33
MINEROLOGI TUGAS SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI Dibuat sebagai tugas mata kuliah sumber daya mineral dan energi pada Jurusan Teknik Pertambangan Oleh : AGUNG KURNIAWAN (03021181320037) UNIVERSITAS SRIWIJAYA

MINEROLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

YR4GWW

Citation preview

Page 1: MINEROLOGI

MINEROLOGI

TUGAS SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

Dibuat sebagai tugas mata kuliah sumber daya mineral dan energi

pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh :

AGUNG KURNIAWAN

(03021181320037)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

2015

Page 2: MINEROLOGI

MINEROLOGI

1. PENGENALAN MINERAL

1.1 Pengertian Mineral

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai

mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain

mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan

kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai arti

mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan awam Sering

diartikan sebagai bahan bukan organik (anorganik).

Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia

yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia

dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya,

atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti,

hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan

pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang

terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia

tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-

atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut

tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan

menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya

merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )

Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu

diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk

definisinya (Danisworo, 1994).

Definisi mineral menurut beberapa ahli :

1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk

secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan

mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur.

2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai

komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

Page 3: MINEROLOGI

3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi

kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam

dan bukan hasil suatu kehidupan.

4. UU Republika Indonesia Nomor 4 Tahun 2009

Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat

fisik dan kimia tertentu, serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang

membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas ataupun dalam bentuk yang padu.

1.1.1 Suhu Kohesi

Sifat kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarik-menarik antar atom

pada sebuah mineral. Pada mineral, antar mineral-mineral yang sejenis, akan

mempunyai daya tarik-menarik yang menyebabkan mineral-mineral tersebut cenderung

akan terkumpul dalam suatu jumlah tertentu dalam suatu daerah. Hal ini disebabkan

oleh susunan atom-atom atau komposisi kimia dalam mineral yang tetap.Daya tarik-

menarik ini juga dapat dipengaruhi oleh suhu.Suhu yang mempengaruhi daya tarik-

menarik atau kohesi ini disebut suhu kohesi.

1.1.2 Reaksi Mineral Terhadap Cahaya

Mineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang dating atau dikenai

padanya. Reaksi ini pada umumnya dapat terlihat oleh mata kita.Namun, sifat ini tidak

dapat dijadikan penentu untuk membedakan mineral. Karena kecenderungan timbulnya

reaksi yang sama pada mineral-minera bila terkena cahaya. Reaksi-reaksi yang terjadi

pada mineral akan menimbulkan atau menampakkan sifat fisik mineral secara

determinasi seperti warna, gores, kilap, transparansi dan perputaran warna.

1.1.3 Perawakan Kristal

Perawakan kristal pada mineral diartikan sebagai kenampakkan sekelompok

mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari

sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat terjadinya mineral,

sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan

bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan tersebut sering disebut sebagai struktur

mineral.

Page 4: MINEROLOGI

1.1.4 Sifat kelistrikan

Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima dan

juga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya.Pada mineral hanya ada dua

jenis sifat kelistrikan.Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik (konduktor) dan yang

tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).

1.1.5 Sifat Radioaktivitas

Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur kimia yang ada dalam

mineral tersebut yang unsure-unsur tersebut dapat mengeluarkan sinar-sinar α, β, dan γ.

Ada mineral-mineral unsure-unsur yang dapat bersifat radioaktiv seperti Uranium(U),

Radium(Ra), Thorium(Th), Plumbum(Pb), Vanadium(V) dan Kalium(K). Biasanya,

mineral_mineral yang bersifat radioaktiv dijumpai dalam mineral-mineral ikutan atau

mineral-minera yang terbetas jumlahnya. Kegunaan dari mineral-mineral radioaktiv

adalah dapat digunakan sebagai sumber energi dan dapat juga digunakan untuk

mengukur waktu Geologi dengan cara menghitung waktu paruhnya (half time).

1.1.6 Gejala emisi cahaya

Gejala emisi cahaya adalah gejala sumber cahaya yang dihasilkan dalam

proses-proses tertentu.Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet. Mineral

Phospor yang pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh emisi cahaya

yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi pada mineral Radium(Ra).

Cahaya tersebut merupakan gelombang cahaya yang dikeluarkan oleh mineral, dimana

panjang gelombang cahaya tersebut lebih panjang dari pada gelombang cahaya

biasa.Hanya ada beberapa mineral yang dapat menimbulkan emisi cahaya seperti

Phospor, Radium dan Flouride.

1.1.7 Bau dan Rasa

Bau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral tersebut dapat diubah

menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral adalah:

   Bau Sulforous adalah bau yang seperti bau Sulfur (S).

   Bau Bituminous adalah bau yang seperti Ter

   Bau Argillerous adalah bau seperti lempung(tanah).

Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati jika bentuk fisik mineral

diubah menjadi cair. Berikut adalah jenis-jenis rasa pada mineral :

Page 5: MINEROLOGI

  Rasa Saline atau rasa seperti garam(asin).

  Rasa Alkaline atau rasa seperti logam atau soda

  Rasa Witter atau rasa pahit.

Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan

memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang

dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang

artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (misalnya kaca & opal).

Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu

makin tenang dan lambat.

2. Keterdapatan Mineral Dalam Batuan

2.1 Mineral Primer

Yang dimaksud mineral primer adalah mineral asli yang terdapat dalam

batuan.Pada umumnya mineral primer terdiri dari mineral silikat yaitu persenyawaan

silikon dan oksigen (SiO2), kemudian variasinya terdiri dari mineral feldsfar yang

mengandung pesenyawaan alumunium, kalsium, natrium, besi, dan magnesium.

Perubahan susunan kimia selama pelapukan batuan dekat permukaan bumi

mengubah mineral primer yang terurai dan kemudian bersenyawa lagi membentuk mineral

sekunder.

2.1.1 Mineral Falsic

Kata "felsic" adalah istilah yang digunakan dalam geologi untuk merujuk pada

mineral silikat, magma, dan batuan yang diperkaya dalam elemen-elemen ringan seperti

silikon, oksigen, aluminium, natrium, dan kalium.

Mereka biasanya ringan dalam warna dan memiliki gravitasi spesifik kurang

dari 3. Batuan felsic paling umum adalah granit, tetapi yang lain termasuk kwarsa,

muskovit, orthoclase, dan natrium kaya feldspar splagi oklas. Dalam hal kimia, batu

felsic berada di sisi lain dari spektrum batu dari batuan mafik.

Dalam penggunaan modern, istilah asam batuan, meskipun kadang-kadang

digunakan sebagai sinonim, mengacu pada tinggi konten silika(lebih besar dari 63%

beratSiO2) batuan vulkanik, seperti riolit.

Istilah ini digunakan secara lebih luas dalam literatur geologi yang lebih tua.

Hal ini dianggap kuno sekarang, sebagai istilah "asam" dan "batuan dasar" didasarkan

Page 6: MINEROLOGI

pada ide yang salah, berasal dari abad ke-19, bahwa asam silikat adalah bentuk kepala

silikon terjadi di batuan.

Istilah "felsic" menggabungkan kata "felspar" dan "silika". Kesamaan dari felsic

panjang untuk Fels kata Jerman,yang berarti"batu", dan felsig, yang berarti "batu",

adalah murni kecelakaan, seperti feldspar adalah pinjaman dari Feldspat Jerman, yang

berasal dari Jerman Feld, yang berarti "lapangan".

* Klasifikasi batuan felsic

Sebuah fragmen vulkanik felsic lithic, seperti yang terlihat dalam mikroskop

petrografi. Kotak skala dalam milimeter.

Agar batu harus diklasifikasikan sebagai felsic, umumnya perlu mengandung

mineral felsic> 75%, yaitu kwarsa, plagioklas orthoclase dan batuan dengan mineral

felsic lebih besar dari 90% juga dapat disebut leucocratic, yang berarti 'cahaya

berwarna'.

Felsite adalah istilah bidang petrologic digunakan untuk merujuk sangat halus

atau aphanitic, berwarna terang batuan vulkanik yang mungkin kemudian

direklasifikasi setelah analisis mikroskopis atau kimia lebih rinci.

Dalam beberapa kasus, batuan vulkanik felsic mungkin mengandung mineral

mafik fenokris, biasanya hornblende, piroksen atau mineral felspar, dan mungkin perlu

diberi nama setelah mineral phenocryst mereka, seperti 'hornblende-bantalan felsite'.

Nama kimia dari batu felsic diberikan sesuai dengan klasifikasi dari Le Maitre

TAS (1975). Namun, ini hanya berlaku untuk batuan vulkanik. Jika batu dianalisis dan

ditemukan felsic tetapi metamorf dan tidak memiliki protolith vulkanik yang pasti, itu

mungkin cukup untuk hanya menyebutnya sebagai 'sekis felsic'. Ada contoh yang

sangat dikenal granit dicukur yang dapat keliru untuk riolit.

Untuk batuan felsic phaneritic, diagram QAPF harus digunakan, dan nama yang

diberikan sesuai dengan nomenklatur granit. Seringkali spesies mineral mafik termasuk

dalam nama untuk granit misalnya, hornblende, piroksen tonalite atau augite monzonit

megacrystic, karena "granit" istilah telah mengasumsikan puas dengan felspar dan

kuarsa.

Tekstur batuan sehingga menentukan nama dasar batu felsic.

Close-up dari granit dari Yosemite National Park.

Sebuah spesimen Rhyolite.

Tekstur batuan felsic                                       Nama Batu

Page 7: MINEROLOGI

Pegmatitic Granit pegmatite

Kasar (phaneritic)                                           Granit

Kasar dan granit                                             porfiritik porfiritik

Fine-grained (aphanitic)                                  Rhyolite

Berbutir halus dan porfiritik porfiritik            riolit

Piroklastik tuf                                                 Rhyolitic atau breksi

Vesikuler                                                        Apung

Amygdaloidal                                                 Tidak ada

Vitreous (Gelas)                                              Obsidian atau porcellanite

2.1.2. Mineral Mafic

Mafik merupakankata sifat yang menggambarkan mineral silikat atau batu yang

kaya akan magnesium dan zat besi;. Istilah adalah portmanteau dari "magnesium" kata-

kata dan “besi” mineral mafik Kebanyakan berwarna gelap dan kepadatan relatif lebih

besar dari 3.

