mtk diskusi

  • Upload
    ntans

  • View
    320

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN ALAT PERAGA KELERENG DAN DISKUSI KELOMPOK BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KORIPAN 01 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2005/2006

Skripsi Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Nama Nim Program Studi Jurusan : M.Muktasim Zuwono : 4102904023 : Pendidikan Matematika : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

ABSTRAK Matematika mengandung konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang abstrak cenderung sulit dipahami dan menjadikan siswa takut serta kurang menyenangi pelajaran matematika. Dalam hal ini perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang menyenangkan, sehingga proses pembelajaran matematika dapat menjadi kegiatan yang diminati siswa. Salah satu upaya untuk menumbuhkan kondisi belajar siswa yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika adalah menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok bagi siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005 / 2006 Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana hasil belajar matematika pada pokok bahasan perkalian dan pembagian bilangan cacah dengan hasil sampai dengan 50 menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok bagi siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005 / 2006 Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan perkalian dan pembagian bilangancacah dengan hasil sampai dengan 50 menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok bagi siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005 / 2006 Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan melakukan proses pengkajian siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan dan diakhir siklus diberi tes secara individu. Pada tes akhir siklus I rata-rata nilai tes 72,7. Siswa yang mendapat nilai 7,5 ada 77,7 % sebanyak 21 anak dari 27 anak, kemudian siklus II rata-rata nilai tes 80. Siswa yang mendapat nilai 7,5 ada 88,8 % sebanyak 24 anak dari 27 siswa. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok pada pokok pembahasan perkalian dan pembagian bilangan cacah dengan hasil sampai dengan 50 hasil belajar siswa dapat meningkat. Saran yang dapat diajukan bahwa untuk menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilangan cacah guru dapat menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok.

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah dengan Alat Peraga Kelereng dan Diskusi Kelompok bagi Siswa Kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang Hari Tanggal : Senin : 28 Agustus 2006

Panitia Ujian Ketua Sekretaris

Drs. Kasmadi Imam S, M.S NIP. 130781011 Pembimbing Utama

Drs. Supriyono, M. Si NIP. 130815345 Ketua Penguji

Isnarto, S. Pd, M. Si NIP. 132092853 Pembimbing Pendamping

Drs. Amin Suyitno, M. Pd NIP. 130604211 Anggota Penguji

Endang Sugiharti, S. Si, M. Kom. NIP. 132231407

Endang Sugiharti, S. Si, M. Kom. Nip.132231407 Anggota Penguji Isnarto, S. Pd, M. Si NIP. 132092853

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat kata yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 10 Agustus 2006

M.Muktasim Zuwono NIM : 4102904023

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto * Katakanlah kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimatkalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan lagi tambahan sebanyak lautan (pula). (Al Kahfi : 109) * Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Al Insyiroh : 6)

Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. 2. 3. 4. Bapak dan Ibu tercinta Istriku tercinta Agustrina Harjani , S.Pd. Kakak dan adikku yang kusayangi Rekan-rekan seperjuangan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat allah S.W.T. berkat limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN ALAT PERAGA KELERENG DAN DISKUSI

KELOMPOK BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KORIPAN 01 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2005/2006. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Terimakasih penulis sampaikan atas bimbingan, bantuan dan nasehat kepada : 1. Prof. Dr. A.T Soegito, SH., M. M., Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Kasmadi Imam S., M. S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 4. Isnarto, S.Pd, M.Si., Dosen Pembimbing utama dalam penyusunan skripsi ini. 5. Endang Sugiharti, S. Si, M. Kom, Dosen pembimbing pendamping dalam penyusunan skripsi ini. 6. Isnarto, S.Pd, M.Si., Koordinator Senter Semarang C Universitas Negeri Semarang.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 8. Rekan-rekan angkatan 2005/2006, PMPD Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 9. Kepala SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang telah memberi ijin penelitian. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari tak ada gading yang tak retak. Skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak. Semarang, Agustus 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul Abstrak .. Pengesahan Pernyataan . Motto dan Persembahan Kata Pengantar .. Daftar isi ... BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul .. B. Permasalahan . C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian . E. Penegasan Istilah ... F. Sistematika

i ii iii iv v vii viii

1 2 3 3 4 5

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Landasan Teori . 1. Hakikat Belajar ... 2. Hakikat Mengajar ... 3. Hakikat Belajar Matematika ... 4. Tujuan Pembelajaran Matematika .. 5. Matematika SD .. 6. Hasil Belajar Matematika .. 7. Pengertian Media 8. Pokok Bahasan yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Penelitian. 16 7 7 9 9 10 11 12 14

B. Kerangka Berpikir 17 C. Hipotesis Tindakan .. 17

BAB III

METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian . 18 B. Rencana Penelitian .. 18 C. Data dan Cara Pengumpulan .. 23

D. Indikator Keberhasilan 24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasli Penelitian .. B. Pembahasan 25 30

BAB V

PENUTUP A. Simpulan B. Saran . 33 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar subyek penelitian Lampiran 2 Data Hasil Tes Siklus I .. Lampiran 3 Data Hasil Tes Siklus II. Lampiran 4 Rencana Pembelajaran siklus I . Lampiran 5 Rencana Pembelajaran siklus I.. Lampiran 6 Rencana Pembelajaran siklus II. Lampiran 7 Rencana Pembelajaran siklus II Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Siklus I . Lampiran 9 Soal-soal Tes Siklus I. Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Siklus II ... Lampiran 11 Soal-soal Tes Siklus II... Lampiran 12 Lembar Jawaban Tes Siklus I.... Lampiran 13 Lembar Jawaban Tes Siklus II... Lampiran 14 Kunci Jawaban Tes Siklus I... Lampiran 15 Kunci Jawaban Tes Siklus II..

36 37 38 39 43 46 49 52 53 55 56 58 59 60 61

Lampiran 16 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemua 1 62 Lampiran 17 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemuan 2 Lampiran 18 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 1.. Lampiran 19 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 2 . Lampiran 20 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 1.. Lampiran 21 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 2.. Lampiran 22 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 1 Lampiran 23 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 2 Lampiran 24 Gambar 1. Lampiran 25 Gambar 2.. Lampiran 26 Gambar 3. Lampiran 27 Gambar 4 67 72 77 82 83 84 85 86 87 88 89

1

BAB I PENDAHULUAN

A.

Alasan Pemilihan Judul Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang dengan amat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Matematika mempunyai peran yang cukup besar, bukan hanya memberikan kemampuan perhitungan kuantitatif tetapi juga dalam hal penataan cara berfikir terutama dalam hal pembentukan kemampuan menganalisa, melakukan evaluasi hingga memecahkan masalah. Matematika sebagai ibunya ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah sebagai sumber ilmu dari yang lain, banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembanganya bergantung dari matematika. Matematika diakui penting, tetapi sulit dipelajari, maka tidak jarang siswa yang semula menyenangi pelajaran matematika, beberapa bulan kemudian menjadi acuh sikapnya. Mungkin, salah satu penyebabnya adalah cara mengajar guru yang tidak cocok baginya. Guru hanya mengajar dengan satu metode yang kebetulan tidak cocok dan sukar dimengerti oleh siswa. Seorang guru matematika harus pandai-pandai mensiasati untuk memaksimalkan usahanya untuk membawa para peserta didik untuk memahami dan menerapkan keilmuan mereka dalam kehidupan sehari hari. Sesungguhnya matematika itu merupakan ilmu abstrak yang butuh ketelitian, kesabaran, keuletan dan kesungguhan guru dalam menerapkan

2

konsep dan mengetahui kondisi murid. Cara meminimalisir turunya motivasi anak dalam belajar matematika. Pada gilirannya siswa dapat menangkap makna pengajaran dari guru dan pada akhirnya siswa dapat menjadi manusia yang handal di daerahnya. Semakin profisional guru dalam melaksanakan tugasnya semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan kehandalan seseorang sebagai tunas bangsa. Kondisi riil di SD Negeri Koripan 01 tahun 2005 / 2006 yang berjumlah 165 siswa mereka tergolong low motivation, sehingga hasil belajar matematika mereka rendah. Akan tetapi hal ini memungkinkan untuk ditingkatkan dengan melalui penanganan yang baik. Berdasarkan diskripsi di atas penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN ALAT PERAGA KELERENG DAN DISKUSI KELOMPOK BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KORIPAN 01 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006. B. Permasalahan Bagaimana pengaruh penggunaan metode diskusi dan alat peraga kelereng terhadap hasil belajar pada operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50 bagi kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2005 / 2006 dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar?

3

C.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar anak dalam menyelesaikan pengerjaan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50 melalui pembelajaran dengan metode diskusi dan pemanfaatan alat peraga kelereng di kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005/2006.

