1
AKSI MONFILS: Petenis Prancis Gael Monfils meloncat untuk mengembalikan bola ke arah David Nalbandian dari Argentina pada semifinal Grup Dunia Piala Davis di Lyon, Prancis, Jumat (17/9) waktu setempat. Monaco yang pernah menembus rangking 14 besar dunia juga tak menyerah begitu saja. Saat memasuki set kedua, petenis 26 tahun dari Argen- tina itu bangkit dan berbalik memenangi set kedua dengan 6-4. Sayangnya pada dua set berikutnya, Monaco tidak bisa mengembangkan permainan sebagaimana set kedua. Justru Llodra lebih menguasai pertandingan. Kendati dengan susah payah, petenis berusia 30 tahun itu akhirnya menuntaskan dengan skor 7-5 dan 6-5. Keme- nangan itu menjadikan Prancis mengungguli Argentina 1-0. Sebenarnya Llodra mengaku gugup saat memasuki lapang- an. “Saya tidak bisa tidur nye- nyak. Saya sangat gugup tak seperti biasanya. Saya memang tak bisa bermain dengan bagus, tetapi saya fokus pada hal se- derhana dengan bermain me- nyerang.” Sebaliknya kekalahan Mo- naco menjadi duka bagi kubu Argentina. Mereka berharap tunggal keduanya, David Nal- bandian, bisa memetik ke- menangan. Secara prestasi Nalbandian cukup menjanjikan harapan. Petenis 28 tahun itu pernah menjadi finalis grand slam Wimbledon 2002. Tak mengherankan, Nalbandi- an pernah menempati rangking tiga besar dunia. Namun ternya- ta harapan Argentina yang ditumpukan pada Nalbandian yang kini menempati rangking 28 dunia itu pupus. Ternyata, Nalbandian tak bisa berbuat banyak melawan Gael Monfils. Petenis rangking 15 dunia dan terbaik kedua Prancis itu melibas Nalbandian 6-4, 2-6, 6-4, dan 6-3. Kubu Argentina pun harus kembali berduka. Kendati tanpa diperkuat petenis terbaiknya, Jo-Wilfried Tsonga yang menempati rang- king 12 dunia karena masih didera cedera, Prancis memetik dua kemenangan pada dua par- tai pembuka. Untuk mengalah- kan Argentina, Prancis hanya butuh satu kemenangan lagi. Namun tak berarti peluang Argentina tertutup. Pasalnya masih ada tiga partai lain- nya. Pasangan Prancis, Ar- naud Clement/Michael Llodra melawan Eduardo Schwank/ Horacio Zeballos, Gael Monls melawan Juan Monaco, dan Michael Llodra melawan David Nalbandian. Merasa lega “Saya merasa lega malam ini. Sebenarnya saya khawatir de- ngan dua laga pertama dan ber- harap bisa main habis-habisan. Ternyata kami mampu meng- goyahkan mereka dan itu telah kami lakukan,” tutur kapten tim Piala Davis Prancis Guy Forget. Sementara itu, pada seminal grup dunia lainnya yang ber- langsung di Belgrade, Serbia, tuan rumah harus berbagi poin dengan Republik Ceko 1-1. Pada laga pertama, Radek Stepanek dari Republik Ceko mampu memecundangi petenis tuan rumah, Viktor Troicki de- ngan skor 4-6, 6-2, 6-4, dan 6-4. Tentu saja, kekalahan Troicki membuat kecewa para pendu- kungnya. Namun beruntung kekece- waan dapat diobati dengan kemenangan Janko Tipsarevic. Petenis rangking 37 dunia itu tanpa diduga mengalahkan run- ner-up Wimbledon 2010, Tomas Berdych 7-5, 6-2, 2-6, dan 7-6(5). (Reuters/Davis.com/R-2) [email protected] Prancis Berada di Atas Angin Deri Dahuri Kendati tanpa diperkuat Jo-Wilfried Tsonga yang didera cedera, Prancis mampu membungkam Argentina 2-0. Saya tidak bisa tidur nyenyak. Saya sangat gugup tak seperti biasanya.’’ Michael Llodra Petenis Prancis Sport | 5 MINGGU, 19 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA 17 Bank Ikuti Turnamen Mayapada Cup PT Bank Mayapada Internasional Tbk menggelar turnamen tenis meja memperebutkan Bank Mayapada Cup II pada 25-26 September di KTC Kelapa Gading, Jakarta. Pertandingan yang khusus diikuti kalangan perbankan itu diselenggarakan sebagai kepedulian terhadap perkembangan tenis meja nasional. “Kami menaruh perhatian terhadap tenis meja yang umumnya kurang diminati masyarakat. Padahal olahraga ini sangat baik dan relatif tidak mahal,” kata Direktur PT Bank Mayapada Interna- sional Tbk Suwandy dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) memberikan dukungan penuh terhadap ajang itu de- ngan memberikan supervisi dan juga penyediaan wasit nasional. Hingga kini ada 17 bank nasional yang mengirimkan