23
i USULAN PENELITIAN MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT KECEMASAN ATLET TENIS MENGGUNAKAN MEDIA POLAR CHIP R-03 Pengusul : Ricko Irawan FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2021

MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

i

USULAN

PENELITIAN

MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT

KECEMASAN ATLET TENIS MENGGUNAKAN MEDIA

POLAR CHIP R-03

Pengusul :

Ricko Irawan

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2021

Page 2: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

PENGESAHAN ................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi

RINGKASAN ................................................................................................................. vii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 2

1.3 Urgensi Penelitian ....................................................................................................... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mental ........................................................................................................................ 4

A. Kecemasan ............................................................................................................ 4

B. Desain Alat Polar Chip R-03 ................................................................................ 5

2.2 Penelitian Yang Relevan ............................................................................................ 8

2.3 Penelitian Yang Sejenis ............................................................................................. 8

BAB III : METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penelitian .................................................................................................... 10

BAB IV : LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

4.1 Luaran dan Target Capaian ...................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................................. 21

Page 3: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

iii

DAFTAR GAMBAR

1. Roadmap Penelitian Jurusan ............................................................................... 3

2. Sensor Denyut Jantung Arduino ......................................................................... 7

3. Esp8266 Wifi Arduino Module ........................................................................... 7

4. Roadmap penelitian 4 tahun terakhir .................................................................. 9

5. Roadmap penelitian 3 tahun ke depan ................................................................ 9

6. Diagram Prosedur Pengembangan Produk Polar Chip R-03 ............................ 11

7. Diagram Pelaksanaan Uji Coba Produk ............................................................ 12

Page 4: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

iv

DAFTAR TABEL

1. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .................................. 12

2. Luaran dan Target Capaian ............................................................................... 14

3. Ringkasan Anggaran Biaya ............................................................................... 16

4. Jadwal Penelitian ............................................................................................... 17

Page 5: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

v

RINGKASAN

Model Pengembangan Alat Pendeteksi Tingkat Kecemasan Atlet Tenis

Menggunakan Media Pola Chip R-03

Ricko Irawan1, Agus Raharjo2, Aris Mulyono3, Lukman Hakim3, Yudha Muktiana5, Achamd Akbar Rizky6,

Ahmad Fahmi Hidatullah7

Mitra : UKM Tenis Lapangan Universitas Negeri Semarang

Dunia insdustri olahraga berkembang sangat pesat sesuai kebutuhannya. Di

Negara maju olahraga sudah terintegrasi dengan Ipteks. Ipteks di desain

sedemikian rupa kemudian dijadikan produk yang laku di jual di pasaran.

Penelitian ini diharapkan menghasilkan market yang layak jual di dunia olahraga

yang mempunyai konstribusi terhadap nilai ekonomi dan kemajuan atlet pada

bidang olahraga. Analisis mental atlet sangat penting untuk mengetahui apakah

atlet mempunyai mental juara? Sulitnya analisa mental atlet karena belum

adannya teknologi yang mendukung ke arah tersebut. Salah satu indikator mental

adalah kecemasan. Setiap atlet yang bertanding, apalagi pertandingan perorangan

pasti akan mengalami kecemasan, kecemasan apabila tidak dikelola dengan baik

dan bertambah buruk dan akan berdampak pada hilangnya kepercayaan diri

sehingga atlet bermain di bawah tekanan dan tak jarang menyebabkan kekalahan

atlet ketika bertanding. Peranan pelatih di dalam mengelola kecemasan sangatlah

penting, akan tetapi sulitnya pelatih mendeteksi sejak awal gejala kecemasan yang

muncul membuat pelatih kepayahan untuk mengeluarkan atlet pada situasi saat

tertekan. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk hardware dan software

berupa polar-chip R-03 yang bekerja mendeteksi, merekam dan menganalisis

tingkat kecemasan atlet dengan indikator analisa : 1) denyut nadi, 2) denyut

jantung dan 3) suhu tubuh. Penelitian ini menggunakan Research and Delvopment

dengan metode eksperimental dengan teknik purposive sampling pada 8 atlet

Nasional. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif. Target luaran penelitian ini adalah : 1) Paten sederhana, 2) Prototype

