MODUL APU PPT Dan Motivasi Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

program BI

Citation preview

Slide 1

Selamat PagiOm Suasti AstuSELAMAT DATANG

KEBIJAKAN & PROSEDUR PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG, PRINSIP MENGENAL NASABAH DANPECEGAHAN PENDANAAN TERORISPENDAHULUANDalam persaingan jasa keuangan semua bank/BPR berupaya untuk meningkatkan layanan dan pengembangan produk yang ditunjang teknologi untuk kenyamanan dan kesetiaan nasabah. Dalam kenyataan diantara nasabah yang baik ada saja nasabah yang beritikad buruk melakukan tidak kejahatan yang merugikan seperti reputasi, sanksi dan hilangnya potensi keuntungan bank/BPR. Ada beberapa hal yang melater belakangi kejahatan tersebut LATAR BELAKANGPerkembangan bidang pengetahuan dan teknologi mendorong pula perkembangan aneka ragam kejahatan Kejahatan dalam suatu wilayah negara maupun lintas batas negara semakin berkembang, yaitu illegal logging, perdagangan obat terlarang, penyelundupan barang, tenaga kerja, terorisme, penyuapan, korupsi dan kejahatan kerah putih lainnya. Tindak kejahatan ini melibatkan dan menghasilkan uang dengan jumlah besar.Terdapat berbagai modus yang dilakukan pelaku kejahatan untuk menyembunyikan/menyamarkan asal usul harta, salah satunya dgn memasukkan hasil tindak pidana ke dalam sistem keuangan (financial system), terutama ke sistem perbankan. Dengan demikian asal usul harta kekayaannya tidak dapat dilacak oleh penegak hukum/PPATK, modus ini disebut pencucian uang (Money Laundering).LATAR BELAKANG (LANJUTAN)Untuk menangkal masuknya uang hasil kejahatan, bank harus mengurangi risiko, agar bank tidak dimanfaatkan oleh penjahat sebagai sarana pencucian uangBank mengurangi risiko dengan cara mengenal, mengetahui identitas nasabah, memantau transaksi dan memelihara profil nasabah, serta melaporkan adanya transaksi keuangan yang mencurigakan (suspicious transactions) yang dilakukan oleh pihak yang meng gunakan jasa bank/BPR Contoh Aplikasi pembukaan rekening. Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN)/ dikenal umum dengan Know Your Customer Principle (KYC Principle) ini didasari pertimbangan bahwa KYC tidak saja penting dalam APU, juga dalam rangka penerapan prudential banking DASAR HUKUMUU No 15 Tahun 2002, tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang No. 25 Tahun 2003 Peraturan BI No.5/23/PBI/2003 tgl. 23 Oktober 2003 tetang Prinsip Mengenal Nasabah (KYC Principles) bagi Bank Perkeditan RakyatKeputusan Kepala PPATK No.2/1/KEP.PPATK/2003, tentang Pedoman Umum Pencegahan dan Pemberatasan Tindak Pidana Pencucian Uang bagi Penyedia Jasa KeuanganKeputusan Kepala PPATK No.2/4/KEP.PPATK/2003, ttg Pedoman Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan bagi Penyedia Jasa KeuanganDASAR HUKUM (lanjutan)Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No.2/6/KEP.PPATK/2003, tentang Pedoman tatacara Pelaporan Keuangan Mencurigakan bagi Pengelola Jasa KeuanganKeputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No.3/1/KEP.PPATK/2004, tentang Pedoman Pelaporan Transaksi Keuangan Tunai dan Tata Cara Pelaporan bagi Penyedia Jasa Keuangan dan No.3/9/KEP.PPATK/2004Peraturan BI No 12/20/PBI/2010 tgl. 4-10-2010 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi BPR dan BPRsperbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana, dengan maksud untuk menyembunyikan, atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah.Definisi PENCUCIAN UANG ADALAHUU No.15 Thn 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang telah diubah dengan UU No. 25 Tahun 2003:perbuatan, menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan,menyumbangkan, menitipkan membawa keluar negerimenukarkanDefinisi HASIL TINDAK PIDANA AdalahHarta kekayaan yang diperoleh dari Tindak Pidana :KorupsiPenyuapanPenyelundupan barangPenyelundupan tenaga kerjaPenyelundupan imigranDi bidang perbankanDi bidang pasar modal,Di Bidang asuransiNarkotika, psikotropikaPerdagangan manusiaPerdagangan senjata gelapPenculikan

TerorismePencurian PenggelapanPenupuanPemalsuan uangPerjudianProstitusiDi bidang perpajakanDi bidang perhutananDi bidang lingkungan HidupDi bidang kelautanTindak pidana lainnya yang dianjam pidana 4 th/lebih

