12
17 MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA ASMAT MYTH “FUMIRIPITS” (THE ANTHROPOLOGICAL LITERARY STUDY) Ummu Fatimah Ria Lestari Balai Bahasa Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Jalan Yoka Waena, Distrik Heram, Jayapura, Papua 99358 Telepon: 0811481082, Pos-el: [email protected] Abstract This research discusses about Asmat myth “Fumiripits” in Anthropological Literary Study. The problem is how the structure of Asmat myths “Fumiripits” in Anthropological Literary Study is. This research used descriptive-analytical method. This method is used in social researches to systematically and accurately describe facts and characteristics of certain population. In its techniques, the researcher analyzed its intrinsic and extrinsic elements in Asmat myth “Fumiripits” so Anthropological components in oral and text of Asmat myth “Fumiripits” could be found. The Asmat philosophical concept shows that the myth “Fumiripits” is the story of their origin. Finally, the researcher concludes that anthropological literary study can be applied in myths research. Key words: myth, Fumiripits, and Asmat. Abstrak Penelitian ini mengkaji mitos Asmat “Fumiripits” dengan studi Antropologi Sastra. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur mitos Asmat “Fumiripits” dalam kajian Antopologi Sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik. Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, metode deskriptif diharapkan mampu melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi tertentu dengan faktual dan cermat. Dalam pelaksanaannya, peneliti menganalisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik mitos Asmat “Fumiripits” agar dapat ditemukan sisi antropologi dalam tuturan maupun teks mitos Asmat “Fumiripits”. Sisi antropologis suku Asmat menjadikan mitos “Fumiripits” sebagai landasan filosofis tentang asal-usul mereka. Akhirnya, peneliti menyimpulkan bahwa kajian Antropologi Sastra tepat diterapkan dalam analisis salah satu genre sastra lisan (mitos) ini. Kata kunci: mitos, Fumiripits, dan Asmat.

MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

17Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

MITOS ASMAT FUMIRIPITSDALAM KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA

ASMAT MYTH ldquoFUMIRIPITSrdquo(THE ANTHROPOLOGICAL LITERARY STUDY)

Ummu Fatimah Ria LestariBalai Bahasa Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Jalan Yoka Waena Distrik Heram Jayapura Papua 99358Telepon 0811481082 Pos-el ufrl82gmailcom

AbstractThis research discusses about Asmat myth ldquoFumiripitsrdquo in Anthropological Literary Study The problemis how the structure of Asmat myths ldquoFumiripitsrdquo in Anthropological Literary Study is This researchused descriptive-analytical method This method is used in social researches to systematically andaccurately describe facts and characteristics of certain population In its techniques the researcheranalyzed its intrinsic and extrinsic elements in Asmat myth ldquoFumiripitsrdquo so Anthropological componentsin oral and text of Asmat myth ldquoFumiripitsrdquo could be found The Asmat philosophical concept showsthat the myth ldquoFumiripitsrdquo is the story of their origin Finally the researcher concludes thatanthropological literary study can be applied in myths research

Key words myth Fumiripits and Asmat

AbstrakPenelitian ini mengkaji mitos Asmat ldquoFumiripitsrdquo dengan studi Antropologi Sastra Masalah yang akan dibahasdalam penelitian ini adalah bagaimana struktur mitos Asmat ldquoFumiripitsrdquo dalam kajian Antopologi SastraPenelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial metode deskriptifdiharapkan mampu melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi tertentu dengan faktual dancermat Dalam pelaksanaannya peneliti menganalisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik mitos AsmatldquoFumiripitsrdquo agar dapat ditemukan sisi antropologi dalam tuturan maupun teks mitos Asmat ldquoFumiripitsrdquo Sisiantropologis suku Asmat menjadikan mitos ldquoFumiripitsrdquo sebagai landasan filosofis tentang asal-usul merekaAkhirnya peneliti menyimpulkan bahwa kajian Antropologi Sastra tepat diterapkan dalam analisis salah satugenre sastra lisan (mitos) ini

Kata kunci mitos Fumiripits dan Asmat

18Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

1 PendahuluanMitos merupakan salah satu istilah yang sangat sulitdidefenisikan sebab istilah tersebut digunakan dalamberbagai bidang ilmu dan dijelaskan dengan menggu-nakan berbagai konsep yang berbeda Diduga mitostelah digunakan oleh para filsuf sejak zaman Yunanikuno (Ratna 2011 110)

Mitos ini adalah genre dalam sastra lisan yangjuga berarti sekelompok teks yang disebarkan danditurun-temurunkan secara lisan yang secara intrinsikmengandung sarana-sarana kesusastraan dan memi-liki efek estetik dalam kaitannya dengan konteks mo-ral ataupun kultur dari sekelompok masyarakat ter-tentu (Taum 2011 21mdash22)

Mitos adalah suatu kepercayaan yang tidak ber-dasarkan pada ilmiah dan rasional tetapi hanya seba-tas jawaban yang ditujukan untuk kepuasaan Orangterdahulu banyak mengembangkan mitos karenatidak berdasarkan pada pemikiran yang rasionalistisZaman dulu banyak pertanyaan yang timbul mengenaikejadian-kejadian yang dialami masyarakat danmuncullah jawaban-jawaban yang hanya bersifat se-mentara (httpwwwilmupengetahuannetmitoshtmlmore-425 diakses tanggal 5 Januari 2013)

Alan Dundes (dalam Danandjaja 2002 21)mengategorikan mitos ke dalam jenis folklor lisanatau mentifacts seperti halnya cerita rakyat lagufabel legenda puisi rakyat peribahasa pepatahpantun dan humor Dalam penelitian ini penelitimenggunakan istilah ldquosastra lisanrdquo untuk jenis folklorlisan atau mentifacts Sebagai bagian dari sastralisan penelitian ini membahas mitos Asmat yang ber-judul Fumiripits melalui kajian Antropologi SastraSebelum membahas mitos Asmat lebih jauh harusada persamaan persepsi terlebih dahulu bahwa mitosAsmat adalah mitos yang berkembang dalam ma-syarakat Asmat dituturkan dalam bahasa Asmat atausudah diterjemahkan penuturnya ke dalam bahasaIndonesia

Peneliti menggunakan pendekatan antropologisastra karena secara teori konsep dan metodologipendekatan ini mampu menjelaskan struktur mitosAsmat yang merupakan cerminan dari keseluruhankondisi dan pola pikir antropo (manusia masyara-kat) suku Asmat itu sendiri Singkatnya pendekatan

ini dianggap mendukung proses analisis strukturintrinsik mitos Asmat sebagai sebuah teks sastra danstruktur ekstrinsik sebagai konteks untuk memahamikultur budaya Asmat dari sisi masyarakat pendu-kungnya

Wattie (dalam Manmak 2008 vi) mengemuka-kan bahwa Asmat merupakan salah satu kelompoketnis yang sudah dikenal secara luas di dunia inter-nasional Informasi tentang Asmat banyak dipresen-tasikan oleh seni ukir kayu yang unik yang disajikandalam bentuk pameran seni rupa dan tulisan populerHarus diakui bahwa tulisan berbahasa Indonesia yangditulis oleh orang Asmat masih sangat langka Na-mun tulisan ilmiah tentang Asmat yang membahasseni ukir kayu tradisi mengayau dan ritual pemujaanleluhur telah dihasilkan oleh Scneebaum (1988)Smidt (1993) dan Van der Zee (2007)

Mitos Asmat belum banyak diperhatikan danditeliti Padahal posisi mitos Asmat dari segi kesa-kralan isinya menempati posisi lebih tinggi daripadacerita rakyat nyanyian rakyat legenda atau puisirakyat Asmat Mitos ini menjadi dasar pelaksanaanritual-ritual suci di Asmat Mitos Asmat menjadi per-hatian khusus peneliti karena belum ada penelitiansastra lisan yang terstruktur dalam suku Asmat bah-kan untuk seluruh suku bangsa di Papua pada umum-nya Idealnya penelitian mitos harus pertama kalidilakukan sebelum melakukan penelitian jenis sastralisan yang lain Selain itu kandungan pesan dan nilaidalam mitos Asmat sudah mulai ditinggalkan karenabeberapa faktor Pendek kata mitos Asmat sangatperlu dan sudah mendesak untuk diteliti kemudiandirevitalisasi agar nilai-nilai kearifan yang sudah pudarselama ini dapat dimunculkan kembali di suku Asmatsendiri khususnya dan masyarakat luas pada umum-nya Selanjutnya peneliti berharap akan adanya pe-nelitian lebih lanjut tentang mitos Asmat ini melaluisisi pendekatan disiplin ilmu lain

Bertolak dari pemahaman bahwa mitos Asmatmerupakan landasan filosofis orang Asmat dalammenjalankan aktivitas hidupnya sehari-hari penelitiakan menganalisis mitos Asmat Fumiripits Hal yangcoba dijawab peneliti adalah bagaimana struktur in-trinsik dan ekstrinsik teks mitos Asmat Fumiripitsdan bagaimana sisi antropologis masyarakat Asmat

19Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sesuai dengan mitos yang mereka miliki Kedua haltersebut menjadi masalah dalam penelitian ini

Melalui latar belakang dan masalah yang sudahdikemukakan sebelumnya penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang mi-tos Asmat Fumiripits melalui pendekatan antropologisastra Sementara itu hasil yang diharapkan adalahtersusunnya sebuah tulisan yang memaparkan tentangmitos Asmat Fumiripits melalui pendekatan antro-pologi sastra

Penelitian ini dilaksanakan di Jayapura selama1 bulan (1 Januarimdash31 Januari 2013) Metodologipenelitian dengan pendekatan antropologi sastrayang ditawarkan oleh Ratna (2011 345mdash347) ada-lah langkah-langkah berikut- Menelusuri periode tertentu Dalam hal ini mitos

yang merupakan jenis satra lisan tidak diketahuikapan persisnya ia muncul karena saat itu belumada bukti tertulis yang menjelaskan

- Menentukan keterlibatan pengarang penuturpada saat proses kreatif mengingat ciri sastralisan adalah adanya variasi Dalam hal ini mitosdituturkan oleh orang tertentu kepada orang ter-tentu Variasi cerita mungkin terjadi tetapi se-cara tematik tidak berubah

- Menemukan kelompok sosial yang berperanHal ini menunjukkan siapa yang berhak menu-turkan dan mendengarkan mitos

- Menentukan genre subgenre dan seterusnyayang dalam hal ini jenis mitos yang ada dalamsuku Asmat

- Menentukan pesan amanat tema dan pan-dangan dunia dalam mitos sesuai dengan ciriantropologi sastra

Selain langkah-langkah di atas dapat pula dila-kukan langkah lain baik dalam kaitannya denganmetode pengumpulan analisis maupun penyajiantermasuk relevansinya terhadap masyarakat secarakeseluruhan Langkah-langkah tersebut antara lainadalah sebagai berikut- mengumpulkan data dengan pertimbangan

sebagai konsekuensi logis yang ditimbulkan

- melakukan proses pembacaan secara cermatreduksi secara detail terhadap objek yang su-dah dipilih

- menelusuri secara cermat apakah proses analisissudah cukup dengan didasarkan atas metodetertentu dalam hal ini metode hermeneutik

- menemukan perbandingan dari ilmu yang di-anggap subordinasi dalam hal ini antropologidan

- menyusun hasil penelitian dalam rangka kema-juan umat manusia secara keseluruhan

Hanya saja peneliti memilih langkah praktisdengan menganalisis secara sistematis objek yangditeliti (dalam hal ini mitos Asmat) Seperti diketahuidengan adanya dominasi strukturalisme baik psiko-logi sastra maupun sosiologi sastra yang paling ba-nyak dan mudah dilakukan adalah menganalisis ter-lebih dahulu unsur-unsur karya sastranya seperti (1)plot (2) penokohan (3) tema (4) setting Kemudianmenganalisis bagian ekstrinsiknya (sisi antropologi)Hal ini bertujuan untuk mengembalikan karya sastrake dalam struktur sosial masyarakat sebagai latarbelakang yang menghasilkannya Untuk itu penelitimengemukakan metodologi penelitian ini dengan rincisebagai berikut

Pertama penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan deskriptif-analitik Pemilihan metodekualitatif karena metode ini pada dasarnya sama de-ngan metode hermeneutika Artinya baik metodehermeneutika kualitatif dan analisis isi secara kese-luruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran denganmenyajikannya dalam bentuk deskripsi Objek pene-litian bukan gejala sosial sebagai bentuk substantifmelainkan makna-makna yang terkandung di baliktindakan yang justru mendorong timbulnya gejalasosial tersebut Dalam hubungan inilah metode kuali-tatif dianggap persis sama dengan metode pemaham-an atau verstehen Sesuai dengan namanya peneliti-an kualitatif mempertahankan hakikat nilai-nilai(Ratna 200646mdash47)

Selain itu penelitian ini juga menggunakan me-tode deskriptif-analitik Metode ini merupakan ga-bungan dua metode yang tidak bertentangan Meto-de deskriptif analitik dilakukan dengan cara

20Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusuldengan analisis Meskipun demikian analisis yangberasal dari bahasa Yunani analyein (rsquoanarsquo= atasrsquolyeinrsquo= lepas urai) telah diberikan arti tambahantidak semata-mata menguraikan melainkan jugamemberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya(Ratna 2006 53)

Kedua pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan teknik dokumentasi Teknik dokumen-tasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupadokumen-dokumen yang berhubungan dengan objekyang dianalisis Pengumpulan data dilakukan melaluipembacaan secara cermat detail dan berulang-ulang Data yang diperoleh dari hasil bacaan dicatatdan diseleksi Penyeleksian dilakukan untuk melihatrelevansi antara data dan konstruksi penelitian Datayang tidak televan diberi penekanan (dilingkari) untukmemudahkan peneliti dalam menganalisis Cara ana-lisis dimulai dengan memeriksa kembali data-datadan kemudian memilah-milahnya berdasarkan jenisdan tipenya Selanjutnya data yang sudah terpilihakan dijadikan bahan analisis Teknik analisis datamenggunakan teknik analisis konten Teknik ini ber-fokus pada isi atau makna yang terkandung dalamteks Isi dalam analisis konten terdiri atas dua bagianyaitu isi laten dan isi komunikasi Isi laten adalah isiyang terkandung dalam dokumen atau naskah se-dangkan isi komunikasi adalah pesan yang tekandungsebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna 200448) Analisis isi laten akan menghasilkan arti sedang-kan analisis isi komunikasi akan menghasilkanmakna

Analisis konten dalam meneliti mitos Asmat dila-kukan dalam dua tahap yaitu sebagai berikuta Menganalisis struktur mitos Struktur mitos di-

ketahui setelah dilakukan pembacaan yang me-nyeluruh dan berulang-ulang terhadap mitos ter-sebut

b Mendeskripsikan relevansi antara struktur teksdan konteks sosial suku Asmat Analisis strukturmitos sebagai teks diselaraskan dengan pen-deskripsian relevansi antara teks dan konteksyakni mitos dan suku Asmat yang menjadi latarsosialnya Kenyataan fiksional dalam teks ke-mudian direlevansikan dengan kenyataan faktual

informasi dari dokumen publik yang dijadikansebagai rujukan

2 Kajian Teori21 Pengertian MitosWikipedia memublikasikan dalam wwwidwikipediamitos yang diakses tanggal 5 Januari 2013 mitos(bahasa Yunani igraveaeligegraveiumlogravendash mythos) adalah cerita prosarakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lam-pau mengandung penafsiran tentang alam semestadan keberadaan makhluk di dalamnya serta diang-gap benar-benar terjadi oleh yang empunya ceritaatau penganutnya Dalam pengertian yang lebih luasmitos dapat mengacu kepada cerita tradisional Padaumumnya mitos menceritakan terjadinya alam se-mesta dunia dan para makhluk penghuninya bentuktopografi kisah para makhluk supranatural dansebagainya Mitos dapat timbul sebagai catatan peris-tiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan sebagaialegori atau personifikasi bagi fenomena alam atausebagai suatu penjelasan tentang ritual Mitos dise-barkan dengan tujuan guna menyampaikan pengalam-an religius atau ideal untuk membentuk model sifat-sifat tertentu dan sebagai bahan ajaran dalam suatukomunitas

Klasifikasi mitos Yunani berawal dari Euhe-merus Plato (Phaedrus) dan Sallustius dikembang-kan oleh para neoplatonis dan dikaji kembali olehpara mitografer zaman Renaisans seperti dalam bukuTheologia Mythologica (1532) Mitologi perban-dingan abad ke-19 menafsirkan kembali mitos seba-gai evolusi menuju ilmu oleh E B Tylor istilah ldquope-nyakit bahasardquo oleh Max Muumlller atau penafsiran ritualmagis yang keliru oleh James Frazer Penafsiranselanjutnya menolak pertentangan antara mitos dansains Lebih lanjut lagi mitopeia seperti novel fantasimanga dan legenda urban dengan berbagai mitosbuatan yang dikenal sebagai fiksi mendukung ga-gasan mitos sebagai praktik sosial yang terus terjadi

Pelaku utama yang diceritakan dalam mitosbiasanya adalah para dewa manusia dan pahlawansupranatural Sebagai kisah suci umumnya mitos di-dukung oleh penguasa atau imampendeta yangsangat erat dengan suatu agama atau ajaran kero-

21Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

hanian Dalam suatu masyarakat dimana mitos itudisebarkan biasanya suatu mitos dianggap sebagaikisah yang benar-benar terjadi pada zaman purbaPada kenyataannya banyak masyarakat yang me-miliki dua kategori kisah tradisional yaitu kisah nyata(mitos) dan kisah dongeng (fabel) Umumnya mitospenciptaan berlatar pada masa awal dunia saat duniabelum berbentuk seperti sekarang ini dan menjelas-kan bagaimana dunia memperoleh bentuk seperti se-karang ini serta bagaimana tradisi lembaga dan tabuditetapkan