atlet-atlet terbaiknya. (*/R-2) Nova/Lilyana Gagal Maju ke Final PEBULU tangkis Indonesia berguguran pada ajang China Mas- ters Super Series di Changzou, Jiangshu, China. Ganda campuran andalan pelatnas yang semula diharapkan bisa membawa nama Indonesia, Nova Widianto/Lilyana Natsir, pun gagal melangkah ke babak nal. Pada babak seminal di Jaingshu, China, kemarin, pasangan Indonesia yang menjadi unggulan pertama itu harus mengakui kehebatan pasangan nonunggulan dari tuan rumah, Xu Chen Xu/Yu Yang 11-21, dan 17-21. Kekalahan Nova/Lilyana dengan mudah tersebut memang di luar dugaan. Untuk me- langkah ke babak nal dan mengalahkan Nova/Lilyana, Chen/ Yang hanya membutuhkan waktu 37 menit. Dengan kegagalan Nova/Lilyana tersebut, pebulu tangkis Indonesia gagal mem- bawa pulang gelar. Tak hanya itu, mereka juga tidak mampu masuk ke babak nal. Sementara itu, pemain tunggal andalan tuan rumah, Lin Dan lolos ke nal setelah mengalahkan rekan senegaranya, Wang Zhengming 21-12, 21-17. Pada babak nal, Lin Dan akan ditantang pemenang pertandingan dua pemain China, Bao Chunlai melawan Chen Long. China dipastikan merebut nomor tunggal putra. (*/R-4) SEKILAS GELANGGANG BESOK akan menjadi sejarah baru buat tinju profesional In- donesia, seandainya Roy ‘The Sniper’ Mukhlis mampu me- ngalahkan Takashi Uchiyama dalam perebutan gelar kelas super bulu Asosiasi Tinju Du- nia (WBA). Roy, 23, menjajal kemampuan sang juara asal Jepang itu dalam pertarungan di Saitama Super Arena, Saitama, Jepang, Senin malam waktu setempat. Jika saja Uchiyama, 30, terjungkal di depan publiknya, Roy berhak menorehkan namanya sebagai juara dunia tinju asal Indonesia setelah Elly Pical, Nico Thomas, Muhamad Rachman, dan Chris John. Petinju kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 29 Desember 1986 ini namanya memang tidak semoncer Chris John yang kini berstatus champion in recess kelas bulu WBA. Status ini turun kelas dari sebelumnya super champion. Sebab untuk super champion ditempati Yuriorkis Gamboa. Seandainya Roy membawa pulang sabuk juara itu, namanya bakal melambung dan disambut dengan kemeriahan. Dengan kata lain, Indonesia masih memi- liki juara dunia tinju. Memiliki rekor bertarung 23-2-2 (18 KO), Roy berpeluang untuk menang karena dia jelas tidak diunggulkan. ‘’Kondisi itu membuat dia bisa bermain lebih bebas dan lepas. Apalagi dia tergolong petinju yang berani untuk melakukan pertarungan jarak dekat,’’ ujar Kenji Minami dari Hanagata Gym, Jepang, da- lam e-mail-nya, kemarin. Roy menuturkan siap untuk bertarung 12 ronde. ‘’Saya siap untuk menang,’’ tegasnya se- perti dikutip Kenji. Ia tidak peduli kendati Uchiyama sudah pasti didukung publik tuan rumah. ‘’Justru merupakan ke- hormatan besar kalau bisa membawa pulang gelar juara dari kandang lawan,’’ papar Roy lagi. Hanya saja, Uchiyama di negerinya dikenal sebagai petinju ganas bila melihat catatan rekor bertinjunya yang 15-0 (12 KO). Namun, sebagaimana Roy, pengalaman bertarungnya lebih banyak dilakukan di dalam negeri sen- diri. Artinya, Roy benar-benar mendatangi kandang macan untuk unjuk diri. Modal Roy sebagai juara WBC Internasional dan Pan Asian Box- ing Association (PABA), cukup untuk menghadapi Uchiyama. Satu hal yang harus diperhati- kan adalah jangan berharap dari kemenangan angka. Faktor home decision berpe- ngaruh besar b u a t Uchiya- ma. (Eko/ R-5) DOK TOPSKOR Roy Mukhlis Petinju Indonesia Roy Siap Torehkan Sejarah AP/CHRISTOPHE ENA H ANYA butuh satu kemenangan lagi bagi Prancis untuk melangkah ke babak nal Grup Dunia Piala Davis. Pada babak nal yang berlang- sung di Lyon, Prancis, Jumat (17/9) waktu setempat, Michael Llodra dan Gael Monls mampu mengalahkan lawan-lawannya dari Argentina. Pada laga pembuka, Llodra ditantang Juan Monaco. Llodra yang menempati rangking 30 dunia tak berbeda jauh dari la- wannya, Monaco yang rangking 33. Tak pelak pertandingan Llo- dra versus Monaco pun berjalan seimbang. Pada set pertama, Llodra harus berjuang meredam per- mainan Monaco. Dengan susah payah, akhirnya ia bisa menun- taskannya dengan 7-5. Namun,

