10
MATERI KEPERAWATAN JIWA “MODEL KONSEP KEPERAEWATAN JIWA” JALUR KHUSUS RS HARAPAN ANDA TEGAL PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS

Model Konsep Keperawatan Jiwa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jiwa

Citation preview

Page 1: Model Konsep Keperawatan Jiwa

MATERI KEPERAWATAN JIWA

“MODEL KONSEP KEPERAEWATAN JIWA”

JALUR KHUSUS RS HARAPAN ANDA TEGAL

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

2012

Page 2: Model Konsep Keperawatan Jiwa

KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA

Seiring dengan perubahan jaman, peran perawat kesehatan jiwa mulai muncul pada tahun

1950-an. Weiss (1947) menggambarkan beda perawatan kesehatan jiwa dengan perawatan umum

yaitu adanya terapi sikap. Perawat menggunakan sikap yang baik dalam menyembuhkan pasien.

Dalam mengimplementasikan terapi ini, perawat mendemonstrasikan penerimaan, pengertian

tentang klien, meningkatkan interest dan partisipasi. Pada realitas, klien diperlakukan secara

individual dan unik, jadi sikap perawat harus sesuai dengan masalah yang dihadapi pasien.

Perawatan kesehatan jiwa adalah proses berhubungan yang meningkatkan dan

mempertahankan perilaku yang akan menyokong integritas fungsi. Yang dimaksud klien meliputi

individu, kelompok, keluarga, organisasi atau masyarakat.

Menurut American Nurses Association (ANA) divisi perawatan kesehatan jiwa, mendefinisikan

perawatan kesehatan jiwa sebagai area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu

perilaku manusia dan diri sendiri secara terapeutik untuk meningkatkan, mempertahankan,

memulihkan kesehatan jiwa klien dan meningkatkan kesehatan mental masyarakat di mana klien

berada. Berikut adalah Beberapa model konseptual perawatan kesehatan jiwa yaitu :

1. Model Psikoanalisa

Merupakan model yang pertama dikemukakan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisa meyakini

bahwa penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan dengan perkembangan pada

masa anak.

Setiap fase perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang harus dicapai. Gejala

merupakan symbol dari konflik. Proses terapi psikoanalisa memakan waktu yang lama. Model ini

menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego(akal) tidak

berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting). Ketidakmampuan seseorang dalam

menggunakan akalnya (ego) untuk mematuhi tata tertib, peraturan, norma, agama (super ego/das

uber ich), akan mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviation of Behavioral).

Faktor penyebab lain gangguan jiwa dalam teori ini adalah adanya konflik intrapsikis terutama

pada masa anak-anak. Misalnya ketidakpuasan pada masa oral dimana anak tidak mendapatkan

air susu secara sempurna, tidak adanya stimulus untuk belajar berkata- kata, dilarang dengan

kekerasan untuk memasukkan benda pada mulutnya pada fase oral dan sebagainya. Hal ini akan

menyebabkan traumatic yang membekas pada masa dewasa.

Proses terapi pada model ini adalah menggunakan metode asosiasi bebas dan analisa mimpi,

transferen untuk memperbaiki traumatic masa lalu. Misalnya klien dibuat dalam keadaan ngantuk

yang sangat. Dalam keadaan tidak berdaya pengalaman alam bawah sadarnya digali dengan

Materi jiwa/model konsep kep/Jasus/yudi/bhamada/2012

Page 3: Model Konsep Keperawatan Jiwa

pertanyaan-pertanyaan untuk menggali traumatic masa lalu. Hal ini lebih dikenal dengan metode

hypnotic yang memerlukan keahlian dan latihan yang khusus.

Dengan cara demikian, klien akan mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya, sedangkan

therapist berupaya untuk menginterpretasi pikiran dan mimpi pasien.

Peran perawat adalah berupaya melakukan assessment atau pengkajian mengenai keadaan-

keadaan traumatic atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu misalnya ( pernah

disiksa orang tua, pernah di sodomi, diperlakukan secara kasar, ditelantarkan, diasuh dengan

kekerasan, diperkosa pada masa anak), dengan menggunakan pendekatan komunikasi

terapeutik setelah terjalin trust (saling percaya).

2. Model Interpersonal

Model ini dikembangkan oleh Harry Stack Sullivan. Sebagai tambahan Hildegard Peplau

mengembangkan teori interpersonal perawatan. Pandangan interpersonal terhadap

penyimpangan perilaku, teori interpersonal meyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan

interpersonal.

Sullivan menekankan besarnya pengaruh perkembangan masa anak-anak terhadap kesehatan

jiwa individu.