Dengan sengaja menempatkan, mentransfer, membayarkan atau membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya dengan mata uang/surat berharga lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya/patut diduga merupakan hasil tindak pidana, Percobaan, pembantuan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana pencucian uangMenerima atau menguasai, penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan atau penukaran harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidanaMemberikan bantuan, kesempatan, sarana atau keterangan untuk terjadinya tindak pidana pencucian uang.Atas perbuatan tersebut akan dipidana dengan pidana yang sama dengan pelaku tindak pidana pencucian uang KATAGORI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANGPENDANAAN TERORIS adalahPenggunaan harta kekayaan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme sebagaimana dimaksud dalam UU Tindak Pidana Pencucian Uang, termasuk upaya-upaya setiap orang yang dengan sengaja memberikan :bantuan atau kemudahan dengan cara memberikan atau pinjaman uang atau pinjaman barang atau harta kekayaan lainnya kepada pelaku tindak pidana terorisme sebagaimana dimaksud UU No 15 Th 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Anti pencucian uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious Transaction) adalah transaksi keuangan mencurigakan sebagaimana dimaksud dalam UU Tindak Pidana Pencucian Uang.Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa BPR/BPRS dan memiliki rekening pada BPR/BPRS.Walk in Customer (WIC) adalah pengguna jasa BPR/BPRS yang tidak memiliki rekening pada BPR/BPRS, tidak termasuk pihak yang mendapatkan perintah/penugasan dari Nasabah untuk melakukan transaksi atas kepentingan Nasabah.Beneficial Owner adalah setiap orang yang memiliki dana, yang mengendalikan transaksi nasabah atau WIC, yang memberikan kuasa atas suatu transaksi dan/atau yang melakukan pengendalian melalui badan hukum/perjanjian.ISTILAH DALAM APU, PMN DAN PPTPolitically Exposed Person (PEP) adalah orang yang mendapatkan kepercayaan, kewenangan publik, Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud UU mengatur Penyelenggara Negara, dan/atau anggota partai politik yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan dan partai politik.Customer Due Dilligence (CDD) adalah kegiatan identifikasi, verifikasi, dan pemantauan yang dilakukan BPR /dan BPRS untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan sesuai dengan profil pengguna jasa bank.Enhanced Due Dilligence (EDD) adalah CDD & kegiatan lain yang dilakukan oleh BPR/BPRS untuk mendalami profil calon Nasabah,/ Beneficial Owner tergolong berisiko tinggi termasuk Politically Exposed Person terhadap kemungkinan pencucian uang & pendanaan terorisme.Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) adalah PPATK sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang.Rekomendasi Financial Action Task Force (FATF) adalah rekomendasi standar pencegahan dan pemberantasan pencucian uang dan pendanaan terorisme yang dikeluarkan oleh FATF.ISTILAH DALAM APU, PMN DAN PPT (lanjutan) Lembaga Negara/Pemerintah adalah :Lembaga yang memiliki kewenangan di bidang eksekutif, yudigatif dan legislatifBPR penerima adalah BPR yang menerima perintah pemindahan dana.BPR pengirim adalah BPR yang mengirimkan perintah pemindahan dana.Petugas administrasi dana pihak III adalah pegawai BPR ditugaskan untuk melakukan pencatatan, penelitian, kelengkapan, keabsahan persyaratan, penyimpanan berkas-berkas pencatatan transaksi setiap nasabah penyimpan dana.Petugas administrasi kredit adalah pegawai BPR ditugaskan untuk melakukan pencatatan, penelitian, kelengkapan, keabsahan persyaratan, penyimpanan berkas-berkas pencatatan transaksi dari setiap nasabah peminjam dana.ISTILAH DALAM APU, PMN DAN PPT (lanjutan) Harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana, dipidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp. 100 jt dan paling banyak Rp. 15 Milyar

SANKSI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANGSetiap orang yang menerima atau menguasai :penempatan, pentransferan, pembayaran,Hibah sumbangan, penitipan, atau penukaran TAHAPAN Pencucian UANG YaituPenetapan (Placement)Transfer (Layering),Penggunaan harta kekayaan (Integration)Menempatkan uang berasal dari tindak pidana ke sistem keuangan/ upaya menempatkan uang giral (cheque, wesel bank, CD, dll) ke perbankan.Mentransfer harta kekayaan yang berasal dari tindak pidana (dirty money) yang telah berhasil ditempatkan pada Penyedia Jasa Keuangan/bank /ke Penyedia Jasa keuangan lainnya.Menggunakan harta kekayaan yang berasal dari tindak pidana yang masuk ke dalam sistem keuangan melalui penempatan/transfer sehingga seolah-olah menjadi harta halal (clean money), untuk kegiatan bisnis yang halal atau untuk membiayai kembali kegiatan kejahatan.Definisi PRINSIP MENGENAL NASABAHPrinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah, mematau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan UNSUR -UNSUR Prinsip MENGENAL NASABAH Identitas nasabah (Customer Due Dilligence dan Enhanced Due Dilligence)Pemantauan kegiatan transaksi nasabahPelaporan transaksiMenerapkan PMN dan UU No.15 TPPUPenerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan UU No.15 tentang Tindak Pidana Penucian Uang :Menproleh informasi detail mengenai calon nasabah Mengenal nasabah dan memahami pola kebiasaan transaksi yang dilakukan nasabahMengetahui transaksi nasabah yang tidak normal/mencurigakanMelindungi reputasi dan integritas bankMenfasilitasi kepatuhan terhadap ketentuanMelindungi bank dari ancaman digunakan sebagai sarana dan sasaran tindak pidana pencucian uangMengurangi risiko reputasi, risiko operasional, dan risiko hukumTujuan Menerapkan PMN dan UU No.15 TPPUTAMPAK Apabila BANK/BPR TIDAK Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah :Transaksi-transaksi dari BANK/BPR bersangkutan dengan bank lain, bank koresponden, masyarakat, pemerintah dianggap sebagai pencucian uang (money laundering)Bank/BPR lain tidak akan mau berhubungan bisnis lagi dengan bank/BPR bersangkutanAkan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan bank/BPR bersangkutan Nasabah ketakutan dan akan enggan dan engkang dari bank/BPR bersangkutan.MODUS PENCUCIAN UANG Smurfing, yaitu upaya menghindari pelaporan dengan memecah-mecah transaksi yang dilakukan banyak pelaku.Structuring, yaitu upaya menghindari pelaporan dengan memecah-mecah transaksi sehingga transaksi menjadi lebih kecil.U Turn, yaitu upaya mengaburkan asal usul hasil kejahatan dengan memutarbalikkan transaksi untuk kemudian dikembalikan ke rekening asalnya.Cuckoo Smurfing, yaitu upaya mengaburkan asal usul sumber dana dengan mengirimkan dana-dana dari hasil kejahatannya melalui rekening pihak ketiga yang menunggu kiriman dana dari luar negeri dan tidak menyadari bahwa dana yang diterimanya tersebut merupakan proceed of crime.Pembelian aset/barang-barang mewah, yaitu menyembunyikan status kepemilikan dari aset/ barang mewah termasuk pengalihan aset tanpa terdeteksi oleh sistem keuangan.Pertukaran barang (barter), yaitu menghindari penggunaan dana tunai atau instrumen keuangan sehingga tidak dapat terdeteksi oleh system keuangan.

