8
BULETIN BULANAN SURAU BAITUL AMIN DEPOK EDISI 09 2012 Puasa adalah ibadah yang sangat mulia, sehingga Allah SWT berkenan membalasnya secara langsung. Diriwayat- kan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Allah Azza Wa Jalla berfirman (Hadist Qudsy): Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Puasa adalah perisai. Maka apabila seseorang diantara kalian sedang berpuasa, janganlah dia berbiacara kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki oleh seseorang atau diajak bermu- suhan maka hendaklah ia berkata: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa” Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya. Sung- guh bau dari mulut seseorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, dan ia dapat merasakan kesenangannya, yaitu ketika berbuka ia bergembira, dan apabila telah bertemu dengan Tuhannya maka iapun bergembira dengan adanya balasan puasanya”. (Sahih al-Bukhari, II: 673) Tujuan Puasa Puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam, dan seperti ibadah lainnya puasa mengandung hikmah dan tujuan. Secara tegas tujuan- nya dijelaskan dalam Al quran, yaitu untuk membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT. Seperti yang difirmankan-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Ahli Tafsir terkemuka, Muhammad Ali al-Sabuni 1 mengatakan, ibadah puasa memiliki tujuan yang sangat besar. Pertama, puasa menjadi sarana pendidi- kan bagi manusia agar tetap bertakwa kepada Allah SWT. Kedua, puasa merupa- kan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melak- sanakan perintah Allah SWT. Ketiga, puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong sesama yang membutuhkan. Keempat menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT. Kualitas Puasa Berkaitan dengan hal ini, Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya al-'Ulumuddin membagi kualitas puasa ke dalam tiga tingkatan. Pertama, puasanya orang awam (shaum al-'umum), yaitu menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum. Kedua, puasanya orang khusus (shaum al-khusus), yaitu selain menahan Perbanyaklah Berpuasa Belum lama ini umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah. Hari besar tersebut merupakan puncak dari seluruh rangkaian proses ibadah selama bulan Ramadhan, saat umat Islam diwajibkan berpuasa (shaum) selain melaksanakan ritual ibadah lainnya. Tgl. 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Shubuh 4:22 4:22 4:20 4:20 4:20 4:19 4:19 4:15 4:15 4:15 4:12 4:12 4:10 4:10 4:10 4:09 Zhuhur 11:45 11:45 11:44 11:44 11:44 11:44 11:44 11:42 11:42 11:42 11:40 11:40 11:40 11:40 11:40 11:39 Ashar 14:51 14:51 14:47 14:47 14:47 14:45 14:45 14:47 14:47 14:47 14:49 14:49 14:51 14:51 14:51 14:53 Maghrib 17:50 17:50 17:49 17:49 17:49 17:50 17:50 17:49 17:49 17:49 17:48 17:48 17:48 17:48 17:48 17:48 Isya’ 18:58 18:58 18:57 18:57 18:57 18:59 18:59 18:57 18:57 18:57 18:57 18:57 18:58 18:58 18:58 18:59 Jadwal Sholat Oktober 2012 Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya (Bersambung ke hal. 7 kol. 1) Seri Tombo Ati Sholat Idul Fitri 1433H di Surau Baitul Amin sebagai puncak rangkaian ibadah Ramadhan. Selama Ramadhan umat Islam diwajibkan berpuasa, ibadah yang menjadi salah satu dari lima Obat Hati. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Al Faizin Menjadi Pemenang dengan Akhlak yang Baik Idul Fitri 1433H Takwa, Tiket Sorga Simbol Ridho Allah FORDIBA Mewujudkan Kecintaan Terhadap Dzikrullah Kisah Hikmah Kaisar dan Penunggang Kuda 2 3 7 8 Cinta Dalam Pengabdian Halaman 6

Mozaik 2012 09

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Seri tombo ati - Perbanyaklah Puasa, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Al Faizin Menjadi Pemenang dengan Akhlak yang Baik. Takwa, Tiket Sorga Simbol Ridho Allah. Mewujudkan Kecintaan Terhadap Dzikr. Kaisar dan Penunggang Kuda

Citation preview

Page 1: Mozaik 2012 09

B U L E T I N B U L A N A NS U R A U B A I T U L A M I N D E P O K

E D I S I

092012

Puasa adalah ibadah yang sangat mulia, sehingga Allah SWT berkenan membalasnya secara langsung. Diriwayat-kan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Allah Azza Wa Jalla berfirman (Hadist Qudsy):

“Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Puasa adalah perisai. Maka apabila seseorang diantara kalian sedang berpuasa, janganlah dia berbiacara kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki oleh seseorang atau diajak bermu-suhan maka hendaklah ia berkata: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa”

Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya. Sung-guh bau dari mulut seseorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, dan ia dapat merasakan kesenangannya, yaitu ketika berbuka ia bergembira, dan apabila telah bertemu dengan Tuhannya maka iapun bergembira dengan adanya balasan puasanya”. (Sahih al-Bukhari, II: 673)

Tujuan PuasaPuasa merupakan salah satu

dari lima Rukun Islam, dan seperti ibadah lainnya puasa mengandung

hikmah dan tujuan. Secara tegas tujuan-nya dijelaskan dalam Al quran, yaitu untuk membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.

Seperti yang difirmankan-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ahli Tafsir terkemuka, Muhammad Ali al-Sabuni1 mengatakan, ibadah puasa memiliki tujuan yang sangat besar. Pertama, puasa menjadi sarana pendidi-kan bagi manusia agar tetap bertakwa kepada Allah SWT. Kedua, puasa merupa-kan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melak-sanakan perintah Allah SWT.

Ketiga, puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong sesama yang membutuhkan. Keempat menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT.

Kualitas PuasaBerkaitan dengan hal ini, Imam Abu

Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya al-'Ulumuddin membagi kualitas puasa ke dalam tiga tingkatan. Pertama, puasanya orang awam (shaum al-'umum), yaitu menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.

Kedua, puasanya orang khusus (shaum al-khusus), yaitu selain menahan

Perbanyaklah BerpuasaBelum lama ini umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah. Hari besar tersebut merupakan puncak dari seluruh rangkaian proses ibadah selama bulan Ramadhan, saat umat Islam diwajibkan berpuasa (shaum) selain melaksanakan ritual ibadah lainnya.

Tgl.

1

3

5

7

9

11

13

15

17

19

21

23

25

27

29

31

Shubuh

4:22

4:22

4:20

4:20

4:20

4:19

4:19

4:15

4:15

4:15

4:12

4:12

4:10

4:10

4:10

4:09

Zhuhur

11:45

11:45

11:44

11:44

11:44

11:44

11:44

11:42

11:42

11:42

11:40

11:40

11:40

11:40

11:40

11:39

Ashar

14:51

14:51

14:47

14:47

14:47

14:45

14:45

14:47

14:47

14:47

14:49

14:49

14:51

14:51

14:51

14:53

Maghrib

17:50

17:50

17:49

17:49

17:49

17:50

17:50

17:49

17:49

17:49

17:48

17:48

17:48

17:48

17:48

17:48

Isya’

18:58

18:58

18:57

18:57

18:57

18:59

18:59

18:57

18:57

18:57

18:57

18:57

18:58

18:58

18:58

18:59

Jadwal Sholat Oktober 2012Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya

(Bersambung ke hal. 7 kol. 1)

Seri Tombo Ati

diri dari perkara yang membatalkan puasa juga turut berpuasa seluruh panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa. Dan ketiga, puasanya orang istimewa, super khusus (shaum khusus al-khusus), yaitu selain menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa dan juga berpuasanya panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa juga turut berpuasa “hati nurani”.

Pembagian di atas memberikan kita ruang untuk menelaah ditingkat manakah kita selama ini dalam melaksanakan ibadah puasa.

Puasa Sebagai Obat Hati"Perbanyaklah berpuasa," demikian

nasehat keempat dalam syair Tombo Ati (Obat Hati)2. Selain yang diwajibkan di

bulan Ramadhan, puasa dapat diperban-yak dengan yang disunnahkan oleh Nabi SAW.

Memperbanyak puasa dapat mengo-bati hati yang gundah atau hati yang sakit karena kita terus mengupayakan hati agar senantiasa ikhlas, tawakal, takut dan berharap hanya kepada Allah, khusyu’ dan tawadhu. Dengan ikut berpuasanya hati, maka kita tidak akan terlalu “memikirkan” soal dunia yang seringkali membuat hati menjadi galau. Janji Allah SWT yang berkenan membalas puasa secara langsung akan membuat hati orang-orang yang beriman menjadi tenang karena semakin meningkatnya keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

Ibadah puasa dapat menjadi perisai yang mencegah kegalauan hati akibat dorongan hawa nafsu. Seperti dalam kasus orang-orang yang belum mampu menikah, Rasulullah menganjurkan puasa untuk meredam nafsu syahwat. Beliau

bersabda, “Sesungguhnya puasa itu akan menjadi pelindung baginya.” Rasulullah juga bersabda, “Puasa itu adalah perisai” maksudnya adalah perisai dari perbuatan dosa dan kemaksiatan.

