52
MODUL CHARACTER BUILDING 1 MENGENAL DIRI SENDIRI DAN CARA MENGEMBANGKAN DIRI DISUSUN OLEH : NURMALASARI,SE,MM PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BSI PONTIANAK 2016

MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

MODUL CHARACTER BUILDING 1

MENGENAL DIRI SENDIRI DAN CARA MENGEMBANGKAN DIRI

DISUSUN OLEH :

NURMALASARI,SE,MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

BSI PONTIANAK

2016

Page 2: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul Character

Building dengan judul Mengenal Diri Sendiri Dan Cara Mengembangkan Diri. Modul ini

guna untuk mahasiswa AMIK Bina Sarana Informatika.

Modul Character Building dirancang khusus untuk membantu mahasiswa mendalami

nilai-nilai kemanusiaan, khususnya yang berkaitan diri sendiri. Mengetahui bagaimana

mengenal diri sendiri dan cara mengembangkan diri sendiri.

.

Sesuai dengan tujuan penulis, modul ini dimaksudkan sebagai bacaan dasar dan

tambahan pengembangan teori tentang character building bagi mahasiswa Diploma AMIK

Bina Sarana Informatika.

Dalam penulisan dan menyelesaikan Modul ini, penulisan banyak mendapat bimbingan

dan saran dari berbagai pihak dan secara khusus dalam kesempatan ini, dengan segala

kerendahan dan keikhlasan hati penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua serta keluarga tercinta yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan

selama penulis menyelesaikan penulisan modul Character Building ini.

2. Kepada Rekan-rekan dan Sahabat baik berada didalam maupun diluar lingkungan AMIK

Bina Sarana Informatika yang telah memberi kritik, komentar maupun saran yang

membangun untuk perbaikannya, penulis mengucapkan terima kasih. Saran dan kritik

yang sangat membantu dan berguna adalah untuk penyelesaian isi dari modul ini.

Semoga atas izin dan hidayah ALLAH SWT, Modul ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi diri Saya pribadi dan dapat memberi sumbangan ilmu bagi mereka yang

memerlukannya, dengan harapan akan ada pula pandangan-pandangan dan saran-saran

perbaikan untuk dimasa yang akan datang.

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin

Pontianak, September 2016

Nurmalasari, SE, MM

Page 3: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

iii

MENGENAL DIRI SENDIRI

1. Mengenal diri sendiri

2. Pengertian mengenal diri

3. Mengenal ciri-ciri dasar fisik

4. Mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri

5. Kepribadian/watak/tempramen

6. Mengenal bakat

7. Kecerdasan sebagai bakat

MENGEMBANGKAN DIRI

1. Pengertian mengembangkan diri

2. Deskripsi diri

3. Bahaya menolak diri sendiri

4. Menjadi diri sendiri

5. Integritas diri

6. Mandiri, Kreatif dan Inovatif

LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

1

2

5

7

11

15

18

20

26

33

35

36

37

41

49

Page 4: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 1

MENGENAL DIRI SENDIRI

1. Mengenal Diri Sendiri

Mengenal diri merupakan pintu gerbang agar seorang individu dapat

mengembangkan diri secara optimal, dengan mengenal diri sendiri, seseorang

mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan

bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan

tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan

dari hidupnya.

Dalam kehidupan sehari-hari orang yang tidak mampu mengenal dirinya

sendiri dianggap sebagai orang yang tidak tahu diri. Padahal, sebutan atau

identitas itu dianggap kurang baik. Orang yang tahu diri biasanya bisa

menempatkan posisiya secara tepat. Tatkala berbicara, mengambil sikap,

berperilaku dalam pergaulan, bagi orang yang paham terhadap dirinya sendiri,

maka tidak akan melakukan kesalahan. Begitu pula sebaliknya, bagi orang yang

tidak tahu diri.

Memahami diri sendiri, ternyata tidak mudah. Akan tetapi seharusnya

dilakukan oleh setiap orang. Oleh karena itu, mempelajari tentang diri sendiri

jauh lebih penting dibanding mempelajari orang lain. Bagi orang bijak dan arif,

justru yang paling penting adalah memahami diri sendiri agar bisa meletakkan

dirinya secara benar dan tepat. Banyak orang melakukan kesalahan hanya oleh

karena tidak mampu memahami dirinya sendiri.

Langkah pertama dalam usaha membangun relasi yang baik dengan diri

sendiri adalah dengan mengenal diri sendiri. Dengan begitu kita tahu siapa kita

sebenarnya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita. Cara

mengenal diri sendiri, dengan mengawali pertanyaan “siapakah aku”? pertanyaan

ini merupakan awal yang baik untuk mencari jawaban tentang jati diri dan rahasia

diri sendiri. Walaupun pertanyaan “siapakah aku” dapat didekati dari banyak

sudut pemahaman, seperti:agama, filsafat, antropologi, psikologi, budaya, dan

sebagainya, namun umumnya pertanyaan tersebut lebih dikenal sebagai

pertanyaan filosofis tentang manusia, yang melahirkan sederetan pertanyaan

mendasar yang lain, seperti: dari mana asalnya manusia itu, mau kemana dia

sudah mati, apa makna hidupnya didunia ini, apa arti kematian bagi manusia, dan

sebagainya. Dalam bahan ini, pertanyaan “siapakah aku” lebih banyak didekati

dari sudut pandang psikologis, dan tidak dimaksud atau didekati sebagai

pertanyaan filosofis, sehingga pemahaman yang ingin dicapai juga bukanlah

terutama pemahaman filosofis tentang manusia.

Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk

mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini dapat

menjadi pendorong untuk mencari tahu lebih banyak tentang diri sendiri (dari segi

fisik dan psikis), sebagaimana dialami secara nyata dalam hidup keseharian.

“Kenali dirimu” merupakan topik pembuka dari pokok bahasan pertama

“mengenal diri sendiri”. Judul ini merupakan penegasan tentang apa yang penting

dan pertama kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Ungkapan yang bernada

imperatif itu lebih dikenal sebagai berasal dari seorang filsuf Yunani Kuno,

Page 5: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 2

bernama Socrates. Ungkapan “Kenalilah Dirimu” menyampaikan pesan yang

sangat menantang kepada kita, agar kita sesuai dengan keistimewaan yang ada

pada kita mau terus berusaha mencari tahu tentang rahasia diri kita sendiri,

tentang kebenaran yang terkandung didalamnya. Walau ungkapan tersebut tidak

kita dalami seluas dan sedalam yang dimaksud oleh socrates, namun ungkapan

tersebut tetap relevan bagi kita. Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau

“frame” yang membuat orang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara

otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.

Mengenal diri sendiri sangat penting sebelum kita mengenal orang lain.

Memahami hakikat diri sendiri lebih sering menjadi hal yang sangat sulit dimata

kebanyakan orang. Mereka sering menilai orang lain namun tak pernah menilai

dan mengenal dirinya sendiri. Banyak orang dengan mudah mengenali orang lain,

tetapi ternyata tidak berhasil mengenali dirinya sendiri.

Mengenali diri sendiri tidak semudah mengenal orang lain. Oleh

karena itu, siapapun sedemikian mudah menemukan kesalahan orang lain, tetapi

tidak gampang melihat kesalahan diri sendiri. Akibatnya, banyak orang

menganggap bahwa orang lain selalu salah, kurang, dan tidak ada benarnya.

Begitu pula sebaliknya, dirinya selalu diangaggap paling benar.

Dengan mengenali dirinya sendiri maka orientasi ke dalam dirinya akan

mudah dilakukan, sehingga mekanisme self managemant akan berjalan dengan

baik. Pemahaman mendalam terhadap diri sendiri akan sangat membantu

seseorang dalam menggunakan potensi secara maksimal untuk mencapai tujuan

yang dicita-citakan. Selain itu dengan mengenali diri sendiri seseorang bisa

memiliki keyakinan diri dan berpikir positif yang akan mempengaruhi

motivasinya menghasilkan sebuah karya besar.

2. Pengertian Mengenal Diri

Manusia merupakan sebuah pertanyaan besar baginya sendiri. Ada

ungkapan yang mengatakan “manusia sebuah misteri”. Ungkapan ini ada

benarnya, karena dalam ungkapan tersebut terkandung pengertian bahwa manusia

bukan sesuatu yang dapat habis atau selesai dibahas. Walau ada cukup banyak

ilmu yang membahas manusia dari berbagai seginya, namun siapakah siapakah

manusia itu tetap tak bisa terungkapkan seluruhnya. Orang yang telah mengenal

dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami orang lain,

maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya (style) orang yang

berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (PQ).

Pengenalan diri ialah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, baik

secara fisik, psikis, sosial maupun moral. Pengenalan diri dilakukan dengan cara

pengungkapan diri dan umpan balik dari orang lain.

“Mengenal diri” tidak dimaksud mengenal segalanya tentang diri,

sebagaimana telah dikatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Mengenal diri di sini

lebih baik dimengerti sebagai suatu keberhasilan seseorang memahami hal-hal

pokok dan penting tentang realitas dirinya, baik dari segi fisik maupun psikis,

serta hal-hal penting lain yang berkaitan dengan itu sebagaimana dialami dalam

kehidupan nyata sehari-hari. Pemahaman ini merupakan landasan penting bagi

penentuan atau pengambilan sikap yang tepat dan benar dalam memandang dan

memperlakukan diri sendiri. Mengenal diri berarti memahami kekhasan fisiknya,

Page 6: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 3

kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang

dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri

dengan segala kekuatan dan kelemahannya.

Mengenal diri disini adalah guna mengetahui apa kelebihan dan

kekurangan diri sendiri. Ketika kita memiliki kunci apa yang menjadi titik lemah

dan titik kuat dari pribadi diri kita, kita akan mampu memanage diri sendiri.

Menjadi kan tiap titik kekuatan sebagai mesin, dan menjadikan setiap titik lemah

sebagai salah satu focus yang harus dihadapi dan untuk dihandle. Sebagai contoh,

ketika kita merasa bahwa “diri saya tidak menyukai hal-hal yang penuh

tantangan”, maka sebagai “diri saya sendiri”, kita perlu mencari solusi dengan

menimbulkan alas an yang mampu memotivasi diri sehingga mampu melewati

hal-hal yang penuh tantangan. Pada akhirnya hal yang dipaksa dengan dicari celah

penyebab alasannya ini, akan menjadi sebuah keterbiasaan yang tak lagi menjadi

sesuatu yang kita suka.

Tujuan atau manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas mulia

manusia untuk mengembangkan dirinya. Pengembangan diri merupakan salah

satu tujuan dari pembelajaran. Sebagai makhluk sosial, belajar adalah bagian dari

kehidupan. “long life education”. Ada juga kata lain “belajar dari buaian, sampai

hingga ke liang lahat”. Kalimat-kalimat tadi adalah motivasi untuk setiap pribadi

manusia agar senantiasa terus belajardan belajar untuk mempersiapkan diri.

Belajar, bukan ditujukan untuk menciptakan diri yang sempurna sebagai makhluk

hidup saja. Namun menjadi pribadi yang pembelajar sejati ditujuan untuk

kesiapan diri menghadapi bahwa kehidupan bukanlah sebuah kekekalan. Setiap

manusia yang mampu mengenali diri, akan mampu membangun pribadinya yang

memiliki tujuan, berdiri kokoh, dan mampu bertahan serta memahami tujuan

kehidupan. Salah satu tujuan dari membangun diri adalah untuk membentuk

identitas diri agar mampu memiliki tempat dilingkungannya berada. sebagai Cara

berada khas manusia adalah bereksistensi, yang secara terus-menerus berada

dalam proses menjadi diri sendiri. Sebab manusia adalah sesuatu yang “sudah”

dan sekaligus “belum”, yang “faktual” dan yang “potensial”; suatu realitas yang

masih harus dibentuk terus-menerus, tanpa henti, tanpa akhir. Ini lah mengapa

manusia disebut sebagai makhluk pembelajar.

Disamping kenyataan faktualnya yang sekarang, manusia terbuka untuk

banyak kemungkinan (potensial) dimasa depan. Kita sedang berada pada suatu

titik dalam rentangan yang panjang antara yang sudah dan yang belum, antara

masa lalu dan masa depan. Dalam rangka mewujudkan kemungkinan potensial

itu, manusia harus mengambil perannya. Bagaimana wujudnya, kecepatannya,

mutunya, dan sebagainya, sangat ditentukan oleh peran yang dimainkan seseorang

dalam merealisirnya.

Untuk perwujudan kemungkinan-kemungkinan pengembangan diri ini,

harus didasarkan pada kenyataan faktual personal yang bersangkutan. Data faktual

ini berfungsi sebagai pengarah. Perkembangan seseorang bukanlah perkembangan

sembarangan, tanpa landasan dan arah yang jelas. Keberhasilan seseorang

mewujudkan hal tertentu dalam dirinya (sebagai dokter, peneliti, guru dan

sebagainya) tidak lain karena apa yang dia miliki secara potensial sekarang

direalisir dengan bantuan arahan dari apa yang sudah dia miliki sebelumnya.

Inilah yang dimaksud kekuatan mengenal diri. Ketika sesorang mampu mengenal

dirinya, tau kekuatan-kekuatan diri, hal-hal yang disukai dan diminati, serta

Page 7: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 4

menjadi potensi, makai a akan tau kemana arah pribadinya. Sebagai contoh ketika

sesorang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan eksperimen, menyukai

untuk mengamati, menemukan hal-hal baru, suka melakukan uji coba, maka ia

bisa mengambil peluang bahwa dirinya memiliki potensi sebagai peneliti.

Selain sebagai arahan, data faktual diri sesorang berfungsi juga sebagai pembatas,

dengannya tidak semua kemungkinan dapat diwujudkan. Seseorang yang kakinya

cacat tidak akan bisa menjadi seorang pemain bola kaki yang handal. Keadaan

dirinya membatasinya untuk merealisir kemungkinan itu. Maka orang itu pun

tidak perlu bermimpi untuk menjadi pemain bola kaki yang profesional.

Berikut beberapa manfaat mengenali diri sendiri:

1. Mampu Menentukan Jalan Hidup

Dalam menjalani kehidupan, kita dihadapkan pada banyak pilihan. Mulai

dari pilihan dalam berkarir, asmara, tempat berlibur, dan lain sebagainya.

Bila kita sudah mengenali diri sendiri, tentu kita jauh lebih mudah

menentukan pilihan yang tepat. Ambil contoh kecilnya kita menyukai

menulis, tentu kita dapat dengan mudah memilih berkarir di dunia tulis

menulis.

2. Mudah Mencari Solusi

Sebagai manusia biasa, tentu kita dihadapkan pada beberapa masalah entah

itu masalah ringan maupun rumit. Kita akan lebih mudah mencari solusi

tepat jika sudah mengenali diri sendiri. Ibarat orang sakit, obatnya beda-

beda kan? Semisal dalam menyelesaikan masalah Anda butuh masukan

orang lain, tentu Anda akan lebih mudah menyelesaikan masalah dengan

meminta saran dari orang terdekat yang sudah menjadi pilihan Anda.

3. Membantu Berkompromi dengan Diri Sendiri

Masih terkait dengan masalah. Ketika kita dihadapkan pada sebuah

masalah, dengan keberhasilan kita mengenali diri sendiri akan membantu

kita untuk berkompromi dengan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai

situasi.

4. Mampu Hidup Bermasayarakat

Dalam hidup bermasyarakat, tentu kita dihadapkan pada ragam kepribadian.

Beda kepribadian, cara bersosialisasinya juga beda. Untuk memahami

kepribadian orang lain, tentu kita juga harus bisa mengenali kepribadian kita

dulu. Bagaimana bisa mengenal orang lain dengan baik kalau belum bisa

mengenal diri sendiri?

5. Mampu Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan

Masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat mencoba

mengenali diri sendiri, kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan

yang kita miliki. Kita bisa meningkatkan kelebihan dan memperbaiki

kekurangan. Bukankah hal ini sangat bermanfaat untuk kita?

6. Mampu Menerima Kondisi Diri

Ketika kita mulai mengerti kelebihan dan kekurangan yang kita punya, tentu

kita turut terbantu pula untuk menerima ikhlas segala kelebihan dan

kekurangan diri sendiri. Begitu juga keikhlasan menerima dan bertoleransi

terhadap kelebihan dan kelemahan orang lain. Supaya tidak ada perasaan iri

maupun cemburu berlebih yang memberikan efek buruk.

7. Mampu Mengetahui Potensi Diri

Page 8: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 5

Saat mencoba mengenali diri, tentu kita mendapati beberapa potensi yang

kita punya. Dengan mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri, kita bisa

mengoptimalkannya untuk kesuksesan dalam karir maupun kehidupan.