20MODUS PENCUCIAN UANG (LANJUTAN)Underground Banking/Alternative Remittance Services, yaitu kegiatan pengiriman uang melalui mekanisme jalur informal yang dilakukan atas dasar kepercayaan.Penggunaan pihak ketiga, yaitu transaksi yang dilakukan menggunakan identitas pihak ketiga dengan tujuan menghindari terdeteksinya identitas dari pihak yang sebenarnya pemilik dana hasil tindak pidana.Mingling, yaitu mencampurkan dana hasil tindak pidana dengan dana hasil kegiatan usaha legal dengan tujuan untuk mengaburkan sumber asal dananya.Penggunaan identitas palsu, yaitu transaksi yang dilakukan dengan menggunakan identitas palsu sebagai upaya mempersulit terlacaknya identitas dan pendeteksian keberadaan pelaku pencucian uang.Sisdur Tingkat Profil Risiko

Profil RisikoIdentitasStruktur KepemilikanLokasi UsahaJMLTransaksiKegiatanUsahaProfil NasabahLainnyaIdentitas NasabahRENDAHSEDANGTINGGIIdentitasNasabah Memiliki kartu identitas yang masih berlaku dan nasabah bertempat tinggal sesuai dng informasi dalam kartu identitas

Data/informasi identitas calon nasabah kadaluarsa, namun nasabah tetap kooperatif melakukan updating.

Data/informasi identitas calon nasabah palsu atau asli tapi palsu, misalnya kartu ID tidak dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, data tidak benar, dll.Nasabah yang pada saat pembukaan rekening menggunakan alamat yang wilayahnya berada diluar wilayah IndonesiaKEBIJAKAN SISTEM PROSEDUR Penerimaan NASABAHDengan adanya (berdasarkan) dokumen yang diserahkan calon nasabah kepada BANK/BPR, BANK/BPR wajib melakukan IDENTIVIKASI and VERIFIKASI terhadap calon nasabah tersebut Calon Nasabah yang dapat DITERIMA Bank/BPR :Perorangan, Badan Usaha, Badan Hukum,Dan Lainnya sesuai ketentuan KEBIJAKAN SISTEM PROSEDUR Penerimaan NASABAHHAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BANK/BPR/s DALAM Penerimaan Calon NASABAH :Meneliti dan melihat dan analisa kebenaran dokumenMencocokkan dokumen fotocopy dengan aslinya, Bertemu/tatap muka dengan calon nasabah sebelum diproses,Melakukan identivikasi dan verifikasi lebih yang lebih ketat (extensive due diligence /EDC) terhadap calon nasabah :Calon nasabah sendiri mempunyai risiko tinggi karena kewarganegaraan, kedudukan/jabatan dan kegiatanCalon nasabah usahanya/kegiatannya potensial sebagai sarana pencucian uang (High Rish Business) danCalon nasabah berasal dari negaraberisiko tinggi (High Risk Countries) DOKUMENTASI Profil NASABAHData base calon/nasabah lengkap sekurang-kurangnya data yang ada identitas, pekerjaan/usaha, kewarga negaraan, jumlah penghasilan, rekening yang dimiliki, aktifitas rekening, tujuan pembukaan rekening, tujuan permohonan keredit.File data dan penyimpanan dokumen digunakan media yang aman, tahan sesuai kebutuhan bank, dan dapat mudah diakses setiap saat oleh unit kerja yang terkaitData base wajib dikinikan apabila ada informasi baru. Pengkinian dimaksudkan untuk membantu penelusuran dan analisa transaksi secara individu untuk kepentingan bank, BI dan PPATKData base harus mampu mendukung penyusunan laporan dan penyediaan informasi yang diperlukan bank, BI dan PPATK Bank wajib memelihara dokumen/data yang berkaitan dgn identitas nasabah sekurang-kurangnya 5 tahun dari penutupan rekening dan tunduk pada UU No.8 th 1997 ttg dokumen perusahaan Lokasi Usaha dan Profil Nasabah RENDAHSEDANGTINGGILokasi Usaha

Lokasi usaha dekat dengan bank/diketahui oleh bank.Lokasi usaha berjauhan dengan lokasi bankLokasi usaha nasabah berada di zona perdagangan bebas

Profil Nasabah

PetaniPegawai PerusahaanTergolong sebagai Politically Exposed Persons/PEP.Memenuhi kriteria PPATK (high risk selain PEP).Pegawai dariperusahaan yang tergolong berisiko tinggi, misal shell company.Jumlah Tranasaksi dan Struktur KepemilikanRENDAHSEDANGTINGGIJumlah Transaksi

Nilai transaksi rendah, misal dibawah Rp 5 jutaPeningkatan jumlah transaksi tidak significant/significant namun didukung dengan dokumen memadai/ masih tergolong wajar.Transaksi tunai dalam jumlah besar

Struktur Kepemilikan

Tidak memiliki pengendalian dan komposisi pemegang saham tersedia dalam data publik.Informasimengenaipemegang saham tidaktersediadalamdata publik.Perusahaan dengan pemegang saham berbentuk anomimKEBIJAKAN SISTEM PROSEDUR Penerimaan NASABAHDaftar Calon Nasabah Berisiko Tinggi (High Risk Customers) :Warga Negara Asing (WNA), Warga yang mempunyai kedudukan sebagai penyelenggara negara/pemerintahan/Partai Politik (Politically Exposed Person)Pejabat negara pada lembaga tertinggi Negara (MPR)Pejabat negara pada lembaga tinggi Negara (DPR, MA, DPA, dll) Menteri, Duta besar, Gubernur, Wkl. Gubernur dllBupati, Walikota dllDireksi/Komisaris/Pejabat struktural BUMN/BUMDPimpinan BI, Pimpinan Bank termasuk pegawai bankPimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)Pejabat eselon I dilingkungan sipil, Meliter dan kepolisianJaksa, Hakim, Panitera pengadilan, penyidikPimpinan/Bendaharawan proyek dllMempunyai kegiatan usaha yang rawanKegiatan Usaha dan LainnyaRENDAHSEDANGTINGGIKegiatan Usaha

Pedagang sayur dipasar tradisionalPedagang Valuta Asing atau pengiriman Uang.Kegiatan usaha yang berbasis uang tunai seperti mini market, jasa pengelolaan parkir, rumah makan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), pedagang isi puLainnya

