Upload
zylzami
View
304
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL I
AL QUR’AN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
STANDAR KOMPETENSI
Memahami al Qur’an Hadis sebagai pedoman hidup
KOMPETENSI DASAR
1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Al Qur’an hadis
2 Menjelaskan cara-cara memfungsikan Al Qur’an dan Al Hadis
3 Menjelaskan Al Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam
INDIKATOR
Menjelaskan pengertian dan fungsi Al Qur’an hadis
Menjelaskan cara-cara memfungsikan Al Qur’an dan Al Hadis
Menjelaskan Al Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 1
I. PENGERTIAN AL QUR’AN
Menurut bahasa kata al qur‟an berasal dari kata kerja qara’a (membaca) dan bentuk
masdarnya (kata dasar) adalah Al Qur‟an (bacaan)
Sedang pengertian Al-Qur‟an menurut istilah di antaranya:
Artinya: “Al-Qur’an adalah kalam Illahi yang mengandung mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang termaktub dalam mushaf-mushaf (lembaran-lembaran yang diberi jilid) yang disalin dengan jalan mutawatir yang membacanya bernilai ibadah”.
Artinya: “Al-Qur’an adalah Kalamullah (firman Allah) yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir, dengan perantaraan Al-Amin Jibril AS. Yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawattir yang dianggap sebagai ibadah bagi yang membacanya, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”.
A. Al qur’an pada masa Rasul
Al-Qur‟an mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 17
Ramadhan bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. ketika Nabi berusia 41
tahun. Al-Qur‟an diturunkan dengan cara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit menurut
keperluan, bukan sekaligus semuanya dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Wahyu yang pertama kali diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah surat
Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 5 pada saat Nabi sedang berada di gua hira. Sedangkan
wahyu yang terakhir diterima Nabi adalah surat Al-Maidah ayat 3 pada saat Nabi
sedang berwukuf di padang Arafah melakukan haji wada‟pada hari Jumat tanggal 9
Dzulhijjah tahun kesepuluh Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 7 Maret 632 M. atau
tahun ke 63 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Penyempurnaan Al-Qur‟an secara keseluruhan memakan waktu 23 tahun, yakni
13 tahun waktu Nabi masih tinggal di Mekah (sebelum hijrah) dan 10 tahun waktu Nabi
sudah hijrah. Ayat-ayat Al-Qur‟an yang yang turun sebelum hijrah disebut surat Makiyyah
dan yang turun sesudah Nabi hijrah disebut surat Madaniyah.
Ciri-ciri surat Makiyyah dan dan Madaniyah adalah:
a. Ayat-ayat Makiyyah pendek-pendek dan dinamakan ayat-ayat Qishar, sedangkan
ayat-ayat Madaniyyah panjang-panjang dan dinamakan ayat-ayat Thiwal.
b. Ayat-ayat Madaniyyah biasanya dimulai dengan
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 2
c. Ayat-ayat Makiyyah kebanyakan mengandung soal-soal kepercayaan, adanya Allah,
hal ihwal soal adzab dan nikmat di hari kemudian, dan urusan-urusan kebaikan,
sedang ayat-ayat hukum yang jelas dan tegas kandungannya kebanyakan turun di
Madinah.
Pemeliharaan Al Qur‟an pada masa ini adalah denga Hafalan dan tulisan. Di
antara para sahabat yang telah hafal Al-Qur‟an secara keseluruhan ialah :
- Abu Bakar Ash-Shiddiq - Salim - Hafsah binti Umar
- Umar bin Khattab - Abdullah ibnu Mas‟ud - Ummu Salamah
- Usman bin Affan - Abdullah ibnu Umar - Ubai bin Ka‟ab
- Ali bin Abi Thalib - Amr bin Ash - Mu‟adz bin Jabal
- Thalhah - Mu‟awiyah - Abu Darda
- Sa‟ad -A‟isyah binti Abu Bakar - Anas bin Malik
Yang disebut dengan “kitab” pada masa itu adalah berupa Batu, tulang, pelepah
kurma, kulit dan apa saja yang dapat dipergunakan untuk menulis. Nabi Muhammad
SAW menunjuki beberapa sahabat yang bisa baca tulis sebagai penulis wahyu, mereka
itu antara lain:
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
2. Umar bin Khattab
3. Usman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib
5. Mu‟awiyah
6. Zaid bin Tsabit
7. Ubay bin Ka‟ab
8. Khalid bin Walid
Rasulullah memberikan beberapa ketentuan kepada para penulis wahyu, yaitu:
a. Tentang susunan atau tertib urutan ayat-ayat dalam masing-masing surat.
b. Ayat-ayat Al-Qur‟an saja yang boleh ditulis.
c. Menuliskan ”Basmalah” pada permulaan surat sebagai pemisah antara satu surat
dengan surat lainnya, kecuali surat „At-Taubah”. Dan beliau memberikan nama
pada surat-surat tersebut.
Sebelum Rasulullah wafat, ada tiga faktor yang menjamin keaslian dan
kemurnian Al-Qur‟an, yaitu:
a. Hafalan dari orang-orang yang jumlahnya banyak.
b. Naskah resmi yang disimpan oleh Rasulullah sendiri.
c. Naskah-naskah tidak resmi yang ditulis oleh para sahabat yang tidak dapat menulis
untuk kepentingan masing-masing.
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 3
B. Al Qur’an pada masa Khulafaurrasyidin
Khulafaurrasyidin ialah pemerintahan islam dibawah kepemimpinan Abu Bakar As
sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.
Masa Abu Bakar As Shidiq
Terjadi peperangan Yamamah yang merenggut korban kurang lebih tujuh puluh
sahabat penghafal Al Qur‟an (hufaz). Umar bin Khattab sendiri merasa sangat perihatin,
lalu beliau mengajukan usul agar Abu Bakar mengumpulkan Al-Qur‟an karena khawatir
lenyap dengan banyaknya Khuffadz yang gugur.
