61
Menggunakan Menggunakan Pendekatan Pendekatan Rezim Rezim Anti Anti Pencucian Pencucian Uang Uang Berdasarkan Berdasarkan UU No. 8/2010 UU No. 8/2010 untuk untuk Memperkuat Memperkuat Pencegahan Pencegahan dan dan Pemberantasan Pemberantasan Tipikor Tipikor Yunus Husein, Kepala PPATK

Money laundring

  • Upload
    tokpri

  • View
    120

  • Download
    25

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPATK & peranannya dalam pemberantasan tipikor

Citation preview

Page 1: Money laundring

MenggunakanMenggunakan

PendekatanPendekatan

RezimRezim

Anti Anti PencucianPencucian

UangUang

BerdasarkanBerdasarkan

UU No. 8/2010 UU No. 8/2010 untukuntuk

MemperkuatMemperkuat

PencegahanPencegahan

dandan

PemberantasanPemberantasan

TipikorTipikor

Yunus

Husein, Kepala

PPATK

Page 2: Money laundring

Topik••

TerobosanTerobosan PemberantasanPemberantasan TipikorTipikor MelaluiMelalui PendekatanPendekatan UU 8/2010UU 8/2010

••

RezimRezim APU APU berdasarkanberdasarkan UU 8/2010UU 8/2010

••

HukumHukum AcaraAcara -- PenyelidikanPenyelidikan, , PenyidikanPenyidikan, , PenuntutanPenuntutan dandan PemeriksaanPemeriksaan didi PengadilanPengadilan

••

KerjasamaKerjasama PertukaranPertukaran InformasiInformasi

••

StatistikStatistik PelaporanPelaporan dandan HasilHasil AnalisisAnalisis

Page 3: Money laundring

Terobosan

Pemberantasan

Tipikor

dalam UU PPTPPU

Paradigma

follow the money

dalam

memberantas

TP Korupsi;

Penerobosan

Rahasia

dan

Kode

Etik;

TP Korupsi

sebagai

Tindak

Pidana

Asal

TPPU (Ps. 2);

Penyidik

TP asal

sebagai

penyidik

TPPU berindikasi

TP asal

korupsi

(Penjelasan

Pasal

74); 

Penundaan, Penghentian

Sementara

dan

Pemblokiran

Transaksi;

Pembuktian

terbalik

lebih

tegas

(Pasal

77);

Pemeriksaan

in absensia

(Pasal

79);

Kerjasama

Pertukaran

Informasi

untuk

Penelusuran

Aset.

3

Page 4: Money laundring

4

Rezim APU Berdasarkan

UU 8/2010

Page 5: Money laundring

5 5

DEFINISI PENCUCIAN UANGDEFINISI PENCUCIAN UANGUpaya untuk mengaburkan asal usul harta kekayaan dari hasil tindak pidana sehingga harta kekayaan

tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.

“Placing, Receiving or Controlling Dirty Money is Money Laundering”

Page 6: Money laundring

6 6

PROSES PENCUCIAN UANGPROSES PENCUCIAN UANG

Placement

Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan

Layering

Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana

Integration

Mengembalikan dana yang telah tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman

Page 7: Money laundring

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANGTINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,

Menghibahkan, menitipkan, membawa ke Luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan 

dengan mata uang atau surat berharga,Atau perbuatan lain atas harta kekayaan

ara(Pasal 3 UU TPPU)

Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkanAsal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak‐hak,

Atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan (Pasal 4)

Setiap orang yang menerima, atau menguasai Penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, 

Sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakanHarta kekayaan (Pasal 5)

Pasal 3, UU No. 8 Tahun 2010

PELAKU AKTIF: pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Pasal 4, UU No. 8 Tahun 2010Pasal 4, UU No. 8 Tahun 2010

pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).miliar rupiah).

Pasal 5, UU No. 8 Tahun 2010:

PELAKU PASIF: dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Page 8: Money laundring

a. KORUPSI;b. penyuapan;c. narkotika;d. psikotropika;e. penyelundupan tenaga kerja;f. penyelundupan imigran;g. di bidang perbankan;h. di bidang pasar modal;i. di bidang perasuransian;j. kepabeanan;k. cukai;l. perdagangan orang;m. perdagangan senjata gelap;n. terorisme;o. penculikan;

p. pencurian;q.q. penggelapan;penggelapan;r.r. penipuan;penipuan;s.s. pemalsuan uang;pemalsuan uang;t.t. perjudian; perjudian; u.u. prostitusi;prostitusi;v.v. di bidang perpajakan;di bidang perpajakan;w.w. di bidang kehutanan; di bidang kehutanan; x.x. di bidang lingkungan hidup; di bidang lingkungan hidup; y.y. di bidang kelautan dan perikanan; di bidang kelautan dan perikanan;

atau atau z.z. tindak pidana lainnya yang diancam tindak pidana lainnya yang diancam

dengan pidana penjara 4 (empat) dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebihtahun atau lebih;;

TINDAK PIDANA ASAL TINDAK PIDANA ASAL (PASAL 2 UU PPTPPU)(PASAL 2 UU PPTPPU)

Page 9: Money laundring

Menghilangkan motivasi pelaku kejahatan

Hasil kejahatan “as Blood of the Crime”

Harta kekayaan adalah titik terlemah dari rantai kejahatan

Efektivitas penegakan hukum/pencegahan tindak pidana (menambah sanksi/penghukuman).

Kesulitan membuktikan perbuatan pidana dan pertanggungjawaban aktor intelektual kejahatan diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil kejahatan (“follow the money”).

Lebih adil dan lebih jauh jangkauannya.