Tidak terdapat informasi LainnyaMemiliki usaha lainnya disamping sebagai karyawan perusahaan.Mempunyai nama dan kewarganegaraan mirip dengan anggota terorisKEBIJAKAN SISTEM PROSEDUR Penerimaan NASABAHDaftar Calon Nasabah Mempunyai Bisnis Berisiko Tinggi (High Risk Business ) :Lembaga keuangan Bank dan Non BankShell Banks (Bank Asing), Bearer Corporation (Pers. Asing)KasinoAgen perjalananPerusahaan Ekspor dan ImporPedagang Perhiasan, Logam mulia, permataBroker dan dealerPedagang barang antik dan seniInternet banking Real EstateKEBIJAKAN SISTEM PROSEDUR Penerimaan NASABAHDaftar Calon Nasabah Berasal dari negara Berisiko Tinggi dan pusat penghasil Narkoba :Mexico, USA GuatemalaJamaicaColombiaPeruBoliviaParaguayBrasilMaroko GhanaNigeriaSouth Africa KenyaHungaryTurkeySyriaIranAfghanistanPakistanIndiaNepalMyanmar Thailand dan LaosPENOLAKAN CALON NASABAHBank/BPR WAJIB menolak calon nasabah yang yang tidak memenuhi kreteria yang telah di tetapkan :Calon nasabah yang tidak dapat memberi informasi yang telah ditetapkan sesuai PMNCalon nasabah yang tidak dapat menyerahkan dokumen pendukungCalon nasabah menyerahkan dokumen pendukung namun tidak dapat menperlihatkan aslinyaIdentitas beneficial owner diragukan tidak dapat diyakiniCalon nasabah diketahui menggunakan identitas dan atau memberikan informasi yang tidak benarCalon nasabah menggunakan rekening orang/badan lain Bank/BPR dapat menolak untuk melaksanakan transaksi dan atau mengakhiri hubungan karena penggunaan rekening/ permohonan kredit tidak sesuai dgn tujuan semulaPERSETUJUAN CALON NASABAHPersetujuan terhadap calon nasabah diberikan pejabat bank/BPR berdasarkan wewenang jabatan atau kepangkatan setelah diyakini kebenarannya tentang identitas, kelengkapan dokumenPersetujuan terhadap calon nasabah yang tergolong dalam nasabah berisiko tinggi, usaha/kegiatan nasabah beriko tinggi atau calon nasabah berasal dari negara berisiko tinggi, penggunaan kredit tdk sesuai peruntukan (PPT) disetujui oleh pejabat yang berwenang setingkat lebih tinggi berdasarkan keyakinan dan ketentuan yang berlaku Identifikasi NASABAH Walk-in Customer (WIC)Prinsip Mengenal Nasabah bagi Walk-in Customer yang bertransaksi dengan nominal Rp. 100 jt ke atas per transaksi wajib melakukan :Mengisi formulir Prinsip Mengenal Nasabah secara lengkapTermasuk mengenai informasi sumber dan tujuan penggunaan dana (keterangan transaksi) termasuk tanda tangan dari WICMelampirkan identitas diri (foto copy) KTP, SIM atau identitas lainnya, WNA (Passport, KIMS)Pemantauan dan Identifikasi Transaksi NASABAHKegiatan pemantauan sekurang-kurangnya mengenai :Pemantauan rekening, meliputi pemantauan terhadap mutasi rekening, secara periodik untuk mengidentifikasi kemungkunan adanya mutasi yang tidak sesuai dengan profil nasabah (Nasabah yang mempunyai risiko tinggi)Pemantauan Transaksi, pemantauan terhadap setiap transaksi baik tunai maupun non tunai untuk mengidentifikasi adanya transaksi yang tidak sesuai dengan profil nasabahPemantauan transaksi Walk-in Customer, pemantauan terhadap transaksi yang dilakukan Walk-in Customer dengan jumlah diatas Rp. 100 jt mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan Pemantauan dan Identifikasi Transaksi NASABAHTujuan pemantauan Transaksi dan Pemantauan mutasi Rekening :Untuk mengenal dan memahami kraktertik (pola) transaksi nasabahUntuk mengidentifikasi transaksi nasabah yang tidak wajar atau menyimpang dari profil dan karekteristik transaksi nasabah Pemantauan transaksi dan rekening dilakukan untuk mengidentifikasi adanya transaksi yang wajib dilaporkan kepada PPATK terutama :Transaksi tunai (Cash Transaction)Transaksi keuangan mencurigakan (Suspicius transaction)Agar diproleh pemantauan dan identifikasi yang akurat wajib dilakukan pengkinian profil nasabah (diedit/dievaluasi) setiap ada perubahan data nasabahPemantauan dan Identifikasi Transaksi NASABAHTransaksi Keuangan Tunai (Cash Transaction) yang wajib dilaporkan sebagai Cash Transaction Report (CTR)/Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) yaitu transaksi dengan kreteria :Transaksi penarikan/penyetoran /pembayaran/ penerimaan dengan menggunakan uang tunai kertas maupun logam Berjumlah komulatif sebesar Rp. 500 jt atau lebih atau setara dengan itu dan Dilakukan dalam satu kali atau beberapa kali transaksi dalam satu hari kerjaKalau tidak dilaporkan sanksinya pidanaPemantauan dan Identifikasi Transaksi NASABAHTransaksi Keuangan Mencurigakan (Cuspicious Transaction) :Transaksi keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik/pola kebiasaan transaksi nasabah bersangkutan Transaksi keuangan nasabah yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan transaksi transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan PJK sesuai ketentuanTransaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana Ciri-ciri umum transaksi keuangan mencurigakan :Tidak memiliki tujuan ekonomis dan bisnis yang jelasMenggunakan uang tunai dengan jumlah reletif besar dan atau dilakukan secara berulang-ulang diluar kewajaranAktivitas transaksi nasabah diluar kebiasaan dan kewajaranPemantauan dan Identifikasi Transaksi NASABAHTransaksi Keuangan yang DIKECUALIKAN dari kewajiban PelaporanDikecualikan tanpa mengajukan permohonan pengecualian Transaksi antar bankTransaksi dengan pemerintah, transaksi menggunakan rekening milik pemerintah untuk dan atas nama pemerintah baik pusat maupun daerah, depertemen, non depertemen, lemabaga pemerintah lainnyaTransaksi dengan BITransaksi pembayaran gaji, pembayaran pensiunan yang secara rutin dilakukanTransaksi yang ditetapkan oleh Kepala PPATK diantaranya :Transaksi antar PJK dalam rangka kegiatan usaha Transaksi rutin dilakukan harian, mingguan, bulanan dari jenis usaha atau pihak-pihak seperti pengelola jalan tol, SPBU, Toko modern, Maskapai penerbangan, rumah sakit dll Pemantauan dan Identifikasi Transaksi NASABAHTransaksi Keuangan Tunai yang dikecualikan dari kewajiban pelaporan, maka bank harus :Membuat file dan menyimpan data dan daftar transaksi yang dikecualikanMemelihara dan melakukan pengkinian profil nasabah sesuai PMNMelakukan pemantauan dan evaluasi, editing secara berkalaMemelihara dokumen transaksi sesuai ketentuan untuk memeudahkan penelusuran setiap saatMembuat laporan jika dicurigai ada ungsur-ungsur transaksi keuangan mencurigakan.Pengkinian DATA Profil NASABAHApabila ada perubahan data/profil/pembaharuan nasabah harus dilakukan updating/editing terhadap file menyangkut :Nama nasabah,Tempat tgl lahirKewarganegaraanAlamatNo. Telepon/HPJenis Usaha (TDP, SIUP, dll, tgl. Jth tempo)Pekerjaan (bidang usaha)Alamat tempat kerja/alamat perusahaanPenghasilanNama gadis ibu kandungDireksi Bank/BPR/s, Pejabat bank/BPR/s, Pengawai bank/BPR dilarang memberitahukan kepada nasabah/orang lain baik secara langsung mapun tidak langsung dengan cara apapun mengenai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) yang sedang disusun atau telah dilaporkan kepada PPATK