Seperti disampaikan dalam hadist qudsy yang dituliskan sebelumnya, puasa akan memberikan kegembiraan hati bagi pelakunya. Ketika berbuka ia gembira. Ketika bertemu Tuhannya ia bergembira dengan balasan puasanya. [ASD/MFH]____________________________________Catatan:1) Riwayat Muhammad Ali al-Sabuni bisa

dilihat di http://www.marifah.net/articles/ muhammadal-sabuni-shoaybahmad.pdf

2) Tombo Ati (Obat Hati), menjadi topik berseri Mozaik sejak edisi 12/2011, terdiri dari lima perkara: (1) membaca Al Quran dengan maknanya, (2) sholat malam dirikanlah, (3) berkumpullah dengan orang sholeh, (4) perbanyaklah berpuasa, (5) dzikir malam perpanjanglah.

Sholat Idul Fitri 1433H di Surau Baitul Amin sebagai puncak rangkaian ibadah Ramadhan. Selama Ramadhan umat Islam diwajibkan berpuasa, ibadah yang menjadi salah satu dari lima Obat Hati.

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Al Faizin

Menjadi Pemenang dengan Akhlak yang Baik

Idul Fitri 1433H Takwa, Tiket Sorga Simbol

Ridho Allah

FORDIBAMewujudkan Kecintaan

Terhadap Dzikrullah

Kisah HikmahKaisar dan Penunggang Kuda

2

3

7

8

Cinta Dalam Pengabdian

Halaman 6

Page 2: Mozaik 2012 09

2

2

menjadikan peserta insan muslim yang berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi kebiasaan dan membentuk tingkah laku setelah pelatihan? “Al Faizin ada rapor yang memonitor perubahan diri kita selama 100 hari setelah usai pelatihan,” jelas Bang Dhany.

Waktu PelatihanPelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh

hari berturut-turut itu dengan mata kuliah yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-ship, Metode ORID, Budaya Organisasi, Bisnis Islami dan Manajemen Diri.

Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, namun dalam waktu dua bulan, telah mencapai angka-tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting list alias jumlah pendaftar yang menunggu giliran saat ini juga cukup panjang.

Untuk peserta pelatihan, saat ini Al Faizin baru menarget ikhwan Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini. Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan kita semua menjadi pribadi-pribadi yang menang, sebagaimana arti nama dari lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Al Faizin dapat menanyakan ke sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin. [RHAY-RH]

http://facebook.com/mozaiksurau http://twitter.com/baitulamin http://blog.baitulamin.org

Artikel dan informasi seputar kegiatan kesurauan, Islam dan Tasawuf berupa soft copy dapat dikirimkan disertai data diri pengirim ke Kontak Redaksi yang tertulis diatas. Redaksi berhak untuk mengedit isi artikel atau tidak menerbitkan artikel

yang telah dikirimkan. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs web: http://media.baitulamin.org

Penanggung Jawab H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI | Pemimpin Umum Drs. H. Tugirin Yusuf Sonokarto, MM | Pemimpin Redaksi M. Reza Hoesin, SE, MM | Kontak Redaksi

Kampus Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Curug, Bojongsari, Depok 16517, Email: [email protected] | Kontak Iklan dan Sirkulasi: 0817131815, Email: [email protected]

www.baitulamin.org

Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim. “Al Faizin didirikan dengan tujuan, pertama adalah untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan kaitannya dengan kehidupan. Kedua, untuk meluruskan pemahaman ikhwan tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu” jelas Bang Dhany. Tarekat yang dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-gan YPDKY.

“Tarekat ada di dalam Islam. Artinya apa yang diperbolehkan dalam tarekat diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam

Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,” jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al Faizin beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-ian pelatihan Al Faizin, peserta akan mendapatkan juga materi-materi pelatihan tentang akhlak sesuai dengan ajaran Islam.

“Logikanya, jika kita hidup dengan berakhlak secara baik; kita mengganti sahabat kita dengan sahabat yang berakhlak baik, kita mengganti pemaha-man kita mengenai kehidupan kepada dengan cara pandang yang sesuai dengan ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita akan membaik, termasuk sesi ekonom-inya” ungkap Bang Dhany. Ia kemudian menjelaskan bahwa dengan menjalankan akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim

akan menjadi umat yang unggul (khairu ummah), yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan dimana kita berada, menjadi Rahmatan lil ‘aalamiin.

Berbeda Dengan Pelatihan LainnyaMenjawab pertanyaan tentang hal-hal

lain apa yang membuat Al Faizin berbeda dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany juga menyampaikan bahwa cara penyam-paian materi dilakukan dengan membumi-kan teori-teori, dan menghindari istilah-istilah asing. Juga dalam prosedur perekrutan dosen atau pembawa materi perkuliahan.

“Dari peserta yang telah mengikuti pelatihan, diamati oleh bidang akademik, lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan mengajar, diganti dengan dosen lain yang juga sebelumnya menjadi peserta di Al Faizin,” demikian Bang Dhany, yang adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-laskan.

Para dosen ini mengikuti pelatihan yang dinamakan Training for Trainers (TFT) sebelum menyampaikan materi kuliah. Setiap malam selama pelatihan berlang-sung, biasanya diadakan TFT diantara para dosen. Selain itu, untuk menjamin kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia menggunakan checklist yang merincikan hal-hal apa saja yang diperlukan.

Bagian lainnya yang membedakan dari pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran Tematik ini selalu menutup dan memberi kesimpulan serta penguatan referensi setiap materi dengan merujuk Al Quran. “Pengkajian Al Quran dengan metode atau pendekatan tematik ini akan membantu untuk mejelaskan hubungan antara akhlak dan kehidupan,” ungkap Ustadz Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-emis Al-Faizin.

Secara materi perkuliahan, di Al Faizin berlaku kurikulum berkembang yang diperkaya terus menerus. “Selalu ada yang baru,” ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa jadi peserta di satu angkatan menerima materi yang beda dan telah dipertajam dibandingkan angkatan sebelumnya.

Bagaimana agar perubahan-perubahan akhlak yang tujuannya untuk

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas akhlak jamaah, Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) mendirikan lembaga Al Faizin. Kegiatan awal Al Faizin dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan di Surau Baitul Amin (SBA) dengan materi utamanya tentang peningkatan kualitas akhlak. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang Al Faizin, Mozaik mewawancarai Wakil Direktur Al Faizin, Abangda H. Akhmad Qadri Ramadhany, PhD yang biasa dipanggil Bang Dhany serta didampingi Ketua Bidang Akademis yaitu Ustadz Hikmawan pada Kamis, 13 September, 2012.

Menjadi Pemenang dengan Akhlak yang BaikLembaga Pendidikan dan Pelatihan Al Faizin

Suasana pelatihan Al Faizin di salah satu ruangan di komplek Surau Baitul Amin (27/08/2012). Awalnya Al Faizin dibentuk Pimpinan YPDKY yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim.

Page 3: Mozaik 2012 09

3

Menurut Direktur Al Faizin Hj. Suzy Ayesha, SH yang akrab dipanggil Kak Ujie dalam wawancara dengan Tim Mozaik (20/9), pelatihan Al Faizin dibuat untuk mem-buat orang merenung, untuk berubah menjadi lebih baik. “Bagaimana caranya agar

dalam otak kita tidak ada lagi stok marah, melainkan stok kasih sayang,” jelas Kak Ujie. Untuk itu ada materi yang secara khusus mengupas bagaimana mengganti isi kepala kita, yang diistilahkan oleh Kak Ujie sebagai buang virus, mengubah badan sendiri. Peserta dilatih untuk kembali ke fitrah sebagai manusia karena kita seringkali lupa fitrahnya.

“Intinya sebagai manusia kita mesti bekerja sebagai wujud rasa syukur,” lanjut Kak Ujie merujuk Q.S. As-Saba ayat 13 : “Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah)”.

“Jika kita menjalankan nilai-nilai Tuhan, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak menjadi pemenang,” tegas Kak Ujie, mengutip ungkapan dari H. Abdul Khalik Fajduani, SH pimpinan Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) saat ini. Berikut selengkapnya 7 mata kuliah Al Faizin.

Team Character Building (TCB)Tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk belajar membuang ‘jarak

dan kasta’ diantara peserta, sehingga terjalin keakraban dan silatur-rahim. Intinya adalah untuk membuang sikap ja-im (jaga image) dan menjadikan suasana pelatihan penuh sukacita.