9

Pendekatan Follow the MoneyFollow the Money

Page 10: Money laundring

1010

REZIM ANTI PENCUCIAN UANGREZIM ANTI PENCUCIAN UANG

PRESIDEN

DPR MASYARAKAT KOMITE KOORDINASI NASIONAL

PPATKKerjasama

Internasional

LBG PENGAWAS & PENGATUR

Penyedia Jasa KeuanganBank & Non Bank

PELAPOR

PENYIDIK PENUNTUT HAKIMPROSES HUKUM

BEA CUKAI

LEMBAGA PENEGAKAN HUKUM & PERADILAN

Kerjasama Dalam Negeri

KEJAHATAN ASALHASIL KEJAHATAN LAW ENFORCEMENT APPROACH

Penyedia Barangdan/atau Jasa Lain

Lbg. Pemerintah & SwastaLbg. Penerima Lap. Profesi

Page 11: Money laundring

11

LAW ENFORCEMENT APPROACH

ANTI MONEY LAUNDERING APPROACH

+ PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

KRIMINALITAS

KRIMINALITAS MENURUN

INTERGRITAS & STABILITAS SISTEM KEUANGAN

MENINGKAT

TUJUAN AKHIRTUJUAN AKHIR

Page 12: Money laundring

Tanggung Jawab Personil Pegendali KorporasiTanggung Jawab Personil Pegendali Korporasi

Pasal 6 Ayat (1)Pasal 6 Ayat (1)

Dalam 

hal 

tindak 

pidana 

pencucian 

uang 

sebagaimana  Dalam 

hal 

tindak 

pidana 

pencucian 

uang 

sebagaimana  

dimaksud 

dalam 

Pasal 

3, 

Pasal 

4, dan 

Pasal 

dilakukan 

oleh dimaksud 

dalam 

Pasal 

3, 

Pasal 

4, dan 

Pasal 

dilakukan 

oleh 

Korporasi, 

pidana 

dijatuhkan 

terhadap 

Korporasi 

dan/atau Korporasi, 

pidana 

dijatuhkan 

terhadap 

Korporasi 

dan/atau 

Personil Pengendali Korporasi.Personil Pengendali Korporasi.

Penjelasan:Penjelasan:Korporasi 

mencakup 

kelompok 

terstruktur, 

orang 

atau Korporasi 

mencakup 

kelompok 

terstruktur, 

orang 

atau 

lebih, 

eksis 

dalam 

waktu 

tertentu, 

bertujuan 

untuk 

mencari lebih, 

eksis 

dalam 

waktu 

tertentu, 

bertujuan 

untuk 

mencari 

keuntungan finansial atau non finansial.keuntungan finansial atau non finansial.

Page 13: Money laundring

PIHAK PELAPORPIHAK PELAPORPASAL 17PASAL 17

UU NO. 8 TAHUN 2010UU NO. 8 TAHUN 2010

a.

Penyedia Jasa Keuangan: Bank, perusahaan pembiayaan, asuransi dan pialang asuransi, 

dana pensiun lembaga keuangan, perusahaan efek, manajer 

investasi, kustodian, wali amanat, perposan, pedagang valas, 

penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu, 

penyelenggara e‐money

dan/atau  e‐wallet; koperasi simpan 

pinjam, pegadaian, perusahaan perdagangan berjangka 

komoditas, atau penyelenggara kegiatan usaha pengiriman 

uang. 

b.

penyedia barang dan/atau jasa lain:meliputi perusahaan properti/agen properti, pedagang 

kendaraan bermotor, permata dan perhiasan/logam mulia, 

barang seni dan antik; atau balai lelang. 

Page 14: Money laundring

14

JENIS LAPORAN

LAPORAN PENYEDIA JASA KEUANGAN:•

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM);

Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT);•

Laporan Transaksi Transfer Dana ke dan dari Luar Negeri;

LAPORAN PENYEDIA BARANG-JASA•

Laporan Transaksi > Rp. 500 Juta.

LAP. PEMBAWAAN UANG TUNAI KE&DARI LUAR NEGERI

Page 15: Money laundring

15

(Suspicious Transaction Report(Suspicious Transaction Report––STR)STR)

Transaksi Tidak Wajar (unusual):(Pasal 1 angka 5 UU PPTPPU)

1. menyimpang dari profil, karakteristik atau pola kebiasaan transaksi nasabah;

2. bertujuan untuk menghindari pelaporan transaksi; 3. dilakukan/batal dilakukan diduga dengan

menggunakan harta kekaayaan berasal dari tindak pidana.

4. TK yang diminta PPATK karena melibatkan harta kekayaan yg diduga berasal dr hasil TP.

Dilaporkan plg lama 3 hari sejak PJK mengetahui adanya unsur TKM.

Laporan Transaksi Keuangan MencurigakanLaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM)(LTKM)

Page 16: Money laundring

16

(Cash Transaction Report (Cash Transaction Report –– CTR)CTR)

Transaksi keuangan yg dilakukan dengan uang kertas dan atau uang logam (Pasal 1 angka 6);Dalam jumlah kumulatif sebesar Rp 500 juta rupiah atau lebih atau mata uang asing yang nilainya setara, baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali transaksi dalam satu hari (Pasal 23 ayat (1) huruf b));Transaksi tersebut antara lain berupa transaksi penerimaan, penarikan, penyetoran, penitipan, baik yang dilakukan dengan uang tunai maupun instrumen pembayaran yang lain, misalnya traveller cheque, cek dan bilyet giro;Dilaporkan paling lama 14 hari sejak tanggal transaksi.

Laporan Transaksi Keuangan TunaiLaporan Transaksi Keuangan Tunai

Page 17: Money laundring

17

Dari dan ke Luar Negeri (Ps. 23 ayat (1) huruf c)Dari dan ke Luar Negeri (Ps. 23 ayat (1) huruf c)

Besarnya jumlah Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri yang wajib dilaporkan diatur dengan Peraturan Kepala PPATK.

Dilakukan paling lama 14 hari sejak tanggal transaksi dilakukan;

Pelaksanaan kewajiban dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun.

Transaksi Keuangan Transfer DanaTransaksi Keuangan Transfer Dana

Page 18: Money laundring

18

PelaporanPelaporan oleholeh PenyediaPenyedia BarangBarangdan/Jasadan/Jasa LainnyaLainnya (Ps. 27)(Ps. 27)

PBJ wajib menyampaikan kepada PPATK transaksi yang dilakukan oleh pengguna jasa dengan mata uang rupiah dan atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp. 500 Juta.

Disampaikan paling lama 14 hari sejak tanggal transaksi dilakukan.