Pelangaran terhadap ketentuan di atas dipidana penjara paling singkat 3 tuhun, paling lama 5 tahun dan denda paling sedikit Rp. 100 jt dan paling banyak Rp. 1 milyar ANTI TIPPING OffPerlindungan PELAPOR dan SAKSIPerlindungan bagi pelaporPelaksanaan pelaporan dikecualikan dari dari ketentuan rahasia bankPelapor tidak dapat dituntut baik secara pidana maupun perdata atas kewajiban pelaksanaan pelaporan PPATK, Penyidik, Penuntut umum atau hakim wajib merahasiakan identitas pelaporSetiap barang yang dilaporkan terjadi dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberikan perlindungan khusus oleh negaradari kemungkinan ancaman yg membahayakan diri, jiwadan/atau hartanya termasuk keluarganyaPerlindungan bagi saksiSetiap orang yang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan tindak pidana pencucian uang wajib diberikan perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan membahayakan diri, jiwadan/atau hartanya termasuk keluarganyaSaksi tidak dapat dituntut baik secara pidana maupun perdata atas kewajiban pelaksanaan pelaporanPELAKSANAAN APU dan PPT PERAN AKTIF, PENGAWAS Komisaris dan TANGGUNGJAWAB DireksiKomisarisDireksiUnit KerjaMenyetui Kebijakan dan SISDUR, Mengawasi pelaksanaan program APU, PMN dan PPT)

Direksi melaksana kan kebijakan sisdur dan bertanggungjawab terhadap program APU, PMN dan PPTMembuat Kebijakan dan prosedur APU, PMN dan PPTMengevaluasa pelaksanaan APU, PMN dan PPTMembuat dan menyetujui laporanmelaksanakan kebijakan dan SISDURMenerima laporanMembuat laporanMemberi masukan

Bank/BPR wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, laporan transaksi keuangan tunai, dan laporan lain kepada PPATK sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang.Kewajiban Bank/BPR untuk melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan transaksi yang diduga terkait dengan kegiatan terorisme/pendanaan terorisme.Bank/BPR wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan kepada PPATK paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah BPR mengetahui adanya unsur Transaksi Keuangan Mencurigakan.Penyampaian laporan berpedoman pada ketentuan PPATK.Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan ke PPATKBank/BPR harus mempunyai sistem pengendalian intern, yang dapat memastikan bahwa penerapan Program APU, PNM dan PPT oleh unit-unit kerja terkait telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.Sistem Pengendalian Intern harus mampu secara tepat waktu mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang terjadi dalam penerapan Program APU, PNM dan PPT dengan tujuan untuk meminimalkan potensi risiko yang dihadapi Bank/BPR.

PENGENDALIAN INTERNALINTERNAL AUDITSKAI sebagai satuan kerja yang melaksanakan pengendalian/pemeriksaan intern harus memiliki kewenangan dan sarana yang memadai mencakup hal-hal sbb:Memiliki program dan prosedur audit berbasis risiko yang mencakup uji kepatuhan dengan fokus pada CDD, operasional, produk dan jasa yang berisiko tinggi;Menilai kecukupan proses yang berlaku di bank/BPR dalam mengidentifikasi dan melaporkan transaksi yang mencurigakan;Mengkomunikasikan temuan pemeriksaan kepada Direksi dan/atau manajemen dengan tepat waktu;Merekomendasikan upaya-upaya perbaikan terhadap kekurangan yang ada.

INTERNAL AUDITKebijakan dan Prosedur MemuatUMUMPELAKSANAN CDDVERIFIKASI DOKPenerapan prog. APU +PPT Ada Kebijakan SISDUR disetujui Dewan KomisarisSisdur berbasis teknologi untuk tidak disalah gunakanAdmin Dana+Kredit Melakukan CDDCDD thd penerima kuasa +transaksi tdk wajarCDD pada Nasabah lamaPenerimaan nasabah Pendekatan risiko APU+PPTPengelompokan nasabah berdasarkan tingkat risikoKetentuan katagori risikoMeminta info pada nasbah+WICMelalukan tatap muka dgn nasabahPerhatian pada negara yg tdk rekomendasi FATFTidak ada rekening anonim/fiktifInfo calon nasabah Perseorangan Info Calon Nasabah perusahaanDokumen pendukung perseorangan+Perusahaan (Identitas, spesimen)Info calon Nasabah Bank dan dokumenInfo calon Nasabah yayasan dan dokumenInfo Calon Nasabah Lembaga Negara/Pemerintah dan DokumenBPR wajib memverifikasi dokumenBPR melakukan wawancara /meneliti kebenaran dokumenAda keraguan dapat meminta dokumen dukung lainWajib menyelesaikan proses verifikasi identitasDapat menerima calon nasabah sebelum verifikasi selesaiVerifikasi calon nasabah diselesaikan untuk perseorangan selesai 14 hari perusahaan 90 hariKebijakan dan Prosedur MemuatPENGKINIAN DATAPEMANTAUAN DOKPEMINDAHAN DANAPENUTUPAN/ PENO LAKAN TRANSAKSIBPR wajib peng kinian data nasabah perseorang, perusa haan & dokumenBPR wajib memeli hara daftar terorisMelakukan Peman tauan berkesinam bungan & identifikasiMinta latar belakang dan tujuan transaksi tdk sesuai dengan profil nasabahMemiliki sistem pen catatan dapat meng identifikasi dan analisa.BPR wajib me lakukan pe mantauan do kumenDokemen mencakup identitas, info transaksi, baik perseorangan/perusahaanBPR wajib memberi info/ dokumen pd BI lembaga otoritas/ lain nya yang berwenang Melakukan pemin dahan dana di lakukan BPR di rek. BPR di bank umumJika pemindahan dana tdk dila kukan dgn pende katan risiko, pe mindahan dapat ditolak/pembatalan/ mengakhiri hubunganJika ada indikasi pemindahan dana mencurigakan dapat melaporkan ke PPATKNasabah yg tidak memenuhi keten tuan yang ditetap kan wajib menolak Menolak/membatalkan transaksi/ menutup hubu ngan jika ada keraguan, info tdk benar.BPR wajib melaporkan jika ada transaksi yang mencurigakan ke PPATK