Mengganti KepalaTujuannya untuk belajar mengubah Paradigma, Mindset dan Values (PMV).

Bahwa sesungguhnya nasib kita dipengaruhi keputusan-keputusan kita. Sementara keputusan-keputusan kita dipengaruhi oleh isi kepala (PMV) kita. Maka untuk mengubah nasib, kita harus mengubah PMV kita. Change your thinking, change your life, dengan mengubah cara berfikir, maka hidup akan berubah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

KepemimpinanDalam hal ini akan mengajarkan menjadi orang baik, menjadi orang yang layak

dicintai. Dengan bentuk kepemimpinan seperti itu maka apa yang akan diwujudkan mudah tercapai.

Metode ORIDTujuan ORID untuk belajar memperlancar komunikasi. ORID adalah metode

berbincang terstruktur dengan mengingat ‘Objektif’, melakukan ‘Refleksi’ dengan mengacu kepada suatu waktu atau peristiwa tertentu, kemudian melakukan ‘Inter-pretasi’ untuk memahami kejadian tersebut, dan membuat ‘Decision’ atau menyim-pulkan apa langkah selanjutnya. ORID akan menghilangkan prasangka dan gunjing, sehingga terhindar dari penilaian salah.

Budaya Organisasi (Sikap Kita Rame-Rame)Tujuannya untuk belajar membentuk budaya kerja kelompok dalam satu

lingkungan. Budaya dibentuk berdasarkan 7 Nilai Dasar Yayasan (berdasarkan revisi dari Pimpinan YPDKY pada tanggal 20 September 2012), yaitu:1. Menjaga kemurnian akidah tauhid dan melaksanakan syariat (salat, zikir, dll.)2. Bersyukur, bersuka cita dan tidak mengeluh.3. Rendah hati; memaafkan, tidak tersinggung, tidak marah, dan tidak "jaim“.4. Berpikir positif, berprasangka baik dan tidak bergunjing. 5. Optimis; tidak mengatakan "tidak mungkin", "tidak bisa" atau "tidak mau".6. Berempati dan memberikan solusi; bukan mengkritik atau mencela. 7. Patuh kepada pemimpin dan mentaati peraturan.

Bisnis IslamiTujuannya untuk belajar berpikir Islami dalam menjalankan bisnisnya. Ada

empat pilar bisnis Islami, yakni silaturrahim – memperluas pergaulan, leadership – menjadi orang baik, teamwork – menjadi mitra yang baik, dan rumah tangga yang rukun dipimpin suami yang baik.

Manajemen DiriMelalui mata kuliah ini peserta akan belajar menyusun visi atau program yang

tepat ke depan, dan misi untuk meraih surga.

7 Mata Kuliah Al Faizinmenjadikan peserta insan muslim yang berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi kebiasaan dan membentuk tingkah laku setelah pelatihan? “Al Faizin ada rapor yang memonitor perubahan diri kita selama 100 hari setelah usai pelatihan,” jelas Bang Dhany.

Waktu PelatihanPelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh

hari berturut-turut itu dengan mata kuliah yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-ship, Metode ORID, Budaya Organisasi, Bisnis Islami dan Manajemen Diri.

Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, namun dalam waktu dua bulan, telah mencapai angka-tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting list alias jumlah pendaftar yang menunggu giliran saat ini juga cukup panjang.

Untuk peserta pelatihan, saat ini Al Faizin baru menarget ikhwan Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini. Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan kita semua menjadi pribadi-pribadi yang menang, sebagaimana arti nama dari lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Al Faizin dapat menanyakan ke sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin. [RHAY-RH]

Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim. “Al Faizin didirikan dengan tujuan, pertama adalah untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan kaitannya dengan kehidupan. Kedua, untuk meluruskan pemahaman ikhwan tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu” jelas Bang Dhany. Tarekat yang dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-gan YPDKY.

“Tarekat ada di dalam Islam. Artinya apa yang diperbolehkan dalam tarekat diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam

Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,” jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al Faizin beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-ian pelatihan Al Faizin, peserta akan mendapatkan juga materi-materi pelatihan tentang akhlak sesuai dengan ajaran Islam.

“Logikanya, jika kita hidup dengan berakhlak secara baik; kita mengganti sahabat kita dengan sahabat yang berakhlak baik, kita mengganti pemaha-man kita mengenai kehidupan kepada dengan cara pandang yang sesuai dengan ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita akan membaik, termasuk sesi ekonom-inya” ungkap Bang Dhany. Ia kemudian menjelaskan bahwa dengan menjalankan akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim

akan menjadi umat yang unggul (khairu ummah), yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan dimana kita berada, menjadi Rahmatan lil ‘aalamiin.

Berbeda Dengan Pelatihan LainnyaMenjawab pertanyaan tentang hal-hal

lain apa yang membuat Al Faizin berbeda dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany juga menyampaikan bahwa cara penyam-paian materi dilakukan dengan membumi-kan teori-teori, dan menghindari istilah-istilah asing. Juga dalam prosedur perekrutan dosen atau pembawa materi perkuliahan.

“Dari peserta yang telah mengikuti pelatihan, diamati oleh bidang akademik, lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan mengajar, diganti dengan dosen lain yang juga sebelumnya menjadi peserta di Al Faizin,” demikian Bang Dhany, yang adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-laskan.

Para dosen ini mengikuti pelatihan yang dinamakan Training for Trainers (TFT) sebelum menyampaikan materi kuliah. Setiap malam selama pelatihan berlang-sung, biasanya diadakan TFT diantara para dosen. Selain itu, untuk menjamin kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia menggunakan checklist yang merincikan hal-hal apa saja yang diperlukan.

Bagian lainnya yang membedakan dari pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran Tematik ini selalu menutup dan memberi kesimpulan serta penguatan referensi setiap materi dengan merujuk Al Quran. “Pengkajian Al Quran dengan metode atau pendekatan tematik ini akan membantu untuk mejelaskan hubungan antara akhlak dan kehidupan,” ungkap Ustadz Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-emis Al-Faizin.

Secara materi perkuliahan, di Al Faizin berlaku kurikulum berkembang yang diperkaya terus menerus. “Selalu ada yang baru,” ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa jadi peserta di satu angkatan menerima materi yang beda dan telah dipertajam dibandingkan angkatan sebelumnya.

Bagaimana agar perubahan-perubahan akhlak yang tujuannya untuk

Direktur Al Faizin, Hj. Suzy Ayesha, SH (tengah) dalam pelatihan Al Faizin.

IKLAN

w w w . x a n t e n a v i c i . c o mContact Person: Jajang Hernandar 08161312333

Page 4: Mozaik 2012 09

4

4

menjadikan peserta insan muslim yang berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi kebiasaan dan membentuk tingkah laku setelah pelatihan? “Al Faizin ada rapor yang memonitor perubahan diri kita selama 100 hari setelah usai pelatihan,” jelas Bang Dhany.

Waktu PelatihanPelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh

hari berturut-turut itu dengan mata kuliah yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-ship, Metode ORID, Budaya Organisasi, Bisnis Islami dan Manajemen Diri.

Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, namun dalam waktu dua bulan, telah mencapai angka-tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting list alias jumlah pendaftar yang menunggu giliran saat ini juga cukup panjang.

Untuk peserta pelatihan, saat ini Al Faizin baru menarget ikhwan Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini. Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan kita semua menjadi pribadi-pribadi yang menang, sebagaimana arti nama dari lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Al Faizin dapat menanyakan ke sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin. [RHAY-RH]

Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari juga menyalurkan zakat fitrah, fidyah dan sedekah (persembahan). Penerimaan zakat fitrah dimulai sekitar sepuluh hari sebelum Idul Fitri. Zakat fitrah yang diterima sebagian besar dari jamaah SBA, namun ada juga dari beberapa kerabat, teman pengurus dan jamaah SBA.

Pembagian zakat dilakukan sehari sebelum Idul Fitri, dan yang menerima adalah fakir miskin, seperti dikatakan abangda Agus Suryana, salah satu Anshor yang menjadi panitia zakat di SBA, “diutamakan fakir miskin di sekitar SBA”.

Dalam pembagiannya, zakat yang berupa uang tunai diantarkan langsung ke rumah penerima zakat oleh petugas Anshor. Tahun ini 80% penerimanya adalah warga sekitar SBA, yaitu sekitar 600 orang, selebihnya dibagikan di daerah Billabong dan Meruyung. Zakat dibagikan kepada penerima yang namanya sudah diajukan oleh masing-masing ketua RT dari sekitar 5-6 RW. Penerima zakat setiap tahunnya relatif sama, jika ada penamba-han hanya sekitar 1-2 orang.