Salah satu manfaat praktis dari mengenal diri adalah memungkinkan

seseorang berkenalan akrab dengan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakat

pribadinya. Ini amat membantu bagi seseorang dalam kehidupannya dan dapat

mencegahnya, misalnya, dari memilih bidang studi atau pekerjaan yang secara

interen tidak sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang Tuhan anugerahkan

kepadanya.

Hal itu sangat berharga bagi seseorang untuk memahami bahwa ia tidak

berdiri sendiri secara teologis. Ini penting, karena dapat membantu seseorang

untuk memahami; tak peduli betapa berkuasa atau tingginya status seseorang

dalam hidup ini.ada banyaknya kejadian dalam kehidupan di mana orang tidak

mempunyai kontrol. Tetapi, yang lebih penting adalah nilai rohani dari

pengenalan diri, di mana orang yang mengenal diri sangat kecil kemungkinannya

untuk berkubang dalam kesombongan, kebanggaan, yang tak sepatutnya. Orang

yang berhubungan erat dengan dirinya sendiri dan Tuhannya, jauh lebih baik

dalam memperbaiki aspek dirinya yang dapat diperbaiki, dan yang memang

memerlukan perbaikan. Ia lebih dapat menilai kelemahan-kelemahan dan

kekuatannya, dan bersyukur atas nikmatnya. Pengenalan diri adalah suatu sistem

yang sangat efektif bagi perbaikan diri.

Manfaat dari pengenalan diri adalah seseorang dapat mengetahui bahwa ia

ciptaan Tuhan yang amat berharga, dapat mengenal karakteristik-karakteristik

yang eksklusif, yang memungkinkan orang melihat dengan jelas siapa mereka,

dapat memahami bahwa kita tidak diciptakan secara kebetulan. Apabila kita

merenung secara mendalam tentang diri kita sendiri, kita akan sampai pada suatu

kesimpulan yang tak terelakkan bahwa Tuhanlah yang menciptakan semua, dan

kita tidak mungkin menjadi ada dengan sendirinya. Melalui pengenalan diri kita

mampu memupuk dan mengembangkan kesadaran diri kita. Bila tidak demikian

maka faktor-faktor luar dapat mempengaruhi kita dalam cara-cara yang tak dapat

kita kendalikan. Dan melalui pengenalan diri juga dapat memahami bahwa segala

sesuatu kecuali manusia mempunyai watak fitriah yang tak dapat berubah.

Setiap individu perlu mengenal diri dengan baik karena pengenalan diri

merupakan pintu gerbang kesuksesan. Ada berbagai cara untuk dapat mengenal

diri yang dapat dimanfaatkan. Di samping itu, karena manusia adalah makhluk

sosial yang tidak bisa lepas dari manusia lain, melalui kebersamaan dengan otang

lain individu dapat menemukan dirinya dan menuju kesempurnaan.

Keberhasilan dalam mengenal diri sendiri akan membantu seseorang

memiliki gambaran yang tepat tentang diri sendiri, suatu tahap sangat penting

dalam usaha menerima diri sendiri sebagaimana adanya. Dengan mampu

berdamai, puas dan bangga dengan diri sendiri seseorang akan lebih mampu

mengembangkan dirinya secara optimal, khususnya merealisir kemungkinan-

kemungkinan positif yang terkandung dalam dirinya.

Page 9: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 6

3. Mengenal Ciri-ciri Dasar Fisik

Mengenal diri tidak lepas dari usaha yang disengaja, seperti yang sedang

kita lakukan sekarang ini. Kita dapat mengenal diri sendiri dengan bantuan ilmu

pengetahuan dan teknologi; dengan bantuan teman dan pengalaman beraneka

ragam tentang diri sendiri dalam beradaptasi dengan lingkungan.

1. Melalui sejarah perkembangan diri

Kita dapat mempelajari uraian mengenai sejarah perkembangan manusia,

seperti evolusi perkembangan fisik manusia. Di situ kita mendapat

pemahaman tentang banyak hal mengenai diri kita, bukan saja menyangkut

perkembangan fisik manusia melainkan juga perkembangan peradabannya,

sebagai hasil dari perpaduan perkembangan baik fisik maupun psikisnya.

2. Melalui penulusuran bakat dan kepribadian

Kita juga dapat mengenal diri melalui cara penulusuran bakat dan

kepribadian. Terdapat beberapa tipe kepribadian dengan ciri-cirinya yang

khas. Setiap orang, selain merupakan perpaduan dari beberapa tipe, juga

memiliki sifat-sifat tertentu yang dominan sehingga dapat digolongkan

pada tipe tertentu. Sifat-sifat khas ini akan mewarnai penampilan

seseorang dalam hidupnya, menyertai seseorang dalam berhadapan dengan

lingkungannya, kejadian-kejadian yang melibatkannya, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Begitu juga sifat-sifat khas ini dapat ikut

menentukan keberhasilan dan kegagalan seseorang. Melalui metode

penulusuran bakat, seseorang dapat dengan baik mengetahui bakat-bakat

dominannya, yang sering menjadi pedoman dalam penerimaan tugas serta

tanggungjawab yang akan diembannya.

3. Melalui pengalaman sehari-hari

Pengalaman-pengalaman nyata juga dapat mendai jalan untuk mengenal

diri sendiri. Kesabaran atau ketidaksabaran dalam antrian, kesidaan untuk

mengalah, kegigihan dalam mewujudkan cita-cita, ketekunan dalam tugas,

kesetiaan menepati janji, kepekaan terhadap lingkungan, dan sebagainya.

kita dapat melihat diri sendiri dengan meninjau kembali pengalaman-

pengalaman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

4. Melalui kebersamaan dengan orang lain

Kita dapat juga mengenal diri sendiri melalui kebersamaan dengan orang

lain. Kita dapat meneropong diri dengan membandingkannya dengan

orang lain. Dengan itu kita dapat melihat persamaan dan perbedaan kita

dengan orang lain, yang sekaligus memperlihatkan kekhususan diri kita.

5. Melalui kaca mata orang lain

Selain beberapa cara yang telah dikemukakan, kita juga dapat mengenal

diri melalui “kaca mata” orang lain, teman, sahabat, dan orang-orang lain

yang dekat dengan kita, mengenai bagaimana kesan dan penilaian mereka

terhadap diri kita. Kadang-kadang orang lain objektif mengenal dir kita

dari pada kita sendiri.

6. Melalui refleksi pribadi

Cara yang tidak kalah baiknya untuk mengenal diri sendiri adalah dengan

melakukan refleksi pribadi tentang diri sendiri. Cara ini bisa dialkukan

kapan kita mau, kapan kita bisa ambil waktu khusus tanpa mengganggu

jadwal penting lain. Ada cukup banyak orang yang melakukan hal ini

Page 10: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 7

dalam bentuk retret atau rekoleksi, tafakur, atau bentuk rohani lainnya.

Terserah mana yang dirasakan paling cocok untuk dirinya sendiri.

Demikianlah ada bermacam-macam cara yang terbuka bagi kita dalam

usaha mengenal diri sendiri. Perpaduan dari berbagai cara itu dapat memberi kita

pemahaman yang semakin baik tentang diri kita. Pemahaman yang semakin baik

terhadap diri sendiri akan membantu dalam rangka menerima dan

mengembangkan diri sendiri.

Orang yang sudah semakin baik mengenal tentang dirinya, dia punya

gambaran yang semakin jelas tentang dirinya. Ketika dia merenungkan sekali lagi

ppertanyaan “siapakah aku”, dia langsung punya gambaran dalam hatinya tentang

siapakah dia dengan berbagai kekuatan dan kekurangan didalamnya. Bahkan

seandainya dia mau atau diminta, dia dapat menetapkan simbol dirinya. Artinya,

dia dapat mengibaratkan dirinya sebagai sesuatu ayng dalam banyak hal memiliki

“kesamaan” dengan dirinya (walau diri kita tetap tidak identik dengan simbol itu

sendiri).

Berdasarkan pengenalan yang semakin baik itu kita dapat menentukan

simbol dari kita, dapat mengibaratkan diri kita dengan sesuatu hal, yang menurut

pengamatan kita, sesuatu itu “menyerupai” diri kita (walau simbol itu sendiri tetap

bukanlah diri kita). Perlu dikatakan juga bahwa gambaran (konsep) dan simbol

diri yang berhasil dibuat seharusnya muncul dari pemahaman dan pengenalan

yang semakin baik tentang diri sendiri. Dengan demikian, maka konsep dan

simbol itu, dalam beberapa waktu kemudian (mungkin cepat atau lama) dapat saja

berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi berkat adanya pemahaman dan

pengenalan yang semakin baik (bertambah) tentang diri sendiri. Penyebab lain

adalah adanya perubahan dalam diri seseorang. Dari pengenalan diri yang sudah

ada sebelumnya, ada kemungkinan seseorang telah melakukan pengelolaan yang

baik terhadap dirinya, khususnya dalam menangani kelemahan yang ada pada

dirinya. Setelah berjalan beberapa waktu, sesudah menjalani usaha perbaikan yang

sungguh-sungguh, orang tersebut mengalami perubahan yang berarti, bahkan

drastis. Tadinya mengenal dirinya sebagai penakut, tidak punya pendirian,

mandiri dan sebagainya. dapat dimengerti bahwa konsep dan simbol dirinya

sebelumnya. Semuanya bertolak dari pemahaman dan pengenalan diri yang

semakin baik.

Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas

diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan atau keunggulan yang dimiliki maupun

kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri

secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya

mengembangkan yang positif dan mengatasi atau menghilangkan yang negatif.

konsep diri adalah „kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang

meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa

perananku, dan apa keinginanku‟ Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-

hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin

mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya. Dengan adanya pemahaman

terhadap konsep diri, diharapkan tumbuhnya kesadaran seseorang untuk

memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya,

terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju

kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan

Page 11: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 8

mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta

mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.

Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu

menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang

mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah

dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat

menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam

masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap

kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat merupakan

faktor yang menentukan, dengan demikian „konsep diri‟ seseorang bukan suatu

yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan,

pengalaman serta pengaruh lingkungan.

Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri

mulai berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation) dan

perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman

dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk konsep dasar

bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang.

Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri

terutama hasil interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling

berperan dalam pembentukan konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya

merupakan figur kedua setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri

dan masyarakat yang juga berperan dalam pembentukan konsep diri.

Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui

belajar. Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul

selama proses belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri.

Permasalahan umum yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat

dan umpan balik yang tidak konsisten.

Konsep diri mencakup 3 aspek, yaitu :

(1) pengetahuan,

(2) harapan diri,

(3) penilaian diri.

Pengetahuan :

Adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :

- Identitas formal

- Kualitas pribadi

- Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain

- Ekspresi verbalnya „saya adalah …………….. „

Harapan :

- Merupakan idealisme mengenai diri seseorang

- Karakteristik pribadi

- Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang

- Ekspresi verbalnya „saya seharusnya dapat menjadi …………..‟.

Penilaian diri :

Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara „saya saat ini‟

dengan harapan tentang „diri saya yang akan datang „. Hasil perbandingan ini

menjadi gambaran atas penghargaan diri sendiri :

Page 12: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 9

Semakin besar perbedaan antara „saya saat ini‟ dengan „saya seharusnya

menjadi apa‟, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya.

Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-

harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi

penghargaan terhadap diri sendiri.

Konsep Diri Negatif Dan Positif

Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri bisa berada diantara 2 titik,

yaitu ; konsep diri negatif sampai konsep diri positif. Dengan mengetahui

posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah kemana.

Konsep diri ( - ) ------------------------------> Konsep diri ( + )

Konsep diri negatif :

Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila :

Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang

memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.

Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau

terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif)

tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang

sudah dianggap „betul‟.

Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya

daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.

Konsep diri negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula,

dimana seseorang merasa sebagai pribadi yang „baik‟. Dengan demikian ciri

konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-

harapan yang tidak realistik dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan

terhadap diri sendiri.

Konsep diri positif :

Seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :

Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan

kelemahan dirinya. Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia

tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa. Memiliki

kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang

dianggap merugikan.

Ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas

tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi

atau penghargaan diri yang sehat.

4. Mengenal Kekuatan dan Kelemahan Diri Sendiri

Pengenalan diri merupakan kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan

dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan respon yang

tepat terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar.

Setiap manusia memiliki kelemahan serta kekuatan. Manusia merupakan

makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran oleh

Tuhan, begitu pula diberi kodrat yang sama yaitu mempunyai kelebihan dan

kelemahan karena semuanya merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa dan

Page 13: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 10

selanjutnya tugas kita untuk memahami dan mengembangkannya. Hal inilah yang

menjadikan manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk

sosial.

Adanya kelebihan dan kelemahan yang dimiliki setiap orang menyebabkan

kita sebagai makhluk tidak bisa hidup sendirian. Maka, jika ada orang yang

menyombongkan diri merasa dirinya adalah orang yang paling hebat dan paling

bisa itu sangat memalukan. Dan sebaliknya, tidak pantas pula jika ada orang yang

merasa paling bodoh, paling miskin, merasa rendah diri dan paling tidak berharga

di hadapan orang lain.

Jika kita menyadari bahwa setiap orang memilki kelebihan dan kelemahan,

maka setiap orang akan selalu rendah hati dan menghargai hak asasi sesama

manusia. Bagaimana cara untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dirisendiri.

Cara yang paling tepat digunakan adalah dengan cara melakukan introspeksi diri

sendiri atau merenungkan diri untuk melihat kemampuan diri sendiri secara jujur.

Untuk melakukan introspeksi diri memang bukan hal yang gampang, perlu

bantuan orang lain terutama orang-orang di sekitar kita untuk memberikan

penilaian secara jujur kepada diri kita. Namun dalam hal ini pun tidak mudah.

Sebab kadangkala di sekitar kita cenderung mengatakan tidak sejujurnya dan

cenderung menyenangkan hati kita. Hal yang penting untuk melakukan

introspeksi adalah :

1. Jangan pernah menilai orang lain lemah, sebelum kita menemukan kelemahan

diri sendiri.

2. Intropeksi diri dengannya adalah untuk memperbaiki diri sendiri agar lebih baik

dalam bersikap dan bertingkah laku.

3. Memperhatikan dan menerima kritikan dari orang lain, walaupun kritikan itu

pedih, namun pada hakikatnya kritikan itu bersifat membangun membentuk

mentalitas diri.

4. Menggunakan bantuan alat ukur seperti kusioner atau angket yang dibuat untuk

menguji kelemahan diri. Ini biasanya dilakukan oleh lembaga psikologi.

Dengan mengetahui kelebihan diri sendiri, maka kita dapat termotiasi

dalam mengembangkannya sebagai bentuk dorangan kekuatan tercapainya

kesejahteraan bagi kehidupan sekarang maupun di masa mendatang. Selain

dengan mengetahui kelebihan diri, dengan mengetahui kelamahan yang dimiliki

juga bermanfaat dalam hal :

1. Membatasi sikap dan perilaku diri

2. Memudahkan dalam mencari jalan keluar yang terbaik

3. Menjadikan kelemahan sebagai pemacu semangat untuk meningkatkan

kemampuan yang menjadi kelebihan kita sehingga kelemahan bukanlah

sebagai penghambat.

4. Mengakui kelebihan orang lain

Menurut Mohammad ali menyatakan bahwa pengenalan diri (kesadaran diri)

adalah beurusan dengan satu aspek lain dari wujud diri dan dari aspek lain dari

kondisi fisik manusia

Adapun faktor-faktor pembentukan kesadaran diri memberikan gambaran

mekanisme penemuan kesdaran manusia sebagai berikut :

1.sistem nilai (value system) yang terdiri dari refleksi nurani, harga diri, dan

takwa kepada tuhan

2. sistem pandang (attitude) yang terdiri dari kebersamaan dan kecerdasan

Page 14: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 11

3. perilaku (behavior) yang meliputi keramahan yang tulus dan santun serta ulet

dan tangguh.

5. Kepribadian/watak/tempramen

Kepribadian adalah totalitas kejiwaan seseorang menanpilkan sisi yang

didapat dari keturunan (orang tua dan leluhur) dan sisi yang didapat dari

pendidikan, pengalaman hidup, dan lingkungan.

“Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu yang terdiri dari

sistem-sistem psikofisik yang menenntukan tingkah-laku dan pikirannya secara

karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.”(G. Allport)

Organisasi dinamis: maksudnya bahwa kepribadian itu selalu berkembang

dan berubah meskipun ada suatu sistem organisasi yang mengikat dan

menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian kita. Psikofisik: maksudnya

organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisahkan) dalam

suatu kesatuan.Menentukan: menunjukkan bahwa kepribadian mengandung

kecendrungan-kecendrungan determinasi yang memainkan peranan aktif dalam

tingkah laku individu. Karakteristik (khas,unik): menunjukkan sifat individualis.

Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri

terhadap lingkungan, yang berarti tidak ada dua orang yang mempunyai

kepribadian yang sama. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan: kepribadian

menghubungkan/mengantarai individu dengan lingkungan fisiologisnya (yang

kadang-kadang menguasainya). Disini kepribadian mempunyai fungsi adaptasi

dan menentukan. Watak sebagai totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi

jiwa terhadap perangsang.(G. Ewald). Secara teoritis dia membedakan antara

watak yang dibawa sejak lahir dan watak yang diperoleh.

a. Watak yang dibawa sejak lahir, yaitu: Aspek yang merupakan dasar

daripada watak, sangat berhubungan dengan keadaan fsiologis, yakni

kualitas susnan syaraf pusat.

b. Watak yang diperoleh, yaitu: Watak yang telah dipengaruhi oleh

lingkungan, pengalaman dan pendidikan.

Membentuk watak harus dimulai sejak bayi dalam kandungan karena sejak

genetik bayi dapat “mewarisi” sifat dan sikap orang tuanya (keturunan dan

leluhurnya), dalam wujud juga bakat, kecerdasan, dan temperamen., melalui

pendidikan, pengalaman, dan perjalanan hidup, membentuk watak harus

dilakukan secara terus menerus, berkesinambungan dan berkelanjutan, serta pada

tingkat sosial setingi apa pun (character building is a never ending process). Untuk

itu sebagai orang tua (terutama ibu) merupakan suatu keharusan mendidik anak-

anaknya dengan hal-hal yang baik dimulai sejak bayi dalam kandungan, masa

balita, meniti remaja, sampai dengan akhir hayat. Upaya pembentukan watak

harus dilanjutkan.

Adapun dasar pemikiran pembentukan watak yaitu Membentuk watak dengan

pendekatan bottom up. Pendekatan yang menggunakan jalur dari bawah keatas

dan diawali dari diri sendiri harus dirancang dengan sebaik-baiknya. Dalam

penjabarannya kita gunakan suatu falsafat yang dijabarkan melalui tiga landasan

operasional yang akan menjadi acuan.

1. Falsafah

Page 15: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 12

Mengembangkan pribadi secara utuh menjadi seorang warga negara,

wiraswasta, maupun aparat pemerintah yang dapat diandalkan. Tumpuan

dari pengembangan pribadi adalah Iman dan Taqwa, dengan himbauan

untuk menjalankan agama (sesuai yang dipahami) secara benar dan

sungguh-sungguh, konsisten dan dengan menerapkan upaya membentuk

watak secara bottom up.

2. Landasan operasioanal

a. Menumbuhkembangkan kehidupan pribadi yang utuh, menyeluruh, dan

mantap dalam kaitannya antara pribadi, keluarga maupun lingkungan

melalui “pembinaan ketahanan secara bottom up”.

b. Mengembangkan pemikiran, sikap, dan perilaku dengan memadukan IQ,

EQ, dan SQ untuk menerapkan AQ.

c. Membina Kinerja Pribadi “Pembinaan Keberhasilan secara Seimbang”

sehingga diperoleh keberhasilan kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan

profesi.

3. Hasil

Dengan “Menemukan dan membangun Jati Diri”, yang berarti kembali

pada fitrah, kita mampu membuka mata hati, sehingga tuntutan Illahi yang

terpancarkan melalui Ruh atau Rohul kudus (bagi yang beragama nasrani) dapat

terpancar dengan baik serta memberi warna pada pemikiran, sikap dan perilaku

kita. Membangun jati diri yang merupakan langkah awal dari upaya

berkesinambungan, berkelanjutan dan tiada hentinya membentuk watak akan

memampukan kita mengembangkan 5 prinsip atau sikap dasar yaitu: Jujur,

Terbuka, Berani Mengambil Risiko dan Bertanggung Jawab, Memenuhi

Komitmen, dan Kemampuan Berbagi/Sharing

“Temperamen dilihat sebagai disposisi yang sangat erat hubungannya

dengan faktor-faktor biologis atau fsiologis dan karenanya sedikit sekali

mengalami modifikasi di dalam perkembangan.” Menurut allport Temperamen

adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah

tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi,

kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari pada fluktuasi dan intensitas

suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya

terutama berasal dari keturunan.

Menurut G. Ewald “Temperamen adalah konstitusi psikis yang

berhubungan dengan konstitusi jasmani.”

Ada empat jenis temperamen :

1. Sanguinis.

Ditandai dengan sifat:hangat, meluap-luap, lincah, bersemangat dan pribadi yang

“menyenangkan”. Pada dasarnya mau menerima. Pengaruh/kejadian luar dengan

gampang masuk ke pikiran dan perasaan, yang membangkitkan respons yang

meledak-ledak. Perasaan lebih berperan dari pada pikiran refleksif dalam

membentuk keputusan. Orang sanguinis sangat ramah kepada orang lain, sehingga

dia biasanya dianggap seorang yang sangat ekstrovert.

Kekuatan :

Emosi: kepribadian yang menarik, suka berbicara, menghidupkan situasi, rasa

humor yang hebat, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, periang

Page 16: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 13

dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos,

hidup dimasa sekarang, mudah diubah, berhati tulus, selalu ceria.

Di pekerjaan: sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat

di permukaan, kreatif dan inovatif, punya energi dan antusiasme, mengilhami

orang lain untuk ikut, mempesona orang lain untuk bekerja.

Sebagai teman: mudah berteman, mencitai orang, suka dipuji, tampak

menyenangkan, dicemburui orang lain, bukan pendendam, cepat minta maaf,

mencegah saat membosankan, suka kegiatan spontan.

Sebagai orang tua: membuat rumah menyenangkan, menjadi teman bagi anak-

anak, mengubah bencana menjadi humor, merupakan pemimpin sirkus.

Kelemahan:

Tidak ada tindak lanjut, orang tanpa kesalahan (mereka tidak benar-benar percaya

bahwa mereka punya kesalahan besar), mereka tidak benar-benar menerima diri

secara serius, suka bicara banyak, mementingkan diri sendiri, punya ingatan yang

belum dikembangkan, tidak tetap pikiran dan pelupa, menyela dan menjawab

untuk orang lain, tidak tertib dan tampak dewasa.

2. Koleris

Seorang choleris tampil hangat, serba cepat, aktif, praktis, berkemauan keras,

sanggup mencukupi keperluannya sendiri, dan sangat independen. Dia cenderung

tegas dan berpendirian keras, dengan gampang dapat membuat keputusan bagi

dirimya dan bagi orang lain. Seperti seorang sanguinis, seorang choleris adalah

seorang ektrovertnya seorang sanguinis. Seorang choleris hidup dengan aktif. Dia

tidak butuh digerakkan dari luar, malah mempengaruhi lingkungannya dengan

gagasan-gagasannya, rencana, tujuan, dan ambisi-ambisinya yang tak pernah

surut.

Kekuatan:

Emosi: berbakat memimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan,

harus memperbaiki kesalahan, berkemauan perubahan, harus memperbaiki

kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional dalam bertindak, tidak

mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, bisa

menjalankan apa saja.

Dipekerjaan: berorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisasi dengan

baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan

pekerjaan, menekankan hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang

karena saingan.

Sebagai teman: tidak terlalu perlu teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau

memimpin dan mengorganisir, biasanya selalu benar, unggul dalam keadaan

darurat. Sebagai orang tua: memberikan kepemimpinan kuat, menetapkan tujuan,

memotivasi keluarga sebagai kelompok, tahu jawaban yang benar, mengorganisir

rumah tangga.

Kelemahannya:

Tuan tanpa salah (orang lain yang salah), pekerja keras (terlalu), harus terkendali,

tidak ahu bagaimana cara menangani orang lain.

Page 17: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 14

3. Melankolis

Si melankolis adalah seorang yang paling “kaya” diantara semua temperamen. Dia

seorang analisis, suka berkorban, bertipe perfeksionis dengan sifat emosi yang

sangat sensitif. Tidak seorang pun yang dapat menikmati keindahan karya seni

melebihi seorang melankolis. Sebenarnya dia mudah menjadi introvert, tetapi

ketika perasaannya lebih dominan, dia masuk ke dalam bermacam-macam

keadaan jiwa. Kadang-kadang mengangkatnya pada kegembiraan yang tinggi

yang membuatnya bertindak lebih ektrovert. Akan tetapi pada saat lain dia akan

murung dan depresi, dan selama periode ini dia menarik diri (withdrawn), dan

bisa menjadi seorang yang begitu antagonistis (bersifat bermusuhan).

Kekuatan :

Emosi: mendalam dan penuh pikiran, analitis, serius dan tekun, cenderung jenius,

berbakat dan kreatif, artistik atau musikal, filosofis dan puitis, menghargai

keindahan, perasa terhadap orang lain, suka berkorban, penuh keasadaran, idealis.

Dipekerjaan: berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian,

gigih dan cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapi, ekonomis, melihat

masalah, mendapat pemecahan kreatif, perlu menyesuaikan apa yang dimulai,

suka diagram, grafik, bagan, dan daftar.

Sebagai teman: hati-hati dalam berteman, puas tinggal dilatar belakang,

menghindari perhatian, setia dan berbakti, mau mendengarkan keluhan, bisa

memecahkan masalah orang lain, sangat memperhatikan orang lain, terharu oleh

air mata belaskasihan, mencari teman hidup ideal.

Sebagai orang tua: menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan

benar, menjaga rumah selalu rapi, merapikan barang anak-anak, mengorbankan

keinginan sendiri untuk yang lain, mendorong inteligensi dan bakat.

Kelemahan:

Mudah tertekan, punya citra diri rendah, suka menunda-nunda, mengajukan

tuntutan yang tidak realistis kepada orang lain.

4. Phlegmantis

Si phlegmatis adalah seorang yang hidupnya tenang, gampangan, tak pernah

merasa terganggu dengan suatu titik didih yang sedemikian tinggi sehingga dia

hampir tak pernah marah. Dia adalah seorang dengan tipe yang mudah bergaul,

dan paling menyenangkan diantara semua temperamen. Phlegmantis berkaitan

dengan apa yang dipikirkan oleh Hippocrates mengenai cairan dalam badan yang

menghasilkan yang “tenang.” “dingin,” “pelan,” temperamen yang memiliki

keseimbangan yang baik. Baginya hidup adalah suatu kegembiraan, dan kadang

menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dia begitu tenang dan agak diam,

sehingga tak pernah kelihatan terhasut, bagaimana pun keadaan sekitarnya.

Kekuatan:

Emosi: rendah hati, mudah bergaul dan santai, diam, tenang, sabar, seimbang,

konsisten, cerdas, simpatik dan baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia

menerima kehidupan, serba guna.

Page 18: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 15

Di pekerjaan: cakap dan mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemampuan

administratif, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, baik di bawah

tekanan, menemukan cara yang mudah.

Sebagai teman: mudah diajak bergaul, menyenangkan, tidak suka menyinggung,

pendengar yang baik, selera humor yang menggigit, suka mengawasi orang, punya

banyak teman, punya belaskasihan dan perhatian.

Sebagai orang tua: menjadi orang tua yang baik, menyediakan waktu bagi anak-

anak, tidak tergesa-gesa, bisa mengambil yang baik dari yang buruk, tidak mudah

marah.

Kelemahan:

Seperti tidak ada masalah, melawan perubahan, tampaknya malas, punya kemauan

baja yang tenang, tampaknya tidak berpendirian.

6. Mengenal Bakat

Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan

sejak lahir. Unsur rohani ini dapat atau tidak berkembang turut ditentukan oleh

keadaan di luar diri seseorang (lingkungan), & didukung oleh keinginan kuat yang

dimiliki oleh orang itu untuk mengembangkan atau tidak mengembangkannya.

Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang memungkinkan seseorang

memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi.

Kalau personality dipahami sebagai totalitas manusia yang unik, maka bakat

merupakan salah satu dari personality itu.

Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang sudah betul-betul nyata

dengan jelas. Bakat lebih sebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan.

Kita tidak dengan sendirinya mengetahui bakat kita, walau sebenarnya kita

memilikinya, dan dapat mewujudkannya ketika kita menggali dan

mengembangkannya.

Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya

mampu (atau tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah

(atau sulit) dan sukses (atau tidak pernah sukses). Adapun Cara Mengenal Bakat

sebagai berikut :

• Melalui pengalaman: Ketika mencoba hal tertentu, ternyata mengalami

banyak kemajuan.

• Mengikuti test bakat, yang sekarang tersedia beberapa test kemampuan /

kecerdasan.

• Memadukan antara pengalaman dan test bakat, kadang hasilnya lebih

meyakinkan.

• Ruang lingkup kecerdasan

Hal-hal yang mempengaruhi Bakat antara lain

1. Unsur genetik

Bakat dan perkembangannya ditentukan oleh banyak hal, namun faktor genetik

memegang peranan utama. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan

fungsi otak. Bila otak kiri yang dominan, segala tindakan dan pekerjaan, termasuk

bakat, adalah yang berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, sequensial,

Page 19: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 16

teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah

spasial, non verbal, estetik dan artistis serta atletis.

2. Latihan

Latihan merupakan hal terpenting kedua yang mempengaruhi bakat. Burung bisa

terbang dengan baik, selain mempunyai genetik untuk terbang, dia pun harus

belajar terbang. Sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah masih harus diasah

melalui latihan. Kita baru dapat mengetahui seseorang berbakat atau tidak setelah

benar-benar melakukan latihan sehingga yang berbakat akan cepat menguasai

latihan itu, sedangkan yang tidak berbakat akan mengalami kesulitan.

3. Struktur tubuh

Bentuk tubuh, struktur dan kondisi berbagai bagian tubuh seseorang juga ikut

berpengaruuh pada bakat orang itu.

Pola hubungan bakat dan kreativitas diantaranya

1. Anak yang berbakat tetapi tidak kreatif

Bakatnya tampak pada perilaku dalam periode yang singkat, kemudian

terpendam. Hal itu terjadi pada anak berusia 3-5 tahun.

2. Anak yang berbakat & kreatif

Pada anak ini tampak indikator kemudahan dalam melakukan berbagai hal.

Pada periode ini perlu diberi dorongan yang baik, indikator tersebut tampak

melimpah pada perilaku anak dan tidak terbatas pada pemberian reaksi atau

tanggapan terhadap permintaan orang lain. Periode ini berlangsung dari usia 6

hingga 12 atau 13 tahun.

3. Remaja yang kreatif tetapi tidak berbakat

Hal itu berlangsung pada usia 13-20 tahun dan terlihat pada bentuk-bentuk

aktivitas yang kreatif, tetapi tidak sempurna. Misalnya dia terlibat dalam

penulisan puisi atau cerita, atau menggagas kreasi-kreasi ilmiah. Baisanya

kreasi-kreasinya itu tidak punya daya pikat yang tinggi.

4. Orang dewasa yang kreatif dan berbakat

Hal itu terjadi pada usia 20 tahun dan seterusnya, yang terlihat pada aktifitas

yang kreatif dari mereka, dengan hasil yang lebih sempurna (optimal). Hasil-

hasil karya mereka mengundang kekaguman orang, karena memang memiliki

daya pikat yang tinggi.

Adapun cara mengembangkan bakat pada diri sendiri yaitu perlu mengetahui

bakat untuk :

a. Mengetahui potensi diri

Ada cukup banyak orang yang terlambat atau sama sekali tidak

mengetahui dengan baik bakat-bakat yang mereka miliki. Ibarat seseorang yang

tidak sadar bahwa di dalam lemarinya sebenarnya tersedia barang miliknya

sendiri, yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Ketika suatu kegiatan

atau tantangan ditawarkan kepadanya, dengan cepat mengabaikannya karena

berpikir bahwa dia tidak punya perlengkapan untuk itu. Padahal, kalau saja dia

membongkar lemari tadi, dia akan menjadi salah seorang peserta yang sukses

dalam kegiatan itu, karena ternyata perlengkapan yang diperlukan untuk

mengikuti kegiatan tadi, tersimpan dengan baik dalam lemarinya. Tapi apa mau

dikata, dia terlambat menyadarinya atau sama sekali tak pernah menyadarinya.