Kebijakan dan Prosedur MemuatBENEFICIAL OWNERPOLITICALLY EXPOSED PERSONCCD SEDERHANAMemastikan calon nasabah/ WIC mewa kili Beneficial ownerCalon nasabah/WIC/Benefici al owner melalui prosedur CDDBPR wajib mempro leh bukti identitas, kebeneran sumber dana Beneficial ownerIdentitas Beneficial owner telah diverifikasiBila ragu kebenaran identitas Beneficial owner BPR wajib menolakBeneficial owner lembaga negara/pemerintah, perusa haan terdaftar di bursa efek tdk wajib meminta identitasBPR wajib meneliti calon nasabahCalon nasabah PEP wajib melakukan EDDNasabah PEP risiko tinggi dibuat daftar sendiriTermasuk nasabah yang menerima kiriman dari negara berisiko tinggiBPR melakukan hubungan dengan PEP direksi/ pejabat eksekutif bertang gungjawabDireksi/pejabat eksekutif ber wenang memberi persetu juan/ menolak/ menghentikan hub dengan nasabah PEPBPR wajib meminta dokumen tambahan, kebenaran profil, menganalisa nasabah BPR dapat mene rapkan CDD yang sederhana thd nasa bah risiko rendahDiketahui ada indi kasi transaksi keua ngan tdk wajar wajib melakukan CDDBPR wajib menyim pan nasabah diperla kukan CDDNasabah Pereorang an/perusahaan wajib minta dokumentasi tambahanTransaksi terdapat dugaan pencian uang/PPT CCD seder hana tdk berlakuKebijakan dan Prosedur MemuatPELAKSANAAN CDD PIHAK IIIPENGENDALIAN INTERNALSDM & PELATIHANPELAPORANBPR dapat meng gunkan CDD yg dilakukan pihak IIICDD yang dihasil kan pihak III ber dasarkan keten tuan standarBPR dapat me mastikan hasil CDD cukup iden titas & verifikasiCDD pihak III da pat dipertanggung jawabkan dalam tatausaha doku menBPR memiliki pengendaliann intern efekifAdanya batasan wewenang dan tanggungjawabAdanya fungsi pemisahan anta ra pelaksana dgn pengawas pelak sanaan APU, PNM dan PPTAdanya pemantauan thd efektivitas pelak sanaan APU, PNM dan PPT

BPR wajib me lakukan penya ringan pegawai baru/screeningmengindari BPR sebagai media APU, PNM dan PPTBPR wajib me laksanakan pe latihanPelatihan dapat dilaku kan in house training, ikut pihak lain, sara na elektronik Pelaporan ttg pedoman pelaksanaan Apu dan PPT tertuang dalam SK Direksi dilaporkan ke BIBPR wajib menyampai kan laporan Transaksi Keuangan Mencuriga kan, transaksi tunai dan lain kepada PPATKPaling lambat 3 hari kerja sejak diketahui adanya transaksi keua ngan mencurigakanLaporan disamapaikan berpedoman pada ketentuan PPATK

Kebijakan dan Prosedur MemuatKETENTUAN LAINPENUTUPBPR melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi dalam berbagai modul pencucian uang atau skema pendanaan terorisBPR wajib bekerjasama dengan penegak hukum dan otoritas yang berwenang dalam rangka pemberantasan pencucian uang dan pendanaan terorisOP harus disosialisasikan agar dapat di pahami dan dilaksanakan Kebijakan dan SOP sudh disahkan dewan Komisaris dan berlaku sejak ditetapkan.

SANKSI Berdasarkan UU No.15 Tindak Pidana Pencucian UangBank dengan sengaja tidak menyampaikan laporan transaksi keuangan yang mencurigakan dan transaksi tunai kepada PPATK dikenakan pidana denda paling sedikit Rp. 250 juta dan paling banyak 1 milyarSetiap orang yang menerima atau menguasai :penempatan, pentransferan, pembayaran,Hibah sumbangan, penitipan, atau penukaran Harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana, dipidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp. 100 jt dan paling banyak Rp. 15 Milyar. KETENTUAN di ATAS tidak berlaku Bagi BANK yang melaksanakan kewajiban pelaporan transaksi keuangan mencurigakan. IGIN SUKSESKONSEP DIRI, IMPIAN

KERJA KERAS, TEAMPEDULI DIRI, KELUARGA ,&TEAMIngin Sukses Miliki Impian KONSEP DIRI Jagan SALAHKonsep yang diharapkan membawa perubahan adalah Pemiliki ImpianKonsep Menghargai diri sendiriKeluarga, perusahaan Sikap PositipJujurDisiplinTidak menghargai diri sendiri, keluarga dan Perusahaan konsep yang salah 56Evaluasi IMPIAN YANG di CANANGKANJika jawabannya SUDAH.. Coba amati dan sadari apa sudah yang diperbuat dan dikerjakan .......... Untuk mencapai impianCoba evaluasi dan tanya diri, sudahkah kita bekerja keras dengan semangat tanpa lelah ?IMPIAN terlalu tinggi, tetapi kita terlalu santai dan MALAS untuk mewujudkannya ! 57JIKA .......BELUMCoba kita renungkan APAKAH AKU TerLALU SANTAI, MALAS, TIDAK JUJUR, TIDAK DISIPLIN serta Tidak Bersikap Positip pada DIRI, PERUSAHAAN ? Masih ada waktu merubahnya !Semuanya tertunda, impian Tinggal kenangan dan hayalan belaka ? Sikap pasifBERARTI Kita Tidak Menghargai DIRI-Sendiri, KELURGA dan PERUSAHAAN58 Ubah Konsep DIRI, Imbasnya pada DIRI, Keluarga dan PERUSAHAAN