Istilah ldquomitologirdquo dapat mengacu kepada kajianmengenai mitos atau suatu himpunan atau koleksi ber-bagai mitos Sebagai contoh mitologi landskap ada-lah kajian mengenai pembentukan suatu bentang alammenurut mitos suatu bangsa sementara mitologi Hittitadalah himpunan mitos-mitos bangsa Hittit

Menurut pandangan kaum Folkloristika ldquoSuatumitos adalah kisah suci yang biasanya menjelaskanbagaimana dunia maupun manusia dapat terbentukseperti sekarang ini suatu kisah yang menguraikanpandangan fundamental dari suatu kebudayaan de-ngan menjelaskan aspek-aspek dunia alamiah danmenggambarkan praktek psikologis dan sosial sertapandangan ideal suatu masyarakatrdquo Banyak sarjanadalam bidang ilmu lainnya yang menggunakan istilahldquomitosrdquo dengan cara yang berbeda Pengertian yanglebih luas istilah tersebut dapat mengacu kepada ce-rita tradisional atau dalam percakapan sehari-haridianggap sebagai suatu hal salah kaprah dalam ma-syarakat atau suatu entitas khayalan Mitos eratkaitannya dengan legenda dan cerita rakyat Mitoslegenda dan cerita rakyat adalah cerita tradisionaldalam jenis yang berbeda Tidak seperti mitos ceritarakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pundan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masya-rakat yang melestarikannya Sama halnya seperti mi-tos legenda adalah kisah yang secara tradisionaldianggap benar-benar terjadi namun berlatar padamasa-masa yang lebih terkini saat dunia sudah ter-bentuk seperti sekarang ini Legenda biasanyamenceritakan manusia biasa sebagai pelaku utama-nya sementara mitos biasanya fokus kepada tokohmanusia super

Perbedaan antara mitos legenda dan cerita rak-yat merupakan cara yang mudah dalam mengelom-pokkan cerita tradisonal Dalam banyak budaya sulituntuk menarik garis lurus antara mitos dan legendaKisah tradisional terdiri atas mitos legenda dancerita rakyat Namun ada pula yang membaginyamenjadi dua kategori yakni (1) langsung mengacukepada cerita rakyat dan (2) mengombinasikanmitos dan legenda Walaupun mitos dan cerita rakyattidak sepenuhnya berbeda Suatu kisah dapat diang-gap nyata (dan menjadi mitos) dalam suatu masyara-kat namun dianggap tak nyata (dan menjadi ceritarakyat) dalam masyarakat lainnya Pada kenyataan-nya saat suatu mitos kehilangan statusnya sebagaibagian dari suatu sistem religius mitos seringkali me-miliki sifat cerita rakyat yang lebih khas dengan ka-rakter dewa-dewi terdahulu yang diceritakan kembalisebagai manusia pahlawan raksasa dan peri Mitoslegenda dan cerita rakyat hanyalah sebagian kategoridari cerita tradisional Kategori lainnya meliputi anek-dot dan semacam kisah jenaka Sebaliknya ceritatradisional adalah suatu kategori dari folklor meliputibeberapa hal seperti sikap tubuh busana adat danmusik

Teori tentang Asal Mula MitosBeberapa teori yang menjelaskan tentang asal mulaadanya mitos antara lain

Teori EuhemerismeTeori Euhemerisme (penafsiran historis) adalah teorimenyatakan bahwa mitos adalah catatan peristiwabersejarah yang dilebih-lebihkan Menurut teori inipenutur cerita melebih-lebihkan peristiwa sejarah se-cara terus-menerus sampai akhirnya figur dalam seja-rah tersebut memperoleh status setara dewa Misal-nya mitos dewa angin Aeolos yang dianggap sebagaisejarah seorang raja yang mengajarkan cara meng-gunakan layar dan menafsirkan arah angin kepadarakyatnya Herodotos (abad ke-5 SM) dan Prodikosmengklaim hal semacam ini Sehingga teori ini disebuteuhemerisme yang merujuk pada nama ahli mitologiterkenal Euhemeros (sekitar 320 SM) Ia berpenda-pat bahwa dewa-dewi Yunani berkembang dari le-genda tentang manusia

22Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Teori Alegori (Simbol)Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai se-bagai suatu alegori Menurut suatu teori mitos-mitosbermunculan sebagai alegori tentang fenomena alamseperti Apollo yang melambangkan Matahari Po-seidon yang melambangkan lautan dan sebagainyaMenurut teori lainnya mitos bermula sebagai alegoriuntuk konsep filosofis maupun spiritual seperti Athe-na yang melambangkan keadilan dan kebijaksanaanAfrodit melambangkan hasrat dan sebagainyaSanskritis abad ke-19 Max Muumlller mendukung teorialegoris mitos Ia menyakini bahwa mitos bermulasebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alamnamun perlahan-lahan diinterpretasikan secara har-fiah misalnya secara puitis laut digambarkan seba-gai sesuatu yang penuh gejolak sehingga laut diyakinisebagai dewa yang pengamuk

Teori Personifikasi (Perumpamaan)Dalam mitologi Yunani malam dan siang hari diper-sonifikasikan sebagai seorang dewi Beberapa pemi-kir percaya bahwa mitos merupakan hasil personi-fikasi kekuatan dan benda mati Menurut pemikiranini orang purba memuja fenomena alam seperti apidan udara dan perlahan-lahan menggambarkannyasebagai dewa Contohnya menurut teori PemikiranMitopeia orang purba cenderung memandang ldquose-suaturdquo sebagai ldquoseseorangrdquo bukan benda belakaMaka dari itu mereka menggambarkan kejadianalam sebagai akibat tindakan dewa tertentu sehinggamenghasilkan suatu mitos

Teori Mitos-RitualMenurut teori mitos-ritual keberadaan mitos sangaterat dengan ritual Teori ini mengklaim bahwa mitosmuncul untuk menjelaskan ritual Klaim ini pertamakali dicetuskan oleh sarjana biblikal William Ro-bertson Smith Menurut Smith ldquoOrang-orang mulaimelaksanakan suatu ritual untuk alasan tertentu yangtidak ada hubungannya dengan mitos Kemudiansetelah mereka melupakan alasan sebenarnya me-ngenai pelaksanaan ritual tersebut mereka mencobamelestarikan ritual tersebut dengan menciptakansuatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebutdilaksanakan untuk mengenang kejadian yang dice-ritakan dalam mitosrdquo

Antropolog James Frazer memiliki teori yangsama Frazer percaya bahwa manusia primitif mulaipercaya pada hukum-hukum gaib Kemudian ketikamanusia mulai kehilangan keyakinannya mengenaisihir mitos tentang dewa diciptakan dan mengklaimbahwa ritual magis kuno adalah ritual keagamaanyang dilakukan untuk menyenangkan hati para dewa

Fungsi MitosMircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsipenting mitos adalah untuk membangun suatu modelperilaku dan mitos dapat memberikan pengalamanreligius Dengan menceritakan atau memperagakanmitos anggota suatu masyarakat tradisional dapatmerasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke za-man mitis sehingga membawa mereka dekat denganilahi

Lauri Honko menegaskan bahwa dalam bebe-rapa kasus suatu masyarakat akan menghidupkankembali suatu mitos untuk menciptakan kembalisuasana zaman mitis Sebagai contoh akan diperaga-kan kembali penyembuhan yang dilakukan dewa padazaman purba dalam upaya penyembuhan seseorangdi masa kini Tak jauh berbeda Roland Barthes ber-pendapat bahwa budaya modern mengeksplorasipengalaman religius Karena tugas sains bukanlahmenegakkan moral manusia suatu pengalaman reli-gius adalah upaya untuk terhubung dengan perasaanmoral di masa lalu yang kontras dengan duniateknologi di zaman sekarang

Joseph Campbell menyatakan bahwa mitos me-miliki empat fungsi utama yaitu fungsi mistismdashmenafsirkan kekaguman atas alam semesta fungsikosmologismdashmenjelaskan bentuk alam semestafungsi sosiologismdashmendukung dan mengesahkan tatatertib sosial tertentu dan fungsi pendagogismdashbagaimana menjalani hidup sebagai manusia dalamkeadaan apa pun Bangunanto dalam httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan cerita- rakyat yangdiakses tanggal 5 Januari 2013 mengemukakan per-kembangan mitos di Indonesia Ia mengutip pendapatMoens-Zoeb yang mengungkapkan bahwa orangJawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari

23Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

India melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa Di Jawa Timurmisalnya Gunung Semeru dianggap oleh orang HinduJawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atausedikitnya sebagai puncak Mahameru yang dipindah-kan dari India ke Pulau Jawa Mitos di Indonesiabiasanya menceritakan terjadinya alam semestaterjadinya susunan para dewa terjadinya manusiapertama dunia dewata dan terjadinya makanan po-kok Ada beberapa pengertian mitos yang juga diung-kapkan oleh para sejarawan Dari beberapa penger-tian itu dapat disimpulkan bahwa mitos adalah ceritaprosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluksetengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan)dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya ce-rita atau penganutnya Mitos pada umumnyamenceritakan tentang terjadinya alam semesta duniabentuk khas binatang bentuk topografi petualanganpara dewa kisah percintaan mereka dan sebagainyaMitos itu sendiri ada yang berasal dari Indonesiadan ada juga yang berasal dari luar negeri Mitosyang berasal dari luar negeri pada umumnya telahmengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjutsehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan olehproses adaptasi karena perubahan jaman Mitos sa-ngat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Adamasyarakat yang mempercayai mitos tersebut namunada juga masyarakat yang tidak mempercayainyaJika mitos tersebut terbukti kebenarannya masya-rakat yang mempercayainya merasa untung Tetapijika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya ma-ka masyarakat bisa dirugikan

Mitos Asmat dalam penelitian ini adalah mitosyang berkembang dalam masyarakat Asmat ditutur-kan melalui bahasa Asmat atau bahasa Indonesiaserta menjadi aset kebudayaan Asmat secara khususdan aset kebudayaan Nusantara secara umum Mitosyang selama ini dipegang teguh oleh masyarakatAsmat adalah mitos Fumiripits Masyarakat Asmatpada umumnya menggolongkan mitos mereka samadengan cerita rakyat Karena dituturkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi Terkait dengantema dan nilainya mitos Asmat memiliki tingkatanlebih sakral dan suci karena mitos tersebut menjadi

landasan filosofis mereka dalam berkreasi atau men-ciptakan karya ukir Asmat

22 Antropologi SastraRatna (2011 31mdash37) berpendapat bahwa antropo-logi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan dalam pende-katan ini karya sastra tetap memiliki posisi dominanAntropologi sastra juga berarti analisis sastra antarbu-daya kebudayaan yang berbeda-beda semacamsastra bandingan Dalam analisis akan berkembangdua cara yaitu (a) analisis terhadap satu karya karyatunggal seorang pengarang dan (b) analisis terhadapsejumlah karya baik dari pengarang yang sama mau-pun berbeda Antropologi dan sastra juga berbagimasalah yang sama dalam kaitannya dengan sastralisan folklor dan tradisi lisan pada umumnya

Fokkema dan Kunne-Ibsch (dalam Ratna2011 37mdash38) mengungkapkan bahwa struktur sas-tra beranalogi dengan struktur mitos keduanya se-olah-olah berasal dari kategori yang sama Aspekantropologis dalam sastra meliputi keseluruhan karyasekaligus menunjukkan bahwa antropologi sastramerupakan model pendekatan yang sangat penting

Analisis antropologi dalam karya sastra adalahusaha untuk mencoba memberikan identitas terhadapkarya tersebut dengan menganggapnya sebagai me-ngandung aspek tertentu dalam hubungan ini ciri-cirikebudayaannya Ciri-ciri kebudayaan itu berupa ke-cenderungan ke masa lalu citra primordial dan citraarketipe Ratna (2011 49) mengemukakan beberapahal yang penting dalam penelitian antropologi sastraseperti berikut Pertama ciri-ciri antropologi sastraantara lain adalah (1) berkaitan dengan kebudayaan(2) intensitas pada masa lampau (3) intensitas padaisimuatan dan (4) merupakan ilmu yang relatif baruKedua teori yang mendukung analisis antropologisastra antara lain adalah (1) strukturalisme Levi-Strauss (2) semiotika Saussure dan Pierce (3) mitosRoland Barthes (4) arketipe Freud Jung dan Frye(5) teori-teori kearifan lokal (6) teori-teori multi-kultur (7) teori-teori etnisitas (8) teori-teori religidan (9) teori transaksi primordial Ketiga metodeanalisis yang bisa digunakan antara lain adalah (1)hermeneutik (2) kualitatif dan (3) deskriptif-analitik

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 2: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

18Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

1 PendahuluanMitos merupakan salah satu istilah yang sangat sulitdidefenisikan sebab istilah tersebut digunakan dalamberbagai bidang ilmu dan dijelaskan dengan menggu-nakan berbagai konsep yang berbeda Diduga mitostelah digunakan oleh para filsuf sejak zaman Yunanikuno (Ratna 2011 110)

Mitos ini adalah genre dalam sastra lisan yangjuga berarti sekelompok teks yang disebarkan danditurun-temurunkan secara lisan yang secara intrinsikmengandung sarana-sarana kesusastraan dan memi-liki efek estetik dalam kaitannya dengan konteks mo-ral ataupun kultur dari sekelompok masyarakat ter-tentu (Taum 2011 21mdash22)

Mitos adalah suatu kepercayaan yang tidak ber-dasarkan pada ilmiah dan rasional tetapi hanya seba-tas jawaban yang ditujukan untuk kepuasaan Orangterdahulu banyak mengembangkan mitos karenatidak berdasarkan pada pemikiran yang rasionalistisZaman dulu banyak pertanyaan yang timbul mengenaikejadian-kejadian yang dialami masyarakat danmuncullah jawaban-jawaban yang hanya bersifat se-mentara (httpwwwilmupengetahuannetmitoshtmlmore-425 diakses tanggal 5 Januari 2013)

Alan Dundes (dalam Danandjaja 2002 21)mengategorikan mitos ke dalam jenis folklor lisanatau mentifacts seperti halnya cerita rakyat lagufabel legenda puisi rakyat peribahasa pepatahpantun dan humor Dalam penelitian ini penelitimenggunakan istilah ldquosastra lisanrdquo untuk jenis folklorlisan atau mentifacts Sebagai bagian dari sastralisan penelitian ini membahas mitos Asmat yang ber-judul Fumiripits melalui kajian Antropologi SastraSebelum membahas mitos Asmat lebih jauh harusada persamaan persepsi terlebih dahulu bahwa mitosAsmat adalah mitos yang berkembang dalam ma-syarakat Asmat dituturkan dalam bahasa Asmat atausudah diterjemahkan penuturnya ke dalam bahasaIndonesia

Peneliti menggunakan pendekatan antropologisastra karena secara teori konsep dan metodologipendekatan ini mampu menjelaskan struktur mitosAsmat yang merupakan cerminan dari keseluruhankondisi dan pola pikir antropo (manusia masyara-kat) suku Asmat itu sendiri Singkatnya pendekatan

ini dianggap mendukung proses analisis strukturintrinsik mitos Asmat sebagai sebuah teks sastra danstruktur ekstrinsik sebagai konteks untuk memahamikultur budaya Asmat dari sisi masyarakat pendu-kungnya

Wattie (dalam Manmak 2008 vi) mengemuka-kan bahwa Asmat merupakan salah satu kelompoketnis yang sudah dikenal secara luas di dunia inter-nasional Informasi tentang Asmat banyak dipresen-tasikan oleh seni ukir kayu yang unik yang disajikandalam bentuk pameran seni rupa dan tulisan populerHarus diakui bahwa tulisan berbahasa Indonesia yangditulis oleh orang Asmat masih sangat langka Na-mun tulisan ilmiah tentang Asmat yang membahasseni ukir kayu tradisi mengayau dan ritual pemujaanleluhur telah dihasilkan oleh Scneebaum (1988)Smidt (1993) dan Van der Zee (2007)

Mitos Asmat belum banyak diperhatikan danditeliti Padahal posisi mitos Asmat dari segi kesa-kralan isinya menempati posisi lebih tinggi daripadacerita rakyat nyanyian rakyat legenda atau puisirakyat Asmat Mitos ini menjadi dasar pelaksanaanritual-ritual suci di Asmat Mitos Asmat menjadi per-hatian khusus peneliti karena belum ada penelitiansastra lisan yang terstruktur dalam suku Asmat bah-kan untuk seluruh suku bangsa di Papua pada umum-nya Idealnya penelitian mitos harus pertama kalidilakukan sebelum melakukan penelitian jenis sastralisan yang lain Selain itu kandungan pesan dan nilaidalam mitos Asmat sudah mulai ditinggalkan karenabeberapa faktor Pendek kata mitos Asmat sangatperlu dan sudah mendesak untuk diteliti kemudiandirevitalisasi agar nilai-nilai kearifan yang sudah pudarselama ini dapat dimunculkan kembali di suku Asmatsendiri khususnya dan masyarakat luas pada umum-nya Selanjutnya peneliti berharap akan adanya pe-nelitian lebih lanjut tentang mitos Asmat ini melaluisisi pendekatan disiplin ilmu lain

Bertolak dari pemahaman bahwa mitos Asmatmerupakan landasan filosofis orang Asmat dalammenjalankan aktivitas hidupnya sehari-hari penelitiakan menganalisis mitos Asmat Fumiripits Hal yangcoba dijawab peneliti adalah bagaimana struktur in-trinsik dan ekstrinsik teks mitos Asmat Fumiripitsdan bagaimana sisi antropologis masyarakat Asmat

19Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sesuai dengan mitos yang mereka miliki Kedua haltersebut menjadi masalah dalam penelitian ini

Melalui latar belakang dan masalah yang sudahdikemukakan sebelumnya penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang mi-tos Asmat Fumiripits melalui pendekatan antropologisastra Sementara itu hasil yang diharapkan adalahtersusunnya sebuah tulisan yang memaparkan tentangmitos Asmat Fumiripits melalui pendekatan antro-pologi sastra

Penelitian ini dilaksanakan di Jayapura selama1 bulan (1 Januarimdash31 Januari 2013) Metodologipenelitian dengan pendekatan antropologi sastrayang ditawarkan oleh Ratna (2011 345mdash347) ada-lah langkah-langkah berikut- Menelusuri periode tertentu Dalam hal ini mitos

yang merupakan jenis satra lisan tidak diketahuikapan persisnya ia muncul karena saat itu belumada bukti tertulis yang menjelaskan

- Menentukan keterlibatan pengarang penuturpada saat proses kreatif mengingat ciri sastralisan adalah adanya variasi Dalam hal ini mitosdituturkan oleh orang tertentu kepada orang ter-tentu Variasi cerita mungkin terjadi tetapi se-cara tematik tidak berubah

- Menemukan kelompok sosial yang berperanHal ini menunjukkan siapa yang berhak menu-turkan dan mendengarkan mitos

- Menentukan genre subgenre dan seterusnyayang dalam hal ini jenis mitos yang ada dalamsuku Asmat

- Menentukan pesan amanat tema dan pan-dangan dunia dalam mitos sesuai dengan ciriantropologi sastra

Selain langkah-langkah di atas dapat pula dila-kukan langkah lain baik dalam kaitannya denganmetode pengumpulan analisis maupun penyajiantermasuk relevansinya terhadap masyarakat secarakeseluruhan Langkah-langkah tersebut antara lainadalah sebagai berikut- mengumpulkan data dengan pertimbangan

sebagai konsekuensi logis yang ditimbulkan

- melakukan proses pembacaan secara cermatreduksi secara detail terhadap objek yang su-dah dipilih

- menelusuri secara cermat apakah proses analisissudah cukup dengan didasarkan atas metodetertentu dalam hal ini metode hermeneutik

- menemukan perbandingan dari ilmu yang di-anggap subordinasi dalam hal ini antropologidan

- menyusun hasil penelitian dalam rangka kema-juan umat manusia secara keseluruhan

Hanya saja peneliti memilih langkah praktisdengan menganalisis secara sistematis objek yangditeliti (dalam hal ini mitos Asmat) Seperti diketahuidengan adanya dominasi strukturalisme baik psiko-logi sastra maupun sosiologi sastra yang paling ba-nyak dan mudah dilakukan adalah menganalisis ter-lebih dahulu unsur-unsur karya sastranya seperti (1)plot (2) penokohan (3) tema (4) setting Kemudianmenganalisis bagian ekstrinsiknya (sisi antropologi)Hal ini bertujuan untuk mengembalikan karya sastrake dalam struktur sosial masyarakat sebagai latarbelakang yang menghasilkannya Untuk itu penelitimengemukakan metodologi penelitian ini dengan rincisebagai berikut

Pertama penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan deskriptif-analitik Pemilihan metodekualitatif karena metode ini pada dasarnya sama de-ngan metode hermeneutika Artinya baik metodehermeneutika kualitatif dan analisis isi secara kese-luruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran denganmenyajikannya dalam bentuk deskripsi Objek pene-litian bukan gejala sosial sebagai bentuk substantifmelainkan makna-makna yang terkandung di baliktindakan yang justru mendorong timbulnya gejalasosial tersebut Dalam hubungan inilah metode kuali-tatif dianggap persis sama dengan metode pemaham-an atau verstehen Sesuai dengan namanya peneliti-an kualitatif mempertahankan hakikat nilai-nilai(Ratna 200646mdash47)

Selain itu penelitian ini juga menggunakan me-tode deskriptif-analitik Metode ini merupakan ga-bungan dua metode yang tidak bertentangan Meto-de deskriptif analitik dilakukan dengan cara

20Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusuldengan analisis Meskipun demikian analisis yangberasal dari bahasa Yunani analyein (rsquoanarsquo= atasrsquolyeinrsquo= lepas urai) telah diberikan arti tambahantidak semata-mata menguraikan melainkan jugamemberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya(Ratna 2006 53)

Kedua pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan teknik dokumentasi Teknik dokumen-tasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupadokumen-dokumen yang berhubungan dengan objekyang dianalisis Pengumpulan data dilakukan melaluipembacaan secara cermat detail dan berulang-ulang Data yang diperoleh dari hasil bacaan dicatatdan diseleksi Penyeleksian dilakukan untuk melihatrelevansi antara data dan konstruksi penelitian Datayang tidak televan diberi penekanan (dilingkari) untukmemudahkan peneliti dalam menganalisis Cara ana-lisis dimulai dengan memeriksa kembali data-datadan kemudian memilah-milahnya berdasarkan jenisdan tipenya Selanjutnya data yang sudah terpilihakan dijadikan bahan analisis Teknik analisis datamenggunakan teknik analisis konten Teknik ini ber-fokus pada isi atau makna yang terkandung dalamteks Isi dalam analisis konten terdiri atas dua bagianyaitu isi laten dan isi komunikasi Isi laten adalah isiyang terkandung dalam dokumen atau naskah se-dangkan isi komunikasi adalah pesan yang tekandungsebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna 200448) Analisis isi laten akan menghasilkan arti sedang-kan analisis isi komunikasi akan menghasilkanmakna

Analisis konten dalam meneliti mitos Asmat dila-kukan dalam dua tahap yaitu sebagai berikuta Menganalisis struktur mitos Struktur mitos di-

ketahui setelah dilakukan pembacaan yang me-nyeluruh dan berulang-ulang terhadap mitos ter-sebut

b Mendeskripsikan relevansi antara struktur teksdan konteks sosial suku Asmat Analisis strukturmitos sebagai teks diselaraskan dengan pen-deskripsian relevansi antara teks dan konteksyakni mitos dan suku Asmat yang menjadi latarsosialnya Kenyataan fiksional dalam teks ke-mudian direlevansikan dengan kenyataan faktual

informasi dari dokumen publik yang dijadikansebagai rujukan

2 Kajian Teori21 Pengertian MitosWikipedia memublikasikan dalam wwwidwikipediamitos yang diakses tanggal 5 Januari 2013 mitos(bahasa Yunani igraveaeligegraveiumlogravendash mythos) adalah cerita prosarakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lam-pau mengandung penafsiran tentang alam semestadan keberadaan makhluk di dalamnya serta diang-gap benar-benar terjadi oleh yang empunya ceritaatau penganutnya Dalam pengertian yang lebih luasmitos dapat mengacu kepada cerita tradisional Padaumumnya mitos menceritakan terjadinya alam se-mesta dunia dan para makhluk penghuninya bentuktopografi kisah para makhluk supranatural dansebagainya Mitos dapat timbul sebagai catatan peris-tiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan sebagaialegori atau personifikasi bagi fenomena alam atausebagai suatu penjelasan tentang ritual Mitos dise-barkan dengan tujuan guna menyampaikan pengalam-an religius atau ideal untuk membentuk model sifat-sifat tertentu dan sebagai bahan ajaran dalam suatukomunitas

Klasifikasi mitos Yunani berawal dari Euhe-merus Plato (Phaedrus) dan Sallustius dikembang-kan oleh para neoplatonis dan dikaji kembali olehpara mitografer zaman Renaisans seperti dalam bukuTheologia Mythologica (1532) Mitologi perban-dingan abad ke-19 menafsirkan kembali mitos seba-gai evolusi menuju ilmu oleh E B Tylor istilah ldquope-nyakit bahasardquo oleh Max Muumlller atau penafsiran ritualmagis yang keliru oleh James Frazer Penafsiranselanjutnya menolak pertentangan antara mitos dansains Lebih lanjut lagi mitopeia seperti novel fantasimanga dan legenda urban dengan berbagai mitosbuatan yang dikenal sebagai fiksi mendukung ga-gasan mitos sebagai praktik sosial yang terus terjadi

Pelaku utama yang diceritakan dalam mitosbiasanya adalah para dewa manusia dan pahlawansupranatural Sebagai kisah suci umumnya mitos di-dukung oleh penguasa atau imampendeta yangsangat erat dengan suatu agama atau ajaran kero-

21Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

hanian Dalam suatu masyarakat dimana mitos itudisebarkan biasanya suatu mitos dianggap sebagaikisah yang benar-benar terjadi pada zaman purbaPada kenyataannya banyak masyarakat yang me-miliki dua kategori kisah tradisional yaitu kisah nyata(mitos) dan kisah dongeng (fabel) Umumnya mitospenciptaan berlatar pada masa awal dunia saat duniabelum berbentuk seperti sekarang ini dan menjelas-kan bagaimana dunia memperoleh bentuk seperti se-karang ini serta bagaimana tradisi lembaga dan tabuditetapkan

Istilah ldquomitologirdquo dapat mengacu kepada kajianmengenai mitos atau suatu himpunan atau koleksi ber-bagai mitos Sebagai contoh mitologi landskap ada-lah kajian mengenai pembentukan suatu bentang alammenurut mitos suatu bangsa sementara mitologi Hittitadalah himpunan mitos-mitos bangsa Hittit

Menurut pandangan kaum Folkloristika ldquoSuatumitos adalah kisah suci yang biasanya menjelaskanbagaimana dunia maupun manusia dapat terbentukseperti sekarang ini suatu kisah yang menguraikanpandangan fundamental dari suatu kebudayaan de-ngan menjelaskan aspek-aspek dunia alamiah danmenggambarkan praktek psikologis dan sosial sertapandangan ideal suatu masyarakatrdquo Banyak sarjanadalam bidang ilmu lainnya yang menggunakan istilahldquomitosrdquo dengan cara yang berbeda Pengertian yanglebih luas istilah tersebut dapat mengacu kepada ce-rita tradisional atau dalam percakapan sehari-haridianggap sebagai suatu hal salah kaprah dalam ma-syarakat atau suatu entitas khayalan Mitos eratkaitannya dengan legenda dan cerita rakyat Mitoslegenda dan cerita rakyat adalah cerita tradisionaldalam jenis yang berbeda Tidak seperti mitos ceritarakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pundan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masya-rakat yang melestarikannya Sama halnya seperti mi-tos legenda adalah kisah yang secara tradisionaldianggap benar-benar terjadi namun berlatar padamasa-masa yang lebih terkini saat dunia sudah ter-bentuk seperti sekarang ini Legenda biasanyamenceritakan manusia biasa sebagai pelaku utama-nya sementara mitos biasanya fokus kepada tokohmanusia super

Perbedaan antara mitos legenda dan cerita rak-yat merupakan cara yang mudah dalam mengelom-pokkan cerita tradisonal Dalam banyak budaya sulituntuk menarik garis lurus antara mitos dan legendaKisah tradisional terdiri atas mitos legenda dancerita rakyat Namun ada pula yang membaginyamenjadi dua kategori yakni (1) langsung mengacukepada cerita rakyat dan (2) mengombinasikanmitos dan legenda Walaupun mitos dan cerita rakyattidak sepenuhnya berbeda Suatu kisah dapat diang-gap nyata (dan menjadi mitos) dalam suatu masyara-kat namun dianggap tak nyata (dan menjadi ceritarakyat) dalam masyarakat lainnya Pada kenyataan-nya saat suatu mitos kehilangan statusnya sebagaibagian dari suatu sistem religius mitos seringkali me-miliki sifat cerita rakyat yang lebih khas dengan ka-rakter dewa-dewi terdahulu yang diceritakan kembalisebagai manusia pahlawan raksasa dan peri Mitoslegenda dan cerita rakyat hanyalah sebagian kategoridari cerita tradisional Kategori lainnya meliputi anek-dot dan semacam kisah jenaka Sebaliknya ceritatradisional adalah suatu kategori dari folklor meliputibeberapa hal seperti sikap tubuh busana adat danmusik

Teori tentang Asal Mula MitosBeberapa teori yang menjelaskan tentang asal mulaadanya mitos antara lain

Teori EuhemerismeTeori Euhemerisme (penafsiran historis) adalah teorimenyatakan bahwa mitos adalah catatan peristiwabersejarah yang dilebih-lebihkan Menurut teori inipenutur cerita melebih-lebihkan peristiwa sejarah se-cara terus-menerus sampai akhirnya figur dalam seja-rah tersebut memperoleh status setara dewa Misal-nya mitos dewa angin Aeolos yang dianggap sebagaisejarah seorang raja yang mengajarkan cara meng-gunakan layar dan menafsirkan arah angin kepadarakyatnya Herodotos (abad ke-5 SM) dan Prodikosmengklaim hal semacam ini Sehingga teori ini disebuteuhemerisme yang merujuk pada nama ahli mitologiterkenal Euhemeros (sekitar 320 SM) Ia berpenda-pat bahwa dewa-dewi Yunani berkembang dari le-genda tentang manusia

22Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Teori Alegori (Simbol)Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai se-bagai suatu alegori Menurut suatu teori mitos-mitosbermunculan sebagai alegori tentang fenomena alamseperti Apollo yang melambangkan Matahari Po-seidon yang melambangkan lautan dan sebagainyaMenurut teori lainnya mitos bermula sebagai alegoriuntuk konsep filosofis maupun spiritual seperti Athe-na yang melambangkan keadilan dan kebijaksanaanAfrodit melambangkan hasrat dan sebagainyaSanskritis abad ke-19 Max Muumlller mendukung teorialegoris mitos Ia menyakini bahwa mitos bermulasebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alamnamun perlahan-lahan diinterpretasikan secara har-fiah misalnya secara puitis laut digambarkan seba-gai sesuatu yang penuh gejolak sehingga laut diyakinisebagai dewa yang pengamuk

Teori Personifikasi (Perumpamaan)Dalam mitologi Yunani malam dan siang hari diper-sonifikasikan sebagai seorang dewi Beberapa pemi-kir percaya bahwa mitos merupakan hasil personi-fikasi kekuatan dan benda mati Menurut pemikiranini orang purba memuja fenomena alam seperti apidan udara dan perlahan-lahan menggambarkannyasebagai dewa Contohnya menurut teori PemikiranMitopeia orang purba cenderung memandang ldquose-suaturdquo sebagai ldquoseseorangrdquo bukan benda belakaMaka dari itu mereka menggambarkan kejadianalam sebagai akibat tindakan dewa tertentu sehinggamenghasilkan suatu mitos

Teori Mitos-RitualMenurut teori mitos-ritual keberadaan mitos sangaterat dengan ritual Teori ini mengklaim bahwa mitosmuncul untuk menjelaskan ritual Klaim ini pertamakali dicetuskan oleh sarjana biblikal William Ro-bertson Smith Menurut Smith ldquoOrang-orang mulaimelaksanakan suatu ritual untuk alasan tertentu yangtidak ada hubungannya dengan mitos Kemudiansetelah mereka melupakan alasan sebenarnya me-ngenai pelaksanaan ritual tersebut mereka mencobamelestarikan ritual tersebut dengan menciptakansuatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebutdilaksanakan untuk mengenang kejadian yang dice-ritakan dalam mitosrdquo

Antropolog James Frazer memiliki teori yangsama Frazer percaya bahwa manusia primitif mulaipercaya pada hukum-hukum gaib Kemudian ketikamanusia mulai kehilangan keyakinannya mengenaisihir mitos tentang dewa diciptakan dan mengklaimbahwa ritual magis kuno adalah ritual keagamaanyang dilakukan untuk menyenangkan hati para dewa

Fungsi MitosMircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsipenting mitos adalah untuk membangun suatu modelperilaku dan mitos dapat memberikan pengalamanreligius Dengan menceritakan atau memperagakanmitos anggota suatu masyarakat tradisional dapatmerasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke za-man mitis sehingga membawa mereka dekat denganilahi

Lauri Honko menegaskan bahwa dalam bebe-rapa kasus suatu masyarakat akan menghidupkankembali suatu mitos untuk menciptakan kembalisuasana zaman mitis Sebagai contoh akan diperaga-kan kembali penyembuhan yang dilakukan dewa padazaman purba dalam upaya penyembuhan seseorangdi masa kini Tak jauh berbeda Roland Barthes ber-pendapat bahwa budaya modern mengeksplorasipengalaman religius Karena tugas sains bukanlahmenegakkan moral manusia suatu pengalaman reli-gius adalah upaya untuk terhubung dengan perasaanmoral di masa lalu yang kontras dengan duniateknologi di zaman sekarang

Joseph Campbell menyatakan bahwa mitos me-miliki empat fungsi utama yaitu fungsi mistismdashmenafsirkan kekaguman atas alam semesta fungsikosmologismdashmenjelaskan bentuk alam semestafungsi sosiologismdashmendukung dan mengesahkan tatatertib sosial tertentu dan fungsi pendagogismdashbagaimana menjalani hidup sebagai manusia dalamkeadaan apa pun Bangunanto dalam httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan cerita- rakyat yangdiakses tanggal 5 Januari 2013 mengemukakan per-kembangan mitos di Indonesia Ia mengutip pendapatMoens-Zoeb yang mengungkapkan bahwa orangJawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari

23Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

India melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa Di Jawa Timurmisalnya Gunung Semeru dianggap oleh orang HinduJawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atausedikitnya sebagai puncak Mahameru yang dipindah-kan dari India ke Pulau Jawa Mitos di Indonesiabiasanya menceritakan terjadinya alam semestaterjadinya susunan para dewa terjadinya manusiapertama dunia dewata dan terjadinya makanan po-kok Ada beberapa pengertian mitos yang juga diung-kapkan oleh para sejarawan Dari beberapa penger-tian itu dapat disimpulkan bahwa mitos adalah ceritaprosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluksetengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan)dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya ce-rita atau penganutnya Mitos pada umumnyamenceritakan tentang terjadinya alam semesta duniabentuk khas binatang bentuk topografi petualanganpara dewa kisah percintaan mereka dan sebagainyaMitos itu sendiri ada yang berasal dari Indonesiadan ada juga yang berasal dari luar negeri Mitosyang berasal dari luar negeri pada umumnya telahmengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjutsehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan olehproses adaptasi karena perubahan jaman Mitos sa-ngat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Adamasyarakat yang mempercayai mitos tersebut namunada juga masyarakat yang tidak mempercayainyaJika mitos tersebut terbukti kebenarannya masya-rakat yang mempercayainya merasa untung Tetapijika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya ma-ka masyarakat bisa dirugikan

Mitos Asmat dalam penelitian ini adalah mitosyang berkembang dalam masyarakat Asmat ditutur-kan melalui bahasa Asmat atau bahasa Indonesiaserta menjadi aset kebudayaan Asmat secara khususdan aset kebudayaan Nusantara secara umum Mitosyang selama ini dipegang teguh oleh masyarakatAsmat adalah mitos Fumiripits Masyarakat Asmatpada umumnya menggolongkan mitos mereka samadengan cerita rakyat Karena dituturkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi Terkait dengantema dan nilainya mitos Asmat memiliki tingkatanlebih sakral dan suci karena mitos tersebut menjadi

landasan filosofis mereka dalam berkreasi atau men-ciptakan karya ukir Asmat

22 Antropologi SastraRatna (2011 31mdash37) berpendapat bahwa antropo-logi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan dalam pende-katan ini karya sastra tetap memiliki posisi dominanAntropologi sastra juga berarti analisis sastra antarbu-daya kebudayaan yang berbeda-beda semacamsastra bandingan Dalam analisis akan berkembangdua cara yaitu (a) analisis terhadap satu karya karyatunggal seorang pengarang dan (b) analisis terhadapsejumlah karya baik dari pengarang yang sama mau-pun berbeda Antropologi dan sastra juga berbagimasalah yang sama dalam kaitannya dengan sastralisan folklor dan tradisi lisan pada umumnya

Fokkema dan Kunne-Ibsch (dalam Ratna2011 37mdash38) mengungkapkan bahwa struktur sas-tra beranalogi dengan struktur mitos keduanya se-olah-olah berasal dari kategori yang sama Aspekantropologis dalam sastra meliputi keseluruhan karyasekaligus menunjukkan bahwa antropologi sastramerupakan model pendekatan yang sangat penting

Analisis antropologi dalam karya sastra adalahusaha untuk mencoba memberikan identitas terhadapkarya tersebut dengan menganggapnya sebagai me-ngandung aspek tertentu dalam hubungan ini ciri-cirikebudayaannya Ciri-ciri kebudayaan itu berupa ke-cenderungan ke masa lalu citra primordial dan citraarketipe Ratna (2011 49) mengemukakan beberapahal yang penting dalam penelitian antropologi sastraseperti berikut Pertama ciri-ciri antropologi sastraantara lain adalah (1) berkaitan dengan kebudayaan(2) intensitas pada masa lampau (3) intensitas padaisimuatan dan (4) merupakan ilmu yang relatif baruKedua teori yang mendukung analisis antropologisastra antara lain adalah (1) strukturalisme Levi-Strauss (2) semiotika Saussure dan Pierce (3) mitosRoland Barthes (4) arketipe Freud Jung dan Frye(5) teori-teori kearifan lokal (6) teori-teori multi-kultur (7) teori-teori etnisitas (8) teori-teori religidan (9) teori transaksi primordial Ketiga metodeanalisis yang bisa digunakan antara lain adalah (1)hermeneutik (2) kualitatif dan (3) deskriptif-analitik

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 3: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

19Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sesuai dengan mitos yang mereka miliki Kedua haltersebut menjadi masalah dalam penelitian ini

Melalui latar belakang dan masalah yang sudahdikemukakan sebelumnya penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang mi-tos Asmat Fumiripits melalui pendekatan antropologisastra Sementara itu hasil yang diharapkan adalahtersusunnya sebuah tulisan yang memaparkan tentangmitos Asmat Fumiripits melalui pendekatan antro-pologi sastra

Penelitian ini dilaksanakan di Jayapura selama1 bulan (1 Januarimdash31 Januari 2013) Metodologipenelitian dengan pendekatan antropologi sastrayang ditawarkan oleh Ratna (2011 345mdash347) ada-lah langkah-langkah berikut- Menelusuri periode tertentu Dalam hal ini mitos

yang merupakan jenis satra lisan tidak diketahuikapan persisnya ia muncul karena saat itu belumada bukti tertulis yang menjelaskan

- Menentukan keterlibatan pengarang penuturpada saat proses kreatif mengingat ciri sastralisan adalah adanya variasi Dalam hal ini mitosdituturkan oleh orang tertentu kepada orang ter-tentu Variasi cerita mungkin terjadi tetapi se-cara tematik tidak berubah

- Menemukan kelompok sosial yang berperanHal ini menunjukkan siapa yang berhak menu-turkan dan mendengarkan mitos

- Menentukan genre subgenre dan seterusnyayang dalam hal ini jenis mitos yang ada dalamsuku Asmat

- Menentukan pesan amanat tema dan pan-dangan dunia dalam mitos sesuai dengan ciriantropologi sastra

Selain langkah-langkah di atas dapat pula dila-kukan langkah lain baik dalam kaitannya denganmetode pengumpulan analisis maupun penyajiantermasuk relevansinya terhadap masyarakat secarakeseluruhan Langkah-langkah tersebut antara lainadalah sebagai berikut- mengumpulkan data dengan pertimbangan

sebagai konsekuensi logis yang ditimbulkan

- melakukan proses pembacaan secara cermatreduksi secara detail terhadap objek yang su-dah dipilih

- menelusuri secara cermat apakah proses analisissudah cukup dengan didasarkan atas metodetertentu dalam hal ini metode hermeneutik

- menemukan perbandingan dari ilmu yang di-anggap subordinasi dalam hal ini antropologidan

- menyusun hasil penelitian dalam rangka kema-juan umat manusia secara keseluruhan

Hanya saja peneliti memilih langkah praktisdengan menganalisis secara sistematis objek yangditeliti (dalam hal ini mitos Asmat) Seperti diketahuidengan adanya dominasi strukturalisme baik psiko-logi sastra maupun sosiologi sastra yang paling ba-nyak dan mudah dilakukan adalah menganalisis ter-lebih dahulu unsur-unsur karya sastranya seperti (1)plot (2) penokohan (3) tema (4) setting Kemudianmenganalisis bagian ekstrinsiknya (sisi antropologi)Hal ini bertujuan untuk mengembalikan karya sastrake dalam struktur sosial masyarakat sebagai latarbelakang yang menghasilkannya Untuk itu penelitimengemukakan metodologi penelitian ini dengan rincisebagai berikut

Pertama penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan deskriptif-analitik Pemilihan metodekualitatif karena metode ini pada dasarnya sama de-ngan metode hermeneutika Artinya baik metodehermeneutika kualitatif dan analisis isi secara kese-luruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran denganmenyajikannya dalam bentuk deskripsi Objek pene-litian bukan gejala sosial sebagai bentuk substantifmelainkan makna-makna yang terkandung di baliktindakan yang justru mendorong timbulnya gejalasosial tersebut Dalam hubungan inilah metode kuali-tatif dianggap persis sama dengan metode pemaham-an atau verstehen Sesuai dengan namanya peneliti-an kualitatif mempertahankan hakikat nilai-nilai(Ratna 200646mdash47)

Selain itu penelitian ini juga menggunakan me-tode deskriptif-analitik Metode ini merupakan ga-bungan dua metode yang tidak bertentangan Meto-de deskriptif analitik dilakukan dengan cara

20Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusuldengan analisis Meskipun demikian analisis yangberasal dari bahasa Yunani analyein (rsquoanarsquo= atasrsquolyeinrsquo= lepas urai) telah diberikan arti tambahantidak semata-mata menguraikan melainkan jugamemberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya(Ratna 2006 53)

Kedua pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan teknik dokumentasi Teknik dokumen-tasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupadokumen-dokumen yang berhubungan dengan objekyang dianalisis Pengumpulan data dilakukan melaluipembacaan secara cermat detail dan berulang-ulang Data yang diperoleh dari hasil bacaan dicatatdan diseleksi Penyeleksian dilakukan untuk melihatrelevansi antara data dan konstruksi penelitian Datayang tidak televan diberi penekanan (dilingkari) untukmemudahkan peneliti dalam menganalisis Cara ana-lisis dimulai dengan memeriksa kembali data-datadan kemudian memilah-milahnya berdasarkan jenisdan tipenya Selanjutnya data yang sudah terpilihakan dijadikan bahan analisis Teknik analisis datamenggunakan teknik analisis konten Teknik ini ber-fokus pada isi atau makna yang terkandung dalamteks Isi dalam analisis konten terdiri atas dua bagianyaitu isi laten dan isi komunikasi Isi laten adalah isiyang terkandung dalam dokumen atau naskah se-dangkan isi komunikasi adalah pesan yang tekandungsebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna 200448) Analisis isi laten akan menghasilkan arti sedang-kan analisis isi komunikasi akan menghasilkanmakna

Analisis konten dalam meneliti mitos Asmat dila-kukan dalam dua tahap yaitu sebagai berikuta Menganalisis struktur mitos Struktur mitos di-

ketahui setelah dilakukan pembacaan yang me-nyeluruh dan berulang-ulang terhadap mitos ter-sebut

b Mendeskripsikan relevansi antara struktur teksdan konteks sosial suku Asmat Analisis strukturmitos sebagai teks diselaraskan dengan pen-deskripsian relevansi antara teks dan konteksyakni mitos dan suku Asmat yang menjadi latarsosialnya Kenyataan fiksional dalam teks ke-mudian direlevansikan dengan kenyataan faktual

informasi dari dokumen publik yang dijadikansebagai rujukan

2 Kajian Teori21 Pengertian MitosWikipedia memublikasikan dalam wwwidwikipediamitos yang diakses tanggal 5 Januari 2013 mitos(bahasa Yunani igraveaeligegraveiumlogravendash mythos) adalah cerita prosarakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lam-pau mengandung penafsiran tentang alam semestadan keberadaan makhluk di dalamnya serta diang-gap benar-benar terjadi oleh yang empunya ceritaatau penganutnya Dalam pengertian yang lebih luasmitos dapat mengacu kepada cerita tradisional Padaumumnya mitos menceritakan terjadinya alam se-mesta dunia dan para makhluk penghuninya bentuktopografi kisah para makhluk supranatural dansebagainya Mitos dapat timbul sebagai catatan peris-tiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan sebagaialegori atau personifikasi bagi fenomena alam atausebagai suatu penjelasan tentang ritual Mitos dise-barkan dengan tujuan guna menyampaikan pengalam-an religius atau ideal untuk membentuk model sifat-sifat tertentu dan sebagai bahan ajaran dalam suatukomunitas

Klasifikasi mitos Yunani berawal dari Euhe-merus Plato (Phaedrus) dan Sallustius dikembang-kan oleh para neoplatonis dan dikaji kembali olehpara mitografer zaman Renaisans seperti dalam bukuTheologia Mythologica (1532) Mitologi perban-dingan abad ke-19 menafsirkan kembali mitos seba-gai evolusi menuju ilmu oleh E B Tylor istilah ldquope-nyakit bahasardquo oleh Max Muumlller atau penafsiran ritualmagis yang keliru oleh James Frazer Penafsiranselanjutnya menolak pertentangan antara mitos dansains Lebih lanjut lagi mitopeia seperti novel fantasimanga dan legenda urban dengan berbagai mitosbuatan yang dikenal sebagai fiksi mendukung ga-gasan mitos sebagai praktik sosial yang terus terjadi

Pelaku utama yang diceritakan dalam mitosbiasanya adalah para dewa manusia dan pahlawansupranatural Sebagai kisah suci umumnya mitos di-dukung oleh penguasa atau imampendeta yangsangat erat dengan suatu agama atau ajaran kero-

21Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

hanian Dalam suatu masyarakat dimana mitos itudisebarkan biasanya suatu mitos dianggap sebagaikisah yang benar-benar terjadi pada zaman purbaPada kenyataannya banyak masyarakat yang me-miliki dua kategori kisah tradisional yaitu kisah nyata(mitos) dan kisah dongeng (fabel) Umumnya mitospenciptaan berlatar pada masa awal dunia saat duniabelum berbentuk seperti sekarang ini dan menjelas-kan bagaimana dunia memperoleh bentuk seperti se-karang ini serta bagaimana tradisi lembaga dan tabuditetapkan

Istilah ldquomitologirdquo dapat mengacu kepada kajianmengenai mitos atau suatu himpunan atau koleksi ber-bagai mitos Sebagai contoh mitologi landskap ada-lah kajian mengenai pembentukan suatu bentang alammenurut mitos suatu bangsa sementara mitologi Hittitadalah himpunan mitos-mitos bangsa Hittit

Menurut pandangan kaum Folkloristika ldquoSuatumitos adalah kisah suci yang biasanya menjelaskanbagaimana dunia maupun manusia dapat terbentukseperti sekarang ini suatu kisah yang menguraikanpandangan fundamental dari suatu kebudayaan de-ngan menjelaskan aspek-aspek dunia alamiah danmenggambarkan praktek psikologis dan sosial sertapandangan ideal suatu masyarakatrdquo Banyak sarjanadalam bidang ilmu lainnya yang menggunakan istilahldquomitosrdquo dengan cara yang berbeda Pengertian yanglebih luas istilah tersebut dapat mengacu kepada ce-rita tradisional atau dalam percakapan sehari-haridianggap sebagai suatu hal salah kaprah dalam ma-syarakat atau suatu entitas khayalan Mitos eratkaitannya dengan legenda dan cerita rakyat Mitoslegenda dan cerita rakyat adalah cerita tradisionaldalam jenis yang berbeda Tidak seperti mitos ceritarakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pundan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masya-rakat yang melestarikannya Sama halnya seperti mi-tos legenda adalah kisah yang secara tradisionaldianggap benar-benar terjadi namun berlatar padamasa-masa yang lebih terkini saat dunia sudah ter-bentuk seperti sekarang ini Legenda biasanyamenceritakan manusia biasa sebagai pelaku utama-nya sementara mitos biasanya fokus kepada tokohmanusia super

Perbedaan antara mitos legenda dan cerita rak-yat merupakan cara yang mudah dalam mengelom-pokkan cerita tradisonal Dalam banyak budaya sulituntuk menarik garis lurus antara mitos dan legendaKisah tradisional terdiri atas mitos legenda dancerita rakyat Namun ada pula yang membaginyamenjadi dua kategori yakni (1) langsung mengacukepada cerita rakyat dan (2) mengombinasikanmitos dan legenda Walaupun mitos dan cerita rakyattidak sepenuhnya berbeda Suatu kisah dapat diang-gap nyata (dan menjadi mitos) dalam suatu masyara-kat namun dianggap tak nyata (dan menjadi ceritarakyat) dalam masyarakat lainnya Pada kenyataan-nya saat suatu mitos kehilangan statusnya sebagaibagian dari suatu sistem religius mitos seringkali me-miliki sifat cerita rakyat yang lebih khas dengan ka-rakter dewa-dewi terdahulu yang diceritakan kembalisebagai manusia pahlawan raksasa dan peri Mitoslegenda dan cerita rakyat hanyalah sebagian kategoridari cerita tradisional Kategori lainnya meliputi anek-dot dan semacam kisah jenaka Sebaliknya ceritatradisional adalah suatu kategori dari folklor meliputibeberapa hal seperti sikap tubuh busana adat danmusik

Teori tentang Asal Mula MitosBeberapa teori yang menjelaskan tentang asal mulaadanya mitos antara lain

Teori EuhemerismeTeori Euhemerisme (penafsiran historis) adalah teorimenyatakan bahwa mitos adalah catatan peristiwabersejarah yang dilebih-lebihkan Menurut teori inipenutur cerita melebih-lebihkan peristiwa sejarah se-cara terus-menerus sampai akhirnya figur dalam seja-rah tersebut memperoleh status setara dewa Misal-nya mitos dewa angin Aeolos yang dianggap sebagaisejarah seorang raja yang mengajarkan cara meng-gunakan layar dan menafsirkan arah angin kepadarakyatnya Herodotos (abad ke-5 SM) dan Prodikosmengklaim hal semacam ini Sehingga teori ini disebuteuhemerisme yang merujuk pada nama ahli mitologiterkenal Euhemeros (sekitar 320 SM) Ia berpenda-pat bahwa dewa-dewi Yunani berkembang dari le-genda tentang manusia

22Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Teori Alegori (Simbol)Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai se-bagai suatu alegori Menurut suatu teori mitos-mitosbermunculan sebagai alegori tentang fenomena alamseperti Apollo yang melambangkan Matahari Po-seidon yang melambangkan lautan dan sebagainyaMenurut teori lainnya mitos bermula sebagai alegoriuntuk konsep filosofis maupun spiritual seperti Athe-na yang melambangkan keadilan dan kebijaksanaanAfrodit melambangkan hasrat dan sebagainyaSanskritis abad ke-19 Max Muumlller mendukung teorialegoris mitos Ia menyakini bahwa mitos bermulasebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alamnamun perlahan-lahan diinterpretasikan secara har-fiah misalnya secara puitis laut digambarkan seba-gai sesuatu yang penuh gejolak sehingga laut diyakinisebagai dewa yang pengamuk

