50
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN 1. 1. MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KONTEKSTUAL 2. 2. MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOOPERATIF 3. 3. MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM 4. 4. MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK 5. 5. MODEL PEMBELAJARAN PA MODEL PEMBELAJARAN PA I I KEM KEM 6. 6. MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN COLABORATIVE COLABORATIVE

Model model-pembelajaran1

Embed Size (px)

Citation preview

MODEL-MODEL PEMBELAJARANMODEL-MODEL PEMBELAJARAN

1.1. MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

2.2. MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFKOOPERATIF

3.3. MODEL PEMBELAJARAN KUANTUMMODEL PEMBELAJARAN KUANTUM4.4. MODEL PEMBELAJARAN TEMATIKMODEL PEMBELAJARAN TEMATIK5.5. MODEL PEMBELAJARAN PAMODEL PEMBELAJARAN PAIIKEMKEM6.6. MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN

COLABORATIVECOLABORATIVE

MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

• Pembelajaran Kontekstual adalah konsep Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.mereka sehari-hari.

LANDASAN FILOSOFISMODEL LANDASAN FILOSOFISMODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUALPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

::1.1. CTL mencerminkan konsep saling CTL mencerminkan konsep saling

bergantungan.bergantungan.2.2. CTL mencerminkan prinsip deferensiasiCTL mencerminkan prinsip deferensiasi3.3. CTL mencerminkan prinsip CTL mencerminkan prinsip

pengorganisasian diripengorganisasian diri

Landasan filosofi CTL adalahLandasan filosofi CTL adalah• konstrukkonstruktivtivisme isme artinyaartinya filosofi belajar filosofi belajar

yang menekankan bahwa belajar tidak yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan harus utuh.dipisah-pisahkan harus utuh.

• KonstrukKonstruktivtivisme berakar pada filsafat isme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John pragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada awalDewey pada awal abad abad ke 20 yaitu ke 20 yaitu filosofi filosofi belajar yang menekankan kepada belajar yang menekankan kepada pengembangan minat dan pengalaman pengembangan minat dan pengalaman siswasiswa

KOMPONEN PEMBELAJARAN KOMPONEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

1.1. Konstruktivisme Konstruktivisme 2.2. InkuiriInkuiri3.3. BertanyaBertanya4.4. Masyarakat belajarMasyarakat belajar5.5. PemodelanPemodelan6.6. RefleksiRefleksi7.7. PenilaianPenilaian

POLA /SKENARIO PEMBELAJARAN KONTEKSTUALPOLA /SKENARIO PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

• Pembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dari TK Pembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dari TK SD SD SMTP SMTP SMTA dan PT. SMTA dan PT.

Contoh-contoh pengkaitan dalam CTL di kelas :Contoh-contoh pengkaitan dalam CTL di kelas : Di kelas yang sudah tinggi para guru mendorong siswa Di kelas yang sudah tinggi para guru mendorong siswa

untuk membaca, menulis dan berpikir dengan cara kritis untuk membaca, menulis dan berpikir dengan cara kritis dengan meminta mereka untuk fokus pada persoalan-dengan meminta mereka untuk fokus pada persoalan-persoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakat persoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakat (misalnya melakukan penelitian di perpustakaan, melakukan (misalnya melakukan penelitian di perpustakaan, melakukan survey lapangan dan mewawancarai pejabatsurvey lapangan dan mewawancarai pejabat))..