Page 20: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 17

b. Merencakan masa depan

Masa depan perlu direncanakan, yang dalam pemilihan sasaran dengan

segala tuntutannya harus dikaitkan dengan sumber daya yang tersedia.

Pemahaman yang baik atas sumber daya yang dimiliki (atau yang mungkin dapat

dimiliki) kita lebih mampu dan berani merencanakan masa depan kita.

Melanjutkan studi atau kursus keterampilan, memilih tempat tinggal, menetapkan

cita-cita, menentukan target, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan atas dasar

pemahaman memadai atas bakat atau kemampuan potensial yang dimiliki.

c. Untuk menentukan tugas atau kegiatan

Orang mau sukses dalam tugas atau kegiatan yang diikutinya. Oleh karena

itu penentuan atau pemilihan tugas dan kegiatan yang akan kita laksanakan

sebaiknya dikaitkan dengan bakat atau kemampuan yang kita miliki. Hal ini pasti

membawa keuntungan bagi kita karena kita dapat lebih kreatif di dalamnya, dan

hasilnya pun dapat lebih optimal, dibanding dengan kalau kita mengerjakannya

tanpa ditopang oleh bakat dan minat yang cukup.

Cara mengembangkan bakat antara lain :

a. Perlu keberanian

Keberanian merupakan salah satu modal untuk sukses, tidak terkecuali bagi orang

yang punya bakat sekali pun. Keberanian membuat kita mampu menghadapi

tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-

kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memapukan kita melihat jalan

keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya,

membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab. Berani

memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dan

sebagainya.), berani bertarung, adalah wujud-wujud nyata dari keberanian.

b. Perlu didukung latihan

latiahn adalah kunci dari keberhasilan. Seperti telah dikatakan di atas bawah bakat

justru baru kelihatan seusdah berlatih. Kemajuan pesat yang dicapai dalam latihan

memperlihatkan bahwa orang itu memang berbakat di situ. Tetapi kemampuan ini

akan tenggelam dan hilang manakala tidak diaktualkan melalu latihan. Dalam

latihanlah bakat-bakat tadi menajdi nyata. Latihan di sini bukan saja dari segi

kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang

kelihatan secara fisik.

c, Perlu didukung lingkungan

Ada cukup banyak anak atau orang yang berbakat untuk salah satu atau beberapa

bidang. Namun karena lingkungan tidak mendukung, maka bakatnya tidak punya

kesempatan untuk berkembang. Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat

luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial lainnya, yang turut

berperan dalam usaha pengembangan bakat. Dukungan dari semuanya ini sangat

diperlukan. Oleh akrena itu, kalau kita ingin mengembangkan bakat-bakat kita,

kita perlu memikirkan dukungan apa yang kita butuhkan. Lalu kita

menginventarisir dukungan yang tersedia, apakah mencukupi atau belum, apakah

perlu mencari tambahan dukungan, dalam bentuk apa? Baru sesudah itu kita

memikirkan atau mengatur bagaimana memanfaatkan dukungan itu dengan baik.

Page 21: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 18

d. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat & cara

mengatasinya. Diatas sudah dikatakan bahwa pengembangan bakat sangat

memerlukan dukungan lingkungan. Tetapi justru dukungan dari lingkungan inilah

yang sering tidak memadai. Mungkin keluarga tidak mendukung, biaya tidak

mencukupi, fasilitas tidak memadai, tempat tinggal dan lokasi tempat latihan

berjauhan, atau kendala-kendala sosial lainnya. Di sini sekali lagi kita perlu

mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana

yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian kita mulai memikirkan jalan

keluar untuk mengatasi kendala-kendala itu. Ingat: “Di mana ada kemauan, di situ

ada jalan”.

7. Kecerdasan Sebagai Bakat

Kecerdasan dapat dilihat sebagai bakat yang memungkinkan seseorang

menguasai kemampuan tertentu atas aneka macam ketrampilan. Kecerdasan

sebenarnya merupakan kemampuan untuk menangkap situasi baru serta

kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu. Sesungguhnya, Anda jauh

lebih cerdas dari yang Anda sadari. Setiap manusia normal dapat mengembangkan

ketujuh jenis kemampuan kecerdasan sampai kepada tingkat penguasaan tertentu.

Adapun Jenis – jenis kecerdasan sebagai berikut :

1. Kecerdasan liguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Ini merupakan

kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara. Orang yang cerdas

dalam bidang ini dapat berargumentasi, menyakinkan orang, menghibur, atau

mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Kadang-kadang

mereka mahir dalam hal-hal kecil, sebab mereka mampu mengingat berbagai

fakta. Mereka gemar membaca, dapat menulis dengan jelas dan dpt

mengartikan bahasa tulisan secara jelas.

2.Kecerdasan logis-matematis Adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Ini

merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram computer. Ciri-

ciri orang yang cerdas secara logis matematis mencakup kemampuan dalam

penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan

hipotesis.

3. Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan berpikir

dalam gambar serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan

kembali berbagai macam aspek dunia visual. Orang dengan tingkat kecerdasan

spasial yang tinggi hampir selalu mempunyai kepekaan yang tajam terhadap

detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan bgt hidup.

4. Kecerdasan musical adalah kecerdasan yang ditandai dengan kemampuan untuk

menyerap, menghargai dan menciptakan irama dan melodi. Dimiliki oleh orang

yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama

musik.

5. Kecerdasan kinestetik-jasmani Adalah kecerdasan fisik yang mencakup bakat

dalam mengendalikan gerak tubuh dalam menangani benda. Memiliki

keterampilan menjahit. Mereka juga menikmati kegiatan fisik seperti berjalan

kaki, menari, berlari, berenang. Mereka adalah orang-orang yg cekatan. Indra

perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala

sesuatu.

Page 22: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 19

6. Kecerdasan antar pribadi adalah kemampuan untuk memahami dan

bekerjasama dengan orang lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan

untuk menyerap dan tanggap terhadap suasana hati dan hasrat org lain. Bisa

mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yg besar. Mereka

mempunyai kemampuan untuk memahami org lain dan melihat dunia dari

sudut pandang orang yang bersangkutan.

7. Kecerdasan intrapribadi Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan untuk

memahami diri sendiri dan percaya kepada diri sendiri. Anak-anak dengan

kecerdasan intrapribadi tinggi umumnya lebih suka bermain sendiri,

berkehendak kuat, dan tidak mudah dipengaruhi maupun diatur, bahkan

mungkin kerap kali dicap keras kepala atau pemberontak. Padahal, yang

sebenarnya diinginkan oleh anak-anak ini adalah melakukan segala sesuatu

dengan caranya sendiri.

Page 23: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 20

MENGEMBANGKAN DIRI

1. Pengertian Mengembangkan Diri

Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya

sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan

seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa

ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap

manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian

terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk

perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang

tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi. Untuk itu penting

diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah mencapai tingkat

optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya.

Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang

tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/

kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat

akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan

yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif

Arti mengembangkan diri adalah: Suatu usaha sengaja dan terus menerus,

tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat

daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud secara baik dan optimal, yang

menghantar seseorang pada taraf kedewasaan sesungguhnya.

Pengembangan diri yang dimaksud adalah pengembangan segala potensi

yang ada pada diri sendiri, dalam usaha meningkatkan potensi berfikir dan

berprakarsa serta meningkatkan kapasitas intelektual yang diperoleh dengan jalan

melakukan berbagai aktivitas.

Pengembangan diri berarti mengembangkan bakat yang dimiliki,

mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam

menghadapi percobaan, dan menjalani hubungan yang baik dengan sesamanya.

Hal ini dapat dicapai melalui upaya belajar dari pengalaman, menerima umpan

balik dari orang lain, melatih kepekaan terhadap diri sendiri maupun orang lain,

mendalam kesadaran, dan mempercayai usaha hati.

Pengembangan diri adalah suatu proses meningkatkan kemampuan atau

potensi, dan kepribadian, serta sosial-emosional seseorang agar terus tumbuh dan

berkembang. Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang dimiliki

diri sendiri, (jasmani rohani), yang menghantar seseorang pada tingkat matang

dewasa, yang membuat dia sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan

dirinya, dunia, sesama dan Tuhan. Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya

dan menggunakan daya dukung yang tersedia baginya. Adapun Cara

Mengembangkan Diri sebagai berikut :

a. Mengenal dan menerima diri

Cara untuk mengembangkan diri sendiri adalah dengan berusaha mengenal

diri sendiri, lalu menerimanya sebagaimana adanya. Dalam pengenalan

diri, kita diberi pemahaman memadai tentang keadaan diri kita yang

sebenarnya beserta daya potensi yang kita miliki. Dalam penerimaan diri,

Page 24: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 21

kita diberi rasa bangga dan optimis tentang diri kita. Mengenal dan

menerima diri, membuka pintu bagi usaha mengembangkan sendiri

b. Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri

Usaha mengembangkan diri adalah usaha yang disengaja, yang

berlangsung tanpa henti. Hal itu tentu tidak mungkin terlaksana tanpa

kemauan dan motivasi sebgaia penggeraknya. Usaha mengembangkan diri

pasti menghadapi banyak tantangan. Tanpa kemauan keras, maka

tantangan yang sedikit saja dapat mematahkan semangat seseorang.

Kemauan keras tampak dalam kegigihan seseorang mengatasi tantangan-

tantangan yang dihadapinya dalam rangka mengembangkan dirinya.

c. Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka

Ada bermacam-macam kemungkinan dan fasilitas yang terbuka bagi

usaha-usaha mengembangkan diri sendiri, termasuk kesediaan mencari dan

menggunakan dukungan dari orang atau pihak lain.

Sering banyak waktu, peluang dan kesempatan, berlalu begitu saja, tanpa

sempat kita memanfaatkannya. Kesempatan emas ini sering disia-siakan

begitu saja.

d. Belajar dari kesalahan

Pengembangan diri sebaiknya disertai tindakan korektif, yakni perbaikan

terus-menerus, ayng kadangkala disertai dengan tuntutan berat, seperti

hukuman, tuntutan untuk melakukan sesuatu atau justru untuk tidak

melakukan sesuatu(pengendalian diri). Pengalaman-pengalaman masa lalu,

terutama kegagalan, merupakan masukan berharga untuk kemajuan

berikutnya. Koreksi ini dapat kita lakuakn sendiri dan juga dengan bantuan

orang lain. Hal penting disini adalah kesediaan kita untuk menerima kritik

dan meresponnya secara positif.

Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk konkrit

pengembangan diri sendiri adalah:

1. Mental yang sehat

Mental yang mudah beradaptasi dengan situasi dan lingkungan sekitarnya,

yang ammpu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, mental kuat yang tidak

mudah menyerah, tahan tekanan, menyukai tantangan, optimis dan sportif

serta dapat memahami realitas secara semestinya.

2. Integritas diri

Usaha membangun harmonisasi antara berbagai dimensi diri (fisik, psikis,

dan sosial), serta mengoptimalkan realisasi dari potensi-potensi diri yang

dimiliki, sehingga terwujudlah seorang pribadi yang matang dan seimbang.

3. Mandiri, kreatif, dan inovatif

Kemampuan menentukan sikap; menata diri sendiri; dapat membuat

penilaian kritis; dapat mengambil keputusan dan tindakan sendiri; mau

belajar terus menerus; punya daya kreativitas memadai; ingin mencoba,

menyukai dan terbuka untuk hal-hal baru.

4. Motivasi diri

Suatu daya dorong senantiasa menjadi penggerak dalam setiap usaha

mengembangkan diri sendiri. Motivasi inilah yang diharapkan dimiliki,

yang senantiasa menyertai segala usaha untuk memajukan diri sendiri.

Page 25: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 22

Berkaitan dengan motivasi ini, disiplin diri menjadi penting, disiplin

merupakan pendukung bagi motivasi.

Keempat aspek di atas, merupakan satu rangkaian terpadu yang saling

mendukung dan melengkapi. Untuk mengembangkan diri dengan baik mutlak

dibutuhkan mental yang sehat. Pengembangan diri harus merupakan usaha untuk

semakin mengintegrasikan diri sendiri, dengan membawa serta dimensi-dimensi

dasariah diri ke arah perkembangan yang seimbang. Perkembangan diri justru

semakin menampakkan wujudnya dengan meningkatkan kemandirian, jiwa kreatif

dan semangat inovatif seseorang dalam menjalankan hidupnya. Membangun

mental yang sehat, mewujudkan integritas diri, hidup mandiri, kreatif dan

inovaatif, hanya mungkin terlaksana dan membuahkan hasil apabila didukung

oleh motivasi yang kuat dalam menjalankannya.

Kekuatan dan Ketahanan Mental Pemaparan yang disajikan berikut ini

diambil dari buku Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang,

karangan Paul G. Stolz, 2000.

1.Adversity Quotient (AQ): Penentu utama untuk sukses

2.Quitters, Campers, dan Climbers

3.Adversity Response Profile (ARP)

Setelah 19 tahun melewati penelitian yang panjang & mengkaji lebih dari

500 referensi, Paul G. Stoltz mengemukakan satu kecerdasan baru selain IQ, EQ,

SQ yakni AQ. Menurutnya, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan.

Bagaimana mengubah hambatan menjadi peluang. Atau dengan kata lain,

seseorang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-citanya

dibandingkan orang yang AQ-nya rendah.

Sebagai gambaran, Stoltz memakai terminologi para pendaki gunung. Dalam hal

ini, Stoltz membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian:

1. Quitter (yang menyerah)

Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan hidup. Mereka mudah putus asa

dan menyerah di tengah jalan.

2. Camper (berkemah di tengah perjalanan)

Mereka berani melakukan pekerjaan yang berisiko, tetapi risiko yang aman dan

terukur. Cepat puas, dan berhenti di tengah jalan.

3. Climber (pendaki yang mencapai puncak)

Berani menghadapi risiko dan menuntaskan pekerjaannya.

Untuk dunia pekerjaan dan kehidupan sangatlah jelas. Banyak pekerja

yang intelektualnya (IQ) rendah bisa saja mengalahkan mereka yang ber IQ tinggi

tetapi tidak punya semangat dan keberanian untuk menghadapi masalah dan

bertindak. Dengan AQ dapat dianalisis bagaimana para karyawan / pekerja

mampu mengubah tantangan menjadi sebuah peluang yang akan meningkatkan

produktifitas dan keuntungan perusahaan.

Itu tadi uraian singkat tentang Adversity Quotient. Bagaimana dengan Anda?

“winner never quits and quitter never wins”

“Pemenang dak pernah menyerah dan orang yang gampang menyerah tidak

pernah menang "

David Cambell Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang

mendatangkan hasil dengan kandungan ciri:

Page 26: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 23

a) Inovatif : belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan terobosan

baru

b) Berguna : lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong,

memecahkan masalah, mengurangi hambatan

c) Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.

Pengembangan diri merupakan proses yang utuh dari awal keputusan

sampai puncak sukses dalam mencapai kemandirian serta menuju pada aktualisasi

diri. Perubahan dan perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang

menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana dia hidup. Untuk mencapai tujuan

ini, maka realisasi diri atau biasa disebut aktualisasi diri adalah sangat penting.

Setiap individu dalam pengembangan dirinya tidak terlepas dari berbagai

faktor, baik intern maupun ekstern. Dimana masing-masing individu berbeda

dalam pengembangan dirinya.

1. Faktorn Intern

Merupakan faktor-faktor yang mendukung pengembangan diri yang berasal dari

dalam diri remaja itu sendiri. Yang termasuk faktor intern yaitu:

a. Perubahan fisik

Perubahan fisik maksudnya adalah perkembangan tanda-tanda kelamin sekunder

yang menyebabkan adanya rasa aneh dan ganjil serta berbeda dengan orang lain.

Akibatnya akan merasa bingung dan salah tingkah. Dimana ini akan menimbulkan

rasa tidak puas terhadap dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja

menolak keadaan tubuhnya. Situasi tersebut sangat mempengaruhi pembentukan

citra fisik yang menjadi dasar pembentukan konsep diri.

b. Konflik serta ketegangan yang dihadapi, dalam perkembangannya Konflik dan

ketegangan tersebut muncul dari adanya ketidakpuasan terhadap fisik serta adanya

kebutuhan

penyesuaian terhadap sosial serta psikologis terhadap perkembangan mental dan

tuntutan masyarakat. Merupakan salah satu tanda masa remaja adanya

perkembangan mental yang maksimal. Maksudnya adalah perubahan peran dan

ketergantungan pada orang tua menuju pada kemandirian.

c. Moral dan ketaqwaan

Memiliki ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka ia pasti akan

memiliki moral yang baik. Dengan adanya ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, maka akan sangat mendukung dalam pengembangan diri. Karena remaja

yang memiliki ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, akan selalu berusaha

untuk maju, agar dirinya berguna bagi semua orang, baik untuk kehidupan di

dunia maupun di akhirat.

d. Konstitusi tubuh

Keadaan fisik anak, keadaan fisiologi, ketangasan motorik, keadaan mental dan

emosionalitas seseorang mempengaruhi sifat-sifat dan tingkah lakunya.

e. Struktur tubuh dan keadaan fisik

Seorang anak yang kuat dan sehat lebih beruntung dibandingkan dengan anak

yang keadaan tubuhnya kecil dan ringkih. Ia dapat lebih banyak mengikuti

aktivitas-aktivitas sesuai dengan tahap perkembangannya. Kegiatan tersebut

memberikan pengalaman bagi dirinya yang merupakan modal dasar bagi

perkembangannya.

