48
PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO LOKASI : KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN ANGGARAN : 2 0 0 9 I. PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN. A. MOBILISASI 1. Suvey Lapangan. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik dan kondisi exiting site dimana Rencana bangunan akan didirikan. 2. Base Camp Kontraktor. Sebelum pekerjaan dimulai, dibangun base camp yang didirikan pada lokasi disekitar/ tidak jauh dari proyek. Dalam base camp didirikan bangunan kantor lapangan/ kontraktor, tempat tinggal / barak, bengkel, gudang , ruang laboratorium dan sebagainya. (Sesuai yang diminta dalam dokumen pelelangan dan gembar rencana). Semua kegiatan, monitoring dan administrasi proyek dikerjakan didalam base camp. 3. Buat Papan Nama Proyek. Papan nama dibuat dari bahan kayu dan papan tripleks yang diberi keterangan (dengan cat) berupa papan nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dengan alat lainnya seperti palu, gergaji, dll. Selanjutnya papan nama diletakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh public. 4. Foto Visual / Dokumentasi.

Metode Rawat GT 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KERJA RAWAT

Citation preview

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH PASCASARJANAUNIVERSITAS TADULAKOLOKASI : KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN ANGGARAN : 2 0 0 9I. PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN.

A. MOBILISASI

1. Suvey Lapangan.

Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik dan kondisi exiting site dimana Rencana bangunan akan didirikan.

2. Base Camp Kontraktor.

Sebelum pekerjaan dimulai, dibangun base camp yang didirikan pada lokasi disekitar/ tidak jauh dari proyek. Dalam base camp didirikan bangunan kantor lapangan/ kontraktor, tempat tinggal / barak, bengkel, gudang , ruang laboratorium dan sebagainya. (Sesuai yang diminta dalam dokumen pelelangan dan gembar rencana). Semua kegiatan, monitoring dan administrasi proyek dikerjakan didalam base camp.

3.Buat Papan Nama Proyek.

Papan nama dibuat dari bahan kayu dan papan tripleks yang diberi keterangan (dengan cat) berupa papan nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dengan alat lainnya seperti palu, gergaji, dll. Selanjutnya papan nama diletakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh public.

4. Foto Visual / Dokumentasi.

Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan proyek dilaksanakan dari progres 0% sampai dengan 100% dengan tiga phase (0% - 25% - 50% - 75% - 100%). Atau sesuai permintaan Direksi Teknik.

5. Mobilisasi Personil.

Personil yang akan dimobilisasi disesuaikan dengan Daftar usulan personil yang diusulkan dan dilaksanakan pada saat setelah kontrak kerja ditanda tangan.

Selain itu personil yang dimobilisasi juga termasuk tenaga kerja, operator dll yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.

6.Mobilisasi Peralatan

Mobilisasi/ pengiriman peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman/ dalam base camp dan dekat dilokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.

II. PEKERJAAN TANAH1. Galian Tanah Pondasi Bangunan, 1.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga kerja : 10-15 orang, dan alat bantu lainnya.

b. Perkiraan Kuantitas : 304,800 m3.c. Waktu Pelaksanaan : 7 Harid. Lokasi Pekerjaan : a. Bahan tanah pondasi bangunan adalah galian tanah untuk pasangan batu kali, yang dilaksanakan sesuai gambar rencana/ instruksi/petunjuk Konsultan Pengawas / Direksi Teknik.

b. Galian saluran adalah galian untuk saluran keliling bangunan, dilaksanakan saat selesainya pekerjaan atap dilaksanakan.

1.2. Uraian :

Pekerjaan ini meliputi semua galian tanah dalam batas batas yang ditunjukkan dalam gambar rencana, dan pembuangan hasil galian, pembentukkan bidang galian dan penentuan kedalaman yang diinginkan dimana kedalaman disesuaikan dengan gambar rencana.

Bila kedalaman yang tertera dalam gambar rencana telah dicapai namun pihak Direksi Teknik / Konsultan Pengawas menganggap bahwa kedalaman tersebut belum mampu untuk memikul daya dukung struktur bangunan, maka diambil langkah langkah untuk mengadakan penggalian kembali (menambah kedalaman dll).

1.3. Urutan Kerja.

a. Pekerjaan persiapan meliputi :

Menyiapkan shop drawing hingga mendapatkan approval dari engineer. Menyiapkan peralatan kerja dan tenaga.

b. Pekerjaan Pengukuran.

Sebelum penggalian dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran sekaligus pemasangan bouwplank dan peil bangunan. Hal ini untuk mengetahui titik lokasi penggalian, batas batas dan kedalaman rencana.

c. Penggalian dilaksanakan dengan garis / pola serta kedalaman yang disesuaikan dengan gambar rencana.

1.4. Toleransi Dimensi Galian.

Elevasi galian dasar pondasi tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang telah disetujui pada tiap titik . Alur galian dalam arah memanjang tidak bergesar lebih dari 5 cm dari yang telah ditentukan atau yang disetujui pada tiap titik.

1.5. Peralatan yang digunakan.

Tenaga Kerja

Alat Bantu Lainnya.

FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN

2.Galian Tanah pondasi poor plat.

2.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan Alat berat Excavator, tenaga kerja dan alat bantu lainnya.

b. Perkiraan kuantitas : 852.000 m3c. Waktu pelaksanaan : 7 hari

d. Lokasi Pekerjaan : Galian tanah pondasi poor plat adalah galian tanah untuk pasangan pondasi poorplat, yang dilaksanakan sesuai gambar rencana/ instruksi / petunjuk Konsultan Pengawas / Direksi Teknik.2.2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi semua galian tanah untuk pondasi poorplat menurut batas batas yang tertera dalam gambar rencana, pembuangan hasil galian, pembentukkan bidang galian dan penentuan kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar rencana.

Bila kedalaman galian yang tertera dalam gambar rencana telah dicapai, namun pihak Direksi teknik / konsultan pengawas menganggap bahwa kedalaman tersebut belum mampu untuk memikul daya dukung struktur bangunan, maka diambil langkah - langkah untuk mengadakan penggalian kembali (menambah kedalaman atau memasang cerucuk bambu, atau diadakan pondasi sumuran, ataupun dengan cara lain).

2.3. Uraian Kerja :

a. Idem point 1.3.a.

b. Idem point 1.3.b

c. Idem point 1.3.c.

2.4. Toleransi Dimensi

Idem point 1.4.

2.5. Peralatan yang digunakan

Idem point 1.5.

FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN PONDASI POOR PLAT

3. Urugan Bekas galian Pondasi.

3.1. Asumsi.

a. Pekerjaan menggunakan tenaga kerja : 7 orang dan alat bantu lainnya.

b. Perkiraan kuantitas : 346.15 m3c. Waktu Pelaksanaan : 7 harid. Lokasi Pekerjaan : Urugan bekas galian yang pondasinya telah selesai dilaksanakan baik pasangan pondasi batu kali maupun pondasi poor plat.

3.2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi semua urugan bekas galian pondasi.

3.3. Urutan Kerja

Segera setalh selesainya pondasi dilaksanakan, maka semua alur pondasi segera diadakan pengurugan tanah, dimana tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian.