LanjutanLanjutan bb Seorang guru IPS, meminta kelompok untuk Seorang guru IPS, meminta kelompok untuk

menentukan pembicaraan tamu/narasumber menentukan pembicaraan tamu/narasumber untuk menjelaskan hal yang sedang diteliti untuk menjelaskan hal yang sedang diteliti tentang …….tentang …….

c. c. Di suatu kelas yang membahas tentang Di suatu kelas yang membahas tentang pariwisata siswa diminta untuk membahas potensi pariwisata siswa diminta untuk membahas potensi pariwisata di wilayahnya dari berbagai sudut pariwisata di wilayahnya dari berbagai sudut pandang dan ide-idenya.pandang dan ide-idenya.

d. d. Menyuruh anak mengadakan simulasi mengenai Menyuruh anak mengadakan simulasi mengenai kejadian-kejadian yang memicu perang dunia II, kejadian-kejadian yang memicu perang dunia II, pecahnya G 30 S PKI, dll.pecahnya G 30 S PKI, dll.

e. e. Seorang guru matematika memberi tugas pada Seorang guru matematika memberi tugas pada siswa tentang kegiatan di masa datang cara siswa tentang kegiatan di masa datang cara menabung untuk masa pensiun.menabung untuk masa pensiun.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

1. 1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

2 . 2 . Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.3. 3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.4. 4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)5. 5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.6. 6. Lakukan refleksi di akhir penemuanLakukan refleksi di akhir penemuan..7. 7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

CIRI KELAS YANG MENGGUNAKAN CIRI KELAS YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUALPENDEKATAN KONTEKSTUAL

1.1. Pengalaman nyataPengalaman nyata2.2. Kerjasama saling menunjangKerjasama saling menunjang3.3. Gembira belajar dengan bergairahGembira belajar dengan bergairah4.4. Pembelajaran terintegrasiPembelajaran terintegrasi5.5. Menggunakan berbagai sumberMenggunakan berbagai sumber6.6. Siswa aktif dan kritisSiswa aktif dan kritis7.7. Menyenangkan tidak membosankanMenyenangkan tidak membosankan8.8. Sharing dengan temanSharing dengan teman9.9. Guru kreatifGuru kreatif

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

1.1. Memilih temaMemilih tema2.2. Menentukan konsep-konsep yang dipelajariMenentukan konsep-konsep yang dipelajari3.3. Menentukan kegiatan –kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftarMenentukan kegiatan –kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftar4.4. Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk diagram)Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk diagram)5.5. Mereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang terkaitMereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang terkait6.6. Menentukan urutan kegiatanMenentukan urutan kegiatan7.7. Menyiapkan tindak lanjutMenyiapkan tindak lanjut

COLLABORATIVE COLLABORATIVE LEARNING MODEL LEARNING MODEL

COLLABORATIVE LEARNINGCOLLABORATIVE LEARNING

Kerja Sama Dua orang atau lebihKerja Sama Dua orang atau lebih Memecahkan masalah BersamaMemecahkan masalah Bersama Mencapai Tujuan TertentuMencapai Tujuan Tertentu

COLABORATIVE LEARNINGCOLABORATIVE LEARNING

Dua unsur pentingDua unsur penting Ada tujuan yang samaAda tujuan yang sama

diskusi menentukan strategi,keputusan diskusi menentukan strategi,keputusan bersama,persoalan milik bersamabersama,persoalan milik bersama

Ketergantungan yang positif anggota berhasil bila Ketergantungan yang positif anggota berhasil bila seluruh anggota bekerja samaseluruh anggota bekerja sama

KETERGANTUNGAN KETERGANTUNGAN DIBANTU DENGAN CARA DIBANTU DENGAN CARA

Memberi tugas peran khusus anggota sbb :Memberi tugas peran khusus anggota sbb : PengamatPengamat PengklarifikasiPengklarifikasi PerekamPerekam PendorongPendorongPecah tugas menjadi sub-sub tugas yang diperlukan untuk Pecah tugas menjadi sub-sub tugas yang diperlukan untuk

melengkapi keberhasilan tugasmelengkapi keberhasilan tugas

BENTUK-BENTUK BELAJAR BENTUK-BENTUK BELAJAR COLLABORATIVECOLLABORATIVE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD):(STAD):

Sajian DosenSajian Dosen Diskusi Kelompok siswa Diskusi Kelompok siswa Tes/Kuis/Silang tanya antar kelompokTes/Kuis/Silang tanya antar kelompok Penguatan dosenPenguatan dosen