RnD, dan 3) Produk inovasi. Definisi TKT penelitian berupa formulasi konsep

dan penerapan teknologi dengan indikator : 1) setelah prinsip dasar diteliti

berlanjut pada pembuatan aplikasi, 2) aplikasi bersifat spekulatif, dan terdapat

kemugkinan tidak memiliki bukti atau analissi rinci untuk mendukung asumsi

yang ada, 3) contoh-contoh dibatasi pada studi analitik dengan menggunakan data

sintetik, 4) pengguna sudah dapat diidentifikasi, penerapan sistem atau subsistem

sudah diidetifikasi, 5) studi kelayakan aplikasi perangkat lunak, 6) solusi desain

teoritis dan empiris sudah diidentifikasi, 7) komponen teknologi secara partial

sudah dikarakterisasi, 8) prediksi kinerja setiap elemen sudah dibuat.

Kata Kunci: Kecemasan, software, polar, sport industri

Page 6: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seorang atlet juara merupakan perpaduan dari teknik yang sempurna, fisik

dan mental yang kuat. Banyak atlet yang mempunyai skills yang bagus tetapi

tidak ditunjang dengan mental yang tangguh sehingga sering mengakibatkan atlet

gagal ketika bertanding. Ardiansyah (2014) [1] berpendapat faktor psikologis

khususnya kecemasan mempengaruhi penampilan atlet. Juriana (2017) [2]

mengatakan kecemasan yang berlebih dan menurunnya konsentrasi menyebabkan

teknik atlet berkurang. (Saimon dalam Nazerian, 2011) [3] menyampaikan

olahraga individu kecemasannya lebih tinggi daripada olehraga tim. Fauze (2012)

[4] menyatakan bahwa mental yang tangguh merupakan komponen penting dalam

keberhasilan atlet ketika bertandimg. Fahmi (2013) [5] mental bisa menjadi faktor

penentu dalam pertandingan.

Hasil observasi penulis dari beberapa temuan pelatih seperti yang

dikemukakan Enrico Satria (pelatih PON Jateng) mengemukakan bahwa

“beberapa atletnya ketika berlatih permainannya sangat baik, tetapi ketika

bertanding performanya selalu memburuk”. Sesaria (pelatih PB. Bintang Perkasa)

menyatakan “faktor terpenting yang harus dimiiki atlet ketika bertanding pada

atlet yang mempunyai level yang sama adalah mental”. Fung (pelatih PB.

Djarum) mengemukakan “fisik dan mental mempunyai hubungan yang erat,

seorang juara sejati berani menahan rasa lelahnya”. Karlene (2007) [6] sport is

90-95% mental.

Indikasi atlet bermental juara secara kasat mata hanya bisa dilihat ketika

hasil kompetisi selesai. Atlet yang memenangi kejuaraan baru bisa dikatakan

sebagai atlet bermental juara. Gangguan mental yang sering terjadi pada seorang

atlet salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan pada atlet otomatis akan

mengganggu performa atlet, karena atlet menjadi tegang, tidak percaya diri dan

Page 7: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

2

hilang konsentrasi sehingga permainan atlet menjadi buyar dan berujung pada

kegagalan ketika bermain. Richard (2017) [7] menjaga performa atlet ketika

mengalami kesulitan, menjaga feeling, konsentrasi dan mengontrol permainan

agar tidak menjadi stress sangatlah penting. Kecemasan pada seorang atlet sulit

terdeksi karena terkait dengan faktor psikologis, sehingga perlunya alat khusus

untuk mendeteksi kecemasan pada atlet, akan tetapi mudah digunakan dan

gampang dioperasionalkan.

Screening mental atlet sangatlah penting untuk mendeteksi sejak awal

apakah atlet mempunyai bakat seorang juara atau tidak. Screening dini bermanfaat

bagi pelatih guna memilah atlet juara sehingga prinsip pembinaan olahraga yaitu

efektifitas latihan akan tercapai. Screening mental tentunya harus disertai dengan

ilmu pengetahuan dan teknologi zaman now. Sehingga dari beberapa temuan di

atas penulis akan menciptakan alat berupa hardware dan software untuk

mendeteksi kecemasan pada atlet berprestasi.

