54
PS. SKed Modul Skill MKK ENDOKRIN Semester IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    45

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

Modul Skill MKK ENDOKRIN Semester IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

BRAWIJAYA MALANG

Page 2: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

2

Modul Skill Endokrin Metabolik Semester 4 TA 2020/2021

• Teknik edukasi pasien diabetes, penyuntikan insulin pemantauan glukosa darah mandiri, serta pemeriksaan fisik tiroid

• Penilaian status gizi dan intervensi nutrisi

• Pemilihan, peresepan dan edukasi pemberian obat pada pasien diabetes mellitus, dislipidemia dan tiroid

Kontributor: TIM MKK ENDOKRIN

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2021

Page 3: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

3

DAFTAR ISI

• Teknik edukasi pasien diabetes dan penyuntikan insulin, pemantauan glukosa darah mandiri

(PGDM) serta pemeriksaan fisik tiroid

• Penilaian status gizi dan intervensi nutrisi

• Pemilihan, peresepan dan edukasi pemberian obat pada pasien diabetes mellitus,

dislipidemia dan tiroid

Page 4: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

4

Teknik edukasi pasien diabetes, penyuntikan insulin, PGDM dan pemeriksaan fisik tiroid

Modul 1

1.1 Teknik edukasi pasien diabetes

Latar Belakang

Edukasi tentang perilaku hidup sehat (therapeutic life style changes) merupakan komponen penting dalam penatalaksanaan pasien diabetes mellitus (DM). Pemberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan mendampingi pasien menuju perubahan perilaku hidup sehat. Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa dapat memberikan edukasi tentang perilaku hidup sehat bagi pasien diabetes meliputi :

• Mengikuti pola makan sehat

• Aktifitas dan latihan jasmani

• Menggunakan obat diabetes secara aman dan teratur

• Melakukan pemantauan glukosa darah

Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan Peralatan standar di ruangan dokter untuk konsultasi

Setting Ruangan

Ruangan praktek dokter

Tutor 1. dr Rulli Rosandi, SpPD-KEMD 2. dr Rinadhi Reza Bramantya, Sp.PD 3. dr Nina Nur Arifah, SpPD 4. dr Siti Fatma, SpPD

Page 5: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

5

1.1 Tujuan Edukasi

- Memfasilitasi pemberdayaan diabetisi melalui peningkatan pengetahuan dan

pengajaran keterampilan dari diabetesi berdasarkan sumber informasi yang

direkomendasikan dengan harapan terjadi perubahan perilaku dari diabetisi

1.2 Keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan diantaranya adalah :

- Pengetahuan yang luas mengenai diabetes mellitus, pathogenesis, diagnosis,

pencegahan, komplikasi dan tatalaksana

o Hubungan glukosa darah dan insulin

o Sintesis insulin normal

o Kerja insulin

o Patofisiologi dari diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2

o Perjalanan penyakit diabetes mellitus tipe 2

- Pengetahuan mengenai nutrisi

o Prinsip dasar healthy eating plan

- Prinsip dan manfaat dari Latihan fisik dan exercise

o Jenis exercise

o Risiko

- Pengetahuan mengenai obat oral anti diabetes dan injeksi

- Pengetahuan keterampilan teknis yang meliputi Teknik injeksi, pemantauan

glukosa darah mandiri dan perawatan kaki diabetes

- Interpersonal skill yang meliputi, empati, komunikasi, assertiveness,

fleksibilitas dan resourcefulness

Page 6: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

6

EDUKASI UNTUK PASIEN DIABETES MELLITUS

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis kegiatan Nilai

0 1 2

1.

Memberi salam dan menyapa pasien

2. Memperkenalkan diri dan meminta ijin kepada pasien untuk melakukan tindakan.

3.

Berikanlah informasi umum tentang tindakan yang akan dilakukan dengan berlandaskan rasa empati.

4.

Memberikan materi edukasi tentang manfaat perilaku hidup sehat untuk pasien diabetes

5. Memberikan edukasi tentang pola makan sehat

6. Memberikan edukasi tentang aktifitas dan latihan jasmani

7.

Memberikan edukasi tentang anjuran menggunakan obat diabetes secara aman dan teratur

8. Memberikan edukasi tentang pemantauan glukosa darah (mandiri)

9. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.

10. Mengakhiri sesi edukasi, mengucapkan terima kasih, dan memberikan salam

Jumlah nilai

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan 1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar 2 = dikerjakan dengan benar

Page 7: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

7

1.2 Teknik penyuntikan insulin pasien diabetes

Latar Belakang

Keterampilan teknik injeksi insulin salah satu teknik keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tatalaksana diabetes mellitus

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :

• Mengetahui berbagai jenis insulin

• Mengetahui berbagai cara pemberian insulin (delivery mode)

• Mengetahui lokasi dan cara penyuntikan insulin

• Dapat melakukan pemberian insulin menggunakan vial dan syringe

• Dapat melakukan pemberian insulin pen

Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan Peralatan standar di ruangan dokter untuk konsultasi

Setting Ruangan

Ruangan praktek dokter

Tutor 1. dr Rulli Rosandi, SpPD-KEMD 2. dr Rinadhi Reza Bramantya, Sp.PD 3. dr Nina Nur Arifah, SpPD 4. dr Siti Fatma, SpPD

PROSEDUR MENENTUKAN JENIS INSULIN

Sebelum menyuntikkan insulin, harus diketahui dahulu farmakokinetik insulin apa yang akan digunakan. Pemberian insulin yang tepat waktu akan memberikan hasil terapi yang optimal.