MINGGU, 19 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Sport …Sep 19, 2010  · mengembangkan permainan sebagaimana set kedua. Justru Llodra lebih menguasai pertandingan. Kendati dengan susah

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MINGGU, 19 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Sport …Sep 19, 2010  · mengembangkan permainan sebagaimana set kedua. Justru Llodra lebih menguasai pertandingan. Kendati dengan susah

AKSI MONFILS: Petenis Prancis Gael Monfils meloncat untuk mengembalikan bola ke arah David Nalbandian dari Argentina pada semifinal Grup Dunia Piala Davis di Lyon, Prancis, Jumat (17/9) waktu setempat.

Monaco yang pernah menembus rangking 14 besar dunia juga tak menyerah begitu saja.

Saat memasuki set kedua, petenis 26 tahun dari Argen-tina itu bangkit dan berbalik memenangi set kedua dengan 6-4. Sayangnya pada dua set berikutnya, Monaco tidak bisa mengembangkan permainan sebagaimana set kedua.

Justru Llodra lebih menguasai pertandingan. Kendati dengan susah payah, petenis berusia 30 tahun itu akhirnya menuntaskan dengan skor 7-5 dan 6-5. Keme-nangan itu menjadikan Prancis mengungguli Argentina 1-0.

Sebenarnya Llodra mengaku gugup saat memasuki lapang-an. “Saya tidak bisa tidur nye-nyak. Saya sangat gugup tak se perti biasanya. Saya memang tak bisa bermain dengan bagus, tetapi saya fokus pada hal se-derhana dengan bermain me-nyerang.”

Sebaliknya kekalahan Mo-naco menjadi duka bagi kubu Argentina. Mereka berharap tunggal keduanya, David Nal-bandian, bisa memetik ke-menangan. Secara prestasi Nalbandian cukup menjanjikan harapan. Petenis 28 tahun itu pernah menjadi finalis grand slam Wimbledon 2002.

Tak mengherankan, Nalbandi-

an pernah menempati rangking tiga besar dunia. Namun ternya-ta harapan Argentina yang ditumpukan pada Nalbandian yang kini menempati rangking 28 dunia itu pupus.

Ternyata, Nalbandian tak bisa berbuat banyak melawan Gael Monfils. Petenis rangking 15 dunia dan terbaik kedua Prancis itu melibas Nalbandian 6-4, 2-6, 6-4, dan 6-3. Kubu Argentina pun harus kembali berduka.