Skema penelitian menghasilkan aplikasi teknologi inovatif berupa gelang

tangan cerdas (hardware) dan software pendeteksi kecemasan atlet berprestasi

yang diberi nama “Polar-Chip R-03”. Dimana hardware berfungsi merekam hasil

indikator kerja denyut jantung, denyut nadi, dan suhu tubuh sedangkan software

berfungsi untuk menganalisis dan mengevaluasi setiap rekam jejak ketiga

indikator tersebut. Penulis bekerjasama dengan pelatih tenis PON Jateng, atlet

PON Jateng, POMNAS Jateng dan UKM tenis lapangan Universitas Negeri

Semarang. Sehingga kerjasama ini diharapkan mempunyai nilai konstribusi dalam

menghasilkan produk iptek yang tepat guna pada dunia olahraga modern.

Penelitian ini juga diharapkan mempunyai nilai ekonomis pada industri olahraga

dalam menghasilkan market yang mempunyai nilai daya jual yang tinggi.

Page 8: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

3

Gambar 1. Roadmap Penelitian Jurusan PJKR

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan menghasilkan produk hardware dan

software deteksi dan analisis kecemasan pada atlet tenis. Tujuan penelitian

dijabarkan dibawah ini:

1) Menciptakan produk prorotype hardware berupa gelang cerdas guna

merekam statistik kecemasan atlet.

2) Mendiagnosa tingkat kecemasan atlet tenis melalui sistem hardware

Polar-Chip R-03 yang terintegrasi dalam aplikasi software.

1.3 Urgensi Penelitian

1) Pelatih kesulitan memilah atlet bermental juara, karena belum adanya

metode khusus untuk mengukur kecemasan atlet.

2) Belum adanya alat yang bisa merekam dan menganalisis tingkat

kecemasan atlet.

3) Belum adannya hardware dan software yang bisa mempermudah

mendeteksi kecemasan atlet ketika bertanding.

Page 9: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mental

Psikologis olahraga mempunyai peran yang signifikan pada kinerja atlet

di lapangan. Sanchez (2018) [8] perlu dipelajari iklim motivasi, kepemimpinan,

kecemasan dan kecerdasan emosional karena berpengaruh pada kinerja atlet.

Dalam psikologis olahraga mental merupakan salah satu indikator penting dalam

mencapai prestasi pada dunia olahraga. Dari berjuta-juta atlet yang berkompetisi

pada event tertentu hanya beberapa atlet yang mempunyai mental juara. Indikasi

atlet bermental juara dalam psikologi olahraga seperti : 1) percaya diri, motivasi,

konsentrasi, fokus gaya hidup, kecemasan dan emosi (Jones, Hanton, dan

Connaughton, 2002) [9].

A. Kecemasan

Kecemasan sering dialami ketika atlet bertanding, bahkan atlet sekaliber

taufik hidayat pun pernah mengalaminya. Kecemasan yang berlarut

mengakibatkan atlet bermain tidak sebagaimana mestinya, hal ini tentunya

mengakibatkan kerugian yang besar.

Kecemasan juga bisa mengakibatkan kelelahan, karena atlet mengalami

tekanan yang berarti sehingga efek dari tekanan tersebut menyebabkan atlet

mengalami kelelahan. Stephani Yane (2016) [10] efek fisik dan psikologis negatif

mempunyai efek lanjutan yang menyebabkan kelelahan. Ketika kecemasan

melanda atlet sering mengalami kepanikan, hal ini dipicu oleh sistem saraf

simpatik yang meningkat. Kecemasan juga mempengaruhi adrenaline dan fungsi

respirasi seseorang yang menyebabkan rasa takut yang berlebihan.

Kecemasan dibagi menjadi dua jenis : 1) kecemasan kognitif dan 2)

kecemasan somatif. Kecemasan kognitif adalah perubahan aktivitasi fisiologis

yang dirasakan menyebabkan rasa kekwatiran setiap saat (Weinburg & Gould,

Page 10: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

5

2018) [11]. Kecemasan somatif ditandai dengan meningkatknya denyut jantung,

otot tegang dan tangan berkeringat (Raudsepp, 2008) [12].