Umum batuan pembentuk mineral mafik termasuk olivin, piroksen, amphibole,

dan biotit. Batuan mafik umum termasuk basal, gabro dolerite .

Dalam hal kimia,batuan mafik yang di sisi lain dari spektrum batu dari batu

felsic. Istilah ini secara kasar sesuai dengan kelas yang lebih tua batu dasar.

Lava mafik, sebelum pendinginan, memiliki viskositas rendah, dibandingkan

dengan lavafelsic, karena kandungan silika rendah dalam magmamafik. 

Air dan volatil lainnya dapa tlebih mudah dan secara bertahap melepaskan diri

dari lava mafik, sehingga letusan gunung berapi yang terbuat dari mafik lava kurang

eksplosif kekerasan dari felsic-lava letusan. Kebanyakan mafik-lava gunung berapi

gunung -gunung berapi laut, seperti yang di Hawai.

2.2 Mineral Skunder

Mineral Skunder (Secondary Minerals) merupakan mineral-mineral ubahan dari

mineral utama, dapat dari hasil pelapukan, reaksi hidrotermal maupun hasil

metamorfosisme terhadap mineral utama.

Contoh dari mineral sekunder antara lain; Serpentin, Kalsit, Serisit, Kalkopirit,

Kaolin, Klorit, Pirit.

Page 8: MINEROLOGI

2.3 Mineral Tembahan

Mineral Tembahan (Accessory Minerals) adalah mineral-mineral yang terbentuk

oleh kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah yang sedikit (kurang dari 5%).

kehadirannya tidak menentukan nama batuan.

Contoh dari mineral tambahan ini antara laian :Zirkon, Magnesit, Hematit, Pyrit,

Rutil Apatit, Garnet,Sphen.

3. Sifat – Sifat Fisik Mineral

3.1 Warna (Colour)

Warna adalah kesan mineral jika terkena cahaya.Merupakan warna yang terlihat

dipermukaan yang bersih dan sinar yang cukup.Warna mineral memang bukan penciri

utama untuk dapat membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya, Namun paling

tidak ada warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur

tertentu didalamnya.Sebagai contoh warna gelap mengindikasikan terdapatnya unsur

besi dan warna terang diindikasikan banyak mengandung aluminium.

Bila suatu permukaan mineral dikenai suatu cahaya, maka cahaya yang mengenai

permukaan mineral tersebut sebagian akan diserap dan sebagian dipantulkan. Warna

mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

•Idiokromatik; Yaitu warna mineral yang selalu tetap. Umumnya dijumpai pada mineral-

mineral yang tidak tembus cahaya (opak), seperti galena, magnetit,pirit,dan lain

sebagainya.

•Alokromatik; Yaitu warna mineral yang tidak tetap, tergantung dari

material pengotornya. Umumnya terdapat pada mineral-mineral yang tembus cahaya,

seperti kuarsa, kalsit,dan lain sebagainya.Tapi ada pula warna yang ditentukan oleh

kehadiran sekelompok ion asing yangdapat memberikan warna tertantu pada mineral, yang

disebut dengan nama chomophores.

. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi warna antara lain:

a.Komposisi mineral

b.Struktur kristal dan ikatan ion

c.Pengotor dari mineral

3.2 Kilap (Luster)

Page 9: MINEROLOGI

Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya.

Kilapdibedakan menjadi 2, yaitu kilap logam (metallic luster ) dan kilap bukan logam

(nonmetallic luster ).

Kilap logam memberikan kesan seperti logam bila terkena cahaya.Kilap ini

biasanya dijumpai pada mineral-mineral bijih, seperti emas, galena, pirit, dan kalkopirit.

Sedangkan kilap bukan logam tidak memberikan kesan logam jika terkena cahaya.

Selain itu, ada pula kilap sub-metalik ( sub-metallic luster ), yang terdapat pada mineral-

mineral yang mempunyai indeks bias antara 2,6-3.

Kilap bukan logam dapat dibedakan menjadi:

a) Kilap Kaca (Vitreous Luster); Memberikan kesan seperti kaca atau gelas bila terkena

cahaya. Contohnya: kalsit, kuarsa, dan halit.

b) Kilap Intan (Adamantine Luster); Memberikan kesan cemerlang seperti intan.

c) Kilap Sutera (Silky Luster); Memberikan kesan seperti sutera. Umumnya terdapat

pada mineral yang mempunyai struktur serat. Seperti asbes, aktinolit,dan gipsum.

d) Kilap Lilin (Waxy Luster); Merupakan kilap seperti lilin yang khas.

e) Kilap Mutiara (Pearly Luster); Memberikan kesan seperti mutiara atau

seperti bagian dalam dari kulit kerang. Kilap ini ditimbulkan oleh mineral transparan

yang berbentuk lembaran. Contohnya talk, dolomit, muskovit, dan tremolit.

f) Kilap Lemak (Greasy Luster); Menyerupai lemak atau sabun. Hal ini ditimbulkan

oleh pengaruh tekanan udara dan alterasi. Contohnya talk dan serpentin.

g) Kilap Tanah (Earthy Luster); Kenampakannya buram seperti tanah. Misalnya kaolin,

limonit,dan bentonit.

