tegangan permukaan minyak%air! Pertama sekali
molekul%molekul sur*actant yang mempunyai rumus kimia R$O&D akan terurai dalam
air menjadi ion%ion R$O&% dan D1! on%ion R$O&
% akan bersinggungan dengan
gelembung%gelembung minyak# ia akan mempengaruhi ikatan antara molekul%molekul
minyak dan juga mempengaruhi adhesion tension antara gelembung%gelembung
minyak dengan batuan reseroir# akibatnya ikatan antara gelembung%gelembung
minyak akan semakin besar dan adhesion tension semakin kecil sehingga terbentuk
oil bankdidesak dan diproduksikan!
Pada operasi di lapangan# setelah slug sur*actant diinjeksikan kemudian diikuti
oleh larutan polimer! Dal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya fingering dan
chanelling! =arena sur*actant 1 kosur*actant harganya cukup mahal# di satu pihak
polimer melindungi bank ini sehingga tidak terjadi fingering menerobos zone minyak
dan di lain pihak melindungi sur*actant bank dari terobosan air pendesak!
5gar slug sur*actant e*ektiitasnya dalam mempengaruhi si*at kimia *isika sistem
*luida di dalam batuan reseroir dapat berjalan baik# maka hal%hal diatas harus
diperhatikan! Misalnya mobilitas masing%masing larutan harus dikontrol! Mobilitas
slug sur*actant harus lebih kecil dari mobilitas minyak dan air didepannya!
3.'.3.6. Pe/"ks"n""n Di L"$"n"n
'/8
8/14/2019 Metode EOR.doc
63/95
Pelaksanaan di lapangan untuk injeksi sur*actant meliputi sistem perlakuan
terhadap air injeksi# sistem pencampuran slug sur*actant dan sistem injeksi *luida!
A. *is,e# Pe/"k%"n Te""$ Ai Injeksi
9asilitas perlakuan terhadap air injeksi akan sangat bergantung pada persediaan
air untuk injeksi dan keperluan%keperluan lain! +alam beberapa kasus# kebutuhan
perlakuan minimum terhadap *iltrasi air dilakukan melalui penyaringan tekanan bumi
diatomaeous!
"ika air dipakai sebagai slug tercampur (miscible slug) atau *ormasi polimer#
proses penyaringan air dilakukan dengan penukaran ion 7ater so*tener! Langkah ini
digunakan untuk menghilangkan bermacam%macam kation pengganggu dengan ion%
ion sodium dari regin di dalam 7ater so*tener seperti diperlihatkan pada gambar &!8&!
B. *is,e# Pe!"#$%"n */% *%+"!,"n,
=omponen%komponen slug tercampur (miscible) mempunyai komposisi berbeda%
beda pada kebanyakan rumus%rumus dari micellar! =ebanyakan slug terdapat paling
sedikit terdiri dari empat komponen berbeda < petroleun sul*onat# *asa cairan (encer)#
hidrokarbon dan kosur*actant! $emua komponen tersebut kecuali kosur*actant# diukur
didalam tangki pencampur yang luas dimana mereka tercampur sampai menjadi
homogen# seperti dapat dilihat pada gambar &!8>!
0ambar &!8&!
'/>
8/14/2019 Metode EOR.doc
64/95
+iagram $istem Perlakuan Terhadap 5ir'-
0
a mb ar
&!88!+iagram $istem Pencampuran $lug $ur*actant'-
9iltrasi diperlukan slug yang umumnya memanas sebelum dipompa mele7ati
*ilter! +engan memanaskan lebih dahulu mempunyai beberapa maksud# menstabilkan
slug# memperbaiki penyaringan yang menyebabkan turunnya iskositas slug dan
mengurangi kemungkinan terendapkannya para*in di dalam sumur injeksi! $etelah
*iltrasi# kosur*actant yang hampir selalu alkohol# terukur di dalam slug! =osur*actant
menaikkan kesetabilan micellar dan secar serempak merubah iskositas untuk
memenuhi kebutuhan mobilitas di dalam reseroir! $lug tersebut biasanya
ditempatkan di dalam tangki penyimpanan preinjection sebelum diijeksikan di dalam
sumur! $ebuah pompa positive displacementdigunakan untuk mengnjeksikan slug
pada laju alir seperti sebelumnya!