Urugan bekas galian pondasi untuk bekas galian pondasi poer plat, setelah diurug, diadakan pemadatan dengan menggunakan hand compactor, dengan syarat bahwa beton untuk poor plat telah cukup umur untuk diadakan pembebanan.3.4. Pembersihan Lokasi

Sebelum urugan bekas galian dilakukan, semua area yang akan ditimbun kembali, dibersihkan dari sampah, lumpur dan bahan lainnya yang tidak terpakai. Mengurug kembali semua lubang didaerah yang sudah dibersihkan , dan disesuaikan dengan kerataan serta ketinggian rencana yang disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

FLOW CHART URUGAN BEKAS GALIAN PONDASI

4. Timbunan Tasirtu dibawah Lantai.

4.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia, alat bantu, dump truckk dan wheel laoder.

b. Perkiraan Kuantitas : 128.52 m3c. Waktu Pelaksanaan : 4 hari d. Lokasi Pekerjaan : Pekerjaan pada seluruh luas bangunan yang telah selesai pondasinya dikerjakan.

4.2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material timbunan (tasirtu) pada daerah yang tertera dalam gambar rencana.4.3. Material

a. Material diambil dari lokasi yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/ Direksi Teknik berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.b. Timbunan tasirtu digunakan pada lokasi atau untuk Konsultan Pengawas/ direksi tasirtu ditentukan atau disetujui oleh Direksi teknik / Konsultan Pengawas.

c. Timbunan yang digunakan terdiri dari bahan tanah, sirtu dan batu batuan yang berdiameter < 10 cm.

4.4.Urutan Kerja.

a. Penimbunan dapat dilaksanakan bila pekerjaan pondasi batu kali telah selesai dilaksanakan, dengan ketentuan bahwa pondasi tersebut telah cukup kuat untuk menahan tekanan tanah aktif secara lateral akibat penimbunan dan pemadatannya.

b. Penimbunan dilaksanakan secara lapis demi lapis , dimana setiap lapisan timbunan dihampar setebal 20 30 cm. Pekerjaan ini dilaksanakan sampai mencapai ketinggian yang direncanakan.

c. Setiap lapisan yang telah dihampar, dipadatkan dengan menggunakan Hand Compactor.

d. Apabila tanah timbunan (tasirtu) tidak mengandung kadar air yang mencukupi, maka perlu diadakan penyiraman sampai mencapai kadar air optimum.

4.4. Pembersihan Lokasi

a. Sebelum urugan tasirtu bawah lantai dilakukan, semua area yang akan ditimbun dibersihkan dari sampah, lumpur dan bahan lainnya yang tidak terpakai.

b. Setelah area kerja telah dibersihkan maka segera diadakan penimbunan dengan mengacu ke spesifikasi , gambar maupun instruksi dari Direksi teknik/ Konsultan Pengawas.

FLOW CHART URUGAN TASIRTU BAWAH LANTAI.

Tidak

5. Timbunan Pasir Bawah Pondasi

5.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia, alat bantu dan dump truck.

b. Perkiraan Kuantitas : 77, 68 m3c. Waktu pelaksanaan : Selama pekerjaan pondasi batu kali & poer plat pondasid. Lokasi Pekerjaan : Dasar permukaan galian pondasi batu kali dan pondasi poor plat.

5.2.Uraian

Pekerjaan ini meliputi pengangkatan dan penghamparan material pasir pada daerah permukaan hasil galian, baik galian pondasi batu kali maupun pondasi poor plat.

5.3.Material

a. Material diambil dari lokasi yang disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi Teknik berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.

b. Timbun pasir bawah lantai digunakan pada lokasi tersebut diatas pada point 6.2.c. Timbunan yang digunakan terdiri dari bahan pasir yang penggunaannya telah disetujui oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.

5.4. Urutan Kerja

a. Penimbunan dapat dilaksanakan bila pekerjaan galian tanah pondasi batu kali maupun pondasi poor plat telah mencapai kedalaman yang diinginkan dan telah disetujui oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.

b. Agar pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya tidak saling menunggu, maka penimbunan ini tidak harus menunggu selesainya galian pondasi secara keseluruhan.

c. Tebal timbunan dihampar setebal + 5 cm diatas permukaan dasar galian.

5.5 Pembersihan Lokasi.

Sebelum urugan pasir bawah pondasi ini dilaksanakan, semua area yang akan dihampar, dibersihkan dari sampah dan bahan lainnya yang tidak terpakai.

FLOW CHART URUGAN BAWAH PONDASI.

6. Timbunan Pasir Bawah Lantai/ Rabat / saluran air hujan

6.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia, alat bantu, dump truck dan wheel laoder.

b. Perkiraan Kuantitas : m3

c. Lokasi Pekerjaan : Pekerjaan pada seluruh luas bangunan termasuk rabat dan selasar yang telah selesai diadakan cor sloef dan timbunan tasirtu telah selesai dilaksanakan serta telah disetujui oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas untuk diadakan timbunan pasir bawah lantai.6.2.Uraian.

Prosedur pekerjaan sama dengan methode pada timbunan tasirtu bawah lantai.

Yang membedakan adalah material yang digunakan serta pekerjaan ini dilaksanakan bila sloef beton telah selesai dicor dan urugan tasirtu bawah lantai telah selesai dilaksanakan serta telah untuk diadakan penimbunan pasir bawah lantai.

III. PEKERJAAN PASANGAN, PLASTERAN DAN LANTAI.

1. Pekerjaan Pasangan Batu Kosong.

1.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia 5 orang, alat bantu dan dump truck.

b. Perkiraan Kuantitas : 82,600 m3c. Waktu Pelaksanaan: 14 harid. Lokasi Pekerjaan : Pada lokasi galian untuk pondasi batu kali.1.2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan penyusunan batu kosong pada daerah permukaan hasil galian tanah untuk pondasi batu kali.1.3. Material

a. Material yang digunakan adalah batu kali atau batu gunung yang disetujui oleh Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas.

b. Batu yang digunakan adalah batu yang keras dan tidak keropos serta mempunyai gradasi yang baik dengan diameter + 25 cm.

c. Pasir yang digunakan sebagai bahan pengisi adalah pasir yang bersih dan disetujui penggunanya oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.1.4. Urutan Kerja.

a. Pelaksanaan pasangan batu kosong dilaksanakan bila kedalaman galian tanah untuk pondasi batu kali telah mencapai level kedalaman yang diinginkan dan telah disetujui oleh Direksi teknik / Konsultan Pengawas.

b. Menyusun batu kali/ batu gunung pada alur galian yang celah susunan batu tersebut diisi pasir agar susunan batu kali tidak goyang.

c. Tebal susunan batu tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.

d. Pada saat penyusunan batu kali / batu gunung harus dipastikan bahwa semua celah telah terisi pasir dengan sempurna, yaitu dengan cara menyiram air agar semua celah terisi dengan baik.1.5. Pembersihan Lokasi.

Semua alur galian pondasi batu kali, sebelum pelaksanaan pasangan batu kosong , harus bersih dari segala macam sampah dan bahan lainnya yang tidak terpakai.

FLOW CHART PASANGAN BATU KOSONG.

Tidak

2. Pasangan Pondasi Batu Kali

2.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia : 13 orang, alat bantu dan dump truck

b. Perkiraan kuantitas : 338.1 m3c. Waktu Pelaksanaan: 14 Harid. Lokasi Pekerjaan: Pada lokasi galian untuk pondasi batu kali sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

2.2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pemasangan pondasi batu kali yang dilaksanakan diatas pasangan batu kosong.