D.

Manfaat Penelitian Beberapa manfaat pelaksanaan ini digunakan sebagai umpan balik guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, sebagai landasan perbaikan pemilihan metode dan variasi mengajar. Selain itu juga dapat memberikan manfaat bagi guru / siswa sebagai berikut : 1. Manfaat bagi siswa : a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan

pengerjaan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50. b. Memudahkan siswa menyelesaikan soal-soal dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50. c. Menghilangkan pandangan bahwa matematika itu sulit dan pelajaran yang menakutkan. d. Meningkatkan hasil belajar dan pretasi siswa. e. Meningkatkan kemajuan anak dalam belajar matematika.

4

2.

Manfaat Bagi Guru : a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan materi pada opersi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50. b. Guru akan lebih mengerti akan pentingnya alat peraga dan metode yang di terapkan setelah uji coba. c. Melatih guru dalam melakukan penelitian khususnya penelitian tindakan kelas.

E.

Penegasan Istilah Untuk menghindari agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami atau menafsirkan dari istilah istilah yang ada, perlu penegasan dan pembahasan dari istilahistilah yang berkaitan dengan judul skripsi : 1. Meningkatkan Berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang, babak, mendapat imbuan me-kan menjadi meningkatkan yang artinya membawa ke jenjang yang lebih tinggi atau membawa ke jenjang berikutnya. 2. Perkalian Operasi perkalian pada bilangan cacah merupakan penjumlahan berulang dan sudah mulai di ajarkan pada anak kelas II sekolah tingkat dasar .

5

3. Pembagian Operasi pembagian merupakan kebalikan dari operasi perkalian . Pembagian ini juga mulai di ajarkan pada siswa - siswi kelas II di sekolah tingkat dasar 4. Diskusi Perundingan untuk bertukar fikiran (bahas-membahas) tentang

sesuatu masalah. (KBBI :245 ) W. J. S. Poerwardarminto 5. Alat peraga kelereng a. b. c. Alat berarti benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu Peraga berarti alat untuk memeragakan sajian pelajaran Kelereng sama dengan guli, gundu ( KBBI : 466 ) W. J. S. Poerwadarminta. F. Penulisan Skripsi ini terdiri dari tiga bagian yakni bagian awal, bagian inti dan bagian akhir penutup, 1. Bagian awal Skripsi Bagian ini berisi tentang halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran. 2. Bagian inti skripsi Bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi : a. BAB I PENDAHULUAN

6

BAB

I

pendahuluan

meliputi

pemilihan

judul,

permasalahan, cara pemecahan masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah dan sistimatika skripsi. b. BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB II berisi tentang landasan teori dan hipotesis tindakan yang membahas teoriteori yang mendukung penelitian antara lain tinjauan kepustakaan, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian. c. BAB III METODE PENELITIAN Bab III menguraikan tentang subyek penelitian, variabel siklus penelitian, analisis uji coba perangkat tes, cara pengambilan data dan indikatornya. d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisikan tentang analisis data dan penelitian, membahas pengujian hipotesis dan data hasil penguji. e. BAB V PENUTUP Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang merupakan akhir dari bagian isi. 3. Bagian akhir skripsi Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

7

7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A.

Landasan Teori 1. Hakikat belajar Pembahasan perihal belajar pada hakikatnya cenderung untuk ingin mengetahui proses psikologis yang terjadi di dalam diri seseorang. Para ilmuan telah berhasil mencoba memaparkan beberapa teori-teori belajar dalam beberapa jenis. Ada yang mereka sebut teori Thorndike, teori Skinner, teori Piaget dan lain sebaganya. a. Teori Thorndike Law of effect yang berarti bahwa segala sesuatu tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik baiknya. (M.Ngalim Purwanto dalam Psikologi

Pendidikan 1997 : 98) b. Teori Skinner Dalam bagian ini Burhus Frederic Skinner menyatakan bahwa hadiah atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam proses belajar. c. Teori Piaget

8

John Piaget berpendapat bahwa struktur kognitif sebagai skema- skema. Seorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap setimulus disebabkan karena bekerjanya sekema itu. Skema itu berkembang akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya. (Ghufron : Skripsi S1 PMPD 2004 / 2005) Dari beberapa pendapat para ahli di atas penulis mengambil hakikat belajar yakni adanya perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan interaksi sehingga dapat menemukan ataupun bahkan memecahkan suatu masalah dan akhirnya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Adapun beberapa hal perubahan perubahan perubahan yang terjadi akibat dampak belajar : 1) 2) 3) 4) Hasil belajar adalah hasil pencapaian tujuan Hasil belajar merupakan suatu proses Hasil belajar merupakan produk proses latihan Hasil belajar merupakan prilaku efektif dalam kurun waktu tertentu Dalam kegiatan belajar mengajar tujuan utama adalah adanya perubahan tingkah laku dan transfer motivasi tinggi, akan sangat tertarik dengan berbagai tugas tanpa mengenal lelah dan putus asa. Ciri yang lain dari orang yang sudah mendapatkan

9

pelajaran adalah tingkat kematangan. Kreatifitas dan dinamisasi pemikiran serta prilaku ke dalam suatu situasi yang bermakna. Secara umum belajar adalah proses interaksi antara individu dan lingkungan yang mungkin berujud fakta, konsep bahkan teori. Dari pemaparan di atas jelas bahwa proses perubahan perubahan tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik latihan dan berlangsung secara terus menerus yang dimuarakan pada suatu tujuan. 2. Hakikat mengajar Hakikat mengajar adalah merupakan sebuah proses pembelajaran dimana guru berfungsi sebagai transformator dan siswa sebagai mediator dengan menggunakan media dan alat peraga tertentu untuk membantu memperjelas pemahaman suatu konsep. Selain itu mengajar juga dapat diartikan mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. 3. Hakikat belajar matematika Matematika mengandung arti sebagai bahwa sistem yang deduktif formal

matematika

harus

dikembangkan

berdasarkan pola pikir atau penalaran edukatif dan setiap prinsip, teori, sifat, dalil dalam matematika harus dibuktikan kebenaranya secara formal berdasarkan konsistensi kebenarannya.

10

prinsip dalam matematika perlu dibuktikan dengan pola pikir deduktif hal ini dimaksudkan agar matematika yang dibangun terhindar dari kontradiksi. 4. Tujuan pembelajaran matematika. Secara umum tujuan pembelajaran matematika meliputi : a. Mempersiapkan siswa dalam menghadapi masalah sehingga mampu menyelesaikan secara logis, rasional, kritis, cemat dan jujur. b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari hari serta dalam mempelajari bebagai ilmu pengetahuan. Secara khusus tujuan pembelajaran matematika meliputi : a. Siswa memiliki ketrampilan matematika untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. b. Siswa memiliki pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika, sikap kritis, logis, objektif, terbuka, kreatif serta inovatif. c. Hakikat pengajaran dengan diskusi kelompok Hakikat pengajaran kelompok adalah sebagai berikut : 1). Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa, siswa dangan siswa. 2). Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan minatnya sendiri.

11

3). Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhanya. 4). Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi, dan alat peraga yang akan digunakan bahkan tujuan yang akan dicapai. (Amin, S, 2004 : 22 ) Wheatley (1991) mengatakan menyusun kurikulum yang berpusat pada belajar persoalan. Siswa bekerja bersama dalam kelompok, mengartikan persoalan yang diberikan, dan mencoba memecahkan persoalan yang rumit. Keberhasilan dalam mempelajari sesuatu banyak

dipengaruhi oleh bagaimana cara siswa mempelajari dan apa karakteristik materi atau bidang yang dipelajari. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sebagian konsepnya bersifat abstrak meskipun beberapa konsep dalam isinya terdiri dari hal-hal yang konkrit serta sebagian materinya memerlukan pemahaman secara bermakna yang dapat diukur dengan seperangkat tes secara tertulis. Untuk itu dalam penelitian ini selanjutnya untuk mengukur hasil belajar matematika digunakan alat ukur berupa tes. 5. Matematika SD Bagian inti matematika SD mencakup aritmatika, penghantar aljabar, geometri, pengukuran dan kajian data

12

Karena sifatnya masih anak-anak, sebaiknya matematika di SD disampaikan dalam bentuk permainan atau nyanyian yang sebelumnya telah dikenal siswa, hal ini bertujuan agar anak merasa senang belajar matematika. Melalui permainan dan nyanyian siswa belajar dengan penuh kegembiraan dan penuh semangat, baru kemudian menumbuhkan kemampuan logika secara sederhana. Hal ini berarti bahwa dalam menyampaikan materi matematika SD tidak cukup bagaimana menyampaikan materi kepada siswa dan bagaimana agar siswa dapat menyelesaiakan soal, namun justru terletak pada bagaimana anak memiliki logika secara sederhana untuk menemukan sendiri cara penyelesainya dan sikap yang baik ketika belajar matematika. 6. Hasil Belajar Matematika Nana Sudjana (1989 : 49 - 52 ) mengatakan bahwa tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikatagorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai), psikomotor (kemampuan / ketrampilan bertindak / berprilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar siswa, dari proses pengajaran. Hasil belajar tesebut nampak dalam

13

perubahan tingkah laku.

