17
Minimal Intervention Insan Syah alam Vicky putriningtyas Riska juniar

Minimal Intervention

Embed Size (px)

DESCRIPTION

minimal intervension

Citation preview

Page 1: Minimal Intervention

Minimal InterventionInsan Syah alam

Vicky putriningtyasRiska juniar

Page 2: Minimal Intervention

KARIES

• Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum.

• Disebabkan oleh aktivitas bakteri

• Tanda : adanya demineralisasi jaringan keras gigi dan kemudian kerusakan bahan organik.

Page 3: Minimal Intervention

• Karies tidak lagi dianggap sebagai proses demineralisasi struktur gigi yang ireversibel yang memerlukan operasi pengangkatan jaringan patologis dan penggantian dengan bahan restoratif yang sesuai.

• sekarang ini telah diterima bahwa karies adalah proses demineralisasi dimana struktur gigi secara bergantian kehilangan dan mengambil kalsium dan ion fosfat tergantung pada lingkungan mikro sekitarnya.

Page 4: Minimal Intervention

GV BLACK

• Sejak era tahun 1890 an, konsep preparasi kavitas (pengambilan bagian gigi yang berlubang dengan bur gigi) yang dikembangkan oleh GV.Black

• dengan membuat kavitas yang besar untuk bahan tumpatan → mulai digunakan di dunia kedokteran gigi

Page 5: Minimal Intervention
Page 6: Minimal Intervention

Minimal Intervension

• Minimal intervensi merupakan perawatan karies gigi dengan mengambil jaringan gigi yang terdemineralisasi saja dan memelihara struktur gigi yang sehat sehingga pembuatan desain kavitas dilakukan seminimal mungkin.

Page 7: Minimal Intervention

Keuntungan MI

• Dengan memakai prinsip minimal intervension keuntungannya :

• biaya lebih murah, trauma yang kecil pada pasien (konsep ini merupakan pendekatan biologik, bukan mekanis)

Page 8: Minimal Intervention

Preparasi

• Suatu tehnik pengurangan jaringan gigi yang mengalami kerusakan agar dapat menerima material bahan tambal

• Tujuan: mengembalikan kesehatan gigi dan mengoreksi estetik sesuai bentuk dan fungsi normalnya.

Page 9: Minimal Intervention

Prinsip Minimal Intervention (FDI)• Diagnosis Karies yang Akurat • Klasifikasi tingkat keparahan karies dengan menggunakan

radiografi • Penilaian risiko karies individu (rendah, sedang atau tinggi) • pengendalian penyakit • Remineralisasi lesi karies awal • Pengurangan bakteri kariogenik • Intervensi bedah minimal dari lesi kavitas • Perbaikan untuk penggantian restorasi yang rusak • Menindaklanjuti secara berkala untuk menilai hasil dari

perawatan pada gigi karies

Page 10: Minimal Intervention

Pemeriksaan Karies• Xeroradiograph• Digital imaging• Subtraction radiography• Electrical resistance• Fibre optic trans illumination (FOTI)• Laser Auto Fluorescence (LAF)• Ultraviolet illumination• Endoscope/videoscope• Ultrasonic imaging• Dye penetration method

Page 11: Minimal Intervention

Klasifikasi Demineralisasi

• E0: gigi tanpa karies • E1: karies pada bagian luar enamel • E2: karies pada bagian dalam enamel • D1: karies pada sepertiga bagian luar dentin • D2: karies pada sepertiga tengah dentin • D3: karies pada sepertiga bagian dalam dentin

Page 12: Minimal Intervention

Klasifikasi Kavitas

• Kelas I : pit dan fissure permukaan oklusal gigi P dan M

Page 13: Minimal Intervention

• Kelas II : pada permukaan proksimal gigi P dan M

• Kelas III : pada permukaan proksimal gigi I dan C dimana tepi insisal masih utuh

Page 14: Minimal Intervention

• Kelas IV : pada permukaan proksial gigi I dan C (tepi insisal terlibat)

• Kelas V : pada 1/3 gingival permukaan bukal dan lingual semua gigi

• Kelas VI : pada insisal edge gigi anterior atau cusp oklusal gigi posterios

Page 15: Minimal Intervention

Pilihan Restorasi

• Bahan restorasi Adhesive a. Glass ionomer cementb. Resin Composit• Preparasi Cavitas

- teknologi baru : air abrasion, song abrasion, chemomechanical, laser

Page 16: Minimal Intervention

Kenapa memakai prinsip MI ?

• Disarankan oleh FDI (world dental federation) karena lebih efektif dari segi biaya dan sedikit trauma pada pasien

• Menggunakan pendekatan biologis. Menganggap karies sebagai penyakit. Perawatannya dengan biologis, tidak hanya mekanis.

• Menggunakan material yang mendukung

Page 17: Minimal Intervention

Terimakasih atas perhatiannya

wassalamualaikum