Page 27: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 24

f. Bakat khusus

Bakat adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan

menjadi pembeda antara kita dengan orang lain, dalam hal ini setiap orang pasti

memiliki bakat sendiri-sendiri yang tidak sama. Bakat hampir memiliki

persamaan sifat yang sama dengan potensi tetapi bakat biasanya lebih condong

pada kemampuan seseorang yang sudah ada atau bawaan sejak lahir. Bakat

merupakan kemampuan potensial yang dibawa sejak lahir dan apabila ditunjang

dengan fasilitas dan usaha belajar yang minim pun dapat mencapai hasil

maksimal. Kadang-kadang terlihak anak yang memiliki kemampuan yang

menonjol dalam bidang khusus, misalnya kesenian, music, menggambar atau

bersandiwara. Bakat khusus ini dapat membantu anak tersebut memperoleh

tempat di kalangan teman-temannya, dengan munculnya rasa percaya diri. Dengan

demikian akan membantu anak untuk mempercepat pengembangan dirinya.

g. Kemauan

Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup

tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Kemauan merupakan

dorongan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk dan merealisasikan

diri dalam pengertiannya: mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya

serta meningkatkan taraf kehidupannya.

h. Kesungguhan

Individu yang memiliki kesungguhan dalam menuju masa depannya, maka akan

sangat membantu dalam pengembangan diri. Hal ini berawal dari kesadaran diri

akan kebutuhan untuk mengembangkan diri. Sebagaimana faktor kemauan,

kesungghan juga berawal dari kesadaran. Oleh karena itu individu yang

bersangkutan telah menyadari akan pentingnya pengembangan diri dalam

hidupnya. Dengan adanya kesungguhan dalam diri remaja, maka individu yang

bersangkutan akan selalu melakukan usaha untuk mengembangkan diri.

i. Adanya persaingan dengan individu lain

Persaingan akan sangat memacu diri untuk mencapai pada taraf yang lebih dari

apa yang sudah dicapai oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Sebagaimana

pada dasarnya masing-masing individu tidak mau dikalahkan oleh individu

lainnya. Jadi pada dasarnya masing-masing individu selalu menginginkan menjadi

yang “ter” diantara yang lainnya. Dalam hal ini bisa terjadi persaingan yang

bersifat positif dan juga ada yang bersifat negatif. Dimana persaingan yang

bersifat positif itulah yang akan mendukung untuk mencapai pada pengembangan

diri. Karena persaingan yang negatif bukan saja bisa merugikan diri sendiri

individu yang bersangkutan saja, namun bisa juga akan merugikan orang lain.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri remaja.

a. Lingkungan keluarga atau rumah

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang berperan dalam pengembangan

inidividu. Karena memang keluargalah pencetak individu nantinya terbentuk

lingkungan yang lebih luas yaitu adanya masyarakat. Keadaan rumah yang

sederhana, bersih, rapi dimana anak mendapatkan makanan yang sehat dan

anggota keluara bersikap mendukung, sehingga akan memberi rasa aman kepada

anak, hal itulah yang akan mendukung perkembangan diri, yang harmonis dan

Page 28: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 25

wajar.Selain itu juga perlu adanya pengalaman yang baik dari orang tua, sehingga

akan menjadi acuan bagi pengembangan anak.

b. Lingkungan anak sekolah yang bersangkutan Sekolah merupakan lembaga

formal yang mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan

anak. Dalam hal ini, maka seorang guru harus menyadari benar akan tanggung

jawabnya, bahwa perkembangan anak juga terletak di tangannya. Oleh karena itu

guru harus dapat membawa anakdidiknya pada perkembangannya, sesuai dengan

peranannya sebagai emnasifator.

Faktor Penghambat mengembangkan diri antara lain :

1) Rasa gelisah

Orang-orang yang dikuasai oleh rasa gelisah dihinggapi rasa takut, tetapi mereka

tidak tahu sebab-sebabnya. Rasa gelisah diatasi dengan pembinaan kepercayaan

diri dan pemupukan kemampuan berdikari. Orang yang dikuasai oleh rasa gelisah,

pada dasarnya mempunyai bakat hati-hati dan memperhitungkan kesukaran serta

bahaya yang bakal datang. Tinggallah bagi mereka untuk memanfaatkan bakat ini

demi kemajuan hidup dan bukan dikuasai olehnya.

2) Rasa salah

Perasaan bersalah berlagak seperti rumput ilalang. Meski dicoba dimusnahkan

dengan berbagai cara dan dipendam pada saat-saat tertentu akan kembali muncul.

Untuk mengatasi rasa salah orang-orang yang terhimpit rasa salah wajib meneliti

hati mereka. Kepekaan terhadap laku salah perlu bagi kemajuan hidup kita. Tetapi

kepekaan yang keliru malah mengganggu, dan setiap gangguan selalu

menghambat bahkan dapat berbahaya bagi diri dan hidup kita.

3) Rasa malu

Orang-orang yang mempunyai rasa malu jiwanya seperti terbelah. Mereka

mempunyai semangat tinggi, sekligus rendah. Orang-orang yang mempunyai rasa

malu sudah diberi anugrah jiwa dan peka. Tergantung dari mereka memanfaatkan

demi mengembangkan pribadi mereka masing-masing, bukan untuk dilumpuhkan.

4) Rasa takut

Ketakutan merupakan bagian dari pengalaman hidup kita. Kita semua mempunyai

rasa takut, meski intensitas, sebab-sebab dan alasannya tidak sama. Orang-orang

yang menjadi korabn rasa takut akan terdorong untuk segera menghapuskan

gangguan hidup mereka kalau mereka menyadari diri akan akibat-akibat dari rasa

takut yangdideritanya. Kalau orang-orang yang menjadi korban rasa takut

berhasil mengatasi rasa takut, mereka akan berubah menjadi manusia yang hati-

hati dan waspada, namun tabah dan berani menurut keyakinan dan cita-cita hidup

mereka.

5) Rasa super

Orang yang dihinggapi rasa super biasanya angkuh dalam tingkah laku, obral bual

dalam pembicaraan dan muluk-muluk yang dicari.mereka menganggap dirinya

sebagai orang yang jempolan. Mereka suka pamer dan dengan berbagai cara

mereka berusaha untuk mewujudkan diri sebagai orang yang hebat. Untuk

membebaskan diri, mereka perlu mencari penyebab yang membuat gaya, cara dan

sikap hidup mereka yang tidak simpatik itu. Akhirnya mereka harus menarik

kesimpulan bahwa perasan tinggi diri dan super itu merupakan gejala

ketidakseimbangan pribadi mereka.

6) Rasa minder

Page 29: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 26

Ada beberapa sebab yang membuat orang menjadi minder. Ada rasa minder fisik,

mental dan sosial. Hidup yang dihantui oleh rasa minder tidak bahagia. Bagi

mereka hidup ini berat dan tidak simpatik. Orang-orang yang dihinggapi rasa

minder ini sedikit demi sedikit dapat sembuh dengan mulai berusaha untuk

mengenal diri sendiri dan menerimanya dengan tenang. Mereka yang dikuasai

oleh rasa minder seharusnya menyadari bahwa setiap manusia diciptakan unik,

tiada dunya.

7) Rasa frustasi

Hidup ini sering di ibaratkan sebagai sebuah perjalanan. Perjalanan hidup tidak

selalu mudah, tidak mengherankann kalau kita mengalami saat-saat gagal, tidak

berhasil dan tidak kesampaian. Dalam mengalami kegagalan dalam hidup itu,

tidak sedikit orang yang lalu menjadi lumpuh, putus asa dan sungkan berusaha

lagi.

Faktor-faktor yang menghambat pengembangan kepribadian adalah

merupakan salah satu tindakan kita yang mengalami kegagalan. Dan untuk dapat

mengatasinya dengan cara mengoreksi pribadi kita masing-masing yang

mengalami rasa-rasa yang menjadi faktor penghambat pengembangan

kepribadian. Karena tanpa mengoreksi tidak mungkin kita dapat mengembangkan

diri kita sendiri.

Setiap manusia, termasuk diri kita dikaruniai pribadi yang sangat unik,

yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain itu kita juga dikaruniai

kemampuan untuk membangun pribadi sehingga kita dapat mengembangkan diri.

Yang perlu kita kembangkan tentu saja adalah pribadi yang menyenangkan baik

untuk diri sendiri maupun orang lain.Pribadi yang menyenangkan sangat kita

butuhkan untuk membangun langkah-langkah keberhasilan dalam hidup, baik itu

keberhasilan dalam pekerjaan, bisnis, karier, maupun keluarga. Sebaliknya,

pribadi yang membosankan yang ”tidak dapat dikenal” orang lain, akan

menghadapi kesulitan dalam mengembangkan diri. Termasuk hambatan dalam

mengembangkan kesuksesan dalam setiap bidang kehidupan. Oleh karena itu,

tidak ada pilihan lain, selain membangun pribadi yang menyenangkan;

menyenangkan bagi diri sendiri, juga bagi orang lain, terutama orang-orang

terdekat, rekan kerja, atasan, klien dan orang-orang yang membutuhkan

pertolongan kita.

Jadi kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini

tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di

berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan

spiritual.

2. Deskripsi Diri

Menerima diri sendiri adalah suatu sikap memandang, melihat sebagaimana

adanya dan menerima secara baik disertai rasa percaya diri dan bangga, sambil

terus berusaha demi kemajuan dirinya. Suatu sikap memandang, melihat

sebagaimana adanya dan menerima secara baik disertai rasa percaya diri dan

bangga, sambil terus berusaha demi kemajuan dirinya. Mencintai diri sendiri,

keluarga, lingkungan, dan atribut dalam hidup ini memang susah-susah, gampang.

karena ternyata ada sebagian orang yang memandang bahwa hidup ini adalah

proses, ada juga yang memandang bahwa hidup haruslah “result oriented”, hasil

Page 30: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 27

harus real, nyata dan ada juga yang menggabungkan keduanya. Sepertinya tidak

ada yang salah dengan pilihan-pilihan itu, bukankah inilah yang membuat cerita

hidup jadi makin seru. Apapun pilihannya, semoga pilihan itu selalu mendekatkan

kita pada sang pencipta.

Lalu apa hubungannya dengan mencintai diri sendiri? Mencintai diri sendiri

di sini sebenarnya lebih dimaksudkan kepada penerimaan atas diri sendiri, atas

keadaan/kondisi, strenght and weakness, begitupun juga kejadian dan sejarah

dalam hidup. Kita sebut saja self acceptance ya. Harapannya, dengan menerima

diri kita sendiri sepenuhnya kita bisa selalu bersyukur Sang Pencipta.

Menjadi diri sendiri artinya menerima setiap kekurangan ataupun kelebihan

dalam diri kita. Banyak sekali orang yang tak mau menerima identitasnya sendiri,

entah itu dari segi fisik, emosional, maupun ekonomi. Sungguh miris. Ketika

seseorang menolak untuk menerima dirinya sendiri, sudah dipastikan mereka

tidak akan merasakan kehidupan yang sebenarnya. Mereka akan selalu

membohongi jiwa mereka

Merasa tertekan karena harus menyesuaikan diri berdasarkan apa yang

orang lain inginkan. Merasa rendah diri karena tidak dapat meraih apa yang orang

lain raih. Terus meratapi nasib, mungkin sempat berpikir bahwa ini karena

takdir. Pikiran menjadi tertutup karena terus menerus memikirkan bagaimana

caranya agar mencapai lebih dari orang lain capai namun ujungnya tetap sama

karena kenyataannya hal itu masih jauh di ujung sana. Jangan lupakan tentang diri

kita sendiri, kita diciptakan dan tumbuh dengan minat, bakat, motivasi,

pengetahuan yang berbeda. Kita tidak mungkin menjadi sama seperti mereka.

Kitalah yang harus memahami dan menerimanya. Jika kita menerimanya

maka kita akan mendapatkan beberapa hal yang dapat manfaat untuk hidup kita

kedepannya. Menerima diri dapat dimengerti sebagai suatu sikap memandang diri

sendiri sebagaimana adanaya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa

senang serta bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya.

Menerima diri sendiri memerlukan kesadaran dan kemauan melihat fakta-fakta

yang ada pada diri kita, baik secara fisik maupun psikis, menyangkut berbagi

kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada, menerimanya secara total tanpa

kekecewaan. Pernyataan ini tidak dimaksudkan bahwa kita perlu memiliki

kemauan untuk melakukan perubahan atau perbaikan, berlaku pasif dan pasrah

menerima nasib, tetapi menerima diri harus dianggap sebagai suatu prakondisi

menuju perubahan demi kebaikan lebih lanjut dari diri sendiri. Karena kita adalah

kita seperti apa adanya. Tetapi kita tidak terus seperti itu, kita harus berkembang.

Oleh karena itu, kita sebaiknya mengembangkan sikap menerima diri sendiri dan

mengembangkan potensi-potensi baik yang kita miliki. Kita harus melakukan

sesuatu untuk hidup kita, karena kita sendirilah yang dapat mengubah hidup kita,

dan bukan orang lain.

Dalam hidup ini kita semua pernah merasakan tekanan-tekanan batin akibat

kesalahan atau kekurangan seperti kesalahan dalam berbicara, dalam bertingkah

laku dan sebagainya, yang membuat kecewa dan menjadikan kita kurang

menghargai diri sendiri.

Menghargai diri sendiri dapat diartikan suatu sikap menghormati dan

menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang

lain, serta tidak membiarkannya diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain.

Page 31: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 28

menerima diri sendiri merupakan suatu proses yang harus diusahakan atau

diperjuangkan. Butuh kerja keras untuk menerima diri apa adanya. Tujuannya

adalah supaya memiliki pertumbuhan mental yang baik, mampu menerima orang

lain apa adanya, menjalin relasi interpersonal yang lebih baik, serta dapat

menikmati hidup.

Adapun kekuatan deskripsi diri sebagai berikut :

1. Orang yang melakukan suatu hal yang baru dan berani dengan tekad besar

untuk menguasainya [ADVENTUROUS].

2. Penuh kehidupan,sering menggunakan isyarat tangan, lengan,wajah secara

hidup [ANIMATED].

3. Mudah menyesuaikan diri dan senang dalam situasi [ADAPTABLE].

4. Suka menyelidiki bagian-bagian hubungan yang logis dan semestinya

[ANALYTICAL].