Kawasan kognitif dibagi atas enam

macam kemampuan intelektual mengenai lingkungan yang disusun secara hirarkis dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu (1) pengetahuan adalah kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajari, (2 ) pemahaman adalah

kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal, (3) penerapan adalah kemampuan mempergunakan hal-hal yang telah dipelajari untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata, (4 ) analisis

adalah kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami, (5) sintesis adalah kemampuan untuk memadukan bagian-bagian menjadi keseluruhan yang berarti, (6) penilaian adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal yang berdasarkan kriteria interen atau kelompok atau kriteria eksteren ataupun yang ditetapkan lebih dahulu. Berdasarkan pandangan diatas maka yang dimaksud dengan hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil dari seseorang siswa dalam mengikuti proses pengajaran matematika pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar yang diukur dari kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Hasil belajar di atas sangat dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran contohnya kelereng, disamping itu minat belajar juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika.

14

Hasil belajar dapat diukur dari dimensi kemampuan belajar siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan siswa tersebut dapat dimaksimalkan dengan menggunakan media. 7. Pengertian Media Oemar Hamalik (1986 : 23 ) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajarandi sekolah. Dalam menggunakan media pembelajaran dianjurkan untuk merencanakan secara sistematis agar pembelajaran berjalan efektif dan penggunaan media pembelajaranpun menjadi lebih efektif pula. Pembelajaran efektif dengan menggunakan media perlu direncanakan dengan baik maka strategi pendayagunaanya harus memperhatikan kesesuaian media / alat peraga dengan : (1) tujuan pembelajaran, (2) materi, (3) strategi pembelajaran (metode, pendekatan), (4) kondisi : ruang kelas, waktu, banyak siswa, (5) kebutuhan siswa. a. Kegunaan Media Pembelajaran Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain : a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

15

indera, seperti misalnya (1) obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita , gambar film atau model, (2) obyek yang terlalu kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai atau gambar, (3) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high speed photograpy, (4)

peristiwa masa lampau dapat ditampilkan lewat rekaman film, vidio, film bingkai maupun foto, (5) konsep yang terlalu luas ( misalnya gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar dan lain-lain, (6) obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesinmesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain. c) Dengan menggunakan model pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk (1) menumbuhkan kegairahan belajar, (2) memungkinkan langsung berinteraksinya anak didik dengan lingkungan dan kenyataan-kenyataan, (3) memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d) Dengan media dapat mengatasi keunikan siswa, lingkungan dan

pengalaman yang berbeda sedang kurikulum dan materi pendidikan sama, karena media pendidikan memiliki kemampuan-kemampuan (1) memberikan perangsang yang sama, (2) mempersamakan pengalaman, (3) menimbulkan presepsi yang sama.

16

b.

Persyaratan Media Bila kita ingin memanfaatkan bahkan menggunakan

media pembelajaran, hendaknya selalu ingat persyaratan umum suatu alat peraga. Secara umum persyaratan alat peraga itu adalah : (1) tahan lama, (2) bentuk dan warna menarik, (3) dapat menyajikan dan memperjelas konsep, (4) ukuran sesuai kondisi fisik anak / siswa, (5) fisibel, (6) tidak membahayakan siswa, (7) mudah disimpan saat tidak digunakan.(Sugiarto, Isti Hidayah 6) 8. Pokok bahasan yang terkait dengan pelaksanaan penelitian a) Materi perkalian sebagai penjumlahan berulang Contoh: 4 x 3 = +++=. Penggunaan alat peraga kelereng 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = = Jadi 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12 b) Materi pembagian sebagai pengurangan berulang Contoh: 8 : 2 = 8 ---- = 0 8 : 2 = 8 2 2 2 2 = 0 - - - - = habis -1 -2 -3-4 =0

8

Jadi 8 : 2 = 4

.

17

B.

Kerangka Berpikir Penggunaan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ketepatan pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran matematika akan berpengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran matematika serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu penggunaan media pembelajaran akan membantu siswa dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C.

Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Dengan menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok pada pengerjaan hitung perkalian dan pembagian maka hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 kecamatan Susukan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2005/2006 akan meningkat.

18

18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun ajaran 2005 / 2006. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 27 siswa, terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan 13 siswa. B. Rencana Penelitian Penelitian tndakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Tiap siklus direncanakan 3 pertemuan. Tiap-tiap siklus direncanakan berkesinambungan artinya proses dan hasil siklus I akan ditindaklanjuti dalam siklus yang ke 2. Prosedur penelitian tindakan kelas ini setiap siklus meliputi : (1) Perencanaan (planning). (2) Tindakan (acting ). (3) Observasi (observing).(4) Refleksi (reflecting). 1. Siklus I a. Perencanan ( planning ) 1. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario dan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok. 2 Menyiapkan alat bantu mengajar dan mengumpulkan data. 3. Menyiapkan alat peraga kelereng beserta perencanaan kerja kelompok. 4. Menyusun latihan evaluasi.

19

2. Tindakan (acting ) Siklus I dilaksanakan dengan 3 pertemuan: a. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 28 Nopember 2005 dengan materi perkalian sebagai penjumlahan berulang. b. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Nopember 2005 dengan materi : 1) 2) Mengalikan dua bilangan satu angka. Menemukan sifat perkalian dengan bilangan 1 dan 0.

c. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Desembar 2005 dengan materi mengerjakan soal tes siklus I Tindakan yang dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ( 2 x 30 menit ) adalah sebagai berikut : a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab tentang penjumlahan dengan dengan tujuan : 1 Mengingat kembali konsep penjumlahan. 2 Agar siswa memahami materi dengan cepat. 3 Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan. 4 Memusatkan perhatian pada situasi belajar. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. c. Proses tranformasi materi : Guru memperagakan perkalian dengan hasil sampai 50 dengan alat peraga kelereng. Guru membimbing dan mengamati siswa dalam

20

menyelesaikan soal perkalian dengan metode diskusi kelompok. Setelah selesai diskusi guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil diskusi masing-masing kelompok. d. Setelah selesai menyelesaikan soal siswa diminta guru menuliskan hasil kerjaanya pada papan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari. e. Guru memberikan tes formatif.

3. Observasi a. Teknik pengumpulan data 1). Peneliti mengamati jalanya proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 2). Observer mengamati dan memberikan penilaian proses

pembelajaran dari awal hingga akhir. b. Alat pengumpul data 1). Tes formatif : pelaksanaan tes ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif berupa tes siswa setiap akhir pembelajaran. 2). Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk

memperoleh data kuantitatif di akhir siklus I. 3). Instrumen monitoring observasi guru di kelas. 4. Refleksi Hasil refleksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus II meliputi :

21

a. Mengetahui kemampuan hasil belajar siswa. b. Mengetahui kreativitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan metode diskusi kelompok. 2. Siklus II a. Perencanan ( planning ) 1. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario dan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok. 2. Menyiapkan alat bantu mengajar dan mengumpulkan data. 3. Menyiapkan alat peraga kelereng beserta perencanaan kerja kelompok. 4. Menyusun latihan evaluasi. b. Tindakan (acting ) Siklus II dilaksanakan dengan 3 pertemuan : 1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 5 Desember 2005 dengan materi pembagian sebagai pengurangan berulang. 2. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Desember 2005 dengan materi membagi bilangan dengan bilangan lain tanpa sisa. 3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Desembar 2005 dengan materi mengerjakan soal tes siklus II Tindakan yang dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ( 2 x 30 menit ) adalah sebagai berikut : a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab tentang penjumlahan dengan dengan tujuan :

22

1 Mengingat kembali konsep pengurangan. 2 Agar siswa memahami materi dengan cepat. 3 Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan. 4 Memusatkan perhatian pada situasi belajar. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. c. Proses tranformasi materi : Guru memperagakan pembagian sampai dengan 50 dengan alat peraga kelereng. Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan soal pembagian dengan metode diskusi kelompok. Setelah selesai diskusi guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil diskusi masing-masing kelompok. d. Setelah selesai menyelesaikan soal siswa diminta guru menuliskan hasil kerjaanya pada papan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari. e. Guru memberikan tes formatif.

3. Observasi a. Teknik pengumpulan data 1 Peneliti mengamati jalanya proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 2 Observer mengamati dan memberikan penilaian proses

pembelajaran dari awal hingga akhir.