Page 19: Money laundring

19

Laporan Pembawaan Uang TunaiLaporan Pembawaan Uang Tunai

Setiap orang yang membawa uang tunai dlm mata uang rupiah dan/asing dan/atau instrumen pembayaran lain dlm bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro ke dalam atau ke luar daerah kepabean RI sejumlah Rp 100 juta atau lebih, atau mata uang asing yang nilainya setara, harus melaporkan ke Ditjen Bea dan Cukai

Ditjen Bea dan Cukai wajib menyampaikan laporan tentang informasi yang diterimanya tersebut kepada PPATK selama jangka waktu 5 hari kerja

Pelanggaran dikenai sanksi denda 10% dari seluruh jumlah, paling banyak Rp. 300 Juta.

Page 20: Money laundring

20

Financial Intelligence Unit (Badan Intelijen Keuangan);

Dasar Pembentukan UU No.15/2002, UU 25/2003, UU 8/2010;

Bertanggung jawab langsung kepada Presiden;

PPATK tidak berada di bawah suatu Departemen, Kementerian atau Lembaga Negara;

Personil berasal dari beberapa instansi terkait;

Laporan pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan kepada Presiden dan DPR setiap 6 bulan.

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)KEUANGAN (PPATK)

Page 21: Money laundring

21

Pencegahan dan Pemberantasan TPPU; Pengelolaan data dan informasi; Pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor; Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi

Transaksi Keuangan berindikasi TPPU atau tindak pidana lain.

FUNGSI PPATK (Pasal 40)

Page 22: Money laundring

22

Meminta data dan informasi dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yg memiliki kewenangan mengelola data dan informasi, termasuk dari lembaga yg menerima laporan dari profesi ttt;

Menetapkan pedoman identifikasi TKM;

Mengoordinasikan upaya pencegahan TPPU dengan instansi terkait;

Memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya PPTPPU;

Mewakili pemerintah RI dalam forum internasional berkaitan dengan PP TPPU;

Menyelenggarakan diklat APU;

Menyelenggarakan sosialisasi PP TPPU.

WEWENANG PPATK (Pasal 41)

Page 23: Money laundring

23

Meminta dan menerima laporan dari Pelapor;

Meminta info kpd instansi/pihak terkait;

Meminta info kepada pelapor berd. Pengembangan analisis;

Meminta info kepada pelapor berd. Permintaan penegak hukum atau mitra kerja LN;

Meneruskan info dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, DN-LN;

Menerima laporan/info dr masyarakat;

Meminta keterangan pelapor & pihak terkait ttg dugaanTPPU;

Rekomendasi intersepsi/penyadapan;

Meminta PJK menghentikan sementara transaksi;

Meminta info pkbgn penyelidikan dan penyidikan;

Mengadakan keg. Administratif;

Meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kpd penyidik.

FUNGSI ANALISIS DAN PEMERIKSAAN PPATK (Ps. 44)

Page 24: Money laundring

Output PPATKLAPORAN HASIL ANALISIS

PPATK meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada 

penyidik (Pasal 44 ayat (1) huruf l).

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Dalam hal ditemukan adanya indikasi TPPU atau tindak pidana 

lainnya, PPATK menyerahkan Hasil Pemeriksaan kepada 

penyidik untuk dilakukan penyidikan (Pasal 64 ayat (2))

Penjelasan: Laporan Hasil Pemeriksaan PPATK diserahkan kepada Kepolisian 

Negara Republik Indonesia dan Kejaksaan Republik Indonesia dan tembusannya

disampaikan kepada penyidik lain sesuai kewenangannya berdasarkan UU No.8 

Tahun 2010.

Page 25: Money laundring

25

Bila PPATK menerima LTKM C, maka tugas analis akan meneliti aliran sumber dana (source of fund) sampai ke layer A dan

aliran dana yang keluar sampai ke layer E

A→B→C→D→E

Page 26: Money laundring

26

“Hasil analisis PPATK merupakan informasi intelijen keuangan yang bersifat sangat rahasia dan tidak dapat diberikan kepada pihak lain serta hanya dapat digunakan untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan ketentuan Pasal 11-16 UU PPTPPU”.

HASIL ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN YANG BERINDIKASI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG/TINDAK PIDANA LAIN

LHA Berisi:1. Kasus Posisi2. Profil Nasabah3. Hasil Analisis4. Kesimpulan

Lembar Feed Back

Page 27: Money laundring

PENUNDAAN TRANSAKSIPENUNDAAN TRANSAKSI oleh Penyedia Jasa Keuanganoleh Penyedia Jasa Keuangan

PASAL 26PASAL 26

(1)

Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.

(2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a.

melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan

yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

(1);

b.

memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c.

diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

Page 28: Money laundring

PENUNDAAN TRANSAKSI PENUNDAAN TRANSAKSI  oleholeh

PenyediaPenyedia

JasaJasa

KeuanganKeuangan

$

PJK

SUSPEND TRANSACTION

Berita acara penundaan Transaksi

dan

memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.

Melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.

PPATK, wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

TRANSAKSI DILANJUTKAN

TRANSAKSI DITOLAK

5 HARI KERJA

MELAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI

Page 29: Money laundring

PENGHENTIAN SEMENTARA TRANSAKSI PENGHENTIAN SEMENTARA TRANSAKSI  atasatas

PermintaanPermintaan

PPATKPPATK

PASAL 44 HURUF i Jo PASAL 65 PASAL 44 HURUF i Jo PASAL 65

PPATK dapat meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi dalam

rangka

PPATK melaksanakan

fungsi

analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi

Dalam hal penyedia jasa keuangan memenuhi permintaan PPATK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaan penghentian sementara dicatat dalam berita acara penghentian sementara transaksi.

Penghentian sementara transaksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

65 ayat (1) dilaksanakan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja setelah

menerima berita acara penghentian sementara Transaksi.

PASAL 44 HURUF I Jo PASAL 66 PASAL 44 HURUF I Jo PASAL 66

PPATK dapat memperpanjang penghentian sementara transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja

untuk melengkapi hasil analisis atau pemeriksaan yang akan disampaikan kepada penyidik.

Page 30: Money laundring

PenghentianPenghentian

SementaraSementara

TransaksiTransaksi

atasatas PermintaanPermintaan

PPATKPPATK

$

PJK

MEMINTA PJK UNTUK SUSPEND TRANSACTION

MAX 5 HARIDalam hal penyedia jasa keuangan memenuhi permintaan PPATK, pelaksanaan penghentian sementara (suspend transaction) dicatat dalam berita acara penghentian sementara transaksi.

