Upload
michael-ikhwan-caesar
View
71
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG INDAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI
SISWA KELAS V SDN MANGLI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN
2010-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk dipertahankan di depan penguji sebagai syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana Strata Satu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Oleh: MULIADI
NIM 070210204070
S-1 JURUSAN ILMU PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER 2011
2
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ayahanda “ Mothea Sangia Mpoasa” dan Ibunda “Nurjanah” yang selalu
senantiasa memberikan motifasi, dukungan dan doa selama perkuliahan.
2. Segenap kelurga besar saya yang ada di kampung yang telah banyak
memberikan sumbangsih dan dukungan moral buat saya khusnya Om
Simin.P. Taliangki
3. Almamater tercinta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
4. Almarhum Drs.Supriyanto. M, Si dan keluarga yang telah banyak
membimbing saya.
5. Ibunda PGSD Asrama yang telah dengan penuh kesabaran mendidik dan
membina saya.
6. Adik adik kecil saya Sulfika Safira, Krisma Hindarti, Ikram, Linda, Vita,
Randi, Dicky, Nunung, Syaldi, Diva, Ferdi, Awalia dan masih banyak lagi.
7. Teman teman baik saya Kasmadi, Novita Eka dewi, Adri Melandri Elirman,
Yuli Dwi Astuti, Riyanda Okta Dewi Hariyadi, Erma Wisudiawati, lina Cahya
Ningtias, Ika damayanti, Muhammad Zaenal dan M.Wazier Al-jihad;
3
MOTO
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman."
(terjemahan Surat Ali Imran ayat 3) ∗)
∗)Departemen Agama Republik Indonesia. 1998. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: PT Kumudasmoro Grafindo
4
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Muliadi
Nim : 070210204070
Menyatakan dengan sesunguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul
“Peningkatan kemampuan memngarang indah siswa kelas V SDN Mangli Jember 01
2010-2011 adalah benar benar hasil karya sendiri,kecuali kutipan yang saya sudah
sebutkan sumbernya,belum pernah diajukan di instannsi manapun dan bukan karya
jiplakan.saya bertanggung jawab atas atas keabsahan dan kebenaran isi nya sesuai
dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi
demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya,tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak manapun.
Jember, Juni 2011
Muliadi NIM: 070210204070
5
HALAMAN PENGAJUAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG INDAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI
SISWA KELAS V SDN MANGLI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN
2010-2011
Diajukan untuk dipertahankan di depan penguji sebagai syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana Strata Satu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Disusun oleh:
Nama : Muliadi
NIM : 070210204070
Angkatan : 2007
Tempat/Tanggal Lahir : Tongkoseng, 31 Desember 1986
Daerah asal : Bombana
Jurusan : Ilmu Pendidikan/SI PGSD
Disetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs.Hari Satrijono,M.Pd Dra.Suhartiningsih,M.Pd NIP 195805021985031002 NIP 19601217198802001
6
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG INDAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI
SISWA KELAS V SDN MANGLI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN
2010-2011
Oleh:
Muliadi
NIM. 070210204070
Pembimbing
Pembimbing I : Drs. Hari Satrijono, M.Pd
Pembimbing II : Dra. Suhartiningsih, M.Pd
7
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengarang Indah dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas V SDN Mangli 01 Jember tahun
pelajaran 2010/2011” telah di uji dan disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 9 Juni 2011
Tempat : Gedung 3 FKIP
TIM PENGUJI
Ketua Sekrertaris Dr. Nanik Yuliati. M.Pd Dra. Suhartiningsih, M.Pd NIP 19610729198802201 NIP.19602171988022001 Anggota I Anggota II Drs. Hari Satrijono. M.Pd Drs. Anwar Rozak. M.S NIP.195805221985031002 NIP.194711131979031001
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Jember
Drs. H. Imam Muchtar, SH, M.Hum NIP.19540712 198003 1 005
8
RINGKASAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG INDAH DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA MADIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN
MANGLI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2010-2011;
MULIADI; 070210204070 ; 2011; 54 Halaman; Jurusan Ilmu Pendidikan Program
Studi S1 Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.
Menurunya hasil belajar Bahasa Indonesia di sekolah disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain: metode pembelajaran dan media pembelajaran masih
bersifat konvensional.Sehingga pemahaman terhadap konsep bahasa indonesia sulit
dicerna dan berakibat pada kemampuan siswa dalam memecahkan masalah bahasa
indonesia yang merupakan salah satu kegitan utama dalam pembelajaran. Salah satu
cara untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah bahasa indonesia
khususnya mengarang,guru harus harus berperan aktif untuk menciptakan beberapa
media pembelajaran,media tersebut dapat mendekatkan bahsa indonesia dengan siswa
dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk lebih benyak
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menemukan dan membangun
pengetahuan secara realistis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan media
gambar seri dalam pembelajaran bahasa indonesia yang dapat meningkatkan hasil
belajar mengarang indah siswa kelas V SD,serta bagaimana peningkatan kemampuan
mengarang indah melalui media gambar seri siswa kelas V SDN Mangli 01?
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatakan hasil belajar siswa kelas V
SDN Mangli 01 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan mengarang
indah dengan menggunakamn media gambar seeri 2010-2011.Pengambilan data
dilaksanakan di SDN Mangli 01 Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.Desain yang dipakai dalam penelitian
ini adalah adalah model skema Kemis dan Taggar dengan tahap penelitian tindakan
9
yang meliputi perencanaan,tindakan,pengamatan ,dan refleksi.Pengumpulan data
menggunakan metode Observasi tes dan wawancara data yang dikumpulkan berupa
analisis jawaban siswa terhadap tes akhir siklus I,dan tse akhir siklus II serta jawaban
siswa terhadap wawancara yang dilakukan pneliti.penggunaan media gambar seri
pada pembelajaran mengarang indah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
kemampuan akademik dalam proses belajar mengajar.
Kesimpulan dari penelitian adalah penggunaan media gambar seri pada
pembelajaran bahasa indonesia pkok bahasan mengarang indah dapat menuingkatkan
hasil bekajar siswa baik secara individu maupun secara berkelompok,hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa kelas V SDN Mangli 01
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember pada siklus sampai siklus II,ketuntasan
hasil belajar siswa 76% pada siklus I dan 81% pada siklus II atau sebanyak 39 siswa
yang mengalami ketuntasan hasil belajar.
Saran dari penelitian ini adalah penggunaan media gambar seri dapat di
gunakan guru sebagai variasi pembelajaran yang bisa digunakan pada sub pokok
bahasab lain dan kelas yang berbaeda.
10
PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan
hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan skiripsi ini yang berjudul
“peningkatan kemampuan mengarang indah dengan menggunakan media gambar seri
siswa kelas V SDN Mangli 01 2010-2011”karaya ilmiah ini disusun untuk memenuhi
pendidikan strata satu (S1) pada jurusan ilmu pendidikan program studi Pendidikan
guru sekolah dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan universitas Jember.
Kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skiripsi ini tidak terlepas
dari bantuan beberapa pihak yang dengan iklas memberikan bimbingan, dorongan,
semangat, kritik dan saran kepada penulis, oleh karena itu penulis menghaturkan
terimah kasih yang sebsar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. T. Sutikto selaku Rektor Universitas Jember yang telah memberikan
fasilitas yang sangat berharga selama studi.
2. Bapak Drs. H. Imam Muchtar, SH. M.Hum, selaku dekan Fakultas Keguruan dan
ilmu pendidikan Universitas Jember.
3. Ibu Dr. Nanik Yuliati, MPd, selaku ketua jurusan ilmu pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Jember.
4. Bapak Drs. Nuriman, PhD selaku ketua program pendidikan guru sekolah dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Jember.
5. Bapak Drs. Hari Satrijono. M,Pd selaku dosen pembimbing 1 yang dengan penuh
ketulusan, kesabaran dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan.
6. Ibu Dra. Suhartiningsih. M,Pd selaku dosen pembimbing II yang selalu
memberikan motivasi dan dorongan yang kuat dan memperlancar bimbingan.
7. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Sekolah dasar yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang sangat berguna bagi peneliti.
8. Bapak Drs.Ahmad Suhardjo,M.Pd selaku Kepala sekolah SDN Mangli 01
9. Segenap guru, karyawan dan siswa SDN Mangli 01;
10. Teman teman asrama PGSD 2007;
11
11. Teman teman PGSD Reguler Angkatan 2007;
12. Dan teman teman saya Aswar saputra, Elirman, Sri wahyuni, Linda Purwaningrum,
Mutmainah, M. Wazier Al-Jihad, Erma Wisudiawati, Arnawati, Suparman BN dan
masih banyak lagi yang tidak mungkin saya sebutkan namanya satu persatu
terimah kasih atas dukungan, bantuan dan doa dari kalian;
Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah mereka berikan mendapat
balasan dari allah SWT,dan akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua,wabilahi taufuk walhidayah wasalammu alaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Jember, Juni 2011
Penulis
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 4
1.5 Hipotesis……………………………………………………... 5
1.6 Definisi Oprasional…………………………………………… 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mengarang............................................................. 6
2.2 Manfaat Mengarang................................................................. 6
2.3 Pengertian Menulis.................................................................... 8
2.4 Pengertian Paragraf................................................................... 9
2.5 Pengertian Media....................................................................... 12
2.6 Macam-Macam Media.............................................................. 13
2.7 Pengertian Media Visual…………………………………....... 13
2.8 Penerapan Gambar Seri Dalam PembelajaranMengarang.......... 14
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian……………………........ 16
3.2 Subjek Penelitian......................................................................... 17
3.3 Definisi Operasional................................................................... 18
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................... 18
3.5 Data Dan Sumber Data............................................................... 19
13
3.6 Analisis Data............................................................................... 20
3.7 Tahap-Tahap Penelitian……………………………………....... 22
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi hasil prasiklus................................................................. 25
4.2 Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus I..................................... ...... 28
4.3 Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus II.......................................... 38
4.4 Hasil Wawancara............................................................................ 48
4.5 Pembahasan.................................................................................... 49
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 56
LAMPIRAN.................................................................................................... 57
14
DAFTAR TABEL
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Belajar Siswa.............................................................. 21
Tabel 4.1 Daftar Karangan Indah Siklus I Nilai Kegiatan Menulis ............... 34
Tabel 4.2 Kategori Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus I...... 36
Tabel 4.3 Daftar Nilai Kegiatan Menulis Karangan Indah Siklus II............... 43
Tabel 4.4 kategori persentase hasil belajar siswa siklus I................................. 46
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis Mc Taggart (PGSM, 1999:8) ….... 17
16
DAFTAR LAMPIRAN
A. MATRIKS PENELITIAN ...... ..................................................... 56
B. HASIL WAWANCARA ………………………………..………... 57
B.1 Wawancara Kepada Guru...………………………..………... 57
B.2 Wawancara Kepada Siswa……..…………………..………... 58
C. LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU………...………... 59
D. RPP………………..................................………………………...... 60
D.1 RPP Siklus I……………..............…………………..………... 60
D.2 RPP Siklus II…………………............……………..………... 63
E. LKS………..................................………………………….......…... 66
E.1 LKS Siklus I………………….............……………..………... 66
E.2 LKS Siklus 2………………….............……………..………... 67
E.3 Kunci Jawaban………………….........……………..………... 68
F. HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU……………...……... 70
F.1 Hasil Observasi Siklus I…………...………………..………... 70
F.2 Hasil Observasi Siklus II………………………………...…... 71
G. HASIL BELAJAR………...........………………………...…..…... 72
G.1 Hasil Belajar Siklus I……………..………………..………... 72
G.2 Hasil belajar Siklus II……….……………………..………... 74
H. HASIL WAWANCARA…….………………………………........ 76
H.1 Wawancara Kepada Siswa………………………..………... 76
H.2 Wawancara Kepada Guru………….……………..………... 77
I. HASIL LKS………….....................………………………….…... 78
I.1 LKS Siklus I……..............………………………….....……... 78
I.2 LKS Siklus II………………………………..…............……... 80
J. FOTO KEGIATAN PENELITIAN.………………………......... 82
J.1 Foto Kegiatan Siklus I……………………………..……........ 82
J.2 Foto Kegiatan Siklus II……………………...……..………... 83
17
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia
sehari hari. Manusia memerlukan bahasa karena bahasa merupakan alat komunikasi.
Bahasa menurut penyampaiannya dibagi menjadi dua yaitu bahasa lisan, yang
disampaikan secara langsung dan bahasa tulis, yang disampaikan secara tidak
langsung. Keterampilan menggunakan bahasa lisan dan tulisan sama pentingnya.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar di arahkan agar siswa terampil
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini sesuai dengan fungsi utama
bahasa yaitu sebagai alat berkomunikasi (Tarigan,1994: 18), materi pelajaran
bahasa Indonesia di sekolah dasar keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan
menulis.
Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1994:1), yang menyatakan bahwa
pengajaran keterampilan bahasa terdiri dari keterampilan menyimak (Listen skilling),
keterampilan berbicara (Speaking skill), keterampilan membaca (Reading skill),
keterampilan menulis (writing skill). Keempat keterampilan ini merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain atau dengan kata lain
keterampilan yang satu sangat bergantung pada keterampilan yang lainya.
Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa mempunyai peranan
penting di dalam kehidupan manusia karena keterampilan menulis ini
merupakan wadah untuk menyalurkan pikiran ide ataupun gagasan secara teroganisir
sehingga menghasilkan tulisan dengan baik.
Keterampilan menulis sebaiknya ditanamkan kepada diri siswa sejak duduk di
bangku sekolah, keterampilan menulis atau mengarang merupakan aspek yang perlu
di tanamkan secara intensif lagi karena pada keterampilan ini siswa di ajak untuk bisa
mengekspresikan dirinya melalui kegiatan menulis. Menulis adalah keterampilan
berbahasa kedua yang bersifat produktif jika dalam keterampilan berbicara orang
menyampaikan pesan, gagasan atau buah pikiran dengan menggunakan bahasa lisan
18
seperti halnya pada berbicara menulis juga memerlukan proses untuk memperoleh
tulisan yang baik. Agar mempunyai keterampilan menulis maka diperlukan adanya
latihan yang intensif dan sistematis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan
merangkai morfem-morfem menjadi kata atau kalimat. Keterampilan ini mengaitkan
antara kemampuan gerak tangan dalam menulis dan kemampuan berfikir.
Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar peserta
didik mampu mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuan serta memilki
kegemaran menulis. Selanjutnya melalui pembelajaran menulis diharapakan peserta
didik tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat karangan, tetapi juga
diperlukan kecermatan untuk membuat argument dan kemampuan untuk menuangkan
ide-ide dengan cara membuat karangan yang menarik untuk di baca. Peserta didik
juga harus menyusun dan menghubungkan antara kalimat yang satu dan yang lainya
menjadi karangan yang utuh.