23

b. Alat pengumpul data 1 Tes formatif : pelaksanaan tes ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif berupa tes siswa setiap akhir pembelajaran. 2 Tes siklus II dilaksanakan setelah selesai siklus II untuk

memperoleh data kuantitatif di akhir siklus II. 3 4. Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis data pembahasanya. Kegiatan ini untuk melihat sejauh mana efektifitas kegiatan belajar dengan menggunakan alat peraga kelareng dan diskusi kelompok pada pengerjaan hitung perkalian dan pembagian serta untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. C. Data dan Cara Pengumpulan Untuk memperoleh informasi yang valid dan reliabel dari pelaksanaan penelitian tndakan ini, maka perlu kelengkapan data, kualitas alat pengumpul data dan ketepatan alat analisanya. 1. Jenis data a. Data hasil belajar siswa. b. Data siswa dan guru selaku peneliti. 2. Cara pengumpulan data Cara pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : a. Melalui hasil tes Instrumen monitoring observasi guru di kelas.

24

b. Hasil pengamatan dari observer. c. Hasil pengamatan dari peneliti. D. Indikator Keberhasilan Mengingat dari hasil tes pada umumnya pada kelas ini hasilnya di bawah rata-rata 60 maka tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari : 1. Nilai rata-rata kelas minimal 7,5 2. Persentasi siswa yang memperoleh skor 7,5 minimal 80 % dari 27 siswa yang ada.

25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I merupakan proses pembelajaran operasi hitung perkalian bilangan cacah dengan hasil sampai dengan 50, dengan materi: perkalian sebagai penjumlahan berulang, mengalikan dua bilangan satu angka dan menemukan sifat perkalian dengan bilangan 1 dan 0. Siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2005, 30 Nopember 2005 pada tiap pertemuan selama 60 menit dan pembagian waktu untuk pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan penutup berupa tes individu dan tugas rumah. a. Pertemuan I Dari hasil penelitian pada siklus I pertemuan I diperoleh data sebagai berikut : 1). Hasil observasi terhadap siswa Siswa sudah cukup siap untuk mengikuti pelajaran dengan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok. Siswa kelihatan tertarik dan senang menggunakan alat peraga kelereng meskipun pada awalnya kebingungan dalam penggunanya. Hal ini membuat susana kelas gaduh. Keberanian bertanya siswa kepada guru masih kurang. 2). Hasil obsevasi pelaksanaan KBM oleh guru

26

Kemampuan guru dalam apersepsi cukup baik. Guru sudah cukup baik dalam menguasai materi pelajaran. Hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan guru untuk memotivasi siswa. b. Pertemuan II Dari hasil penelitian pada siklus I pertemuan II diperoleh data sebagai berikut : 1). Hasil observasi terhadap siswa Siswa sudah cukup baik dalam menggunakan alat peraga kelereng untuk menyelesaikan soal. Suasana diskusinya sudah lebih baik, mereka saling bekerja sama bantu membantu dalam pengerjaan soal dengan alat peraga kelereng. Siswa yang kurang, dibantu teman dalam lingkup kelompok masing-masing dan mendapat bimbingan dari guru. 2). Hasil obsevasi pelaksanaan KBM oleh guru Kemampuan guru dalam menekankan materi dan memotivasi siswa dalam setiap kelompok sudah cukup baik, sehingga susana diskusi kelompok menjadi aktif. Secara umum kemampuan dalam menyajikan materi, pengelolaan kelas dan pelaksanaan evaluasi sudah baik. c. Hasil tes akhir siklus I Hasil tes akhir siklus I disajikan dalam tabel berikut:

27

Tabel 1 Hasil Tes Siswa

Nilai rata-rata

72,7

Ketuntasan

77,7%

d. Proses refleksi Pada kegiatan siklus I diperoleh hasil penggabungan

pengamatan dari pertemuan I dan II yang telah dilakukan peneliti (guru) dan pengamat untuk perbaikan siklus berikutnya. Secara garis besar pelaksanaan siklus I berlangsung cukup baik tetapi nilai rata-rata < 7,5 dan persentase siswa yang memperoleh nilai 75 adalah kurang dari 80% serta perlu peningkatan keberanian siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan menggunakan alat peraga kelereng. 2. Siklus II Siklus pembagian II merupakan cacah, proses dengan pembelajaran materi operasi hitung sebagai

bilangan

pembagian

pengurangan berulang dan membagi bilangan dengan bilangan lain tanpa sisa. Siklus II ini dilakukan pada tanggal 5 Desember 2005, 6 Desember 2005 pada tiap pertemuan selama 60 menit dan pembagian waktu untuk pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan penutup berupa tes individu dan tugas rumah.

28

a. Pertemuan I Dari hasil penelitian pada siklus II pertemuan I diperoleh data sebagai berikut : 1). Hasil observasi terhadap siswa Siswa sudah cukup baik dalam menggunakan alat peraga kelereng untuk menyelesaikan soal. Suasana diskusinya sudah baik, mereka saling bekerja sama bantu membantu dalam pengerjaan soal dengan alat peraga kelereng. Siswa yang kurang paham dengan bantuan teman, diajari oleh guru dalam lingkup kelompok masingmasing. 2). Hasil obsevasi pelaksanaan KBM oleh guru Kemampuan guru dalam menekankan materi dan memotivasi siswa dalam setiap kelompok sudah cukup baik, sehingga susana kelompok menjadi aktif. Secara umum kemampuan dalam menyajikan materi, pengelolaan kelas dan pelaksanaan evaluasi sudah baik. b. Pertemuan II 1). Hasil observasi terhadap siswa Jika siswa kurang jelas, siswa sudah berani bertanya dan meminta bimbingan guru atau teman sekelompoknya. Siswa bersemangat menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan soal-soal dipapan tulis. 2). Hasil obsevasi pelaksanaan KBM oleh guru

29

Kemampuan guru dalam merencanakan dan menyajikan bahan pelajaran sudah baik. Guru menunjukan rasa puas dan dapat memahami kemudahan dan kesulitan siswa dalam menerima materi pelajaran. Guru perlu memberi pelajaran tambahan kepada siswa yang yang mendapat nilai < 75 dan memberi pengayaan kepada siswa yang mendapat nilai 75. c. Hasil tes akhir siklus II Hasil tes akhir siklus II disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2 Hasil Tes Siswa

Nilai rata-rata

80

Ketuntasan

88,8%

d. Proses refleksi Kegiatan siklus II ini cukup menunjukan bahwa pemahaman siswa telah meningkat dan nilai rata-rata ulangan diatas tolak ukur keberhasilan yaitu mencapai rata-rata 80 dan persentase yang memperoleh nilai 75 adalah 88,8%. Dengan demikian hipoteses tindakan dapat tercapai.

30

B. Pembahasan Pembahasan yang akan diuraikan disini berdaskan hasil pengamatan penelitian terhadap siswa kelas II SDN Koripan 01 Kesamatan Susukan, Kabupaten Semarang dan hasil refleksinya pada setiap siklusnya. Pada siklus I sup pokok bahasan opersi hitung perkalian bilangan cacah dengan materi perkalian 1) perkalian sebagai penjumlahan berulang, 2) mengalikan dua bilangan satu angka, 3) menemukan sifat perkalian dengan bilangan 1 dan 0. Proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Beberapa siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal dengan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok. Hal ini diasumsikan oleh peneliti karena siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Beberapa siswa sudah cukup baik dalam menggunakan alat peraga dan diskusi kelompok untuk menyelesaikan soal, dimana 3 x 4 bukan 3 + 3 + 3 + 3 melainkan 4 + 4 + 4 dengan

mengelompokan 4 kelereng sebanyak 3 kelompok diperoleh 12 kelereng. Pada siklus I pertemuan pertama siswa cukup siap untuk mengikuti pelajaran dengan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok. Siswa kelihatan tertarik dan senang menggunakan alat peraga kelereng meskipun pada awalnya bingung dalam penggunanya. Hal itu membuat susana kelas gaduh. Keberanian bertanya siswa kepada guru masih kurang. Pada pertemuan kedua siklus I siswa sudah cukup baik dalam menggunakan alat peraga kelereng untuk menyelesaikan soal. Suasana diskusinya sudah lebih baik, mereka saling bekerja sama bantu membantu dalam pengerjaan soal dengan alat peraga kelereng. Siswa yang kurang paham

31

dengan bantuan teman diajari oleh guru dalam lingkup kelompok masingmasing. Pada siklus II siswa sudah baik dalam menggunakan alat peraga kelereng untuk menyelesaikan soal. Suasana diskusinya sudah baik, mereka saling bekerja sama bantu membantu dalam pengerjaan soal dengan alat peraga kelereng. Jika siswa kurang jelas, siswa sudah berani bertanya dan meminta bimbingan guru atau teman sekelompoknya. Siswa bersemangat menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan soal-soal dipapan tulis. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru menempatkan diri sebagai sosok yang dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Hal ini ditunjukan dengan sikap guru sebagai pemimpin belajar, fasilitator belajar,moderator belajar sekaligus sebagai evaluator belajar. Guru bertugas menentukan tujuan belajar, sumber belajar serta mengarahkan bagaimana cara siswa melaksanakan kegiatan belajar, memotivasi siswa, mengawasi memberikan bantuan, bimbingan, petunjuk, menilai proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa. Sedangkan untuk siswa sendiri dalam pelaksanaan tindakan kelas ini siswa tidak hanya terlibat dalam fisik semata, namun terlibat secara mental emosional intelektual dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan serta pembentukan sikap dan nilai dalam pembentukan ketrampilan. Hal ini ditunjukan dengan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dengan alat peraga kelereng. Dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih

bersemangat, lebih bergairah dan tidak bosan.