Kenapa zakat dibagikan secara tunai dan diantarkan langsung?, bang Agus menyampaikan alasannya, ”karena alasan teknis dan kurang praktis, maka pemba-gian zakat untuk tahun ini kembali berupa

uang tunai sebesar Rp 100.000 per amplop”. Hal ini terjadi karena berdasar-kan pengalaman pada tahun 2011, pembagian zakat yang berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp 50.000 dalam pelaksanaannya tidak praktis dan efisien. Dan kenapa diantarkan secara langsung, “karena sesuai yang diajarkan oleh pengu-rus surau, bahwa kita harus melayani, sampai penerima zakatpun harus kita layani”, lanjutnya.

Menurut bang Agus, zakat fitrah dari SBA sangat dinanti oleh warga sekitar, mereka sangat senang karena nominalnya lebih banyak. Itulah keuntungan lainnya jika zakat dibagikan secara tunai, tidak seperti halnya jika berbentuk barang, akan terpotong nilainya oleh keuntungan penjual, sehingga mengurangi hak penerima zakat.

Saat ditanya mengenai kendala apa yang dihadapi, bang Agus menyampai-kan, “secara umum hampir tidak ada kendala saat pembagian zakat fitrah ini, kalaupun ada paling hal kecil, seperti ban bocor”. Hal lain yang yang sering dialami dan menjadi pengalaman bang Agus, adalah seringkali merasa terharu, meniti-kan air mata melihat langsung kondisi penerima zakat yang menurutnya sangat memprihatinkan. [ELIN]

Zakat, Momen BerbagiIdul Fitri 1433H di Surau Baitul Amin

Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, yang mewajibkan umat Islam untuk mengeluarkan sejumlah harta dalam nilai tertentu yang perhitungannya berdasarkan ketentuan syariat Islam. Dan Idul Fitri adalah momen untuk melaksanakan Zakat Fitrah, yang dibayarkan dan dibagikan sebelum sholat Id.

Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim. “Al Faizin didirikan dengan tujuan, pertama adalah untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan kaitannya dengan kehidupan. Kedua, untuk meluruskan pemahaman ikhwan tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu” jelas Bang Dhany. Tarekat yang dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-gan YPDKY.

“Tarekat ada di dalam Islam. Artinya apa yang diperbolehkan dalam tarekat diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam

Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,” jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al Faizin beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-ian pelatihan Al Faizin, peserta akan mendapatkan juga materi-materi pelatihan tentang akhlak sesuai dengan ajaran Islam.

“Logikanya, jika kita hidup dengan berakhlak secara baik; kita mengganti sahabat kita dengan sahabat yang berakhlak baik, kita mengganti pemaha-man kita mengenai kehidupan kepada dengan cara pandang yang sesuai dengan ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita akan membaik, termasuk sesi ekonom-inya” ungkap Bang Dhany. Ia kemudian menjelaskan bahwa dengan menjalankan akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim

akan menjadi umat yang unggul (khairu ummah), yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan dimana kita berada, menjadi Rahmatan lil ‘aalamiin.

Berbeda Dengan Pelatihan LainnyaMenjawab pertanyaan tentang hal-hal

lain apa yang membuat Al Faizin berbeda dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany juga menyampaikan bahwa cara penyam-paian materi dilakukan dengan membumi-kan teori-teori, dan menghindari istilah-istilah asing. Juga dalam prosedur perekrutan dosen atau pembawa materi perkuliahan.

“Dari peserta yang telah mengikuti pelatihan, diamati oleh bidang akademik, lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan mengajar, diganti dengan dosen lain yang juga sebelumnya menjadi peserta di Al Faizin,” demikian Bang Dhany, yang adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-laskan.

Para dosen ini mengikuti pelatihan yang dinamakan Training for Trainers (TFT) sebelum menyampaikan materi kuliah. Setiap malam selama pelatihan berlang-sung, biasanya diadakan TFT diantara para dosen. Selain itu, untuk menjamin kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia menggunakan checklist yang merincikan hal-hal apa saja yang diperlukan.

Bagian lainnya yang membedakan dari pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran Tematik ini selalu menutup dan memberi kesimpulan serta penguatan referensi setiap materi dengan merujuk Al Quran. “Pengkajian Al Quran dengan metode atau pendekatan tematik ini akan membantu untuk mejelaskan hubungan antara akhlak dan kehidupan,” ungkap Ustadz Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-emis Al-Faizin.

Secara materi perkuliahan, di Al Faizin berlaku kurikulum berkembang yang diperkaya terus menerus. “Selalu ada yang baru,” ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa jadi peserta di satu angkatan menerima materi yang beda dan telah dipertajam dibandingkan angkatan sebelumnya.

Bagaimana agar perubahan-perubahan akhlak yang tujuannya untuk

akrab dengan panggilan Abangda Putra, melalui kegiatan ini diharapkan akan menguatkan tali ukhuwah islamiyah, menguatkan empati, meningkat rasa syukur dan suka cita.

Kunjungan YCBA disambut hangat oleh Ustadz Muttaqin selaku pengurus dan sekaligus pendiri Yayasan Yatim Piatu Manarul Muttaqin. Ustadz banyak berbagi cerita mengenai suka dukanya dalam mengelola Yayasan yang mendidik santri anak yatim yang berjumlah sekitar 40 orang (32 laki-laki dan 8 perem-puan). Saat kunjungan, para santri sedang melaksanakan sholat tahajjud dan tadarus Al Quran secara munfarid.

Di Yatim Piatu Manarul Muttaqin sudah menjadi kebiasaan bahwa pada saat sepertiga malam para santri dibangunkan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Saat bulan Ramadhan, sholat tahajjud dan tadarus dilanjutkan dengan makan sahur bersama. Kali ini, yang turut meramaikan adalah para anggota YCBA.

Selesai santap sahur bersama dan sembari menunggu sholat subuh, anggota YCBA bercengkrama, berbagi cerita dengan para santri.

Acara kunjungan diakhiri setelah selesai melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan acara foto bersama dan ditutup dengan doa dari Ustadz Muttaqin.

Saat berpamitan Ustadz menyampaikan sebuah pesan penuh makna kepada anggota YCBA, “Jadilah kalian bagaikan lebah jika hinggap tak ada ranting yang patah, tak pernah menyengat jika tak diganggu kesana kemari menebarkan madu”. (fa2)

Menurut Kak Siti Nuraisah, pimpinan kegiatan Ramadhan Festival (Ramfest) 2012, acara ini sudah menjadi agenda rutin YCBA di setiap bulan Ramadhan. Di tahun yang lalu kegiatan ini berbentuk bakti sosial, mengumpulkan pakaian layak pakai untuk kemudia dikirimkan ke Pos/ Surau di wilayah DKI Jaya & Banten untuk disebarkan mereka kepada yang membutuhkan.

Untuk tahun ini kegiatan yang diadakan adalah sahur bersama dengan anak-anak yatim piatu dari beberapa yayasan yatim piatu yang rutin disantuni oleh Surau Baitul Amin (SBA). Menurut Abangda Achmad Basyir Santoso Adiputra, ketua YCBA yang

Tidak Buka Bersama, Sahur Bersama Pun Jadi

Youth Club Baitul Amin

Grafik penyaluran Zakat fitrah, fidyah dan sedekah (persembahan) yang disalurkan oleh SBA dalam 5 tahun terakhir.yang etiap tahunnya cenderung meningkat.

Para aktivis YCBA berbincang dengan Ustadz Muttaqin selaku pengurus sekaligus pendiri Yayasan Yatim Piatu Manarul Muttaqin

Makan sahur bersama anak-anak yatim, nuansa baru kebersamaan Ramadhan

0

20.000.000

40.000.000

60.000.000

80.000.000

100.000.000

120.000.000

Nila

i Rup

iah

2008 2009 2010 2011 2012

Zakat FitrahFidyah PersembahanTotal

Tak seperti biasanya pada hari Minggu (12/08) markas Youth Club Baitul Amin (YCBA) tampak sibuk dan ramai, padahal saat itu waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB dini hari. Ya, sepagi itu anggota komunitas YCBA sedang bersiap-siap untuk mengadakan sahur bersama dengan anak-anak yatim dari Yayasan Yatim Piatu Manarul Muttaqin.

Page 5: Mozaik 2012 09

5

menjadikan peserta insan muslim yang berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi kebiasaan dan membentuk tingkah laku setelah pelatihan? “Al Faizin ada rapor yang memonitor perubahan diri kita selama 100 hari setelah usai pelatihan,” jelas Bang Dhany.

Waktu PelatihanPelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh

hari berturut-turut itu dengan mata kuliah yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-ship, Metode ORID, Budaya Organisasi, Bisnis Islami dan Manajemen Diri.

Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, namun dalam waktu dua bulan, telah mencapai angka-tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting list alias jumlah pendaftar yang menunggu giliran saat ini juga cukup panjang.

Untuk peserta pelatihan, saat ini Al Faizin baru menarget ikhwan Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini. Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan kita semua menjadi pribadi-pribadi yang menang, sebagaimana arti nama dari lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Al Faizin dapat menanyakan ke sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin. [RHAY-RH]

Setiap tahunnya, seluruh surau Thariqat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah (TN) dibawah naungan Yayasan Prof.Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) mengikuti awal puasa dan lebaran sesuai dengan keputu-san pemerintah sebagai ulil amri.

Kebijakan ini dilakukan berdasarkan QS. An Nisa’: 59, "Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'tilah rasul-Nya dan ulil amri di antara kamu. Kemu-dian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al qur'an) dan rasul (sunnahnya). Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikina itu itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya".

Ratusan jamaah TN berbondong-bondong datang mulai pukul 06.00 WIB. Wajah-wajah berseri memenuhi area Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari, dan tepat Pukul 07.10 WIB Sholat Id dimulai yang dilanjutkan dengan khotbah.

Ustadz Hikmawan yang menjadi imam sekaligus khotib menyampaikan khotbah

tentang takwa. Beliau menyitir Firman Allah di Surat As Syams, “Ada dua potensi manusia yaitu takwa dan durhaka, berun-tunglah orang-orang yang menyucikan jiwa takwanya”.

Kemudian dijelaskannya bahwa ciri orang bertaqwa adalah berbuat baik dan meminta ampun kepada Allah. Sebab Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Selanjutnya menyampaikan QS. Al A'laa: 14 dan 15, dimana Allah berfir-man, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang".

Selesai sholat dan mendengarkan

khotbah Id, jamaah saling bermaaf-maafan. Antrian memanjang, bersalaman dan bersilaturahim ke Pengurus II SBA, Abangda H. Akhmad Syukran Bestari SE, MMSi dan keluarga pendiri yayasan.

Dimana-mana terlihat senyum baha-gia. “Lebaran tahun ini sepertinya lebih meriah, semua orang bermaafan termasuk keluarga yang sebelumnya tidak kita kenal,” kata bang Yudi salah satu jamaah yang datang dengan istri dan anaknya.

Tradisi lebaran identik dengan ketupat dan opor ayam. Begitupun di SBA, juga disediakan untuk semua jamaah. Setelah bersalam-salaman semua menikmati hidangan dengan meriah. [NAV/ELIN]

“Ada tiket sorga sebagai simbol ridho Allah, itulah Takwa,” demikian disampaikan secara jelas oleh Ustadz Hikmawan Primansyah pagi itu dalam khotbah Sholat Id yang dilaksanakan mengikuti waktu yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu tangal 19 Agustus 2012.

Takwa, Tiket Sorga Simbol Ridho AllahIdul Fitri 1433H di Surau Baitul Amin

Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari juga menyalurkan zakat fitrah, fidyah dan sedekah (persembahan). Penerimaan zakat fitrah dimulai sekitar sepuluh hari sebelum Idul Fitri. Zakat fitrah yang diterima sebagian besar dari jamaah SBA, namun ada juga dari beberapa kerabat, teman pengurus dan jamaah SBA.

Pembagian zakat dilakukan sehari sebelum Idul Fitri, dan yang menerima adalah fakir miskin, seperti dikatakan abangda Agus Suryana, salah satu Anshor yang menjadi panitia zakat di SBA, “diutamakan fakir miskin di sekitar SBA”.

Dalam pembagiannya, zakat yang berupa uang tunai diantarkan langsung ke rumah penerima zakat oleh petugas Anshor. Tahun ini 80% penerimanya adalah warga sekitar SBA, yaitu sekitar 600 orang, selebihnya dibagikan di daerah Billabong dan Meruyung. Zakat dibagikan kepada penerima yang namanya sudah diajukan oleh masing-masing ketua RT dari sekitar 5-6 RW. Penerima zakat setiap tahunnya relatif sama, jika ada penamba-han hanya sekitar 1-2 orang.

Kenapa zakat dibagikan secara tunai dan diantarkan langsung?, bang Agus menyampaikan alasannya, ”karena alasan teknis dan kurang praktis, maka pemba-gian zakat untuk tahun ini kembali berupa

uang tunai sebesar Rp 100.000 per amplop”. Hal ini terjadi karena berdasar-kan pengalaman pada tahun 2011, pembagian zakat yang berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp 50.000 dalam pelaksanaannya tidak praktis dan efisien. Dan kenapa diantarkan secara langsung, “karena sesuai yang diajarkan oleh pengu-rus surau, bahwa kita harus melayani, sampai penerima zakatpun harus kita layani”, lanjutnya.

Menurut bang Agus, zakat fitrah dari SBA sangat dinanti oleh warga sekitar, mereka sangat senang karena nominalnya lebih banyak. Itulah keuntungan lainnya jika zakat dibagikan secara tunai, tidak seperti halnya jika berbentuk barang, akan terpotong nilainya oleh keuntungan penjual, sehingga mengurangi hak penerima zakat.

Saat ditanya mengenai kendala apa yang dihadapi, bang Agus menyampai-kan, “secara umum hampir tidak ada kendala saat pembagian zakat fitrah ini, kalaupun ada paling hal kecil, seperti ban bocor”. Hal lain yang yang sering dialami dan menjadi pengalaman bang Agus, adalah seringkali merasa terharu, meniti-kan air mata melihat langsung kondisi penerima zakat yang menurutnya sangat memprihatinkan. [ELIN]

Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim. “Al Faizin didirikan dengan tujuan, pertama adalah untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan kaitannya dengan kehidupan. Kedua, untuk meluruskan pemahaman ikhwan tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu” jelas Bang Dhany. Tarekat yang dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-gan YPDKY.

“Tarekat ada di dalam Islam. Artinya apa yang diperbolehkan dalam tarekat diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam

Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,” jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al Faizin beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-ian pelatihan Al Faizin, peserta akan mendapatkan juga materi-materi pelatihan tentang akhlak sesuai dengan ajaran Islam.

“Logikanya, jika kita hidup dengan berakhlak secara baik; kita mengganti sahabat kita dengan sahabat yang berakhlak baik, kita mengganti pemaha-man kita mengenai kehidupan kepada dengan cara pandang yang sesuai dengan ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita akan membaik, termasuk sesi ekonom-inya” ungkap Bang Dhany. Ia kemudian menjelaskan bahwa dengan menjalankan akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim

akan menjadi umat yang unggul (khairu ummah), yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan dimana kita berada, menjadi Rahmatan lil ‘aalamiin.

Berbeda Dengan Pelatihan LainnyaMenjawab pertanyaan tentang hal-hal

lain apa yang membuat Al Faizin berbeda dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany juga menyampaikan bahwa cara penyam-paian materi dilakukan dengan membumi-kan teori-teori, dan menghindari istilah-istilah asing. Juga dalam prosedur perekrutan dosen atau pembawa materi perkuliahan.

“Dari peserta yang telah mengikuti pelatihan, diamati oleh bidang akademik, lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan mengajar, diganti dengan dosen lain yang juga sebelumnya menjadi peserta di Al Faizin,” demikian Bang Dhany, yang adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-laskan.

Para dosen ini mengikuti pelatihan yang dinamakan Training for Trainers (TFT) sebelum menyampaikan materi kuliah. Setiap malam selama pelatihan berlang-sung, biasanya diadakan TFT diantara para dosen. Selain itu, untuk menjamin kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia menggunakan checklist yang merincikan hal-hal apa saja yang diperlukan.

Bagian lainnya yang membedakan dari pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran Tematik ini selalu menutup dan memberi kesimpulan serta penguatan referensi setiap materi dengan merujuk Al Quran. “Pengkajian Al Quran dengan metode atau pendekatan tematik ini akan membantu untuk mejelaskan hubungan antara akhlak dan kehidupan,” ungkap Ustadz Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-emis Al-Faizin.

Secara materi perkuliahan, di Al Faizin berlaku kurikulum berkembang yang diperkaya terus menerus. “Selalu ada yang baru,” ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa jadi peserta di satu angkatan menerima materi yang beda dan telah dipertajam dibandingkan angkatan sebelumnya.

Bagaimana agar perubahan-perubahan akhlak yang tujuannya untuk

Hidangan kenduri untuk jamaah usai melaksanakan sholat Idul Fitri 1433 Hijriyah di Surau Baitul Amin (19/08)

Ustadz Hikmawan Primansyah di atas mimbar selaku khotib sholat Idul Fitri 1433 Hijriyah di Surau Baitul Amin.