APGAKUM

+DAPAT

DIPERPANJANG MAX 15 HARI

MEMERINTAHKAN PJK UNTUK MELAKUKAN PEMBLOKIRAN

PASAL 71 UU NO. 8/2010

HASIL PEMERIKSAAN

HAKIM MEMUTUSKAN HARTA KEKAYAAN SEBAGAI ASET

NEGARA ATAU DIKEMBALIKAN KEPADA YANG BERHAK

PASAL 67 UU NO. 8/2010

Page 31: Money laundring

HUKUM ACARA   (KEWENANGAN APARAT PENEGAK HUKUM DALAM 

LIDIK, SIDIK, TUT & PEMERIKSAAN PENGADILAN  TERHADAP PERKARA TPPU)

Page 32: Money laundring

ASAS UMUM1.

Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan serta pelaksanaan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini

(Pasal

68);

2. Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana pencucian uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya (Pasal 69);

Page 33: Money laundring

PERLUASAN ALAT BUKTI (Pasal

73)

Alat bukti yang sah dalam pembuktian tindak pidana pencucian 

uang ialah:a.

alat

bukti

sebagaimana

dimaksud

dalam

Hukum

Acara

Pidana; dan/atau; b.

alat

bukti

lain berupa

informasi

yang diucapkan, 

dikirimkan, diterima, atau

disimpan

secara

elektronik

dengan

alat

optik

atau

alat

yang serupa

optik

dan

Dokumen.

Dokumen adalah data, rekaman, atau informasi yang dapat  dilihat,  dibaca,  

dan/atau didengar, yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, 

baik yang tertuang di atas kertas atau benda fisik apa pun selain kertas maupun yang 

terekam secara elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada:

a.

tulisan, suara, atau gambar;b.

peta, rancangan, foto, atau sejenisnya;c.

huruf, tanda, angka, simbol, atau perforasi yang memiliki makna atau dapat 

dipahami oleh orang yang mampu membaca atau memahaminya.

(Pasal

1 Angka

16)

Page 34: Money laundring

PENYIDIKANPASAL 74 DAN PASAL 75PASAL 74 DAN PASAL 75UU NO. 8 TAHUN 2010UU NO. 8 TAHUN 2010

Penyidikan tindak pidana pencucian uang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal sesuai dengan ketentuan hukum acara dan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain menurut Undang-

Undang ini.

Dalam hal penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup terjadinya tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana asal, penyidik menggabungkan penyidikan tindak pidana asal dengan penyidikan tindak pidana pencucian uang dan memberitahukannya kepada PPATK.

Sesuai

dengan

Penjelasan

Pasal

74, yang dimaksud

dengan

Penyidik

tindak

pidana

asal

adalah

Kepolisian

Negara RI, Kejaksaan, KPK, Penyidik

pada

BNN dan

Ditjen

Pajak

serta

Ditjen

Bea dan

Cukai.

Page 35: Money laundring

PENUNTUTAN

PASAL 76 UU NO. 8 TAHUN 2010PASAL 76 UU NO. 8 TAHUN 2010

Penuntut umum wajib menyerahkan berkas perkara tindak pidana pencucian uang kepada pengadilan negeri paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya berkas perkara yang telah dinyatakan lengkap.

Dalam hal penuntut umum telah menyerahkan berkas perkara kepada pengadilan negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ketua pengadilan negeri wajib membentuk majelis hakim perkara tersebut

paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya berkas perkara

tersebut.

Page 36: Money laundring

PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILANPASAL 79 S.D PASAL 82 UU TPPUPASAL 79 S.D PASAL 82 UU TPPU

Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak

pidana

(Pasal

77).

Dalam pemeriksaan di sidang pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, hakim memerintahkan terdakwa agar membuktikan bahwa Harta Kekayaan yang terkait dengan perkara bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)

(Pasal

78 ayat

(1)).

Terdakwa membuktikan bahwa Harta Kekayaan yang terkait dengan perkara bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan cara mengajukan

alat bukti yang cukup

(Pasal

78 ayat

(2)).

Dalam hal terdakwa telah dipanggil secara sah dan patut tidak hadir di sidang pengadilan tanpa alasan yang sah, perkara dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya terdakwa

(In-absentia) (Pasal

79).

Page 37: Money laundring

SUSPEND TRANSACTION  oleh

Aparat

Penegak

Hukum

PASAL 70 UU NO. 8 TAHUN 2010PASAL 70 UU NO. 8 TAHUN 2010

Penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang memerintahkan Pihak Pelapor untuk melakukan penundaan Transaksi terhadap Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

Perintah penyidik, penuntut umum, atau hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan secara jelas mengenai:a.nama dan jabatan yang meminta penundaan Transaksi; b.identitas setiap orang yang Transaksinya akan dilakukan penundaan; c.alasan

penundaan

Transaksi; dand.tempat

Harta

Kekayaan

berada.

Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

paling lama 5 (lima) hari kerja.

Pihak Pelapor wajib melaksanakan penundaan Transaksi sesaat setelah surat perintah/permintaan penundaan Transaksi diterima dari penyidik, penuntut umum, atau hakim.

Pihak Pelapor wajib menyerahkan berita acara pelaksanaan penundaan Transaksi kepada penyidik, penuntut umum, atau hakim yang meminta penundaan Transaksi paling lama 1 (satu) hari kerja sejak tanggal pelaksanaan penundaan Transaksi.

Page 38: Money laundring

Alur

Proses

Suspend Transaction  Yang Diperintahkan

oleh

Aparat

Penegak

Hukum

APGAKUM MEMERINTAHKAN PJK UNTUK MELAKUKAN SUSPEND TRANSACTION

MAX 5 HARI

$

PJK

Penundanaan

Transaksi

terhadap Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana harus dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan secara jelas mengenai:a.nama dan jabatan yang meminta penundaan Transaksi; b.identitas setiap orang yang Transaksinya akan dilakukan penundaan; c.alasan

penundaan

Transaksi; dand.tempat

Harta

Kekayaan

berada.

PENYIDIK TINDAK ASAL :1.

KEPOLISIAN2.

KEJAKSAAN3.

KPK4.

BNN5.