Dalam kurikulum 2006 (KTSP) menegaskan bahwa salah satu standar
kompotensi yang harus dimilki oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya tentang menulis adalah mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi
secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman dan pantun anak. Dari paparan
tersebut dapat diungkapkan bahwa mengungkapakan pikiran, perasaan dan informasi
secara tertulis dalam bentuk karangan merupakan salah satu kompotensi yang harus
di kuasai oleh siswa kelas V Sekolah Dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan observasi awal di SDN Mangli 01 khususnya kelas V terdapat
beberapa pemasalahan yang ditemuklan dalam pembelajaran menulis karangan.
Permasalahan yang dijumpai diantaranya: (1) masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengungkapkan pikiran, ide-ide, perasaan dan gagasan mereka
secara tertulis dalam bentuk karangan, (2) belum mampu menggunakan ejaan yang
benar dan belum mampu menggunakan tanda baca yang tepat, (3) terjadi
pengulangan suatu kata dalam setiap kalimatnya, (4) keruntutan isi kalimat masih
kurang. Hal ini disebabkan pada saat mengajarkan menulis karangan, seringkali
setelah menjelaskan tentang teori teori mengarang guru langsung memberi tugas
19
mengarang secara bebas, (5) ekspresi gagasan yang berkesinambungan serta belum
mempunyai urutan yang logis dalam menggunakan kosa kata atau tata bahasa dalam
kaidah-kaidah bahasa yang digunakan sehingga tidak dapat menceritakan peristiwa
yang diekspresikan secara jelas akibatnya nilai keterampilan menulis karangan siswa
kelas V SDN Mangli 01 masih tergolong rendah.
Atas dasar kenyataan tersebut untuk meningkatkan kemampuan keterampilan
menulis pada siswa sekolah dasar di perlukan adanya model pembelajaran yang dapat
membut siswa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar
khususnya dalam kegiatan pembelajaran menulis. Penelitian ini menawarkan suatu
tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang berupa penggunaan media
pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Hamalik (dalam
arsyad 2007 : 15), mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, minat belajar, motifasi
rancangan kegitan belajar dan bahkan membawa pengaruh pengaruh psikologis
terhadap siswa. Media yang dimaksud adalah media pembelajaran yang
menggunakan gambar berseri.
Gambar berseri merupakan salah satu media visual yang sangat efektif dalam
membantu siswa menyusun jalanya suatu cerita dan mengembangkanya dalam bentuk
karangan. Gambar berseri adalah serangkaian gambar terpisah tetapi saling
keterkaitan yang membentuk urutan cerita tanpa disertai kata-kata sebagai penjelas
dari gambar-gambar disajikan berdasarkan pengalaman yang dialami siswa agar
menjadi kekuatan utama membuat siswa tertarik dan termotivasi dalam membuat
karangan.
Adapun beberapa keuntungan penggunaan media gambar berseri dalam
pembelajaran menulis yaitu: a) sebagai sumber belajar bagi siswa, b) sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif, c) dapat mengembangakan
proses imajinasi anak dalam membuat tulisan, d) dapat memberikan tuntunan dalam
menetukan alur alur tulisan, e) dapat mengembangkan kreatifitas anak dalam
20
membuat tulisan, f) meningkatkan motivasi dan minat anak dalam membuat
karangan.
Mengarang adalah sesuatu yang dapat kita pahami sebagai keseluruhan
rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya
melalui bahasa tulis untuk dipahami. Pembelajaran bahasa mencakup aspek
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran ke empat aspek
berbahasa pada hakekatnya menyiapkan siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan
maupun tulisan oleh karena itu seorang siswa kelas V SDN 1 Mangli seharusnya
sudah mampu menyusun sebuah karangan yang baik, seperti karangan yang
berbentuk Deskripsi, di dalam karangan Deskripsi siswa dapat bebas mengemukakan
dan menuangkan pikiran serta gagasan-gagasan didalam karangan tersebut.
Namun pada hakekatnya masih banyak siswa yang belum mampu membuat
karangan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga sering terjadi
kesalah pengertian antara pengarang dengan pembaca dan pada akhirnya pesan
adalah gambaran yang ingin disampaikan penulis dalam karangan tersebut tidak
dapat diterima pembaca dengan baik. Berdasarkan hasil observasi awal tersebut perlu
dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, “ Peningkatan kemampuan
mengarang dengan menggunakan media gambar seri siswa kelas V SDN 1 Mangli
2010-2011”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah penerapan media gambar seri dalam pembelajaran bahasa
indonesia yang dapat meningkatkan hasil belajar mengarang indah pada siswa
kelas V SDN Mangli 01?
b. Bagaimanakah peningkatan kemampuan mengarang indah melalui media gambar
seri pada siswa kelas V SDN Mangli 01.
21
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menerapkan media gambar seri untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
pokok bahasan mengarang indah kelas V SDN Mangli 01.
b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan media gambar seri
pokok bahasan mengarang indah siswa kelas V SDN Mangli 01.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
a. Dapat dijadikan satu alternatif yang perlu disikapi oleh guru guna peningkatan
prestasi belajar Bahasa Indinesia siswa di sekolah tersebut.
b. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kemampuan mengarang di sekolah diharapkan dapat
memotifasi siswa meningkatkan prestasi belajar, khususnya dalam meningkatkan
kemampuan mengaranng.
c. Bahan masukan bagi guru khususnya guru bidang srudi bahasa Indonesia
mengenai kemampuan mengarang dan upaya yang harus dilakukan dalam
pembelajaran.
22
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Konsep tinjauan pustaka dalam penelitian ini meliputi kajian mengenai (1) pengertian
mengarang, (2) manfaat mengarang (3) pengertia menulis (4) pengertian paragraf (5)
pengertian media (6) macam macam media (7) pengertian media visual.
2.1 Pengertian Mengarang
Mengarang berarti menyusun atau merangkai. Secara luas, mengarang dapat
diartikan sebagai pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan
dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa
karangan. Sebagai bahan perbandingan, di sini dikutipkan pendapat Widyamartaya
dan Sudiati (1997:77). Menurut keduanya, mengarang adalah keseluruhan rangkaian
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada para pembaca untuk dipahami. Jadi, merujuk pada pendapat
kedua tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah suatu sarana
untuk mengekspresikan diri melalui tulisan yang tersusun secara sistematis sedangkan
mengarang menurut saya itu adalah sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan melalui tulisan.
2.2 Manfaat Mengarang
Berner mengungkapkan sekurang-kurangnya ada enam manfaat karang
mengarang, yaitu sebagai berikut:
a. Sarana Untuk Pengungkapan Diri
Kadang hati seseorang dapat begitu tersentuh saat mengalami peristiwa atau
kejadian tertentu sehingga orang itu merasa perlu mengungkapkan gejolak yang ada
dalam dirinya. Cara pengungkapan diri ini biasanya berbeda antara satu orang dengan
orang yang lain. Ada orang yang mengungkapkannya dengan bersiul-siul,
berjingkrak-jingkrak, melahap makanan dalam jumlah banyak, menciptakan lagu, dan
23
sebagainya. Mengarang seuntai sajak atau menulis serangkaian kalimat juga merupak
an salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
b. Sarana Untuk Memahami Sesuatu
Pada saat mengarang, seseorang mengungkapkan gagasanya dan
menyempurnakan penangkapanya terhadap sesuatu sehingga akhirnya ia dapat
memperoleh pemahaman yang baru atau yang mendalam tentang hal yang ditulisnya.
c. Sarana Untuk Mengembangkan Kepuasan Pribadi, Kebanggaan, dan Rasa Harga
Diri
Rasa bangga, puas, dan harga diri merupakan imbalan dari keberhasilan
seseorang melahirkan suatu karya tulis. Selanjutnya, perasaan itu akan
membangkitkan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri untuk terus
menciptakan karya-karya tulis lainnya.
d. Sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan
sekeliling.
Dengan sering mengarang seseorang dapat mempertinggi kesiagaan inderanya
dan mengembangkan daya serapnya pada tingkat jasmani, perasaan maupun
kerohanian.
e. Sarana untuk melibatkan diri dengan penuh semangat
Dengan jalan mengarang atau menulis, seseorang dapat mengungkapkan
gagasan, menciptakan sesuatu, dan secara giat melibatkan diri dengan hasil
ciptaannya.
f. sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan mempergunakan
bahasa.
Tujuan paling umum seseorang masuk sekolah adalah untuk mencapai
kemampuan membaca, mengerti apa yang ditulis orang, serta kemampuan memakai
kata-kata dalam tulisan untuk menyampaikan keterangan pada orang lain. Jelaslah
bahwa kegiatan mengarang sangat bermanfaat untuk membantu tercapainya tujuan
tersebut.
24
2.3 Pengertian Menulis
Menurut Tarigan ( 1987 ), menulis merupakan suatu proses kegiatan yang
dilakukan sesorang untuk menuangkan ide, dan perasaanya kepada orang lain atau
diri sendiri dengan menyusunya dalam tulisan. Menulis adalah salah satu bentuk
bahasa yang sifatnya produktif, sedangkan Soejono (1983:127) mengemukakan
bahwa menulis merupakan salah satu kegiatan bahasa secara aktif sedangkan menurut
Chamid (1993:3) Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan
untuk menyampaikan perasaan kepada orang lain secara tidak langsung.
Berdasarkan beberapa pendapat tokoh tersebut dapat di katakana bahwa
menulis adalah pengungkapan ide dengan cara menyusun kalimat atau paragraf dalam
sebuah karangan.
2.3.1 Jenis-Jenis Menulis
Menurut Asrom (1997:29) menulis di bagi beberapa jenis yaitu:
Menulis narasi, yang sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengalaman,
pengamatan maupun berdasarkan rekaan pangarang.
Menulis deskripsi,yang beruaha memberikan gambaran pada objek yang
dituliskan. Menulis eksposisi merupakan paparan atau menerangkan,
menginformasikan serta menguraikan persoalan. Menulis argumentasi, penulis
berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar percaya atau bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan penulis.
Berdasarkan jenis-jenis menulis tersebut di atas menulis narasi adalah jenis
menulis yang paling banyak ditemukan di sekolah sekolah khususnya
sekolah dasar kelas V karena kegiatan menulis ini sifatnya bercerita berdasarkan
pengalaman ataupun pengamatan sehingga yang bersangkutan bisa mengekspresikan
dirinya dengan baik melalui kegiatan menulis narasi tersebut. jadi dalam kaitanya
dengan kegiatan mengarang menulis narasi sangatlah cocok untuk dijadikan sebagai
acuan karena menulis narasi ini sifatnya berdasarkan rekaan pengarang.
25
2.3.2 Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis merupakan kesanggupan seseorang pemakai bahasa
dalam mempergunakan bahasa tulis yang baik dan merupakan suatu proses
pengembangan yang menuntut pengalaman, waktu dan kesemapatan dan latihan
latihan khusus. Menurut Soejono ( 1983 : 128 ) kemampuan menulis seseorang pada
hakikatnya merupakan perpaduan antara pengaruh dari dalam diri siswa dan pengaruh
dari luar. Pengaruh dari dalam berupa dorongan untuk mengungkapkan ide atau
gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, sedangkan pengaruh dari luar berupa
kaidah kebahasaan dan corak bahasa dari lingkunganya. Jadi kesimpulanya
kemampuan menulis adalah suatu kesanggupan dalam diri seseorang untuk
melakukan kegiatan menulis.
2.4 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kata demi kata yang tersusun secara sistematis
yang dituangkan melalui pikiran dan perasaan. Suatu karangan lazimnya dipenggal-
penggal menjadi beberapa paragraf. Pembentukan paragraf merupakan salah satu
syarat utama dalam karang mengarang. Paragraf bukanlah alat untuk memenggal
menggal suatu kartangan. Tetapi paragraf merupakan bagian dari organisasi karangan
yang berisi uraian salah satu bagian. Tema karangan (Caraka,1991:48) istilah
paragraf sama pengertianya dengan alinea keduanya mengandung satu pikiran utama
yang dikembangkan dengan beberapa pikiran penjelas, sehingga menjadi satu
kesatuan dalam organisasi karangan. Letak perbedaanya adalah bahwa alinea dapat
diartikan sebagai baris baru hal tersebut disebabkan analogi dari peraturan bahwa
setiap paragraf harus dimulai dengan alinea baru. bahkan dalam kamus bahasa
Indonesia secara jalas diterangkan bahwa alinea diartikan baris baru atau ganti baris
yang ditandai dangan baris bagian kiri agak menjorok kedalam, atau kalau memakai
bentuk lurus ditandai dengan spasi yang lebih besar antar alinea.
26
Tarigan (1987:11) mendefinisikan paragraf sebagai seperangkat kalimat
tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan
dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Berdasarkan pendapat tokoh tersebut di atas dapat dikatakan bahwa paragraf
adalah bagian dari organisasi karangan yang merupakan sebuah kesatuan dari
beberapa kalimat yang tersususn secara logis, sistematis, serta membicarakan satu
tema dari satu pokok pikiran.
Paragraf dimulai dengan kalimat yang ditulis agak menjorok kedalam dan di
akhiri dengan titik, serta tidak disambung dengan kalimat baru dalam baris yang
sama. dengan kata lain setiap paragraf harus dimulai dengan alinea baru.
2.4.1 Pembentukan Paragraf
Pembagian suatu karangan ke dalam, paragraf-paragraf bukan tanpa tujuan.
Hasan (1986 : 110) menyatakan bahwa menulis dengan cara paragraf membuat
pembaca lebih mudah mengikuti dan memahami gagasan serta pikiran penulis. Suatu
bentuk karangan yang ditulis tanpa ada pembagian kedalam paragraf-paragraf, akan
membuat pembaca cepat bosan, kesulitan dalam menangkap isi disebkan tidak jelas.
Secara jelas Keraf ( 1993 :63) menyebutkan adanya dua tujuan pembentukan
paragraf, yaitu:
a. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan memisahkan sutau tema dari
tema lain.
b. Memisahakan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk
memungkainkan pembaca berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir
kalimat.
Tujuan pertama adalah sebuah wacana yang berisi sebuah tema (tama
karangan) akan terbagi dalam subtema-subtema (tema paragrah). setiap subtema
dilukiskan dalam satu paragraf, sehingga pemahaman terhadap sebuah tema yang
terperinci akan lebih lebih mudah. Pembaca akan lebih mudah mendapatkan
27
pengertian dan memahami tema karangan, karena telah memperoleh pemahaman dan
pengertian tema-tema yang lebih kecil pada setiap paragraf.
Tujuan kedua adalah pembagian wacana pada sebuah karangan ke dalam
paragraf-paragraf memungkinkan pembaca untuk berhenti lebih lama dari perhentian
pada akhir kalimat.
