33
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PENGENALAN ALAT PENGENALAN ALAT UKUR DAN UKUR DAN RANGAKAIAN ARUS RANGAKAIAN ARUS Praditya Rizky P (111104260) Ganang Dwi Laksono (115100037) Angga P.N. (115101073 Muhammad Luthfi(111104221)

MODUL 1 new

Embed Size (px)

Citation preview

MODUL 1 PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK INSTITUT TEKNOLOGI TELKOMPraditya Rizky P. (111104260) Ganang Dwi Laksono (115100037) Angga P.N. (115101073 Muhammad Luthfi(111104221)

PENGENALAN ALAT UKUR DAN RANGAKAIAN ARUS

TUJUAN PRAKTIKUM Mengetahui cara

mengukur arus, tegangan, dan hambatan menggunakan multimeter. Dapat menggunakan ossiloskop untuk mengukur tegangan, frekuensi, dan beda phasa. Dapat mengukur suatu arus atau tegangan pada suatu beban dengan menggunakan teorema superposisi dan substitusi

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN MultimeterOssiloskop Function Generator Sumber tegangan DC Project board Resistor Kapasitor Jumper

DASAR TEORI ---Multimeter--Merupakan alat ukur listrik yang dapat mengetahui nilai suatu arus, tegangan, dan hambatan. 1.Multimeter Analog 2.Multimeter Digital Multimeter digunakan sebagai, 1.Amperemeter 2.Voltmeter 3.Ohmmeter

DASAR TEORI ---Ossiloskop--Merupakan alat ukur listrik untuk menampilkan bentuk gelombang dari sinyal yang diinputkan. Dari ossiloskop dapat diketahui besar frekuensi, periode, tegengan, ataupun beda phasa.

DASAR TEORI ---Resistor--Merupakan komponen pasif yang berfungsi sebagai pembagi tegangan dan pembagi arus. Cara menghitung resistor: 1.Dengan Ohmmeter (Multimeter) 2.Dengan pita resistor 3.Dengan software

DASAR TEORI ---Kapasitor--Merupakan komponen pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik yang mana terdiri dua pelat yang sejajar yang dipisahkan oleh dielektrik (udara,mika)

DASAR TEORI ---Induktor--Merupakan komponen yang terbentuk dari lilitan kawat atau tembaga yang dapat menyimpan energi listrik berupa arus.

DASAR TEORI ---Teorema Superposisi--Teorema:Menjumlahkan semua tegangan atau arus yang disebabkan oleh tiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan sumber tegangan atau arus bebas lainnya diganti dengan tahanan dalamnya.

DASAR TEORI ---Teorema Substitusi--Teorema:Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oelh sebuah arus yang mengalir (sebesar i), maka komponen pasif tersebut dapat diganti dengan sumber tegangan VS yang mempunyai nilai yang sama dengan saat arus tersebut (sebesar i) melalui komponen pasif tersebut

PROSEDUR PRATIKUM

Pengukuran Resistansi

1. Ukurlah dengan menggunakan multimeter resistor R1. Dengan nilai R1 = 2K2,4K7,1K 2. Catat hasil pengukuran dengan multimeter pada jurnal. 3. Bandingkan hasilnya dengan nilai resistansi yang tertera.

PENGUKURAN TEGANGAN DC

PENGUKURAN TEGANGAN DC1. Buatlah rangkaian seperti gambar diatas 2. Beri tegangan input Vin sumber DC 5 Volt 3. Ukur arus pada B-C dengan menggunakan multimeter. Ubah nilai R1 dari 2K2,4K7,dan1K.

PENGUKURAN ARUS DC

PENGUKURAN ARUS DC1. Buatlah rangkaian seperti gambar diatas. 2. Beri tegangan input Vin sumber DC 5 Volt 3. Ukur arus pada B-C dengan menggunakan multimeter. Ubah nilai R1 dari 2K2, 4K7,dan 1K. 4. Masukkan hasil pengukuran pada jurnal.

PENGUKURAN TEGANGAN AC

PENGUKURAN TEGANGAN AC1. Buatlah rangkaian seperti gabar diatas. 2. Beri tegangan input Vin sumber AC 2 Vpp : f = 100 Hz. 3. Ukur tegangan yang mengalir pada R3 dengan menggunakan multimeter. 4. Masukkan hasil pengukuran sebagai VAB pada jurnal. 5. Ulangi percobaan diatas dengan merubah nilai R1.