C. *is,e# Injeksi -/%i"
njeksi *luida ke dalam reseroir dengan melslui beberapa sumur umumnya
dilakukan dengan memakai sistem mani*old! =arena biasanya digunakan pompa
positie displacement untuk menginjeksikan *luida di dalam reseroir# laju aliran
olumetris total dapat dikontrol# untuk melihat program injeksi secara keseluruhan!
0ambar &!8>! menggambarkan penginjeksian sur*actant ke dalam reseroir suatu
lapangan!
'/-
8/14/2019 Metode EOR.doc
65/95
0ambar &!8>!$istem Penginjeksian $ur*actant'-
Tanpa alat pengontrol aliran pada masing%masing sumur# aliran relati* ditentukan
dengan mengukur daya tahan aliran dalam aliran masing%masing sumur injeksi! 2ntuk
mengimbangi injeksi yang tak terkontrol# dibutuhkan beberapa jenis kontrol aliran
pada masing%masing sumur! "ika *luida yang diinjeksikan adalah atau slug tercampur
(miscible slug)# throttling valvesederhana cukup untuk mengukur aliran! "ka sejumlah
sumur mendapat *luida dari satu pompa dalam jumlah yang besar# alat%alat pengontrol
dapat menjadi tidak stabil karena seluruh sistem saling berhubungan! Perubahan
sedikit saja pada pera7atan throttling pada sumur menyebabkan perubahan aliran di
sebuah sumur yang lainnya# karena laju alir total tetap konstan! Gamun sistem ini
tetap dapat bekerja jika cukup memonitoring terhadap laju injeksi pada masing%
masing sumur!
3.'.3.7. Pei/"k% Rese0i *e,e/" Injeksi *%+"!,"n,
Peilaku reseroir setelah injeksi sur*actant pada dasarnya tidak dapat antara satu
reseroir dengan reseroir yang lain# tergantung pada karakteristik reseroit tersebut
yang lebih sesuai atau tepat untuk pelaksanaan injeksi sur*actant! Gamun dari data%
'/
8/14/2019 Metode EOR.doc
66/95
data yang diperoleh dari keberhasilan injeksi sur*actant pada sumur%sumur produksi
yang telah dilakukan # dapat diambil perilaku reseroir setelah injeksi sur*actant!
Perolehan minyak yang dapat mengharapkan dari injeksi sur*actant adalah sekitar
adalah F/ 4 dari OOP (original oil in place) atau bahkan lebih jika dilakukan injeksi
sur*actant di laboratorium dengan memakai model batu pasir! Gamun keseluruhan
dari injeksi sur*actant dapat dihasilkan perolehan minyak yang lebih besar dari pada
menggunakan injeksi air konensional! $edangkan perolehan tambahan adalah sekitar
'>4 dari residual oil reseres! 2ntuk reseroir dengan kandungan minyak kental atau
reseroir minyak berat perolehan yang mungkin didapat adalah sekitar &34! 2ntuk
reseroir minyak dengan solution gas drie perolehan yang dapat diharapkan lebih
kecil# yaitu sekitar '> 4 dan untuk reseroir minyak dengan 7ater drie injeksi gas
atau graity drainage sekitar '3 4!
Perolehan minyak bertambah jika ukuran buffer mobilitassemakin besar! +ari
percobaan diketahui bah7a perolehan minyak maimum dengan injeksi sur*actant
terjadi pada harga salinitas yang optimal (gambar &!8-!)
0ambar &!8-!
=arakteristik Reseroir $etelah njeksi $ur*actant'-
'/F
8/14/2019 Metode EOR.doc
67/95
3.3. Injeksi Te#"/
njeksi thermal adalah salah satu metode EOR dengan cara menginjeksikan
energi panas ke dalam reseroir untuk mengurangi iskositas minyak yang tinggi yang
akan menurunkan mobilitas minyak sehingga akan memperbaiki e*isiensi pendesakan
dan e*isiensi penyapuan
njeksi panas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu injeksi *luida panas
(injeksi air panas dan injeksi steam) dan in-situ combustion(pembakaran di tempat)!