Teori Personifikasi (Perumpamaan)Dalam mitologi Yunani malam dan siang hari diper-sonifikasikan sebagai seorang dewi Beberapa pemi-kir percaya bahwa mitos merupakan hasil personi-fikasi kekuatan dan benda mati Menurut pemikiranini orang purba memuja fenomena alam seperti apidan udara dan perlahan-lahan menggambarkannyasebagai dewa Contohnya menurut teori PemikiranMitopeia orang purba cenderung memandang ldquose-suaturdquo sebagai ldquoseseorangrdquo bukan benda belakaMaka dari itu mereka menggambarkan kejadianalam sebagai akibat tindakan dewa tertentu sehinggamenghasilkan suatu mitos

Teori Mitos-RitualMenurut teori mitos-ritual keberadaan mitos sangaterat dengan ritual Teori ini mengklaim bahwa mitosmuncul untuk menjelaskan ritual Klaim ini pertamakali dicetuskan oleh sarjana biblikal William Ro-bertson Smith Menurut Smith ldquoOrang-orang mulaimelaksanakan suatu ritual untuk alasan tertentu yangtidak ada hubungannya dengan mitos Kemudiansetelah mereka melupakan alasan sebenarnya me-ngenai pelaksanaan ritual tersebut mereka mencobamelestarikan ritual tersebut dengan menciptakansuatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebutdilaksanakan untuk mengenang kejadian yang dice-ritakan dalam mitosrdquo

Antropolog James Frazer memiliki teori yangsama Frazer percaya bahwa manusia primitif mulaipercaya pada hukum-hukum gaib Kemudian ketikamanusia mulai kehilangan keyakinannya mengenaisihir mitos tentang dewa diciptakan dan mengklaimbahwa ritual magis kuno adalah ritual keagamaanyang dilakukan untuk menyenangkan hati para dewa

Fungsi MitosMircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsipenting mitos adalah untuk membangun suatu modelperilaku dan mitos dapat memberikan pengalamanreligius Dengan menceritakan atau memperagakanmitos anggota suatu masyarakat tradisional dapatmerasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke za-man mitis sehingga membawa mereka dekat denganilahi

Lauri Honko menegaskan bahwa dalam bebe-rapa kasus suatu masyarakat akan menghidupkankembali suatu mitos untuk menciptakan kembalisuasana zaman mitis Sebagai contoh akan diperaga-kan kembali penyembuhan yang dilakukan dewa padazaman purba dalam upaya penyembuhan seseorangdi masa kini Tak jauh berbeda Roland Barthes ber-pendapat bahwa budaya modern mengeksplorasipengalaman religius Karena tugas sains bukanlahmenegakkan moral manusia suatu pengalaman reli-gius adalah upaya untuk terhubung dengan perasaanmoral di masa lalu yang kontras dengan duniateknologi di zaman sekarang

Joseph Campbell menyatakan bahwa mitos me-miliki empat fungsi utama yaitu fungsi mistismdashmenafsirkan kekaguman atas alam semesta fungsikosmologismdashmenjelaskan bentuk alam semestafungsi sosiologismdashmendukung dan mengesahkan tatatertib sosial tertentu dan fungsi pendagogismdashbagaimana menjalani hidup sebagai manusia dalamkeadaan apa pun Bangunanto dalam httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan cerita- rakyat yangdiakses tanggal 5 Januari 2013 mengemukakan per-kembangan mitos di Indonesia Ia mengutip pendapatMoens-Zoeb yang mengungkapkan bahwa orangJawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari

23Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

India melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa Di Jawa Timurmisalnya Gunung Semeru dianggap oleh orang HinduJawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atausedikitnya sebagai puncak Mahameru yang dipindah-kan dari India ke Pulau Jawa Mitos di Indonesiabiasanya menceritakan terjadinya alam semestaterjadinya susunan para dewa terjadinya manusiapertama dunia dewata dan terjadinya makanan po-kok Ada beberapa pengertian mitos yang juga diung-kapkan oleh para sejarawan Dari beberapa penger-tian itu dapat disimpulkan bahwa mitos adalah ceritaprosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluksetengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan)dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya ce-rita atau penganutnya Mitos pada umumnyamenceritakan tentang terjadinya alam semesta duniabentuk khas binatang bentuk topografi petualanganpara dewa kisah percintaan mereka dan sebagainyaMitos itu sendiri ada yang berasal dari Indonesiadan ada juga yang berasal dari luar negeri Mitosyang berasal dari luar negeri pada umumnya telahmengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjutsehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan olehproses adaptasi karena perubahan jaman Mitos sa-ngat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Adamasyarakat yang mempercayai mitos tersebut namunada juga masyarakat yang tidak mempercayainyaJika mitos tersebut terbukti kebenarannya masya-rakat yang mempercayainya merasa untung Tetapijika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya ma-ka masyarakat bisa dirugikan

Mitos Asmat dalam penelitian ini adalah mitosyang berkembang dalam masyarakat Asmat ditutur-kan melalui bahasa Asmat atau bahasa Indonesiaserta menjadi aset kebudayaan Asmat secara khususdan aset kebudayaan Nusantara secara umum Mitosyang selama ini dipegang teguh oleh masyarakatAsmat adalah mitos Fumiripits Masyarakat Asmatpada umumnya menggolongkan mitos mereka samadengan cerita rakyat Karena dituturkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi Terkait dengantema dan nilainya mitos Asmat memiliki tingkatanlebih sakral dan suci karena mitos tersebut menjadi

landasan filosofis mereka dalam berkreasi atau men-ciptakan karya ukir Asmat

22 Antropologi SastraRatna (2011 31mdash37) berpendapat bahwa antropo-logi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan dalam pende-katan ini karya sastra tetap memiliki posisi dominanAntropologi sastra juga berarti analisis sastra antarbu-daya kebudayaan yang berbeda-beda semacamsastra bandingan Dalam analisis akan berkembangdua cara yaitu (a) analisis terhadap satu karya karyatunggal seorang pengarang dan (b) analisis terhadapsejumlah karya baik dari pengarang yang sama mau-pun berbeda Antropologi dan sastra juga berbagimasalah yang sama dalam kaitannya dengan sastralisan folklor dan tradisi lisan pada umumnya

Fokkema dan Kunne-Ibsch (dalam Ratna2011 37mdash38) mengungkapkan bahwa struktur sas-tra beranalogi dengan struktur mitos keduanya se-olah-olah berasal dari kategori yang sama Aspekantropologis dalam sastra meliputi keseluruhan karyasekaligus menunjukkan bahwa antropologi sastramerupakan model pendekatan yang sangat penting

Analisis antropologi dalam karya sastra adalahusaha untuk mencoba memberikan identitas terhadapkarya tersebut dengan menganggapnya sebagai me-ngandung aspek tertentu dalam hubungan ini ciri-cirikebudayaannya Ciri-ciri kebudayaan itu berupa ke-cenderungan ke masa lalu citra primordial dan citraarketipe Ratna (2011 49) mengemukakan beberapahal yang penting dalam penelitian antropologi sastraseperti berikut Pertama ciri-ciri antropologi sastraantara lain adalah (1) berkaitan dengan kebudayaan(2) intensitas pada masa lampau (3) intensitas padaisimuatan dan (4) merupakan ilmu yang relatif baruKedua teori yang mendukung analisis antropologisastra antara lain adalah (1) strukturalisme Levi-Strauss (2) semiotika Saussure dan Pierce (3) mitosRoland Barthes (4) arketipe Freud Jung dan Frye(5) teori-teori kearifan lokal (6) teori-teori multi-kultur (7) teori-teori etnisitas (8) teori-teori religidan (9) teori transaksi primordial Ketiga metodeanalisis yang bisa digunakan antara lain adalah (1)hermeneutik (2) kualitatif dan (3) deskriptif-analitik

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 4: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

20Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusuldengan analisis Meskipun demikian analisis yangberasal dari bahasa Yunani analyein (rsquoanarsquo= atasrsquolyeinrsquo= lepas urai) telah diberikan arti tambahantidak semata-mata menguraikan melainkan jugamemberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya(Ratna 2006 53)

Kedua pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan teknik dokumentasi Teknik dokumen-tasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupadokumen-dokumen yang berhubungan dengan objekyang dianalisis Pengumpulan data dilakukan melaluipembacaan secara cermat detail dan berulang-ulang Data yang diperoleh dari hasil bacaan dicatatdan diseleksi Penyeleksian dilakukan untuk melihatrelevansi antara data dan konstruksi penelitian Datayang tidak televan diberi penekanan (dilingkari) untukmemudahkan peneliti dalam menganalisis Cara ana-lisis dimulai dengan memeriksa kembali data-datadan kemudian memilah-milahnya berdasarkan jenisdan tipenya Selanjutnya data yang sudah terpilihakan dijadikan bahan analisis Teknik analisis datamenggunakan teknik analisis konten Teknik ini ber-fokus pada isi atau makna yang terkandung dalamteks Isi dalam analisis konten terdiri atas dua bagianyaitu isi laten dan isi komunikasi Isi laten adalah isiyang terkandung dalam dokumen atau naskah se-dangkan isi komunikasi adalah pesan yang tekandungsebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna 200448) Analisis isi laten akan menghasilkan arti sedang-kan analisis isi komunikasi akan menghasilkanmakna

Analisis konten dalam meneliti mitos Asmat dila-kukan dalam dua tahap yaitu sebagai berikuta Menganalisis struktur mitos Struktur mitos di-

ketahui setelah dilakukan pembacaan yang me-nyeluruh dan berulang-ulang terhadap mitos ter-sebut

b Mendeskripsikan relevansi antara struktur teksdan konteks sosial suku Asmat Analisis strukturmitos sebagai teks diselaraskan dengan pen-deskripsian relevansi antara teks dan konteksyakni mitos dan suku Asmat yang menjadi latarsosialnya Kenyataan fiksional dalam teks ke-mudian direlevansikan dengan kenyataan faktual

informasi dari dokumen publik yang dijadikansebagai rujukan

2 Kajian Teori21 Pengertian MitosWikipedia memublikasikan dalam wwwidwikipediamitos yang diakses tanggal 5 Januari 2013 mitos(bahasa Yunani igraveaeligegraveiumlogravendash mythos) adalah cerita prosarakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lam-pau mengandung penafsiran tentang alam semestadan keberadaan makhluk di dalamnya serta diang-gap benar-benar terjadi oleh yang empunya ceritaatau penganutnya Dalam pengertian yang lebih luasmitos dapat mengacu kepada cerita tradisional Padaumumnya mitos menceritakan terjadinya alam se-mesta dunia dan para makhluk penghuninya bentuktopografi kisah para makhluk supranatural dansebagainya Mitos dapat timbul sebagai catatan peris-tiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan sebagaialegori atau personifikasi bagi fenomena alam atausebagai suatu penjelasan tentang ritual Mitos dise-barkan dengan tujuan guna menyampaikan pengalam-an religius atau ideal untuk membentuk model sifat-sifat tertentu dan sebagai bahan ajaran dalam suatukomunitas

Klasifikasi mitos Yunani berawal dari Euhe-merus Plato (Phaedrus) dan Sallustius dikembang-kan oleh para neoplatonis dan dikaji kembali olehpara mitografer zaman Renaisans seperti dalam bukuTheologia Mythologica (1532) Mitologi perban-dingan abad ke-19 menafsirkan kembali mitos seba-gai evolusi menuju ilmu oleh E B Tylor istilah ldquope-nyakit bahasardquo oleh Max Muumlller atau penafsiran ritualmagis yang keliru oleh James Frazer Penafsiranselanjutnya menolak pertentangan antara mitos dansains Lebih lanjut lagi mitopeia seperti novel fantasimanga dan legenda urban dengan berbagai mitosbuatan yang dikenal sebagai fiksi mendukung ga-gasan mitos sebagai praktik sosial yang terus terjadi

Pelaku utama yang diceritakan dalam mitosbiasanya adalah para dewa manusia dan pahlawansupranatural Sebagai kisah suci umumnya mitos di-dukung oleh penguasa atau imampendeta yangsangat erat dengan suatu agama atau ajaran kero-

21Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

hanian Dalam suatu masyarakat dimana mitos itudisebarkan biasanya suatu mitos dianggap sebagaikisah yang benar-benar terjadi pada zaman purbaPada kenyataannya banyak masyarakat yang me-miliki dua kategori kisah tradisional yaitu kisah nyata(mitos) dan kisah dongeng (fabel) Umumnya mitospenciptaan berlatar pada masa awal dunia saat duniabelum berbentuk seperti sekarang ini dan menjelas-kan bagaimana dunia memperoleh bentuk seperti se-karang ini serta bagaimana tradisi lembaga dan tabuditetapkan

Istilah ldquomitologirdquo dapat mengacu kepada kajianmengenai mitos atau suatu himpunan atau koleksi ber-bagai mitos Sebagai contoh mitologi landskap ada-lah kajian mengenai pembentukan suatu bentang alammenurut mitos suatu bangsa sementara mitologi Hittitadalah himpunan mitos-mitos bangsa Hittit

Menurut pandangan kaum Folkloristika ldquoSuatumitos adalah kisah suci yang biasanya menjelaskanbagaimana dunia maupun manusia dapat terbentukseperti sekarang ini suatu kisah yang menguraikanpandangan fundamental dari suatu kebudayaan de-ngan menjelaskan aspek-aspek dunia alamiah danmenggambarkan praktek psikologis dan sosial sertapandangan ideal suatu masyarakatrdquo Banyak sarjanadalam bidang ilmu lainnya yang menggunakan istilahldquomitosrdquo dengan cara yang berbeda Pengertian yanglebih luas istilah tersebut dapat mengacu kepada ce-rita tradisional atau dalam percakapan sehari-haridianggap sebagai suatu hal salah kaprah dalam ma-syarakat atau suatu entitas khayalan Mitos eratkaitannya dengan legenda dan cerita rakyat Mitoslegenda dan cerita rakyat adalah cerita tradisionaldalam jenis yang berbeda Tidak seperti mitos ceritarakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pundan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masya-rakat yang melestarikannya Sama halnya seperti mi-tos legenda adalah kisah yang secara tradisionaldianggap benar-benar terjadi namun berlatar padamasa-masa yang lebih terkini saat dunia sudah ter-bentuk seperti sekarang ini Legenda biasanyamenceritakan manusia biasa sebagai pelaku utama-nya sementara mitos biasanya fokus kepada tokohmanusia super

Perbedaan antara mitos legenda dan cerita rak-yat merupakan cara yang mudah dalam mengelom-pokkan cerita tradisonal Dalam banyak budaya sulituntuk menarik garis lurus antara mitos dan legendaKisah tradisional terdiri atas mitos legenda dancerita rakyat Namun ada pula yang membaginyamenjadi dua kategori yakni (1) langsung mengacukepada cerita rakyat dan (2) mengombinasikanmitos dan legenda Walaupun mitos dan cerita rakyattidak sepenuhnya berbeda Suatu kisah dapat diang-gap nyata (dan menjadi mitos) dalam suatu masyara-kat namun dianggap tak nyata (dan menjadi ceritarakyat) dalam masyarakat lainnya Pada kenyataan-nya saat suatu mitos kehilangan statusnya sebagaibagian dari suatu sistem religius mitos seringkali me-miliki sifat cerita rakyat yang lebih khas dengan ka-rakter dewa-dewi terdahulu yang diceritakan kembalisebagai manusia pahlawan raksasa dan peri Mitoslegenda dan cerita rakyat hanyalah sebagian kategoridari cerita tradisional Kategori lainnya meliputi anek-dot dan semacam kisah jenaka Sebaliknya ceritatradisional adalah suatu kategori dari folklor meliputibeberapa hal seperti sikap tubuh busana adat danmusik

Teori tentang Asal Mula MitosBeberapa teori yang menjelaskan tentang asal mulaadanya mitos antara lain

Teori EuhemerismeTeori Euhemerisme (penafsiran historis) adalah teorimenyatakan bahwa mitos adalah catatan peristiwabersejarah yang dilebih-lebihkan Menurut teori inipenutur cerita melebih-lebihkan peristiwa sejarah se-cara terus-menerus sampai akhirnya figur dalam seja-rah tersebut memperoleh status setara dewa Misal-nya mitos dewa angin Aeolos yang dianggap sebagaisejarah seorang raja yang mengajarkan cara meng-gunakan layar dan menafsirkan arah angin kepadarakyatnya Herodotos (abad ke-5 SM) dan Prodikosmengklaim hal semacam ini Sehingga teori ini disebuteuhemerisme yang merujuk pada nama ahli mitologiterkenal Euhemeros (sekitar 320 SM) Ia berpenda-pat bahwa dewa-dewi Yunani berkembang dari le-genda tentang manusia

22Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Teori Alegori (Simbol)Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai se-bagai suatu alegori Menurut suatu teori mitos-mitosbermunculan sebagai alegori tentang fenomena alamseperti Apollo yang melambangkan Matahari Po-seidon yang melambangkan lautan dan sebagainyaMenurut teori lainnya mitos bermula sebagai alegoriuntuk konsep filosofis maupun spiritual seperti Athe-na yang melambangkan keadilan dan kebijaksanaanAfrodit melambangkan hasrat dan sebagainyaSanskritis abad ke-19 Max Muumlller mendukung teorialegoris mitos Ia menyakini bahwa mitos bermulasebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alamnamun perlahan-lahan diinterpretasikan secara har-fiah misalnya secara puitis laut digambarkan seba-gai sesuatu yang penuh gejolak sehingga laut diyakinisebagai dewa yang pengamuk