Pertama usul Umar ditolak, karena hal itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah
SAW. Setelah berulang kali Umar meminta dengan alasan yang rasional, akhirnya Abu
Bakar menerima usulan tersebut. lalu Abu Bakar menjumpai Zaid bin Tsabit,
Mula-mula Zaid bin Tsabit juga merasa keberatan untuk menerima usulan. Tetapi
setelah Abu Bakar dapat meyakinkan, akhirnya Zaid pun menyetujuinya, dan terbukalah
hati Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur‟an dari benda-benda yang
masih berserakan, dan dari para sahabat yang hafal Al-Qur‟an.
Dalam menunaikan tugas suci ini, Zaid berpegang pada dua hal, yaitu:
a. Ayat-ayat Al-Qur‟an yang benar-benar ditulis di hadapan Rasulullah dan yang
tersimpan di rumah beliau.
b. Ayat-ayat Al-Qur‟an yang dihafal oleh para sahabat yang masih hidup.
Zaid selaku ketua dewan pengumpulan Al-Qur‟an dibantu oleh beberapa anggota
dewan yang semuanya hafal Al-Qur‟an, yaitu; Ubay bin Ka‟ab, Ali bin Abi Thalib, dan
Usman bin Affan.. Tugas tersebut diselesaikan dengan baik, dalam waktu kurang lebih
satu tahun. Setelah semua ayat-ayat Al-Qur‟an ditulis pada lembaran-lembaran yang
sama dan seragam, yang kemudian disusun menjadi satu dan diikat dengan benang, dan
diserahkan kepada Abu Bakar untuk disimpannya, kumpulan Al-Qur‟an tadi disebut
MUSHAF. Mushaf tersebut di atas disimpan di rumah Abu Bakar sampai beliau wafat,
kemudian diserahkan kepada Umar bin Khattab. Setelah Umar wafat, disimpan di rumah
Hafshah binti Umar (istri Nabi).
Masa Pemerintahan Usman Bin Affan
Pada masa pemerintahan Usman bin Affan, terjadilah perbedaan bacaan Al-Qur‟an di
kalangan umat Islam, dan kalau hal itu dibiarkan, dapat mengganggu persatuan dan
kesatuan umat Islam. Karena itu sahabat Hudzaifah menyarankan kepada khalifah untuk
mengusahakan keseragaman bacaan Al-Qur‟an dengan jalan menyeragamkan penulisan
Al-Qur‟an tersebut.
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 4
Ide sahabat Khudzaifah diterima oleh khalifah, kemudian membentuk panitia yang
terdiri dari empat orang yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit dan dibantu oleh Sa‟id bin Al-
Ash, Abdullah bin Al-Zubair dan Abdurrahman bin Al-Haris bin Hisyam. Yang dijadikan
pedoman dalam penulisan adalah mushaf Al-Qur‟an yang disimpan di rumah Hafshah
yang dipandang sebagai naskah Al-Qur‟an standar.
Panitia berhasil melahirkan satu mushaf, kemudian diperintahkan untuk menulisnya
sebanyak lima buah. Mushaf ini dinamakan “mushaf Al-Imam” atau “mushaf Usmani”.
Kelima mushaf tersebut masing-masing dikirim ke Mekah, Kufah, Basrah, dan Syam.
Dan yang satu lagi disimpan oleh khalifah Usman di Madinah. Mushaf tersebut
dimaksudkan untuk menjadi standar dalam menghafal dan memperbanyak mushaf-
mushaf pada masa selanjutnya. Dan kita kaum muslimin dapat membacanya sampai
sekarang.
C. Maksud dan tujuan diturunkannya Alquran
- Untuk memimpin manusia ke jalan keselamatan dan kebahagiaan.
- Untuk memelihara dan mempertahankan martabat kemanusiaan
- Untuk memelihara dan mempertahankan kesucian manusia
- Sebagai petunjuk, pedoman dan rahmat bagi orang-orang yang meyakininya
D .Proses turunnya Alquran
1. Allah menyampaikan pengertian kedalam hati nabi SAW atau memimpikanya
kedalam lubuk hati nabi SAW, ini yang disebut dengan jalan wahyu
2. Allah berbicara dengan nabi SAW. Dibalik hijab.
3. Dengan perantara malaikat yang diutus, yaitu Jibril.
Penyampaian wahyu melalui malaikat juga menggunakan beberapa sistem, yaitu:
1. Malaikat datang seperti gemerincingnya lonceng, cara inilah yang paling berat
dirasakan rasulullah.
2. Malaikat datang dengan bentuk orang laki-laki dan ia menyampaikan wahyunya
3. Malaikat datang pada waktu nabi SAW terjaga, sebagaimana pada malam isra.
4. Kadang-kadang Malaikat turun tidak menampakkan dirinya tapi tampak pada
perubahan Nabi SAW, seperti orang tidur atau seperti puingsan dan terasa berat bagi
nabi SAW
E. Manfaat di turunkannya Alquran
Sebagai petunjuk yang mengarahkan manusia ke jalan yang diridhoi Allah, sehingga
akan tercipta kebahagiaan dunia dan akhirat
F. Surat-Surat dalam al-Qur’an
Jumlah surat dalam al-Qur‟an ada 114 surat. 30 Juz dan 6666 ayat, surat-surat
dalam al-Qur‟an ditinjau dari segi panjang dan pendeknya dibagi menjadi 4 bagian :
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 5
1. Assab’uttiwaal ( ) artinya 7 surat yang panjang Yaitu, al-Baqarah, Ali
Imran, An-Nisa‟, Al-A‟raf, Al-An‟am, Al-Yunus, dan al-Maidah,
2. Al-Miuun, surat yang berisi kira-kira seratus ayat lebih, seperti surat Hud, Yusuf
Mu‟min dsb
3. Al-Matsaani, surat-surat yang berisi kerang dari seratus ayat seperti, al-anfaal, al-Hijr
dsb.