Farmakokinetik sediaan insulin yang umum digunakan

Profil Kerja (jam)

Awal Puncak

Rapid-Acting Insulins

Insulin aspart (Novorapid) Insulin gluilisine (Apidra) Insulin lispro (Humalog)

0.2 – 0.5 0.2 – 0.5 0.2 – 0.5

0.5 – 2 0.5 – 2 0.5 – 2

Short Acting Insulins

Regular human insulin (Humulin R, Actrapid)

0.5 - 1 2 - 3

Long-Acting Insulins

Insulin detemir Insulin glargine

1 – 3 1 – 3

Tanpa puncak Tanpa puncak

Intermediate-Acting Insulins

Neutral Protamine Hagedorn (Humulin N, Insulatard)

1.5 – 4 4 - 10

Page 8: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

8

Premixed

NPH/R 70/30 NPH/R 50/50 Insulin protamine aspart/aspart 70/30 Insulin protamine lispro/lispro 75/25

0.5 – 1 0.5 – 1

0.2 – 0.5 0.2 – 0.5

3 – 12 3 – 12 1 – 4 1 – 4

MENENTUKAN CARA PEMBERIAN INSULIN

Ada beberapa cara pemberian insulin :

1. Insulin syringe

2. Insulin pen

3. Insulin pump

Pemberian insulin syringe dan pen saat ini yang paling lazim digunakan. Pemberian

dengan syringe dimana insulin berada dalam kemasan vial secara prinsip hampir sama dengan

pemberian obat yang lain. Yang membedakan adalah syringe yang khusus hanya

diperuntukkan bagi insulin.

Page 9: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

9

I. MENENTUKAN LOKASI DAN TEKNIK PENYUNTIKAN INSULIN

Pada lokasi dimana timbunan lemak cukup banyak, injeksi insulin dapat dilakukan dengan membentuk sudut 90°, sedangkan pada daerah dengan ketebalan lemak yang lebih sedikit perlu dilakukan injeksi membentuk sudut 45° dengan dibuat sedikit lipatan kulit agar injeksi tidak mencapai lapisan otot. Ukuran jarum juga mempengaruhi kedalaman injeksi, sehingga untuk jarum dengan panjang ≥ 8 mm harus dibuat lipatan kulit.

Insulin diinjeksikan di lapisan lemak subkutan agar bisa diabsorbsi dengan baik dan bekerja dengan optimal.

Page 10: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

10

Rotasi lokasi injeksi juga menjadi hal yang penting diperhatikan terutama bagi pasien diabetes yang menggunakan injeksi insulin 3-4 kali perhari. Rotasi lokasi injeksi akan mempengaruhi absorbsi insulin sehingga menjadi lebih ‘konsisten’ dan mengurangi resiko terbentuknya jaringan parut. Rotasi lokasi injeksi dapat dilakukan dengan cara membagi satu lokasi menjadi beberapa kuadran, dimana masing-masing kuadran digunakan untuk satu minggu dan diputar searah jarum jam. Jarak injeksi satu dengan yang lain dalam satu kuadran minimal 1 cm.

II. MELAKUKAN INJEKSI INSULIN (VIAL /SYRINGE)

1. Persiapan alat dan bahan : insulin vial, syringe, kapas alcohol, tempat

untuk membuang jarum (sharp container).

2. Mencuci tangan.

Page 11: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

11

3.

4.

5.

6. Lepas penutup jarum (needle cap) pada syringe.

7.

8. Dengan posisi jarum masih di dalam vial, putar botol dan syringe kearah bawah dan tarik plunger sampai pada angka unit insulin yang akan diinjeksikan.

9. Sebelum mencabut syringe dari vial, perhatikan apakah ada gelembung udara di dalam barrel. Bila didapatkan gelembung udara, dorong kembali plunger ke atas, kemudian tarik kembali plunger ke arah bawah dengan perlahan. Lepaskan

Check Dose

Bersihkan tutup karet vial.

Lepas penutup jarum (needle cap) pada syringe.

Tarik plunger ke bawah sampai pada angka unit insulin yang akan diinjeksikan.

Injeksikan jarum ke dalam vial kemudian dorong plunger ke

bawah (akan mendorong udara di dalam syringe masuk ke dalam vial sehingga mencegah terbentuknya bagian hampa udara atau vacuum dalam syringe).

Page 12: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

12

syringe dari vial. Gelembung udara di dalam barrel akan mempengaruhi dosis insulin yang kita berikan.

10.

11.

III. MELAKUKAN INJEKSI INSULIN (PEN)

1. Persiapan alat dan bahan : pen device, jarum untuk pen, tempat

membunag jarum (sharp container).

2. Mencuci tangan.

3. Perhatikan jenis insulin yang akan digunakan. Jika menggunakan ‘cloudy insulin’ harus dilakukan proses mixing terlebih dahulu.

Tentukan lokasi injeksi insulin, kemudian lakukan proses disinfektan menggunakan kapas alcohol dan tunggu sampai kering.

Buat ‘skin fold’ pada tempat injeksi. Injeksikan jarum ke dalam lapisan subcutan kemudian dorong plunger dan lepaskan ‘skin fold’. Setelah hitungan ke-10 tarik jarum dan buang syringe pada tempat yang telah disediakan (sharp container).

Page 13: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

13

4. Pasang jarum pen dengan cara seperti pada gambar. Sebaiknya

gunakan jarum yang baru setiap kali akan melakukan injeksi.

5. Untuk menghindari terbentuknya gelembung udara di dalam pen, putar dosage button/knob ke angka 2, kemudian tekan plunger sampai dose selector nya kembali ke angka 0.

6. Untuk mengatur dosis insulin yang akan digunakan, dose selector harus berada pada posisi angka 0, kemudian putar dosage button/knob sesuai dengan dosis yang akan diberikan.

7. Injeksikan insulin tegak lurus ke dalam lapisan subkutan, bila perlu dengan membuat ‘skin fold’ terlebih dahulu.

8. Tekan plunger (pastikan jarum benar-benar masuk ke dalam kulit) sampai dose selector menunjukkan angka 0. Setelah hitungan ke-10 lepaskan jarum dari kulit, pasang kembali inner protective cap dari jarum, kemudian jarum diputar untuk dilepas dan selanjutnya dibuang

Page 14: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

14

pada tempat yang telah disediakan. Pasang kembali penutup insulin pen.

Page 15: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

15

TEKNIK INJEKSI INSULIN (PEN)

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis kegiatan Nilai

0 1 2

1.

Mencuci tangan

2. Memperkenalkan diri dan meminta ijin kepada pasien untuk melakukan tindakan.

3. Berikanlah informasi umum tentang tindakan yang akan dilakukan

4.

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan (insulin pen, jarum, tempat membuang jarum)

5.

Perhatikan jenis insulin yang akan digunakan dan periksa jumlah unit insulin yang akan diinjeksikan

6. Pasang jarum pada insulin device/pen.

7. Tentukan lokasi injeksi insulin

8.

Injeksikan jarum insulin ke lapisan subkutan dengan membentuk lipatan kulit dan sudut 45-90° kemudian dorong plunger sampai dose selector menunjukkan angka 0.

9. Lepaskan jarum dari kulit setelah hitungan ke-10

10. Buang jarum pada tempat yang telah disediakan.

Jumlah nilai

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan 1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar 2 = dikerjakan dengan benar

Page 16: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

16

1.3 Teknik Pemantauan Glukosa Darah Mandiri

Latar Belakang

Keterampilan Teknik pemantauan glukosa darah mandiri yang baik dan terstruktur dapat memberikan informasi mengenai variabilitas kadar glukosa darah harian. PGDM ini merupakan bagian dari Diabetes Self Management Education

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :

• Macam dan jenis alat glucometer dan standar akurasi yang dipergunakan

• Mengetahui prosedur PGDM dengan menggunakan glukometer

• Mampu untuk melakukan PGDM yang disesuaikan dengan pola pilihan terapi diabetes mellitus

• PGDM pada situasi khusus (kehamilan dan puasa)

• Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil PGDM

Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan Peralatan standar di ruangan dokter untuk konsultasi

Setting Ruangan

Ruangan praktek dokter

Tutor 1. dr Rulli Rosandi, SpPD-KEMD 2. dr Rinadhi Reza Bramantya, Sp.PD 3. dr Nina Nur Arifah, SpPD 4. dr Siti Fatma, SpPD

Langkah – Langkah PGDM a. Edukasi PGDM

▪ Manfaat dan tujuan PGDM ▪ Target glukosa darah yang akan dicapai ▪ Penggunaan alat glucometer yang tervalidasi dan mempunyai presisi tinggi ▪ Mencatat hasil PGDM sesuai dengan format

b. Menentukan target glukosa darah ▪ Glukosa darah pre-prandial kapiler : 80-130 mg/dl ▪ Glukosa darah 1-2 jam post prandial : < 180 mg/dl

c. Menentukan waktu pemeriksaan glukosa darah berdasarkan kepada terapi diabetes mellitus

▪ Insulin basal-bolus

Page 17: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

17

▪ Insulin Premixed 2x/hari

▪ Insulin basal + Obat oral diabetes

▪ Obat oral diabetes

Page 18: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

18

Prosedur PGDM dengan menggunakan glucometer

1. Memilih tempat tusukan

2. Cucilah tangan dengan air sabun dan keringkan. Bersihkan tempat yang akan

dituuk dengan alcohol. Gunakan tetesan darah pertama.

3. Lakukan pemijatan ringan ujung jari sebelum ditusuk. Setelah ditusuk, jari tidak

boleh ditekan-tekan lagi karena sampel darah yang keluar adalah plasma, bukan

serum

4. Gunakan lanset yang tipis dan tajam untuk menghindari rasa nyeri

5. Lakukan pengaturan kedalam tusukan lanset sesuai kebutuhan masing masing

6. Lakukan penusukan dengan lanset

7. Teteskan darah pada ujung strip

8. Jika pemeriksaan telah selesai, bersihkan darah pada ujung jari

9. Lakukan pencatatan hasil dan waktu PGDM

10. Buang bahan habis pakai

Page 19: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

19

1.4 Teknik pemeriksaan fisik kelenjar tiroid

Latar Belakang

Keterampilan melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid secara baik dan benar.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :

• dapat mengetahui letak kelenjar tiroid dengan benar

• dapat melakukan persiapan pada orang yang diperiksa dengan benar

• dapat melakukan cara pemeriksaan kelenjar tiroid dengan benar

• dapat menentukan apakah orang yang diperiksa tersebut mengalami pembesaran kelenjar tiroid atau tidak.

Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan Peralatan standar di ruangan dokter untuk konsultasi

Setting Ruangan

Ruangan praktek dokter

Tutor 1. dr Rulli Rosandi, SpPD-KEMD 2. dr Rinadhi Reza Bramantya, Sp.PD 3. dr Nina Nur Arifah, SpPD 4. dr Siti Fatma, SpPD

METODE

• Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah kearah distal (leher depan bagian bawah). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan mana yang bukan bisa dilihat pada gerakan menelan. Pada gerakan “menelan” kelenjar akan ikut terangkat ke atas.

Page 20: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

20

• Berbentuk seperti kupu-kupu,

• Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus.

• Isthmus menutupi cincin trachea 2 dan 3,

• kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal sehingga pada saat “menelan” kelenjar tiroid terangkat ke arah cranial

• Ukuran kelenjar tiroid normal bila kedua lobus kelenjar lebih kecil dari ruas ibu jari klien.

Page 21: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

21

PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis kegiatan Nilai

0 1 2

A. PERSIAPAN PENDERITA

1. Menyapa pasien dengan menyebut nama & senyum serta mempersilahkan duduk (jabat tangan)

2. Memperkenalkan diri kepada pasien

3. Berikanlah informasi umum tentang pemeriksaan yang akan dilakukan

4. Berikanlah informasi tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pemeriksaan tiroid untuk klien.

5. Jelaskanlah tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh.

6. Persilahkanlah klien duduk atau berdiri menghadap ke sumber cahaya sehingga sumber cahaya cukup menerangi bagian leher yang diperiksa

7. Aturlah posisi klien sedemikian rupa sehingga saat mengamati kelenjar tiroid, posisi mata pemeriksa harus sejajar (horizontal) dengan leher orang yang diperiksa.

B. CARA PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID

INSPEKSI

1. Lakukanlah pengamatan pada bagian leher klien, terutama pada lokasi kelenjar tiroidnya

2. Amatilah ada pembesaran kelenjar tiroid yang tampak

3. Jika tidak nampak pembesaran, memintalah agar klien menengadah dan menelan ludah.

PALPASI

1.

Berdirilah di belakang klien, lalu letakkanlah dua jari telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing lobus kelenjar tiroid yang letaknya beberapa sentimeter di bawah jakun.

2.

Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di daerah kelenjar tiroid. Perabaan (palpasi) jangan dilakukan dengan tekanan terlalu keras atau terlalu lemah. Tekanan terlalu keras akan mengakibatkan kelenjar masuk atau pindah ke bagian belakang leher, sehingga pembesaran tidak teraba. Perabaa terlalu lemah akan mengurangi kepekaan perabaan

3. Melaporkan hasil pemeriksaan kelenjar tiroid (lokasi, jumlah, konsistensi, ukuran, ada tidaknya nyeri, cervical adenopathy)

Jumlah nilai

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan 1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar 2 = dikerjakan dengan benar

Page 22: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

22

Teknik Intervensi Gizi Modul 2

2.1 Anamneses Dietary History

Latar Belakang

Edukasi tentang empat pilar penatalaksanaan diabees mellitus sangat penting dipahami oleh dokter dan pasien DM. Pemahaman terkait zat gizi dan peranannya terhadap kontrol glukosa darah harus menjadi bagian dari proses edukasi untuk meningkatkan pemberdayaan pasien, keluarga dan masyarakat dalam manajemen DM.Tim pelayanan kesehatan hars mendampingi pasien untuk mencapai perubahan perilaku. Edukasi yang komperensif terhadap pasien membutuhkan pemahaman dari enaga kesehatan terhadap konten edukasi dan setting kolaborasi yang dibutuhkan.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan ketrampilan ini, mahasiswa dapat membuat rencana edukasi terkait hasil anamnese riwayat dan kebiasaan makan pada pasien untuk di sesuiakan sesuai kondisi diabetes mellitus

Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan 1. Form 24 H Recall 2. Form SQ FFQ 3. Daftar Bahan Makanan Penukar 4. Food Model / Food Picture

Setting Ruangan

Ruang Praktek dokter – ruang praktik lab skill

Tutor 1. Dan Handayani, SKM.MKes.Phd 2. Inggita Kusumastuty, S.Gz. Mbiomed 3. Ayuningtyas Dian, S.Gz. MPH 4. Anggun Rindang Cempaka, S.Gz, RD, MS

Page 23: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

23

Edukasi Gizi untuk pasien Diabetes Mellitus

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis Kegiatan Nilai

1 2 3 1 Dokter memahami prosedur food recall dan kaitannya dengan

rencana inervensi diet DM

2 Dokter memahami prosedur SQ-FFQ dan kaitannya dengan

rencana intervensi diet DM

3 Dokter memahami macam alat bantu edukasi gizi dan manfaat

penggunaan alat bantu edukasi gizi

3.1 Golongan Karbohidrat dan penukarnya 3.2 Golongan Lauk Hewani dan penukarnya 3.3 Golongan Lauk Nabati dan penukarnya 3.4 Golongan Sayur dan penukarnya 3.5 Golongan Buah dan penukarnya 3.6 Golongan Susu dan penukarnya 3.7 Golongan Minyak dan penukarnya 3.8 Golongan makanan non kalori dan penukarnya 4 Dokter memahami tentang indeks glikemik dan bahan makanan

dengan derajat indeks glikemik tertentu

5 Dokter memahami tentang carbohydrate counting 6 Dokter memahami alat bantu informasi nilai gizi karbohidrat yag

dapat digunakan pasien DM

Keterangan poin nilai

1 Cukup memahami 2 Memahami dengan baik 3 Memahami dengan baik dan benar

Page 24: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

24

Contoh Form 24 H Recall

24-Food Recall

Informasi

▪ Form ini digunakan untuk mencatat rata-rata asupan energi dan zat gizi makro

▪ Pencatatan dilakukan 3 kali dalam sepekan dengan rincian 2 hari efektif dan 1 hari libur

Hari efektif 1 :

Hari efektif 2 :

Hari libur :

Waktu makan Bahan Makanan Ukuran rumah

tangga/ gram

Pengolahan*

* Goreng deep frying/ Tumis/ Rebus/ Kukus/ Panggang

Page 25: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

25

Contoh Form SQ FFQ

Page 26: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

26

Contoh alat bantu edukasi gizi

Page 27: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

27

Contoh Kelompok Bahan Makanan

No Kelompok Bahan makanan 5 Contoh Bahan makanan

sesuai kelompok

1. 3.1 Golongan Karbohidrat dan penukarnya

2. 3.2 Golongan Lauk Hewani dan penukarnya

3. 3.3 Golongan Lauk Nabati dan penukarnya

4. 3.4 Golongan Sayur dan penukarnya

5. 3.5 Golongan Buah dan penukarnya

6. 3.6 Golongan Susu dan penukarnya

7. 3.7 Golongan Minyak dan penukarnya

Apakah yang disebut dengan carbohidrat counting ?

Page 28: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

28

2.2 Pengukuran antropometri

Latar Belakang

Edukasi tentang empat pilar penatalaksanaan diabees mellitus sangat penting dipahami oleh dokter dan pasien DM. Pemahaman terkait zat gizi dan peranannya terhadap kontrol glukosa darah harus menjadi bagian dari proses edukasi untuk meningkatkan pemberdayaan pasien, keluarga dan masyarakat dalam manajemen DM.Tim pelayanan kesehatan hars mendampingi pasien untuk mencapai perubahan perilaku. Edukasi yang komperensif terhadap pasien membutuhkan pemahaman dari tenaga kesehatan terhadap konten edukasi dan setting kolaborasi yang dibutuhkan.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan ketrampilan ini, mahasiswa dapat membuat rencana edukasi terkait hasil pengukuran antropometri, tujuan dilakukan pengukuran, manfaat engukuran, metode pengukuran dan alat batu yang digunakan. Pengukuran antropometri merupakan salah satu tahapan untuk mendapatkan data status gizi dan penentuan kebutuhn gizi pasien DM

Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan 1. Microtoice 2. Timbangan 3. BIA 4. Pengukur tinggi lutut untuk pasien dengan ketidak

mampuan berdiri

Setting Ruangan

Ruang Praktek dokter – ruang praktik lab skill

Tutor 1. Prof Dian Handayani, SKM.MKes.Phd 2. Inggita Kusumastuty, S.Gz. Mbiomed 3. Ayuningtyas Dian, S.Gz. MPH 4. Anggun Rindang Cempaka, S.Gz, RD, MS

Page 29: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

29

Pengukuran Antropometri

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis Kegiatan Nilai

1 2 3

1 Dokter memahami prosedur pengukuran antropometri

menggunakan TB dan BB

2 Dokter memahami klasifikasi status gizi hasil pengukuran

antripometri

3 Dokter memahami implementasi pemanfaatan data

antropometri terkait perhitungan kebutuhan energi

Keterangan poin nilai

1. Cukup memahami

2. Memahami dengan baik

3. Memahami dengan baik dan benar

Page 30: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

30

Jelaskan prosedur pengukuran antropometri menggunakan TB dan BB

Jelaskan klasifikasi status gizi hasil pengukuran antropometri dan kegunaannya

terkait perencanaan diet pasien DM

Sebutkan Klasifikasi satus gizi berdasarkan Kemenkes

Page 31: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

31

3.1 Intervensi Gizi Pada Pasien DM

Pengaturan Diet per oral Latar Belakang

Edukasi tentang empat pilar penatalaksanaan diabees mellitus sangat penting dipahami oleh dokter dan pasien DM. Pemahaman terkait zat gizi dan peranannya terhadap kontrol glukosa darah harus menjadi bagian dari proses edukasi untuk meningkatkan pemberdayaan pasien, keluarga dan masyarakat dalam manajemen DM. Tim pelayanan kesehatan harus mendampingi pasien untuk mencapai perubahan perilaku. Edukasi yang komperensif terhadap pasien membutuhkan pemahaman dari tenaga kesehatan terhadap konten edukasi dan setting kolaborasi yang dibutuhkan.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan ketrampilan ini, mahasiswa dapat membuat rencana edukasi terkait hasil analisis kebutuhan zat gizi dan implementasi sederhana terhadap susunan makanan seorang pasein DM. Memahami peran tim pelayanan kesehatan lain melaksanakan interprofesional edukasi terkait manajemen diet pasien DM

Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan 1. Leaflet DM 2. Daftar bahan makanan penukar 3. Formulir rujukan ke ahli gizi

Setting Ruangan

Ruang praktek dokter

Tutor 1. Prof. Dian Handayani, SKM.MKes.Phd 2. Inggita Kusumastuty, S.Gz. Mbiomed 3. Ayuningtyas Dian, S.Gz. MPH 4. Anggun Rindang Cempaka, S.Gz, RD, MS

Page 32: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

32

Intervensi gizi pada pasien Diabetes Mellitus

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis Kegiatan Nilai

1 2 3

1 Dokter memahami tahapan perencanaan diet bagi pasien

2 Dokter memahami proses merujuk pasien DM unuk mendapatkan edukasi gizi yang komperehensif

3 Dokter memahami implementasi pemanfaatan data antripometri terkait perhitungan kebutuhan energi

4 Dokter memahami kebutuhan energi basal pasien

5 Dokter memahami kebutuhan total energi pasien

6 Dokter memahami pembagian zat gizi makro pada pasien DM

Keterangan poin nilai

1. Cukup memahami

2. Memahami dengan baik

3. Memahami dengan baik dan benar

1 Jelaskan tahapan dan data apa saja yang dibutuhkan untuk perencanaan diet bagi pasien

Page 33: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

33

2 Buatlah contoh bentuk surat rujukan untuk pasien DM agar mendapatkan edukasi gizi yang komperehensif dari sejawat Ahli gizi

3 Bagaimana cara menentukan kebutuhan energi untuk pasien DM

4 Tuliskan formula kebutuhan energi basal dan total energi pada pasien DM tanpa komplikasi

Page 34: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

34

5 Tuliskan pembagian kebutuhan zat gizi makro pada pasien DM

Studi Kasus Diabetes Mellitus

Ny. T (50 Tahun), Berat Badan 60 kg, Tinggi Badan 156 cm. Masuk Rumah Sakit

dengan diagnosa DMT2 dan dislipidemia. Pasien merupakan seorang ibu rumah

tangga yang hanya tinggal bersama suaminya yang merupakan purnawiran TNI.

Kegiatan sehari-hari pasien hanya menunggu warung di depan rumah yang

menjual jajanan anak SD. Pasien tidak pernah berolahraga.

Data laboratorium adalah sebagai berikut :

Parameter Hasil Nilai Normal

Darah Lengkap

Hemoglobin (met hb) 15.2 12-17 mg/dl

Lekosit (flow

impedance)

7.900 4-10 ribu/cmm

LED 18 4-20 mm/jam

Trombosit 282.000 150-450 ribu

PCV 45.2 40-50 %

Diabetes (GOD PAP)

Gula Darah Puasa 177 <125/neg mg/dl

Gula Darah 2 Jam

Post Pandrial

208 <130 mg/dl

LEMAK

Kolesterol Total 358 <200 mg/dl

Page 35: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

35

HDL 44 >45 mg/dl

LDL 139 <150 mg/dl

TG 476 <150 mg/dl

Faal ginjal

Ureum 30 15-45 mg/dl

Kreatinin 0.8 0.7–1.4 mg/dl

Faal Hati

SGOT 19 <33 U/L

SGPT 26 <42 U/L

Data Fisik klinis menunjukkan tekanan darah 130/80 mmHg dan kesadaran

compos mentis.

Data Riwayat Gizi Pasien adalah sebagi berikut

a. Dahulu (3 bulan sebelum masuk rumah sakit)

1) Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi putih dengan

frekuensi 2x/hari pagi dan sore sebanyak ±100 gram setiap kali

makan.

2) Lauk hewani sering dikonsumsi, terutama udang dan ikan dengan

frekuensi 3x/minggu sebanyak ± 50 gr, sedangkan telur 2 hari sekali

sebanyak ± 50 gr.

3) Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu dengan

frekuensi 2x/hari sebanyak ± 25 gram setiap kali makan.

4) Setiap hari mengkonsumsi sayuran dengan frekuensi 2x/hr

sebanyak ± 50 gr. Sayuran yang sering dikonsumsi adalah nangka

muda, bayam, sawi, kacang panjang. Lebih sering konsumsi sayur

yang diolah dengan santan daripada sayur bening.

5) Buah jarang dikonsmsi, namun buah kesukaannya adalah nangka,

kalau musim nangka biasanya mengkonsumsi dengan frekuensi 3-

4x/minggu sebanyak ±10 biji (±100 gr).

6) Snack yang paling sering dikonsumsi adalah umbi-umbian, seperti

singkong, mbote, dan talas dengan frekuensi 1x/hari sebanyak 1

buah sedang (±75gr) dengan pengolahan digoreng dan direbus

Page 36: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

36

7) Cara pemasakan bahan makanan yang paling sering dilakukan

adalah dengan cara digoreng dan direbus.

8) Pada proses pemasakan menggunakan penyedap rasa.

b. Sekarang (24 jam sebelum masuk rumah sakit)

Nafsu makan pasien saat ini baik, namun frekuensi makan hanya 2x

sehari (pagi dan sore hari), namun pasien masih sering mengkonsumsi

snack atau camilan berupa umbi-umbian setiap hari. Adapun hasil

recall pasien sehari sebelumnya adalah sebagai berikut:

Hasil Recall 24 Jam Asupan Makan

Energi dan zat gizi Hasil recall

Energi (kkal) 1830.7

Protein (gr) 57..5

Lemak (g) 57.5

KH (g) 273.1

Serat (g) 16.8

Cholesterol (mg) 109

Hasil asesmen

1. Antropometri

2. Kebiasaan Makanan

Page 37: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

37

3. Data Lab/data fisik klinis

Rencana Diet

Kebutuhan energi :.......Kcal

Bentuk Makanan ................

Page 38: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

38

Konsul Ahli Gizi Ya/ Tidak*)

*) Coret Yang tidak perlu

Page 39: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

39

MODUL SKILL SEMESTER 4

“Pharmacotherapy: Rational Drug Use”

MKK Blok Endokrin

Kontributor Modul:

Prof. Prof. Dr. dr. Nurdiana, M.Kes.

Dr. dr. Umi Kalsum, M.Kes.

dr. Elly Mayangsari, M. Biomed.

Dr. dr. Setyawati Soeharto, M.Kes.

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN AJARAN 2019/2020

Page 40: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

40

Overview Modul Modul ini merupakan modul skill farmakoterapi untuk MKK Endokrin yang diberikan pada

mahasiswa program studi sarjana kedokteran semester 4. Modul ini menguji ketrampilan

mahasiswa dalam memberikan terapi yang rasional untuk kasus-kasus yang berkaitan

dengan sistem Endokrin. Kasus yang diberikan pada modul ini sudah disesuaikan dengan

standar kompetensi dokter Indonesia.

Penilaian Skill

Penilaian skill farmakoterapi didapatkan dari nilai harian yang meliputi respon pengerjaan

tugas dan nilai OSCE.

Page 41: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

41

Prosedur Farmakoterapi

Rational Drug Use Concept with P-Treatment Approach

1. Explanation of Rational Drug Use Concept and P-Treatment

STEP 1: Define the patient's problem/diagnosis

STEP 2: Specify the therapeutic objective

STEP 3: Verify the suitability of P-drug

STEP 4: Write a prescription

STEP 5: Give information, instructions, and warnings

STEP 6: Monitor (and stop?) the treatment

2. P-Drug Selection by Comparing Efficacy, Safety, Suitability, and Cost How to

select P-Drug

i. Define the problem/diagnosis (pathophysiology)

ii. Specify the therapeutic objective

iii. Make an inventory of effective groups

iv. Choose a group according to criteria

Efficacy Safety Suitability Cost

Group 1

Group 2

Group 3

v. Choose a P-drug

Efficacy Safety Suitability Cost

Drug 1

Drug 2

Drug 3

Conclusion: Active substance, dosage form:

Standard dosage schedule:

Standard duration:

Page 42: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

42

Example of selecting a P-drug: angina pectoris

Comparison between the three drug-groups used in angina pectoris

Page 43: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

43

Comparison between drugs within the groups of nitrates

Page 44: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

44

3. Prescribing

A complete prescription should include:

1. The physician’s name

2. The number of physician’s license (SIP)

3. Address and phone number of the physician’s office

4. The time the clinic is open and close

5. The place (city) and date of the prescription

6. The name and formulation of the drug

7. The amount of the drug given

8. The instruction of drug usage

9. Signature

10. Name, age, and weight of the patient

11. Address of patient (in hospital: registry number)

Example : Prescription for a patient with angina pectoris

dr. Fatiroh Praktek: Jl. Saturnus 3 Malang Telp. 0341 582110 SIP. 446.DU/012/35.73.306/2016 Malang, 1 April 2020 R/ Glyceryl trinitrat 1 mg tab No. X ʃ 2 dd tab I sublingual __________________________________________

Pro : Tn. Amin Umur : 60 th. Alamat : Jl. Planet 10 Malang

Page 45: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

45

Presciption: Amoxicillin syrup for a child, 5 years old, body weight 20 kg

Explanation: Amoxicillin dosage for children: 30-50 mg/kgBW Syrup: 1 spoon (5 mL) contains 125 mg

Prescription for a patient stayed in the hospital

dr. Nurin Praktek: Jl. Baru 80 Malang Telp. 0341 573440 SIP. 446.DU/012/35.73.306/2016 Malang, 1 April 2020 R/ Amoxicillin 125 mg/5 mL dry syr. fl. No. I ʃ 3 dd cth II _________________________________________ Pro : An. Uci BB: 20 kg Umur : 5 th. Alamat : Jl. Guntur 49 Malang

dr. Ida Praktek: Jl. Saturnus 3 Malang Telp. 0341 582110 SIP. 446.DU/012/35.73.306/2016 Malang, 1 April 2020 R/ Aminophyllin amp No. II Spuit 5 cc No. II ʃ imm ________________________________________ Pro : Tn. Amin Umur : 35 th. Alamat : Jl. Planet 10 Malang

Page 46: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

46

Skill 3.1. Farmakoterapi Endokrin 1

Latar Belakang Farmakoterapi Endokrin adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang penanganan penyakit Endokrin melalui penggunaan obat-obatan. Dalam ilmu ini obat-obatan digunakan untuk membuat diagnosis, mencegah timbulnya, dan cara menyembuhkan suatu penyakit Endokrin.

Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan farmakoterapi pada kasus farmakoterapi Endokrin 1

2. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi obat meliputi informasi, instruksi, efek samping obat, dan monitoring evaluasi pengobatan kepada pasien

Metode 1. Diskusi kelompok 2. Penulisan resep mandiri

Peralatan 1. Kertas Resep 2. Whiteboard dan boardmarker

Setting Ruangan Setting standar

Tutor

Prof. Dr. dr. Nurdiana, M. Kes Dr. dr. Umi Kalsum, M. Kes dr. Elly Mayangsari, M. Biomed Dr. dr. Setyawati S., M. Kes

Ibu Diana, usia 50 tahun (alamat: Jl. Bunga Merak No. 1 Malang), datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan utama sering merasa lelah sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh sering merasa haus, sering kencing, dan berat badan menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 62 kg, tinggi badan 150 cm, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan glukosa darah puasa 210 mg/dl dan glukosa darah 2 jam postprandial 325 mg/dL.

1. Menentukan problem Mahasiswa mampu mendiagnosis atau menentukan masalah pasien sesuai kasus meliputi masalah medis maupun masalah non-medis

2. Menentukan therapeutic goal

Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan terapi sesuai dengan pedoman klinis (guideline) yang berlaku

Farmakoterapi Endokrin Modul 3

Page 47: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

47

3. Menentukan P-treatment

Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan sesuai kasus yang meliputi: a. Advis/ non-drug b. P-Drug c. Referral

4. Menuliskan resep Mahasiswa mampu menuliskan resep obat yang telah dipilih dengan benar sesuai format resep yang terstandar

5. Komunikasi obat Mahasiswa mampu mengkomunikasikan obat yang diresepkan meliputi: a. Informasi obat b. Instruksi c. Perhatian

6. Monitoring dan Evaluasi

Mahasiswa mampu mengkomunikasikan monev hasil pengobatan.

Referensi Katzung Goodman & Gillman

Page 48: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

48

CHECK LIST

Farmakoterapi Endokrin 1 SKILL 1

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis kegiatan SKOR

0 1 2

1. Menetapkan problem / diagnosis pasien

2. Menentukan tujuan terapi

3.

Menentukan P-treatment (advis, non drug) Menentukan pemilihan obat (P-drug) dengan mempertimbangkan:

- Efficacy - Safety - Suitability - Cost

Merekomendasikan rujukan apabila diperlukan

4.

Mengidentifikasi obat yang dipilih meliputi: - Nama obat - Bentuk obat - Dosis - Lama pengobatan

5.

Menulis resep lengkap - Nama & alamat - Tanggal - Nama generik obat - Bentuk obat - Dosis - Cara pemberian - Jumlah - Instruksi - Signature - Nama & alamat pasien

6.

Memberikan informasi, instruksi dan perhatian yang meliputi : - Efek obat (efeknya apa, kapan efek muncul, berapa lama efeknya) - Efek samping (berupa apa, apa yang akan dilakukan) - Instruksi (cara minum/penggunaan obat, dosis, interval, berapa lama,

apa yang harus diperhatikan) - Perhatian (dosis maksimum, interaksi, efek yang tidak dikehendaki,

penghentian obat)

7. Menyampaikan kapan kontrol untuk monitoring & evaluasi pengobatan

Catatan : Komunikasi yang disampaikan untuk no 9 dan 10 harus : -Jelas dan dapat dimengerti - Struktur pembicaraan runtut -Beri kesempatan pasien (atau keluarga yang mengantar) untuk mengekspresikan dirinya atau memberikan pertanyaan ke dokter -Pastikan pasien (keluarganya) mengerti instruksi yang diberikan. Pasien (keluarganya) diminta untuk mengulangi instruksi

Jumlah

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan, 1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar, 2 = dikerjakan dengan benar Jumlah nilai Nilai akhir = -------------------------- x 100 = 14 Catatan: Mahasiswa/peserta dinyatakan LULUS apabila nilai akhir mencapai ≥ 80

Page 49: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

49

Skill 3.2. Farmakoterapi Endokrin 2

Latar Belakang Farmakoterapi Endokrin adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang penanganan penyakit Endokrin melalui penggunaan obat-obatan. Dalam ilmu ini obat-obatan digunakan untuk membuat diagnosis, mencegah timbulnya, dan cara menyembuhkan suatu penyakit Endokrin.

Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan farmakoterapi pada kasus farmakoterapi Endokrin 1

2. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi obat meliputi informasi, instruksi, efek samping obat, dan monitoring evaluasi pengobatan kepada pasien

Metode 1. Diskusi kelompok 2. Penulisan resep mandiri

Peralatan 1. Kertas Resep 2. Whiteboard dan boardmarker

Setting Ruangan Setting standar

Tutor

Prof. Dr. dr. Nurdiana, M. Kes Dr. dr. Umi Kalsum, M. Kes dr. Elly Mayangsari, M. Biomed Dr. dr. Setyawati S., M. Kes

Bapak Heri, usia 56 tahun (alamat: Jl. Mawar No. 2 Malang), datang ke poliklinik umum dengan keluhan utama sering merasa lelah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh badannya terasa semakin bertambah berat. Ibu pasien meninggal pada usia 45 tahun karena penyakit jantung koroner. Pasien mempunyai 1 saudara kandung yang memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus. Dari pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 75 kg, tinggi badan 155 cm, tekanan darah 135/90 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan glukosa darah sewaktu 210 mg/dl, kolesterol total 220 mg/dl, trigliserida 200 mg/dl, kolesterol LDL 140 mg/dl, kolesterol HDL 35 mg/dl.

1. Menentukan problem Mahasiswa mampu mendiagnosis atau menentukan masalah pasien sesuai kasus meliputi masalah medis maupun masalah non-medis

2. Menentukan therapeutic goal

Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan terapi sesuai dengan pedoman klinis (guideline) yang berlaku

3. Menentukan P-treatment

Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan sesuai kasus yang meliputi: a. Advis/ non-drug

Farmakoterapi Endokrin

Page 50: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

50

b. P-Drug c. Referral

4. Menuliskan resep Mahasiswa mampu menuliskan resep obat yang telah dipilih dengan benar sesuai format resep yang terstandar

5. Komunikasi obat Mahasiswa mampu mengkomunikasikan obat yang diresepkan meliputi: a. Informasi obat b. Instruksi c. Perhatian

6. Monitoring dan Evaluasi

Mahasiswa mampu mengkomunikasikan monev hasil pengobatan.

Referensi Katzung Goodman & Gilman

Page 51: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

51

CHECK LIST

Farmakoterapi Endokrin 2 SKILL 2

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis kegiatan SKOR

0 1 2

1. Menetapkan problem / diagnosis pasien

2. Menentukan tujuan terapi

3.

Menentukan P-treatment (advis, non drug) Menentukan pemilihan obat (P-drug) dengan mempertimbangkan:

- Efficacy - Safety - Suitability - Cost

Merekomendasikan rujukan apabila diperlukan

4.

Mengidentifikasi obat yang dipilih meliputi: - Nama obat - Bentuk obat - Dosis - Lama pengobatan

5.