Page 6: Mozaik 2012 09

6

6

menjadikan peserta insan muslim yang berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi kebiasaan dan membentuk tingkah laku setelah pelatihan? “Al Faizin ada rapor yang memonitor perubahan diri kita selama 100 hari setelah usai pelatihan,” jelas Bang Dhany.

Waktu PelatihanPelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh

hari berturut-turut itu dengan mata kuliah yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-ship, Metode ORID, Budaya Organisasi, Bisnis Islami dan Manajemen Diri.

Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, namun dalam waktu dua bulan, telah mencapai angka-tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting list alias jumlah pendaftar yang menunggu giliran saat ini juga cukup panjang.

Untuk peserta pelatihan, saat ini Al Faizin baru menarget ikhwan Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini. Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan kita semua menjadi pribadi-pribadi yang menang, sebagaimana arti nama dari lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Al Faizin dapat menanyakan ke sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin. [RHAY-RH]

Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim. “Al Faizin didirikan dengan tujuan, pertama adalah untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan kaitannya dengan kehidupan. Kedua, untuk meluruskan pemahaman ikhwan tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu” jelas Bang Dhany. Tarekat yang dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-gan YPDKY.

“Tarekat ada di dalam Islam. Artinya apa yang diperbolehkan dalam tarekat diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam

Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,” jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al Faizin beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-ian pelatihan Al Faizin, peserta akan mendapatkan juga materi-materi pelatihan tentang akhlak sesuai dengan ajaran Islam.

“Logikanya, jika kita hidup dengan berakhlak secara baik; kita mengganti sahabat kita dengan sahabat yang berakhlak baik, kita mengganti pemaha-man kita mengenai kehidupan kepada dengan cara pandang yang sesuai dengan ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita akan membaik, termasuk sesi ekonom-inya” ungkap Bang Dhany. Ia kemudian menjelaskan bahwa dengan menjalankan akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim

akan menjadi umat yang unggul (khairu ummah), yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan dimana kita berada, menjadi Rahmatan lil ‘aalamiin.

Berbeda Dengan Pelatihan LainnyaMenjawab pertanyaan tentang hal-hal

lain apa yang membuat Al Faizin berbeda dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany juga menyampaikan bahwa cara penyam-paian materi dilakukan dengan membumi-kan teori-teori, dan menghindari istilah-istilah asing. Juga dalam prosedur perekrutan dosen atau pembawa materi perkuliahan.

“Dari peserta yang telah mengikuti pelatihan, diamati oleh bidang akademik, lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan mengajar, diganti dengan dosen lain yang juga sebelumnya menjadi peserta di Al Faizin,” demikian Bang Dhany, yang adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-laskan.

Para dosen ini mengikuti pelatihan yang dinamakan Training for Trainers (TFT) sebelum menyampaikan materi kuliah. Setiap malam selama pelatihan berlang-sung, biasanya diadakan TFT diantara para dosen. Selain itu, untuk menjamin kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia menggunakan checklist yang merincikan hal-hal apa saja yang diperlukan.

Bagian lainnya yang membedakan dari pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran Tematik ini selalu menutup dan memberi kesimpulan serta penguatan referensi setiap materi dengan merujuk Al Quran. “Pengkajian Al Quran dengan metode atau pendekatan tematik ini akan membantu untuk mejelaskan hubungan antara akhlak dan kehidupan,” ungkap Ustadz Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-emis Al-Faizin.

Secara materi perkuliahan, di Al Faizin berlaku kurikulum berkembang yang diperkaya terus menerus. “Selalu ada yang baru,” ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa jadi peserta di satu angkatan menerima materi yang beda dan telah dipertajam dibandingkan angkatan sebelumnya.

Bagaimana agar perubahan-perubahan akhlak yang tujuannya untuk

Acara bincang-bincang kali ini mengangkat tema ‘pengabdian’. Latar belakangnya, adalah untuk menyamakan persepsi bersama mengenai apa dan bagaimana pengabdian dan berbagai wujudnya, dari sudut pandang Tarikat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah (TN) di bawah naungan Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY). Lebih khusus lagi, apa saja yang dapat dilakukan sebagai bentuk pengabdian di SBA. Adapun tujuan pelaksanaannya, tak lain adalah, “Untuk menjalin dan mempererat tali silaturrahim dan keakraban.” Demikian dijelaskan oleh Abangda Billy Mansyur, yang bertugas sebagai lead untuk pelak-sanaan acara ini. Lanjutnya, “Acara ini ditujukan sebagai ajang komunikasi dan sharing bersama, serta menambah peng-etahuan bersama.”

Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini diikuti oleh Anshor, As-Guard, FIFAS, YCBA, Ibu-ibu Masak, dan beberapa jamaah TN naungan YPDKY yang malam itu hadir dan meramaikan SBA.

Bang Billy mengawali acara dengan berbagai cerita lucu serta memberikan penjelasan singkat mengenai tema acara, bahwa pengabdian merupakan upaya seseorang yang meluangkan tenaganya, waktunya dan pikirannya untuk suatu tujuan.

Beberapa pendapat juga muncul dari peserta saat Bang Billy mengaitkan peng-abdian dalam konteks kesurauan. Salah

satunya dari Bang Ubaydillah yang mengungkapkan bahwa pengabdian adalah memberikan sesuatu, atau peker-jaan untuk orang yang kita cintai, termasuk kepada guru kita.

Kata “cinta” ini digaris bawahi oleh Abangda Rahman Moenggah yang akrab disapa Bang Ramon saat menjawab pertanyaan dari moderator acara, Bang Reza Hoesin. Bang Ramon mengungkap-kan bahwasanya pengabdian merupakan akibat dari rasa cinta.

Mengenai rasa cinta ini, Bang Ramon m e n g a n a l o g i k a n n y a dengan perasaan cinta seorang istri terhadap suaminya, “Kalau seorang istri sudah mencintai suaminya, dengan sendi-rinya perbuatan-perbuatannya sebagai perwujudan rasa cinta seorang istri. Jadi kalau mind set-nya adalah cinta, insya Allah pengabdian itu tanpa pamrih.” Kuncinya kalau sudah cinta, maka apapun akan dilakukan,” lanjutnya.

Bang Ramon juga memberikan contoh wujud cinta itu melalui pernyataan salah satu presiden Amerika Serikat, John F Kennedy yang menyata-

kan, “Jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepada anda, tapi tanya-kan apa yang anda berikan kepada negara.” Menurut Bang Ramon, hal serupa juga pernah disampaikan oleh Pendiri Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY). “Sehingga apapun bisa dilaku-kan dalam wujud pengabdian ini,” lanjut Bang Ramon.

Selain itu, Pimpinan YPDKY saat ini H. Abdul Khalik Fajduani, SH juga pernah menyampaikan pertanyaan yang harus selalu dilontarkan oleh manusia, yaitu “Kita mau kemana, apa tugas kita?”, yang jawabannya terkandung dalam Al Quran, surat Adz Dzaariyaat: 56, “Tidak kucipta-kan Jin dan Manusia kecuali untuk meng-abdi kepada Allah.”

Mewakili Anshor (Anak Surau) SBA, Bang Agus Suryana, menyampaikan apresiasinya kepada jamaah yang aktif ber-ubudiyah di surau, misalnya dalam berbagai kegiatan seperti menggelar pelatihan-pelatihan, forum diskusi, hingga tugas piket. Beliau berkomentar, “Dengan ikhlas para ikhwan tersebut memberikan sumbangsihnya, walaupun tanpa bayaran, tanpa imbalan apapun.” Di SBA, berbagai kegiatan dilaksanakan dalam berbagai wadah, seperti FIFAS (Federasi Fasilitator Baitul Amin) dan AsGuard, sebutan bagi ‘satuan cadangan’ Anshor yang terdiri dari jamaah yang siap melayani sesama jamaah setiap saat diperlukan. Selain itu, ada Serikat Tolong Menolong Baitul Amin, yang menangani tugas-tugas fardhu kifayah, ibu-ibu masak yang menangani pekerjaan-pekerjaan konsumsi saat diada-kan berbagai acara di SBA , dan tentunya ada Youth Club Baitul Amin wadah bagi para remaja SBA.