4. Al-Mufashshol, Surat-surat pendek, seperti adh-dhuha, al-Ikhlash, al-Falaq dll
G. Nama – nama lain dari al-quran
a. Al Furqan ( ) Artinya Pembeda antara Hak dan batil
b. Az Zikr ( ) artinya Peringatan
c. Mau’idhah ( ) artinya Ajaran, Nasihat, Tuntunan
d. Al Kitab ( ) artinya Kitab
e. An-Nur ( ) Artinya Cahaya
f. Ash Shifa ( ) artinya Obat
g. Ar Rahmat ( ) artinya Rahmat
h. Al Huda ( ) Artinya Petunjuk
G.Fungsi dan Kedudukan Alquran Dalam Agama Islam
1. Fungsi al Qur’an
Sebagai hidayah atau petunjuk bagai manusia dalam menjalankan hidupnya di
dunia ini dan bekal di akhirat kelak.
Sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.
Sebagai hakim yang memutuskan perkara atau masalah yang diperselisihkan
dikalangan pemimpin-pemimpin agama dari bermacam agama atau masalah
yang timbul dikalangan masyarakat
Sebagai penguat atau pengukuh terhadap kebenaran kitab-kitab suci yang
pernah diturunkan sebelum Al Qur‟an
2. Kedudukan Al Qur’an
Al Qur‟an adalah sumber hokum islam yang pertama dan utama, tak ada satu jenis
hukum pun yang tidak terdapat di dalam Al Qur‟an
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 6
II. PENGERTIAN HADIS
Kata "Hadits" atau al-hadits menurut bahasa berarti al-jadid (sesuatu yang baru), lawan
kata dari al-qadim (sesuatu yang lama). Kata hadits juga berarti al-khabar (berita), yaitu
sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Kata
jamaknya, ialah al-ahadis.
Diartikan baru, karena perkataan Nabi Muhammad SAW. bersifat baru, yang muncul
sebagai suatu Hadits pada saat beliau menjadi Rasul, sedang Al-Qur‟an itu Qadim
(terdahulu).
Hadits menurut istilah adalah:
Artinya:“segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. baik perkataan, perbuatan, taqrir
(persetujuan) ataupun yang sepadannya”.
Menurut para ahli Hadits terutama Ulama mutaakhkhirin berpendapat, bahwa kata
“Hadits” adalah sinonim kata ”Sunah”. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Sunah
adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW. baik perkataan maupun
perbuatan beliau, sedang Hadits hanya mengenai perkatan beliau.
A.Macam-macam Hadits.
Hadits atau Sunah ada tiga macam, yaitu:
1. Hadits atau sunah qauliyah (قولية)
Hadits qauliyah adalah ucapan-ucapan atau sabda Nabi dalam berbagai
kesempatan dan keadaan yang berhubungan dengan penetapan hukum atau
ketentuan-ketentuan lain dalam Islam. Contoh:
Artinya: Rasulullah SAW. bersabda; “dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. (H.R. Imam Muslim dan Nasa‟i)
2. Hadits atau sunah fi‟liyah ( )
Hadits fi‟liyah adalah perbuatan atau perilaku yang dilakukan Nabi Muhammad
SAW. untuk memberikan tuntunan atau contoh pelaksanaan ibadah atau
urusan-urusan lain dalam Islam. Contoh:
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 7
Artinya: “Nabi Muhammad SAW. meluruskan shaf-shaf kami ketika kami akan
melakukan shalat. Apabila shaf-shaf kami telah lurus, barulah Nabi
SAW. bertakbir” (H.R. Muslim)
3. Hadits atau Sunah taqririyah ( )
Hadits taqririyah yaitu pernyataan atau persetujuan Nabi terhadap suatu
perbuatan yang dilakukan sahabat atau seseorang di hadapan beliau, atau
perbuatan seseorang di tempat lain yang dilaporkan kepada beliau, lalu beliau
diam. Diamnya Nabi menandakan persetujuan, kalau tidak setuju, maka Nabi
akan menolaknya. Contoh:
Artinya: “kami (para sahabat) melakukan shalat dua rakaat sesudah terbenam matahari (sebelum maghrib). Rasulullah SAW. melihat apa yang kami lakukan, beliau tidak menyuruh dan tidak pula melarang kami”. (H.R. Muslim)
Di samping tiga macam Hadits tersebut, masih ada lagi yang disebut Hadits Qudsi”.
Hadits qudsi yaitu “sesuatu yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dengan
perantaraan Jibril, atau dengan jalan ilham, atau mimpi waktu tidur, lalu oleh Rasulullah Saw
diberitakannya pula maksud dan tujuan berita di atas (kepada umatnya) dengan lafadz dan
ucapan beliau sendiri, berdasarkan taufiq dari Allah SWT.
Hadits qudsi biasanya diawali dengan kata “ ”. Hadits qudsi ini uslub
(susunan kata)nya tidak sama dengan uslub ayat-ayat Al-Qur‟an. Contoh:
Artinya: “Rasulullah SAW. bersabda: “telah berfirman Allah SWT.: barang siapa yang tidak ridla akan
ketentuan dan takdirku, maka carilah tuhan selainku”. (H.R. Baihaqi dari Anas).
B.Hadits pada masa Rasulullah SAW.
Ketika Rasulullah SAW masih hidup beliau melarang menulis dan mencatat sesuatu
dari beliau. Dengan demikian seluruh isi Al-Qur‟an dapat dipertanggungjawabkan
kemurniannya, tidak tercampur dengan perkataan Nabi sendiri. Hadits pada waktu itu masih
berada dalam hafalan dan ingatan para sahabat. Namun demikian, ada beberapa orang
yang sempat mencatat Hadits Nabi SAW. dan mereka itu adalah orang-orang yang benar-
benar dapat menjamin tidak akan mencampuradukkan antara Al-Qur‟an dan Hadits Nabi.
