15
M ET O DE P EL A K S ANAAN PEMBANGUNAN RKB SDN 002 KECAMATAN NUNUKAN SELATAN Pelaksanaan pekerjaan pembangunan RKB SDN 002 Kecamatan Nunukan Selatan secara teknis di atas kertas diperkirakan tidak akan terlalu rumit dalam metode pelaksanaannya di lapangan dibandingkan daerah wilayah tiga yang ada di daerah Kabupaten Nunukan. Hal ini disebabkan karena lokasi pekerjaan masih berada di sekitar Kota Nunukan sehingga akses mobilisasi material dan material itu sendiri cukup mudah untuk diperoleh setiap saat atau dalam kondisi tertentu. Adapun mengenai personil tenaga perusahaan yang dipersyaratkan untuk mengawasi dan menjalankan proses pelaksanaan secara teknis dan prosedural administrasi meliputi : - Tenaga kualifikasi S1 Teknik Arsitek 1 orang memiliki SKA Arsitektur yang berlaku - Tenaga kualifikasi S1 Teknik Sipil 1 orang memiliki SKA Pelaksana Struktur yang berlaku - Tenaga kualifikasi STM Jurusan Bangunan 1 orang memiliki SKT Pelaksanan Lapangan Pekerjaan Perumahan dan Gedung yang masih berlaku - Tenaga kualifikasi SMA sederajat 1 orang sebagai tenaga administrasi Sedangkan daftar peralatan minimal untuk membantu pelaksanaan pekerjaan yang menjadi persyaratan tender telah kami lampirkan bukti kepemilikan, kwitansi pembelian, faktur atau dukungan alat atau sewa alat bermaterai, yang telah terdokumentasi. Adapun peralatan minimalnya meliputi penyediaan : - M o b i l Dump truck 2 unit - Mesin Molen 1unit - Mesin Stamper 1 unit - Mesin genset 1 unit

Metode Pelaksanaan PEMBANGUNAN SD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

Citation preview

METODE PELAKSANAANPEMBANGUNAN RKB SDN 002 KECAMATAN NUNUKAN SELATANPelaksanaan pekerjaan pembangunan RKB SDN 002 Kecamatan Nunukan Selatan secara teknis di atas kertas diperkirakan tidak akan terlalu rumit dalam metode pelaksanaannya di lapangan dibandingkan daerah wilayah tiga yang ada di daerah Kabupaten Nunukan. Hal ini disebabkan karena lokasi pekerjaan masih berada di sekitar Kota Nunukan sehingga akses mobilisasi material dan material itu sendiri cukup mudah untuk diperoleh setiap saat atau dalam kondisi tertentu.

Adapun mengenai personil tenaga perusahaan yang dipersyaratkan untuk mengawasi dan menjalankan proses pelaksanaan secara teknis dan prosedural administrasi meliputi :

- Tenaga kualifikasi S1 Teknik Arsitek 1 orang memiliki SKA Arsitektur yang berlaku

- Tenaga kualifikasi S1 Teknik Sipil 1 orang memiliki SKA Pelaksana Struktur yang berlaku- Tenaga kualifikasi STM Jurusan Bangunan 1 orang memiliki SKT Pelaksanan Lapangan Pekerjaan Perumahan dan Gedung yang masih berlaku- Tenaga kualifikasi SMA sederajat 1 orang sebagai tenaga administrasiSedangkan daftar peralatan minimal untuk membantu pelaksanaan pekerjaan yang menjadi persyaratan tender telah kami lampirkan bukti kepemilikan, kwitansi pembelian, faktur atau dukungan alat atau sewa alat bermaterai, yang telah terdokumentasi. Adapun peralatan minimalnya meliputi penyediaan :

- Mobil Dump truck 2 unit- Mesin Molen 1unit- Mesin Stamper 1 unit- Mesin genset 1 unit- Profil tank 2 unit- Gerobak dorong 4 unit- Alat pertukangan 2 set dan 1 unit mesin molen

Sedangkan metode pelaksanaan pekerjaan RKB SDN 002 Kecamatan Nunukan Selatan secara teknis , meliputi bebarapa hal , antara lain :I. PEKERJAAN PERSIAPAN1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.

2. Pembersihan lokasi yang menjadi dudukan bangunan dengan membuang lapisan top soil sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan

3. Pemasangan bouwplank yang menandakan tempat bangunan, dan juga menjadi acuan as bangunan pada waktu pelaksanaan

4. Pemasangan papan nama proyek dengan mencantumkan nama pekerjaan, lokasi, sumber dana, tahun anggaran, konsultan perencana, konsultan pengawas serta kontraktor pelaksana

5. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.