3.3 Cerat (Streak)

Gores atau cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk. Cerat dapat sama

atau berbeda dengan warna mineral. Umumnya warna cerat tetap. Gores ini

di pertanggungjawabkan karena stabil dan penting untuk membedakan 2 mineral yang

warnanya sama tetapi goresnya berbeda. Gores ini di peroleh dengan cara menggoreskan

mineral pada permukaan keeping porselin, tetapi apabila mineral mempunyai kekerasan

lebih dari 6, maka dapat di cari mineral yang berwarna terang biasanya mempunyai

gores berwarna putih.

Mineral bukan logam dan berwarna gelap akan memberikan gores yang lebih terang

dari pada warna mineralnya sendiri. Mineral yang mempunyai kilap metallic kadang-

Page 10: MINEROLOGI

kadang mempunyai warna gores yang lebih gelap dari warna mineralnya sendiri.Ada

beberapa mineral warna dan gores sering menunjukan warna yang sama.

3.4  Kekerasan (hardness)

Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Penentuan kekerasan

relatif mineral ialah dengan jalan menggoreskan permukaan mineral yang rata pada

mineral standar dari skala Mohs yang sudah diketahui kekerasannya, yang dimulai dari

skala 1 yang paling lunak hingga skala 10 untuk mineral yang paling keras.

1.Talc              Mg3Si4O10(OH)22.Gypsum                    CaSO4·2H2O3.Calcite                      CaCO34.Fluorite                    CaF25.Apatite                      Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)6.Orthoclase                KAlSi3O87.Quartz                      SiO28.Topaz                       Al2SiO4(OH,F)29.Corundum                Al2O310.Diamond                C (pure carbon)

Misalnya suatu mineral di gores dengan kalsite (H=3) ternyata mineral itu

tidak tergores, tetapi dapat tergores oleh fluorite (H=4), maka mineral tesebut mempunyai

kekerasan antara 3dan 4.

Dapat pula penentuan kekerasan mineral dengan memepergunakan alat-alat yang

sederhana misalnya:

•Kuku jari manusia H = 2,5•Kawat tembaga H = 3•Pecahan kaca     H = 5,5•Pisau baja              H = 5,5•Kikir baja                 H = 6,5•Lempeng baja            H = 7

Bila mana suatu mineral tidak tergores oleh kuku manusia tetapi oleh kawat

tembaga, maka mineral tersebut mempunyai kekerasan antara 2,5 dan 3.

Merupakan sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami

abrasi (pengikisan) atau mudah tergores (scratching).

Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras

(skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.

Page 11: MINEROLOGI

Tabel 4.4: Skala Kekerasan Relatif Mineral (Mohs)

Kekarasan Mineral Kekerasan Mineral

1 Talc 6 Orthoclase

2 Gypsum 7 Quartz

3 Calcite 8 Tupaz

4 Fluorite 9 Corundum

5 Apatite 10 Diamond

3.5 Belahan (Cleavage)

Belahan adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah

melalui bidang-bidang belahan yang rata dan licin.Bidang belahan umumnya

sejajar dengan bidang tertentu dari mineral tersebut. Belahan dapat di bedakan menjadi:

a) Sempurna ( perfect )Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya

yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain melalui bidang belahannya.

b) Baik (good )Yaitu apabila mineral muidah terbelah melalui bidang belahannya yang

rata,tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang belahannya.

c) Jelas (distinct )Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi mineral

tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.

d) Tidak jelas (indistinct ) Yaitu apabila arah belahannya masih terlihat, tetapi

kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan sama besar.

e) Tidak sempurna (imperfect ) Yaitu apabila mineral sudah tidak terlihat arah

belahannya, dan mineral akan pecah dengan permukaan yang tidak rata.

Mineral mempunyai kecenderungan untuk  pecah melalui suatu bidang yang

mempunyai arah tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam dari atom-

atomnya. Dapat dikatakan bahwa bidang tersebut merupakan bidang “lemah” yang

dimiliki oleh suatu mineral.

3.6 Pecahan (frukture)

Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata dan tidak

teratur. Pecahan dapat dibedakan menjadi:

Page 12: MINEROLOGI

1. Pecahan konkoidal (Choncoidal ): Pecahan yang memperlihatkan gelombang

yang melengkung di permukaan. Bentuknya menyerupai pecahan botol atau kulit

bawang.

2. Pecahan berserat/fibrus (Splintery): Pecahan mineral yang menunjukkankenampakan

seperti serat, contohnya asbes, augit;

3. Pecahan tidak rata (Uneven): Pecahan mineral yang memperlihatkan permukaan bidang

pecahnya tidak teratur dan kasar, misalnya pada garnet;

4. Pecahan rata ( Even): pecahan mineral yang permukaannya rata dan cukuphalus.

Contohnya mineral lempung.

5. Pecahan Runcing ( Hacly): Pecahan mineral yang permukaannya tidak teratur, kasar,

dan ujungnya runcing-runcing. Contohnya mineral kelompok logam murni.

6. Pecahan tanah ( Earthy), bila kenampakannya seperti tanah, contohnyamineral

lempung.