Misalnya sabda Rasulullah ketika Abdullah ibnu Ash bertanya kepada beliau.
Artinya: “Tulislah apa yang anda dengar daripadaku. Demi Tuhan yang jiwa berada dalam kekuasaannya, tiada keluar dari mulutku selain kebenaran”.
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 8
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa larangan mencatat Hadits ditujukan kepada
umum, dan ada izin diberikan kepada orang-orang tertentu.
Nabi dalam menyampaikan hadits ada beberapa cara. Antara lain:
1. Rasulullah menyampaikan sedikit demi sedikit, agar meresap ke dalam hati.
2. Rasulullah sering mengulangi penyampaiannya agar bisa dihayati dengan lebih
mantap.
Dari beberapa cara tersebut, Rasulullah menyampaikannya di berbagai kesempatan,
seperti; Majlis ta‟lim, pada sahabat tertentu dan melalui ceramah di tempat terbuka seperti
pada saat haji wada‟.
Adapun para sahabat yang banyak menerima Hadits Nabi adalah:
1. kelompok As-Sabiqunal Awwalun (orang-orang pertama yang masuk Islam,
seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abu Thalib dan
Ibnu Mas‟ud).
2. Ummahatul Mukminin (istri-istri Rasulullah SAW.)
3. Sahabat yang selalu dekat dengan Rasul, seperti Abdullah bin Amr bin Ash.
4. Sahabat yang banyak bertanya kepada sahabat lainnya tentang Hadits, yaitu;
a. Abu Hurairah, meriwayatkan 5.374 hadits
b. Abdullah bin Umar r.a meriwayatkan 2.630 hadits
c. Anas bin Malik meriwayatkan 2.276 hadits
d. Abdullah Ibnu Abbas meriwayatkan 1.660 hadits
e. Jabir bin Abdullah meriwayatkan 1.540 hadits
f. Abu Said al-Khudri meriwayatkan 1.170 Hadits
5. Sahabat yang sungguh-sungguh mengikuti majlis Rasul, seperti; Abdullah bin
Umar, Anas bin Malik dan Abdullah bin Abbas.
C. Hadits pada masa Khulafaurrasyidin
Hadits pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar belum dibukukan secara
meluas. Hal ini di karenakan belum memperoleh perhatian sepenuhnya dari kalangan
sahabat. Bahkan Umar bin Khattab pernah melarang untuk memperbanyak riwayat Hadits.
Masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan merupakan saat yang penting dalam
perkembangan Hadits. Para sahabat dan tabi‟in mulai menaruh perhatian serius dalam
mencari dan mengumpulkan Hadits dari para sahabat besar yang jumlahnya semakin
berkurang.
Tersiarnya Islam ke berbagai kawasan dunia telah melahirkan masalah-masalah baru
yang memerlukan penegasan hukum, sedangkan perbendaharaan Hadits ketika itu masih
berada di dalam dada (hafalan) para sahabat besar. Oleh karena itu para sahabat-sahabat
kecil dan tabi‟in mengunjungi tempat-tempat kediaman para sahabat untuk mengumpulkan
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 9
Hadits. Dengan demikian pada masa khalifah Usman ini, Hadits Nabi memperoleh perhatian
para sahabat dan tabi‟in.
Kemudian pada awal ke khalifahan Ali bin Abi Thalib, perkembangan Hadits mulai
menurun, karena mulai timbul Hadits-Hadits palsu. Tapi berkat upaya penyelidikan yang
penuh ketekunan, hal ini dapat diatasi.
D. Hadits pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Periode penulisan dan kodifikasi Hadits secara resmi berlangsung pada masa
khalifah Umar bin Abdul Aziz, yaitu pada abad pertama Hijriyah (99-102 H/718-720 M.).
Khalifah mengambil kebijaksanaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Khalifah
memerintahkan para pejabat daerah agar memeperhatikan dan mengumpulkan Hadits dari
para penghafalnya.
Usaha pengumpulan dan penulisan Hadits ini dilakukan dengan alasan:
1. Akan hilangnya Hadits-Hadits Rasul karena banyaknya para penghafal
hadits yang meninggal dalam peperangan atau yang lainnya.
2. Khawatir akan tercampurnya Hadits-Hadits yang shahih dengan Hadits-
Hadits yang palsu.
3. Semakin meluasnya daerah kekuasaan Islam, sedang kemampuan para
Ulama pada waktu itu tentang penguasaan Hadits berbeda.
Dengan alasan tersebut maka timbullah rasa khawatir pada diri khalifah, apabila
Hadits tidak segera dikumpulkan, maka berangsur-angsur akan hilang. Rasa khawatir itulah
yang menyebabkan khalifah memerintahkan gubernur Madinah supaya membukukan Hadits
Nabi. Dan beliau mengirim surat kepada setiap gubernur untuk mengambil langkah yang
sama di daerah kawasan masing-masing.
Khalifah memerintahkan kepada Abu Bakar Muhammad bin Syihab Az-Zuhri (wafat:
124 H.). beliau tercatat sebagai Ulama besar pertama yang membukukan Hadits. Kodifikasi
saat itu masih sangat sederhana. Misalnya Hadits-Hadits bab zakat campur dengan bab
shalat dan lain sebagainya. Usaha khalifah Umar bin Abdul Aziz ini terus dilanjutkan pada
masa khalifah dari dinasti Abbasiyah. Maka lahirlah ulama-ulama Hadits seperti Ibnu Juraiz,
Abu Ishaq, Imam Malik, Sufyan Ats-Tsauri, Abdurrahman Al-Auza‟il dan lain-lain.
Kemudian muncullah ulama-ulama terkenal dalam bidang Hadits, mereka
mengadakan penelitian secara ilmiah tentang Hadits- Hadits shahih. Mereka adalah Imam
Bukhari, penyusun kitab “Shahih Bukhari”, kemudian Imam Muslim, penyusun kitab “Shahih
Muslim”. Ulama hadits lain yang terkenal adalah: Abu Dawud, At-Turmudzi, An-Nasa‟I, Ibnu
Majah dan Imam Ahmad bin Hanbal.