Berikan PENGHARGAAN pada DIRI-MU sendiriPertama dengan ujudkan mimpi-MU, bekerja KERAS, Pimpin diri-MU, Kedua SEMANGAT JUANG-MU Tak Pernah LELEH, Ketiga menjunjung tinggi KEJUJURAN dalam bertindak, berbuat dan berbicaraKeempat selalu bersikap POSITIP dalam mengerjakan sesuatuKelima DISIPLIN dasar keberhasilan Keenam, mungkin kamu akan menjadi pemimpin Bank, bahkan Memiliki-NYA semua serba mungkin, JIKA terlaksana dengan BAIK59Selain Penghargaan Diri Kita perlu MEMILIKI KEPERCAYAAN DIRI KIta memerlukan AKTUALISASI diri => KOSNSEP aktualisasi dapat diraih jika memiliki KEPERCAYAAN DIRI. Coba kita ukur tinggi rendahnya percaya diri KITA (ukur)BERCERMINLAH pada HASIL kepercayaan diri Pada penerapan konsep, sambil mengenal sikap AKAN TERCERMIN PRODUKTIVITAS 60KIAT-KIAT BERPRODUKTIVITAS yang memiliki SELF ESTEEM KejujuranMencintai PekerjaanBekerja dengan semangat Kreatif dan InovatifBertanggungjawab pada keputusanMempunyai integritas yang tinggi sesuai sistemMempunyai relasi yang luas dan realistisHubungan kerja yang harmonis Keluarga yang harmonisSikap, Sifat dan berpikir POSITIPJangan lupa Bertaqwa kepada TUHAN dan bersyukur 61Produktivitas dapat Dicapai Tidak Dapat Sendirian TTP dengan TeamSiapa TEAM :

Memegang Saham Manajemen Karyawan/diri sendiriNasabahLingkungan

Peduli pada DIRI SENDIRIPercaya pada diri sendiriPercaya pada keberhasilanTekad bulat dan tekunHilangkan pikiran negatipHargai kelebihan orang lain Bersikap DEWASA

Peduli pada DIRI SENDIRIBelajar dari kegagalanSelalu mengontrol emosiAntusias tinggiBerwawasan luasBerpikir majuSikap TIDAK PEDULI Pada DIRI dan TEAM

Peduli Pada TEAM Team yang antusiasSemangat Kerja sama tinggiBekerja penuh KEHANGATAN dan saling peduli dalam TEAMJangan menganggap setiap orang sama dengan ANDAPeduli Pada ATASAN /BAWAHANMemberikan masukan (feedback)Berikan ruang gerak bila atasan sedang BAD MOODJangan pernah MENCELA, tunjukkan KESETIAANMenerima PERBEDAAN dan Tetap Saling MENGHORMATIMemberi pelayanan dengan Etika

Manfaat TEAM WORKHubungan positif mempunyai banyak arti ! yang penting kemampuan kita untuk Meng-KOMUNIKASI-kan apa yang menjadi perasaan, keinginan, ide dan kebutuhan yang profesionalKeuntungan yang diperoleh, membuat kita merasa lebih baik dan percaya diri

Yang perlu diperhatikan dalam TEAM WORKSampaikan ide atau saran dengan JELASIde/saran harus mengenai sesuatu yang dapat diimplementasikan dan menunjukkan komitmen serta perhatianLuangkan waktu dan berikan pendapat untuk DISKUSI Team TEAM WORK dan FEED BACK

Untuk Dapat MENERIMA Feed Back :Adanya Feed back berarti team peduli dan ada perhatianDengarkan Feed Back, jika pedas jangan masukkan ke dalam hatiTanyakan apabila belum jelas Sadar bahwa feed back merupakan saran untuk perbaikan Pedoman Kebijakan dan Prosedur Perkreditan BankMeningkatkan Good Corporate Governance (GCG) terutama dalam pelaksanaan operasional perkreditan.Memastikan penerapan prinsip kehati-hatian dan azas-azas perkreditan yang sehat dalam pelaksanaan perkreditan .Meminimais risiko terhadap bentuk pengikatan agunan yang dapat digunakan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan PPAP sebagaimana diatur dalam PBI No. 13/26/2011.Prinsip kehati-hatian dan asas-asas perkreditan yang sehat secara konsisten dan berkesinambungan dalam rangka mitigasi risiko atas setiap pemberian kredit.Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh berbagai pihak dalam pemberian kredit yang dapat merugikan Untuk mencegah terjadinya praktek pemberian kredit tidak bertanggungjawab FUNGSI PKPBANKSebagai pedoman bagi BPR dalam setiap pelaksanaan pemberian kredit yang memuat semua aspek perkreditan memenuhi prinsip kehati-hatian dan asas-asas perkreditan yang sehat, antara lain dalam proses pemberian kredit secara individual, pemantauan portofolio perkreditan secara keseluruhan, dan dalam pelaksanaan penanganan kredit bermasalah. Sebagai standar atau ukuran dalam pelaksanaan pengawasan pemberian kredit pada semua tahapan proses perkreditan secara individual. POKOK_POKOK KEBIJAKAN PERKREDITANPrinsip Kehati-hatian dalam Perkreditan;Organisasi dan Manajemen Perkreditan;Kebijakan Persetujuan Kredit;Dokumentasi dan Administrasi Kredit;Pengawasan Kredit; danPenanganan Kredit Bermasalah;Memberikan informasi dengan lengkap dan jelas mengenai kredit yang ditawarkan meliputi:Informasi mengenai karakteristik kredit yang ditawarkan meliputi nama kredit yang ditawarkan, manfaat dan risiko yang melekat, persyaratan kredit, biaya-biaya, perhitungan bunga dan jangka waktu kredit danKejelasan mengenai bentuk dan isi Perjanjian Kredit dan pengikatan agunan.PRINSIP KEHATI_HATIAN PEMBERIAN KREDITKebijakan Pemberian KreditKebijakan Penilaian AgunanKredit pada Pihak terkaitPemberian Kredit Pada Sektor Ekonomi dan Risiko TinggiPemberian Kredit Yang Perlu Dihindari

