5
ABSTRAK Teori stakeholder telah banyak beredar dalam kepustakaan ilmu bisnis dan sosial dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan sudut pandang manager dan cendekiawan.Dalam akuntansi untuk kekuasaan dalam agency teori, artikel ini berisikan overview dari 2 konsep tradisional mengenai CSR (Carroll: 1979, ‘A Three-Dimensional Conceptual Model of Corporate Performance’,The Academy of Management Review 4(4), 497–505 and Wood: 1991, ‘Corporate Social PerformanceRevisited’, The Academy of Management Review 16(4),691–717), menyoroti kecenderungan dominan untuk menyediakan deskripsi taxonomic mengenai CSR ,dimana Artikel ini kemudian menyusun studi kasus untuk membuktikan kaitan rasionalisme bagaimana hal tersebut berhubungan dengan studi empiris terbaru , kerangka ini mengadopsi kerangka konseptual stakeholder-EPS yang diusulkan oleh Spiller (2000, ‘Ethical Business and Investment: A Model For Business and Society’, Journal of Business Ethics 27,149–160)Untuk menguji pendekatan CSR digunakan sample dari perusahaan lebanon dan syria yang tertarik dengan CSR dan melakukan test relevansi terhadap hipotesis turunan dari CSR/ literatur mengenai stakeholder. Hasil temuan ini diuraikan dan diimplikasikan agar bermanfaat dalam kegunaanya untuk hubungan pengaruh antara stakeholder terhadap CSR. Kata kunci : corporate social responsibility (CSR), stakeholder theory, Konteks Lebanon dan Suriah

MINGGU KE-1

  • Upload
    lindha

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ABSTRAK

Teori stakeholder telah banyak beredar dalam kepustakaan ilmu bisnis dan sosial dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan sudut pandang manager dan cendekiawan.Dalam akuntansi untuk kekuasaan dalam agency teori, artikel ini berisikan overview dari 2 konsep tradisional mengenai CSR (Carroll: 1979, A Three-Dimensional Conceptual Model of Corporate Performance,The Academy of Management Review 4(4), 497505 and Wood: 1991, Corporate Social PerformanceRevisited, The Academy of Management Review 16(4),691717), menyoroti kecenderungan dominan untuk menyediakan deskripsi taxonomic mengenai CSR ,dimana Artikel ini kemudian menyusun studi kasus untuk membuktikan kaitan rasionalisme bagaimana hal tersebut berhubungan dengan studi empiris terbaru , kerangka ini mengadopsi kerangka konseptual stakeholder-EPS yang diusulkan oleh Spiller (2000, Ethical Business and Investment: A Model For Business and Society, Journal of Business Ethics 27,149160)Untuk menguji pendekatan CSR digunakan sample dari perusahaan lebanon dan syria yang tertarik dengan CSR dan melakukan test relevansi terhadap hipotesis turunan dari CSR/ literatur mengenai stakeholder. Hasil temuan ini diuraikan dan diimplikasikan agar bermanfaat dalam kegunaanya untuk hubungan pengaruh antara stakeholder terhadap CSR.Kata kunci : corporate social responsibility (CSR), stakeholder theory, Konteks Lebanon dan Suriah

LATAR BELAKANGTopik mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR sejak lama menjadi perdebatan dikalangan para pemegang kepentingan. Perbedaan mengenai definisi CSR ini menjadi masalah inti perdebatan. Banyaknya definisi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan ini muncul akibat dari bervariasinya asumsi dasar dari CSR.Perbedaan definisi mendasar mengenai CSR ini menyebabkan munculnya rasa skeptis terhadap bidang bisnis dan bidang sosial, hal tersebut menggugah Frankental (2001) (Lee, 1987) (Preston and Post, 1975) (DeFillipi, 1982; Post, 1978; Preston, 1978) untuk berpendapat bahwa CSR itu tidak pasti dan tak terlihat yang mana dapat didefinisikan berbeda bagi semua orang dan bahkan beliau berpendapat bahwa CSR secara efektif tidak memiliki arti.Clarkson (1995) berpendapat bahwa penyebab utama adanya perdebatan ini adalah tidak adanya definisi yang pasti tentang corporate social performance(CSP, corporate social responsibility (CSR 1), corporate social responsiveness (CSR 2),serta karna tidak adanya kesepakatan mengenai masalah ini berdasarkan sudut pandang operasional dan managerial.Tidak berhenti disitu saja, perdebatan lain timbul akibat dari tidak jelasnya arti kata social yang ada pada CSR dan bagaimana cara menghubungkannya dengan kegiatan bisnis sehari-hariistilah sosial yang abstrak dilihat dari konteks CSR ini menyebabkan para manager bingung untuk mengartikan bagaimana organisasi mereka harus berperan terhadap lingkungan sosialnya.

TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji teori stakeholder terhadap CSR

METODOLI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang mengacu pada teori stakeholder, Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan di Lebanon dan Syuriah, dimana tercatat sebanyak 14 perusahaan responden yang berasal dari Lebanon dan sebanyak 8 perusahaan yang ada di Syuriah yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.Sampel dari penelitian ini merupakan perusahaan baik yang berada di dalam maupun luar negeri.Peneliti menggunakan Ethical Performance Scorecard (EPS) Spiller (2000), berdasarkan EPS kemudian stakeholder dibagi menjadi 6 kelompok yaitu masyarakat,lingkungan,pegawai,pelanggan,suplier dan pemegang saham, Dengan cara melakukan wawancara dan kemudian melakukan penilaian terhaddap hasil wawancara pada para respondennya, dimana penilaian tersebut (nilai -1/2 scoring halaman 12)

Penelitian merancang 5 hipotesis yaitu:H1: Perusahaan yang terdapat di negara berkembang memprioritaskan stakeholder, terutama berdasarkan pada pertimbangan instrumental.

H2: Perusahaan yang terdapat di negara berkembang memberikan perhatian yang sistematis kepada stakeholder tertentu

H3: Manajemen instrumental stakeholder cenderung diimbangi atau bernuansa normatif.H4: Manajemen stakeholder dipengaruhi oleh atribut relasional stakeholder tertentu (kekuasaan, legitimasi, urgensi) serta tekanan yang dapat mereka berikan terhadap perusahaan.

H5: perusahaan internasional memiliki proses manajemen stakeholder yang lebih berimbang. Diterjemahkan sebagai perhatian terhadap stakeholder yang lebih luas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN(Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan ....... jadi H1...... diterima/ditolak )KESIMPULAN (concluding remarks)