Wasiat Rasulullah kepada kaum muslimin sebelum beliau wafat adalah:
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 10
Artinya: “Kutinggalkan untuk kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selama kalianberpegang teguh kapada keduanya: yaitu Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah Rasulnya”.
E. Fungsi Dan Kedudukan Hadits Nabi
Fungsi Hadis 1) Menguatkan hukum-hukum yang telah ada dalam Al Qur‟an
2) Menjelaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Al Qur‟an
3) Mengkhususkan hal-hal yang dalam Al Qur‟an masih bersifat umum
4) Menetapkan hokum yang tidak terdapat dalam Al Qur‟an
F. Kedudukan Hadis
Hadis dalam agama Islam adalah sumber hukum yang kedua setelah Al Qur‟an
UJI KOMPETENSI
1. Pengertian Al-Qur‟an menurut bahasa adalah….
a. bacaan b. tiruan c. berita d. khabar
2. Di bawah ini merupakan batasan-batasan Al-Qur‟an, kecuali….
a. diriwayatkan orang banyak c. melalui malaikat Israfil
b. bernilai ibadah bagi yang membacanya d. mengandung mu‟jizat
3. Di bawah ini nama-nama lain Al-Qur‟an, kecuali….
a. Al-Kitab b. Al-Huda c. An-Nur d. An-Nabawi
4. Di bawah ini tujuan Al-Qur‟an diturunkan, kecuali sebagai….
a. petunjuk c. rahmatan lil‟alamin
b. pegangan hidup d. bacaan saja
5. Proses diturunkannya Al-Qur‟an kepada Nabi Muhammad SAW adalah….
a. langsung 30 juz c. seperempat dari 30 juz
b. separo dari 30 juz d. dengan berangsur-angsur
6. Al-Qur‟an diriwayatkan dengan jalan mutawattir. Mutawattir artinya….
a. disampaikan orang-orang cerdas c. diriwayatkan orang sedikit
b. disampaikan orang terpercaya d. diriwayatkan orang banyak
7. Arti dari adalah ….
a. pembeda c. hidayah
b. petunjuk d. cahaya
8. Arti dari adalah ….
a. obat b. ampunan c. pembeda d. petunjuk
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 11
9. Al-Qur‟an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal ....
a. 17 Dzul hijjah b. 17 Syawal c. 17 Ramadhan d. 17 Rajab
10. Di bawah ini yang tidak termasuk nama-nama Al-Qur‟an adalah ....
a. Al-Kitab b. An-Nur c. Al-Huda d. Al-Balad
1. Hadits menurut bahasa artinya adalah, kecuali ….
a. baru b. dekat c. berita d. lama
2. Hadits diartikan “baru” karena munculnya sejak Nabi ….
a. hijrah b. menjadi Rasul c. lahir d. mi‟raj
3. ٧٨ . lafadz yang bargaris bawah artinya ….
a. lebih benar b. lebih besar c. paling fasih d. paling betul
4. Semua yang berkaitan dengan perbuatan Nabi SAW. disebut Hadits ….
a. qauliyah b. fi‟liyah c. taqririyah d. qudsi
5. Semua yang berkaitan dengan perkataan Nabi SAW. disebut ….
a. qauliyah b. fi‟liyah c. taqririyah d. qudsi
6. Semua yang berkaitan dengan persetujuan Nabi SAW. disebut ….
a. qauliyah b. fi‟liyah c. taqririyah d. qudsi
7. Sesuatu yang diberitahukan Allah kepada Nabi SAW disebut
a. wahyu b. mu‟jizat c. Hadits d. khabar
8. Khalifah yang pertama kali secara resmi memerintahkan untuk membukukan
Hadits adalah
a. Abu Bakar Ash-Shiddiq c. Umar bin Abdul Azizi
b. Muawiyah bin Abi Sufyan d. Umar bin Khattab
9. Tujuan Rasulullah menyampaikan hadits sedikit demi sedikit agar ….
a. lebih meresap ke hati c. mudah dihafalkan
b. mudah dipahami d. mudah dicatat
10. Ulama yang pertama kali membukukan Hadits adalah ….
a. Abu Bakar Muhammad bin Syihab Az-Zuhri
b. Muhammad Ibnu Ishaq
c. Sufyan Ats-Tsauri
d. Al-Auza‟i
I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian Hadits qudsi !
2. Jelaskan keadaan Hadits pada masa Rasulullah!
3. Apa alasan diadakannya pengumpulan Hadits Nabi
4. Siapakah Abu Bakar Muhammad bin Syihab Az-Zuhri?
5. Sebutkan macam-macam Hadits dengan contohnya!
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 12
2. Jelaskan maksud dan tujuan Al-Qur‟an diturunkan!
3. Apa yang dimaksud surat Makkiyah dan surat Madaniyah ?
4. Sebutkan cirri-ciri surat Makkiyah dan surat Madaniyah!
5. Apa alasan Umar bin Khattab meminta Abu Bakar agar mengumpulkan Al-Qur‟an?
6. Sebelum Rasulullah wafat ada tiga yang menjamin keaslian dan kemurnian Al-Qur‟an
tersebut. Sebutkan 3 faktor tersebut !