Membaca karangan yang tidak terbagi dalam paragraf-paragraf, seolah-olah
pembaca dipaksa untuk terus membaca tanpa ada kesempatan untuk berkonsentrasi
pikiran.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa tanpa paragraf penulis
akan mengalami kesulitan dalam menorganisasikan pikiran pikirannya, serta
memilah-milah ide yang akan dituangkan ke dalam tulisan untuk itu penulis tidak
memiliki cara lain kecuali yang dikenal dengan paragraf atau alinea. Dari sudut
pembaca, tanpa paragraf para pembaca akan mengalami kesulitan dalam mengikuti
alur pikiran penulis.
2.4.2 Syarat Pembentukan Paragraf
Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Keraf
(1993:82) mensyaratkan adanya kesatuan, koherensi dan perkembangan alinea.
a. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf menurut Keraf (1993:82) adalah semua kalimat yang
membina alinea secara bersama sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu.
Kesatuan tersebut tidak boleh di artiakan bahwa ia hanya memuat satu hal saja.
Sebuah alinea yang memiliki kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau
beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah menunjang pada sebuah maksud
tunggal atau satu pikiran utama.
b. Koherensi Paragraf
Koherensi paragraf menurut Keraf (1993:75) adalah kekompakan antara
sebuah kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat dikatakan bahwa dalam menyusun paragraf diisyaratkan adanya
28
hubungan yang baik antara kalimat-kalimat yang mendukung tema dalam paragraf
dan saling berkesinambungan. Hubungan yang baik antara kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain akan memperjelas gagasan pokok yang dinyatakan.
c. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf menurut Keraf (1993:75) adalah penyusunan atau
rincian gagasan yang membina alinea. Gagasan yang membina sebuah paragraf
disebut gagasan utama, sedangkan pericianya disebut penjelas yang harus disusun
secara cermat. Pengembangan paragraf dapat di lakukan dengan menempatkan
gagasan pokok pada posisi awal dan akhir atau seluruh kaliamt dalam paragraf.
Asrom (1997:18) berpendapat dalam pengembangan tulisan sebaiknya
memperhatikan ejaan dan tanda baca. Selain itu pilihan katanya tepat dan susuan
kalimat harus menarik, bervariatif dan efektif. Paragraf sebagai bagian terkecil dalam
suatu karangan, isinya harus relevan dan menunjang isi karangan.
Berdasarkan pendapat tokoh tokoh tersebut, dikatakan bahwa menyusun
paragraf dalam suatu karangan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, mempunyai satu pikiran utama dalam satu paragraf. Penggunaan bahasa
Indonesia dengan baik dalam paragraf adalah penggunaan yang disesuaikan dengan
lingkungan dan keadaan yang dihadapi. Sedangkan penggunaan bahasa Indonesia
yang benar adalah penggunaan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Pembaca dapat memperoleh pemahaman dan pengertian dari karangan sesuai dengan
keadaannya, baik kemampuan dalam menangkap isi, maupun dalam penggunaan
bahasa.
2.5 Pengertian Media
Media adalah suatu alat atau sarana yang digunakan sebagai patokan dalam
proses pembelajaran. Bahri Djamarah (1996:136) Media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau pesan, dalam proses belajar mengajar kehadiran media cukup
penting karena dalam kegiatan belajar mengajar ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Menurut
29
Nasution ( 1980:100) media dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
pengajaran,karena secara garis besar memiliki fungsi sebagai berikut : menambah
kegiatan siswa, menghemat waktu meningkatkan hasil belajar siswa, membantu
dalam member motifasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu media pembelajaran
harus menarik perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada pelajaran, sehingga tujuan
proses belajar mengajar dapat dicapai.
Berdasarkan pendapat tersebut di kemukakan bahwa, dengan menggunakan
media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar akan memperlancar
komunikasi antara guru dan siswa, karena media pembelajaran sangat bermanfaat
dalam proses belajar mengajar. Pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
materi mengarang diperlukan kreatifitas, ketrampilan dan kepekaan siswa serta
menggunakan strategi yang efektif sehungga siswa benar-benar mampu membuat
karangan.
2.6 Macam-Macam Media
Menurut Bahri Djamarah (1996:140) bahwa ada bermacam-macam media
yang dapat digunakan dalam proses belajar untuk mencapai hasil pembelajaran yang
maksimal. Media tersebut adalah media visual, media audio, dan media audio visual.
Sadiman arif (1986:16) menyatakan bahwa macam macam media adalah media
visual, media audio, media audio visual dan media cetak.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan, bahwa macam-macam media
adalah media visual, media audio, media audio visual dan media cetak. Dalam
penelitian tindakan kelas ini media yang digunakan adalah media visual berupa
gambar.
2.7 Pengertian Media Visual
Nasution (1995:42) mengemukakan bahwa, media visual merupakan
kombinasi gambar atau tulisan yang dijelaskan secara logis dan tersusun dengan baik,
dan meengandalkan penglihatan saja. sedangkan menurut Bahri Djamarah (1996:143)
30
media visual yang hanya mengandalkan indra penglihatan, karena itu media visual
merupakan alat komunikasi yang efektif dan diharapakn memudahkan siswa dalam
memahami alur cerita pada gambar yang tersaji pada alat bantu media visual.
Jadi dapat dikatakan media visual merupakan kombinasi gambar atau tulisan
yang dijelaskan secara logis dan tersusun dengan baik. Pada pokok bahasan
mengarang dengan bantuan media gambar diharapakan akan mempermudah siswa
dalam memahami alur cerita pada gambar yang tersaji, sehingga siswa dapat
membedakan jenis-jenis atau macam-macam bentuk karangan pada pengembangan
dalam paragraf. Adapun contoh gambar berseri adalah seperti gambar di bawah ini.
2.8 Penerapan Media Gambar Seri Dalam Pembelajaran Mengarang.
Penerapan media gambar seri dalam pembelajaran mengarang terdiri dari
beberapa kegiatan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal guru mengkondisikan siswa untuk lebih siap dalam menerima
pelajaran selanjutnya guru memberikan apresiasi dan bertanya jawab dengan
siswa mengenai karangan serta menyampaikan tujuan pembelajaranya.
2. kegiatan inti guru menjelaskan tentang pengertian karangan kepada siswa,
memperagakan gambar seri sesuai dengan materi pelajaran dan guru
mengarahkan untuk mengamati gambar seri sesuai dengan skematanya. dari
gambar tersebut guru bertanya jawab dengan siswa mengenai topik karangan
yang sesuai dengan gambar seri yang tentunya sudah diurutkan terlabih dahulu
setelah itu guru memberi tugas kepada siswa menyusun kerangka karangan
berdasarkan urutan gambar seri yang ditampilkan dan siswa diminta untuk
mengembangkan kerangka karangannya kedalam bentuk paragraf, guru
memberikan bimbingan kepada siswa terutama bagi yang kesulitan dalam
mengembangkan kerangka karangan setelah selesai mengembangkan kerangka
karanganya siswa diminta untuk memeriksa hasil karanganya dengan teman
sebangku pada saat memeriksa hasil karangan guru mengharahkan kepada siswa
untuk memperbaiki karanganya dan membacakan hasil karangan di depan kelas.
31
Kegiatan akhir, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah
dipelajari serta meminta siswa menceritakan bagaimana perasaanya selama kegitan
belajar mengajar dengan menggunakan media gambar seri. Sebelum pembelajaran
diakhiri guru memberikan penguatan atas usaha dan kerja sama yang dilakukan siswa
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2.9 Hipotesis
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah jika penggunaan media gambar
seri diterapkan maka kemampuan mengarang indah siswa kelas V SDN Mangli 01
akan meningkat.
32
BAB 3 METODE PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan beberapa bahasan berkaitan dengan metode
penelitian antara lain: (1) pendekatan penelitian dan rancangan penelitian (2) subjek
penelitian (3) defenisi operasional (4) data dan teknik pengumpulan data (5) data dan
sumber data (6) analisis data (7) tahap-tahap penelitian.
3.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan
pendekatan kualitatif. Rancangan ini digunakan karena sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu peningkatan kemampuan mengarang melalui media gambar seri
siswa kelas V SDN Mangli 01.
Pendekatan yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Penggunaan pendekatan kualitatif ini didasari pemikiran bahwa penelitian ini
berupaya untuk mengungkapkan berbagai gejala yang memberikan makna dan
informasi scsuai konteks dan tujuan penelitian melalui pengumpulan data.
Pengumpulan data tersebut dilakukan pada latar alamiah dengan peneliti sebagai
instrumen utama dalam pengumpulan data.
Sejalan dengan pemfokusan dan latar alaminya yang berwujud aktivitas di
dalam kelas, rancangan penelitian tindakan yang diterapkan adalah penelitian
tindakan kelas classroom action reserch). Berdasarkan pendekatan dan rancangan
PTK yang akan diterapkan, prosedur dan langkah-langkah penelitian ini mengikuti
prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan. Oleh karena itu, model rancangan penelitian
tindakan kelas yang akan digunakan adalah model spirail-bersiklus sebagaimana
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2002:27). Secara
umum model siklus ini meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
pengamatan/observasi (4) dan refleksi. Berdasarkan ferleksi dan tindakan pada siklus
33
I selanjutnya dubuat perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Kegiatan pada
siklus II adalah pelaksanaan tindakan berdasarkan refleksi siklus I. alur penelitian
tindakan kelas sebagai bnerikut.
Gambar 3.1 Diadaptasi dari skema medel Kemmis dan Mc Taggart.
TINDAKAN & PENGAMATAN
REFLEKSI
PERENCANAAN
ULANG
TINDAKAN & PENGAMATAN
REFLEKSI
RENCANA
PERENCANAAN
ULANG
34
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangli 01. Seluruh siswa
akan dikenai tindakan karena penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
mengikuti alur pembelajaran sebenarnva. Pertimbangan pemilihan kelas V sebagai
sumber data penelitian karena kelas V SDN Mangli 01 merupakan kelas peneliti
dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan di kelas ini terdapat masalah tersebut.
Selain itu, kelas V SD merupakan kelas tinggi, dengan siswa yang telah dapat
berpikir secara logis dan abstrak serta telah mempunyai dasar pengetahuan awal
tentang keterampilan mengarang yang dipelajari di kelas III. Pengetahuan awal
tersebut misalnya bentuk paragraf, pola-pola kalimat, dan penggunaan ejaan atau
pungtuasi.
3.3 Defenisi Operasional
Defenisi operasional dimaksudakan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
menafsirkan pengertian yang digunaklan dalam penelitian maka yang perlu di
definisikan secara jelas dal;am penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.) Kemampuan menulis adalah kemampuan menuangkan gagasan, ide atau pikiran
dalam bentuk tulisan sesuai dengan kaidah kaidah bahasa Indonesia.
2.) Mengarang adalah menuangkan ide ide, gagasan atau pikiran melaui tulisan yang
tersusun secara sistematis.
3.) Gambar seri adalah urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal
memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar itu dan
member latar belakang yang dapat dipercaya.
35
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga alat pengumpulan data berikut
penjelasannya :
1. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penlitian ini adalah wawancara yang
dilakukan kepada guru yang melaksanakan tindakan lansung di kelas, terutama yang
berkaitan dengan pembelajaran mengarang melalui media gambar seri. Wawancara
terhadap siswa dilakukan setelah pembelajaran selesai, tujuannya untuk mengetahui
tanggapan dan kesulitan kesulitan yang dihadapi siswa dalam kegiatan pembelajaran
mengarang bebas dengan menggunakan media gambar seri.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi sebenaranya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 1995
: 84), ada tiga jenis observasi, yaitu observasi langsung, observasi dengan alat atau
tidak langsung dan observasi partisipasi. Dalam penelitian ini subjek yang di
observasi adalah siswa kelas V SDN Mangli 01. penelitian ini digunakan observasi
partisipasi yaitu terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti kegiatan
penelitian ini dibantu oleh guru kelas V.
3. Tes
Metode tes sebagai alat penelitian adalah pertanyaan pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes
lisan), daalam bentuk tulisan (tes tulis), atau dalam bentuk tindakan (tes tindakan)
(Sudjana,1995 : 35). Dalam penelitian ini menggunakan tes uraian. tes uraian
merupakan pertanyaan pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuik
menguraikan atau menjelaskan sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata kata dan bahasa sendiri. tes uraian berupa pentusunan gambar seri
36
dalam bentuk karangan dengan mengacu pada ide atau gagasan yang terdapat pada
gambar.
3.5 Data dan Sumber Data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa hasil tes siswa pada
kemampuan menulis karangan, hasil observasi dan hasil wawancara. Sumber data
pada penelitian ini adalah dari siswa kelas V SDN mangli 01.
3.5.1 Data Penelitian
Data hasil tes siswa tentang kemampuan menulis karangan dengan mengamati
gambar seri yang disajikan, hasil observasi tentang kegiatan guru selama kegiatan
belajar mengajar, serta hasil wawancara yang diperoleh untuk mengetahui tanggapan
siswa dan guru dalam pembelajaran menulis karangan melalui media gambar seri.
3.5.2 Sumber Data
Sumber data penelitian ini berasal dari siswa kelas V SDN Mangli 01 sebelum
dan sesudah diterapakan pembelajaran kemampuan menulis karangan, guru kelas V
dan siswa kelas V SDN Mangli 01 kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.
3.6 Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis
data kualitatif adalah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Analisa data
kuantitatif diperoleh dari hasil tes kemampuan menulis karangan. Tahap tahap yang
dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
37
3.6.2 Klasifikasi Data
Klasifikasi data dilakukan dengan cara memilah milah data yang telah
terkumpul. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan kelompok
tertentu. Tujuannya untuk dapat memudahkan dalam penyajian dan penyimpulan.
Dengan demikian,hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran yang
terjadi dilapangan.