$ebelum membicarakan tentang injeksi thermal lebih lanjut# maka perlu mengetahui
dasar%dasar perpindahan panas dan beberapa *aktor yang berpengaruh dalam injeksi
thermal!
3.3.1. Knse$ D"s" Pe$in""n P"n"s
Perpindahan panas dapat dide*inisikan sebagai transmisi energi dari suatu daerah
ke daerah lain sebagai akibat adanya perbedaan temperatur diantara kedua daerah
tersebut!
.A Kn%ksi
=onduksi adalah proses perpindahan panas dimana panas mengalir dari daerah
bertemperatur tinggi ke daerah bertemperatur rendah! +i dalam satu zat (padat# cair
atau gas)!
Persamaan dasar perpindahan panas secara konduksi diusulkan pertama kali oleh
"!6!" 9ourier ('F//)! Persamaan ini menyatakan bah7a laju perpindahan panas oleh
konduksi dalam suatu zat (Nk) adalah sama dengan perkalian ketiga besaran berikut )
Menurut hukum thermodinamika # panas merupakan energi dalam transit yang
mengalir dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah# "adi aliran
panas adalah positi* jika gradien temperatur negati*!
'/I
8/14/2019 Metode EOR.doc
68/95
.B R"i"si
Radiasi adalah proses perpindahan panas dari benda bertemperatur tinggi ke
benda bertemperatur rendah# dimana kedua benda tersebut dipisahkan oleh ruang
bebas dan ruang akum!
Persamaan dasar untuk radiasi termal dari suatu radiator ideal (benda hitam)
dikemukakan oleh $te*an%6oltzmann sebagai berikut ) mengusulkan model matematik injeksi uap dari Mar and
Langenheim! +alam hal ini cap rock dan base rockdianggap mempunyai si*at
termal dan si*at *isik yang sama!
3.3.3. Injeksi Ai P"n"s
njeksi air panas merupakan salah satu metode thermal recoery yang digunakan
untuk reseroir yang mempunyai iscositas tinggi! Metode ini juga banyak digunakan
untuk reseroir%reseroir dangkal yang mempunyai range iscositas antara '33 K '333
cp! njeksi air panas akan mempengaruhi mobility ratio 7ater drie dalam reseroir
dan karena itu akan menambah e*isiensi recoery!
3.3.3.1. Pinsi$ D"s" Injeksi Ai P"n"s
5ir yang diinjeksikan pada reseroir dipanaskan terlebih dahulu sampai
temperatur lebih tinggi dari pada temperatur reseroir mula%mula# tetapi lebih rendah
dari temperatur penguapan air! 5ir panas yang diinjeksikan menjadi dingin saat
kontak dengan batuan dan *luida in situ dan diba7ah kondisi steady state# akan
membentuk dan daerah utama yang dapat dibedakan berdasarkan pro*il temperatur
dan saturasi! (lihat gambar &!8)!
Hona
8/14/2019 Metode EOR.doc
74/95
8/14/2019 Metode EOR.doc
75/95
/! +esign dan operasinya sebagian besar dapat menggunakan *asilitas 7ater *lood!
&! E*isiensi pendesakan lebih baik dari 7ater *lood conentional!
B. Ke%i"n
'! 5ir mempunyai kapasitas panas yang rendah dibanding steam!
/! Perlu adanya treatment khusus untuk mengontrol korosi# problem scale# s7elling
maupun problem emulsi!
&! Pada sand yang tipis# sejumlah panas akan hilang pada oerburden dan
underburden# hal ini akan menjadi kritis apabila *ormasi underburden dan
oerburden berupa shale!
8! =ehilangan panas cukup besar pada rate injeksi rendah dan *ormasi sand yang
tipis!
3.3.4. Injeksi U"$ (*,e"# -/in)
njeksi uap adalah menginjeksikan uap ke dalam reseroir minyak untuk
mengurangi iskositas yang tinggi supaya pendesakan minyak lebih e*ekti* sehingga
akan meningkatkan perolehan minyak!