1. Tulis nama-nama Al Qur‟an dengan huruf arab kemudian artikanlah
No Nama al Qur‟an Huruf Arab Artinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Al Kitab Al Furqan Al Kalam An Nur Al Huda Ar Rahman Asy Syi‟fa Al Mau‟idzah At Tanzil Adz Dzikr
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 13
Modul II
MENCINTAI AL QUR’AN DAN HADIS
STANDAR KOMPETENSI
Mencintai Al Qur’an Dan Hadis
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan Cara Mencintai Al Qur’an dan Al Hadis
Menjelaskan Perilaku Orang Yang Mencintai al Qur’an dan Al Hadis
Menerapkan Perilaku Mencintai Al Qur’an dan Al Hadis
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 14
A. MENCINTAI AL QUR’AN
AI-Qur'an sebagai firman Allah dan mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
saw. tentu saja sangat penting bagi umat Islam, karena ia menjadi "Kitab Suci" yang akan
mengantarkan manusia ke jalan yang lurus, sehingga manusia akan menjumpai ketenangan,
ketentraman, dan kedamaian yang pada akhimya akan menjumpai kehidupan yang bahagia,
baik di dunia maupun di akhirat.
Jadi, sangat wajar kalau umat Islam berusaha untuk terus memelihara kesuciannya,
menjaga keorisinilannya, dan sekaligus mencintainya. Walau Allah sendiri" sudah menjamin
akan keutuhannya seperti yang diungkapkan dalam AI-Qur'an surah Al Hijr : 9
Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya”
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, dengan cara apa menanamkan rasa cinta
umat Islam, agar mencintai Al-Qur'an.
1. Mempelajari dan Mengajarkannya kepada Orang Lain
. Biasanya mempelajari AI-Qur'an dimulai dari pengenalan huruf Al-Qur'an demi satu
demi satu, kalimat demi kalimat yang kemudian merangkaikannya ayat demi ayat. Setelah ia
bias membaca, dilanjut kan dengan memahami artinya yang kemudian dilanjutkan dengan
mengkaji tafsir tafsirnya.
Menularkan ilmu pengetahuan adalah perbuatan yang terpuji, lebih-lebih pengetahuan
tersebut adalah Al Qur‟an. Perhatiakan hadis nabi SAW
Artinya:
“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”
2. Istiqomah Dalam Memaca Dan Berusaha untuk Menghafal
Sudah selayaknya Al-Qur‟an juga menjadi kebiasaan untuk dibaca setiap saat.
karena Al-Qur‟a adalah kekuatan rohaniyah yang paling hebat, sebab hanya dengan Al-
Qur‟an manusia dapat maju ke arah kesempurnaan
Al-Qur‟an adalah kekuatan rohaniyah yang paling hebat, sebab hanya dengan Al-Qur‟an
manusia dapat maju ke arah kesempuraa.Al-Qur‟an adalah”Ruh” yang akan memberi
kehidupan hakiki bagi mereka yang berpedoman kepadanya. Al-Qur‟an adalah “syifa” yaitu
obat segala macam penyakit rohani yang diderita oleh manusia.
3. Mengamalkan Isi Kandungan Al-Qur’an
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 15
Mencintai Al-Qur‟an berarti mengamalkan isi yang terkandung dalam Al-Qur‟an itu
sendiri.Al-Qur‟an sudah mengajarkan tetang Aqidah yang lurus, ibadah yang benar, sejarah-
sejarah orang-orang yang saleh dan durhaka, sehingga dapat memilih mana yang perlu di
teladani dan mana yang harus di jauhi. Sikap, perilaku, tutur sapa Rasulullah adalah jelmaan
dari Al-Qur‟an. Siti‟Aisyah istri Rasulullah ketika ditanyai oleh seorang sahabat rasul tentang
ahklak Rasulullah ,ia menjawab, “Ahklak Rasulullah adalah Al-Qur’an”.
B. MENCINTAI HADIS
Al qur‟an merupakan sumber hokum yang pertama sedangkan hadis merupakan yang
kedua. Al qur‟an menyuruh kaum muslim taat kepada rasul. Sebagaimana firman Allah QS.
An Nisa‟: 64
Artinya:
“Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.
Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon
ampun kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka
mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa‟: 64)
Cara umat islam mencintai hadis rasulullah SAW. Pada dasarnya sama dengan
mencintai Al Qur‟an. Yaitu mempelajari, mengajarkan, membaca, menghafal dan
mengamalkan. Hanya saja pada saat mempelajari hadis ada pilahan-pilihan yang harus
benar-benar dicermati, Karena hadis itu sendiri mempunyai tingkatan-tingkatan bahkan ada
yang disebut hadis palsu (maudhu‟). Ini artinya, umat islam harus lebih cermat lagi dan
penelitian yang lebih mendalam.
LATIHAN
A. Pilihlah salah satu huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1) Setiap umat Islam berkewajiban untuk terus memelihara Al-Qur'an dari kesuciannya,
menjaga dan sekaligus mencintai ....
a. keasliannya b. keharmonisannya
c. kemaslahatannya d. keabsahannya
2) Allah telah menurunkan AI-Qur'an dan Dia juga akan memeliharanya, ternngkap dalam
Al-Qur'an ....
a. surah Al-Hijr /15: 29 b. surah Al-Hijr /15: 6
c. surah Al-Hijr /15: 19 d. surah Al-Hijr /15: 9
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 16
3) Kelengkapan ayat Al-Qur'an berikut ini ……… adalah ....
a. b.
c. d.
4) …….. Hadis ini mengisyaratkan agar kita ....
a. belajar b. berdoa
c. berbuat baik d. berdakwah
5) Al-Qur'an adalah obat segala macam penyakit rohani yang. diderita oleh manusia, dalam
Al-Qur'an disebut ....
a. sifa b. isfa
c. syifa' d. Sipa
6) Allah juga mengistilahkan AI-Qur'an sebagai "AI-Huda". Artinya ....
a. petunjuk b. penyakit
c. penerang d. penyembuh
7) Orang yang hafal Al-Qur'an diistilahkan dengan ....
a. qori Al-Qur'an . b. hafiz Al-Qur'an
c. zikir Al-Qur'an d. hasabah Al-Qur'an
8) Cara umat Islam mencintai hadis Rasulullah saw. pada dasarnya sama dengan
mencintai
a. Nabi saw. b. ulama
c. Al-Qur'an d. Kyai
9) Di antara cara mencintai Al-Qur'an dan hadis Nabi saw. ....