3.7 Perawakan (Habit)

Perawakan kristal adalah bentuk khas mineral di tentukan oleh bidang yang

membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relative bidang-bidang tersebut. Perawakan

kristal pada mineral juga diartikan sebagai kenampakkan sekelompok mineral yang sama

yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari sumber utama mineral

maupun gangguan dari lingkungan tempat terjadinya mineral, sehingga mineral tidak

terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral.

Kenampakkan tersebut sering disebut sebagai struktur mineral.

 Kita juga perlu mengenal perawakan-perawakan yang terdapat pada beberapa

jenis mineral, walaupun perawakan kristal bukan merupakan ciri tetap mineral. Contoh:

mika selalu menunjukan perawakan kristal yang mendaun, ( foliated )amphibol, selalu

menunjukan perawakan kristal meniang(columnar ) perawakan kristal di bedakan menjadi

3 golongan (Richard peart, 1975) yaitu:

a.Elongated habits(meniang/berserabut)

b.Fattened habits(lembaran tipis)

c.Rounded habits(membutir)

Page 13: MINEROLOGI

3.8 Sifat Dalam (Tenacity)

Sifat dalam adalah suatu reksi atau daya tahan mineral terhadap gaya yang

mengenainya, seperti penekanan, pemecahan, pembengkokan, pematahan,

pemukulan, penghancuran, dan pemotongan.

Sifat dalam dapat dibagi menjadi:

a) Brittle (Rapuh); apabila mineral mudah hancur menjadi tepung halus. 

b) Sectile(Dapat Diiris); apabila mineral mudah dipotong dengan pisau dengan tidak

berkurang menjadi tepung.

c) Ductile (Dapat Dipintal); dapat ditarik dan diulur seperti kawat. Bila ditarik akan

menjadi panjang, dan apabila dilepaskan akan kembali seperti semula.

d) Malleable (Dapat Ditempa); apabila mineral ditempa dengan palu akan menjadi pipih.

e) Elastis (Lentur); dapat merenggang bila ditarik, dan akan kembali seperti semula bila

dilepaskan.

f) Flexible apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana dengan mudah.

3.9 Berat Jenis (Specific Gravity)

Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat suatu mineral dibandingkan

dengan berat air pada volume yang sama. Dalam penentuan berat jenis dipergunakan alat-

alat seperti: piknometer, timbangan analitik, dan gelas ukur.Berat jenis dapat dirumuskan

sebagai berikut:

BJ = BERAT MINERAL.VOLUME MINERAL

Besarnya ditentukan oleh unsur-unsur   pembentuknya serta kepadatan dari

ikatan unsur-unsur tersebut dalamsusunan kristalnya.

3.10 Kemagnetan                                                                                         

Kemagnetan kristal adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Untuk

mengetahui hal tersebut, dapat dilakukan dengan cara mendekatkan mineral dengan

magnet. Sifat yang terjadi berupa mineral tertarik oleh magnet atau mineral tidak tertarik

oleh magnet.

Kemagnetan terjadi ketika ada suatu ketidakseimbangan dalam struktur susunan

ion-ion besi.Besi ditemukan dalam dua prinsip ionik yang dinamakan ion besi belerang

Page 14: MINEROLOGI

(ferrous ions) dan ion asam besi (ferric ions). Ion besi belerang bermuatan +2 ; sedangkan

ion asam besi bermuatan +3. Kedua ion mempunyai perbedaan atomic radii karena muatan

yang lebih tinggi pada ion asam besi menarik elektron yang mengelilingi ion secara kuat.

Hal ini dapat mendorong kearah ion yang berbeda yang sedang ditempatkan dalam posisi

terpisah pada suatu struktur kristal. Elektron bergerak dari besi belerang ke ion asam besi

yang bermuatan lebih positif menciptakan suatu medan magnet yang lemah.

3.11 Daya lebur mineral

Daya lebur mineral yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya

dilakukan dengan membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam

derajat keleburan.

4. Sifat Kimia Mineral

4.1. Native Element

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan

hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak

mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam

(tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih,

atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi

seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral native element ini terdiri dari dua bagian

umum.

a) Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas, perak, dan tembaga.

b) Semimetal dan non metal (bukan logam). Contohnya antimony, bismuth, graphite dan

sulfur.

Sistem kristal pada native element dapat dibahgi menjadi tiga berdasarkan sifat

mineral itu sendiri. Bila logam, seperti emas, perak dan tembaga, maka sistem kristalnya

adalah isometrik.Jika bersifat semilogam, seperti arsenic dan bismuth, maka sistem

kristalnya adalah hexagonal.Dan jika unsur mineral tersebut non-logam, sistem kristalnya

dapat berbeda-beda, seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombic, intan sistem kristalnya

isometric, dan graphite sistem kristalnya adalah hexagonal.Pada umumnya, berat jenis dari

mineral-mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6.

Page 15: MINEROLOGI

4.2.Mineral Sulfida

Golongan Sulfides merupakan kombinasi antara logam atau semi-logam dengan

Belerang (S), misalnya Galena (PbS), Pirit (FeS2), Proustit (Ag3AsS3), dll. Golongan

Sulfida bukan merupakan pembentuk batuan akan tetapi merupakan golongan yang

penting yang unsur kimia pembentuk merupakan kombinasi berbagai bentuk Belerang (S).