Proses pelaksanaan njeksi uap hampir sama dengan injeksi air! 2ap diinjeksikan
secara terus%menerus melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak akan
diproduksikan melalui sumur produksi yang berdekatan
3.3.4.1. *i+",9*i+", U"$
"ika ' lb pada temperatur a7al ti (9) di panaskan pada tekanan konstan Ps
(pasia)# akan didapat temperatur maksimal ts# yang disebut temperatur saturasi#
sebelum berubah menjadi uap! "umlah panas yang diserap air# h7# diberikan dalam
persamaan ! diberikan si*at%si*at uap untuk berbagai tekanan dan temperatur!
Tabel &!>$isat%$i*at 2ap&
3.3.4.'. Me/9Me/ *,%i
Perolehan minyak dengan kondisi injeksi panas yang terus menerus secara
ekonomis akan *easibel sepanjang net alue minyak yang didesak per satuan 7aktu
melebihi biaya untuk menghasilkan panas per satuan 7aktu! $tudi teoritis
laboratorium memperlihatkan bah7a laju kehilangan panas adalah *aktor penting yang
menentukan ekonomis kelayakan proyeksi injeksi uap!
6eberapa model studi yang telah dikembangkan diantaranya adalah sebagai
berikut '!$7eep E**iciency ersus Laju Produksi 2ap
Pada Model $tream%.hannel 2ntuk Pola 9ie%$pot '
9arouN 5li juga melakukan percobaan pada model stream-channel untuk pola
five spot 0ambar &!>/! menunjukkan hasil percobaannya dimana harga sweep
efficiencydipengaruhi oleh besarnya laju injeksi!
2ntuk laju injeksi yang semakin besar didapatkansweep efficiencyyang semakin
besar pula!
3.3.4.5. Pe"#"/"n Re!0e2
Performancedalam injeksi uap terantung dari konsep pendesakan *luida yang
digunakan# keseragaman media berpori dan geometri dari susunan sumur injeksi
produksi! Pendekatan untuk mendapatkan solusi atau performance adalah memilih
'8/
8/14/2019 Metode EOR.doc
81/95
suatu bagian dari reseroir yang akan dikembangkan dengan pola injeksi tertentu
(pilot injeksi)! Performance dari pilot injeksi ini digunakan untuk mengealuasi
performancedari seluruh reseroir bila diinjeksi dengan pola yang sama!
+alam segi pendesakan *luida umumnya dibagi dalam dua konsep yaitu prinsip
desaturasi dan prinsip kerja torak! Prinsip desaturasi oleh 6ucley dan Laerett ('I8/)!
0erakan *luida pendesak dan *luida yang didesak (minyak) di dalam reseroir
dipisahkan oleh suatu bidang batas (front) antar *asa diantara kedua *luida tersebut!
+alam prinsip ini *luida yang mengalir didepan *ront terdiri atas satu *asa# sedangkan
di belakang *ront *luida pendesak dan yang didesak mengalir bersama%sama dengan
kecepatan yang berbeda sesuai dengan mobilitasnya! Pendesakan ini
berlangsunghingga mencapai harga residunya! 5nggapan%anggapan dalam prinsip
desaturasi adalah 3)! +alam prinsip ini *luida pendesak mengalir dibelakang *ront# sedangkan
didepan *ront mengalir *luida yang didesak! Pendesakan ini berlangsung hingga
mencapai saat breakthrough! 5nggapan anggapan dalam prinsip kerja torak adalah
#st
/o
SorSo
ht
hn
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!(&!'8)
+imana & memperlihatkan arah pergerakan muka
pembakaran dari sumur produksi menuju sumur injeksi! 2dara yang diinjeksikan
melalui sumur injeksi membentuk cerobong%cerobong udara ke arah sumur produksi
sehingga pembakaran dapat berlangsung di dekat sumur produksi dengan sumber ./
berasal dari sumur injeksi!
0ambar &!>&!lustrasi Proses Resere .ombustion'F
'8F
8/14/2019 Metode EOR.doc
87/95
0ambar &!>8!Pemindahan Panas Pada 9or7ard .ombustion'-
3.3.5.'. O$e"si In9*i,% C#%s,in
$uatu pembakaran dia7ali dengan penyalaan dan panas yang dihasilkan akan
merambat secara konduksi! +engan tersedianya oksigen yang cukup# crude oil
sekitarnya akanikut terbakar setelah temperatur nyalanya tercapai! 6ahan bakar untuk
tahap lanjut bukan lagi crude oil(hidrokarbon ringan sampai berat)! +engan naiknya
'8I
8/14/2019 Metode EOR.doc
88/95
temperatur# minyak akan lebih mudah bergerak sehingga sebagian minyak terdesak
akan menjauhi zone pembakaran! +i sini bahan bakar yang dipergunakan adalah
endapan hidrokarbon yang mempunyai perbandingan atom .BD yang relati* besar
yang disebut coke!