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD)STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD)

Lima langkah pokok:Lima langkah pokok: Presentasi guru,perhatian cermat siswa, membantu quisPresentasi guru,perhatian cermat siswa, membantu quis Tim (kelompok):Tim (kelompok):

Fungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baikFungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baik Anggota mengerjakan SST yang terbaik untuk timAnggota mengerjakan SST yang terbaik untuk tim

Presentasi Dosen satu atau dua pereode Presentasi Dosen satu atau dua pereode Satu atau dua periode praktek kelompok,ada quis individualSatu atau dua periode praktek kelompok,ada quis individual Siswa tidak diijinkan saling bantuSiswa tidak diijinkan saling bantu

MODEL MODEL PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIFKOOPERATIF

PEMBELAJARAN KOOPERATIFPEMBELAJARAN KOOPERATIF

• Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.mencapai tujuan belajar.

Konsep Pembelajaran KooperatifKonsep Pembelajaran Kooperatif• Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah,

asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.• Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama

siswa.siswa.

CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIFCIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

1.1. Saling ketergantungan positifSaling ketergantungan positif2.2. Interaksi tatap mukaInteraksi tatap muka3.3. Akuntabilitas individualAkuntabilitas individual4.4. Keterampilan menjalin hubungan antar Keterampilan menjalin hubungan antar

pribadi.pribadi.

Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Keuntungan Penggunaan Pembelajaran KooperatifKooperatif

1.1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosialMeningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial2.2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenal sikap, Memungkinkan para siswa saling belajar mengenal sikap,

ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandanganpandangan

3.3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosialMemudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial4.4. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egoisMenghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egois5. 5. Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama

manusiamanusia

TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF

A. A. Metode STAD (Student Metode STAD (Student Teams Teams Achievement Division) untuk mengajarkan Achievement Division) untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun tertulis.kepada siswa baik verbal maupun tertulis.

Langkah-Langkah :Langkah-Langkah :1.1. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.2.2. Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling

membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusidiskusi antar anggota tim antar anggota tim..

3.3. Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materipenguasaan materi yang telah diberikan yang telah diberikan..

4.4. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.

B. Metode JigsawB. Metode Jigsaw

Dikembangkan oleh Slavin dkkDikembangkan oleh Slavin dkkLangkahnya :Langkahnya :

• Kelas dibagi menjadi beberapa timKelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok/kelompok anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.

• Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.bertanggung jawab mempelajari.

• Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut kelompok pakar.kelompok pakar.

LANJUTANLANJUTAN• Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali

ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.pakar.

• Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang dievaluasi secara individual mengenai bahan yang pernah di pelajari.pernah di pelajari.

• Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru.guru.Contoh-contoh bisa dibaca di buku.Contoh-contoh bisa dibaca di buku.

Metode lain yang bisa digunakan dalam Metode lain yang bisa digunakan dalam pembelajaran Kooperatif:pembelajaran Kooperatif:

1.1. Metode G (Group Investigation)Metode G (Group Investigation)2.2. Metode StrukturalMetode Struktural3.3. Dua Tinggal Dua TamuDua Tinggal Dua Tamu4.4. Keliling KelompokKeliling Kelompok5.5. Kancing GemerincingKancing Gemerincing

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHINGQUANTUM TEACHING

PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHINGPEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING• Proses pembelajaran quantum teaching Proses pembelajaran quantum teaching

intinya pembelajaran yang menyenangkan, intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tidak membosankan. kreatif tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan menggunakan multi ganti strategi dengan menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat ini boleh lebih efektif, proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan.komunikatif dan berorientasi pada tujuan.

Pembelajaran yang kurang berhasil Pembelajaran yang kurang berhasil disebabkan tiga hal al :disebabkan tiga hal al :

1.1. Perkembangan kebutuhan dan aktivitas berbagai Perkembangan kebutuhan dan aktivitas berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan hasil bidang kehidupan selalu meninggalkan hasil kerja lembaga pendidikan / kerja lembaga pendidikan / →→ kemajuan di luar kemajuan di luar lebih pesat.lebih pesat.