Teori Personifikasi (Perumpamaan)Dalam mitologi Yunani malam dan siang hari diper-sonifikasikan sebagai seorang dewi Beberapa pemi-kir percaya bahwa mitos merupakan hasil personi-fikasi kekuatan dan benda mati Menurut pemikiranini orang purba memuja fenomena alam seperti apidan udara dan perlahan-lahan menggambarkannyasebagai dewa Contohnya menurut teori PemikiranMitopeia orang purba cenderung memandang ldquose-suaturdquo sebagai ldquoseseorangrdquo bukan benda belakaMaka dari itu mereka menggambarkan kejadianalam sebagai akibat tindakan dewa tertentu sehinggamenghasilkan suatu mitos

Teori Mitos-RitualMenurut teori mitos-ritual keberadaan mitos sangaterat dengan ritual Teori ini mengklaim bahwa mitosmuncul untuk menjelaskan ritual Klaim ini pertamakali dicetuskan oleh sarjana biblikal William Ro-bertson Smith Menurut Smith ldquoOrang-orang mulaimelaksanakan suatu ritual untuk alasan tertentu yangtidak ada hubungannya dengan mitos Kemudiansetelah mereka melupakan alasan sebenarnya me-ngenai pelaksanaan ritual tersebut mereka mencobamelestarikan ritual tersebut dengan menciptakansuatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebutdilaksanakan untuk mengenang kejadian yang dice-ritakan dalam mitosrdquo

Antropolog James Frazer memiliki teori yangsama Frazer percaya bahwa manusia primitif mulaipercaya pada hukum-hukum gaib Kemudian ketikamanusia mulai kehilangan keyakinannya mengenaisihir mitos tentang dewa diciptakan dan mengklaimbahwa ritual magis kuno adalah ritual keagamaanyang dilakukan untuk menyenangkan hati para dewa

Fungsi MitosMircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsipenting mitos adalah untuk membangun suatu modelperilaku dan mitos dapat memberikan pengalamanreligius Dengan menceritakan atau memperagakanmitos anggota suatu masyarakat tradisional dapatmerasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke za-man mitis sehingga membawa mereka dekat denganilahi

Lauri Honko menegaskan bahwa dalam bebe-rapa kasus suatu masyarakat akan menghidupkankembali suatu mitos untuk menciptakan kembalisuasana zaman mitis Sebagai contoh akan diperaga-kan kembali penyembuhan yang dilakukan dewa padazaman purba dalam upaya penyembuhan seseorangdi masa kini Tak jauh berbeda Roland Barthes ber-pendapat bahwa budaya modern mengeksplorasipengalaman religius Karena tugas sains bukanlahmenegakkan moral manusia suatu pengalaman reli-gius adalah upaya untuk terhubung dengan perasaanmoral di masa lalu yang kontras dengan duniateknologi di zaman sekarang

Joseph Campbell menyatakan bahwa mitos me-miliki empat fungsi utama yaitu fungsi mistismdashmenafsirkan kekaguman atas alam semesta fungsikosmologismdashmenjelaskan bentuk alam semestafungsi sosiologismdashmendukung dan mengesahkan tatatertib sosial tertentu dan fungsi pendagogismdashbagaimana menjalani hidup sebagai manusia dalamkeadaan apa pun Bangunanto dalam httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan cerita- rakyat yangdiakses tanggal 5 Januari 2013 mengemukakan per-kembangan mitos di Indonesia Ia mengutip pendapatMoens-Zoeb yang mengungkapkan bahwa orangJawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari

23Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

India melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa Di Jawa Timurmisalnya Gunung Semeru dianggap oleh orang HinduJawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atausedikitnya sebagai puncak Mahameru yang dipindah-kan dari India ke Pulau Jawa Mitos di Indonesiabiasanya menceritakan terjadinya alam semestaterjadinya susunan para dewa terjadinya manusiapertama dunia dewata dan terjadinya makanan po-kok Ada beberapa pengertian mitos yang juga diung-kapkan oleh para sejarawan Dari beberapa penger-tian itu dapat disimpulkan bahwa mitos adalah ceritaprosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluksetengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan)dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya ce-rita atau penganutnya Mitos pada umumnyamenceritakan tentang terjadinya alam semesta duniabentuk khas binatang bentuk topografi petualanganpara dewa kisah percintaan mereka dan sebagainyaMitos itu sendiri ada yang berasal dari Indonesiadan ada juga yang berasal dari luar negeri Mitosyang berasal dari luar negeri pada umumnya telahmengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjutsehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan olehproses adaptasi karena perubahan jaman Mitos sa-ngat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Adamasyarakat yang mempercayai mitos tersebut namunada juga masyarakat yang tidak mempercayainyaJika mitos tersebut terbukti kebenarannya masya-rakat yang mempercayainya merasa untung Tetapijika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya ma-ka masyarakat bisa dirugikan

Mitos Asmat dalam penelitian ini adalah mitosyang berkembang dalam masyarakat Asmat ditutur-kan melalui bahasa Asmat atau bahasa Indonesiaserta menjadi aset kebudayaan Asmat secara khususdan aset kebudayaan Nusantara secara umum Mitosyang selama ini dipegang teguh oleh masyarakatAsmat adalah mitos Fumiripits Masyarakat Asmatpada umumnya menggolongkan mitos mereka samadengan cerita rakyat Karena dituturkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi Terkait dengantema dan nilainya mitos Asmat memiliki tingkatanlebih sakral dan suci karena mitos tersebut menjadi

landasan filosofis mereka dalam berkreasi atau men-ciptakan karya ukir Asmat

22 Antropologi SastraRatna (2011 31mdash37) berpendapat bahwa antropo-logi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan dalam pende-katan ini karya sastra tetap memiliki posisi dominanAntropologi sastra juga berarti analisis sastra antarbu-daya kebudayaan yang berbeda-beda semacamsastra bandingan Dalam analisis akan berkembangdua cara yaitu (a) analisis terhadap satu karya karyatunggal seorang pengarang dan (b) analisis terhadapsejumlah karya baik dari pengarang yang sama mau-pun berbeda Antropologi dan sastra juga berbagimasalah yang sama dalam kaitannya dengan sastralisan folklor dan tradisi lisan pada umumnya

Fokkema dan Kunne-Ibsch (dalam Ratna2011 37mdash38) mengungkapkan bahwa struktur sas-tra beranalogi dengan struktur mitos keduanya se-olah-olah berasal dari kategori yang sama Aspekantropologis dalam sastra meliputi keseluruhan karyasekaligus menunjukkan bahwa antropologi sastramerupakan model pendekatan yang sangat penting

Analisis antropologi dalam karya sastra adalahusaha untuk mencoba memberikan identitas terhadapkarya tersebut dengan menganggapnya sebagai me-ngandung aspek tertentu dalam hubungan ini ciri-cirikebudayaannya Ciri-ciri kebudayaan itu berupa ke-cenderungan ke masa lalu citra primordial dan citraarketipe Ratna (2011 49) mengemukakan beberapahal yang penting dalam penelitian antropologi sastraseperti berikut Pertama ciri-ciri antropologi sastraantara lain adalah (1) berkaitan dengan kebudayaan(2) intensitas pada masa lampau (3) intensitas padaisimuatan dan (4) merupakan ilmu yang relatif baruKedua teori yang mendukung analisis antropologisastra antara lain adalah (1) strukturalisme Levi-Strauss (2) semiotika Saussure dan Pierce (3) mitosRoland Barthes (4) arketipe Freud Jung dan Frye(5) teori-teori kearifan lokal (6) teori-teori multi-kultur (7) teori-teori etnisitas (8) teori-teori religidan (9) teori transaksi primordial Ketiga metodeanalisis yang bisa digunakan antara lain adalah (1)hermeneutik (2) kualitatif dan (3) deskriptif-analitik

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 5: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

21Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

hanian Dalam suatu masyarakat dimana mitos itudisebarkan biasanya suatu mitos dianggap sebagaikisah yang benar-benar terjadi pada zaman purbaPada kenyataannya banyak masyarakat yang me-miliki dua kategori kisah tradisional yaitu kisah nyata(mitos) dan kisah dongeng (fabel) Umumnya mitospenciptaan berlatar pada masa awal dunia saat duniabelum berbentuk seperti sekarang ini dan menjelas-kan bagaimana dunia memperoleh bentuk seperti se-karang ini serta bagaimana tradisi lembaga dan tabuditetapkan

Istilah ldquomitologirdquo dapat mengacu kepada kajianmengenai mitos atau suatu himpunan atau koleksi ber-bagai mitos Sebagai contoh mitologi landskap ada-lah kajian mengenai pembentukan suatu bentang alammenurut mitos suatu bangsa sementara mitologi Hittitadalah himpunan mitos-mitos bangsa Hittit

Menurut pandangan kaum Folkloristika ldquoSuatumitos adalah kisah suci yang biasanya menjelaskanbagaimana dunia maupun manusia dapat terbentukseperti sekarang ini suatu kisah yang menguraikanpandangan fundamental dari suatu kebudayaan de-ngan menjelaskan aspek-aspek dunia alamiah danmenggambarkan praktek psikologis dan sosial sertapandangan ideal suatu masyarakatrdquo Banyak sarjanadalam bidang ilmu lainnya yang menggunakan istilahldquomitosrdquo dengan cara yang berbeda Pengertian yanglebih luas istilah tersebut dapat mengacu kepada ce-rita tradisional atau dalam percakapan sehari-haridianggap sebagai suatu hal salah kaprah dalam ma-syarakat atau suatu entitas khayalan Mitos eratkaitannya dengan legenda dan cerita rakyat Mitoslegenda dan cerita rakyat adalah cerita tradisionaldalam jenis yang berbeda Tidak seperti mitos ceritarakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pundan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masya-rakat yang melestarikannya Sama halnya seperti mi-tos legenda adalah kisah yang secara tradisionaldianggap benar-benar terjadi namun berlatar padamasa-masa yang lebih terkini saat dunia sudah ter-bentuk seperti sekarang ini Legenda biasanyamenceritakan manusia biasa sebagai pelaku utama-nya sementara mitos biasanya fokus kepada tokohmanusia super

Perbedaan antara mitos legenda dan cerita rak-yat merupakan cara yang mudah dalam mengelom-pokkan cerita tradisonal Dalam banyak budaya sulituntuk menarik garis lurus antara mitos dan legendaKisah tradisional terdiri atas mitos legenda dancerita rakyat Namun ada pula yang membaginyamenjadi dua kategori yakni (1) langsung mengacukepada cerita rakyat dan (2) mengombinasikanmitos dan legenda Walaupun mitos dan cerita rakyattidak sepenuhnya berbeda Suatu kisah dapat diang-gap nyata (dan menjadi mitos) dalam suatu masyara-kat namun dianggap tak nyata (dan menjadi ceritarakyat) dalam masyarakat lainnya Pada kenyataan-nya saat suatu mitos kehilangan statusnya sebagaibagian dari suatu sistem religius mitos seringkali me-miliki sifat cerita rakyat yang lebih khas dengan ka-rakter dewa-dewi terdahulu yang diceritakan kembalisebagai manusia pahlawan raksasa dan peri Mitoslegenda dan cerita rakyat hanyalah sebagian kategoridari cerita tradisional Kategori lainnya meliputi anek-dot dan semacam kisah jenaka Sebaliknya ceritatradisional adalah suatu kategori dari folklor meliputibeberapa hal seperti sikap tubuh busana adat danmusik

Teori tentang Asal Mula MitosBeberapa teori yang menjelaskan tentang asal mulaadanya mitos antara lain

Teori EuhemerismeTeori Euhemerisme (penafsiran historis) adalah teorimenyatakan bahwa mitos adalah catatan peristiwabersejarah yang dilebih-lebihkan Menurut teori inipenutur cerita melebih-lebihkan peristiwa sejarah se-cara terus-menerus sampai akhirnya figur dalam seja-rah tersebut memperoleh status setara dewa Misal-nya mitos dewa angin Aeolos yang dianggap sebagaisejarah seorang raja yang mengajarkan cara meng-gunakan layar dan menafsirkan arah angin kepadarakyatnya Herodotos (abad ke-5 SM) dan Prodikosmengklaim hal semacam ini Sehingga teori ini disebuteuhemerisme yang merujuk pada nama ahli mitologiterkenal Euhemeros (sekitar 320 SM) Ia berpenda-pat bahwa dewa-dewi Yunani berkembang dari le-genda tentang manusia

22Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Teori Alegori (Simbol)Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai se-bagai suatu alegori Menurut suatu teori mitos-mitosbermunculan sebagai alegori tentang fenomena alamseperti Apollo yang melambangkan Matahari Po-seidon yang melambangkan lautan dan sebagainyaMenurut teori lainnya mitos bermula sebagai alegoriuntuk konsep filosofis maupun spiritual seperti Athe-na yang melambangkan keadilan dan kebijaksanaanAfrodit melambangkan hasrat dan sebagainyaSanskritis abad ke-19 Max Muumlller mendukung teorialegoris mitos Ia menyakini bahwa mitos bermulasebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alamnamun perlahan-lahan diinterpretasikan secara har-fiah misalnya secara puitis laut digambarkan seba-gai sesuatu yang penuh gejolak sehingga laut diyakinisebagai dewa yang pengamuk

Teori Personifikasi (Perumpamaan)Dalam mitologi Yunani malam dan siang hari diper-sonifikasikan sebagai seorang dewi Beberapa pemi-kir percaya bahwa mitos merupakan hasil personi-fikasi kekuatan dan benda mati Menurut pemikiranini orang purba memuja fenomena alam seperti apidan udara dan perlahan-lahan menggambarkannyasebagai dewa Contohnya menurut teori PemikiranMitopeia orang purba cenderung memandang ldquose-suaturdquo sebagai ldquoseseorangrdquo bukan benda belakaMaka dari itu mereka menggambarkan kejadianalam sebagai akibat tindakan dewa tertentu sehinggamenghasilkan suatu mitos

Teori Mitos-RitualMenurut teori mitos-ritual keberadaan mitos sangaterat dengan ritual Teori ini mengklaim bahwa mitosmuncul untuk menjelaskan ritual Klaim ini pertamakali dicetuskan oleh sarjana biblikal William Ro-bertson Smith Menurut Smith ldquoOrang-orang mulaimelaksanakan suatu ritual untuk alasan tertentu yangtidak ada hubungannya dengan mitos Kemudiansetelah mereka melupakan alasan sebenarnya me-ngenai pelaksanaan ritual tersebut mereka mencobamelestarikan ritual tersebut dengan menciptakansuatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebutdilaksanakan untuk mengenang kejadian yang dice-ritakan dalam mitosrdquo

Antropolog James Frazer memiliki teori yangsama Frazer percaya bahwa manusia primitif mulaipercaya pada hukum-hukum gaib Kemudian ketikamanusia mulai kehilangan keyakinannya mengenaisihir mitos tentang dewa diciptakan dan mengklaimbahwa ritual magis kuno adalah ritual keagamaanyang dilakukan untuk menyenangkan hati para dewa

Fungsi MitosMircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsipenting mitos adalah untuk membangun suatu modelperilaku dan mitos dapat memberikan pengalamanreligius Dengan menceritakan atau memperagakanmitos anggota suatu masyarakat tradisional dapatmerasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke za-man mitis sehingga membawa mereka dekat denganilahi

Lauri Honko menegaskan bahwa dalam bebe-rapa kasus suatu masyarakat akan menghidupkankembali suatu mitos untuk menciptakan kembalisuasana zaman mitis Sebagai contoh akan diperaga-kan kembali penyembuhan yang dilakukan dewa padazaman purba dalam upaya penyembuhan seseorangdi masa kini Tak jauh berbeda Roland Barthes ber-pendapat bahwa budaya modern mengeksplorasipengalaman religius Karena tugas sains bukanlahmenegakkan moral manusia suatu pengalaman reli-gius adalah upaya untuk terhubung dengan perasaanmoral di masa lalu yang kontras dengan duniateknologi di zaman sekarang

Joseph Campbell menyatakan bahwa mitos me-miliki empat fungsi utama yaitu fungsi mistismdashmenafsirkan kekaguman atas alam semesta fungsikosmologismdashmenjelaskan bentuk alam semestafungsi sosiologismdashmendukung dan mengesahkan tatatertib sosial tertentu dan fungsi pendagogismdashbagaimana menjalani hidup sebagai manusia dalamkeadaan apa pun Bangunanto dalam httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan cerita- rakyat yangdiakses tanggal 5 Januari 2013 mengemukakan per-kembangan mitos di Indonesia Ia mengutip pendapatMoens-Zoeb yang mengungkapkan bahwa orangJawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari

23Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

India melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa Di Jawa Timurmisalnya Gunung Semeru dianggap oleh orang HinduJawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atausedikitnya sebagai puncak Mahameru yang dipindah-kan dari India ke Pulau Jawa Mitos di Indonesiabiasanya menceritakan terjadinya alam semestaterjadinya susunan para dewa terjadinya manusiapertama dunia dewata dan terjadinya makanan po-kok Ada beberapa pengertian mitos yang juga diung-kapkan oleh para sejarawan Dari beberapa penger-tian itu dapat disimpulkan bahwa mitos adalah ceritaprosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluksetengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan)dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya ce-rita atau penganutnya Mitos pada umumnyamenceritakan tentang terjadinya alam semesta duniabentuk khas binatang bentuk topografi petualanganpara dewa kisah percintaan mereka dan sebagainyaMitos itu sendiri ada yang berasal dari Indonesiadan ada juga yang berasal dari luar negeri Mitosyang berasal dari luar negeri pada umumnya telahmengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjutsehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan olehproses adaptasi karena perubahan jaman Mitos sa-ngat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Adamasyarakat yang mempercayai mitos tersebut namunada juga masyarakat yang tidak mempercayainyaJika mitos tersebut terbukti kebenarannya masya-rakat yang mempercayainya merasa untung Tetapijika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya ma-ka masyarakat bisa dirugikan