Asal mula terbentuknya Sulfides sangat berkaitan erat dengan pengendapan dari cairan

panas atau aktifitas vulkanik atau gunung api.

4.3 Mineral Oksida dan Hidroksida

Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari

kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus hidroksil hidroksida

(OH atau H).

Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur

tertentu.Susunannya lebih sederhana dibanding silikat.Mineral oksida umumnya lebih

keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat.Mereka juga lebih berat kecuali

sulfida.Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan

aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O), korondum

(Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).

Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau

persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH).Reaksi pembentukannya

dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air.Sama seperti oksida, pada mineral

hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur-unsur logam.Beberapa contoh

mineral hidroksida adalah goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O).

4.4. Mineral Carbonat

Carbonates merupakan kombinasi antara logam/semilogam dengan anion

komplek, CO3 atau Nitrat, NO3 atau Borat (BO3). Contohnya: Kalsit (CaCO3), Niter

(NaNO3), dan Borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O).

Termasuk mineral-mineral dari senyawa asam karbon.Mineral-mineral ini berasal

dari endapan dan metamorfosa lapisan tanah dan batu.Mineral dari golongan ini dapat

ditemukan pada batuan beku dan batuan sedimen dan biasanya mengandung unsur CO3.

Contohnya : Dolomite (CaMg(CO3)2 ; Magnesit (MgCO3) ; Ankerite (CaFe(CO3)2).

Page 16: MINEROLOGI

4.5. Mineral Sulfat

Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-).Mineral sulfat adalah kombinasi logam

dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah

evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap

sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.

Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat.

Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam

dengan anion-anionnya masing-masing.

Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite (calcium

sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated

calcium sulfate).Juga termasuk didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite,

tellurate serta mineral tungstate.

4.6. Mineral Silikat

Silikat merupakan komponen batuan utama terbentuk akibat pembekuan dan

pendinginan magma dan juga terbentuk akibat batuan mengalami metamorfosa region-

thermal. Golongan Silikat merupakan mineral yang jumlahnya meliputi 25% dari

keseluruhan mineral yang dikenal atau 40% dari mineral yang umum dijumpai. Kelompok

mineral ini mengandung ikatan antara Si dan O. Contohnya: Kuarsa (SiO2) ; Orthoklas

(KAlSi3O8).

5. Persentase Mineral

5.1 Native Element

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan

hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak

mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam

(tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih,

atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi

seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral native element ini terdiri dari tiga bagian

yaitu:

1. Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya: emas (Au), perak (Ag), Platina

(Pt) dan tembaga (Cu). sistem kristalnya adalah isometrik.

2. Semimetal (Semi logam). Contohnya: bismuth (Bi), arsenic (As), , yang keduanya

memiliki sistem kristalnya adalah hexagonal.

Page 17: MINEROLOGI

3. Non metal (bukan logam). Contohnya intan, graphite dan sulfur. sistem kristalnya

dapat berbeda-beda, seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombic, intan sistem

kristalnya isometric, dan graphite sistem kristalnya adalah hexagonal. Pada

umumnya, berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6.

5.2 Mineral Shulphides

Mineral sulfida juga dieja sulfida, setiap anggota dari kelompok senyawa belerang

dengan satu atau lebih logam. Sebagian besar sulfida sederhana struktural, menunjukkan

simetri tinggi dalam bentuk kristal mereka, dan memiliki banyak sifat-sifat logam,

termasuk logam mengkilap dan konduktivitas listrik. Mereka sering mencolok berwarna

dan memiliki kekerasan rendah dan gravitasi spesifik yang tinggi.

Komposisi mineral sulfida dapat dinyatakan dengan rumus kimia umum AMSN, di

mana A adalah logam, S adalah sulfur, dan m dan n adalah bilangan bulat, memberikan

A2S, stoichiometries AS, A3S4 dan AS2. Logam-logam yang terjadi paling umum pada

sulfida adalah besi, tembaga, nikel, timah, kobalt, perak, dan seng, meskipun sekitar lima

belas orang lain masuk ke struktur sulfida.

Hampir semua mineral sulfida memiliki pengaturan struktural yang milik enam

jenis dasar, empat di antaranya penting. Pengaturan ini dekat-kemasan kombinasi dari

logam dan belerang, diatur oleh ukuran dan muatan ionik.

Yang paling sederhana dan paling simetris dari empat jenis struktural penting

adalah natrium klorida struktur, di mana setiap ion menempati posisi dalam sebuah segi

delapan yang terdiri dari enam tetangga malah dibebankan. Sulfida yang paling umum

crystalling dengan cara ini galena (PbS), mineral bijih timbal.

Jenis kemasan yang melibatkan dua ion sulfida dalam setiap posisi dalam struktur

oktahedral natrium klorida adalah struktur pirit. Ini adalah simetri tinggi struktur

karakteristik dari besi sulfida, pirit (FeS2O). Jenis struktural kedua yang berbeda adalah

bahwa dari sfalerit (ZnS), di mana setiap ion logam dikelilingi oleh enam ion malah

dibebankan diatur tetrahedrally.