Kendati tanpa diperkuat petenis terbaiknya, Jo-Wilfried Tsonga yang menempati rang-king 12 dunia karena masih didera cedera, Prancis memetik dua kemenangan pada dua par-tai pembuka. Untuk mengalah-kan Argentina, Prancis hanya butuh satu kemenangan lagi.

Namun tak berarti peluang Argentina tertutup. Pasalnya masih ada tiga partai lain-

nya. Pasangan Prancis, Ar-naud Clement/Michael Llodra melawan Eduardo Schwank/Horacio Zeballos, Gael Monfi ls melawan Juan Monaco, dan Michael Llodra melawan David Nalbandian.

Merasa lega“Saya merasa lega malam ini.

Sebenarnya saya khawatir de-ngan dua laga pertama dan ber-harap bisa main habis-habisan. Ternyata kami mampu meng-goyahkan mereka dan itu telah kami lakukan,” tutur kapten tim Piala Davis Prancis Guy Forget.

Sementara itu, pada semifi nal grup dunia lainnya yang ber-langsung di Belgrade, Serbia, tuan rumah harus berbagi poin dengan Republik Ceko 1-1.

Pada laga pertama, Radek Stepanek dari Republik Ceko mampu memecundangi petenis tuan rumah, Viktor Troicki de-ngan skor 4-6, 6-2, 6-4, dan 6-4. Tentu saja, kekalahan Troicki membuat kecewa para pendu-kungnya.

Namun beruntung kekece-waan dapat diobati dengan kemenangan Janko Tipsarevic. Petenis rangking 37 dunia itu tanpa diduga mengalahkan run-ner-up Wimbledon 2010, Tomas Berdych 7-5, 6-2, 2-6, dan 7-6(5). (Reuters/Davis.com/R-2)

[email protected]

Prancis Berada di Atas Angin

Deri Dahuri

Kendati tanpa diperkuat Jo-Wilfried Tsonga yang didera cedera, Prancis mampu membungkam Argentina 2-0.

Saya tidak bisa tidur nyenyak. Saya sangat gugup tak seperti biasanya.’’

Michael LlodraPetenis Prancis

Sport | 5MINGGU, 19 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

17 Bank Ikuti Turnamen Mayapada Cup PT Bank Mayapada Internasional Tbk menggelar turnamen tenis meja memperebutkan Bank Mayapada Cup II pada 25-26 September di KTC Kelapa Gading, Jakarta. Pertandingan yang khusus diikuti kalangan perbankan itu diselenggarakan sebagai kepedulian terhadap perkembangan tenis meja nasional. “Kami menaruh perhatian terhadap tenis meja yang umumnya kurang diminati masyarakat. Padahal olahraga ini sangat baik dan relatif tidak mahal,” kata Direktur PT Bank Mayapada Interna-sional Tbk Suwandy dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) memberikan dukungan penuh terhadap ajang itu de-ngan memberikan supervisi dan juga penyediaan wasit nasional. Hingga kini ada 17 bank nasional yang mengirimkan atlet-atlet terbaiknya. (*/R-2)

Nova/Lilyana Gagal Maju ke Final PEBULU tangkis Indonesia berguguran pada ajang China Mas-ters Super Series di Changzou, Jiangshu, China. Ganda campuran andalan pelatnas yang semula diharapkan bisa membawa nama Indonesia, Nova Widianto/Lilyana Natsir, pun gagal melangkah ke babak fi nal. Pada babak semifi nal di Jaingshu, China, kemarin, pasangan Indonesia yang menjadi unggulan pertama itu harus mengakui kehebatan pasangan nonunggulan dari tuan rumah, Xu Chen Xu/Yu Yang 11-21, dan 17-21. Kekalahan Nova/Lilyana dengan mudah tersebut memang di luar dugaan. Untuk me-langkah ke babak fi nal dan mengalahkan Nova/Lilyana, Chen/Yang hanya membutuhkan waktu 37 menit. Dengan kegagalan Nova/Lilyana tersebut, pebulu tangkis Indonesia gagal mem-bawa pulang gelar. Tak hanya itu, mereka juga tidak mampu masuk ke babak fi nal. Sementara itu, pemain tunggal andalan tuan rumah, Lin Dan lolos ke fi nal setelah mengalahkan rekan senegaranya, Wang Zhengming 21-12, 21-17. Pada babak fi nal, Lin Dan akan ditantang pemenang pertandingan dua pemain China, Bao Chunlai melawan Chen Long. China dipastikan merebut nomor tunggal putra. (*/R-4)