B. Desain Alat Polar Chip R-03

Di era informasi teknologi seperti sekarang ini maka tentu dibutuhkan alat

yang bisa membantu kita mendeteksi tingkat kecemasan atlet tersebut. Melalui

peralatan IoT (Internet of things) dimana semua hal (things) bisa terhubung ke

internet, maka kita tentu tinggal menentukan apa sensor yang tepat demi

mencapai pengukuran beberapa faktor penanda kecemasan atlet ketika sedang

bermain.

Setelah mendapatkan informasi yang tepat maka tentunya seluruh pihak

berkepentingan mampu mendapatkan informasi terakurat memberi tindak lanjut

menurut ilmu olahraga dan kesehatan bagi sang atlet.

Spesifikasi Teknis

Bentuk

Agar tidak mempersulit menghambat gerakan atlet maka alat ini dikemas

berbentuk gelang.

Spesifikasi alat komponen utama

1. Tegangan kerja 12 V

2. Arduino Uno

3. Arduino heart rate sensor

4. Esp8266 wifi arduino module

5. Smartphone android

Keterangan :

Arduino Uno

Arduino Uno adalah sebuah board yang menggunakan mikrokontroler

Atmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai

Page 11: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

6

output PWM), 6 input analo, sebuah 16 MHz osilato kristal, sebuah koneksi USB,

sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuat tombol reset.

Arduino Uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial

Bus) atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua

sumber daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih salah

satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supply eksternal (yang

bukan melalui USB) dapat bersasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor

dapat dihubungkan ke soket power atau ardiano uno. Jika menggunakan baterai,

ujung kabel yang dihubungkan ke baterai dimasukkkan ke dalam pin GND dan

Vin yang berada pada konektor power. Arduino uno diberi tegangan dibawah 7

volt, maka pin 5V pada board arduino.

Bila kita hanya menyediakan tegangan dbawah 5 volt dan mengakibatkan

arduino uno 7 mungkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan melebihi 12

volt, penstabil tegangan mungkin akan menjadi panas dan merusak arduino uno.

Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno berkisar 7-12 volt. Pin-pin

satu daya adalah sebagai berikut:

1) Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduino uno ketika

sumber daya eksternal (selain dari koneksi USB atau sumber daya yang

teregulasi lainnya). Sumber tegangan juga dapat disediakan melalui pin ini

jika sumber daya yang digunakan untuk arduino uno dialirkan melalui soket

power.

o 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt

berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.

o 3V3 adalah pin yang menyedikan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt

berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.

o GND adalah pin ground.

Sensor Denyut Jantung Arduino

Sesuai dengan namanya yaitu “sensor” maka kompenen ini adalah komponen

adisional yang berfungsi mensensor / mendeteksi hal tertentu. Dan yang akan kita pakai

Page 12: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

7

bertujuan mendeteksi denyut jantung, denyut nadi dan suhu badan. Alat ini cukup ringkas

sehingga sangat baik sekali sebagai komponen dalam percobaan kita ini.

Gambar 2. Sensor Denyut Jantung Arduino

Esp8266 Wifi Arduino Module

Esp8266 Wifi Arduino Module merupakan modul lain yang sangat vital dalam proyek ini

yaitu agar arduino bisa terkoneksi ke internet.

Gambar 3. Esp8266 Wifi Arduino Module

Page 13: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

8

Smartphone Android

Yang terakhir namun juga penting adalah smartphone android yang akan menjadi

tempat bagi pelatih atau siapun yang akan memantau tingkat kecemasan atlet. Dan

disinilah tingkat skor dan nilai ditampilkan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Tiwari (2019) [13] studi komparatif menggunakan baju pintar dan gelang

pintar. Dalam penelitian ini perangkat yang dikembangkan adalah mengukur

keakuratan kaos pintar dan gelang pintar yang dapat memantau denyut jantung,

laju pernafasan, respons kulit galvanik dan suhu kulit pada tingkat kecemasan dan

stress pada dunia kesehatan.