2.3. Material

a. Material yang digunakan adalah batu kali atau batu gunung yang disetujui oleh Direksi teknik/ konsultan pengawas.b. Batu yang digunakan adalah batu yang keras dan tidak keropos serta mempunyai gradasi yang baik dengan diameter + 25 cm.

c. Bahan adukan yang digunakan terdiri dari 1 Pc : 5 ps.

d. Pasir yang digunakan sebagai bahan pengisi (adukan) pasir yang bersih dan disetujui penggunaannya oleh Direksi teknik/ Konsultan Pengawas.

2.4. Urutan Kerja.

a. Pelaksanaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan bila pasangan batu kosong telah dilaksanakan dan telah mendapatkan persetujuan untuk pelaksanaan pasangan pondasi batu kali dari Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas.

b. Pekerjaan dilaksanakan sesuaikan dengan ukuran dan bentuk sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Konsultan Pengawas / Direksi Teknik.

c. Setiap batu yang terpasang, harus tersusun rapi dan celah - celah diisi dengan adukan sehingga diperoleh massa yang kuat dan integral.

d. Hasil pekerjaan yang diperoleh harus lurus dan semua pasangan batu saling mengikat.

2.5. Pembersihan Lokasi.

Semua alur galian pondasi batu kali, sebelum pelaksanaan pasangan pondasi batu kali harus dibersihkan dari segala macam kotoran/ sampah dan bahan lainnya yang tidak terpakai.

FLOW CHART PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU KALI.

3. Pekerjaan Pasangan Dinding Batu Bata

3.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia : 21 orang, alat bantu lainnya & dump truck.

b. Perkiraan kuantitas :

Pasangan dinding 1/2 batu bata 1 c : 3 Ps : 425.04 m2

Pasangan dinding 1/2 batu bata 1 Pc : 5 Ps : 2.080.000 m2

c. Lokasi Pekerjaan: Pada lokasi pasangan dinding batu bata sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

3.2. Uraian :

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pemasangan dinding batu bata sebagai berikut a. Pasangan dinding batu bata 1 Pc : 3 Ps .

Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pasangan trasram yaitu semua pasangan yang dilaksanakan mulai dari sloef sampai setinggi + 30 cm pada seluruh dinding dan pasangan untuk dinding km/wc setinggi 160 cm dari sloef beton.b. Pasangan dinding batu bata 1 Pc : 5 Ps.

Pekerjaan ini dilaksanakan selain yang disebutkan pada print 3.2.a. diatas.

3.3. Material

a. Batu bata yang digunakan adalah batu bata yang keras dan baru.b. Ukuran batu bata yang digunakan disesuikan dengan spesifikasi yang ada.c. Adukan yang digunakan disesuaikan peruntukan pasangan

d. Semen yang digunakan adalah semen yang mutu baik, tidak berbatu, dimana semen yang dibawah ke tempat pekerjaan dalam kemasan standar dari pabrik dan terlindung.

e. Pasir yang digunakan adalah pasir yang bersih dan tidak memiliki kandungan organik dan lumpur.

f. Semua contoh bahan batu bata dan semen harus diajukan ke Direksi Teknik / Konsultan Pengawas untuk disetujui.

3.4. Urutan Kerja.

a. Pasangan dinding batu bata dilaksanakan pada tempat sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana.b. Sebelum memulai pemasangan, batu bata yang akan dipasang harus disiram / direndam sampai jenuh.

c. Batu bata yang terpasang harus tegak, dimana lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dimana pola ikatan pasangan harus terjaga dengan baik.

d. Potongan batu bata tidak digunakan kecuali pada pertemuan dengan kosen / kolom.

e. Pada jarak tertentu pasangan batu bata diperkuat dengan kolom prakis, dengan dimensi penulangan dan penempatan disesuaikan dengan gambar.f. Bila pasangan batu bata selesai dilaksanakan, siar pada pasangan tersebut dikeruk agar plasteran dapat melekat dengan baik.

FLOW CHART PASANGAN BATU BATA

4. Pekerjaan Plasteran.

4.1. Asumsi :

a. Pekerjaan dilaksanakan dgn menggunakan tenaga manusia : 25 orang dan alat bantu.b. Waktu Pelaksanaan : 60 hari

c. Perkiraan kuantitas :

Plasteran dinding 1 c : 3 Ps : 850,8 m2.

Plasteran Biasa 1 Pc : 5 Ps : 4.160,00 m2

Plasteran kaki pondasi 1 Pc : 3 Ps : 139,110 m2

Plasteran Beton 1 Pc : 3 Ps : 1156,637 m2d. Lokasi Pekerjaan : Pada lokasi plasteran dinding dan peruntukan pada bagian tersebut diatas.

4.2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pasangan plesteran dinding dan kolom sebagai berikut :

a. Plasteran dinding 1/2 bata 1 Pc : 3 Ps

Plasteran ini dilaksanakan untuk plesteran pada semua dinding bata trasram.

b. Plasteran dinding 1/2 bata 1 Pc : 5 Ps

Plasteran ini dilaksanakan untuk plasteran pada semua dinding 1/2 bata selain yang disebutkan pada point 4.2.a.

c. Plasteran kaki pondasi 1 Pc : 3 Ps

Plasteran ini dilaksanakan untuk plasteran pada semua pondasi yang tampak.

d. Plasteran kolom 1 Pc : 3 Ps

Plasteran ini dilaksanakan untuk plasteran pada semua kolom yang tampak.

4.3. Material

a. Pasir yang digunakan adalah pasir yang bersih, bebas dari bahan organik, lumpur dan bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.

b. Air yang digunakan untuk pencampuran adalah air bersih yang bebas dari bahan yang berbahaya seperti oleh, garam, alkali dan bahan organik lainnya.

c. Semen yang digunakan untuk disesuaikan dengan Spesifikasi d. Semua contoh bahan sebelum digunakan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.4.4. Urutan Kerja.

1. Dinding bata yang akan diplaster , dibersihkan dan disiram permukannya.

2. Menyiapkan adman spesi yang disesuaikan dengan peruntukkannya.

3. Pekerjaan yang dilaksanakan harus rata (tegak lurus) dan tidak bergelombang.

4. Pada plasteran kolom , pertemuan sudut sudut kolom harus benar- benar siku dan tegak lurus dengan cara mengukur dari iang lot.5. Tidak diperkenankan mengadakan pekerjaan ini pada waktu hujan.

6. Segera setelah plesteran ( bila memungkinkan) diadakan pekerjaan acian.

FLOW CHART PEKERJAAN PLASTERAN

5. Pekerjaan Acian.

5.1. Asumsi :

a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia : 25 orang dan alat lainnya .b. Perkiraan kuantitas : 6.305,827 m2c. Waktu Pelaksanaan : 60 Harid. Lokasi pekerjaan : dilaksanakan pada permukaan dinding yang telah diplester.

5.2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pasangan pekerjaan acian pada dinding dan kaki pondasi sebagaimana yang sebutkan pada point 5.1.6.5.3. Material.

a) Material yang digunakan adalah kapur acian dan semen, dimana ; dimana kapur yang digunakan adalah kapur mild atau kapur bakar yang bersih.

b) Sebelum pelaksanaan pekerjaan acian ini dilaksanakan, semua contoh bahan yang akan digunakan, diajukan kepada Direksi Teknik / konsultan pengawas untuk disetujui.