SEKILAS GELANGGANG

BESOK akan menjadi sejarah baru buat tinju profesional In-donesia, seandainya Roy ‘The Sniper’ Mukhlis mampu me-ngalahkan Takashi Uchiyama dalam perebutan gelar kelas super bulu Asosiasi Tinju Du-nia (WBA).

Roy, 23, menjajal kemampuan sang juara asal Jepang itu dalam pertarungan di Saitama Super Arena, Saitama, Jepang, Senin malam waktu setempat. Jika saja Uchiyama, 30, terjungkal di depan publiknya, Roy berhak menorehkan namanya sebagai juara dunia tinju asal Indonesia setelah Elly Pical, Nico Thomas, Muhamad Rachman, dan Chris John.

Petinju kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 29 Desember 1986 ini namanya memang tidak semoncer Chris John yang kini berstatus champion in recess kelas bulu WBA. Status ini turun kelas dari sebelumnya super champion. Sebab untuk super champion ditempati Yuriorkis Gamboa.

Seandainya Roy membawa pulang sabuk juara itu, namanya bakal melambung dan disambut dengan kemeriahan. Dengan kata lain, Indonesia masih memi-liki juara dunia tinju.

Memiliki rekor bertarung 23-2-2 (18 KO), Roy berpeluang untuk menang karena dia jelas tidak diunggulkan. ‘’Kondisi itu membuat dia bisa bermain lebih bebas dan lepas. Apalagi dia tergolong petinju yang berani untuk melakukan pertarungan jarak dekat,’’ ujar Kenji Minami dari Hanagata Gym, Jepang, da-lam e-mail-nya, kemarin.

Roy menuturkan siap untuk bertarung 12 ronde. ‘’Saya siap untuk menang,’’ tegasnya se-perti dikutip Kenji. Ia tidak peduli kendati Uchiyama sudah pasti didukung publik tuan rumah.

‘’Justru merupakan ke-hormatan besar kalau bisa membawa pulang gelar juara dari kandang lawan,’’ papar Roy lagi.

Hanya saja, Uchiyama di negerinya dikenal sebagai petinju ganas bila melihat catatan rekor bertinjunya yang 15-0 (12 KO). Namun, sebagaimana Roy, pengalaman bertarungnya lebih banyak dilakukan di dalam negeri sen-diri. Artinya, Roy benar-benar mendatangi kandang macan untuk unjuk diri.

Modal Roy sebagai juara WBC Internasional dan Pan Asian Box-ing Association (PABA), cukup untuk menghadapi Uchiyama. Satu hal yang harus diperhati-kan adalah jangan berharap dari kemenangan angka. Faktor home

d e c i s i o n b e r p e -n g a r u h b e s a r b u a t Uchiya-

ma. (Eko/

R-5)

DOK TOPSKOR

Roy MukhlisPetinju Indonesia

Roy Siap Torehkan Sejarah

AP/CHRISTOPHE ENA

HANYA butuh satu kemenangan lagi bagi Prancis untuk melangkah ke babak

fi nal Grup Dunia Piala Davis. Pada babak fi nal yang berlang-sung di Lyon, Prancis, Jumat (17/9) waktu setempat, Michael Llodra dan Gael Monfi ls mampu mengalahkan lawan-lawannya dari Argentina.

Pada laga pembuka, Llodra ditantang Juan Monaco. Llodra yang menempati rangking 30 dunia tak berbeda jauh dari la-wannya, Monaco yang rangking 33. Tak pelak pertandingan Llo-dra versus Monaco pun berjalan seimbang.

Pada set pertama, Llodra harus berjuang meredam per-mainan Monaco. Dengan susah payah, akhirnya ia bisa menun-taskannya dengan 7-5. Namun,