6. Pembuatan direksi keet sebagai tempat bagi pelaksana dan perencana serta owner untuk berdiskusi mengenai pekerjaan yang terlaksana di lokasi . Selain itu di bangun pula base camp buat tenaga kerja dan gudang material yang biasanya terintegrasi dengan direksi keet.

7. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan /

material dan lalu lintas.

II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI1. Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan kedalaman pondasi.

2. Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5 :1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1 : 10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi.

3. Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2 atau disesuaikan dengan ukuran kedalam pondasi sesuai dengan gambar kerja.

4. Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya atau disesuaikan dengan ukuran lebar pondasi sesuai dengan gambar kerja.

5. Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan.

6. Seluruh pekerjaan tanah dan pondasi ini harus sesuai dengan volume pekerjaan, gambar kerja dan RKS

III. PEKERJAAN BETON BERTULANG1. Semen.

Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI 8 tahun 1972 dan memenuhi S 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia ( SNI 8 tahun 1972).

Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

2. Pasir Beton

Pasir beton harus berupa butirbutir tajam dan keras, bebas dari bahanbahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta komposisi kekerasan sesuai dengan syaratsyarat yang tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03.

3. Kerikil

Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SK SNI T-15.1919.03. Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.

4. Air

Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,bahanbahan organis atau bahanbahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum

5. Besi Beton

Besi beton yang digunakan adalah sesuai dengan gambar bestek dengan mutu baja polos BJTP 24 dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Besi beton digunakan pada pondasi tapak, sloof, kolom, ring balok, dan ditempat yang menggunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

1.1 Komposisi/Campuran Beton/Mutu Betona. Komposisi/Campuran beton yang digunakan adalah sesuai sepsifikasi yaitu : beton mutu K-225 dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr, atau sesuai dengan gambar kerja. Mutu beton yang digunakan adalah berdasarkan pada Mix Design dari laboratorium yang disepakati antara Kontraktor dan Pengendali Kegiatan, Kecuali ditentukan lain, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03.. Untuk lantai kerja menggunakan beton mutu K-100.

b. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi/Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.

c. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, yaitu:

- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahanbahan.- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-15.1919.03

1.2 Cetakan dan Acuan BetonBahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batasbatas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03.

1.3 Pengecorana. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi/Konsultan Pengawas. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalanjalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kakikaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.

b. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.

1.4 Perawatan Betona. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut:

- Dipergunakan karungkarung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.- Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lainlain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.

b. Semua beton yang dimintakan untuk pekerjaan dalam spesifikasi ini sudah tercakup dalam harga yang ditawarkan dalam Daftar Volume Pekerjaan, harga satuan yang ditawarkan untuk pekerjaan ini mencakup biaya-biaya bekisting, air, pasir, kerikil, semen, pemeliharaan, pengujian beton, serta semua pekerjaan-pekerjaan lainnya sesuai dengan persyaratan dan keperluan yang termaksud diatas.

IV. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERANPekerjaan dinding mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1 Pc : 4 Ps

a.Pasangan batu bata dinding keliling bangunan dipasang batu, dinding dimulai dari permukaan sloof hingga peil 20 cm diatas permukaan lantai dipasang bata ttrasram bata dengan campuran 1 semen banding 2 pasir. Untuk dinding kamar mandi/toilet dipasang batu bata transram 1 Pc : 2 Ps setinggi 1,5 meter dari permukaan lantai. Sedangkan dinding lainnya dipasang pasangan bata bata 1Pc : 4Ps dengan campuran 1 semen banding 4 pasir sesuai dengan gambar bestek.

b. Semua pasangan batu bata sebelum dikerjakan terlebih dahulu direndam dalam air hingga jenuh.

c. Seluruh bata yang digunakan bermutu baik, bentuk seragam, siku dengan tekstur yang sama, warna merah tua, tanpa retak, tahan terhadap air dan tidak rapuh.

d. Adukan pasangan harus dibuat secara hatihati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhisyarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.

e. Pengukuran (Uitzet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengansyarat :

- Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang.

- Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.

f. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata.

Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

g. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempattempat tertentu sesuai gambar diberi kolomkolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

h. Lubang untuk alatalat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester ). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh bidang tembok.

i. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

Pekerjaan plesteran mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1 Pc : 4 Ps

a. Plesteran 1 Pc : 2 Ps dengan campuran 1 semen Banding 2 Pasir dilakukan pada pasangan bata 1 Pc : 2 Ps, sedangkan Plesteran 1 Pc : 4 Ps dengan campuran 1 semen Banding 4 Pasir dilakukan pada pasangan bata 1 Pc : 4 Ps

b. Pekerjaan plesteran yang lainnya dilakukan pada permukaan beton, kolom, sloof, dan ring balk atau sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

c. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, pada bidang-bidang dinding yang akan diplester harus disiram, dibasahi dengan air bersih, bebas dari kotoran dan lain-lain atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas, permukaan plesteran harus rapid an rata.

d. Pekerjaan plesteran dilakukan pasir yang halus dengan permukaan yang rapi dan tidak bergelombang.