a. mempelajari b. menghafal
c. mengamalkan d. semua benar
10) Sumber hukum yang kedua di dalam agama islam ialah
a. Al Qur‟an b. Ijma‟
c. Qiyas c. Hadis
B. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
1. Tulis ayat Al-Qur'an surah AI-Hijr: 9!
2. Jelaskan maksud AI-Qur'an surah An-Nisa‟: 64 dengan singkat!
3. Kenapa Al-Qur'an disebut juga An-Nur?
4. Sebutkan salah satu cara mencintai A-Qur'an!
5. Dengan cara apakah umat Islam mencintai Rasulnya (Nabi Muhammad saw.)?
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 17
MODUL III
AL QUR’AN SURAT-SURAT PENDEK PILIHAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TENTANG TAUHID RUBUUBIYAH
DAN ULUUHIYAH
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan al Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan sehari-hari
tentang tauhid Rubuubiyah dan Uluuhiyah
KOMPETENSI DASAR
Memahami isi kandungan QS. al Fatihah, an-Naas al-Falaq dan al-Ikhlas dalam
kehidupan sehari-hari
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 18
A.SURAH Al FATIHAH (Pembukaan)
Tuhan seluruh
Alam
Maha Pengasih
Pemilik Maha
penyayang
Hari
pembalasan
Segala puji bagi
Allah
Hanya kepada
Engkaulah
kami
menyembah
Hanya kepada
Engkaulah kami
mohon
pertolongan
Jalan yang
lurus
Tunjukilah kami
yang telah
Engkau beri
nikmat
Jalan Orang-
orang
Bukan (jalan)
yang dimurkai
Dan bukan
(jalan) yang
sesat
Setelah Melihat Kosa Kata Di Atas Terjemahkan Surah Al Fatihah Dengan
Sempurna!
Penjelasan
Surah AI-Fatihah terdiri dari 7 ayat, termasuk di d.alamnya "Basmalah". Surah ini
termasuk surah Makkiyah. Surah AI-Fatihah walaupun bukan surah yang pertama-
tama diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., tapi penempatan di dalam Mushaf
(Al Qur'an) pada urutan pertama
Selain disebut surah AI-Fatihah (pembukaan), disebut juga "Ulumul-Qur' an" artinya
"lnduk AI-Qurian" dan "Sab'ul-masani" artinya "Tujuh yang diulang-ulang".
Disebut AI-Fatihah karena ia terletak pada awal AI-Qur'an. Surah ini awal dari segi
penempatannya pada susunan AI-Qur'an
Disebut umul-kitab atau umulQur'an karena ia terdapat pada awal AI-Qur'an,
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 19
sehingga ia bagaikan asal dan sumber, serupa dengan ibu yang datang mendahului
anaknya serta sumber kelahirannya
Disebut sab'ul-masani ini, karena surah tersebut terdiri dari tujuh ayat dan kata
masani artinya "dua-dua" dipahami dalam arti berulang-ulang, karena ia dibaca
berulangulang dalam salat atau di luar salat
Rasulullah saw. bersabda, "Setiap perbuatan penting yang tidak dimulai dengan
"Basmalah", maka perbuatan tersebut cacat".
Kata Rabbun meliputi segala macam pemeliharaan, penjagaan, dan juga
pendidikan, dan pengasuhan.
Untuk semua pemeliharaan, penjagaan, pendidikan, dan perlindungan itulah kita
diajarkan mengucapkan puji sukur kepada-Nya “Rabbil Alamin” Tuhan seluruh alam
Karena Allah yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini, maka Dia pulalah
yang patut disembah.
Yang dimaksud dengan "$iratal-Mustaqim" ialah agama Islam atau kitab Allah (AI-
Qur'an).
Kelompok orang yang dianugerahi nikmat. oleh Allah yaitu para nabi, para siddiqin,
para syuhada, dan orang-orang saleh.
B. SURAH AN-NAAS (Manusia)
Katakanlah
Raja manusia
Aku berlindung Sembahan
manusia
Kepada Tuhan
manusia Dari kejahatan
(bisikan)setan
yang
tersembunyi
Yang membisikan
(kejahatan) Ke dalam dada
manusia
Dan manusia Dari jin
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 20
Terjemahan
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)
manusia
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan
manusia.
6. Dari (golongan) jin dan manusia.
Penjelasan
Umat Islam diperintah mohon perlindungan kepada Allah, karena Allah itu "Rabbin-
nas" pemelihara manusia, "Malikin-nas" Raja manusia, dan "Ilahin nas" Tuhan bagi
manusia.
Bisikan dalam hati yang menghasilkan keraguan (was-was) bisa datang dari jin atau
manusia.
C. SURAH AL FALAQ (Cuaca Subuh)
Kepada tuhan
yang menguasai
subuh (fajar)
(Perempuan-
perempuan)
penyihir yang
meniup pada
bunul-bunul
Dari kejahatan
(makhluknya) Dan dari kejahatan
Malam apabila
telah gelap gulita Orang yang dengki
Apabila ia dengki
Terjemahankan Surah di atas dengan benar
Penjelasan Surah An-Nas dan Al-Falaq disebut sebagai “Al Muawwizataini” yakni dua surah
perlindungan. Tuhan melindungi kita dari kemungkinan-kemungkinan bahaya yang terkandung
pada pergantian siang dan malam. Adanya bahaya dan kejahatan mantra sang dukun serta kejahatan para pendengki
yang menyebabkan manusia harus minta perlindungan kepada Allah swt. Dengki adalah merasa sakit hati melihat nikmat yang dianugerahkan Allah kepada
seseorang padahal dia sendiri tidaklah dirugikan oleh pemberian Allah itu
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 21
D. SURAH AL IKHLAS (Memurnikan Keesaan Allah)
Dialah Allah yang
Maha Esa
Allah tidak beranak
Allah tempat
meminta
Dan tidak
diperanakkan
Dan tidak ada
sesuatu yang
setara dengan Dia
Terjemahkan Surah di atas dengan benar!!