DITJEN PAJAK6.

DITJEN BEA CUKAI

PENUNTUT UMUM

HAKIM

Pihak Pelapor melaksanakan penundaan Transaksi sesaat setelah surat perintah/permintaan penundaan Transaksi diterima dan wajib menyerahkan berita acara pelaksanaan penundaan Transaksi kepada penyidik, penuntut umum, atau hakim yang meminta penundaan Transaksi paling lama 1 (satu) hari kerja sejak tanggal pelaksanaan penundaan Transaksi.

Page 39: Money laundring

PEMBLOKIRAN OLEH APGAKUM (Pasal

71)

3.

Pemblokiran

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1) dilakukan

paling lama 30 hari

kerja.

4.

Dalam hal jangka waktu pemblokiran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berakhir, Pihak Pelapor wajib mengakhiri pemblokiran demi hukum.

5.

Pihak Pelapor wajib melaksanakan pemblokiran sesaat setelah surat perintah pemblokiran diterima dari penyidik, penuntut umum, atau hakim.

6.

Pihak Pelapor wajib menyerahkan berita acara pelaksanaan pemblokiran kepada penyidik, penuntut umum, atau hakim yang memerintahkan pemblokiran paling lama 1 (satu) hari kerja sejak tanggal pelaksanaan pemblokiran.

7.

Harta Kekayaan yang diblokir harus tetap berada pada Pihak Pelapor yang bersangkutan.

1.

Penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang memerintahkan Pihak Pelapor untuk melakukan pemblokiran Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dari:a.

setiap orang yang telah dilaporkan oleh PPATK kepada penyidik;b.

tersangka; atau c.

terdakwa.

2.

Perintah penyidik, penuntut umum, atau hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan secara jelas mengenai:a.

nama dan jabatan penyidik, penuntut umum, atau hakim; b.

identitas setiap orang yang telah dilaporkan oleh PPATK kepada penyidik, tersangka, atau terdakwa;

c.

alasan

pemblokiran; d.

tindak

pidana

yang disangkakan

atau

didakwakan; dane.

tempat

Harta

Kekayaan

berada.

Page 40: Money laundring

NONO MATERIMATERI UU NO. 8/2010UU NO. 8/2010

1. APGAKUM KEPOLISIAN, KEJAKSAAN, KPK, BNN, DITJEN PAJAK, DITJEN BEA CUKAI, PENUNTUT UMUM ATAU HAKIM

2. JANGKA WAKTU PEMBLOKIRAN MAX 30 HARI

3. PEMBUATAN BERITA ACARA OLEH PJK ADA, 1 HARI KERJA SEJAK TANGGAL PEMBLOKIRAN

4. TEMPAT HARTA KEKAYAAN TETAP BERADA PADA PJK

Pemblokiran oleh Apgakum

Page 41: Money laundring

PENANGANAN HARTA KEKAYAAN

1. Dalam hal tidak ada orang dan/atau pihak ketiga yang mengajukan keberatan dalam waktu 20 (dua puluh) hari sejak tanggal penghentian sementara Transaksi, PPATK menyerahkan penanganan Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana tersebut kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan.

2. Dalam hal yang diduga sebagai pelaku tindak pidana tidak ditemukan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari, penyidik dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan negeri untuk memutuskan Harta Kekayaan tersebut sebagai aset negara atau dikembalikan kepada yang berhak.

3. Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memutus dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari.

Pasal 67 UU 8/2010

Page 42: Money laundring

PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR DAN SAKSIPASAL 83 S.D PASAL 87PASAL 83 S.D PASAL 87

UU NO. 8 TAHUN 2010UU NO. 8 TAHUN 2010Pejabat dan pegawai PPATK, penyidik, penuntut umum, atau hakim wajib merahasiakan Pihak Pelapor dan pelapor

(Pasal

83 ayat

(1)).

Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan hak kepada pelapor atau ahli warisnya untuk menuntut ganti kerugian melalui pengadilan

(Pasal

83 ayat

(2)).

Setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang wajib diberi pelindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk keluarganya

(Pasal

84).

Di sidang pengadilan, saksi, penuntut umum, hakim, dan orang lain yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang yang sedang dalam pemeriksaan dilarang menyebutkan nama atau alamat pelapor atau hal lain yang memungkinkan dapat terungkapnya identitas pelapor

(Pasal

85).

Setiap orang yang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan tindak pidana pencucian uang wajib diberi pelindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk keluarganya

(Pasal

86).

Pelapor dan/atau saksi tidak dapat dituntut, baik secara perdata

maupun pidana, atas laporan dan/atau kesaksian yang diberikan oleh yang bersangkutan

(Pasal

87).

Page 43: Money laundring

PENYITAAN TAMBAHAN

PASAL 81PASAL 81UU NO. 8 TAHUN 2010UU NO. 8 TAHUN 2010

Dalam hal diperoleh bukti yang cukup bahwa masih ada Harta 

Kekayaan yang belum disita, hakim memerintahkan jaksa penuntut 

umum untuk melakukan penyitaan Harta Kekayaan tersebut.

Page 44: Money laundring

Pelaksanaan kewajiban pelaporan oleh pihak pelapor dikecualikan dari kerahasiaan yg berlaku bagi pihak pelapor ybs (Ps. 28);

Dalam melaksanakan kewenangannya, terhadap PPATK tidak berlaku ketentuan peraturan perundang- undangan dan kode etik yang mengatur kerahasiaan (Ps. 45);

Dalam meminta keterangan bagi penyidik, penuntut umum, atau hakim tidak berlaku ketentuan peraturan perundang perundang-undangan yg mengatur rahasia bank dan kerahasiaan transaksi keuangan lainnya (Ps. 72 ayat (2).

PenerobosanPenerobosan RahasiaRahasia dandan KodeKode EtikEtik

Page 45: Money laundring

45

Tindak Pidana LainTindak Pidana Lain

Pejabat atau pegawai PPATK, penyidik, penuntut umum,hakim, dan 

Setiap Orang yang memperoleh Dokumen atau keterangan dalam 

rangka pelaksanaan tugasnya menurut Undang‐Undang ini wajib 

merahasiakan Dokumen atau keterangan tersebut, kecuali untuk 

memenuhi kewajiban menurut Undang‐Undang ini. Pelanggaran pidana 

maks 4 thn (Ps 11).

