Upload
hartotok-vipnet
View
8
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Citation preview
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis/ Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, merupakan
suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan
tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor
risiko (faktor yang mempengaruhi efek) dengan faktor efek (faktor yang
dipengaruhi oleh resiko) (Riyanto, 2011, p.28).
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kasus kontrol
(case control), sering juga disebut retrospektive study. Penelitian ini
merupakan penelitian epidemiologis analitik observasional yang menelaah
hubungan antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan) tertentu dengan
faktor resiko tertentu. Penelitian ini dimulai dari mengidentifikasi pasien
dengan efek atau penyakit tertentu (yang disebut sebagai kasus) dan
kelompok tanpa efek (disebut sebagai kontrol), kemudian secara retrospektif
diteliti faktor risiko yang dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek,
sedang kontrol tidak. (Sastroasmoro dan Sofyan, 2010, p.127).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : RB Budi Asih Semarang
Waktu : 1 Juli-30 Agustus 2011
30
2
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudaian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2008, p.80).
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh ibu primipara
yang bersalin normal di RB Budi Asih pada Januari 2010 sampai Juni
2011. Populasi dalam penelitian ini adalah 126. Dari jumlah populasi
tersebut dipilih kelompok kasus (ibu primigravida yang mengalami
laserasi perineum) dibandingkan dengan kelompok kontrol (ibu
primigravida yang tidak mengalami laserasi perineum (Sastroasmoro dan
Sofyan, 2010, p.128).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008, p.81).
Rumus Sampel untuk Studi Kasus-kontrol tidak berpasangan
(Sastroasmoro dan Sofyan, 2010, p.320) :
3
Keterangan :
P1 = Proporsi lingkar kepala pada kasus P = 1/2 ( P1+P2 )
P2 = Proporsi lingkar kepala pada kontrol Q = 1 - P
Z = 1,96
Z = 0,842
Perhitungan :
Dari jumlah populasi yang didapatkan maka terdapat 84 kelompok kasus
(ibu primipara yang mengalami laserasi perineum) dan 42 kelompok
kontrol (Ibu primipara yang tidak mengalami laserasi perineum). Jumlah
kelompok kontrol yang terbatas maka hanya memungkinkan diambil 42
sampel kasus dan 42 sampel kontrol.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2008, p.81).
4
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.
Kriteria sampel :
a. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari
populasi target dan pada populasi terjangkau (Sastroasmoro dan
Sofyan, 2010, p.49).
1) Ibu yang bersalin normal primipara yang lahir cukup bulan di RB
Budi Asih Semarang.
2) Ibu bersalin primipara yang mempunyai rekam medis lengkap
(lingkar kepala janin dan derajat laserasi perineum dalam
partograf).
b. Kriteria Eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi criteria
inklusi harus dikeluarkan dari studi karena berbagai sebab
(Sastroasmoro dan Sofyan, 2010, p.49).
1) Ibu bersalin normal yang data rekam medisnya hilang.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu:
1. Variabel Independen : Lingkar kepala janin
2. Variabel Dependen : Laserasi perineum pada primipara
5
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
NO Variabel Definisi Skala Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
1.
2.
Lingkar
Kepala
Janin
Laserasi
Perineum
pada ibu
primipara
Lingkar kepala
janin yang diukur
pada saat bayi
baru lahir
robekan yang
terjadi pada
perineum secara
spontan sewaktu
persalinan
Rasio
nominal
Matelin
Partograf
1. < 33 cm 2. 33-35 cm 3. >35 cm
1. Ya 2. Tidak
F. Prosedur Penelitian
1. Mahasiswa mengajukan topik penelitian sesuai permintaan masing-masing
dan topic diajukan kepada ketua tim KTI.
2. Tim KTI mengadakan diskusi untuk verivikasi topik, penajaman pokok
masalah, serta penentuan pembimbing utama dan pembimbing
pendamping.
3. Membuat surat ijin pengambilan data dan penelitian pada tempat yang
akan dilakukan penelitian yang ditanda tangani oleh ketua Prodi DIII
Kebidanan UNIMUS.
4. Surat Pengambilan data diajukan ke RB Budi Asih untuk meminta izin
mengambil data yang diperlukan.
5. Bersama Pemilik RB Budi Asih Semarang untuk mengkoling data Ibu
bersalin Normal selama Bulan Januari 2010 sampai Juni 2011.
6
6. Untuk Surat ijin penelitian diberikan kepada kepala RB Budiasih yang
ditanda tangani oleh ketua Prodi DIII Kebidanan UNIMUS, dan meminta
ijin untuk melakukan penelitian.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data
sekunder dengan cara mengumpulkan data dari buku register ibu bersalin
primipara di Rumah Bersalin Budiasih Semarang dengan menggunakan
lembar observasi dan dibantu dengan pemilik RB Budi Asih Semarang.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data hasil penelitian adalah sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
isian-isian formulir, buku register atau kuesioner (Notoadmodjo,
2010, p.176).
b. Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan. Kegunaan koding adalah mempermudah
kita pada saat analisis data dan juga pada saat entry data (Riyanto,
2010, p.9).