32

Berdasarkan temuan hasil refleksi ternyata dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga kelereng, pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50 di kelas II SDN Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

33

BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari hasil keseluruhan kegiatan PTK di kelas II SDN Koripan 01Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dapat disimpulkan bahwa dengan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50. Hal ini terbukti pada siklus I rata-rata nilai tes 72,7. Siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 21 atau77,7% dan pada siklus II rata-rata nilai tes 80. Siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 24 atau 88,8%. B. Saran Setelah dilaksanakan PTK di kelas II SDN Koripan 01Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Pada Tahun Pelajaran 2005/2006 bahwa salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50 dapat digunakan pembelajaran menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok.

34

DAFTAR PUSTAKA Amin Suyitno, 2004, Dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika I, Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Ghufron, 2005, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan dan Diskusi Kelompok Bagi Siswa kelas III MI Maarif Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES. M.Ngalim Purwanto, 1997, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana, 1989, Dasar-dasar Proses Pembelajaran, Bandung: Sinar Baru. Oemar Hamalik, 1986, Media Pendidikan, Bandung: Alumni. Paul Suparno, 1997, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Jogjakarta: Kanisus. Sugiarto dan Isti Hidayah, 2004, Workshop Pendidikan Matematika, Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES W. J. S. Poerwardarminto, 1999, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar subyek penelitian Lampiran 2 Data Hasil Tes Siklus I .. Lampiran 3 Data Hasil Tes Siklus II. Lampiran 4 Rencana Pembelajaran siklus I . Lampiran 5 Rencana Pembelajaran siklus I.. Lampiran 6 Rencana Pembelajaran siklus II. Lampiran 7 Rencana Pembelajaran siklus II Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Siklus I . Lampiran 9 Soal-soal Tes Siklus I. Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Siklus II ... Lampiran 11 Soal-soal Tes Siklus II... Lampiran 12 Lembar Jawaban Tes Siklus I.... Lampiran 13 Lembar Jawaban Tes Siklus II... Lampiran 14 Kunci Jawaban Tes Siklus I... Lampiran 15 Kunci Jawaban Tes Siklus II.. Lampiran 17 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemuan 2 Lampiran 18 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 1.. Lampiran 19 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 2 . Lampiran 20 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 1.. Lampiran 21 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 2.. Lampiran 22 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 1 Lampiran 23 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 2 Lampiran 24 Gambar 1. Lampiran 25 Gambar 2.. Lampiran 26 Gambar 3. Lampiran 27 Gambar 4 36 37 38 39 43 46 49 52 53 55 56 58 59 60 61 67 72 77 82 83 84 85 86 87 88 89

Lampiran 16 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemua 1 62

RENCANA PEMBELAJARAN PENGERJAAN HITUNG BILANGAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Tema Perkalian Bilangan A. B.

: SD Koripan 01 : Matematika : II :I : Hidup Hemat

Standar Kompetensi Menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

C. D.

Hasil Belajar Melakukan Perkalian bilangan. Indikator . . . . Mengenal arti perkalian sebagai penjumlahan berulang. Mengingat fakta perkalian sampai 5 x 50 dengan berbagai cara. Menghitung secara cepat perkalian sampai dengan 50. Memecahkan permasalahan sehari-hari yang melibatkan perkalian.

E. F. G.

Materi Pokok Operasi hitung bilangan. Alokasi Waktu 2 jam pelajaran. Pengalaman Belajar 1. Apersepsi Bertanya jawab tentang materi yang akan dipelajari di bab ini serta memberikan gambaran manfaat mempelajarinya. Tanya jawab

membahas permasalahan sehari-hari yang didalamnya terkandung pengerjaan hitung perkalian. Bahan tanya jawab antara lain membahas kegiatan jual beli yang di dalamnya sering terdapat pengerjaan perkalian. Tema yang diangkat adalah hidup hemat. 2. Kegiatan Inti Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang a. Membahas kembali apersepsi di atas sebagai fakta perkalian dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Adik membeli permen 2 bungkus. Satu bungkus berisi 5 butir permen. Menanyakan berapa butir permen yang dibeli adik seluruhnya. Mengamati cara yang dilakukan siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Cara dan hasilnya jangan begitu dipermasalahkan karena tahap ini hanya untuk mengetahui gambaran kemampuan yang dimiliki siswa secara umum. b. Dari pengalaman itu, guru mengajak siswa menjawab pertanyaan di atas 1) Pertama adalah mempermudah fakta permasalahan keseharian tersebut dengan mengubahnya ke dalam bahasa matematika atau kalimat matematika yaitu bahasa simbul (lambang). Bahasa matematikanya : 5 + 5 = 2) Bersamaan dengan itu guru mendemonstrasikan (memperagakan) penjumlahan. c. Menginformasikan bahwa 5 + 5 dapat diartikan cara menentukan banyaknya permen yang di beli adik dengan pendekatan

(dibahasakan) sebagai 2 kelompok limalima atau 2 kelompok limaan. d. Menginformasikan bahwa 2 kelompok limaan artinya 2 kali lima. Selanjutnya 2 kali lima ditulis 2 x5. Jadi 5 + 5 = 2 x 5 = 10. 5 + 5 adalah bentuk penjumlahan berulang dan 2 x 5 adalah bentuk perkalian. Dengan demikian untuk menghitung hasil perkalian suatu bilangan dilakukan dengan penjumlahan berulang. Dari pengertian diatas mudah dimengerti : 3x2=2+2+2=6 2x3=3+3=6 5 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20 Awas meskipun 5 x 4 hasilnya sama dengan 4 x 5, tetapi artinya beda. e. Mendiskusikan perkalian dengan fakta yang lebih kongrit dan dekat dengan siswa, misalnya aturan minum obat ketika sakit. Contoh : Minum obat 3 x 2 sehari. Artinya dalam sehari harus minum obat sebanyak tiga kali, yaitu: pagi, siang malam .stiap minum 2 tablet. Pagi 2 6 Dari contoh fakta ini konsep perkalian menjadi lebih jelas. f. Dengan bantuan alat peraga kelereng, guru melatih ketrampilan siswa menyatakan bentuk perkalian sebagai Siang 2 Malam 2 dan

Jadi dalam sehari minum obat sebanyak 3 x 2 = 2 + 2 + 2 =

penjumlahan berulang dan sebaliknya mengubah bentuk penjumlahan berulang ulang sebagai perkalian. 3. Penutup a. b. H. Menguatkan pemahaman siswa terhadap materi perkalian bilangan cacah sampai dengan 50. Post tes. Sumber / Bahan /Alat 1. Buku Matematika II Cempaka Putih, halaman 34 48 2. Benda - benda di sekitar kelas. 3. Kelereng

Kepala Sekolah TUKIMIN NIP:130273958

Peneliti M.MUKTASIM ZUWONO

RENCANA PEMBELAJARAN PENGERJAAN HITUNG BILANGAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Tema Perkalian Bilangan A. B.

: SD Koripan 01 : Matematika : II :I : Hidup Hemat

Standar Kompetensi Menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

C. D.

Hasil Belajar Melakukan Perkalian bilangan. Indikator . . . . Mengenal arti perkalian sebagai penjumlahan berulang. Mengingat fakta perkalian sampai 5 x 50 dengan berbagai cara. Menghitung secara cepat perkalian sampai dengan 50. Memecahkan permasalahan sehari-hari yang melibatkan perkalian.