V. PEKERJAAN LANTAI1. Pada saat membeli keramik dari toko material sebelumnya dipisahkan dahulu keramik yang sewarna, meskipun dengan type keramik yang sama, jika waktu pembakarannya berbeda akan meyebabkan perbedaan warna hal ini akan menggurangi keindahan pasangan keramik.

2. Keramik mempuyai ukuran kualitas yang biasa disimbolkan dengan KW 1, KW 2, KW 3.

KW 1 adalah keramik dengan kualitas terbaik disusul dengan KW 2 dan KW 3.

3. Untuk jenis keramik tertentu biasanya direndam sampai basah jenuh, sehingga dalam proses pemasangan nantinya tidak meyerap air semen.

4. Meyelesaikan pekerjaan pipa yang akan ditanam didalam keramik, agar nantinya tidak terjdi bongkar pasang.

5. Menggukur ruagan yang akan dipasang keramik.

6. Membuat gambar kerja pasangan keramik bedasarkan hasil pengukuran sehingga dapat ditentukan pemotongan lebar rencana las-lasan pada pinggir ruangan.

7. Membuat garis bantu kedataran dan ketegakan dengan benang ukur.

8. Membuat kepalaan keramik bedasarkan ukuran gambar kerja yang sudah dibuat.

9. Memasang keramik.

10. Memasang nuk keramik.

VI. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFONDMetode Pemasangan Atap adalah sebagai berikut :

1. Rangka kuda-kuda berbahan material baja ringan yang di pasang sesuai dengan gambar.

2. Pemasangan antara reng dengan rangka kuda-kuda disesuaikan dengan bahan penutup atap yang di pakai. Pemasangan reng biasanya bedasarkan tarikan benang diagonal, virtikan dan horizontal untuk mendapatkan bidang atap yang rata.

3. Pemasagan lispank lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar horizontal sesuai dengan gambar.

4. Pemasagan seng genteng harus dari kanan bawah.

Rangka plafond menggunakan material baja tipis ( hollow ). Adapun metode Pemasangan Plafond adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik sekrup kait.

2. Pasang Sekrup Kait

3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi tegak lurus.

4. Pasang Rangka Tepi Plafon ( list profil) sebagai list tepi pada garis sipatan

5. Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung.

6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon.

7. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail)

8. Pasang Rangka Pembagi

9. Pasang plafond dengan spesifikasi material yang telah ditentukan pada gambar kerja, RKS

dan RAB

VII. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KUNCIKusen pintu dan jendela serta daun pintunyayang digunakan adalah dari bahan material alumunium dengan ukuran sesuai dengan gambar bestek. VIII. PEKERJAAN PENGECATANPekerjaan pengecatan digunakan untuk pengecatan dinding tembok dan plafond Plywood serta pengecatan bidang kayu. Pengecatan meliputi seluruh permukaan dinding sebelah dalam dan sebelah luar tembok. Cat yang digunakan adalah cat tembok jadi, berkualitas baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan dinding yang akan dicat harus dibersihkan, sisa-sisa tonjolan spesi bekas pemasangan bata harus diratakan, lubang-lubang yang ada harus ditutup dan diplamir pada bagian tertentu di amplas sehingga permukaan dinding yang akan dicat benar-benar rata. Warna cat yang diinginkan adalah sesuai dengan petunjuk RKS atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Semua permukaan pengecatan harus rata dan semua ketebalan yang sama dengan 3 kali pengulangan pengecatan. Semua permukaan baik beton dan kayu sebelum dicat didempul atau digosok dengan kertas amplas. Pencampuran kekentalan cat, baik cat tembok maupun cat kilat kayu disesuaikan dengan arahan pabrik atau petunjuk direksi/konsultan pengawas. Sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan, kontraktor akan menunjukan contoh warna dan merk yang akan digunakan dan dimintai persetujuan direksi/konsultan pengawas.

IX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKPekerjaan ini dilakukan terutama memasang pipa-pipa kabel listrik yang ditanam didalam beton, kabel yang dipakai adal NYa 3 x 2.5 mm, dilakukan pemasangan pitting, baik sakelar, stop kontak, dan titik api, serta instalasi jaringan baik didalam pipa maupun di atas plafon. Pemasangan jaringan listrik mengikuti petunjuk pemasangan dari PLN.

X. PEKERJAAN LAIN-LAINPekerjaan lain lain meliputi penyelesaian pelaksanaan pekerjaan taman dan saluran air ( saluran drainase tersier ) yang dilakukan, sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan. Kontraktor pelaksana wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa material yang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.