Sehingga, ungkap Bang Ramon dalam akhir acara, “Tugas utama kita adalah mengabdi, bukan menjadi CEO, jenderal atau komandan. Tugas kita meng-abdi dalam apapun juga. Bahwa pekerjaan-pekerjaan duniawi itu tidak ada apa-apanya bila tidak didasarkan oleh pengabdian.” [ELIN]

Setelah sukses dilaksanakan pada bulan Januari 2012 lalu, acara “Sehari Bersama Bang Arie dan Bang Ramon” kembali diadakan di Surau Baitul Amin (SBA) pada hari Minggu 15 Juni 2012. Acara ini merupakan ajang silaturrahim antara elemen yang ada di SBA dengan Pengurus Surau SBA, yaitu Abangda H. Akhmad Syukran Bestari, SE.MMSI, sebagai Pengurus II yang akrab disapa Bang Arie, dan Abangda H. Rahman Moenggah, SH, LLM, Pengurus III. Namun kali ini Bang Arie berhalangan hadir.

Cinta Dalam PengabdianSehari Bersama Bang Arie dan Bang Ramon

Suasana sukacita acara ‘Sehari Bersama Bang Arie dan Bang Ramon’ yang kembali digelar (15/06). Karena suatu dan lain hal, Bang Arie berhalangan hadir di acara ini.

Bang Ramon yang bernama lengkap H. Rahman Moenggah, SH, LLM, Pengurus III Surau Baitul Amin.

Page 7: Mozaik 2012 09

7

menjadikan peserta insan muslim yang berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi kebiasaan dan membentuk tingkah laku setelah pelatihan? “Al Faizin ada rapor yang memonitor perubahan diri kita selama 100 hari setelah usai pelatihan,” jelas Bang Dhany.

Waktu PelatihanPelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh

hari berturut-turut itu dengan mata kuliah yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-ship, Metode ORID, Budaya Organisasi, Bisnis Islami dan Manajemen Diri.

Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, namun dalam waktu dua bulan, telah mencapai angka-tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting list alias jumlah pendaftar yang menunggu giliran saat ini juga cukup panjang.

Untuk peserta pelatihan, saat ini Al Faizin baru menarget ikhwan Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini. Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan kita semua menjadi pribadi-pribadi yang menang, sebagaimana arti nama dari lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Al Faizin dapat menanyakan ke sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin. [RHAY-RH]

Puasa adalah ibadah yang sangat mulia, sehingga Allah SWT berkenan membalasnya secara langsung. Diriwayat-kan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Allah Azza Wa Jalla berfirman (Hadist Qudsy):

“Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Puasa adalah perisai. Maka apabila seseorang diantara kalian sedang berpuasa, janganlah dia berbiacara kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki oleh seseorang atau diajak bermu-suhan maka hendaklah ia berkata: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa”

Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya. Sung-guh bau dari mulut seseorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, dan ia dapat merasakan kesenangannya, yaitu ketika berbuka ia bergembira, dan apabila telah bertemu dengan Tuhannya maka iapun bergembira dengan adanya balasan puasanya”. (Sahih al-Bukhari, II: 673)

Tujuan PuasaPuasa merupakan salah satu

dari lima Rukun Islam, dan seperti ibadah lainnya puasa mengandung

hikmah dan tujuan. Secara tegas tujuan-nya dijelaskan dalam Al quran, yaitu untuk membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.

Seperti yang difirmankan-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ahli Tafsir terkemuka, Muhammad Ali al-Sabuni1 mengatakan, ibadah puasa memiliki tujuan yang sangat besar. Pertama, puasa menjadi sarana pendidi-kan bagi manusia agar tetap bertakwa kepada Allah SWT. Kedua, puasa merupa-kan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melak-sanakan perintah Allah SWT.

Ketiga, puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong sesama yang membutuhkan. Keempat menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT.

Kualitas PuasaBerkaitan dengan hal ini, Imam Abu

Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya al-'Ulumuddin membagi kualitas puasa ke dalam tiga tingkatan. Pertama, puasanya orang awam (shaum al-'umum), yaitu menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.

Kedua, puasanya orang khusus (shaum al-khusus), yaitu selain menahan

diri dari perkara yang membatalkan puasa juga turut berpuasa seluruh panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa. Dan ketiga, puasanya orang istimewa, super khusus (shaum khusus al-khusus), yaitu selain menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa dan juga berpuasanya panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa juga turut berpuasa “hati nurani”.

Pembagian di atas memberikan kita ruang untuk menelaah ditingkat manakah kita selama ini dalam melaksanakan ibadah puasa.

Puasa Sebagai Obat Hati"Perbanyaklah berpuasa," demikian

nasehat keempat dalam syair Tombo Ati (Obat Hati)2. Selain yang diwajibkan di

bulan Ramadhan, puasa dapat diperban-yak dengan yang disunnahkan oleh Nabi SAW.

Memperbanyak puasa dapat mengo-bati hati yang gundah atau hati yang sakit karena kita terus mengupayakan hati agar senantiasa ikhlas, tawakal, takut dan berharap hanya kepada Allah, khusyu’ dan tawadhu. Dengan ikut berpuasanya hati, maka kita tidak akan terlalu “memikirkan” soal dunia yang seringkali membuat hati menjadi galau. Janji Allah SWT yang berkenan membalas puasa secara langsung akan membuat hati orang-orang yang beriman menjadi tenang karena semakin meningkatnya keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

Ibadah puasa dapat menjadi perisai yang mencegah kegalauan hati akibat dorongan hawa nafsu. Seperti dalam kasus orang-orang yang belum mampu menikah, Rasulullah menganjurkan puasa untuk meredam nafsu syahwat. Beliau

bersabda, “Sesungguhnya puasa itu akan menjadi pelindung baginya.” Rasulullah juga bersabda, “Puasa itu adalah perisai” maksudnya adalah perisai dari perbuatan dosa dan kemaksiatan.

Seperti disampaikan dalam hadist qudsy yang dituliskan sebelumnya, puasa akan memberikan kegembiraan hati bagi pelakunya. Ketika berbuka ia gembira. Ketika bertemu Tuhannya ia bergembira dengan balasan puasanya. [ASD/MFH]____________________________________Catatan:1) Riwayat Muhammad Ali al-Sabuni bisa

dilihat di http://www.marifah.net/articles/ muhammadal-sabuni-shoaybahmad.pdf

2) Tombo Ati (Obat Hati), menjadi topik berseri Mozaik sejak edisi 12/2011, terdiri dari lima perkara: (1) membaca Al Quran dengan maknanya, (2) sholat malam dirikanlah, (3) berkumpullah dengan orang sholeh, (4) perbanyaklah berpuasa, (5) dzikir malam perpanjanglah.

Perbanyaklah Berpuasa(Sambungan dari hal. 1)

Seri Tombo Ati

Itulah yang menjadi bahasan pada Forum Diskusi Baitul Amin (FORDIBA) yang diadakan sebelum Ramadhan 1433 H. Melalui tema “Mewujudkan Kecintaan terhadap Dzikrullah“, abangda Ir. Wahyu Wijaya yang akrab dipanggil Bang Wahyu sebagai pembicara menjelaskan bahwa proses mewujudkan kecintaan terhadap dzikrullah itu melalui beberapa tahapan, yaitu pemahaman, kesadaran, komitmen, konsistensi dan kontinu.

Pemahaman, awalnya kita perlu mem-baca dulu kemudian mengkaji sampai menjadi paham betul. Kemudian dengan penuh Kesadaran menanamkannya pada pikiran kita, memprogram dalam pikiran kita yang dibarengi upaya untuk senan-tiasa mengamalkan dzikrullah : secara sendiri di rumah, hadir setiap malam wirid, mengupayakan untuk bisa suluk, melazim-kan berubudiyah, melazimkan sedekah, mengikuti pelatihan dan lain-lain. Serta membangkitkan rasa nyaman atau senang berada di Surau.

Selanjutnya Komitmen dengan melak-

sanakan apa yang sudah tertanam dan terprogram dalam pikiran, Konsisten dengan meprioritas-kan pengamalan dzikir, dan Kontinu (berkesinambungan) dengan melaksana-kan secara terus menerus karena

merupakan anugerah tuhan bagi kita dan kita harus menanamkan rasa cinta dzikirul-lah.

Diselingi beberapa lagu yang diiringi gitar dari bang Wahyu dan pembacaan puisi dari bang Gemi Mohawk, peserta FORDIBA dari Surau Baitul Amin Sawangan, Karawang, dan Makasar ikut bernyanyi dan dengan antusias menyimak materi dan kemudian berdiskusi secara aktif.

Dzikrullah Agar Ruh Senantiasa Beserta Allah

Untuk membangun pemahaman terhadap pentingnya dzikrullah, abangda Wahyu dalam materinya mengingatkan bahwa Manusia Muslim tidak terlepas dari 3 pilar Islam yaitu Tauhid, Fiqih dan Akhlak. Manusia juga terdiri dari 2 bagian yaitu yaitu dzahir dan batin atau ruh.