2.2. Pandangan dan temuan-temuan baru dari Pandangan dan temuan-temuan baru dari berbagai bidang tentang pembelajaran dan berbagai bidang tentang pembelajaran dan pengajaran membuat paradigma, falsafah dan pengajaran membuat paradigma, falsafah dan metodologi pembelajaran yang ada sekarang ini metodologi pembelajaran yang ada sekarang ini tidak cocok lagi.tidak cocok lagi.

3.3. Berbagai permasalahan dan kenyataan negatif Berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil pembelajaran menuntut tentang hasil pembelajaran menuntut diupayakannya pembaharuan paradigma, diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah dan metodologi pengajaran.falsafah dan metodologi pengajaran.

DASAR TEORI QUANTUM DASAR TEORI QUANTUM TEACHINGTEACHING

Quantum Quantum Bermakna Bermakna • Pembelajaran quantum merupakan ramuan Pembelajaran quantum merupakan ramuan

atau rakitan dari berbagai teori atau atau rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif dan pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neorologi yang jauh pemrograman neorologi yang jauh sebelumnya sudah ada dikaitkan dengan sebelumnya sudah ada dikaitkan dengan penemuan empiris sehingga terjadi penemuan empiris sehingga terjadi keseimbangan antara otak kiri dan otak keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan yang pada dasarnya anak itu kanan yang pada dasarnya anak itu mempunyai kecerdasan ganda.mempunyai kecerdasan ganda.

Karakteristik Umum Pembelajaran QuantumKarakteristik Umum Pembelajaran Quantum• Berpangkal pada psikologi kognitifBerpangkal pada psikologi kognitif• Bersifat Bersifat HumanistisHumanistis bukan positivistis-empiris bukan positivistis-empiris• Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.• Lebih bersifat pada konstruktivistisLebih bersifat pada konstruktivistis• Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu

dan bermakna.dan bermakna.• Sangat menekankan pada pencapaian Sangat menekankan pada pencapaian

pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.• Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran

proses pembelajaran.proses pembelajaran.

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUMQUANTUM

1.1. Bawa dunia mereka ke dalam dunia kita Bawa dunia mereka ke dalam dunia kita dan antarkan dunia kita ke dalam dunia dan antarkan dunia kita ke dalam dunia merekamereka

2.2. Berlaku prinsip permainan orkestra Berlaku prinsip permainan orkestra simponi.simponi.

3.3. Harus berdampak bagi terbentuknya Harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.keunggulan.

TEKNIK PEMBELAJARAN QUANTUMTEKNIK PEMBELAJARAN QUANTUM

• Peta konsep menunjukkan penanganan ide-ide Peta konsep menunjukkan penanganan ide-ide pikiran sebagai sasaran dalam bentuk grafis.pikiran sebagai sasaran dalam bentuk grafis.Langkah peta konsep :Langkah peta konsep :Contoh :Contoh :

Sebaran SumberDaya Air

Siklus Hidrologi

Sumber Daya AirKualitas Air

Perairan LautPerairan Darat

TEKNIK MEMORITEKNIK MEMORIa.a. Melatih imajinasiMelatih imajinasib.b. Teknik rantaian kataTeknik rantaian katac.c. Teknik plesetan kataTeknik plesetan katad.d. Sistem pasak lokasiSistem pasak lokasie.e. Teknik Akrostik (jembatan keTeknik Akrostik (jembatan keledailedai))

MODELMODELPEMBELAJARAN TEMATIKPEMBELAJARAN TEMATIK

Untk kelas I - I IIUntk kelas I - I II

PEMBELAJARAN TEMATIKPEMBELAJARAN TEMATIK• PEMBELAJARAN TEMATIK ADALAH PEMBELAJARAN TEMATIK ADALAH

PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEMA PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEMA UNTUK MEMPELAJARI SUATU MATERI UNTUK MEMPELAJARI SUATU MATERI GUNA MENCAPAI KOMPETENSI GUNA MENCAPAI KOMPETENSI TERTENTUTERTENTU..