Tahap ini bertujuan untuk menaikkan harga saturasi di reseroir sampai
mencapai harga saturasi di atas saturasi gas critical (di ba7ah harga ini# gas tidak
dapat bergerak)! Tahap ini mencegah ?li*uid blocking@ yaitu karena saturasi gas kecil
maka gas hasil pembakaran akan sulit untuk mengalir# dan menghalangi percampuran
antara oksigen dengan bahan bakar! 6ila keadaan ini terjadi secara berlarut%larut maka
pembakaran akan padam!
$edangkan bila terjadi penyalaan terlalu a7al atau yang disebut dengan
penyalaan dini (premature ignition)! ni dapat terjadi bila gas yang diinjeksikan adalah
udara! 2dara mengandung /3 4 P oksigen# dengan crude akan terjadi reaksi
eksoterm! +alam kondisi temperatur reseroir ('33 9) reaksi oksidasi crude akan
berjalan lambat! Tetapi bila sebelum penyalaan spontan dapat terjadi# ini disebabkan
si*at crude oil untuk melakukan reaksi!
+engan meningkatnya temperatur # reaksi oksidasi akan bertambah cepat! 2ntuk
keadaan seperti ini# dianjurkan untuk melakukan injeksi pada tahap sebelum
penyalaan menggunakan gas yang tidak melakukan reaksi eksoterm dengan crude oil!
$etelah harga saturasi gas ditetapkan# selanjutnya dilakukan tahap penyalaan!
B. T""$ $en2"/""n+alam tahap ini# daerah penyalaan dekat dengan sumur injeksi dan 7aktu untuk
mendapatkannya relati* singkat! 6ila penyalaan yang terjadi jauh dari sumur injeksi
mengakibatkan terjadinya arah gerak pembakaran balik (reserve combustion)# *ront
bergerak ke arah sumur injeksi! $aat *ront tiba di sumur injeksi # temperatur akan
tinggi melampaui daya tahan peralatan ba7ah permukaan! 6ila 7aktu penyalaan
terlalu lama maka akan memakan biaya pengeluaran yang lebih besar karena 7aktu
penyalaan dapat mencapai berminggu%minggu! 2ntuk mendapatkan penyalaan yang
diinginkan# tersedia beberapa metode penyalaan dan ini disesuaikan dengan keadaan
reseroirnya! Oleh $trange dikelompokkan menjadi dua yaitu < penyalaan spontan dan
penyalaan buatan! +alam penyalaan spontan# reaksi antara oksigen dengan crude oil
dan panas hasil pembakaran akan mencapai temperatur nyala dari crude oil! $edang
untuk penyalaan buatan membutuhkan bantuan untuk mencapai temperatur nyala!
Penyalaan ini membutuhkanelectrical meter" downhole burner" hot fluid in1ectiondan
chemical!
'>3
8/14/2019 Metode EOR.doc
89/95
C. T""$ L"nj%,"n Pen2"/""n
$etelah nyala terjadi# diharapkan pembakaran merambat sampai sumur produksi
tercapai! Pada proses ini bahan bakar yang digunakan berbeda dengan proses
penyalaan jenis hidrokarbon ringan! $etelah terdesak lebih dahulu# sehingga bahan
bakar yang digunakan adalah endapan hidrokarbon yang disebut coke ,oke
mempunyai perbandingan atom .BD yang besar! "enis ini sulit terbakar dibandingkan
dengan crude oil umumnya!
Tiga *aktor utama yang menentukan perambatan pembakaran# yaitu < bahan
bakar# oksigen dan temperatur! .ampuran bahan dengan oksigen akan terbakar pada
temperatur tertentu# berikut reaksinya /!
3.3.5.3. Ke/ei"n D"n Kek%"n"n In
8/14/2019 Metode EOR.doc
90/95
0ambar &!>>!