3.6.3 Penyajian Data
Penyajian data berupa deskripsi dari hasil pengamatan dan wawancara
sedangkan kuantitatif diperoleh dari hasil tes kemampuan siswa menulis karangan
ketika menggunakan media gambar seri. Adapun analisis data kuantitatif adalah
sebagai berikut:
a. Penilaian kemampuan menulis karangan
Pengukuran keberhasilan pembelajaran kemampuan menulis karangan
menggunakan rumus:
NP = R X 100% / SM
Keterangan :
NP = Nilai persen
R = Skor yang di capai
SM = Skor maksimum
Sumber = Purwanto ( 2001 : 102 )
b. Pengukuran keberhasilan pembelajaran kemampuan menulis secara klasikal
menggunakan rumus:
Pt = n x 100% / N
38
Keterangan:
Pt = Persentase ketuntasan belajar siswa
n = jumlah siswa yang tuntas belajar
N = jumlah seluruh siswa
Aspek yang dinilai dalam penelitian ini meliputi
1) Pilihan kata
2) Keruntutan gagasan
3) Kesesuaian dengan gambar
4) Penggunaan ejaan dan tanda baca
Tabel 3.6 Kategori persentase peningkatan hasil belajar siswa
Skor Rata Rata Kategori
P ≥ 90 % Sangat Baik
80% ≤ P < 90% Baik
60% ≤ P < 80% Cukup Baik
55% ≤ P < 60% Kurang Baik
P < 55% Tidak Baik
( Sumber Nurkancana,1990 : 93 )
Siswa dikatakan berhasil memiliki kemampuan menulis karangan jika ia telah
mencapai skor ≥65.Satu kelas dikatakan mengalami peningktan kemampuan menulis
karangan jika terdapat 70 % yang telah mencapai daya serap ≥65. Taraf keberhasilan
tindakan ini ditetapkan berdasarkan Standar Kompetensi Minimum (SKM) yang telah
ditetapakn sekolah.
39
3.7 Tahap-Tahap Penelitian
Tahap penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang diinginkan atau yang akan dicapai dan pada masing -
masing siklus terdiri dari empat kegiatan. Sesuai dengan prosedur penelitian tindakan
kelas yaitu.
3.7.2 Pratindakan
a. Menyusun perencanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan pada tahap
perencanaan adalah :
1) Permohonan izin kepada kepala sekolah tempat penelitian
2) Penelitian menyusun rencana pembelajaran ( RPP )
3) Peneliti merancang media sebagai alat bantu
4) Guru bersama kolaborator berdiskusi membahas tahap tahap pelaksanaan
tindakan kelas secara konvensional
5) Peneliti menyiapakan lembar pengamatan/observasi
b. Melaksanakaan Tindakan
1) Guru menginfomasiakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2) Guru melakukan pembelajaran secara konvensional yaitu hanya dengan
menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas (menulis karangan di depan
kelas)
3) Guru memberikan penilaian dan ketrampilan menulis karangan siswa.
4) Guru mengumumkan hasil nilai ketrampilan menulis karangan
c. Melakukan Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran yang
dilkukan oleh guru dengan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah dibuat
serta membuat catatan laporan sebagai lembar observasi.
40
d. Refleksi
Pada tahap ini di lakukan pemikiran ulang terhadap kegiatan pembelajaran
yang baru dilaksanakan hingga ditemukan sebuah permasalahan yang perlu
dipecahkan pada tindakan berikutnya,yaitu melakukan perbaikan penelitian.
Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau
kegiatan berulang, siklus inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama dari
penelitian tindakan kelas, dengan demikian penelitian tindakan kelas tidak terbatas
dalam satu kali intervensi saja, tetapi berulang hingga mencapai ketuntasan yang
diharapkan (Arikunto,2008 : 91).
Siklus dalam penelitian ini disesuaikan dengan alokasi waktu materi
pembelajaran bahasa Indonesia kelas V SD. Pelaksanaan tindakan dari siklus I
kesiklus berikutnya memperhatikan kriteria ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar di
SD Mangli 01 Kabupaten Jember mengacu pada KTSP (kurikulum tingkat satuan
terpadu) yaitu : ketuntasan minimal individu adalah ≥65 dan ktuntasan kelas adalah
≥75. Diharapkan prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat melebihi kriteria yang
ditetapkan.
3.7.3 Pelaksanaan Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas V
adalah menyusun jadwal dan menyepakati teknik pelaksanaan tindakan,
menentukan standar kompotensi, indikator dan tema yang akan diajarkan
Menyiapakan fasilitas pembelajaran dan menyusun Rencana Pelaksanaan,
menentukan media gambar seri yang akan digunakan, mencari sumber yangn relevan
dengan tema pembelajaran, menyusun alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran, serta membuat format pengamatan.
41
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah persiapan dianggap sudah cukup matang, peneliti mulai melakukan
penelitian. Adapun langkah langkah penelitian yaitu :
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri
- Mengadakan evaluasi ( menulis karangan )
- Mengadakan refleksi terhadap hasil pembelajaran
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan dua kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit, instrumen dan pengumpulan data yang digunakan sebagai
bahan penelitian terhadap pelaksanaan tindakan adalah pedoman observasi (
pengamatan ), evaluasi dalam proses menulis karangan.
3) Tahap Observasi
Peneliti bertindak sebagai perancang desain pembelajaran dan menerapkanya
langsung dalam kegiatan pembelajaran di kel;as. yang bertindak sebagai observer
dalam pembelajaran yaitu guru kelas.pada saat melakukan kegiatan observasi dengan
menggunakan lembar observasi, obyek yang diobservasi adalah kegiatan mengajar
guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri.
4) Tahap Refleksi
Data observasi yang telah dikumpulkan dan dianalisa kemudian dapat
direfleksikan apakah hasil dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan berhasil atau
tidak dengan tujuan yang diharapkan. Hasil analisis siklus I ini kemudian digunakan
sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
42
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mangli 01 Jember,
pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
4.1 Deskripsi Hasil Pra Siklus
Observasi awal merupakan pengamatan pendahuluan atau refleksi awal
sebelum dilakukan tindakan. Untuk mencari data pada pengamatan pendahuluan
dilakukan observasi lansung tentang kegiatan belajar mengajar di kelas V.
4.1.1 Deskripsi Pembelajaran Hasil Mengarang Indah di Kelas V
Pengambilan data kemampuan mengarang indah dilaksanakan pada 31 Mei
tahun 2011 di kelas V dengan jumlah siswa 43. Siswa laki-laki sebanyak 27 anak dan
siswa perempuan sebanyak 16 anak. Penelitian dalam tahap ini bertindak dilakukan
observasi dalam kegiatan mengajar di kelas V. Kegiatan mengajar mengacu pada
RPP yang telah direncanakan. Pada tahap ini siswa diberi buku panduan (buku paket
bahsa indonesia) yang biasa digunakan siswa selama kegiatan belajar berlansung.
Buku panduan tersebut sebagai salah satu alat pembelajaran untuk meningkatkan
siswa dalam mengarang indah
Kegiatan dilaksanakan pada hari selasa 31 Mei 2011, pada jam pelajaran
kedua. Pembelajaran diawali dengan salam, doa dan absebsi siswa meminta siswa
untuk membuka buku panduan tentang materi pokok mengarang indah .guru
mengkondisikan siswa untuk siap belajar dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang mengarah pada materi pembelajaran yaitu mengarang indah yang terdapat pada
buku panduan. Pertanyaan tersebut untuk meningkatkan kekreatifan siswa dalam
mengemukakan pendapatnya. Pertanyaan yang diajukan adalah “apakah kalian
pernah mengarang indah”? setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaram
mengarang indah.
43
Guru meminta siswa terlebih dahulu membaca cerita yang terdapat pada buku
panduan, kemudian guru meminta siswa untuk membuat karangan berdasarkan
pengalaman sendiri. Disini guru tidak memberikan contoh cara mengarang indah
yang baik dan guru tidak menggunakan media pembelajaran, sehingga pada saat
siswa diminta uuntuk mengarang banyak siswa merasa kesulitan. Guru hanya
menggunakan buku paket sebagai alat mengajar, sehingga siswa banyak merasa jenuh
dan kesulitan untuk menemukan ide dan mengembangkan kerangka menjadi paragraf
dalam sebuah karangan.
4.1.2 Observasi
Selama proses pembelajaran observer dengan dibantu teman sejawat PPL
untuk mengamati pembelajaran guru selama pembelajaran berlangsung. Hasil
pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran antara lain : 1) pembelajaran yang
dilaksanakan guru memberikan tugas mengarang atau menulis cerita tidak
menggunakan media 2) metode yang digunakan yaitu metode ceramah, 3) siswa
kurang bersemangat atau termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi
ini dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan perbaikan sebelum
melaksanakan pembelajaran yaitu pada siklus I.
Hasil pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung
antara lain: 1) siswa cendrung pasif dalam pembelajaran, 2) ketika pembelajaran
berlangsung banyak siswa yamg ramai sendiri dan kurang memperhatikan pelajaran,
3) siswa merasa jenuh karena pembelajaran yang hanya menggunakan mctode
ceramah dan tidak menggunakan media, 4) siswa kurang memiliki rasa percaya diri
sehingga pada saat siswa diminta untuk membacakan hasil mengarang indah yang
telah dibuat banyak siswa yang tidak bersedia tampil kedepan denganh alasan
“malu”.
Guru meminta siswa untuk membuat karangan indah. Tetapi tidak semua
siswa untuk melakukan kegiatan membuat karangan dan membacakan hasil
44
karanganya di depan kelas, sihingga kegiatran pembelajaran hasil mengarang indah
tidak berlangsung dengan sempurna.
Berdasarkan hasil observasi diatas diketahui bahwa para siswa kelas V SDN
Mangli 01 Jember, saat melakukan kegiatan mengarang indah kemampuan
mengarang siswa masih rendah yaitu masih terdapat kekurangan yaitu siswa
kesulitan dalam mengembangkan kerangka karangan/cerita, sehingga perlu
ditingkatkan kemampuan mengarang indah bagi siswa. Hal ini akan dijelaskan pada
siklus I dalam penelitian ini. Perbaikan ini merupakan hasil kajian ulang terhadap
langkah-langkah pembelajaran dan hasil diskusi dengan guru kelas V
Perbaikan yang dianggap perlu dilakukan untuk membenahi kekurangan pada
pembelajaran mengarang indah ini sebagai berikut :
4.1.3 Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa para siswa kelas V
SDN Mangli 01 Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, saat melakukan kegiatan
menulis karangan indah, masih dapat kekurangan yaitu siswa kesulitan dalam
menggambarkan kerangka karangan, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan
menulis karanggan bagi siswa. Hal ini akan dijelaskan pada siklus I dalam penelitian
ini. Perbaikan ini merupakan hasil kajian ulang terhadap langkah-langkah
pembelajaran dan hasil diskusi antara peneliti dan pengajar.
Perbaikan yang dianggap perlu dilakukan untuk membenahi kekurangan pada
pembelajaran mengarang indah ini sebagai berikut :
1) perlu dilakukan pemilihan media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan motivasi siswa yaitu media
gambar seri
2) perlu adanya pembelajaran yang dapat merangsang minat belajar siswa.
3) dalam pembelajaran guru haruslah memberikan ruang gerak bagi siswa untuk
bertanya dan berpendapat.
45
4) guru perlu bersabar dan memberikan bimbingan kepada siswa terhadap pertanyaan
yang timbul dari siswa perlu adanya perubahan pembelajaran kearah yang lebih
menyenangkan agar kemampuan kognitif, afektif serta psikomotor siswa dapat
berkembang maksimal.
4.2 Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus I
Peneliti dan guru kelas pada siklus I melaksanakan pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk mengembangkan aspek menulis, terutama dalam hal menulis
karangan indah.
4.2.1 Perencanaan Siklus I
Peneliti dan guru kelas menentukan waktu pelaksanaan tindakan pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan mengembangkan aspek penulis terutama dalam hal pilihan
kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf capital,
dan tanda baca.
Peneliti dalam hal ini bertindak ; sebagai pelaksana pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SDN Mangli 01 Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember dan guru
kelas sebagai pengamat pembelajaran. Standar kompetensi yang dipilih sesuai dalam
KTSP adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan
sederhana dan puisi. Indikator yang ditetapkan adalah menulis karangan indah
berdasarkan gambar seri secara berurutan.
4.2.2 Deskripsi Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan
Media Gambar Seri
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar seri
pada siklus I ini merupakan perbaikan pembalajaran dari tahap pra tindakan.
Pembelajaran siklus I dengan tema menanam bunga dilaksanakan di kelas V SDN
Mangli 01 Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, pada hari Kamis tanggal 2 Juni
2011, pada jam pelajaran pertama dan kedua. Pada kegiatan awal peneliti melakukan
46
apersepsi dengan mengajukan pertanyaan yang dapat memberikan motivasi bagi
siswa yaitu :
Dialog I
Guru : “anak-anak apakah kalian pernah menulis karangan?” Siswa : “pernah Pak” Guru : “kalian mengarang mendapatkan ide dari mana?” Siswa : “dari buku, orang tua, kakak.”
Dalam menjawab pertanyaan dari guru siswa sangat bersemangat dan antusias
jawaban siswa juga bermacam-macam. Kebanyakan dari siswa pernah menulis
karangan. Setelah melakukan kegiatan apersepsi dan tanya jawab, peneliti memajang
media gambar seri di papan tulis tentang menanam bunga. Pada saat peneliti
memajang media siswa sangat antusias dan merasa penasaran dengan isi dari media
tersebut, karena selama ini dalam kegiatan pembelajaran tidak menggunakan media
dan timbul pertanyaan dari siswa “Wuih, gambar apa itu pak? Bagus sekali”. Suasana
berubah menjadi gaduh karena siswa sibuk dengan komentar masing-masing. Siswa
juga sibuk memperhatikan media gambar seri tersebut menerka-nerka apa maksud
dari media gambar tersebut.
Siswa melakukan kegiatan Tanya jawab dengan guru tentang media gambar
seri tersebut. Antara lain :
1) kegiatan apa yang sedang terjadi dalam gambar seri tersebut?
2) Apakah maksud dari tiap gambar tersebut?
Selanjutnya siswa diminta mengurutkan media gambar seri tersebut yang masih acak
dan menceritakan secara singkat apa yang sedang dilakukan dalam gambar tersebut.
Siswa dengan antusias menjawab pertanyaan dari guru tetapi masih terdapat beberapa
siswa yang tidak menjawab pertanyaan dari guru, masih terdapat siswa yang kurang
memperhatika pertanyaan dari guru diantaranya siswa yang bertempat duduk di
belakang. Siswa mendengarkan pejelasan dari guru tentang gambar seri yang
dipajang di papan tulis. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari
guru. Sebelum guru menjelaskan tentang gambar seri yang ada di papan, guru
47
menjelaskan tata cara menulis karangan indah yang baik dengan menggunakan media
gambar seri. Diantaranya : 1) amati dengan seksama gambar yang terdapat dalam
media tersebut, 2) tulis judul dari cerita yang terdapat pada media tersebut, 3) tulis
terlebih dahulu pokok bahasan dari masing-masing gambar tersebut, 4) kembangkan
pokok bahasan tersebut ke dalam sebuah kalimat, 5) kembangkan kalimat-kalimat
tersebut ke dalam bentuk paragraph, 6) susunlah paragraph tersebut sehingga menjadi
sebuah karangan.