Dalam penelitian ini coding yang dilakukan adalah :
7
1. Lingkar kepala janin
Kode 1 : untuk lingkar kepala janin < 33 cm
Kode 2 : untuk lingkar kepala janin 33-35 cm
Kode 3 : untuk lingkar kepala janin > 35 cm
2. Laserasi Perineum
Kode 1 : mengalami laserasi perineum
Kode 2 : tidak mengalami laserasi perineum
c. Tabulasi (Tabulating)
Tabulasi yakni membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoadmodjo, 2010
p.176).
2. Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik kesimpulan dari
seperangkat data hasil pengumpulan. Analisis data dapat dibedakan
berdasarkan jumlah variabelnya yaitu analisis univariat, bivariat, maupun
multivariate. Sebaiknya penulisan analisis data ditulis berdasarkan
jumlah variabelnya (Setiawan, Saryono, 2010, p.123).
Analisis data suatu penelitian biasanya melalui prosedur bertahap antara lain
(Notoadmodjo, 2010, p.182) :
a. Analisis Univariat
Pada analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi
sentral atau grafik (Setiawan, Saryono, 2010, p.123). Analisis
8
univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, 2010 p.182).
Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan pada masingmasing
variabel yang diteliti yaitu lingkar kepala janin dan laserasi perineum
pada persalinan primipara menggunakan distribusi frekuensi.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi
dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif
(Setiawan, Saryono, 2010, p.124). Melakukan analisis hubungan
dengan cara membandingkan proporsi antara kelompok subjek risiko
dan kelompok subjek tidak risiko pada kelompok kasus dengan
proporsi kelompok subjek risiko dan kelompok subjek tidak risiko
pada kelompok kontrol (Riyanto, 2011, p.35)
Analisis hasil penelitian pada desain kasus kontrol yaitu
menentukan Odds Rasio. Cara analisis ditentukan oleh apa yang akan
diteliti, bagaimana peneliti mengambil kontrol (apakah matching atau
tidak) dan terdapatnya variabel yang mengganggu atau tidak
(Riyanto, 2011, p.35)
Biasanya hubungan antara satu variabel bebas (independent
variable) dan variabel terikat (dependent variable) dengan
menggunakan uji statistik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
SPSS dan dengan uji Chi Square dengan syarat :
9
1) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E)
kurang dari 1
2) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E)
kurang dari 5, lebih dari 20% dari keseluruhan sel. Jika nilai E <
5, maka uji Chi Square tidak boleh dilanjutkan, harus diganti
dengan uji Fishers Exact.
Pada penelitian kasus kontrol yang dapat dinilai adalah berapa
seringnya terdapat pajanan pada kasus dibandingkan pada kontrol,
yaitu dengan menghitung Odds Rasio (OR). Odds Rasio pada
penelitian kasus kontrol tanpa matching dapat dihitung dengan
menggunakan tabel 2x2 (Sastroasmoro dan Sofyan, 2010, p.129) :
Kasus Kontrol Jumlah
Faktor risiko
(+)
A B a + b
Faktor risisko
( - )
C D c + d
Jumlah a + c b + d a+b+c+d
Sel a = kasus mengalami pajanan
Sel b = kontrol mengalami pajanan
Sel c = kasus yang tidak mengalami pajanan
Sel d = kontrol tidak mengalami pajanan
Pada penelitian kasus kontrol dimulai dengan mengambil
kelompok kasus (a + c) dan kelompok (b + d). oleh karena kasus
adalah subyek yang sudah sakit dan control adalah mereka yang tidak
sakit maka tidak dapat dihitung insidens penyakit baik pada kasus
maupun kontrol. Yang dapat dinilai adalah berapa sering terdapat
10
pajanan pada kasus dibandingkan pada kontrol, hal inilah yang
menjadi alat analisis pada studi kasus kontrol, yang disebut rasio odds
(OR) (Sastroasmoro dan Sofyan, 2010, p.138).
RO =
Rasio Odds = =
Interprestasi hasil OR (Riyanto, 2011, p.40) :
1. Bila OR = 1 maka variabel yang diduga menjadi faktor risiko
ternyata tidak ada pengaruhnya terhadap terjadinya efek, atau
bersifat netral dan bukan merupakan faktor risiko terjadinya efek.
2. Bila OR > 1 dengan tingkat kepercayaan 95% tidak melewati
angka 1, maka variabel yang diduga menjadi faktor risiko ternyata
benar merupakan faktor risiko terjadinya efek.
3. Bila OR > 1 dengan tingkat kepercayaan 95% melewati angka 1,
maka variabel yang diduga menjadi faktor risiko ternyata tidak ada
pengaruhnya terhadap terjadinya efek, dengan kata lain bersifat
netral dan bukan merupakan faktor terjadinya efek.
4. Bila OR < 1 dengan tingkat kepercayaan 95% tidak melewati
angaka 1, maka variabel yang diteliti merupakan faktor protektif
atau justru dapat mengurangi kejadian penyakit.
5. Bila OR < 1 dengan tingkat kepercayaan 95% melewati angka 1,
maka variabel yang diteliti belum tentu benar merupakan faktor
protektif.