Jenis struktural ketiga yang signifikan adalah bahwa fluorit, di mana kation logam

dikelilingi oleh delapan anion, anion masing-masing, pada gilirannya, dikelilingi oleh

empat kation logam. Kebalikan dari struktur-kation ini logam dikelilingi oleh empat anion

dan masing-masing anion yang dikelilingi oleh delapan logam kation-disebut struktur

antifluorite. Ini adalah susunan dari beberapa tellurides lebih berharga logam mulia dan

selenides antaranya adalah hessite (Ag2Te), mineral bijih perak.

Page 18: MINEROLOGI

Dalam hampir semua sulfida, ikatan kovalen, namun beberapa memiliki sifat

logam. Properti kovalen sulfur belerang-belerang memungkinkan obligasi dan

penggabungan pasangan S2 di beberapa sulfida seperti pirit. Beberapa sulfida, termasuk

molibdenit (MoS2) dan covellite (CU), memiliki struktur lapisan. Beberapa varietas

sulfida jarang memiliki struktur spinel.

Fase hubungan sulfida yang sangat kompleks, dan banyak reaksi solid state terjadi

pada suhu relatif rendah (100-300 ° C [212-572 ° F]), menghasilkan intergrowths

kompleks. Penekanan khusus telah ditempatkan pada penyelidikan eksperimental dari

besi-nikel-tembaga sulfida karena mereka yang jauh yang paling umum. Mereka juga

merupakan indikator penting geologi untuk mencari bijih mungkin dan memberikan reaksi

suhu rendah untuk geothermometry.

Sulfida terjadi pada semua jenis batuan. Kecuali untuk penyebaran dalam batuan

sedimen tertentu, mineral ini cenderung terjadi dalam konsentrasi yang terisolasi yang

membentuk tubuh mineral seperti pembuluh darah dan tambalan fraktur atau yang terdiri

dari batuan yang sudah ada penggantian dalam bentuk selimut. Endapan mineral sulfida

berasal dari dua proses utama, yang keduanya telah mengurangi kondisi:

1. pemisahan suatu sulfida bercampur mencair selama tahap awal kristalisasi magma

dasar; dan

2. dari larutan air garam deposisi berair pada suhu di 300 - 600 ° C (572-1,112 ° F) dan

pada kisaran tekanan yang relatif tinggi, seperti di dasar laut atau beberapa kilometer

di bawah permukaan bumi. Deposito sulfida terbentuk sebagai hasil dari proses

pertama meliputi terutama pyrrhotites, pirit, pentlandites, dan chalcopyrites.

Sebagian lain terjadi karena proses yang terakhir. Pelapukan dapat bertindak untuk

berkonsentrasi sulfida tersebar.

Mineral sulfida adalah sumber dari berbagai logam mulia, terutama emas, perak,

dan platinum. Mereka juga adalah mineral bijih logam yang paling banyak digunakan oleh

industri, seperti untuk contoh antimon, bismut, tembaga, timah, nikel, dan seng. Logam

industri penting lainnya seperti kadmium dan selenium terjadi dalam jumlah jejak di

sulfida umum banyak dan pulih dalam proses pemurnian.

5.3 Mineral Oksida dan Hidroksida

Kelas Oksida mineral adalah kelas yang agak beragam.Hal ini termasuk mineral

yang cukup keras (korundum) dan beberapa yang cukup lembut seperti psilomelane.Ini

Page 19: MINEROLOGI

memiliki mineral logam seperti hematite dan batu permata seperti korundum, chrysoberyl

dan spinel.

Banyak oksida hitam tapi orang lain bisa sangat berwarna-warni. Keragaman besar

oksida sebagian dapat dikaitkan dengan kelimpahan ekstrim oksigen dalam kerak

bumi.Oksigen terdiri lebih dari 45% dari kerak bumi berat. Sebagian besar ini terkunci

dalam mineral yang lebih lengkap berdasarkan anion kompleks kimia seperti CO3,, BO3

SO4, NO3, SiO4, PO4 dan lain-lain. Tapi ada peluang besar untuk ion oksigen tunggal

untuk menggabungkan dengan berbagai elemen dalam berbagai cara.

Dalam pengertian yang ketat, mineral yang termasuk dalam kelas mineral yang

lebih kompleks seperti silikat benar-benar oksida. Tapi ini akan menjadi rumit bagi

mineralogists untuk dapat berurusan dengan hanya empat kelas yang berbeda dari kelas

elemen-elemen, halida kelas, kelas sulfida dan akhirnya kelas sangat besar oksida dengan

semua subclass banyak dan lebih dari 90% dari semua yang dikenal mineral. Dengan

konvensi karena itu, oksida dibatasi untuk mineral kompleks dan non mengandung

oksigen atau hidroksida.

Oksida juga mengandung ikatan ionik kebanyakan dan ini membantu membedakan

anggota dari kelas mineral kompleks yang obligasi biasanya lebih kovalen di alam.

Kuarsa, SiO2, akan dianggap oksida, dan masih ada di beberapa panduan mineral dan teks,

kecuali ikatan kovalen silikon dan oksigen yang kesamaan struktural dengan Tectosilicates

lainnya.