Direksi, komisaris, pengurus atau pegawai Pihak Pelapor dilarang

memberitahukan kepada Pengguna Jasa atau pihak lain, baik secara

langsung maupun tidak langsung, dengan cara apa pun mengenai 

laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang sedang disusun atau

telah disampaikan kepada PPATK (Ps. 12 ayat (1).Pejabat atau pegawai 

PPATK atau Lembaga Pengawas dan Pengatur dilarang memberitahukan

laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang akan atau telah 

dilaporkan kepada PPATK secara langsung atau tidak langsung dengan 

cara apa pun kepada Pengguna Jasa atau pihak lain (Ps 12 ayat 

(3).Pidana penjara maks 5 tahun, denda maks 1 tahun.

Page 46: Money laundring

46

DAKWAAN KUMULATIF TPPU DAN KORUPSI

Putusan Pengadilan a.n Dolfy Christian

Bahwa DOLFY CHRISTIAN EFRAIM PALAR alias DOLFY telah terbukti:–

menguntungkan diri sendiri melalui penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a dan huruf b, ayat (2) dan ayat (3) UU No. 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

melakukan tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf a dan huruf c Undang-undang Nomor 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003

Page 47: Money laundring

47

Memenuhi Pasal 3 ayat (1) huruf a dan c UU TPPU

DOLFY selaku Bendahara gereja mengajukan permohonan pembukaan rekening, tapa sepengetahuan pengurus gereja. Rekening tersebut dipergunakan DOLFY untuk menempatkan dana Hasil Penyalahgunaan wewenang akan kegiatan Rekonsiliasi Rekening Antar Kantor yang dimilikinya sebesar Rp. 600 juta. (Memenuhi unsur Pasal 3 ayat (1) huruf a UU TPPU)

DOLFY telah melakukan beberapa transaksi dengan menggunakan rekening gereja tersebut melalui penarikan tunai dan ATM sebesar Rp. 395.800.000. Dana tunai tersebut kemudian dipergunakan untuk membeli sebidang tanah sebesar Rp. 16.000.000, servis kendraan pribadi Rp. 30.000.000, dan selebihnya untuk membiayai kebutuhan seharip hari. (memenuhi unsur Pasal 3 ayat (1) huruf c UU TPPU)

Page 48: Money laundring

48

Pembuktian Terbalik Kasus a.n Yudi Hernawan

Februari 2009

Tiga auditor dari Direktorat Pajak Departemen Keuangan (Yudi Hermawan (37), Agi Sugiono (42) dan Raden Handaru Ismoyojati (40)) divonis oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang, Jawa Barat terbukti telah melanggar UU No 15/2002 yang diubah menjadi UU 25/2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dari hasil kejahatan berupa penyuapan. Majelis hakim berhasil membuktikan ketiganya menerima uang gratifikasi dari Broadband Multimedia Tbk sebesar US$ 500.000 yang jika dikonversikan saat itu Rp 4,590 miliar.

Kasus ini berawal dari kecurigaan terhadap salah seorang terdakwa, Yudi yang merupakan Golongan II D pada institusi itu, memiliki sejumlah uang pada rekeningnya yang tidak sesuai dengan profil. Setelah ditelusuri, kemudian ditemukan keterkaitan antara kepemilikan rekening jumbo itu dengan tugas yang dijalaninya saat itu.

Yang paling menarik adalah, bahwa hakim dalam salah satu pertimbangannya menggunakan beban pembuktian terbalik, yakni menyatakan bahwa para terdakwa tidak bisa membuktikan bahwa uang yang mereka miliki dari hasil utang. Masing-masing terdakwa divonis penjara 5,6 dan 8 tahun.

Page 49: Money laundring

49

UU 46/2009

Pengadilan Tipikor•

Pasal

6

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi  sebagaimana dimaksud dalam berwenang 

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara:1.

Tindak Pidana Korupsi;

2. tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana 

asalnya adalah tindak pidana korupsi;3.

tindak pidana yang secara tegas dalam undang‐

undang lain ditentukan sebagai tindak pidana  korupsi.

Page 50: Money laundring

50

KerjasamaKerjasama PertukaranPertukaran InformasiInformasi

Page 51: Money laundring

51

KERJASAMA ANTAR LEMBAGAKERJASAMA ANTAR LEMBAGA

Bentuk kerjasama:Bentuk kerjasama:•• Pertukaran informasiPertukaran informasi..•• Pertukaran stafPertukaran staf..•• Sosialisasi dan pelatihan Sosialisasi dan pelatihan

bersamabersama..•• Kerjasama dituangkan Kerjasama dituangkan

dengan atau tanpa Nota dengan atau tanpa Nota Kesepahaman.Kesepahaman.

Page 52: Money laundring

52

PERTUKARAN INFORMASIPERTUKARAN INFORMASI

1.1. Pemberian Informasi Pemberian Informasi (outgoing exchange):(outgoing exchange):•• Atas dasar permintaan pihak lain (request)Atas dasar permintaan pihak lain (request)•• Atas dasar inisiatif PPATK (spontaneous)Atas dasar inisiatif PPATK (spontaneous)

2.2. Penerimaan Informasi Penerimaan Informasi (incoming exchange):(incoming exchange):•• Atas dasar permintaan PPATK (request)Atas dasar permintaan PPATK (request)•• Atas dasar inisiatif pihak lain (spontaneous)Atas dasar inisiatif pihak lain (spontaneous)

Page 53: Money laundring

53

Tata Cara Pertukaran InformasiTata Cara Pertukaran Informasi DalamDalam NegeriNegeri

1.

Diajukan secara tertulis yang ditandatangani sekurang-kurangnya oleh:a. Hakim Ketua Majelis yang menangani perkara.b. Pejabat setingkat Direktur di Polri.c. Pejabat setingkat Direktur di Kejagung atau pejabat.

setingkat Asisten Kejati.d. Pimpinan di KPK.e. Pejabat setingkat Direktur pada lembaga yg

mempunyai kewenangan pengawasan thd PJK (Regulator).f. Pimpinan lembaga yang memiliki kewenangan PPNS.