• TEMA ADALAH SUATU BIDANG YANG TEMA ADALAH SUATU BIDANG YANG LUAS, YANG MENJADI FOKUS LUAS, YANG MENJADI FOKUS PEMBAHASAN DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN DALAM PEMBELAJARAN

• TOPIK ADALAH BAGIAN DARI TEMA / TOPIK ADALAH BAGIAN DARI TEMA / SUB TEMASUB TEMA

• JENIS TEMA : INTRA DISCIPLINARY DAN JENIS TEMA : INTRA DISCIPLINARY DAN INTER DISCIPLINARYINTER DISCIPLINARY

RASIONAL PEMBELAJARAN TEMATIKRASIONAL PEMBELAJARAN TEMATIK• MENYAJIKAN PENDEKATAN BELAJAR YANG MENYAJIKAN PENDEKATAN BELAJAR YANG

BERMAKNABERMAKNA• TEMA MEMBERIKAN KERANGKA BERPIKIR TEMA MEMBERIKAN KERANGKA BERPIKIR

UNTUK MENEMUKAN KAITAN ANTAR BIDANG UNTUK MENEMUKAN KAITAN ANTAR BIDANG STUDISTUDI

• MENGAJAR DENGAN TEMA SEBAGAI SUATU MENGAJAR DENGAN TEMA SEBAGAI SUATU CARA UNTUK MELAKUKAN KETERPADUANCARA UNTUK MELAKUKAN KETERPADUAN

• KECENDERUNGAN MENEMUKAN KAITAN KECENDERUNGAN MENEMUKAN KAITAN DALAM PEMBELAJARAN YANG DALAM PEMBELAJARAN YANG DIORGANISASIKAN SECARA TEMATIKDIORGANISASIKAN SECARA TEMATIK

KEUNGGULAN PEMBELAJARAN TEMATIKKEUNGGULAN PEMBELAJARAN TEMATIK• PEMBELAJARAN LEBIH MUDAH PEMBELAJARAN LEBIH MUDAH

MEMAHAMI APA & MENGAPA MEREKA MEMAHAMI APA & MENGAPA MEREKA BELAJARBELAJAR

• HUBUNGAN ANTARA KONTEN & HUBUNGAN ANTARA KONTEN & PROSES LEBIH JELASPROSES LEBIH JELAS

• MEMPERCEPAT TRANSFER KONSEP MEMPERCEPAT TRANSFER KONSEP LINTAS BIDANG STUDILINTAS BIDANG STUDI

• BELAJAR SECARA MENDALAM DAN BELAJAR SECARA MENDALAM DAN MELUASMELUAS

• PENGGUNAAN WAKTU EFEKTIFPENGGUNAAN WAKTU EFEKTIF• MENGEMBANGKAN SIKAP POSITIFMENGEMBANGKAN SIKAP POSITIF

STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIKSTRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK• MEMILIH TEMAMEMILIH TEMA• MENENTUKAN KONSEP KUNCIMENENTUKAN KONSEP KUNCI• MENENTUKAN KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK MENENTUKAN KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK

INVESTIGASI KONSEP-KONSEPINVESTIGASI KONSEP-KONSEP• MENENTUKAN BIDANG STUDI / BIDANG MENENTUKAN BIDANG STUDI / BIDANG

PENGEMBANGAN MANA YG DIGUNAKAN PENGEMBANGAN MANA YG DIGUNAKAN SEBAGAI BAG. KEGIATANSEBAGAI BAG. KEGIATAN

• REVIU KEGIATAN & BID-BID STUDI / BIDANG REVIU KEGIATAN & BID-BID STUDI / BIDANG PENGEMBANGAN YANG BERKAITAN PENGEMBANGAN YANG BERKAITAN