5. Melakukan sesuatu sampai selesai sebelum memulai lainnya

[PERSISTENT]

6. Penuh kesenangan dan selera humor yang baik [PLAYFUL]

7. Meyakinkan orang dengan logika dan fakta,bukannya pesona atau

kekuasaan [PERSUASIVE]

8. Tampak tidak terganggu dan tenang serta menghindari setiap kekacauan

[PEACEFULL]

9. Dengan mudah menerima pandangan atau keinginan orang lain tanpa

banyak perlu mengemukakan pendapatnya sendiri [SUBMISSIVE]

10. Bersedia mengorbankan dirinya demi atau untuk memenuhi kebutuhan

orang lain [SELF-SACRIFICING]

11. Orang yang memandang bersama orang lain sebagai kesempatan untuk

bersikap manis dan menghibur,bukannya sebagai tantangan atau

kesempatan bisnis [SOCIABLE]

12. Orang yang yakin akan caranya sendiri [STRONG-WILLED]

13. Menghargai keperluan dan perasaan orang lain [CONSIDERATE]

14. Mempunyai perasaan emosional tetapi jarang memperlihatkannya

[CONTROLLED]

15. Mengubah setiap situasi,kejadian,atau permainan menjadi kontes dan

selalu bermain untuk menang ! [COMPETITIVE]

16. Bisa merebut hati orang dengan pesona kepribadiannya [CONVINCING]

17. Memperbaharui dan membantu atau membuat orang lain merasa senang

[REFRESHING]

18. Memperlakukan orang lain dengan rasa segan,kehormatan dan

penghargaan [RESPECTFULL]

19. Menahan diri dalam menunjukkan emosi atau antusiasme [RESERVED]

20. Bisa bertindak cepat dan efektif dalam segala situasi [RESOURCEFULL]

21. Orang yang mudah menerima keadaan atau situasi apa saja [SATISFIED]

22. Secara intensif memperhatikan orang lain dan apa yang terjadi

[SENSITIVE]

23. Orang mandiri yang sepenuhnya mengandalkan kemampuan, penilaian,

dan sumber daya dirinya [SELF-RELIANT]

24. Penuh kehidupan dan gairah [SPIRITED]

25. Memilih untuk mempersiapkan aturan-aturan yang terinci sebelumnya dlm

menyelesaikan proyek atw target,dan lebih menyukai keterlibatan dng

Page 32: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 29

tahap2 perencanaan & produk jadi,bukannya melaksanakan tugas

[PLANNER]

26. Tidak terpengaruh oleh penundaan,tetap tenang dan toleran [PATIENT]

27. Mengetahui segala-segalanya beres kalau dia yang memimpin

[POSITIVE]

28. Mendorong atau memaksakan orang lain mengikuti, bergabung, atau

menanam investasi melalui pesona kepribadiannya [PROMOTER]

29. Yakin,jarang-jarang goyah [SURE]

30. Memilih agar semua kehidupan merupakan kegiatan yang impulsif,tidak

dipikirkan lebih dahulu dan tidak di hambat oleh rencana

[SPONTANEOUS]

31. Membuat dan menjalankan rencana sehari-hari, tidak menyukai

rencananya terganggu [SCHEDULED]

32. Pendiam, tidak mudah terbawa kedalam sebuah percakapan [SHY]

Dalam mendeskripsikan diri dapat dilakukan dengan menggunakan metode

MBTI. Diantara sekian banyak tes kepribadian yang paling akurat dan paling

banyak digunakan adalah MBTI (Myers Brigss Type Indicator). MBTI

dikembangkan oleh Katherine Cook Brigss dan Isabel Brigss Myers berdasarkan

teori kepribadian dari Carl Gustav Jung. MBTI bersandar pada empat dimensi

utama yang saling berlawanan. Masing-masing memiliki sisi positif dan sisi

negatif. Berikut gambar empat skala kecenderungan MBTI adalah :

1. Ekstrovert (E) vs. Introvert (I)

Dimensi IE untuk melihat orientasi energi apakah ke dalam atau keluar.

Ekstrovert artinya pribadi yang menyukai dunia luar. Tipe kepribadian ini

senang bergaul, menyenangi interaksi sosial, menyukai aktivitas dengan orang

lain dan berfokus pada dunia luar. Sebaliknya, tipe introvert adalah pribadi

yang menyukai dunia dalam (diri sendiri). Tipe ini suka menyendiri, merenung,

membaca, menulis dan tidak terlalu menyukai pergaulan dengan banyak orang.

Individu dengan tipe kepribadian ini mampu bekerja sendiri, berkonsentrasi

dan fokus. Tipe kepribadian ini bagus dalam pekerjaan pengolahan data dan

back office

2) Sensing (S) vs. Intuition (I)

Dimensi SI melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses

data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan

melihat data apa adanya. Sensing menggunakan pedoman pengalaman dan data

konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Individu tipe kepribadian

ini fokus pada masa kini atau hal-hal apa saja yang bisa diperbaiki pada masa

sekarang ini. Individu sensing bagus dalam perencanaan teknis dan detil

aplikatif. Tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan ,

pemikir abstrak, konseptual serta melihat bagaimana kemungkinan yang bisa

terjadi. Tipe intuition berpedoman pada imajinasi, memilih cara unik dan

berfokus pada masa depan atau apa yang akan dicapai pada masa mendatang.

Tipe ini inovatif, penuh insprasi dan ide unik, bagus untuk penyusunan konsep,

ide dan visi jangka panjang.

3) Thinking (T) vs. Feeling (F)

Dimensi ketiga melihat bagaimana seseorang dapat mengambil keputusan.

Thinking adalah selalu menggunakan logika dan melakukan analisa dalam

Page 33: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 30

mengambil keputusan, cenderung berpusat pada tugas dan objektif. Terkesan

kaku dan keras kepala, menerapkan prinisip dengan konsisten dan bagus untuk

melakukan analisa serta menjaga prosedur atau standar. Sementara feeling

adalah tipe kepribadian yang melibatkan perasaan, empati, serta nilai-nilai

yang diyakini pada saat pengambilan keputusan. tipe ini berorientasi pada

hubungan dan subjektif. Bersifat akomodatif tetapi lebih terkesan memihak,

empatik dan menginginkan harmoni dan bagus dalam menjaga keharmonisan

dan memelihara hubungan.

4) Judging (J) vs. Perceiving (P)

Dimensi terakhir melihat bagaimana derajat fleksibilitas seseorang. Judging

pada hal ini bukanlah judging untuk menghakimi, namun pada hal ini bertumpu

pada rencana yang sistemis, senantiasa berfikir dan bertindak teratur. Tipe

judging tidak suka akan hal-hal mendadak atau diluar perencanaan. Individu

tipe ini bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur dan perncanaan step by

step. Tipe perceiving adalah mereka yang bersifat spontan, adaftif dan

bertindak secara acak untuk melihat berbagai peluang yang muncul. Perubahan

mendadak bukanlah suatu masalah bagi bagi tipe ini. Bagus dalam menghadapi

perubahan dan situasi mendadak.

Berikut ini adalah kegunaan dari Myer-Brigss Type indicator adalah :

a. Bimbingan Konseling : Test ini sangat berguna untuk pengembangan karier.

Test ini dapat juga digunakan untuk panduan untuk memilih jurusan di

perguruan tinggi atau bakan profesi yang sesuai dengan kepribadian.

b. Pengembangan diri : Dengan test ini individu dapat melihat kelbihan dan

kekurangan yang terdapat dalam diri sendiri. Individu dapat lebih fokus untuk

mengembangkan kelebihan kita dan memperbaiki sisi negatif dalam diri.

c. Memahami orang lain dengan cara yang lebih baik : Test ini juga dapat

memperbaiki hubungan dan cara pandang individu terhadap orang

disekitarnya. Individu akan dapat memahami dan meneerima perbedaan yang

dimiliki oleh orang lain.

16 Tipe Kepribadian Menurut Myer-Brigss Type Indicator Test

Berikut ini merupakan gambar 16 tipe kepribadian yang telah dideskripsikan

menurut Myers-Brigss Type Indicator Test.

Page 34: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 31

Gambar 2.1

Myers-Brigss Type Indicator Test

Keterangan :

1. ISTJ (Bertanggung jawab)

a. Serius tenang dan stabil

b. Senang pada fakta, logis dan objektif

c. Pendengar yang baik, setia hanya mau berbagi pada orang terdekat

d. Memegang aturan, standart dan prosedur yang telah ditetapkan

2. ISFJ (Setia)

a. Penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat

b. Serius, tenang, stabil dan sensitive

c. Punya kemampuan mengorganisasi, detail, sangat bertanggung jawab dan

dapat diandalkan

3. ISTP (Pragmatis)

a. Tenang, pendiam, cenderung kaku, dingin

b. Logis, rasional, kritis dan objektif

c. Mampu menghadapi perubahan dengan cepat dan tenang

d. Mampu menganalisa, mengorganisir dan mendelegasikan.

4. ISFP (Artistik)

a. Berpikir simple, praktis, fleksibel, sensitif dan ramah

b. Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada

orang lain

c. Biasanya tidak mau memimpin, tetapi menjadi pelaksana atau pengikut

yang setia

d. Menunjukkan perhatian lebih banyak melalui tindakan dibandingkan kata-

kata

5. INFJ (Reflektif)

a. Perhatian, empati, sensitif dan berkomitmen pada sebuah hubungan

b. Sukses karena ketekunan, originalitas dan total dalam mengerjakan tugas

untuk mendapatkan hasil terbaik

c. Idealis, perfeksionis, memegamg teguh prinsip

Page 35: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 32

d. Visioner, penuh ide dan kreatif

6. INTJ (Independen)

a. Visioner, punya perencanaan praktis, dan biasanya memiliki ide-ide

originalitas serta dorongan yang kuat untuk mencapainya.

b. Mandiri dan percaya diri

c. Punya kemampuan yang baik dalam menganalisa sesuatu

d. Skeptis, kritis, logis dan kadang-kadang keras kepala

e. Punya keinginan untuk berkembang dan lebih maju dari orang lain

7. INFP (Idealis)

a. Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain

b. Penuh dengan antusiasme dan kesetian kepada orang terdekatnya saja

c. Cenderung idealis dan perfeksionis

8. INTP (Konseptual)

a. Sangat menghargai intelektualitas dan pengetahuan

b. Suka memecahkan masalah dengan logika dan analisa

c. Lebih suka bekerja sendiri

d. Cenderung kritis, skeptis, pesimis dan mudah curiga pada orang lain

9. ESTP (Spontan)

a. Spontan, aktif, enerjik , cekatan, sigap dan antusias

b. Kominukator, asertif, memiliki interpersonal skill yang tinggi

c. Mampu menghadapi masalah, konflik dan kritik

d. Mudah beradaptasi, toleran dan konservatif tentang nilai-nilai

10. ESFP (Murah hati)

a. Mudah berteman, bersahabat , ramah , hangat dan menyenangkan

b. Optimis, ceria dan suka menjadi pusat perhatian

c. Mempunyai interpersonal skill yang baik dan mudah simpatik

d. Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu hubungan

11. ENFP (Optimis)

a. Ramah, hangat, enerjik

b. Imaginatif, penuh ide, kreatif dan inovatif

c. Pandai berkomunikasi, senang bersosialisasi dan membawa suasana positif

12. ENTP (Inovatif)

a. Gesit, kreatif, cerdik dan logis

b. Fleksibel, mempunyai banyak cara menghadapi tantangan

c. Kurang konsisten, cenderung melakukan pekerjaan baru yang lebih

menarik daripada yang sebelumnya

d. Punya keinginan kuat untuk mengembangkan diri

13. ESTJ (Konservatif)

a. Praktis, realistis dan cenderung berpegang pada fakta

b. Sangat sistematis

c. Cenderung kaku dalam mengerjakan suatu tugas

d. Disiplin dan pekerja keras

14. ESFJ (Harmonis)

a. Hangat, banyak berbicara dan biasanya populer

b. Teliti dan rajin

c. Santai dalam mengerjakan sesuatu dan sederhana

d. Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain tanpa memikirkan

diri sendiri

Page 36: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 33

15. ENFJ (Meyakinkan)

a. Kreatif, imajinatif, peka dan sensitif

b. Pandai bergaul, meyakinkan, ramah

c. Menyukai variasi dan tantangan baru

d. Butuh apresiasi dan penerimaan

16. ENTJ (Pemimpin alami)

a. Dominan, kuat kemauannya, perfeksionis

b. Tangguh, disiplin dan sangat menghargai komitmen

c. Berbakat pemimpin

d. Cenderun menutupi perasaan dan menyembunyikan kelemahan

3 Bahaya Menolak diri sendiri

Penolakan terhadap diri sendiri banyak bersumber dari kekecewaan dan

ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Akibatnya, seseorang dalam banyak hal

menyembunyikan dirinya yang sebenarnya di balik penampilannya yang semu.

Menolak diri dapat muncul dalam bentuk perlakuan negatif terhadap dri sendiri,

seperti: tidak jujur pada diri sendiri, menyembunyikan kegagalan, mencari-cari

alasan di luar dirinya, berupaya dengan cara agar menjadi pusat perhatian, dan

sebagainya. Jadi menolak diri dapat diungkapkan seperti: tidak menerima

kenyataan diri sendiri, tidak jujur pada diri sendiri, menyembunyikan kegagalan,

mencari-cari alasan di luar diri sendiri, ingin menjadi pusat perhatian,

membanggakan prestasi orang lain, melempar kesalahan, dan membenci diri

sendiri.

Menurut Andrew Matthew dalam bukunya Being Happy Teenager

mengatakan bahwa: Biasanya orang yang menolak diri sendiri menerapkan salah

satu dari dua strategi yaitu: Sering mengritik orang lain dan sering mengritik diri

sendiri.

Setelah mengetahui apa itu menolak diri dan bagaimana ciri orang yang

menolak diri, maka pada bagian berikut akan kita tinjau akibat yang timbul dari

sikap menolak diri sendiri.

1. putus asa yang disebabkan karena kita hanya menghakimi diri sendiri bahwa

kita adalah orang yang jelek, gagal, bernasib buruk dan sebagainya.

2. kecewa dengan diri sendiri yang disebabkan karena kita sering

membandingkan kelemahan-kelemahan kita dengan kelebihan-kelebihan orang

lain, dan tidak bersyukur atas apa yang kita miliki dalam diri kita.

3. bunuh diri yang disebabkan karena kita tidak memberi kesempatan kepada diri

kita untuk berkembang mencapai kondisi terbaik yang dapat dicapai. Lalu kita

mencari jalan pintas untuk mengakhiri hidup sendiri, karena merasa tidak

memiliki sesuatu yang dibanggakan.

Sedangkan ciri-ciri menolak diri yang pertama adalah sering mengeritik

orang lain. Orang seperti ini akan berpikir bahwa dengan mengeritik orang lain,

dia merasa lebih baik terhadap dirinya sendiri. Terkadang dia tidak menyadari

mengapa melakukanya. Oleh karena itu tetep berpikir positif terhadap kritikan.ciri

yang kedua sering mengeritik diri sendiri. Orang seperti ini akan berpikir bahwa

dengan mengeritik diri sendiri, orang lain akan membalas dengan memujinya, dan

itulah yang dia harapkan, ketiga adalah Putus asa. Hal ini disebabkan karena kita

selalu menghakimi diri sendiri bahwa kita kurang beruntung, jelek, gagal,

bernasib buruk, kita selalu merasa bahwa kita tidak memiliki kemungkinan untuk

Page 37: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 34

bernasib baik. Keempat adalah Kecewa dengan diri sendiri. Hal ini karena kita

sering membanding-bandingkan kelemahan-kelemahan kita dengan kelebihan-

kelebihan orang lain, sehingga kita kurang bersyukur atas apa yang sudah kita

miliki dalam diri kita, dan yang terakhir bunuh diri.Hal ini dikarenakan kita tidak

memberi kesempatan pada diri sendiri untuk berkembang mencapai hasil yang

maksimal dalam setiap usaha kita, sehingga yang ada hanyalah rasa putus asa dan

kita mencari jalan pintas untuk mengahiri hidup karena merasa tidak bisa

memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan.

Mengapa seseorang sulit menerima dirinya sendiri? Tidak pernah puas

dengan apa yang diperoleh dan dimilikinya? Tidak pernah menghargai usahanya

sendiri bahkan usaha orang lain? Banyak kemungkinan yang menyebabkan

seseorang sulit untuk menerima diri sendiri. Barangkali anda berasal dari keluarga

dimana orang tua lebih sering mengkritik anak-anaknya ketimbang memuji. Anda

tumbuh menjadi orang yang tidak terbiasa untuk cepat puas, selalu merasa kurang,

dan akhirnya sulit untuk menerima diri sendiri bila ada kekurangan di dalamnya.

Apa pun kondisi anda di masa lalu, saat ini sebagai seseorang yang ingin maju

dan berkembang, anda dituntut untuk dapat menerima diri sendiri.

Kita harus melakukan sesuatu untuk hidup kita, karena kita sendirilah yang

dapat mengubah hidup kita, bukanlah orang lain

Salah satu hal yang membantu kita menerima diri sendiri adalah dengan

menghargai diri sendiri. Bentuk-bentuk dari sikap menghargai diri sendiri adalah

dengan menjauhkan diri dari tindakan-tindakan tercela. Mengembangkan perasaan

yang kuat terhadap menghargai diri sendiri dapat membantu Anda

memaksimalkan potensi Anda, mengembangkan hubungan yang sehat, dan

membuat semua orang di sekitar Anda melihat Anda sebagai seseorang yang patut

untuk dihormati. Jika Anda benar-benar ingin menghormati diri sendiri, Anda

harus menerima diri Anda sendiri, dan berusaha menjadi seseorang yang Anda

impikan. Berusahalah memahami cara untuk merasa bahagia dengan diri sendiri

dan buatlah agar orang lain memperlakukan Anda dengan pantas. Salah satu

penghalang seseorang untuk menghargai diri sendiri adalah rasa rendah diri, yang

dapat dimengerti sebagai suatu sikap negatif memandang diri sendiri rendah.