Guru memanggil ketua kelas maju ke depan untuk membantu guru
membagikan media kepada seluruh siswa, sehingga masing-masing bangku
mendapatkan satu gambar seri tentang menanam bunga. Tiap siswa mendapat tugas
untuk mengidentifikasi media tersebut dan mencari pokok bahasan yang sesuai
dengan media gambar seri tersebut. Setelah selesai mengidentifikasi gambar seri,
siswa diminta untuk menuliskan pokok bahasan di buku masing-masing dan
menjabarkannya sehingga menjadi sebuah karangan indah. Dari hasil menulis
tersebut, siswa akan membacakan hasil karangan di depan kelas secara bergilir. Guru
dapat menilai kemampuan hasil karangan indah setiap siswa.
Guru dan ketua kelas sedang membagikan media, kegaduhan terjadi karena
siswa saling bertanya ke teman lainnya. Hal tersebut terjadi karena pada saat guru
menjelaskan diawal, ada siswa yang tidak mendengarkan, sehingga pada saat
dibagikan media siswa tersebut bingung bagaimana mengerjakannya, akhirnya saling
tanya dan mengganggu siswa lain yang sudah mengerti. Guru berusaha menenangkan
kondisi tersebut dengan memberikan penjelasan ulang mengenai media gambar seri
tersebut dan cara mengerjakannya, baru siswa bersedia untuk tenang, kondisi kelas
kembali menjadi tenang dan siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran kembali.
Setelah kondisi kembali tenang kegiatan pembelajaran berlangsung dan setiap
siswa kembali melakukan kegiatan mengidentifikasi dan menuliskan kalimat utama
dari media gambar seri tersebut. Siswa kembali mengidentifikasi media gambar seri,
identifikasi tersebut harus dilakukan siswa karena dalam media yang sudah dibagikan
ada 4 gambar acak yang harus diurutkan terlebih dahulu oleh siswa kemudian
48
mengembangkannya dalam sebuah karangan. Kesulitan yang dialami siswa
kebanyakan adalah masih belum bias mengurutkan gambar seri. Pada saat kegiatan
menulis berlangsung masih terdapat siswa yang berjalan-jalan mengelilingi siswa
yang lainnya dengan maksud untuk melihat hasil kerja dari siswa yang lainnya.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan evaluasi akhir yaitu kegiatan
membacakan hasil karangan indah di depan kelas dengan kalimatnya sendiri secara
lisan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju lebih dulu untuk
membacakan hasil karangan. Namun siswa masih tampak malu-malu dan ragu juga
siswa cenderung gaduh karena siswa saling tunjuk siswa yang lain untuk
membacakan hasil karangannya terlebih dahulu. Akhirnya siswa ditunjuk oleh guru
untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas. Setelah siswa ditunjuk oleh
guru untuk maju membacakan hasil karangannya di depan kelas akhirnya siswa
bersedia maju dengan diperhatikan oleh guru dan siswa lainnya.
Pada saat melakukan kegiatan membaca hasil karangan, beberapa siswa
terlihat enggan dan cenderng malu untuk membacakannya. Guru mendengarkan
dengan baik hasil karangan siswa yang telah dibacakan, ada beberapa siswa yang
mampu menulis dengan baik hanya saja pemakaian kata yang kurang tepat. Hal ini
terjadi karena kurangnya minat siswa dalam menulis dan juga tanpa disertai media
yang membantu mengembangkan pikirannya. Dalam membacakan hasil karangan
ternyata ada 2 siswa yang salah mengurutkan gambar seri sehingga mengakibatkan
karangan yang dibuat kurang sesuai dengan gambar seri. Guru memberikan beberapa
pertanyaan pancingan yang berhubungan dengan tema dari gambar seri tersebut
dengan harapan dapat memotivasi siswa agar mampu membuat karangan yang baik.
Beberapa siswa dalam membat karangan masih menggunakan bahasa ibu (bahasa
jawa), dalam menulis karangan siswa masih mencampur adukkan kata-kata bahasa
Indonesia dengan bahasa Jawa sehingga kalimat siswa sulit dipahami.
Siswa yang dalam menulis karangan masih bercampur dengan bahasa jawa,
hasil karangannya tidak sesuai dengan kerangka karangan yang terdapat dalam
gambar seri terdapat 4 siswa. Hal ini terjadi karena selama ini siswa kurang dapat
49
mengemukakan pendapat dan pikirannya. Ekspresi siswa juga masih datar siswa
masih cenderung menundukkan kepala dalam membacakan hasil karangannya dan
siswa masih tampak malu karena diperhatikan oleh siswa yang lainnya. Guru juga
memotivasi dan membimbing siswa lain untuk menanggapi hasil karangan temannya.
Guru juga berusaha membangkitkan rasa percaya diri siswa agar siswa dapat
melakukan kegiatan menulis karangan dengan baik. Mislanya dengan memberikan
penguatan dengan cara sentuhan, pengarahan dan nasihat-nasihat agar siswa tidak
merasa malu dan memiliki rasa percaya diri untuk membacakan hasil karangannya di
depan kelas dan diperhatikan siswa yang lainnya.
Kegiatan akhir menulis karangan indah guru memberikan pertanyaan secara
lisan kepada siswa. Siswa yang dari awal memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan dari guru dapat menjawab pertanyaan dengan baik, namun siswa yang
kurang memperhatikan hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan dari guru. Guru
memberikan pertanyaan secara langsung kepada siswa dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh maka pemahaman siswa tentang materi menulis karangan indah
yang telah dipelajari tadi. Namun, hampir semua siswa dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan secara lisan oleh guru.
Akhir kegiatan pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran dan mengadakan refleksi dengan cara bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari.
4.2.3 Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
Menggunakan Media Gambar Seri
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I
diperoleh nilai dari kegiatan menulis karangan deskripsi siswa kelas V sebagai
berikut :
50
Tabel 4.1 Daftar Karangan Indah Siklus I Nilai Kegiatan Menulis
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
1. Abiet Aulan Faqih 90 Tuntas
2. Achmad Ridho 90 Tuntas
3. Adiyatma Arli.M 50 Tidak Tuntas
4. Adi Maulana Kurniawan 90 Tuntas
5. Ahmad Dhani Manaf 90 Tuntas
6. Ahmd Baihaqi 80 Tuntas
7. Ahmad Zaki 90 Tuntas
8. Alfian Bhakti.P 40 Tidak Tuntas
9. Alfia Nurhalisa 90 Tuntas
10. Ali fachrizal 70 Tuntas
11. Aldi Wahyu Ramadhani 90 Tuntas
12. Annurujati Firdaus 60 Tidak Tuntas
13. Asa Happy Aranda 90 Tuntas
14. Cindi Budi Pratiwi 50 Tidak Tuntas
15. Ermas Anggito Kabsi 90 Tuntas
16. Intan martalia 90 Tuntas
17. Lavirda quni zakia 80 Tuntas
18. Lukman efendi 90 Tuntas
19. Mirza pramudia shahab 70 Tuntas
20. M.ali 90 Tuntas
21. Maulana wisnu satria 60 Tidak Tuntas
22. M.Al alifatul mukarob 90 Tuntas
23. M.Firman maulana 80 Tuntas
24. M.Hairul 90 Tuntas
25. M.Idham inggrit.W 90 Tuntas
51
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
26. M.Imam hanafi 60 Tidak Tuntas
27. M.Irfan 90 Tuntas
28. M.Taufiqur rahman 60 Tidak Tuntas
29. Nabila yusrina 90 Tuntas
30. Nada fadila 60 Tidak Tuntas
31. Nadela ayu septiana 90 Tuntas
32. Nur nabila 60 Tidak Tuntas
33. Reysa andin safira 90 Tuntas
34. Risa septiana suhartini 80 Tuntas
35. Rizalatul mufida 90 Tuntas
36. Salsa Bila 80 Tuntas
37. Shina Aulia 60 Tidak Tuntas
38. Siti Maisaroh 60 Tidak Tuntas
39. Sulton Maulana.M 90 Tuntas
40. Yulius Pranoto 80 Tuntas
41. Aldira Fatania Suseno 70 Tuntas
42. Ilham Akbar Sultoni 90 Tuntas
43. Edrea Beril Kiswara 80 Tuntas
Jumlah Nilai 3280 Tuntas/Tidak Tuntas
Jumlah nilai rata = jumlah nilai keseluruhan
Jumlah siswa
Jumlah nilai rata = 3280 = 76,2
43
Jumlah siswa tuntas : 32
Jumlah siswa tidak tuntas : 11
52
Prosentase keberhasilan pembelajaran kemampuan menulis karangan indah
menggunakan rumus :
Pt = n x 100%
N
Pt = 32 x 100% = 74,4%
43
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata siswa pada
siklus I adalah 76,2 dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 74,4%.
Namun dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I belum mencapai
ketuntasan belajar secara. Karena persentase siswa yang memperoleh nilai di atas
atau sama dengan 65 masih 74,4% atau lebih kecil dari persentase ketuntasan belajar
yang dikehendaki yaitu sebesar 75%.
Tabel 4.2 Kategori Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Skor Rata Rata Kategori Hasil yang
diperoleh
Persentase
P ≥ 90 Sangat baik 21 48,8%
80≤P<80 Baik 7 16,2%
65≤P<80 Cukup baik 3 6,9%
55≤P<65 Kurang baik 8 18,6%
P<55 Tidak baik 3 6,9%
Jumlah 42 97,4%
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori sangat baik
:
= 21 x 100% = 48,8%
43
53
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori baik :
= 7 x 100% = 16,2%
43
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori cukup baik
:
= 3 x 100% = 6,9%
43
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori kurang baik
:
= 8 x 100% = 18,6%
43
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori tidak baik :
= 3 x 100% = 6,9%
43
4.2.4 Tahap Observasi
Tahap pengamatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada
siklus I, tampak bahwa siswa sudah bersemangat dalam kegiatan tanya jawab yang
telah dilakukan. Pada saat guru memajang media di papan tulis siswa merasa senang
dan penasaran karena selama ini dalam kegiatan pembelajaran guru tidak pernah
menggunakan media pembelajaran. Hal ini dapat membangkitkan semangat dan
motivasi siswa dalam pembelajaran. Siswa juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap media pembelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada siswa. Juga
timbul beberapa pertanyaan dari siswa pada saat media gambar seri tersebut di
pajang. Adapun pertanyaan dari siswa yaitu “Wuih, gambar apa itu? bagus ya”.
Guru memberikan media gambar seri kepada masing-masing siswa, terdapat
siswa yang bertengkar karena berebut media. Pada saat membuat karangan indah
masih terdapat siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pada
saat kegiatan evaluasi menulis karangan indah secara lisan guru memberikan
54
kesempatan kepada siswa yang berani maju lebih dulu untuk membacakan hasil
karangannya di depan kelas. Namun siswa masih tampak malu-malu dan ragu.
Akhirnya guru menunjuk siswa untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas.
Hal ini karena siswa masih belum memiliki rasa percaya diri yang ckup untuk dapat
membacakan hasil karangannya di depan kelas dan diperhatikan oleh guru juga siswa
yang lain.
Kegiatan belajar berakhir dan guru memberikan pertanyaan secara lisan
kepada siswa hampir semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru. ketika pembelajaran berakhir timbul pertanyaan dari siswa yaitu “pak, kapan
mengajar lagi menggunakan gambar yang bagus?”. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa merasa sangat senang dan tertarik dengan pembelajaran yang menggunakan
media pembelajaran.
4.2.5 Tahap Refleksi
Hasil observasi terhadap kegiatan pembelaaran pada siklus I, dapat diketahui
bahwa kegiatan belajar siswa telah mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari
kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh guru dengan siswa dengan antusias siswa
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Meskipun tidak semua siswa yang
ikut berpartisipasi dalam kegiatan tanya jawab. Pada saat kegiatan menulis karangan
indah masih terdapat siswa yang enggan untuk mengerjakan tugas yang telah
diberikan oleh guru. Pada saat kegiatan menulis karangan indah masih terdapat
beberapa siswa yang masih malu-malu dan kurang berekspresi dalam membacakan
hasil karangannya. juga dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar mengalami
peningkatan meskipun persentase ketuntasan belajar belum tercapai sehingga perlu
adanya perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya adalah :
1) guru harus lebih dapat mengkondisikan kelas sebelum memulai kegiatan belajar.
2) guru harus lebih terampil dalam memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa
berani dalam mengembangkan ide gagasannya dalam bentuk karangan sesuai
gambar seri.
55
3) dalam membagikan media gambar seri kepada siswa lebih baik siswa mendapat
media secara individu agar tidak terjadi kegaduhan dan kegiatan belajar berjalan
dengan baik.
4) guru harus lebih baik dalam memberikan contoh menulis karangan indah kepada
siswa.
5) guru harus dapat menanamkan rasa percaya diri kepada siswa agar siswa dapat
mengembangkan ide gagasannya dalam bentuk karangan sesuai gambar seri dan
siswa tidak malu-malu dalam membacakan hasil karangannya di depan kelas.
4.3 Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus II
Peneliti dan guru kelas pada siklus II melaksanakan pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk mengembangkan aspek menulis, terutama dalam hal menulis
karangan indah.
4.3.1 Perencanaan Siklus I
Peneliti bersma guru merencanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. berdasarkan hasil observasi pada siklus I,
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran siklus I akan
diperbaiki dalam siklus II. Pada siklus ke II ini peneliti berusaha agar pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan menggunakan gambar seri dapat berhasil dengan baik.
Siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, dengan waktu 2 x 35 menit.
Standar kompetensi yang dipilih sesuai dengan KTSP adalah mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Indikator yang
ditetapkan adalah menulis karangan berdasarkan gambar seri secara berurutan.
4.3.2 Deskripsi Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan
Media Gambar Seri
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar seri
pada siklus II ini merupakan perbaikan pembeljaran dari pembelajaran pada siklus I.
56
pembelajaran siklus II dengan tema “berangkat ke sekolah” dilaksanakan di kelas V
SDN Mangli 01 Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, pada hari Selasa tanggal 7
juni 2011, pada jam pelajaran pertama dan kedua. Pada pembelajaran siklus II ini
terdapat tiga siswa yang tidak masuk yaitu Putri Fatmawati, Tri Tunggal Dewi, dan
Mustika. Pada kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
Guru meminta siswa untuk memberikan contoh judul karangan dengan tema
keindahan yang telah diketahui oleh siswa tanpa bantuan media atau buku. Siswa
tampak bersemangat hal ini dapat dilihat dengan antusias siswa yang bersedia untuk
menyebutkan contoh judul karangan dengan tema keindahan. Guru meminta siswa
untuk memberikan contoh judul karangan dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada
peningkatan dari sikulus sebelumnya.
Guru membagikan media kartu gambar seri kepada siswa, masing-masing
siswa mendapatkan media tersebut. Guru membagikan media secara individu agar
siswa tidak berebut media dan kegaduhan pada kegiatan siklus sebelumnya tidak
terjadi kembali.