Pada penelitian ini yang membedakan dengan penelitian sebelumnya

adalah pada penelitian sebelumnya study yang dilakukan menggunakan

responden pekerja rumah sakit shift malam pada dunia kesehatan sedangkan pada

penelitian ini menggunakan study pada bidang olahraga yaitu melalui atlet tenis

elite. Dan perbedaan lain penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah

penelitian sebelumnya mengembangkan alat kaos pintar dan gelang pintar dengan

indikator kerja denyut nadi, laju pernafasan, respons kulit galvanik dan suhu kulit

untuk mrengukur stress dan kecemasan, sedangkan penelitian ini megembangkan

polar chip dengan indikator kerja denyut nadi, denyut jantung dan suhu tubuh

untuk mengukur kecemasan.

2.3 Penelitian Sejenis

Purcell (2020) [14] menghasilkan penilaian prevelensi dan korelasi gejala-

gejala kesehatan mental atlet nasional. Herring (2020) [15] pengukuran potensi

kesehatan mental. Eliana Silva (2020) [16] menciptakan sistem informasi untuk

memantau dan menilai tingkat stress siswa untuk memprediksi kelelahan.

Page 14: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

9

Gambar 5. Roadmap penelitian 3 tahun ke depan

Kecemasan

Membuat sensor untuk

mengukur denyut jantung

Menambahkan item sensor

denyut nadi

Menyempurnakn sensor dengan

penambahan item suhu badan

Tahun

Ke-1

Polar Chip

R-03

Tahun

Ke-2

Tahun

Ke-3

Page 15: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

10

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini Research and Development dengan metode

eksperimental guna menghasilkan produk khusus dengan menguji efektifitas kerja

produk tersebut. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.

Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, dengan ketentuan kriteria

sebagai berikut: 1) Atlet tenis senior usia 18-22 Tahun, 2) gender putra, 3) pemain

PON dan POMNAS Jateng dan UKM tenis tingkat prestasi. Produk yang

dikembangkan adalah hardware dan software untuk mendeteksi dan menganalisis

tingkat kecemasan atlet dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi,

angket, tes & pengukuran dan dokumentasi

Peneitian ini disesuaikan pada dua kondisi yang berbeda yaitu ketika atlet

berlatih dan bertanding sehingga tingkat kecemasan atlet dapat dibedakan pada

kedua situasi tersebut. Tujuan penelitian ini menghasilkan produk gelang cerdas

polar chip R-03 yang berfungsi merekam dan mendeteksi tingkat kecemasan atlet

ketika berlatih dan bertanding.

Prosedur pengembangan dengan cara : 1) melakukan analisis produk, 2)

mengembangkan produk awal polar chip R-03, 3) validasi ahli, 4) uji coba

produk, dan 5) revisi produk. Uji coba Produk awal Polar Chip R-03 dengan

eksperimen atlet elite UKM tenis lapangan yang diamati dan divalidasi oleh ahli

sesuai dengan bidangnya. Validasi produk akan melibatkan 2 ahli di bidang tenis

lapangan (satu dosen tenis dan satu pelatih tenis PON) dan 1 ahli IT. Indikator

yang dinilai dengan mengamati statistik kinerja denyut nadi, denyut jantung dan

suhu tubuh terhadap performace atlet ketika berlatih dan bertanding.

Draff model awal dihimpun oleh ahli dengan memberi lembar evaluasi

penilaian. Hasil draff evaluasi dari para ahli yang berupa penilaian dan saran

Page 16: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

11

terhadap pengembangan produk awal yang telah dibuat, dipergunakan sebagai

acuan dasar pengembangan produk Polar Chip R-03.

Uji coba dilakukan untuk mendapatkan tanggapan serta revisi produk,

sehingga akan dihasilkan produk akhir berupa produk polar chip R-03 yang bisa

mendeteksi rekam jejak ketiga indikator tersebut. Penelitian ini menggunakan

desain eksperimental sebagai desain uji coba. Uji coba dilakukan dalam uji coba

kelompok kecil dan dan uji coba kelompok besar atau uji coba lapangan. Uji coba

skala kecil melibatkan atlet UKM tenis FIK Unnes yang berjumlah 10 orang

dengan durasi 2-3 pertemuan dan uji coba skala besar melibatkan atlet PON dan

POMAS Jateng yang berjumlah 5 orang dalam 1 pertemuan.