2. Permintaan informasi mencantumkan :a. Identitas nasabah dan nama PJK.b. Tujuan dan alasan permintaan informasi.c. Hubungan dengan dugaan TPPU atau TP asal.d. Tahapan penanganan perkara.e. Pernyataan menjaga kerahasiaan informasi.

Page 54: Money laundring

54

Tata Cara Pertukaran Informasi Dengan Pihak Luar Negeri

• Dilakukan dengan FIU negara lain (atas dasar MoU atau resiprositas);

• Berdasarkan norma yang diatur oleh the Egmont Group atau sesuai dengan ketentuan dalam MoU (bersifat rahasia, tidak diperbolehkan untuk diteruskan ke pihak lain, tidak dapat dijadikan barang bukti di pengadilan, dll);

• Permintaan atau pemberian informasi dapat dalam bentuk tertulis atau elektronis;

• Dalam hal permintaan informasi dilakukan oleh selain FIU, PPATK memberitahukan agar permintaan informasi dilakukan melalui FIU negara ybs atau melalui mitra kerjanya di Indonesia.

Page 55: Money laundring

55

KERJASAMA INTERNASIONALKERJASAMA INTERNASIONAL

Anggota Egmont Group 120

negara. 

PPATK menjadi anggota the 

Egmont Group pada Juni 2004. 

Sekretariat di Kanada.

Indonesia pernah masuk dalam NCCTsIndonesia pernah masuk dalam NCCTs’’

list FATF list FATF 

pd tahun 2001pd tahun 2001‐‐20052005

••

Anggota APG Anggota APG 4040

Negara. Negara. 

Sekretariat di Sidney Australia. Sekretariat di Sidney Australia. ••

Indonesia menjadi anggota Indonesia menjadi anggota 

Asia Pacific Group on ML pada Asia Pacific Group on ML pada 

tahun 2000tahun 2000••

Indonesia Menjadi CoIndonesia Menjadi Co‐‐Chair Chair 

APG 2006APG 2006‐‐20082008

Page 56: Money laundring

56

KERJASAMA DOMESTIKKERJASAMA DOMESTIKPPATK telah melakukan MoU dengan:PPATK telah melakukan MoU dengan:1.1. Bank IndonesiaBank Indonesia2.2. Bapepam Bapepam -- LKLK3.3. Direktorat Jenderal PajakDirektorat Jenderal Pajak4.4. Direktorat Jenderal Bea dan CukaiDirektorat Jenderal Bea dan Cukai5.5. Kepolisian RIKepolisian RI6.6. Kejaksaan RIKejaksaan RI7.7. KPKKPK8.8. Departemen KehutananDepartemen Kehutanan9.9. CIFORCIFOR10.10. BPKBPK11.11. Itjen Departemen KeuanganItjen Departemen Keuangan12.12. Komisi YudisialKomisi Yudisial13.13. Ditjen AHU DepkumhamDitjen AHU Depkumham14.14. Ditjen Imigrasi DepkumhamDitjen Imigrasi Depkumham15.15. BPKPBPKP16.16. Badan Narkotika Nasional (BNN)Badan Narkotika Nasional (BNN)17.17. Pemda NADPemda NAD18.18. Universitas SurabayaUniversitas Surabaya19.19. STIE PerbanasSTIE Perbanas20.20. Universitas Gadjah MadaUniversitas Gadjah Mada21.21. BawasluBawaslu

22.22. BappebtiBappebti23.23. Universitas SoedirmanUniversitas Soedirman24.24. Badan Pertanahan NasionalBadan Pertanahan Nasional25.25. Universitas AndalasUniversitas Andalas26.26. Ditjen Pos dan Ditjen Pos dan

TelekomunikasiTelekomunikasi27.27. Universitas HasanuddinUniversitas Hasanuddin28.28. Institut Teknologi BandungInstitut Teknologi Bandung29.29. Universitas DiponegoroUniversitas Diponegoro30.30. Lembaga Penjamin SimpananLembaga Penjamin Simpanan31.31. Universitas Muhammadiah Universitas Muhammadiah

SurakartaSurakarta32.32. Lembaga Penjamin SimpananLembaga Penjamin Simpanan33.33. Setjen DepkeuSetjen Depkeu34.34. Universitas IndonesiaUniversitas Indonesia35.35. Universitas JemberUniversitas Jember36.36. KPPUKPPU37.37. Universitas PadjajaranUniversitas Padjajaran38.38. Dirjen Kesbangpol Dirjen Kesbangpol

KemendagriKemendagri39.39. Universitas MataramUniversitas Mataram40.40. Universitas Syiah Kuala AcehUniversitas Syiah Kuala Aceh41.41. KemenhubKemenhub

Page 57: Money laundring

57

KERJASAMA INTERNASIONALKERJASAMA INTERNASIONAL

PPATK telah melakukan MoU dengan:PPATK telah melakukan MoU dengan:1.1.

FIU Thailand (AMLO)FIU Thailand (AMLO)2.2.

FIU Malaysia (UPWFIU Malaysia (UPW‐‐BNM)BNM)3.3.

FIU Korea Selatan (KoFIU)FIU Korea Selatan (KoFIU)4.4.

FIU Australia (AUSTRAC)FIU Australia (AUSTRAC)5.5.

FIU Filipina (AMLC)FIU Filipina (AMLC)6.6.

FIU Rumania (NOPCML)FIU Rumania (NOPCML)7.7.

FIU Italia (UIC)FIU Italia (UIC)8.8.

FIU Belgia (CTIFFIU Belgia (CTIF‐‐CFI)CFI)9.9.

FIU Spanyol (SEPBLAC)FIU Spanyol (SEPBLAC)10.10.

FIU Polandia (GIFI)FIU Polandia (GIFI)11.11.

FIU Peru (UIF)FIU Peru (UIF)12.12.

FIU RR China (CAMLMAC)FIU RR China (CAMLMAC)13.13.

FIU Meksiko (FIUMFPCUMS)FIU Meksiko (FIUMFPCUMS)14.14.

FIU Canada (FINTRAC)FIU Canada (FINTRAC)15.15.

FIU MyanmarFIU Myanmar16.16.

FIU Afrika SelatanFIU Afrika Selatan17.17.

FIU Cayman Island (FRA)FIU Cayman Island (FRA)18.18.