Kecemasan pertama yang sungguh-sungguh dialami sewaktu bayi pada saat merasakan

kecemasan ibu. Selanjutnya kecemasan dihubungkan dengan penolakan / tidak direstui oleh

orang-orang yang dekat/penting bagi individu. Jika anak hanya menerima stimulus penolakan

atau kecemasan atau kritik, maka anak akan mengembangkan sistem diri yang negatif.

Menurut Sullivan: individu memandang orang lain sesuai dengan yang ada pada dirinya.

Ada 2 dorongan yang dimiliki pada individu:

a. Dorongan untuk kepuasan

Berhubungan dengan kebutuhan dasar seperti: lapar, tidur, kesepian, nafsu.

b. Dorongan untuk keamanan

Berhubungan dengan kebutuhan budaya seperti penyesuaian norma sosial, nilai suatu

kelompok tertentu

Proses terapi

Mengoreksi pengalaman interpersonal dengan mengalami hubungan yang sehat dengan

terapis, klien akan belajar berhubungan interpersonal yang memuaskan dengan re-edukasi

dan mengembangkan hubungan saling percaya.

Proses terapi menurut konsep ini adalah Build Feeling Security (berupaya membangun rasa

aman pada klien), Trusting Relationship and interpersonal Satisfaction (menjalin hubungan

Materi jiwa/model konsep kep/Jasus/yudi/bhamada/2012

Page 4: Model Konsep Keperawatan Jiwa

yang saling percaya) dan membina kepuasan dalam bergaul dengan orang lain sehingga klien

merasa berharga dan dihormati.

Peran perawat dalam terapi adalah share anxieties (berupaya melakukan sharing mengenai

apa-apa yang dirasakan klien, apa yang biasa dicemaskan oleh klien saat berhubungan

dengan orang lain), therapist use empathy and relationship ( perawat berupaya bersikap

empati dan turut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh klien). Perawat memberiakan

respon verbal yang mendorong rasa aman klien dalam berhubungan dengan orang lain.

3. Sosial Model

Model ini berfokus pada lingkungan sosial yang mempengaruhi individu dan pengalaman

hidupnya. Pandangan sosial terhadap penyimpangan perilaku, kondisi sosial bertanggung jawab

terhadap penyimpangan perilaku, perilaku yang dianggap normal pada suatu daerah tertentu

mungkin sebagai penyimpangan pada daerah yang lain.

Individu yang sudah dilabel/dicap jika tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma lingkungan,

maka perilaku tersebut memerlukan perawatan/dirawat.

Menurut Szazz, individu bertanggung jawab terhadap perilakunya. Individu tersebut harus mampu

mengontrol untuk menyesuaikan perilakunya dengan yang diharapkan masyarakatnya.

Kaplan, meyakini bahwa situasi sosial dapat mencetuskan gangguan jiwa. Oleh karena itu,

konsep pencegahan primer, sekunder dan tertier sangat penting. Situasi yang dapat menjadi

pencetus:

a. Kemiskinan, situasi keuangan tidak stabil, pendidikan tidak adekuat.

b. Kurang mampu mengatasi stress.

c. Kurang support system.

Situasi tersebut di atas dapat diantisipasi dan dapat dicegah.

Proses terapi:

a. Prevensi primer

b. Kesehatan jiwa masyarakat

c. Crisis intervensi

Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam konsep model ini adalah environment

manipulation and social support ( pentingnya modifikasi lingkungan dan adanya dukungan sosial)

Peran perawat dalam memberikan terapi menurut model ini adalah pasien harus menyampaikan

masalah menggunakan sumber yang ada di masyarakat melibatkan teman sejawat, atasan,

keluarga atau suami-istri. Sedangkan therapist berupaya : menggali system sosial klien seperti

suasana dirumah, di kantor, di sekolah, di masyarakat atau tempat kerja.

Materi jiwa/model konsep kep/Jasus/yudi/bhamada/2012

Page 5: Model Konsep Keperawatan Jiwa

4. Eksistensi Model

Teori ini berfokus pada pengalaman individu pada saat ini dan di sini. Pandangan model

eksistensi terhadap penyimpangan perilaku, penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus

hubungan dengan dirinya dan lingkungan. Keasingan akan dirinya dan lingkungan dapat terjadi

karena hambatan atau larangan pada diri individu. Individu merasa putus asa, sedih, sepi, kurang

kesadaran akan dirinya dan penerimaan diri yang mencegah partisipasi dan penghargaan pada

hubungan dengan orang lain.

Klien sudah kehilangan atau tidak mungkin menemukan nilai-nilai yang memberi arti pada

eksistensinya.

Prinsip dalam proses terapinya adalah : mengupayakan individu agar berpengalaman bergaul

dengan orang lain, memahami riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses atau dapat

dianggap sebagai panutan(experience in relationship), memperluas kesadaran diri dengan cara

introspeksi (self assessment), bergaul dengan kelompok sosial dan kemanusiaan (conducted in

group), mendorong untuk menerima jatidirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback tentang

perilakunya dari orang lain (encouraged to accept self and control behavior).