E. F. G.

Materi Pokok Operasi hitung bilangan. Alokasi Waktu 2 jam pelajaran. Pengalaman Belajar 1. Apersepsi Bertanya jawab tentang materi yang akan dipelajari di bab ini serta memberikan gambaran manfaat mempelajarinya. Tanya jawab

membahas permasalahan sehari-hari yang didalamnya terkandung pengerjaan hitung perkalian. Bahan tanya jawab antara lain membahas kegiatan jual beli yang di dalamnya sering terdapat pengerjaan perkalian. Tema yang diangkat adalah hidup hemat. 2. Kegiatan Inti Mengalikan Dua bilangan Satu Angka a. b. Memantapkan penanaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang Melakukan uji ketrampilan siswa mengalikan dua bilangan satu angka. Siswa mengerjakan uji ketrampilan yaitu berupa soal-soal rutin dan mengajak bermain menjodohkan perkalian dengan hasilnya. Kegiatan ini boleh dilakukan berkelompok. c. d. Secara berkelompok, siswa melengkapi daftar perkalian dari 1 x 1 sampai dengan 5 x 10. Memberi tugas perorangan membuat daftar perkalian 1 x 1 sampai 5 x 10 pada kertas karton untuk dimanfaatkan sebagai sarana menghafal perkalian. e. Mengajak siswa menemukan sifat perkalian dengan bilangan 1dan 0 1) Suatu bilangan bila dikalikan dengan bilangan 1, hasilnya bilangan itu sendiri. Contoh: 2) 7x1=7 1x5=5 Suatu bilangan bila dikalikan dengan 0 hasilnya adalah 0. Contoh; f. 7x0=0 0x5=0 Mengembangkan uji ketrampilan dengan membuat atau melengkapi tabel perkalian dan menentukan pasangan bilangan yang diketahui hasil kalinya.

g.

Menguji kemampuan siswa memanfaatkan perkalian untuk memecahkan masalah sehari-hari melalui simulasi soal cerita.

3.

Penutup a. b. Menguatkan pemahaman siswa terhadap materi perkalian dua bilangan hasil sampai dengan 50. Post tes.

H.

Sumber / Bahan /Alat 1. Buku Matematika II Cempaka Putih , halaman 34 48 2. Benda-benda di sekitar kelas. 3. Kelereng

Kepala Sekolah TUKIMIN NIP: 130273958

Peneliti M.MUKTASIM ZUWONO

RENCANA PEMBELAJARAN PENGERJAAN HITUNG BILANGAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Tema Pembagian A. B.

: SD Koripan 01 : Matematika : II :I : Hidup Hemat

Standar Kompetensi Menggunakan operasi hitung dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

C. D.

Hasil Belajar Melakukan perkalian dan pembagian bilangan. Indikator . . . . Mengenal arti pembagian sebagai pengurangan berulang. Mengingat fakta pembagian sampai dengan 50. Menghitung pembagian sampai dengan 50. Memecahkan masalah sehari hari yang melibatkan pembagian.

E. F. G.

Materi Pokok Operasi hitung bilangan. Alokasi Waktu 2 jam pelajaran. Pengalaman Belajar 1. Apersepsi

a. Mengingatkan kembali mengurang sebuah bilangan dengan dua bilangan. Contoh: 852= 933= 10 2 2 2 2 2 = b. Memotifasi siswa agar tertarik mempelajari pembagian bilangan 2. Kegiatan Inti Pembagian sebagai Pengurangan Berulang. a. Membahas fakta pembagian dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: 8 permen akan dibagikan kepada 2 anak sama banyak. Menanyakan bagian setiap anak. Mengamati cara (teknik) yang dilakukan siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Cara dan hasilnya jangan dipermasalahkan karena tahapan ini hanya untuk mengetahui gambaran siswa secara umum. b. Dari pengalaman itu guru mengajak siswa bersama-sama menjawab pertanyaan diatas. 1) 2) Membimbing siswa mengubahnya bahasa seharihari kedalam bahasa matematika. Kalimat matematikanya 8 : 2. Bersamaan kelompok. Secara matematika, proses mendapatkan hasil 8 : 2 adalah melalui pengurangan berulang 8 2 2 2 - 2 = 0 ini berarti 4 kali mengurang. Berarti 8 : 2 = 4 c. Sekali lagi menginformasikan bahwa untuk mencari hasil pembagian prosesnya adalah dengan pengurangan berulang sampai habis. dengan itu guru mendemonstrasikan (memperagakan) cara membagi permen menjadi dua

Tips yang diperagakan dalam kelompok dengan alat peraga kelereng, jumlah kelereng yang diambil sesuai sengan langkah langkah dibawah ini: 8:2= Proses pengerjaanya seperti berikut 8 2 - 1 kali mengurang 6 2 - 2 kali mengurang 4 2 - 3 kali mengurang 2 2 - 4 kali mengurang 0 Terjadi 4 kali mengurang

Jadi 8 : 2 = 4 d. Melatih ketrampilan siswa menulis kalimat pembagian bila ditentukan kalimat pengurangan berulang hingga habis yang telah disediakan dalam uji ketrampilan. 3. Penutup a. Menguatkan pemahaman siswa terhadap pembagian bilangan cacah sampai dengan 50. b. Post Tes H. Sumber / Bahan / Alat 1. Buku Matematika II Cempaka Putih, halaman 49 56. 2. Benda benda di sekitar kelas (kelereng).

Kepala Sekolah TUKIMIN NIP: 130273958

Peneliti M.MUKTASIM ZUWONO

RENCANA PEMBELAJARAN PENGERJAAN HITUNG BILANGAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Tema Pembagian A. B.

: SD Koripan 01 : Matematika : II :I : Hidup Hemat

Standar Kompetensi Menggunakan operasi hitung dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

C. D.

Hasil Belajar Melakukan perkalian dan pembagian bilangan. Indikator . . . . Mengenal arti pembagian sebagai pengurangan berulang. Mengingat fakta pembagian sampai dengan 50. Menghitung pembagian sampai dengan 50. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian.

E. F. G.

Materi Pokok Operasi hitung bilangan. Alokasi Waktu 2 jam pelajaran. Pengalaman Belajar 1. Apersepsi

a. Mengingatkan kembali bahwa pembagian itu pengurangan yang berulang. Contoh: 852= 933= 10 2 2 2 2 2 = b. Memotifasi siswa agar tertarik mempelajari pembagian bilangan 2. Kegiatan Inti Membagi Bilangan dengan bilangan lain Tanpa Sisa. a. Mengulangi informasi bahwa untuk mencari hasil pembagian bilangan dilakukan dengan pengurangan berulang hingga habis. b. Dengan alat peraga kelereng, guru mengajak siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah yang mengandung pembagian. c. Menguji kemampuan siswa memecahkan permasalahan seharihari, yang disimulasikan dengan soal cerita yang mengandung pengerjaan pembagian bilangan. d. Mengajak siswa menemukan sifat pembagian dengan bilangan 1, hasilnya adalah bilangan itu sendiri. e. Mengajak siswa secara kelompok untuk menyelesaikan tugas pengerjaan pembagian. 3. Penutup a. Menguatkan pemahaman siswa terhadap pembagian bilangan b. Post Tes H. Sumber / Bahan / Alat 1. Buku Matematika II Mempaka Putih, halaman 49 56. 2. Benda benda di sekitar kelas (kelereng).

Kepala Sekolah

Peneliti

TUKIMIN NIP: 130273958

M.MUKTASIM ZUWONO

LEMBAR PENGAMATAN SISWA KEGIATAN BELAJAR MENGAJARSiklus Pertemuan Petunjuk 1. 2. 3. No 1 2 3 4 5 6 :I : :

Isilah kolom jumlah, dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai dengan aktifitas. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V ) Jumlah siswa kelas II ada 27 siswa Keaktifan siswa Hadir dalam kegiatan pembelajaran Mengerjakan tugas rumah (PR) Aktif bertanya Aktif menjawab pertanyaan / siap menjawab (tunjuk jari ) Aktif mengerjakan tugas didepan / siap mengerjakan Mengikuti secara aktif pengoprasian perkalian dengan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok jumlah Siswa % Skala Penilaian SB B S K

Keterangan SB B S K : Baik : Sedang : Kurang

: ( 51 % - 75 % ) ( 40 % - 50 % ) ( < 39 % )

Susukan Observer

: Sangat Baik ( 76 % - 100 % )

M.Muktasim Zuwono

LEMBAR PENGAMATAN SISWA KEGIATAN BELAJAR MENGAJARSiklus Pertemuan Petunjuk 1. 2. 3. No 1 2 3 4 5 6 : II : :

Isilah kolom jumlah ,dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai dengan aktifitas. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V ) Jumlah siswa kelas II ada 27 siswa Keaktifan siswa Hadir dalam kegiatan pembelajaran Mengerjakan tugas rumah (PR) Aktif bertanya Aktif menjawab pertanyaan / siap menjawab (tunjuk jari ) Aktif mengerjakan tugas didepan / siap mengerjakan Mengikuti secara aktif pengoprasian pembagian dengan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok jumlah Siswa % Skala Penilaian SB B S K