Pasca peneliti mendapat masukan dari para ahli kemudian dilanjutkan

dengan revisi produk. Revisi produk diperlukan sebelum mencapai tahap produk

akhir. Berikut penjelasan produk polar chip R-03 :

Gambar 6. Diagram Prosedur Pengembangan Produk Polar Chip R-03

(Sumber : Wasis Konsep Penelitian dan Pengembangan)

Draf produk Polar Chip R-03

Validasi Ahli

Uji Coba

Kecemasan

Mengkaji model penilaian kecemasan

Pengembangan produk Polar Chip R-03

Analisis Tujuan

dan Karakter Produk

Analisis Kebutuhan

Mahasiwa

Menetapkan Tujuan dan

Bentuk Permainan

Pengukuran Hasil

Pembelajaran Menetapkan Strategi

Pembelajaran

Page 17: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

12

Gambar 7. Diagram Pelaksanaan Uji Coba Produk

(Sumber : Wasis konsep penelitian dan pengembangan)

Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase untuk menganalisis

dan penilaian subjek pengembang dalam menilai tingkat kelayakan, kualitas, dan

keterterimaan produk berupa indikator kerja meliputi: 1) denyut nadi, 2) denyut

jantung, 3) suhu tubuh. Responden dikategorikan dalam tiga kategori, yaitu: baik

(Mean Skor + 1 sd ke atas), Sedang (Mean -1 sd sampai Mean Skor + 1 ),

Kurang (Mean -1 sd ke bawah).

Uji Coba Lapangan

Evaluasi Tahap I Evaluasi Tahap II Evaluasi Tahap

III

Produk pengembangan Polar Chip R-03

Tinjauan Ahli Uji Coba Kelompok

Kecil

Uji Coba

Lapangan

Analisis Analisis Penilaian ahli

Revisi I Revisi II Revisi III

Page 18: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

13

BAB IV

LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

4.1 Luaran dan Target Capaian

Tabel 2. Rencana target capaian luaran

No Jenis Luaran Indikator

Capaian

Tahun

TS** TS+1 TS+2 TS+3 TS+4

1 Artikel Ilmiah Dibuat di Jurnal Internasional

Nasional

terakreditasi

Nasional

tidak

terakreditasi

2 Artikel Ilmiah Dibuat di

Proseding

Internasional

Nasional

Lokal

3 (Keynote Speaker/Inveted)

dalam temu ilmiah

Internasional

Nasional

Lokal

4 Pembicara Kunci/Tamu (Visiting

Lecturer)

Internasional

5 Kekayaan Intelektual (KI) Paten

Paten

sederhana

Hak cipta

Merek dagang

Rahasia

dagang

Desain

produk

Industri

Indikasi

geografis

Page 19: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

14

Perlindungan

varietas

tanaman

Perlindungan

topografi

sirkuit

terpadu

6 Teknologi Tepat Guna

7 Model/Purwarupa/Desaian/Karya

Seni/Rekayasa Sosial

8 Buku (ISBN)

9 Book-chapter (ISBN)

10 Jumlah Dana Kerjasama

Penelitian

Internasional

Nasional

Regional

11 Angka Partisipasi Dosen*

12 Dokumen Feasibility Study

13 Buisness Plan

14 Naskah Akademik (Policy Brief,

rekomendasi kebijakan, atau

model kebijakan strategis)

Page 20: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

17

BAB VI

JADWAL

4.2 Jadwal Penelitian

Perencanaan jadwal untuk kegiatan tahun pertama berkisar sekitar 8 bulan dengan rincian seperti tabel di bawah ini :

Tabel 4. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Waktu Pelaksanan Tempat

Maret April Mei Juni Juli Agustus Septem

ber

Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Studi

Pendahuluan

(survei awal)

UKM Tenis

Lapangan

2. Penentuan

Sampel

UKM Tenis

Lapangan

3. Evaluasi Ahli

dan Pembuatan

Draff Produk

Universitas

Negeri

Semarang

Page 21: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

18

4. Peizinan UKM Tenis

Lapangan

5. Uji Coba Skala

Kecil

UKM Tenis

Lapangan

6. Revisi

Tahap 1

UKM Tenis

Lapangan

7. Uji Coba Skala

Besar

UKM Tenis

Lapangan

8. Revisi dan

Pembuatan

Produk Akhir

UKM Tenis

Lapangan

10. Pengolahan

dan Analisis

Data

Universitas

Negeri

Semarang

11. Penyusunan

Laporan

Universitas

Negeri

Semarang

12. Seminar Hasil

Kegiatan

Universitas

Negeri

Semarang

Page 22: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

19

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ardiansyah B. Dampak kecemasan pada atlet bola basket sebelum

bertanding. Jurnal Phederal Penjas. 2014;8(1).