FIU FIU JepangJepang

(JAFIO)(JAFIO)

19.19.

FIU Bermuda (BPSFIU)FIU Bermuda (BPSFIU)20.20.

FIU Mauritius (FIU)FIU Mauritius (FIU)21.21.

FIU Selandia BaruFIU Selandia Baru22.22.

FIU TurkiFIU Turki23.23.

FIU Finlandia (NBIMLCH)FIU Finlandia (NBIMLCH)24.24.

FIU GeorgiaFIU Georgia25.25.

FIU KroatiaFIU Kroatia26.26.

FIU MoldovaFIU Moldova27.27.

FIU Amerika SerikatFIU Amerika Serikat28.28.

FIU Brunei DarussalamFIU Brunei Darussalam29.29.

FIU BangladeshFIU Bangladesh30.30.

FIU Senegal FIU Senegal 31.31.

FIU Sri FIU Sri LangkaLangka32.32.

FIU Fiji IslandFIU Fiji Island33.33.

FIU MacaoFIU Macao34.34.

FIU Solomon IslandFIU Solomon Island35.35.

FIU FIU UniUni

EmiratEmirat

ArabArab36.36.

FIU QatarFIU Qatar37.37.

FIU VietnamFIU Vietnam38.38.

FIU IndiaFIU India

Page 58: Money laundring

Putusan Perkara TPPU

No. Court Judgment Number Defendant’s name Related predicate offence Punishment1 2098K/PID/2005 Lukman

Hakim embezzlement 8 years in prison and fine 1 billion rupiahs

2 956/Pid.B/2005 Tony Chaidir

Martawinataembezzlement 8 years in prison

and fine 1 billion rupiahs

3 873/Pid.B/2005/ PN.Mdn Jasmarwan als. Ijas als. Hendrik Sihombing als. Rikardo

Ginting

fraud 3 years in prison and fine 5 million rupiahs

4 211/PID/ 2005/PT.DKI Ie

Mien Sumardi embezzlement 5 years in prison and fine 200 million rupiahs

5 265/Pid/ 2005/PT.Smg Drs. Anastia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa

fraud 7 years in prison and 5 billion rupiahs

6 266/Pid/ 2005/PT.Smg Herry

Robert fraud 7 years in prison and 5 billion rupiahs

7 1032/PID.B/2005/PN.JKT.PST Suardi

(Director of PT. YSL) dan

Suhandi

(Manager of PT. YSL)

Article L Law Fine 500 million rupiahs

8 Pid.B/2005/PN Denpasar Indaryanto

Al. Wawan psychotropic 7 years in proson

and fine 1 billion rupiahs

9 Pid.B/2005/PN.JKT.PST Ponky

Majaya Article L Law Fine 500 million rupiahs

10 Pid.B/2006/PN.JKT.Sel Harry Haryanto

Tunggalembezzlement 10 years in prison

and fine 5 billion rupiahs

Page 59: Money laundring

Putusan Perkara TPPU

11 Pid.B/2006/PN.Jember Fikin

Silatorrohman

and Edy

Suryantorobbery 11 years on prison

12 2904K/Pid/2006 Dolfie

Christian Efraim

Palar

alias Dolficorruption 9 years in prison

and fine 300 million rupiahs

13 No. 367/PID/2007/PT. DKI Vincentius

Amin

SutantoLetter counterfeiting 11 years in prison

and fine 150 million rupiahs

14 1072/PID.B/2007/PN.Bdg Moch. Amien

Marsa

ZaidiIn the banking field 5 years in prison

and fine 500 million rupiahs

15 1145/Pid.B/2007/PN.Jkt.Brt Hendri Susilo al. Ricky Bunjaya al. Oen Kiang Tjik & AgustinusFerry Sutanto al. Chin Ci

Fei

Letter counterfeiting 8 years in prison and fine 150 million rupiahs

16 1267K/PID/2007 Hendri

Satria fraud 5 years in prison and 100 million rupiahs

17 875K/PID/2007 Lie Han Pouw al. Pau Pau

fraud 6 years in prison and fine 150 million rupiahs

18 Pid.B/2007/PN.JKT. Selamat Wijaya Pasasi al. Eng An

psycotropic 5 years in prison and fine 150 million rupiahs

19 1767/PID.B/2007/PN.JKT.PST Sefrie Roring, Sahat Mangasi Sianipar, Hengky Martinus Roring

In banking field 12 years in prison and fine 10 billion rupiahs

20 PID.B/2007/PN.Banten Lin Chin Ming Article L Law Fine 100 million rupiahs

Page 60: Money laundring

Putusan Perkara TPPU

21 No. 2195 K/Pid/2008  Saifuddin Bin Yahya expropriation 6 years in prison 

and fine 100 

million rupiahs

22 PID.B/2009/PN.Medan Said Jamalul Quris embezzlement 1 year in prison

23 PID.B/2009/PN.Karawang Yudi Hermawan bribery 8 years in prison

24 PID.B/2009/PN.Karawang  Agi Sugiono corruption 6 years in prison 

and fine 200 

million rupiahs

25 PID.B/2009/PN.Karawang Raden Handari 

Ismoyojati

corruption 5 years in prison

26 Abdul Gani

alias 

Wakli

expropriation 8 years in prison 

and fine 100 

million rupiahs

27 No.

PID.B/2009/PN. Jakarta Barat  Agbasi

Chika Narcotics 15 years in 

prison and fine 

5 billion rupiahs

28 No.

PID.B/2009/PN. Jakarta Barat Lista Adriani Corruption and banking 

fraud

17 years in 

prison and fine 

10 billion 

rupiahs

29 No.

PID.B/2009/PN. Jakarta Barat Cahyono Syam 

Sasongko

Corruption and banking 

fraud

9 years in prison 

and fine 50 

million rupiahs

30 No. 01/PID.S/2010/PN Koksantia

Prapapan Cross border cash carrying fine 150 million 

rupiahs

Page 61: Money laundring

E‐Learning KYC/AML: 

http://elearning.ppatk.go.id

Website: http://www.ppatk.go.idE‐mail: contact‐[email protected]

or [email protected]

Phone: +62‐21‐3853922; 3850455Fax: +62‐21‐3856809

http://www.satgas‐pmh.go.id

EE IIRR MM AA

AAKK HHIISS

TT