Siswa merasa senang ketika menerima media kartu gambar seri tersebut.
Diharapkan dengan memberikan media secara individu siswa lebih mudah untuk
memahami isi dari media tersebut. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa
tentang isi dari media tersebut. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada siswa
antara lain :
1) kegiatan apa yang dilakukan pada gambar tersebut?
2) Ada berapa orang atau tokoh pada gambar tersebut?
Siswa sangat bersemangat dan antusias menjawab pertanyaan dai guru. Bahkan siswa
mengamati secara seksama media tersebut agar dapat memudahkan siswa ketika
menjawab pertanyaan dari guru. Guru memberi penjelasan kepada siswa bahwa
dalam kegiatan menulis karangan indah siswa menggunakan kata-kata yang mereka
kembangkan sendiri dan pengembangan ide sesuai dengan pikiran siswa dengan
menggunakan bantuan atau panduan dari media gambar seri tersebut.
57
Guru membacakan isi dari gambar seri. Gambar seri menceritakan tentang bus
dalam perjalanan, gambar dua menceritakan bus sampai di tempat tujuan, gambar tiga
menceritakan siswa berbaris sebelum naik bus, gambar empat menceritakan tentang
siswa naik bus. Guru membacakan cerita secara acak tidak urut atau sesuai gambar
yang terdapat pada media, dengan maksud agar siswa lebih dapat memahami gambar
yang terdapat dalam media dan sekaligus siswa dapat mengidentifikasi media gambar
seri tersebut. Hal ini guru lakukan dengan maksud agar pembelajaran lebih
menyenangkan dan siswa dapat bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar.
Setelah guru selesai menjelaskan media gambar seri, guru meminta siswa untuk
mengurutkan gambar seri dengan masing-masing gambar yang sudah diberi
penjelasan yang dibacakan oleh guru masih terdapat siswa yang salah dalam
mengurutkan gambar. Kegiatan ini cukup membuat siswa merasa senang terbukti
siswa tertawa terbahak-bahak dan siswa beradu cepat untuk mengacungkan tangan
dan membacakan media gambar seri yang sudah diurutkan.
Guru membacakan urutan gambar seri yang benar yang terdapat pada media
gambar seri. Siswa benar-benar mendengarkan penjelasan yang dibacakan oleh guru
karena siswa mendapatkan media secara individu siswa dapat mendengarkan guru
dengan mengamati gambar yang terdapat dalam media sehingga memudahkan siswa
untuk memahami penjelasan yang dibacakan oleh guru. Suasana tenang dan kondusif
dapat tercipta karena tidak terdapat lagi siswa yang mengganggu siswa lain untuk
berebut media.
Siswa melengkapi kalimat yang diajukan oleh guru secara lisan. Kegiatan ini
dilakukan secara Tanya jawab dan dijawab secara serentak oleh siswa. Guru
memberikan waktu kepada siswa untuk mengamati media tersebut dan mencari idea
tau gagasan yang terdapat dalam gambar seri tersebut sebelum guru meminta siswa
untuk melakukan kegiatan evaluasi berupa kegiatan menulis karangan deskripsi dan
membacakan hasil karangannya di depan kelas. Pada saat guru memberikan waktu
kepada siswa, Nampak siswa memanfaatkan waktu dengan baik.
58
Siswa mulai sibuk dengan setiap kegiatannya masing-masing. Ada yang
berekspresi memegang kepala, memegang polpen sambil tidur-tiduran dan ada pula
yang menggigit polpennya sambil merenung. Pada saat siswa melakukan kegiatan
menulis karangan ada siswa yang sudah selesai duluan dan mengganggu temannya
yang belum selesai sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Pada saat itu guru mulai
menenangkan siswa dan memberi motivasi bagi siswa yang belum selesai dengan
menyuruh siswa yang belum selesai dengan menyuruh siswa yang belum selesai
untuk melanjutkan dan siswa yang sudah selesai diminta untuk mengoreksi kembali
hasil karangannya sambil menunggu temannya yang belum selesai. Juga terdapat
siswa yang membacakan hasil karangannya yang dengan pelan-pelan sehingga siswa
yang lain ikut membaca hasil karangannya dan suasana kelas menjadi sedikit gaduh.
Tapi disini guru merasa senang dan puas karena rasa percaya diri siswa telah
meningkat dan siswa tidak malu lagi untuk tampil dan menuangkan pikirannya. Siswa
juga tidak lagi menggunakan bahasa ibu dan pemilihan kata lebih bervariasi.
Setelah waktu dirasa cukup guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan
membacakan hasil karangannya di depan kelas. Guru memberi kesempatan kepada
siswa yang berani untuk maju terlebih dulu untuk membacakan hasil karangannya.
Siswa yang bernama Nabila Yusrina bersedia maju terlebih dulu. Tetapi setelah itu
masih terdapat siswa enggan untuk maju dan terjadi aksi saling tunjuk dari siswa
sehingga guru memanggil siswa sesuai dengan nomer absensi.
Guru tetap memberikan motivasi dan semangat agar siswa dapat membacakan
hasil karangannya dengan baik karena tidak semua siswa memiliki keberanian untuk
membacakan hasil karangannya di depan kelas. Siswa dalam membacakan hasil
karangannya telah mengalami peningkatan diantaranya siswa telah berani
berekspresi, menggunakan kata-kata baku lebih bervariasi, suara jelas, isi karangan
sesuai dengan gambar dan pandangan siswa menyeluruh tidak menunduk lagi.
Namun masih terdapat 4 orang siswa yaitu Alfian, Aldi, sulton dan Salsabila yang
masih perlu diberi motivasi dan pendekatan agar berani di depan, hal ini terjadi
karena dalam prestasi akademis siswa tersebut berada di tingkat bawah. Bahkan
59
terdapat siswa yang berekspresi dengan semangat seperti sedang membaca puisi,
menyebabkan siswa yang lain tertawa terbahak-bahak menyaksikan ulah temannya
yang membaca karangan dengan penuh semangat.
Siswa telah dapat melakukan kegiatan menulis karangan dengan baik, siswa
tidak lagi menggunakan kata-kata yang bercampur dengan bahasa ibu (jawa), isi
karangan siswa juga runtut dan jelas sesuai dengan urutan gambar, suara siswa dapat
terdengar dengan jelas bahkan siswa yang telah memiliki rasa percaya diri untuk
tampil di depan kelas.
Kegiatan menulis karangan indah dengan menggunakan panduan media
gambar seri dapat memudahkan siswa karena siswa dapat dengan mudah memahami
maksud dari karangan indah yang akan dibuat tersebut. Pengembangan ide atau
gagasan siswa juga mudah karena siswa dapat mengembangkan ide atau gagasan
dengan melihat dan memahami gambar yang terdapat dalam media tersebut.
Data Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia 4.3.3 Deskripsi dengan Media
Gambar Seri
Kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II diperoleh nilai
dari kegiatan menulis karangan indah siswa kelas V sebagai berikut :
Tabel 4.3 Daftar Nilai Kegiatan Menulis Karangan Indah Siklus II
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
1. Abiet Aulan Faqih 100 Tuntas
2. Achmad Ridho 90 Tuntas
3. Adiyatma Arli.M 70 Tuntas
4. Adi Maulana Kurniawan 100 Tuntas
5. Ahmad Dhani Manaf 100 Tuntas
6. Ahmd Baihaqi 90 Tuntas
7. Ahmad Zaki 90 Tuntas
60
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
8. Alfian Bhakti.P 80 Tuntas
9. Alfia Nurhalisa 90 Tuntas
10. Ali Fachrizal 80 Tuntas
11. Aldi Wahyu Ramadhani 90 Tuntas
12. Annurujati Firdaus 70 Tuntas
13. Asa Happy Aranda 90 Tuntas
14. Cindi Budi Pratiwi 80 Tuntas
15. Ermas Anggito Kabsi 90 Tuntas
16. Intan Martalia 90 Tuntas
17. Lavirda Quni zakia 80 Tuntas
18. Lukman Efendi 90 Tuntas
19. Mirza Pramudia Shahab 70 Tuntas
20. M.Ali 90 Tuntas
21. Maulana Wisnu Satria 60 Tidak Tuntas
22. M.Al Alifatul Mukarob 90 Tuntas
23. M.Firman Maulana 90 Tuntas
24. M.Hairul 90 Tuntas
25. M.Idham Inggrit.W 90 Tuntas
26. M.Imam Hanafi 60 Tidak Tuntas
27. M.Irfan 90 Tuntas
28. M.Taufiqur Rahman 60 Tidak Tuntas
29. Nabila Yusrina 90 Tuntas
30. Nada Fadila 60 Tidak Tuntas
31. Nadela Ayu Septiana 90 Tuntas
32. Nur Nabila 70 Tuntas
33. Reysa Andin Safira 90 Tuntas
61
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
34. Risa Septiana Suhartini 80 Tuntas
35. Rizalatul Mufida 90 Tuntas
36. Salsa Bila 80 Tuntas
37. Shina Aulia 70 Tuntas
38. Siti Maisaroh 70 Tuntas
39. Sulton Maulana.M 90 Tuntas
40. Yulius Pranoto 90 Tuntas
41. Aldira Fatania Suseno 80 Tuntas
42. Ilham Akbar Sultoni 100 Tuntas
43. Edrea Beril Kiswara 90 Tuntas
Jumlah Nilai 3510 Tuntas/Tidak Tuntas
Jumlah nilai rata = jumlah nilai keseluruhan
Jumlah siswa
Jumlah nilai rata = 3510 = 81,6
43
Jumlah siswa tuntas : 39
Jumlah siswa tidak tuntas : 4
Prosentase keberhasilan pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi
menggunakan rumus :
Pt = n x 100%
N
Pt = 39 x 100% = 90,6%
43
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata siswa pada
siklus II adalah 81,6 dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 90,6% atau
secara klasikal dinyatakan tuntas dalam belajar. Dari hasil tersebut menunjukkan
62
bahwa pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan daripada siklus
sebelumnya.
Tabel 4.4 Kategori Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Skor rata rata Kategori Hasil yang
diperoleh
Persentase
P ≥ 90 Sangat baik 25 58,1%
80≤P<80 Baik 7 16,2%
65≤P<80 Cukup baik 6 13,9%
55≤P<65 Kurang baik 4 9,3%
P<55 Tidak baik - -
Jumlah 42 97,4%
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori sangat baik
:
=25 x 100% = 58,1%
43
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori baik :
= 7 x 100% = 16,2%
43
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori cukup baik:
= 6 x 100% = 13,9%
43
Persentase hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kategori kurang
baik:
= 4 x 100% = 9,3%
43
63
4.3.4 Tahap Observasi
Pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus II, tampak siswa sangat bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran baik kegiatan Tanya jawab maupun kegiatan menulis karangan indah.
Hasil nilai siswa juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari keberhasilan
siswa yang mendapat nilai di atas batas maksimal.
4.3.5 Tahap Refleksi
Observasi yang dilakukan terhadap kegiatan belajar pada siklus II, dapat
diketahui bahwa proses pembelajarannya sudah lebih baik daripada siklus
sebelumnya sehingga siswa kelas V SDN Mangli 01 dapat mencapai ketuntasan
belajar yang diharapkan.
Selain itu peneliti juga berdiskusi dengan guru kelas mengenai hasil
pembelajaran dari siklus II yaitu sebagai berikut.
1) Dalam menggunakan media gambar seri lebih memudahkan guru dalam
melakukan kegiatan pembelajaran terutama pada tema dan ide pokok serta
memudahkan siswa dalam membuat karangan indah.
2) Pembelajaran menulis karangan indah dengan menggunakan media gambar seri
berjalan lancar. Siswa sudah dapat mengembangkan ide atau gagasan dari tiap
gambar dan mengembangkan ide pokok tersebut dalam bentuk karangan indah
serta siswa mulai percaya diri dan berani tampil di depan kelas.
3) Kesalahan yang terjadi pada siklus I tidak kembali terulang.
4) Beberapa siswa mengusulkan agar pada pembelajaran selanjutnya menggunakan
media pembelajaran yang serupa.
5) Dari data yang diperoleh dalam pembelajaran menulis karangan indah dengan
menggunakan gambar seri, siswa sudah memenuhi stndar ketuntasan belajar, dan
ketuntasan kelas yang diperoleh di atas kriteria yang ditetapkan.
64
Pembelajaran yang dilakukan dalam siklus II ini dapat dikatakan sudah
berhasil. Peneliti sudah merasa cukup karena hasil yang diharapkan oleh peneliti
tekah dicapai.
4.4 Hasil Wawancara
Hasil wawancara baik dengan guru maupun dengan siswa dapat menjadi
masukan dan pengetahuan apakah proses pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri dapat diterapkan untuk proses pembelajaran berikutnya.
4.4.1 Wawancara dengan Guru
Hasil wawancara yang dilakukan untuk menjaring kesna guru terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan secara tertulis untuk lebih jelasnya terdapat dalam
lampiran. Guru merasa senang dengan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam aspek
menulis karangan indah dengan menggunakan media gambar seri dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan, menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi
siswa bertambah. Karena selama ini guru dalam pembelajaran tidak pernah
menggunakan media dan kegiatan pembelajaran cenderung pasif, siswa kurang ikut
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Pada akhir kegiatan wawancara guru
berkata untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya akan berusaha menggunakan media
pembelajaran agar siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan proses pembelajaran dan
pengetahuan siswa akan media dapat bertambah.
4.4.2 Wawancara dengan Siswa
Hasil wawancara yang dilakukan untuk menjaring kesan siswa terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan secara tertulis untuk lebih jelasnya terdapat
dalam lampiran. Siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis karangan
deskripsi menggunakan media gambar seri. Penggunaan media gambar seri dapat
memudahkan siswa dalam belajar serta dapat menambah motivasi siswa dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan gambar seri.
65
4.5 Pembahasan
Mengacu dari uraian hasil penelitian, pada bab ini dibahas mengenai (1)
bagaimana penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan kemampuan menulis
karangan indah siswa kelas V (2) apakah dengan menggunakan media gambar seri
dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan indah siswa kelas V.
4.5.1 Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Karangan indah Siswa Kelas V
Seseorang termasuk guru, dapat dikatakan cerdas apabila mempunyai ciri
sebagai berikut; pandai menggunakan bilangan atau hitungan, berdaya ingat yang
baik, pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan, pandai menggunakan metode
atau memecahkan masalah, dan pandai menggunakan alat atau media pembelajaran
untuk menghadapi sesuatu. Guru dituntut agar dapat menggunakan media dalam
kegiatan belajar di kelas karena penggunaan media dapat membangkitkan motivasi
siswa dan mengoptimalkan penggunaan indera siswa. Siswa akan menguasai hasil
belajar dengan optimal jika dalam belajar siswa dimungkinkan menggunakan
sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
Peneliti dalam penelitian ini lebih menekankan pada kegiatan menulis
karangan indah karena dapat mengembangkan keterampilan menulis dan berbicara.