Pemberian KREDIT YG Perlu Dihindarikredit untuk tujuan tidak jelas arah dan tujuannya ; kredit diberikan tanpa informasi keuangan yang cukup; Informasi keuangan yang tidak mencukupi Repaymen capacity kredit yang memerlukan keahlian analisa khusus; dan kredit kepada debitur bermasalah dan/atau debitur dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet

Kreteria Calon/Debitur Yg Dapat DiterimaSepakat kedua belah pihak Cakap berbuat hukum (cukup umur, tidak dibawah pengapuan, tidak sakit jiwa)Berdomisili diwilayah kerja atau berdomisili seluruh Bali dengan pertimbangan yang wajar.Tidak penah menunggak/bermasalahTidak nasabah yang tergolong bermasalah di lembaga keuangan lainAgunan yang diserahkan tidak bermasalah karena tersangkut sengketa hukum atau fhisik agunan tidak ada lagi. Memenuhi kelayakan analisa kredit yang telah ditetapkanDapat opini baik dari komite kredit

ORGANISASI KREDITDewan KomisarisDireksiKabag. KreditA/OAdm. KreditTUGAS, WEWENANG dan TANGGUNG JAWABSelesai ...........Sampai Jumpa Sayonara Sayonara

TERIMA KASIHKASIHOm Shanti shanti shanti Om79Summary

Remember this is a sales meetingLink back to previous meetingLink back to the customers priorities and needsInvolve the customer by asking questionsThe solution should be presented in terms of benefits to the customerIdentify buy signalsClose on each step individuallyBuild to reviewThank the customer, ask for referrals

Also, remember to use closing as an opportunity to get further information for future sales.

TRAINER NOTE:Proceed with Activity 15. Refer to the Participants Guide.

KISAH TENTANGWORTEL, TELUR DANBIJI KOPI

EMA DUTA MANDIRIPanaskan 3 buah panci berisi air diatas api

Pada panci yang pertama, masukkan beberapa buah wortel

Pada panci yang kedua, masukkan beberapa buah telur

Pada panci yang ketiga, masukkan beberapa biji kopi yang sudah dihaluskan menjadi bubuk kopi

Panaskan ketiga panci tersebut selama 15 menitKeluarkan isi dari ketiga panci tersebutWortel yang sebelumnya keras,Sekarang berubah jadi empuk

Telur yang sebelumnya lunak di bagian dalamnya, sekarang menjadi keras

Tapi..air panas sudah berubah warnanya dan mempunyai bau kopi yang sangat harumBubuk kopi sudah menghilang

SEKARANG pikirkan tentang Pekerjaan

Pekerjaan itu tidak selamanya mudah

Pekerjaan itu tidak selamanya nyaman

Bahkan kadang-kadang pekerjaan menjadi sangat susahKita bekerja sangat keras, tapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskanApa yang terjadi pada saat kita menghadapi kesulitan?Keadaan tidak berubah seperti yang kita inginkan

Orang-orang tidak memperlakukan kita seperti yang kita harapkan

Sekarang pikirkan tentang ketiga panci itu?Air yang mendidih bagaikan masalah di pekerjaan kita.

Kita dapat menjadi seperti wortelKita maju dengan kuat dan tegas.Tapi kita keluar dengan lemah dan lunak

Hilanglah semangat juang di diri kitaApakah kita mau menjadi wortel ?!?!

Kita menjadi sangat lelahKita kehilangan harapanKita menyerahKita dapat menjadi seperti telur.

Kita memulai dengan hati yang tulus dan sensitif

Kita berakhir dengan sangat egois dan cuek

Tidak ada lagi kehangatan di diri kitaApakah kita mau menjadi telur ?!?!

Kita membenci orang lainKita membenci diri kita sendiriKita dapat menjadi Bubuk Kopi.BUBUK KOPI yang mengubah air

Air tidak mengubah bubuk kopiAir menjadi berubah karena adanya bubuk kopi

Lihatlah.Ciumlah.Minumlah.

Makin PANAS airnya, makin ENAK rasanya.

Kita dapat menjadi Bubuk KopiKita membuat sesuatu yang baik dari tantangan yang kita hadapi.

Kita belajar hal-hal baru.

Kita tumbuh dengan kerja sama team dilandasi norma dan etikaKita mempunyai Semangat Baru, Pengalaman Lama Menjadi Cermin untuk MajuKita membuat dunia di sekeliling kita menjadi LEBIH BAIK, Lebih KUAT toleran

difficultiesproblemshandle with careKita Harus bersenyum , dan ceriakita bekerja lebih keras.Kita tidak boleh menyerah.Kita harus sabar.Kita harus tetap bersemangat.Masalah dan kesulitan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi lebih kuat dan lebih baik dan lebih mampu.

Jadi, kita akan menjadi apa setelah ini ?

Menjadi seperti wortel

atau telur

atau biji kopi?Jadilah seperti BIJI KOPI OK !!!

???BAGAIMANAKESIMPULAN KENAPA PELAYANAN PRIMA SANGAT PENTING UNTUK DIUPAYAKAN ???

NASABAH SANGAT PINTAR DALAM MEMILIH BANK SEBAGAI PARTNER USAHAKEPUASAN NASABAH AKAN MENIMBULKAN LOYALITAS, WALAUPUN PERSAINGAN SANGAT KETAT KARENA JUMLAH BPR MENINGKATKALAU NASABAH LOYAL & BERTAHAN, TARGET PERUSAHAAN DIHARAPKAN AKAN TERCAPAITARGET TERCAPAI = PROFIT TERCAPAI

TERIMA KASIHKASIHSelesai ...........Selesai Sampai Jumpa Sayonara Sayonara

106Summary

Remember this is a sales meetingLink back to previous meetingLink back to the customers priorities and needsInvolve the customer by asking questionsThe solution should be presented in terms of benefits to the customerIdentify buy signalsClose on each step individuallyBuild to reviewThank the customer, ask for referrals

Also, remember to use closing as an opportunity to get further information for future sales.

TRAINER NOTE:Proceed with Activity 15. Refer to the Participants Guide.