Orang yang rendah diri senantiasa dikejar-kejar oleh kekurangan-kekurangan

yang menghantui, baik kekurangan itu sungguh-sungguh ada ataupun hanya

karena dibayangkan oleh diri kita sendiri. Adapaun cara menghargai diri sendiri

adalah sebagai berikut:

1. Kenali dan pamahi diri sendiri, semakin mampu Anda melihat dan menghargai

betapa uniknya diri Anda, dan Anda juga akan makin menghormati diri sendiri.

2. Memaafkan diri sendiri. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, maka Anda

harus bisa memaafkan diri sendiri untuk hal-hal yang telah Anda lakukan di

masa lalu yang tidak membanggakan. Akuilah bahwa apa yang Anda lakukan

adalah salah, minta maaf terhadap orang lain jika dibutuhkan, dan kembali

melangkah lagi

3. Menerima diri sendiri. Buatlah diri Anda merasa nyaman dengan diri sendiri,

belajar untuk mengasihi dan menerima diri Anda apa adanya.

4. Membangun rasa percaya diri. Membangun rasa percaya diri membutuhkan

banyak usaha, tetapi melakukan beberapa hal sederhana setiap harinya dapat

membantu Anda memulainya

Page 38: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 35

5. Bersikap positif. Sikap positif dapat membuat atau menghancurkan kesuksesan

Anda, serta pikiran Anda mengenai diri sendiri

6. Berhentilah bersaing dengan semua orang. Salah satu alasan Anda mungkin

kurang menghargai diri sendiri dikarenakan Anda merasa bernasib kurang

beruntung.

7. Jangan iri hati. Berhentilah berharap Anda memiliki apa yang dimiliki oleh

orang lain dan berusahalah untuk mencapai apa yang benar-benar Anda

inginkan.

8. percayalah pada keputusan. Anda harus percaya pada keputusan yang Anda

buat. Pertahankan keyakinan Anda dengan teguh dan berusahalah untuk

memahami diri sendiri untuk mengetahui apa yang benar-benar membuat Anda

bahagia.

9. Belajarlah untuk menerima kritikan. Jika seseorang memberi masukan yang

membantu dan bersifat membangun, evaluasi apa yang mereka katakan. Anda

akan dapat menggunakan masukan tersebut untuk memperbaiki diri. Kritik

yang membangun dapat membantu Anda mencapai tujuan untuk menjadi

seseorang yang lebih baik

10. Jangan biarkan orang lain menghasut Anda. kebahagiaan dan kepuasan diri

harus datang dari diri sendiri. Jangan biarkan orang lain memberitahu siapa diri

Anda, membuat Anda merasa kecil, atau membuat Anda mempertanyakan

keyakinan Anda. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, maka Anda harus

percaya bahwa Anda telah mengambil keputusan yang benar, dan belajar untuk

membiarkan para pembenci untuk membenci Anda.

Adapun faktor-faktor penyebab orang tidak menghargai diri penghalang

seseorang untuk tidak menghargai diri sendiri adalah rasa rendah diri, yang dapat

dimengerti sebagai suatu sikap negatif memandang diri sendiri rendah. Orang

yang rendah diri senantiasa dikejar-kejar oleh kekurangan-kekurangan yang

menghantui, baik kekurangan itu sungguh-sungguh ada ataupun hanya karena

dibayangkan oleh diri kita sendiri. Faktor dari luar mengapa seseorang tidak

mampu menghargai dirinya sendiri karena orang disekitarnya telah memberikan

stereotip bahwa dia orang yang tidak baik. Sehingga pandangan orang tersebut

akan melekat pada dirinya yang akan berakibat memandang rendah dirinya

sendiri. Selain itu kebiasan orang tua, baik positif atau negatif, dapat

mempengaruhi perkembangan kebiasaan-kebiasaan yang sama dari persepsi diri

pada anak-anak mereka.

4. Menjadi diri sendiri

Mengenal diri sendiri adalah awal kebenaran.socrates mengistilahkannya

dengan GNOOTI SEAUTON,(know your self).orang perlu mengenal siapa

dirinya yang sebenarnya sehingga ia mengenal kebenaran.

kebenaran itu merupakan kacamata atau frame yang membuat orang mampu

berkomunikasi dengan orang lain secara otentik tanpa kepalsuan,tanpa topeng.

Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain, karen

mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan

berbagai gaya (style) orang yang berbeda. jadinya menjadi orang yang cerdas

secara personal (PQ).

Mengenal diri berarti memahami fisiknya,kepribadian,watak dan tempramen,

mengenal bakat-bakat alamiah yang di milikinya serta punya gambaran atau

Page 39: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 36

konsep yang jelas tentang dirinya sendiri dengan segala kekuatan dan

kelemahannya.

Tujuan mengenal diri adalah agar seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya

dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya serta di harapkan mengetahui peran

apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya. Sebaliknya oreang yang tidak

mengenal dirinya sendiri tidak mengetahui apa yang harus di kerjakan dan di

kembangkannya serta tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit

mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, sehigga gagal dalam pergumulan

hidupnya. Ada beberapa cara untuk mengenal diri diantaranya:

1. bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik saran orang lain,dan mau

menerima apa adanya demi perkembangan dirinya,tidak defensive.

2. melalui penelusuran bakat dan kepribadian

3. melalui pengalaman sehari-hari melalui kebersamaan dengan orang lain

4. melalui refleksi dan perenungan diri pribadi merumuskan potret diri

sendiri.

Pengenalan akan fisik menyadarkan diri untuk menerima diri apa adanya

dengan penerimaan diri orang bisa sukses karena ia mau mengembangkan diri

berangkat dari yang ada padanya tidak menyalahkan keadaan fisiknya kemudian

menjadi percaya diri mampu berusaha menjadi berkah bagi masyarakat dan

sesama.

5. Integritas diri

Integritas diri adalah Suatu pemahaman tentang terwujudnya

perkembangan yang seimbang dan sinergis atas berbagai dimensi

diri.Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek

atau dimensi yang terabaikan.Adanya perhatian yang seimbang, tepat dan

proporsional terhadap semua dimensi diri.

Dimensi yang paling nyata dalam diri manusia, dalam arti dapat dilihat,

diraba, dipegang, dan sebagainya. Dimensi ini berkaitan dengan hal-hal bersifat

material dengan kebutuhan utama makan, sandang dan papan.Dimensi

jiwa/psikisMerupakan dimensi dasar kedua dari manusia yang hakekatnya adalah

aspek kejiwaan yang meliputi pemikiran, inteligensi, hal-hal yang berkaitan

dengan emosi, unsur-unsur kerohanian atau hal-hal yang mencakup unsur batiniah

lainnya. Dimensi jiwa/psikis memiliki tiga unsur yaitu:

1.Kecerdasan Intelektual (IQ = Intellectual Quotient)

Dikaitkan dengan kecerdasan otak, pemikiran rasional dan logis, serta

dihubungkan secara ketat dengan ranking akademis.Diillustrasikan dengan

komputer, yang memiliki tingkat “IQ” yang tinggi, dapat beroperasi secara cepat,

hampir tanpa kesalahanBerada di wilayah otak, merupakan bawaan lahir,

cenderung bersifat seri dan mekanistis.

2.Kecerdasan Emosional (EQ) = Emotional Quotient

Lebih banyak menyumbang bagi kesuksesan seseorangMerupakan kemampuan

untuk memotivasi diri, yang membuat bertahan menghadapi frustrasi, dapat

mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mampu

mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan

kemampuan berpikir.Yang memampukan orang dapat bekerjasama, dapat bekerja

di bawah tekanan, serta mampu melakukan hal-hal yang sulit dan berat sekali

Page 40: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 37

pun.Peranannya cukup penting karena emosional lebih berpengaruh terhadap diri

sendiri dibandingkan dengan IQ. Jika IQ tinggi belum tentu dapat berhasil jika

tidak diimbangi dengan penguasaan EQ yang matang.

3.Kecerdasan Spiritual (SQ) = Spiritual Quotient

Sebagai Spiritual Intelligence, bahkan disebut sebagai The Ultimate

Intelligence.Merupakan pikiran yang terilhami, pengetahuan akan kebenaran yang

paling dalamDapat juga dipahami sebagai kekuatan intuisi yang tajam, yang

mampu melihat jauh ke depan atau lebih dalam.Yang membuat orang: hidup lebih

toleran, terbuka dan jujur, berlaku adil dan penuh cinta, mampu meraih

kebahagiaan spiritual.

Dimensi Sosial walau tidak semudah untuk menerima dua dimensi

terdahulu (badan-jiwa, fisik-psikis) sebagai dimensi esensial diri manusia, namun

dimensi sosial sudah semakin dipahami dan diakui sebagai satu dimensi dasariah

kehidupan manusia di dunia ini.Kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan

dimensi sosial manusia meliputi kebutuhan akan penerimaan, dicintai dan

mencintai, pengakuan dan persahabatan serta segala bentuk hubungan sosial

lainnya.

Adapun manfaat dari integritas diri yang pertama secara fisik kita akan

merasa sehat dan bugar, yang kedua secara intelektual otak kita terlatih berpikir

secara ilmiah, yang ketiga secara emosional kita menjadi manusia yang

termotivasi, mampu menyesuaikan diri terhadap situasi apa pun, keempat secara

spiritual kita mampu memaknai berbagai pengalaman kita, mampu melihat

berbagai fenomena kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh dan

menyeluruh dan yang kelima secara sosial kita semakin mampu membangun

hubungan kemanusiaan

Dalam Meningkatkan Integritas Diri ada beberapa dimensi antara lain :

1. Dimensi fisik: Meningkatkan pemeliharaan dan kesehatan fisik (secara negatif

dan positif).

2. Dimensi intelektual: belajar terus menerus tentang hal-hal yang positif

3. Dimensi emosional: mengenal, membangun dan mengendalikan emosi diri.

4. Dimensi spiritual: memperdalam penghayatan religius dan pembinaan hati

nurani

5. Dimensi sosial: memberi perhatian yang semakin besar dan baik terhadap

sesama.

Pribadi yang terintegritas selalu tampil dengan fisik yang tampak segar

dan bugar, dapat diandalkan secara intelektual, tidak gampang terbawa emosi,

dapat hidup di berbagai situasi yang berbeda, bersikap arif dan bijaksana dalam

bertindak, memiliki kehidupan rohani yang mendalam, luwes dalam pergaulan,

orang lain merasa senang dan beruntung dapat bergaul dengan dia.

6. Mandiri, kreatif dan inovatif

Hidup mandiri, kreatif dan inovatif adalah sebuah wujud dari kematangan

pribadi, hanya orang yang mandiri yang mampu mengembangkan kreatifitas

bahkan inovasi. Banyak kemajuan di dunia ini terjadi karena adanya kreatifitas,

yang menghasilkan penemuan-penemuan baru di berbagai bidang

kehidupanHidup mandiri, kreatif dan inovatif akan memampukan kita

Page 41: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 38

berkontribusi banyak dalam kehidupan ini; mampu memikirkan kemungkinan dan

mewujudkannya.

Pengertian mandiri adalah suasana dimana seseorang mau dan mampu

mewujudkan kehendak atau keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan atau

perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang atau jasa) demi pemenuhan

kebutuhan hidupnya dan sesamanya. Ciri-ciri mandiri adalah percaya diri, mampu

bekerja sendiri, menguasai keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan kerjanya,

dan menghargai waktuTanggung jawab

Mandiri terlihat jelas dalam dunia kerja. Orang mandiri umumnya dalam

kehidupan kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha

(enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif,

memandang masa depan dengan penuh optimis, memiliki pengetahuan,

menguasai keterampilan dan memiliki kehendak yang kuat.Manfaat hidup

mandiriKemandirian disini bermakna bahwa saya dalam proses mengenal-

menerima dan mengembangkan diri tidak menggantungkan diri pada orang lain.

Saya menjadi independen, dengan itu saya tetap membangun hubungan sosial

dengan sesama manusia

Kreatif terbagi atas kreativitas yang umumnya dimiliki secara alamiah

seperti artistik, menulis buku, melukis, menggubah musik, dan

sebagainya.Kreativitas penemuan seperti yang dialami oleh Archimedes saat

keluar dari kamar mandinya dan berteriak “Eureka” atau saat lahirnya konsep

produk baru.Kreativitas umum yang memandang dunia sekitar dari sudut pandang

yang berbeda.

Ada beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli antara lain:

Kreativitas adalah pemikiran kreatif merupakan penggabungan kembali batas-

batas pikiran. Kreativitas melibatkan energi pikiran, melibatkan penemuan dan

produktivitas yang antusias.Merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk

ciri-ciri aptitude (kemampuan berpikir kreatif) maupun non-aptitude (afektif), baik

dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang

semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Sedangkan menurut David Cambell Ph.D; kreativitas adalah kegiatan

mendatangkan hasil dengan kandungan ciri inovatif, berguna dan dapat

dimengerti.James R Evan; kreativitas adalah ketrerampilan untuk menemukan

pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru dan membentuk kombinasi dari

dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran.Michael A. West; kreativitas

merupakan pernyataan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman yang

berkaitan untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik.

Utami Munandar (dalam Hawadi, 2001) menjabarkan ciri-ciri kemampuan

berpikir kreatif yaitu keterampilan berpikir lancar, definisi mencetuskan banyak

gagasan, jawaban, penyeleasaian masalah atau pertanyaan, memberikan banyak

cara atau saran untuk melakukan berbagai hal, selalu memikirkan lebih dari satu

jawaban, perilaku mengajukan pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban

jika ada pertanyaan, mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah, bekerja

lebih cepat, dan dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu

objek atau situasi.

1. Keterampilan berpikir luwes (fleksibel) adalah menghasilkan gagasan,

jawaban atau pertanyaan yang bervariasi. dapat melihat suatu masalah dari

Page 42: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 39

sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atau arah

yang berbeda-bedaMampu mengubah cara pendekatan atau cara

pemikiran, perilaku memberikan macam-macam interpretasi terhadap

suatu gambar, cerita atau masalah, menerapkan suatu konsep atau asas

dengan cara yang berbeda-beda, jika diberi suatu masalah biasanya

memikirkan macam-macam cara yang berbeda untuk

memecahkannyaMampu mengubah arah berpikir dalam mambahas atau

mendiskusikan situasi selalu mempunyai posisi yang berbeda atau

bertentangan dari mayoritas kelompok.

2. Keterampilan berpikir rasional adalah mampu melahirkan ungkapan yang

baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan

diri, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau

unsur-unsur, perilaku memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang

tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, mempertanyakan cara-cara lama

dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru, memiliki cara berpikikir

lain daripada yang lain, lebih senang mensistesis daripada menganalisa

situasi, memilih a-simetri dalam menggambarkan atau membuat desain.

3. Keterampilan memperinci atau mengelaborasi adalah mampu memperkaya

dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, menambahkan atau

memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih

menarik, Perilaku Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban

atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang

terperinci, Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain,

Mencoba menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan ditempuh,

Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan

penampilan yang kosong atau sederhana, Menambahkan garis-garis atau

warna-warna dan detil-detil terhadap gambarnya sendiri atau orang lain.

4. Keterampilan menilai (mengevaluasi) adalah menentukan patokan

penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu

rencana sehat atau suatu tindakan bijaksana, mampu mengambil keputusan

terhadap situasi yang terbuka, tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi

juga melaksanakannya, perilaku memberikan pertimbangan atas dasar

sudut pandangnya sendiri, menganalisis masalah atau penyelesaian secara

kritis dengan selalu menanyakan“mengapa?”Mempunyai alasan yang

dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan, pada

waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan tetapi menjadi peneliti atau

penilai yang kritis, Merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan

yang tercetus.

Adapun Unsur-unsur dari Kreativitas sebagai berikut :

1. Percaya diri

Ada tiga jenis yaitu berkaitan dengan perilaku; percaya bahwa ia mampu

bertindak menyelesaikan pekerjaan, berkaitan dengan emosi; percaya bahwa ia

mampu mengendalikan emosi dalam bertindak pada orang lain. Rasa percaya diri

timbul pada pribadi seseorang bilamana orang yang bersangkutan mengenal

dirinya dan bertekad mengubah diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Intuisi Pengetahuan batiniah yang memiliki daya visualisasi kreatif dimana

terletak daya cipta yang tak terbatas dalam diri kita. Seseorang yang mampu

Page 43: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 40

mengenal dan mengendalikan intuisi akan mampu bekerja secara kreatif dan

efektif di segala bidang.