Mitos Asmat dalam penelitian ini adalah mitosyang berkembang dalam masyarakat Asmat ditutur-kan melalui bahasa Asmat atau bahasa Indonesiaserta menjadi aset kebudayaan Asmat secara khususdan aset kebudayaan Nusantara secara umum Mitosyang selama ini dipegang teguh oleh masyarakatAsmat adalah mitos Fumiripits Masyarakat Asmatpada umumnya menggolongkan mitos mereka samadengan cerita rakyat Karena dituturkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi Terkait dengantema dan nilainya mitos Asmat memiliki tingkatanlebih sakral dan suci karena mitos tersebut menjadi

landasan filosofis mereka dalam berkreasi atau men-ciptakan karya ukir Asmat

22 Antropologi SastraRatna (2011 31mdash37) berpendapat bahwa antropo-logi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan dalam pende-katan ini karya sastra tetap memiliki posisi dominanAntropologi sastra juga berarti analisis sastra antarbu-daya kebudayaan yang berbeda-beda semacamsastra bandingan Dalam analisis akan berkembangdua cara yaitu (a) analisis terhadap satu karya karyatunggal seorang pengarang dan (b) analisis terhadapsejumlah karya baik dari pengarang yang sama mau-pun berbeda Antropologi dan sastra juga berbagimasalah yang sama dalam kaitannya dengan sastralisan folklor dan tradisi lisan pada umumnya

Fokkema dan Kunne-Ibsch (dalam Ratna2011 37mdash38) mengungkapkan bahwa struktur sas-tra beranalogi dengan struktur mitos keduanya se-olah-olah berasal dari kategori yang sama Aspekantropologis dalam sastra meliputi keseluruhan karyasekaligus menunjukkan bahwa antropologi sastramerupakan model pendekatan yang sangat penting

Analisis antropologi dalam karya sastra adalahusaha untuk mencoba memberikan identitas terhadapkarya tersebut dengan menganggapnya sebagai me-ngandung aspek tertentu dalam hubungan ini ciri-cirikebudayaannya Ciri-ciri kebudayaan itu berupa ke-cenderungan ke masa lalu citra primordial dan citraarketipe Ratna (2011 49) mengemukakan beberapahal yang penting dalam penelitian antropologi sastraseperti berikut Pertama ciri-ciri antropologi sastraantara lain adalah (1) berkaitan dengan kebudayaan(2) intensitas pada masa lampau (3) intensitas padaisimuatan dan (4) merupakan ilmu yang relatif baruKedua teori yang mendukung analisis antropologisastra antara lain adalah (1) strukturalisme Levi-Strauss (2) semiotika Saussure dan Pierce (3) mitosRoland Barthes (4) arketipe Freud Jung dan Frye(5) teori-teori kearifan lokal (6) teori-teori multi-kultur (7) teori-teori etnisitas (8) teori-teori religidan (9) teori transaksi primordial Ketiga metodeanalisis yang bisa digunakan antara lain adalah (1)hermeneutik (2) kualitatif dan (3) deskriptif-analitik

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 6: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

22Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Teori Alegori (Simbol)Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai se-bagai suatu alegori Menurut suatu teori mitos-mitosbermunculan sebagai alegori tentang fenomena alamseperti Apollo yang melambangkan Matahari Po-seidon yang melambangkan lautan dan sebagainyaMenurut teori lainnya mitos bermula sebagai alegoriuntuk konsep filosofis maupun spiritual seperti Athe-na yang melambangkan keadilan dan kebijaksanaanAfrodit melambangkan hasrat dan sebagainyaSanskritis abad ke-19 Max Muumlller mendukung teorialegoris mitos Ia menyakini bahwa mitos bermulasebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alamnamun perlahan-lahan diinterpretasikan secara har-fiah misalnya secara puitis laut digambarkan seba-gai sesuatu yang penuh gejolak sehingga laut diyakinisebagai dewa yang pengamuk

Teori Personifikasi (Perumpamaan)Dalam mitologi Yunani malam dan siang hari diper-sonifikasikan sebagai seorang dewi Beberapa pemi-kir percaya bahwa mitos merupakan hasil personi-fikasi kekuatan dan benda mati Menurut pemikiranini orang purba memuja fenomena alam seperti apidan udara dan perlahan-lahan menggambarkannyasebagai dewa Contohnya menurut teori PemikiranMitopeia orang purba cenderung memandang ldquose-suaturdquo sebagai ldquoseseorangrdquo bukan benda belakaMaka dari itu mereka menggambarkan kejadianalam sebagai akibat tindakan dewa tertentu sehinggamenghasilkan suatu mitos

Teori Mitos-RitualMenurut teori mitos-ritual keberadaan mitos sangaterat dengan ritual Teori ini mengklaim bahwa mitosmuncul untuk menjelaskan ritual Klaim ini pertamakali dicetuskan oleh sarjana biblikal William Ro-bertson Smith Menurut Smith ldquoOrang-orang mulaimelaksanakan suatu ritual untuk alasan tertentu yangtidak ada hubungannya dengan mitos Kemudiansetelah mereka melupakan alasan sebenarnya me-ngenai pelaksanaan ritual tersebut mereka mencobamelestarikan ritual tersebut dengan menciptakansuatu mitos dan mengklaim bahwa ritual tersebutdilaksanakan untuk mengenang kejadian yang dice-ritakan dalam mitosrdquo

Antropolog James Frazer memiliki teori yangsama Frazer percaya bahwa manusia primitif mulaipercaya pada hukum-hukum gaib Kemudian ketikamanusia mulai kehilangan keyakinannya mengenaisihir mitos tentang dewa diciptakan dan mengklaimbahwa ritual magis kuno adalah ritual keagamaanyang dilakukan untuk menyenangkan hati para dewa

Fungsi MitosMircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsipenting mitos adalah untuk membangun suatu modelperilaku dan mitos dapat memberikan pengalamanreligius Dengan menceritakan atau memperagakanmitos anggota suatu masyarakat tradisional dapatmerasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke za-man mitis sehingga membawa mereka dekat denganilahi

Lauri Honko menegaskan bahwa dalam bebe-rapa kasus suatu masyarakat akan menghidupkankembali suatu mitos untuk menciptakan kembalisuasana zaman mitis Sebagai contoh akan diperaga-kan kembali penyembuhan yang dilakukan dewa padazaman purba dalam upaya penyembuhan seseorangdi masa kini Tak jauh berbeda Roland Barthes ber-pendapat bahwa budaya modern mengeksplorasipengalaman religius Karena tugas sains bukanlahmenegakkan moral manusia suatu pengalaman reli-gius adalah upaya untuk terhubung dengan perasaanmoral di masa lalu yang kontras dengan duniateknologi di zaman sekarang

Joseph Campbell menyatakan bahwa mitos me-miliki empat fungsi utama yaitu fungsi mistismdashmenafsirkan kekaguman atas alam semesta fungsikosmologismdashmenjelaskan bentuk alam semestafungsi sosiologismdashmendukung dan mengesahkan tatatertib sosial tertentu dan fungsi pendagogismdashbagaimana menjalani hidup sebagai manusia dalamkeadaan apa pun Bangunanto dalam httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan cerita- rakyat yangdiakses tanggal 5 Januari 2013 mengemukakan per-kembangan mitos di Indonesia Ia mengutip pendapatMoens-Zoeb yang mengungkapkan bahwa orangJawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari

23Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

India melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa Di Jawa Timurmisalnya Gunung Semeru dianggap oleh orang HinduJawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atausedikitnya sebagai puncak Mahameru yang dipindah-kan dari India ke Pulau Jawa Mitos di Indonesiabiasanya menceritakan terjadinya alam semestaterjadinya susunan para dewa terjadinya manusiapertama dunia dewata dan terjadinya makanan po-kok Ada beberapa pengertian mitos yang juga diung-kapkan oleh para sejarawan Dari beberapa penger-tian itu dapat disimpulkan bahwa mitos adalah ceritaprosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluksetengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan)dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya ce-rita atau penganutnya Mitos pada umumnyamenceritakan tentang terjadinya alam semesta duniabentuk khas binatang bentuk topografi petualanganpara dewa kisah percintaan mereka dan sebagainyaMitos itu sendiri ada yang berasal dari Indonesiadan ada juga yang berasal dari luar negeri Mitosyang berasal dari luar negeri pada umumnya telahmengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjutsehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan olehproses adaptasi karena perubahan jaman Mitos sa-ngat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Adamasyarakat yang mempercayai mitos tersebut namunada juga masyarakat yang tidak mempercayainyaJika mitos tersebut terbukti kebenarannya masya-rakat yang mempercayainya merasa untung Tetapijika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya ma-ka masyarakat bisa dirugikan

Mitos Asmat dalam penelitian ini adalah mitosyang berkembang dalam masyarakat Asmat ditutur-kan melalui bahasa Asmat atau bahasa Indonesiaserta menjadi aset kebudayaan Asmat secara khususdan aset kebudayaan Nusantara secara umum Mitosyang selama ini dipegang teguh oleh masyarakatAsmat adalah mitos Fumiripits Masyarakat Asmatpada umumnya menggolongkan mitos mereka samadengan cerita rakyat Karena dituturkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi Terkait dengantema dan nilainya mitos Asmat memiliki tingkatanlebih sakral dan suci karena mitos tersebut menjadi

landasan filosofis mereka dalam berkreasi atau men-ciptakan karya ukir Asmat

22 Antropologi SastraRatna (2011 31mdash37) berpendapat bahwa antropo-logi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan dalam pende-katan ini karya sastra tetap memiliki posisi dominanAntropologi sastra juga berarti analisis sastra antarbu-daya kebudayaan yang berbeda-beda semacamsastra bandingan Dalam analisis akan berkembangdua cara yaitu (a) analisis terhadap satu karya karyatunggal seorang pengarang dan (b) analisis terhadapsejumlah karya baik dari pengarang yang sama mau-pun berbeda Antropologi dan sastra juga berbagimasalah yang sama dalam kaitannya dengan sastralisan folklor dan tradisi lisan pada umumnya

Fokkema dan Kunne-Ibsch (dalam Ratna2011 37mdash38) mengungkapkan bahwa struktur sas-tra beranalogi dengan struktur mitos keduanya se-olah-olah berasal dari kategori yang sama Aspekantropologis dalam sastra meliputi keseluruhan karyasekaligus menunjukkan bahwa antropologi sastramerupakan model pendekatan yang sangat penting

Analisis antropologi dalam karya sastra adalahusaha untuk mencoba memberikan identitas terhadapkarya tersebut dengan menganggapnya sebagai me-ngandung aspek tertentu dalam hubungan ini ciri-cirikebudayaannya Ciri-ciri kebudayaan itu berupa ke-cenderungan ke masa lalu citra primordial dan citraarketipe Ratna (2011 49) mengemukakan beberapahal yang penting dalam penelitian antropologi sastraseperti berikut Pertama ciri-ciri antropologi sastraantara lain adalah (1) berkaitan dengan kebudayaan(2) intensitas pada masa lampau (3) intensitas padaisimuatan dan (4) merupakan ilmu yang relatif baruKedua teori yang mendukung analisis antropologisastra antara lain adalah (1) strukturalisme Levi-Strauss (2) semiotika Saussure dan Pierce (3) mitosRoland Barthes (4) arketipe Freud Jung dan Frye(5) teori-teori kearifan lokal (6) teori-teori multi-kultur (7) teori-teori etnisitas (8) teori-teori religidan (9) teori transaksi primordial Ketiga metodeanalisis yang bisa digunakan antara lain adalah (1)hermeneutik (2) kualitatif dan (3) deskriptif-analitik

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 7: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

23Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

India melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa Di Jawa Timurmisalnya Gunung Semeru dianggap oleh orang HinduJawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atausedikitnya sebagai puncak Mahameru yang dipindah-kan dari India ke Pulau Jawa Mitos di Indonesiabiasanya menceritakan terjadinya alam semestaterjadinya susunan para dewa terjadinya manusiapertama dunia dewata dan terjadinya makanan po-kok Ada beberapa pengertian mitos yang juga diung-kapkan oleh para sejarawan Dari beberapa penger-tian itu dapat disimpulkan bahwa mitos adalah ceritaprosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluksetengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan)dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya ce-rita atau penganutnya Mitos pada umumnyamenceritakan tentang terjadinya alam semesta duniabentuk khas binatang bentuk topografi petualanganpara dewa kisah percintaan mereka dan sebagainyaMitos itu sendiri ada yang berasal dari Indonesiadan ada juga yang berasal dari luar negeri Mitosyang berasal dari luar negeri pada umumnya telahmengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjutsehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan olehproses adaptasi karena perubahan jaman Mitos sa-ngat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Adamasyarakat yang mempercayai mitos tersebut namunada juga masyarakat yang tidak mempercayainyaJika mitos tersebut terbukti kebenarannya masya-rakat yang mempercayainya merasa untung Tetapijika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya ma-ka masyarakat bisa dirugikan

Mitos Asmat dalam penelitian ini adalah mitosyang berkembang dalam masyarakat Asmat ditutur-kan melalui bahasa Asmat atau bahasa Indonesiaserta menjadi aset kebudayaan Asmat secara khususdan aset kebudayaan Nusantara secara umum Mitosyang selama ini dipegang teguh oleh masyarakatAsmat adalah mitos Fumiripits Masyarakat Asmatpada umumnya menggolongkan mitos mereka samadengan cerita rakyat Karena dituturkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi Terkait dengantema dan nilainya mitos Asmat memiliki tingkatanlebih sakral dan suci karena mitos tersebut menjadi

landasan filosofis mereka dalam berkreasi atau men-ciptakan karya ukir Asmat

22 Antropologi SastraRatna (2011 31mdash37) berpendapat bahwa antropo-logi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan dalam pende-katan ini karya sastra tetap memiliki posisi dominanAntropologi sastra juga berarti analisis sastra antarbu-daya kebudayaan yang berbeda-beda semacamsastra bandingan Dalam analisis akan berkembangdua cara yaitu (a) analisis terhadap satu karya karyatunggal seorang pengarang dan (b) analisis terhadapsejumlah karya baik dari pengarang yang sama mau-pun berbeda Antropologi dan sastra juga berbagimasalah yang sama dalam kaitannya dengan sastralisan folklor dan tradisi lisan pada umumnya

Fokkema dan Kunne-Ibsch (dalam Ratna2011 37mdash38) mengungkapkan bahwa struktur sas-tra beranalogi dengan struktur mitos keduanya se-olah-olah berasal dari kategori yang sama Aspekantropologis dalam sastra meliputi keseluruhan karyasekaligus menunjukkan bahwa antropologi sastramerupakan model pendekatan yang sangat penting

Analisis antropologi dalam karya sastra adalahusaha untuk mencoba memberikan identitas terhadapkarya tersebut dengan menganggapnya sebagai me-ngandung aspek tertentu dalam hubungan ini ciri-cirikebudayaannya Ciri-ciri kebudayaan itu berupa ke-cenderungan ke masa lalu citra primordial dan citraarketipe Ratna (2011 49) mengemukakan beberapahal yang penting dalam penelitian antropologi sastraseperti berikut Pertama ciri-ciri antropologi sastraantara lain adalah (1) berkaitan dengan kebudayaan(2) intensitas pada masa lampau (3) intensitas padaisimuatan dan (4) merupakan ilmu yang relatif baruKedua teori yang mendukung analisis antropologisastra antara lain adalah (1) strukturalisme Levi-Strauss (2) semiotika Saussure dan Pierce (3) mitosRoland Barthes (4) arketipe Freud Jung dan Frye(5) teori-teori kearifan lokal (6) teori-teori multi-kultur (7) teori-teori etnisitas (8) teori-teori religidan (9) teori transaksi primordial Ketiga metodeanalisis yang bisa digunakan antara lain adalah (1)hermeneutik (2) kualitatif dan (3) deskriptif-analitik

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 8: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

24Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Keempat teknik analisis yang memungkinkan dila-kukan antara lain adalah (1) menguraikan (2) mem-bandingkan (3) mengklasifikasikan (4) membagan-kan dan (5) mentabelkan Kelima instrumen analisisdapat berupa (1) peneliti sendiri (2) kartu data (3)kertas pensil dsb

3 Pembahasan31 Kondisi Sosial Budaya Suku AsmatNama ldquoAsmatrdquo mulai dikenal oleh khalayak padatahun 1930 karena serangan mereka di daerah sukuMimika Pada tahun 1953 daerah suku Asmatmenjadi bagian dari distrik New Guinea Selatan yangberkedudukan di Achatsj Setahun sebelumnya se-orang pastor bernama G Zegwaard MSC bekerjasebagai misionaris di antara suku Asmat dan dari dia-lah bisa diketahui suku yang perlu dicatat di sini SukuAsmat mendiami dataran rendah berawa-rawaberlumpur dan ditutup oleh hutan tropis Sungai yangmengalir di daerah ini banyak sekali dan warnanyagelap karena lumpur Keadaan alam yang demikianitu disebabkan oleh tingginya curah hujan Sifat per-kawinan dalam masyarakat Asmat berdasarkan prin-sip eksogami Selain itu perkawinan endogami di-mungkinkan bila kedua belah pihak tidak berasal darisatu garis keturunan lurus Suku Asmat menganut sis-tem patrilineal Artinya sebelum perempuan Asmatmenikah dia masih masuk dalam klen ayahnya Akantetapi setelah menikah ia mengikuti klen suaminyaHak kepemilikan dalam waris juga ditetapkan menu-rut garis keturunan ayah Suku Asmat juga mengikutipola menetap patrilokal Artinya setelah seorang pe-rempuan Asmat menikah dia menetap bersamakeluarga suaminya Apabila suaminya meninggal istridan anak-anak tetap tinggal bersama keluarga suami-nya Mereka itu menjadi tanggung jawab keluargasuaminya Suku Asmat juga menjalankan perkawinanlevirat atau perkawinan antaripar (Martosedono1994 47mdash52) Suku Asmat hidup dari hasil berburubertani dan menangkap ikan

Pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menye-rahkan Papua kepada pemerintah sementara PBBdan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah RItanggal 1 Mei 1963 Asmat sebagai bagian dari wila-

yah Papua otomatis menjadi bagian dari NKRI Wi-layah ini terbagi dalam tujuh distrik Empat puluh ta-hun kemudian tepatnya tanggal 12 April 2003 Pen-jabat Bupati Asmat dilantik Wilayah Asmat resmimenjadi kabupaten dengan tujuh distrik di dalamnyayaitu Agats Akat Sawa Erma Atsy Suator Fayitdan Pantai Kasuari Dunia Asmat dihuni oleh roh-roh yang tidak terhitung jumlahnya bahkan benda-benda mati pun mempunyai kekuatan gaib untukmempengaruhi dan memiliki efek terhadap kehidup-an Prinsip animisme menyerap semua lapisan Bu-daya zaman batu bahkan belum satu abad berlaluAkan tetapi generasi Asmat telah meloncat melam-paui kurun waktu selama ribuan tahun mencapai erareformasi untuk terlibat langsung dalam percaturanpolitik dan menang Di atas segala kemenangan ceri-ta rakyat dan mitos pada komunitas Asmat yang men-jadi bagian dari khazanah budaya tetap tercatat dandiyakini secara bersama-sama

Di sisi filosofis orang Asmat Linggasari(200812-13) menyatakan bahwa suku Asmat per-caya bahwa nenek moyang mereka berasal daripatung Kepercayaan tersebut memunculkan mitosyang mengakar kuat dalam kehidupan suku Asmatsampai hari ini yaitu Fumiripits Mitos tersebut cu-kup membuktikan bahwa suku Asmat dengan ldquokese-derhanaanrdquo mereka ternyata masih memiliki kesepa-katan atau pegangan yang relatif utuh dalam menjagaidentitas mereka Suatu mitos dapat menjadi indikasitentang apa yang menjadi ldquopandangan hiduprdquo suatumasyarakat Dengan mitos paling tidak suatu ma-syarakat dapat memiliki semacam pegangan yang se-dikit membuat hidup lebih tenteram Dengan demiki-an mereka dapat melanjutkan kehidupan yang serbakontradiktif ini dengan persepsi bersama yang relatiftidak terpecah-pecah Suatu hal yang mengagumkancerita rakyat atau mitos berkembang di wilayah Asmatmemiliki struktur yang kuat dan meyakinkan Suatupertanda cerita itu bukan suatu dongeng yang munculsecara terpaksa Bagi sementara kaum muda Asmatmitos dan segala macam bentuk legenda atau hikayatyang berkembang di lingkungan tempat tinggalnyamenjadi suatu hal yang amat sakral (pamali) untukdiceritakan kepada orang lain karena akan mendapat

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 9: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

25Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

sakit Beragam dongeng yang melegenda ibaratperekat yang menyatukan seluruh kehidupan secarakultural Asmat selalu penuh misteri dan diliputi ra-hasia Di dalam kehidupan yang penuh rahasia itukesatuan dalam komunitas adalah penting Di sampingmenyatukan persepsi di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan pembelajaran budi pekerti untuk me-misahkan yang baik dan yang buruk Sikap moralmerupakan hal mendasar dalam proses pendewasaanseorang anak manusia

Lebih jauh Linggasari (2008 14mdash15) menje-laskan bahwa orang Asmat percaya kalau dunia initerdiri atas tiga bagian Bagian pertama adalah ada-lah dunia hidup atau Asmat ow capinmi Bagiankedua adalah tempat persinggahan orang-orang yangsudah meninggal dan belum memasuki tempat istira-hat yang kekal di safar (surga) yang disebut dampuow capinmi Roh-roh yang tinggal di sana adalahpenyebab penyakit penderitaan gempa bumi danpeperangan Orang-orang yang masih hidup harusmenebus roh-roh ini dengan membuat pesta-pestadan ukiran serta memberinya nama agar mereka da-pat masuk ke alam safar yang merupakan tujuanakhirmdashbagian ketigamdashdari kehidupan orang Asmat

Gerbrand dan Eyde (dalam Koentjaraningrat1994 340 Sianipar 2008 76mdash77) menambahkanbahwa orang Asmat menyebut diri mereka Asmat-ow rsquoorang pohonrsquo Kata asmat diartikan sebagairsquokami manusia kayursquo rsquokami adalah orang kayu po-honrsquo atau rsquoasal-usul kami berasal dari kayu pohonrsquoSebutan itu merupakan pengakuan kukuh orang As-mat yang didasarkan pada kepercayaan religi yangdiwariskan melalui dongeng legenda suci mengenaipenciptaan orang Asmat yang pertama Kecuali ituada juga kepercayaan suku Asmat bahwa wanitadiciptakan dari pohon sagu

Selanjutnya Sianipar (2008 86) makin mem-pertegas bahwa filosofis rsquoAsmat-owrsquo tersebut mela-hirkan berbagai keyakinan inti yang arahnya adalahpenghormatan kepada arwah para leluhur Pohondan hutan adalah pemberi dan pemelihara kehidupankesuburan dan kelimpahan Demikian juga leluhurdiyakini sebagai pencipta pemberi dan pemeliharakehidupan pemberi kesuburan dan kelimpahan

32 Mitos Asmat FumiripitsSeperti yang dikemukakan sebelumnya mitos yangmengakar kuat dalam kehidupan suku Asmat adalahFumiripits Mitos tersebut cukup membuktikan bah-wa suku Asmat dengan ldquokesederhanaanrdquo mereka ter-nyata masih memiliki kesepakatan atau peganganyang relatif utuh dalam menjaga identitas merekaMitos Fumiripits telah dibukukan oleh seorang lelakiAsmat yang bernama Kaspar Manmak dalam bukuFolklore (Pada Komunitas Rumpun Bisman As-mat) terbitan Bigraf Yogyakarta (2008) Teks mitosFumiripits dari buku inilah yang dianalisis oleh pe-neliti Berikut akan disajikan analisis terhadap unsur-unsur dalam mitos Asmat Fumiripits

321 Unsur IntrinsikUnsur intrinsik dalam mitos Fumiripits sebagai salahsatu genre sastra lisan dalam penelitian ini disamakandengan unsur intrinsik dalam sastra tulisan karenamitos Asmat Fumiripits tersebut sudah disajikan da-lam sebuah teks sastra Unsur intrinsik itu meliputilatar alur tokoh dan penokohan sudut pandang dantema

a) Latar

Tempat1) dalam hutan terdapat dalam penggalan

Alkisah hiduplah seorang pemuda bernamaFumiripits di dalam hutan (kalimat pertama)

2) di muara Sungai Sirets terdapat dalam peng-galanDi muara sungai pemuda itu bertemu de-ngan sekelompok gadis yang semuanya ber-paras cantik (kalimat ke-3)

3) dalam perahu lesung terdapat dalam penggalanFumiripits dengan selembar tikar daun danmembarinkannya di dalam perahu lesungagar dapat menyembunyikannya dari pan-dangan saudara perempuan yang lain(kalimat ke-7)

4) di tepi Sungai Momants terdapat dalam peng-galan

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 10: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

26Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Dalam keadaan terbungkus tikar daun Fu-miripits terhanyut ke laut dan terdampar ditepi sungai Momants (kalimat ke-10)

5) rumah panjang terdapat dalam penggalanFumiripits membangun rumah panjang se-bagai tempat tinggal tetapi ia telah merasakesepian (kalimat ke-14)Fumiripits mengatur patung-patung itu ber-jajar di seputar kediamannya (kalimat ke-19)

SuasanaLatar suasana dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat

Dalam kesendiriannya ia berkeinginan un-tuk mengukir patung dari kayu Fumiripitsmenebang pohon memotongnya dan mulaimembentuk kepala badan tangan dan ka-ki sehingga wujud itu menyerupai betul ma-nusia Di antara patung-patung itu ada yangberbentuk laki-laki dan ada pula yang ber-bentuk perempuan Patung-patung itu sa-ngat halus dan indah Fumiripits mengaturpatung-patung itu berjajar di seputar ke-diamannya Ia merasa sangat senang de-ngan hasil ciptaannya tetapi patung-patungitu tetaplah benda mati tak bisa bergerakapa lagi bicara (paragraf ke-4)

WaktuLatar waktu dalam mitos Fumiripits diungkapkanmelalui penggambaran suasana alam dan lingkunganhidup suku Asmat pada siang hari Hal ini terdapatdalam setiap kalimat demi kalimat dalam setiap pa-ragraf Tidak ada kata rsquogelaprsquo rsquotemaramrsquo atau rsquoti-durrsquo yang disimbolkan dengan suasana pada waktumalam hari Adanya alur penceritaan tentang aktivitasperjalanan mengukir membangun rumah yang se-cara umum menggambarkan suasana siang harisecara tidak langsung

Sosial BudayaLatar sosial dan budaya yang sangat dominan dalammitos Fumiripits pastinya budaya suku Asmat yang

hidup di pedalaman Papua Hal ini terdapat dalamkutipan berikut

Akhirnya patung-patung itu bernapas danhidup layaknya manusia Mereka adalahorang-orang pertama yang mengawali kehi-dupan di Asmat hingga hari ini dan untukselamanya (paragraf terakhir)

Alur atau PlotApa pun defenisi yang diberikan tentang alur ceritadapatlah dipahami bahwa alur atau plot sebuah ceritaseharusnya disusun secara teratur dan dinamis sekali-pun tidak berdasarkan urutan-urutan kronologis pe-ristiwanya Sangat penting bahwa alur mencakupikeseluruhan unsur yang membangun keutuhan mak-na dan tujuan cerita sebagaimana yang seharusnyadimaksudkan oleh pengarang atau penutur Unsurcerita mencakupi unsur intrinsik dan ekstrinsik yangmembuat sebuah cerita menjadi penting karenamaknanya jelas tercipta (Sianipar 2008 41)

Alur atau plot mitos Fumiripits merupakan alurmaju (forward) Karena penutur mengisahkan mitosini berdasarkan urutan waktu dan peristiwa yang adaHal ini dapat dicermati dari kata demi kata dan setiapkalimat dalam rentetan beberapa paragraf yang me-nyusun teks mitos tersebut Pada umumnya penutursastra lisan menggunakan alur maju untuk memper-mudah proses kreatifnya Walaupun secara substansidan esensinya cerita dan peristiwa yang dituturkanmerupakan cerita atau peristiwa yang ada di masa lalu

Tokoh dan PenokohanTokoh yang terdapat dalam mitos ini sebagai berikut- Fumiripits sebagai tokoh utama yang memiliki

karakter pemuda yang kuat dan rajin Gam-baran karakter tokoh tersebut terdapat dalamparagraf pertama ke-4 dan ke-5

- Gadis Asmat sebagai tokoh pembantu yang me-miliki karakter pemalu dan cerdas Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafpertama dan ke-2

- Burung elang sebagai tokoh pembantu yangmemiliki karakter sakti dan baik hati Gambarankarakter tokoh tersebut terdapat dalam paragrafke-3

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 11: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

27Ummu Fatimah Ria Lestari Mitos Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra

Sudut PandangSudut pandang pengisahan dapat melibatkan tokohsebagai orang pertama tunggal yang menyebut dirinyaldquoakurdquo orang pertama jamak yang menyebut dirinyaldquokamirdquo atau ldquokitardquo orang ketiga tunggal yang disebutldquodiardquo atau kata ganti yang merujuk langsung kepadatokoh dan orang ketiga jamak yang disebut ldquomere-kardquo Dalam mitos Fumiripits penutur menggunakansudut pandang orang ketiga tunggal dengan menyebutkata ganti ldquoiardquo ldquoseorang pemudardquo atau ldquoFumiripitsrdquo

Tema atau GagasanTema atau gagasan merupakan subjek yang menjadipokok penceritaan atau pengisahan dalam karya sas-tra Mitos Fumiripits ini memiliki tema asal-usul ne-nek moyang (leluhur) suku Asmat Hal ini dapat di-ketahui dengan mudah karena penutur secara lang-sung mengungkapkannya dalam akhir cerita ldquoAkhir-nya patung-patung itu bernapas dan hidup layaknyamanusia Mereka adalah orang-orang pertama yangmengawali kehidupan di Asmat hingga hari ini danuntuk selamanyardquo

Melalui penuturan dan teks mitos ini juga pe-nutur secara tak langsung hendak menyampaikanbahwa suku Asmat memiliki kepercayaan bahwa Fu-miripits adalah rsquoSang Penciptarsquo manusia Asmat un-tuk yang pertama kali Sehingga mereka menganggappatung Mbis adalah titisan leluhur mereka

322 Unsur EkstrinsikSeperti yang telah diutarakan pada awal pembahasantentang mitos ini unsur antropologis dalam tuturansastra lisan dan tulisan teks sastra menjadi pintu untukmasuk ke dalam isi karya sastra Sehingga dapatdikatakan bahwa masalah antropologi yang menjadiunsur ekstrinsik dalam tuturan dan teks mitos ini Da-lam pembahasan sisi antropologis dalam mitos inipembahasan akan fokus pada antropologi kebudaya-an suku Asmat Mitos Fumiripits menjadi bagiankecil dari komponen penyusun kebudayaan AsmatKarena tema dan isinya menyangkut konsep pencip-taan manusia Asmat yang pertama kali Secara antro-pologis juga menyiratkan konsep kepercayaan ani-misme dan dinamisme manusia Asmat di masa lalusekarang dan nanti Sisi antropologis Asmat banyak

ditemui dalam mitos ini secara tersirat Hal itu ter-gambar dalam beberapa paragraf di dalamnya Halitu memperkuat penjelasan tentang situasi alam ima-jinasi dan jalan pikiran manusia Asmat dalammenjalani aktivitas hidupnya sehari-hari Dalam kaitanmitos dan masyarakat Asmat mitos adalah landasanfilosofis yang dipegang dan dipercayai masyarakatAsmat dalam menjalani kesehariannya secara ko-lektif Hal itu sudah dijelaskan secara deskriptif da-lam tulisan para misionaris atau antropolog yang per-nah meneliti dan menetap di Asmat

4 Penutup41 SimpulanSetelah menganalisis keseluruhan isi dari mitos Fumi-ripits sebagaimana yang telah dijelaskan penelitimenyimpulkan bahwa unsur intrinsik mitos ini tersusunatas (a) setting atau latar (b) alur atau plot (c) tokohdan penokohan (d) sudut pandang dan (e) temaatau gagasan Sementara itu melalui kajian antro-pologi sastra pada tuturan lisan dan dalam teks tulisanmitos dapat diketahui sisi antropologis masyarakatAsmat di Papua Selain itu ditemukan adanya rele-vansi antara mitos dan manusia Asmat Relevansi ituterlihat dengan adanya mitos sebagai landasan filo-sofis kolektif dalam masyarakat Asmat Hal ini pulayang menyusun tuturan lisan dan teks tulisan mitosini secara ekstrinsik Oleh karena itu kajian antropo-logi sastra dianggap tepat untuk diterapkan dalamanalisis sastra lisan baik yang masih dalam tuturanmaupun yang sudah dituliskan sebagai teks sastratulis

42 SaranPeneliti menyarankan agar kegiatan penelitian sastrakhususnya sastra lisan dalam genre apa pun di tanahPapua ini dapat dilaksanakan secara fokus bertahapdan terarah untuk tujuan jangka panjang menengahdan pendek dalam pembangunan karakter bangsaIndonesia menyeluruh dan khususnya masyarakatPapua Oleh karena itu adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait sangat diharapkan

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013

Page 12: MITOS ASMAT FUMIRIPITS DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI …

28Gramatika Volume II Nomor 1 JanuarimdashJuni 2014

Daftar PustakaDanandjaja James 2002 Folklor Indonesia Ilmu

Gosip Dongeng dan Lain-Lain JakartaGrafiti Press

Koentjaraningrat 1994 Irian Jaya MembangunMasyarakat Majemuk Jakarta Djambatan

Linggasari Dewi 2008 Realitas di Balik IndahnyaUkiran Potret Keseharian Suku Asmat diKecamatan Agats Yogyakarta Kunci Ilmu

Manmak Kaspar 2008 Folklore (Pada Komu-nitas Rumpun Bismam Asmat) YogyakartaBigraf

Martosedono Amir 1994 Sekelumit Suku-SukuPedalaman di Indonesia Suku AsmatSemarang Aneka Ilmu

Ratna Nyoman Kutha 2006 Teori Metode danTeknik Penelitian Sastra Dari Strukturalis-me Hingga Postrukturalisme PerspektifWacana Naratif Yogyakarta Pustaka Pelajar

mdashmdashmdashmdashmdash 2011 Antropologi Sastra PerananUnsur-Unsur Kebudayaan dalam ProsesKreatif Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sianipar Jonner 2008 Makna-Makna RitualPatung MBis Asmat Jayapura Balai BahasaJayapura

Taum Yoseph Yapi 2011 Studi Sastra Lisan Seja-rah Teori Metode dan Pendekatan DisertaiContoh Penerapannya Yogyakarta Lamera

Daftar LamanBangunanto 2012 Pengertian Mitos Legenda dan

Cerita Rakyat (Online) (httpbangungunantowordpresscom20120326pengertian-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat) diakses tanggal 5Januari 2013

Wikipedia 2013 Mitos (Online) (httpwwwidwikipediamitos) diakses tgl 5 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan 2013 Mitos (Online) (httpwww ilmupengetahuan netmitos htmlmore-425) diakses tanggal 5 Januari 2013