Menulis karangan indah dapat dilakukan dengan strategi diantaranya : 1) menulis
karangan indah tanpa alat atau media pembelajaran. Tapi agar peserta didik lebih
bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran disini peneliti
menggunakan alat atau media pembelajaran yaitu “media gambar seri”.
Penelitian ini penggunaan media gambar seri penelitian ini dimaksudkan
untuk mengembangkan, menyeleksi, serta menyusun ide-ide yang kemudian akan
diekspresikan dalam kegiatan menulis. Alasan dipilihnya media gambar seri dalam
kegiatan menulis karangan deskripsi yaitu murah dan terjangkau dari segi ekonomi
namun tidak mengurangi nilai guna dan manfaat dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
66
Beberapa alasan yang mendasari penggunaan gambar yaitu : 1) gambar
bersifat konkret, 2) gambar mengatasi batas ruang dan waktu, 3) gambar mengatasi
kekurangan daya mampu panca indra manusia, 4) dapat digunakan untuk menjelaskan
sesuatu masalah, 5) gambar-gambar mudah didapat dan murah, 6) mudah digunakan
baik untuk perseorangan maupun kelompok. Maksud guru menggunakan media
gambar adalah untuk mengatasi kesulitan mendapatkan atau menampilkan benda
aslinya di dalam kelas, penggunaan media gambar memudahkan guru dalam
menyampaikan pesan kepada peserta didik karena peserta didik dapat secara langsung
melihat dan mengamati gambar. Gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari
taraf belajar dengan lambing kata-kata ke taraf yang lebih konkret.
Alasan dalam penelitian ini guru menggunakan media gambar dalam bentuk
gambar seri adalah karena dalam kegiatan menulis karangan indah adalah dengan
gambar yang dibuat dalam bentuk seri akan memudahkan siswa dalam
mengidentifikasi maksud dari gambar tersebut dan siswa dapat mengidentifikasi
gambar secara satu persatu. Proses pembelajaran di kelas dengan media gambar seri
guru menyediakan media gambar yang sesuai dengan materi atau topik pembelajaran
dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Gambar dapat digunakan sebagai
penuntun atau pemandu agar siswa dapat mengungkapkan dengan kata-kata yang
benar.
Sebelum kegiatan menulis karangan indah dimulai terlebih dahulu guru
memberikn pertanyaan-pertanyaan yang dapat membangkitkan motivasi siswa. Guru
membagikan media gambar seri kepada masing-masing siswa kemudian siswa
diminta untuk mengidentifikasi media tersebut. Menjawab soal evaluasi yang
diberikan guru secara lisan. Kemudian untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal
dan kriteria ketuntasan belajar dapat terpenuhi pada siklus selanjutnya guru
melakukan pembenahan terhadap kesalahan yang terjadi pada siklus sebelumnya.
Siklus selanjutnya guru lebih memusatkan pembelajaran kepada siswa media
pembelajaran dibagikan secara individu dan kegiatan pembelajaran lebih bervariasi.
Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi secara baik yang telah
67
diberikan mendapat kesempatan waktu untuk bertukar pendapat dengan teman yang
lainnya. Pada siklus ini siswa lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
Penelitian ini membuktikan bahwa siswa kelas V membutuhkan media dan
suasana belajar yang menyenangkan untuk belajar dengan optimal. Penggunaan
media gambar seri memberi kemudahan kepada siswa serta membantu siswa untuk
mengembangkan kreatifitas siswa dalam berbicara dan menuangkan pikirannya.
4.5.2 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan indah Siswa Kelas V Setelah
Menggunakan Media Gambar Seri
Penggunaan media gambar unuk mengembangkan motorik dan meningkatkan
kreatifitas siswa dalam membuat kalimat. Dengan menciptakan situasi pembelajaran
nyata yang melibatkan partisipasi siswa dan tujuan pembelajaran itupun akan
tercapai. Dengan adanya media pembelajaran siswa tidak saja mengaktifkan indera
pendengarannya mendengarkan penjelasan guru, tapi juga indera penglihatan, perasa
dan sebagainya. Jadi adanya media pembelajaran dalam kegiatan belajar sangatlah
penting.
Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan indah
dengan menggunakan media gambar seri. Media gambar seri tidak hanya difungsikan
sebagai media pembelajaran tetapi juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dalam
menulis karangan indah. Siswa secara individu akan diberikan media gambar seri
yang nantinya akan diidentifikasi agar memudahkan siswa dalam kegiatan menulis
karangan indah.
Media gambar seri yang diberikan kepada siswa adalah gambar yang berisi
tentang cerita yang disesuaikan dengan tema pembelajaran. Pada siklus I peneliti
membagikan media gambar seri dengan cara satu bangku satu gambar dan pada
kegiatan akhir evaluasi menulis karangan indah dilakukan secara individu. Pada saat
guru meminta siswa untuk mengidentifikasi dan menuliskan kalimat utama dari
media tersebut terjadi proses interaksi antar siswa meskipun terdapat siswa yang
68
enggan untuk bekerjasama. Pada siklus II guru tidak lagi membagi siswa dengan satu
bangku satu media melainkan media gambar seri dibagikan secara individu. Pada
siklus ini terlihat bahwa siswa lebih bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan
belajar. Pada saat membacakan hasil karangannya siswa sudah berani tampil tanpa
ditunjuk oleh guru, siswa sudah dapat bereskpresi, bahasa dan pemilihan kata siswa
lebih bervariasi tidak lagi menggunakan bahasa jawa, serta siswa telah memiliki rasa
percaya diri untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas.
Kemampuan siswa dalam menulis karangan indah telah mengalami
peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil ketuntasan kelas yang mengalami
peningkatan sebesar 16,2%. Kegiatan menulis karangan indah pada siklus I rata-rata
siswa mencapai 76,2 sedangkan pada siklus II mencapai 81,6 dengan demikian rata-
rata siswa mengalami peningkatan sebesar 5,4%.
Ketuntasan belajar siswa mencapai 90,6%, dengan kata lain siswa yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan di atas rata-rata yang ditetapkan adalah sebanyak 39
siswa dan 4 siswa belum dapat memenuhi kriteria ketuntasan di atas rata-rata. Hal ini
dikarenakan siswa tersebut kurang memperhatikan dan mendengarkan arahan dari
guru, siswa masih terlihat bingung dalam menuangkan ide atau gagasannya dalam
bentuk karangan, penguasaan bahasa Indonesia siswa masih kurang, siswa
membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengerti dan memahami maksud dari
penjelsan guru, serta siswa kurang tanggap dan cenderung pasif saat kegiatan belajar
berlangsung. Disinilah tugas guru untuk dapat membenahi kekuarangan dan
kelemahan siswa tersebut serta membimbing siswa agar lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
69
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis
karangan indah di SD Mangli 01 dapat dilakukan dengan menggunakan media
gambar seri. Proses tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan
Penggunaan media gambar seri untuk mneingkatkan kemampuan menulis
karangan indah dimaksudkan untuk membantu kemampuan siswa dalam hal
kompetensi menulis karangan indah. Dengan cara yaitu : (1) membagikan media
gambar seri kepada siswa, (2) melakukan kegiatan tanya jawab tentang isi dari
gambar yang terdapat dalam media gambar seri, (3) mengamati dan mengidentifikasi
gambar seri serta mengurutkan gambar seri yang masih acak, (4) mendengarkan
penjelasan dari guru dengan mengamati gambar seri, (5) melakukan kegiatan evaluasi
menulis karangan deskripsi dan membacakan hasil karangannya di depan, (6)
memberikan soal evaluasi secara lisan, (7) penutup, dengan melihat respon siswa dan
menjaring kesan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran menggunakan media
gambar seri dalam kegiatan menulis karangan indah yang telah dilakukan guna
perbaikan tindakan selanjutnya. Media gambar seri dalam pembelajaran menulis
karangan indah menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif serta dapat
memandu siswa untuk mengungkapkan pikiran dalam kegiatan menulis karangan
indah.
Kemampuan siswa dalam menulis karangan indah setelah menggunakan
media gambar seri mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari proses
pembelajaran di kelas V, yaitu penilaian proses siklus I dengan rata-rata 76,2 dengan
ketuntasan belajar siswa mencapai 74,4% dan siklus II dengan rata-rata 81,6 dengan
ketuntasan belajar siswa mencapai 90,6%.
70
5.2 Saran
Agar pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan tujuan yang diharapkan
maka disarankan sebagai berikut.
a) Untuk Guru SD
Jika guru mengajarkan materi menulis karangan indah dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia maka guru disarankan untuk menggunakan media gambar seri
agar kemampuan menulis karangan indah siswa dapat meningkat.
b) Untuk Sekolah
Bagi pihak sekolah hendaknya memberikan fasilitas pendukung kegiatan
belajar yang berupa media pembelajaran. Utamanya media-media yang berkaitan
dengan gambar berseri.
c) Peneliti lain
Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat lebih mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan inovasi-inovasi pembelajaran serta peningkatan pembelajaran melalui penggunaan media gambar seri.
71
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arikunto, S. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsjad, M. G. dan Mukti. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arsyad. Ashar. 1971. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Prasada. Asrom. 1997. Belajar Mengarang Dari Narasi Sampai Argumentasi. Jakarta:
Erlangga Caraka. 2000. Teknik Mengarang. Yokyakarta: Kanisius. Djamarah. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hasan. 1986. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Remaja Rosdakarya. Keraf, Gorlss. 1989. Tata Bahasa. Flores-NTT: Nusa Indah. Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bima Aksara. Nurkuncana.1990. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.
Remajarosdakarya. Sudjana. 1995. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Tarigan, Henri Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. 1997. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Bandung: Angkasa. Widyamartaya. 1990. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.
LAMPIRAN. A
MATRIK PENELITIAN
JUDUL RUMUSAN MASALAH
METODOLOGI PENELITIAN
HIPOTESIS TINDAKAN
PENGUMPULAN DATA DATA DAN SUMBER DATA
VARIABEL
Peningkatan
Kemampuan
Mengarang
Indah
Dengan
Menggunakan
Media
Gambar Seri
Siswa Kelas
V SDN
Mangli 01.
2010/2011.
1. Bagaimana penerapan
media gambar seri
dalam kegiatan
mengarang siswa
kelas V SDN 1 Mangli
tahun ajaran
2010/2011?
1. Tes 2. Observasi 3. Wawancara 4. Dokumentasi
1. Data : hasil tes keterampilan mengarang indah siswa melalui media gambar seri.
2. Sumber data: siswa kelas V SDN Mangli 01 Jember.
1. Variabel
bebas:
Meningkatkan
memgarang
siswa kelas V
SDN Mangli
01 Jember.
.
2. Variabel
terikal:
gambar
berseri
Hipotesis tindakan
pada penelitian ini
adalah jika
penggunaan media
gambar seri
diterapkan pada
siswa kelas V SD
maka diharapkan
mampu
meningkatkan
aktivitas belajar
siswa khususnya
kelas V SDN
Mangli 01.
73
LAMPIRAN. B LEMBAR WAWANCARA
B.1 WAWANCARA KEPADA GURU
Narasumber :
Tanggal Wawancara :
Daftar Pertanyaan :
1. Bagaimana menurut pendapat Ibu terhadap pelaksaan pembelajaran keterampilan mengarang indah dengan
menggunakan media gambar seri?
2. Bagaimana menurut Ibu kelebihan penerapan pembelajaran keterampilan mengarang indah menggunakan media
gambar seri?
3. Bagaimana menurut ibu kelemahan penerapan pembelajaran keterampilan mengarang indah dengan menggunakan
media gambar seri?
4. Apakah perlu dilakukan penggulangan terhadap pembelajaran keterampilan mengarang indah dengan menggunakan
media gambar seri?
56
B.2 WAWANCARA KEPADA SISWA
Narasumber :
Tanggal Wawancara :
Daftar Pertanyaan :
1. Apakah Anda tertarik mengikuti pembelajaran keterampilan mengarang indah
melalui media gambar seri?
2. Kesulitan apa yang Anda temukan dalam mengikuti pembelajaran keterampilan
mengarang indah melalui media gambar seri?
3. Apakah Anda merasa ada perubahan setelah mengikuti pembelajaran
keterampilan mengarang indah melalui media gambar seri?
59
LAMPIRAN C
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR
Observer : .................
Sekolah : SDN Mangli 01
Kelas :V.B
Hari/Tanggal :
No. Aspek yang diamati Ya tidak
1. Memotivasi siswa pada awal pembelajaran 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Pembagian kelompok 4 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 5. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan bahan ajar 6. Membimbing kegitan siswa 7. Merespon prilaku yang ditimbulkan siswa 8. Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran 9. Melaksanakan tindak lanjut 10.
Memberikan penilaian
Catatan: ..............................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Jember, ............ 2011
Observer
(............................)
LAAMPIRAN D. RPP
D.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Standar kompetensi
Mengungkapakan pikiran,perasaan,dan informasi dalam karangan dan puisi
II. Kompetensi dasar
Menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan,huruf kapital dan tanda titik.
III. Indikator
Mengindentikasi dan mengurutkan gambar seri Menyusun karangan berdasarkan rangkaian gambar seri
IV. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat mengidentifikasi dan mengurutkan gambar seri Siswa dapat menyusun karangan berdasarkan rangkaian gambar
seri
V. Materi pokok
Mengarang
Tahukah kamu apa itu karangan? Karangan adalah ciptaan atau hasil mengarang yang berupa cerita atau buah pena.Karangan dapat dikatakan baik apabila cerita disajaikan secara berurutan.Saat mengarang kamu bisa menuliskan pengalaman agar hasil karanganmu enak dibaca.kamu bisa memilih kata yang tepat untuk digunaikan pada karangan anda tersebut.Sebuah kalimat dalam karangan selalu berhubungan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.Setiap kalimat bekerja sama mendukung tema karangan, meski setiap kalimat mengandung makna dan gagasan serta mengkomunikasiakan ide sendiri-sendiri oleh kerena itu penyusunan kalimat harus lancar, berurutan dan logis. Berikut adalah media gambar seri yang digunakan dalam kegitan mengarang :
4 3
2 1
Gambar Seri Kegitan Sebelum Kesekolah
VI. Metode pembelajaran Ceramah Diskusi Tanya jawab
VII. Langkah -langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal :
- Mengucapakan salam
- Memeriksa kehadiran siswa
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
-
2. Kegiatan Inti :
- Siswa mencermati penjelasan guru tentang mengarang
- Siswa menyimak penjelasan guru.
- Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru.
3. Kegiatan Akhir :
- Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
- Pemberian tugas terkait dengan materi
- Mengucapkan salam
VIII. Sumber belajar Buku pelajaran kelas V
IX. Alat/bahan pembelajaran Media gambar seri
X. Penilaian Hasil belajar
- LKS (terlampir)
D.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Standar kompotensi :
Mengungkapakan pikiran,perasaan,dan informasi dalam karangan dan puisi
II. Kompotensi Dasar:
Menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan,huruf kapital dan tanda titik.
III. Indikator : 1. Menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri 2. Menulis karangan dengan pilihan kata yang tepat
IV. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menulis karangan berdasarkan rangkaian
gambar seri 2. Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan
pilijan kata yang tepat
V. Materi Pokok :
Mengarang
Tahukah kamu apa itu karangan? Karangan adalah ciptaan atau hasil mengarang yang berupa cerita atau buah pena.Karangan dapat dikatakan baik apabila cerita disajaikan secara berurutan.Saat mengarang kamu bisa menuliskan pengalaman agar hasil karanganmu enak dibaca.kamu bisa memilih kata yang tepat untuk digunaikan pada karangan anda tersebut.Sebuah kalimat dalam karangan selalu berhubungan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.Setiap kalimat bekerja sama mendukung tema karangan, meski setiap kalimat mengandung makna dan gagasan serta mengkomunikasiakan ide sendiri-sendiri oleh kerena itu penyusunan kalimat harus lancar, berurutan dan logis. Berikut adalah media gambar seri yang digunakan dalam kegitan mengarang :
Gambar Seri Kerusakan Lingkungan
2 3
1
VI. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab
VII. Langkah langkah pembelajaran:
Kegiatan awal
Mengucapkan salam Memberikan apesepsi terkait dengan
pembelajaran sebelumnya Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang menulis karangan
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleha guru
Guru dan siswa bersama sama menyimpulkan hasil pembelajaran
Kegiatan akhir
Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mendapat nilai terbaik
Guru memberikan tugas kepada siswa sebagai tindak lanjut dari pembelajaran
Guru mengucapkan salam
VIII. Sumber belajar : Buku pelajaran kelas V
IX. Alat/Bahan pembelajaran : Media gambar seri
X. Penilaian : Hasil belajar
- ( LKS ) Terlampir
LAMPIRAN E
E.1 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS I
1 2
3 4
Perintah :
Buatlah sebuah karangan dengan media gambar seri di atas
E.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS II
Perintah :
Buatlah sebuah karangan dengan media gambar seri di atas
SELAMAT MENGERJAKAN
1
2 3
SELAMAT MENGERJAKAN
E.3 KUNCI JAWABAN
1. Karangan Siklus I :
Di suatu pagi tepat pukul 05.00 aku terbangun ketilka mendengar dentuman bel
jam bunyi berkali kali tanpa sadar aku langsung berdiri sembari membuka
jendela dan aku lihat keluar ternyata di pagi yang buta itu sudah kegiatan
berlangsung di luar rumah semua orang orang sibuk dengan berbagai macam
alasan ada yang sibuk ke pasar menjajakan barang daganganya dan masih
banyak lagi.
Tak mau terlarut dengan itu aku langsung menuju kamar mandi dan
mengambil peralatan mandi guna membersihkan muka dan badan yang kusut
akibat tidurku semalam yang sangat nyenyak mengingat waktu sudah
menunjukan pukul 05.45 dan sebentar lagi aku akan berangkat ke sekolah guna
menuntut ilmu belum lagi aku harus menempuh jarak yang jauh untuk menuju
ke sekolah tersebut.
Setelah selesai mandi aku langsung menuju meja untuk menyantap sarapan
pagi yang sebelumnya sudah disiapakan oleh ibuku,sungguh enak masakan di
pagi itu keripik tempe campur tahu goreng sungguh enak rasanya hingga aku
merasa betah di meja makan itu dan tnapa sadar waktu sudah menujukan pukul
06.30 menit dan saatnya aku berangkat ke sekolah lalu aku mengambil sepsang
sepatu yang biasa aku kenakan sebelumnya dan berangkat ke sekolah.
2. Karangan Siklus II :
Hutan adalah berkah yang diberilan tuhan kepada kita melestarikan adalah
yang sangat baik untuk kita sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup
manusia di alam yang semesta ini
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatakan musibah bagi umat
manusia khusnya banjir kerena tidak ada lagi yang menyerap air di kala hujan
turun seperti pada gambar di atas banyak orang onrang menjadi korbanya
akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab sehingga kita sebagai
manusia biasa hanya dapat melihat itu semua tanpa bisa berbuat –apa apa.
LAMPIRAN F HASIL OBSERVASI
F.1 OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR SIKLUS I
Observer :
Sekolah : SDN Mangli 01
Kelas :V.B
Hari/Tanggal :
No. Aspek yang diamati Ya tidak
1. Memotivasi siswa pada awal pembelajaran √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3. Pembagian kelompok √ 4 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran √ 5. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan bahan ajar √ 6. Membimbing kegitan siswa √ 7. Merespon prilaku yang ditimbulkan siswa √ 8. Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran √ 9. Melaksanakan tindak lanjut √ 10.
Memberikan penilaian
Catatan: Guru mempertegas kepada siswa yang membuat kegaduhan di dalam
kelas
Jember, 02 Juni 2011
Observer
Dra. Eni Kundyati
F.1 OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR SIKLUS II
Observer :
Sekolah : SDN Mangli 01
Kelas :V.B
Hari/Tanggal :
No. Aspek yang diamati Ya tidak
1. Memotivasi siswa pada awal pembelajaran √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3. Pembagian kelompok √ 4 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran √ 5. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan bahan ajar √ 6. Membimbing kegitan siswa √ 7. Merespon prilaku yang ditimbulkan siswa √ 8. Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran √ 9. Melaksanakan tindak lanjut √ 10.
Memberikan penilaian
Catatan: Guru mempertegas kepada siswa yang membuat kegaduhan di dalam
kelas
Jember, 04 Juni 2011
Observer
Dra. Eni Kundyati
LAMPIRAN G. HASIL BELAJAR SISWA
G.1 HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
1. Abiet Aulan Faqih 90 Tuntas
2. Achmad Ridho 90 Tuntas
3. Adiyatma Arli.M 50 Tidak Tuntas
4. Adi Maulana Kurniawan 90 Tuntas
5. Ahmad Dhani Manaf 90 Tuntas
6. Ahmd Baihaqi 80 Tuntas
7. Ahmad Zaki 90 Tuntas
8. Alfian Bhakti.P 40 Tidak Tuntas
9. Alfia Nurhalisa 90 Tuntas
10. Ali fachrizal 70 Tuntas
11. Aldi Wahyu Ramadhani 90 Tuntas
12. Annurujati Firdaus 60 Tidak Tuntas
13. Asa Happy Aranda 90 Tuntas
14. Cindi Budi Pratiwi 50 Tidak Tuntas
15. Ermas Anggito Kabsi 90 Tuntas
16. Intan martalia 90 Tuntas
17. Lavirda quni zakia 80 Tuntas
18. Lukman efendi 90 Tuntas
19. Mirza pramudia shahab 70 Tuntas
20. M.ali 90 Tuntas
21. Maulana wisnu satria 60 Tidak Tuntas
22. M.Al alifatul mukarob 90 Tuntas
23. M.Firman maulana 80 Tuntas
24. M.Hairul 90 Tuntas
25. M.Idham inggrit.W 90 Tuntas
26. M.Imam hanafi 60 Tidak Tuntas
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
27. M.Irfan 90 Tuntas
28. M.Taufiqur rahman 60 Tidak Tuntas
29. Nabila yusrina 90 Tuntas
30. Nada fadila 60 Tidak Tuntas
31. Nadela ayu septiana 90 Tuntas
32. Nur nabila 60 Tidak Tuntas
33. Reysa andin safira 90 Tuntas
34. Risa septiana suhartini 80 Tuntas
35. Rizalatul mufida 90 Tuntas
36. Salsa Bila 80 Tuntas
37. Shina Aulia 60 Tidak Tuntas
38. Siti Maisaroh 60 Tidak Tuntas
39. Sulton Maulana.M 90 Tuntas
40. Yulius Pranoto 80 Tuntas
41. Aldira Fatania Suseno 70 Tuntas
42. Ilham Akbar Sultoni 90 Tuntas
43. Edrea Beril Kiswara 80 Tuntas
Jumlah Nilai 3280 Tuntas/Tidak Tuntas
Jumlah nilai rata = jumlah nilai keseluruhan Jumlah siswa Jumlah nilai rata = 3280 = 76,2 43 Jumlah siswa tuntas : 32 Jumlah siswa tidak tuntas : 11 Prosentase keberhasilan pembelajaran kemampuan menulis karangan indah menggunakan rumus : Pt = n x 100% N Pt = 32 x 100% = 74,4% 43
G.2 HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
1. Abiet Aulan Faqih 100 Tuntas
2. Achmad Ridho 90 Tuntas
3. Adiyatma Arli.M 70 Tuntas
4. Adi Maulana Kurniawan 100 Tuntas
5. Ahmad Dhani Manaf 100 Tuntas
6. Ahmd Baihaqi 90 Tuntas
7. Ahmad Zaki 90 Tuntas
8. Alfian Bhakti.P 80 Tuntas
9. Alfia Nurhalisa 90 Tuntas
10. Ali Fachrizal 80 Tuntas
11. Aldi Wahyu Ramadhani 90 Tuntas
12. Annurujati Firdaus 70 Tuntas
13. Asa Happy Aranda 90 Tuntas
14. Cindi Budi Pratiwi 80 Tuntas
15. Ermas Anggito Kabsi 90 Tuntas
16. Intan Martalia 90 Tuntas
17. Lavirda Quni zakia 80 Tuntas
18. Lukman Efendi 90 Tuntas
19. Mirza Pramudia Shahab 70 Tuntas
20. M.Ali 90 Tuntas
21. Maulana Wisnu Satria 60 Tidak Tuntas
22. M.Al Alifatul Mukarob 90 Tuntas
23. M.Firman Maulana 90 Tuntas
24. M.Hairul 90 Tuntas
25. M.Idham Inggrit.W 90 Tuntas
26. M.Imam Hanafi 60 Tidak Tuntas
27. M.Irfan 90 Tuntas
NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
28. M.Taufiqur Rahman 60 Tidak Tuntas
29. Nabila Yusrina 90 Tuntas
30. Nada Fadila 60 Tidak Tuntas
31. Nadela Ayu Septiana 90 Tuntas
32. Nur Nabila 70 Tuntas
33. Reysa Andin Safira 90 Tuntas
34. Risa Septiana Suhartini 80 Tuntas
35. Rizalatul Mufida 90 Tuntas
36. Salsa Bila 80 Tuntas
37. Shina Aulia 70 Tuntas
38. Siti Maisaroh 70 Tuntas
39. Sulton Maulana.M 90 Tuntas
40. Yulius Pranoto 90 Tuntas
41. Aldira Fatania Suseno 80 Tuntas
42. Ilham Akbar Sultoni 100 Tuntas
43. Edrea Beril Kiswara 90 Tuntas
Jumlah Nilai 3510 Tuntas/Tidak Tuntas
Jumlah nilai rata = jumlah nilai keseluruhan Jumlah siswa Jumlah nilai rata = 3510 = 81,6 43 Jumlah siswa tuntas : 39 Jumlah siswa tidak tuntas : 4 Prosentase keberhasilan pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan rumus : Pt = n x 100% N Pt = 39 x 100% = 90,6% 43
LAMPIRAN H. LEMBAR WAWANCARA
H.1 WAWANCARA KEPADA GURU
Narasumber : Dra. Eni Kundayati
Tanggal Wawancara : 04 Juni 2011
Daftar Pertanyaan :
5. Bagaimana menurut pendapat Ibu terhadap pelaksaan pembelajaran
keterampilan mengarang indah dengan menggunakan media gambar seri?
Jawab: Sangat menarik karena siswa dapat mengungkapkan pendat sendiri
melelui media gambar berseri
6. Bagaimana menurut Ibu kelebihan penerapan pembelajaran keterampilan
mengarang indah menggunakan media gambar seri?
Jawab: Dapat membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran
7. Bagaimana menurut ibu kelemahan penerapan pembelajaran keterampilan
mengarang indah dengan menggunakan media gambar seri?
Jawab: Siswa tidak melihat secara langsung obyek yang ada dalam gambar
8. Apakah perlu dilakukan penggulangan terhadap pembelajaran keterampilan
mengarang indah dengan menggunakan media gambar seri?
Jawab: Perlu, untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa
H.2 WAWANCARA KEPADA SISWA
Narasumber : Ahmad Zaki
Tanggal Wawancara : 04 Juni 2011
Daftar Pertanyaan :
4. Apakah Anda tertarik mengikuti pembelajaran keterampilan mengarang indah
melalui media gambar seri?
Jawab: Ya sangat tertarik
5. Kesulitan apa yang Anda temukan dalam mengikuti pembelajaran
keterampilan mengarang indah melalui media gambar seri?
Jawab: Gambarnya kurang banyak
6. Apakah Anda merasa ada perubahan setelah mengikuti pembelajaran
keterampilan mengarang indah melalui media gambar seri?
Jawab: Ya, saya jadi lebih menyukai pelajaran Bahasa Indonesia
LAMPIRAN I. HASIL LKS
I.1 HASIL KERJA SISWA (LKS) SIKLUS I
I.2 HASIL KERJA SISWA (LKS) SIKLUS II
LAMPIRAN J. FOTO KEGITAN PENELITIAN
J.1 FOTO KEGITAN PENELITIAN SIKLUS I
Guru Sedang Memasang Media Gambar Berseri
Guru Sedang Menjelaskan Kepada Siswa Yang Kesulitan Dalam
Mengerjakan LKS
J.1 FOTO KEGITAN PENELITIAN SIKLUS II
Guru Sedang Menjelaskan Media Gambar Berseri Didepan Siswa
Guru Sedang Membagikan LKS Kepada Siswa
IDENTITAS PENULIS
Nama : MULIADI
Nim : 070210204070
TTL : Tongkoseng,31 Desember 1986
Alamat di Jember : Jln,KALIMANTAN,37 JEMBER
Alamat di Bombana : Desa Tongkoseng kec,Tontonunu,Kab,Bombana
Pendidikan
SD : SDN 1 Tongkoseng, 1993-1999
SMP : SLTPN 1 POLEANG,1999-2002
SMU : SMUN 1 POLEANG,2002-2005
PT : UNIVERSITAS JEMBER,JATIM,2007-2011
KOTA ASAL : BOMBANA,SULTRA