2. Inovatif

Pada hakekatnya manusia inovatif adalah juga manusia kreatif, karena

inovatif hanya merupakan langkah lanjut dari kreatifitas. Ditandai oleh keberanian

untuk selalu mencoba walau beberapa kali mengalami kegagalan. Biasanya

memiliki inisiatif tinggi untuk mendorong kemajuan berkat kreativitasnya. Orang

yang selalu bertanya dan berusaha menemukan jawabannya, lebih senang

memusatkan perhatiannya pada jenis pekerjaan di laboratorium atau di pusat-pusat

penelitian dan pengembangan

Jiwa kreatif merupakan bawaan lahirJuga bisa muncul dan berkembang karena

tuntutan lingkungan, juga bisa diusahakan dengan sengaja, terdorong oleh

keinginan mau maju untuk memacu kreatifitas kita, kita dapat belajar dari orang-

orang yang telah mewujudkan hal mengesankan berkat kreatifitas mereka, dengan

melakukan hal-hal yang disenangi maka dapat menumbuhkan daya pikir yang

kreatif untuk melakukannya

Page 44: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 41

LATIHAN

Apa profil kepribadian/temperamen saya?

Bacalah sifat-sifat berikut dan tandailah setiap sifat dengan melingkari angka 10

untuk sifat-sifat yang paling jelas tampak dalam diri anda, dan angka 1 untuk

sifat-sifat yang paling kurang tampak dalam diri anda. Kemudian jumlahkan.

Sanguinis Kholeris

Periang, ramah 12345678910 Mantap 12345678910

Mudah patuh 12345678910 Berdiri sendiri 12345678910

Tulus 12345678910 Produktif 12345678910

Sikap Positif 12345678910 Tegas 12345678910

Hangat 12345678910 Praktis 12345678910

Cerewet 12345678910 Orientasi ke tujuan 12345678910

Bersemangat 12345678910 Optimis 12345678910

Jarang cemas 12345678910 Rela ambil resiko 12345678910

Berbelas kasihan 12345678910 Percaya diri 12345678910

Dermawan 12345678910 Rela memimpin 12345678910

Tidak disiplin 12345678910 Tak mudah bersimpati 12345678910

Mudah terpengaruh 12345678910 Tidak memahami orang 12345678910

Gelisah 12345678910 Memaksakan peraturan 12345678910

Tidak teratur 12345678910 Tidak suka memuji 12345678910

Tdk bertanggung jwab 12345678910 Suka menguasai 12345678910

Terus terang 12345678910 Mau menang sendiri 12345678910

Ingin menonjol 12345678910 Ingat diri sendiri 12345678910

Membesarkan masalah 12345678910 Bangga diri 12345678910

Penakut 12345678910 Licik 12345678910

Tidak produktif 12345678910 Kejam 12345678910

Jumlah Nilai ........../200 ……...% Jumlah Nilai ............/200 ……..…%

Melankholis Phlegmantis

Berbakat Alam 12345678910 Tenang, pendiam 12345678910

Suka menganalisis 12345678910 Mudah bergaul 12345678910

Perfeksionis 12345678910 Mudah disenangi 12345678910

Bertindak sesuai nurani 12345678910 Diplomatis 12345678910

Setia 12345678910 Efisien, teratur 12345678910

Nilai estetika 12345678910 Dipercaya, statbis, kuno 12345678910

Idealis 12345678910 Praktis 12345678910

Perasa 12345678910 Segan memimpin 12345678910

Suka berkorban 12345678910 Suka melucu 12345678910

Disiplin 12345678910 Tidak punya motivasi 12345678910

Pemurung 12345678910 Tidak bergairah 12345678910

Berpikir negatif 12345678910 Menghindari konflik 12345678910

Suka kritik 12345678910 Pengamat 12345678910

Menentang perubahan 12345678910 Egois 12345678910

Terlalu sadar diri 12345678910 Kikir/pelit 12345678910

Sukar diduga 12345678910 Keras kepala 12345678910

Pendendam 12345678910 Berhati-hati 12345678910

Page 45: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 42

Kurang percaya diri 12345678910 Sulit memutuskan 12345678910

Tidak ramah 12345678910 Takut mengembil resiko 12345678910

Teoritis 12345678910 Kuno 12345678910

Jumlah Nilai ........../200 ........... % Jumlah Nilai .........../200 ............ %

Untuk setiap jenis temperamen, jumlahkan angka-angka yang telah Anda

lingkari, lalu dibagi 200, kali 100. Hasil itu menunjukkan bahwa dari keseluruhan

sifat-sifat yang terkandung dalam temperamen tersebut, anda memiliki sekian

persen diantaranya.

Kalau mau tahu persentasi setiap temperamen yang anda miliki (dari

keseluruhan empat temperamen), pertama: jumlahkan semua hasil prosentasi dari

empat temperamen, lalu prosentasi dari setiap temperamen bagikan dengan

jumlah keseluruhan tadi, dan kalikan 100. Lakukan hal yang sama untuk setiap

jenis temperamen. Hasilnya memperlihatkan perbandingan prosentasi keempat

temperamen dalam diri Anda.

Page 46: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 43

LATIHAN

Test bakat/kecerdasan

Dibawah ini dicantumkan daftar kuesioner yang dapat di gunakan untuk

memeriksa kecerdasan yang kita miliki. Berilah suatu tanda di depan pernyataan

yang sesuai dengan diri anda. Jumlahkanlah pilihan anda untuk setiap jenis

kecerdasan.

a. Kecerdasan Linguistik

Tulisan-tulisan sangat penting bagi saya

Saya dapat mendengar kata-kata di kepala saya sebelum saya membaca,

berbicara atau menulis

Saya mendapatkan lebih banyak dari mendengarkan radio atau kaset

daripada menonton film

Saya tidak mengalami kesulitan dalam permainan kata seperti scrable,

anagram,Dll

Saya senang menghibur diri sendiri atau orang lain dengan lelucon, sajak,

lucu lucuan atau permainan kata

Orang lain sering meminta saya untuk menjelaskan makna kata dalam

tulisan atau pembicaraan saya

Saya lebih senang pelajaran bahasa, studi sosial, sejarah, lebih mudah

daripada matematika, dan ilmu alam

Saya lebih senang membaca kata-kata di papan reklame daripada

pemandangan

Dalam percakapan saya sering mengungkapkan segala sesuatu yang

pernah saya baca atau dengar

Saya pernah menulis karangan yang amat saya banggakan yang mndapat

pengakuan/pujian dari orang lain

Jumlah

b. Kecerdasan Logis-Matematis

Dengan mudah saya dapat menghitung angka-angka dalam benak saya

Matematika dan sains merupakan pelajaran favorit saya

Saya senang permaianan logika atau permainan yang menggunakan

matematis

Saya suka mengadakan percobaan kecil-kecilan, saya menyenaangi

perobaan fisika, matematika

Saya suka mencari pola keteraturan, atau urutan logis dari sesuatu

Saya menaruh minat atas perkembangan baru dalam sains

Saya berpendapat bahwa hampir segala sesuatu mempunyai penjelasan

yang masuk akal

Kadang-kadang saya berpikir dalam konsep yang jelas, abstrak, tanpa kata,

tanpa gambar

Saya sering salah dalam penalaran yang diakatakan orang

Saya lebih suka bla segala sesuatu sudah diukur, dikelompokan, dianalisis,

dikuantifikasikan dengan teratur

Jumlah

c. Kecerdasan Spasial

Saya sering melihat gambar visual yang jelas dalam keadaan mata tertutup

Saya peka terhadap warna

Page 47: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 44

Saya sering menggunakan camcorder/camera untuk merekam apa yang

saya lihat di sekitar saya

Saya gemar mengerjakan puzzle, maze dan teka-teki visual lainnya

Saya mengalami mimpi yang begitu nyata di malam hari

Biasanya, saya cepat mengenali jalan di wilayah yang tidak saya kenali

Saya suka menggambar atau mencoret-coret

Bagi saya, matematika bangunan ruang lebih mudah daripada aritmatik

Saya dapat dengan mudah melihat sesuatu dari pandangan helikopter view

Saya lebih suka melihat bahan bacaan yang banyak gambarnya

Jumlah

d. Kecerdasan Fisik-Kinestetik

Saya melakukan salah satu kegiatan olahraga secara teratur

Saya tidak betah duduk diam untuk berlama-lama

Saya suka bekerja dengan kedua tangan saya dalam kegiatan kongkrit,

seperti menjahit, merakit, dll

Sering ide terbaik saya muncul kalau saya berada di luar rumah, berjalan-

jalan, joging/ ketika berolahraga

Sering kali saya menghabiskan waktu luang di luar rumah

Seringkali saya menggunakan gerak-gerik tangan atau bahasa tubuh lain

ketika berbicara dengan orang lain

Saya suka menggambakan diri sendiri sebagai orang yang mempunyai

koordinasi tubuh terbaik

Saya harus mempraktekan keterampilan baru bukan sekedar membaca atau

menonton film tentang hal itu

Saya senang naik permainan yang mendebarkan, jetcoster atau iklim

petualangan yang menegangkan

Saya harus menyentuh berbagai macam benda agar saya mengetahui lebih

banyak tentang benda tsb.

Jumlah

e. Kecerdasan Musikal

Jika bernyanyi suara saya terbilang merdu

Saya dapat membedakan nada musik yang fals

Saya sangat senang mendengar musik di radio, piringan, MP3, CD, atau

kaset

Saya dapat memainkan salah stu alat musik

Hidup saya akan lebih sengsara bila tidak ada musik

Kadang-kadang tanpa sadar, saya melantumkan lagu iklan televisi atau

lagu lain sewaktu saya berjalan-jalan

Dengan mudah saya dapat mengikuti irama musik dengan alat

perkusi sederhana

Saya banyak mengenal melodi dari berbagai lagu dan karya musik

Kalau saya mendengar karya musik sebanyak satu/dua x, biasanya saya

dapat menyenyikan kembali dgn baik

Saya sering mengetuk-ngetuk atau melantumkan melodi secara terpotong-

potong sambil belajar atau lainnya

Jumlah

Page 48: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 45

f. Kecerdasan Antarpribadi

Saya sering diminta sebagai penasihat dari teman-teman dalam belajar,

kehidupan, dan lain lain

Saya lebih menyukai olahraga berkelompok seperti sepakbola, basket,

daripada perorangan berenang, lari

Saya cenderung mencari orang lain utk bersama memecahkan masalah

daripada memecahkan masalah sendiri

Saya lebih suka bermain bersama utk mengisi waktu daripada bermain

sendiri, seperti soliter, dan sebagainya

Saya tertantang utk mengajari orang lain, atau kelompok orang tentang apa

yang dapat saya kerjakan

Saya menganggap diri saya sebagai pemimpin ( atau orang lain menyebut

saya pemimpin )

Saya senang berada bersama orang lain

Saya suka terlihat dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan

pekerjaan, tempat ibadah, atau di kampus

Saya lebih suka menghabiskan waktu bersama orang lain daripada

menyendiri

Saya mempunyai minimal tiga orang sahabat dekat

Jumlah

g. Kecerdasan Intrapribadi

Saya secara teratur melakukan meditasi, merenung, utk memikirkan

masalah kehidupan

Saya telah mengikuti sesi bimbingan atau seminar pengembangan pribadi

utk lebih mengenal diri saya

Saya mempunyai pendapat yang membuat saya berbeda dengan orang lain

Saya mempunyai hobi atau minat khusus yang saya simpan rapat-rapat

untuk diri saya sendiri

Saya mempunyai sasaran penting dalam hidup saya yang saya renungkan

secara berkala

Saya mempunyai pandangan yang realistik tentang kelemahan dan

kekuatan saya (dari feedback orang lain )

Saya lebih suka menghabiskan waktu sendirian di kesunyian daripada

berkumpul bersama dalam kemewahan

Saya menganggap saya berkemauan keras dan berpikiran mandiri

Saya mempunyai buku harian atau jurnal utk merekam peristiwa

kehidupan saya

Saya berwiraswasta atau sekurang-kurangnya amat ingin memulai usaha

sendiri

Jumlah

Setelah mengisi daftar pertanyaan diatas, lihatlah dalam kecerdasan mana

Anda lebih unggul. Anda mungkin unggul di salah satu atau lebih kecerdasan, tapi

yang jelas Anda memliki kecerdasan dengan campuran yang unik dari ke tujuh

kecerdasan itu. Bandingkanlah hasil pemeriksaan di atas dengan hasil penelusuran

lain tentang bakat atau kecerdasan anda. Hadapilah semuanya hasil-hasil itu

dengan sikap yang bijak. Syukurilah dan tetaplah optimis menjalani kehidupan

Anda!

Page 49: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 46

LATIHAN SOAL :

1. Merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir

merupakan pengertian dari....

a. Bakat

b. Potensi

c. Kekuasaan

d. Motivasi

e. Watak

2. Suatu sifat yang dapat timbul dari rasa bangga diri yang berlebihan karena

prestasi, status sosial, kecantikan, materi adalah sikap

a. Suka marah

b. Iri

c. Ingkar janji

d. Sombong

e. Genit

3.Merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (atau

tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan

sukses (atau tidak pernah sukses) merupakan salah satu pengertian…..

a. Minat

b. Bakat

c. Kepribadian

d. Refleksi diri

e. Kecerdasan

4. Salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh manusia adalah….

a. Kecerdasan berhitung

b. Kecerdasan Memahami

c. Kecerdasan bahasa

d. Kecerdasan Linguistik

e. Kecerdasan Bicara

5. Mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri sendiri dapat

dilakukan dengan…..

a. Meratapi Diri

b. Introspeksi Diri

c. Melihat kekuatan Orang lain

d. Melihat Kelemahan orang lain

e. Meniru orang Lain

6. Memperbaharui dan membantu atau membuat orang lain merasa senang

merupakan sikap…

a. Sensitive

b. Loyal

c. Leader

d. Taker

Page 50: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 47

e. Refreshing

7. Sikap periang dan dapat meyakinkan dirinya serta orang lain bahwa segala-

galanya akan beres merupakan sikap…

a. Adaptable

b. Competitive

c. Optimistic

d. Sensitive

e. Obliging

8. Punya rasa humor yang cemerlang dan bisa membuat cerita apa saja menjadi

peristiwa yang menyenangkan merupakan sikap….

a. Competitive

b. Sensitive

c. Adaptable

d. Refreshing

e. Funny

9. Percaya diri dan yakin akan kemampuan dan suksesnya sendiri merupakan

sikap….

a. Funny

b. Adaptable

c. Confident

d. Worrier

e. Sensitive

10. Sikap mudah menyesuaikan diri dan senang dalam berbagai situiasi

merupakan sikap….

a. Animated

b. Obliging

c. Mevor

d. Adaptable

e. Talker

11. Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan

berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat

terwujud secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada taraf

kedewasaan sesungguhnya disebut dengan...

a. Mengembangkan diri

b. Motivasi diri

c. Semangat Diri

d. Keteguhan Diri

e. Integritas diri

12. Yang termasuk kedalam Cara Mengembangkan Diri adalah.....

a. Berhenti belajar dan berlaku acuh

b.Memiliki kelebihan materi

c.Memanfaatkan orang lain

Page 51: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 48

d.Selalu melakukan kesalahan

e. Mengenal dan menerima diri

13. Salah satu faktor yang dapat memupuk Kekuatan dan Ketahanan Mental

menurut Paul G. Stolz adalah.....

a. Ability

b. Low profile

c. Mention

d. Power

e. Adversity Response Profile (ARP)

14. Salah satu manfaat integritas diri adalah.....

a. Secara intelektual otak kita terlatih berpikir secara ilmiah

b. Adanya perhatian yang seimbang, tepat, proporsional terhadap dimensi diri

c. Dapat bekerja di bawah tekanan

d. Tidak gampang terbawa emosi

e. tidak gampang lelah

15. Mandiri selalu berhubungan dengan manusia yang sedang melaksanakan

kegiatan tersendiri. Jadi mandiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali.....

a. Tanggung jawab

b. Menghargai waktu

c. Seenaknya sendiri

d. Percaya diri

e. Penuh optimis

Page 52: MODUL CHARACTER BUILDING 1 · mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut

Modul Character Building 1 – AMI BSI Pontianak 49

DAFTAR PUSTAKA

Gea, A. A. dan Wulandari, A.P., & Barbari,Y. (2004). Relasi dengan Diri Sendiri,

Character Building I. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Shomali, Muhammad, (2002), Mengenal Diri. Jakarta : PT. Lentera Basritama.

Soedarsono, Soemarno. (2000). Penyemaian jati diri, Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Tarsis Tarmudji (1998), Pengembangan Diri, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta