15
TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN ER MAPPER Algoritma yang dipakai untuk mengolah terumbu karang yang dilakukan disini dengan menggunakan algoritma lyzenga (1978), dimana: 2 ln 1 ln TM k k TM Y j i 1 2 a a k k j i 2 1 cov 2 2 var 1 var TM TM ar TM TM a Beberapa tahap yang dilakukan dalam mengolah terumbu karang ini adalah: A. Mencari nilai ki/kj B. Mencari nilai batas darat dan laut C. Algoritma Lyzenga A. Mencari Nilai ki/kj 1. Tampilkan citra melalui File, New atau dengan mengklik icon lalu klik , sehingga tampil menu algorithm sebagai berikut:

Modul Terumbu Karang Lyzenga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul er mapper

Citation preview

TERUMBU KARANG

MENGGUNAKAN ER MAPPER

Algoritma yang dipakai untuk mengolah terumbu karang yang dilakukan disini

dengan menggunakan algoritma lyzenga (1978), dimana:

2ln1ln TMk

kTMY

j

i

12 aak

k

j

i

21cov2

2var1var

TMTMar

TMTMa

Beberapa tahap yang dilakukan dalam mengolah terumbu karang ini adalah:

A. Mencari nilai ki/kj

B. Mencari nilai batas darat dan laut

C. Algoritma Lyzenga

A. Mencari Nilai ki/kj

1. Tampilkan citra melalui File, New atau dengan mengklik icon lalu klik ,

sehingga tampil menu algorithm sebagai berikut:

2. Kemudian klik menu , lalu cari file yang akan kita tampilkan

3. Setelah kursor kita letakkan pada file yang mau ditampilkan, klik OK. Sehingga tampil

citra sebagai berikut:

4. Ubah tampilan pseudolayer di atas dengan tampilan komposit RGB (421)

5. Untuk membuat citra komposit klik icon pada menu utama dengan cara klik

Toolbars lalu pilih Foresty.

6. Ubah kombinasi band (pada kotak dialog algorithm) dengan mengklik Red layer,

kemudian klik , ubah bandnya (band 4), klik Green layer, klik , ubah bandnya

(band 2), klik Blue layer, klik , ubah bandnya (band 1). Untuk mengubah band

dapat dilakukan dengan cara mengklik pada (RGB) default surface, sehingga akan

didapatkan tampilan sebagai berikut:

7. Sehingga kita dapatkan citra komposit sebagai berikut:

8. Lalu klik menu Edit, sub menu Edit/Create Regions

9. Sehingga akan muncul:

10. Klik OK, akan tampil gambar sebagai berikut:

11. Buat digitasi training area (seperti pada saat training area sebelum klasifikasi

supervised), dengan mengklik shortcut , untuk memulai klik kiri mouse, dan klik

kanan untuk mengakhiri poligon tersebut.

Catatan: daerah yang didigitasi hanya daerah yang berwarna cyan (terumbu karang),

dan diusahakan pada saat digitasi tidak mengenai obyek lain.

12. Kemudian klik , untuk memberi legenda, misal nama region “3”, lalu klik apply.

13. Buat region sampai kira-kira 10 region

14. Apabila sudah selesai kita simpan dengan mengklik shortcut

15. Sehingga akan muncul tabel sebagai berikut:

16. Simpan file dengan mengklik , klik OK, lalu akan muncul tabel berikut:

17. Pilih data “AV2A D0943780 0 1B214nov07_Lemb1.ers”, lalu klik ok, kemudian klik

OK lagi pada tabel “Map Composition Save As”, maka akan muncul tabel berikut:

18. Kemudian pada tabel ER Mapper dengan perintah “The file will be over written” klik

OK, maka akan muncul tabel berikut:

19. Klik Process, Calculate statistic

20. Akan muncul kotak sebagai berikut:

21. Masukkan Dataset yang mau dicalculate (file yang telah didigitasi), dengan mengklik

icon .