Selama manusia hidup di dunia maka dzahir ini berfungsi, namun ketika mening-gal dunia maka kita akan dikubur kembali menyatu dengan tanah. Perjalanan manu-

sia akan dilanjutkan oleh Ruh. Ruh inilah yang nantinya yang akan menempuh perjalanan dari alam dunia ini ke alam kubur, padang makhsyar, titian Shirothal Mustaqim sampai ke surga atau neraka.

Supaya jadi muslim/mukmin, ruh perlu dikenalkan kepada Tuhan supaya bisa kembali ke Hadirat-Nya dengan berguru kepada seorang Mursyid. Ruh ini harus di-Islamkan dengan mengenal mursyid. Metode memasukkan dzikir dalam ruh dapat melalui suluk dan dzikir. Perilaku untuk batin/ruh adalah dengan mengamal-kan dzikrullah di bawah bimbingan pembawa washilah atau mursyid, supaya ruh senantiasa beserta Allah untuk meng-gapai keridhoan Allah atau surga.

Untuk dzahir-nya, akal perlu juga diisi dengan berbagai ilmu yaitu ilmu tauhid, fiqih, tasawuf, akhlaq. Ilmu ini didapat dengan berguru kepada ustadz, kiyai, guru ngaji, ulama besar dll. Perilaku yang diterapkan untuk dzahir adalah dengan percaya 6 rukun Iman, mengamalkan 5 rukun Islam, berakhlak mulia dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Indikasi Pecinta DzikrullahDalam menutup materinya, Abangda

Wahyu menyampaikan bahwa ciri-ciri atau indikasi orang yang cinta dzikirullah adalah rajin dzikir di rumah dan di surau setiap malam wirid, i’tikaf, berubudiyah, mem-berikan sedekah, mengamalkan syariat Islam dan berakhlakul karimah. [JH]

Umumnya jika manusia mencintai sesuatu, maka ia akan menghamba kepadanya dengan ketundukan dan kesetiaan. Apalagi jika Cinta kepada Allah. Cinta abadi kepada Allah SWT inilah menjadi tujuan setiap pejalan spiritual dan sasaran setiap perindu-Nya yang diwujudkan dengan perilaku sesuai Al Quran dan Hadist, salah satunya melalui kecintaan terhadap Dzikrullah.

Mewujudkan Kecintaan Terhadap Dzikrullah

Forum Diskusi Baitul Amin (FORDIBA)

Forum Diskusi Baitul Amin (FORDIBA) yang diadakan sebelum Ramadhan 1433 H dengan narasumber Abangda Ir. Wahyu Wijaya

Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim. “Al Faizin didirikan dengan tujuan, pertama adalah untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan kaitannya dengan kehidupan. Kedua, untuk meluruskan pemahaman ikhwan tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu” jelas Bang Dhany. Tarekat yang dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-gan YPDKY.

“Tarekat ada di dalam Islam. Artinya apa yang diperbolehkan dalam tarekat diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam

Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,” jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al Faizin beranjak dari kondisi ekonomi ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-ian pelatihan Al Faizin, peserta akan mendapatkan juga materi-materi pelatihan tentang akhlak sesuai dengan ajaran Islam.

“Logikanya, jika kita hidup dengan berakhlak secara baik; kita mengganti sahabat kita dengan sahabat yang berakhlak baik, kita mengganti pemaha-man kita mengenai kehidupan kepada dengan cara pandang yang sesuai dengan ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita akan membaik, termasuk sesi ekonom-inya” ungkap Bang Dhany. Ia kemudian menjelaskan bahwa dengan menjalankan akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim

akan menjadi umat yang unggul (khairu ummah), yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan dimana kita berada, menjadi Rahmatan lil ‘aalamiin.

Berbeda Dengan Pelatihan LainnyaMenjawab pertanyaan tentang hal-hal

lain apa yang membuat Al Faizin berbeda dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany juga menyampaikan bahwa cara penyam-paian materi dilakukan dengan membumi-kan teori-teori, dan menghindari istilah-istilah asing. Juga dalam prosedur perekrutan dosen atau pembawa materi perkuliahan.

“Dari peserta yang telah mengikuti pelatihan, diamati oleh bidang akademik, lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan mengajar, diganti dengan dosen lain yang juga sebelumnya menjadi peserta di Al Faizin,” demikian Bang Dhany, yang adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-laskan.

Para dosen ini mengikuti pelatihan yang dinamakan Training for Trainers (TFT) sebelum menyampaikan materi kuliah. Setiap malam selama pelatihan berlang-sung, biasanya diadakan TFT diantara para dosen. Selain itu, untuk menjamin kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia menggunakan checklist yang merincikan hal-hal apa saja yang diperlukan.

Bagian lainnya yang membedakan dari pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran Tematik ini selalu menutup dan memberi kesimpulan serta penguatan referensi setiap materi dengan merujuk Al Quran. “Pengkajian Al Quran dengan metode atau pendekatan tematik ini akan membantu untuk mejelaskan hubungan antara akhlak dan kehidupan,” ungkap Ustadz Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-emis Al-Faizin.

Secara materi perkuliahan, di Al Faizin berlaku kurikulum berkembang yang diperkaya terus menerus. “Selalu ada yang baru,” ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa jadi peserta di satu angkatan menerima materi yang beda dan telah dipertajam dibandingkan angkatan sebelumnya.

Bagaimana agar perubahan-perubahan akhlak yang tujuannya untuk

Page 8: Mozaik 2012 09

8

8

Mendapat tawaran seperti itu, tentu saja sang penunggang kuda segera melompat naik ke atas kudanya dan secepat mung-kin pergi melakukannya. Dia terus memacu dan memacu, mencam-buk kudanya dengan penuh semangat. Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia sangat ingin memper-oleh wilayah seluas mungkin.

Pada akhirnya, saat ia telah menjangkau wilayah yang cukup besar, ia kelelahan dan sekarat. Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri, “Mengapa aku memaksa diriku begitu keras untuk menjangkau begitu banyak wilayah? Sekarang aku sekarat dan aku hanya memerlukan sebidang tanah yang sangat kecil untuk menguburkan diriku sendiri.”

Pesan moral kisah diatas sama dengan perjalanan hidup kita. Tiap hari kita memaksa diri dengan keras untuk mengumpulkan uang, kekuasaan atau menjadi tenar (money, power or fame). Kita seringkali mengabaikan kesehatan, waktu bersilaturahim bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar dan hobi yang kita sukai.

Saat kita melihat ke belakang, kita menyadari bahwa sebenarnya kita tak membutuhkan sebanyak itu, namun kita tak bisa mengembalikan waktu yang terlewatkan. Ternyata hidup ini bukan

hanya bekerja menghasilkan uang, mendapatkan kekuasaan atau ketenaran.

Bekerja diperlukan untuk bertahan hidup dan agar dapat menikmati keinda-han dan kebahagiaan dalam kehidupan, juga agar kita bisa menjadi dan membagi berkat dengan orang lain.

Hidup adalah keseimbangan antara bekerja dan bermain, untuk keluarga, sahabat dan waktu pribadi. Dan yang terpenting adalah memiliki hubungan pribadi dengan Allah SWT. Kita harus memutuskan bagaimana caranya menyeimbangkan hidup!

Kisah Hikmah

Kaisar dan Penunggang Kuda

IKLAN

Cuman Perlu PowerPoint buat ngedesain sendiri

iklan Mozaik SurauYang penting format dan ukurannya sesuai ketentuan. Silahkan unduh

(download) template-nya di http://media.baitulamin.org, pilih

ukurannya, dan langsung deh ngedesain sendiri iklan Mozaik pake

PowerPoint 2003, 2007 ato 2010.

Juga menerima file Adobe Illustrator (.AI), Adobe Acrobat (.PDF) dan

Macromedia Freehand MX (.FH11).

Untuk pemasangan iklan, hubungi Sdr. Fajar di 0817131815 atau email ke [email protected].

http://media.baitulamin.org

Ada seorang Kaisar berkata kepada penunggang kuda yang selama ini setia mengabdi kepadanya, bahwa apabila ia bisa mengendarai kudanya dan bisa menjangkau wilayah sebanyak yang ia mampu, maka sang Kaisar akan memberikan wilayah tersebut.

Ilustrasi: Pahatan batu abad ke-14 yang menggambarkan penunggang kuda dan seorang pria dari Kadous untuk Chrysippus (prasasti ini diduga tiruan) koleksi Museum Lapidarium of Maffei. Sumber: www.ancientrome.ru

IKLAN

IKLAN

IKLAN

Bakteri prebiotik pengolah limbah organik

Ini Solusinya!Septic TankKok CepetPENUH Ya?

1 Milyar CFU/ml, tertinggi di kelasnya1 Milyar CFU/ml, tertinggi di kelasnya

0888-0830-6402, 0813-1116-2326