Prinsip keperawatannya adalah : klien dianjurkan untuk berperan serta dalam memperoleh

pengalaman yang berarti untuk memperlajari dirinya dan mendapatkan feed back dari orang lain,

misalnya melalui terapi aktivitas kelompok. Terapist berupaya untuk memperluas kesadaran diri

klien melalui feed back, kritik, saran atau reward & punishment.

5. Model Komunikasi

Komunikasi membedakan manusia dengan organisme lain. semua perilaku mengkomunikasikan

sesuatu. Mengerti arti perilaku tergantung dari kejelasan komunikasi antara pengiriman dan

penerima.

Penyimpangan terjadi jika pesan yang disampaikan tidak jelas, penyimpangan komunikasi

menyangkut verbal dan non verbal, posisi tubuh, kecepatan dan volume suara atau bicara.

Proses terapi:

a. Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah.

b. Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif.

c. Memberi alternatif koreksi untuk komunikasi yang tidak efektif.

d. Melakukan analisa proses interaksi.

Materi jiwa/model konsep kep/Jasus/yudi/bhamada/2012

Page 6: Model Konsep Keperawatan Jiwa

6. Model Perilaku

Dikembangkan oleh H.J. Eysenck, J. Wilpe dan B.F. Skinner. Terapi modifikasi perilaku

dikembangkan dari teori belajar (learning theory).

Belajar terjadi jika ada stimulus dan timbul respon, serta respon dikuatkan (reinforcement).

Respon dikuatkan dengan cara pengulangan terhadap sesuatu hal dan pemberi reinforcement.

Proses terapi

a. desentisasi dan relaksasi

desentisasi dan relaksasi sering dilakukan bersama-sama.

Klien dapat mengalami cemas dari yang ringan sampai yang berat, dan

mempratekkan tehnik relaksasi

b. asertif training ; adalah belajat menggunakan kemampuan berdiri pada kekuatan

dan hak sendiri tanpa menyinggung.

c. Positif training

Dipakai untuk mendorong perilaku sosial khususnya klien khronik yang dirawat,

pengalaman yang menyenangkan akan mendorong pengalaman pada waktu yang

akan datang.

d. Self regulasi

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1 set standar ketrampilan

Self observasi

Self evaluasi

Self reinforcement

7. Medikal Model

Berfokus pada diagnose penyakit, sehingga pengobatan didasarkan pada diagnose itu.

Medical model terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara ilmiah.

Pandangan medical terhadap penyimpangan perilaku:

Banyak pendapat medical model bahwa penyimpangan perilaku merupakan manifestasi

gangguan sistem syaraf pusat (SSP). Dicurigai bahwa depresi dan schizophrenia dipengaruhi

oleh transmisi impuls neural, serta gangguan synaptic; yaitu masalah biokimia, faktor lingkungan

dan sosial diperhitungkan sebagai faktor pencetus.

Proses terapi Hubungan klien dokter merupakan hubungan percaya dan mengikuti rencana

pengobatan :

a. pengobatan meliputi jangka pendek dan jangka panjang

Materi jiwa/model konsep kep/Jasus/yudi/bhamada/2012

Page 7: Model Konsep Keperawatan Jiwa

b. terapi supportif

c. insight oriented terapi yaitu belajar meroda mengatasi stressor.

8. Model Keperawatan

Pendekatan keperawatan berdasarkan :

a. teori sistem

b. teori perkembangan

c. teori interaksi

d. pendekatan holistic

e. pendekatan proses keperawatan

9. perbandingan model biomedik dengan keperawatan (Stuart & Sundeen, 1999, hal 55)

Pandangan model keperawatan terhadap penyimpangan perilaku, asuhan keperawatan

berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial, dengan

berfokus pada :

a. rentang sehat sakit

b. teori dasar keperawatan

c. tindakan keperawatan

d. dampak atau hasil tindakan

Materi jiwa/model konsep kep/Jasus/yudi/bhamada/2012

MEDIKAL KEPERAWATAN

Vulnerability/mudah terkena

ResikoPenyakit

Page 8: Model Konsep Keperawatan Jiwa

Perilaku manusia berada pada rentang adaptif – maladaptive, perilaku yang diobservasi

merupakan hasil dari berbagai faktor.

Proses terapi menggunakan prosedur proses keperawatan

Pengkajian-diagnose-perencanaan-tindakan eveluasi

Teori keperawatan dengan teori modalitas.

Materi jiwa/model konsep kep/Jasus/yudi/bhamada/2012

Penyebab

Masalah Kesehatan

Pengobatan

Respon manusia

Asuhan keperawatan