[2] Juriana, J., 2017. PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DAN INDEKS

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS ILMU

OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. In Prosiding Seminar

dan Lokakarya Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Jakarta (Vol. 2, No. 01, pp. 66-71).

[3] Soltani A, Zamani A, Nazerian I. The comparison of Trait anxiety, State

anxiety, and Self-confidence among Male Athletes of Team sports and

Individual sports in the Country. Jurnal Physical Education and Sport

Science. 2011;3(1):3-12.

[4] Omar-Fauzee MS, Saputra YH, Samad N, Gheimi Z, Asmuni MN, Johar M.

Mental toughness among footballers: A case study. International Journal of

Academic Research in Business and Social Sciences. 2012 Jan 1;2(1):639.

[5] FAHMI MH. Hubungan antara kecemasan dengan ketepatan floating

overhand serve bolavoli pada siswa ekstrakulikuler bolavoli di MA Negeri

Rengel Kabupaten Tuban. Character: Jurnal Penelitian Psikologi.. 2013 Apr

2;1(2).

[6] Ball K, Edwards JD, Ross LA. The impact of speed of processing training

on cognitive and everyday functions. The Journals of Gerontology Series B:

Psychological Sciences and Social Sciences. 2007 Jun

1;62(Special_Issue_1):19-31.

[7] Cowden RG. On the mental toughness of self-aware athletes: Evidence from

competitive tennis players. South African Journal of Science. 2017

Feb;113(1-2):1-6.

[8] Castro-Sánchez M, Zurita-Ortega F, Chacón-Cuberos R, López-Gutiérrez

CJ, Zafra-Santos E. Emotional intelligence, motivational climate and levels

of anxiety in athletes from different categories of sports: analysis through

structural equations. International journal of environmental research and

public health. 2018 May;15(5):894.

[9] Jones G, Hanton S. CONNAUG~ TTON, D.(2002) What is this thing called

mental toughness? ill1 investigation of elite sport performers. lournal of

Applied. Cport P. sychology.;14:205-18.

[10] Yane S. Kecemasan dalam olahraga. Jurnal Pendidikan Olahraga. 2016 Aug

12;2(2):188-94.

[11] Weinberg RS, Gould D. Foundations of sport and exercise psychology, 7E.

Human Kinetics; 2018 Nov 16.

Page 23: MODEL PENGEMBANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT …

20

[12] Raudsepp L, Neissaar I, Kull M. Longitudinal stability of sedentary

behaviors and physical activity during early adolescence. Pediatric Exercise

Science. 2008 Aug 1;20(3):251-62.

[13] Tiwari A, Cassani R, Narayanan S, Falk TH. A comparative study of stress

and anxiety estimation in ecological settings using a smart-shirt and a smart-

bracelet. In2019 41st Annual International Conference of the IEEE

Engineering in Medicine and Biology Society (EMBC) 2019 Jul 23 (pp.

2213-2216). IEEE.

[14] Purcell R, Rice S, Butterworth M, Clements M. Rates and Correlates of

Mental Health Symptoms in Currently Competing Elite Athletes from the

Australian National High-Performance Sports System. Sports Medicine.

2020 Feb 6:1-2.

[15] Herring AM, Craven MP, Mughal F, Rawsthorne M, Rees K, Walker L,

Wolpert M. Potential of using visual imagery to revolutionise measurement

of emotional health. Archives of Disease in Childhood. 2020 Jan 23.

[16] Silva E, Aguiar J, Reis LP, e Sá JO, Gonçalves J, Carvalho

V. Stress among Portuguese Medical Students: the EuStress Solution.

Journal of Medical Systems. 2020 Feb 1;44(2):45.