• MENGORGANISASI BAHAN-BAHAN UNTUK MENGORGANISASI BAHAN-BAHAN UNTUK MEMUDAHKAN DISTRIBUSI & PENGGUNAANMEMUDAHKAN DISTRIBUSI & PENGGUNAAN

• MENENTUKAN URUTAN KEGIATAN YANG MENENTUKAN URUTAN KEGIATAN YANG DISAJIKAN DI KELASDISAJIKAN DI KELAS

• DISKUSI TINDAK LANJUTDISKUSI TINDAK LANJUT

CONTOH PERKEMBANGAN KONSEPCONTOH PERKEMBANGAN KONSEP• TEMA : ZAT CAIRTEMA : ZAT CAIR• ZAT CAIR DAPAT DITUANGKAN DARI SUATU ZAT CAIR DAPAT DITUANGKAN DARI SUATU

WADAH KE WADAH YANG LAINWADAH KE WADAH YANG LAIN• ZAT CAIR MENGAMBIL BENTUK SEPERTI ZAT CAIR MENGAMBIL BENTUK SEPERTI

WADAHNYAWADAHNYA• ZAT CAIR DAPAT DIKELOMPOKKAN MENURUT ZAT CAIR DAPAT DIKELOMPOKKAN MENURUT

CIRI-CIRINYACIRI-CIRINYA• BBEEBERAPA ZAT CAIR LEBIH KENTAL DARI PADA BERAPA ZAT CAIR LEBIH KENTAL DARI PADA

YANG LAINYANG LAIN• ADA BENDA YANG LARUT DALAM ZAT CAIR DAN ADA BENDA YANG LARUT DALAM ZAT CAIR DAN

ADA YANG TIDAKADA YANG TIDAK

Beberapa benda Larut

Zat Cair

Zat cair dpt Dimanfaatkan dg

berbagai cara

Zat cair dpt Dituangkan dr suatu wadah ke wadah lain

Beberapa zat Cair lbh

Kental daripadaYg lain

Zat cairMengambil bentuk

seperti wadahnya

Zat cair dptDikelpokkan

Menurut ciri-cirinya

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

IPS 1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

BERBAGAI MODEL-MODEL BERBAGAI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN YANG LAINPEMBELAJARAN YANG LAIN

• Model KonstruktivismeModel Konstruktivisme• Model Pemecahan Masalah/Studi KasusModel Pemecahan Masalah/Studi Kasus• Model JigsawModel Jigsaw• Model Kreatif & ProduktifModel Kreatif & Produktif• Model Latihan KeterampilanModel Latihan Keterampilan• Model Simulasi & Bermain PeranModel Simulasi & Bermain Peran• DllDll

MODEL KONSTRUKTIVISMEMODEL KONSTRUKTIVISMELandasan TeoriLandasan Teori• Siswa mengkonstruksi idea berdasarkan Siswa mengkonstruksi idea berdasarkan

pengalaman dan interaksi dpengalaman dan interaksi dnng sumber belajar g sumber belajar • Hasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagai Hasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagai

cara.cara.Langkah :Langkah :• Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Idea, Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Idea,

Aplikasi Idea, Reviu, MembandingkanAplikasi Idea, Reviu, Membandingkan

Model Pemecahan Masalah/Studi Model Pemecahan Masalah/Studi KasusKasus

TujuanTujuan• Mengembangkan kemampuan analisis & Mengembangkan kemampuan analisis &

memecahkan masalah/mengambil memecahkan masalah/mengambil keputusankeputusan

• Topik nyata dalam kehidupan yang Topik nyata dalam kehidupan yang mempersyaratkan pemecahan masalahmempersyaratkan pemecahan masalah

• Evaluasi : proses kelompok & hasil Evaluasi : proses kelompok & hasil pemecahan masalahpemecahan masalah

LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAH• Pendahuluan : orientasi pada masalahPendahuluan : orientasi pada masalah• Kegiatan inti :Sajikan kasus (peristiwa yang Kegiatan inti :Sajikan kasus (peristiwa yang

mengandung masalah untuk bahan mengandung masalah untuk bahan diskusi/analisis)diskusi/analisis)

• Pecahkan kasus dalam kelompok / secara Pecahkan kasus dalam kelompok / secara individualindividual

• Kegiatan penutup : Menindaklanjuti hasil Kegiatan penutup : Menindaklanjuti hasil kelompok / individukelompok / individu

MODEL JIGSAWMODEL JIGSAW• Landasan Teori : belajar kolaboratif dan Landasan Teori : belajar kolaboratif dan

aktif, mhsaktif, mhsww dapat belajar dari teman dapat belajar dari teman• Topik : dapat dipecah menjadi 2-4 subtopikTopik : dapat dipecah menjadi 2-4 subtopik• Tujuan : menanamkan konsep melalui kerja Tujuan : menanamkan konsep melalui kerja

samasama• Langkah : kelas dibagi menjadi kelompok Langkah : kelas dibagi menjadi kelompok

yang terdiri dari 3-8 orang.yang terdiri dari 3-8 orang.

MODEL PEMBELAJARAN KREATIF MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIFDAN PRODUKTIF

• Landasan Teori : Belajar aktif, Landasan Teori : Belajar aktif, konstruktivistik, kolaboratif dan kreatifkonstruktivistik, kolaboratif dan kreatif

• Tujuan : Kemampuan memahami Tujuan : Kemampuan memahami informasi, memecahkan masalah & informasi, memecahkan masalah & dampak pengiring, kerja sama, disiplin, dampak pengiring, kerja sama, disiplin, mandiri.mandiri.

• Topik : dari bidang sosial, IPA, bahasaTopik : dari bidang sosial, IPA, bahasa• Evaluasi : proses dan hasilEvaluasi : proses dan hasil

LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAH• ORIENTASIORIENTASI• EKSPLORASIEKSPLORASI• INTERPRETASIINTERPRETASI• RE-KREASIRE-KREASI

MODEL LATIHAN MODEL LATIHAN KETRAMPILANKETRAMPILAN

• Tujuan : Menguasai keterampilan tertentu Tujuan : Menguasai keterampilan tertentu (intelektual, sosial, motorik)(intelektual, sosial, motorik)

Bentuk :Bentuk :• Teori-praktek (situasi nyata)Teori-praktek (situasi nyata)• SimulasiSimulasi• Bermain peranBermain peran

MODEL BERMAIN PERANMODEL BERMAIN PERANa.a. Tujuan :Tujuan :

Menghayati situasi tertentu dan Menghayati situasi tertentu dan bertindak sesuai dengan situasi bertindak sesuai dengan situasi tersebut.tersebut.

bb. Topik :. Topik :Masalah dalam kehidupan sehari-Masalah dalam kehidupan sehari-hari.hari.

MODEL BERMAIN PERANMODEL BERMAIN PERANLANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAH

• Menyajikan dan membahas Menyajikan dan membahas situasisituasi

• Menyiapkan permainanMenyiapkan permainan• BermainBermain• Mengungkapkan pengalamanMengungkapkan pengalaman

TUGAS KELOMPOKTUGAS KELOMPOK• Pilih satu kemampuan & topik yang akan Pilih satu kemampuan & topik yang akan

dicapai / disajikan dalam pelatihandicapai / disajikan dalam pelatihan• Pilih model pembelajaran yg paling sesuai Pilih model pembelajaran yg paling sesuai

dg kemampuan dan topik tersebut.dg kemampuan dan topik tersebut.• Susun langkah-langkah pembelajaranSusun langkah-langkah pembelajaran• Berikan alasan mengapa langkah tersebut Berikan alasan mengapa langkah tersebut

dipilihdipilih