Menulis resep lengkap - Nama & alamat - Tanggal - Nama generik obat - Bentuk obat - Dosis - Cara pemberian - Jumlah - Instruksi - Signature - Nama & alamat pasien

6.

Memberikan informasi, instruksi dan perhatian yang meliputi : - Efek obat (efeknya apa, kapan efek muncul, berapa lama efeknya) - Efek samping (berupa apa, apa yang akan dilakukan) - Instruksi (cara minum/penggunaan obat, dosis, interval, berapa lama,

apa yang harus diperhatikan) - Perhatian (dosis maksimum, interaksi, efek yang tidak dikehendaki,

penghentian obat)

7. Menyampaikan kapan kontrol untuk monitoring & evaluasi pengobatan

Catatan : Komunikasi yang disampaikan untuk no 9 dan 10 harus : -Jelas dan dapat dimengerti - Struktur pembicaraan runtut -Beri kesempatan pasien (atau keluarga yang mengantar) untuk mengekspresikan dirinya atau memberikan pertanyaan ke dokter -Pastikan pasien (keluarganya) mengerti instruksi yang diberikan. Pasien (keluarganya) diminta untuk mengulangi instruksi

Jumlah

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan, 1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar, 2 = dikerjakan dengan benar Jumlah nilai Nilai akhir = -------------------------- x 100 = 14 Catatan: Mahasiswa/peserta dinyatakan LULUS apabila nilai akhir mencapai ≥ 80

Page 52: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

52

Skill 3.3. Farmakoterapi Endokrin 3

Latar Belakang Farmakoterapi Endokrin adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang penanganan penyakit Endokrin melalui penggunaan obat-obatan. Dalam ilmu ini obat-obatan digunakan untuk membuat diagnosis, mencegah timbulnya, dan cara menyembuhkan suatu penyakit Endokrin.

Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan farmakoterapi pada kasus farmakoterapi Endokrin 1

2. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi obat meliputi informasi, instruksi, efek samping obat, dan monitoring evaluasi pengobatan kepada pasien

Metode 1. Diskusi kelompok 2. Penulisan resep mandiri

Peralatan 1. Kertas Resep 2. Whiteboard dan boardmarker

Setting Ruangan Setting standar

Tutor

Prof. Dr. dr. Nurdiana, M. Kes Dr. dr. Umi Kalsum, M. Kes dr. Elly Mayangsari, M. Biomed Dr. dr. Setyawati S., M. Kes

Bapak Anwar, usia 54 tahun datang ke IGD dibawa oleh keluarganya dalam karena penurunan kesadaran disertai keringat dingin sejak ±15 menit yang lalu. Riwayat pasien meminum Glibenclamide 5 mg kurang lebih 50 menit yang lalu tetapi tidak sarapan. Pasien terdiagnosis diabetes sejak 6 bulan terakhir yang lalu dan rutin meminum obat Glibenclamide 5 mg setiap pagi hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 110x/menit, Laju pernapasan 24x/menit, Tax 36.0 C. Pemeriksaan pupil isokor 4 mm. Tidak ada tanda lateralisasi, Pemeriksaan thoraks dan abdomen dalam batas normal Akral teraba basah dan agak dingin. Pemeriksaan GDS 60 mg/dL.

1. Menentukan problem Mahasiswa mampu mendiagnosis atau menentukan masalah pasien sesuai kasus meliputi masalah medis maupun masalah non-medis

2. Menentukan therapeutic goal

Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan terapi sesuai dengan pedoman klinis (guideline) yang berlaku

3. Menentukan P-treatment

Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan sesuai kasus yang meliputi: a. Advis/ non-drug b. P-Drug c. Referral

Farmakoterapi Endokrin

Page 53: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

53

4. Menuliskan resep Mahasiswa mampu menuliskan resep obat yang telah dipilih dengan benar sesuai format resep yang terstandar

5. Komunikasi obat Mahasiswa mampu mengkomunikasikan obat yang diresepkan meliputi: a. Informasi obat b. Instruksi c. Perhatian

6. Monitoring dan Evaluasi

Mahasiswa mampu mengkomunikasikan monev hasil pengobatan.

Referensi Katzung Goodman & Gilman

Page 54: Modul Skill MKK ENDOKRIN - pd.fk.ub.ac.id

PS. SKed

54

CHECK LIST

Farmakoterapi Endokrin 3 SKILL 3

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

No Jenis kegiatan SKOR

0 1 2

1. Menetapkan problem / diagnosis pasien

2. Menentukan tujuan terapi

3.

Menentukan P-treatment (advis, non drug) Menentukan pemilihan obat (P-drug) dengan mempertimbangkan:

- Efficacy - Safety - Suitability - Cost

Merekomendasikan rujukan apabila diperlukan

4.

Mengidentifikasi obat yang dipilih meliputi: - Nama obat - Bentuk obat - Dosis - Lama pengobatan

5.

Menulis resep lengkap - Nama & alamat - Tanggal - Nama generik obat - Bentuk obat - Dosis - Cara pemberian - Jumlah - Instruksi - Signature - Nama & alamat pasien

6.

Memberikan informasi, instruksi dan perhatian yang meliputi : - Efek obat (efeknya apa, kapan efek muncul, berapa lama efeknya) - Efek samping (berupa apa, apa yang akan dilakukan) - Instruksi (cara minum/penggunaan obat, dosis, interval, berapa lama,

apa yang harus diperhatikan) - Perhatian (dosis maksimum, interaksi, efek yang tidak dikehendaki,

penghentian obat)

7. Menyampaikan kapan kontrol untuk monitoring & evaluasi pengobatan

Catatan : Komunikasi yang disampaikan untuk no 9 dan 10 harus : -Jelas dan dapat dimengerti - Struktur pembicaraan runtut -Beri kesempatan pasien (atau keluarga yang mengantar) untuk mengekspresikan dirinya atau memberikan pertanyaan ke dokter -Pastikan pasien (keluarganya) mengerti instruksi yang diberikan. Pasien (keluarganya) diminta untuk mengulangi instruksi

Jumlah

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan, 1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar, 2 = dikerjakan dengan benar Jumlah nilai Nilai akhir = -------------------------- x 100 = 14 Catatan: Mahasiswa/peserta dinyatakan LULUS apabila nilai akhir mencapai ≥ 80