FLOW CHART : PEKERJAAN ACIAN.

6. Pekerjaan Pasangan Keramik.

6.1. Asumsi

a) Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu.b) Waktu Pelaksanaan: 45 haric) Perkiraan kuantitas :

Lantai keramik 40 x 40 cm : 1.920,000 m2 Keramik dinding 20 x 25 cm (km/wc) : 214,031 m2 Lantai keramik tangga 30 x 30

: 58,200 m2 Tegel plint 10 x 40 cm

: 840,000 m.

Lantai keramik km/wc 20 x 20 cm : 93,040 m2d) Lokasi Pekerjaan : Pada lantai, tangga dan dinding sebagaimana , yang ditunjukkan pada gambar rencana.6.2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pemasangan keramik, baik lantai, dinding, meja dapur maupun pemasangan keramik pada km/ wc sebagai berikut :

6.3. Material

a) Keramik yang digunakan adalah keramik dengan ukuran 30 x 40 cm, dimana warna dan motif ditentukan oleh pemilik proyek.

b) Baik dinding keramik, wafel, tegel list dll, penggunaan motif dan warna ditentukan oleh pemilik proyek . Sedang untuk kualitas dan ukuran mengikuti spesifikasi yang ada serta petunjuk teknis dari Direksi teknik / konsultan pengawas.

c) Semua contoh keramik yang akan digunakan, diajukan kepada Direksi teknis/ konsultan pengawas untuk disetujui.

d) Pasir yang digunakan untuk speci pada pemasangan keramik adalah pasir yang bersih serta bebas dari bahan organik dan lumpur.

e) Semen yang digunakan adalah semen yang direkomendasikan pada spesifikasi maupun petunjuk teknis dari Direksi teknik / konsultan pengawas.

6.4. Urutan kerja.

a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan keramik ini dilaksanakan, maka terlebih dahulu diajukan shop drawing (gambar rencana / pola perletakan keramik yang akan dikerjakan, baik pada lantai, maupun pada dinding) untuk mendapatkan persetujuan.

b) Pada pasangan keramik pada lantai I maka semua dasar perletakan keramik adalah cor beton dengan ketebalan 7 cm.

c) Pada lantai II keramik dipasang diatas plat lantai yang telah cukup umur dengan perekat spasi 1 Pc : 1 Ps.

d) Untuk dinding keramik, permukaan dinding terlebih dahulu diplester rata kemudian keramik ditempatkan dengan menggunakan pasta air semua yang disetujui Direksi teknik / konsultan pengawas.

e) Pemasangan lantai keramik harus rapi, dengan siar yang saling tegak lurus serta mengikuti peil yang ditentukan dalam gambar rencana.

f) Setelah keramik terpasang , maka celah / naad antara keramik tersebut diisi dengan pasta pengisi yang disetujui, dimana hasil pengisian naad tersebut dapat memenuhi unsur estetika bangunan.

6.5. Pembersihan Lokasi.

a) Sebelum pemasangan keramik dilaksanakan, semua permukaan cor olah keramik (lantai I) , permukaan cor plat (lantai II) dan dinding yang akan dipasangi keramik harus dibersihkan dari segala macam kotoran/ lemak , olie, debu dll yang dapat merusak daya lekat spasi keramik terhadap cor / beton dibawahnya.

b) Keramik yang telah terpasang dan celah / naad telah terisi dengan pasta pengisi maka semua permukaan keramik yang telah terpasang rapih dibersihkan dari sisi sisi semen / spasi maupun sisa pasta pengisi naad.

Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum spasi / pasta pengisi belum mengeras.

FLOW CHART PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK

IV. PEKERJAAN BETON.

1.1. Asumsi .

a) Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia, alat bantu , dump truck.

b) Perkiraan kuantitas :

Pondasi poor plat beton bertulang K 225: 132,750 m3

Kolom utama dia.50 cm beton bertulang K 225: 206,970 m3 Kolom teras 50 x 50 cm beton bertulang K 225: 4,615 m3

Kolom praktis beton bertuiang K 175.: 5,985 m3

Sloef utama 20/35 beton bertulang K 225: 34,100 m3 Sloef Praktis beton bertulang K 175: 1,395 m3

Ring balk utama beton bertulang K 225: 10,56 m3 Ringbalk praktis beton bertulang K 175: 1,674 m3

Plat atap deck + lisplank beton bertulang K -225: 88,360 m3.

Balok lantai beton bertulang K 225: 96,600 m3

Plat lantai beton bertulang : 198,000 m3

Plat tangga beton bertulang: 9,384 m3

Cor lantai panggung 1 Pc : 3 Ps : 5 Krk : 27,000 m3

Cor lantai 1 Pc : 3 Ps : 5 Krk (t = 7 cm): 39,690 m3

c) Lokasi Pekerjaan : Pada lokasi pekerjaan beton bertulang sebagaimana yang tertera dalam gambar rencana.

1.2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, perakitan besi, pembuatan mall/ bekesting, pengeceran dan pemeliharaan pasca pengecoran dan pembongkaran mall/ bekesting.

Pekerjaan beton dilaksanakan sebagai berikut :

a) Pondasi poor plat beton bertulang.

Pondasi poor plat dilaksanakan bila pekerjaan galian untuk pondasi poor plat telah selesai dilaksanakan dan kedalaman galian telah disetujui oleh direksi teknik / konsultan pengawas.

Pondasi poer plat dilaksanakan dengan dimensi 2 x 2 m atau sesuai petunjuk teknis dari Konsultan pengawas, dimana pengecoran poer plat dilaksanakan diatas lantai kerja yang dibuat terlebih dahulu dengan tebal disesuaikan dengan gambar rencana.

b) Kolom utama beton bertulang.

Kolom utama ini dilaksanakan dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar rencana dan dilakukan dengan 3 tahap yaitu : Pengecoran pertama mulai dari poer plat sampai batas sloef utama.

Pengecoran kedua mulai dari sloef utama sampai batas balok utama plat lantai II Pengecoran kedua mulai dari plat lantai II sampai batas balok utama lantai III

Pengecoran ketiga mulai dari plat lantai III sampai batas ring balk.

Pengecoran kolom utama dilaksanakan bila anyaman tulangan dan bekesting telah cukup kokoh untuk dilakukan pengecoran serta telah diadakan pemeriksaan dan disetujui oleh Direksi teknik / Konsultan Pengawas untuk diadakan pengecoran.

c) Kolom praktis

Dilaksanakan dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar rencana dan dilaksanakan setelah pasangan dinding batu bata telah selesai dilaksanakan.

d) Sloef Utama Beton Bertulang.Sloef utama dilaksanakan dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar rencana dan dilaksanakan setelah pekerjaan kolom utama tahap I dan pondasi batu kali telah selesai dilaksanakan. Pengecoran sloef utama dilaksanakan bila anyaman tulangan telah sesuai dengan gambar dan bekesting telah cukup kuat untuk dilakukan . Pengecoran serta telah diadakan pemeriksaan dan disetujui oleh Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas untuk diadakan pengecoran.e) Sloef Praktis Beton Bertulang.Sloef praktis dilaksanakan dengan dimensi yang diseuaikan dengan gambar rencana. Sloef praktis dipasang diatas pondasi batu kali pada tempat-tempat yang ditujukkan dalam gambar rencana.

f)Ring balk utama beton bertulang.

Ring balk utama dilaksanakan dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar rencana dan dilaksanakan setelah pekerjaan kolom utama tahap IV telah selesai dilaksanakan.

Pengecoran ring balk utama dilaksanakan bila anyaman tulangan telah sesuai dengan gambar dan bekesting telah cukup kuat untuk dilakukan pengecoran serta telah diadakan pemeriksaan dan disetujui oleh Direksi Teknik / onsultan Pengawas untuk diadakan pengecoran.

g) Ring balk praktis

Dllaksanakan dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar rencana dan dilaksanakan setelah pasangan dinding batu bata telah selesai dilaksanakan.

f) Listplank (sunscreen) beton bertulang.Listplank dilaksanakan dengan dimensi dan pola yang disesuaikan dengan gambar rencana serta dilaksanakan setelah pekerjaan kolom utama dan ring balk utama telah selesai dilaksanakan.

Pengecoran dilaksanakan bila anyaman tulangan telah sesuai dengan gambar dan bekesting telah cukup kuat untuk dilakukan pengecoran.

Pengecoran dilaksanakan bila telah mendapat persetujuan dari direksi teknik/ konsultan pengawas.g) Balok Lantai dan plat lantai

Balok lantai dan plat lantai dilaksanakan dengan dimensi dan pola yang disesuaikan dengan gambar rencana serta dilaksanakan setelah pekerjaan kolom utama tahap II dan III telah selesai dikerjakan.Balok dan plat lantai dikerjakan secara bersamaan, hal ini dimaksudkan agar beton yang dihasilkan adalah beton yang monolite antara plat dan balok.

Pengecoran dilaksanakan bila anyaman tulangan baik pada plat maupun balok telah sesuai dengan gambar rencana serta bekesting yang selesai dikerjakan cukup kokoh / kuat menyanggah berat beton yang ada.

Sebelum pengecoran dilaksanakan, harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh pihak Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas untuk disetujui.

h) Plat tangga beton bertulang.

Plat tangga dilaksanakan sesuai dengan dimensi dan pola yang disesuaikan dengan gambar rencana serta dilaksanakan setelah plat lantai II telah selesai dilaksanakan.

Pengecoran dilaksanakan sama dengan pekerjaan lainnya yaitu diadakan pengecekan / pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas sebelum diadakan pengecoran.

k). Plat Sirip Beton Bertulang

Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan dimensi dan pola yang tertera pada gambar rencana dan dilaksanakan bersamaan pekerjaan pengecoran kolom.

Pengecoran dilaksanakan sama dengan pekerjaan lain yaitu diadakan pengecekan/ pemeriksaan oleh Direksi Teknik/ konsultan pengawas sebelum diadakan pengecoran.

n). Cor lantai 1 Pc : 3 Ps : 5 Krk.

Pekerjaan ini merupakan lantai cor alas keramik yang dilaksanakan / diadakan pengecoran diatas urugan pasir bawah lantai yang telah dipadatkan, dimana tebal pengecoran adalah + 7 cm.

1.3. Material

a. Semen digunakan disesuaikan dengan spesifikasi yang ada dan dibawah ke site pekerjaan dalam kawasan standar.

b. Agregate yang didatangkan adalah agregate yang mempunyai gradasi dari yang halus sampai kasar yang disesuaikan dengan spesifikasi maupun ketentuan ketentuan dalam pembetonan.

c. Penyimpanan dilaksanakan sedemikian rupa , sehingga bebas dari kontaminasi dengan bahan bahan yang dapat merusak.d. Air yang digunakan untuk pengecoran adalah air yang bersih dan tidak mengandung lumpur dan bahan kimia lainnya yang dapat merusak beton.

e. Besi yang digunakan adalah besi yang mempunyai dimensi yang dipersyaratkan dalam gambar rencana.

f. Penyimpanan besi tulangan harus bebas dari kontaminasi langsung dengan udara , tanah lembab, aspal, olie, gemuk dll.

g. Kayu yang digunakan untuk bekesting / mall adalah papan atau balok dengan kualitas klass III.1.4. Urutan Kerja

a. Sebelum diadakan pengecoran, maka sample bahan/ material untuk beton (gregate, pasir, semen) diadakan mix design dilaboratorium untuk menentukan komposisi material pengecoran agar target mutu beton yang direncanakan dapat tercapai, begitupun selama pelaksanaan pengecoran berlangsung juga dibuatkan kubus kubus beton 15 x 15 x 15 cm, yang nantinya pada saat kubus beton tersebut telah cukup umur 28 hari , diadakan pengetesan kuat tekan dilaboratorium.

b. Bekesting / Cetakan.

Pembuatan cetakan / bekesting harus memenuhi syarat-syarat dalam spesifikasi yang telah ditetapkan.

Dalam pelaksanaan seluruh konstruksi beton bertulang, tidak boleh terjadi kesalahan dalam pembuatan cetakan.

Bekesting yang direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban sementara dan berat sendiri beton sesuai dengan jalannya kecepatan pengecoran. Semua bekesting diberi penguat dasat dan silangan sehingga kemungkinan bergeraknya bekesting selama pelaksanaan dapat dihindari.

Susunan bekesting dengan penopang harus teratur agar pengawasan kekurangannya dapat dengan mudah dilaksanakan.

c. Pembesian

Pengukuran dan pemotongan besi dilakukan diluar area kerja pengecoran. Besi yang telah diukur dan dipotong selanjutnya diangkut kearea pengecoran yang bekestingnya telah selesai dikerjakan, dimana besi tersebut dirakit / diikat sesuai komposisi / kelompok kelompok tulangan yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

Besi yang digunakan adalah besi dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar rencana.

d. Pengecoran

Sebelum pengerjaan pengecoran beton dilaksanakan, semua pekerjaan bekesting baja tulangan, pemasangan pipa-pipa instalasi air dan instalasi listrik serta angkur angkur yang harus ditanam dalam beton, sudah harus terpasang dan telah mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi Teknik / Konsultan Pengawas. Dpastikan bahan concrete mixer yang akan digunakan telah siap pakai. Acuan / bekesting harus dibersihkan terl;ebih dahulu dengan cara menyemprotkan air bersih sehingga semua kotoran tersapu bersih.

Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin setelah bidang acuan dibasahi dengan air.

Bila pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa harus diputuskan, maka tempatnya harus terletak pada batas/ siar pelaksanaan yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk konstruksi beton bertulang.

Selama pengecoran berlangsung adukan beton pada acuan harus dipadatkan dengan menggunakan alat penggetar (Vibrator concrete).

e. Perawatan Beton

Beton yang telah dicor terutama pada plat lantai dan luifel harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban selama + 14 hari yaitu dengan menggunakan atau menutup permukaan beton dengan karung - karung yang senantiasa basah.

Semua prosedur kerja pembetonan, baik pembuatan bekesting / cetakan, perakitan besi, pengecoran dan pemeliharaan beton, harus mendapatkan persetujuan dari direksi teknik/ konsultan pengawas sebelum memualai pekerjaan.FLOW CHART : BETON BERTULANG

tdk tdk

V. PEKERJAAN KAP, ATAP DAN PLAFOND.

1. Kuda-kuda / Kap, Gording, nok, rangka atap.

1.1. Asumsi :

A. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia : 7 orang dan alat bantu lainnya.B. Waktu pelaksanaan : 21 hariC. Perkiraan kuantitas :

Kuda-kuda baja ringan + atap metal : 1.650,000 m3

Lisplank

: 248,600 m2

D. Lokasi Pekerjaan : rangka / dudukan atap sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

1.2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, perakitan, penyetelan kuda-kuda dan pemasangan rangka atap baja ringan dan rangka plafond dari kayu .

1.3. Material

Kap kuda-kuda terbuat dari baja ringan dan kayu yang digunakan untuk pekerjaan rangka plafond adalah kayu yang mempunyai klas kuat II dan kelas keawetan II sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi, dimana kayu tersebut adalah kayu kering, memiliki serat yang teratur, serta tidak terdapat cacat dan mata kayu.

Sebelum pekerjaan ini dimulai, maka terlebih dahulu mengajukan contoh baja ringan dan kayu yang akan digunakan kepada Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.

1.4. Urutan Kerja.

A. Pekerjaan kuda-kuda / gording dilaksanakan dilokasi pekerjaan, dimana baja ringan dibuat dipotong dan disesuaikan dengan ukuran yang ada pada gambar yang selanjutnya dibentuk sesuai pola yang ditentukan serta diberi identitas agar pada saat penyetelan kuda-kuda diatas ringbalk, rangka kuda-kuda tidak saling tertukar.B. Kuda kuda yang akan dipasang disesuaikan dengan jarak dan bentuk pada gambar rencana dan dudukan pada ringbalk.

C. Kuda-kuda yang telah disetel diikat dengan ikatan angin dan selanjutnya dipasang gording dengan jarak yang telah ditentukan.D. Pekerjaan selanjutnya adalah memasang rangka atap

E. Semua pertemuan bidang atap untuk jurai dalam dipasang seng plat.

F. Semua pertemuan sambungan baja ringan diikat dengan beugel dan diperkuat dengan baut dan mur.

G. List plank dipasang setelah pemasangan gording dan rangka atap.

H. Semua pekerjaan dianggap selesai dan siap dipasang atap bila telah diadakan pemeriksaan dan disetujui oleh Direksi teknik/ konsultan pengawas.

FLOW CHART PEKERJAAN KUDA-KUDA, KAP, GORDING DAN RANGKA ATAP.

Tidak

Tidak

2. Penutup Atap Genteng Metal, Bubungan dan Talang Miring.

2.1. Asumsi :

A. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia : 7 orang dan alat bantu.B. Waktu pelaksanaan : 10 hariC. Perkiraan kuantitas :

Penutup atap genteng metal skafe roof : 1.650,000 m2

Bubungan atap genteng metal skafe roof : 78,000 m Pasangan talang /jurai miring

: 12,000 mD. Lokasi pekerjaan : pada kuda-kuda / rangka atap yang telah terpasang.

2.2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap, bubungan pada kuda-kuda yang telah terpasang.

2.3. MaterialA. Bahan atap yang digunakan adalah atap genteng metal colour ( 2 x 4) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam spesifikasi.

B. Bahan bangunan / nok yang digunakan adalah bubungan metal colour sebagaimana yang telah ditetapkan dalam spasifikasi.C. Pasangan talang miring yang digunakan adalah seng plat sebagaimana yang telah ditetapkan dalam spesifikasi.

D. Warna ditentukan oleh pemilik proyek.

2.4. Urutan Kerja

A. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan, terlebih dahulu diajukan contoh atap/ bubungan kepada direksi teknik/ konsultan pengawas untuk disetujui.

B. Atap genteng netal dapat dipasang bila kuda-kuda dan rangka atap telah diadakan pemeriksaan dan telah disetujui untuk pasangan atap.

C. Atap yang akan dipasang disesuaikan dengan prosedur pemasangan dan spesifikasi dari pabrik pembuat.

D. Atap yang terpasang harus terlihat rapih, lurus dan tidak bergelombang.

FLOW CHART PEKERJAAN ATAP / BUBUNGAN GENTENG METAL

Ok

3. Pekerjaan Rangka , plafond dan list profil gypsum.

3.1. Asumsi :

A. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu.

B. Perkiraan kuantitas :

Rangka plafond : 612,000 m2

Plafond gypsum : 612,000 m2

List plafond gypsum: 1.200,000 m1.

C. Lokasi pekerjaan : pada tempat yang telah ditentukan dalam gambar rencana.3.2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka plafond , pemasangan plafond gypsum dan pemasangan list profil gypsum.3.3. Material.

A. Rangka plafond adalah kayu dengan ukuran dan mutu yang telah ditentukan dalam gambar dan spesifikasi yang ada.

B. Plafond yang digunakan adalah dari material gypsum dengan tebal + 9 mm.

C. List profil yang digunakan adalah list profil yang dicetak dari bahan gypsum.

3.4. Urutan kerja :

a. Rangka plafond yang dilaksanakan bila pekerjaan plasteran dan atap telah selesai dipasang.

b. Rangka plafond yang akan dipasang adalah rangka kayu dimana pola pemasangannya mengikuti gambar rencana dan petunjuk dari direksi teknis/ konsultan pengawas.

c. Pemasangan rangka plafond dibuat sedemikian rupa sehingga kokoh, rata (waterpass) dan tidak bergelombang serta saling tegak lurus.

d. Penutup plafond adalah gypsum board yang dipasang rata / tidak lentur dan bergelombang , serta pola yang terpasang mengikuti gambar yang ada.

e. Pertemuan antara permukaan plafond dan tembok diberi list profil yang terbuat dari bhahan gypsum.

f. Sebelum pemasangan gypsum board, semua rangka yang telah dikerjakan harus mendapat persetujuan direksi teknik / konsultan pengawas.

FLOW CHART RANGKA / PLAFOND /LIST PROFIL GYPSUM.

Tidak

Tidak

TidakVI. PEKERJAAN KOSEN, PINTU , JENDELA DAN VENTILASI.

1. Asumsi

a. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu lainnya.

b. Perkiraan kuantitas :

Pek. Kosen pintu, jendela, dan ventilasi kap

: 12,410 m3 Pek. Bingkai Pintu Utama (alumunium)

: 5,000 m Pek. Pas. Kaca pintu utama (frame list) tebal 10 mm: 1,000 ls Pek. Pintu Panil Papan

: 128,940 m2 Pek. Bingkai jendela kaca 5 mm

: 104,160 m2 Pek. Jendela & Ventilasi kaca mati

: 92,940 m2 Pek Jalusi Sisir kayu

: 95,350 m2 Pek. Pas. Teralis Pintu + Engsel + kunci

: 105,110 m2 Pek. Pas. Teralis Jendela + Engsel + kunci

: 32,260 m2

Pek. Pagar Pengaman untuk balkon

: 162,600 m Pek. Handrail Pipa stainless steel dia. 2,5

: 287,240 mc. Lokasi pekerjaan : pada semua rangka pintu dan jendela, reiling tangga dll, sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana

2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi , pengadaan bahan, pengerjaan dan pemasangan.

3. Material

a. Kayu digunakan untuk Kosen Pintu, Jendela dan ventilasi atap , pintu panil adalah kayu klas kuat II dan kelas awet II sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi yang ada maupun atas petunjuk teknis dari direksi / kosultan pengawas.

b. Aluminium digunakan untuk kosen pintu dan jendela, daun pintu , daun jendela dll sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana.c. Aluminium yang digunakan adalah disesuaikan dengan spesifikasi yang ada.

4. Urutan Kerja.

a. Material aluminium di dipotong dan dibentuk sesuai gambar rencana sehingga pada saat pemasangan tidak terjadi rongga antara tembok dan kosen aluminium begitupun antara kosen dan pintu / jendela yang akan dipasang.b. Aluminium tidak bisa menahan beban yang benar, oleh sebab itu pada tembok yang akan dipasang kosen pintu dan jendela diberi penguat berupa balok beton dengan dimensi 12/12 pada keempat sisinya.

c. Pemasangan rangka kosen dilaksanakan bila pasangan batu dan plasteran termasuk pemasangan balok beton pada keempat sisinya telah selesai dikerjakan.

d. Pemasangan kosen aluminium harus rata dan tegak lurus satu sama lain sehingga memudahkan menutup dan membuka pintu / jendela serta tidak ada celah antara tembok dan Kosen aluminium.

e. Setelah kosen terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya adalah menggantung pintu dan jendela, serta pemasangan semua accsesories puintu / jendela yaitu engsel , grendel , kunci pintu , hak angin dll. Serta pemasangan kaca.

f. Pekerjaan dianggap selesai bila semua hasil pekerjaan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.

FLOW CHART PEKERJAAN KOSEN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI

Tidak Tidak VII. PEKERJAAN PENGECATAN.

1. Asumsi :

a. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia ; 15 orang dan alat bantu lainnya.b. Waktu Pelaksanaan : 45 haric. Perkiraan kuantitas :

Pengecetan dinding tembok

: 6.305.827m2

Pengecetan plafond gypsum : 3.106.800m2

Pengecatan kayu : 526,620m2

Pengecetan meni kayu : 206,900 m2

Pengecetan residu

: 733,520m2

d. Lokasi Pekerjaan: Pada semua tembok , plafond, kosen / jalusi kayu, lysplank dll sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar dan instruksi teknis dari Direksi / Konsultan pengawas.

2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, pengecetan, perapihan dan pembersihan.

3. Material

a. Material cat yang digunakan untuk cat tembok, plafond, cat kayu mengikuti petunjuk spesifikasi yang ada.

b. Semua contoh bahan cat diajukan kepada Direksi teknik/ konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan sebelum digunakan.

4. Urutan Kerja

a. Pekerjaan pengecetan dilaksanakan, apabila semua bagian pekerjaan yang akan dicat telah selesai dilaksanakan, dimana pekerjaan pengecetan merupakan finishing dari semua pekerjaan yang dilaksanakan.

b. Pengecetan Kayu.

Pengecetan kayu yaitu untuk lysplank, kosen ventilasi atap, jalusi ventilasi atap, dll sebagaimana yang ditunjuk pada gambar rencana. Semua permukaan kayu yang telah dicat harus rata, halus serta memperlihatkan warna yang sama.

Kayu yang akan dicat harus melalui prosedure. Meni dilakukan sebanyak 1 (satu) kali

Cat dasar dilakukan sebanyak 1 (satu) kali

Dempul / plamur dilakukan 1 (satu) kali dan diamplas rata dan halus.

Cat akhir dilakukan sebanyak 2 (dua) kali (dilakukan sampai rata).

c. Cat tembok dan plafond.

Pengecetan tembok dan plafond merupakan finishing akhir pekerjaan. Semua tembok yang telah diaci dan plafond yang telah selesai dipasang.Tembok baru yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu kering bila tembok telah mengering maka akan dilaksanakan adalah membersihkan tembok tersebut terhadap pengapuran yang biasa terdapat pada tembok baru dengan amplas.

Prosedure tembok / plafond yang akan dicat .

Cat dasar dilakukan sebanyak 1 satu) kali

Dempul / plamur dilakukan sebanyak 1 (satu) kali sampai rata dan halus dengan cara diamplas

Cat akhir dilakukan sebanyak 2 (dua) kali ( dilakukan sampai rata).

Pada saat pekerjaan plamur selesai, maka tidak ada lagi pori pori pada tembok yang tampak, sehingga cat akhir yang dihasilkan benar benar rata dan halus.

d. Menie Kayu

Semua kayu yang akan dicat harus dimeni terlebih dahulu, dimana meni kayu berfungsi sebagai penutup pori pori pada permukaan kayu.

e. Residu

Residu digunakan untuk pengawetan kayu yaitu untuk menghindari kayu dari serangan rayap dll.

Residu digunakan untuk seluruh pekerjaan kuda-kuda kayu, gording, rangka atap, dan dikerjakan sebelum atap terpasang.

f. Pekerjaan pengecetan dianggap selesai bila, telah diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas.

VIII. PEKERJAAN SANITASI

1. Asumsi A. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia, alat bantu dll.

B. Perkiraan kuantitas :

Pek. Instalasi Air bersih

: 1,00 ls Pek. Instalasi Air kotor

: 1,00 ls

Pemasangan Pompa Air

: 1,00 Bh

Kloset Duduk monoblock

: 8,00 bh

Kloset Jongkok

: 8,00 bh

Bak Air Kamar Mandi

: 16,00 bh

Washtafel

: 12,00 bh

Kran Air

: 30,00 bh

Floor drain

: 28,00 bh

Septiktank dan Peresapan

: 2,00 unit Urinoir

: 4,00 unitC. Lokasi pekerjaan : Pada semua tempat sebagaimana yang di tunjukkan pada gambar rencana dan instruksi teknis dari direksi teknis / konsultan pengawas.

2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, pengerjaan dan perapihan.

3. Material.

A. Semua contoh bahan yang akan digunakan terlebih dahulu diajukan contoh kepada direksi teknik / konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan untuk digunakan.

B. Semua material yang digunakan mengikuti material yang diisyaratkan dalam spesifikasi yang ada.

4. Urutan Kerja

Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai petunjuk pabrik pembuat (wastafel, colosed dll), dan petunjuk teknis dari direksi teknis / konsultan pengawas.

IX. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG

1. Asumsi

A. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu lainnya.

B. Perkiraan kuantitas :

Kunci tanam 2 slaag (ses spain)

: 16 Buah

Kunci pintu utama (ses spain)

: 9 Buah

Kunci tanam Km/Wc

: 8 Buah

Engsel pintu km/wc (stainless steel)

: 126 Buah

Engsel jendela (stainless steel)

: 369 Buah

Grendel jendela (stainlees steel)

: 180 Buah

Grendel tanam untuk pintu doble

: Buah

Tarikan jendela (stainless steel)

: 180 Buah

Pasangan kait angin / jungkit (stainles steel): 180 Bh

C. Lokasi Pekerjaan :Pada semua pintu / jendela sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana dan instruksi teknis dari Direksi teknis / konsultan pengawas.

2. Uraian.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangannya.

3. Material

Semua bahan yang akan digunakan, diajukan contohnya kepada direksi teknik/ konsultan pengawas untuk disetujui.

4. Urutan Kerja

A. Pekerjaan dilaksanakan bila, semua pintu dan jendela telah siap dipasang.

B. Pemasangan alat penggantung dilaksanakan dengan mengikuti spesifikasi yang ada dan petunjuk tehnis dari Direksi teknik / konsultan pengawas.

X. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Asumsi

A. Pekerjaan dilaksanakan dengan m,enggunakan tenaga manusia, alat bantu dll.

B. Perkiraan kuantitas :

Pas. Instalasi titik cahaya

: 181 titik

Pas. Penambahan Daya Listrik

: 25.000 kwh Pas. Lampu Reflektor TL 2x40

: 208 bh Pas. Lampu SL 25 watt

: 25 bh Titik stop kontak

: 53 ttk Saklar Tunggal

: 16 bh Saklar Ganda

: 89 Bh Box Sekering

: 5 Bh Box Pembagi

: 5 Bh Penangkal Petir

: 10 BhC. Lokasi Pekerjaan :Pada semua tempat/ lokasi sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana dan instruksi teknis dari direksi teknik / konsultan pengawas.

2. Uraian

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangannya.

3. Material

A. Semua contoh bahan yang akan digunakan terlebih dahulu diajukan contoh kepada direksi teknik / konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan untuk digunakan.

B. Semua material yang digunakan mengikuti material yang diisyaratkan dalam spesifikasi yang ada.

4. Urutan Kerja

Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai petunjuk pabrik pembuat dan instruksi teknis dari Direksi teknis / konsultan pengawas.

FLOW CHART PEKERJAAN INSTALASI

Tidak

Tidak Tidak

XI. PEKERJAAN LAIN LAIN / AKHIR

1. Quality Control.

A. Pekerjaan ini merupakan pengujian untuk material beton, dengan maksud agar mutu beton yang direncanakan dapat memenuhi target yang direncanakan.

B. Pekerjaan Ini meliputi pengujian contoh bahan kelaboratorium untuk memperoleh mix design.

C. Pada saat pelaksanaan pengecoran, dibuat kubus - kubus beton yang dilakukan pengujian kuat tekan.

D. Semua pekerjaan quality control dilaksanakan atas rekomendasi direksi teknik / konsultan pengawas.

2. As Build Drawing / Dokumentasi.

A. Segera setelah pekerjaan selesai, dibuat asbuil drawing (gambar terlaksana) yang diserahkan kepada pemilik proyek sebelum diadakan serah terima pertama.

B. Pekerjaan dokumentasi dilaksanakan pada saat progres fisik 0 %, 50 % dan 100%.

C. Pembersihan akhiran.

Pembersihan akhir dilaksanakan pada saat semua kegiatan pelaksana fisik selesai 100%.

Demikian methode pelaksanaan untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Universitas Tadulako, yang kami ajukan.

Palu,13 Mei 2009

Ir. TONNY S MANGITUNG, MM

Direktur UtamaPengukuran/Pas. Bouwplank Penyiapan Shop Drawing

Pengerjaan / Penggalian

Cek

Cek

Penyiapan Tenaga Kerja

Setelah Pondasi Selesai, sisa galian diurug kembali pada alur pondasi

Pengukuran/Pas. Bouwplank /Penyiapan shop drawing

Pengerjaan Galian Pondasi Batu Kali

Pengerjaan Galian Pondasi Poor plat

Penyiapan Tenaga Kerja

Selesai

Cek

Setelah pondasi selesai, sisa galian diurug kembali pada alur pondasi

Perakitan Besi

Penimbunan Bekas Galian

CekKetebalan

Selesai

Material urugan diambil dari tanah ex galian setempat

Mulai

Pondasi

Telah selesai

Penyiapan stok

Material Timbunan

Persiapan/ Pembersihan area yang akan ditimbun

Penghamparan

Pemadatan

Cek

Selesai

Trasport Material timbunan

Material Bekesting

Material Besi

Agg

Air

PS

PC

Selesai

Selesai

Tidak

MULAI

Pembersihan Galian

Penghamparan

Selesai

Pemeriksaan

Level Galian Yang dicapai

Mulai

Pembersihan Alur galian

Penyusunan Batu kosong dan pasir pengisi

Selesai

Cek

Urugan pasir bawah pondasi telah selesai

Angkutan

Material

Mulai

Pembersihan

Area Kerja

Pas. Batu Kosong Selesai

Material Batu Kali

Pemasangan Pondasi

Perapihan

Mix Design

Tidak

Semen

Pasir

Air

Material Adukan

Sloef Selesai

Mulai

Pasir

Air

Semen

Persiapan Area Kerja

Material Adukan

Selesai

Tidak

Perbaikan

Pemasangan Batu bata

Material Batu Bata

Pasangan Batu Bata selesai

Mulai

Pasir

Air

Semen

Persiapan

Plasteran

Selesai

Pengecekan

Adonan/ Campuran

Perbaikan

Tidak

Selesai

Mulai

Pasir

Air

Semen

Persiapan

Adonan/ Acian

Pelaksanaan Pekerjaan

Perbaikan

Tidak

Pengecekan

Pengajuan Contoh

Mulai

Cor lantai selesai

Ganti

Persiapan/pembersihan /shop drawing

Pelaksanaan Pemasangan

Selesai

Selesai

Adonan/Spaci

Semen

Pasir

Air

Material

Keramik

Perbaikan

Pengecekan

Pengecoran

Selesai

Pengecekan

Mulai

Ring Balk selesai

Persiapan

Material Kayu

Pembuatan Kuda- kuda

Pemeriksaan

Penyetelan pada Bangunan

Selesai

Pengecekan

Perbaikan

Kuda-kuda / Rangka atap selesai

Mulai

Pondasi selesai dikerjakan

Persiapan

Pengajuan Contoh

Tidak

Pemeriksaan

Pemasangan

Material atap/ bubungan

Perbaikan

MULAI

Persiapan

Pengajuan Contoh Material

Atap Selesai

Plasteran Selesai

Material Kayu

Material Gypsum Board

Pemasangan rangka

Pemeriksaan

Pemasangan Plafond

Pemeriksaan

Material List Profil

Pemasangan List Profil

Pemeriksaan

Perbaikan

Perbaikan

Perbaikan

Pekerjaan pas. Batu / Plasteran selesai

Persiapan acsesories (kunci dll)

MULAI

Pengajuan Contoh Material

Pas. Kosen pada tembok

Perbaikan

Perbaikan

Material Akuminium Daun Pintu /jendela kaca

Pemeriksaan

Material Kosen Aluminium

Pembuatan rangka kosen/ pemotongan dll

Tidak

EMBED Visio.Drawing.11

Selesai

Pemeriksaan

Pemeriksaan

Selesai

Pekerjaan Pendukung Selesai

Pengajuan Contoh

Mulai

Persiapan

Bahan dan Acsesories (siap pasang)

Pemasangan Instalasi

Perbaikan

Pemeriksaan

Pemasangan Armatur

Penyambungan Daya

Perbaikan

Pas. Doun pintu/ Jendela

Bahan Armatur (Siap Pakai)

PLN

Perbaikan

Perbaikan

Pemeriksaan

Selesai

Selesai

Selesai

Pengecekan

Pembuatan Bekesting

Persiapan/ shop Drawing

Mulai

Pengecekan

Tidak

Pelaksanan

Plesteran

Pengecekan

Tidak

Selesai

Cek

Tidak

_1302340806.vsd