Penjelasan
Allah itu Esa, Zat yang tunggal, yang tidak terbilang Zatnya.
Tauhid (keesaan Allah) adalah inti dari aqidah Islamiyah.
Allah adalah tujuan permohonan secara langsung, tanpa perantara.
Ajaran Islam menolak segala macam kemusyrikan dan menetapkan prinsip tauhid.
“kufu” artinya sesuatu yang mengimbangi dan menyerupai dalam perbuatan dan
kekuasaan
A. Pilihlah salah satu huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1) Surah AI-FatiDah disebut juga "Sab'ul-Masani", yang artinya ....
a. diulang-ulang b. tujuh yang diulang-ulang .
c. pendahuluan d. pengulangan ayat ketujuh
2) Surah AI-Fatihah termasuk Makkiyah yang terdiri dari tujuh ayat ....
a. termasuk basmalah
b. tidak termasuk basmalah
c. termasuk basmalah dan ta'awwudz
d. termasuk ta'awwudz
3) Kata "Rabbun". meliputi segala macam pemeliharaan, ....
a. pendidikan b. penjagaan
c. pengasuhan d. semua benar
4) Allah menguasai penuh akan hari pembalasan, hal ini diungkapkan dalam ayatnya ....
a. b.
c. d.
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 22
5) Allah adalah penguasa manusia, terungkap dalam ayat ....
a. b.
c. d.
6) Dalam surah An-Nas kita diminta untuk berlindung kepada Allah dari bisikan/kejahatan
....
a. jin b. manusia
c. jin dan manusia d. jin, setan, dan manusia
7) "Al-Muawwizatain" yakni dua surah perlindungan yaitu ....
a. An-Nas dan AI-Falaq b. An-Nas dan AI-Ikhlas
c. AI-Falaq d. AI-Ikhlas dan AI-Kafirun
8) …………………akan merasa sakit hati melihat nikmat yang dianugerahkan Allah kepada
seseorang.
a. pendendam b. pendengki
c. pengkhianat d. pengumpat
9) Arti kata yang bergaris bawah pada ayat berikut adalah ....
a. Allah tempat bergantung b. Allah tempat meminta
c. Allah tempat mengadu d. Allah tempat kembali
10) Umul qur‟an artinya
a. pembukaan al qur‟an b. awal a qur‟an
b. induk al qur‟an c. akhir al qur‟an
B. Jawablah soal-soal di bawah ini
1. Mengapa surah Al-Fatihah disebut juga "Ummul-Qur'an"?
2. Dalam surah An-Nisa ayat 69 dijelaskan ada beberapa kelompok orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah. Siapakah mereka itu?
3. Siapakah yang membisik-bisikkan (was-was) ke dalam hati manusia?
4. Coba jelaskan dengan singkat yang dimaksud ayat
5. Beri contoh apa yang disebut tauhid uluhiyah dan rububiyah
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 23
MODUL IV
IMAN DAN IBADAH
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Hadis Tentang Ciri Iman dan Ibadah Yang Diterima Allah
KOMPETENSI DASAR
Menulis hadis tentang iman dan ibadah
Menterjemahkan hadis tentang iman dan ibadah
Menghafalkan hadis tentang iman dan ibadah
Menjelaskan keterkaitan isi kandungan hadis tentang iman dan ibadah dalam
fenomena kehidupan dan akibatnya
Menerapkan isi kandungan hadis tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 24
A. Hadits tentang Iman dan Ibadah
رواه ابن ماجه عن على ابن ابى طالب
رواه مسلم عن ابى هريرة
رواه البزر عن الضحاق
Hadits Pertama : Iman itu ialah dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diucapkan dengan perbuatan (HR.Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib) Hadits Kedua : Jibril berkata “Kabarkanlah kepadaku tentang iman Rasulullah SAW bersabda “Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “ (HR. Muslim dari Umar Ibn Khattab) Hadits Ketiga : Iman itu ada 71 cabang, yang palin utama ialah ucapan laa ilaaha illallah, sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan, adapun mau juga sebagian dari iman (HR. Muslim dari Abu Hurairah) Hadits Keempat : Allah SWT. Berfirman “aku adalah sebaik-baik sekutu, barang siapa mempersekutukan aku dengan yang lain berarti ia telah diserahkan sekutu itu, wahai mansusia ! beramallah kalian dengan ikhlash karena Allah sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang kecuali yang didasari keikhlasankepada-Nya, janganlah kalian mengucapkan “ini demi Allah dan ini demi kekeluargaan, tidak sedikitpun karena Allah, jangan pula kalian mengucapkan, ini demi Allah da ini demi pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah ( HR.al-Bazzar dari ad Dahaq)
Keterkaitan Antara Iman dan Ibadah 1. Iman menjadi salah satu syarat diterimanya ibadah 2. Beriman harus dapat dibuktikan dengan cara beribadah 3. Iman tanpa pembuktian ibadah adalah dusta 4. Ibadah yang dilakukan harus ikhlas semata karena Allah 5. Menduakan niat dalam ibadah/iman tidak akan diterima oleh Allah SWT
Modul Al Qur’an Hadits Kelas VII Akselerasi-Trimester I 25
Penerapan Iman dan Ibadah 1. Memiliki rasa senang terhadap hadits nabi sebagai petunjuk 2. Gemar mempelajari hadits 3. Meyakini kebenaran islam berdasarkan hadits beliau 4. Melaksanakan ajaran yang terdapat dalam sunnah Rasul 5. Senantiasa berusaha meningkatkanmutu amal agar ibadah diterima Allah sebagai
amal sholeh 6. Tidak menyekutukan Allah 7. Memurnikan niat dalam segala har untuk mengharap ridha Allah
Artikanlah hadits berikut !