Keterangan SB B S K : Baik : Sedang : Kurang

: ( 51 % - 75 % ) ( 40 % - 50 % ) ( < 39 % )

Susukan Observer

: Sangat Baik ( 76 % - 100 % )

M.Muktasim Zuwono

PEDOMAN OBSERVASI GURU KEGIATAN BELAJAR MENGAJARMata pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Subyek Penelitian Nama Sekolah Hari /Tanggal Waktu Petunjuk pengisian Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang diamati ! No Butir butir sasaran 1 ASPEK KOGNITIF 1. Kemampuan menentukan buku sumber. a. Penggunaan bahan ajar sesuai dengan kurikulum. b. Sumber belajar sesuai dengan pembelajaran yang telah direncanakan. 2. Kemampuan mengorganisasi materi pelajaran. a. Materi sesuai perkembangan siswa. b. Urutan materi dari yang mudah ke yang sulit. 3. Kemampuan mendemonstrasikan bahan pembelajaran. a. Mendemonstrasikan bahan dengan cermat. b. Memecahkan masalah kehidupan melalui konsep yang telah dipelajari. 4. Kemampuan dalam membuat alat penilaian. 1 2 3 4 5 : Matematika : Pengerjaan Hitung Bilangan : Perkalian dan pembagian : Guru Peneliti tindakan kelas : SD Negeri Koripan 01 : :

a. Rumusan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Menggunakan bahasa yang efektif dalam merumuskan pertanyaan. 5. Kemampuan merencanakan pembelajaran. a Bahan pembelajaran sesuai dengan kurikulum disertai penjabaraan secara terperinci. b. Rumusan pembelajaran tujuan pembelajaran jelas, lengkap dan dirumuskan secara berjenjang. c.Tulisan dalam rencana pembelajaran mudah dibaca. II ASPEK AFEKTIF 1. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri. a. Mendorong siswa agar berani mengerjakan di muka kelas. b. Memberi penguatan kepada siswa yang berhasil. c. Memberi dorongan semangat kepada yang belum berhasil. 2. Mendorong dan menggalakkan ketertiban siswa dalam proses belajar mengajar. a. Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran. b. Memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. c. Memelihara ketertiban siswa dalam pembelajaran. d. Upaya guru untuk meningkatkan keterlibatan

siswa dalam proses belajar mengajar. 3. Menunjukan sikap ramah, penuh pengertian dan sabar terhadap murid. a. Menampilkan sikap bersahabat baik kebada siswa. b. Mengendalikan diri bila menghadapi prilaku siswa yang tidak diinginkan. c. Menggunakan kata-kata halus dalam menegur siswa. 4. Menunjukkan kegairahan dalam mengajar. a. Menunjukan kesungguhan melalui pandangan mata dan ekspresi wajah. b. Keras dan lemahnya suara dalam proses belajar mengajar. 5. Mengembangkan hubungan antara pribadi yang sehat dan serasi. a. Mendorong terjadinya tukar pendapat. b. Menunjukan sikap adil terhadap semua siswa. c. Menerapkan peraruran yang sesuai selama pelajaran. III ASPEK PSIKOMOTORIK 1. Kemampuan menggunakan waktu secara efesien. a. Memahami pembelajaran tepat waktu. b. Melaksanakan setiap kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan. c. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia dalam pembelajaran.

2 Kemampuan menggunakan alat bantu. pembelajaran yang sesuai dengan tujuan siswa, lingkungan siswa. a. Guru menggunakan sendiri alat bantu pembelajaran. b. Sebagian siswa dilibatkan dalam pembelajaran. c. Semua siswa mendapat kesempatan menggunakan alat bantu. d. Guru menggunakan alat bantu yang sesuai secara terampil dan tepat sesuai dengan tujuan. 3. Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat. a. Menggunakan satu metode dengan tujuan, materi, dan siswa. b. Menggunakan lebih dari dua metode yang semua relevan dengan tujuan, materi dan siswa. 4. Melakukan pelaksanaan evaluasi, baik dengan tertulis, lisan maupun dengan pengamatan. a. Melakukan tes tertulis sesuai dengan pembelajaran. b. Melakukan tes lisan sesuai dengan pembelajaran. c. Melakukan penilaian dengan pengamatan.

KETERANGAN: 1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Sedang 4. Baik 5. Baik sekali Susukan.. Observ er

Kharis Maruf, S.pd.

PEDOMAN OBSERVASI GURU KEGIATAN BELAJAR MENGAJARMata pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Subyek Penelitian Nama Sekolah Hari /Tanggal Waktu Petunjuk pengisian Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang diamati ! No Butir butir sasaran 1 ASPEK KOGNITIF a. Siswa dapat memahami bahasa yang digunakan guru dalam menjelaskan materi pelajaran b. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi perkalian dan pembagian c. Siswa dapat mengerti maksud dari pertanyaan yang diajukan guru d. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang di ajukan guru e. Siswa dapat menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian f. Banyak siswa yang benar (> 75 % ) dalam mengerjakan seluruh soal operasi perkalian dan pembagian 1 2 3 4 5 : Matematika : Pengerjaan Hitung Bilangan : Perkalian dan pembagian : Guru Peneliti tindakan kelas : SD Negeri Koripan 01 : :

II

ASPEK AFEKTIF a. Siswa siap duduk di meja saat pelajaran dimulai b. Siswa siap dengan buku dan alat pelajaran c. Siswa memperhatikan pada waktu guru menjelaskan d. Siswa senang dan tertarik dengan penjelasan guru e. Siswa aktif mencatat materi yang di jelaskan guru f. Siswa aktif bertanya g. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru h. Siswa senang dan tertarik menggunakan alat peraga

III

ASPEK PSIKOMOTORIK a. Siswa cepat dalam merespon atau menanggapi pertanyaan yang di berikan b. Siswa terampil menggunakan alat peraga kelereng dalam mengoprasikan perkalian dan pembagian

KETERANGAN: 1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Sedang 4. Baik 5. Baik sekali Kharis Maruf S.Pd. Susukan . Oserver

KISI-KISI TES SIKLUS I Mata Pelajaran Kelas Semester Tema Kompetensi dasar Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakanya dalam pemecahan masalah : Matematikia : II :I : Hidup Hemat Hasil Belajar Melakukan perkalian bilanganbilangan Indikator * Mengena larti perkalian sebagai penjumlahan berulang * Menghitung secara cepat perkalian sampai dengan 50 * Memecahkan permasalahan sehari-hari yang melibatkan perkalian Keterangan : C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi 11 - 15 C3 6 10 C1 No soal 1- 5 Aspek C2

SOAL TES SIKLUS I

Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Kelas / Semester Waktu Petunjuk umum :

: Matematika : Pengerjaan Hitung Bilangan : Perkalian dan pembagian : II / I : 60 menit

1.Tulis dahulu nama, kelas , dan no absenmu pada lembar jawaban. 2. Kerjakan dahulu soal yang kau anggap mudah 3. Periksalah kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada pengawas Petunjuk khusus Isilah titik titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 4 + 4 + = 2 x 4 =. 5 + 5 + 5 = 3 x.=. 6 + 6 + 6 + 6 =.x.=.. 3 + 3 + 3 + 3 + 3 =x .= 2 x 8 =+= 4x 7= 6 x 6 = 3 x 9 = 4 x 8 = 5 x 9 = Ada 5 kotak pensil, setiap kotak berisi 3 pensil. Berapa pensil seluruhnya? Di warung ada 4 piring, setaip piring berisi 8 tahu, Berapa tahu seluruhnya? Di lapangan ada 5 truk, tiap truk rodanya 6 buah. Berapa roda truk seluruhnya?

14. 15.

Ibu menjual 6 kantong telur, tiap kantung berisi 7 butir telur. Berapa telur ibu seluruhnya? Paman mempunyai 4 kandang ayam, setiap kandang berisi 9 ekor ayam. Berapa ekor ayam seluruhnya?

KISI-KISI TES SIKLUS II Mata Pelajaran Kelas Semester Tema Kompetensi dasar Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakanya dalam pemecahan masalah : Matematikia : II :I : Hidup Hemat Hasil Belajar Melakukan pembagian bilanganbilangan Indikator * Mengenal arti pembagian sebagai pengurangan berulang * Mengingat fakta pembagian sampai dengan 50 * Memecahkan permasalahan sehari hari yang melibatkan pembagian Keterangan : C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi 11 - 15 C3 6 10 C1 No soal 1- 5 Aspek C2

SOAL TES SIKLUS II

Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Kelas / Semester Waktu Petumnjuk umum :

: Matematika : Pengerjaan Hitung Bilangan : Perkalian dan pembagian : II / I : 60 menit

1.Tulis dahulu nama, kelas , dan no absenmu pada lembar jawaban. 2. Kerjakan dahulu soal yang kau anggap mudah 3. Periksalah kembali pekerjaanmu sbelum diserahkan pada pengawas Petunjuk khusus Isilah titik titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 10 : 5 10 --.= 0 24 : 6 24 ----= 8 : 2 8 ---- =. 8 : 4 8 -- =. 6 : 3 6 -- =.... 12 : 3 =.. 15 : 3 = 16 : 4 = 25 : 5 =.. 36 : 6 =. Ada 14 salak di atas meja, salak tersebut dikelompokan dua dua. Ada berapa kelompok salak di atas meja? Ada 12 buah apel di atas meja akan dibagikan kepada 4 anak sama banyak. Setiap anak mendapat mendapat berapa buah apel?