Hidrogen dalam satu positif (+1) negara benar-benar hanya sebuah proton tunggal

dan sangat kecil sehingga ketika menggabungkan dengan oksigen menghilang menjadi

oksigen dan gugus OH yang dihasilkan adalah ukuran hampir sama sebagai sebuah ion

oksigen tunggal dengan dua negatif (-2) biaya. Oleh karena itu gugus OH dapat masuk ke

dalam situs kristal banyak yang dinyatakan akan menduduki oksigen, tetapi dengan biaya

hanya satu yang negatif (-1). Kristal kemudian akan perlu seimbang dengan muatan

negatif tambahan atau muatan positif lebih sedikit.

5.4 Mineral Carbonat

Umumnya mineral karbonat yang ditemukan pada atau dekat permukaan. Mereka

mewakili gudang bumi karbon terbesar. Mereka semua berada disisi lembut, dari

kekerasan3 sampai 4 pada skala Mohs kekerasan.

Page 20: MINEROLOGI

Setiap rockhoundserius dan geologi mengambil botol kecil asam kloridake

lapangan, hanya untuk berurusan dengan karbonat.Mineral karbonat ditampilkan di sini

bereaksi secara berbeda terhadap asam klorida.

5.5 Mineral Sulfat

Sulfat adalah garam mineral yang mengandung belerang.Garam sulfat adalah

ditemukan di beberapa tanah Wisconsin. Pembusukan tanaman, hewan, dan beberapa

proses industri memproduksi garam. Pertambangan, penyamakan kulit, pabrik baja, pabrik

pulp, dan tanaman tekstil juga melepaskan sulfat ke lingkungan.

Memahami perbedaan antara sulfat dan sulfit: Sulfit berbeda sulfur yang

mengandung bahan kimia digunakan sebagai pengawet makanan. Sulfit yang tidak sama

dengan sulfat. Beberapa orang, terutama penderita asma, peka terhadap sulfit dan dapat

mengalami reaksi alergi yang parah.Sejak 1987, makanan yang mengandung lebih dari 10

bagian per juta (ppm) sulfit dan obat yang mengandung sulfida harus diberi label.

Industri air limbah, air limbah rumah tangga, limpasan dari situs limbah berbahaya

atau bahan alami yang membusuk dapat menempatkan sulfat ke dalam air, danau sungai

dan sungai.Limbah yang mengandung sulfat merembes melalui tanah dan mencemari air

tanah.

Ion sulfat adalah anion poliatomik dengan rumus empiris SO2-

4 dan massa molekul 96.06 dalton (96.06 g / mol), itu terdiri dari atom belerang pusat

dikelilingi oleh empat atom oksigen setara dalam susunan tetrahedral. Simetri ini sangat

mirip dengan metana, CH4.Atom sulfur dalam keadaan oksidasi +6 sementara empat atom

oksigen masing-masing di negara -2.Ion sulfat membawa muatan dua negatif dan

merupakan basis konjugat dari bisulfat (atau sulfat hidrogen) ion, HSO-4, yang merupakan

basis konjugat dari H2SO4, asam sulfat.Sulfat organik, seperti dimetil sulfat, adalah

senyawa kovalen dan ester asam sulfat.

Panjang ikatan SO dari 149 pm yang lebih pendek dari yang diharapkan untuk

obligasi SO tunggal. Sebagai contoh, panjang ikatan dalam asam sulfat adalah 157 pm

untuk S-OH. Geometri tetrahedral ion sulfat adalah sebagai diprediksi oleh teori VSEPR.

Dua model dari ion sulfat.

1 dengan ikatan kovalen polar saja.

2 dengan ikatan ion.

Page 21: MINEROLOGI

5.6 Mineral Silikat

Silikat yang terbesar, yang paling menarik, dan kelas paling rumit mineral

jauh.Sekitar 30% dari semua mineral silikat dan beberapa ahli geologi memperkirakan

bahwa 90% dari kerak bumi terdiri dari silikat.Dengan oksigen dan silikon dua elemen

yang paling melimpah di kerak bumi, kelimpahan silikat ada kejutan nyata.

Unit kimia dasar silikat adalah (SiO4) kelompok tetrahedron berbentuk anionik

dengan muatan empat negatif (-4). Silikon pusat ion memiliki muatan positif sementara

empat tiap oksigen memiliki muatan negatif dua (-2) dan dengan demikian masing-masing

ikatan silikon-oksigen adalah sama dengan satu setengah (1 / 2) energi total ikatan

oksigen. Kondisi ini meninggalkan oksigen dengan pilihan ikatan menjadi satu ion silikon

dan oleh karena menghubungkan satu (SiO4) tetrahedron yang lain dan yang lain, dll.

Struktur yang rumit bahwa bentuk silikat tetrahedrons benar-benar

menakjubkan.Mereka dapat terbentuk sebagai unit tunggal, unit ganda, rantai, lembaran,

cincin dan struktur kerangka. Cara yang berbeda bahwa tetrahedrons silikat

menggabungkan adalah apa yang membuat Kelas silikat yang terbesar, yang paling

menarik dan paling rumit kelas mineral.