22. Kemudian klik OK

23. Setelah proses selesai akan ditampilkan kotak sebagai berikut:

24. Klik OK

25. Klik View, Statistics, Mean Summary Report

26. Akan ditampilkan kotak dialog report setup, kemudian masukkan input dataset, dengan

mengklik icon , seperti tertampil gambar berikut:

Lalu pilih data yang telah digitasi dan di kalkulasi, lalu klik ok

27. Klik OK lagi pada tabel “Report Setup”, maka akan tampil report display sebagai

berikut:

28. Klik “Print/Save” pada tabel “Print Display”, maka akan muncul tabel berikut:

29. Klik “File Only” lalu save dengan memilih file destenation dengan mengklik icon

dan beri nama output textfilenya (*.txt)

30. Klik OK

31. Buka File “Terumbukarang.txt” di atas pada Microsoft Excel ganti types of files dengan

“All Files”:

32. Lalu klik “Open”, maka akan muncul tabel berikut:

33. Pada “Original data type” pilih option “Fixed width”, lalu klik next, maka akan muncul

tabel berikut:

34. Klik “next”, maka akan muncul tabel berikut:

35. Pada “Column data format” pilih option “Text”, lalu klik “Finish”, maka akan muncul

tampilan pada Microsoft Excel berikut:

36. Lalu cari nilai var dari band 1, var band 2 dan cover band 1 dan and 2, dengan

menggunakan fungsi pada excel, sehingga kita ketahui nilai-nilai tersebut.

37. Setelah var dari band 1, var band 2 dan cover band 1 dan and 2 kita ketahui kemudian

kita cari nilai a dengan rumus:

21cov2

2var1var

TMTMar

TMTMa

38. Setelah nilai a kita dapatkan, kita hitung nilai ki/kj dengan rumus:

12 aak

k

j

i

39. Misal nilai ki/kj yang diperoleh adalah 0.5719.

B. Mencari Nilai Batas Darat dan Laut

1. Tampilkan citra dalam 2 view (pseudolayer dan RGB 431)

Menampilkan citra pada pseudolayer, klik File, New, klik algorithm (icon ), pilih

filenya dengan mengklik icon , lalu pada tabel “Algorithm” klik “Surface” lalu ubah

“Color Table” menjadi “Greyscale”, kemudian klik icon .

Menampilkan citra dengan RGB 431 , klik File, New, klik algorithm (icon ), pilih

filenya dengan mengklik icon , ubah band-bandnya, kemudian klik icon .

2. Klik kanan pada tampilan pseudolayer Quick Zoom, Set Geolink To Window, begitu

juga klik kanan pada tampilan RGB (542) Quick Zoom, Set Geolink To Window.

3. Sehingga pada saat kita perbesar, keduanya menampilkan lokasi yang sama

4. Kemudian kursor letakkan pada tampilan pseudolayer, lalu klik View, Cell Values

Profile (lihat band 4)

5. Lihat dan cari batas darat dan laut pada citra RGB (542), terus catat (pada posisi yang

sama) nilai pixel pada band 4

6. Misal batas darat dan laut yang diperoleh adalah 30.

C. Algoritma Lyzenga

1. Tampilkan citra melalui File, New atau dengan mengklik icon lalu klik ,

sehingga tampil menu algorithm sebagai berikut:

2. Kemudian klik menu , lalu cari file yang akan kita tampilkan, yaitu AV2A

D0943780 0 1B214nov07_Lemb1.ers

3. Setelah kursor kita letakkan pada file yang mau ditampilkan, klik OK

4. Lalu pada tabel “Algorithm” klik “Surface” lalu ubah “Color Table” menjadi

“Greyscale”, sehingga tampil citra sebagai berikut:

5. Klik , pada menu algorithm, sehingga akan muncul kotak dialog formula editor, lalu

tulis formulanya sebagai berikut:

if i1<=30 then log (i2)+0.5719*log (i3) else null

6. Klik “Apply Changes”

7. Lalul Ganti sesuai dengan formula yaitu 421.

8. Klik “Apply Changes”

9. Klik icon

10. Lalu pada menu “Algorithm”, “Surface”, “Color Table” ubah menjadi warna rainbow.

11. Kunci Interpretasi

Warna kuning adalah pasir

Warna cyan – hijau tegas adalah terumbu karang hidup

Warna merah adalah karang mati

Warna cyan – biru menyebar adalah kekeruhan

Warna coklat bercak – bercak adalah lamun