PENGATURAN KALIBRASI1. Kondisi tombol volt/div, time/div, gain x apl harus pada kedudukan kalibrasi. 2. Hubungkan output kalibrator dengan input X osiloskop (Ch1 atau Ch2). Set agar tampilan yang terukutr 0.5 Vp-p. 3. Ukur tegangan harga volt/div yang diketahui pada jurnal. Masukkan nilai Divisi Vertikal dan nilai tegangan. 4. Ukur periode untuk harga time/div yang diketahui pada jurnal. 5. Masukkan nilai Divisi Vertikal dan nilai teganga

PENGUKURAN TEGANGAN AC1. Atur output generator sinyal pada frekuensi 1 kHz, amplitudo 2 Vrms dan 3 Vrms (ukur dengan multimeter). 2. Selanjutnya ukurlah dengan osiloskop, hubungkan : Probe positif /merah generator Probe positif/merah osiloskop. Probe negatif /hitam generator Probe negatif/hitam osiloskop.

PENGUKURAN BEDA PHASA

PENGUKURAN BEDA PHASA1. Buatlah rangkain seperti diatas. 2. Atur generator sinyal pada gelombang sinusoidal 2 Vp-p dan frekuensi 200 KHz. 3. Hubungkan probe osiloskop Ch1 pada input rangkaian. 4. Hubungkan probe osiloskop Ch2 dengan ouput pada rangkaian (pada R)

PENGUKURAN BEDA PHASA5. Tampilkan kedua sinyal tersebut (sinyal Ch1 dan sinyal Ch2) 6. Ukur T dan T, dengan nilai R = 10 K. 7. Masukkan nilai hasil pengukuran pada jurnal dan hitung beda phasanya 8. Lakukan kembali percobaan diatas dengan merubah nilai C.

PENGUKURAN FREKUENSI

1. Menggunakan frekuensi generator yang diketahui (berapa saja). 2. Hubungkan probe dari generator sinyal dan osiloskop dengan ketentuan sebagai berikut: Probe positif /merah generator Probe positif/merah osiloskop. Probe negatif /hitam generator Probe negatif/hitam osiloskop. 3. Ukur secara langsung menggunakan osiloskop dengan menekan tombol VOLT dan TIME pada readout section sekaligus.

TEOREMA SUPERPOSISI

TEOREMA SUPERPOSISIBuatlah rangkaian sperti diatas. Saat Tegangan V1 aktif, 1. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12 volt. 2. Tegangan yang diberikan pada V2 sebesar 0 Volt (V2 dihubung singkat). 3. Ukurlah I4 menggunakan multimeter. 4. Masukkan hasil pengukuran yang diperoleh ke dalam jurnal 5. Ukur tegangan Vab dengan menggunakan multimeter. 6. Masukkan hasil pengukuan yang diperoleh ke dalam jurnal.

TEOREMA SUPERPOSISI Saat Tegangan V2 aktif 1. Beri tegangan DC pada V2 sebesar 6 volt. 2. Tegangan yang diberikan pada V1 sebesar 0 Volt (V2 dihubung singkat). 3. Ukurlah I4 menggunakan multimeter. 4. Masukkan hasil pengukuran yang diperoleh ke dalam jurnal. 5. Ukur tegangan Vab dengan menggunakan multimeter. 6. Masukkan hasil pengukuan yang diperoleh ke dalam jurnal.

TEOREMA SUPERPOSISI Saat tegangan V1 dan V2 aktif. 1. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12 volt. 2. Tegangan DC yang diberikan pada V2 sebesar 6 Volt. 3. Ukurlah I4 menggunakan multimeter. 4. Masukkan hasil pengukuran yang diperoleh ke dalam jurnal. 5. Ukur tegangan Vab dengan menggunakan multimeter. 6. Masukkan hasil pengukuan yang diperoleh ke dalam jurnal.

TEOREMA SUBSTITUSI

TEOREMA SUBSTITUSI Langkah pertama 1. Buatlah rangkaian seperti diatas: 2. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12 volt. 3. Ukurlah besar nilai I2 dengan menggunaakan multimeter. 4. Ukurlah besar nilai I4 dengan menggunakan multimeter. 5. Ukurlah besar nilai VAB dengan menggunakan multimeter. 6. Masukkan hasil pengukuran pada jurnal.

TEOREMA SUBSTITUSI

TEOREMA SUBSTITUSI Langkah kedua 1. Buatlah rangkaian seperti diatas: 2. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12 volt. 3. Tegangan DC pada V2 sebesar V2= I4xR4 volt. 4. Ukurlah besar nilai I2 dengan menggunakan multimeter. 5. Ukurlah besar nilai VAB dengan menggunakan multimeter. 6. Masukan hasil pengukuran pada jurnal.