13. 14. 15.

Panjang pita Ina 35 cm, pita tersebut dipotong menjadi 5 bagian sama panjang. Ada berapa sentimeter tiap potong pita Ina tersebut? Jambu Gatot 27 buah , akan dibagikan pada temanya 3 orang sama banyak. Berapa buah jambu yang diterima masing masing anak? Murid kelas 2 sebanyak 36 anak , akan dibentuk mernjadi 6 kelompok regu kerja. Kelompok tersebut akan terbentuk sebanyak berapa kelompok?

LEMBAR JAWABAN TES SIKLUS I

Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Kelas / Semester Waktu

: Matematika : Pengerjaan Hitung Bilangan : Perkalian dan pembagian : II / I : 60 menit

Nama : No Isilah titik titik di bawah ini ! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. .. .= x=.. x=.. +=.. .. .. .. .. .. x = .. x = . x = .. x = x = :

LEMBAR JAWABAN TES SIKLUS II

Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Kelas / Semester Waktu

: Matematika : Pengerjaan Hitung Bilangan : Perkalian dan pembagian : II / I : 60 menit

Nama : No Isilah titik titik di bawah ini ! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15 - . . - . - . -.. - -... - = - = - = ... .. .. .. .. .. : = : = : ... = : = .. : = :

Kunci Jawaban Tes Siklus I

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

8 5 = 15 4 x 6 = 24 5 x 3 = 15 8 + 8 = 16 28 36 27 32 45 5 x 3 = 15, jadi ada 15 pensil. 4 x 8 = 32, jadi ada 32 buah tahu. 5 x 6 = 30, jadi ada 30 buah roda. 6 x 7 = 42, jadi ada 42 butir telur. 4 x 9 = 36, jadi ada 36 ekr ayam.

Penilaian R1,N1 R2,N2 = Jumlah benar = Jawaban benar 2 tahap (skor 2 ) Jawaban benar 1 tahap (skor 1 ) N = N1 + N2 : 2 x 10 Rentang nilai 0 -100

Kunci Jawaban Tes Siklus II

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

-55 -6666=0 - 2 2 2 2 = 0 -44=0 -33=0 4 5 4 3 6 14 : 2 = 7, jadi ada 7 kelompok. 12 : 4 = 3, jadi tiap anak mendapat 3 buah apel. 35 : 5 = 7, jadi ada7 sentimeter tiap bagian. 27 : 3 = 9, jadi tiap anak mendapat 9 jambu. 36 : 6 = 6, jadi akan terbentuk 6 kelompok regu kerja.

Penilaian R1,N1 R2,N2 = Jumlah benar = Jawaban benar 2 tahap (skor 2 ) Jawaban benar 1 tahap (skor 1 ) N = N1 + N2 : 2 x 10 Rentang nilai 0 -100

DAFTAR SUBYEK PENELITIAN TINDAKAN KELASNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 NIS 2804 2836 2838 2848 2849 2851 2852 2856 2860 2861 2862 2864 2865 2866 2868 2869 2870 2871 2872 2874 2875 2876 2878 2879 2880 2881 2882 NAMA M. Wahono M.Iqbal Ubaidillah Dewi Astiani Muhammad Riyadi Muhammad Riyanto Titik Istiyani Sulistiyanto Feni Wulan Karimah Vindiyana Ayuningsih Hendri Hermawan Adika Ari Setiawan M. Alvin Kurniawan Abdul Rohman Kafiq Sofyan Bagus Setyarul Mardatilana Aini Kurnia Arif Malinda Amanatul Khasanah Siti Ulva Fatmalatif Novia candra wardani Ningsih Ayu Siti Aisyah Ibnu Fatkul Rohman Dewi Utami M. Aqda ihza mahendra Ryandika Milla Prabawani Dini Wijayanti M. Rudi Prasetyo M. Joko susilo

DATA HASIL TES SIKLUS INo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 NIS 2804 2836 2838 2848 2849 2851 2852 2856 2860 2861 2862 2864 2865 2866 2868 2869 2870 2871 2872 2874 2875 2876 2878 2879 2880 2881 2882 NAMA M. Wahono M.Iqbal Ubaidillah Dewi Astiani Muhammad Riyadi Muhammad Riyanto Titik Istiyani Sulistiyanto Feni Wulan Karimah Vindiyana Ayuningsih Hendri Hermawan Adika Ari Setiawan M. Alvin Kurniawan Abdul Rohman Kafiq Sofyan Bagus Setyarul Mardatilana Aini Kurnia Arif Malinda Amanatul Khasanah Siti Ulva Fatmalatif Novia candra wardani Ningsih Ayu Siti Aisyah Ibnu Fatkul Rohman Dewi Utami M. Aqda ihza mahendra Ryandika Milla Prabawani Dini Wijayanti M. Rudi Prasetyo M. Joko susilo : : : 72.7 100 30 21 x 100% = 77,7% 27 Nilai 75 75 85 75 45 100 40 90 80 30 75 80 75 85 90 75 80 50 60 80 75 75 95 45 80 75 75 Ketuntasan Ya Tidak v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v V v v

Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah

Persentase siswa yang mendapat nilai 75 adalah

DATA HASIL SIKLUS IINo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 NIS 2804 2836 2838 2848 2849 2851 2852 2856 2860 2861 2862 2864 2865 2866 2868 2869 2870 2871 2872 2874 2875 2876 2878 2879 2880 2881 2882 NAMA M. Wahono M.Iqbal Ubaidillah Dewi Astiani Muhammad Riyadi Muhammad Riyanto Titik Istiyani Sulistiyanto Feni Wulan Karimah Vindiyana Ayuningsih Hendri Hermawan Adika Ari Setiawan M. Alvin Kurniawan Abdul Rohman Kafiq Sofyan Bagus Setyarul Mardatilana Aini Kurnia Arif Malinda Amanatul Khasanah Siti Ulva Fatmalatif Novia candra wardani Ningsih Ayu Siti Aisyah Ibnu Fatkul Rohman Dewi Utami M. Aqda ihza mahendra Ryandika Milla Prabawani Dini Wijayanti M. Rudi Prasetyo M. Joko susilo : : : 80 100 30 24 x 100% = 88,8% 27 Nilai 80 85 100 75 75 90 50 80 80 30 100 80 75 90 90 90 75 40 90 100 95 90 100 75 75 80 75 Ketuntasan Ya Tidak v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v V v v

Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah

Persentase siswa yang mendapat nilai 75 adalah

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

NIS 2804 2836 2838 2848 2849 2851 2852 2856 2860 2861 2862 2864 2865 2866 2868 2869 2870 2871 2872 2874 2875 2876 2878 2879 2880 2881 2882

NAMA M. Wahono M.Iqbal Ubaidillah Dewi Astiani Muhammad Riyadi Muhammad Riyanto Titik Istiyani Sulistiyanto Feni Wulan Karimah Vindiyana Ayuningsih Hendri Hermawan Adika Ari Setiawan M. Alvin Kurniawan Abdul Rohman Kafiq Sofyan Bagus Setyarul Mardatilana Aini Kurnia Arif Malinda Amanatul Khasanah Siti Ulva Fatmalatif Novia candra wardani Ningsih Ayu Siti Aisyah Ibnu Fatkul Rohman Dewi Utami M. Aqda ihza mahendra Ryandika Milla Prabawani Dini Wijayanti M. Rudi Prasetyo M. Joko susilo

Nilai 80 85 100 75 75 90 50 80 80 30 100 80 75 90 90 90 75 40 90 100 95 90 100 75 75 80 75

Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah

: : :

80 100 30 24 x 100% = 88,8% 27

Presentase siswa yang mendapat nilai 75 adalah

LENGKAPILAH DAFTAR PERKALIAN BERIKUT

X 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

DAFTAR GAMBAR

Situasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok

Gambar observer dan anak yang sedang diskusi kelompok Gambar anak yang memperagakan kelereng di depan kelas

Gambar guru sedang membimbing siswa dalam kelompok

Gambar guru yang sedang menjelaskan di papan tulis