Proses Pelaksanaan n%$itu .ombustion
'
2ntuk ketebalan# tekanan dan laju injeksi panas yang tertentu# salah satu proses
mungkin dapat lebih murah tergantung pada konsumsi bahan bakar dan kedalaman
resereoir! Gamun jika harga bahan bakar meningkat# biaya pemanasan dengan
menggunakan injeksi uap menjadi lebih besar!
Endapan coke yang semakin meningkat dapat membuat injeksi uap lebih
menguntungkan! =ehilangan panas di lubang sumur yang bertambah karena bertambahnya
kedalaman akan membuatforward combustionlebih menguntungkan!
"ika jarak yang harus dipanasi dalam reseroir bertambah# pemanasan dengan
menggunakan combustionlebih menguntungkan!
"ika ketebalan pasir berkurang dan tekanan bertambah" combustion lebih
menguntungkan dibandingkan injeksi uap!
"ika laju injeksi berkurang# biaya injeksi uap menjadi relati* lebih menguntungkan
dibandingkan dengan udara!
'>/
8/14/2019 Metode EOR.doc
91/95
B. Kek%"n"n In9*i,% C#%s,in Terbentuknya emulsi air minyak yang memiliki kekentalan seperti susu kental
akan dapat menyebabkan permasalah pada pemompaan dan menurunkan
produktiitas sumur!
Terproduksinya air panas yang memiliki pD rendah (asam)# yang kaya akan
sul*at dan besi# yang menyebabkan polusi lingkungan dan permasalahan korosi
pada sumur produksi!
Produksi pasir dan caing meningkat yang dapat menyebabkan penyumbatan
pada liner!
Penyumbatan lubang sumur produksi karena pengendapan karbon dan lilin
sebagai hasil peretakan panas minyak!
Produksi gas yang membahayakan lingkungan seperti karbon monoksida dan
hidrogen sul*ida!
=erusakan tubing dan liner karena terlalu tingginya temperatur pada sumur%
sumur produksi!
3.3.6. A$/ik"si Di L"$"n"n
Parameter yang harus diperhatikan sebelum dilakukan aplikasi praktis adalah &
8/14/2019 Metode EOR.doc
92/95
yang telah mengembun (fresh condensed water)# pembentukan beberapa emulsi#
e*ek pembersihan (clean-up effect)!
=etebalan# kedalaman# pelapisan dan heterogenitas *ormasi!
+alam pemilihan reseroir untuk dilakukan injeksi *luida panas# ada dua
parameter utama yang harus dipertimbangkan# yaitu < jumlah relati* kehilangan
panas yang tergantung pada ketebalan dan kedalaman *ormasi# aspek%aspek
teknik dan injeksi bertekanan tinggi!
0ambar &!>-!=ehilangan Panas ersus Caktu&
Tekanan reseroir
"ika tekanan reseroir tidak cukup# stimulasi uap menjadi tidak ekonomis! 5kan
tetapi jika pengaturan periode injeksi dan perendaman sesuai akan didapat
produksi minyak yang banyak!
B. P""#e,e O$e"si
Laju injeksi dan kualitas uap!
+alam kasus pendesakan < jarak antar sumur!
$umur%sumur sering diatur sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan
pengaruh chanelling yang merugikan (pola line drive) atau heksagonal atau
oktagonal
'>8
8/14/2019 Metode EOR.doc
93/95
+alam kasus stimulasi < 7aktu injeksi# 7aktu perendaman# 7aktu produksi dan
laju produksi!
3.4. Injeksi Mik"
njeksi mikroba adalah suatu metode pengurasan minyak tahap lanjut dengan
cara menginjeksikan mikroba ke dalam reseroir untuk meningkatkan perolehan
minyak! 6akteri yang ada dalam reseroir kemungkinan berasal dari sisa%sisa populasi
bakteri yang ada pada saat pembentukan minyak bumi! 5da kemungkinan adalah
karena penetrasi sepanjang aNui*er dari permukaan! Penetrasi bakteri dari permukaan
bisa memerlukan 7aktu yang bertahun%tahun# selama air tersebut mengandung karbon
atau bahan organik dalam batuan yang mereka le7ati!
5danya bakteri dalam reseroir akan mempunyai pengaruh seperti